ُوذ ِبا ِ
ْك َل ُه َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ .اَللَّ ُه َّم َ
ص ِّل الَ َش ِري َ
ان الرَّ ِجي ِْمَ .يا َأيُّها َ الَّ ِذي َْن َءا َم ُنوا ا َّتقُوا َ
هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه ال َّشي َ
ْط ِ3
َوالَ َتم ُْو ُتنَّ ِإالَّ َوَأن ُت ْم مُّسْ لِم ُْو َنَ .يا َأ ُّي َها الَّ ِذي َْن َءا َم ُنوا ا َّتقُوا َ
هللا
َوقُ ْولُ ْوا َق ْوالً َس ِد ْي ًدا .يُصْ لِحْ َل ُك ْم َأعْ َما َل ُك ْم َو َي ْغ ِفرْ َل ُك ْم ُذ ُن ْو َب ُك ْم
Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya
milik Allah. Sungguh tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan
pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah berjasa, karena
sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata. Pada
kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin
sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti senantiasa
berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap
situasi dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan
segala perintahNya. Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah
dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa, memohon
pertolongan dan bermunajat kepada-Nya. Sehingga akan menimbulkan
ketentraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita.
Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-
hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para
sahabatnya hingga akhir zaman.
Contoh nya adalah, sikap kita terhadap orang yang dikenal akan
berbeda sikap kita terhadap orang yang tidak dikenal, apalagi sikap
terhadap orang yang dikenal dan berhutang dengannya. Karena dalam
pikiran, pasti terbesit ada hutang dan tidak enak kalau belum bayar
(karena hutang adalah janji), bagi orang yang memahami bahwa hutang
tersebut janji. Jadi kita bersikap mohon maaf atau meminta
penangguhan pembayaran hutang (pengalaman pribadi). Namun ada
juga orang yang cuek, karena mindset belum terbentuk. Jadi mindset ini
bukan hanya sekedar informasi saja namun juga yang menjadi
pemahaman seseorang, dengan pemahaman itu menjadi dasar dia
dalam bertingkah laku atau bersikap.
Setelah kita mengetahui bahwa pola pikir kita akan membentuk pola
sikap, berarti kita perlu asupan yang tepat sebagai konsumsi untuk kita
berfikir, apabila sumber asupan tersebut tidak tepat maka pemikiran kita
tidak tepat pula. Allah swt telah memberikan informasi yang tepat dan
pasti benar melalui kitabnya yaitu Alquran dan juga melalui risalahNya
yaitu Sunnah Rasulullah Saw. Dari sinilah insyaAllah kita mendapatkan
asupan yang tepat untuk pemikiran kita, artinya sebagai petunjuk dan
jalan hidup kita adalah islam. Tepat sekali dikatakan islam sebagai the
way of life, sumber asupan untuk kita berfikir.
Untuk ahli agama tentu saja kita harus merujuk pada ulama sebagai
penerus risalah ajaran islam ini, tentu saja ulama yang berdasarkan
dengan kitabullah dan sunnah rasulullah. Dan juga untuk mencari solusi-
solusi akan permasalahan hidup ini, kita harus merujuk kepada islam
sebagai problem solver melalui tangan-tangan para ulama. Sedangkan
bidang-bidang lainnya yang terlepas dari pengaruh aqidah tertentu maka
kita bisa bertanya kepada ahlinya, dulu ketika Muhammad al faith
menaklukkan konstantinopel, pembuatan meriamnya mengambil ide dan
konsep ahli meriam dari kalangan bukan beragama islam. Berarti islam
membolehkan kita belajar kepada siapapun yang berkenaan dengan
sains dan teknologi.
Untuk sains dan teknologi kita bisa mendapatkan asupan dan informasi
dari siapapun tanpa ada pengaruh terhadap aqidah tertentu. Nanti yang
akan mempengaruhi adalah ketika kita memanfaatkan sainstek tersebut.
Bagi pribadi muslim, sains dan teknologi dipergunakan untuk
meningkatkan iman dan takwa, sehingga kita beribadah sesuai dengan
ketentuan. Bukan digunakan malah untuk menghancurkan. Misalnya
mesin-mesin industri pakaian yang digunakan untuk memproduksi
pakaian yang sesuai dengan aturan islam, menutup aurat dan
menampakkan keindahan.
Wallahu’alam
Surah Al ‘Ashr
Wal-'asr.
Khutbah 2
صلِّيْ َوُأ َسلِّ ُم َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ْالمُصْ َط َفى، هلل َو َك َفىَ ،وُأ َ اَ ْل َحمْ ُد ِ
َو َع َلى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َأهْ ِل ْال َو َفاَ .أ ْش َه ُد َأنْ اَّل ِإل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل
ك َلهَُ ،وَأ ْش َه ُد َأنَّ َس ِّي َد َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه
َ .ش ِر ْي َ
ان َوِإ ْي َتا ِء ِذي ْالقُرْ َبى سَ حْ إْل اوَ ل
ِ ْ
د ع
َ ْ
الب ر
ُ م
ُ هللا ،إنَّ هللا َيْأ
ِع َبا َد ِ
ِ ِ َ
ظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن. و َي ْن َهى َع ِن ال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َكر َوال َب ْغيَ ،ي ِع ُ
ِ ِ
ر. هللا ْال َع ِظ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َو َل ِذ ْك ُر ِ
هللا َأ ْك َب ُ َفاذ ُكرُوا َ