Anda di halaman 1dari 3

KHUTBAH G30SPKI

‫ َم ْن‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬ ِ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشر ُْو ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬
‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد‬ َ ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬.ُ‫ي لَه‬
َ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِ ْلهُ فَالَ هَا ِد‬ ِ ‫يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬
‫ص ّل َو َسلّ ْم َعلى سيدنا ُم َح ّم ٍد َو َعلى آلِ ِه ِوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم‬ َ ‫ اَللهُ ّم‬.ُ‫َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬
‫بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَ ْو ِم ال ّديْن‬
‫ يَاَأيّهَا النَاسُ اتّقُ ْوا َربّ ُك ُم الّ ِذي‬:‫ال هللاُ تَ َعالَى‬ َ َ‫از ْال ُمتَّقُ ْو َن ق‬
َ َ‫َّاي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد ف‬ ِ ‫ِعبَا َد هللاِ ُأ ْو‬
َ ‫ص ْي ُك ْم َوِإي‬
‫ث ِم ْنهُ َما ِر َجاالً َكثِ ْيرًا َونِ َسا ًء َواتّقُوا هللاَ الَ ِذي‬ ّ َ‫ق ِم ْنهَا َز ْو َجهَا َوب‬ ٍ ‫َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف‬
َ َ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخل‬
َ ‫تَ َسا َءلُ ْو َن بِ ِه َواَْألرْ َحام َ ِإ ّن هللاَ َك‬
‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبًا‬
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

SALAH satu ideologi di muka bumi yang merusak kehidupan dan ketenteraman umat manusia adalah
komunisme. Sebagai sebuah ideologi, komunisme tidak pernah mati. Di Tanah Air kaum komunis pernah
nyaris berkuasa. Mereka melakukan penyusupan, adu domba, sabotase, yang semuanya dilakukan dengan
menghalalkan segala cara serta kebrutalan.

Dalam catatan sejarah, kaum anti Tuhan dan agama ini menunggangi slogan sebagai pembela kaum miskin,
merekayasa pertentangan, menciptakan kekacauan dan kegelisahan di mana-mana. Dari sekian
keunggulan kalangan komunis baik komunis tua atau komunis muda (gaya baru) adalah agitasi dan
propaganda melalui media massa, baik cetak maupun elektronik. Misalnya, akhir-akhir ini kita sering
mendengar pernyataan dari keturunan PKI bahwa mereka adalah korban kekejian, pembantaian, dan
pertarungan antar elit ketika itu. Padahal justru kaum komunis lah yang melakukan kekejian dan
pembantaian di luar peri kemanusiaan.

Di Madiun dan 23 tempat di sekitarnya, antara September-November 1948, terjadi pembantaian terhadap
masyarakat anti PKI. Para kiai, ulama, dan santri di pesantren Sabilil Muttaqien di Magetan menjadi sasaran
kekejaman PKI. Dan masih banyak lagi catatan kekejaman kaum komunis yang penuh dengan bau amis
darah orang-orang yang tidak bersalah.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Sebagai umat Islam kita tidak boleh lengah dan menganggap bahwa ajaran komunisme sudah mati
terkubur. Sebab sebagai sebuah isme (paham) komunisme akan tetap ada. Ia selalu eksis dan selalu
diusahakan untuk disebarkan dengan berbagai sarana terlebih di era teknologi yang maju seperti sekarang
ini.

Dalam beberapa dekade ini tampak adanya upaya membangkitkan gerakan komunis. Bisa kita lihat dari
terbitnya sejumlah buku yang ditulis oleh keturunan anggota PKI atau simpatisannya. Buku-buku yang
dimaksud adalah Aku Bangga Jadi Anak PKI (2002), Anak PKI Menjadi Anggota Parlemen (2005), Lima Puluh
Tahun Anak PKI (2008), Gerakan Rakyat dan Perubahan (2012), termasuk sebuah buku berjudul Yang
Berlawan: Membongkar Tabir Pemalsuan Sejarah PKI (2006), yang isinya pembenaran akan perjuangan PKI.
Upaya menghidupkan ajaran komunis juga dilakukan dengan menyisipkannya di dalam pelajaran PKn, pada
Lembaran Kerja Siswa di sebuah SMU di Sukabumi. Di dalamnya tertulis kalimat, “Indonesia
mengembangkan sendiri ideologi yang dinilai tepat dengan kondisi bangsa Indonesia yang dinamakan
Komunis.”

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Jika kita menyelami lebih jauh ideologi atau ajaran komunisme kita temukan bahwa paham ini masuk di
sejumlah bidang yang berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat.

Dari aspek falsafah ajaran komunisme berisi atheisme, anti Tuhan dan anti agama. Dari segi politik, ajaran
komunisme anti demokrasi. Dari sisi sosial, ideologi komunisme menganjurkan pertentangan dan
perjuangan klas. Di lapangan ekonomi komunisme menghilangkan hak perseorangan. Dengan demikian
ajaran atau ideologi komunisme tidak saja berlawanan dengan ajaran Islam pada khususnya, akan tetapi
merupakan tantangan dan serangan terhadap hidup keagamaan pada umumnya.

Oleh karena itu, bagi umat Islam perlu menggarisbawahi hal-hal sebagai berikut :

Pertama, paham komunisme hukumnya kufur dan haram bagi umat Islam menganutnya.

Kedua, jika ada oknum dari umat Islam menganut ideologi atau ajaran komunisme dengan keyakinan dan
kesadaran, maka dia telah keluar dari Islam atau murtad. Dia telah menjadi kafir. Karenanya, tidak sah
menikah dan menikahkan orang Islam, tidak boleh saling mewarisi, dan haram mengurus jenazahnya
secara Islam.

Ketiga, jika ada diantara umat Islam yang bergabung atau menjadi simpatisan ideologi komunis tidak
dengan keyakinan dan kesadaran, dia telah terjatuh pada kesesatan. Wajib bagi umat Islam untuk
menyerukan kepada mereka agar meninggalkan ajaran komunisme. Sebab seseorang yang mengaku
sebagai Muslim, namun juga mengikuti ajaran komunis atau bersimpati, maka ini termasuk dari bentuk
kemunafikan yang besar. Kaum munafik pada lahirnya adalah orang-orang yang mengaku beragama Islam,
namun batinnya condong kepada kekufuran, sebagaimana firman Allah SWT :

َ‫وا قَالُ ٓو ۟ا َءا َمنَّا َوِإ َذا خَ لَوْ ۟ا ِإلَ ٰى َش ٰيَ ِطينِ ِه ْم قَالُ ٓو ۟ا ِإنَّا َم َع ُك ْم ِإنَّ َما نَحْ ُن ُم ْستَه ِْزءُون‬
۟ ُ‫وا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
َ
۟ ُ‫َو َذا لَق‬
‫ِإ‬
“Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami telah
beriman”. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: “Sesungguhnya
kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok.” (QS: Al-Baqarah : 14)

Keempat, meski Republik Indonesia bukan negara Islam namun haram bagi umat Islam memilih kepala
negara, kepala daerah, dan pejabat-pejabat yang berideologi komunisme.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Demikianlah sejumlah paparan terkait bahaya ajaran dan ideologi komunisme. Bumi Pertiwi menjadi saksi
kebengisan kaum palu arit dalam melakukan pembantaian dan pembunuhan massal terhadap orang-orang
yang menentangnya.

Sejarah kelam ini tidak boleh terulang kembali. Kita tetap harus waspada dan mengajarkan kepada anak
cucu kita tentang kekejaman kaum komunis yang dulunya bergabung dalam sebuah partai, Partai Komunis
Indonesia (PKI).
‫‪Semoga Allah SWT melindungi diri kita dan keluarga dari perbuatan yang keji agar kita selamat dari‬‬
‫‪berbagai hukuman yang sangat menakutkan di akhirat itu.‬‬

‫آن ْال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِتِاَل َوتِ ِه ِإنَّهُ تَ َعالَى هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬
‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ ِ‬
‫بَا َر َ‬
‫‪Khutbah Jumat Kedua‬‬

‫لى تَ ْوفِ ْيقِ ِه َوا ْمتِنَانِ ِه‪ .‬اَ ْش هَ ُد اَ ْن الَ اِلَ هَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ‬ ‫الش ْك ُر لَ هُ َع َ‬ ‫لى اِحْ َس انِ ِه َو ُّ‬‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ َع َ‬
‫ص ِّل َعلَى َس يِّ ِدنَا‬
‫ض َوانِ ِه‪ ،‬اللهُ َّم َ‬ ‫لى ِر ْ‬ ‫اعى اِ َ‬ ‫ْك لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن َس يِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ ال َّد ِ‬‫َش ِري َ‬
‫ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َواَصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا‪ .‬اَ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُواهللاَ فِ ْي َم ا اَ َم ر‪َ ،‬وا ْنتَهُ ْوا‬
‫‪َ .‬ع َّما نَهَى َع ْنهُ َو َز َجر‬
‫ت‪ ،‬اللهُ َّم َأ ِع َّز‬ ‫ت اَالَحْ ي آء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬ ‫ت َو ْال ُم ْس لِ ِمي َْن َو ْال ُم ْس لِ َما ِ‬
‫اَللهُ َّم ا ْغفِ رْ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَ ا ِ‬
‫ص َر ال ِّدي َْن‬ ‫ك ْال ُم َوحِّ ِديْن‪َ ،‬وا ْنصُرْ َم ْن نَ َ‬ ‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ ِعبَا َد َ‬ ‫ْاِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬
‫ك ِإلَى يَ ْو َم ال ِّدي ِْن‬‫اخ ُذلْ َم ْن َخ َذ َل ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو َد ِّمرْ َأ ْع َدا َء ال ِّد ْي ِن َوَأ ْع ِل َكلِ َماتِ َ‬‫‪.‬و ْ‬
‫َ‬
‫لوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ُس ْو َء ْالفِتَن َو ْال ِم َح َن َم ا ظَهَ َر ِم ْنهَ ا َو َم ا بَطَ َن َع ْن بَلَ ِدنَا‬
‫اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْا َ‬
‫صةً َو َساِئ ِر ْالب ُْل َدا ِن ْال ُم ْسلِ ِمي َْن عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِمي َْن‬
‫‪ِ.‬إ ْن ُدونِ ْي ِسيَّا خآ َّ‬
‫ِعبَا َدهللاِ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ا ِن َوِإيْت آ ِء ِذي ْالقُ رْ ب َى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ ش آ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي‬
‫لى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر‬
‫يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َ‬

Anda mungkin juga menyukai