Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA

(MBKM)
KEGIATAN POTENSI SDA, SDM DESA DAN PERENCANAAN INFASTRUKTUR
PERWISATA, DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MANDIRI DESA, UNTUK
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA ROPU TENGAH BALU, KECAMATAN
SAHU,KABUPATEN HALMAHERA BARAT

NAMA: MAGHFIRA BASRA

NPM: 02031911064

KELAS: 5B

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2021/2022
HALAMAN LAPORAN PENGESAHAN

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang di implementasikan mahasiswa


prodi Ekonomi Pembangunan,Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kampus Unkhair II Kota
Ternate didesa dengan judul:”LAPORAN MBKM PROYEK DESA DI DESA ROPU
TENGAH BALU (RTB) KEC.SAHU KAB. HALMAHERA BARAT”. Dalam proyek desa
ini untuk meningkatkan ekonomi mandiri desa untuk desa Ropu Tengah Balu (RTB)
Kec.Sahu Kab. Halmahera Barat.

Ropu Tengah Balu (RTB),12 November 2021

Penyusunan Laporan

Mengetahui

Kepala Kecamatan Sahu

Darwin Salmian S.pd

NIP:198106 26201001 1001

Kepala Desa Ropu Tengah Balu (RTB) Dosen Pembimbing MBKM

Sumardi Husen S.IP Musdar Muhammad SE.ME


NIP: NIP:198705 092019 031010
Kordinasi Program Studi

Aswir Hadi S.E M.Si


NIP:196602102002121002

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga memberikan rahmat dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul “KEGIATAN POTENSI SDA, SDM DESA DAN PERENCANAAN INFASTRUKTUR
PERWISATA, DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MANDIRI DESA, UNTUK KESEJATRAAN
MASYARAKAT DESA ROPU TENGAH BALU, KECAMATAN SAHU,KABUPATEN HALMAHERA
BARAT”.

Terimakasih kami ucapkan kepada bapak/ibu yang telah membantu kami baik secara
moral maupun materi.Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan
yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Pada laporan magang ini sangat dimungkinkan masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki.Segala bentuk kritik dan saran akan senang hati diterima dan diharapkan dapat
membantu dalam penulisan laporan seharusnya agar lebih baik lagi. Semoga Laporan
Magang di Desa Rupo Tengah Balu dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca.

Penyusunan laporan merdeka belajar kampus merdeka bertujuan untuk memberikan tujuan
kepada seluruh mahasiswa jurusan sarjana, untuk meningkatkan kualitas di bidang binadesa.

Ternate, 3 November 2021


DAFTAR ISI

ABSTRAK
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang .............................................................................................. i
1.2.Tujuan .........................................................................................................ii
BAB. II ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM

2.1. Analisis Situasi (Analisis Kondisi dan Sasaran) ....................................... 1

2.2. Rencana Program ...................................................................................... 2

BAB. III PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

3.1.Persiapan .................................................................................................... 3

3.2.Pelaksanaan Program (Uraian tentang kegiatan yang dilakukan)

3.3.Penyusunan dokumen potensi desa ............................................ 4

3.4.Penyususnan dokumen AD/ART dan BUMDes ........................ 5

3.5.Penyusunan produk Hukum berupa PERDES sesuai kebutuhan6

3.6.Penyusunan dokumen rencana induk pariwisata desa. .............. 7

3.7. Analisis Hasil Dan Pelaksanaan Program ................................................. 8

3.8.Sosialisasi kegiatan ................................................................... 9

3.9.Observasi lapangan bersama masyarakat ............................... 10

4.0.Survei bersama masyarakat .................................................... 11

4.1.Penyusunan dokumen ............................................................. 12

4.2.Penyajian dan deseminasi laporan .......................................... 13

4.3. Rekomendasi dan Usulan Perbaikan ........................................................ 14

BAB IV. PENUTUP

5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 15

5.2.Saran .......................................................................................................... 16

Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
6.1. Rencana program dan kegiatan ................................................................ 17

6.2.Dokumentasi kegiatan .............................................................................. 18


ABSTRAK

Pariwisata merupakan salah satu pemanfaatan sumber daya alam yang dapat
bernilai ekonomi tinggi bagi suatu daerah yang mengelola sumber daya alam menjadi suatu
tempat wisata yang dapat menarik pengunjung baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Pariwisata merupakan salah satu industri baru yang mampu menyediakan pertumbuhan
ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan dalam
mengaktifkan sektor produksi lain di dalam negara penerima wisatawan. Disamping bernilai
ekonomi yang tinggi, pariwisata dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa bangga
terhadap bangsa sehingga akan tumbuh masyarakat yang lebih peduli terhadap suatu bangsa.
Pariwisata juga sangat potensial untuk membangun dan mengembangkan suatu kawasan, baik
di lingkungan perkotaan maupun perdesaan. Selain itu, sektor pariwisata juga memberikan
multiplier effect dan nilai manfaat yang besar bagi masyarakat,seperti menciptakan lapangan
pekerjaan baru dan menurunkan angka pengangguran.Dalam era globalisasi sekarang ini,
bidang pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang mempunyai peranan yang sangat
strategis dalam menunjang pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini dicanangkan
selain sebagai salah satu sumber penghasil devisa yang cukup andal, juga merupakan sektor
yang mampu menyerap tenaga kerja dan mendorong perkembangan investasi. Untuk
mengembangkan sektor ini pemerintah berusaha keras membuat rencan dan berbagai
kebijakan yang mendukung kearah kemajuan sektor ini. Salah satu kebijakan tersebut adalah
menggali, menginventarisir dan mengembangkan obyek-obyek wisata yang ada sebagai daya
tarik utama bagi wisatawan.

Wisata merupakan salah satu sektor penting dalam peningkatan perekonomian. Di


Indonesia sendiri banyak tempat pariwisata yang masih alami namun belum maksimal
pengelolaannya. Salah satu wisata tersebut adalah Pantai Disa di Desa Ropu Tengah Balu
dikecamatan Sahu kab.Halmahera Barat. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan kompetensi lulusan,baik soft skill maupun heard skill,agar lebih siap dan
relevan dengan kebutuhan zaman,menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa
yang unggul dan berkepribadian.Desa Ropu Tengah Balu (RTB) merupakan salah satu desa
yang terletak dikecamatan Sahu.Adapun program yang telah dijalankan selama kegiatan
adalah survey potensi desa Ropu Tengah Balu (RTB). Desa RTB adalah salah satu desa yang
belum maksimal dalam mengimplementasikan pembangunan desa. Pembangunan desa adalah
upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui
pemenuhan kebutuhan dasar,pembangunan sarana dan prasarana desa,pengembangan potensi
ekonomi lokal,serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan berkelanjutan. Desa
Ropu Tengah Balu merupakan salah satu desa dari 19 Desa di Kecamatan Sahu
Kab.Halmahera Barat.Desa Ropu Tengah Balu memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.008.
Luas wilayah Desa Ropu Tengah Balu adalah 4,95 km2.

Kata kunci: Pariwisata,dan Potensi Desa.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Dalam rangka menunjang aspek keahlian profesional Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Khairun Ternate telah menyediakan sarana dan prasarana penunjang pendidikan
dengan lengkap. Merdeka Belajar-Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakakn dari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.Kampus Merdeka adalah Hak Belajar Tiga Semester di
Luar Program Studi.Program tersebut merupakan amanah dari berbagai regulasi/landasan
hukum pendidikan tinggi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan
pendidikan tinggi. Proses pembelajaran dalam kampus merdeka merupakan salah satu
perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning) yang
sangat esensial. Pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan kesempatan untuk
pengembangan inovasi,kreativitas,kapasitas,kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa untuk
menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat.
Melalui program merdeka belajar yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik,maka
hard dan soft skills (kemampuan dan ketrampilan ) mahasiswa akan terbentuk dengan kuat.
Program Merdeka Belajar- Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi solusi Perguruan
Tinggi untuk menghasilkan lulusan yang sesuai perkembangan zaman,kemajuan
IPTEK,tuntutan dunia usaha dan dunia industri,maupun dinamika masyarakat.Desa
merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Indonesia (Pasal 1
ayat 12 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah Ropu Tengah Balu adalah
sebuah nama desa yang berada diwilayah Kecamatan Sahu, Kabupaten Halmahera
Barat,Provinsi Maluku Utara,Indonesia.
Awal mulanya desa RTB dikenal dengan nama desa Jerbu (Jere Butila),akan tetapi
masyarakat setempat tidak menyetujui penggunaan nama desa tersebut mereka lebih memilih
untuk menggunakan nama desa Ropu Tengah Balu (RTB). Desa RTB adalah salah satu desa
yang belum maksimal dalam mengimplementasikan Pembangunan desa adalah upaya
peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat
desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan
kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi
lokal,serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan berkelanjutan.
1.2.Tujuan

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi lulusan,baik


soft skill maupun heard skill,agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan
zaman,menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan
berkepribadian. Program- program experiental learning dengan jalur yang fleksibel
diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan
passion dan bakatnya.

Kegiatan Pembelajaran di Luar Perguruan Tinggi meliputi kegiatan magang/praktik kerja,


proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian, kegiatan kewirausahaan,
studi/proyek independen, dan proyek kemanusisaan yang semuah kegiatan harus di bimbing
oleh dosen. Kampus merdeka diharapkan dapat memberikan pengalaman kontekstual
lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh dan siap kerja. Proses
pembelajaran dalam Kampus Merdeka merupakan salah satu perwujudan pembelajaran yang
berpusat pada mahasiswa (student centered learning) yang sangat esensial. Pembelajaran
dalam Kampus Merdeka memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan
kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan
kemandirian dalam mencari dan menemukan

pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan,


permasalahan ril, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan
pencapaiannya. Melalui Merdeka Belajar – Kampus Merdeka diharapkan dapat menjawab
tantangan Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan sesuai perkembangan IPTEK dan
tuntutan dunia usaha dan dunia industri. Dengan tujuan Mendorong proses pembelajaran di
Perguruan Tinggi yang semakin otonom dan fleksibel serta menciptakan kultur belajar yang
inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

1. Kegunaan memuat sasaran utama (tujuan) dibuatnya program potensi,yakni sebagai


landasan ilmiah bagi penyusunan,yang memberikan arah,dan menetapkan ruang
lingkup pengenalan kemasyarakat luas potensi pertanian,perkebunan dan
peternakan.
2. Memuat sasaran utama (tujuan)dibuatnya program potensi,yakni sebagai landasan
ilmiah bagi penyusunan,yang membuka arah,dan menetapkan ruang lingkup
pengenalan kemasyarakatan dalam dan luas desa dan juga dapat berguna bagi pihak-
pihak yang berkepentingan.
3. Untuk mengetahui implementasi kebijakan pembangunan desa di desa RTB.
BAB II
ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM

2.1. Analisis Situasi (Analisis Kondisi Desa dan Sasaran)


Dalam rangka kegiatan program MBKM, Mahasiswa perlu mengetahui kondisi awal
situasi desa yang akan menjadi tempat pelaksanaan kegiatan. Sehubungan dengan hal itu
maka mahasiswa pelaksana program MBKM,melakukan kegiatan observasi di desa yang
bersangkutan untuk mengetahui potensi desa (kondisi fisik atau non-fisik) serta kegiatan
program MBKM yang berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa pelaksanaan
program MBKM dapat mempersiapkan program-program kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam MBKM. Desa Ropu Tengah Balu merupakan salah satu desa dari 19 Desa di
Kecamatan Sahu Kab.Halmahera Barat.Desa Ropu Tengah Balu memiliki jumlah penduduk
sebanyak 1.008. Luas wilayah Desa Ropu Tengah Balu adalah 4,95 km 2. Sebagian besar
masyarakat di Desa Ropu Tengah Balu berasal dari suku Ternate,dan Sahu. Masyarakat Desa
Ropu Tengah Balu mayoritasnya memeluk agama islam.

2.2.Rencana Program dan Kegiatan

Setelah melakukan pendekatan,survey,dan observasi potensi didesa RTB,akhirnya kami


menyusun program kegiatan kerja yang akan dilaksanakan diwilayah tersebut.

Program dan kegiatan kerja yang kami susun diantaranya:

Adapun rencana program yang direncanakan yaitu meliputi:

1.Perencanaan BUMDes

2.Pengembangan Potensi Desa

3.Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)

4.Rencana Perkembangan Induk Pariwisata

Dalam hal ini, program yang ditawarkan oleh kami mahasiswa MBKM yang meliputi empat
program yang telah kami jabarkan pada pembahasan sebelumnya, hanya dua program yang
disetujui oleh pemerintah desa yaitu, Pengembangan potensi desa dan Rencana
Perkembangan Induk Pariwisata.
BAB III
PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

Kegiatan MBKM ini dilaksanakan kurang lebih empat bulan. Selain itu,terdapat juga alokasi
waktu untuk observasi kondisi fisik desa yang akan dilaksanakan sebelum mbkm dimulai.
Program yang direncanakan untuk dilaksanakan diDesa RTB meliputi persiapan,pelaksanaan
dan hasil pelaksanaan program mbkm adalah sebagai berikut:

3.1. Persiapan untuk melakukan kegiatan MBKM di desa RTB

Sebelum pelaksanaan kegiatan MBKM,terlebih dahulu disusun program berdasarkan hasil


observasi yang dilakukan pada kegiatan pra-MBKM. Persiapan merupakan elemen terpenting
ketika akan melakukan sebuah aktivitas. Keberhasilan sebuah agenda 90% tergantung pada
persiapannya. Persiapan yang dilakukan sebelum MBKM berlangsung antara lain sebagai
berikut:
1. Pembekalan MBKM
Pada tanggal 16 Oktober 2021 kegiatan dilaksanakan di aula auditorium Fakultas
ekonomi dan bisnis universitas Khairun yang dimulai dari pukul 09.00 WIT hingga
selesai.Kegiatan dibuka oleh KAPRODI, dan dihadiri oleh wakil dekan III serta dosen-dosen.
Peserta MBKM adalah berasal dari keempat prodi ekonomi pembangunan yang merupakan
calon mahasiswa semester 5 (lima). Kegiatan pembekalan memaparkan tentang peningkatan
kapasitas BUMDes, penyusunan AD/ART, potensi desa, draf PERDES, dan rencana
pariwisata desa, Kegiatan ini dilaksanakan guna mempersiapkan para mahasiswa peserta
kegiatan MBKM sebelum terjun langsung untuk melaksanakan program MBKM yang telah
dipilihnya
A. Pelaksanaan program
Pada tanggal 22 oktober 2021 kami melakukan survei di desa ROPU TENGAH BALU
(RTB) sebelum melakukan pelaksanaan program yang diberikan oleh kampus dan pada
tanggal 16 oktober 2021.
C. Penerjunan
Pelepasan Mahasiswa MBKM oleh dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Nonce Hasan
S,E M.E, kemudian di serahkan oleh dosen pendamping lapangan(DPL) dan KAPRODI
kepada pihak pemerintah desa pada tanggal 18 oktober 2021 kemudian di terima secara
resmi oleh pemerintah desa (kepala desa), setelah penyerahan selesai maka secara resmi
mahasiswa MBKM menjadikan peningkatan kualitas desa dalam melakukan observasi.
D.Observasi

Observasi lapangan dan survey ini dilakukan oleh kelompok 9 dan masyarakat desa RTB
agar dapat menentukan dan merancang program MBKM yang tepat guna mengembangkan
ide yang sudah ada agar lebih baik,dan membuat inovasi ide baru yang belum ada didesa
RTB sebelumnya. Selain itu,kelompok kami dapat bersilahturahmi dan bertemu serta
berbincang-bincang secara langsung dengan warga sekitar atau pelaku usaha. Adanya
interaksi dengan masyarakat sekitar serta pengamatan langsung,kelompok kami akan dapat
memahami secara lebih mendalam tentang indikasi permasalahan di lingkungan tersebut.
Dari hasil pengamatan dengan metode wawancara dan yang dilakukan terhadap kepala
Desa RTB dan juga survey dari RT 01 – RT 06,kelompok kami mendapatkan informasi yang
cukup terkait desa dengan keadaan di Desa RTB. Dari informasi yang didapatkan
menunjukkan bahwa warga Desa RTB sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petani
(kelapa,cabai,tomat,cengkih,pala,dan sayur-sayuran) serta peternakan (sapi,ayam,dan
kambing). Menurut Pengamatan yang ada,penghasilan yang didapat dari para petani dan juga
nelayan dapat menunjang perekonomian konsumsi masyarakat. Mereka bahkan dapat
ditabung untuk simpanan masa depan hanya saja kebanyakan masyarakat yang bertani masih
mengolah dengan cara yang tradisional sehingga taraf ekonomi masyarakat Desa RTB
cenderung naik tapi tidak tidak terlalu signifikan.
Keadaan Masjid dan Mushola desa RTB sendiri terbilang sudah bagus bahkan mereka
memiliki 1 masjid dan 1 mushola yang dimana keberadaan dan fasilitas yang ada sudah bisa
dibilang lengkap. Keadaan Kantor Desa RTB sendiri terbilang masih kurang memadai,dan
juga fasilitas yang disediakan belum lengkap. Namun desa RTB belum memiliki profil desa
sehingga belum ada landasan data informasi tentang kondisi desa.
Berdasarkan permasalahan yang ada diatas,dapat dirumuskan bahwa untuk membenahi
pengetahuan seputar pertanian dan perikanan dimana harus adanya sosialisasi terkait
pengembangan pertanian dan perikanan yang dilakukan secara modern serta membenahi
prosedur yang ada dimasjid.
Berdasarkan hasil survey dan observasi yang telah dilakukan pada tanggal 19 Agustus
2021 sampai dengan saat ini. Kelompok 9 memperoleh desa dan informasi yang akan
digunakan sebagai dasar dalam pembuatan program MBKM di wilayah desa RTB.
Program-program yang dimiliki berdasarkan observasi yang ada nantinyya diharapkan
bermanfaat bagi warga sekitar. Beberapa ide untuk program diantaranya:
1.Membuat Potensi Desa

E. Perencanaan Program
Ada 4 program yang ditawarkan oleh mahasiswa MBKM yaitu:
1. Perencanaan BUMDes
2. Pengembangan Potensi Desa
3. Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
4. Rencana Perkembangan Induk Pariwisata
Namun dalam hal ini, program yang ditawarkan oleh kami mahasiswa MBKM hanya dua
program yang disetujui oleh pemerintah desa yaitu, survei potensi desa,dan Rencana
Perkembangan Induk Pariwisata.
1. Survei potensi desa adalah hasil survei yang di dapatkan secara individu dan disesuaikan
dengan materi yang terdapat di lapangan, kemudian kami mahasiswa MBKM juga
mengajak beberapa masyakat desa untuk bagaimana bisa bekerja sama dalam hal ini
survei potensi desa, namun ada faktor yang menghambat jalannya survei yaitu faktor
cuaca.
2. Rencana perkembangan Induk Pariwisata merupakan kebijakan perkembangan yang akan
diambil untuk meningkatkan pariwisata yang selanjutnya digunakan sebagai bahan
arahan/panduan dalam mengembangkan program pembangunan kepariwisataan secara
menyeluruh, dan berkelanjutan serta meningkatkan taraf hidup masyarakat di desa, yang
dimana kami mahasiswa MBKM hanya melalui peningkatan kinerja perekonomian dan
perubahan struktur ekonomi perkembangan parwisata berpengaruh secara tidak langsung
terhadap kesejatraan masyarakat. Kinerja perekonomian berpengaruh langsung dan
signifikan terhadap kesejatraan masyarakat di Desa Ropu Tenga Balu.

3.2. Pelaksanaan Program .

Dalam program MBKM di dalamnya ada beberapa program yang perlu dilaksanakan
pengembangan potensi desa dan rencana pengembangan pariwisata bisa berjalan lancar,
efektif, dan efesien sesuai dengan potensi yang ada dan kebutuhan masyarakat. Program-
programnya adalah:
1. Melakukan pendataan dan kajian awal terhadap data potensi yang tersedia untuk
menentukan obyek-obyek yang bisa dikembangkan.
2. Melakukan survey lapangan untuk mengumpulkan data-data yang akan dijadikan bahan
dalam memetakan potensi dan masalah serta fasilitas-fasilitas yang akan
diimplementasikan.
3. Melakukan pengkajian melalui tabulasi dan analisis terhadap data yang terkumpul dengan
,menggunakan metode analisis yang telah ditetapkan.
4. Merumuskan rencana strategis yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat utnuk
mengembangkan desa mandiri berbasis kawasan perdesaan berdasarkan kondisi riil
dilapangan.
5. Pemberdayaan masyarakat dimaksud dengan suatu pemberian semangat dan mengijinkan
individu untuk mengambil tanggung jawab dalam rangka memperbaiki cara yang mereka
lakukan dalam pekerjaannya yang memberi konstribusi terhadap pencapaian tujuan
masyarakat, pada hakikatnya merupakan upaya untuk menjadikan masyarakat lebih
berdaya dan berkemampuan sehingga mereka dapat mewujudkan potensi kemampuan
yang mereka miliki. Dalam proses pemberdayaan biasanya ada yang di sebut subjek dan
objek adalah orang/ kelompok yang diberdayakan.

3.3.Penyusunan Dokumen Potensi Desa.


1.Potensi Desa dan Permasalahan Desa
Potensi desa merupakan program-program yang menjelaskan bahwa pengembangan
suatu desa memerlukan dua aset utama “Daya” yang disebut sumber daya (resources),yakni
sumber daya alam (natural resources) dan sumber daya manusia (human resources).kedua
sumber daya tersebut sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan
desa atau wilayah.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat di pahami bahwa defisi tentang potensi desa adalah
kemampuan,kekuatan atau sumber daya (fisik dan nonfisik) yang dimiliki oleh suatu desa
namun belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan dengan baik.
Dalam hal tersebut perlu adanya pembinaan dalam desa baik dalam Pembinaan sosial
kemasyarakatan maupun pembinaan terhadap lingkungan didalam desa. Ada potensi desa yg
terdiri dari faktor-faktor potensi fisik dan non fisik sebagai berikut:
Perbandingan Potensi Desa (Fisik/Non fisik) Desa Ropu Tengah Balu
No Uraian Potensi Desa

1. Potensi Sumber daya


Fisik Alam
a) Pertanian dan Pala, cengke, kelapa, singkong, pisang,
perkebunan sukun,

b).sumberdaya air Sumber mata air balu, penghasilan alam


yang di manfaatkan oleh masyarakat,
untuk kebutuhan sehari-hari
c). nelayan Pengasilan terbanyak Ikan sarden(make),
perikanan merupakan sumber tenaga,
bahan makanan (sumber protein), dan
sumber mata pencarian bagi penduduk
d).hutan desa Terdapat beberapa kebun masyarakat
e).pantai Perwisata,
2. Potensi Sumberdaya
Non fisik Manusia
a.Aparatur Desa Kepala Desa, Ketua BPD, Sekretaris Desa,
Bendahara Desa, Hansip,
b.Lembaga BUMDes, karang taruna
Masyarakat Desa
c. Budaya Seka arang pada dina ke 7, badabus,
d.Pendidikan Kurangnya sosialisasi dalam pendidikan,
terdapat pendidikan di tingkat
SD,SMP,SMA
e.Pasar Desa Ada (tidak aktif)
f.Asset Desa Pariwisata, pasar desa,
g.Keuangan Desa
Gambar 1.1.Letak desa dan aksebilitas

Sumber:MBKM.2021

Desa Ropu Tengah Balu terletak dalam kawasan pesisir pantai, secara administratif termasuk
dalam wilayah kecamatan sahu kabupaten halmahera barat, secara geografis terletak pada
garis kordinat 9‟ 10” LU/LS dan 25 BB 25.
Akses desa ropu tengah balu menuju ke kabupaten jailolo kurannya transportasi umum jarak
desa ropu tengah balu ke kabupaten jailolo sekitar 7-8 kilometer. Desa Ropu Tengah Balu
berbatasan dengan desa taruba kec.sahu di sebelah utara, sebelah selatan berbatasan dengan
desa jarokore kec.sahu sebelah barat berbatasan dengan desa sangaji kec.sahu,. Desa ini
memiliki potensi yang besar di sektor perikanan dan pertanian.

Penduduk Dan Kehidupan Masyarakat


Jumlah Penduduk Desa Ropu Tengah Balu sebanyak 1.008 orang dengan jumlah kepala
keluarga (KK) sebanyak 363. Desa ini memiliki potensi yang besar di sektor wisata alam,
budaya, wisata buatan (kerajinan). Desa Ropu Tengah Balu merupakan penduduk Suku
bangsa,suku loloda, tabaru, gamkonora, wayoli, gorap,Ternate Dan Sahu, Desa ini sebagian
besar berpenduduk mayoritas agama islam, sebagian penduduk juga ada yang
berpindah/merantau ke desa, kecamatan, kabupaten atau provinsi lainnya untuk mencari
pekerjaan dan sekolah.
Rumah penduduk Desa Ropu Tengah Balu mengunakan permanen batu bata dengan atap
seng dan lantai semen dan sebagian tehel.mata pencarian masyarakat di desa ropu tengah balu
hampir seluruhnya perikanan dan pertanian adapun juga yang berprofesi PNS, HONOR,
WIRASWASTA.
Potensi desa adalah segenap sumber daya sosial dan sumber daya ekonomi. Yang memiliki
sebagian modal besar yang perlu di kelola dan dikembangkan bagi kelangsungan dan
perkembangan desa ropu tengah balu, diwabah ini adalah uraian daya sosial, ekonomi,
sebagai berikut:

No Uraian Penjelasan

1 Sumber daya dan Sosial Potensi sumber daya sosial yang


memiliki desa ropu tengah balu
adalah banyaknya lembaga-lembaga
yang ada di masyarakat seperti,
Kepala desa, Ketua BPD, LPM,
BUMDes Majelis ta‟alim, posyandu,
karang taruna dll.
2 Sumber Daya Ekonomi Potensi sumber daya ekonomi yang
dimiliki desa ropu tengah balu
adalah, lahan-lahan pertanian,
perkebunan, adapun juga terdapat
perikanan.
Gambar 1.2. Potensi Perikanan

Sumber:MBKM.2021
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia dengan luas wilayah laut yang
dapat dikelolah sebesar 5,8 juta yang memiliki keragaman sumber daya kelautan dan
perikanan yang sangat besar. Potensi lestari sumber daya ikan di perairan laut indonesia 6,5
juta ton pertahun.
Kemudian untuk besarnya potensi perikanan di Desa Ropu Tengah Balu memiliki
potensi perikanan yang sangat besar tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
desa, bila dikelola dengan baik dan bertangung jawab. Hal tersebut juga telah diamanatkan
dalam undang undang republik indonesia (UU RI) nomor 45 tahun 2009 pasal 6 ayat satu
yang mengesahakn pengelolah periknan ditunjukan untuk tercapainya manfaat yang optimal
dan berkelanjutan.
Hasil produksi perikanan di desa ropu tengah balu secara umum masi banyak di serap
untuk kebutuhan domestik sehingga menyebabkan usaha pemasaran ekspor hasil perikanan
masi belum berkembang secara baik, untuk itu, pemerintah desa terus mendorong
peningkatan produksi perikanan dengan berbagai cara, seperti memberikan pelatihan dan tata
cara penangkapan ikan dengan metode yang rama lingkungan, memberikan bantuan berupa
kapal penangkapan ikan, meningkatkan infastruktur dan pembagunan sarana pengolahan hasil
laut, sehingga hasil yang diperoleh bukan hanya sebagai bahan baku tetapi sudah menjadi
produk olahan.
Ikan merupakan salah satu hasil yang di konsumsi masyarakat karena merupakan
sumber protein yang muda di cerna dan kadar lemak yang rendah yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan. Tetapi, ikan cepat mengalami pembusukan yang diakibatkan oleh enzim dan
mikrorganisme. Bisanya untuk membuat ikan tahan lama umumnya dilakukan proses
pengolahan pasca panen, salah satunya yaitu dibuat menjadi abon ikan.
Abon ikan sendiri merupakan makanan yang terbuat dari olahan daging ikan yang
disuwir- suwir kemudian ditambahkan dengan bumbu bumbu dan selanjutnya dilakukan
pengosengan. Tampilan umumnya berwarna coklat terang hingga kehitam-hitaman. Abon
tampak seperti serat-serat kapas, karena didominasi oleh serat-serat otot yang mengering
yang disuwir-suwir. Karena kering, abon biasanya awet disimpan berminggu-minggu hingga
berbulan-bulan dalam kemasan yang kedap udara. Walaupun mereka mampu membuat atau
memproduksi abon ikan tersebut, mereka terkendala dalam memasarkan produk olahan
tersebut.
Desa Ropu Tengah Balu adalah sala satu desa penghasilan ikan laut yang mendukung
perekonomian masyarakat. Produksi ikan laut dapat diolah menjadi berbagai produk olahan
ikan yang salah satunya yaitu menjadi abon ikan yang mampu mendukung sektor
perekonomian keluarga nelayan serta masyarakat desa untuk membuka lapangan kerja
mengatasi masalah pengangguran yang terjadi khususnya di desa ropu tengah balu.
Hal ini juga yang menjadi permasalahan di Desa Ropu Tenga Balu, dimana masyarakat
memiliki kendala dalam pemasaran dari hasil pengolahan ikan menjadi abon. Seperti halnya
masyarakat masih minim dalam penggunaan media sosial dan masih sangat awam tentang
pentingnya branding dalam memasarkan sebuah produk.
Kami mengusulkan gagasan untuk melakukan pelatihan pengolahan ikan menjadi abon
dan bekerjasama dengan salah satu UMKM yang berada di Desa Ropu tengah balu yaitu
UMKM “Generasi Kreatif” serta membantu mereka dalam memasarkan produk tersebut
melalui media sosial. Pelatihan abon ikan ini bertujuan untuk mengedukasi nelayan dalam
memaksimalkan potensi hasil tangkapan ikan mereka menjadi abon yang notabene memiliki
nilai ekonomis lebih tinggi. Kemudian usaha membantu memasarkan produk abon ikan yang
diproduksi oleh nelayan ini, merupakan salah satu upaya untuk mendorong peningkatan
pendapatan keluarga nelayan di desa Ropu tengah balu melalui promosi produk abon ikan di
media sosial dan pemberian label atau branding guna produk abon ikan yang diproduksi
dapat dikenal masyarakat secara luas. Yang diharapkan berdampak pada meningkatnya
pendapatan keluarga nelayan desa Ropu Tengah Balu.
Potensi Pertanian
Pertanian adalah pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri atau sumber energi serta untuk mengelola
lingkungan hidupnya.kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam
pertanian bisa difahami orang sebagai budidaya tanam atau bercocok tanam (crop
cultivation).
Mayoritas petani didesa ropu tengah balu mengunakan sistem manual atau tradisional
dalam pengolahan lahan pertanian, secara garis besar peranan pertanian dalam pembagunan
ekonomi hanya di pandang pasif, pembagunan dalam sektor petani di desa hingga saat ini
masi belum dapat menunjukan hasil yang maksimal jika di lihat dari tingkat kesejatraan
petani dan kontribusi pada pendapatan nasional, hal ini pemerintah desa harus berperan
penting dalam pendustrian pertanian agar manfaat petani dapat di kembangkan.
Jenis tanaman tahunan yang ditanam di Desa Ropu Tengah Balu adalah, cengkih, pala,
coklat,kelapa. Tanaman muda atau semusim yang ditanam adalah jagung, singkong, pisang,
cabai, tomat, dan sayur-sayuran. Budidaya tanaman tua sebahagian besar masih dilakukan
secara tradisional yaitu dengan mengukanan bibit yang berasal dari biji kemudian langsung
ditanam atau dimasukan dalam polybag terlebih dahulu.
Sistem pertanian dilakukan masyarakat secara menetap.Pemanfatan lahan masih sering
dilakukan secara ektensif, yaitu melalui perluasan dan pembukaan lahan untuk meningkatkan
kualitas para petani. Pada saat ini sudah banyak masyarakat yang melakukan pemanfaatan
lahan secara intensif (pengelola lahan secara optimal tanpa membuka lahan baru).
Pemanfaatan lahan secara intensif adalah hasil panen yang diperoleh akan lebih banyak dan
kebun lebih terurus. Pemasaran hasil pertanian umumnya melalui agen yang datang ke desa
atau jumlahnya relatif banyak maka langsung dibawah dan dijual kepada toko penampung di
pasar lokal yang terletak di kecamatan sahu dan kecamatan jailolo.
Meningkatkan Bidang Petani
1. Tidak ada modal dan bibit yang berkualitas, selama ini petani membibitkan tanaman
secara manual yaitu dari bibit yang sudah tua.atau bibit yang terjual di tokoh di belih
oleh masyarakat lalu di tanam kembali
2. Harga komoditas pertanian pada saat ini relatif murah sehingga tidak sesuai biaya
produksi dengan hasil produksi.
3. Adanya hama dan penyakit pada tanaman.
4. Pengetahuan petani masih rendah karena tidak adanya pembinaan dan penyuluhan.
Gambar 1.3.Wisata Alam

- Pantai Disa

Sumber:MBKM.2021

Merupakan pantai yang mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan dengan pantai lainnya.
Keunikan yang dimiliki pantai disa yaitu adanya panorama bukit yang menjadi latar belakang
dari pantai disa. Panorama tersebut menjadi salah satu view yang menarik bagi para
wisatawan maupun masyarakat setempat.
Wisata pantai yang dimaksud disini adalah elemen dari pantai yang dapat dijadikan lokasi
atau tempat untuk melakukan kegiatan rekreasi. Sebagai tujuan wisata pantai, obyek tersebut
dapat berupa :
1. Pantai
Sebagai transisi antara daratan dan lautan, merupakan primadona obyek rekreasi dengan
potensi pemanfaatan, mulai dari kegiatan yang pasif sampal yang aktif Kegiata yang pasif
seperti menikrnati pemandangan, sedangkan kegiatan yang aktif seperti berselancar, jogging,
dan sebagainya.
2. Permukaan Laut
Ombak dan angin di permukaan laut
menjadikan permukaan tersebut memiliki potensi yang relatif rekreatit, terutama olahraga
atau wisata bahari. Permukaan laut yang indah dan berombak besar menjadikan adanya
perbekalan jenis aktifitas. Permukaan yang berombak kecil dengan kecepatan angin di atas 9
knot digunakan untuk rekreasi perahu layar, selanear angin, jet ski.
3. Daratan sekitar pantai
Yaitu daerah pantai disa yang mendukung keberadaan pantai yang ada. Penggunaan utama
dilakukan sebagai rekreasi dan olabraga darat, yang mampu membuat para pengunjung lebih
lama tinggal. Sebagai daya tarik pengunjung, rekreasi darat tergantung pada topografi tanah
datar serta penataan lingkungan, seperti taman dan play ground.
Dalam merencanakan pembangunan pada obyek wisata pantai disa, terutama agar dapat
digunakan dengan baik serta aman, maka harus meningkatkan kualitas wisata pantai dan
mempertimbangkan kriteria tertentu.
Gambar 1.4.Jere Boetila.

Sumber:MBKM.2021

Merupakan sebuah kubur keramat yang sudah ada sejak zaman dahulu kala. Kubur keramat
tersebut dikelilingi hutan yang sangat rimbun dan masih terjaga keasliannya. Adapun akses
menuju jere boetila masi sangat sulit karena belum ada fasilitas jalan yang baik.

Gambar 1.5. Tugu VOC (Vereenigde Oostindische Compaigne

Sumber:MBKM.2021

Merupakan sebuah tugu peninggalan Belanda yang terletak disebuah area perumahanwarga
setempat. Tugu tersebut telah berdiri sejak abad ke-16. Tulisan VOC itupun masih sangat
khas,dengan huruf O dan C yang sejajar serta ditengahnya ada V yang besar. Tulisannya
seperti dipahat dan sudah berwarna hitam serta penuh lumut.

