َ ْف نُ ْو ِر ْا ِإل ْي َما ِن اَ ْشهَ ُد اَ ْن الَ إِلَهَ االَّ هللاُ َوحْ ( َدهُ الَ َش ( ِري
ْك ِ ين بِتَ ْش ِري َ َِّف ْال ُم ْؤ ِمن
َ ذى َشر ِ َّاَ ْل َح ْم ُد هللِ ال
ِ (ُظ َمى فِى نَ ْي
(ل ْ ان َوأَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب( ُدهُ َو َر ُس(ولُهُ ْال َو ِس(يلَةَ ْالع ِ ار ْاألَ َم
ِ لَهُ َشهَا َدةً تَفُو ُزبِهَا فِى َد
ِ ين بِاْ ِإل ْي َم
.ان َ ِصحْ بِ ِه السَّابِق َ صلِّ َو َسلِّ ْم َعلَى َس ْي ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ ْال ُغ ْف َرا ِن اَللَّهُ َّم
قال هللا تعالى فى.اَ َّما بَ ْع ُد فيا ايها المسلمون اوصيكم واياي بتقوى هللا وقد فازالمتقون
ِ ي هَّللا
ِ ين َءا َمنُوا اَل تُقَ ِّد ُموا بَي َْن يَ َد َ يَاأَيُّهَا الَّ ِذ: َّجي ِْم
ِ القرآن الكريم اَ ُع ْو ُذبِاهللِ ِم َن ال َّش ْيطَا ِن الر
َو َرسُولِ ِه َواتَّقُوا هَّللا َ إِ َّن هَّللا َ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم
Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kehadirat Allah SWT yang mengandung arti
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Taqwa seperti ini Insya Allah
akan dapat melahirkan sikap disiplin dalam melaksanakan kewajiban kita selaku hamba Allah.
Kita sadar bahwa segala persoalan yang dihadapi manusia belum tentu dapat dipecahkan hanya
dengan mengandalkan akal pikiran. Oleh sebab itu, Allah SWT telah memberikan tuntunan
hidup yang sempurna kepada manusia didalam melaksanakan Amanah-Nya yaitu Agama
Islam. Akan tetapi tidak sedikit diantara manusia yang lupa bahwa dirinya sebagai hamba
Allah memiliki tugas kekhalifahan dimuka bumi ini. Mereka terbuai oleh keindahan dan segala
kenikmatan dunia yang tidak seberapa, mereka beranggapan bahwa yang dimilikinya itu adalah
hasil jerih payahnya sendiri dan mereka lupa bahwa yang segala sesuatu yang dimilikinya itu
pada hakikatnya adalah milik Allah yang diamanatkan kepadanya. Seandainya mereka ditimpa
musibah, mereka kelihatan bingung, berkeluh kesah yang pada akhirnya meminta kasih sayang
Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda : “Aku tinggalkan pada kalian dua perkara, jika kalian berpegang
teguh dengan keduanya kalian tidak akan sesat selama-lamanya yaitu: Kitabullah dan sunnah
NabiNya”. (Hadist Riwayat Malik secara mursal (Al-Muwatha, juz 2, hal. 999).
Para Imam ulama salaf yang dijadikan panutan umat, mencegah para pengikutnya mengikuti
pendapat mereka tanpa mengetahui dalilnya. Di antara ucapan Abu Hanifah: “Tidak halal bagi
seseorang untuk mengambil pendapat kami sebelum dia mengetahui dari mana kami
mengambilnya.” Kemudian : “Bila saya telah berkata dengan satu pendapat yang telah
menyalahi kitab Allah ta’ala dan sunah Nabi SAW , maka tinggalkanlah pendapatku.”
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti
pemimpin-pemimpin selainNya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (dari padaNya).”
4. Ghuluw (berlebih-lebihan)
Berlebihan dalam memahami ayat-ayat peringatan dan ancaman.
6. Menolak bid’ah dengan bid’ah yang semisalnya atau bahkan yang lebih rusak
Demikianlah, para ahlul bid’ah menjadikan kebid’ahan-kebid’ahan yang mereka lakukan
sebagai satu amalan ataupun suatu sunnah, sedangkan yang benar-benar sunnah mereka
jauhi. Padahal sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda : “Barangsiapa
mengajarkan suatu amalan yang tidak ada keterangannya dari kami (Rasulullah), maka
dia itu tertolak.” (Hadist riwayat Muslim).
Terakhir adalah bagaimana cara kita untuk keluar dari bid’ah ini
Jalan keluar dari bid’ah ini telah di gariskan oleh Rasulullah SAW dalam banyak hadits. Dan
satu di antaranya adalah berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman
para Salafus Shalih, karena mereka adalah orang yang paling besar cintanya kepada Allah dan
RasulNya, paling kuat ittiba’nya, paling dalam ilmunya, dan paling luas pemahamannya
terhadap dua wahyu yang mulia tersebut. Dengan cara ini seorang muslim mampu berpegang
teguh dengan agamanya dan bebas dari kotoran yang mencemari dan terhindar dari semua
kebid’ahan yang menyesatkan.
Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan taufiq dan hidayahNya kepada kita semua dan
kepada saudara-saudara kita yang terjerumus dan bergelimang di dalam kebid’ahan. Mudah-
mudahan pula Allah menambah ilmu kita, menganugrahkan kekuatan iman dan takwa untuk
bisa tetap istiqomah di atas manhaj yang hak dan menjalani sisa hidup di jaman yang penuh
fitnah ini dengan bimbingan syari’at Muhammad, sampai kita bertemu Allah dengan membawa
bekal husnul khatimah.
بارك هللا لى ولكم بما فيه من االيات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تالوته إنه هوالسميع
العليم