Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH GERAKAN NON BLOK

DISUSUN OLEH :

1. Adinda Rahmadil Anwar (02)


2. Az zahra Putri Bayu Nirmala (08)
3. Anisa Amalia Hasan (06)
4. Bayu Seto Utomo (10)
5. Miftakhul Rendika (23)

SMA WACHID HASYIM 1 SBY


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………...…………………......i
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………....….1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………1
C. Tujuan………………………………………………………………………………...…...1
BAB II KAJIAN TEORI…………………………………………………...…………………....2
A. Pengertian gerakan Non Blok………………..……………………………………..2
B. Latar belakang gerakan Non Blok…………………………………………….……….....2
C. Tujuan utama Gerakan Non Blok…………………………………..……………..…..…2/3
D. Awal kemunculan Gerakan Non Blok…………………………………………..….3
BAB III STUDI KASUS………………………………………………………...……………….4
A. Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok…………...……………..……………………...…4/5
B. Peran Gerakan Non Blok bagi perdamaian Dunia………………....………………...……....5
BAB IV PENUTUP………...…………………………………………………………...………6
A. Kesimpulan………………………………………………………………......……………6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...………….7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang yang mendasari pembuatan paper ini, disamping untuk memenuhi Tugas
Mata Pelajaran ekonomi juga diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan bagi generasi muda
siswa-siswi SMA WAHID HASYIM 1 SBY.
Gerakan Non Blok adalah salah satu momen penting bagi Negara Indonesia. Gerakan ini
berhubungan dengan strategi politik Indonesia yaitu Politik Bebas Aktif. Berpartisipasinya Indonesia
pada gerakan ini menandakan bahwa Indonesia adalah negara netral yang tidak memihak Blok Barat
ataupun Blok timur.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Gerakan Non Blok?
2. Bagainama latar belakang dan awal kemunculan Gerakan Non Blok?
3. Apa saja peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok?
4. Bagaimana dampak dari pelaksanaan Gerakan Non Blok bagi perdamaian dunia?

C. Tujuan
1. Mengetahui arti dari Gerakan Non Blok
2. Mengetahui latar belakang dan proses awal berdirinya Gerakan Non Blok
3. Mengetahui peran Indonesia dalam pelaksanaan Gerakan Non Blok
4. Mengidentifikasi dampak dari pelaksanaan Gerakan Non Blok bagi perdamaian dunia
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Gerakan Non Blok


Gerakan Non-Blok, disingkat GNB, atau dalam Bahasa Inggris : Non-Aligned Movement
(NAM) adalah organisasi internasional beranggotakan negara-negara yang menyatakan tidak
beraliansi atau memihak dengan kekuatan besar (blok) apapun.
Tujuan dari gerakan ini adalah untuk menjamin kedaulatan, kemerdekaan, integritas teritorial,
serta keamanan dari negara-negara peserta GNB dalam penentangan rasisme, kolonialisme,
imperialisme, serta segala bentuk agresi militer, dominasi, pendudukan, hegemoni atau interferensi
serta pemenentangan blok-blok politik yang bersifat memecah-belah atau diskriminasi, sesuai
dengan yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979.
Gerakan Non Blok memiliki anggota-anggota penting. Diantaranya : Afrika Selatan,
India, Indonesia, Iran, Kolombia, Kuba, Mesir, Malaysia, Pakistan, Republik Rakyat Tiongkok
Venezuela, dan Yugoslavia.

B. Latar Belakang Gerakan Non Blok


Latar belakang Gerakan Non Blok erat kaitannya dengan Perang Dingin. Perang dingin yaitu
suatu masa kompetitif antara dua negara adikuasa pemenang perang dunia kedua, yang tak lain
adalah Amerika Serikat dan Uni Soviet. Pada awalnya, kedua negara ini berkompetisi dalam
ideologi. Menurut Uni Soviet, perang dingin memiliki tujuan untuk menyebarkan paham komunisme
seluas-luasnya. Sedangkan menurut Amerika Serikat, perang dingin yaitu perang yang dilaksanakan
untuk menahan penyebaran komunisme. Benturan kedua ideologi ini akhirnya diikuti dengan
persaingan militer, ekonomi, dominasi, teknologi, informasi dan bidang lainnya. Amerika Serikat
dan Uni Soviet tidak bertempur secara langsung di wilayah mereka, namun mereka memberi
dukungan bagi negara-negara yang sedang perang saudara. Sebagai contoh, perang saudara di Korea,
perang saudara cina atau perang saudara di vietnam. Uni Soviet mendukung kubu penganut komunis
karena Ia memiliki paham komunis, sedangkan Amerika Serikat mendukung kubu anti komunis
sebagai bentuk perlawanannya terhadap Uni Soviet. Inilah yang disebut masa perang dingin, di mana
negara-negara cenderung mencari kawan atau kubu sendiri.

Dua blok di masa perang dingin disebut blok barat dan blok timur. Amerika Serikat sebagai
pencipta blok barat yang menganut kapitalisme. Dengan Aliansi militer blok barat yang disebut
North Atlantic Treaty Organization (NATO). Dengan anggota awal (1949) dari Amerika Serikat,
Belgia, Belanda, Inggris, Italia, Luxemburg, Perancis, Denmark, Islandia, dan Portugal. Sedangkan
Uni Soviet dan beberapa negara Eropa Timur penganut komunisme mendirikan aliansi militer yang
dikenal Pakta Warsawa atau Blok Timur yang terdiri dari Uni Soviet, Bulgaria, Cekoslovakia,
Hungaria, Jerman Timur, Polandia dan Rumania. Pertempuran kedua blok ini dikhawatirkan akan
memburuk menjadi perang nuklir atau justru perang dunia ketiga.

C. Tujuan utama gerakan Non Blok


Tujuan utama dari adanya gerakan non blok atau GNB ini adalah untuk mendukung hak untuk bisa
menentukan nasib sendiri, kedaulatan, kemerdekaan nasional, dan juga integritas nasional dari
negara-negara anggota. Selain itu, tujuan utama dari GNB ini adalah sebagai berikut:
1. Menentang adanya apartheid.
2. Tidak memihak pakta militer multilateral.
3. Berjuang untuk menentang semua bentuk dan manifestasi para imperialisme.
4.Memperjuangkan dan menentang kolonialisme, pendudukan, rasisme, neo-kolonialisme, dan
dominasi dari asing.
5. Pelucutan senjata.
6. Tidak akan mencampuri urusan dalam negeri dari negara lain dan hidup berdampingan dengan
damai.
7. Menolak menggunakan atau mengancam kekuatan dalam hubungan internasional.
8. Membangun ekonomi sosial dan restrukturisasi sistem perekonomian secara internasional.
9. Melakukan kerja sama internasional sesuai dengan persamaan hak.
10.Mengembangkan solidaritas antar negara berkembang untuk mencapai kemakmuran, kebersamaan,
dan kemerdekaan.
11.Meredakan ketegangan dunia, karena munculnya perseteruan antara dua blok yakni Blok Barat dan
Blok Timur.

D. Awal kemunculan gerakan non blok


Pencetus kata Non-Blok pertama kali adalah Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru. Nehru
mengucapakan kata itu ketika Beliau sedang berpidato di Kota Colombo, Sri Lanka pada tahun 1954.
Dalam pidatonya, Nehru mendeskripsikan lima poin acuan dasar untuk hubungan Sino-India yang
kini disebut Panchsheel atau lima pengendali.
Lima pengendali inilah yang digunakan sebagai pedoman dasar Gerakan Non Blok. Terdiri dari :
menghormati kedaulatan, integritas teritorial, perjanjian non agresi, menghormati dan tidak
mencampuri negara lain untuk mengatasi permasalahan internal, egaliter serta kemakmuran bersama
serta selalu aktif menjaga perdamaian.

Gerakan Non Blok secara resmi diawali pada pelaksanaan KTT Asia-Afrika di Bandung pada
tahun 1955. Negara yang tidak memihak blok barat dan blok timur menyatakan diri untuk tidak ikut
campur dan netral dalam persaingan ideologi barat dan timur. Dipelopori oleh Presiden Yugoslavia
Josip Broz Tito, Presiden Republik Indonesia Soekarno, Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser,
Perdana Menteri India Pandit Jawaharlal Nehru, dan Presiden Ghana Kwame Nkrumah. Lima
pemimpin negara ini berkumpul di Belgrade, Yugoslavia pada tahun 1961 dan mendirikan Gerakan
Non Blok dengan pemimpin pertamanya, Josip Broz Tito.
BAB III
STUDI KASUS

A. Peran Indonesia dalam gerakan Non Blok


1. Dasasila Bandung sebagai salah satu landasan GNB.
Dasasila Bandung yang lahir dari KAA digunakan sebagai salah satu landasan Gerakan Non
Blok. Selain Dasasila Bandung, prinsip dasar Gerakan Non Blok diambil dari dua hal lagi yaitu
lima poin pidato Jawaharlal Nehru serta Deklarasi Havana 1979. Dari tiga hal ini, lahirlah tujuan
Gerakan Non Blok dengan tujuan memperhatikan kedaulatan negara-negara non blok (netral) dan
menentang segala bentuk kejahatan politk internasional.

2. Negara pemrakarsa GNB.


Indonesia menjadi salah satu negara pemrakarsa Gerakan Non-Blok. Diwakili oleh Presiden
Soekarno selaku pemimpin negara pada saat itu, terdapat empat negara lainnya yang
mempelopori pendirian GNB. Keempat negara tersebut di antaranya, Mesir (Gamal Abdul
Nasser), Yugoslavia (Josip Broz Tito), India (Pandit Jawaharlal Nehru), dan Ghana (Kwame
Nkrumah). Kelima pemimpin negara tersebut melaksanakan pertemuan di Kota Belgrade,
Yugoslavia pada 1961. Pertemuan inilah yang menjadi simbol resminya pendirian Gerakan Non
Blok.
3. Pemimpin GNB (1991).
Indonesia menjadi pemimpin Gerakan Non Blok pada 1991. Presiden Soekarno sebagai Presiden
RI saat itu terpilih menjadi ketua GNB. Memang sejak tahun 1991 hingga 1995, Indonesia
mendapat kepercayaan untuk memimpin GNB, yaitu dengan terpilihnya Soekarno yang saat itu
presiden Republik Indonesia ke-1 jadi Sekretaris Jendral (SekJen) Gerakan Non Blok.

4. Penyelenggara KTT X Gerakan Non-Blok.


Ketika indonesia memimpin GNB, Indonesia berhasil menyelenggarakan KTT X GNB. KTT X
bertempat di Jakarta, Indonesia dan dihadiri oleh 106 negara. KTT X GNB dilaksanakan pada 1 –
6 September 1992 dengan Ketua Presiden Soeharto. Beberapa isu yang muncul dalam KTT X
GNB di Jakarta yaitu sebagai berikut:

 GNB mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina yang perumusannya ada dalam Jakarta
Message.
 GNB turut kecewa dengan tindakan Amerika Serikat yang membantu Israel dalam melakukan
pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah milik Palestina.
 Kegagalan dalam memasukkan masalah sanksi PBB kepada Irak dan Libia menunjukkan
belum kuatnya GNB dalam mengatasi perbedaan pendapat di kalangan anggotanya.

5. Memecahkan masalah-masalah dunia berdasar pada asas keadilan.


Indonesia menjadi negara ikut memecahkan masalah-masalah dunia berdasarkan perdamaian
dunia. Indonesia juga memperjuangkan Hak Asasi Manusia, dan tata ekonomi dunia berdasarkan
pada asas keadilan. Salah satu peran penting Indonesia dalam meredakan ketegangan adalah
bantuan bagi kawasan bekas Yugoslavia pada tahun 1991. prestasi lain yang diraih Indonesia
selama memimpin organisasi dunia tersebut diantaranya :
 Indonesia dianggap memberikan warna baru bagi organisasi GNB, yaitu dengan
menitikberatkan kerjasama pada pembangunan ekonomi dengan menghidupkan kembali
komunikasi dengan negara-negara selatan.
 Indonesia dipercaya membantu menyelesaikan permasalahan, pertikaian atau konflik regional
di beberapa negara seperti kamboja, sengketa di laut cina selatan, dan gerakan separatis Moro
di Philipina.
 Pada masa kepemimpinannya di GNB, Indonesia mampu membawa organisasi tersebut dalam
menentukan arah dan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi secara
dinamis dalam berbagai bidang.
B. Peran Gerakan Non Blok bagi perdamaian dunia
Tujuan awal GNB adalah untuk meredakan perang dingin dan ketegangan dunia sebagai
akibat pertentangan antara Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni Soviet). Organisasi ini
kemudian berkembang menjadi organisasi kerja sama antarbangsa pada bidang-bidang lainnya.
GNB merupakan perwujudan emansipasi politik negara-negara anggotanya untuk
menciptakan dunia yang aman, bebas dari perang, kemiskinan, keterbelakangan, dan lepas dari
penjajahan. Sampai akhir peristiwa runtuhnya tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan
Jerman Timur pada tahun 1989 menandai akhir dari Perang Dingin, peta kekuatan dunia telah
mengalami revolusi yang dramatis. Tidak ada lagi pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur.
Sampai saat ini, Gerakan Non Blok masih aktif. Pusat Gerakannya berada di Jakarta,
sedangkan biro koordinatornya berada di New York. Terhitung mulai 2016 hingga sekarang,
Gerakan Non Blok dipimpin oleh Presiden Venezuela, Nicolas Maduro sebagai penerus dari dua
presiden Gerakan Non Blok sebelumnya, Mahmoud Ahmadinejad dan Hassan Rouhani.
keberadaan GNB masih relevan hingga sekarang sebagai persatuan negara yang memiliki
sifat penekan terbesar dalam PBB untuk menekan negara adikuasa seperti Amerika Serikat. Adanya
keanggotaan baru juga menunjukkan relevansi GNB dan 27 negara diantaranya Jerman, Rusia, AS
dan Belgia.
Munculnya tantangan-tantangan global baru sejak akhir abad ke-20 telah memaksa GNB
untuk terus mengembangkan Kapasitasnya agar mampu menjadikan keberadaannya tetap relevan,
tantangan yang dimaksud di antaranya adalah isu menonjol yang terkait dengan masalah terorisme,
konflik intra dan antar negara, pelucutan senjata, serta dampak globalisasi di bidang ekonomi dan
IPTEK.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gerakan Non Blok pada awalnya adalah perkumpulan negara-negara baru merdeka yang
memiliki tujuan bersama yaitu berusaha meredam konflik antara blok barat dan blok timur, namun
saat ini menjadi organisasi multiregion yang saling berkerjasama dalam segala bidang.
Indonesia sangat berperan penting dalam pendirian maupun berjalannya Gerakan Non Blok.
Peran Indonesia di antaranya adalah negara pemrakarsa, penyelenggara, dan pengirim bantuan serta
pasukan terhadap negara-negara yang sedang dilanda konflik.
DAFTAR PUSTAKA

 Bott, Sandra (2016). Neutrality and Neutralism In The Global Cold War: The Non-Aligned Movement In
The East-West Conflict. London & New York: Routledge. ISBN 9781138886216.

 Dinkel, Jurgen (2018). The Non-Aligned Movement: Genesis, Organization, And Politics. Leiden:
Brill. ISBN 9789004336131.

 Miskovic, Natasa (2018). The Non-aligned Movement And The Cold War: Delhi-Bandung-Belgrade.
London: Routledge. ISBN 9780815373674.

(beberapa sumber data diambil dari Wikipedia sehingga catatan kaki dari Wikipedia disertakan di paper ini)

Anda mungkin juga menyukai