Gambar 1.6. Mata Air Balu

Sumber:MBKM.2021

Merupakan sumber mata air yang muncul pada tahun 1999. Kemudian tempat sumber mata
air tersebut direnovasi oleh para anggota TNI-AD,sehingga mata air tersebut sering
digunakan oleh warga setempat untuk beraktivitas sehari-hari
POTENSI BENTANG-BENTANG
3. 1. BENTANG ALAM:
Bentang alam merupakan segala sesuatu yang disediakan oleh alam dan tampak secara kasat
mata, dimana kita sebagai manusia tidak memiliki kemampuan untuk menciptakan objek
tersebut maupun mengendalikannya.
1.Pariwisata Pantai Disa
Setiap desa memiliki keunikan tempat pariwisata yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi
desa, desa ropu tengah balu memiliki potensi alam yang menarik di sektor parwisata, dimana
desa ropu tengah balu memiliki tempat wisata yaitu pantai disa, yang lokasinya terletak di
sebelah utara dengan panjang 560 m dan lebar 80 m, wisata ini mulai aktif dari tahun 2016,
dan berjalan aktf selama 3 tahun sehingga sudah tidak mulai aktif semenjak terjadinya covid-
19 di tahun 2019 sampai sekarang.
Kekuatan (strength) Kelemahan (weakness)
 Lokasi tempat wisata yang strategis  Terdapat beberapa infastruktur
dan luas pantai yang sudah tidak terurus
 Dikenal dengan pasir pantai yang  Kurangnya perhatian
eksotis
pemerintah desa terhadap wisata
 Terdapat view yang sangat indah
untuk perbaikan
Ancaman (threats) Peluang (opportunity)
 Abrasi pantai  Warga masyarakat setempat
 Adanya ancaman perubahan
membuka usaha-usaha kecil di
lingkungan dari berbagai aktivitas baik
daratan maupun lautan. tempat pariwisata.
 Menjadikan tempat wisata
seperti bali, sehingga turis lokal
bisa berdatangan.
 Mempromosikan tempat wisata
melalui media sosial
 Kawasan objek wisata pantai
disa memiliki potensi ekonomi
yang relatif besar seperti,untuk
perikanan,pariwisata,serta
produk dan jasa lingkungan
lainnya.
2.Mata air balu
Merupakan sumber mata air yang muncul pada tahun 1999. Kemudian tempat sumber mata
air tersebut direnovasi oleh para anggota TNI-AD,sehingga mata air tersebut sering
digunakan oleh warga setempat untuk beraktivitas sehari-hari.
Kekuatan (strenght): Kelemahan (weakness):
 Kapasitas sumber air balu yang  Kurangnya kepedulian masyarakat
dimanfaatkan saat ini terdapat dan pemerintah desa
peran serta masyarakat.  Banyaknya sampah disekitar air balu

Ancaman (threat): ` Peluang (opportunity):


 Kawasan mudah longsor  Keinginan masyarakat mendapatkan
 Ada beberapa dinding air yang pelayanan air bersih.
 Menyediakan fasilitas air bersih
sudah retak
disekitar masyarakat.

3.2. BENTANG SOSIAL DAN BUDAYA:


Bentang sosial adalah nilai-nilai kehidupan dan pola kebiasaan manusia dan kelompoknya
yang membentuk karakter dan sifat seseorang dalam suatu wilayah.
Sosial budaya terdiri dari dua kata yaitu sosial dan budaya. Sosial berarti segala sesuatu yang
berhubungan dengan masyarakat sekitar. Sedangkan bodhya yang artinya pikiran dan akal
budi, budaya juga diartikan sebagai segala hal yang dibuat manusia berdasarkan pikiran dan
akal budinya yang mengandung cinta dan rasa.
Potensi sosial budaya adalah aktifitas sosial masyarakat dan budaya di desa Ropu Tengah
Balu (RTB) masih kental diantaranya:
1. mabari: kebudayaan/kebiasaan masyarakat dalam aktivitas saling membantu
ketika salah satu warga membuat fandasi rumah maka warga berbondong untuk
membantu dan seterusnya yang kata lain gotong ronyong
2. badaka adalah ketika pernikahan yang ada di desa harus memakai beda giling tapi
sebelum pernikahan berlangsung
3. badabus: di setiap orang meninggal pada dina terahir akan di buat
4. seka arang: pada dina terahir atau buka tampa akan dilaksanakan seka arang yang
saling kejar mengejar sampai selesai
5. majelis ta‟lim adalah organisasi yang memiliki kegiatan keislaman seperti
pengajian/arisan dan menyambut hari besar islam serta kegiatan yang ada di desa,
kecamatan bahkan kabupaten.
6. gasa ngogu toma gura: kebiasaan masyarakat desa yang setiap membuat kelapa di
satu kebun akan ada makanan yang di antar pada kebun yang melakukan aktivitas
membuat kelapa tersebut.

Kekuatan (strenght): Kelemahan (weakness):


 Masyarakat setempat masih  Kekurangan pemahaman dan
mengunakan adat istiadat dan
komunikasi antar budaya yang
kebiasaan secara tradisional.
 Toleransi antara masyarakat sangat terbatas memiliki pemicu
kuat. konflik dengan latar belakang
keragaman etnis,agama,maupun
ras.

Ancaman (threats): Peluang (opportunity):


 Masyarakat kesulitan dalam menerima
 Adat istiadat,tradisi,dan budaya
perubahan sosial budaya karena
dapat menjadi pemersatu antar
menimbulkan ketidaknyamanan
masyarakat.
terhadap perkembangan jaman, karena
generasi tua memiliki cara hidup yang
mapan dan kuat dalam memegang
nilai-nilai kebudayaan yang lama.

3.3. BENTANG EKONOMI:

Bentang ekonomi adalah bentang yang menggambarkan keadaan perekonomian masyarakat.


Beberapa contoh di antaranya adalah rata- rata pendapatan per kapita/per orang, pola
konsumsi masyarakat, daya beli, dan segala sesuatu yang kiranya bisa diukur dengan uang.
Ekonomi berasal dari kata yunani yaitu “oikos, oikos atau nomos” memiliki arti peraturan
rumah tangga. Menurut pengertian umum ekonomi merupakan ilmu untuk mengkaji urusan
sumber daya material agar dapat sejahtera baik individu, masyarakat dan negara.

Ekonomi yang sesuai dengan prinsip ekonomi merupakan cara pikir dan bertindak sesuai
ilmu ekonomi, maka bisa dikatakan ekonomi merupakan ilmu pengelola sumber daya,
dimana terlihat manusia memanfaatkan modal materi serta tenaga untuk mampu memberikan
kesejatraan banyak orang.

Masyarakat desa RopuTengah Balu (RTB) sebagian besar berprofesi sebagai petani dan
nelayan. Dalam hal ini masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan paling banyak
menghasilkan ikan sarden. Namun masyarakat setempat dalam pengolahan ikan sarden belum
berinovasi untuk menghasilkan suatu produk yang lebih berkualitas,misalnya seperti
mengolah ikan sarden menjadi abon dan menjadi makanan cepat saji.

Kekuatan (strenght): Kelemahan (weakness):


 Kemudahan dalam melakukan  Kurangnya pemahaman tentang
usaha. peluang bisnis.
 Potensi di bidang pasar yang
besar.
Ancaman (threats): Peluang (opportunity):
 Daya saing antara perdagangan  Masyarakat bisa mengelola hasil
semakin meningkat. pangan menjadi suatu usaha.

3.4. BENTANG TEKNOLOGI:


Bentang teknologi adalah segala hal yang dapat memberikan dukungan terhadap aktivitas
guna meningkatkan produktivitas melalui efisiensi kerja. Bentang teknologi adalah suatu
kumpulan alat, aturan dan juga prosedur yang merupakan sebuah penerapan dari sebuah
pengetahuan ilmiah terhadap sebuah pekerjaan tertentu dalam suatu kondisi yang dapat
memungkinkan terjadinya pengulangan.
Awalnya makna teknologi terbatas hanya pada benda-benda terwujud seperti peralatan-
peralatan atau mesin, sejak teknologi muncul pertama kalinya terus berkembang pesat hingga
sekarang. Saat ini manusia banyak bergantung pada teknologi, bahkan teknologi bisa menjadi
kebutuhan dasar bagi setiap orang, mulai dari orang tua hingga anak-anak yang mengunakan
teknologi dari aspek kehidupan.
Di desa ropuh tengah balu ada beberapa teknologi yang terdapat yaitu: mesin bercocok
tanam, dan mesin pembuat minyak kelap
Kekuatan (strength): Kelemahan (weakness):
 Masyarakat bisa membuka usaha  Kurangnya pemanfaatan pelayanan
untuk mengelola minyak teknologi yang telah dikembangkan
mengunakan mesin. sebelumnya.

Ancaman (threats): Peluang (opportunity):


 Tuntutan masyarakat terhadap mutu  Pengembangan teknologi yang
pelayanan teknologi secara modern. semakin pesat memungkinkan untuk
 Saingan teknologi didesa-desa lain. pengembangan sarana dan prasarana.
 Adanya kebijakan pemerintah desa
terhadap pelayanan teknologi.

3.5. BENTANG INFRASTRUKTUR:

Hal lain yang tak kalah penting untuk dipetakan adalah bentang infrastruktur yang ada di
desa. Bentang ini menggambarkan ketersediaan infrastruktur atau sarana pra sarana yang
menunjang kegiatan masyarakat di desa, baik kegiatan ekonomi, sosial, keagamaan, dan
sebagainya. Ketersediaan infrastruktur memegang peran penting dalam pembangunan daerah
karena menyangkut ketersediaan dari kebutuhan masyarakat di berbagai aspek kehidupan.

