Anda di halaman 1dari 9

‫‪Khutbah Jum’at: Keutamaan Bulan Haram dan‬‬

‫‪Cara Memuliakannya‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫اْل َح ْم َد ِلَّلِه َنْح َمُدُه َو َنْس َتِع ْيُنُه َو َنْس َتْغ ِفُر ُه‪َ ،‬و َنُعوُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَن ا‪َ ،‬مْن َيْه ِد ُهللا َفَال‬
‫ُمِض َّل َل ُه َو َمْن ُيْض ِلْل َفَال َه اِد َي َل ُه‪َ .‬أْش َهُد َأَّن َال ِإَل َه ِإَّال ُهللا َو ْح َدُه َال َش ِر ْيَك َل ُه َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّم ًدا َع ْب ُدُه‬
‫َو َر ُسْو ُلُه‬

‫َأ‬
‫َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َنِبِّيَنا َو َر ُسْو ِلَنا ُمَح َّمٍد َص َّلى ا ُهلل َع َلْي ِه َو َس َّلَم َو َع َلى آِل ِه َو ْص َح اِبِه َو َمْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن‬
‫ِإَلى َيْو ِم الِّد ْي ِن‬

‫َيا َأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ْم اَّلِذ ي َخ َلَقُك ْم ِم ْن َنْف ٍس َو اِحَدٍة َو َخ َل َق ِم ْن َه ا َز ْو َج َه ا َو َبَّث ِم ْن ُهَم ا ِر َج اًال َك ِث يرًا َو ِنَس اًء‬
‫َو اَّتُقوا الَّلَه اَّلِذ ي َتَتَساَء ُلوَن ِبِه َو اَألْر َح اَم ِإَّن الَّلَه َك اَن َع َلْي ُك ْم َر ِقيبًا‬

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَمُنوا اَّتُقوا الَّلَه َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُمْس ِلُموَن‬

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَمُنوا اَّتُقوا الَّل َه َو ُقوُل وا َق ْو اًل َس ِد يًدا ‪ُ ،‬يْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِف ْر َلُك ْم ُذُن وَبُك ْم َو َمْن ُيِط ِع الَّل َه‬
‫َو َر ُسوَلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ يًما‬

‫َأَّما َبْعُد‬

‫?‪Apa itu Bulan Haram‬‬

‫‪Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah,‬‬

‫‪Dalam Islam kita mengenal adanya istilah asyhurul hurum atau bulan-bulan‬‬
‫?‪Haram. Apakah yang dimaksud dengan bulan haram itu‬‬

‫‪Bulan haram adalah bulan-bulan yang Allah jadikan sebagai bulan yang‬‬
‫‪haram. Ini ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala‬‬
‫ِإَّن ِع َّدَة الُّش ُهوِر ِع ْن َد الَّلِه اْث َنا َع َش َر َش ْه ًر ا ِفي ِك َتاِب الَّلِه َيْو َم َخ َلَق الَّسَماَو اِت َو اَأْلْر َض ِم ْن َها َأْر َبَع ٌة ُح ُر ٌم ۚ َٰذ ِلَك‬
‫الِّديُن اْل َقِّيُم ۚ َفاَل َتْظِلُموا ِفيِهَّن َأْن ُفَس ُك ْم ۚ َو َقاِتُلوا اْل ُم ْش ِر ِك يَن َك اَّفًة َك َما ُيَقاِتُلوَنُك ْم َك اَّفًةۚ َو اْع َلُموا َأَّن الَّلَه َمَع اْل ُم َّتِقيَن‬

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam
ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya
empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah
kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah
kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu
semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang
bertakwa. [At- Taubah: 36]
Bulan-bulan itu diharamkan karena peperangan dan pertempuran berhenti
di bulan-bulan tersebut. Adapun melakukan pembelaan diri dari serangan
musuh maka ini tidak diharamkan di bulan-bulan tersebut.

Yang perlu diperhatikan adalah bahwa kemaksiatan itu diharamkan


sepanjang tahun, hanya saja di bulan-bulan haram, larangan melakukan
kemaksiatan itu jauh lebih kuat, dosanya lebih besar.[i]
Yang Termasuk Bulan Haram

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Dalam sistem kalender tahun hijriyah, bulan apa saja yang masuk ke dalam
bulan Haram?
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan bahwa bilangan bulan pada
sisi-Nya adalah dua belas bulan sejak Dia menciptakan langit dan bumi.

Allah menyebutkan ada empat bulan di antaranya Allah tetapkan sebagai


bulam haram. Namun tidak diberikan rincian apa saja bulan haram tersebut.

Ternyata rinciannya disebutkan oleh Rasulullah ‫ﷺ‬.

Dalam sebuah hadits Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, dia menuturkan


bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda dalam khutbahnya pada Haji Wada’, “

Ketahuilah sesungguhnya zaman telah berputar sebagaimana keadaannya


pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun adalah 12 bulan.
Di antaranya ada empat bulam haram. Tiga bulan secara berurutan, yaitu
Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram, lalu bulan Rajab Mudhar yang
terletak antara bulan Jumada dan bulan Sya’ban.”
Kemudian Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, “Hari apa ini?” Kami menjawab,
“Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau diam sampai-sampai kami
berpikir bahwa beliau akan memberikan nama lain untuk hari itu. Lalu,
beliau bersabda, “Bukankah hari ini adalah hari Nahr (hari raya kurban)?”
Kami menjawab, ” Ya.”
Beliau kembali bertanya, “Bulan apakah ini?” Kami menjawab, “Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau diam, hingga membuat kami berpikir
bahwa beliau akan memberikan nama lain untuk bulan ini. Kemudian beliau
bersabda, “Bukankah bulan ini bulan Dzulhijjah?” Kami menjawab, “Ya.”
Rasulullah ‫ ﷺ‬kembali bertanya, “Kota apakah ini?” Kami menjawab,
“Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau diam sampai kami berpikir
bahwa beliau akan mengubah namanya. Beliau pun bersabda, “Bukankah
ini adalah negeri haram?” Kami berkata, “ya.”
Rasulullah ‫ ﷺ‬kembali bersabda, “Sungguh, darah, harta dan
kehormatan kalian adalah haram atas kalian (tidak boleh
dirusak) sebagaimana keharaman hari kalian ini, di bulan kalian ini dan di
kota kalian ini.” [Hadits riwayat Al-Bukhari (67), Muslim (1679), Abu Dawud
(1948), Ibnu Majah (233) Ahmad (5/37, 39, 45, 49)]
Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Empat bulan
haram yang dimaksud dalam ayat ini (yaitu At-Taubah: 36) adalah bulan
Muharram, rajab, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah.”[ii]
Baca juga: Khutbah Jum’at Keutamaan Bulan Muharram

Keutamaan & Kekhususan Bulan Haram

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Bulan Haram memiliki keistimewaan dan keutamaan lebih dibandingkan
bulan-bulan yang lain.

Menurut Dr. Amin bin Abdullah Asy-Syaqawi, di antara kekhususan dan


keutamaan bulan haram adalah sebagai berikut:
1. Dosa-dosa yang dilakukan di bulan haram itu lebih
besar dosanya daripada di luar bulan haram.
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata meneankan firman Allah Ta’ala

]36 :‫َفاَل َتْظِلُموا ِفيِهَّن َأْن ُفَس ُك ْم ﴾ [التوبة‬

“Maka janganlah kalian menzhalimi diri kalian sendiri, ” [At-Taubah: 36]


maksudnya di dalam bulan haram yang telah diharamkan ini karena dosa-
dosa di bulan haram itu lebih kuat dan lebih berat dibandingkan di luar
bulan haram, sebagaimana halnya kemaksiatan di negeri haram itu
dilipatgandakan dosanya berdasarkan firman Allah Ta’ala:

]25 :‫َو َمْن ُيِر ْد ِفيِه ِبِإْل َح اٍد ِبُظْل ٍم ُنِذ ْق ُه ِم ْن َع َذاٍب َأِليٍم ﴾ [الحج‬

Dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim,


niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih. [Al-
Hajj: 25]
Imam Qatadah berkata mengenai Surat At-Taubah : 36 tadi demikian:
Sesungguhnya kezhaliman di bulan haram itu lebih besar kesalahan dan
dosanya dibandingkan kezhaliman di luar bulan haram, meskipun
kezhaliman di segala keadaan itu merupakan perkara besar (dosanya), akan
tetapi Allah mengagungkan perkara-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.”

2. Diharamkan untuk memulai peperangan melawan


musuh
Hal Ini berdasarkan pendapat yang lebih kuat (rajih) dari para ulama’
berdasarkan firman Allah Ta’ala:

‫َياَأُّيَها اَّلِذ يَن آَمُنوا اَل ُتِح ُّلوا َش َعاِئَر الَّلِه َو اَل الَّش ْه َر اْل َح َر اَم‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar


kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan
haram.” [Al-Maidah: 2]
Allah Ta’ala Juga berfirman:

‫َفِإَذا اْن َس َلَخ اَأْلْش ُهُر اْل ُح ُر ُم َفاْق ُتُلوا اْل ُم ْش ِر ِك يَن‬
Apabila telah habis bulan-bulan haram, maka perangilah orang-orang
musyrik. [At-Taubah: 5]
Kecuali orang-orang kafir telah menyerang terlebih dahulu atau telah
terjadi perang sebelum bulan haram lalu terus berlanjut hingga bulan
haram maka hal semacam ini tidak mengapa.

3. Terdapat amalan haji di bulan Dzulhijjah


Keutamaan bulan haram yang ketiga adalah bahwa amalan haji seluruhnya
terjadi pada bulan Dzulhijjah. Allah Ta’ala berfirman:
‫اْل َح ُّج َأْش ُهٌر َمْع ُلوَم اٌت‬

” (Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi.” [Al-Baqarah:


197]
Imam Al-Bukhari berkata, “Ibnu Umar berkata, “Yaitu bulan Syawal,
Dzulqa’dah dan 10 hari dari Dzulhijjah.” Umrah Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
sebanyak empat kali juga dilakukan di bulan haram.
Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah, “Allah
Ta’ala hanya memilihkan untuk Nabi-Nya ‫ ﷺ‬waktu terbaik dan waktu
yang paling layak dalam umrahnya. Waktu yang paling utama untuk umrah
adalah bulan-bulan haram dan bulan Dzulqa’dah, pertengahannya.”[Jami’ul
Fiqhi, Ibnul Qayyim, 3/467. tahqiq: Syaikh Yusra As=Sayyid Muhammad]

4. Terdapat Keutamaan 10 hari pertama dari bulan


Dzulhijjah
Di dalam bulan haram ini terdapat 10 hari pertama dari bulan Dzulhijjah
yang mana Allah Ta’ala telah bersumpah dengan hari-hari tersebut dalam
kitab-Nya dan Nabi ‫ ﷺ‬telah memberitahukan bahwa hari-hari tersebut
merupakan hari yang paling utama, amal shaleh di dalamnya lebih agung
daripada hari selainnya.

Imam Al-Bukhari dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari hadits Ibnu ‘Abbas


radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi ‫ ﷺ‬bersabda,

‫ َي ا َر ُس وَل ِهللا ! َو اَل اْل ِجَه اُد ِفي‬:‫ َفَقاُلوا‬،” ‫َما ِم ْن َأَّياٍم اْل َعَمُل الَّص اِلُح ِفيِهَّن َأَح ُّب ِإَلى ِهللا ِم ْن َهِذِه اَألَّياِم اْل َع ْش ِر‬
‫ ِإاَّل َر ُج ٌل َخ َر َج ِبَنْف ِس ِه َو َماِل ِه َفَلْم‬، ‫ “َو اَل اْل ِجَهاُد ِفي َس ِبيِل ِهللا‬:‫ َفَقاَل َر ُسوُل صلى هللا عليه وسلم‬، ‫َس ِبيِل ِهللا‬
‫َيْر ِج ْع ِم ْن َذِلَك ِبَش ْي ٍء‬
Tidak ada hari-hari di mana amalan shaleh di dalamnya lebih Allah cintai
daripada sepuluh hari ini (yakni 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).”Lantas
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?”
Rasulullah ‫ ﷺ‬menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seorang
lelaki yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya dan tidak kembali
dengan sesuatu pun dari hal itu.” [Shahih Al-Bukhari no. 969 dan Sunan At-
Tirmidzi no. 757 dan ini lafazhnya At-Tirmidzi]

5. Terdapat Hari ‘Arafah, hari Nahr, Hari Al Qarr, & hari-


hari tasyriq
Di bulan haram itu terdapat hari ‘Arafah, hari Nahr, hari Al-Qirr, hari-hari
tasyriq. Semua itu merupakan hari-hari yang agung di sisi Allah
danmerupaka hari raya umat Islam.

Abu Dawud meriwayatkan di dalam sunan-nya, dari hadits Abdullah bin


Qarth bahwa Nabi ‫ ﷺ‬bersabda,

‫َأل‬ ‫َأ‬
‫ ُثَّم َيْو ُم اْل َقِّر‬، ‫ِإَّن ْع َظَم ا َّياِم ِع ْن َد ِهللا َتَعالى َيْو ُم الَّنْح ِر‬

“Sesungguhnya hari-hari yang paling agung di sisi Allah Ta’ala adalah hari
Nahr, kemudian hari al-Qarr.”
Yang dimaksud dengan Hari al-Qarr adalah hari kesebelas di bulan
Dzulhijjah.

[Riwayat Abu Dawud no. 1765, dinyatakan shahih oleh Al-Albani


rahimahullah di dalam Shahih sunan Abi Dawud 1/331; no. 1552]

6. Terdapat Amalan puasa di bulan Muharram


Di bulan-bulan haram itu terdapat amalan puasa di bulan Muharram yang
biasa disebut dengan puasa tasua asyura. Imam Muslim meriwayatkan di
dalam Shahihnya no. 1163, dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
bahwa Nabi ‫ ﷺ‬bersabda,
‫َأْف َض ُل الِّص َياِم َبْعَد َر َمَض اَن َش ْه ُر ِهللا اْل ُمَح َّر ُم‬

“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Allah Al-
Muharram.”
7. Terdapat Hari ‘Asyura’
Di bulan-bulan Haram ini terdapat hari ‘Asyura’ (hari kesepuluh dari bulan
Muharram). Rasulullah ‫ ﷺ‬telah mengabarkan bahwa puasa pada hari
‘Asyura itu akan menghapus dosa pada setahun sebelumnya.

Hal ini sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di
dalam Shahihnya no. 1162. Pada hari tersebut Allah menyelamatkan Musa
dan kaumnya serta menenggelamkan Firaun dan kaumnya.

8. Amalan shaleh di bulan haram pahalanya dilipat


gandakan sebagaimana dosanya juga dilipatgandakan.
Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata, “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu
bila mengagungkan sesuatu dari satu sisi saja maka sesuatu tersebut
memiliki satu kehormatan. Dan apabila Allah mengagungkannya dari dua
sisi atau lebih maka kehormatannya juga bertambah banyak.

Maka di dalamnya hukuman bagi perbuatan buruk itu dilipatgandakan


sebagaimana pahala amal shaleh juga dilipatgandakan.

Sesungguhnya siapa saja yang mentaati Allah di bulan haram, di negeri


haram, pahalanya tidak sebagaimana pahalanya orang yang mentaati Allah
di bulan halal (di luar bulan-bulan haram), di negeri haram.

Dan siapa saja yang mentaati Allah di bulan halal, di negeri haram,
pahalanya tidak sebagaimana pahala orang yang mentaati Allah di bulan
halal di negeri halal.

Allah Ta’ala telah mengisyaratkan hal ini dengan firman-Nya:

‫َياِنَساَء الَّنِبِّي َمْن َيْأ ِت ِم ْن ُك َّن ِبَفاِح َش ٍة ُمَبِّيَنٍة ُيَض اَع ْف َلَها اْل َع َذاُب ِض ْع َفْي ِن َو َك اَن َذِلَك َع َلى الَّلِه َيِس يًر ا َو َمْن َيْقُنْت‬
‫ِم ْن ُك َّن ِلَّلِه َو َر ُسوِلِه َو َتْعَمْل َص اِلًح ا ُنْؤ ِتَها َأْج َر َها َمَّر َتْي ِن َو َأْع َتْد َنا َلَها ِر ْز ًقا َك ِر يًما‬

Wahai istri-istri Nabi! Barangsiapa di antara kamu yang mengerjakan


perbuatan keji yang nyata, niscaya azabnya akan dilipatgandakan dua kali
lipat kepadanya. Dan yang demikian itu, mudah bagi Allah.
Dan barangsiapa di antara kamu (istri-istri Nabi) tetap taat kepada Allah
dan Rasul-Nya dan mengerjakan kebajikan, niscaya Kami Berikan pahala
kepadanya dua kali lipat dan Kami Sediakan rezeki yang mulia baginya. [Al-
Ahzab: 30-31].[lihat:Tafsir al-Qurthubi juz 10 hal. 198-199][iii]
‫ َو َتَقَّب َل ِمِّنْي َو ِم ْن ُك ْم‬, ‫ َو َنَفَع ِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْي ِه ِم َن اآلَي اِت َو الِّذ ْك ِر اْل َح ِك ْي ِم‬, ‫َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْل ُقْر آِن اْل َع ِظ ْي ِم‬
‫ ِإَّن ُه ُه َو اْل َغُف ْو ُر‬،‫ َأُق ْو ُل َق ْو ِلْي َه َذا َو اْس َتْغ ِفُر َهللا اْل َع ِظ ْي َم ِلْي َو َلُك ْم َفاْس َتْغ ِفُر ْو ُه‬. ‫ِتَالَو َتُه ِإَّنُه ُهَو الَّس ِمْيُع اْل َع ِلْي ُم‬
‫الَّر ِح ْي ُم‬

Khutbah Kedua

‫ َأْش َهُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل َهللا َو ْح َدُه اَل َش ِر ْيَك َلُه َتْع ِظ ْيًم ا‬، ‫الَح ْم ُد ِلَّلِه َع َلى ِإْح َساِنِه َو ْا لُش ْك ُر َلُه َع َلى َتْو ِفْي ِقِه َو اْم ِتَناِنِه‬
‫ الَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َه َذا الَّنِبِّي ْا لَك ِر ْي ِم َو‬. ‫ِلَش ْأ ِنِه َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّمًدا َع ْبُدُه َو َر ُسْو ُلُه الَّداِع ْي ِإَلى ِر ْض َو اِنِه‬
‫ َأَّما َبْعُد‬. ‫َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َمْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َساٍن ِإَلى َيْو ِم الِّد ْي ِن‬

Cara Memuliakan Bulan Haram

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah,

Bila bulan-bulan haram ini sedemikian agungnya di sisi Allah Subhanahu wa


Ta’ala, lantas bagaimana cara untuk memuliakan bulan Haram ini?

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Aalu-Syaikh saat ditanya tentang cara
seorang muslim memuliakan bulan haram mengatakan, “

“Sesungguhnya bulan-bulan haram ini dimuliakan dengan melakukan


ketaatan kepada Allah di dalamnya dan bertaqarrub dengan berbagai amal
shaleh serta tidak boleh melakukan pelanggaran terhadap orang lain secara
zhalim pada masalah darah, harta dan kehormatan. Kita meminta kepada
Allah agar memberikan taufiq kepada kita semua.”

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenan melimpahkan rezeki kepada


kita semua kekuatan untuk mengamalkan ilmu yang telah kita miliki
dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Sesungguhnya ilmu hanya akan
bermanfaat bila diamalkan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan.
‫‪Doa Penutup‬‬
‫‪Demikian khutbah jumat tentang bulan haram yang bisa kami sampaikan‬‬
‫‪pada kesempatan kali ini. Mari kita akhiri dengan berdoa kepada Allah‬‬
‫‪Subhanahu wa Ta’ala‬‬
‫‪ِ.‬إَّن َهللا َو َمآلِئَك َتُه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّنِبِّي َيآَأُّيَها اَّلِذ ْيَن آَمُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْي ِه َو َس ِّلُمْو ا َتْس ِلْيًما‬

‫اَّللُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َباِر ْك َع َلى َنِبِّيَنا ُمَح َّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َع َلى ُخ َلَفاِئِه الَّر اِش ِد ْيَن اْل َم ْه ِد ِّيْيَن َو َأْص َح اِبِه َأْج َم ِع ْيَن َو َمْن‬
‫‪َ.‬ساَر َع َلى َنْهِج ِهْم َو َطِر ْي َقِتِهْم ِإَلى َيْو ِم الِّد ْي ِن َو اْر َض َع َّنا َمَع ُهْم ِبَر ْح َم ِتَك َياَأْر َح َم الَّر اِحِم ْيَن‬

‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْل ُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْل ُم ْؤ ِم َناِت َو اْل ُمْس ِلِم ْيَن َو اْل ُمْس ِلَماِت اَألْح َي آِء ِم ْن ُهْم َو اَألْم َو اِت ‪ِ ،‬إَّن َك َس ِمْيٌع َق ِر ْيٌب َم ِج ْيُب‬
‫‪.‬الَّدَع َو اِت‬

‫الَّلُهَّم َأِع َّز اِإلْس َالَم َو اْل ُمْس ِلِم ْيَن ‪َ ،‬و َو ِّحِد الَّلُهَّم ُص ُفْو َفُهْم ‪َ ،‬و َأْج ِم ْع َك ِلَم َتُهْم َع َلى الَح ِّق ‪َ ،‬و اْك ِس ْر َش ْو َكَة الَّظ اِلِم يَن ‪،‬‬
‫َو اْك ُتِب الَّس َالَم َو اَألْم َن ِلِع باِد َك َأْج َم ِع يَن‬

‫الَّلُهَّم َأِع َّز اِإلْس َالَم َو اْل ُمْس ِلِم ْيَن َو َأِذَّل الِّش ْر َك َو اْل ُم ْش ِر ِك ْيَن َو اْن ُص ْر ِع َب اَدَك اْل ُمَو ِّح ِد ْيَن اْل ُمْخ ِلِص ْيَن َو اْخ ُذْل َمْن‬
‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
‫‪َ.‬خ َذَل اْل ُمْس ِلِم ْيَن وَدِّم ْر ْع َدآَئَنا َو ْع َدآَء الِّد ْي ِن و ْع ِل َك ِلَماِتَك ِإَلى َيْو ِم الِّد ْي ِن‬

‫َر َّبَنا َظَلْم َنا َأْن ُفَس َنا َو ِإْن َلْم َتْغ ِفْر َلَنا َو َتْر َح ْم َنا َلَنُكْو َنَّن ِم َن الَخ اِس ِر ْيَن‬

‫َر َّبَنا ال ُتِز ْغ ُقُلْو َبَنا َبْعَد ِإْذ َهَدْي َتَنا‪َ ،‬و َهْب َلَنا ِم ْن َلُدْن َك َر ْح َم ًة‪ِ ،‬إَّنَك َأْنَت الَو َّهاُب‬

‫‪َ.‬ر َّبَنا آِتَنا في الُّدْن َيا َح َس َنًة َو في اآلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذاَب الَّناِر‬

‫َو َص َّلى ُهللا َع َلى َنِبِّيَنا ُمَح َّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه وَ َمْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َساٍن ِإَلى َيْو ِم الّدْين‬

‫َو آِخُر َدْع َو اَنا َأِن اْل َح ْم ُد هلل َر ِّب اْل َعاَلِم ْيَن‬

Anda mungkin juga menyukai