Anda di halaman 1dari 54

i

KUKERTA TERINTEGRASI ABDIMAS

LAPORAN KEGIATAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

“PENGENALAN KEWIRAUSAHAAN BAGI IMIGRAN DI


PEKANBARU”

PELAKSANA
Ahmad Jamaan, S.IP,MA 0017087305
1. Rinaldi candra 1702114723 Ekonomi dan Bisnis
2. Ramadani Pasaribu 1701110376 Ilmu Sosial dan Politik
3. Fitria Ramadhani 1706122825 Pertanian
4. Deni Rizaldi 1703114111 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
5. Elfahriansyah 1702122795 Ekonomi dan Binis
6. Fetyana Sari 1702110714 Ekonomi dan Bisnis
7. Revana Puti Ramadhan 1701114249 Ilmu Sosial dan Politik
8. Nurulia Ainun Nisa 1705111037 Keguruan dan Ilmu Pendidikan
9. Susmita Yulia Putri 1701121746 Ilmu Sosial dan Politik
10. Indah Ermila Risady 1705122337 Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Sumber Dana : DIPA UNRI Tahun 2020


Nomor Kontrak :

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU, SEPTEMBER 2020
ii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Judul : Pengenalan Kewirausahaan Bagi Imigran di
Pekanbaru
2. Ketua Pelaksana (DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN)
a. Nama Lengkap : Ahmad Jamaan, S.IP,MA
b. NIP dan NIDN : 197308172005011004 dan 0017087305
c. Jabatan Struktural : Dosen FISIP Hubungan Internasional UNRI
d. Jabatan Fungsional : Dosen Pembibing Lapangan
e. Fakultas/Jurusan : FISIP/Hubungan Internasional
f. Alamat Kantor : Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru
Pekanbaru
g. HP : 085271810580
h. Alamat Rumah : Jl. Wisma PGRI Kampoeng Delima Residence
D-13
3. Anggota

No
. Nama NIM
Rinaldi candra
1. 1702114723
Ramadani Pasaribu
2. 1701110376

3. Fitria Ramadhani 1706122825

4. Deni Rizaldi 1703114111

5. Elfahriansyah 1702122795

6. Fetyana Sari 1702110714

7. Revana Puti Ramadhan 1701114249

8. Nurulia Ainun Nisa 1705111037

9. Susmita Yulia Putri 1701121746

10. Indah Ermila Risady 1705122337

4. Jarak Lokasi Kegiatan : 14 km


5. Pembiayaan
iii

a. Dana diusulkan :
b. Sumber Dana : DIPA LPPM UNIVERSITAS RIAU tahun 2020

Pekanbaru, September 2020


Mengetahui,
Koordinator Pusat Layanan Kukerta Ketua Pelaksana

Dr. Besri Nasrul, S.P, M.Si Ahmad Jamaan, S.IP,MA


NIP. 197304101999031003 NIP. 197308172005011004

Menyetujui :
Ketua LPPM Universitas Riau

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP


NIP. 19600822 199002 10
iv

RINGKASAN KEGIATAN PENGABDIAN

Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) merupakan suatu kegiatan intrakurikuler yang

memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk pengabdian

masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar dan bekerja kepada

masyarakat serta merupakan proses pendewasaan dan pemandirian secara sistematis

bagi mahasiswa agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab.

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pembekalan berupa

pengetahuan dasar maupun keterampilan yang diberikan dalam bentuk

pengedukasian maupun pelatihan kewirausahaan bagi para Peserta/pengungsi yang

tinggal di Pekanbaru. Dengan kegiatan ini diharapkan para Peserta mampu

mengimplementasikan serta menjadi bekal yang nantinya bermanfaat pada

pengembangan skill kemandirian secara sosial ekonomi. Selain itu dengan kegiatan ini

setidaknya memberikan perhatian akan keberadaan/eksistensi Peserta secara sosial.

Oleh karena itu, para Peserta tersebut diharapkan mampu menggali dan

menemukan kreativitas serta memiliki bekal pengetahuan dasar dalam dunia

kewirauahaan baik ketika di negara tempat Peserta mengungsi terlebih untuk bekal

pengetahuan menuju negara ketiga (negara tujuan pencari suaka).


v

Identitas Anggota Kegiatan Pengabdian

Kegiatan kerelawanan ini terdiri dari 10 orang dari beberapa fakultas di

Universitas Riau yaitu:

NO. NAMA MAHASISWA NIM FAKULTAS/JURUSAN


1 1702114723
Rinaldi candra Ekonomi dan Bisnis
22 1701110376
Ramadani Pasaribu Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
33
Fitria Ramadhani 1706122825 Pertanian
43
Deni Rizaldi 1703114111 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
54
Elfahriansyah 1702122795 Ekonomi dan Bisnis
65
Fetyana Sari 1702110714 Ekonomi dan Bisnis
76
Revana Puti Ramadhan 1701114249 Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
87
Nurulia Ainun Nisa 1705111037 Keguruan dan Ilmu Pendidikan
98
Susmita Yulia Putri 1701121746 Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
9
10
Indah Ermila Risady 1705122337 Keguruan dan Ilmu Pendidikan
10
vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Kuliah Kerja Nyata

(Kukerta) Terintegrasi 2020 ini dapat diselesaikan dengan baik, sebagai realisasi

salah satu dari tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian ke masyarakat.

Harapannya, kegiatan Kukerta ini dapat memberikan pengalaman dalam

bersosialisasi, berinteraksi, bermasyarakat, mengidentifikasi dan mencari jalan keluar

dari setiap masalah yang muncul dalam Lingkungan. Sehingga melalui program

Kukerta Terintegrasi ini akan dapat mencetak sarjana yang mampu menerapkan

ilmunya dalam kehidupan bermasyarakat dan menjadikan sarjana yang bermanfaat

bagi masyarakat.

Kukerta Terintegrasi ini dilaksanakan selama 30 hari mulai tanggal 10 Agustus

sampai dengan 10 September 2020 di Kelurahan Tanah Datar, Kecamatan Pekanbaru

Kota, Kota Pekanbaru. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah mendukung kami selama kegiatan hingga akhir penyusunan laporan

ini. Antara lain kepada :

1. Bapak Ahmad Jamaan, S.IP,MA selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DOSEN

PEMBIMBING LAPANGAN) yang telah membimbing kami selama kegiatan

Kukerta;

2. Seluruh warga masyarakat Kelurahan Tanah Datar Kecamatan Pekanbaru Kota

yang telah berpartisipasi dalam program kami.

3. Semua pihak yang membantu yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Kukerta ini masih jauh dari
vii

kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan waktu, oleh karena itu kami

mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Demikian laporan

pelaksanaan kuliah kerja nyata (Kukerta) Terintegrasi kami, semoga dapat memberikan

manfaat bagi almamater dan pihak-pihak terkait.

