Anda di halaman 1dari 4

‫ين َكفَرُوا بِ َربِّ ِه ْم‬ َ ‫ور ثُ َّم الَّ ِذ‬

َ ُّ‫ت َوالن‬ ُّ ‫ض َو َج َع َل‬


ِ ‫الظلُ َما‬ َ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫ق ال َّس َم‬َ َ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذي َخل‬
َ ‫أن الَ ِإ ٰله إالَّ هّٰللا ُ َوحْ َدهُ اَل َش ِري‬
ُ‫ْك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬ ْ ‫ أ ْشهَ ُد‬،‫ون‬ َ ُ‫يَ ْع ِدل‬
ِ ‫ْت َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى‬
.‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‬ َ ‫صلَّي‬
َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ ِ ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
‫ك َح ِم ْي ٌد‬ َ َّ‫ ِإن‬،‫ت َعلَى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬ َ ‫ار ْك‬
َ َ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما ب‬ ِ َ‫َوب‬
‫ َم ِج ْي ٌد‬.
‫ َأ ُع ْو ُذ بِاهللِ ِم َن‬،‫ك َوتَ َعالَى‬ َ ‫ال تَبَا َر‬َ َ‫ْث ق‬ ُ ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ َع َّز َو َج َّل َحي‬ِ ‫ ُأ ْو‬،ِ‫ِعبَا َد هللا‬
‫َّجي ِْم‬
ِ ‫ان الر‬ ِ َ‫ال َّش ْيط‬:
‫ث ِم ْنهُ َما‬َّ َ‫ق ِم ْنهَا َز ْو َجهَا َوب‬ َ َ‫اح َد ٍة َو َخل‬
ِ ‫س َو‬ ٍ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف‬
َ ‫ون بِ ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإ َّن هَّللا َ َك‬
‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ َ ُ‫ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءل‬
‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَ ْواًل َس ِديدًا يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم‬َ ‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬:‫َوقَا َل‬
َ َ‫ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد ف‬
‫از فَ ْو ًزا َع ِظي ًما‬

Segala pujian dan rasa syukur hanya milik Allah subhanahu wata’ala, kita memuji-Nya, meminta
pertolongan kepada-Nya, memohon ampun kepada-Nya atas segala dosa, dan meminta perlindungan
kepada-Nya dari kejelekan diri dan amal kita.

Barang siapa yang telah Allah beri petunjuk, maka tiada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Dan
barang siapa yang telah Allah sesatkan, maka tiada seorang pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya.

Shalawat dan Salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam, kepada keluarganya, sahabatnya, dan siapa saja yang mengikuti jalan beliau yang lurus dan yang
mengajak kepada shirathal mustaqim hingga hari kiamat.

Pada kesempatan khutbah Jumat siang hari ini, tak lupa khatib selalu mengingatkan kepada diri khotib
pribadi dan jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala
sebagaimana firman-Nya,

َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ ِإاَّل َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬
‫ُون‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Hadirin Jama’ah  Jum’at yang di rahmati Allah


Al-Qur’an berisi perintah dan larangan, perintah untuk kita ikuti dan larangan untuk kita jauhi.
Disaat kita melaksanakan perintah Allah dengan tentunya Ikhlas semata-mata karena Allah serta
mengikuti contoh dan sunnah dari Rasulullah, maka yakinlah, Allah tidak akan pernah
menyianyiakan amalan kita itu. Bahkan Allah akan memberikan kepada setiap manusia yang
melaksanakan perintah tersebut dengan begitu banyak keutamaan dan kemuliaan.

Diatara keutamaannya, Allah berfirman


‫صالِحً ا ِمنْ َذ َك ٍر َأ ْو ُأ ْن َثى َوه َُو مُْؤ ِمنٌ َف َل ُنحْ ِي َي َّن ُه َح َيا ًة َط ِّي َب ًة َو َل َنجْ ِز َي َّن ُه ْم َأجْ َر ُه ْم‬
َ ‫َمنْ َع ِم َل‬
َ ُ‫ِبَأحْ َس ِن َما َكا ُنوا َيعْ َمل‬
‫ون‬
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan” (QS.16:97).
Keutamaan Beramal Sholeh banyak sekali, diantara adalah :
1. Akan diberikan kehidupan yang baik.
Inilah keutamaan yang didapatkan kepada orang-orang yang beramal sholeh. ia akan mendapat
kehidupan yang baik. Jadi manakala kita ingin mendapatkan keselamatan didunia, ketenangan
dalam hidup serta kebahagiaan maka kuncinya adalah banyak-banyaklah melakukan amalan
kebaikan. Sebaliknya, tatkala seseorang melakukan kemaksiatan, maka yang ia dapatkan didunia
adalah kehidupan yang sempit, sebagaimana firman Allah

