Anda di halaman 1dari 34

Kajian Surah At-TaubahAyat 103:

“Urgensi Aktualisasi Zakat dalam


”Menyejahterakan Umat
Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd.
Ahad, 24 April 2022/ 22 Ramadhan 1443 H
‫‪QS. At-Taubah: 103‬‬

‫ُ ْ ْ َأ ْ َٰ ْ َ َ َ ً ُ َ ّ ُ ُ ْ َ ُ َ ّ‬
‫خذ ِمن موِل ِهم صدقة تط ِهرهم وتز ِك ِيهم‬
‫َّ‬ ‫ٌ‬ ‫َ‬
‫صل ٰوتك َسكن ل ُهم ْۗ‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬
‫ص ّل َعل ْيه ْم ۖ ن َ‬ ‫ب َها َو َ‬
‫ِ َّ ُ ِ ِ ِإ‬
‫َوٱلله َسم ٌيع َع ِليمٌ‬
‫ِ‬
Artinya
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah
untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.

(QS. At-Taubah: 103)


Asbabunnuzul
Ayat di atas menurut Imam As-Suyuti dalam Lubabun Nuqul fi
Asbabin Nuzul, adalah berkenaan dengan permintaan Abi
Lubabah kepada Rasulullah. Dia berkata, “Ya Rasulallah, harta
kami banyak, ambillah dan sedekahkanlah atas namaku serta
mintakan ampunan bagi kami.” Rasul menjawab “Maaf Lubabah,
saya tidak diperintahkan oleh Allah untuk mengambil harta
siapapun”. Tatkala itu turun ayat tadi memerintahkan kepada
Rasul untuk mengambil harta Lubabah sebagai zakat, diisyaratkan
dalam kalimat: “Ambillah zakat-zakat itu dari sebagian harta
mereka.”
Hikmah diwajibkan Zakat
Ayat tadi menjelaskan ada tiga hikmah diwajibkan zakat:
 Pertama, untuk membersihkan harta dari hak-hak orang lain,
hak-hak fakir miskin, hak orang-orang yang terkapar di pinggir
jalan, hak orang-orang yang tidur di kolong jembatan, hak
orang-orang yang merintih menahan sakit karena kelaparan dan
hak orang-orang yang merasakan pahit pekik getirnya
kehidupan.
 Kedua, untuk menyucikan jiwa dari berbagai penyakit tercela.
 Ketiga, untuk menimbulkan ketenangan dalam kehidupan.
Selayang Pandang Interpretasi Para Mufasir

 Kata al-shadaqah digunakan dalam dua bentuk


yaitu, 1) ada yang digunakan untuk orang yang
memberikan harta secara sukarela, dan 2) adakalanya
digunakan juga untuk makna pemberian wajib yaitu
zakat (Ibn 'Athiyah, al-Muharr al-Wajizfi Tafsir Al-
Quran al-'Aziz, juz 3, Dar al-Kutub al- 'Ilmiah, Bairut,
1993, hal. 278. )
Selayang Pandang Interpretasi Para Mufasir

Di antara para ulama yang memahami kata shadaqah dalam


arti zakat adalah:
 Ibnu 'Athiah mengatakan bahwa, kata shadaqah itu
mujmal, dan bermakna zakat, hal ini menunjukkan bahwa
pemimpin itu mengurus pengambilan shadaqah dan
mengawasinya (Ibn 'Athiyah, 1993, hal. 78)
 Dalam Tafsir al-Kabir, Fakhr al-Razi berpendapat bahwa
mempertanggungkan ayat ini kepada zakat wajib lebih aula
(lebih dekat) (Fakhr al-Razi, Tafsir al-Kabir, juz XVI, Dar al-Kutub
al-'Ilmiah, Thahran, t.t., XVI,t.t., hal. 177)
Selayang Pandang Interpretasi Para Mufasir
 Al-Maraghi mengatakan, bahwa Abu Bakar memerangi
orang yang tidak memberikan zakat, maka kata shadaqah
dalam ayat tersebut berarti zakat (Mushthafa al-Maraghi,
Tafsir al-Maraghi, juz XI, Dar al-Fikri, t.t., 15).
 Rasyid Ridha menafsirkan kata shadaqah dalam arti
zakat, dan bahkan dia mengatakan, "wajib memberikan
zakat kepada imam, dengan alasan bahwa Abu Bakar
memerangi orang-orang yang tidak memberikan zakat
kepada Khalifah sebagaimana mereka tunaikan pada masa
Rasulullah Saw.(Muhammad Rasyid Ridha, Tafsir al-Manar, juz
2, Dar al-Fikri, Bairut, t.t, 23-24)
Nilai-nilai Pendidikan
Mendidik menjadi insan yang bertakwa dengan mengeluarkan
sebagian hartanya yang menjadi hak penerima zakat.