Pekanbaru, September 2020

TIM KUKERTA TERINTEGRASI UNRI


viii

DAFTAR ISI

Pengesahan Kegiatan Pengabdian.......................................................................... ii

Ringkasan Kegiatan Pengabdian............................................................................ iv

Identitas Anggota Kegiatan Pengabdian............................................................... vi

Kata Pengantar......................................................................................................... vii

Daftar Isi................................................................................................................... ix

Daftar Tabel ............................................................................................................. x

Daftar Gambar......................................................................................................... xi

Daftar Lampiran...................................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1

1.1 Analisis Situasi....................................................................................... 2

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah..................................................... 3

1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian................................................................. 6

1.4 Manfaat Kegiatan................................................................................... 7

1.5 Masyarakat Sasaran................................................................................ 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 8

2.1 Tinjauan Teoritis.................................................................................... 8

2.2 Kerangka Pemikiran Kegiatan............................................................... 9

BAB III. METODE PENERAPAN........................................................................ 11

3.1 Langkah-Langkah Kegiatan................................................................... 12

3.2 Teknik Penyelesaian Masalah................................................................ 17

3.3 Rencana Program Kerja......................................................................... 32


ix

3.4 Alat Ukur Ketercapaian......................................................................... 39

BAB IV. HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN......................................... 43

4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran.................................................. 43

4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat............................ 44

4.3 Solusi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat............................. 45

4.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program ................................................ 50

BAB V. PENUTUP................................................................................................... 53

5.1 Kesimpulan............................................................................................ 53

5.2 Rekomendasi.......................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 56

LAMPIRAN.............................................................................................................. 57

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Program Kerja................................................................................................... 33

2. Pelaksanaan Program Kerja............................................................................... 41


x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran Kegiatan........................................................................... 10

2. Kelurahan Tanah Datar...................................................................................... 43


xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Hadir Mahasiswa Kukerta Terintegrasi.................................................. 58

2. Daftar hadir Peserta HUT RI ........................................................................... 62

3. Surat Keterangan Mitra..................................................................................... 64

4. Dokumentasi Kegiatan .....................................................................................


xii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Pekanbaru merupakan ibu Kota dan Kota terbesar di Provinsi Riau, Indonesia. Kota ini

merupakan salah satu sentra ekonomi terbesar di bagian timur pulau Sumatera, dan

termasuk sebagai Kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi dan urbanisasi yang tinggi.

Kota Pekanbaru terdiri dari 12 Kecamatan salah satunya Kecamatan Pekanbaru Kota.

Kecamatan Pekanbaru Kota terdapat beberapa Kelurahan salah satunya Kelurahan

Tanah Datar. Kelurahan Tanah Datar merupakan tempat transit atau persinggahan

sementara bagi para pengungsi. Pengungsi adalah warga negara yang terpaksa

meninggalkan kampung halamannya karena dianiaya berdasarkan ras, agama,

keanggotaan dalam kelompok sosial atau politik dan mereka yang menjadi korban dari

konflik bersenjata, kebijakan ekonomi yang keliru atau korban bencana alam, serta demi

alasan kemanusiaan, termasuk juga dalam definisi ini adalah mereka yang disebut

pengungsi internal yakni warga negara yang terpaksa meninggalkan kampung

halamannya karena alasan tertentu yang sama dengan pengungsi pada umumnya namun

mereka tidak melintasi batas-batas negara.

Jumlah pengungsi luar negeri yang kini berada di Indonesia berdasarkan data UNHCR

lebih dari 13.900 orang. Mereka berusaha mencari suaka ke negara ketiga seperti ke

Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dan Kanada. Proses tersebut memakan

waktu lama, membuat imigran yang sudah berada di Indonesia bisa menunggu hingga

lebih dari lima tahun.


xiii

Jumlah imigran di Pekanbaru saat ini mencapai 996 orang yang terdiri dari Afganistan,

Srilanka, Iraq, Iran, Jordania, Myanmar, Palestina, India, Somalia, Pakistan, Sudan,

Bangladesh, Syaria, Malaysia, Singapura. Jumlah pengungsi terbanyak di Pekanbaru

berasal dari Afganistan. Sebagian pengungsi banyak yang belum memiliki perizinan.

Pengurusan perizinan memerlukan banyak dokumen dan prosesnya sangat lama,

sehingga mejadi momok bagi imigran untuk pindah ke negara ketiga.

Pada kesempatan pengabdian kepada masyarakat yang akan dilaksanakan di Kelurahan

Tanah Datar, Kecamatan Pekanbaru Kota, tim pengabdian menawarkan pengenalan

kuliner khas negara pengungsi, solusi yang ditawarkan antara lain : pengenalan

kewirausahaan bagi imigran di Pekanbaru.

1.2 IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

Tim pengusul telah melakukan survey lapangan untuk mengetahui kondisi masyarakat,

potensi sumber daya manusia di Kelurahan Tanah Datar. Hal ini dilakukan untuk

memperkuat identifikasi masalah dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Berikut ini masalah yang teridentifikasi :

1. Bagaimana kondisi pengungsi atau imigran yang ada di Indonesia khususnya di

Pekanbaru

Berdasarkan dentifikasi permasalahan diatas beberapa upaya penyelesaian difokuskan

pada :

1. Untuk mengetahui dan menganalisa tentang bagaimana pengungsi atau imigran

yang saat ini ada di Indonesia khususnya Pekanbaru

1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian


xiv

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pembekalan berupa

pengetahuan dasar maupun keterampilan yang diberikan dalam bentuk

pengedukasian dan pelatihan kewirausahaan bagi para peserta/pengungsi yang

tinggal di Pekanbaru. Dengan kegiatan ini diharapkan para Peserta mampu

mengimplementasikan serta menjadi bekal yang nantinya bermanfaat pada

pengembangan skill kemandirian secara sosial ekonomi. Selain itu dengan kegiatan

ini setidaknya memberikan perhatian akan keberadaan/eksistensi Peserta secara

sosial. Oleh karena itu, para Peserta tersebut diharapkan mampu menggali dan

menemukan kreativitas serta memiliki bekal pengetahuan dasar dalam dunia

kewirauahaan baik ketika di negara tempat Peserta mengungsi terlebih untuk bekal

pengetahuan menuju negara ketiga (negara tujuan pencari suaka).

1.4 Manfaat Kegiatan

1. Memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, sikap, dan pola pikir berwirausaha

melalui kursus dan pelatihan kepada peserta yang sesuai dengan kebutuhan

2. Memotivasi dan menciptakan rintisan usaha baru serta pendampingan untuk dapat

berkembang dan mampu bermitra dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM)/dunia usaha, permodalan, dan pemasaran serta instansi terkait.

3. Bagi peserta yang mengikuti program kegiatan ini, nantinya diharapkan bisa

tumbuh sikap mental wirausaha dalam mengelola diri dan lingkungan, serta untuk

bekal berwirasusaha.

4. Ke depannya peserta menjadi warga masyarakat yang terampil sesuai dengan

kebutuhan serta mampu bermitra bermitra.


xv

1.5 Masyarakat Sasaran

Peserta pendampingan kewirausahaan ini adalah Peserta yang tinggal di Pekanbaru.

Peserta diambil dari masing-masing perwakilan dari beberapa rudenim (Rumah

Detensi Peserta) yang ada di Pekanbaru. Jumlah kisaran peserta yang akan di rekrut

dalam kegitan ini adalah 15-20 orang.


xvi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Tinjauan Umum Pengungsi

2.1.1.Pengertian Pengungsi

Pengungsi secara umum ialah seseorang atau sekelompok orang yang meninggalkan

suatu wilayah guna menghindari suatu bencana atau musibah. Bencana ini dapat

berbentuk, tanah longsor, tsunami, kebakaran, dan lain sebagainya yang diakibatkan

oleh alam. Dapat pula bencana yang diakibatkan oleh ulah manusia secara langsung

misalnya perang, kebocoran nuklir, dan ledakan bom. Setiap pengungsi biasanya

ditempatkan di sebuah tempat penampungan untuk memudahkan para relawan

mengurusi dan menolong mereka. Lama pengungsi berada di sebuah tempat

penampungan tidak dapat diprediksi, tergantung dari kondisi dan situasi. Biasanya

pengungsi diurus oleh pemerintah setempat, tapi itu tidak menutup kemungkinan untuk

datangnya bantuan dari relawan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan

bahwa akar kata dari istilah pengungsi adalah ungsi dan kata kerjanya adalah

mengungsi, yaitu pergi mengungsi (menyingkirkan) diri dari bahaya atau

menyelamatkan diri (ke tempat yang memberikan rasa aman). Pengungsi adalah kata

benda yang berarti orang yang mengungsi adalah penduduk suatu negara yang pindah

ke negara pengungsi politik lain karena aliran politik yang bertentangan dengan politik

penguasa negara asalnya.

Berdasarkan pendapat di atas, terlihat bahwa pengungsi terjadi karena adanya bahaya.

Misalnya bencana alam (natural disaster) seperti banjir, gempa, gunung meletus,
xvii

kekeringan. Mengungsi juga bisa terjadi karena bencana buatan manusia (manmade

disaster), seperti konflik bersenjata, pergantian rezim politik, penindasan kekebasan

fundamental, pelecehan hak asasi manusia, dan sebagainya. Mengungsi dapat dilakukan

dalam lingkup satu wilayah negara ataupun ke negara lain karena adanya perbedaan

haluan politik .

2.1.2. Pengertian Pengungsi Menurut Para Ahli.

a. Malcom Proudfoot

Malcom Proudfoot memberikan pengertian pengungsi dengan melihat keadaan para

pengungsi akibat Perang Dunia II. Walaupun tidak secara jelas dalam memberikan

pengertian tentang pengungsi, pengertiannya yaitu:

“These forced movements, …were the result of the persecution, forcibledeportation, or

flight of Jews and political opponents of the authoritarians governments; the

transference of ethnic population back to their homeland or to newly created provinces

acquired by war or treaty; the arbitatry rearrangement of prewar boundaries of sovereign

states; the mass flight of the air and the terror of bombarment from the air and under the

threat or pressure of advance or retreat of armies over immense areas of Europe; the

forced removal of populations from coastal or defence areas underv military dictation;

and the deportation for forced labour to bloster the German war effort”

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengungsi adalah orang-orang yang

terpaksa pindah ke tempat lain akibat adanya penganiayaan, deportasi secara paksa, atau

pengusiran orang-orang Yahudi dan perlawanan politik pemerintah yang berkuasa,

pengembalian etnik tertentu ke negara asal mereka atau Provinsi baru yang timbul
xviii

akibat perang atau perjanjian, penentuan tapal batas secara sepihak sebelum perang

terjadi; perpindahan penduduk sipil secara besar-besaran akibat adanya serangan udara

dan adanya tekanan atau ancaman dari para militer di beberapa wilayah Eropa; pindahan

secara paksa penduduk dari wilayah pantai atau daerah pertahanan berdasarkan perintah

militer, serta pemulangan tenaga kerja paksa untuk ikut dalam perang Jerman.

b. Pietro Verri

Pietro Verri memberikan definisi tentang pengungsi dengan mengutip bunyi pasal 1 UN

Convention on the Status of Refugees tahun 1951 adalah “applies to many person who

has fled the country of his nationality to avoid persecution or the threat of persecution”

Jadi menurut Pietro Verri pengungsi adalah orang-orang yang meninggalkan negaranya

karena adanya rasa ketakutan akan penyiksaan atau ancaman penyiksaan. Jadi terhadap

mereka yang masih mengungsi dalam lingkup wilayah negaranya masih belum bisa

disebut pengungsi menurut Konvensi tahun 1951.

Berdasarkan kedua pakar Malcom Proudfoot dan Pietro Verri, menurut penulis

pengertian pengungsi adalah sekelompok orang yang meninggalkan negaranya

(melewati batas negara) karena terpaksa yang disebabkan adanya rasa takut akan

penganiayaan, penyiksaan atau ancaman penyiksaan, pengusiran, adanya perlawanan

politik atau pemberontak dengan alasan ras, agama, kebangsaan, dan keanggotaannya

dalam kelompok sosial tertentu.

2.1.3 .Jenis-Jenis Pengungsi


xix

Latar belakang terjadinya pengungsi dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yakni :

a. Pengungsian karena bencana alam (Natural Disaster). Pengungsian ini pada

prinsipnya masih dilindungi negaranya keluar untuk menyelamatkan jiwanya, dan

orang-orang ini masih dapat minta tolong pada negara dari mana ia berasal.

b. Pengungsian karena bencana yang dibuat Manusia (Man Made Disaster).

Pengungsian disini pada prinsipnya pengungsi keluar dari negaranya karena

menghindari tuntutan (persekusi) dari negaranya. Biasannya pengungsi ini karena alasan

politik terpaksa meninggalkan negaranya, orang-orang ini tidak lagi mendapat

perlindungan dari pemerintah dimana ia berasal.

2.1.4.Perbedaan Antara Pencari Suaka, Dan Migran

Pada dasarnya pencari suaka dan migran adalah termasuk kelompok pengungsi, yang

pada intinya adalah sama-sama seseorang atau sekelompok orang yang keluar dari

negaranya untuk sama-sama mencari kehidupan yang lebih baik.

a. Pencari Suak.

