Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PROJEK FISIKA

ROKET AIR SEDERHANA

SMA WACHID HASYIM 1 SURABAYA


TAHUN AJARAN 2021-2022

Kelas : X MIPA 1
Nama Kelompok : 1. Adinda Rahmadil Anwar 04
2. Amilliyatus Sholeha 08
3. Viona Dwi Ambar Sari 34
4. Zahra Ramadhani 35
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang telah kita pelajari sejak duduk pada tingkat Sekolah Dasar
(SD). Di dalamnya memuat banyak teori yang telah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya,
dalam berkehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari teori fisika. Misalnya hukum gravitasi pada
peristiwa jatuhnya buah apel dari pohonnya.        
Oleh karena itu para ilmuwan terdahulu melakukan penelitian dan percobaan-percobaan yang
akhirnya melahirkan hukum-hukum seperti “Hukum Kekekalan Momentum” dan “Perubahan Momentum”.
Dengan mengetahui hukum-hukum yang berkaitan dengan momentum dan impuls tersebut
masyarakat dapat membuat alat-alat yang berguna bagi kehidupan mereka baik dimasa sekarang maupun
dimasa yang akan datang. Adapun beberapa alat yang telah ada yang dibuat berdasarkan hukum-hukum
tersebut diantaranya sabuk pengaman, desain mobil, helm, palu, sarung tinju, roket, serta alat-alat yang lain.
Namun jika kita menelaah lebih lanjut dengan mengusai hukum-hukum ini banyak alat-alat dan benda-
benda lain yang dapat kita ciptakan, misalnya saja roket air ini yang prinsip kerjanya menggunakan dasar
hukum kekekalan momentum.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat Roket Air Sederhana?
2. Apa itu Hukum Kekekalan Momentum?
3. Apa hubungan Roket Air dan Hukum Kekekalan Momentum?
4. Apakah benar prinsip kerja roket menggunakan Hukum Kekekalan Momentum yang di
aplikasikan pada Roket Air sederhana?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pembuatan roket sederhana
2. Untuk mengetahui Hukum Kekekalan Momentum
3. Untuk mengethui hubungan roket air dengan Hukum Kekekalan Momentum
4. Untuk membuktikan bahwa prinsip kerja roket mengunakan Hukum Kekekalan Momentum
dengan alat sederhana yaitu roket air
BAB II
LANDASAN TEORI
Roket air disebut juga water rocket merupakan sebuah benda yang bisa terbang dengan
memanfaatkan air dan udara. Roket air sering dilombakan baik pada tingkat kabupaten, provinsi, bahkan
nasional. Peserta perlombaan kebanyakan pelajar baik yang duduk di bangku sekolah menengah bahkan
mahasiswa.
Roket air merupakan suatu permainan yang menggunakan prinsip tekanan udara. Jika dimanfaatkan
pada tekanan tertentu udara mempunyai energi untuk mendorong sesuatu. Udara yang dimanfaatkan pada
roket air akan mendorong air keluar, karena lubang untuk keluarnya air yang terdorong oleh udara kecil
maka mempunyai kecepatan dan energi yang cukup besar. Hal ini sesuai dengan rumus debit air.
Air yang terdorong keluar akan mendorong udara bebas sehingga roket bisa meluncur. Komposisi air
dan udara juga mempunyai perbandingan tertentu agar menghasilkan dorongan yang maksimal. Karena
besarnya tekanan udara yang dimanfaatkan harus sesuai dengan air yang diisi, sehingga pada akhirnya udara
yang dimanfaatkan cukup untuk mendorong air yang diisikan ke dalam badan roket.
Prinsip dasar atau prinsip kerja roket merupakan implemantasi dari Hukum Kekekalan Momentum
serta Hukum III Newton mengenai aksi-reaksi. Dalam dunia pendidikan, berbagai percobaan bisa dilakukan
untuk memahamkan kepada peserta didik mengenai prinsip dasar roket mulai dari percobaan yang sederhana
menggunakan botol-botol bekas minuman soda.
Bagaimana roket air bisa meluncur?
1. Udara tekan yang ditambahkan menggunakan pompa akan menciptakan gelembung-gelembung
yang mengambang diatas air dan kemudian menekan volume udara di bagian atas botol.
2. Botol dilepaskan dari pompa.
3. Air didorong keluar nossel oleh udara terkompresi.
4.  Botol bergerak menjauh dari air karena mengikuti Hukum Newton III

2.1 Momentum
Momentum dapat didefinisikan sebagai besaran vektor yang memiliki arah yang sama dengan
kecepatan suatu benda
Momentum juga merupaka hasil kali antara massa benda dengan kecepatan benda tersebut.
Sesuai dengan definisi semakin besar nilai massa maupun kecepatan benda maka nilai momentum yang
dihasilkan juga akan menjadi besar.
P = m.v
Dengan :
P = momentum (kg m / s)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda(m/s)

2.2 Impuls
impuls adalah hasil kali antara gaya dengan waktu selama gaya terebut bekerja pada benda. Secara
sederhana impuls adalah perubahan momentum.Dalam proses atau fenomena alam momentum maka akan
timbul juga yang disebut kekekalan momentum.Kekekalan momentum menyatakan bahwa jika gaya luar
yang bekerja pada sistem bernilai 0 oleh sebab itu momentum linear sistem tersebut akan tetap konstan.
I = F . ∆t
F=m.a
Dimana :
I = impuls (Ns) a = percepatan (m/s2)
F = gaya (N) m = massa (kg)
∆t = selisih waktu (s)
2.3 Hukum kekelan Momentum
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa dalam sebuah tumbukan antara dua benda dalam
sebuah sistem, momentum sebelum tumbukan adalah sama dengan momentum sesudah tumbukan. Yaitu:
P1 + P2  = P1’ + P2’
M1V1 + M2V2  = M1V1’ + M1V2’
Keterangan :
- m1 = massa benda  1
- m2  = massa benda  2
- v1  = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan
- v2 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan
- v1 ’ = kecepatan benda 1 setelah tumbukan
- v2 ’ = kecepatan benda 2 setelah tumbukan

Penerapan hukum kekelan momentum pada roket air :


Prinsip terdorongnya roket memenuhi hukum kekekalan momentum. Pada keadaan mula-mula
sistem (roket dan bahan bakar) diam, sehingga momentumnya sama dengan nol. Sesudah gas menyembur
keluar dari roket, momentum sistem tetap sehingga momentum sistem sebelum dan sesudah gas keluar
adalah sama.

Berdasarkan hukum kekekalan momentum, kecepatan akhir yang dapat dicapai sebuah roket
bergantung pada banyaknya bahan bakar yang dapat dibawa oleh roket dan kelajuan pancaran gas. Pada
dasarnya kedua besaranini terbatas, sehingga digunakanlah roket-roket bertahap (multistage rockets), yaitu
beberapa roket yang digabung bersama. Begitu bahan bakar pertama telah dibakar habis, roket ini
dilepaskan.

Pesawat antariksa bergerak dengan cepat dengan massa total pesawat dan roket-roket lebih ringan
(karena tidak lagi membawa roket pertama). Pada tahap kedua ini dapat dicapai kecepatan akhir yang jauh
lebih cepat. Demikian seterusnya sampai seluruh roket telah dibakar.

BAB III
PEMBUATAN ROKET AIR SEDERHANA

3.1 Alat dan Bahan :


- kertas karton
- selotip / lakban
- double tip dokumentasi alat
- gunting dan bahan
- plastisin
- 2 botol bekas
- 2 kardus bekas
- pentil ban Disiapkan pada tgl 24 februari 2022
3.2 Langkah pengerjaan :
 Potong botol pertama menjadi dua bagian dan
dilapisi plastisin pada botol yang telah
dipotong

Dilaksanakan pada tanggal 25


februari 2022 pukul 13.30
 Bentuk kerucut pada kertas karton
menyesuaikan ukuran botol

Dilaksanakan pada tanggal 25


februari 2022 pukul 14.05

 Satukan botol dengan kerucutan kertas karton


menggunakan lakban

Dilaksanakan pada tanal 25 februari


2022 pukul 14.15

 Sambungkan botol yang belum dipotong dengan botol yang sudah


berlapis karton posisi menghubungkannya harus berlawanan
dilaksanakan pada tanggal
25 februari 2022 pukul
14.45

 Satukan pentil ban bekas dengan tutup botol


Dilaksanakan pada tanggal 25 februari 2022
pukul 15.00

 Potong kardus bekas membentuk sayap roket lalu tempelkan pada botol

Dilaksanakan pada tanggal 25 februari


2022 pukul 15.15

3.3 Cara kerja roket air


 Isi air ke dalam botol roket
 Tutup menggunakan tutup botol yang telah diberi pentil ban
 Pompa roket air sampai dirasa cukup
 Lalu arahkah kerucut karton menghadap langit
 Buka perlahan tutup botol yang telah dipompa
 Jika memungkinkan maka roket air akan terbang menunjukkan hasil percobaan pembuatan roket air
sederhana telah berhasil

BAB IV
PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan
Roket air adalah roket yang berbahan bakar atau lebih tepatnya berbahan pendorong air dan udara
bertekanan. Seperti kita ketahui bahwa udara dalam suatu ruangan akan menekan ke segala arah dan akan
mengalir menuju tekanan yang lebih rendah. Dengan dasar tersebut jika suatu botol diisi dengan udara
dengan tekanan tertentu makan udara dalam botol akan meneka ke segala arah dan jika botol dilubangi pada
suatu titik makan udara akan keluar dari lubang tersebut dan akan menyebabkan gaya yang berlawanan arah
dari keluarnya udara.
           Roket bekerja karena adanya aksi dan reaksi. Perubahan momentum pada lubang pengeluaran sama
dengan perubahan momentum yang dialami roket, jadi air dan udara yang dikeluarkan dari dalam botol
menyebabkan botol terdorong berlawanan arah dari keluarnya air dan udara.
1.      Rok et air adalah sejenis roket model yang
menggunakan bahan bakar air sebagai reaksi
massa.
2.      Pada dasarnya, sebuah roket dari jenis apapun
memiliki cara kerja yang sama, yakni
memanfaatkan gaya aksi-reaksi.
3.      Baha n bakar yang berupa air menciptakan gas
panas yang terus mengembang sehingga
menghasilkan tekanan ke bawah dan
mendorong roket untuk meluncur
4.      Agar roket data dipercepat ke atas maka gaya dorong harus lebih besar dari gaya eksternal.
5.      Banyaknya air pengisi roket mempengaruhi ketinggian luncuran roket, untuk roket yang
diisi     1/4 badan roket,    badan roket, berangsur-angsur mengalami kenaikan tinggi luncuran.
6.  Pada saat air yang diisi sebanyak ± ½ badan roket, roket meluncur paling tinggi karena tekanan air dan
udara dalam roket seimbang. Pada saat roket diisi air ± ¾ badan roket, tinggi luncuran roket mengalami
penurunan drastis, karena tekanan air dan udara tidak seimbang, air di dalam roket lebih banyak dari
udara

4.2 Daftar Pustaka


https://informazone.com/membuat-roket-air-yang-bisa-kamu-lakukan-sendiri/
https://www.slideshare.net/NeshaMutiara1/laporan-pembuatan-roket-sederhana
https://media.neliti.com/media/publications/172509-ID-konsep-fisika-dalam-gerak-permainan-roke.pdf
https://www.academia.edu/29640583/Laporan_Praktikum_Pembuatan_Roket_Air
https://id.scribd.com/document/356070408/laporan-praktikum-roket-air

Anda mungkin juga menyukai