Kekuatan (Strength): Kelemahan (Weakness)


 Akses jalan yang memadai.  Beberapa lampu jalan yang tidak
 Terdapat beberapa lampu jalan berfungsi.
tenaga surya.  Tidak terdapatnya selokan
dibeberapa RT.
Ancaman (threats): Peluang (Opportunity):
 Akses jalan menuju tempat wisata  Peningkatan infrastruktur salah
masih belum memadai. satunya infrastruktur pariwisata.
 Adanya alokasi ADD yang dapat
digunakan untuk pembangunan
infrastruktur pariwisata yang ada
didesa.

3.6. BENTANG SUMBER DAYA MANUSIA:

Bentang SDM adalah potensi kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang tersedia dan
dapat dimanfaatkan untuk keberlangsungan usaha. Hal ini merupakan kunci keberhasilan
BUMDes karena keberhasilan ini dimulai dari kapasitas pengelola BUMDes yang memiliki
integritas,keyakinan akan kemampuannya sendiri,dan tentunya keinginan untuk memajukan
BUMDes. Oleh karena itu penting bagi kita untuk melakukan pemetaan bentang SDM agar
ke depannya desa dapat menentukan orang-orang terpilih yang akan mengembangkan
BUMDes.
Kekuatan (strength): Kelemahan (weakness)
 Jumlah nelayan yang masih bisa  Memiliki sumber daya manusia yang
dikembangkan. terbatas dalam skill dan penguasaan
teknologi dalam bidang perikanan
tangkap dan keahlian lainnya.
Ancaman (threats): Peluang (opportunity):
 Hasil tangkapan bervariasi  Perhatian pemerintah desa terhadap
tergantung musim. masyarakat nelayan.
 Pola cuaca dan musim yang  Permintaan kebutuhan masyarakat
berubah-ubah dan sulit akan ikan masih tinggi.
diperkirakan.

3.2. Penyusunan dokumen AD/ART dan BUMDes

3.2.1. ANGGARAN DASAR(AD)

3.2.2.BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) “JIKO DISA”

Organisasi ekonomi perdesaan menjadi bagian penting sekaligus masih menjadi titik lemah
dalam rangka mendukung penguatan ekonomi perdesaan. Oleh karenanya diperlukan upaya
sistematis untuk mendorong organisasi ini agar mampu mengelola aset ekonomi strategis di
desa sekaligus mengembangkan jaringan ekonomi demi meningkatkan daya saing ekonomi
perdesaan. Dalam konteks demikian, BUMDes pada dasarnya merupakan bentuk konsolidasi
atau penguatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi desa. Beberapa agenda yang bisa
dilakukan antara lain:

1. Pengembangan kemampuan SDM sehingga mampu memberikan nilai tambah dalam


pengelolaan aset ekonomi desa,
2. Mengintegrasikan produk-produk ekonomi pedesaan sehingga memiliki posisi nilai
tawar baik dalam jaringan pasar,
3. Mewujudkan skala ekonomi kompetitif terhadap usaha ekonomi yang dikembangkan,
4. Menguatkan kelembagaan ekonomi desa,
5. Mengembangkan unsur pendukung seperti perkreditan mikro, informasi pasar,
dukungan teknologi dan manajemen, prasarana ekonomi dan jaringan komunikasi
maupun dukungan pembinaan dan regulasi.

BUMDes merupakan instrumen pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis
potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk peningkatan kesejahteran
ekonomi warga desa melalui pengembangan usaha ekonomi mereka. Disamping itu,
keberadaan BUMDes juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber pendapatan asli
desa yang memungkinkan desa mampu melaksanakan pembangunan dan peningkatan
kesejahteraan rakyat secara optimal.
Bahwa dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
sebagaimana diamanatkan dalam Bab X yang menyatakan Desa dapat mendirikan Badan
Usaha Milik Desa yang disebut BUMDes. Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha
Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa dengan harapan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat dan desa. Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan pendirian BUMDes,
maka berdasarkan Pasal 136 PP Nomor 43 Tahun 2015 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU
Nomor 6 tentang Desa, maka disusunlah anggaran dasar BUMDes sebagai berikut :

3.2.3.Penyusunan produk hukum berupa perdes sesuai kebutuhan

BAB I

NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN, WILAYAH KERJA

Pasal 1

1. Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa Ropu Tnegah Balun yang selanjutnya
disebut BUMDes “Jiko Disa”.
2. BUM Des “Jiko Disa” didirikan pada tanggal 5 Desember 2016 untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan.
3. BUMDes “Jiko Disa” berkedudukan di Desa Ropu Tengah Balu Kecamatan Sahu
Kabupaten Halmahera Barat.
4. Wilayah kerja BUMDes “Jiko Disa” adalah di Desa Ropu Tengah balu Kecamatan Sahu
Kabupaten Halmahera Barat.

BAB II
AZAS, VISI, MISI, MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
BUMDes “Jiko Disa” berazaskan Pancasila serta berlandaskan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pasal 3
1. Visi BUMDes “Jiko Disa” adalah Mewujudkan Desa Mandiri dan Sejahtera
2. Misi BUMDes “Jiko Disa” adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan lapangan pekerjaan
b. Mengembangkan potensi ekonomi desa sebagai sumber kekuatan dalam
mengembangkan usaha
c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam mengelolah potensi desa
d. Meningkatkan pendapatan masyarkat desa dan Pendapatan Asli Desa
e. Menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk kemajuan BUMDes
f. Memanfaatkan teknologi tepat guna dalam menunjang produktivitas masyarakat.
Pasal 4
1. Pembentukan BUMDes “Jiko Disa” dimaksudkan guna mendorong dan menampung
seluruh kegiatan ekonomi masyarakat yang berkembang sesuai adat istiadat/budaya
setempat untuk dikelola bersama oleh pemerintah desa dan masyarakat.
2. Tujuan pendirian BUMDes “Jiko Disa” adalah Meningkatkan Pendapatan Asli Desa,
mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa, dan menciptakan lapangan
pekerjaan.

BAB III
BENTUK DAN SIFAT
Pasal 5
BUMDes ini merupakan bagian dari Pemerintahan DesaRopu Tengah Balu Kecamatan Sahu
Kbupaten Halmahera Barat.
Pasal 6
BUMDes ini bersifat menyelenggarakan pemanfaatan umum dan mengembangkan
perekonomian desa yang menguntungkan.
BAB IV
JENIS USAHA DAN PERMODALAN
Pasal 7
1. Jenis usaha BUMDes “Jiko Disa” meliputi usaha-usaha antara lain :
a. Bidang Parwisata
b. Bidang Koperasi
c. Bidang Pertanian
d. Bidang Perikanan
2. Pengembangan usaha BUMDes dapat dikembangkan sesuai dengan potensi dan
kemampuan yang ada.

Pasal 8
1. Sumber –sumber pembiayaan /permodalan BUMDes dapat diperoleh dari modal awal dan
modal tambahan BUMDES yang bersumber dari APB Desa. modal BUMDES terdiri atas:

a. Penyertaan modal Desa; dan


b. penyertaan modal masyarakat Desa dan pihak ketiga.

PASAL 9
1. Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf a terdiri
atas:
a. Modal dasar dan modal tambahan Badan Usaha Milik Desa Jiko Disa merupakan
sebagian dari kekayaan desa yang dialokasikan pada Badan Usaha Milik Desa
sebagai peyertaan modal dari kekayaan Badan Usaha Milik Desa.
b. Penyertaan modal masyarakat Desa dan pihak ketiga sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (2) huruf b berasal dari tabungan masyarakat dan atau
simpanan masyaraka serta kerja sama dengan pihak ketiga.

BAB V
JANGKA WAKTU BERDIRINYA
Pasal 10
1 BUMDes “Jiko Disa” berdiri mulai tanggal 5 Desember 2016
2 BUMDes dapat dibubarkan berdasarkan hasil musyawarah desa.