Suaka adalah bentuk perlindungan dari dipulangkannya seseorang ke suatu negara yang

ditakuti, yang memungkinkan pengungsi dapat memenuhi syarat untuk menetap disuatu

negara yang pada akhirnya dapat menjadi penduduk tetap yang sah. Kadangkala seorang

pencari suaka mengaku bahwa dirinya pengungsi.

Pencari suaka adalah orang yang telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan

perlindungan namun permohonannya sedang dalam proses penentuan. Apabila


xx

permohonan seorang pencari suaka itu diterima, maka ia akan disebut sebagai

pengungsi, dan ini memberinya hak serta kewajiban sesuai dengan undang-undang

negara yang menerimanya.

b. Migran

Imigran sendiri merupakan warga negara asing yang datang ke suatu negara atau

sebaliknya. Mereka datang dengan berbagai alasan mulai dari kegiatan ekonomi,

keluarga, ingin menetap maupun sekedar tugas. Pada dasarnya imigran melakukan

perpindahan dilakukan dengan adanya keinginan baik untuk mencari pekerjaan atau

untuk membuat hidup mereka lebih baik, biasanya imigran tinggal dan menetap di suatu

negara untuk mencari pekerjaan dan penghidupan yang lebih layak dibanding di negara

asalnya. Pengungsian yang diakibatkan perang dan konflik bersenjata yang memaksa

seseorang dan atau sekelompok orang terpaksa keluar dari negaranya sendiri untuk

mendapatkan perlindungan dari negara lain untuk menyelamatkan hidupnya dan

mencari kehidupan yang lebih layak.

Konvensi PBB Tahun 1951 tentang Pengungsi

Konvensi ini merumuskan pengungsi sebagai orang yang memiliki rasa takut yang

beralasan akan adanya penganiayaan yang berdasarkan atas ras, agama, kebangsaan,

keanggotaan pada kelompok sosial tertentu atau pandangan politik, yang berada di luar

negara asalnya, dan tidak dapat atau karena rasa takutnya, tidak bersedia menerima

perlindungan dari negaranya

Definisi Pengungsi Internal


xxi

Pengungsi Internal adalah “orang-orang atau kelompok orang yang telah terpaksa atau

harus berpindah atau meninggalkan rumah atau kampung halaman mereka, terutama

sebagai akibat dari atau demi menghindari pengaruh konflik bersenjata, situasi

kekerasan yang meluas, pelecehan terhadap hak asasi manusia atau karena bencana

alam maupun bencana akibat ulah manusia, dan tidak melintasi batas-batas negara yang

diakui secara internasional”.

Pengungsi Prima Facie

Dalam menghadapi konflik dan pelanggaran hak asasi manusia secara masal, orang-

orang seringkali meninggalkan negaranya secara masal. Dalam situasi ini, sangatlah

tidak praktis dan tidak perlu untuk mengkaji masing-masing permohonan suaka yang

mereka ajukan. Orang-orang ini sudah terbukti dengan sendirinya untuk dapat disebut

pengungsi. Contoh dari gerakan pengungsi semacam ini dapat ditemukan dalam diri

orang-orang Sudan yang mengungsi ke Chad, orang-orang Chad yang mengungsi ke

Republik Afrika Tengah, orang Somalia ke Kenya, orang Sri Lanka yang mengungsi ke

India dsb.

Orang tanpa Kewarganegaraan

Tanpa kewarganegaraan adalah situasi tidak adanya status pengakuan berkenaan dengan

hal yang membuat seorang individu memiliki landasan yang bermanfaat secara hukum

untuk menyatakan kewarganegaraannya, atau ia memiliki klaim yang bermanfaat secara

legal namun dihalangi untuk menuntutnya karena pertimbangan-pertimbangan praktis

seperti biaya, adanya gangguan sipil, atau ketakutan akan penganiayaan. Badan PBB

untuk pengungsi (UNHCR) memperkirakan bahwa ada kurang lebih tiga juta orang
xxii

tanpa kewarganegaraan di seluruh dunia. Kondisi tanpa kewarganegaraan seringkali

menjadi penyebab pengungsian yang terpaksa ketika orang-orang berpindah ke wilayah-

wilayah dunia dimana mereka dapat memperoleh hak-hak dasar dan menghindari

pelanggaran hak asasi manusia.

Imigran tanpa dokumen

Orang-orang yang melintasi batas-batas negara tanpa dokumen yang memadai (pasport,

visa, dsb) disebut sebagai imigran tanpa dokumen (atau secara keliru disebut imigran

gelap, karena masuk ke suatu negara secara tidak sah tidak selalu merupakan

pelanggaran kriminal).

Meskipun imigran tanpa dokumen ini mungkin membutuhkan perlindungan

internasional, seringkali mereka tidak mencari suaka. Meskipun sejumlah imigran tanpa

dokumen tidak akan diakui sebagai pengungsi sesuai dengan ketentuan Konvensi

Jenewa tahun 1951. Tidak berarti bahwa mereka tidak membutuhkan perlindungan

internasional. Banyak diantara mereka yang meninggalkan kemiskinan yang parah,

konflik umum, kehancuran ekonomi dsb. Di negara penerima, mereka seringkali tidak

mendapatkan akses terhadap pelayanan dasar, seperti kesejahteraan sosial, pendidikan

dan perawatan kesehatan – dan tidak memiliki hak atas pekerjaan.

Ada suatu istilah pengungsi yang disebut Statutory Refugees. Statutory Refugees adalah

pengungsi yang berasal dari suatu negara tertentu yang tidak mendapatkan perlindungan

diplomatik dari negaranya (negara asal). Statutory Refugees adalah mereka yang

memenuhi persyaratan seperti yang disebut dalam perjanjian Internasional sebelum

1951.
xxiii

1. Convention Refugee adalah stats pengungsi berdasarkan Konvensi 1951 dan Protokol

1967. Disini pengungsi berada pada suatu negara pihak/peserta konvensi. Yang

menetapkan status pengungsi adalah negara tempat pengungsian (negara dimana

pengungsi itu berada) denga kejasama dari negara tersebut dengan UNHCR, wujud

kerja sama itu misalny a: dengan mengikut sertakan UNHCR dalam komisi yang

menetapkan status pengungsi, bentuk kerjasama lainnya neagar yang bersangkutan

menyerahkan mandate sepenuhnya pada UNHCR untuk menetapkan apakah seseorang

itu teramsuk pengungsi atau tidak.

2. Mandate Refugee adalah menentukan status pengungsi bukan dari konvensi 1951 dan

Protokol 1967 tapi berdasar mandate dari UNHCR. Disini pengungsi berada pada

negara yang bukan peserta konvensi atau bukan negara pihak. Yang berwenang

menetapkan status pengungsi adalah UNHCR bukan negara tempat pengungsian.

Mandate Refugee tidak ditetapkan oleh negara tempat pengungsi karena negara tersebut

bukan negara pihak dalam konvensi tadi, akibatnya ia tidak bisa melakukan tindakan

hukum seperti dalam konvensi tadi.

3. Pengungsi-pengungsi lain (sebab manusia):

Ada yang tidak dilindungi oleh UNHCR, misalnya : PLO, sebab PLO sudah diurus dan

dilindungi badan PBB lain maka tidak termasuk lingkungan kekuasaan UNHCR .

Selanjutnya Haryomataram membagi dua macam “Refugees, yaitu Human Rights

Refugees dan Humanitarian Refugees (Haryomataram, 1998: 9-10).

- Human Rights Refugees adalah mereka yang (terpaksa) meninggalkan negara atau

kampung halaman mereka karena adanya “fear of being persecuted”, yang disebabkan
xxiv

masalah ras, agama, kebangsaan atau keyakinan politik. Telah ada Konvensi dan

Protokol yang mengatur Status dari Human Rights Refugees ini.

- Humanitarian Refugess adalah mereka yang (terpaksa) meninggalkan negara atau

kampung halaman mereka karena merasa tidak aman disebabkan karena ada konflik

(bersenjata) yang berkecamuk dalam negara mereka. Mereka pada umumnya di negara

dimana mereka mengungsi, dianggap sebagai ‘alien”. Menurut Konvensi Geneva 1949,

“alien” ini diperlakukan sebagai “protected persons”. Dengan demikian mereka

mendapat perlindungan seperti yang diatur, baik daam Konvensi Geneva 1949

(terutama Bag. IV), maupun dalam Protokol Tambahan I-1977.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, baik International Humanitarian Law maupun

International Refugees Law, mengatur masalah “refugess”. International Humanitarian

Law memberikan perlindungan kepada “ humanitaran refugess”, sedang International

Refugees Law mengatur “human rights refugees”


xxv

BAB III

METODE PENERAPAN

3.1 Langkah-Langkah Kegiatan

Langkah-langkah dalam pelaksanaan kukerta ini adalah sebagai berikut :

3.1.1 Pendaftaran

Langkah-langkah dalam melakukan kukerta ini adalah :

1. Tim Kukerta Terintegrasi UNRI melakukan survey Kelurahan atau Kelurahan

2. Tim Kukerta Terintegrasi UNRI mendatangi Kelurahan yang dipilih yakni

Kelurahan Tanah Datar dan mengkonfirmasikan bahwa Tim Kukerta Terintegrasi

UNRI akan melaksanakan kukerta di Kelurahan Tanah Datar.

3. Pihak Kelurahan Tanah Datar mengeluarkan surat bukti diterimanya Tim Kukerta

Terintegrasi UNRI untuk melaksanakan kukerta di Kelurahan tersebut.

4. Tim Kukerta UNRI melakukan pendaftaran secara online pada halaman web yang

telah disediakan UNRI.

3.1.2 Pelaksanaan Program Kerja

1. Sosialisasi ke Kelurahan

a. Latar belakang

Sosialisasi diperlukan untuk seseorang atau beberapa orang mengetahui tentang tujuan

yang akan dilakukan. Dalam hal ini Tim Kukerta UNRI dirasa sangat perlu melakukan

sosialisasi ke kelurahan tempat dilaksanakannya kegiatan kukerta untuk menyampaikan

kegiatan.
xxvi

b. Waktu dan Tempat

12 Juli 2020 bertempat di Kelurahan Tanah Datar

c. Pihak Terlibat

Tim Kukerta UNRI dan Pihak Kelurahan Tanah Datar

d. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah agar pihak dari Kelurahan Tanah Datar memahami

maksud dari kedatangan Tim Kukerta UNRI dan agar pihak Kelurahan dapat

memberikan izin kepada Tim Kukerta UNRI untuk dapat melaksanakan kegiatan di

Kelurahan Tanah Datar.

e. Target Sasaran

Perangkat Kelurahan Tanah Datar

2. Sosialisasi UNHCR

a. Latar Belakang

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) adalah badan yang

ditujukan untuk melindungi dan memberikan bantuan kepada pengungsi berdasarkan

permintaan sebuah pemerintahan atau PBB kemudian untuk mendampingi para

pengungsi tersebut dalam proses pemindahan tempat menetap mereka ke tempat yang

baru. Tim Kukerta UNRI melakukan sosialisasi bersama UNHCR untuk mengetahui

lebih lanjut mengenai status dan kondisi pengungsi di Pekanbaru saat ini.

b. Waktu dan Tempat

14 Juli 2020 Meeting Online via Zoom.

c. Pihak Terlibat
xxvii

Tim Kukerta UNRI, DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN, Perwakilan UNHCR

d. Tujuan

Tujuan kami melaksanakan kegiatan ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai

status dan kondisi pengungsi di Pekanbaru dan mendapatkan rekomendasi kegiatan

yang sesuai dari pihak UNHCR .

e. Target Sasaran

Target sasaran dari kegiatan ini adalah Tim Kukerta UNRI

f. Kendala

Setelah melaksanakan kegiatan ini, Tim Kukerta UNRI menemukan beberapa kendala,

yakni prosedur birokrasi (masalah perizinan) dari UNHCR untuk sampai ke pengungsi

membutuhkan waktu yang lama sedangkan kegiatan KKN dibatasi oleh waktu yang

singkat. Kendala selanjutnya adalah adanya perbedaan kultur, perbedaan perspektif dan

pemahaman antara pengungsi dan masyarakat lokal.

3. Refugee Talk 101

a. Latar Belakang

Terbatasnya informasi yang ada mengenai pengungsi di Pekanbaru membuat Tim

Kukerta UNRI UNRI kesulitan dalam menjalankan program kegiatan, maka dari itu

Tim Kukerta UNRI UNRI mengadakan pertemuan kembali dengan UNHCR untuk

membahas lebih detail mengenai pengungsi di Indonesia umumnya dan di Pekanbaru

khususnya, menggali lebih dalam informasi mengenai pengungsi.

b. Waktu dan Tempat

23 Juli 2020 bertempat di FISIP Universitas Riau.


xxviii

c. Pihak Terlibat

Dosen Pembimbing Lapangan, Tim Kukerta UNRI, UNHCR, Komunitas mahasiswa

dari Refugees Engangment Centre dan Dosen Hubungan Internasional.

d. Tujuan

Memahami lebih dalam mengenai pengungsi di Indonesia dan Pekanbaru khususnya.

