Anda di halaman 1dari 30

Kajian Surah Al-Baqarah: 185

“Merajut Makna Girah, Targib, dan Tarhib


”Ramadan
Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd.
Ahad, 27 Maret 2022/ 24 Syakban 1443 H
‫‪QS. Al-Baqarah: 185‬‬
‫ان َّٱلذ ٓى ُأ نز َل فيه ْٱل ُق ْر َء ُان ُه ًدى ّل َّلناس َو َب ّي َٰنت ّمنَ‬ ‫ض َ‬‫َش ْه ُر َر َم َ‬
‫ِ ِ ِ ٍ ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ْم ُه ۖ َو َمن َكانَ‬ ‫ٱلش ْه َر َف ْل َي ُ‬
‫َ َ َ َ ُ ُ َّ‬ ‫ُْ َ ٰ َ ُْ َْ‬
‫ٱلهدى وٱلفرق ِان ۚ فمن ش ِهد ِمنكم‬
‫َ ً َأ ْ َ َ ٰ َ َ َ َّ ٌ ّ ْ َأ َّ ُأ َ َ ُ ُ َّ ُ ُ ُ ْ ُ ْ َ َ اَل‬
‫م ِريضا و على سف ٍر ف ِعدة ِمن ي ٍام خر ۗ ي ِريد ٱلله ِبكم ٱليسر‪ 7‬و‬
‫ُ ُ ُ ُ ْ ُ ْ َ َ ُ ْ ُ ۟ ْ َّ َ َ ُ َ ّ ُ ۟ َّ‬
‫ٱلل َه َع َل ٰى َما َه َد ٰى ُكمْ‬ ‫ي ِريد ِبكم ٱلعسر وِلتك ِملوا ٱل ِعدة وِلتك ِبروا‬
‫َو َل َع َّل ُك ْم َت ْش ُك ُرونَ‬
Artinya

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak
dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan
barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur.
(QS. Al-Baqarah: 185)
Asbabun Nuzul
Telah menceritakan kepadaku Amru bin Sawwad Al-Amiri telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah
mengabarkan kepada kami Amru bin Harits dari Bukair bin Al-
Asy dari Yazid maula Salamah bin Al-Akwa’ dari Salamah bin
Al-Akwa’ bahwa ia berkata, “Dulu, ketika kami memasuki bulan
Ramadan pada masa Rasulullah saw., siapa saja yang ingin, maka
ia akan berpuasa, siapa yang tidak suka, maka ia akan berbuka
dengan syarat dia akan membayar fidyah, peristiwa itu terus terjadi
hingga turunnya ayat tersebut. Karena itu, barangsiapa di antara
kamu hadir di negeri tempat tinggalnya di bulan itu, maka
hendaklah dia berpuasa di bulan itu. (HR. Muslim no. 1932)
Selayang pandang bulan Ramadan (Syahru
Ramadhan) menurut para mufasir
 Imam Ath-Thabari menjelaskan bahwa kata asy-syahru (bulan)
dikatakan oleh sebagian ulama, berasal dari kata asy-syuhrah artinya
dikenal banyak orang. Jika dikatakan qad syahara fulanun saifahu
artinya fulan telah mengeluarkan pedang dari sarungnya lalu
mengarahkannya kepada orang yang ingin diserang’. Jika
dikatakan yasyharuhu syahran artinya hilal telah nampak. Jika
dikatakan asy-harna nahnu artinya kita telah memasuki suatu bulan”.

 Beliau (Imam Ath-Thabari) melanjutkan, “kata ramadhan sebagian


ahli balaghah  menyatakan bahwa dinamakan demikian karena begitu
menyengat panasnya di bulan itu, hingga bayi pun merasa kepanasan”
(Tafsir Ath-Thabari, 3/444).
 Imam Ibnu Katsir memaparkan, “Allah SWT memuji bulan
Ramadan di antara bulan-bulan lainnya. Yaitu dengan
memilihnya sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an Al
Azhim” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/501).

 Dalam Tafsir Jalalain (1/38) dijelaskan bahwa makna kata


syahida dalam ayat di atas adalah hadhara artinya tidak
sedang bersafar. Sedangkan Ibnu Katsir menerangkan
bahwa makna syahida adalah melihat munculnya hilal di
bulan itu, dan ia orang yang muqim (tidak sedang safar)
ketika memasuki bulan itu, dan badannya sehat (Tafsir Ibnu
Katsir, 1/503). Kemudian kata asy-syahra dalam ayat
tersebut merupakan zharf zaman atau keterangan waktu,
sehingga yang dimaksud adalah orang yang tidak bersafar
dan sehat ketika bulan Ramadan.
 Kemudian dalam ayat di atas juga terdapat
kata perintah falyashum (hendaklah ia
berpuasa) dan kaidah usul fiqih
mengatakan bahwa ‘hukum asal dari
perintah adalah wajib‘. Sehingga ayat ini
adalah dalil wajibnya berpuasa bagi orang
yang tidak sedang bersafar dan sehat.
Pelajaran Ayat
Aisarut Tafasir

1. Keutamaan bulan Ramadan dan keutamaan Al-Qur’an.

2. Kewajiban berpuasa Ramadan bagi mukalaf. Makna mukalaf yaitu orang


Islam yang berakal dan balig.

