GERAKAN NONBLOK
Disusun Oleh
Kelompok : 1
ABDULLAH
KHAIRUNNISAH
ANNISA NUR KHALIFAH
AULIA TULFIKRI
FAJRIMA
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, oleh karena berkat
izin-Nya, karunia-Nya, dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun banyak mengalami kesulitan dan
hambatan, tetapi karena adanya niat dan usaha serta tujuan untuk membangun diri
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekeliruan. Oleh sebab itu, penyusun mengharapkan saran
dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan dalam penulisan makalah
selanjutnya.
Akhirnya, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penulisan makalah ini, khususnya kepada dosen mata
kuliah ini yang telah memberikan petunjuk untuk mengerjakan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB 1................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Gerakan Non Blok..............................................................................................3
2.2 Dampak GNB terhadap Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Politik Negara..........8
2.3 Peran Indonesia dalam GNB..............................................................................9
2.4 Upaya Mengatasi Masalah pada Negara Berkembang......................................10
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Kesimpulan..........................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Blok Barar maupun Blok Timur yang disebut dengan Gerakan Non Blok
(GNB).Maka dari itu, kami memilih judul “Gerakan Non Blok dan Dampaknya
terhadap Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Politik Negara berkembang”.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1955 yang diselenggarakan di Bandung dan menghasilkan Dasa Sila Bandung
yang menjadi prinsip-prinsip utama GNB, merupakan bukti peran dan kontribusi
penting Indonesia dalam mengawali pendirian GNB. Secara khusus, Presiden
Soekarno juga diketahui sebagai tokoh penggagas dan pendiri GNB. Indonesia
menilai penting GNB tidak sekedar dari peran yang selama ini dikontribusikan,
tetapi lebih-lebih mengingat prinsip dan tujuan GNB merupakan refleksi dari
perjuangan dan tujuan kebangsaan Indonesi sebagaimana tertuang dalam UUD
1945.
2. Tujuan GNB
Tujuan GNB yaitu sebagai berikut :
a. Mengembangkan rasa solidaritas di antara negara anggota dengan jalan
membantu perjuangan negara berkembang dalam mencapai kebersamaan,
kemerdekaan, dan kemakmuran.
b. Turut serta meredakan ketegangan dunia akibat perebutan pengaruh Amerika
Serikat melawan Uni Soviet dalam perang dingin.
c. Berusaha membendung pengaruh negatif baik blok barat maupun blok timur
ke negara-negara anggota GNB.
d. Berusaha memajukan pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan politik agar
tidak tertinggal dari negara maju.
4
Konferensi itu telah mampu menghasilkan prinsip-prinsip Perdamaian dalam
bentuk kerjasama
5
b. Presiden Yosep Broz Tito (Yugoslavia);
c. Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir);
d. Perdana Mentri Pandit Jawaharlal Nehru (India); dan
e. Perdana Menteri Kwame Nkrumah (Ghana).
6
g. KTT VII GNB (7-12 Maret 1983) di New Delhi, India. KTT ini menghasilkan
seruan dilaksanaknnya demokrasi tahta ekonomi yakni dihapuskan
proteksonisme oleh negara maju.
h. KTT VIII GNB (1-6 September 1968) di Harane, Zimbabwe. KTT kali ini
menghasilkan seruan dihapuskannya politik Apartheid di Afrika Selatan serta
membahas sengketa Irak Iran.
i. KTT IX GNB (1-6 September 1989) di Beograd, Yugoslavia. KTT yang
dihadiri oleh 102 negara ini berhasil membahas kerjasama Selatan-selatan
(antar negara berkembang).
j. KTT X GNB (1-6 September 1992) di Jakarta, Indonesia. KTT yang dihadiri
oleh 108 negara ini berhasil merumuskan “Pesan Jakarta” (Jakarta Messege)
antara lain berhasil menggalang kerjasama Selatan-Selatan dan Utara Selatan.
k. KTT XI GNB (16-22 Oktober 1995) di Cartagena, Kolombia. KTT ini
dihadiri oleh 113 negara yang bertujuan memperjuangkan demokratisasi di
PBB.
l. KTT XII GNB (1-6 September 1998) di Durban, Afrika Selatan. KTT XII
GNB ini dihadiri oleh 113 negara yang bertujuan memperjuangkan
demokratisasi di dalam hubungan Internasional.
m. KTT XIII GNB (20-25 Pebruari 2003) di Kuala Lumpur, Malaysia. Resolusi
KTT GNB Kuala Lumpur antara lain berisi penolakan tiga negara Iran, Irak,
dan Korea Utara, atas sebutan sebagai proses kejahatan oleh Washington.
n. KTT XIV (11-16 September 2006) di Havana, Kuba. Menghasilkan deklarasi
yang mengutuk serangan Israel atas Lebanon, mendukung program nuklir
Iran, mengkritik kebijakan Negara Amerika Serikat, dan menyerukan kepada
PBB agar lebih berpihak kepada negara kecil dan brkembang.
o. KTT GNB XV (11-16 Juli 2009) di Sharm El-Sheikh, Mesir. Menghadirkan
sebuah final dokumen yang merupakan sikap, pandangan dan posisi GNB
tentang semua isu dan permasalahan Internasional dewasa ini. KTT ini
menegaskan oerhatian GNB atas krisis ekonomi dan moneter global, perlunya
komunitas Internasional kembali pada komitmen menjunjung prinsip-prinsip
7
pada piagam PBB, hukum Internasional, peningkatan kerjasama antar negara
maju dan berkembang untuk mengatasi berbagai krisis.
p. KTT GNB XVI berakhir pada 31 Agustus 2012 dan menghasilkan berbagai
kesepakatan dalam sebuah deklarasi final, diantaranya : dukungan terhadap
program nuklir sipil Iran, penolakan sanksi sepihak Amerika Serikat anti Iran,
dukungan terhadap perjuangan bangsa Palestina, memerangi Islamphobia,
rasisme, dan permusuhan senjata nuklir.
2.2 Dampak GNB terhadap Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Politik Negara
Berkembang
Dalam KTT GNB mencari perdamaian yang berkelanjutan melalui pemerintah
global dan mewujudkan adanya rasa optimisme bahwa GNB dapat memainkan
peran yang sangat penting dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas.
Pentingnya GNB terletak pada kenyataan bahwa GNB merupakan gerakan
Internasional terbesar kedua, setelah Perserikatan Bangsa- bangsa (PBB)
1. Dampak GNB terhadap Kehidupan Sosial Negara Berkembang
GNB dapat mewujudkan eratnya hubungan kerjasama antara negara satu
dengan negara yang lain. GNB juga berupaya untuk melestarikan lingkungan
hidup, yaitu mengurangi pencemaran terhadap air, udara dan tanah dan
perusakan hutan. Sehingga meningkatkan kesejahteraan bagi negara
berkembang.
2. Dampak GNB terhadap Kehidupan Ekonomi Negara Berkembang
Kerjasama antara anggota-anggota GNB dapat memiliki dampak positif pada
situasi ekonomi dunia. Dengan menciptakan tata hubungan ekonomi
Internasional yang masih seimbang, dan memperluas partisipasi negara-negara
berkembang dalam proses pengambilan keputusan mengenai masalah-masalah
ekonomi dunia. GNB membuat negara-negara anggota Non-Blok berjalan
lancar tanpa hambatan. Jadi GNB ini meningkatkan program kearah tata
ekonomi dunia.
3. Dampak GNB terhadap Kehidupan Politik Negara Berkembang
KTT GNB I mencetuskan prinsip politik bersama, yaitu bahwa politik
berdasarkan koeksistensi damai, bebas blok, tidak menjadi anggota pasukan
8
militer dan bercita-cita melenyapkan kolonialisme dalam segala bentuk dan
manifestasi. GNB juga membantu Afrika Selatan dalam menghapus politik
Apartheid.
9
2.4 Upaya Mengatasi Masalah pada Negara Berkembang
Meskipun negara-negara anggota GNB sendiri berupaya memegang teguh
prinsip-prinsip dan cita-cita yang dianut oleh GNB sebagaimana tertuang dalam
Dasa Sila Bandung, namun bukan berarti bahwa selama ini tidak ada masalah-
masalah internal dalam GNB.Masalah- masalah yang menonjol adalah adanya
berbagai perselisihan yang terjadi diantara negara-negara anggota GNB sendiri.
Perselisihan itu, selain mengganggu suasana kerjasama internal GNB, adakalanya
menghambat jalannya sidang-sidang GNB. Disadari pula adanya kesulitan dalam
mencapai kesepakatan untuk hal-hal tertentu yang disebabkan oleh penerapan
prinsip konsensus secar kaku.
Visi GNB untuk berperan dalam mendorong dunia yang lebih damai,
stabil dan makmur sebagaimana telah ditetapkan di Bali. Peran GNB dalam
menciptakan tata kelola global yang efektif dalam menciptakan perdamaian dan
keamanan dunia.
GNB harus mendukung peran dan kapasitas Dewan Keamanan PBB dalam
menyelesaikan konflik, menciptakan perdamaian dan mencegah potensi konflik.
GNB harus dapat mendorong terbangunnya institusi demokrasi, kebebasan,
perdamaian, moderasi serta kemakmuran dapat berjalan dan tumbuh berkembang
secara bersama.
Pentingnya GNB untuk membangun institusi demokrasi yang
memungkinkan dibangunnya pembangunan politik yang sesuai dengan aspirasi
dan kehendak rakyat. Pembangunan global harus adil, tidak boleh ada satu
negarapun yang tertinggal. Kemakmuran harus menjadi milik semua negara dan
masyarakat di seluruh penjuru dunia.
Dalam bidang ekonomi, selama menjadi ketua GNB, Indonesia juga secara
konsisten telah mengupayakan pemecahan masalah hutang luar negeri negara-
negara miskin dan pembangunan mengenai penyelesaian hutang luar negeri
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. KAA menyepakatu “Dasa Sila Bandung”yang dirumuskan sebagai
prinsip-prinsip dasar bagi penyelanggaraan hubungan dan kerjasama antar
bangsa-bangsa. Sejak saat itu proses pendirian GNB semakin mendekati
kenyataan, dan dalam proses ini tokoh-tokoh yang memegang peran kunci
sejak awal adalah presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, Presiden Indonesia
Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito. Kelima tokoh dunia
ini kemudian dikenal sebagai pendiri GNB
2. Dampak Gerakan Non-Blok Terhadap Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan
Politik Negara Berkembang :
3. Meningkatkan kesejahteraan bagi negara berkembang.\
4. Meningkatkan program kearah tata ekonomi dunia.
5. Membantu Afrika Selatan dalam menghapus politik Aparthied.
B. Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami.
11
DAFTAR PUSTAKA
Riskiani,L.I.2013.Prespektif Global-GNB.
(http://eazt-widhianien.blogspot.com/2014/02/perspektif- global-gnb.html).
Diakses pada tanggal 5 Maret 2016.
BLOK(GNB). (http://www.kemlu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?
Name=MultilateralCooperatio n&IDP=3&P=Multilateral&l=id). Diakses pada
tanggal 5 Maret 2016.
12