Disusun Oleh:
Rendy Pramuditha (210611062)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK SIPIL
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, bimbingan
dan kekuatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mengenai INSTALASI
PENGELOLAAN AIR MINUM (IPAM) yang ada di Perusahaan Daerah Air MInum (PDAM)
Tirta Jeneberang, Gowa, Sulawesi Selatan.
Disadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dibutuhkan saran dan
kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Air minum yang sesuai dengan syarat kesehatan merupakan kebutuhan dasar
manusia. Oleh karenanya kebutuhan air minum harus tersedia dalam kualitas yang
memadai. Untuk mendapatkan air yang berkualitas dan sesuai standart kualitas air
minum, maka diperlukan suatu pengelolaan air yang bisa menjamin terpenuhinya
kualitas air yang diinginkan.Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Jeneberang merupakan suatu badan usaha yang mengelola dan melayani
kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
Hal itu mendorong saya untuk merumuskan masalah-masalah terkait PDAM
Tirta Jeneberang, sebagai berikut:
1. Darimana air baku yang diolah PDAM Tirta Jeneberang ?
2. Bagaimana proses pengolahan air di PDAM Tirta Jeneberang ?
3. Apa fasilitas yang ada di PDAM Tirta Jeneberang ?
4. Bagaimana proses distribusi air dari PDAM TIrta Jeneberang ?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
● Sumber air yang diperoleh oleh IKK Barombong Kecamatan Barombong Kabupaten
Gowa berasal dari Sungai Jeneberang. Proses ini memanfaatkan system pompanisasi
untuk mengalirkan air melalui pipa bawah tanah.
● Instalasi Pengolahan Air merupakan proses pekerjaan paling banyak, memproses air
baku menjadi air siap untuk di produksi. Pada instalasi pengolahanair terdapat
bangunan, alat-alat pengolahan air, reservoir/penampungan, mesin-mesin, meteran, dan
dibutukan listrik 75 untuk mentransfer air ke bagian transmisi dan distribusi. Adapun
proses pengolahan air di bagian pengolahan ini adalah sebagai berikut :
a). Masuknya air pada instalasi ini dimulai dengan mencampurkan air bahan baku yang
telah di ambil dari instalasi sumber air dengan tawas dan kaporit, tujuannya agar air
terpisah dari lumpur-lumpur. Dalam sistem pemberian tawas dibutuhkan 10 kg tiap 8 jam
dengan 1 kali pelarutan, Sehingga dalam sehari di butuhkan 30 kg tiap 8 jam pelarutan.
Adapun Kaporit diberikan setiap 8 jam dengan jumlah 10 kg 1 kali pelarutan, Maka dalam
sehari dibutuhkan 30 kg dengan 3x pelarutan. Pencampuran dilakukan dengan
caraMagma vlog yaitu proses pencampuran yang dilakukan secara bersamaan antara
bahan tawas dan kaporit
b). Setelah air tercampur tawas, air kemudian di pompa agar masuk ke mesin/ tabung
pengolahan. Pada proses ini air akan di campur dengan bahan-bahan Alumunium Sulfat
dan bahan kimia lainnya, tempat ini dinamakan cascada.
c). Air mengalir dari cascada menuju ke flokasi, tempat ini berfungsi sebagai penyaringan
pertama, dan memisahkan air dari lumpur-lumpur dan segera masuk ke pipa
pembuangan. Air yang telah terpisah dari lumpur kemudian akan masuk ke dalan bak
filter.Filter ini berfungsi menjernihkan air dari kuman agar air yang dihasilkan lebih
bersih.Setelah melalui filter, air hasil olahan akan di pompa ke dalam bak penampungan
(reservior).Adapun alat ukur untuk mengetahui debit air telah penuh dalam bak
penampungan yaitudengan menggunakan alat ukur beton dengan panjang sekitar ± 5
meter yang diberi tandatulisan serta menggunakan tali sebagai tanda petunjuk dimana
air sudah penuh.
4.2 Saran
Diperlukan penambahan pembangunan untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) agar
menambah jumlah kapasitas daya tampung air minum lebih banyak, sehingga dapat
disalurkan ke masyarakat lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
1. PERUMDA AIR MINUM TIRTA JENEBERANG KAB.GOWA
2. https://sda.pu.go.id/balai/bbwspompenganjeneberang/2022/02/22/bendungan-bili-bili/
3. Dokumen UKL-UPL Kegiatan Pembangunan IPA Kap. 30 L/dtk dan Jaringan
Distribusi Utama PDAM Tirta Jeneberang Di Desa Tamannyeleng Kecamatan
Barombong Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatandengan identitas
4. http://pdamgowa.co.id/sejarah