Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH SAW DI MEKAH

SMK PELITA MADANI 2018/2019

i
NAMA KELOMPOK

1) MAWAR KARTIKA S

2) NOVI ANTI RAHMADANI

3) SALSABILA ICHA SAPUTRI

4) EVA MAYA A.

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta
hidayahnya kepada kami, yang pada kesempatan kali ini kami dapat menuangkan tinta untuk
mengukir ilmu pengetahuan yang sangat di butuhkan dan semoga dapat bermanfaat bagi penulis
serta semoga pula bermanfaat bagi pembaca.
Sholawat serta salam marilah selalu dan selalu kita hadirkan kepada Rasulullah
muhammad SAW sebagai uswah al-hasanah yang senantiasa di harapkan syafaatnya di hari
kiamat.
Dalam menulis karya ilmiah ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala –
kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Disini penulis juga sampaikan,
jika seandainya dalam penulisan karya ilmiah ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan
harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga apa yang di
harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna. Amin.

Sukoharjo, Agustus 2018


Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i


NAMA KELOMPOK .........................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
3. Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Kelahiran nabi muhammad SAW .................................................................. 2
2. Masyarakat Arab Jahiliah Periode Mekah ..................................................... 2
3. Kerasulan nabi muhammad ........................................................................... 3
4. Ajaran islam periode mekah .......................................................................... 4
5. Strategi dakwah Rasulullah SAW periode mekah ......................................... 5
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan .................................................................................................... 8
2. Saran .............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Saat ini banyak masyarakat yang tidak tahu bagaimana sejarah awal rasulullah saw
sampai ia diangkat menjadi rasul serta sejarah bagaimana rasulullah
menyampaikan/menyebarkan agama islam melalui dakwah-dakwahnya.dalam menyampaikan
dakwah – dakwahnya rasulullah banyak menggunakan berbagai macam strategi.
Muhammad saw adalah nabi terakhir dan merupakan rasul ulul azmi. Sekitar tahun 570
M,mekkah adalah sebuah kota yang sangat penting dan terkenal diantara kota-kota di negeri
arab,baik karena tradisinya maupun karena letaknya.kota ini dilalui jalur perdangangan yang
ramai menghubungkan yaman di selatan dan siria di utara.dengan adanya ka’bah ditengah
kota,mekkah menjadi pusat keagamaan arab.didalamnya terdapat 360 berhala,mengelilingi
berhala utama,hubal.mekkah kelihatan makmur dan kuat.agama dan masyarakat arab pada masa
itu mencerminikan realitas kesukuan masyarakat jazirah arab dengan luas satu juta mil persegi.
Kota ini merupakan tempat pertama rasulullah saw menyebarkan agama islam dan
menyampaikan dakwahnya sekaligus juga merupakan tempat kelahiran rasulullah nabi
muhammad saw.
Itulah yang melatarbelakangi penulis dalam pembuatan makalah ini

2. RUMUSAN MASALAH :
1) Bagaimana sejarah dakwah Rasulullah SAW periode Mekah?
2) Apa yang terjadi pada masyarakat Arab Jahiliah dikatakan masih berada dalam kebodohan?
3) Apa yang terjadi, mengapa Allah SWT mengangkat Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul-
Nya?
4) Bagaimana strategi dakwah Rasulullah SAW periode Mekah?
5) Apa yang dilakukan Rasulullah SAW pada saat dakwah secara sembunyi-sembunyi?
6) Apa reaksi kaum kafir Quraisy terhadap dakwah Rasulullah SAW?

3. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
1) Menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah dakwah rasulullah periode mekah.
2) Untuk mengetahui riwayat hidup nabi muhammad SAW.
3) Untuk mengetahui peran Nabi Muhammad SAW pada periode Madinah.
4) Untuk mengetahui strategi dakwah Rasulullah SAW periode Mekah