3. Keringanan yang diberikan bagi orang sakit, ketika takut kesembuhannya


akan terlambat atau bertambah parah sakitnya. Sedangkan untuk musafir,
bagi yang menempuh jarak diperbolehkannya mengqasar salat.

4. Kewajiban untuk mengganti puasa bagi yang tidak berpuasa karena uzur.
Pelajaran Ayat
Aisarut Tafasir

5. Kemudahan syariat Islam, jauh dari kesulitan dan


kesusahan.

6. Disyariatkan untuk bertakbir pada malam ‘Ied dan


pada saat hari raya ‘Ied. Takbir ini merupakan bagian dari
bersyukur kepada Allah karena nikmat hidayah Islam.

7. Ketaatan merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT.


Nilai-nilai pendidikan
Mendidik menjadi insan yang bertakwa dan bertanggungjawab atas
syariat Allah.

Menjadi insan yang membedakan antara yang hak dan yang batil.

Mendidik menjadi seorang yang disiplin, menjaga amarah, pandangan,


dan menyembuhkan dari segala penyakit hati yang membahayakan.

Menjadi insan yang bersyukur dan pandai membagi waktu serta taat
kepada Allah.
Makna Ramadan
Ibnu Mandzur (630-711 H), seorang ahli bahasa Arab pernah menjelaskan
bahwa Ramadan berasal dari kata al Ramadh, yang artinya panas batu
akibat sengatan sinar matahari.

Dengan pengertian di atas, Ramadan sebagai simbol sengatan sinar


matahari yang bisa mempengaruhi dan memanaskan batu. Sementara batu
sering disimbolkan dalam Al-Qur’an untuk orang yang memiliki hati yang
keras. Namun Ramadan mampu membuat panas dan hati yang sekeras batu
bisa terpengaruh.
Julukan Bulan Ramadan
Syahrul Shiyam Syahrul
Syahrul Sabri
(Bulan Muwasah
(Bulan
diwajibkan (Bulan peduli
kesabaran)
untuk berpuasa) dan solidaritas)

Syahrut Syahrul Qiyam


Syahrul Tarbiyah (Bulan
Mubarak (Bulan (Bulan menghidupkan
berkah) Penggemblengan malam hari
diri) dengan ibadah)

Syahrul Qur'an Syahrul


Syahrul Jihad
(Bulan Muhasabah
(Bulan
diturunkannya (Bulan
Perjuangan).
Al-Qur'an) introspeksi)
Makna Girah
Kata girah (‫)غ ْي َرة‬dalam
ِ bahasa Arab secara literal bisa bermakna
cemburu. Adapun secara terminologis yakni semangat yang menggelora
dalam setiap jiwa manusia.

Girah sendiri memiliki beragam makna, di antaranya bermakna


kecemburuan yang berakar dari agama. Tapi kecemburuan ini merupakan
kecemburuan yang positif.

Ada pula yang memaknai girah sebagai unsur jiwa untuk menjaga
kehidupan dan kesalehan jiwa. Namun secara umum, kata girah yang
berasal dari bahasa Arab memiliki makna semangat. Hal ini juga berarti
semangat untuk membela agama.
Ramadan bulan penuh girah: girah bersama-sama ke masjid, tarawih
bersama, tadarus bersama, qiyamul lail, girah berbagi, dan lain-lain.

Waspadai Penghilang Girah


Ibn al-Qayim, dalam ad-Daa' wa ad-Dawaa' mengatakan, salah satu
dampak perbuatan dosa, yakni memadamkan api kecemburuan dalam
hati, padahal api tersebut merupakan senyawa penting untuk
keberlangsungan hidupnya, seperti peran krusial suhu panas untuk
tubuh manusia.
Menurut Ibnu Mas’ud, paling tidak ada lima hal untuk
membangkitkan girah Islam.
Pertama, mencintai Allah dan mengikuti jejak serta
perjuangan Nabi Muhammad saw., sebagaimana yang terekam
dalam ayat berikut:
ْ‫ٱلل ُه َو َي ْغف ْر َل ُكم‬
َّ ُ ُ ْ ْ ُ ُ َّ َ َ َّ َ ُّ ُ ْ ُ ُ ْ
‫قل ِإ ن كنتم ت ِحبون ٱلله فٱت ِبعو ِنى يح ِببكم‬
ُ
ِ َّ َ ْ ُ َ ُ ُ
ٌ‫ٱلل ُه َغ ُفو ٌر َّر ِحيم‬‫ذنوبكم ۗ و‬
“Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kalian mencintai Allah dan
Rasul-Nya, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi/mencintai
kalian dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (QS. Ali-Imran [3]:31).”
Membangkitkan Girah Islam Termasuk Girah
di Bulan Ramadan

