Anda di halaman 1dari 3

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

َ ‫علَى اَ ِل ِه َو‬
‫صحْ ِب ِه‬ َ ‫علَى َخي ِْر اْألَن َِام‬
َ ‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو‬ َ ُ‫ص ِل ْي َون‬
َ ‫س ِل ُم‬ ِ ‫ي أَ ْن َع َمنَا ِب ِن ْع َم ِة اْ ِإل ْي َم‬
َ ُ‫ َون‬.‫ان َواْ ِإل ْسالَ ِم‬ ِ ِ ُ‫ْال َح ْمد‬
ْ ‫هلل الَّ ِذ‬
ُ‫أَجْ َم ِعيْنَ أَ َّما َب ْعد‬

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT tuhas semesta alam yang selalu
melimpahkan banyak nikmat kepada hambanya. Dengan pemberian nikmat tersebut
kita wajib beryukur kepadanya. Dan barang siapa yang selalu menyukuri nikmat
Allah maka nikmatnya akan ditambah. Dengan rahmat dan karunia Allah kita bisa
berjumpa disini dalam keadaan sehat.

Allahumma sholli'ala sayyidina muhammad sebagai ucapan salam dan sholawat kita
kepada nabi akhir zaman nabi Muhammad SAW yang selalu dinantikan syafaatnya
besok di hari akhir. Semoga kita semua mendapatkan pertolongan syafaatnya besok.
Amin.

AL QUR'AN ADALAH TITIK BALIK KEHIDUPAN

Setiap umat muslim selalu dianjurkan untuk senantiasa membaca kitab suci Alquran. Selain
mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT, membaca Alquran juga merupakan upaya
untuk mencapai kelapangan hidup agar terhindar dari segala kesempitan.

seorang mukmin yang senantiasa membaca Alquran digambarkan dalam hadits Abu Dawud,
seperti buah yang wangi dan manis. Sedangkan seorang mukmin yang tidak suka membaca
Alquran seolah-olah seperti buah yang rasanya manis akan tetapi tidak memiliki aroma wangi.

Sementara itu, orang fasik yang suk membaca Alquran digambarkan seperti buah yang
aromanya wangi namun rasanya pahit. Terakhir, orang fasik yang tidak suka membaca
Alquran, digambarkan seperti buah yang tidak beraroma dan rasanya juga pahit.

Seseorang yang senantiasa membaca Alquran memiliki keistimewaan tersendiri. Banyak sekali
keutamaan untuk orang yang menyibukkan diri dengan membaca kitab suci Alquran, tak
terkecuali bagi umat muslim yang berhasil mengkhatamkan.
Seseorang yang mengkhatamkan kitab suci Al-Quran akan selalu diberikan ketenangan dalam
situasi apapun. Selain itu, para malaikat juga akan melingkari dan memohonkan ampun
untuknya. Sebagaimana dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

"Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah untuk melantunkan ayat-
ayat suci Al-Quran dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan,
akan dilingkupi pada diri mereka dengan rahmat, akan dilingkari oleh para malaikat, dan Allah
pun akan menyebut (memuji) mereka di hadapan makhluk yang ada di dekat-Nya ." (HR.
Muslim)

ُ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َّ ْ ُ ‫آم ُنوْا َأنْ َتخ َش َْع ُق ُل‬ َّ ْ َ َ


‫ن ال َحقْ َوال َيكونوْا‬ ْ‫لم‬ ْ ‫اّلل وما نز‬ْ ْ‫م لذكر‬ ْ ‫وب ُه‬ َْ ‫م َيأنْ للذ‬
َ ‫ين‬ ْ ‫أل‬
َ ُ ‫األم ُْد َف َق َستْ ُق ُل‬ َ َ َ َ ُ َ َ ْ ُ ُ َ َّ َ
ْ‫ي من ُهم‬ ْ ‫وب ُه‬
ْ‫م َوكث ر‬ َ ‫م‬ ُْ ‫ال َعليه‬
ْ ‫ل فط‬ ْ ‫اب منْ قب‬ ْ َ ‫ين أوتوْا الكت‬
ْ ‫كالذ‬
َ ُ َ
ْ‫فاسقون‬

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah
mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian
berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan
di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Qs. Al-Hadid: 16)

Ayat di atas adalah ayat yang menyadarkan seorang perampok besar. Ayat yang
menyadarkannya saat ia hendak melakukan kemaksiatan, yaitu mengintip seorang wanita.
Seorang perampok besar hendak mengintip seorang wanita? Ya, karena begitulah adanya…
kemaksiatan yang satu.. memudahkan seseorang (atau membuat orang menjadi bermudah-
mudah) melakukan maksiat-maksiat lainnya.

Padahal sebuah kemaksiatan akan membuat titik hitam di hati seseorang. Semakin banyak
maksiat..titik hitam itu akan semakin banyak bahkan membuat hati itu menghitam.
Na’udzubillah min dzalik.

Tak heran kemudian jika dalam ayat di atas disebutkan “hati mereka menjadi keras” setelah
berlalunya waktu.
Maka beruntunglah orang-orang yang dirahmati Allah. Yang membuat langkah titik balik
kehidupan. Menuju kehidupan yang sesungguhnya.

‫سو ِل ِه يُؤْ ِت ُك ْم ِك ْفلَي ِْن ِم ْن َرحْ َمتِ ِه َويَجْ َع ْل لَ ُك ْم‬ َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬
ُ ‫َّللاَ َو ِآمنُوا بِ َر‬
‫ور َر ِحي ٌم‬ ٌ ُ‫غف‬ َّ ‫شونَ ِب ِه َو َي ْغ ِف ْر لَ ُك ْم َو‬
َ ُ‫َّللا‬ ً ُ‫ن‬
ُ ‫ورا ت َْم‬

“Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan
berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian,
dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia
mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al Hadid: 28)

‫ب َولَ ْه ٌو َو ِزينَةٌ َوتَفَا ُخ ٌر بَ ْينَ ُك ْم َوت َ َكاث ُ ٌر فِي األ ْم َوا ِل‬ ٌ ‫ا ْعلَ ُموا أَنَّ َما ْال َحيَاة ُ الدُّ ْنيَا لَ ِع‬
‫طا ًما‬َ ‫ون ُح‬ُ ‫صفَ ًّرا ث ُ َّم يَ ُك‬ َ َّ‫ب ْال ُكف‬
ْ ‫ار نَبَات ُهُ ث ُ َّم يَ ِهي ُج فَت َ َراهُ ُم‬ َ ‫ث أ َ ْع َج‬ َ ‫األوال ِد َك َمث َ ِل‬
ٍ ‫غ ْي‬ ْ ‫َو‬
ُ‫ان َو َما ْال َح َياة ُ الدُّ ْن َيا ِإال َمت َاع‬ ِ َّ َ‫شدِيدٌ َو َم ْغ ِف َرة ٌ ِمن‬
ٌ ‫َّللا َو ِرض َْو‬ ٌ َ ‫عذ‬
َ ‫اب‬ َ ‫اآلخ َر ِة‬
ِ ‫َو ِفي‬
ِ ‫ْالغُ ُر‬
‫ور‬

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang
banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani;
kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi
hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-
Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Qs. Al-Hadid:
20)

Wassalamualaikum wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai