Anda di halaman 1dari 40

KUKERTA BALEK KAMPUNG 2020

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

KULIAH KERJA NYATA (KUKERTA) BALEK KAMPUNG KELURAHAN


PEMATANG KAPAU, KECAMATAN TENAYAN RAYA
UNIVERSITAS RIAU

PELAKSANA:

Dosen Pembimbing Lapangan :


Meilda Wiguna, SE, M.SC, Ak, CA NIDN: 0020058204

Anggota Kuliah Kerja Nyata:

Muhammad Dandy Fayadh NIM: 1802111878


Annisa Zerlina NIM: 1802124101
Sakhilah Putri Hasri NIM: 1802124547
Dimas Adytia Pratama NIM: 1802112432
Rizki Deofani NIM: 1802112544
Faradilla Anugrah Putri NIM: 1802110100
Windi Yolanda NIM: 1808156150
Meysi Millenia NIM: 1808156125
Syahzaly Insani Pratama NIM: 1808156133
Jihan Dea Saputri NIM: 1807113589

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU, AGUSTUS 2020
HALAMAN PENGESAHAN KEGIATAN PENGABDIAN

1. Judul Kegiatan : Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Balek Kampung Universitas Riau
2. Ketua pelaksana
a. Nama Ketua : Meilda Wiguna, SE., M.Sc.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Alamat :
d. HP/Email : 081226914665/meildawiguna@yahoo.com
3. Anggota

No. NIM NAMA FAKULTAS

1. 1802111878 MUHAMMAD DANDY FAYADH Ekonomi dan Bisnis

2. 1802124101 ANNISA ZERLINA Ekonomi dan Bisnis

3. 1802124547 SAKHILAH PUTRI HASRI Ekonomi dan Bisnis

4. 1802112432 DIMAS ADYTIA PRATAMA Ekonomi dan Bisnis

5. 1802112544 RIZKI DEOFANI Ekonomi dan Bisnis

6. 1802110100 FARADILLA ANUGRAH PUTRI Ekonomi dan Bisnis

7. 1808156150 WINDI YOLANDA Kedokteran

8. 1808156125 MEYSIA MILLENIA Kedokteran

9. 1808156133 SYAHZALY INSANI PRATAMA Kedokteran

10. 1807113589 JIHAN DEA SAPUTRI Teknik

4. Jarak Lokasi : + 10 Km

Pekanbaru, 5 September 2020


Mengetahui
Koordinator Pusat Layanan Kukerta Ketua Pelaksana

Dr. Besri Nasrul, SP, M.Si Meilda Wiguna, SE., M.Sc, Ak, CA
NIP. 197304101999031003 Menyetujui NIP. 198205202010122002
Ketua LPPM Universitas Riau

Prof. Dr. Almasdi Syahreza, SE, MP


NIP. 196008221990021001
RINGKASAN KEGIATAN PENGABDIAN

Selama diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar kegiatan masyarakat menjadi


terganggu karena adanya larangan untuk tidak berinteraksi secara langsung dengan orang lain
terutama membuat pertemuan dalam jumlah banyak, yang mana salah satunya yaitu
terganggunya aktifitas belajar-mengajar akibat adanya pembatasan sosial ini. Bahkan, keadaan
ini semakin di per parah dengan penurunan omzet penjualan khususnya pengusaha UMKM yang
mengalami penurunan produksi karena mereka harus meliburkan beberapa pekerja dan ini juga
mempengaruhi perekonomian masyarakat sekitar yang tidak memiliki pekerjaan, selain itu pula
banyaknya kebutuhan masyarakat disegala bidang seperti lingkungan hidup, infrastruktur jalan
swadaya, dan juga seperti menjaga pola hidup bersih dan sehat melalui pemeriksaan kesehatan
dasar khusunya untuk yang berusia 50 keatas yang rentan akan penyakit.
Dalam hal ini perlu adanya peran pemerintah untuk segera memulihkan keadaan sehingga
kegiatan dan kondisi masyarakat dapat kembali seperti semula serta juga dapat meningkatkan
potensi kelurahan sesuai kebutuhannya. Mahasiswa KUKERTA melakukan beberapa kegiatan
yang dapat mendukung dalam pemulihan masyarakat serta peningkatan potensi kelurahan
diantaranya memasarkan produk UMKM melalui sosial media, sosialisasi mengenai
pembelajaran daring, menyusun profil kelurahan untuk membantu secara administrasi khususnya
bagi kelurahan yang baru mengalami pemekaran serta mengetahui potensi yang ada dikelurahan.
Selain daripada itu, juga dilakukan pembuatan tempat sampah untuk tetap menjaga
kebersihan lingkungan, membuat plang nama jalan dan perbaikan yang sudah ada, membagikan
bibit cabe untuk pemanfaatan lahan yang ada dilingkungan sekitar, serta membersihkan tempat
tempat yang menjadi pusat keramaian seperti pasar, masjid, dan sekolah dengan juga melakukan
penyemprotan dan membagikan masker sebagai bentuk melanjutkan program yang sudah ada
untuk tetap mengikuti protokol kesehatan. Kemudian juga dilakukannya pemeriksaan kesehatan
dasar seperti cek tensi dan sebagainya, yang mana ini adalah bentuk dalam menjaga kesehatan
dan mengedukasi tentang pola hidup sehat dalam situasi seperti ini yang menjadi sasaran adalah
masyarakat yang berusia 50 keatas atau lanjut usia karena di usia tersebut sangat rentan terkena
penyakit terutama virus yang menyebar. Lalu, dalam memanfaatkan sumber daya alam kelurahan
mahasiswa KUKERTA melakukan pengolah serai wangi menjadi hand sanitizer yang masih
sangat diperlukan untuk saat ini
Mahasiswa KUKERTA juga turut membantu ibu ibu posyandu dalam agenda kegiatan
posyandu dengan tetap mengikuti protokol kesehatan ,yaitu pemberian vitamin A kepada bayi
dan balita, hal ini diharapkan agar kesehatan bayi dan balita dapat terjaga.
IDENTITAS ANGGOTA KEGIATAN PENGABDIAN

1. Ketua Pelaksana (Dosen Pembimbing Lapangan)


Nama : Meilda Wiguna SE., M.Sc,Ak.,CA
NIP / NIDN : 198205202010122002 / 0020058204
Jabatan : Dosen Tetap Akuntansi, FEB UNRI

2. Anggota 1

Nama : Muhammad Dandy Fayadh


NIM : 1802111878
Jurusan : Akuntansi

3. Anggota 2

Nama : Annisa Zerlina


NIM : 1802124101
Jurusan : Akuntansi

4. Anggota 3

Nama : Sakhilah Putri Hasri


NIM : 1802124547
Jurusan : Akuntansi

5. Anggota 4

Nama : Dimas Adytia Pratama


NIM : 1802112432
Jurusan : Akuntansi
6. Anggota 5

Nama : Rizki Deofani


NIM : 1802112544
Jurusan : Akuntansi

7. Anggota 6

Nama : Faradilla Anugrah Putri


NIM : 1802110100
Jurusan : Akuntansi

8. Anggota 7

Nama : Windi Yolanda


NIM : 1808156150
Jurusan : Pendidikan Dokter

9. Anggota 8

Nama : Meysi Millenia


NIM : 1808156125
Jurusan : Pendidikan Dokter

10. Anggota 9

Nama : Syahzaly Insani Pratama


NIM : 1808156133
Jurusan : Pendidikan Dokter
11. Anggota 10

Nama : Jihan Dea Saputri


NIM : 1807113589
Jurusan : Teknik Sipil
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala salawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasullah Shallallahu 'alaihi wasallam berkat limpahan rahmat dan hidayahnya, penyusun mampu
menyelesaikan laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Balek Kampung 2020. Penulisan
laporan ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan dalam program kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Balek Kampung 2020 yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM) Universitas Riau dalam rangka memajukan desa dan meningkatkan potensi
desa, khususnya daerah tempat anggota kelompok KKN berdomisili.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan Laporan Kegiatan Kukerta (Kuliah Kerja
Nyata) diantaranya:
1. Tar Ajaman, S.Sos selaku Lurah di kelurahan Pematang Kapau
2. Meilda Wiguna SE., M.Sc, Ak.,CA sebagai Dosen Pembimbing Lapangan
3. Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE.,MP selaku Ketua LPPM Universitas Riau
4. Dr. Besri Nasrul, SP, M. Si selaku Koordinator Pusat Layanan Kukerta
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun
penulis terima dengan baik. Demikianlah laporan ini ditulis sebagai pedoman bagi mahasiswa
untuk melaksanakan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Balek Kampung 2020
Universitas Riau.

Pekanbaru, 5 September 2020


Penyusun,

Tim Kukerta
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN KEGIATAN PENGABDIAN i


RINGKASAN KEGIATAN PENGABDIAN ii
IDENTITAS ANGGOTA KEGIATAN PENGABDIAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Analisis Situas 2
1.2 Identifikasi Dan Perumusan Masalah 2
1.2.2 Latar Belakang 2
1.2.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian 3
1.4 Manfaat Kegiatan 3
1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa 3
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat 3
1.5 Masyarakat Sasaran 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Tinjauan Teoritis 4
2.1.1 Kelurahan 4
2.1.2 Jual Beli Online / E-Commerce 5
2.1.3 Pembelajaran Online / E-Learning 5
2.1.4 Serai Wangi 6
2.1.5 Skrining Kesehatan / Deteksi Dini 7
2.2 Kerangka Pemikiran Kegiatan 9
BAB III METODE PENERAPAN 10
3.1 Langkah-langkah Kegiatan 10
3.1.1 Penyusunan Profil Desa/Kelurahan dan Monografi 10
3.1.2 Pemasaran Online Terhadap UMKM 10
3.1.3 Pembahasan Program secara Daring (Online) 11
3.1.4 Sosialisasi dan Penyerahan Bibit Cabe 11
3.1.5 Gotong Royong Pembersihan Masjid 11
3.1.6 Pembuatan Plang Jalan dan Pos Ronda 11
3.1.7 Penyemprotan Disinfektan dan Pendistribusian Masker 12
3.1.8 Pemasangan Plang Jalan 12
3.1.9 Pembersihan Posyandu dan Penyemprotan Disinfektan 12
3.1.10 Pemeriksaan Kesehatan 12
3.1.11 Sosialisasi dan Penyemprotan Disinfektan di Sekolah 13
3.1.12 Pembuatan Papan Nama Ketua RW dan RT 13
3.1.13 Pembuatan Tempat Sampah 13
3.1.14 Membersihkan Masjid dan Mushalla 14
3.1.15 Pembagian Masker untuk Panitia Qurban 14
3.1.16 Pembagian Tempat Sampah 14
3.1.17 Pembuatan Hand Sanitizer Alami 14
3.1.18 Membersihkan Lingkungan dan Sampah Ilegal 15
3.1.19 Perbaikan Plang Jalan 15
3.1.20 Melihat Pemrosesan Kerupuk 15
3.1.21 Pembagian Vitamin A di Posyandu 15
3.2 Teknik Penyelesaian Masalah 16
3.2.1 Pembuatan Plang Jalan 16
3.2.2 Perbaikan Plang Jalan 16
3.2.3 Pemeriksaan Kesehatan 16
3.2.4 Pembelajaran Daring 16
3.3 Alat Ukur Ketercapaian 16
BAB IV HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN 17
4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran 17
4.1.1 Lokasi 17
4.1.2 Masyarakat Sasaran 17
4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat 18
4.2.1 Serai Wangi 18
4.2.2 Lahan yang Luas 18
4.3 Solusi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat 19
4.3.1 Pemanfaatan Serai Wangi untuk Hand Sanitizer 19
4.3.2 Pemanfaatan Lahan untuk ditanami Bibit 20
4.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program 20
BAB V PENUTUP 21
5.1 Kesimpulan 21
5.2 Rekomendasi 21
DAFTAR PUSTAKA 23
LAMPIRAN 24
BAB I
PENDAHULUAN

KKN adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat di daerah tertentu,dilaksanakan secara


kelompok,terintegrasi antar jurusan,dan terkoordinasi di tingkat fakultas.Kegiatan KKN
bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja nyata di lapangan untuk membentuk sikap
mandiri dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Kegiatan KKN, yaitu
pelaksanaan pembekalan,pelaksanaan kegiatan di lokasi,penyusunan laporan,dan evaluasi.
Pelaksanaan KKN ini dimulai dari tanggal 13 Juli 2020 sampai dengan 13 Agustus 2020, di
Keluruhan Pematang Kapau, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.
Program kelompok di Kelurahan Pematang Kapau adalah program yang menekankan
tema Meningkatkan potensi kelurahan melalui pembiasaan masyarakat untuk menerapkan hidup
besih dan sehat serta dengan menjaga lingkungan. Program antara lain: program Potensi desa
(Penyusunan profil kelurahan dan monografi kelurahan dalam bentuk buku, mendatangi UMKM
produksi kerupuk dengan melihat proses pembuatannya, memberikan spanduk sebagai tanda
pengenal bahwa ditempat itu adalah rumah produksi kerupuk serta membantu rumah produksi
kerupuk ini dalam penjualan online dengan harapan keuntungan lebih banyak didapati dengan
proses pembelian maupun penjualan menjadi mudah, dan sosialisasi mengenai pembelajaran
daring disalah satu yayasan SD islam di Kelurahan Pematang kapau), program Lingkungan
(Pendistribusian bibit cabe yang diberikan kepada masing masing RW, pembuatan papan nama
jalan yang belum ada ataupun rusak serta pemasangannya, pembuatan tempat sampah yang
diberikan keposyandu, kantor lurah, pos ronda dan pos keamanan, pembuatan papan nama ketua
RT dan RW serta pemasangannya, pembuatan papan pos ronda serta pos keamanan serta
pemasangannya, pembersihan jalan yang menjadi tempat pembuangan sampah lalu dilakukannya
pembersihan sehingga jalan tersebut menjadi luas serta pemasangan spanduk larangan
pembuangan sampah, gotong royong bersama warga guna menyambut hari raya idul fitri,
pembersihan masjid dan mushalla yang berada dilingkungan RW, gotong royong diposyandu
serta pemasangan spanduk posyandu yang sebelumnya sudah pudar, ikut berpartisipasi dalam
acara PKK di Kelurahan Pematangkapau.), program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(Melakukan pengecekan kesehatan masyarakat seperti pengecekan tekanan darah serta gula
darah, melakukan pengawasan protokol kesehatan dipasar serta melakukan penyemprotan
disinfektan dipasar serta pendistribusian masker dipasar untuk pembeli terutama pedagang,
melakukan pembuatan hand sanitizer dari bahan alami daun serai, melakukan penyemprotan
disinfektan dimasjid dan mushalla, melakukan penempelan poster kebersihan masjid dan
mushalla terkait covid-19, melakukan penyemprotan disinfektan diposyandu, pembagian masker
untuk panitia qurban dimasjid dan mushalla, membantu ibu-ibu posyandu dalam pembagian
vitamin A pada batita dan balita serta anak anak).
1.1. Analisis Situasi
Pengembangan potensi desa menuju masyarakat yang berkemajuan merupakan tema
yang diangkat pada Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2020. Mahasiswa diharapakan mampu
membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf pengetahuan dan keterampilan, dan
memberikan ide – ide baru atau variasi berbeda dan menambah kreativitas masyarakat.
Kelurahan Pematang Kapau Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru merupakan suatu
Kelurahan yang terletak di wilayah Tenayan Raya. Mayoritas pekerjaan masyarakat Kelurahan
Pematang Kapau adalah menjadi PNS, Buruh Bangunan, Pedagang, Pensiunan, Petani/Peternak,
Pengangkutan, TNI/POLRI, Pengrajin/Industri Kecil. Visi dari Kelurahan Pematang Kapau
adalah: “Terwujudnya Kelurahan Pematang Kapau sebagai Kelurahan yang bersih, aman,
nyaman dan sejahtera”. Keberadaan Visi ini merupakan cita-cita yang akan dituju oleh segenap
warga Kelurahan Pematang Kapau. Dengan visi ini diharapkan akan terwujud masyarakat
Kelurahan Pematang Kapau yang maju sehingga bisa mengantarkan kehidupan yang rukun dan
makmur.
Kelurahan Pematang Kapau merupakan pemekaran Kelurahan Tangkerang Timur
berdasarkan Perda Nomor 04 Tahun 2016 maka terbentuklah 2 kecamatan yaitu Kecamatan
Tangkerang Timur dan Kecamatan Pematang Kapau. Luas Kecamatan Pematang Kapau yaitu +-
616,2 Ha terdiri dari 54 RT dan 13 RW. Berdasarkan administrasi pemerintahan untuk
Kelurahan Pematang Kapau sampai saat ini, dapat berjalan dengan baik dan lancar dengan
jangkauan pelayanan untuk 54 RT dan 13 RW. Untuk memudahkan masyarakat mendapatkan
pelayanan telah tersedia loket pelayanan dikantor Kelurahan. Pada loket pelayanan tersebut
secara transparan ditetapkan proses, mekanisme, waktu dan data hukum pemberian layanan. Dari
segi sarana kesehatan di Kelurahan Pematang Kapau terdapat 4 Rumah Bersalin, 1 Puskesmas
Pembantu, 4 Balai Pengobatan, 2 Praktek Dokter, 10 Posyandu. Dari segi fasilitas pendidikan
Kelurahan Pematang Kapau memiliki 7 PAUD, 15 TK, 4 SD, 3 SMP dan 1 SMK. Dan dari segi
sarana ibadah Kelurahan Pematang Kapau memilki fasilitas 14 Mesjid, 19 Mushalla dan 1
Gereja.