Kedua, iman yang tangguh dan kokoh

Ketiga, berbuat kebaikan/kebajikan kepada sesama

Keempat, cinta kebersihan jiwa raga dan kesucian


lahir batin

Kelima, melakukan amar makruf dan nahi mungkar


Makna Targib
targhib bermakna mencintai atau menyukai. Kalau ia dipasang
kepada nama bulan Ramadan menjadi Targib Ramadan, maka
mengandung makna mencintai atau menyukai bulan Ramadan.
Targib Ramadan melambangkan pencintaan bulan suci Ramadan
oleh seluruh umat Islam karena Ramadan merupakan satu-satunya
bulan yang dilebihkan oleh Allah dari bulan-bulan lain disebabkan
banyak perkara yang berlaku dalam bulan tersebut seperti adanya
malam Lailatul Qadar, bulan turunnya Al-Qur’an, bulan ampunan
dosa dan sebagainya.
Targib Ramadan
Allah dan Rasul-Nya memberikan targib (spirit) untuk melakukan puasa Ramadan
dengan menjelaskan keutamaan serta tingginya kedudukan puasa, dan kalau
seandainya orang yang puasa mempunyai dosa seperti buih di lautan niscaya akan
diampuni dengan sebab ibadah yang baik dan diberkahi ini.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
bersabda:
ْ َ ْ َ َّ َ َ َ ُ َ َ ُ ً َ ْ َ ً َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ
‫من صام رمضان ِإ يمانا واح ِتسابا غ ِفر له ماتقدم ِمن ذن ِب ِه‬
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh iman dan ihtisab maka
akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”
(HR. Bukhari 4/99)
Makna Tarhib
Secara etimologis (bahasa), kata tarhib berasal dari fi’il
“ra-hi-ba, yarhabu, rahbun” yang berarti luas, lapang, dan
lebar. Selanjutnya menjadi fi’il “rahhaba, yurahhibu,
tarhiban” yang mengandung arti menyambut, menerima
dengan penuh kelapangan, kelebaran dan keterbukaan hati.
(Kamus al-Munawwir).
Tarhib Ramadan
Secara terminologis (istilah), kata tarhib Ramadan berarti menyambut
kedatangan bulan Ramadan dengan segala kesiapan, keluasan,
kelapangan, keterbukaan dan kelebaran yang dimiliki, baik materil
maupun spritual, jiwa dan raga serta segala apa yang ada dalam diri kita.

Maka ketika kita mengatakan: “aku men-tarhib Ramadan”, itu bermakna


kedatangan bulan Ramadan akan aku sambut secara total, maksimal dan
optimal. Antara istilah Tarhib dan Marhaban, secara teori dan makna
sama-sama bisa digunakan karena mengandung arti yang sama yaitu
menyambut dengan senang hati, gembira, lapang, dan secara terbuka
lebar.
Beberapa hal bisa kita lakukan dalam
mentarhib Ramadan:
Pertama, menyambutnya dengan penuh rasa gembira, karena
bulan Ramadan sangat banyak faedah dan keutamaan-keutamaan
yang terdapat di dalamnya, pintu surga dibuka, pintu neraka
ditutup dan pahala dilipat gandakan.
Rasulullah saw. bersabda :
ُْ ْ َ َ َّ َ َ َّ َ ُ َّ َ َ َ ٌ َ َ ُ ٌ ْ َ ُ َ َ َ ْ ُ َ ‫َأ‬
7 7 7 ‫ َأعليكم‬7 7‫ل‬7 ‫ عز وج‬7 7 7 ‫ الله‬7 7 7 ‫ فرض‬7 7 7 ‫ شهر َأمبارك‬7 7 7 ‫ رمضان‬7 7 7 ‫« تاكم‬
ُ َ ْ ُ َ ْ ُ َ َ َّ ُ َ ْ ُ َ ْ ُ ُ َ َ
7 7 7 ‫ بواب‬7 7 7‫ ِفي ِه‬7 7 7‫ وتغلق‬،‫م ِاء‬7 7 7‫ الس‬7 7 7‫ بواب‬7 7 7 ‫ ِفي ِه‬7 7 7‫ تفتح‬،‫يامه‬7 7 7 ‫ِص‬
ْ7‫ َخ ْي ٌر من‬7 ‫ َل ْي َل ٌة‬7 ‫ فيه‬7 ‫ ل َّله‬،7 ‫الش َياطين‬
َّ ُ َ َ َ َُّ ُ َ َ ْ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ 7 ‫ مردة‬7 ‫ل ِفي ِه‬7 ‫ وتغ‬،7 ‫َأ ْالج ِحي ِم‬
َ»‫ َم ْن ُحر َم َخ ْي َر َها ف َق ْد ُحرم‬،‫لف َش ْهر‬
ِ ِ ٍ ِ
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah
Azza wa Jalla mewajibkan kalian berpuasa. Pada bulan itu, pintu langit
dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan yang durhaka dibelenggu. Demi
Allah, di dalamnya terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Barang siapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka sungguh ia orang
yang malang.” (HR. Nasa’i, dishahihkan oleh Al Albani)
Beberapa hal bisa kita lakukan dalam
mentarhib Ramadan:

Kedua, mendatangi berbagai kajian puasa Ramadan guna


meningkatkan pengetahuan tentang Ramadan. Agar hari-hari
yang dilewati semenjak hari pertama sampai akhir ramadan
dilaksanakan dengan ilmunya.
Beberapa hal bisa kita lakukan dalam
mentarhib Ramadan:

Ketiga, melakukan persiapan fisik, mental, dan spritual. Sejak


awal sudah ada perencanaan yang matang mulai dari menyiapkan
mushaf khusus untuk tadarus , salat tepat waktu, dan mengerjakan
ibadah-ibadah lainnya.
Menyambut Ramadan Menurut Para
Salafussalih
Pertama, berdoa

Kedua, persiapan fisik

Ketiga, membersihkan pikiran dan pemikiran

Keempat, memperdalam ilmu pengetahuan

Kelima, perbanyak amalan sunah di bulan Syakban


Spirit Ramadan dan Keutamaannya
Rasulullah saw. bersabda :
ََّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ ّ َّ َ َ َ ْ َ ُ ‫َ ْ َأ‬
‫ ع ِن الن ِب ِي صلى هللا علي ِه وسلم‬،‫عن ِبي هريرة‬
َّ َ ٌ َ ٌ ْ َ ٌ َّ ُ ُ َ ّ َ َ
" ‫ و ِحصن ح ِصين ِمن الن ِار‬،‫الصيام جنة‬ ِ " :‫قال‬
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda,
“Puasa adalah perisai dan benteng yang melindungi seseorang dari neraka.”

(HR. Ahmad dengan isnad yang hasan, dan Baihaqi)


Spirit Ramadan dan Keutamaannya
Rasulullah saw. bersabda :
َّ ُ َ ُ ْ ُ َّ ْ
َّ‫ي‬7 ‫ ِم ْعت النب‬7 ‫ َس‬:7 ‫ قا َل‬،7 ‫ َعنه‬7 ‫ الله‬7 ‫ي َر ِض َي‬7 ّ ‫يد الخدر‬ ُ َ ‫َأ‬ ْ َ
ِ َّ ُِ ِ َّ ٍ ‫ َ ِع‬7 ‫ي س‬7‫ب‬7 ِ 7 ‫ع َّن‬
َ ً ْ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ
،7 ‫ ِب ِيل الل ِه‬7 ‫ف ي س‬7 ِ ‫م ا‬7 ‫ام يو‬7 ‫ ص‬7 ‫ «من‬:7 ‫لم يقول‬7 ‫ وس‬7 ‫ علي ِه‬7 ‫لى هللا‬7 ‫ص‬ َ
ً َ َ ْ َ َّ َ ُ َ ْ َ ُ َّ َ َّ َ
»‫بعد الله وجهه ع ِن الن ِار سب ِعين خ ِريفا‬
Dari Abu Sa’id Al Khudriy radhiyallahu 'anhu ia berkata, “Aku mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang berpuasa sehari di
jalan Allah (atau karena Allah), maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari
neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa Menyambut Bulan Ramadan
ِّ َ َ َ َ َ ِّ َ َّ
ْ‫الل ُه َّم سل ْمنـ ْي لى َر َمضان وسل ْم ِلـي‬َ
‫ِإ‬ ِ
ً َّ َ َ ُ ْ ُ ْ َّ َ َ َ َ َ َ َ
‫رمضان وتسلمه ِم ِني متقبال‬
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadan, dan
antarkanlah Ramadan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di
bulan Ramadan.”
(Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)
Terima Kasih

‫شكراجزيال‬
DONASI

“Majelis Taklim Al-Falaq”


No. Rek. 1900512000 (Kode: 451)

BSI

Anda mungkin juga menyukai