Anda di halaman 1dari 5

MENARIK BENANG MERAH

DARI BULAN DZULQA’DAH


Oleh:
Dr. H. Syarif Husain, S.Ag. M.Si

، ‫َشيْ َك َ َُل‬ ّ َ ‫هللا َو ْح َد ُه ََل‬ ُ ‫ َأ ْشهَدُ أَ ْن ََل ا َ ََل اَلذ‬.‫ات‬


ِ ِ
ّ َ‫الطاع‬ ‫اِه َو ّف ْعلّ ذ‬ ْ ّ َ‫اَ ْل َح ْمدُ ّ ه ٰ ّلِل ذ ّاَّل ْي أَ َم َرَنَ ب ََّتْك ا ْل َمن‬
َ‫ اَل هلٰهُ ذم َص ّ ٰل َو َس ّ ٰ ِْل عَ ََل َس ّ ٰي ّدَن‬.‫َوأَ ْشهَدُ أَ ذن َس يّٰدَن ُم َح ذمدًا َع ْبدُ ُه َو َر ُس ْو ُ َُل ادلذا ّعي ّبقَ ْو ّ َّل َو ّف ْع ّ ِّل ا ََل ذالرشَ ا ّد‬
ِ
‫ فَ َيااَُّيه َا‬، ُ‫ُم َح ذم ٍد َوعَ ََل ها ّ َّل َوأَ ْْصَا ّب ّه ا ْلهَا ّد ْي َن لّ ذلص َو ّاب َوعَ ََل التذا ّب ّع ْ َْي لَهُ ْم ِّب ْح َس ٍان ا ََل ي َ ْو ّم ا ْل َمآ ّب أَ ذما ب َ ْعد‬
ِ ِ
‫ ه َٰيُّيه َا‬:‫اَل ِّف ّكتَا ّب ّه ْالكَ ّر ْ ّْي‬َ ‫هللا تَ َع‬ُ ‫هللا َحقذ تُقَاتّه َو ََلتَ ُم ْوتُ ذن اَلذ َوأَن ُ ْْـُت ُم ْس ّل ُم ْو َن فَقَدْ قَا َل‬ َ ‫ ّات ذ ُق ْوا‬،‫ا ْل ُم ْس ّل ُم ْو َن‬
ِ
ُ ٰ ‫الِل َ َْي َع ْل لذ ُ ُْك فُ ْرقَاَنً ذو ُيكَ ّفٰ ْر َع ْن ُ ُْك َس ّ ٰي هاتّ ُ ُْك َوي َ ْغ ّف ْر لَ ُ ُْكم َو ه‬
‫الِل ُذو ا ْلفَضْ لّ ا ْل َع ّظ ْ ّي‬ َ ٰ ‫ذ ّاَّل ْي َن ها َمنُ ْوْٓا ّا ْن تَ ذت ُقوا ه‬

Kaum muslimin,
Wa zumratal mu’min rahimakumullah,
Pada hari jum’at istimewa dan penuh rahmat ini saya
mengingatkan kepada hadirin untuk selalu bersyukur kepada Allah
atas berbagai nikmat dan karunia-Nya, dan mengajak untuk selalu
bertakwa kepada Allah Swt. Marilah kita selalu istiqamah dalam
keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Dengan takwa inilah, semoga
kita dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang mendapat
kemuliaan di sisi Allah Swt.
ّ ٰ ‫ّا ذن َا ْك َر َم ُ ُْك ّع ْندَ ه‬
ْ ُ ‫الِل َاتْ هق‬
‫ىُك‬
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa (al-Hujraat: 13)
Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Alam dunia yang diciptakan Allah Swt. lalu diisi oleh-Nya
dengan makhluk-makhluk, baik manusia, hewan tumbuh-tumbuhan,
serta perjalanan dari waktu ke waktu. Kemudian diantara waktu yang
Dia ciptakan ada waktu yang diistimewakan, begitu juga diantara

1
makhluknya ada yang diistimewakan. Allah melebihkan yang satu
dengan lainnya, baik berkenaan dengan waktu, tempat dan manusia
itu sendiri. Allah melebihkan manusia yang satu dengan lainnya
dengan takwanya. Allah mengistimewakan sepertiga malam terakhir
dengan waktu lainnya. Kemudian, pada sebagian tempat, Allah
jadikan lebih utama daripada sebagian yang lain, seperti halnya
kawasan tanah haram di Makkah al-Mukarramah, lalu kawasan
Raudhah di masjid Nabawi dan kawasan masjid al-Aqsa di Palestina.
Kemudian hari jum’at dilebihkan dan diistimewakan oleh Allah
dibandingkan dengan hari yang lain dengan gelar khusus sayyidul
ayyam (penghulunya hari-hari).
Begitu juga dengan bulan, ada bulan yang diistimewakan dan
diutamakan oleh Allah di atas bulan lainnya, seperti halnya
keistimewaan bulan Ramadhan dibanding dengan bulan lainya.
Begitu juga kelebihan bulan Dzulqa’dah, dimana saat ini kita sedang
berada di dalamnya. Bulan ini terdapat keistimewaan apabila
dibanding dengan bulan-bulan lainnya. Dzulqa’dah adalah bulan
pertama yang disusun dari urutan bulan-bulan yang diharamkan
(diagungkan) oleh Allah. Sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur’an
surat at-taubah ayat ke-36:
‫الِل ي َ ْو َم َخلَ َق ا ذلس َم َاو ّات َو ْ َاْل ْر َض ّمْنْ َا‬
ّ ‫ََش َشه ًْرا ِّف ّك َت ّاب ذ‬ ّ ‫ا ذن ّع ذد َة ا هلشه ُّور ّع ْندَ ذ‬
َ َ ‫الِل اثْ َنا ع‬
ِ
‫أَ ْرب َ َع ٌة ُح ُر ٌم‬
Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas
bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang
diagungkan.
Kaum muslimin rahimakumullah,

2
Memang, pada ayat tersebut Allah Swt. tidak menyebutkan
secara langsung nama-nama bulan haram (agung) sebagaimana
dimaksud. Oleh sebab itu para sahabat bertanya kepada Rasulullah
tentang nama-nama bulan yang diagungkan dimaksud pada ayat
tersebut. Lalu Rasulullah menjawab sebagaimana sabdanya:
‫ ّمْنْ َا أَ ْرب َ َع ٌة‬،‫ََش َشه ًْرا‬
َ َ ‫ ا ذلس نَ ُة اثْنَا ع‬،‫الس َم َو ّات َوا َْل ْر َض‬‫ا ذلز َم ُان قَ ّد ْاس تَدَ َار كَهَ ْيئَتّ ّه ي َ ْو َم َخلَ َق ذ‬
‫َض ذ ّاَّلى ب َ ْ َْي ُُجَادَى‬ َ َ ‫ َو َر َج ُب ُم‬،‫ات ُذو الْقَ ْعدَ ّة َو ُذو الْ ّح ذج ّة َوالْ ُم َح ذر ُم‬ ٌ ‫ ثَ َالثَ ٌة ُمتَ َوا ّل َي‬،‫ُح ُر ٌم‬
‫َو َش ْع َب َان‬
Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah
menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di
antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut
yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah)
Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal akhir dan Sya’ban.
(Mutafaq Alaih)
Kaum muslimin rahimakumullah,
Apabila kita memperhatikan tentang kelebihan dan keutamaan
bulan Dzulqa’dah dilihat dari sisi sejarah, maka akan kita dapatkan
beberapa peristiwa yang mengindikasikan bahwa bulan Dzulqa’dah
tersebut memiliki beberapa keistimewaan, sehingga dikategorikan
oleh Allah salah satu bulan haram, agung dan mulia, diantaranya:
Pertama, bulan Dzulqa’dah adalah susunan bulan pertama yang
disebut oleh Allah dari urutan bulan-bulan mulia (haram)
(Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab).
Kedua, bulan Dzulqa’dah adalah termasuk dari salah satu bulan-
bulan haji, karena Syawal, Dzulqa’dah Dzulhijjah ditetapkan oleh
Allah sebagai bulan-bulan haji. Oleh sebab itu bagi kaum muslimin
yang sudah berketetapan dan ada kepastian keberangkatannya, maka
pada saat masuk bulan Syawal disunnahkan untuk membaca talbiyah,

3
karena bulan Syawal adalah termasuk salah satu bulan haji dan
dimulainya waktu pelaksanaan ibadah haji yang lebih lazim disebut
miqat zamani.
Ketiga, bahwasannya Rasulullah Saw. tidak pernah melakukan
ibadah umrah kecuali pada bulan Dzulqa’dah. Sebagaimana
ditegaskan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Anas bin Malik,
bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
‫ ُ ُْع َر ًة‬،‫ ا ذَل ال ذ ِّت ََكن َْت َم َع َح ذجتّ ّه‬،‫ ُُكذه ذُن ِّف ّذي القَ ْعدَ ّة‬،‫هللا صلعم أَ ْرب َ َع ُ َُع ٍر‬ ّ ‫ول‬ ُ ‫ا ْعتَ َم َر َر ُس‬
ِ
،‫ َو ُ ُْع َر ًة ّم َن ا ّجل ْع َران َ ّة‬،‫ َو ُ ُْع َر ًة ّم َن ال َعا ّم امل ُ ْقبّلّ ِّف ّذي القَ ْعدَ ّة‬،‫ّم َن احلُدَ يْ ّب َي ّة ِّف ّذي القَ ْعدَ ّة‬
َ ّ َ‫َح ْي ُث قَ َس َم غَن‬
‫ َو ُ ُْع َر ًة َم َع َح ذجتّ ّه‬،‫اِئ ُحنَ ْ ٍْي ِّف ّذي القَ ْعدَ ّة‬
Rasulullah Saw. berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada
bulan Dzulqa’dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji
beliau, yaitu satu umrah dari Hudaibiyah, satu umrah pada tahun
berikutnya, satu umrah dari Ji’ranah ketika membagikan rampasan
perang Hunain dan satu lagi umrah bersama haji. (Bukhari).
Keempat, sebagaimana diterangkan dalam kitab tafsir, bahwa
bulan Dzulqa’dah adalah 30 malam yang disebutkan oleh Allah Swt.
dalam al-Qur’an surat al-A’raf ayat 142:
‫وَس ّ َْل ّخي ّه‬
َ ‫ َوقَا َل ُم‬،‫ات َ ّرب ٰ ّه أَ ْرب َ ّع َْي لَ ْي َ ًَل‬
ُ َ‫َش فَُتَ ذ ّميق‬ٍ ْ ‫وَس ثَ َالثّ َْي لَ ْي َ ًَل َوأَتْ َم ْم َناهَا ّب َع‬
َ ‫َو َواعَدْ َنَ ُم‬
‫ون ا ْخلُ ْف ِّن ِّف قَ ْو ّمي َوأَ ْص ّل ْح َو ََل تَت ذ ّب ْع َسبّي َل الْ ُم ْف ّس ّد َين‬
َ ‫ه َُار‬
Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa untuk memberikan
kepadanya kitab Taurat setelah berlalu tiga puluh malam (bulan
Dzulqa’dah), dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan
sepuluh malam lagi (sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah),
maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya menjadi
empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya (Harun).
Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah dirimu

4
dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang
yang berbuat kerusakan.

Kaum muslimin rahimakumullah,


Semoga kita dapat mengambil benang merah atau hikmah dari
keistimewaan bulan Dzulqa’dah ini, dan kita manfaatkan sebaik-
baiknya untuk meningkatkan dan menambah pundi-pundi amal
shaleh. Kaum muslimin yang sempurna adalah yang senantiasa
memanfaatkan momen-momen tertentu untuk meningkatkan amal
kebajikan. Waktu tidak akan bisa terulang kembali, maka dari itu
jangan pernah menyia-nyiakan waktu yang ada saat ini, apalagi
waktu istimewa dan hari penting. Waktu adalah anugerah yang
dianugerahkan Allah untuk orang yang dipercaya, jangan disia-
siakan. Sebagaimana Allah bersumpah dengan waktu dalam al-
Qur’an surat al-‘Ashr. Hanya orang-orang yang rugi yang menyia-
nyiakan waktu.
Semoga kita menjadi orang beruntung karena pandai
memanfaatkan waktu, terutama waktu isrtimewa.
‫ أَقُ ْو ُل‬.‫ َون َفَ َع ّ ِْن َوا ذٰي ُ ُْك ّب َما ّف ْي ّه ّم َن ْاْل َٰي ّت َوا َّّٰل ْك ّر الْ َح ّك ْ ّي‬،‫هللا ّ ِْل َولَ ُ ُْك ِّف الْ ُق ْرأ ّن الْ َع ّظ ْ ّي‬
ُ َ‫َِب َرك‬
‫ فَ ْاس تَ ْغ ّف ُر ْو ُه ان ذ ُه ه َُو‬،‫ك َذن ٍْب‬ ِ
ٰ ّ ُ ‫هللا ّ ِْل َولَ ُ ُْك َو ّل َسائّ ّر الْ ُم ْس ّل ّم ْ َْي ّم ْن‬ َ ‫َما ت َ ْس َم ُع ْو َن َوأَ ْس تَ ْغ ّف ُر‬
ِ
‫ْالغَ ُف ْو ُر ذالر ّح ْ ُي‬

Anda mungkin juga menyukai