1.2. Identifikasi Dan Perumusan Masalah


1.2.1 Latar Belakang
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa di tuntut untuk mampu
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), antara lain dengan meningkatkan
intelektualitas, keterampilan (skill) dan pengabdian mahasiswa melalui disiplin ilmu
sebagai implementasi terhadap ilmu pengetahuan yang di terima di bangku kuliah agar
mahasiswa dapat menjawab tantangan zaman yang semakin pesat.
Di tengah-tengah arus kompetisi yang semakin kuat maka perlu di adakan suatu
kegiatan yang terencana, sistematik, dan aplikatif untuk melatih dan mendidik
mahasiswa agar menjadi intelektual muda yang berkualitas dan tanggap terhadap
masalah-masalah yang timbul di tengah-tengah kehidupan masyarakat dan mampu
mencari solusinya.
Dalam merealisasikan dan mencapai tujuan tersebut di atas, maka dengan adanya
program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk suatu
pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat dan merupakan salah satu bagian dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Dalam hal ini yang menjadi sasaran utama KKN adalah
Kelurahan Pematang Kapau Kecamatan Tenayan Raya.
Adapun beberapa potensi di Kelurahan Pematang Kapau yaitu dibidang
Perkembangan Pemukiman Perumahan, Pusat Pendidikan dan Pusat Perdagangan. Maka
dilihat dari mata pencarian masyarakat Kelurahan Pematang Kapau adalah 883 PNS, 683
Buruh Bangunan, 423 Pedagang, 315 Pensiunan, 285 Petani/Peternak, 255
Pengangkutan, 215 TNI/POLRI, 115 Pengrajin/Industri Kecil.
1.2.2 Perumusan Masalah
Dari hasil penjabaran mata pencarian masyarakat dan penjabaran potensi
di Kelurahan Pematang Kapau dapat disimpulkan bahwa selain PNS yang paling banyak
adalah buruh bangunan, pedagang. Maka pada masa sekarang ini dan apalagi kondisi
covid-19 pekerjaan buruh bangunan dan pedagang lah yang banyak berinteraksi dengan
orang lain, bekerja diluar rumah dan kemungkinan akan cepat terkena virus covid-19.

1.3. Tujuan Kegiatan Pengabdian


Dilihat kondisi saat ini munculnya suatu penyakit yang pergerakan
penyebarannya sangat cepat dan menyebabkan kematian yang melonjak tinggi maka
kami mahasiswa yang akan KKN di Kelurahan Pematang Kapau akan membuat 3
program yaitu potensi Kelurahan, Lingkungan serta Perilaku hidup bersih dan sehat yang
bertujuan agar masyarakat dapat membuat dan membiasakan diri untuk menerapkan pola
hidup bersih dan sehat antar keluarga dan tetangga, serta mengetahui lebih banyak
tentang bahayanya virus covid-19 ini, memberi pengarahan agar memakai masker saat
berpergian keluar rumah dan membawa hand sanitizer atau mencuci tangan saat keluar
rumah atau siap kegiatan dari luar rumah, dan membantu lingkungan masyarakat agar
menjadi lebih baik seperti membiasakan bergotong royong, membedakan sampah yang
dapat didaur ulang atau untuk dibakar serta mengurangi penumpukan sampah disekitar
rumah.

1.4. Manfaat Kegiatan


Manfaat yang diperoleh dari kegiatan KKN ini adalah :
1.4.1 Bagi Mahasiswa
2. KKN dapat mengembangkan pemikiran berdasarkan bidang ilmu yang
diterima di perkuliahan.
3. KKN dapat memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui
keterlibatan langsung dengan masyarakat yang akan menumbuhkan
rasa kepedulian terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan.
1.4.2 Bagi Masyarakat
2. Masyarakat dapat melakukan dan membiasakan diri untuk peduli
lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Masyarakat dapat mengetahui penyebab penyebaran virus covid-19
serta gejala awal pada virus covid-19, tindakan awal apabila terkena
virus ini dan melakukan tahapan dan tindakan yang dilakukan agar
tidak terkena virus covid-19 ini.

1.5. Masyarakat Sasaran


1. Anak-anak.
2. Pedagang.
3. Industri kecil.
4. Orang yang bekerja lebih banyak diluar ruangan.
5. Masyarakat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Kelurahan
Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan.
Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau kota.
Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan
merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan
memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat
diubah statusnya menjadi kelurahan, atau sebaliknya.
Berdasarkan Permendagri 31/2006 tentang pembentukan, penghapusan, dan penggabungan
kelurahan, dan Permendagri 28/2006 tentang perubahan status desa menjadi kelurahan, maka
syarat-syarat pembentukan suatu kelurahan adalah:

1. Wilayah Jawa dan Bali paling sedikit 4.500 jiwa atau 900 kepala keluarga, dengan luas
paling sedikit 3 km2.
2. Wilayah Sumatra dan Sulawesi paling sedikit 2.000 jiwa atau 400 kepala keluarga,
dengan luas paling sedikit 5 km2.
3. Wilayah Kalimantan, NTB, NTT, Maluku, Papua paling sedikit 900 jiwa atau 180
keluarga, dengan luas paling sedikit 7 km2.
Selain itu, harus memiliki kantor pemerintahan, jaringan perhubungan yang lancar, sarana
komunikasi, dan fasilitas umum yang memadai. Kelurahan yang tidak lagi memenuhi kondisi di
atas dapat dihapuskan atau digabungkan dengan kelurahan yang lain berdasarkan hasil penelitian
dan pengkajian yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten atau kota. Pemekaran
kelurahan dapat dilakukan setelah mencapai paling sedikit lima tahun penyelenggaraan
pemerintahan di kelurahan tersebut.
Kelurahan adalah unit terdepan pemerintahan. Segala urusan pemerintah tumpah ruah di
kelurahan. Mulai dari mengurusi orang kawin (surat keterangan belum pernah kawin), orang
lahir (surat pengantar akte kelahiran), orang dewasa (surat pengantar KTP), hingga orang mati
(surat pengantar keterangan kematian), diurusi oleh kelurahan. Kelurahan, pertama kali dikenal
ketika negara orde baru menerbitkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang
Pemerintahan Desa. Dalam penjelasan umum undang-undang dimaksud disebutkan bahwa
kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai
organisasi pemerintahan terendah di bawah Camat, yang tidak berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri. Kelurahan, dengan demikian, berbeda dari desa pada aspek “hak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri”. Desa boleh menyelenggarakan rumah tangganya
sendiri, kelurahan tidak.
2.1.2 E-Commerce / Jual Beli Online
Jual Beli Online adalah Suatu kegiatan Jual Beli dimana penjual dan pembelinya tidak
harus bertemu untuk melakukan negosiasi dan transaksi dan komunikasi yang digunakan oleh
penjual dan pembeli bisa melalui alat komunikasi seperti chat, telfon, sms, bbm dan sebagainya.
Kita juga dapat melakukan jual beli online melalui suatu forum Jual Beli Online atau Situs jual
Beli Online yang sudah menyediakan banyak barang untuk dijual belikan. Tidak hanya itu, untuk
memperlancar dan membuat agar lebih aman dalam bertransaksi ada baiknya bila kita
menggunakan jasa pihak ketiga untuk menyimpan uang kita secara aman.
Transaksi jual beli di dunia maya atau e-commerce merupakan salah satu produk internet
yang merupakan sebuah jaringan komputer yang saling terhubung antara satu dengan yang
lainnya. Dalam satu jaringan tersebut terdapat satu rangkaian banyak terminal komputer yang
bekerja dalam satu sistem komunikasi elektronik. Jual beli online disebut juga e-commerce. E-
commerce adalah satu set teknologi dinamis, aplikasi, dan proses bisnis yang mengubugkan
perusahaan, konsumen serta komunitas tertentu melalui transaksi elektronik berupa perdagangan
jasa maupun informasi yang dilakukan melalui media elektronik.
Pengertian lainnya, e-commerce adalah pembelian, penjualan, dan permasalahan barang
serta jasa melalui sistem elektronik. E-commerce meliputi transfer dana secara elektronik,
pertukaran dan pengumpulan data. Semua diatur ddalam manajemen inventori otomatis.3 Secara
umum perdagangan secara Islam menjelaskan adanya transaksi yang bersifat fisik, dengan
menghadirkan benda tersebut sewaktu transaksi sedangkan e-commerce tidak seperti itu. E-
commerce merupakan model perjanjian jual beli dengan karakteristik yang berbeda dengan
model transaksi jual beli biasa, apalagi dengan daya jangkau yang tidak hanya lokal tapi juga
bersifat global. Dari perkembangan bentuk transaksi jual beli dan pemasaran itulah kemudian
sekarang kita mengenal istilah online shop. Pengertian online shop adalah suatu proses
pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet.

