Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENCEMARAN SUNGAI SANTAN OLEH GRUP BATUBARA DI

KALIMANTAN TIMUR

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh


gelar Sarjana Hukum

Diajukan oleh

RIKIANSYAH

NIM. 2108016179

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Satu hal yang menjadi ciri khas Indonesia yaitu sumber daya alamnya yang
melimpah. Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut UUPPLH
menyebutkan bahwa: “Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang
terdiri atas sumber daya hayati dan nonhayati yang secara keseluruhan
membentuk kesatuan ekosistem.” Kekayaan tersebut sudah sepatutnya kita jaga
agar dapat menjadi aset bagi masyarakat Indonesia serta warisan bagi para
generasi selanjutnya. Hal ini sejalan dengan isi Pasal 28 H Ayat (1) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: “Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang
baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.” Untuk
merealisasikan isi pasal tersebut, dibuatlah beberapa aturan. Pada bidang industri
misalnya, para pengusaha diwajibkan mempunyai Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) untuk menjamin kelestarian lingkungan hidup tetap terjaga,
sesuai Pasal 36 Ayat (1) UUPPLH: “Setiap usaha dan/atau kegiatan wajib memiliki
amdal atau UKL-UPL wajib memiliki izin lingkungan.”1
Dalam kasus pencemaran sungai yang terjadi di Sungai Santan dan Sungai
Palakan di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, warga mengeluhkan aktivitas
eksploitasi pertambangan oleh PT Indominco Mandiri (IMM) yang diduga menjadi
penyebab utama tercemarnya sungai tersebut.2 Menurut warga sekitar Sungai
Santan, perusahaan ini telah melanggar izin AMDAL yang sebenarnya hanya
diperbolehkan melakukan eksploitasi tambang di area sepanjang pinggiran sungai
saja.3 Kemudian perusahaan ini juga meningkatkan target produksi yang
semulanya hanya 16 juta metrik menjadi 20 juta metrik ton per tahun. Lebih lagi,
terdapat 53 titik lokasi lubang bekas perrtambangan yang dibiarkan begitu saja
dan mengabaikan kewajiban reklamasi.4
Akibat dari aktivitas pertambangan ini, hasil pengambilan sampel di tiga titik
lokasi menemukan bahwa tingkat keasaman dan kandungan logam berat limbah
Indominco Mandiri mencapai beberapa kali lipat jauh melebihi ambang batas yang

1
Andi Muhammad Rusdi Galigo, Perlindungan Hukum terhadap Masyarakat terkait Lingkungan
Hidup berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Studi Kasus Pencemaran Sungai Cikijing Kecamatan Rancaekek
Bandung Jawa Barat), Lex Librum: Jurnal Ilmu Hukum 2, no. 2 (2016): 350–351,
2
Agung Sandy Lesmana dan Mohammad Fadil Djailani, Protes Sungai Tercemar Racun, Warga
Santan Kaltim Surati Investor Perusahaan Batubara, suara.com, last modified 2021, diakses
Februari 22, 2023, https://www.suara.com/news/2021/09/26/183332/protes-sungai-tercemar-racun-
warga-santan-kaltim-surati-investor-perusahaan-batubara.
3
Sri Wibisono, Tambang Indominco Dituding Cemari Dua Sungai Besar di Kaltim, IDN Times
Kaltim, last modified 2021, diakses Februari 22, 2023,
https://kaltim.idntimes.com/news/kaltim/sri-wibisono/tambang-indominco-dituding-cemari-dua-
sungai-besar-di-kaltim?page=all.
4
Samuel Gading, Dua Sungai di Kukar Disebut Beracun dan Tercemar, PT Indominco Mandiri
Dilaporkan ke Gakkum KLHK, kaltimkece.id, last modified 2021, diakses Februari 22, 2023,
https://kaltimkece.id/warta/lingkungan/dua-sungai-di-kukar-disebut-beracun-dan-tercemar-pt-
indominco-mandiri-dilaporkan-ke-gakkum-klhk.
sudah ditetapkan pemerintah.5 Warga Kota Bontang, Kutai Kartanegara, dan Kutai
Timur sering kali mengalami banjir hampir di setiap turunnya hujan. Bahkan, para
nelayan mengeluhkan hasil penangkapan udang galah yang turun hingga dua kali
lipat dari jumlah yang biasanya. 6 Selain kerugian yang dialami langsung oleh
warga, aktivitas pertambangan ini juga sudah merusak keanekaragaman hayati
yang ada di perairan Sungai Santan dan Sungai Kalakan, ditandai dengan adanya
laporan kepunahan kerang kepah dan ikan biawan yang merupakan biota asli
daerah tersebut.
Dari hasil uji tingkat keasaman dan kandungan logam berat yang melebihi
batas yang sudah ditetapkan pemerintah, PT IMM jelas sudah melanggar Perda
Kalimantan Timur Nomor 2 Tahun 2011 dan PP Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.7 Lebih menyeluruh,
UUPPLH telah mengatur tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
agar tetap terjaga sebagaimana termaktub dalam Pasal 76 Ayat (1) UUPPLH yang
menyebutkan bahwa: “Menteri, gubernur, atau bupati/walikota menerapkan sanksi
administratif kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan jika dalam
pengawasan ditemukan pelanggaran terhadap izin lingkungan.”

5
Tim Betahita, Sungai Tercemar, Warga Kaltim Tuntut Tanggung Jawab Grup Batubara, Betahita,
last modified 2021, diakses Februari 22, 2023, https://betahita.id/news/detail/6600/sungai-
tercemar-warga-kaltim-tuntut-tanggung-jawab-grup-batubara.html.html.
6
Riani Rahayu, Jatam Mendesak Investigasi Pencemaran di Sungai Palakan-Santan,
kaltim.idntimes.com, last modified 2021, diakses Maret 1, 2023,
https://kaltim.idntimes.com/news/kaltim/riani-rahayu-3/jatam-mendesak-investigasi-pencemaran-
di-sungai-palakan-santan.
7
Lesmana dan Djailani, “Protes Sungai Tercemar Racun, Warga Santan Kaltim Surati Investor
Perusahaan Batubara.”
REFERENSI

Betahita, Tim. Sungai Tercemar, Warga Kaltim Tuntut Tanggung Jawab Grup
Batubara. Betahita. Last modified 2021. Diakses Februari 22, 2023.
https://betahita.id/news/detail/6600/sungai-tercemar-warga-kaltim-tuntut-
tanggung-jawab-grup-batubara.html.html.
Gading, Samuel. Dua Sungai di Kukar Disebut Beracun dan Tercemar, PT
Indominco Mandiri Dilaporkan ke Gakkum KLHK. kaltimkece.id. Last
modified 2021. Diakses Februari 22, 2023.
https://kaltimkece.id/warta/lingkungan/dua-sungai-di-kukar-disebut-
beracun-dan-tercemar-pt-indominco-mandiri-dilaporkan-ke-gakkum-klhk.
Galigo, Andi Muhammad Rusdi. Perlindungan Hukum terhadap Masyarakat terkait
Lingkungan Hidup berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Studi Kasus
Pencemaran Sungai Cikijing Kecamatan Rancaekek Bandung Jawa Barat).
Lex Librum: Jurnal Ilmu Hukum 2, no. 2 (2016): 349–366.
file:///Users/andreataquez/Downloads/guia-plan-de-mejora-
institucional.pdf%0Ahttp://salud.tabasco.gob.mx/content/revista%0Ahttp://
www.revistaalad.com/pdfs/Guias_ALAD_11_Nov_2013.pdf%0Ahttp://dx.doi.
org/10.15446/revfacmed.v66n3.60060.%0Ahttp://www.cenetec.
Lesmana, Agung Sandy, dan Mohammad Fadil Djailani. Protes Sungai Tercemar
Racun, Warga Santan Kaltim Surati Investor Perusahaan Batubara .
suara.com. Last modified 2021. Diakses Februari 22, 2023.
https://www.suara.com/news/2021/09/26/183332/protes-sungai-tercemar-
racun-warga-santan-kaltim-surati-investor-perusahaan-batubara.
Rahayu, Riani. Jatam Mendesak Investigasi Pencemaran di Sungai Palakan-
Santan. kaltim.idntimes.com. Last modified 2021. Diakses Maret 1, 2023.
https://kaltim.idntimes.com/news/kaltim/riani-rahayu-3/jatam-mendesak-
investigasi-pencemaran-di-sungai-palakan-santan.
Wibisono, Sri. Tambang Indominco Dituding Cemari Dua Sungai Besar di Kaltim.
IDN Times Kaltim. Last modified 2021. Diakses Februari 22, 2023.
https://kaltim.idntimes.com/news/kaltim/sri-wibisono/tambang-indominco-
dituding-cemari-dua-sungai-besar-di-kaltim?page=all.

Anda mungkin juga menyukai