Anda di halaman 1dari 4

MATERI TENTANG PPH DAN PPN

Kelompok 3

Nama:Aliatul hikmah

Nor Rofiqoh

Laili Fitria

Adinda Rahmadil A

Kelas:XI MIPA 2

A.PPH(PAJAK PENGHASIL HARIAN)

Pajak penghasilan atau PPh ialah pajak yang dikenakan terhadap tiap tambahan nilai kemampuan
ekonomis yang diterima oleh WP, Taxmates. Baik itu yang didapat dari dalam maupun yang dari luar
negeri, yang dapat menambah kekayaan tiap Wajib Pajak (WP). Wajib Pajak bisa perorangan atau suatu
badan usaha.

Dasar hukum PPh adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Dalam
perkembangannya, udang-undang ini telah mengalami 4 (empat) kali perubahan, yaitu:

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983
mengenai Pajak Penghasilan;

1.Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1983 mengenai Pajak Penghasilan.
2.Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang

3.Undang Nomor 7 Tahun 1983 mengenai Pajak Penghasilan;

4.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1983 mengenai Pajak Penghasilan.

Kemudian, sebagaimana telah diubah dalam Pasal 17 ayat (1) UU HPP bahwa besarnya tarif pajak yang
berlaku bagi Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri (PPh 21) adalah sebagai berikut:

5% untuk penghasilan tahunan sampai dengan Rp 60.000.000.

15% untuk penghasilan diatas Rp 60.000.000 sampai dengan Rp 250.000.000.

25% untuk penghasilan di atas Rp 250.000.000 sampai dengan Rp 500.000.000.

30% untuk penghasilan di atas Rp 500.000.000 sampai dengan Rp 5.000.0000.0000

35% untuk penghasilan di atas Rp 5.000.000.000

Bagi penerima penghasilan yang tidak memiliki NPWP dikenakan dengan tarif yang lebih tinggi.

PPh atau pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak. Penghasilan yang dimaksud dapat
berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan yang lainnya

Penyetoran pajak penghasilan harus disetor paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak
berakhir. Sedangkan pembayarannya paling lama tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak
berakhir.

Dengan demikian diharapkan agar semua masyarakat taat untuk membayar pajak karena pajak
merupakan salah satu hak dan kewajiban bagi warga negara Indonesia. Dengan masyarakat membayar
pajak tepat waktu dan taat akan berpengaruh pada penerimaan negara dan akan berdampak pada
kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Pembangunan juga akan berjalan dengan lancar dan berbagai
fasilitas umum akan disediakan sehingga masyarakat merasakan manfaat membayar pajak.

B.PPN

Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pungutan yang dibebankan atas transaksi jual-beli barang dan
jasa yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau wajib pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena
Pajak (PKN)Jadi, yang berkewajiban memungut,

menyetor dan melaporkan PPN adalah para Pedagang/Penjual. Namun, pihak yang berkewajiban
membayar PPN adalah Konsumen Akhir.
PPN atau Pajak Pertambahan Nilai dikenakan dan disetorkan oleh pengusaha atau perusahaan yang
telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP).

Yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai atau biasa disebut dengan Objek PPN adalah:

1.Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) di dalam Daerah Pabean yang
dilakukan oleh pengusaha

2.Impor Barang Kena Pajak

3.Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean

4.Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean

5.Ekspor Barang Kena Pajak berwujud atau tidak berwujud dan Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha
Kena Pajak (PKP).

Tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai)

Tarif PPN menurut ketentuan Undang-Undang No. 42 tahun 2009 pasal 7, yang kemudian diubah
dengan Undang-Undang Harmonisasi Perpajakan (UU HPP) pada bab IV pasal 7 ayat (1) :

Tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) adalah 11% (sepuluh persen).

Tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 12% paling lambat 1 januari 2025

Perubahan tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) diatur dalam PP (bersama DPR dalam RAPBN).

Pajak keluaran ialah PPN yang dipungut ketika PKP menjual produknya. Sedangkan, pajak masukan ialah
PPN yang dibayar ketika PKP membeli, memperoleh maupun membuat produknya.

KESIMPULAN PPN
1.PPN atau Pajak Pertambahan Nilai adalah jenis pajak yang disetor dan dilaporkan pihak penjual yang
telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP).

2.Batas waktu penyetoran dan pelaporan PPN adalah setiap akhir bulan.

3.Sejak tanggal 1 Juli 2016, PKP se-Indonesia wajib membuat e-Faktur atau faktur pajak elektronik
sebagai prasyarat pelaporan SPT Masa PPN.

4.Pajak keluaran adalah PPN yang dipungut ketika PKP menjual produknya.

5.Pajak masukan ialah PPN yang dibayar ketika PKP membeli, memperoleh maupun membuat
produknya.

Anda mungkin juga menyukai