2.1.3 Pembelajaran Online (E-Learning)


Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar
pendidikan yang memberikan definisi e-lerarning yang dilihat dari berbagai sudut pandang.
Salah satu definisi dikemukakan oleh Darin E. Hartley (dalam Wahono, 2003) mendefinisikan e-
learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan
ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet atau media jaringan komputer lain. Jaya
Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan
pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk
menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Dalam Ensiklopedia Wikipedia
dijelaskan bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik
sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Bisa berupa technology base learning seperti
audio dan video atau webbase learning (dengan bantuan perangkat komputer dan internet).
Dari berbagai definisi yang muncul, dapat diartikan bahwa E-learning merupakan suatu
model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi komputer dan jaringan internet. Melalui e-
learning proses belajar mengajar dapat dilakukan tanpa adanya tatap muka antara pengajar dan
peserta didik dan tidak lagi dibatasi oleh waktu dan tempat. Dengan metode e-learning, pengajar
dapat meningkatkan intensitas komunikasi interaktif dengan peserta didik, pengajar dan peserta
didik yang secara fisik terpisah namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, atau
berkolaborasi.
E-learning memberikan keleluasaan pada pengajar untuk memberikan akses kepada peserta
didik untuk mendapatkan referensi lainnya yang terkait dengan materi pembelajaran. Tentu saja
hal ini akan sangat berguna bagi pengajar dan peserta didik dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.

2.1.4 Serai Wangi

Serai wangi atau citronella grass adalah jenis rumput-rumputan dari ordo Graminales


yang khas dari daerah-daerah tropis Asia. C. nardus bersifat perennial (selalu tumbuh sepanjang
tahun). C. nardus sangat terkenal sebagai rempah-rempah dalam masakan Asia (terutama dalam
kuliner Thailand dan Indonesia), namun juga dapat diseduh menjadi teh herbal dengan aroma
lemon yang khas. Sereh wangi juga dapat dibuat menjadi citronella oil yang memiliki sifat-sifat
yang menguntungkan seperti anti-nyamuk, anti-jamur, antibakteri, larvasidal, anti-inflammatory,
aromatik, antipiretik (dapat meredakan demam dan sakit kepala), antispasmodic (bersifat
sebagai muscle relaxer), dan dapat digunakan untuk agen-agen pembersih.
Sereh wangi tumbuh berumpun dan memiliki akar serabut dengan jumlah yang cukup
banyak. Daun sereh wangi berbentuk pipih melengkung dan memanjang seperti rumput-
rumputan dengan panjang mencapai 1 meter dan lebar pada kisaran 1 cm hingga 2 cm. Daun
sereh wangi terlihat hijau hingga hijau kebiruan dengan batang berwarna hijau hingga merah
keunguan. Bila diremas, daun sereh akan mengeluarkan aroma khas serai wangi.
Sereh wangi dapat  panen  sampai umur  6  tahun, namun dengan pemeliharaan yang baik,
sereh wangi dapat panen sampai 10 tahun.Adapun sereh wangi dapat ditumbuhkan dengan pola
tanam monokultur (ditumbuhkan sendiri) ataupun polikultur (ditumbuhkan bersama-sama
dengan komoditas lain pada suatu lahan).
Bila ditumbuhkan dengan sistem polikultur, sereh wangi dapat ditumbuhkan sebagai
tanaman pokok ataupun sebagai tanaman selaan (penyela antar ruang atau tegakan tanaman
tahunan). Bila ditumbuhkan sebagai tanaman selaan, maka perlu penumbuhan sereh wangi akan
dipengaruhi oleh jenis dan umur tanaman pokok dan jarak tanamnya dengan sereh wangi.
2.1.5 Skrining Kesehatan / Deteksi Dini

Skrining adalah penemuan penyakit secara aktif pada orang yang tanpa gejala dan tanpak
sehat. Skrininf tes, menurut pembatasan yang diberikan orang, bukanlah yang dimaksud dengan
diagnostik; orang dengan tanda positif atau mencurigakan menderita penyakit hendaknya diberi
perawatan/pengobatan setelah diagnosis dipastikan. Uji skrining diterapkan pada penduduk yang
telah dipilih terlebih dahulu. Mereka yang dengan hasil tes negatif disisihkan; mereka ini adalah
yang rupanya tidak menderita penyakit yang sedang dicari. Kepada mereka yang positif, yakni
mereka yang dicurigai menderita penyakit yang tengah dicari atau dalam keadaan akan
menderita di waktu mendatang dilakukan tes diagmostik dan dengan ini disisihkan dari mereka
yang tidak menderita penyakit. Kepada mereka yang menderita penyakit yang tengah dicari itu
dilakukan intervensi terapeutik. Di negara yang telah maju, program skrining telah diadakan
untuk beberapa penyakit seperti kanker payudara dengan mammography, thermography, dsb.,
kanker leher rahim dengan pap smear, dan hipertensi dengan pemeriksaan tekanan darah. Pada
usaha awal pemberantsan tuberkulosis di Indonesia, dilaksanakan pemeriksaan dengan sinar-X,
pemeriksaan sputum, dan pembuatan biakan hasil. TB adalah contoh pemeriksaan yang
digunakan di dalam program penemuan kasus. Tiga kriteria yang digunakan dalam menilai
skrining tes ialah validitas, reliabilitas, dan yield.
Skrining Kesehatan dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
1. Skrining untuk Preventif Primer - Skrining Riwayat Kesehatan Skrining Riwayat
Kesehatan merupakan bentuk deteksi dini untuk penyakit yang berdampak biaya besar dan
menjadi fokus pengendalian BPJS Kesehatan yaitu Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi.
2. Skrining untuk Preventif Sekunder Selektif (Peserta RISTI penyakit kronis
berdasarkan hasil Skrining Riwayat Kesehatan dan Deteksi Kanker) Deteksi Kanker merupakan
bentuk deteksi dini untuk penyakit Kanker Leher Rahim pada wanita yang sudah menikah dan
Kanker Payudara.
Penyaringan (skrining) merupakan suatu upaya untuk menyeleksi orang-orang yang
tampak sehat, tidak menderita terhadap suatu penyakit tertentu, dari suatu populasi tertentu.
Penyaringan ini merupakan suatu usaha untuk mendeteksi penderita penyakit tertentu yang tanpa
gejala (tidak tampak) dalam suatu masyarakat atau suatu kelompok tertentu dengan melakukan
suatu tes/ pemeriksaan yang secara singkat dan sederhana dapat memisahkan mereka yang sehat
terhadap mereka yang kemungkinan besar menderita mereka yang dianggap positif selanjutnya
diproses melalui diagnosis selengkapnya dan akan mendapat pengobatan yang sesuai.
Untuk suatu penyaringan diperlukan suatu alaat uji aring, biasanya berupa suatu alat uji
laboratorium yang mempunyai validitas yang tinggi. Validitas di sini meliputi sensitivitas dan
spesifisitas yang tinggi sehingga mereka yang dinyatakan positif adalah mereka yang benar-
benar tidak sakit (spesitivitas tinggi). Penyaringan/ skrening adalah upaya terorganisasi pada
masyarakat yang tampaknya sehat untuk mendeteksi kelalaian ataupun faktor resiko yang tisak
disadari keberadaannya.
Tujuan dilakukannya penyaringan adalah:
1. Untuk mendapatkan mereka yang menderita sedini mungkin sehingga dapat dengan
segera memperoleh pengobatan.
2. Untuk mencegah meluasnya penyakit dalam masyarakat.
3. Untuk mendidik dan membiasakan masyarakat untuk memeriksakan diri sedini
mungkin.
4. Untuk mendidik dan memberikan gambaran kepada petugas kesehatan tentang sifat
penyakit dan untuk selalu waspada melakukan pengamatan terhadap gejala dini.
5. Untuk mendapatkan keterangan epodemiologis yang berguna bagi klinis dan peneliti.
Sebagai contoh, suatu penyakit bisa meluas melalui transfusi darah. Secara teoritis berbagai
kuman penyakit dapat ikut serta berpindah dalam proses transfusi darah itu adalah:
1. Virus: Hepatitis B, C, dan D, human Immunodeficiency Virus (HIV/AIDS), Human T cell
Leukemia Virus-1 (HTLV-1), Cyrtomegalovirus (CMV), Epstein Barr Virus (EBV), Herpes
Virus, Parvovirus.
2. Bakteri: treponema pallidum, mycobacterium leprae, salmonella typhosa, brucella abortus,
borrelia burgdoferi, rickettsia rickettsii.
3. Parasit: plasmodium vivax, malariae, falcifarum, ovale; trypansoma cruzi, African
trypanosomiasis, microfilariae, toxoplasma gondii, babesia microti, leismania donovani.
Kemungkinan penularan penyakit lewat darah dimungkinkan oleh berbagai faktor yang terjadi
dalam proses transfusi darah. Faktor-faktor itulah yang mendorong perlunya penyaringan,
dimana antara lain:
1. Darah merupakan media yang sangat baik untuk kehidupan kuman.
2. Tidak dapat dipercaya bahwa seorang donor yang sehat fisik tidak mengandung kuman
penyakit menular. Berbagai kuman bisa berada dalam darah namun tidak menyebabkan orang
donor nyata sakit.
3. Seorang penerima darah (recipient) tidak hanya terpapar oleh satu donor tetapi umumnya
lebih dari satu donor. Rasio pemakaian darah sekitar 3 unit per orang, artinya untuk satu enderita
rata-rata menerima 3 unit atau tiga orang donor. Makin berat penyakit seorang resepien tentu
akan semakin banyak darah yang dibutuhkannya.
Contoh penyakit lain yang biasa di skrining :
a. Cancer mammae Mammografi
b. Cancer cervix dideteksi dengan Pap smear
c. Hipertensi dideteksi dengan Pemeriksaan Tekanan darah
d. Diabetes mellitus dideteksi dengan Pemeriksaan reduksi
e. Kehamilan dideteksi dengan Pemeriksaan urine
f. Penyakit Jantung Koroner dideteksi dengan Pemeriksaan EKG
g. Thalassemia
h. sickle cell anemia (anemia set sabit)
i. penyakit Tay-Sachs
2.1 Kerangka Pemikiran Kegiatan
Berdasarkan uraian teoritis yang dijelaskan diatas maka diperoleh kerangka pemikiran
untuk setiap kegiatan yang dilakukan yaitu sebagai berikut ini.

Memasarkan Produk
UMKM dengan
Mendaftarkan ke Jual Kebutuhan
Beli Online Kelurahan
Pengembangan
potensi Kelurahan
Memberikan Sosialisasi
Mengenai Metode
Pembelajaran Daring Pemenuhan
(Online) Kebutuhan
serta
Meningkatkan
Menggunakan Tanaman
Kesejahteraan
Pemanfaatan Setempat, Tanaman Serai
Kelurahan
Lingkungan Wangi untuk dijadikan
Hand Sanitizer dan Anti
Septik

Pemberian Edukasi Melakukan Skrining


Pola Hidup Bersih Kesehatan/Deteksi Dini
dan Sehat serta untuk yang berusia 50
Melakukan keatas
Pemeriksaan Dasar
BAB III
METODE PENERAPAN
3.1 Langkah - langkah Kegiatan
Walaupun saat ini masa pandemi COVID-19 sangat penting bagi setiap mahasiswa
untuk tetap menjaga agar masyarakat tidak terpuruk oleh kondisi sehingga akhirnya
membuat aktifitas menjadi lumpuh bahkan sampai ke penurunan ekonomi dan social
masayarakat, selain itu juga perlu adanya pembangunan dasar seperti infrastruktur jalan
atau gang untuk pemukiman pinggiran yang dimana masih banyak yang memerlukan
fasilitas plang jalan dan sebagainya, maka dari itu dengan adanya program KUKERTA
Balek Kampung ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan kelurahan terutama
agar dapat memulihkan keadaan dari pandemi COVID 19.
Tujuan utama dari kegiatan ini yaitu mengembangkan potensi dilingkungan
kelurahan serta membantu masyarakat dalam membangkitkan keadaan seperti dan juga
membantu menambah wawasan atau pengetahuan masyarakat sehingga masyarakat bias
tetap melakukan kegiatan walaupun di masa pandemi COVID 19 dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan yang masih harus dilakukan demi pencegahan jangka panjang.
Dalam pelaksanaannya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Balek Kampung ini dilakukan
dengan melakukan survei ke lokasi dimana salah satu mahasiswa tau dan kenal daerah
tersebut sehingga diharapkan mengetahui dan menganalisa semua kebutuhan
kampungnya atau kelurahannya, ketika melakukan kegiatan kuliah kerja nyata. Salah
satu anggota KUKERTA Bersama dengan Lurah setempat akan memberitahu lokasi dan
tempat tempat yang memiliki potensi untuk mendukung program kerja dari kelompok,
kemudian sebelum melakukan kegiatan dilakukan diskusi secara online maupun offline
untuk membahas mekanisme dari kegiatan tersebut. Kegiatan yang dilakukan Kuliah
Kerja Nyata Balek Kampung Universitas Riau untuk Kelurahan Pematang Kapau terdiri
dari 21 kegiatan yaitu sebagai berikut ini.
3.1.1 Penyusunan Profil Desa dan Monografi
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal: 14 Juli 2020
Durasi jam: 3 Jam
Tempat : Kediaman Kader Sosialisasi Masyarakat
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa bertamu kerumah Kader Sosialisasi Masyarakat,dan
membahas tentang profil desa, dan menyusun profil desa dan monografi
sekaligus membantu dalam penyusunan profil desa dan monografi.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.2 Pemasaran Online Terhadap UMKM
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal:15 Juli 2020
Durasi :3 Jam
Tempat :Pabrik Kerupuk Jl.Sianok V
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa KKN Mengajarkan dan memberi arahan cara penjualan online
kepada produsen kerupuk,cara pemasangan foto produk yang dijual, dan
cara menerima pesanan. Pemasaran dilakukan di media sosial seperti
facebook.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.3 Pembahasan Program Selanjutnya Secara Daring
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal : 16 Juli 2020
Durasi :2 Jam
Tempat :Rumah masing – masing mahasiswa
b. Uraian Kegiatan
Melaksanakan diskusi daring mengenai kegiatan selanjutnya adalah
pendistribusian bibit cabe di kelurahan pematang kapau.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.4 Sosialisasi dan Penyerahan Bibit Cabe
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal :17 - 18 Juli 2020
Durasi :6 Jam
Tempat :Kantor Lurah dan Rumah RW 04,05,06,dan 07
b. Uraian kegiatan
Melakukan sosialisasi mengenai kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa
kepada masing - masing RW,serta penyerahan bibit cabe kepada masing –
masing RW.
Pembagian bibit cabe kepada masyarakat bersama pak Rw dan
mahasiswa,masing - masing masyarakat mendapatkan 5 bibit cabe.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.5 Gotong Royong Pembersihan Masjid
a. Waktu dan tempat pelaksanaam
Tanggal :19 Juli 2020
Durasi : 3 Jam
Tempat :Masjid Nurul Huda RW 06
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa membantu warga dalam membersihkan lapangan yang akan
dijadikan tempat Idul Adha,mahasiswi membersihkan perkarangan masjid
dan bangunan yang akan dijadikan posyandu.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.6 Pembuatan plang jalan dan pos ronda
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal :20 Juli 2020
Durasi :6 Jam
Tempat :Jl. Sonokeling
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa mengukur tinggi,panjang,dan lebar pada kayu untuk
memastikan ukuran sesuai dengan yang diminta, selanjutnya memotong
kayu sesuai dengan ukuran yang udah di tentukan,amplas kayu sampai
halus. Kemudian cat plang dan tulis nama jalan dan pos ronda yang
sudah di tetapkan.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Cuaca yang enggak menentu
3.1.7 Penyemprotan Disinfektan dan Pendistribusian Masker
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal :21 Juli 2020
Durasi :6 Jam
Tempat :Pasar kaget Jl.Ikhlas
b. Uraian Kegiatan
Pertama Mahasiswa membuat cairan disinfektan,kemudian mahasiswa
melakukan penyemprotan keseluruh tempat dan jalan yang ada di pasar
penyemprotan dilakukan 3 jam sebelum pasar dimulai. Sore harinya
mahasiswa membagikan masker kepada pedagang dan pembeli
mahasiswa di dampingi oleh pak Lurah, pak babinkamtibmas, dan
pengelola pasar.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.8 Pemasangan Plang Jalan
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal :22 Juli 2020
Durasi :6 Jam
Tempat :Kawasan RW 05
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa melakukan pemasangan plang jalan / gang yang belum ada,
Rw 05 memberikan arahan nama jalan yang belum ada.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Kendalanya tekstur tanah yang kering dan susah untuk gali.
3.1.9 Penyemprotan Disinfektan dan Pembersihan Posyandu
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal :23 Juli 2020
Durasi :4 Jam
Tempat :Jl.Semangka
b. Uraian Kegiatan
Pertama mahasiswa melakukan penyemprotan disinfektan di sekitaran
posyandu dan dalam posyandu,lalu membersihkan perkarangan posyandu
dan dalam posyandu kemudian memasang spanduk.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.10 Pemeriksaan Kesehatan
a. Wakru dan tempat pelaksanaan
Tanggal : 25 Juli 2020
Durasi 6 Jam
Tempat Jl, Semangka
b. Uraian kegiatan
Mahasiswa menyiapkan peralatan dan perlengkapan dan mengikuti
protokol kesehatan cek kesehatan seperti cek tensi,ukur tinggi bada,dan
konsul keluhan yang di alami masyarakat.Kemudian masyarakat
berdatangan,mahasiswa memberikan arahan untuk mengikuti protokol
kesehatan. Setelah cek kesehatan mahasiswa memberikan snack.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.11 Sosialisasi dan Penyemprotan disinfektan di Sekolah
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal :27 Juli 2020
Durasi :4 Jam
Tempat :Yayasan At Thoiba
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa sosialisasi ke kepala sekolah mengenai pembelajaran daring
dan melakukan penyemprotan disinfektan di ruang kelas dan sekitaran
pekarangan sekolah,dan memberikan sabun cuci tangan dan hand
sanitizer.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.12. Pembuatan Papan Nama Ketua Rw dan Rt
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal :28 Juli 2020
Durasi :6 Jam
Tempat :Jl.Sonokeling
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa megukur triplek sesuai yang diinginkan,mengecat triplek,dan
menempelkan spanduk di triplek yang sudah di cat. Kemudian
memberikan kepada Rw dan memasangnya.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.13 Pembuatan Tempat Sampah
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal :29 Juli & 01 Agustus 2020
Durasi :6 Jam
Tempat :Jl.Sonokeling
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa mengambil ember cat bekas, membersihkan ember cat
tunggu hingga kering,dan kemudia cat ember dan lukis supaya lebih
menarik. Selanjutnya mahasiswa membuat stand tempat sampah.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.14 Membersihkan Masjid dan Mushola
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal :30 Juli 2020
Durasi :6 Jam
Tempat :Masjid dan Mushola di Rw 04
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa mebersihkan masjid dan mushola dan lingkungannya,
melakukan penyemprotan disinfektan di masjid dan mushola, dan
pemasangan poster tentang new normal dan prokol kesehatan.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.15 Pembagian Masker Untuk Panitia Qurban
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal :31 Juli 2020
Durasi :3 Jam
Tempat :Masjid dan Mushola di kelurahan pematang kapau
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa membagikan maske ke masjid sekitaran Rw 04,05,06, dan 07
untuk panitia qurban.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.16 Pembagian Tempat Sampah
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tatnggal :03 Agustus 2020
Durasi :6 Jam
Tempat: :Kantor Lurah,Posyandu,dan Pos Ronda
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa melakukan pembagian tempat sampah yang telah dibuat dari
kantor lurah,posyandu dan pos ronda.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.17 Pembuatan Hand Sanitizer Alami
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal :04 Agustus 2020
Durasi :4 Jam
Tempat :Jl. Sonokeling
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa mengambil daun serai wangi,mencuci dan potong kecil –
kecil,rebus daun serai selama 15 menit,diamkan sampe dingin.
Selanjutnya peras lemon dan saring masukkan kedalam botol dan
tambahkan alkohol.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.18 Membersihkan Lingkungan dan Sampah Ilegal
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal :05 Agustus 2020
Durasi :6 Jam
Tempat :Jl. Rukun
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa membersihkan tempat sampah yang ilegal, membakar sampah
dan pemasangan spanduk larangan mambuang sampah.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada Kendala
3.1.19 Perbaikan Plang Jalan
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal :06 Agustus 2020
Durasi :6 Jam
Tempat :Jl.Rukun Kawasan Rt 02 Rw 06
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa mengamplas plang besi,mengecat plang besi, dan melukis
nama jalan. Pemasangan plang nama jalan sesusai arahan dari ketua Rw
06.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.20 Melihat Pemrosesan Pembuatan Kerupuk
a. Waktu dan tempat Pelaksanaan
Tanggal :07 Agustus 2020
Durasi :6 Jam
Tempat :Jl. Sianok V
b. Uraian Kegitan
Mahasiswa mengunjungi tempat produksi kerupuk,melihat bagaimanna
cara pembuatan kerupuk hingga siap di pasarkan ke warung maupun
toko,serta pemasangan spanduk
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada kendala
3.1.21 Pembagian Vitamin A di Posyandu
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal 08 Agustus 2020
Duurasi 6 Jam
Tempat Jl. Semangka
b. Uraian Kegiatan
Mahasiswa membantu ibu - ibu posyandu dengan mengikuti protokol
kesehatan melakukan pembagian vitamin A yang akan diberikan kepada
batita dan balita yang terdapat di kelurahan pematang kapau.
c. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
Tidak ada Kendala
3.2 Teknik Penyelesaian Masalah
3.2.1 Pembuatan plang jalan
alternatif penyelesaian masalah yang kami lakukan yaitu ketika panas plang nama
dijemur,ketika hujan kegiatan selanjutnya dilakukan. Masalah dana dalam
pembelian kayu, solusinya kami menggunakan kayu bekas yang masih bisa
digunakan.
3.2.2 Perbaikan plang jalan
alternatif penyelesaian masalah yang kami lakukan yaitu, memakai semen untuk
penanaman plang jalan agar lebih kokoh.
3.2.3 Pemeriksaan Kesehatan
alternatif penyelesaian masalah yang kami lakukan yaitu ketika pemeriksaan
banyak masyarakat yang takut dikarenakan covid-19,solusinya mahasiswa
memberi arahan bahwa mengikuti protokol kesehatan,dan menjaga kebersihan
mampu menghambat pertumbuhan virus.
3.2.4 Pembelajaran Daring
kendala banyak orang tua murid sekolah keterbatasan smartphone menyebabkan
siswa sulit melakukan pembelajaran dan mengumpulkan tugas. Solusinya sekolah
membolehkan siswa ke sekolah bagi yang berkendala dan mengikuti protokol
kesehatan.