1
BAB II
PEMBAHASAN

1) Kelahiran Nabi Muhammad


Muhammad di lahirkan di kota Mekkah, yaitu pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal
tahun Gajah atau pada tanggal 20 April tahun 571 Masehi. Muhammad adalah keturunan Bani
Quraisy. Ayahnya bernama Abdullah Bin Abdul Mutalib, sedangakn ibunya bernama Siti
Aminah binti Wahab. Nabi Muhammad dilahirkan tanpa ayah disisinya, dan juga dilahirkan di
tengah-tengah masyarakat Jahiliyah. Pada zaman itu manusia tidak menggunakan akal
pikirannya untuk melakukan sesuatu. Wanita dianggap sebagai makhluk yang tak berharga,
bahkan setiap bayi perempuan yang di lahirkan harus di bunuh. Mereka menganggap bahwa
berhala adalah Tuhan mereka. Diantara nama-nama berhala yang mereka sembah antara lain
Hubal, Latta, Uzza, dan Munat. Hubal adalah berhala yang terbesar, sedangkan Latta adalah
berhala yang tertua. Disamping menyembah berhala, masyrakat jahiliyah juga menyembah
malaikat dan binatang seperti yang dilakukan kaum Sabi’in.

2) Masyarakat Arab Jahiliah Periode Mekah


Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab Jahiliah, atau
masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Kebodohan masyarakat Arab pada waktu itu,
terdapat dalam bidang agama, moral, dan hukum.
Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dari
ajaran agama Tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Ibrahim A.S.
Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala. Berhala-berhala yang
mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah (Baitullah = rumah Allah AWT) yang jumlahnya
mencapai 300 lebih. Di antara berhala-berhala yang termashyur bernama: Ma’abi, Hubal,
Khuza’ah, Lata, Uzza, dan Manat.
Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab jahiliah yang menyembah malaikat dan
bintang yang dilakukan kaum Sabi’in serta menyembah matahari, bulan, dan jin yang diperbuat
oleh masyarakat di luar kota Mekah. Dalam bidang moral, masyarakat Arab jahiliah telah
menempuh cara-cara yang sesat, seperti:
 Bila terjadi peperangan antarkabilah, maka kabilah yang kalah perang akan dijadikan budak oleh
kabilah yang menang perang.
 Menempatkan perempuan pada kedudukan yang rendah. Dalam masyarakat Arab jahiliah
perempuan tidak berhak mewarisi harta peninggalan suaminya, ayahnya, atau anggota keluarga
yang lain. Bahkan seorrang wanita (istri) boleh diwarisi oleh anak tirinya atau anggota keluarga
yang lain dari suaminya yang telah mati.

2
 Memiliki kebiasaan buruk, yakni berjudi dan minum minuman keras. Kejahiliaan mereka daam
bidang hukum antara lain anggapan mereka bahwa judi, bermabuk-mabukan, berzina, mencuri,
merampok, dan membunuh, bukan merupakan perbuatan yang salah.

3) Kerasulan nabi muhammad Saw


1. Awal Kerasulan
Menjelang usianya yang ke 40 muhammad saw berkontenplasi di gua hira,beberapa
kilometer di utara mekah.di gua tersebut nabi mula-mula hanya berjam – jam saja kemudian
berhari – hari bertapakur.pada tanggal 17 ramadhan 611 M,muhammad saw mendapatkan
wahyu pertama dari allah melalui malaikat jibril.
Pada saat beliau tidur dan terbangun tiba-tiba ia ketakutan yang luar biasa,seluruh
tubuhnya,seluruh diri batinnya,di cengkram oleh sebuah kekuatan yang sangat besar,seolah –olah
seorang malaikat telah mencengkram beliau dalam pelukan yang menakutkan yang seakan
mencabut kehidupan dan nafas darinya.ketika beliau berbaring disana,beliau mendengar
perintah,”bacalah!”.ketika itu beliau protes bahwa beliau adalah buta huruf,hingga turunlah ayat
yang pertama yaitu surah al alaq ayat 1 sampai 5 yang artinya:
 Bacalah dengan (menyebut )nama tuhanmu yang menciptakan
 Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
 Bacalah,dan tuhanmulah yang maha pemurah
 Yang mengajar (manusia)dengan perantaraan kalam
 Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya
Peristiwa turunnya wahyu itu menandakan bahwa telah diangkatnya muhammad saw
sebagai seorang nabi penerima wahyu ditanah arab.malam terjadinya peristiwa itu disebut malam
lailah al-qadar.setelah itu dia pulang kerumah dengan perasaan was-was dan meminta isterinya
untuk menyelimutinya.saat itulah turun wahyu yang ke 2 yang berbunyi:
“wahai kamu yang berselimut! Bangkit dan berilah peringatan!.”

2. Pertengahan Kerasulan
Setelah beberapa lama dakwah nabi muhammad saw dilaksanakan secara individual,
turulah perintah agar nabi menjalankan dakwah secara terbuka.mula-mula beliau mengundang
dan menyeru kerabat karibnya dan bani abdul muthalib.pada permulaan dakwah ini orang yang
pertama-tama menerima dakwah nabi yaitu dengan masuk islam adalah,dari pihak laki-laki
dewasa adalah abu bakar ash-shiddiq,dari pihak perempuan adalah isteri nabi saw yaitu
khadijah,dan dari pihak anak-anak adalah abi bin abi thalip ra.
Dalam memulai dakwah nabi banyak mendapatkan halangan dari pihak kafir quraisy
mekah dan berbagai bujuk rayu yang dilakukan kaum quraisy untuk menghentikan dakwah nabi
gagal.tindakan – tindakan kekerasan secara fisik yang sebelumnya pernah dilakukan semakin
ditingkatkan.

3
Tatkala banyaknya tekanan dari berbagai pihak nabi saw mengalami kesedihan yang
mendalam yaitu wafatnya paman beliau yaitu abu thalip.sehingga allah menghibur hati baginda
rasul saw dengan terjadinya isra’dan mi’rajnya nabi muhammad saw.setelah peristiwa isra’dan
mi’rajnya,suatu perkembangan besar bagi kemajuan dakwah islam muncul.perkembangan itu
diantaranya datang dari sejumlah penduduk yatsrif yang berhaji kemekah .jamaah haji yang
datang dari yastrib berjumlah 73 orang,atas nama penduduk yastrib,mereka meminta muhammad
saw dan muslimin mekah agar berkenan pindah ke yastrib.dalam perjalanan keyastrib nabi
ditemani oleh abu bakar ash-siddiq sementara itu,penduduk yastrib menunggu-nunggu
kedatangannya.ketika nabi saw datang, mereka menyambut nabi dan kedua sahabatnya dengan
penuh kegembiraan.sejak itu,sebagai penghormatan terhadap nabi,nama kota yastrib diubah
menjadi madinatun nabi.
Kejadian itu disebut dengan “hijrah”.

3. Akhir Masa Kerasulan


Pembentukan negara madinah
Setelah tiba dan diterima penduduk yastrib (madinah)nabi muhammad saw resmi sebagai
peminpin kota itu.
Dengan terbentuknya negara madinah,islam makin bertambah kuat.perkembangan islam
yang pesat itu membuat orang-orang mekah dan musuh-musuh islam lainnya menjadi risau.untuk
menghadapi gangguan dari musuh,nabi mengatur siasat dan membentuk pasukan tentara.
Pada tahun 9 dan 10 hijriah banyak suku dari pelosok arab mengutus delegasinya kepada
nabi muhammad saw menyatakan ketundukan mereka.masuknya orang mekah kedalam agama
islam rupanya mempunyai pengaruh yang sangat besar pada penduduk padang pasir.tahun itu
disebut dengan tahun perutusan.persatuan bangsa arab telah terwujud,peperangan antara suku
yang beralangsung sebelumnya telah berubah menjadi persaudaraan seagama.
Setelah itu nabi muhammad saw segera kembali kemadinah.dua bulan setelah itu,nabi
menderita sakit demam,tenaganya dengan cepat berkurang.pada hari senin tanggal 12 rabi’ul
awal 11 H/8 juni 632 M,nabi muhammad saw wafaat dirumah isterinya aisyah

4. Ajaran Islam Periode Mekah


A. Keesaan Allah SWT
Islam mengajarkan bahwa pencipta dan pemelihara alam semesta adalah Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Esa. Allah SWT tempat bergantung segala apa saja dari makhluk-Nya, tidak beranak
dan tidak diperanakkan, serta tidak ada selain Allah SWT, yang menyamai-Nya.
Umat manusia harus beribadah atau menghambakan diri hanya kepada Allah SWT.
Beribadah atau menyembah kepada selain Allah SWT, termasuk dalam perilaku syirik, yang
hukumnya haram, dan merupakan dosa yang paling besar.

4
B. Hari Kiamat sebagai Hari Pembalasan
Islam mengajarkan bahwa mati yang dialami oleh setiap manusia, bukanlah akhir kehidupan
tetapi merupakan awal dari kehidupan yang panjang, yakni kehidupan di alam kubur dan di alam
akhirat. Manusia yang ketika di dunianya taat beribadah, giat beramal saleh, dan senantiasa
berbudi pekerti yang terpuji, tentu akan memperoleh balasan yang menyenangkan. Di alam
kubur akan memperoleh kenikmatan dan di alam akhirat akan ditempatkan di surga yang penuh
dengan hal-hal yang memuaskan.
Tetapi manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah SWT dan banyak berbuat jahat,
tentu setelah matinya akan mendapat siksa kubur dan di campakkan ke dalam neraka yang penuh
dengan berbagai macam siksaan.

C. Kesucian Jiwa
Islam menyerukan umat manusia agar senantiasa berusaha menyucikan jiwanya dan
melarang keras mengotorinya. Seseorang dianggap suci jiwanya apabila selamat hayat di
kandung badan senantiasa beriman dan bertakwa atau meninggalkan segala perbuatan dosa, dan
dianggap mengotori jiwanya apabila durhaka pada Allah SWT dan banyak berbuat dosa.
Sungguh beruntung orang yang senantiasa memelihara kesucian jiwanya, dan alangkah
ruginya orang yang mengotori jiwanya.

D. Persaudaraan dan Persatuan


Persaudaraan mempunyai hubungan yang erat dengan persatuan, bahkan persaudaraan
landasan bagi terwujudnya persatuan.
Islam mengajarkan bahwa sesama orang beriman adalah bersaudara. Mereka dituntut untuk
saling mencintai dan sayang-menyayangi, di bawah naungan rida Ilahi. Rasulullah SAW
bersabda: “Tidak dianggap beriman seorang Muslim di antara kamu, sehingga ia mencintai
saudaranya, seperti mencintai dirinya.”
(H.R. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa’i)
Selain itu sesama umat Islam hendaknya saling menolong dalam kebaikan dan ketakwaan,
jangan sekali-kali tolong-menolong dalam dosa serta permusuhan, jangan saling menganiaya dan
jangan pula membiarkan saudaranya yang teraniaya tanpa diberikan pertolongan. Sedangkan
umat Islam yang mampu disuruh untuk memberikan pertolongan kepada saudaranya yang
du’afa, yakni para fakir miskin dan anak-anak yatim terlantar.

5. STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAH


1. Dakwah secari Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 Tahun
Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk
masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta
sahabat dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW

5
tersebut adalah: Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari
kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah
dengannya, waktu masuk Islam ia baru berusia 10 tahun), Zaid bin Haritsah (anak angkat
Rasulullah SAW, wafat tahun 8 H = 625 M), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah
SAW, ysng hidup dari tahun 573-634 M), dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada
waktu kecil).
Sesuai sengan ajaran Islam, bahwa berdakwah bukan hanya kewajiban Rasulullah SAW,
tetapi juga kewajiban para pengikutnya (umat Islam), maka Abu Bakar Ash-Shiddiq, seorang
saudagar kaya, yang dihormati dan disegani banyak orang, karena budi bahasanya yang halus,
ilmu pengetahuannya yang luas, dan pandai bergaul telah meneladani Rasulullah SAW, yakni
berdakwah secara sembunyi-sembunyi.
Usaha Abu Bakar Ash-Shiddiq berhasil karena ternyata beberapa orang kawan dekatnya
menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah:
Abdul Amar dari Bani Zuhrah, Abdul Amar berarti hamba milik si Amar. Karena Islam
melarang perbudakan, kemudian nama itu diganti diganti oleh Rasulullah SAW menjadi
Abdurrahman bin Auf, yang artinya hamba Allah SWT, yang maha pengasih.
Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris.
Utsman bin Affan.
Zubair bin Awam.
Sa’ad bin Abu Waqqas.
Thalhah bin Ubaidillah.
Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya
sudah di sebutkan di atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).

