Anda di halaman 1dari 12

Jamaah sidang shalat Ied yang diRahmati Allah

Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita


semua meningkatkan nilai ketaqwaan dan keimanan
kepada Allah swt. Dengan menundukkan kepala seraya
mangagungkan kebesaran-Nya sebagai bukti betapa kecil
dan lemahnya kita. Allah Maha Besar, kebesaran
kekuasaanNya sungguh tiada batas. Langit dan bumi serta
segala isinya ada dalam genggamanNya. Segala puji bagi
Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang terhadap
semua hambaNya. Tiada kata yang pantas kita ucapkan
pada hari ini kecuali mengucap asma Allah Yang Maha
Agung.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilham.
Pada hari ini, seluruh umat Islam di seluruh dunia
merayakan hari raya idul adha. Sebagian saudara saudara
kita yang melaksanakan ibadah haji, telah berkumpul
wuquf di arafah. Baik kita maupun mereka, sama-sama
punya niat untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan
menjadi hambaNya yang selalu taat. Niat tersebut
kemudian kita aplikasikan dalam bentuk pengorbanan,
baik fisik maupun materi, sebagaimana yang dicontohkan
oleh para nabi dan rasul pendahulu kita. Mereka selalu
dekat dan m enjadi kekasih pilihan karena kutulusannya
dalam mengabdi kepada Allah serta ikhlas berkorban
demi mencapai ridhoNya. Salah satunya adalah kisah nabi
Ibrahim as dan putranya Nabi Ismail as. Keduanya
menjadi salah satu hamba pilihan Allah :

‫ان َع َلى‬ ‫ر‬ ْ‫م‬‫ع‬ِ ‫ل‬ ‫ا‬ٰ ‫و‬ ‫م‬‫ي‬ْ ‫ه‬


ِ ‫ر‬ٰ ْ
‫ب‬ ‫ا‬
ِ ‫ل‬ ‫ا‬ٰ ‫و‬
َّ ‫ا‬ ً‫ح‬‫و‬ْ ُ
‫ن‬ ‫و‬ ‫م‬ َ‫د‬‫ا‬ٰ ‫ى‬ ‫ف‬ٰ َ
‫ط‬ ْ
‫اص‬ ‫اِنَّ هّٰللا‬
َ َ َ َ َ َ َ َ ٓ َ
‫ْال ٰع َل ِمي ۙ َْن‬
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh,
keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat
(di masa mereka masing-masing).
QS Ali Imran 33

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilham.


Moment idul adha tidak lepas dari kisah perjalanan nabi
agung ini, karena beliau adalah pemimpin umat agama-
agama samawi dann menjadi tonggak sejarah tersebarnya
syariat-syariat Allah di muka bumi. Tentunya banyak
pelajaran yang bisa kita amnbil, kemudian kita teladani.
Imam Assa’di berkata Hendaklah diketahui bahwa semua
yang Allah kisahkan kepada kita dari perjalanan Nabi
Ibrahim alaihissalam, kita diperintahkan untuk
mengikutinya, sebagai suatu perintah yang khusus.
Allah azza wajalla berfirman :

ُ َ ُ ٰ َ ۗ
‫َو َجا ِه ُد ْوا ِفى ِ َح ق ِج َه ا ِد ٖه ُه َو تبىك ْم َو َما َج َع َل َعليك ْم ِفى‬
ْ ْ‫اج‬ َّ ‫هّٰللا‬
‫ْن ِمنْ َح َر ۗ ٍج ِملَّ َة اَ ِب ْي ُك ْم ِاب ْٰر ِه ْي ۗ َم ه َُو َس ٰ ّمى ُك ُم ْالمُسْ لِ ِمي َْن ەۙ ِمنْ َق ْب ُل‬ ِ ‫ال ِّدي‬
‫ش َهدَ ۤا َء َع َلى‬ ُ ‫َو ِفيْ هٰ َذا لِ َي ُك ْو َن الرَّ ُس ْو ُل َش ِه ْي ًدا َع َل ْي ُك ْم َو َت ُك ْو ُن ْوا‬
‫صم ُْوا ِباهّٰلل ِ ۗه َُو َم ْو ٰلى ُك ۚ ْم‬ِ ‫الز ٰكو َة َواعْ َت‬ َّ ‫اس َفا َ ِق ْيمُوا الص َّٰلو َة َو ٰا ُتوا‬ ِ ۖ ‫ال َّن‬
‫ص ْي ُر‬ ِ ‫َف ِنعْ َم ْال َم ْو ٰلى َو ِنعْ َم ال َّن‬

Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad


yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia
sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama
suatu kesempatan. (ikutilah) agama bapak moyangmu
ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-
orang muslim dari dahulu, dan begitu pula dalam al-Quran
ini, supaya rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya
kamu semua menjadi saksi segenap manusia. Maka
dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah
kamu pada tali Allah. Dia adalah pelindungmu, maka Dia-
lah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
(QS. Al-Hajj 78)
Dalam ayat lain, Allah lebih jelas berfirman tentang
nabi status nabi ibrahim :

ُ‫ شَا ِك ًرا اِّل َ ۡن ُع ِم ِهؕ اِ ۡجت َٰبٮه‬# ‫ان اُ َّمةً قَانِتًا هَّلِّل ِ َحنِ ۡيفًاؕ َولَمۡ يَ ُك ِم َن ۡال ُم ۡش ِر ِك ۡي ۙ َن‬ َ ‫اِنَّ اِ ۡب ٰر ِه ۡي َم َك‬
‫سنَةً ؕ َواِنَّ ٗه فِى ااۡل ٰ ِخ َر ِة لَ ِم َن‬ َ ‫ فِى الد ُّۡنيَا َح‬iُ‫ َو ٰات َۡي ٰنه‬# ‫اط ُّم ۡستَقِ ۡي ٍم‬ ٍ ‫ص َر‬ ِ ‫َو َه ٰدٮهُ اِ ٰلى‬
‫ان ِم َن ۡال ُم ۡش ِر ِك ۡي َن‬ َ ‫ ثُ َّم اَ ۡو َح ۡينَ ۤا اِلَ ۡيكَ اَ ِن اتَّبِ ۡع ِملَّةَ اِ ۡب ٰر ِه ۡي َم َحنِ ۡيفًا ؕ َو َما َك‬# ‫ن‬ ؕ َ ‫صلِ ِح ۡي‬ّ ٰ ‫ال‬

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang


dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan Hanif.
Dan sekali-kali bukanlah termasuk orang-orang yang
musyrik (yang mempersekutukan Allah), dia juga orang
yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah
memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.
Dan kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan
sesungguh-nya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-
orang yang shalih. Kemudian kami wahyukan kepadamu
(Muhammad), ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif
dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Allah.
QS An-Nahl 120-123

Terpilihnya nabi ibrahim sebagai pemimpin umat dari


masa ke masa, mendapat gelar khalilullah (kekasih Allah)
adalah karena beliau mampu melaksanakan syariat agama
yang berupa perintah dan laranganNya dengan sempurna,
termasuk di dalamnya berupa cobaan dan ujian hidup
yang dijalaninya dengan hati yang ikhlas, menerima apa
yang sudah digariskan oleh Allah kepadaNya tanpa
perasaan kecewa, mengeluh atau berpaling dariNya.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilham.
Hadirin jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah.
Al-quran telah banyak menceritakan tentang
perjalanan hidup beliau yang peniuh dengan cobaan dan
ujian. Bagaimana seorang Ibrahim muda menghadapi
kebengisan eaja namruj laknatullah. Beliau menentang
dan menghilangkan segala bentuk kemusyrikan di muka
bumi. Berhala-berhala sesembahan mereka dihancurkan.
Karena yang berhak disembah hanyalah Allah swt.
Keteguhan beliau dalam mempertahankan akidah dan
menegakkan agama Allah sungguh luar biasa, seluruh
jiwa raganya dipersaruhkan, hingga mendapatkan siksaan
dibakar hidup[ hidup oleh orang kafir yang
menentangnya. Berkat pertolongan Allah, beliau selamat
dari kobaran api yang menyala-nyala.

