ْ ُ ْ ََُ ُ ُ َْ ْ ََ ُ ُْ َ ْ ََ ُ ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ َّ
اهلل ِمن ِ ونعو َذ ِب،هلل نحمده ونست ِ َعينه ونستغ ِفره ِ ِإن الح َ ْمد
َّهللا ف ََل ُمضل ُ َم ْن َي ْهده،ش ْور أن ُفس َنا َوم ْن َس ِّي َئات أ ْع َمال َنا ُ ُُ
َُ ِ َ َ َ َ ْ ِ ِ ْ ُ ْ َ َ ُ ِ َ ِ ِ ِ ِ
،له ومن يض ِل َل فَل َه ِادي له
ً َّ َ ُ َّ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َُ َ ُ َ ْ َ ُ ْ َ ُ ْ َ ٰ َّ ه
شيك له وأشهد أن محمدا ِ أشهد أن ال ِإله إال اّٰلل وحده َل
ُ ُْ ُ ََ ُ َُْ
عبده َورسوله
َ ْ َ َ ّ َ ُ ّ َ ّْ َ َ ّ َ ّ ُ َ
اللهم صل وسلم عىل سيدنا محم ٍد وعىل ِآل ِه ِوأصح ِاب ِه
ْ ّ ْ َ َ َ ْ ْ َُ َ ْ َ َ
ان ِإَل يو ِم الدين ٍ ومن ت ِبعهم ِب ِإحس
ْاعته َل َع هل ُكم َ َ َ ه َ َْ ْ ََْ ْ ُ ْ ُْ ََ َ َ ه
ِْ ُ ِ اّٰلل وط ِ س ِبتقوى ي ِ أو ِصيكم ونف، اّٰلل ِ فيا ِعباد
َ ْ ُ
تف ِلحون
ْ َ ْ َ ْ َ ََ َُ َ َ ه
فوقال اّٰلل تعاَل ِ يف ِكت ِاب ِه الك ِري ِم:
ْ َّ َ ْ َّ َ ُ ْ َُ
ان الر َِجي ِم ِ اهلل ِمن الشيط ِ أعوذ ِب
ْاّٰلل َح َّق ُت َقاته َو َال َت ُم ْو ُت َّن إ َّال َوأ ْن ُتم َ َي َآأ ُّي َها هالذ ْي َن َء َام ُن ْوا َّات ُق ْوا ه
ِِ ِ
َ ْ ُ ْ ُِ
مس ِلمون
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Pertama tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah SWT, sehingg pada
siang hari yang berbahagia ini, kita dapat hadir di pondok yang kita cintai ini. Tidak lupa syalawat
dan salam marilah kita tujukan kepada bahginda Rosulullah Muhammad SAW beserta keluarga
dan sahabat beliau, semoga di akhir nanti kita mendapat syafaat dari bahginda Rosulullah SAW.
Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt. Karena
hanya dengan iman dan takwa, kita dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
ُ َٰ َ َ ْ ْ ُ َ ْ ُ ُّ ُ َ َٰ ََّ َ ْ ُ َ ُ َٰ َ ُ َ ُ َ َ َ َ
وَل يزالون يق ِتلونكم حّت يردوكم عن ِد ِينكم ِإ ِن ٱستط عوا
wa lā yazālụna yuqātilụnakum ḥattā yaruddụkum 'an dīnikum
inistaṭā'ụ
yang artinya “Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. 2 :217
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang
benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan
datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
narasi narasi seperti inilah yang di coba di bangun oleh para musuh islam sejak tragedi 11
September 2001, agar orang orang islam dan orang orang yang berusaha menegakan kalimat Allah
bisa dipenjarakan dan dihabisi dengan alasan Radikalisme ataupun terrorisme. Yang anehnya
kejadian terrorisme belakangan hari ini juga beriringan dengan proses sidang HRS yang masih
sedang berjalan. wallahu a'lam bishawab rencana apa lagi yang dicoba dijalankan oleh para musuh
Allah yang ada di Indonesia ini.
َ ْ َ َٓ ْ َ َْ ٓ ُ ً َ ه َٰ َّ َ َ ِّ َ ِّ ُ َ َ َ َُ
ين ما وَّص ِب ِهۦ نوحا وٱل ِ َذى َأوحينا ِإليك ِ شع لكم من ٱلد
َ ِّ ُ ْ ٓ َ َ َٰ َ ُ َ َ َ ْ ٓ َ ْ َّ َ َ َ
يس ۖ أن أ ِقيموا ٱلدين َٰ وما وصينا ِب ِهۦ ِإب َٰر ِهيم وموَس و ِع
ه
ُٱّٰلل ْ َ ْ ُ ُ َْ َ َ ُْ ُ ْ َ َ َ ُ َ ُ َّ َ َ َ َ َ
ۚ شِكي ما تدعوهم ِإلي ِه ِ يه ۚ ك ُب عىل ٱلم ِ وَل تتفرقوا ِف
ُّت إ َل ْيه َمن َي َش ٓا ُء َو َي ْهد ٓى إ َل ْيه َمن ُينيب
ٓ َ ْ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ُِ يجت
Syara'a lakum minad-dīni mā waṣṣā bihī nụḥaw wallażī auḥainā ilaika wa mā
waṣṣainā bihī ibrāhīma wa mụsā wa 'īsā an aqīmud-dīna wa lā tatafarraqụ fīh,
kabura 'alal-musyrikīna mā tad'ụhum ilaīh, allāhu yajtabī ilaihi may yasyā`u wa
yahdī ilaihi may yunīb
Terjemah Arti: Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-
Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka
kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk
kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).
Beliau melanjutkan penjelasannya, “Kalian tegakkan dan realisasikan untuk diri kalian dan
kalian juga berusaha sungguh-sungguh agar syariat Islam tegak dilaksanakan oleh orang beriman
lainnya.” (Taisir Karimi Rohman fi Tafsir Kalamil Mannan, Dar Alamiyah, Mesir, hal 806)
Kalimat an aqimuddin dalam ayat di atas maknanya adalah jadikanlah agama Islam ini
tegak, terus menerus tegak, utuh, kokoh dan terjaga dari segala upaya yang ingin
meruntuhkannya.
Berpijak dari ayat di atas seorang mukmin hendaknya memiliki visi utama dalam hidup
yaitu menjadi muqimuddin (penegak agama Allah). Karena Allah telah meletakkan tanggung
jawab tersebut hanya kepada mereka yang telah ridha kepada Allah sebagai Rabbnya, Islam
sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai panutan terbaiknya.
Inilah kewajiban berat yang harus dilakukan oleh seorang mukmin setelah mengikrarkan dua
kalimat syahadat.
Allah subhanahu wata’ala akan menjauhkan seorang mukmin yang senantiasa terlibat
aktif dalam proses Iqamatuddin melalui dakwah, amar makruf nahi munkar dan jihad fi sabilillah
dari golongan orang-orang yang merugi nanti di akhirat.
Jangan sampai kita salah persepsi dengan menganggap bahwasanya menegakkan agama
Allah ini adalah tugas dan kewajiban seorang ustadz, guru agama, mubalig, mujahid, politikus
muslim saja.
Namun, menegakkan agama Islam ini adalah amanah seluruh umat Islam tanpa memedulikan
status sosial, pangkat, jabatan dan usia.
Selama mereka masih sebagai seorang muslim maka menegakkan agama Islam
terbebankan di atas pundak mereka.
Allah subhanahu wata’ala memfirmankan dalam ayat-Nya tentang para Nabi yang diutus
itu adalah wajib ditaati, sedang para Nabi semuanya diutus adalah untuk menegakkan agama
Allah subhanahu wata’ala. Oleh karenanya, kita wajib mengikuti jejak mereka.
Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Sekali-kali tidak, bahwasanya menegakkan agama Allah ini adalah bukan aktivitas sesaat.
Ia akan menghabiskan masa muda kita, bahkan saat usia tua telah lewat, dan bahkan ketika kita
telah mati, kewajiban ini akan terus tegak hingga Allah memenangkannya.
“Dialah Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang
benar agar memenangkannya di atas semua agama, meskipun orang-orang musyrik
membencinya.” (QS. At-Taubah: 33)
Bagi pribadi mukmin, menegakkan agama Islam berakhir dengan terjabutnya nyawa dari
raga, saat itulah semua ibadah telah gugur dari padanya, termasuk tanggung jawab menegakkan
agama Islam.
Demikian khutbah pertama saya sampaikan, semoga Allah Ta’ala membimbing kita untuk
senantiasa menjadi hamba-Nya yang menegakkan agama Allah subhanahu wata’ala hingga akhir
hayat. Aminn
ْ َ ْ ُ َّ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ ُْ ْ ُْ ََ ْ َُ َ َ ه
آن الع ِظي ِم ونفع ِ يّت و ِإياكم ِبما ِفي ِه ِ أَبارك اّٰلل ِ يَل ولكم ِ يف القر
َته إ َّن ُه ُهو
ُ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ِّ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ ََ ْ َ
ِ ات و ِذك ِر ْالح ِكي ِم َ وتق َب ْل ِم يّت َّو ُِمن ُكم ِْت َال ُو ِ ِمن األي
َّ استغف ُر ْو ُه إنه ه َو الغف ْو ُر
الر ِح ْيم ْ ف،السم ْي ُع ال َعل ْي ُم
َّ
ِ ِ ِ ِ
Barokallohu liwalakum filquranil adzim, wanafa’ani waiyyakum bimaa fiihi minal
ayati wadzikril hakim, wataqobballahu minniwaminkum tilawatahu innahu
huwassamii’ul’alim.
Khutbah ke 2
saya mengajak diri saya dan semua hadirin untuk kembali mematrikan sifat
keberanian dalam diri, untuk menegakkan dan menyuarakan kebenaran dan
menghapuskan kebatilan ataupun minimal sekali meminimalisirnya. Amar ma’ruf
nahi munkar bukan perkara yang mudah bagi setiap muslimin. Sesuai dengan
tahapan yaitu berilmu, beramal, dan berdakwah, dan tahapan yang tidak mudah
yaitu bersabar dalam menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar. Dan hal ini dapat di
mulai didalam jamaah kita dari yang mudah yaitu saling menegur atau menasehati
sahabat kita apa bila ia berbuat salah. Dan Marilah kita menyingkirkan sifat tidak
percaya diri dan rasa takut dalam menyampaikan kebenaran, sehingga kita dapat
mengangkat kalimat ALLAH dengan sebenar benarnya iman.
Apa yang benar tentu datang dari Allah dan yang salah dari khatib sendiri ,Khatib
bertobat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Walhamdulillahirobbil’alamin.
wa iytaa-i dzil qurba, wa yanhaa ‘anil fahsyaa-i wal munkar wal baghy. ya’idzukum
la’alakum tadzakkarun.