2. Dakwah Secara Terang-Terangan


Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah
turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-
terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an surah 26: 214-216.
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebagai berikut:
Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan
makan dan mengajak mereka agar masuk Islam. Tetapi karena cahaya Hidayah Allah SWT
waktu itu belum menyinari hati mereka, mereka belum menerima Islam sebagai agama mereka.
Namun ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sebenarnya sudah masuk Islam ,
tetapi merahasiakan keislamannya, pada waktu itu dengan tegas menyatakan keislamannya.
Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan
bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa, yang letaknya tidak jauh
dari Ka’bah.

6
Rasulullah SAW memberi peringatan kepada semua yang hadir agar segera meninggalkan
penyembahan terhadap berhala-berhala dan hanya menyembah atau menghambakan diri kepada
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta dan pemelihara alam semesta. Rasulullah SAW
juga menegaskan, jika peringatan yang disampaikannya itu dilaksanakan tentu akan meraih rida
Ilahi bahagia di dunia dan di akhirat. Tetapi apabila peringatan itu diabaikan tentu akan
mendapat murka Allah SWAT, sengsara di dunia dan di akhirat.

3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW


Kaum kafir Quraisy menolak dakwah Rasulullah SAW, setelah berdakwah itu dilakukan
secara terang-terangan, yakni semenjak tahun ke-4 kenabian.
Prof. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskansebab-sebab
kaum kafir Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni :
Rasulullah SAWmengajarkan tentang adanya persamaan hak dan kedudukan antara
semua senua orang. Mulia tidaknya seseorang tergantung ketakwaannya kepada Allah SWT.
Orang miskin yang bertakwa, di hadapan Allah SWT lebih mulia daripada orang kaya yang
durhaka. Q.S. Al-Hujurat, 49: 13
Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaran persamaan
hak ini. Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka ingin
mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.
Kaum kafir Quraisy menolak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan
agama dan tradisi hidup bermasyarakat warisan leluhur mereka. Mereka berkata, “Cukuplah bagi
kami apa yang telah kami terima dari nenek moyang kami.”
Q.S. Al-Ma’idah, 5:104.

7
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari penjelasan makalah di atas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa dakwah Rasulullah
SAW periode Madinah itu merupakan dakwah lanjutan yang dilakukan Rasulullah SAW pada
saat beliau hijrah dari kota Mekah ke kota Madinah. Dimana dalam periode Madinah ini,
pengembangan Islam lebih ditekankan pada dasar-dasar pendidikan masyarakat Islam dan
pendidikan sosial kemasyarakatan.
Hikmah sejarah dakwah Rasulullah periode Madinah:
 Terjalinya persaudaraan sebagai mana yang dilakukan oleh kaum Muhajirin dan Ansar.
 Sikap menjaga persatuan dan saling menghormati antar sesame pemeluk agama.
 Menumbuhkembangkan tolong menolong antara yang kuat dengan yang lemah.
 Memahami bahwa umat Islam harus berpegang pada aturan Allah.
 Memahami bahwa kita wajib menjalin hubungan yang baik dengan Allah.
 kita mendapat suatu warisan yang terbaik yaitu Al-Quran yang dapat menunjukan arah ke jalan
yang diridhoi oleh Allah SWT.

2. Saran
Dari peristiwa tersebut Sikap dan Perilaku yang mencerminkan penghayatan terhadap
sejarah Rasulullah:
 Mencintai Rasulullah dengan konsisten dan berkomitmen melaksanakan Al-Quran dan sunah
sebagai bukti merawat dan melestarikan Al-Quran.
 Gemar membaca buku, termasuk buku sejarah, khususnya sejarah Nabi Muhammad dan para
sahabatnya.
 Memelihara silaturahmi dan rukun sesama manusia.
 Senantiasa berjihad di jalan Allah.
 Menekuni dan mempelajari warisan nabi Muhammad (Al-Quran dan Al Hadist).
 Merawat dan melestarika tempat ibadah (masjid)

8
DAFTAR PUSTAKA

http://abang-sahar.blogspot.com/2012/11/dakwah-rasulullah-periode-mekah.html
http://ari2abdillah.wordpress.com/2007/06/25/dakwah-periode-mekah/
http://akuadalahakuyangbaru.blog.com/2009/06/20/strategi-dakwah-rasulullah/
http://ahmadmushawwir.blogspot.com/2010/11/substansi-dan-strategi-dakwah.html

Anda mungkin juga menyukai