‫قُ ْل َنا َيا َنا ُر ُك ْو ِنيْ َبرْ ًدا َّو َس ٰلمًا َع ٰ ٓلى ِاب ْٰر ِه ْي َم‬
Kami berfirman, “Hai api menjadi dinginlah dan
menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim!
QS Al-Anbiya
69

Di zaman kita sekarang mungkin tidak berhala yang


kita hadapi, tetapi bentuk kemusyrikan yang lain telah
merajalela di mana-mana, manusia telah menjadi budak
harta dan kekuasaan. Demi harta, mereka rela menjual
akidah dan bersekutu dengan syeitan. Ketika menghadapi
persaingan hidup yang semakin tajam. Mereka nekat
menempuh jalan yag dilarang oleh agama, praktek-
praktek mistik, klenik dan lain lain dengan tujuan
mempercepat keberhasilannya dan menyingkirkan
pesaingnya. Demi segenggam kekuasaan, mereka tidak
segan menjegal teman sendiri, menusuk dari belakang
bahkan menempuh cara-cara yang tidak manusiawi.
Sebagai orang mukmin, jiwa-jiwa ibrahim harus tetap
ada dalam sanubari kita, bukankah beliau telah wasiat
melalui anak keturunannya?

‫صى ِب َهٓا ِاب ْٰرهٖ ُم َب ِن ْي ِه َو َيعْ قُ ْو ۗبُ ٰي َبنِيَّ اِنَّ هّٰللا َ اصْ َط ٰفى َل ُك ُم ال ِّدي َْن‬
ّ ٰ ‫َو َو‬
‫ۗ َفاَل َتم ُْو ُتنَّ ِااَّل َواَ ْن ُت ْم مُّسْ لِم ُْو َن‬

Dan Ibrahim telah mewariskan ucapan itu kepada


anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata),
Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih
agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali
dalam memeluk agama Islam.
“QS. Al-Baqarah 132”

Menghadapi dunia yang penuh dengan tipu daya,


yang bisa menggelincirkan tauhid, tidak ada cara lain
kecuali kita harus tetap mempertahankan akidah islam
dalam kondisi apapun. Keimanan yang teguh jangan
sampai mudah tergoyahkan oleh harta dan kekuasaan,
karena keduanya adalah perangkap setan. Sudah begitu
banyak saudara-saudara kita yang terseret arus kemudian
tenggelam dalam lautan duniawi. Mereka tidak lagi
menyembah Allah meskipun mengaku muslim, tetapi
sudah menjadi hamba syetan menyembah harta dan
kekuasaan. Ketaatannya kepada atasan mengalahkan
ketaatannya kepada Allah. Inilah yang harus kita
singkirkan dari kehidupan kita. Idul adha, harus mampu
mengembalikan kita kepada agama Islam yang benar,
agama hanif, agama para nabi dan rasul kekasih Allah.
Jalan menuju kesana memang tidak mudah, penuh dengan
rintangan dan cobaan, namun yakinlah bahwa Allah selalu
menyertai orang-orang yang benar.
Jika kita mau berusaha selalu menempuh jalanNya, Allah
pasti menunjukkan ke arah yang benar :

‫َوالَّ ِذي َْن َجا َه ُد ْوا ِف ْي َنا َل َن ْه ِد َي َّن ُه ْم ُس ُب َل َن ۗا َواِنَّ هّٰللا َ َل َم َع ْالمُحْ ِس ِني َْن‬
Dan orang2 yang berjihad untuk (mencari
keridhaan( kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada
mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-
benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
QS Al-Ankabut 69

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilham.


