Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

BIOGRAFI WIRAUSAHA INDONESIA

NAMA : ARYA PUTU PRATAMA


KELAS : XII PERHOTELAN

SMK PELITA MADANI


PRINGSEWU
2021-2022
RAFI PUTRA ARRIYAN

Biodata

Nama Lengkap : Rafi Putra Arriyan 


Nama panggilan : Rafi, Ari, FIM 17
Asal : Padang
Tahun Lahir : 8 Juli 1994
Usia : 26 tahun
Agama : Islam 
Pekerjaan : Pebisnis
Pendidikan : Universitas Indonesia, Ilmu Komputer

Rafi Putra Arriyan merupakan milenial kelahiran Padang, 8 Juli 1994. Sosok Rafi Putra
Arriyan merupakan founder dari layanan keuangan digital bernama FLIP.

FLIP merupakan pionir penyedia layanan transfer beda bank gratis. FLIP ini dibuat
pada tahun 2015 oleh Rafi Putra Arriyan bersama kedua temannya, Luqman Sungkar,
dan Ginanjar Ibnu Solihin. Karena perkembangan FLIP yang pesat Rafi Putra Arriyan
dan kedua temannya berhasil masuk dalam Forbes 30 Under 30. 

Perjalanan Hidup

Rafi tidak menyangka akan menjadi sarjana. Dahulu dia tidak ingin melanjutkan kuliah,
karena ingin menjadi musisi setelah lulus SMA. Namun orang tua saya tidak
mengizinkan. Karena ridho Allah adalah ridho orang tua, maka dia pun berkuliah di
jurusan ilmu komputer UI. Namun dia tetap berpegang pada mimpi untuk menjadi
musisi.

Saat masih tahun pertama Rafi bergabung dengan Marching Band Madah Bahana
Universitas Indonesia. Dengan semangat serta latihan yang tekun, Rafi terpilih sebagai
salah satu pasukan untuk mewakili Indonesia di kompetisi marching band tingkat
dunia, dan alhamdulillah kami mendapatkan juara 2. Pada titik ini Rafi merasa bahwa
rasanya bermain musik bukanlah tujuan hidup saya. Rafi pun mencoba mencari
kegiatan lain. Hingga akhirnya pada tahun kedua dan ketiga kuliah, Rafi mencoba
berbagai hal, mulai dari menjadi volunteer kegiatan sosial, bergabung di BEM UI,
hingga menjadi salah satu anggota Badan Kelengkapan Majelis Wali Amanat UI.
Namun dia masih merasa belum menemukan tujuan hidupnya.

Semuanya berubah saat Rafi bekerja di Kitabisa.com.

Rafi bergabung di Kitabisa sebagai anak magang saat masih bernama Kitabisa.co.id. Di
sana dia belajar banyak mengenai dunia startup dari co-foundernya, kak Timmy dan
kak Vikra. Saat itulah dia merasakan senangnya membuat produk untuk membantu
banyak orang. Dari Kitabisa, dia menemukan tujuan hidup nya.

Berawal dari sana, dia pun bertemu dengan Luqman dan Ginanjar.
Luqman dan Ginanjar adalah teman satu fakultas Rafi, mereka sering mengerjakan
proyek-proyek skala kecil bersama untuk dijadikan modal jalan-jalan ke luar negeri.
Sampai suatu saat di akhir tahun 2014, mereka mengikuti Hackathon Startup Asia
2014, dan alhamdulillah mereka meraih juara 1 untuk kategori Intel Challenge dengan
sebuah produk yang bernama Pushla.

Dari sana mereka merasa, sepertinya seru juga membuat produk bersama-sama. Mereka
pun melanjutkan pengembangan Pushla hingga dipakai oleh cukup banyak orang
(liputan Pushla dapat dilihat di (http://tekno.tempo.co/…/cara-mudah-berdonasi-ala-
mahasiswa-…). Namun setelah menjalankan Pushla selama beberapa bulan, mereka
merasa bahwa Pushla tidak terlalu menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat,
hingga akhirnya kami melakukan pivot dan mencoba untuk membuat produk yang
baru.

Pada masa-masa itu mereka mengalami kegalauan akut. Kebingungan ingin


menyelesaikan masalah apa. Setelah melakukan ratusan kali brainstorming, mereka pun
terpikirkan akan transfer antar bank di Indonesia.

Kenapa transfer antar bank ada biayanya?

Saat melihat ke negara lain, rata-rata negara yang sudah maju, transfer antar bank sudah
tidak ada biaya. Kenapa di Indonesia masih ada?

Dan mereka bertiga memutuskan untuk mencoba menyelesaikan masalah ini.


Hingga akhirnya dua bulan yang lalu Rafi membuat keputusan ini. Full time bekerja
bersama Luqman dan Ginanjar mengembangkan sebuah aplikasi yang sekarang
bernama Flip.

Mereka bertiga membuat sebuah aplikasi untuk membuat transfer antar bank menjadi
tanpa biaya. Saat mereka menceritakan ide dari aplikasi ini, banyak yang menganggap
mereka bercanda dan meragukan mereka untuk mewujudkan ide tersebut. Bagaimana
mungkin, sebuah tim yang terdiri dari tiga orang anak muda, tanpa modal, baru lulus
kuliah, tanpa pengalaman di bidang perbankan, membuat sesuatu yang dapat
menghilangkan biaya yang sudah ada sejak dahulu kala, bahkan sebelum mereka lahir
ke dunia (saya lahir tahun 1994). Namun mereka tetap berusaha untuk mewujudkan ide
ini.
Bermodal bantuan yang Maha Kuasa, izin dari orang tua, dan keyakinan dari kata-kata
Bung Karno bahwa 10 pemuda bisa mengguncang dunia (walau tidak mengguncang
dunia, kami bertiga yakin bisa sedikit mengubah biaya transfer antar bank), prototipe
Flip pun diluncurkan satu bulan yang lalu, bermodalkan form online dengan target
pengguna, teman-teman kami.

FLIP resmi diluncurkan pada bulan Desember 2016 lalu. Baru beberapa waktu
diluncurkan, FLIP sudah digunakan oleh lebih dari 800 ribu pengguna dan sudah Rp8
miliar lebih transaksi yang berhasil diproses. Ternyata respon yang kami dapat di luar
ekspektasi. Dalam 4 hari pertama, Flip telah memproses hampir 100 transaksi dan terus
meningkat sampai hari ini. Dari sebuah ide yang dahulu tidak ada yang
mempercayainya, dalam waktu satu bulan, ide tersebut telah membantu ratusan orang
menghilangkan biaya transfer antar bank dengan nilai transaksi ratusan juta rupiah.

Dan pada saat ini mereka merasa bahwa sudah saatnya Flip untuk mulai digunakan oleh
pengguna di luar lingkaran pertemanan mereka. Teman-teman dapat menggunakan Flip
melalui https://goflip.me/beta .

Namun hal yang paling mereka syukuri dari proses pengembangan Flip bukan sekadar
validasi dari ide yang sebelumnya pernah mereka miliki. Dari seluruh proses ini,
mereka tersadarkan bahwa Flip dapat menyelesaikan masalah yang lebih besar lagi.
Dimulai dari aplikasi untuk melakukan transfer beda bank tanpa biaya, kedepannya Flip
dapat menjadi sebuah institusi keuangan yang setara dengan bank. Dan pada saat Flip
sudah sampai pada tahap itu, mereka bermisi untuk menyelesaikan satu masalah yang
selalu ada namun seakan semua orang menutup mata. Masalah itu adalah riba, dan
dengan Flip kami yakin, kami dapat menyelesaikannya.

Secara sederhana Flip dikonsepkan sebagai dompet digital yang akan menampung dana
dalam sistem dengan keamanan tinggi. Nantinya dana tersebut bisa dikirimkan ke
rekening bank manapun tanpa dikenakan potongan biaya apapun. Artinya, dana dari
para pengguna tersebut akan masuk pada sistem rekening bersama yang dikelola oleh
Flip. Dari situ uang yang ditransfer ke rekening bank lain akan disesuaikan dengan
rekening Flip sehingga biaya potonganpun tidak akan dibebankan pada transfer
tersebut.

Pada awal kemunculannya, Flip hadir dengan layanan yang sangat sederhana melalui
Goflip.me. dari situ, pengguna akan diarahkan ke sebuah formulir Google Forms. 

Setelah mengisi formulir dan melakukan transfer, Flip akan meneruskan uang tersebut
ke rekening yang dituju secara manual, dengan memanfaatkan internet banking. Kala
itu, untuk meneruskan uang tersebut, mereka pun masih menggunakan rekening dengan
nama pribadi. 
Tak disangka, layanan yang masih sangat konvensional tersebut justru menjadi sangat
terkenal di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia. Setiap harinya, Flip bisa
menerima sekitar 30 permintaan transfer. 

Mereka akhirnya berhasil meluncurkan situs baru pada awal November 2015. Kali
ini Flip telah bisa memproses transfer dana secara otomatis. Mereka hanya perlu
melakukan satu kali otorisasi di akhir demi memastikan kalau semua transaksi berjalan
sesuai permintaan.
Flip baru menghilangkan sistem waiting list  pada bulan Februari 2016. Hingga terus
berkembang dengan jumlah transaksi pada Juni 2016 mencapai Rp13 miliar dari
puluhan ribu pengguna.
Nyaris Ditutup Bank Indonesia

Pesatnya perkembangan Flip, akhirnya menyita perhatian Bank Indonesia (BI). Pada
Juli 2016, BI memanggil Flip. Flip sempat terancam akan ditutup oleh BI karena
dianggap ilegal dan tidak memenuhi syarat Kegiatan Usaha Pengiriman Uang (KUPU).
Rafi mengungkapkan, ada banyak sekali prosedur BI yang cukup rumit dan perlu
mereka penuhi. Misalnya, mengurus izin ke Direktorat Kebijakan Sistem Pembayaran
(DKSP) sampai harus melakukan verifikasi tatap muka dengan pengguna. Singkat
cerita, Flip akhirnya mendapat izin resmi dari BI pada 4 Oktober 2016.
Hingga kini, Flip sudah melayani lebih dari 3 juta pengguna dengan menyediakan dua
layanan. Layanannya yakni Flip Reguler yang melayani transfer antar bank gratis biaya
administrasi dengan transfer maksimal Rp5 juta (jika lebih dikenakan biaya Rp2.500,
dan untuk perusahaan Rp3.500).
Serta Big Flip yang melayani transfer antarbank ke banyak rekening dalam sekali
proses. Flip juga telah memproses transaksi lebih dari Rp24 triliun.

Mulai mengembangkan FLIP


Pada tahun 2015 lalu, Rafi Putra Arriyan dan kedua temannya mulai mencoba membuat
sebuah aplikasi yang menyediakan layanan transfer beda bank gratis. 
FLIP telah bekerja sama dengan 14 bank berbeda di Tanah Air, seperti BCA, Bank
Mandiri, BNI, BRI, BNI Syariah, CIMB Niaga, CIMB Niaga Syariah, dan masih
banyak lagi. 

Sukses mengembangkan FLIP

FLIP resmi diluncurkan pada bulan Desember 2016 lalu. Baru beberapa waktu
diluncurkan, FLIP sudah digunakan oleh lebih dari 800 ribu pengguna dan sudah Rp8
miliar lebih transaksi yang berhasil diproses. 

Masuk dalam Forbes 30 Under 30


Rafi Putra Arriyan dan kedua temannya, Ginanjar Ibnu Solikhin dan Luqman Sungkar
berhasil masuk dalam Forbes 30 Under 30 dalam kategori Finance and Venture Capital.

Anda mungkin juga menyukai