Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Tentang
IKUT MEMPRAKARSAI PEMBENTUKAN
GERAKAN NON-BLOK (GNB)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KALIMAH THOYYIBAH
BUNGA MAYANG SARI
SASI RAMADA
SHIFA ALIKA
YANTIKA
M.IQBAL

MAPEL : SEJARAH PERMINATAN


KELAS : XII IPS1

MAS AL WASHLIYAH 64 PASAR LEMBU


T.A 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pasar Lembu, 11 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................ i


Daftar Isi .................................................................................................................................. ii
Bab I : Pendahuluan ................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
Bab II : Pembahasan ................................................................................................................ 2
A. Sejarah Gerakan Non-Blok ......................................................................................... 2
B. Pendiri Gerakan Non Blok .......................................................................................... 2
C. Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok ................................................................. 3
D. Tujuan Gerakan Non-Blok .......................................................................................... 3
Bab III : Penutup ..................................................................................................................... 4
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 4
B. Saran ............................................................................................................................ 4
Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerakan Non-Blok (GNB) merupakan kumpulan negara yang menyatakan sikap tidak
memihak kelompok tertentu.
GNB atau Non-Aligned Movement adalah organisasi internasional yang terdiri dari
100 negara yang menganggap dirinya tidak beraliansi dengan kekuatan besar apa pun.
Awalnya, GNB merupakan himpunan negara yang baru merdeka, atau negara berkembang
yang tidak memihak pada salah satu blok, di era perang dingin.
Kata "non-blok" diperkenalkan pertama kali oleh Perdana Menteri India, Nehru,
dalam pidatonya pada 1954 di Colombo, Sri Lanka. Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan
lima pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk membentuk relasi Sino-India yang
disebut Panchsheel (lima pengendali).
Prinsip ini kemudian digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-Blok (GNB). Lima
prinsip tersebut adalah:
- Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan
- Perjanjian non-agresi
- Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain
- Kesetaraan dan keuntungan bersama
- Menjaga perdamaian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang memprakarsai pembentukan gerakan Non-Blok?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Gerakan Non-Blok


Awalnya, organisasi Gerakan Non-Blok ini lahir pasca Perang Dunia ke-2 yang
menghancurkan berbagai ekosistem dan sektor-sektor penting. Dalam konteks politik, Perang
Dunia ke-2 ini membentuk fragmentasi dari negara-negara yang terasosiasi dalam dua blok.
Blok tersebut dikenal dengan Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dengan
paham liberalisme-demokrasi dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet dengan
ideologi sosialisme-komunisme. Ada 8 negara yang ikut dalam Blok Barat, yaitu Amerika
Serikat, Inggris, Perancis, Belanda, Belgia, Luxemburg, Norwegia, dan Kanada.
Di lain sisi, Blok Timur juga memiliki beberapa negara masuk ke dalam sistem, yakni
(Uni Soviet, Cekoslovakia, Rumania, dan Jerman Timur. Kemudian, mengapa dua negara ini
yang memimpin? Karena Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan negara pemenang di
Perang Dunia ke-2 dan berambisi melebarkan pengaruhnya ke negara-negara lain di dunia.
Dalam upaya melakukan hegemoni pengaruh yang masif kepada negara-negara lain
di dunia, maka Blok Barat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) dan Blok
Timur membentuk Pakta Warsawa. Tidak hanya sampai disitu, kedua blok ini masih tetap
mencari sekutu untuk menambah pertahanannya di Asia, Afrika dan Amerika.
Atas dasar ini, ada beberapa negara yang tidak ingin berpihak kepada Blok Barat dan
Blok Timur atau netral. Akhirnya, negara-negara ini mendirikan Gerakan Non-Blok (GNB)
yang memiliki sikap geopolitik yang putih, netral, dan tidak memihak kepada kedua blok
tersebut.
Hingga Gerakan Non-Blok resmi ditetapkan pada saat Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) I di Beograd, Yugoslavia pada 1-6 September 1961.

B. Pendiri Gerakan Non-Blok


Ada lima negara pendiri atau pemrakarsa Gerakan Non-Blok yang diwakili oleh para
pemimpin negara, yaitu:
 Presiden Sukarno (Indonesia)
 Presiden Gamal Abdul Nasser (Republik Persatuan Arab-Mesir)
 PM Pandit Jawaharlal Nehru (India)
 Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia)
 Presiden Kwame Nkrumah (Ghana)

Negara yang menjadi inisiator ini juga menerapkan prinsip fundamental dalam
organisasi Gerakan Non-Blok, yaitu:
- Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan

2
- Perjanjian non-agresi
- Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain
- Kesetaraan dan keuntungan bersama
- Menjaga perdamaian

C. Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok


Indonesia memiliki peran yang besar dalam Gerakan Non-Blok, yakni:
1. Sebagai salah satu negara inisiator Konferensi Asia Afrika (KAA) yang merupakan
cikal bakal digagasnya Gerakan Non-Blok
2. Sebagai salah satu negara pengundang dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Gerakan Non-Blok yang pertama. Hal ini terjadi, karena Indonesia merupakan salah
satu pendiri dan berperan besar dalam mengundang mengajak negara lain untuk
bergabung dalam Gerakan Non-Blok.
3. Menjadi ketua dan penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok
yang ke X yang berlangsung pada 1-7 September 1992 di Jakarta dan Bogor.
4. Indonesia berperan dalam dibukanya kembali dialog utara-selatan, yaitu dialog yang
memperkuat hubungan antara negara berkembang (selatan) terhadap negara maju
(utara).

D. Tujuan Gerakan Non-Blok


Dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri, tujuan utama GNB awalnya pada
upaya dukungan bagi hak menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan
integritas nasional negara-negara anggota.
Selain itu, terdapat juga tujuan GNB adalah:
1. Penentangan terhadap aparteid;
2. Tidak memihak pada pakta militer multilateral;
3. Perjuangan menentang segala bentuk dan manifestasi imperialisme;
4. Perjuangan menentang kolonialisme, neo-kolonialisme, rasisme, pendudukan, dan
dominasi asing;
5. Perlucutan senjata;
6. Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan hidup berdampingan secara
damai;
7. Penolakan terhadap penggunaan atau ancaman kekuatan dalam hubungan
internasional;
8. Pembangunan ekonomi-sosial dan restrukturisasi sistem perekonomian internasional;
9. Kerja sama internasional berdasarkan persamaan hak.

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Awalnya, organisasi Gerakan Non-Blok ini lahir pasca Perang Dunia ke-2 yang
menghancurkan berbagai ekosistem dan sektor-sektor penting. Dalam konteks politik, Perang
Dunia ke-2 ini membentuk fragmentasi dari negara-negara yang terasosiasi dalam dua blok.
Blok tersebut dikenal dengan Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dengan
paham liberalisme-demokrasi dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet dengan
ideologi sosialisme-komunisme. Ada 8 negara yang ikut dalam Blok Barat, yaitu Amerika
Serikat, Inggris, Perancis, Belanda, Belgia, Luxemburg, Norwegia, dan Kanada.
Di lain sisi, Blok Timur juga memiliki beberapa negara masuk ke dalam sistem, yakni
(Uni Soviet, Cekoslovakia, Rumania, dan Jerman Timur. Kemudian, mengapa dua negara ini
yang memimpin? Karena Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan negara pemenang di
Perang Dunia ke-2 dan berambisi melebarkan pengaruhnya ke negara-negara lain di dunia.
Atas dasar ini, ada beberapa negara yang tidak ingin berpihak kepada Blok Barat dan
Blok Timur atau netral. Akhirnya, negara-negara ini mendirikan Gerakan Non-Blok (GNB)
yang memiliki sikap geopolitik yang putih, netral, dan tidak memihak kepada kedua blok
tersebut.
Hingga Gerakan Non-Blok resmi ditetapkan pada saat Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) I di Beograd, Yugoslavia pada 1-6 September 1961.
Ada lima negara pendiri atau pemrakarsa Gerakan Non-Blok yang diwakili oleh para
pemimpin negara, yaitu:
 Presiden Sukarno (Indonesia)
 Presiden Gamal Abdul Nasser (Republik Persatuan Arab-Mesir)
 PM Pandit Jawaharlal Nehru (India)
 Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia)
 Presiden Kwame Nkrumah (Ghana)

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya pada penulis.
Dan demi kesempurnaan makalah ini kami memohon saran dan kritik agar dapat
memperbaikinya dikemudian hari. Sekian penutup dari penulis semoga dapat diterima di hati
dan penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

4
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6224294/gerakan-non-blok-atau-gnb-
sejarah-negara-pendiri-dan-peran-indonesia.

Anda mungkin juga menyukai