Hadirin jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah.
Dalam kisah yang lain Al-Qur’an menceritakan
tentang perjalanan hidup nabi Ibrahim as. Ketika
diperintah hijrah ke makkah, sebuah tempat yang gersang
tandus tak berpenghuni. Nabi Ibrahim dan keluarganya
bermukin di suatu daerah yang benar-benar asing bagi
mereka, hanya bekal iman dan keteguhan bhati, bahwa ini
adalah perintah Allah yang harus dijalani, apa pun
resikonya. Sekali lagi demi perjuangan menegakkan
agama hanif beliau mempertaruhkan apa saja yang
dimiliki, termasuk keluarganya. Ketika itu nabi Ibrahim
memohon kepada Allah :
‫ت ِمنْ ُذرِّ َّي ِتيْ ِب َوا ٍد َغي ِْر ِذيْ َزرْ ٍع ِع ْندَ َب ْي ِت َك‬ ُ ‫َر َّب َنٓا ِا ِّن ْٓي اَسْ َك ْن‬
ٰ
‫اس َته ِْو ْٓي ِا َلي ِْه ْم‬ ِ ‫ْالم َُحرَّ ۙ ِم َر َّب َنا لِ ُي ِق ْيمُوا الصَّلو َة َفاجْ َع ْل اَ ْفـِٕدَ ًة م َِّن ال َّن‬
‫ت َل َعلَّ ُه ْم َي ْش ُكر ُْو َن‬ َّ ‫َوارْ ُز ْق ُه ْم م َِّن‬
ِ ‫الث َم ٰر‬
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan
sebahagian keturunanku di lembah yamg tidak mempunyai
tanam-tanaman di dekat rumah engkau (Baitullah) yang
dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka
mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia
cenderung kepada mereka dan beri rizkilah mereka dari
buah-buahan, mudah-mudahanmereka bersyukur.
QS. Ibrahim 37

Sebuah tempat yang semula sunyi sepi, tak satu


tanaman bisa tumbuh di atas tanahnya, berkat doa beliau,
Mekkah menjadi rujukan bagi seluruh ummat agama-
agama samawi, sebagai tempat suci untuk
menyempurnakan syariat agama. Keberkahan tanah
haram dapat dibuktikan dengan melimpah ruahnya rizki
Allah yang datang dari segala penjuru dunia. Apapun
yang menjadi kebutuhan penduduk di sana maupun para
pendatang semuanya tercukupi. Semua itu berkat
perjuangan dan pengorbanan nabi Ibrahim as.
Semua peristiwa yang dialami oleh nabi Ibrahim dan
keluarganya ketika berada di Mekkah, telah menjadi
amalan ibadah haji. Mereka yang menunaikannya, seperti
napak tilas kejadian yang dialami oleh nabi Ibrahim dan
keluarganya. Saat ini saudara-saudara kita yang
beribadah haji telah menyaksikan secara langsung,
tempat-tempat suci bersejarah yang merupakan saksi
abadi perjalanan hidup dan perjuangan khalilullah
Ibrahim as.

‫هّٰلِل‬
‫ان ٰا ِم ًنا ۗ َو ِ َعلى‬
َ ٌ ۢ ‫ِف ْي ِه ٰا ٰي‬
ٌ ‫ت َبي ِّٰن‬
َ ‫ت َّم َقا ُم ِاب ْٰر ِه ْي َم ەۚ َو َمنْ دَ َخ َل ٗه َك‬
‫ت من اسْ َت َطاع ِا َل ْي ِه سب ْياًل ۗ ومنْ َك َفر َفاِنَّ هّٰللا‬
َ َ َ َ َِ َ ِ َ ِ ‫اس ِح ُّج ْال َب ْي‬ ِ ‫ال َّن‬
‫َغنِيٌّ َع ِن ْال ٰع َل ِمي َْن‬