‫ش ُرهُ َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة َأعْ َمى‬ َ ‫َو َمنْ َأعْ َر‬


َ ‫ض َعنْ ِذ ْك ِري َفِإنَّ َل ُه َمعِي َش ًة‬
ُ ْ‫ض ْن ًكا َو َنح‬
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang
sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.(QS. 20 : 124)
Hadirin yang mulia,
Sungguh malang nasib orang-orang yang berpaling dari peringatan Allah (Al-Qur’an), didunia
kehidupan yang sempit dan diakhirat dikumpulkan dalam keadaan buta. Harta yang dipunyai
bukan merupakan jaminan kebahagiaan, jikalau berpaling dari peringatan Allah. Boleh jadi yang
didapat adalah kehidupan yang sempit. Contoh yang nyata adalah para koruptor. Apa lagi yang
kurang untuk mereka, harta melimpah, semua fasilitas disiapkan negara, namun karena
loba/rakus terhadap harta, akhirnya diambillah harta itu dengan cara yang bathil. Akibatnya,
hidupnya tidak akan tenang, selalu gelisah. Apalagi kalau KPK mendapatkan bukti atas korupsinya,
maka terkadang sang koruptor lari keluar negeri karena tidak mampu mempertanggung jawabkan
perbuatannya. Bumi indonesia yang begitu luas, serasa sempit baginya. Bagaimana kalau sang
koruptor diatangkap dan dijebloskan kepenjara, maka ruangannya mungkin jauh lebih sempit dari
rumah kita. Bukan hanya dia saja yang kena dampaknya, bagaimana malu istrinya, anak-anaknya
serta keluarga kepada masayarakat sekitar karena dicap keluarga koruptor. Demikian pula contoh-
contoh yang lain. Oleh karena itu, jikalau kita ingin mendapatkan kehidupan yang baik didunia,
maka hendaklah kita banyak melakukan amalan kebajikan.
Keutamaan yang berikutnya jamaah jum’at yang  mulia adalah
2.  Ganjaran pahala yang sangat besar
Inilah keutamaan yang lain dari amalan sholeh. Allah akan mengganjar dengan pahala yang jauh
lebih baik dari apa yang dikerjakan. Sebahgaimana dalam sebuah hadits qudsi disebutkan “setiap
amal anak cucu adam itu adalah untuknya dan setiap satu kebaikan yang ia lakukan maka Allah
akan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat…..”. Subhanallah, begitu banyaknya pahala didapatkan
untuk orang yang beramal sholeh. Bukan hanya itu saja, bahkan boleh jadi pahalanya akan terus
mengalir walau nyawa sudah berpisah dengan jasad. Sebagaimana  sabda Rasulullah yang artinya
“Jika manusia meninggal dunia, maka terputuslah hubungannya dengan dunia kecuali tiga
perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang senantiasa
mendoakan kedua orang tuanya”. Inilah tiga amalan sholeh yang akan terus menerus mengalir
pahalanya walaupun jasad sudah berkalang dengan tanah.

Demikian pula didalam Al-Qur’an yang berbunyi

ٍ ‫ت َف َل ُه ْم َأجْ ٌر َغ ْي ُر َممْ ُن‬


‫ون‬ ِ ‫ِين آ َم ُنوا َو َع ِملُوا الصَّال َِحا‬
َ ‫ِإال الَّذ‬
“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang
tiada putus-putusnya” (QS. 95 : 6)
Demikian pula ada jaminan syurga untuk orang-orang yang senantiasa beramal sholeh,
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi
mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi
rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya
ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya” (QS. 2 : 25)
Jamaah jum’at yang mulia

3. Hanyalah amal yang kita bawa saat meninggal dunia ini


Tidak akan pernah menrugi orang-orang yang senantiasa beramal sholeh, karena disaat meninggal
dunia maka amalan inilah yang sangat bermanfaat. Sebagaiman Rasulullah bersabda yang artinya
“ di saat manusia meninggal (mayat) maka ada tiga yang akan mengantarkannya kekubur, dua
yang kembali dan satu yang tinggal bersama dengan dia (si mayyit). Yaitu, keluarga, harta dan
amal. Dua yang kembali yakni keluarga dan harta (tidak bersama simayyit) dan yang tinggal
hanyalah amal”. Keluarga, bagaimanapun sayangnya seorang istri kepada suaminya, walaupun
disaat menikah ia berjanji sehidup semati namun saat suaminya meninggal, ia hanya
menyelenggrakan jenazahnya, mengantar kekubur kemudian dia pun kembali dengan urusannya.
Tidak ada seorang istri yang ingin ikut serta masuk keliang kubur. Demikian pula anak yang ia
sayangi, dibesarkan dan dipelihara sampai dewasa, namun setelah ayah meninggal tidak ada yang
ingin ikut serta. Ditinggallah sang ayah sendiri ditempat yang sepi, untuk mempertanggung
jawabkan segalanya.
Harta yang sangat kita cintai, jamaah sekalian, disebabkan karena mengejar harta, terkadang pergi
pagi pulang sore peras keringat banting tulang untuk mendapatkan harta. Bahkan gara-gara
memburu harta, ditinggallah shalat dengan sengaja, diambillah harta yang bukan miliknya dengan
cara yang bathil. Namun disaat meninggal, adakah harta yang kita bawa?, adakah harta yang akan
menemani kita disaat itu?. Semuanya ditinggal dan menjadi milik ahli waris kita. Baju yang begitu
indah yang kita pakai, setiap hari berganti-ganti, namun disaat kita meninggal adakah baju itu
mengiringi kita?. Rupanya kain yang dibalutkan ketubuh kita hanyalah kain kafan yang harganya
tidak seberapa dan tidak pernah kita pakai sewaktu kita hidup didunia. Lantas apa yang
bermanfaat pada saat itu? rupanya yang bermanfaat hanyalah amal belaka. Disinilah penyesalan
manusia, disaat dia sehat bugar tidak dipakai untuk beribadah kepada Allah. Disaat harta
berlimpah tidak digunakan untuk  berinfak dan bersedekah. Penyesalan inilah yang disebutkan
dalam Al-Qur’an
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang
kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau
tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat
bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS. 63 : 10)
Disaat nyawa sudah sampai ditenggorokan, barulah ia tersadar bahwa ada yang namanya
kematian, ada yang namanya hari pembalasan. Disaat itulah muncul penyesalan, mengapa semasa
hidup tidak dipergunakan untuk ibadah kepada Allah ? mengapa disaat sehat dan harta lapang,
tidak digunakan untuk bersedekah ?. disaat itulah penyesalan semakin memuncak, sehingga ia
pun berdoa dengan doa yang tidak ada gunanya lagi. Barulah ia mau berjanji untuk bersedekah
dan akan bersungguh-sungguh untuk beribadah dan menjadi orang yang sholeh. Sungguh sesal
pada saat itu tidak ada gunanya lagi, mengapa? karena Allah tidak akan memundurkan dan
memajukan ajal seseorang kalau ajal itu sudah sampai kepadanya.
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu
kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. 63 : 11)
Oleh sebab itu maka, marilah kita motivasi diri kita untuk beramal sholeh. Selagi kita masih diberi
kesempatan oleh Allah untuk hidup, mari kita manfaatkan untuk mengisinya dengan amal
kebaikan. Marilah kita mengajak istri, anak serta keluarga kita untuk terus beramal, sebab yang
bermanfaat disaat manusia meninggal hanyalah amal.

‫آن ْال َعظِ ي ِْم‬


ِ ْ‫ك هللاُ لِيْ َو َل ُك ْم فِي ْالقُر‬ َ ‫ار‬ َ ‫ َب‬,
ِّ ‫ت َو‬
‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫و َن َف َع ِنيْ َوِإيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه م َِن اآل َيا‬,َ

َ ‫ َأقُ ْو ُل َق ْولِيْ َه َذا َواسْ َت ْغفِ ُر‬.‫َو َت َق َّب َل ِم ِّنيْ َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َو َت ُه ِإ َّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬
‫هللا ْال َعظِ ْي َم لِيْ َو َل ُك ْم‬
‫ ِإ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬،ُ‫َفاسْ َت ْغفِر ُْوه‬
‫ْك َلهُ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأنَّ َن ِب َّي َنا م َُح َّم ًدا‬
‫َأحْ َم ُد َربِّي َوَأ ْش ُك ُرهُ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأنْ اَل ِإ َل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِري َ‬
‫َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬

‫ان ِإ َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬


‫ْن‬ ‫ص ِّل َع َلى َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس ٍ‬ ‫اللَّ ُه َّم َ‬
‫ِش َما َظ َه َر َو َما َب َطنْ ‪َ .‬و َحاف ُ‬
‫ِظ ْوا‬ ‫الى‪َ .‬و َذرُو ْال َف َواح َ‬ ‫هللا َت َع َ‬ ‫اَمَّا َبعْ ُد‪َ :‬ف َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ! ِا َّتقُوا َ‬
‫هللا اَ َم َر ُك ْم ِبَأمْ ٍر َب َدَأ ِف ْي ِه ِب َن ْفسِ هِ‪.‬‬
‫اعةِ‪َ .‬واعْ َلم ُْوا َأنَّ َ‬ ‫اع ِة َو ُحض ُْو ِر ْالجُمْ َع ِة َو ْال َج َم َ‬ ‫الط َ‬ ‫لى َّ‬ ‫َع َ‬
‫ُصلُّ ْو َن َع َ‬
‫لى‬ ‫هللا َو َمالَِئ َك َت ُه ي َ‬‫الى َو َل ْم َي َز ْل َقاِئالً َعلِ ْيمًا‪ :‬اِنَّ َ‬ ‫َو َث َّنى ِب َمالَِئ َك ِة قُ ْدسِ هِ‪َ .‬ف َقا َل َت َع َ‬
‫ال َّن ِبي َيا َأ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬
‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي ٌَم‪.‬‬ ‫صلَّي َ‬
‫ْت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫ك‬ ‫ار ْك َ‬ ‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َب َ‬ ‫َو َب ِ‬
‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
‫ك‬ ‫ت اَألحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواَألمْ َوا ِ‬
‫ت ِإ َّن َ‬ ‫ت َوالمْؤ ِم ِني َْن َوالمْؤ ِم َنا ِ‬ ‫اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َوالمسْ لِ َما ِ‬ ‫الل ُه َّم ْ‬
‫َس ِم ْي ٌع َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّدعْ َو ِة‬
‫ت ِإ َلى‬ ‫ات َب ْي ِن َنا‪َ ،‬واهْ ِد َنا ُس ُب َل ال َّساَل م‪َ ،‬و َنجِّ َنا م َِن ُّ‬
‫الظلُ َما ِ‬ ‫ِ‬ ‫وب َنا‪َ ،‬وَأصْ لِحْ َذ َ‬ ‫ف َبي َْن قُلُ ِ‬‫اللَّ ُه َّم َألِّ ْ‬
‫ار َنا‪S،‬‬‫ص ِ‬ ‫اركْ َل َنا فِي َأسْ مَاعِ َنا‪َ ،‬وَأ ْب َ‬ ‫ِش َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن‪َ ،‬و َب ِ‬ ‫ور‪َ ،‬و َج ِّن ْب َنا ْال َف َواح َ‬ ‫ال ُّن ِ‬
‫ت ال َّت َّوابُ الرَّ حِي ُم‪َ ،‬واجْ َع ْل َنا َشاك ِِر َ‬
‫ين‬ ‫ك َأ ْن َ‬ ‫وب َنا‪َ ،‬وَأ ْز َوا ِج َنا‪َ ،‬و ُذرِّ يَّا ِت َنا‪َ ،‬و ُتبْ َع َل ْي َنا ِإ َّن َ‬ ‫َوقُلُ ِ‬
‫ِين َل َها‪َ ،‬وَأ ِت ِممْ َها َع َل ْي َنا‬ ‫ك‪َ ،‬ق ِابل َ‬ ‫ِك م ُْث ِني َْن ِب َها َع َل ْي َ‬
‫لِن َِعم َ‬
‫َر َّب َنا َهبْ َل َنا ِمنْ َأ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة َأعْ ي ٍُن َواجْ َع ْل َنا ل ِْل ُم َّتق َ‬
‫ِين ِإ َمامًا‬

‫اب ال َّن ِ‬
‫ار‬ ‫َر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫ان ِإ َلى َي ْو ِم ال ّديْن‬
‫صحْ ِب ِه و َ َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس ٍ‬‫صلَّى هللاُ َع َلى َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َ‬ ‫َو َ‬
‫َوآ ِخ ُر دَ عْ َوا َنا َأ ِن ْال َحمْ ُد هلل َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن‬

Anda mungkin juga menyukai