3.3 Alat Ukur Ketercapaian


Alat Ukur ketercapaian yang digunakan dalam kegiatan kuliah kerja nyata
(KUKERTA) Balek Kampung Universitas Riau yaitu beberapa luaran yang telah
dikerjakan seperti: logbook, sosial media (Youtube), Blogspot, dan publikasi media
massa. Media massa yang mempublikasikan kegiatan ini yaitu RiauHits.com. Adapun
alamat untuk publikasi luaran dilampirkan pada lampiran dibagian akhir laporan ini.
BAB IV

HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN

4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

4.1.1 Lokasi

Kelurahan Pematang Kapau merupakan pemekaran Kelurahan Tangkerang Timur.


Berdasarkan Perda Nomor 04 tahun 2016 maka terbentuklah 2 kecamatan yaitu Kecamatan
Tangkerang Timur dan Kecamatan Tenayan Raya. Luas Kelurahan Pematang Kapau yaitu +-
616,2 Ha yang terdiri dari 54 RT dan 13 RW. Berdasarkan administrasi pemerintahan, untuk
Kelurahan Pematang Kapau sampai saat ini dapat berjalan dengan baik dan lancar dengan
jangkauan pelayanan untuk 54 RT dan 13 RW.

Untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan telah tersedia loket pelayanan


di kantor Kelurahan. Pada loket pelayanan tersebut secara transparan ditetapkan proses,
mekanisme, waktu dan data hukum pemberian layanan. Dari segi sarana kesehatan di kelurahan
Pematang Kapau terdapat 4 Rumah Bersalin, 1 Puskesmas pembantu, 4 balai pengobatan, 2
praktek dokter, 10 posyandu. Dari segi fasilitas pendidikan Kelurahan Pematang Kapau memiliki
7 PAUD, 15 TK, 4 SD, 3 SMP dan 1 SMK.

Dan dari segi sarana ibadah Kelurahan Pematang Kapau memiliki fasilitas 14 Mesjid, 19
Mushalla dan 1 gereja. Mayoritas pekerjaan masyarakat Kelurahan Pematang Kapau adalah
terdiri dari 883 PNS, 683 Buruh Bangunan, 423 Pedagang, 315 Pensiunan, 285 Petani/Peternak,
255 Pengangkutan, 215 TNI/POLRI, 115 pengrajin/Industri Kecil. Adapun visi dari Kelurahan
Pematang Kapau adalah : “Terwujudnya Kelurahan Pematang Kapau sebagai Kelurahan yang
bersih, aman, nyaman dan sejahtera”. Keberadaan visi ini merupakan cita-cita yang akan dituju
oleh segenap warga Kelurahan Pematang Kapau .

Seperti kelurahan lainnya Kelurahan Pematang Kapau juga masih mengadakan kegiatan
PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) yaitu kegiatan kemasyarakatan yang
memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pemberdayaan keluarga. Dimana jumlah
anggota PKK di Kelurahan Pematang Kapau ini +-100 orang, yang mana anggota nya berasal
dari 13 RW dan di ketuai oleh ibu Lurah Kelurahan Pematang Kapau.

4.1.2 Masyarakat Sasaran


Sasaran dari program kerja Kuliah Kerja Nyata ini adalah pertama anak-anak. Dimana
anak-anak yang bersekolah pada pandemi covid-19 harus melaksanakan pembelajaran
daring. Akan tetapi tidak semua anak-anak tersebut melaksanakan pembelajaran daring
dikarenakan keterbatasannya ekonomi keluarga sehingga, tidak semua anak-anak tersebut
memiliki akses untuk melaksanakan pembelajaran daring dan membuat anak-anak tersebut
untuk datang langsung ke sekolah agar tetap terlaksana proses belajar mengajar dengan
ketentuan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kedua adalah pedagang, dimana pada masa pandemi ini banyak sekali pedagang-
pedagang yang mengeluh karena barang dagangannya banyak tidak laku dipasaran sehingga,
pendapatan yang diperoleh juga ikut menurun. Oleh sebab itu kami membantu untuk
memasarkan dagangan pedagang tersebut secara online dengan tujuan agar pedagang bisa
berkembang dan memahami dunia perdagangan online dan juga yang terpenting adalah
pendapatan yang didapatkan pedagang tersebut bisa membaik dari pendapatan sebelumnya.
Ketiga adalah industri kecil, industri kecil ini juga mendapatkan dampak dari pandemi covid-
19 seperti menurunya permintaan atas barang yang diminta kemudian pendapatan juga ikut
menurun.

Keempat adalah orang yang bekerja lebih banyak di luar ruangan seperti petani/peternak,
pengangkutan. Dimana pada saat pandemi covid-19 ini mereka tetap harus bekerja demi
untuk memenuhi kebutuhan keluarga, oleh sebab itu mereka yang harus bekerja di luar
ruangan ini tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Kelima adalah
masyarakat yang berusia lanjut. Dimana sama sama kita ketahui pada usia lanjut ini rentan
sekali terkena penyakit dan pada masa pandemi ini sangat rentan untuk masyarakat yang
memiliki usia 50 tahun keatas ketika melakukan kegiatan di luar ruangan, oleh sebab itu
kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat mengetahui penyebab penyebaran
virus covid-19 serta gejala awal pada virus covid-19, tindakan awal apabila terkena virus ini
dan kami juga melakukan skrining kesehatan untuk masyarakat yang ada di Kelurahan
Pematang Kapau.

4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat

4.2.1 Tanaman Serai Wangi

Tanaman “Serai Wangi” merupakan tanaman yang banyak tumbuh di


wilayah Kelurahan Pematang Kapau. Banyaknya tanaman ini memunculkan ide
bagi kami untuk menjadikannya sesuatu yang lebih berdayaguna. Karena tanaman
serei wangi merupakan tanaman yang tumbuh berumpun dan memiliki akar serabut
dengan jumlah yang cukup banyak, khusunya didaerah kelurahan pematang kapau.

4.2.2 Lahan Yang Luas

Kelurahan Pematang Kapau ini merupakan kelurahan baru. Dimana


kelurahan ini baru diresmikan pada tahun 2016. Kelurahan ini memiliki luas lahan
yang cukup besar dan masih belum padat penduduk. Disekitaran kelurahan ini
masih banyak lahan yang kosong yang sangat bisa dimanfaatkan untuk bercocok
tanam. Dimasa pandemic seperti sekarang ini banyak masyarakat yang
kebingungan dikarenakan sumber pemasukan yang berkurang,oleh karna itu lahan
yang kosong ini bisa digunakan untuk bercocok tanam,yang jika ditanami dengan
buah-buahan ataupun sayuran bisa dimanfaatkan sendiri maupun dijual kembali
kepasar sebagai pemasukan tambahan oleh masyarakat itu sendiri.

Bahkan sebagian besar kegiatan masyarakat di sekitar kelurahan pematang


kapau adalah berladang ataupun berkebun, hal ini dikarenakan tanah yang masih
subur serta lahan yang masih luas belum digunakan untuk pembangunan. Kegiatan
berkebun ini pun sudah menjadi tradisi masyarakat sekitar sehingga banyak
dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam segala tingkatan ekonomi.

4.3 Solusi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat

4.3.1 Pemanfaatan Serai Wangi untuk Hand Sanitizer


Serai Wangi menurut penelitian memiliki banyak manfaat diantara yaitu,
sebagai Anti-Mikroba dan Anti-Bakteri, Detoksifikasi Tubuh, sebagai pengusir nyamuk,
serta juga dapat digunakan sebagai hand sanitizer. Di masa pandemic seperti ini pastinya
yang sangat diperlukan adanya cairan anti bakteri khususnya yang sangat mudah
digunakan dan efisien untuk ke mana mana, yang mana serai wangi sangat cocok
digunakan sebagai hand sanitizer karena serai wangi memiliki zat antioksidan yang
mampu menangkal radikal bebas seperti bakteri, kuman, atau bahkan virus sekalipun.
Handsanitzer dari bahan serai wangi juga sudah sangat cocok digunakan karena
serai wangi sangat baik untuk kulit sehingga tidak menimbulkan efek samping, selain itu
serai wangi juga memiliki aroma yang khas yang harum dan tidak berbau menyengat hal
inilah yang membuat pemilihan pemanfaatan serai wangi untuk hand sanitizer sangat
cocok.
Pemanfaatan serai wangi yaitu dengan merebusnya dengan air mendidih
kemudian campurkan air rebusan dengan alkohol 70%, untuk sebagai pewangi tambahan
agar menetralisir bau alcohol tersebut maka ditambahkan perasan jeruk lemon yang juga
berguna untuk kulit agar terlihat lebih lembab dan segar.
4.3.2 Pemanfaatan Lahan untuk di Tanami Bibit
Tanah di kelurahan pematang kapau masih banyak yang luas sehingga ini menjadi
potensi bagi kelurahan untuk bisa dikembangkan, yang mana sesuai dengan kebiasaan
masyarakat yang suka berladang atau berkebun maka bibit menjadi salah satu hal yang
penting dimana bukan hanya pemanfaatan lahan saja yang berpengaruh akan tetapi juga
kepada lingkungan ketahanan pangan masyarakat sekitar khususnya bibit bibit yang
merupakan komoditas masyarakat Kawasan kelurahan pematang kapau.
Bibit yang diserahkan ini dapat berupa bibit cabe yang mana kita tahu bahwa
harga pasarab untuk komoditas cabe sekarang tidak menentu maka dari masalah inilah
muncul keyakinan masyarakat untuk lebih memilih menanam sendiri daripada harus
membeli dengan harga yang tidak stabil. Dengan didukung keadaan lahan yang masih
luas maka masyarakat bisa berkebun untuk menanam tanaman komoditas seperti cabe
tersebut.
Mahasiswa kukerta balik kampung 2020 dengan ini ikut serta dalam mendukung
kebiasaan masyarakat tersebut yaitu dengan membagikan sekitar 1000 bibit cabe yang
dibagikan secara merata disetiap RT/RW yang ada di kelurahan. Pembagian ini
merupakan solusi agar masyarakat nantinya tidak bingung lagi tentang cara pemanfaatan
lahan disekitar.

4.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program


Program-program yang sudah direncanakan pada waktu observasi telah dilaksanakan
dengan hasil yang cukup memuaskan. Dimana pembagian bibit cabe dibeberapa RW telah
dibagikan secara langsung kepada masyarakat yang sesuai dengan sasarannya. Kemudian juga
telah terlaksananya pemeriksaan kesehatan di posyandu untuk masyarakat yang berusia 50 tahun
keatas dimana telah dicek dan juga mengikuti protokol kesehatan. Untuk pembagian masker dan
juga hand sanitizer juga telah dilakukan ke beberapa tempat pusat kegiatan masyarakat seperti
pasar, masjid dan juga posyandu dimana dibagikan secara langsung kepada masyarakat.
Pembagian masker dan hand sanitizer juga pernah dilakukan oleh Tim KKN Relawan COVID 19
sebelumnya. Selain itu, juga telah dilaksanakan perbaikan serta pembuatan pemasangan plang
nama jalan yang belum ada serta mengubah papan nama ketua RW dan RT ke kelurahan setelah
pemekaran.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat adalah Kelurahan Pematang Kapau berisikan
masyarakat yang berpotensi dalam bidang wirausaha serta juga pandai dalam berkebun.
Karena, pada kegiatan KKN Balek Kampung bertajuk meningkatkan potensi desa melalui
pembiasaan masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga
lingkungan ini, kami bertemu dengan warga yang mempunyai usaha rumahan yang bisa
lebih diperbesar lagi agar bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat lain.
Usaha rumahan yang ada di Kelurahan Pematang Kapau ini adalah salah satunya yaitu
usaha Kerupuk ikan. Pada saat survey umkm hampir semua mengalami penurunan
trerhadap tenaga kerja, dana, dan marketing. Hal ini disebabkan oleh kondisi pandemi
COVID 19 yang dihadapi sekarang ini. Yang mana penjual menjadi kesulitan untuk
mendapatkan pelanggan karena situasi seperti saat ini, terlebih lagi penjual yang juga
masih belum mengerti system penjualan online yang menjadi tren saat ini. Pengaruh juga
merambat sampai ke tenaga kerja yang tidak tertampung biayanya karena kurangnya
dana akibat penurunan hasil penjualan dan juga penurunan produksi sehingga banyak
yang dirumahkan.
Selain itu juga kelurahan Pematang Kapau juga masih banyak yang mengeluh
masalah lingkungan akibat dari kurangnya tempat pembuangan akhir yang akhirnya
banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan disuatu lahan kosong sehingga
menganggu kenyamanan warga. Serta juga infrastruktur kelurahan yang masih kurang
mengingat masih banyak jalan yang belum diberikan plang nama serta juga kondisi jalan
yang buruk sehingga terkadang dapat menyulitkan akses masuk ke beberapa pemukiman.

5.2 Rekomendasi
Rekomendasi dari kami untuk umkm adalah dengan mengembangkan usaha
melalui Jualan Online seperti lewat social media yang mana lebih sederhana dan lebih
mudah untuk dipahami agar usaha bisa berkembang dan tetap berproduksi walaupun
keadaan sedang pandemi.
Kemudian untuk rekomendasi lingkungan dari kami yaitu, masyarakat melaui
RT/RW melakukan pengerukan sampah yang berada dikawasan RW 06, yang mana
disini dibutuhkan kerjasama Bersama pihak eksternal seperti dinas Lingkungan Hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Ibid. Imam Mustofa, 2014. hal. 30.

Onno w Purbo dan Anang Arief Wahyudi. Mengenal e-Commerce. Jakarta: Alex Media
computendo, 2000.

Jony Wong. Internet Marketing for the Beginer. Jakarta, Kompas Gramedia, 2010.

BJPS Kesehatan. Panduan Praktis Skrining Kesehatan.

Z. Ismah. Repository UINSU. Dasar Epidemiologi. 2018


LAMPIRAN

Gambar 1.
Kegiatan penyusunan Profil Desa bersama Wakil Ketua LPM dan Kader
Sosialisasi Masyarakat.

Gambar 2.
Kegiatan Pemasaran Online Produk Kerupuk UMKM.
Gambar 3.
Kegiatan Sosialisasi keyayasan salah satu SD Islam terkait pembelajaran
daring.

Gambar 4.
Kegiatan Pendistribusian Bibit Cabe kepada Ketua RW

Gambar 5.
Kegiatan pembuatan papan nama yang rusak serta pemasangannya.
Gambar 6.
Kegiatan pembuatan tempat sampah dan pemberiannya.

Gambar 7.
Pembuatan papan nama ketua RT dan RW dan pemasangannya.

Gambar 8.
Pembuatan dan Pemasangan papan nama pos ronda serta pos keamanan.
Gambar 9.
Pembersihan lingkungan serta pemasangan spanduk.

Gambar 10.
Gotong Royong bersama masyarakat.

Gambar 11.
Pembersihan Masjid dan Mushalla.
Gambar 12.
Gotong Royong di posyandu serta pemasangan spanduk

Gambar 13.
Pemeriksaan kesehatan masyarakat.

Gambar 14.
Pengawasan protokol kesehatan serta pendistribusian masker kepada pembeli dan
pedagang.
Gambar 15.
Kegiatan pembuatan hand sanitizer dari bahan alami.

Gambar 16.
Kegiatan penyemprotan disinfektan di Masjid dan Mushalla.

Gambar 17.
Kegiatan penempelan poster kebersihan terkait covid-19.
Gambar 18.
Penyemprotan disinfektan diposyandu.

Gambar 19.
Pembagian masker kepada panitia qurban.

Gambar 20.
Ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembagian vitamin A pada bayi, batita dan
balita diposyandu.

ALAMAT PUBLIKASI LUARAN


1. Media massa (Media Elektronik)
- https://riauhits.com/berita-kukerta-balek-kampung--2020-mahasiswa-kkn-unri-
lakukan-pemeriksaan-kesehatan-di-posyandu.html

2. Blog Kegiatan
https://kukertabalekkampungpematangkapau.blogspot.com/?m=1

3. Alamat Media Sosial

Anda mungkin juga menyukai