PELAKSANA:
1. Judul Kegiatan : Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Balek Kampung Universitas Riau
2. Ketua pelaksana
a. Nama Ketua : Meilda Wiguna, SE., M.Sc.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Alamat :
d. HP/Email : 081226914665/meildawiguna@yahoo.com
3. Anggota
4. Jarak Lokasi : + 10 Km
Dr. Besri Nasrul, SP, M.Si Meilda Wiguna, SE., M.Sc, Ak, CA
NIP. 197304101999031003 Menyetujui NIP. 198205202010122002
Ketua LPPM Universitas Riau
2. Anggota 1
3. Anggota 2
4. Anggota 3
5. Anggota 4
7. Anggota 6
8. Anggota 7
9. Anggota 8
10. Anggota 9
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala salawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasullah Shallallahu 'alaihi wasallam berkat limpahan rahmat dan hidayahnya, penyusun mampu
menyelesaikan laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Balek Kampung 2020. Penulisan
laporan ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan dalam program kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Balek Kampung 2020 yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM) Universitas Riau dalam rangka memajukan desa dan meningkatkan potensi
desa, khususnya daerah tempat anggota kelompok KKN berdomisili.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan Laporan Kegiatan Kukerta (Kuliah Kerja
Nyata) diantaranya:
1. Tar Ajaman, S.Sos selaku Lurah di kelurahan Pematang Kapau
2. Meilda Wiguna SE., M.Sc, Ak.,CA sebagai Dosen Pembimbing Lapangan
3. Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE.,MP selaku Ketua LPPM Universitas Riau
4. Dr. Besri Nasrul, SP, M. Si selaku Koordinator Pusat Layanan Kukerta
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun
penulis terima dengan baik. Demikianlah laporan ini ditulis sebagai pedoman bagi mahasiswa
untuk melaksanakan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Balek Kampung 2020
Universitas Riau.
Tim Kukerta
DAFTAR ISI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kelurahan
Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan.
Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau kota.
Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan
merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan
memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat
diubah statusnya menjadi kelurahan, atau sebaliknya.
Berdasarkan Permendagri 31/2006 tentang pembentukan, penghapusan, dan penggabungan
kelurahan, dan Permendagri 28/2006 tentang perubahan status desa menjadi kelurahan, maka
syarat-syarat pembentukan suatu kelurahan adalah:
1. Wilayah Jawa dan Bali paling sedikit 4.500 jiwa atau 900 kepala keluarga, dengan luas
paling sedikit 3 km2.
2. Wilayah Sumatra dan Sulawesi paling sedikit 2.000 jiwa atau 400 kepala keluarga,
dengan luas paling sedikit 5 km2.
3. Wilayah Kalimantan, NTB, NTT, Maluku, Papua paling sedikit 900 jiwa atau 180
keluarga, dengan luas paling sedikit 7 km2.
Selain itu, harus memiliki kantor pemerintahan, jaringan perhubungan yang lancar, sarana
komunikasi, dan fasilitas umum yang memadai. Kelurahan yang tidak lagi memenuhi kondisi di
atas dapat dihapuskan atau digabungkan dengan kelurahan yang lain berdasarkan hasil penelitian
dan pengkajian yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten atau kota. Pemekaran
kelurahan dapat dilakukan setelah mencapai paling sedikit lima tahun penyelenggaraan
pemerintahan di kelurahan tersebut.
Kelurahan adalah unit terdepan pemerintahan. Segala urusan pemerintah tumpah ruah di
kelurahan. Mulai dari mengurusi orang kawin (surat keterangan belum pernah kawin), orang
lahir (surat pengantar akte kelahiran), orang dewasa (surat pengantar KTP), hingga orang mati
(surat pengantar keterangan kematian), diurusi oleh kelurahan. Kelurahan, pertama kali dikenal
ketika negara orde baru menerbitkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang
Pemerintahan Desa. Dalam penjelasan umum undang-undang dimaksud disebutkan bahwa
kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai
organisasi pemerintahan terendah di bawah Camat, yang tidak berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri. Kelurahan, dengan demikian, berbeda dari desa pada aspek “hak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri”. Desa boleh menyelenggarakan rumah tangganya
sendiri, kelurahan tidak.
