1. Pajak penghasilan atau PPh adalah pajak yang dikenakan terhadap wajib pajak
orang pribadi maupun badan atas penghasilan yang diperoleh selama satu
tahun pajak.
2. Peraturan yang mengatur Pajak Penghasilan, yaitu Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun
2022 tentang penyesuaian pengaturan di bidang pajak penghasilan, Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-09/PJ/2020, Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 16/PMK.10/2016, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/
PMK.03/ 2007
3. Subjek pajak kemudian dibagi menjadi dua, antara lain:
a. Subjek pajak dalam negeri : Orang pribadi dan Badan
b. Subjek pajak luar negeri : Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia (melakukan Bentuk Usaha Tetap di Indonesia) dan Orang pribadi
yang tidak bertempat tinggal di Indonesia ataupun berada di Indonesia
(tidak melakukan bentuk usaha tetap di Indonesia)
4. Objek pajak penghasilan adalah penghasilan
5. Tarif pajak penghasilan berdasarkan UU Nomor 7 tahun 2021 tentang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP):
a. Wajib Pajak dengan penghasilan kena pajak sampai dengan Rp60 juta
membayar tarif pajak 5%
b. Wajib Pajak dengan penghasilan di atas Rp60 juta sampai Rp250 juta
dikenakan tarif pajak 15%
c. Wajib Pajak dengan penghasilan kena pajak Rp250 juta hingga Rp500 juta
dikenakan tarif 25%
d. Wajib Pajak dengan penghasilan kena pajak Rp 500 juta hingga Rp 5 miliar
dikenakan tarif 30%
e. Wajib Pajak dengan penghasilan di atas Rp5 miliar dikenakan tarif pajak
35%
6. Jenis PPh sebagai berikut:
a. PPH Pasal 21
b. PPH Pasal 22
c. PPH Pasal 23
d. PPH Pasal 25
e. PPH Final
f. PPH Pasal 4 ayat (2)
g. PPH Pasal 26
7. Dalam hal pemunguan pajak, dikenal adanya stelsel pajak. Dalam hal ini, pajak
penghasilan menggunakan stelsel nyata. Stelsel nyata adalah pengenaan pajak
yang didasarkan pada objek atau penghasilan yang sungguh-sungguh
diperoleh dalam setiap tahun pajak atau periode pajak, dalam artian
pemungutan pajak dilakukan pada akhir tahun. Selain itu dikenal pula istilah
SPT atau Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan. Surat pemberitahuan pajak
penghasilan (SPT) adalah dokumen yang digunakan untuk melaporkan
penghasilan, potongan pajak, dan kredit pajak yang dimiliki oleh seorang wajib
pajak. Wajib pajak harus melaporkan semua penghasilan yang diterima selama
setahun pajak, termasuk gaji, penghasilan dari usaha atau investasi, serta
penghasilan lainnya.
8. Contoh dari PPh adalah gaji, maka setiap karyawan yang bekerja tentu akan
memiliki nominal gaji setiap bulannya. Sebagai pertimbangan untuk membayar
maka cara menghitung pajak penghasilan dari gaji tersebut disesuaikan dengan
besarnya nominal dalam satu tahun.
9. Untuk menghitung pajak penghasilan, ikuti langkah-langkah berikut:
a. Tentukan pendapatan bruto
Jumlah semua penghasilan yang diterima dalam satu tahun, termasuk gaji,
bonus, tunjangan, dan sumber pendapatan lainnya.
b. Kurangi pengurang-pengurang yang dapat dikurangkan dari pendapatan
bruto, seperti:
- Pajak pensiun
- Biaya kesehatan
- Biaya pendidikan
- Bunga pinjaman rumah
- Donasi amal
- Beberapa jenis asuransi
c. Hasilkan pendapatan kena pajak: