Anda di halaman 1dari 11

Konsep dasar

Penghasilan (PPh)
Perpajakan
Ruslaini
1. Definisi Pajak penghasilan
Pajak penghasilan awalnya diterapkan pada perusahaan
perkebunan yang menyebar dan banyak didirikan di
Indonesia. Namun saat ini, pajak penghasilan (PPh)
merupakan pajak yang dibebankan atas suatu penghasilan
yang diterima oleh Wajib Pajak
Definisi Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan pada
suatu penghasilan yang berasal dari wajib pajak. Penghasilan
ini bisa diperoleh dari seseorang baik yang tinggal di dalam
negeri ataupun luar negeri. Penghasilan yang dimaksud
meliputi usaha, gaji, hadiah, honorarium, dan lain
sebagainya.
2. Dasar Hukum
 Dasar hukum PPh adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan. Dalam perkembangannya, udang-undang ini telah
mengalami 4 (empat) kali perubahan, yaitu:
• Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1983 mengenai Pajak Penghasilan;
• Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 mengenai Pajak Penghasilan;
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 mengenai Pajak Penghasilan;
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat
Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 mengenai Pajak
Penghasilan;
3. Kategori Pajak penghasilan

Pajak penghasilan di kategorikan menjadi 2, yaitu:


 PPh yang dikenakan pada wajib pajak orang pribadi,
yang terbagi atas pegawai serta bukan pegawai maupun
pengusaha
 PPh yang dibebankan atas penghasilan wajib pajak
badan atau perusahaan, hingga objek yang dikenakan
PPh itu sendiri
lanjutnya….
 Dalam Pasal 17 ayat (1) UU HPP bahwa besarnya tarif pajak yang berlaku bagi
Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri (PPh 21) adalah sebagai berikut:
• 5% untuk penghasilan tahunan sampai dengan Rp 60.000.000.
• 15% untuk penghasilan diatas Rp 60.000.000 sampai dengan Rp 250.000.000.
• 25% untuk penghasilan di atas Rp 250.000.000 sampai dengan Rp 500.000.000.
• 30% untuk penghasilan di atas Rp 500.000.000 sampai dengan Rp
5.000.0000.0000
• 35% untuk penghasilan di atas Rp 5.000.000.000
• Bagi penerima penghasilan yang tidak memiliki NPWP dikenakan dengan tarif
yang lebih tinggi.
lanjutan
 Penyetoran pajak penghasilan harus disetor paling lama tanggal 10 bulan
berikutnya setelah masa pajak berakhir. Sedangkan pembayarannya paling
lama tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
 Sekarang untuk membayar pajak tidak hanya bisa dilakukan dengan cara
menyetor langsung melainkan sudah bisa dibayar secara online. Dengan
membayar pajak secara online memudahkan bagi wajib pajak untuk
membayarnya karena tidak perlu antre dan menunggu lama.
 Dengan demikian diharapkan agar semua masyarakat taat untuk membayar
pajak karena pajak merupakan salah satu hak dan kewajiban bagi warga
negara Indonesia. Dengan masyarakat membayar pajak tepat waktu dan taat
akan berpengaruh pada penerimaan negara dan akan berdampak pada
kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Pembangunan juga akan berjalan
dengan lancar dan berbagai fasilitas umum akan disediakan sehingga
masyarakat merasakan manfaat membayar pajak. 
5. Objek pajak penghasilan

Secara garis besar, objek pajak penghasilan di sini akan mengarah pada jenis-jenis PPh yang menjadi
kewajiban wajib pajak, yakni:

a. Penghasilan sebagai objek pajak


1. Penggantian atau imbalan
2. Hadiah
3. Laba usaha
4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta
5. Penerimaan kembali
6. Bunga
7. Dividen
8. Royalti
9. Sewa
lanjutan

 Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala


 Keuntungan karena pembebasan utang
 Keuntungan selisih kurs mata uang asing
 Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva
 Premi asuransi
 Iuran
 penghasilan yang belum dikenakan pajak
 Penghasilan dari usaha berbasis industry
 Imbalan bunga
 Surplus Bank Indonesia.
Lanjutan…

b. Penghasilan yang Dikenakan PPh Final


1. Penghasilan berupa bunga deposito
2. Penghasilan berupa hadiah
3. Penghasilan dari transaksi saham
4. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta
5. penghasilan tertentu lainnya yang diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
6. Subjek Pajak Penghasilan (Jenis Subjek PPh)

 Subjek PPh adalah orang atau pihak yang bertanggungjawab atas pajak
penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak maupun bagian
tahun pajak.
 Subjek pajak penghasilan artinya orang yang harus membayar pajak
penghasilan dan disebut sebagai Wajib Pajak (WP).
 Status sebagai WP ini ditetapkan dengan cara yang bersangkutan
mendaftarkan diri terlebih dahulu ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) untuk
memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
 Pendaftaran diri sebagai WP dilakukan di KPP tersebut harus sesuai dengan
wilayah domisili yang bersangkutan.
lanjutan
Merujuk pada UU PPh, subjek pajak penghasilan terbagi
menjadi beberapa jenis, di antaranya:

1. Subjek PPh Orang Pribadi


2. Subjek PPh OP Dalam Negeri
3. Subjek PPh OP Luar Negeri
4. Subjek PPh Warisan yang belum terbagi
5. Subjek PPh Badan
6. Subjek PPh Badan Usaha Tetap (BUT)

Anda mungkin juga menyukai