2.1.2 E-Commerce / Jual Beli Online
Jual Beli Online adalah Suatu kegiatan Jual Beli dimana penjual dan pembelinya tidak
harus bertemu untuk melakukan negosiasi dan transaksi dan komunikasi yang digunakan oleh
penjual dan pembeli bisa melalui alat komunikasi seperti chat, telfon, sms, bbm dan sebagainya.
Kita juga dapat melakukan jual beli online melalui suatu forum Jual Beli Online atau Situs jual
Beli Online yang sudah menyediakan banyak barang untuk dijual belikan. Tidak hanya itu, untuk
memperlancar dan membuat agar lebih aman dalam bertransaksi ada baiknya bila kita
menggunakan jasa pihak ketiga untuk menyimpan uang kita secara aman.
Transaksi jual beli di dunia maya atau e-commerce merupakan salah satu produk internet
yang merupakan sebuah jaringan komputer yang saling terhubung antara satu dengan yang
lainnya. Dalam satu jaringan tersebut terdapat satu rangkaian banyak terminal komputer yang
bekerja dalam satu sistem komunikasi elektronik. Jual beli online disebut juga e-commerce. E-
commerce adalah satu set teknologi dinamis, aplikasi, dan proses bisnis yang mengubugkan
perusahaan, konsumen serta komunitas tertentu melalui transaksi elektronik berupa perdagangan
jasa maupun informasi yang dilakukan melalui media elektronik.
Pengertian lainnya, e-commerce adalah pembelian, penjualan, dan permasalahan barang
serta jasa melalui sistem elektronik. E-commerce meliputi transfer dana secara elektronik,
pertukaran dan pengumpulan data. Semua diatur ddalam manajemen inventori otomatis.3 Secara
umum perdagangan secara Islam menjelaskan adanya transaksi yang bersifat fisik, dengan
menghadirkan benda tersebut sewaktu transaksi sedangkan e-commerce tidak seperti itu. E-
commerce merupakan model perjanjian jual beli dengan karakteristik yang berbeda dengan
model transaksi jual beli biasa, apalagi dengan daya jangkau yang tidak hanya lokal tapi juga
bersifat global. Dari perkembangan bentuk transaksi jual beli dan pemasaran itulah kemudian
sekarang kita mengenal istilah online shop. Pengertian online shop adalah suatu proses
pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet.
Skrining adalah penemuan penyakit secara aktif pada orang yang tanpa gejala dan tanpak
sehat. Skrininf tes, menurut pembatasan yang diberikan orang, bukanlah yang dimaksud dengan
diagnostik; orang dengan tanda positif atau mencurigakan menderita penyakit hendaknya diberi
perawatan/pengobatan setelah diagnosis dipastikan. Uji skrining diterapkan pada penduduk yang
telah dipilih terlebih dahulu. Mereka yang dengan hasil tes negatif disisihkan; mereka ini adalah
yang rupanya tidak menderita penyakit yang sedang dicari. Kepada mereka yang positif, yakni
mereka yang dicurigai menderita penyakit yang tengah dicari atau dalam keadaan akan
menderita di waktu mendatang dilakukan tes diagmostik dan dengan ini disisihkan dari mereka
yang tidak menderita penyakit. Kepada mereka yang menderita penyakit yang tengah dicari itu
dilakukan intervensi terapeutik. Di negara yang telah maju, program skrining telah diadakan
untuk beberapa penyakit seperti kanker payudara dengan mammography, thermography, dsb.,
kanker leher rahim dengan pap smear, dan hipertensi dengan pemeriksaan tekanan darah. Pada
usaha awal pemberantsan tuberkulosis di Indonesia, dilaksanakan pemeriksaan dengan sinar-X,
pemeriksaan sputum, dan pembuatan biakan hasil. TB adalah contoh pemeriksaan yang
digunakan di dalam program penemuan kasus. Tiga kriteria yang digunakan dalam menilai
skrining tes ialah validitas, reliabilitas, dan yield.
Skrining Kesehatan dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
1. Skrining untuk Preventif Primer - Skrining Riwayat Kesehatan Skrining Riwayat
Kesehatan merupakan bentuk deteksi dini untuk penyakit yang berdampak biaya besar dan
menjadi fokus pengendalian BPJS Kesehatan yaitu Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi.
2. Skrining untuk Preventif Sekunder Selektif (Peserta RISTI penyakit kronis
berdasarkan hasil Skrining Riwayat Kesehatan dan Deteksi Kanker) Deteksi Kanker merupakan
bentuk deteksi dini untuk penyakit Kanker Leher Rahim pada wanita yang sudah menikah dan
Kanker Payudara.
Penyaringan (skrining) merupakan suatu upaya untuk menyeleksi orang-orang yang
tampak sehat, tidak menderita terhadap suatu penyakit tertentu, dari suatu populasi tertentu.
Penyaringan ini merupakan suatu usaha untuk mendeteksi penderita penyakit tertentu yang tanpa
gejala (tidak tampak) dalam suatu masyarakat atau suatu kelompok tertentu dengan melakukan
suatu tes/ pemeriksaan yang secara singkat dan sederhana dapat memisahkan mereka yang sehat
terhadap mereka yang kemungkinan besar menderita mereka yang dianggap positif selanjutnya
diproses melalui diagnosis selengkapnya dan akan mendapat pengobatan yang sesuai.
Untuk suatu penyaringan diperlukan suatu alaat uji aring, biasanya berupa suatu alat uji
laboratorium yang mempunyai validitas yang tinggi. Validitas di sini meliputi sensitivitas dan
spesifisitas yang tinggi sehingga mereka yang dinyatakan positif adalah mereka yang benar-
benar tidak sakit (spesitivitas tinggi). Penyaringan/ skrening adalah upaya terorganisasi pada
masyarakat yang tampaknya sehat untuk mendeteksi kelalaian ataupun faktor resiko yang tisak
disadari keberadaannya.
Tujuan dilakukannya penyaringan adalah:
1. Untuk mendapatkan mereka yang menderita sedini mungkin sehingga dapat dengan
segera memperoleh pengobatan.
2. Untuk mencegah meluasnya penyakit dalam masyarakat.
3. Untuk mendidik dan membiasakan masyarakat untuk memeriksakan diri sedini
mungkin.
4. Untuk mendidik dan memberikan gambaran kepada petugas kesehatan tentang sifat
penyakit dan untuk selalu waspada melakukan pengamatan terhadap gejala dini.
5. Untuk mendapatkan keterangan epodemiologis yang berguna bagi klinis dan peneliti.
Sebagai contoh, suatu penyakit bisa meluas melalui transfusi darah. Secara teoritis berbagai
kuman penyakit dapat ikut serta berpindah dalam proses transfusi darah itu adalah:
1. Virus: Hepatitis B, C, dan D, human Immunodeficiency Virus (HIV/AIDS), Human T cell
Leukemia Virus-1 (HTLV-1), Cyrtomegalovirus (CMV), Epstein Barr Virus (EBV), Herpes
Virus, Parvovirus.
2. Bakteri: treponema pallidum, mycobacterium leprae, salmonella typhosa, brucella abortus,
borrelia burgdoferi, rickettsia rickettsii.
3. Parasit: plasmodium vivax, malariae, falcifarum, ovale; trypansoma cruzi, African
trypanosomiasis, microfilariae, toxoplasma gondii, babesia microti, leismania donovani.
Kemungkinan penularan penyakit lewat darah dimungkinkan oleh berbagai faktor yang terjadi
dalam proses transfusi darah. Faktor-faktor itulah yang mendorong perlunya penyaringan,
dimana antara lain:
1. Darah merupakan media yang sangat baik untuk kehidupan kuman.
2. Tidak dapat dipercaya bahwa seorang donor yang sehat fisik tidak mengandung kuman
penyakit menular. Berbagai kuman bisa berada dalam darah namun tidak menyebabkan orang
donor nyata sakit.