Bagaimana pengungsi datang ke Indonesia, proses mencari suaka dan mendapatkan izin

untuk tinggal sebagai pengungsi, kondisi dan status mereka, pihak yang membantu

mereka dan aktifitas mereka sehari-hari.

e. Target Sasaran

Tim Kukerta UNRI UNRI, Dosen Pembimbing Lapangan, Dosen Hubungan

Internasional

4. Seminar Daring Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI)

a. Latar Belakang

Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI) adalah organisasi pertama dan satu-satunya

organisasi bersifat nasional dari para praktisi professional yang bekerja dibidang

“manusia dan kemanusiaan” di Indonesia. AAI Riau mengadakan seminar daring ke 5

dengan tema “Keberadaan Pengungsi di Indonesia (Prespektif Antropologi Hukum)”

Untuk mencari dan mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai pengungsi, maka

Tim Kukerta UNRI UNRI mengikuti seminar daring AAI.

b. Waktu dan Tempat

25 Juli 2020 virtual meeting menggunakan Google Meet

c. Pihak Terlibat
xxix

AAI Daerah Riau, Perwakilan dari UNHCR dan IOM, Peserta webinar di seluruh

Indonesia.

d. Tujuan

Mengetahui lebih lanjut keberadaan pengungsi serta kendala yang dialami masyarakat

dengan adanya pengungsi, serta memperkenalkan dan memberikan pemahaman kepada

masyarakat status dan kondisi yang dialami pengungsi di Indonesia

e. Target Sasaran

Peserta webinar di seluruh Indonesia

5. Sosialisasi IOM

a. Latar Belakang

IOM adalah organisasi antar pemerintah utama di bidang migrasi. IOM berdedikasi

untuk memajukan migrasi yang manusiawi dan teratur untuk kepentingan bersama,.

dilaksanakan dengan meningkatkan pemahaman mengenai masalah-masalah migrasi,

membantu pemerintah dalam menjawab tantangan migrasi, dan menjunjung tinggi

martabat dan kesejahteraan migran, termasuk keluarga dan komunitasnya. Oleh sebab

itu, maka Tim Kukerta UNRI perlu mengadakan kegiatan sosialisasi bersama IOM

untuk mendiskusikan program kerja yang akan dilakukan oleh Tim Kukerta.

b. Waktu dan Tempat

28 Juli 2020 Meeting online via Zoom.

c. Pihak terlibat

Tim Kukerta UNRI, Dosen Pembimbing Lapangan, IOM, Psychosochial Support Team

(PSS), Komunitas Refugees Empowerment Centre.


xxx

d. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mendiskusikan lebih lanjut mengenai

pelaksanaan kegiatan kukerta dan untuk membahas beberapa program kerja yang

mungkin dapat dilaksanakan sesuai penjelasan dan arahan dari pihak IOM dan PSS.

e. Target Sasaran

Target sasaran dari kegiatan ini adalah Tim Kukerta UNRI.

f. Kendala

Dari beberapa program kegiatan yang diajukan, hanya ada tiga kegiatan yang

disepakati. Hal ini disebabkan karena kondisi Pekanbaru yang masih dalam situasi

darurat (zona merah) Covid-19 dan durasi waktu KKN yang singkat. Kegiatan yang

dilakukan hanya boleh secara online sehingga tidak dapat melibatkan para imigran

secara langsung untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan.

6. Produksi Nasi Kabuli

a. Latar Belakang

Nasi kabuli adalah hidangan nasi berbumbu yang bercitarasa gurih yang ditemukan di

Indonesia. Nasi ini dimasak bersama kaldu daging kambing, susu kambing, dan minyak

samin. Disajikan dengan daging kambing goreng dan kadang ditaburi dengan irisan

kurma atau kismis. Hidangan ini popular di kalangan warga Betawi di Jakarta dan

warga keturunan Arab Indonesia. Nasi kebuli menunjukkan pengaruh budaya Arab

tepatnya tradisi Arab Yaman.

Bahan-bahan:

- 5 buah paha ayam


xxxi

- 5 cm kayu manis

- 5 biji cengkeh

- 3 cm jahe memarkan

- 3 batang serai

- 4 lembar daun salam

- 2 lembar daun pandan

- 5 lembar daun jeruk

- 5 buah kapulaga

- 50 gr kismis

- 1 sdt garam

- 1 sdt lada bubuk

- 1 sdm bubuk kari

Bumbu halus:

- 8 butir bawang merah

- 5 siung bawang putih

- 1 sdt jinten

- 1 sdm ketumbar, sangrai

- 50 gr kunyit

Nasi aron:

- 500 gr beras

- 750 ml santan
xxxii

- 1 sdt garam

Cara membuat:

1. Tumis bumbu halus sampai harum, masukkan ayam, serta bumbu lain. Masak hingga

daging matang. Angkat ayam, lalu panggang sebentar

2. Nasi: masak santan hingga mendidih, masukkan garam dan beras. Masukkan sisa

tumisan ayam. Aduk rata. Masak hingga menjadi nasi aron.

3. Kukus nasi hingga matang (1 jam). Angkat

4. Sajikan bersama ayam.

b. Waktu dan Tempat

06 Agustus 2020 Universitas Riau

c. Pihak Terlibat

Tim Kukerta UNRI UNRI

d. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah agar Tim Kukerta UNRI UNRI dapat memasak salah

satu makanan khas dari pengungsi.

e. Target sasaran

Target sasaran dari kegiatan ini adalah Tim Kukerta UNRI.

7. Produksi makanan Biryani

a. Latar Belakang

Biryani adalah hidangan berupa nasi (biasanya beras basmati) yang dimasak dengan

rempah-rempah lalu ditambah dengan sayuran atau daging (ayam, kambing, ikan, udang
xxxiii

atau sapi). Makanan ini berasal dari Asia Selatan (India dan Pakistan). Di Indonesia,

hidangan ini disebut dengan tambahan kata nasi (nasi biryani). Hidangan ini tidak hanya

popular di India dan Pakistan, melainkan juga di Irak, Iran, Afganistan, Bangladesh dan

kalangan penduduk muslim Sri Lanka.

Cara membuat nasi biryani :

500 g daging sapi atau ayam atau kambing juga boleh, potong dengan ukuran sedang.