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata,


(diantaranya) maqam Ibrahim, barang siapa memasukinya
(Baitullah itu) menjadi amanlah dia.
QS Ali Imran 97
Lebih jauh melalui mamnasik haji, umat Islam juga
diajak menghayatipengalaman nabi Ibrahim as, bersama
keluarganya. Ibadah thawaf, shalat di maqam ibrahim
dan hijir ismail, meminum air zam-zam, sa’I dan lempar
jumroh. Pada hakekatnya adalah napak tilas kehidupan
dan perjuangan Nabi Ibrahim as bersama keluarganya,
dalam melaksanakan perintah dan ujian dari Allah swt.
Ibrahim dan keluarganya adalah simbol pribadi mukmin
sejati, yang mempunyai tingkat kepasrahan luar biasa
kepada Allah swt.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa ibadah haji
adalah ibadah yang hanya bisa dilakukandi satu tempat
yaitu baitullah. Ibadah rutinitas tahunan itu menjadi
perhatian dunia, khususnya umat islam, karena ibadah
tersebut sarat dengan nilai-nilai ketuhanan dan
kemanusiaan. Betapa tidak, setiap muslim yang masuk ke
baitullah, adalah tamu Allah sebagai tuan rumahnya.
Maka tidak ada niat yang baik kecuali ingin mendekatkan
diri kepada-Nya, dengan melaksanakan semua rukun-
rukunnya dan menjauhi perbuatan jelek. Sebagaimana
yang dicontohkan oleh nabi Ibrahim :
‫ث َواَل‬ َ ‫ض ِفي ِْهنَّ ْال َح َّج َفاَل َر َف‬
َ ‫ت ۚ َف َمنْ َف َر‬ ٌ ‫اَ ْل َح ُّج اَ ْش ُه ٌر مَّعْ لُ ْو ٰم‬
ۗ ُ ‫فُ ُس ْو َق َواَل ِج دَ ا َل ِفى ْال َح ِّج ۗ َو َما َت ْف َعلُ ْوا ِمنْ َخ ْي ٍر يَّعْ َلمْ ُه هّٰللا‬
ِ ‫الزا ِد ال َّت ْق ٰو ۖى َوا َّتقُ ْو ِن ٰ ٓياُولِى ااْل َ ْل َبا‬
‫ب‬ َّ ‫َو َت َز َّو ُد ْوا َفاِنَّ َخي َْر‬
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi,
barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu
akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat
fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan
haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan,
niscaya allah mengetahuinya. Berbekallah dan
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan
bertakwalah kepadaku hai orang-orang yang berakal.
QS. Al-Baqarah 197

Ibadah haji juga merupakan simbol persamaan drajat


manusia, saat ini mereka berkumpul di tempat yang sama,
dan memakai pakaian ihram yang sama. Tidak ada lagi
pangkat atau jabatan yang bisa dibanggakan atau
kekayaan yang diagung-agungkan, semua sama dihadapan
Allah, kecuali taqwanta. Tamu-tamu Allah itu akan
diperlakukan dengan hormat jika ia bisa menanggalkan
semua kebanggaannya. Tidak ada lagi camat, bupati atau
presiden, yang ada hanyalah hamba Allah yang bertaqwa.
Seluruh rangkaian ibadah haji, pada dasarnya
memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan manusia.
Disamping untuk menyempurnakan rukun islam, ibadah
tersebut menuntunnya untuk kembali mendekatkan diri
kepada Allah swt. Juga menyadarkan manusia siapa dia
sebenarnya. Sehingga sepulang dari haji diharapkan ada
perubahan sikap dalam dirinya, ibadahnya semakin tekun,
tidak ada lagi kesombongan. Ibarat rumah yang beratap,
jiwanya m,enjadi adem pikirannya tidak mudah panas.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilham.
Hadirin jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah.
Cobaan paling berat yang diberikan kepada nabi
Ibrahim adalah ketika mendapat perintah menyembelih
putranya nabiIsmail. Seorang anak yag telah lama diidam-
idamkan, menjadi tambatan dan belahan jiwa serta
menjadi kebanggaan orang tua. Semula beliau ragu
namun pada akhirnya yakin bahwa perintah trersebut
datang dari Allah yang dijalankan Namun demikian
beliau tetap minta pendapat kepada putranya :
‫الس عْ َي َق ا َل ٰي ُب َنيَّ ِا ِّن ْٓي اَ ٰرى ِفى ْال َم َن ِام اَ ِّن ْٓي اَ ْذ َب ُح َك‬
َّ ‫َف َلمَّا َب َل َغ َم َع ُه‬
‫ت ا ْفع ْل ما ُت ْؤ م ۖ ُر س َتج ُد ِن ْٓي ِانْ َش ۤاء هّٰللا‬
ُ َ ِ َ َ َ َ ِ ‫ظرْ َم َاذا َت ٰر ۗى َقا َل ٰ ٓيا َ َب‬ ُ ‫َفا ْن‬
‫ص ِب ِري َْن‬ ّ ٰ ‫ِم َن ال‬
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup)
berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, “Hai
anak-ku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa
aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!”
Ia menjawab, “hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kkepadamu: Insyaallah kamu akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.“
QS As-Shafaat 102