Senantiasa mengajarkan kepada kita menjadi seorang yang suci lahir


dan batin agar meningkatkan keimanan kepada Allah.

Mengajarkan menjadi insan yang pintar membedakan yang hak dan yang
batil agar mendapat keridaan Allah.

Mendidik menjadi insan yang tenteram, damai dan selamat dari kemurkaan
dan azab Allah.
‫‪Islam menghendaki umatnya yang kaya‬‬
‫‪untuk membantu orang lain‬‬

‫ص‪:‬لَّى هللاُ‬ ‫ض َي‪ :‬هللاُ َع ْنه‪َ ُ:‬ع ِن‪ :‬النَّبِ ِّ‪:‬ي َ‬ ‫َع ْن‪َ :‬ح ِك ْي ِم‪ْ :‬ب ِن‪ِ :‬ح َزا ٍم‪َ :‬ر ِ‬
‫َعلَ ْي ِه‪َ :‬و َس‪:‬لَّ َم قَا َل‪ : :‬اَ ْليَ ُد ْال ُع ْليَ‪:‬ا َخ ْي ٌر ِم َن‪ْ :‬اليَ ِد ال ‪ُّ:‬س ْفلَى‪َ ،‬وا ْب َدْأ‬
‫الص‪َ ::‬دقَ ِة َع ْن‪::‬ظَ ْه ِر ِغنً‪::‬ى‪َ ،‬و َم ْ‬
‫ن‪::‬‬ ‫بِ َم ْن‪::‬تَ ُع ْو ُل‪َ ،::‬و َخ ْي ُر َّ‬
‫ف يُ ِعفَّهُ هللاُ‪َ ،‬و َم ْن يَ ْستَ ْغ ِن يُ ْغنِ ِه هللاُ‬ ‫يَ ْستَ ْعفِ ْ‬
Artinya
Dari Hakim bin Hizam Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah.
Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu. Dan
sebaik-sebaik sedekah adalah yang dikeluarkan dari orang yang
tidak membutuhkannya. Barang siapa menjaga kehormatan
dirinya maka Allah akan menjaganya dan barang siapa yang
merasa cukup maka Allah akan memberikan kecukupan
kepadanya.” (HR. muttafaq ‘alaih. Imam al-Bukhâri (no. 1427) dan
Muslim no.1053 (124)
Variasi Menyejahterakan Umat

Zakat Infak Sedekah

Hadiah Wakaf Hibah

M
Zakat
Menurut bahasa zakat adalah tumbuh, berkembang, subur, atau
bertambah.

Menurut istilah, dalam Kitab Al-Hawi, Al-Mawardi mendefinisikan


pengertian zakat dengan nama pengambilan tertentu, dari harta yang
tertentu, menurut sifat-sifat tertentu, dan untuk diberikan kepada
golongan tertentu.

Pada dasarnya jenis zakat dibagi menjadi dua yaitu, Zakat Nafs (Jiwa)
disebut juga Zakat Fitrah dan Zakat Mal (Harta).
Zakat Fitrah
Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim
menjelang idul fitri pada bulan suci Ramadan.

Besarannya adalah beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5
liter per jiwa.

Para ulama, di antaranya Shaikh Yusuf Qardawi telah membolehkan


zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk uang yang setara dengan 1 sha’
gandum, kurma atau beras. Nominal zakat fitrah yang ditunaikan
dalam bentuk uang, menyesuaikan dengan harga beras yang
dikonsumsi.
Zakat Mal
Zakat mal atau zakat harta adalah zakat yang wajib dikeluarkan
seorang Muslim sesuai dengan nisab dan haulnya. Nisab
merupakan syarat minimum harta yang dapat dikategorikan
sebagai wajib zakat. Sementara haul adalah masa kepemilikan
harta sudah berlalu selama 12 bulan Qamariyah/tahun Hijriyah.

Sementara untuk perhitungannya adalah dengan mengalikannya


2,5 persen dan telah memenuhi syarat nisab.
Infak dan Sedekah
 Secara istilah, infak adalah ibadah sosial yang dilakukan
dengan suka rela, serta diberikan dalam bentuk harta untuk
kemaslahatan umat.

 Sedekah merupakan kegiatan menyisihkan dan


membelanjakan harta di jalan Allah. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), sedekah diartikan sebagai
pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak
menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai
dengan kemampuan pemberi. Sedekah juga bukan hanya
materi tapi non-materi seperti tersenyum dan sebagainya.
Wakaf
Secara bahasa wakaf berasal dari kata waqafa yang
artinya al-habsu (menahan). Dalam pengertian istilah,
wakaf adalah menahan atau menghentikan harta yang
dapat diambil manfaatnya guna kepentingan kebaikan
untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Hibah dan Hadiah
Hibah menurut bahasa artinya pemberian. Adapun menurut
istilah, hibah ialah memberikan sesuatu yang nyata kepada orang
lain secara suka rela tanpa mengharap balasan atau imbalan
apapun.

Hadiah adalah akad pemberian harta milik seseorang kepada


orang lain tanpa adanya imbalan sebagai penghormatan atas suatu
prestasi.
Urgensi Zakat untuk Umat
1. Zakat Mewujudkan Harmoni Kehidupan dan Menumbuhkan
Perekonomian Islam
Salah satu unsur yang penting dalam mewujudkan harmoni kehidupan
adalah adanya pemerataan ekonomi (harta). Islam tidak membolehkan
harta hanya beredar pada kelompok orang kaya saja. Allah berfirman:
ُْ ْ َ ْ ‫َ ْ اَل َ ُ ْ َ ُ ْ َ ً َ ْ َ َأْل‬
:]٥٩[ ‫كي يكون دولة بين ا غ ِني ِاء ِمنكم (الحش ر‬
٧
“…supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di
antara kamu...” (Qs. Al-Hasyr [59]: 7)
2. Mewujudkan solidaritas dan kesetiakawanan sosial
Nabi Muhammad saw. bersabda :
ََ َ ْ ُ َ ََ ْ ُ َََ ْ ّ ََ َ ‫َ َ ُ ُْؤ‬
‫مثل امل ِم ِنين ِف ي تو ِاد ِهم وتراح ِم ِهم وتعاط ِف ِهم كمث ِل‬
َ ُ َ ْ ‫اش َت َك ى م ْن ُه ُع‬
ُ‫ض ٌو َت َد َاع ى له س اِئ ر‬ ْ َ َ َ َ
ِ ‫الجس ِد الو ِاح ِد ِإ ذا‬
ُ ‫لس ْهر َو‬
َّ‫الحمى‬ َ ‫الج َسد ِبا‬ َ
ِ ِ
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam sikap saling menyayangi, mengasihi
dan melindungi adalah seperti jasad yang satu, bila ada satu anggota jasad yang
sakit maka anggota lainnya akan ikut merasakannya dengan tidak tidur dan
demam.
[HR. Muslim]
3. Zakat Akan Mendatangkan Rahmat Allah
Allah SWT berfirman:
َ َ َّ ‫َ َ ْ َ َ َ ْ ُ َّ َ ْ َ َ َأ ْ ُ ُ َ َّ ْ َ َ َّ ُ ْ َن َ ُ ْؤ ُ ْ َن‬
‫ورحم ِتي و ِسعت كل شي ٍء ۚ فس كتبها ِلل ِذين يتقو وي تو الزكاة‬
َ‫َ َّ ْ َ ُ ْ َ َ ُ ْؤ ُ ْ ن‬
(١٥٦ :]٧[ ‫وال ِذين هم ِبآيا ِتنا ي ِمنو (األعراف‬
“Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya
kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: “Siksa-Ku akan
Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala
sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa,
yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami”.
(Qs. Al-A’raf [7]: 156)
Subtansial Zakat
Secara subtansial zakat termasuk kategori kewajiban yang mempunyai dua
dimensi (murakkab), yaitu dimensi ta’abbudi, penghambaan diri kepada
Allah, dan dimensi sosial.

