Evaluasi Diri
Evaluasi Diri
Di antara kewajiban yang harus dilakukan seorang khatib dalam khutbah Jumatnya adalah
senantiasa mengingatkan, mengajak, dan berwasiat kepada jamaah untuk senantiasa
meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Wasiat takwa ini menjadi rukun khutbah Jumat
yang apabila ditinggalkan oleh khatib maka tidak sah khutbah Jumat yang disampaikannya.
Sementara para ulama mendefinisikan takwa itu sendiri sebagai
Oleh karenanya pada kesempatan Jumat kali ini, mari kita bersama-sama menguatkan
komitmen untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Takwa ini sendiri akan menjadi
pembeda bagi orang yang dimuliakan di sisi Allah. Orang yang bertakwa akan mendapat
prioritas kemuliaan di sisi Allah sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al Hujurat ayat
13:
Dalam Al-Qur’an, perintah untuk bertakwa kepada Allah swt sangatlah banyak. Perintah ini juga
banyak yang dipadukan dengan berbagai perintah untuk terus memperkuat diri dalam
beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt dalam rangka menjalankan perintah dan
menjauhi larangan-Nya.
Ayat ini mengingatkan kita untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah sekaligus terus melakukan
evaluasi, muhasabah atau introspeksi diri dengan melihat apa yang telah kita perbuat di masa
lalu dan mempersiapkan masa depan agar lebih baik dari hari ini. Langkah ini bisa menjadi
wujud syukur atas karunia yang telah diberikan Allah kepada kita karena kita masih diberi
kesempatan untuk hidup di dunia ini sampai saat ini. Mudah-mudahan dengan syukur ini,
nikmat Allah akan terus ditambahkan kepada kita berupa karunia dipanjangkan umur kita oleh
Allah sehingga kita akan bisa terus beribadah dan berbuat baik dalam kehidupan di dunia.
Dalam ayat ini juga disebutkan bahwa termasuk orang-orang yang bertakwa adalah mereka
yang selalu memperhitungkan perbuatannya sendiri, apakah sesuai dengan ajaran agama atau
tidak. Sehingga jika kita lebih banyak melanggar larangan Allah, maka hendaklah kita berusaha
menutupnya dengan amal-amal saleh. Ayat ini memerintahkan manusia agar selalu mawas diri,
memperhitungkan segala yang telah dan akan diperbuatnya sebelum Allah menghitungnya di
akhirat nanti. Ayat ini pun ditutup dengan sebuah peringatan untuk bertaqwa kembali kepada
Allah, karena Dia mengetahui semua yang dikerjakan hamba-hamba-Nya, baik yang tampak
maupun yang tidak tampak, yang lahir maupun yang batin, tidak ada sesuatu pun yang luput
dari pengetahuan-Nya. Oleh karena itu, sebagai insan yang bertaqwa, mari kita senantiasa
melihat masa lalu kita di tahun ini dan mengkalkulasi, apakah lebih banyak kebaikan yang telah
kita lakukan dibanding dengan keburukan? Atau malah sebaliknya, banyak hal-hal yang buruk
kita lakukan sehingga kebaikan kita tertutup oleh keburukan di tahun ini? Introspeksi ini akan
menjadi modal bagi kita untuk mempersiapkan masa depan agar hal-hal yang buruk tidak
terjadi lagi. Nabi Muhammad saw pun mengingat kepada kita semua agar terus melakukan
perubahan-perubahan menuju kebaikan sehingga menjadi orang-orang beruntung. Jangan
sampai kita menjadi orang yang merugi apalagi sampai menjadi golongan orang celaka dengan
tidak memperbaiki masa depan ke arah yang lebih baik:
Saatnya di awal ini kita juga mengamalkan pesan Khalifah Umar bin Khatthab:
Dalam hal ini, mengapa Sayyidina Umar menilai bahwa evaluasi diri lebih dini akan
menguntungkan kita pada kehidupan kelak? Karena dengan mengevaluasi diri sendiri, kita akan
mengenali kekurangan-kekurangan kita yang diharapkan dapat diperbaiki sesegera mungkin.
Kondisi ini akan meminimalkan kesalahan sehinga tanggung jawab dalam kehidupan kita di
akhirat nanti menjadi lebih ringan. Semoga kita senantiasa diberikan rahmat oleh Allah swt agar
masa depan kita di tahun yang akan datang bisa lebih baik dari tahun ini. Amin.
لعظِ ي ِْم َو َن َف َعنِي َوِإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه ِمنْ آ َي ِة َوذ ِْك ِر ْال َح ِكي ِْم
َ آن ْا
ِ ْك هللا لِي َو َل ُك ْم فِى ْالقُر َ ار
َ َب
العظِ ْي َم ِإ َّن ُه ه َُو ال َغفُ ْو ُر الرَّ ِحيْم َ ََأقُ ْو ُل َق ْولِي َه َذا َفأسْ َت ْغ ِف ُر
َ هللا
ور ُث َّم الَّذ َ
ِين َك َفرُوا ت َوال ُّن َ ض َو َج َع َل ُّ
الظلُ َما ِ ت َواَأْلرْ َ ِإ ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّذِي َخ َل َق ال َّس َم َاوا ِ
ِب َرب ِِّه ْم َيعْ ِدلُ َ
ون
ْك َل ُه َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه .
َوَأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري َ
صحْ ِبهَِ .أمَّا َبعْ ُد؛ . صالَةُ َوال َّسالَ ُم َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َ َوال َّ
هللا َو َط َ
اع ِت ِه َل َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح ُْو َن َيا اَ ُّي َها ال َّناسُ ُأ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ ي ِب َت ْق َوى ِ
صلُّوا َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا ِين آ َم ُنوا َ ون َع َلى ال َّن ِبيِّ ۚ َيا َأ ُّي َها الَّذ َ ِإنَّ هَّللا َ َو َماَل ِئ َك َت ُه ي َ
ُصلُّ َ
ص َحا َب ِة َرس ُْو ِل ِ
هللا آل م َُح َّم ٍد َو َرضِ َي هللاُ َت َعا َلى َعنْ ُك ِّل َ ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ اَللَّ ُه َّم َ
َ.أجْ َم ِعي َْن
ت ْاَألحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاَألمْ َوا ِ
ت اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َماتَِ ،و ْالمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ
اَللَّ ُه َّم ْ
اعهَُ ،وَأ ِر َنا ْالبَاطِ َل باَطِ الً َوارْ ُز ْق َنا اجْ ِت َنا َب ُه .اَللَّ ُه َّم َأ ِر َنا ْال َح َّق َح ًّقا َوارْ ُز ْق َنا ا ِّت َب َ
ِين ِإ َمامًا.ر َّب َنا َهبْ َل َنا ِمنْ َأ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة َأعْ ي ٍُن َواجْ َع ْل َنا ل ِْل ُم َّتق َ َ
اب ال َّن ِ
ار .ر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ
َ
ِين فِي ِفلِسْ طِ ين اللَّ ُه َّم ا ْنصُرْ ِإ ْخ َوان َنا َ ْالمُسلِمِين َو الم َُجا ِهد َ
ِّك َربِّ ْالع َِّز ِة َعمَّا يَصِ فُ ْو َنَ ،و َسالَ ٌم َع َلى ْالمُرْ َسلِي َْن ان َرب َ ُسب َْح َ
َو ْال َحمْ ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن
ْأ
ان َوِإي َتا ِء ذِي ْالقُرْ َب ٰى َو َي ْن َه ٰى َع ِن ْال َفحْ َشا ِء َو ْالمُن َك ِر َو ْال َب ْغيِ ۚ ِإنَّ هَّللا َ َي ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َواِإْلحْ َس ِ
َيع ُ
ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر َ
ُون
هللا ال َعظِ يْم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َلى ن َِع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َواسْ َألُ ْوهُ ِمنْ َفضْ لِ ِه يُعْ طِ ْي ُك ْمَف ْاذ ُكر ُْوا َ
هللا َأ ْك َبرْ َ ,أ ِق ْيم ُْوا ال َّ
صاَل َة َو َل ِذ ْك ُر ِ