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 11
1 Organisasi pengelola BUMDes terpisah dari organisasi Pemerintahan Desa
2 Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUMDes terdiri dari:
a. Penasihat
b. Pengelola
c. Pengawas
Pasal 12
1 Penamaan susunan kepengurusan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat
menggunakan penyebutan nama setempat yang dilandasi semangat kekeluargaan dan
gotong-royong
2 Tata cara, persyaratan dan ketentuan lain yang mengatur tentang Organisasi Pengelola
sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 selanjutnya diatur dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga
3 Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a dijabat secara ex officio oleh
Kepala Desa yang bersangkutan
4 Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 1 huruf c mewakili kepentingan
masyarakat
5 Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari: 5
a. Ketua
b. Wakil Ketua merangkap anggota
c. Sekretaris merangkap anggota
d. Anggota
e. Anggota

6 Susunan kepengurusan Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
dipilih oleh masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa.
7 Musyawarah Desa mempunyai fungsi:
a. Mengangkat dan memberhentikan pengurus Badan Usaha Milik Desa
b. Menentukan besaran dan perubahan modal dasar Badan Usaha Milik Desa
8 Musyawarah Desa sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. Kepala Desa
b. Badan Permusyawaratan Desa
c. Kepala Dusun
d. Ketua-ketua RW
e. Ketua-ketua RT
f. Perwakilan Pemuda
g. Perwakilan Perempuan
h. Perwakilan Tokoh Masyarakat
i. Perwakilan Tokoh Agama
j. Perwakilan Tokoh Adat
BAB VII
KEPENGURUSAN
Bagian Pertama
Badan Pengelola

Pasal 13

1. Badan pengelola merupakan unsur kepengurusan Badan Usaha Milik Desa yang
melaksanakan kebijakan pengelola Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

2. Badan pengelola mempunyai fungsi:

a. Merumuskan kebijakan oprasional pengelolah badan usaha milik desa;


b. Mengangkat anggota Badan Usaha Milik Desa dengan persetujuan pemerintah desa
dan Badan Permusyawaran Desa
c. Mengelola keuangan dan asset Badan Usaha Milik Desa;
d. Menggkoordinasi seluruh tugas pengelola Badan Usaha Milik Desa, baik kedalam
maupun keluar;
e. Mewakili Badan Usaha Milik Desa diluar maupun didalam pengadilan
f. Mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga
g. Meminjam atau meminjamkan uang Badan Usaha Milik Desa dengan persetujuan
permerintah desa dan badan permusyawarataan desa
h. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengelola Badan Usaha Milik Desa
melalui Musyawarah
3. Kepengurusan pengelola terdiri dari:
a. Komisaris/penasehat
b. Direksi
c. Pelaksanaan oprasional
d. Bagian administrasi
e. Bagian keuangan
4. Syarat-syarat untuk diangkat menjadi pengelola sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia
b. Bertakwa terhadap tuhan yang maha esa
c. Berdomisili di Desa Ropu Tengah Balu atau bertempat tinggal didesa Ropu Tengah
Balu
d. Memiliki kredebilitas integritas moral yang baik
e. Memiliki integritas, loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap Badan Usaha Milik Desa
f. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan dalam bidangnya dan memahami
menejmen perusahaan
g. Mempunyai waktu yang penuh untuk melaksanakan tugasnya
h. Sehat jasmani dan rohani
i. Berumur sekurang-kurangnya 25(Dua Puluh Lima) tahun dan Setinggi-tingginya 60
tahun.

5. Badan pengelola, meyampaikan laporan pelaksanaan pengelolah Badan Usaha Milik Desa
kepada pengawas secara priodik setiap 1 (Satu) semester maupun isedintil

6. Masa jabatan badan pengeloa tidak terbatas

7. Anggota badan pengelola dapat berhenti atau diberhentikan karena:

a.
Mininggal dunia
b.
Permintaan sendiri
c.
Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik
d.
Melakukan tindakan yang merugiakan Badan Usaha Milik Desa
e.
Dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan perbuatan pidana atau perbuatan
yang berkaitan dengan pekerjaannya
f. Sesuatu hal yang menyebabkan tidak melakukan tugas secara wajar
g. Tidak memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam anggaran dasar
h. Alasan lain yang berdasarakan keputusan Kepala Desa melalui mesyawarah desa.
8. Anggota badan pengelola diberhentikan berdasarkan keputusan Kepala Desa melalui
Mesyawarah Desa

Bagian Kedua
Badan Pengawas
Pasal 14

1. Badan pengawas merupakan unsure kepengurusan Badan Usaha Milik Desa yang
melakukan pengawasan pelaksanaan kebijakan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
2. Badan pengawas mempunyai fungsi:
a. Merumuskan kebijakan oprasional pengawasaan Badan Usaha Milik Desa
b. Melaksanakan pengawasaan atau kebijakan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
c. Memeriksa aktivitas pengelolaan Badan Usaha Milik Desa pada aspek administrasi
dan menejemen
d. Menyampaikan hasil laporan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa kepada
pemerintah desa
e. Menyusun laporan pertanggung jawaban pelaksanaan pengelolaan Badan Usaha Milik
Desa
f. Mengadakan rapat dan atau sekurang-kurangnya dua kali dalam setu tahun
3. kepengurusan pengawas terdiri dari:
a. Ketua
b. Badan administrasi
c. Anggota
4. Masa jabatan Komisaris/penasehat paling lambat 5 tahun dapat diangkat kembali hanya
satu kali masa jabatan dalam kedudukannya yang sama atau diberhentikan sebelum habis
masa jabatanya.
BAB VII
LARANGAN
Pasal 15
1. Anggota badan pengelola tidak dibenarkan untuk memangku jabatan rangkap sebagai
berikut:
a. Anggota pengelola perseorangan, perusahan suwasta, atau jabatan lain yang
berhubungan dengan perusahan
b. Jabatan struktural atau fungsional lainya yang instansi/lembaga pemerintah pusat,
daerah atau desa
c. Pegawai negeri/ASN
d. Sesuai musyawarah
2. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam musyawarah desa

BAB VIII
INSENTIF
Kedudukan hukum insentif dan penghasilan-penghasilan lain-lain diatur berdasarkan
musyawarah desa.

BAB IX
PENETAPAN DAN PENGGUNAAN DAN KEUNTUNGAN USAHA

Pasal 16
1. Penetapan dan penggunaan laba Badan Usaha Milik Desa disahkan oleh musyawarah desa
berdasarkan kesepakatan.

BAB X
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

Pasal 17

Badan Usaha Milik Desa dapat melakukan perkembangan usahanya melalui kerjasama yang
paling menguntungkan dengan pihak ketiga dengan persetujuan Kepala Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa serta pedoman pada ketentuan perundang-undangan yang perlu.
BAB XI
PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK DESA

Pasal 18

1. Pembubaran Badan Usaha Milik Desa dapat dilakukan berdasarkan persetujuan sekurang-
kurangnya 2/3 anggota musyawarah desa dan ditetapkan melalui peraturan desa.

2. Kekayaan desa hasil pembubaran Badan Usaha Milik Desa disetor langsung ke kas desa
atau ditetapakan sebagai tambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa
lainnya.

BAB XII
PEMBINAAN

Pasal 19
1. Pembinaan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa dilakukan oleh pemerintah daerah baik
pembinaan dari segi manajemen atau pembinaan secara teknis.
2. Bupati melalui Camat dan Dinas Lembaga Teknis Daerah memberikan pembinaan
peneglolaan Badan Usaha Milik Desa pada aspek:
a. Menajemen
b. Teknis
c. Pengawasan Umum
Pasal 20
Pembinaan oleh Pemerintah Daerah dilakukan secara sinergi dengan pembinaan dan
pengawasan Pemerintah Desa sebagaimna ketentuan yang berlaku.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 21
Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur di dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga, dan/atau dilakukan perubahan seperlunya yang diputuskan melalui
musyawarah desa.
3.2.4. ANGGARAN RUMAH TANGGA(ART)
3.2.5. BADAN USAHA MILIK DESA(BUMDes)“JIKO DISA”

BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1

Organisasi BUMDes“Jiko Disa” Desa Ropu Tengah Balu Kecamatan Sahu Kabupaten
Halmahera Barat adalah organisasi terbuka, setiap orang berhak ikut dalam keanggotaan
sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.

Pasal 2

1. Persyaratan keanggotaan BUMDes”Jiko Disa” Desa Ropu Tengah Balu Kecamatan Sahu
Kabupaten Halmahera Barat adalah:
a. Calon anggota BUMDe”Jiko Disa” mengajukan secara tertulis kepada pengurus
b. Calon anggota BUMDes”Jiko Disa” menyatakan persetujuan terhadap Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

BAB II
PENGURUSAN
Bagian Pertama
Syarat Pengurus

Pasal 3
1. Syarat yang harus dipenuhi oleh calon pengurus BUMDes”Jiko Disa” adalah
a. Warga Desa Ropu Tengah Balu yang mempunyai jiwa wirausaha
b. Memiliki komitmen kuat dan dipercya masyarakat
c. Berdomisili didesa dan bertempat tinggal di Desa Ropu Tengah Balu
d. Sekurang-kurangnyatelah berumur 21 tahun
e. Berkepribadian baik, jujur, arif, cakap, dan memiliki pemahaman terhadap inovasi
dan pengembagan ekonomi
f. Pendidikan minimal SLTP atau sederaja

Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban Pengurus

Pasal 4
1. Pengurus Berkewajiban:
a. Bertanggung jawab dalam mengelolaan dan usaha BUMDes”Jiko Disa”
b. Penyelenggaran pembukaan keuangan, inventaris dan pencatatan lain yang dianggap
perlu secara tertib
c. Membuat rencana kerja anggaran pendapatan dan pengeluaran BUMDes
d. Memberikan pelayanan kepada anggota/masyarakat secara jujur dan adil
e. Melakukan upaya-upaya untuk kemajuan BUMDes
f. Menyampaikan pertanggungjawaban pengelolaan setiap tahun anggaran kepada
Pemerintah Desa melalui musyawarah desa.

Bagian Ketiga
Tugas Pengurus
Pasal 5
1. Komisaris mempunyai tugas:
a. Mengikuti perkembangan usaha dan memberikan saran atau minta pendapat dari
pengurus mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan usaha
BUMDes.
b. Melakukan pemeriksaan dan melaporkan hasil pengawasan perkembangan kegiatan
BUMDes kepada masyarakat.
c. Melindungi usaha desa terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan dan citra
usaha.
d. Memberikn saran dan pendapat dalam pemecahan masalah yang terkait BUMDes.
2. Direksi/pengelolah BUMDes mempunyai fungsi:
a. Mengembangkan BUMDes sebagai lembaga yang memberikan pelayanan ekonomi
sesuai kebutuhan masyarakat desa, sekaligus mampu mengoptimalkan Pendapatan
Asli Desa(PAD) dengan memanfaatkan potensi desa.
b. Mempunyai rencana kerja dan anggaran serta melaksanakan pengelolaan usaha
BUMDes.s
c. Member laporan keuangan sekaligus pertangungjawaban pengelolaan BUMDes.

Hak Pengurus
Pasal 6
1. Pengurus mumpunyai hak:
a. Mengambil keputusan dalam rangka pengelolaan usaha BUMDes.
b. Mendapatkan imbalan, honor atau sebutan lain yang besaranya sesuaikan dengan
kemampuan BUMDes berdasarkan keputusan Kepala Desa.
c. Pendapatan bagian sisa hasil usaha(SHU) tahunan yang besarnya sebagaimana
tertuang dalam Anggaran Rumah Tangga.
d. Mendapatkan perhatian, pembinaan dan bimbingan teknis terkait pengelolaan dan
usaha BUMDes
Bagian Kempat
Masa Bakti Pembaharuan Pengurus

Pasal 7
1. Masa Bakti kepengurusan BUMDes ditentukan dengan pencapaian kinerja pengurus.
2. Evaluasi kinerja pengurus dilakukan dua kali dalam 1 tahun.

Pasal 8
1. Pengurus berhenti atau diberhentikan apabila:
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
c. Tidak dapat menjalankan tugas dengan baik sehingga merugikan, menghambat
pertumbuhan dan perkembangan BUMDes
d. Laporan pertanggungjawaban keuangan dan pengelolaan usaha ditolak dalam forum
musyawarah
e. Dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam pidana perdasarkan keputusan
pengadilan yang telah memiliki kekuatan hokum tetap.

Pasal 9
Apabila ada pengurus yang berhenti/diberhentikan, maka penurus yang ada bias menunjuk
pengganti sambil menunggu diterbitnya keputusan yang mengikat.

BAB III
JENIS DAN USAHA

Pasal 10
1. BUMDes‟Jiko Disa‟ Desa Ropu Tengah Balu Kecamatan Sahu melakukan usaha yang
terbagi dalam jenis usaha:
a. Parwisata
b. Perikanan
c. Pertanian
d. Koperas
BAB IV
BAGI HASIL USAHA

Pasal 11
1. Bagi Hasil usaha BUMDes‟Jiko Disa‟ Desa Ropu Tengah Balu Kecamatan Sahu
Kabupaten Halmahera Barat ditentukan dalam proposal sebagai berikut:
a. 15 % untuk kas desa
b. 40 % untuk penguatan modal
c. 15 % untuk dana pengurus
d. 10 % untuk dana cadangan
e. 10 % untuk dana sosial
f. 10 % untuk dana pendidikan

BAB V
KEUANGAN DAN HARTA BENDA
Pasal 12
Pengurus wajib mengelola keuangan dan harta benda BUMDes‟Jiko Disa‟ dengan sebaik-
baiknya guna mendapatkan daya gunayang setinggi-tingginya, serta manfaat dan keuntungan
yang sebesar-besarnya bagi pertumbuhan dan perkembangan BUMDes

BAB VI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 13
Perubahan Anggaran Rumah Tangga(ART) ini hanya dapat dilakukan dalam musyawarah
desa.
4.3.Rekomendasi dan Usulan Perbaikan
Rekomendasi dan saran perbaikan untuk program masa depan. Penanganan terhadap
masalah untuk yang akan datang adalah dengan memberikan urutan jangka panjang yang
makin mendukung terwujudnya pengembangan desa dari usulan program kondisi sekarang.
Adapun beberapa usulan tersebut adalah:
- Menambah edukasi mengenai sumber daya alam yang tersedia dan bagaimana cara
mengelola sumber daya alam dengan baik.
- Menambah transportasi angkutan umum disekitaran kota Jailolo terutama di Desa Ropu
Tengah Balu (RTB).
- Mengadakan penyuluhan terhadap warga bangun desa untuk keberlanjutan pembangunan
desa.
- Memanfaatkan potensi pantai disa sebagai salah satu sumber daya alam yang ada didesa
Ropu Tengah Balu (RTB).
ANALISIS SWOT PANTAI DISA SEBAGAI POTENSI DESA RTB:

Untuk membantu mempersiapkan desa Ropu Tengah Balu (RTB) menjadi desa wisata
maka peneliti melakukan observasi menggunakan analisis SWOT yaitu:

Kekuatan (Strength)
Alam menyediakan pemandangan yang indah,seperti bukit dan pantai.
Lokasi desa yang strategis dan merupakan jalur alternatif menuju kawasan pantai disa.

Keindahan alam yang masih terbilang alami serta dikelilingi pohon-pohon yang
rimbun dan suasana yang begitu menyejukkan.
Sarana dan prasarana yang sudah ada seperti jalan setapak,akses jalan dan
bangunan-bangunan (seperti kantor desa,masjid,mushola,dan toko-toko bahan
sembako).
-

Kelemahan (Weakness)
Dana desa yang belum terfokus ke bidang pariwisata.
Rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) pengelola di desa RTB.
Beberapa akses jalan menuju potensi wisata yang masih bebatuan.
-

Peluang (Opportunity)
Adanya bantuan dari pemerintah pusat untuk pengembangan potensi desa RTB.
Penyediaan sarana dan prasarana potensi desa dibagian pariwisata desa RTB.
-

Ancaman (Threat)
Potensi bencana alam seperti longsor dan gempa bumi di dekat bukit desa RTB.
Kurang pedulinya masyarakat sekitar tentang pentingnya keberadaan sebuah
objek wisata yaitu pantai disa di desa RTB.
BAB IV
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Desa Ropu Tengah Balu merupakan salah satu desa dari 19 Desa di Kecamatan Sahu
Kab.Halmahera Barat.Desa Ropu Tengah Balu memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.008.
Luas wilayah Desa Ropu Tengah Balu adalah 4,95 km2.Desa merupakan ujung tombak
pelaksanaan pemerintahan dalam melaksanakan segala bentuk kebijakan yang telah dibuat
oleh pemerintah,baik tingkat pusat,provinsi,maupun tingkat daerah.Undang – Undang Nomor
6 Tahun 2014 menjelaskan bahwa tujuan pembangunan desa adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan
melalui pemenuhan kebutuhan dasar,pembangunan sarana dan prasarana desa,pengembangan
pottensi ekonomi lokal,serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan berkelanjutan.
Sektor sumber daya alam yang dimiliki desa Ropu Tengah Balu mempunyai potensi yang
bagus untuk dapat membangun desa lebih maju lagi,seperti perikanan dan pertanian yang
berlimpah serta pantai disa yang memiliki panorama pesisir pantai yang indah dan
mempunyai banyak peluang dibagian pariwisata.

5.2. Saran

Pengembangan sumber daya alam merupakan bagian dari proses dan tujuan yang ada dalam
program MBKM ini. Sumber daya alam yang ada di desa Ropu Tengah Balu juga termasuk
salah satu problem yang masih berlanjut yang masih berlanjut sampai saat ini.Sehingga
sumber daya manusia yang menjadi salah satu pendukung untuk pengelolaan sumber daya
alam yang ada didesa Ropu Tengah Balu belum dapat dikelola secara maksimal.Dan juga
tidak ada kerja sama yang dijalin antara masyarakat dengan pemerintah desa Ropu Tengah
Balu. Sehingga,kualitas hidup masyarakatnya tidak ada peningkatan yang begitu signifikan
maka dari itu,saran yang akan kami berikan adalah dengan meningkatkan sumber daya
manusia agar dapat mengelola sumber daya alam secara maksimal.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.bpkp.go.id

https://www.dpr.go.id

https://jdih.bumn.go.id

https://travel.detik.com/domestic-destination/d-2871013/andai-tugu-voc-di-jailolo-bisa-bicara

https://www.bappenas.go.id/files/7614/4401/4206/Strategi_Pengelolaan_Perikanan_Berkelan
jutan.pdf

https://www.researchgate.net/publication/338451257_Potensi_Usaha_Perikanan_di_Desa_Ke
camatan_Bantargadung_Kabupaten_Sukabumi_Provinsi_Jawa_ Barat

https://pengiringan.desa.id/potensi-desa.id/potensi-desa/

https://halbarkab.bps.go.id/subject/56/peikanan.html#subjekViewTab1
Lampiran-lampiran:

No Tanggal Program Tujuan Tempat


Kegiatan
1 26-10-2021 POTENSI Membantu Kantor Desa
DESA aparat desa RTB
mengembangkan
potensi desa
sebagai landasan
informasi
tentang kondisi
desa.

Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.7. Survey Potensi Desa RTB


Gambar 1.8. Pemanfaatan Potensi Perikanan Desa RTB

Sumber:MBKM.2021

Anda mungkin juga menyukai