Dimensi sosial zakat terlihat pada objek utamanya, yaitu pemenuhan


kebutuhan hidup mustahiqqin (orang-orang yang berhak menerima zakat)
yang mayoritas masyarakat ekonomi kelas bawah dan peningkatan taraf
hidup mereka, supaya cerah di hari depannya, terentaskan dari kemiskinan,
tidak butuh uluran tangan, hidup layak dan berbalik menjadi penolong bagi
orang lain yang masih berkubang di jurang kemiskinan.
Subtansial Zakat
Sementara dimensi ta’abbudi yang tidak kalah penting dari dimensi sosial
terletak pada keharusan memenuhi berbagai cara pendistribusian dan
aturan-aturan lainnya yang harus dipatuhi muzakki (orang yang membayar
zakat), sehingga zakat yang ditunaikannya sah secara syar’i. Dalam dimensi
inilah Imam Syafi’i mengingatkan, zakat menjadi salah satu rukun Islam yang
sejajar dengan salat, puasa, dan haji.
‫? ‪Siapa yang berhak menerima zakat‬‬

‫َّ َ َٰ ُ ْ ُ ََ‬
‫‪Allah SWT berfirman :‬‬

‫َ مْل ََ‬
‫ٰ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫۞ ِإ نم ا ٱلص دقت ِللفقر ِٓاء وٱ س ِك ِين‬
‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َؤ‬‫ُ‬ ‫مْل‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ٰ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫اب‬
‫ِ ِ‬ ‫ق‬‫ٱلر‬ ‫ى‬ ‫ف‬‫ِ‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫وب‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ة‬
‫ِ‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ٱ‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ين‬ ‫ل‬‫ِ‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ع‬ ‫ٱل‬ ‫و‬
‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ٰ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫وٱلغ ِر ِمين و ِف ى س ِب ِيل ٱلل ِه وٱب ِن ٱلس ِب ِيل ۖ‬
‫يم َح ِكيمٌ‬ ‫ٱلل ُه َع ِل ٌ‬‫َ َ ً ّ َ َّ َ َّ‬
‫ف ِريضة ِمن ٱلل ِه ۗ و‬
Artinya :
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang
dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(QS. At-Taubah: 60)
Orang-Orang yang Berhak Menerima Zakat
Fitrah menurut QS. At-Taubah: 60
 Orang fakir
 Orang miskin
 Pengurus zakat atau amil
 Mualaf
 Budak
 Orang yang tengah terlilit hutang
 Orang yang berjuang di jalan Allah
 Orang yang sedang melakukan perjalanan jauh, di mana
perjalanannya ini bukanlah perjalanan maksiat
Prakarsa dalam Mengentaskan Kemiskinan

Sejatinya agar kemiskinan tidak bertambah, di


antaranya ada tiga hal yang harus kita lakukan
berkaitan dengan kewajiban zakat.
 Pertama, kita harus mengeluarkan zakat dan
memasyarakatkan gerakan sadar zakat.
 Kedua, kita harus membentuk lembaga zakat yang
profesional.
 Ketiga, kita harus memberdayakan harta zakat
untuk mensejahterakan umat.
Kisah Teladan
Yusuf Al-Qaradhawi menuturkan, “Di Bashrah semua penduduknya mengalami
kemakmuran yang melimpah, tidak ada lagi seorang pun yang bersedia menerima
pembagian zakat. Bahkan amir di Bashrah sampai mengirim surat kepada Umar
bin Abdul Aziz: “Semua rakyat hidup sejahtera sampai saya sendiri khawatir
mereka akan angkuh dan sombong.”

Dalam surat balasannya, Umar berkata, “Ketika memasukkan penduduk surga ke


surga dan penduduk neraka ke neraka, Allah  Subhanahu Wa Ta’ala merasa senang
kepada penduduk surga karena mereka berkata... (Segala puji bagi Allah  yang
telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat
ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja
yang kami kehendaki; maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang
yang beramal.” (Qs. Az-Zumar [39]: 74). “Maka suruhlah orang yang menemuimu
agar memuji Allah.”
Akibat tidak mengeluarkan zakat
: Allah SWT. berfirman
ْ‫َي ْو َم ُي ْح َمٰى َع َل ْي َه ا ف ى َن ار َج َه َّن َم َف ُت ْك َ ٰوىب َه ا ج َب ُاه ُهم‬
ُِ ُ ِ ‫َ َ ُ َأِل‬ ِ ِ
ْ‫َو ُج ُن ُوب ُه ْم َو ُظ ُه و ُر ُه ْم ۖ َٰه َذا َم ا ك ن ْزت ْم ن فسكم‬
ِ
َ‫َف ُذو ُقو۟ا َم ا ُك ُنت ْم َت ْكن ُزون‬
ِ
Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu
dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka
(lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu
simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat
dari) apa yang kamu simpan itu".
(QS. At-Taubah : 35)
Akibat tidak mengeluarkan zakat
Tubuh orang yang tidak mau membayar zakat akan disulut
dengan batu-batu dan besi yang dipanaskan di dalam neraka
jahanam. Al-Ahnaf ibn Qais radliyallahu ‘anh berkata:

:‫ بَ ِّش ِر ْال َكانِ ِز ْي َن‬::‫ فَ َم َّر َأب ُْو َذرٍّ فَقَا َل‬:‫ش‬
ٍ ‫ قُ َر ْي‬:‫ نَفَ ٍر ِم ْن‬:‫ فِ ْي‬:‫ت‬ ُ ‫ُك ْن‬
:‫ َأ ْقفَاِئ ِه ْم‬:‫ي فِ ْي‬:ٍّ ‫ َوبِ َك‬:‫ ُجنُ ْوبِ ِه ْم‬:‫ُج ِم ْن‬: ‫ يَ ْخ ُر‬:‫ ظُه ُْو ِر ِه ْم‬:‫ي فِ ْي‬ :ٍّ ‫بِ َك‬
‫ ْن ِجبَا ِه ِه ْم‬:‫يَ ْخ ُر ُج ِم‬
Artinya
“Saya pernah berada di antara kaum Quraisy. Kemudian Abu
Dzar lewat dan berkata, ‘Sampaikanlah berita gembira pada
orang-orang yang menyimpan  hartanya (tidak mau
membayar zakat) bahwa punggung mereka akan disulut
hingga keluar dari lambungnya, dan tengkuk mereka dicos
hingga keluar dari keningnya’.” (HR. Bukhari)
Doa agar dijauhkan dari harta yang haram
ْ‫ضل َك َع َّمن‬ْ ‫ َوَأ ْغنني ب َف‬،‫الل ُه َّم ْاكفني ب َح َالل َك َع ْن َح َرام َك‬
َّ
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
َ‫س َواك‬.
ِ
(Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang
haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-
Mu).”
(HR. Tirmidzi)
Terima Kasih

‫شكراجزيال‬
DONASI

“Majelis Taklim Al-Falaq”


No. Rek. 1900512000 (Kode: 451)

BSI

Anda mungkin juga menyukai