e-mail: {indriharisanti26@gmail.com,
ketutsudiatmaka.undiksha@gmail.comdewamangku.undiksha@gmai.com}
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah tanggung jawab Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) dalam mengatasi kerugian yang dialami konsumen terhadap dampak yang timbul akibat
terbatasnya penyediaan air bersih serta mengetahui implementasi ketentuan Pasal 19 Undang-Undang
No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen terkait tanggung jawab pelaku usaha terhadap
kosumen PDAM di Kabupaten Buleleng. Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang bersifat
deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan studi kepustakaan. Sampel diambil
dari konsumen PDAM Kabupaten Buleleng dengan Teknik Probability Sampling. Analisis data dilakukan
dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan disajikan secara deskriptif analisis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) Tanggung jawab PDAM Kabupaten Buleleng telah melakukan upaya
penambahan debit dalam rangka mengatasi kekurangan suplai air bersih salah satunya dengan
membuat sumur bor di beberapa titik serta wajib memberikan ganti rugi atas segala kerugian yang
disebabkan oleh gangguan distribusi air yang terjadi bukan hanya dengan normalisasi aliran air, (2)
Pasal 19 UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindunga Konsumen terkait dengan tanggung jawab pelaku
usaha belum dapat diimplementasikan dengan baik, PDAM Kabupaten Buleleng tidak melaksanakan
ketentuan Pasal 19 UUPK yakni terkait dengan tanggung jawab ganti kerugian yang diberikan kepada
masyarakat terkait dengan pelayanan air bersih serta hak yang diterima konsumen tidak sesuai.
Kata kunci: perlindungan konsumen, PDAM Kabupaten Buleleng, UU No. 8 Tahun 1999
Abstract
The purpose this research were to find out how the responsibility of the Regional Water Company
(PDAM) in overcoming the losses suffered by consumers against the impacts arising from the limited
supply of clean water and knowing the implementation of the provisions of Article 19 of Law No. 8 of
1999 concerning Consumer Protection related to the responsibility of business actors to consumers of
PDAM in Buleleng Regency. This study is a descriptive empirical study. Data collection uses interview
methods and literature studies. Samples were taken from consumers of PDAM Buleleng Regency with
Probability Sampling Techniques. Data analysis was performed with qualitative descriptive analysis
techniques and presented in descriptive analysis. The results of the study show that (1) the responsibility
of the Buleleng Regency PDAM has made efforts to add debit in order to overcome the shortage of clean
water supply, one of which is to make drill wells at several points and must provide compensation for any
losses caused by water distribution disruptions that occur only by normalizing the flow of water, (2) Article
19 of Law No. 8 of 1999 concerning Flower Protection Consumers related to the responsibility of
business people have not been able to implement it well, Buleleng Regency PDAM does not implement
the provisions of Article 19 of UUPK which is related to the responsibility for compensation given to the
community related to clean water services and inappropriate rights received by consumers.
192
e-Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Hukum (Volume 2 No. 3 Tahun 2019)
193
e-Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Hukum (Volume 2 No. 3 Tahun 2019)
produksi sebesar 460 ltr/dt dengan jumlah kesejahteraan upaya masyarakat. PDAM
pelanggan 32.097 Sambungan. Buleleng merupakan perusahaan daerah
Perusahaan adalah sebuah yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten
lembaga yang didirikan oleh seseorang Buleleng yang bergerak dalam bidang
atau lebih dengan tujuan untuk pelayanan air minum untuk Kabupaten
mendapatkan keuntungan atas penjualan Buleleng. PDAM Buleleng berfungsi
barang atau jasa yang sebanyak- sebagai lembaga bisnis, yang harus
banyaknya guna kesejahteraan semua berorientasi pada laba melalui efisiensi
karyawannya. Perusahaan adalah tempat usaha, juga berfungsi sebagai lembaga
berlangsungnya kegiatan teknis dan sosial.
kesatuan organisasi modal dan tenaga Kabupaten Buleleng merupakan
kerja yang bertujuan menghasilkan barang- salah satu kabupaten terluas di Provinsi
barang atau jasa sehingga dapat melayani Bali. Namun populasi penduduk Kabupaten
kepentingan umum. Bidang-bidang yang Buleleng Kota Singaraja tidaklah sepadat
ada dalam lingkup usaha, antara lain Kota Denpasar, karena memang sebagian
bidang produksi, sirkulasi, iklan, keuangan, besar penduduknya mencari nafkah ke
teknik, personalia, dan layanan pelanggan Denpasar. Untuk kebutuhan akan konsumsi
(costumer care). Namanya saja bidang air tetaplah tinggi. Untuk pasokan air
usaha (bisnis) maka segala gerak yang sebagian besar masyarakat masih
dilakukan harus memperhitungkan bisnis, mengandalkan air tanah bersumber dari
dengan menekan biaya (cost) serendah- sumur dan sebagian lagi berlangganan air
rendahnya dan menghasilkan (profit) yang di PDAM Buleleng. Pada saat ini
sebanyak-banyaknya (Djuroto, 2000; 25). perencanaan besarnya kebutuhan air
PDAM merupakan salah satu unit usaha domestik PDAM Buleleng sebesar 100
milik daerah, yang bergerak dalam liter/jiwa/hari. Angka ini diperoleh
distribusi air bersih bagi masyarakat umum. berdasarkan ketetapan dari Departemen
PDAM terdapat di setiap provinsi, Permukiman Dan Prasarana Wilayah
kabupaten, dan kotamadya di seluruh tentang konsep penyusunan pelayanan
Indonesia. PDAM merupakan perusahaan bidang air minum
daerah sebagai sarana penyedia air bersih Dalam rangka memenuhi kebutuhan
yang diawasi dan dimonitor oleh aparat- pokok masyarakat akan air minum yang
aparat eksekutif maupun legislatif daerah. bersih, sehat dan produktif perlu
Perusahaan air minum yang dikelola diselenggarakan sistem penyediaan air
negara secara modern sudah ada sejak minum, dalam penyelenggaraan sistem
zaman penjajahan Belanda pada tahun tersebut masyarakat menginginkan sistem
1920 dan dengan yang transparan, akuntabel, efisien.
nama Waterleiding sedangkan pada Transparan maksudnya
pendudukan Jepang perusahaan air minum penyelenggaraannya terbuka dan jujur
dinamai Suido Syo. tanpa ada yang ditutupi, akuntabel
Perusahaan Daerah Air Minum maksudnya segala proses yang terjadi
(PDAM) dipilih sebagai objek kajian dapat dipertanggungjawabkan kepada
mengingat badan usaha milik pemerintah konsumen sesuai dengan peraturan dan
daerah ini merupakan sebuah lembaga perundang-undangan yang berlaku serta
yang penting untuk dapat melihat efisien dimana segala prosedur
bagaimana pemerintah daerah memberikan penyelenggaraannya tepat guna dan
pelayanan kepada masyarakat. cermat tanpa membuang waktu maupun
Keberhasilan PDAM dalam menyediakan sumber daya. PDAM yang mempunyai
air bersih untuk masyarakat pelanggan peran penting dalam pengelolaan air minum
yang tercukup dalam wilayah pelayanannya terbentuk dalam maksud dan tujuannya
pada satu sisi menunjukkan kinerja yang yang diatur dalam pasal 2 Perda Kabupaten
baik dari para personilnya pada sisi lain Buleleng No. 2 Tahun 2010 tentang
juga memperlihatkan bahwa pemerintah Perusahaan daerah Air Minum Kabupaten
daerah telah memperlihatkan upaya yang Buleleng yang telah diperbarui dengan
sungguh-sungguh dalam meningkatkan Perda No. 7 Tahun 2014 tentang
194
e-Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Hukum (Volume 2 No. 3 Tahun 2019)
195
e-Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Hukum (Volume 2 No. 3 Tahun 2019)
bersih di wilayah cakupan layanan PDAM. konsumen, dalam hal ini pelanggan PDAM
Direktur Utama PDAM Buleleng mengatakan Buleleng yang dirugikan. Namun hal ini
pelayanan air bersih Buleleng sudah belum disadari benar oleh masyarakat
terpenuhi sebesar 89 persen, dari 68 selaku konsumen PDAM sehingga belum
Desa/Kelurahan yang memang menjadi ada langkah tegas dalam menuntut
wilayah cakupan layanan PDAM Bueleng. tanggung jawab PDAM terhadap kerugian
Meningkatnya jumlah pelanggan tentu yang dialami oleh konsumen.
meningkatkan kebutuhan air harian yang Berdasarkan latar belakang yang
harus didistribusikan oleh PDAM. Hasil telah disampaikan diatas, maka penulis
survei awal melalui metode wawancara tertarik untuk mengangkat suatu tema yang
didapatkan bahwa terjadi ketidakmerataan akan penulis bahas dengan judul:
distribusi air bersih pada cakupan pelayanan “PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP
PDAM Buleleng yang terutama terjadi pada KONSUMEN DITINJAU DARI UU NO 8
musim kemarau. Hal ini kerap terjadi di TAHUN 1999 (STUDI KASUS KELALAIAN
beberapa daerah contohnya Banyuning, PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
Sambangan, dan Panji. Aliran air PDAM (PDAM) KABUPATEN BULELENG”.dengan
pada musim kemarau sangat kecil bahkan tujuan untuk mengetahui tanggung jawab
mati ketika jam puncak pemakaian di pagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
dan sore hari, sangat meresahkan bagi dalam mengatasi kerugian yang dialami
pelanggan di daerah tersebut dan tentu saja konsumen terhadap dampak yang timbul
menyebabkan kerugian pada masyarakat akibat dari terbatasnya penyediaan air
sebagai konsumen yang membayar untuk bersih serta implementasi ketentuan Pasal
memperoleh pelayanan PDAM. 19 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999
Permasalahan ini sudah menjadi polemik tentang Perlindungan Konsumen terkait
setiap tahun dan sangat merugikan tanggung jawab pelaku usaha terhadap
konsumen. Terlebih lagi, usaha PDAM kosumen PDAM di Kabupaten Buleleng.
dalam mengatasi polemik ini belum
membuahkan hasil berarti yang mana RUMUSAN MASALAH
meningkatkan ketidakpuasan pelanggan Berdasarkan uraian di atas maka
yang terdampak. Hal ini tentu ironis ketika dapat dirumuskan pokok-pokok
PDAM masih kesulitan untuk menyediakan permasalahan sebagai berikut:
air yang cukup untuk pelanggan yang ada 1. Bagaimanakah tanggung jawab
tetapi PDAM terus berusaha menambah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
jumlah pelanggan baru. dalam mengatasi kerugian yang dialami
Masyarakat sebagai konsumen konsumen terhadap dampak yang timbul
mempunyai hak dan kewajibannya dalam akibat dari terbatasnya penyediaan air
menjalani dan berperan sebagai konsumen, bersih?
hal ini dibuktikan dengan diaturnya UU No. 2. Bagaimana implementasi ketentuan
8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Pasal 19 Undang-Undang No. 8 Tahun
Konsumen yakni dalam pengertiannya 1999 tentang Perlindungan Konsumen
disebutkan dalam pasal 1 angka 1 adalah, terkait tanggung jawab pelaku usaha
“Perlindungan konsumen adalah segala terhadap kosumen PDAM di Kabupaten
upaya yang menjamin adanya kepastian Buleleng?
hukum untuk memberi perlindungan hukum
kepada konsumen.” Lebih lanjut pada Pasal METODE PENELITIAN
4 huruf (g) menyatakan hak konsumen “Hak Penelitian mengenai “Perlindungan
untuk diperlakukan atau dilayani secara Hukum Terhadap Konsumen Ditinjau dari
benar dan jujur serta tidak diskriminatif.” Undang-Undang No 8 Tahun 1999 (Studi
Kemudian pada penjelasan Pasal 7 huruf Kasus Kelalaian Perusahaan Daerah Air
(c) “Memperlakukan atau melayani Minum (PDAM) Kabupaten Buleleng)”
konsumen secara benar dan jujur serta adalah merupakan penelitian empiris.
tidak diskriminatif.” Ketentuan pada Pasal- Dikatakan sebagai penelitian empiris
Pasal pada UU Perlindungan Konsumen karena terdapat kesenjangan antara das
tersebut dapat menjadi payung hukum bagi solen dengan das sein, yaitu kesenjangan
196
e-Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Hukum (Volume 2 No. 3 Tahun 2019)
antara keadaan teoritis dengan fakta primer maupun data sekunder, kemudian
hukum. Metode penelitian hukum empiris diolah dan dianalisis dengan
adalah suatu metode penelitian hukum mempergunakan teknik analisis deskriptif
yang berfungsi untuk melihat hukum dalam kualitatif, yaitu dengan menguraikan semua
artian nyata dan meneliti bagaimana data menurut mutu, sifat gejala, dan
bekerjanya hukum di lingkungan peristiwa hukumnya dengan
masyarakat. Sifat penelitian yang mempertautkan antara data primer dengan
digunakan bersifat deskriptif bertujuan data sekunder. Setelah itu, data tersebut
menggambarkan secara tepat sifat-sifat disajikan secara deskriptif analisis dengan
suatu individu, keadaan, gejala, atau menguraikannya secara sistematis dan
kelompok tertentu, atau untuk menentukan komprehensif, sehingga mampu menjawab
penyebaran suatu gejala, atau untuk permasalahan yang diteliti dalam penelitian
menentukan ada tidaknya hubungan antara ini.
suatu gejala dengan gejala lain dalam
masyarakat ( Amiruddin & Azikin, Op-Cit, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25). Data yang digunakan dalam penelitian Tanggung Jawab Perusahaan Daerah Air
ini adalah data primer dan data sekunder. Minum (PDAM) Dalam Mengatasi
Data primer adalah data yang diperoleh dari Kerugian Yang Dialami Konsumen
penelitian di lapangan. Sedangkan yang Terhadap Dampak Yang Timbul Akibat
dimaksud dengan data sekunder adalah Dari Terbatasnya Penyediaan Air Bersih.
data yang diperoleh dari bahan hukum Hasil wawancara yang dilakukan
primer yang bersumber dari peraturan terhadap Kasubbag Perencanaan Teknik
perundang-undangan dan dokumen hukum, PDAM Kabupaten Buleleng, Nyoman
dan data yang bersumber pada bahan Mardika, diperoleh informasi bahwa PDAM
hukum sekunder yang terdiri dari buku-buku terus melakukan tanggung jawab dengan
ilmiah dan tulisan-tulisan hukum upaya penambahan debit dalam rangka
(Muhammad, 2004 ; 202). Teknik mengatasi kekurangan suplai air bersih
pengumpulan data dilakukan dengan cara salah satunya dengan membuat sumur bor
studi lapangan yaitu dengan cara di beberapa titik. Untuk tahun 2019
mengadakan wawancara (interview) direncakanan untuk membuat sumur bor di
dengan para responden dan informan. daerah Pulau Menjangan. Selain itu, PDAM
Interview adalah pengajuan pertanyaan- siap siaga menyediakan suplai air bersih
pertanyaan meminta keterangan dan untuk daerah yang mengalami gangguan
penjelasan-penjelasan sambil menilai distribusi dengan menggunakan mobil
jawaban-jawabannya. Didalam tangki air bersih. Namun, hal itu baru akan
mendapatkan data yang diperlukan dilakukan apabila telah ada aduan dari
digunakan metode wawancara bebas masyarakat akan gangguan distribusi air
terpimpin yang bersifat komprehensif bersih. Pipa pecah atau bocor merupakan
(mendalam) dengan menggunakan alat tulis permasalahan yang sangat sering diadukan
(Ash-Shofa, 2004 ; 153). Lokasi penelitian pelanggan PDAM Kabupaten Buleleng.
dalam kaitannya dengan penelitian ini Untuk mengatasinya, PDAM Kabupaten
adalah di Kabupaten Buleleng. Pemilihan Buleleng memiliki tim yang siaga selama 24
lokasi penelitian ini didasarkan atas jam untuk memperbaiki kebocoran tersebut.
pertimbangan bahwa Kabupaten Buleleng Perda No. 10 Tahun 2010 tentang
merupakan salah satu Kabupaten di Bali. Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten
Dalam penelitian ini digunakan teknik Buleleng yang telah diperbarui dengan
Probability Sampling. Probability Sampling Perda No. 7 Tahun 2014 tentang
adalah teknik untuk memberikan peluang Perubahan Atas Peraturan Daerah
yang sama pada setiap anggota populasi Kabupaten Buleleng No. 2 Tahun 2010
untuk dipilih menjadi anggota sampel mengatur tentang tanggung jawab PDAM
dimana setiap elemen sampel memiliki Kabupaten Buleleng terhadap konsumen
kesempatan yang sama untuk diambil pada Pasal 7 hurup (d) hanya terkait
sebagai sampel dalam penelitian. Dari data dengan memberi pelayanan penyediaan air
yang berhasil dikumpulkan, baik data
197
e-Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Hukum (Volume 2 No. 3 Tahun 2019)
minum dengan kualitas, kuantitas dan setara nilainya, atau perawatan kesehatan
kontinuitas sesuai dengan standar yang dan/atau pemberian santunan yang sesuai
ditetapkan. Melihat dari tanggung jawab dengan ketentuan peraturan perundang-
tersebut jika dilihat dari perda No. 7 Taun undangan yang berlaku; Pemberian ganti
2014 maka perusahaan PDAM Kabupaten rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7
Buleleng telah melakukan tanggung jawab (tujuh) hari setelah tanggal transaksi;
kepada keonsumen terkait dengan Pemberian ganti rugi sebagaimana
memberikan pelayanan air minum dengan dimaksud pada ayat (1) dan (2) tidak
kualitas dan kuantitas dan kontinuitas, hal menghapuskan kemungkinan adanya
ini dibuktikan bahwa PDAM Kabupaten tuntutan pidana berdasarkan pembuktian
Buleleng telah melakukan upaya lebih lanjut mengenai adanya unsur
penambahan debit air bersih dengan kesalahan. Ketentuan sebagaimana
membuat sumur bor di beberapa daerah dimaksud pada ayat (1) dan (2) tidak
dan siaga menyediakan suplai air bersih berlaku apabila pelaku usaha dapat
untuk daerah yang mengalami gangguan membuktikan bahwa kesalahan tersebut
distribusi dengan menggunakan mobil merupakan kesalahan konsumen.
tangki air bersih. Memperhatikan substansi Pasal 19
Berdasarkan UU No.8 Tahun 1999 ayat (1) dapat diketahui bahwa tanggung
Pasal 7, Kewajiban pelaku usaha yang jawab pelaku usaha, meliputi: Tanggung
mana juga menjadi kewajiban PDAM jawab ganti kerugian atas kerusakan;
Kabupaten Buleleng adalah sebagai Tanggung jawab ganti kerugian atas
berikut: Beritikad baik dalam melakukan pencemaran; dan Tanggung jawab ganti
kegiatan usahanya; Memberikan informasi kerugian atas kerugian konsumen.
yang benar, jelas, dan jujur mengenai Berdasarkan hal ini, maka adanya produk
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa barang dan/atau jasa yang cacat bukan
serta memberi penjelasan penggunaan, merupakan satu-satunya dasar
perbaikan, dan pemeliharaan; pertanggungjawaban pelaku usaha. Hal ini
Memperlakukan atau melayani konsumen berarti bahwa tanggung jawab pelaku
secara benar dan jujur serta tidak usaha meliputi segala kerugian yang
diskriminatif; Menjamin mutu barang dialami konsumen.
dan/atau jasa yang diproduksi atau Meninjau dari ketentuan tersebut
diperdagangkan berdasarkan ketentuan maka Tanggung Jawab PDAM Kabupaten
standar mutu barang dan/atau jasa yang Buleleng sebagai pelaku usaha bisa saja
berlaku; Memberi kesempatan kepada terjadi akibat terganggunya penyaluran air
konsumen untuk menguji dan/ atau bersih dengan memberikan ganti rugi atas
mencoba barang dan/atau jasa tertentu segala kerugian yang disebabkan oleh
serta memberi jaminan dan/atau garansi gangguan distribusi air yang terjadi bukan
atas barang yang dibuat dan/atau hanya dengan normalisasi aliran air. Ganti
diperdagangkan; Memberikan kompensasi, kerugian tersebut baik berupa material
ganti rugi, apabila barang dan/jasa yang maupun non material pada konsumen
diterima atau dimanfaatkan konsumen tidak tanpa menunggu tuntutan dari konsumen
sesuai dengan perjanjian. itu sendiri. Ganti rugi layak diberikan karena
Sedangkan tanggung jawab yang PDAM selaku pelaku usaha telah
dimiliki pelaku usaha sesuai Pasal 19 UU melanggar kewajibannya yaitu menjamin
No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi
Konsumen adalah : Pelaku usaha atau diperdagangkan.
bertanggung jawab memberikan ganti rugi
atas kerusakan, pencemaran, dan/atau Implementasi Pasal 19 UU No.8 Tahun
kerugian konsumen akibat mengonsumsi 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau terkait perlindungan hukum terhadap
diperdagangkan; Ganti rugi sebagaimana konsumen PDAM di Kabupaten Buleleng
yang dimaksud ayat (1) dapat berupa PDAM Kabupaten Buleleng sebagai
pengembalian uang atau penggantian perusahaan penyedia layanan air bersih
barang dan/atau jasa yang sejenis atau bagi daerah Kabupaten Buleleng memiliki
198
e-Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Hukum (Volume 2 No. 3 Tahun 2019)
199
e-Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Hukum (Volume 2 No. 3 Tahun 2019)
200
e-Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Hukum (Volume 2 No. 3 Tahun 2019)
201
e-Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Hukum (Volume 2 No. 3 Tahun 2019)
202
e-Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ilmu Hukum (Volume 2 No. 3 Tahun 2019)
203