Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Muharram sebagai Awal Kalender Islam

Menurut riwayat para ulama pakar tarikh yang masyhur, mula-mula ditetapkan oleh Umar bin
Khattab Ra ketika ia menjadi khalifah pada tahun 17 Hijriah. Mengutip NU Online, hal ini terjadi
karena pada suatu hari, Umar menerima sepucuk surat dari sahabatnya, Abu Musa Al-Asy'ari
Ra tanpa membubuhi tanggal dan hari pengirimannya.
Hal itu menyulitkan Umar untuk menyeleksi surat mana yang terlebih dahulu harus diurusnya.
Sebab, ia tidak menandai antara surat yang lama dan yang baru.
Oleh sebab itu, Umar mengadakan musyawarah dengan orang yang terpandang di kala itu
untuk membicarakan serta menyusun masalah tarikh Islam.
Musyawarah yang diselenggarakan Umar bersama para sahabatnya tadi telah menghasilkan
beberapa pilihan tahun bersejarah untuk dijadikan sebagai patokan memulai tarikh Islam
tersebut. Yakni, tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, tarikh kebangkitannya menjadi Rasul,
tahun wafatnya, atau ketika Nabi hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Di antara pilihan tersebut, akhirnya penetapan bahwa tarikh Islam dimulai dari hari hijrahnya
Nabi Muhammad SAW dari Mekkah menuju Madinah yang menjadi awal tarikh Islam, yaitu awal
tahun Hijriyah. Hal ini sesuai dengan usulan Ali bin Thalib.
Melansir laman resmi Majelis Ulama Indonesia, setelah keputusan awal tahun disepakati,
pembahasan selanjutnya adalah bulan pertama yang mengawali tahun Islam. Khalifah Umar
memilih bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam susunan tahun Hijriah.
Pendapat ini didukung pula oleh Utsman bin Affan. Alasan lain, pemilihan bulan Muharram
adalah meskipun hijrah dilakukan di bulan Rabi' al-Awwal, tetapi permulaan hijrah dimulai sejak
bulan Muharram.
Khalifah Umar mengatakan, wacana hijrah dimulai setelah beberapa sahabat membaiat Nabi,
yang dilaksanakan pada penghujung bulan Dzulhijjah. Adapun, bulan yang muncul setelah
Dzulhijjah yaitu bulan Muharram.

Oleh sebab itu, Muharram dipilih serta disepakati menjadi bulan pembuka dalam tahun Hijriah.
Makna Bulan Muharram
Mengutip NU Online, bulan pertama di tahun Hijriah ini merupakan salah satu bulan yang mulia.
Bahkan, kemuliaannya ini tercatat dalam Al-Qur'an bersama tiga bulan lainnya, yaitu
Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab.

ِ ‫وا ف‬9ُ‫ ِّدينُ ْال َق ِّي ُم ۚ َفاَل َت ْظ ِلم‬9‫ك ال‬


َّ‫ِيهن‬ َ 9ِ‫ ُر ٌم ۚ ٰ َذل‬9ُ‫ة ح‬9 َ ْ‫ت َواَأْلر‬
ٌ ‫ا َأرْ َب َع‬9‫ض ِم ْن َه‬ ِ ‫ َم َاوا‬9‫الس‬ ِ ‫ُور عِ ْندَ هَّللا ِ ْاث َنا َع َش َر َشهْرً ا فِي ِك َتا‬
َّ َ‫ق‬9َ‫و َم َخل‬9ْ ‫ب هَّللا ِ َي‬ ِ ‫ِإنَّ عِ َّد َة ال ُّشه‬
‫ِين‬ َّ ْ ‫هَّللا‬ ‫َأ‬ َ ً َّ َ ُ َ
َ ‫ِين كافة ك َما ُيقا ِتلونك ْم كافة ۚ َواعْ لمُوا نَّ َ َم َع ال ُمتق‬ُ َ َ ً َّ َ ْ ْ ُ َ ُ
َ ‫نف َسك ْم ۚ َوقا ِتلوا ال ُمش ِرك‬ُ ْ ‫َأ‬
Artinya: "Sungguh bilangan bulan pada sisi Allah terdiri atas dua belas bulan, dalam ketentuan
Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah
(ketentuan) agama yang lurus. Janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan yang empat
itu. Perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu
semuanya. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (Surat At-Taubah ayat
36).

Bulan Muharram ini disebut juga sebagai bulan Allah. Syekh Jalalauddin As-Suyuthi
mengatakan, kelebihan bulan Muharram terletak pada namanya yang islami dibandingkan nama
bulan Hijriah lainnnya.
Nama Muharram secara bahasa dapat berarti sebagai bulan yang diharamkan. Bulan yang
didalamnya, melarang orang-orang Arab atau diharamkan melakukan peperangan.
Begitu lah kebiasaan mereka tempo dulu dan mengkhususkan bulan-bulan peperangan atau
bulan-bulan gencatan senjata. Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir terdapat keterangan berikut:

‫ َف ُت ِحلُّ ُه َعامًا َو ُت َحرِّ ُم ُه َعامًا‬،ِ‫ت َت َت َقلَّبُ ِبه‬ َ ‫ِّي ِب َذل َِك َتْأكِي ًدا لِ َتحْ ِري ِمهِ؛ َأِلنَّ ْال َع َر‬
ْ ‫ب َكا َن‬ َ ‫ َوعِ ْندِي َأ َّن ُه ُسم‬،‫ِّي ِب َذل َِك لِ َك ْو ِن ِه َشهْرً ا م َُحرَّ مًا‬
َ ‫َأنَّ ْالم َُحرَّ َم ُسم‬

Artinya: "Dinamakan bulan Muharram karena bulan tersebut memiliki banyak keutamaan dan
kemuliaan, bahkan bulan ini memiliki keistimewaan serta kemuliaan yang sangat amat sekali
dikarenakan orang arab tempo dulu menyebutnya sebagai bulan yang mulia (haram), tahun
berikutnya menyebut bulan biasa (halal)."
Orang arab jaman dulu meyakini bahwa bulan Muharram adalah bulan suci sehingga tidak layak
menodai bulan tersebut dengan peperangan. Sedangkan pada bulan lain, misalnya Shafar,
diperbolehkan melakukan peperangan.

Kemuliaan Bulan Muharram


Pada bulan Muharram ini, Allah SWT memberi pertolongan kepada Nabi Musa As dan kaumnya
dari kezaliman dan kekejaman Fir'aun dan tentaranya. Allah juga telah menyelamatkan Nabi
Nuh As dan kaumnya dari banjir bandang.
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 10 Muharam. Maka, sebagai rasa syukurnya kepada Allah
yang telah menyelamatkannya dari marabahaya, Nabi Musa As dan Nabi Nuh As berpuasa
pada hari tersebut.
Karena bulan Muharram merupakan bulan yang diagungkan kemuliaannya, maka sudah
sepatutnya orang yang berbuat dosa pada bulan itu dan bulan mulia lainnya akan mendapat
dosa yang berlipat ganda. Sedangkan, apabila mereka mengerjakan amal saleh di dalamnya,
maka pahalanya akan berlipat pula.

Lalu, Bagaimana cara kita untuk ber momentum untuk menuju kesuksesan dunia akhirat?

Dalam kehidupan, setiap manusia tentu ingin meraih kesuksesan dalam hidupnya baik sukses
secara materi maupun nonmateri. Kata sukses seakan-akan menjadi salah satu alasan diatas
semua usaha yang dilakukan oleh manusia dalam segala aktifitasnya. Sukses sendiri bisa
diartikan sebagai suatu keberhasilan dalam pencapaian hidup. Seseorang yang sukses
dipandang memiliki materi yang berlimpah dan kehidupan yang baik.
Memang semua orang menginginkan kesuksesan tapi tidak sedikit juga yang mengalami
kegagalan dalam mewujudkan kesuksesan tersebut. Dalam islam sendiri sukses memiliki
makna dimana seseorang berhasil mewujudkan apa yang diimpikan terutama dalam hal
kebaikan. Untuk mendapatkan kesuksesan seseorang tidak bisa hanya duduk diam saja
melainkan harus melakukan sesuatu untuk berusaha. Lalu bagaimanakah islam memandang
kesuksesan tersebut dan apa saja kunci sukses dalam islam? Untuk memahaminya simak
penjelasan berikut ini.
Siapa yang tidak ingin sukses dunia dan akhirat? Tentunya tidak ada namun sangat
disayangkan jika saat ini banyak orang yang hanya mengejar kesuksesan dunia semata. Dalam
islam kunci kesuksesan tidak hanya terkait sukses dunia saja melainkan juga akhirat. Adapun
kunci kesuksesan menurut islam diantaranya adalah sebagai berikut. (baca fungsi agama dalam
kehidupan manusia dan manfaat beriman kepada Allah SWT)

1. Menetapkan Niat
Ingin menjadi siapapun dan ingin melakukan usaha apapun, seseorang harus
menetapkan niat yang kuat dalam hati karena niat ini akan membuat seseorang yakin dan tetap
berusaha di jalannya. Niat juga merupakan cerminan dari apa yang ingin kita lakukan. Jadi jika
Anda ingin sukses maka niatkan dulu dalam hati Anda bahwa Anda ingin sukses dunia akhirat.
Sebagaimana yang disebutkan dalam Hadits Rasulullah SAW berikut (baca niat mandi wajib
yang benar dan niat mandi wiladah)
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob RA berkata: Saya mendengar
Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan
sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. (HR Bukhari
Muslim)

2. Beriman Dan Bertaqwa kepada Allah SWT


Iman dan taqwa adalah dua hal yang saling terkait dan jika seseorang ingin sukses maka
ia harus menanamkan iman dan taqwa dalam hatinya (baca fungsi iman kepada Allah SWT).
Seseorang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT akan senantiasa melakukan sesuatu
dijalan Allah SWT dan lebih dekat denganNya. Seseorang yang lebih dekat dengan Allah maka
ia bisa mendapatkan kesuksesan jika Allah berkehendak.

3. Shalat tepat waktu


Salah satu kunci sukses dunia akhirat adalah shalat tepat waktu atau shalat diawal
waktu. Shalat adalah perkara yang wajib dilaksanakan seorang muslim dan merupakan tiang
agama. Allah SWT menyukai hambanya yang senantiasa menjaga shalatnya dan shalat wajib
tepat waktu. Perbuatan melalikan shalat apalagi meninggalkannya akan mendatangkan murka
Allah SWT dan jika demikian siapapun maka tidak bisa meraih sukses terutama di akhirat.
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,Yaitu Orang-orang yang lalai akan
shalatnya. (Qs Al Maun 4 -5 )

4. Taubat kepada Allah SWT


Manusia tidak luput dari perbuatan salah dan dosa namun untuk menghapus dosa
tersebut dan menghindari murka Allah SWT seorang muslim harus bertaubat dengan sebenar-
benarnya taubat atau yang dikenal dengan taubatan nasuha. Dengan melakukan taubatan
nasuha, seorang muslim dapat membuka pintu kesuksesan dengan ijin Allah SWT. Bertaubat
yang sebenar-benarnya berarti juga berjanji tidak akan melakukan perbuatan dosa atau maksiat
yang pernah dilakukannya tersebut. Sebagaimana disebutkan dalam ayat dan hadits berikut ini
(baca shalat taubat dan cara taubat nasuha dalam islam)
Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa beristighfar kepada Allah SWT maka Allah akan
menghilangkan segala kegundahan dan kesusahannya dan diberikan padanya rizki yang tak
terduga. (HR Abu Dawud)

5. Shalat sunnah
Tidak hanya dengan shalat wajib saja, kunci sukses yang lain juga bisa datang dari
ibadah sunnah yang dilakukan seorang muslim misalnya dengan mengerjakan shalat sunnah
raqwatib qabliyah dan ba’diyah setelah shalat fardhu dan melaksanakan shalat dhuha setiap
hari. Shalat sunnah yang dilakukan bisa membukakakan pintu rizki dan mendatangkah berkah
Allah SWT kepada pelakunya. Shalat dhuha memiliki banyak keutamaan dan bila rutin dilakukan
Allah SWT tidak hanya melapangkan rizki seseorang tapi membangunkan sebuah rumah
disurga untuknya. (baca keutamaan shalat dhuha)

6. Doa kepada Allah SWT


Seseorang yang berusaha dengan keras tidak akan mencapai kesuksesan jika ia tidak
berdoa kepada Allah SWT. Doa adalah salah satu sarana seseorang agar lebih dekat kepada
Allah SWT. Mendoakan kesuksesan diri sendiri setiap hari akan membuat seseorang merasa
lebih baik dan bila ia juga mendoakan saudaranya maka malaikat juga akan mendoakannya. Hal
ini tentunya bisa menjadi salah satu jalan menuju kesuksesan. Jadi jika ingin sukses maka
teruslah berdoa dan mendoakan orang lain. Rasul SAW bersabda : (baca juga keutamaan doa
nurbuat )
“Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya,
kecuali malaikat berkata: Dan untuk kamu pula seperti itu”. (HR. Muslim)

7. Menuntut ilmu
Seseorang akan sulit mendapatkan kesuksesan baik didunia maupun diakhirat apabila ia
tidak memiliki ilmu. Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi seorang muslim dan ilmu tersebut
adalah jalan menggapai kesuksesan. Seseorang yang memilki ilmu akan lebih mudah mengerti
seseuatu dan berusaha dibidang yang ia kuasai. Ulama Imam Syafi’I pun mengatakan bahwa
“Barangsiapa menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan ilmu dan barangsiapa
menghendaki sukses akherat hendaklah diraihnya dengan ilmu, barangsiapa ingin sukses dunia
akherat hendaklah diraih dengan ilmu”. (baca hukum menuntut ilmu dalam islam)

8. SIlaturahmi
Silaturahmi dengan saudara dan kerabat adalah salah satu kunci kesuksesan dan
keutamaan menyambung tali silaturahmi sangatlah besar. Demikian yang disebutkan dalam
hadits berikut ini
“Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan
dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung
silaturahmi.” (HR Imam Bazar, Imam Hakim)

9. Rasa syukur
Apapun yang Allah SWT berikan kepada manusia harus disyukuri dan bersyukur atau
berterima kasih kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya dapat mendatangkan
rizki yang lebih dari Allah SWT sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT berikut
Jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur
maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih” (QS Ibrahim: 7)

10. Sedekah dengan ikhlas


Sedekah atau memberikan apa yang kita miliki kepada orang lain dengan ikhlas
merupakan salah satu pintu rizki dan Allah SWT berjanji untuk melipatgandakan sedekah yang
kita keluarkan. Sedekah yang dilakukan tidak boleh ditunjukkan Karen ahal tersebut bisa
menyebabkan perbuatan riya. Keutamaan bersedekah disebutkan Allah SWT dalam ayat berikut
ini
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya
di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah
Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah: 261)
Demikianlah beberapa kunci sukses menurut islam. Intinya untuk menggapai kesuksesan
dunia akhirat maka berusaha dan berdoa dengan tetap istiqomah adalah kunci dalam meraih
kesuksesan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai