Penulis:
Muhammad Shalih al-Munajjid
Penerbit:
Belajar Tauhid
Email: cs.belajartauhid@gmail.com
Telp: 087871995959
b ela ja r t a u h i d
[2]
Prolog
Salam.
[3]
Pengantar
[4]
Hukum Pertama
[5]
Hukum Kedua
[6]
gembira kepada orang-orang yang tunduk
patuh (kepada Allah).” [al-Hajj: 34].
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun
berkurban sebagaimana hal itu diinformasikan
dari perbuatan dan perkataan beliau, dan
demikian pula kaum muslimin telah turun-
temurun melakukannya.
[7]
Hukum Ketiga
1
Aridhah al-Ahwadzi 6/228.
[8]
Hukum Keempat
2
HR. Ibnu Majah: 3123 secara marfu’. Namun, al-Baihaqi
dan al-Hafizh Ibnu Hajar menguatkan pendapat bahwa
riwayat ini mauquf dan merupakan perkataan Abu
Hurairah.
[9]
Hukum Kelima
[10]
Hukum Keenam
3
Majmu’ al-Fatawa 26/305.
[11]
Hukum Ketujuh
4
HR. al-Bukhari: 5547 dan Muslim: 1965.
[12]
Hukum Kedelapan
[13]
Allah ta’ala berfirman,
َ ﱠ ْ ﻟ َ ْﺸ َ ُﺪوا َﻣ َﻨﺎﻓ َﻊ َﻟ ُ ْﻢ َو َ ْﺬ ُﻛ ُﺮوا
اﺳ َﻢ اﻟﻠ ِﮫ ِ أ ﱠﻳ ٍﺎم ِ ِ
ُُ َ َ َْ ْ َ َ ْ ْ ُ َ َ َ َ ٰ ََ ُ
َ َﻣ ْﻌﻠ
ﺎت ﻋ ﻣﺎ رزﻗ ﻢ ِﻣﻦ ِ ﻴﻤ ِﺔ اﻷ ﻌ ِﺎم ۖ ﻓ ﻠﻮا ٍ ﻮﻣ
َ ﺲ ْاﻟ َﻔ ِﻘَ ِ ِﻣ ْ َ ﺎ َو َأ ْﻃ ِﻌ ُﻤﻮا ْاﻟ َﺒﺎ
“...supaya mereka menyaksikan berbagai
manfaat bagi mereka dan supaya
mereka menyebut nama Allah pada hari
yang telah ditentukan atas rezeki yang
Allah telah berikan kepada mereka
berupa binatang ternak. Maka makanlah
sebahagian daripadanya dan
(sebahagian lagi) berikanlah untuk
dimakan orang-orang yang sengsara
dan fakir.” [al-Hajj: 28].
- Ikut berpartisipasi dengan para jama’ah
yang tengah menunaikan haji di
Baitullah pada sebagian syi’ar-syiar
ibadah haji.
- Melapangkan hati diri sendiri dan
keluarga; memuliakan tetangga, kerabat
dan kolega; bersedekah kepada orang-
orang fakir di hari Idul Adha.
[14]
Hukum Kesembilan
5
Mushannaf Abdurrazzaq 4/388.
[15]
Hukum Kesepuluh
[16]
Hukum Kesebelas
[17]
Hukum Keduabelas
[18]
Hukum Ketigabelas
6
HR. at-Tirmidzi: 1505. Dinilai shahih oleh al-Albani.
[19]
Hukum Keempatbelas
[20]
Hukum Kelimabelas
[21]
Hukum Keenambelas
[22]
Hukum Ketujuhbelas
7
HR. Muslim: 1318.
[23]
Hukum Kedelapanbelas
[24]
Hukum Kesembilanbelas
[25]
Hukum Keduapuluh
[26]
Hukum Keduapuluh satu
8
HR. al-Bukhari: 881 dan Muslim: 850.
[28]
Hukum Keduapuluh dua
9
Disampaikan oleh al-Bukhari dalam Shahih 7/100 beliau
secara mu’allaq.
10
HR. al-Bukhari: 5564 dan Muslim 1966.
[29]
Hukum Keduapuluh tiga
11
HR. Muslim: 1963.
[30]
Kambing musinnah adalah kambing yang
genap berumur setahun dan memasuki umur
dua tahun.
Domba jadza’ah adalah domba yang
berumur enam bulan dan memasuki umur tujuh
bulan.
Berpedoman pada umur yang ditetapkan
syari’at dalam pemilihan hewan kurban adalah
hal yang wajib, tidak boleh menyelisihi
ketentuan tersebut dengan memilih hewan
kurban di bawah umur yang telah ditetapkan
dan boleh memilih hewan yang umurnya
melebihi ketentuan di atas.
[31]
Hukum Keduapuluh empat
12
Al-Mughni 9/448.
[32]
Hukum Keduapuluh lima
13
HR. al-Bukhari: 968 dan Muslim: 1961.
[33]
Hukum Keduapuluh enam
14
HR. al-Bukhari: 968 dan Muslim: 1961.
[34]
Hukum Keduapuluh tujuh
[35]
Hukum Keduapuluh delapan
[36]
Hukum Keduapuluh sembilan
[37]
Hukum Ketigapuluh
[38]
Hukum Ketigapuluh satru
[39]
Hukum Ketigapuluh dua
15
HR. Abu Dawud: 2802; at-Tirmidzi: 1497; dan selainnya.
Dinilai shahih oleh al-Albani.
[40]
Hukum Ketigapuluh tiga
[41]
Hukum Ketigapuluh empat
[42]
Hukum Ketigapuluh lima
[43]
Hukum Ketigapuluh enam
[44]
Hukum Ketigapuluh tujuh
16
Al-Mughni 3/476.
[45]
Hukum Ketigapuluh delapan
[46]
Hukum Ketigapuluh sembilan
[47]
- Apabila hewan kurban itu hilang atau
dicuri, pemilik hewan kurban wajib
mengganti dnegan yang setara, kecuali
hal itu terjadi tanpa ada unsur
melampaui batas atau kelalaian dari
pemilik. Pada kondisi tersebut, pemilik
tidak berkewajiban apapun.
- Apabila hewan kurban melahirkan anak,
maka hukum anaknya sama dengan
hukum sang induk, yaitu sama-sama
berstatus hewan kurban sehingga
disembelih bersama dengan induknya.
[48]
Hukum Keempat puluh
[49]
Hukum Keempatpuluh satu
[50]
Hukum Keempatpuluh dua
[51]
Hukum Keempat puluh tiga
17
Adz-Dzakhirah 4/155.
[52]
Hukum Keempatpuluh empat
[53]
“...maka janganlah ia mengambil
sedikitpun dari rambut, serta kukunya hingga ia
menyembelih.”18
An-Nawawi mengatakan,
واﳌﺮاد ﺑﺎﻟﻨ ﻋﻦ أﺧﺬ اﻟﻈﻔﺮ واﻟﺸﻌﺮ اﻟﻨ ُ ﻋﻦ إزاﻟﺔ اﻟﻈﻔﺮ
ُ ْ
أو,واﳌﻨﻊ ﻣﻦ إزاﻟﺔ اﻟﺸﻌﺮ ﺑﺤﻠﻖ ، أو ﻏ ﻩ, أو ﻛﺴﺮ,ﺑﻘﻠﻢ
، أو ﻏ ذﻟﻚ, أو أﺧﺬﻩ ِﺑ َﻨﻮرة, أو إﺣﺮاق, أو ﻧﺘﻒ, ﺗﻘﺼ
ُ وﺳﻮاء
وﻏ ذﻟﻚ ﻣﻦ, واﻟﺮأس, واﻟﻌﺎﻧﺔ, واﻟﺸﺎرب,ﺷﻌﺮ اﻹﺑﻂ
ﺷﻌﻮر ﺑﺪﻧﮫ
“Yang dikehendaki dengan larangan
mengambil kuku dan rambut yaitu larangan
memotong kuku, membelah atau dengan cara
yang lain. Dan larangan menghilangkan rambut
adalah menghilangkan rambut dengan cara
mencukur, memotong, mencabut, membakar,
mengambilnya dengan kapur atau dengan cara
yang lain, apakah itu rambut ketiak, jenggot,
rambut kemaluan, kepala dan rambut-rambut
lain yang terdapat di badan.”19
18
HR. Muslim: 1977.
19
Syarah an-Nawawi ‘ala Shahih Muslim 13/138.
[54]
Tidak boleh mengambil semua itu sebelum
pelaksanaan shalat Idul Adha, meski dengan
alasan menghias diri. Apabila penyembelihan
ditunda setelah hari idul Adha, maka larangan
tersebut tetap berlaku hingga penyembelihan
dilakukan.
[55]
Hukum Keempatpuluh lima
[56]
Hukum Keempatpuluh enam
[57]
Hukum Keempatpuluh tujuh
[58]
Hukum Keempatpuluh delapan
[59]
Hukum Keempatpuluh sembilan
20
Mushannaf Abdurrazzaq: 8605.
[60]
Hukum Kelimapuluh
21
HR. Muslim: 1955.
[61]
Tidak boleh mengasah pisau di hadapan
hewan sembelihan dan tidak boleh
menyembelih hewan sembelihan di hadapan
hewan sembelihan yang lain, karena akan
menghilangkan kandungan perintah
memperlakukan hewan sembelihan dengan
baik yang ada pada hadits di atas.
[62]
Hukum Kelimapuluh satu
[63]
Hukum Kelimapuluh dua
[64]
Hukum Kelimapuluh tiga
22
HR. al-bukhari: 1 dan Muslim: 1907.
[65]
Hukum Kelimapuluh empat
[66]
“...terimalah pengurbanan dari fulan (nama
pekurban).”
Hal yang wajib dilakukan adalah
mengucapkan basmalah, sementara bacaan
yang lain bersifat anjuran, tidak diwajibkan.
[67]
Hukum Kelimapuluh lima
[68]
Hukum Kelimapuluh enam
[69]
Hukum Kelimapuluh tujuh
23
HR. al-Bukhari: 1716 dan Muslim: 1318.
[70]
sebagai upah tukang jagal dianggap seperti
menjual bagian hewan kurban, sehingga
termasuk ke dalam mengambil kembali
sebagian hewan kurban. Dengan begitu, hal
tersebut tidak diperbolehkan.
[71]
Hukum Kelimapuluh delapan
[72]
Hukum Kelimapuluh sembilan
[73]
“Makanlah daging kurbanmu, berilah
orang lain makan dari daging tersebut dan
simpanlah sebagian.”24
24
HR. al-Bukhari: 5569.
[74]
Hukum Keenampuluh
25
An-Nasikh wa al-Mansukh hlm. 563.
[75]
Hukum Keenampuluh satu
[76]
Hukum Keenampuluh dua
[77]
Hukum Keenampuluh tiga
[78]
Hukum Keenampuluh empat
[79]
para sahabat mengatakan, ”Wahai Rasulullah,
apakah kami harus melakukan sebagaimana
tahun lalu?” Maka beliau menjawab, ”(Adapun
sekarang), makanlah sebagian, sebagian lagi
berikan kepada orang lain dan sebagian lagi
simpanlah. Pada tahun lalu masyarakat sedang
mengalami paceklik sehingga aku berkeinginan
supaya kalian membantu mereka dalam hal
itu.”26
26
HR. al-Bukhari: 5569 dan Muslim: 1974.
[80]
Hukum Keeenampuluh lima
[81]
Hukum Keeenampuluh enam
[82]
Hukum Keenampuluh tujuh
[83]
Penutup
[84]
[85]