Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH (IPAM)


OLEH
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Disusun Oleh:
Rendy Pramuditha (210611062)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK SIPIL

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, bimbingan
dan kekuatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mengenai INSTALASI
PENGELOLAAN AIR MINUM (IPAM) yang ada di Perusahaan Daerah Air MInum (PDAM)
Tirta Jeneberang, Gowa, Sulawesi Selatan.
Disadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dibutuhkan saran dan
kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 8 April 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………...………....2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………….2
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………..2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air Baku dan Sumber Daya Air Permukaan…………………………………. 3
2.2 Kualitas Air………………………………………………………………………..3
2.3 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)......................................................4
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sumber Air Baku PDAM Tirta Jeneberang………..……………………….…5
3.2 Sistem Pengelolaan PDAM Tirta Jeneberang………………………………. 5
3.3 Distribusi PDAM Jeneberang…………………………………………………..6
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………… 7
4.2 Saran……………………………………………………………………………...8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air dipermukaan Bumi sebagai salah satu sumber daya alam menutupi sekitar 70%
permukaan bumi, dengan jumlah sekitar 1.368 juta km. Manfaat sumber daya air bagi
makhluk hidup bermacam-macam misalnya mandi, kegiatan mencuci, pertanian,
peternakan,perikanan, transportasi dan kegiatan produksi air minum. Hal ini menyebabkan
air di suatu wilayah menjadi salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi
manusia.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat kota Sungguminasa dan
penduduk kabupaten Gowa umumnya, maka pada tahun 1980 didirikanlah satu pengolahan
air bersih oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan umum Cabang Dinas
Kabupaten Gowa, dimana pengolahan dan pengawasannya dilaksanakan oleh Proyek
Pengolahan Sarana Air Bersih (PPSAB) provinsi Sulawesi Selatan, dengan kapasitas
produk air bersih 10 liter/detik. Pada tahun 1981 unit pengolahan air Kabupaten Gowa mulai
memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat kota Sungguminasa hingga pada tanggal 8
September 1982 sesuai berita acara penyerahan Asset Pemerintah Pusat oleh Departemen
Keuangan Republik Indonesia kepada Pemerintah Kabupaten Gowa, bersamaan itu pula
unit Pengelolaan Air Minum (BPAM) Kabupaten Gowa yang pengelolaannya dan tanggung
jawabnya masih tetap berada pada PSAB. Pada tahun 1988 berdasarkan Perda No 2 tahun
1988 tanggal 15 Maret 1988 didirikanlah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Kabupaten Gowa. Berhubung karena Unit Pengelolaan Air Bersih telah ada di Kabupaten
Gowa yaitu Badan Pengelolaan Air Minum milik Direktorat Jenderal Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum Cabang Dinas Kabupaten Gowa, maka oleh Pemda Gowa
mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk menyerahkan pengelolaan BPAM tersebut
kepada Pemerintah Kabupaten Gowa, sehingga pada tanggal 23 Januari 1991
berdasarkan SK Menteri PU Nomor 7/KPTS/1991 Tanggal 09 Februari 1991,
terlaksanalah penanda tanganan Berita Acara Penyerahan Pengelolaan Prasarana
dan Sarana Pengelolaan Air Bersih di Kabupaten Gowa menjadi Perusahaan
Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Gowa.
1.2 Rumusan Masalah

Air minum yang sesuai dengan syarat kesehatan merupakan kebutuhan dasar
manusia. Oleh karenanya kebutuhan air minum harus tersedia dalam kualitas yang
memadai. Untuk mendapatkan air yang berkualitas dan sesuai standart kualitas air
minum, maka diperlukan suatu pengelolaan air yang bisa menjamin terpenuhinya
kualitas air yang diinginkan.Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Jeneberang merupakan suatu badan usaha yang mengelola dan melayani
kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
Hal itu mendorong saya untuk merumuskan masalah-masalah terkait PDAM
Tirta Jeneberang, sebagai berikut:
1. Darimana air baku yang diolah PDAM Tirta Jeneberang ?
2. Bagaimana proses pengolahan air di PDAM Tirta Jeneberang ?
3. Apa fasilitas yang ada di PDAM Tirta Jeneberang ?
4. Bagaimana proses distribusi air dari PDAM TIrta Jeneberang ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya, maka tujuan


penulisan ini antara lain.
1. Mengetahui darimana air baku yang diolah PDAM Tirta Jeneberang ?
2. Mengetahui bagaimana proses pengolahan air di PDAM Tirta Jeneberang ?
3. Mengetahui apa fasilitas yang ada di PDAM Tirta Jeneberang ?
4. Mengetahui bagaimana proses distribusi air dari PDAM TIrta Jeneberang ?

1.4 Manfaat

Merujuk pada penulisan makalah ini diharapkan dapat menambahkan infromasi


mengenai PDAM Tirta Jeneberang dan bagaimana pengolahan air di PDAM Tirta
Jeneberang serta bagaimana distribusi air di PDAM Tirta Jeneberang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Baku dan Sumber Daya Air Permukaan


Air baku adalah air yang akan digunakan untuk input pengolahan air minum yang
memenuhi baku mutu air baku. Air baku yang diolah menjadi air minum dapat berasal dari
sumber air bawah tanah yaitu dari lapisan yang mengandung air dibawah permukaan tanah
dangkal atau dalam dan sumber air permukaan yaitu sungai, danau, rawa, dan mata air. Air
baku yang digunakan di PDAM Tirta Jeneberang adalah 90% dari Bendungan bili-bili,
Sungai Jeneberang, Mata air Patene di Kecamatan Tinggimoncong, Sungai Palleko, Sungai
Cikoro, dan Sungai Tassese.
Sumberdaya air permukaan merupakan salah satu sumberdaya yang banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat. Air permukaan dapat berupa danau,sungai, dan waduk.
Perairan menggenang yang terbentuk akibat pembendungan aliran sungai dan dibuat
secara sengaja disebut waduk. Waduk digunakan sebagai salah satu sumber air tawar yang
dibutuhkan makhluk hidup dalam memenuhi kebutuhan air dalam hidupnya. Waduk
berfungsi untuk menyimpan air, suatu bangunan dapat dikatakan sebagai waduk ketika
tinggi tubuh perairan lebih dari 10 meter dengan volume tampungan lebih dari 100.000
meter kubik. Air yang ditampung di dalam waduk ini dapat digunakan untuk bermacam
macam keperluan antara lain sebagai sumber air baku untuk air minum (PDAM),
pembangkit tenaga listrik, pariwisata, dan irigasi.

2.2 Kualitas Air


Kualitas air merupakan kondisi air berdasarkan karakter fisik, kimiawi, dan biologisnya.
Kualitas air diartikan sebagai sifat air yang mempunyai kandungan makhluk hidup, zat
energi dan komponen lain dalam air. Kualitas air antara satu wilayah dengan wilayah lainnya
akan berbeda sesuai dengan karakterisktik wilayahnya masing-masing, sehingga
pemantauan air sangat dibutuhkan.
Parameter kualitas air sebagai syarat dan pengawasan kualitas air minum berupa
parameter fisik, kimia dan biologi diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Air dikatakan
tercemar apabila mengandung zat organik atau komponen lainnya yang dapat mengubah
fungsi air dan peruntukannya. Kualitas air di suatu daerah dengan daerah lain berbeda
sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. Faktor utama yang mempengaruhi
kualitas air yaitu faktor alami, faktor buatan akibat aktivitas manusia dan waktu. Faktor alami
terdiri dari proses yang terjadi di alam yaitu iklim, geologi, dan vegetasi. Faktor buatan akibat
aktivitas manusia misalnya sampah akibat pembuangan sampah sembarangan, limbah
domestik dan limbah industri.

2.3 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)


Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu sistem
penyedian air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu sistem penyediaan air bersih
tidak akan berfungsi. Salah satu perusahaan yang menjadi penyedia dan pengelola air
bersih di Indonesia yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). PDAM sebagai
perusahaan air bersih bertanggung jawab atas kualitas air yang disalurkan kepada
masyarakat yang harus sesuai dengan standar air minum yang berarti semua sifat fisik,
kimia, dan biologi memenuhi persyaratan buku mutu air minum sesuai ketentuan.
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 adanya PDAM merupakan perusahaan
milik Pemerintah Daerah yang memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan
kemanfaatan umum di bidang air minum. Sistem yang biasanya dikembangkan oleh PDAM
dalam melakukan distribusi air kepada masyarakat yaitu melalui sistem jaringan
menggunakan pipa. Pipa ini yang kemudian menghubungkan sumber air baku dengan kran
air warga. Penyediaan air bersih merupakan salah satu contoh pemanfaatan air yang
dilakukan oleh PDAM. Hal ini merupakan salah satu tahapan penting dalam teknik
pengembangan sumber daya air.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sumber Air Baku PDAM Tirta Jeneberang


Sumber Air baku PDAM Kabupaten Gowa 90 persen dari Bendungan Bili-bili, Sungai
Jeneberang, Mata Air Patene di Kecamatan Tinggimoncong, Sungai Palleko, Sungai Cikoro dan
Sungai Tassese.
Bendungan Bili-Bili terletak + 30 Km disebelah timur Kota Makassar dan ke arah
hulu pertemuan sungai Jeneberang dengan sungai Jenelata. terletak di Desa Bili – Bili
Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.
Secara geografis terletak di 5oo15’ Ls dan 119o37’ BT. Bendungan ini membendung
sungai Jeneberang yang bersumber dari gunung Bawakaraeng Kabupaten Gowa
Provinsi Sulawesi Selatan. Bendungan bili-bili memiliki total luas area genangan 22.15
km2, tampungan efektif 346.000.000 m3, dan tampungan total 375.000.000 m3. Dengan
sumber pengisi waduk yaitu sungai jeneberang.

3.2 Sistem Pengelolaan PDAM Tirta Jeneberang


Untuk menghasilkan air bersih yang siap di salurkan ke pelangan, PDAM Tirta
Jeneberang Kab. Gowa harus melalui tahap instalasi yang dilakukan oleh bagian produksi.
Adapun tahap instalasi tersebut yaitu:
1. Instalasi Sumber Air merupakan instalasi atau tempat pengambilan air. Produksi air yang
dihasilkan oleh perusahaan dengan sumber air yang berasal dari Bili-bili Kabupaten Gowa.
2. Instalasi Pengolahan Air merupakan instalasi atau tempat air diolah dari air baku yang di
ambil dari sumber air menjadi air yang siap untuk di produksi. Lebih rinci diuraikan sebagai
berikut.

● Sumber air yang diperoleh oleh IKK Barombong Kecamatan Barombong Kabupaten
Gowa berasal dari Sungai Jeneberang. Proses ini memanfaatkan system pompanisasi
untuk mengalirkan air melalui pipa bawah tanah.
● Instalasi Pengolahan Air merupakan proses pekerjaan paling banyak, memproses air
baku menjadi air siap untuk di produksi. Pada instalasi pengolahanair terdapat
bangunan, alat-alat pengolahan air, reservoir/penampungan, mesin-mesin, meteran, dan
dibutukan listrik 75 untuk mentransfer air ke bagian transmisi dan distribusi. Adapun
proses pengolahan air di bagian pengolahan ini adalah sebagai berikut :

a). Masuknya air pada instalasi ini dimulai dengan mencampurkan air bahan baku yang
telah di ambil dari instalasi sumber air dengan tawas dan kaporit, tujuannya agar air
terpisah dari lumpur-lumpur. Dalam sistem pemberian tawas dibutuhkan 10 kg tiap 8 jam
dengan 1 kali pelarutan, Sehingga dalam sehari di butuhkan 30 kg tiap 8 jam pelarutan.
Adapun Kaporit diberikan setiap 8 jam dengan jumlah 10 kg 1 kali pelarutan, Maka dalam
sehari dibutuhkan 30 kg dengan 3x pelarutan. Pencampuran dilakukan dengan
caraMagma vlog yaitu proses pencampuran yang dilakukan secara bersamaan antara
bahan tawas dan kaporit

b). Setelah air tercampur tawas, air kemudian di pompa agar masuk ke mesin/ tabung
pengolahan. Pada proses ini air akan di campur dengan bahan-bahan Alumunium Sulfat
dan bahan kimia lainnya, tempat ini dinamakan cascada.

c). Air mengalir dari cascada menuju ke flokasi, tempat ini berfungsi sebagai penyaringan
pertama, dan memisahkan air dari lumpur-lumpur dan segera masuk ke pipa
pembuangan. Air yang telah terpisah dari lumpur kemudian akan masuk ke dalan bak
filter.Filter ini berfungsi menjernihkan air dari kuman agar air yang dihasilkan lebih
bersih.Setelah melalui filter, air hasil olahan akan di pompa ke dalam bak penampungan
(reservior).Adapun alat ukur untuk mengetahui debit air telah penuh dalam bak
penampungan yaitudengan menggunakan alat ukur beton dengan panjang sekitar ± 5
meter yang diberi tandatulisan serta menggunakan tali sebagai tanda petunjuk dimana
air sudah penuh.

3.3 Distribusi PDAM Jeneberang


Proses distribusi dilakukan dengan mengalirkan air bersih dengan sistem pipa bawah
tanah. Proses distribusi air bersih tersebut dilakukan selama 24 jam ke seluruh pelanggan
yang dilayani oleh IKK Barombong.
4.1 Kesimpulan
PDAM Tirta Jeneberang merupakan satu-satunya Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) yang berada Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. PDAM tersebut
merupakan perusahaan yang melayani penyediaan sumber air kepada masyarakat dalam
dalam berbagai bidang seperti kebutuhan pertanian dan air minum, dalam PDAM Tirta
Jeneberang juga terdapat Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berperan sebagai penyedia
air minum untuk disalurkan kepada masyarakat yang sesuai dengan standar kelayakan air
minum.

4.2 Saran
Diperlukan penambahan pembangunan untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) agar
menambah jumlah kapasitas daya tampung air minum lebih banyak, sehingga dapat
disalurkan ke masyarakat lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA
1. PERUMDA AIR MINUM TIRTA JENEBERANG KAB.GOWA
2. https://sda.pu.go.id/balai/bbwspompenganjeneberang/2022/02/22/bendungan-bili-bili/
3. Dokumen UKL-UPL Kegiatan Pembangunan IPA Kap. 30 L/dtk dan Jaringan
Distribusi Utama PDAM Tirta Jeneberang Di Desa Tamannyeleng Kecamatan
Barombong Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatandengan identitas
4. http://pdamgowa.co.id/sejarah

Anda mungkin juga menyukai