Dialog antara bapak dan anak memang terasa


memilukan. Keteguhan hati seorang bapak dan kepathan
seorang anak sungguh merupakan pengorbanan yang
tulus. Keduanya sadar bahwa semua ini perintah Allah,
demi meraih ridhonya apapun akan dilakukan dan
apapun akan dikorbankan walaupun nyawa taruhannya.
Namun berkat ketabahannya dalam menghadapi cobaan
serta kepasrahannya kepada Allah, akhirnya Nabi Ismail
diganti dengan kambing dari surga.
Apa yang dialami oleh Nabi Ibrahim dan putranya
mungkin tidak akan terjadi lagi, tetapi nilai pengabdian
dan pengorbanannya patut untuk kita teladani.
Perjuangan dan pengabdian yang dibarengi dengan
pengorbanan, merupakan pilar kekuatan umat di segala
bidang. Islam sangat membutuhkan pejuang-pejuang
tangguh yang rela berkorban apa saja demi tegaknya
agama dan demi kemaslahatan bersama.
Hari ini kita diperintah menyembelih hewan qurban.
Itu adalah isyarat, jika kita ingin menjadi hamba Allah
yang dicintai, maka kita harus rela mempertaruhkan apa
saja yang kita miliki untuk diinfaqkan di jalanNya. Bagi
saudaraku yang punya kelebihan harta, masih banyak
tempat-tempat ibadah: masjid, madrasah dan tempat
pendidikan lainnya yang butuh bantuan di luar sana
masih banyak fuqara masakin, anak-anak yatim nbutuh
uluran tangan. Kita ini termasuk pendusta agama jika
sampai menelantarkan mereka. Bagi saudaraku
yangmempunyai kelebihan dibidang ilmu, pergunakan
ilmumu itu untuk kemaslahatan umat, bimbing mereka
yang tidak tahu jalan Allah, bantu mereka untuk
memperoleh kehidupan yang lebih layak, dan jangan
bodohi mereka dengan kepintaranmu.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilham.
Hadirin jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah.
Di hari yang mulia ini, marilah kita kuatkan niat
untuk berusaha lebih mendapatkan diri kepada Allah,
dengan membersihkan diri dari perbuatan-perbuatan
nista, dan meningkatkan nilai ibadah baik ibadah wajib
maupun sunnah. Mari kita satukan tekad untuk bersama-
sama memperjuangkan agama Allah sesuai dengan
kemampuan kita. Apa yang dialami oleh nabi Ibrahim as.
Semoga menjadi inspirasi dan kekuatan bagi kita dalam
meninggikan kalimat-kalimat Allah di muka bumi.
Demikianlah khotbah yang saya sampaikan, semoga
Allah menjadikan kita hamba-hamba yang selalu dekat
denganNya, dan mau berkorban untuk meraih ridhanya.
Amin.

Anda mungkin juga menyukai