Cuci bersih

400 g Beras Basmati, rendam selama 30 menit, cuci bersih dan tiriskan

1 Buah Bawang Bombay, potong dadu kecil-kecil

4 cm jahe

Secukupnya garam

Secukupnya minyak samin, bisa diganti dengan mentega

Bumbu yang dihaluskan:

10 siung Bawang putih

1 ruas kunyit

1/4 biji Pala

1 sdt ketumbar

1/2 sdt jinten

Bumbu Langsung Cemplung:

1/2 sdt Bubuk merica

1 sdt kayu manis bubuk

3 btr bunga lawang

4 btr cengkeh
xxxiv

5 buah cabe hijau besar, belah

6 buah Kapulaga

2 tangkai daun mint

1 Tomat Merah, belah 2

2 Cube kaldu blok

1 ruas Lengkuas, geprek

Pelengkap Nasi:

Sejumput Saffron

Secukupnya Kismis

Acar

Daun Parsley, rajang halus

Kacang mede atau kacang goreng

Langkah- langkah

-Masak air sekitar 2 liter. Biarkan mendidih. Setelah itu masukan irisan dagingnya.

Selanjutnya masukan jahe yang sudah digeprek. Tambahkan sejumput garam. Rebus

dengan api kecil hingga daging empuk.

-Ulek semua bumbu yang dihaluskan sampai lembut. Sisihkan.

-Panaskan secukupnya minyak samin untuk menumis (kira-kira 3-4 sdm)

-Tumis bawang bombay dan bawang putih geprek sampai harum.

-Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan, tumis lagi sampai harum.

-Masukan semua bumbu yang dicemplung. Aduk sampai tercampur rata. Matikan api.

Setelah itu masukkan bumbu tumisan tadi kedalam rebusan daging tadi. Aduk-aduk

kembali sampai rata. Masak lagi dengan api kecil selama kurang lebih 1 jam agar
xxxv

bumbu meresap. Jika airnya mulai menyusut kurang dari 1 liter, maka tambahkan lagi

airnya. Jika dirasa sudah meresap dan daging sudah berasa bumbunya, segera matikan

api.

Selanjutnya, dengan menggunakan saringan besar, saring rebusan daging tadi, ambil

semua daging, sisihkan. Untuk residu bumbu yang tersisa silahkan dibuang. Sementara

kaldu dipakai untuk memasak berasnya.

Cara memasak beras:

-Tuang 3 gelas air kaldu ke dalam panci (sekitar 750 ml). Rebus sampai mendidih. Jika

dirasa kurang asin, tambahkan lagi sedikit garam. Masukkan beras, masak dengan api

kecil. Jika air sudah susut segera buka tutup panci.

Lalu tutup kembali panci rapat-rapat dengan menggunakan alumunium foil. Pastikan

jangan sampai ada lubang. Setelah itu ditimpa lagi dengan tutup pancinya. Masak lagi

dengan api kecil.

Kalau terlihat tutup pancinya sudah sedikit berasap, bisa dipastikan nasinya sudah

hampir masak.

b. Waktu dan Tempat

06 Agustus 2020, Universitas Riau

c. Pihak Terlibat

Tim Kukerta UNRI UNRI

d. Tujuan

Agar Tim Kukerta UNRI UNRI dapat memasak salah satu makanan khas dari

pengungsi yakni nasi biryani sebelum dipromosikan.

e. Target Sasaran
xxxvi

Target sasaran dari kegiatan ini adalah Tim Kukerta UNRI.

8. Pembagian Masker

a. Latar belakang

Virus Covid-19 di Pekanbaru semakin meningkat setiap saat. Parameter menunjukkan

angka yang tinggi sehingga Pekanbaru masuk kedalam zona merah. Oleh karena itu,

maka sudah seharusnya kita saling menjaga agar pasien yang terkena Covid-19 tidak

terus bertambah. Salah satunya dengan memakai masker dan membagikan masker

kepada masyarakat yang tidak mengenakan masker.

b. Waktu dan Tempat

17 Agustus 2020 bertempat di Kelurahan Tanah Datar.

c. Pihak Terlibat

Tim Kukerta UNRI, Pemuda Kelurahan, Masyarakat setempat.

d. Tujuan

Agar masyarakat setempat dapat menerapkan protokol kesehatan dengan memakai

masker.

e. Target sasaran

Masyarakat setempat

9. Promosi Makanan Kebuli dan Biryani

a. Latar Belakang

Nasi Kebuli dan Biryani merupakan makanan khas dari pengungsi. Makanan bisa

menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk dapat lebih mengenal
xxxvii

pengungsi. Hal ini dapat memudahkan Tim Kukerta UNRI unutk mengenalkan

pengungs kepada masyarakat di Kelurahan Tanah Datar.

b. Waktu dan Tempat

17 Agustus 2020 bertempat di Kelurahan Tanah Datar

c. Pihak Terlibat

Tim Kukerta UNRI, Pemuda Kelurahan, Masyarakat setempat

d. Tujuan

Agar masyarakat mengetahui adanya pengungsi di Pekanbaru dan pengungsi tersebut

mempunyai makanan khas.

e. Target Sasaran

Masyarakat Setempat

10. Lomba Ranking Satu

a. Latar Belakang

Untuk memperingati HUT RI, Tim Kukerta UNRI bekerja sama dengan pemuda

kelurahan setempat untuk mengadakan lomba.

b. Waktu dan Tempat

17 Agustus 2020 bertempat di Kelurahan Tanah Datar

c. Pihak Terlibat

Tim Kukerta UNRI, Pemuda Kelurahan, Masyarakat Setempat

d. Tujuan

Untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

e. Target Sasaran
xxxviii

Target sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat setempat.

11. Pembagian Bendera Kepada Peserta Lomba

a. Latar Belakang

Bendera adalah sepotong kain atau kertas segi empat atau segitiga yang dipergunakan

sebagai tanda dan simbol untuk memberikan sinyal atau identifikasi suatu negara untuk

menunjukkan kedaulatannya. Bendera yang dibagikan oleh Tim Kukerta UNRI kepada

peserta lomba adalah bendera negara dari para pengungsi yang ada di Pekanbaru.

b. Waktu dan Tempat

17 Agustus 2020 bertempat di Kelurahan Tanah Datar

c. Pihak Terlibat

Tim Kukerta UNRI, Pemuda Kelurahan, Masyarakat setempat

d. Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan beberapa bendera dari negara pengungsi,

agar masyarakat mengetahui adanya pengungsi di Pekanbaru.

e. Target Sasaran

Peserta lomba HUT RI

12. Pameran

a. Latar Belakang

Pameran adalah suatu pertunjukan karya seni atau produk menarik lainnya untuk

dikomunikasikan pada khalayak sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat secara luas.
xxxix

Salah satu pengungsi di Pekanbaru memiliki bakat melukis yang sangat baik. Pengungsi

tersebut bisa menghasilkan lukisan yang mempunyai nilai jual tinggi.

b. Waktu dan Tempat

17 Agustus 2020 bertempat di Kelurahan Tanah Datar.

c. Pihak Terlibat

Tim Kukerta UNRI, Pengungsi, Pemuda Kelurahan, masyarakat.

d. Tujuan

Tujuan kegiatan pameran ini adalah untuk mempromosikan hasil karya dari salah satu

pengungsi. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengapresiasi hasil karya. Pameran

berfungsi sebagai media dalam menyampaikan inspirasi dan aspirasi seniman.

e. Target Sasaran

Pengungsi yang berprofesi sebagai seniman dan masyarakat.

3.2 Teknik Penyelesaian Masalah

Tim Kukerta Terintegrasi UNRI melaksanakan seluruh kegiatan dengan dibantu dan

didampingi oleh staf Kelurahan seperti Kepala Lurah, Sekretaris Lurah, Kepala Dusun,

RT, RW, dan seluruh kegiatan dilakukan dengan izin Lurah. Kendala-kendala yang

dihadapi didiskusikan dengan Lurah dan RT/RW dan mengambil penyelesaian yang

tepat untuk kendala tersebut.

3.3 Rancangan Anggaran dan Belanja


xl

RANCANGAN ANGGARAN BIAYA Jadwal


JENIS BELANJA NO
Rincian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah Kegiatan
1 Snack 30 Kotak Rp. 3.500 Rp. 175.500
2 Spanduk 1 Lembar Rp. 60.000 Rp. 60.000
3 Tissue 2 Pcs Rp. 10.000 Rp. 20.000
4 Nasi 8 Kotak Rp. 12.000 Rp. 96.000 Minggu
DISKUSI BERSAMA UNHCR
5 Lakban 1 Pcs Rp. 17.000 Rp. 17.000 pertama
6 Lee Minerale 1 Kotak Rp. 47.000 Rp. 47.000
7 Pisang 2 sisir Rp. 7.500 Rp. 15.000
8 Handsanitizer 1 Kotak Rp. 200.000 Rp. 200.000
Jumlah Rp. 376.000
1 Name tag 10 Buah Rp2,000 Rp. 20.000
2 FC/Print 1 RangkapRp. 38.300 Rp. 38.300
3 Masker 4 Lusin Rp. 25.000 Rp. 100.000
4 Bendera 9 Buah Rp. 11.000 Rp. 99.000
Minggu
UANG KAS 5 Bola pimpong 1 Buah Rp. 5.000 Rp. 5.000 Pertama
6 Pipet 4 pcs Rp. 2.000 Rp. 8.000
7 Aqua gelas 1 kotak Rp. 18.000 Rp. 18.000
dabeltip 2 buah Rp. 4.000 Rp. 8.000
8 Belanja kepasar 1 Buah Rp. 185.000 Rp. 185.000
Jumlah Rp. 481.300
1 Minuman imigran 4 gelas Rp. 16.500 Rp. 66.000
UANG Rp. 1.000.000 2 Tranfortasi Imigran 1 Buah Rp. 80.000 Rp. 80.000
3 Nasi kebuli/bryani Buah Rp. 838.000 Rp. 838.000
Jumlah Rp. 984.000
1 Jeruk 2 Kg Rp. 12.500 Rp. 25.000
Uang Telat
2 Aqua gelas 1 Kotak Rp. 18.000 Rp. 18.000
Jumlah Rp. 43.000

3.3 Alat Ukur Ketercapaian

Alat ukur ketercapaian dari kegiatan kukerta ini adalah terlaksananya sosialisasi

UNHCR, sosialisasi IOM, Refugees Talk 101, Promosi makanan Biryani dan Kebuli,

Pembagian Bendera kepada peserta lomba 17 Agustus, dan Pameran (Exhibition).

Kegiatan-kegiatan pendukung dari Tim Kukerta juga memiliki alat ukur ketercapaian

tersendiri. Alat ukur pencapaian bagi masing-masing kegiatan pendukung, yaitu:


xli

BAB IV

HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN

4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

Kelurahan Tanah Datar merupakan kelurahan yang terletak di Kecamatan

Pekanbaru Kota

Tanah Datar merupakan salah satu kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan

Pekanbaru Kota dengan luas wilayah 23, 17 Ha. Pada pemerintahan sekarang Kelurahan

Tanah Datar dikepalai oleh seorang lurah yang bernama Hasiyada, S.Sos, M.Si

Kelurahan Tanah Datar terdiri dari 07 (tujuh) RW.

Adapun wilayah Kelurahan Tanah Datar Kecamatan Pekanbaru Kota memiliki

batas-batas wilayah;

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sukaramai Kecamatan Pekanbaru Kota


xlii

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Jadirejo Kecamatan Sukajadi

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sumahilang Kecamatan Pekanbaru Kota

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Pulau Karam Kecamatan Sukajadi.

Berdasarkan rekapitulasi data jumlah penduduk per Desember 2019, jumlah seluruh

penduduk Kel. Tanah Datar adalah 6.571 dengan masing-masing jumlah penduduk

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 3.005 dan berjenis kelamin perempuan sebanyak

3.566.

4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan Masyarakat)

Kelurahan Tanah Datar merupakan kelurahan yang terletak di Kecamatan Pekanbaru

Kota yang bertepatan dekat dengan penginapan imigran di Pekanbaru. Penginapan

pengungsi tersebar di beberapa wilayah di Pekanbaru, salah satunya ada di Kelurahan

Tanah Datar. Keberadaan pengungsi di Pekanbaru khususnya Kelurahan Tanah Datar

menciptakan dinamika baru dan berbagai isu muncul seiring waktu. Dengan berbagai

perbedaan baik dari segi fisik, bahasa, gaya hidup dan agama menarik perhatian warga

untuk mencari tahu apa yang mereka lihat dan rasakan. Kontak fisik antara masyarakat

dengan pengungsi secara tidak langsung sudah sering terjadi. Masyarakat sering kali

berpandangan negatif kepada pengungsi karena beberapa perbedaan yang ada.

4.3 Solusi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat

Adapun program yang dilaksanakan oleh Tim Kukerta di Kelurahan Tanah Datar Tahun

2020, sebagai berikut:

\
xliii

4.3.1

4.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program


xliv

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Rekomendasi
45

LAMPIRAN
46

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Hadir Mahasiwa Kukerta Terintegrasi Abdimas 2020


47
48
49

Lampiran 2. Daftar Hadir Acara Lokakarya dan Penutupan Kukerta Terintegrasi


50

Lampiran 3. Form Penilaian Masyarakat Terhadap Mahasiswa Kukerta Terintegrasi

Abdimas 2020.
51

Lampiran 3. Surat Keterangan Mitra


52

Lampiran 4. Surat Keterangan Mitra


Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Kegiatan Kukerta Terintegrasi

Abdimas 2020

53
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan

54

Anda mungkin juga menyukai