3. Seorang penerima darah (recipient) tidak hanya terpapar oleh satu donor tetapi umumnya
lebih dari satu donor. Rasio pemakaian darah sekitar 3 unit per orang, artinya untuk satu enderita
rata-rata menerima 3 unit atau tiga orang donor. Makin berat penyakit seorang resepien tentu
akan semakin banyak darah yang dibutuhkannya.
Contoh penyakit lain yang biasa di skrining :
a. Cancer mammae Mammografi
b. Cancer cervix dideteksi dengan Pap smear
c. Hipertensi dideteksi dengan Pemeriksaan Tekanan darah
d. Diabetes mellitus dideteksi dengan Pemeriksaan reduksi
e. Kehamilan dideteksi dengan Pemeriksaan urine
f. Penyakit Jantung Koroner dideteksi dengan Pemeriksaan EKG
g. Thalassemia
h. sickle cell anemia (anemia set sabit)
i. penyakit Tay-Sachs
2.1 Kerangka Pemikiran Kegiatan
Berdasarkan uraian teoritis yang dijelaskan diatas maka diperoleh kerangka pemikiran
untuk setiap kegiatan yang dilakukan yaitu sebagai berikut ini.
Memasarkan Produk
UMKM dengan
Mendaftarkan ke Jual Kebutuhan
Beli Online Kelurahan
Pengembangan
potensi Kelurahan
Memberikan Sosialisasi
Mengenai Metode
Pembelajaran Daring Pemenuhan
(Online) Kebutuhan
serta
Meningkatkan
Menggunakan Tanaman
Kesejahteraan
Pemanfaatan Setempat, Tanaman Serai
Kelurahan
Lingkungan Wangi untuk dijadikan
Hand Sanitizer dan Anti
Septik
4.1.1 Lokasi
Dan dari segi sarana ibadah Kelurahan Pematang Kapau memiliki fasilitas 14 Mesjid, 19
Mushalla dan 1 gereja. Mayoritas pekerjaan masyarakat Kelurahan Pematang Kapau adalah
terdiri dari 883 PNS, 683 Buruh Bangunan, 423 Pedagang, 315 Pensiunan, 285 Petani/Peternak,
255 Pengangkutan, 215 TNI/POLRI, 115 pengrajin/Industri Kecil. Adapun visi dari Kelurahan
Pematang Kapau adalah : “Terwujudnya Kelurahan Pematang Kapau sebagai Kelurahan yang
bersih, aman, nyaman dan sejahtera”. Keberadaan visi ini merupakan cita-cita yang akan dituju
oleh segenap warga Kelurahan Pematang Kapau .
Seperti kelurahan lainnya Kelurahan Pematang Kapau juga masih mengadakan kegiatan
PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) yaitu kegiatan kemasyarakatan yang
memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pemberdayaan keluarga. Dimana jumlah
anggota PKK di Kelurahan Pematang Kapau ini +-100 orang, yang mana anggota nya berasal
dari 13 RW dan di ketuai oleh ibu Lurah Kelurahan Pematang Kapau.
Kedua adalah pedagang, dimana pada masa pandemi ini banyak sekali pedagang-
pedagang yang mengeluh karena barang dagangannya banyak tidak laku dipasaran sehingga,
pendapatan yang diperoleh juga ikut menurun. Oleh sebab itu kami membantu untuk
memasarkan dagangan pedagang tersebut secara online dengan tujuan agar pedagang bisa
berkembang dan memahami dunia perdagangan online dan juga yang terpenting adalah
pendapatan yang didapatkan pedagang tersebut bisa membaik dari pendapatan sebelumnya.
Ketiga adalah industri kecil, industri kecil ini juga mendapatkan dampak dari pandemi covid-
19 seperti menurunya permintaan atas barang yang diminta kemudian pendapatan juga ikut
menurun.
Keempat adalah orang yang bekerja lebih banyak di luar ruangan seperti petani/peternak,
pengangkutan. Dimana pada saat pandemi covid-19 ini mereka tetap harus bekerja demi
untuk memenuhi kebutuhan keluarga, oleh sebab itu mereka yang harus bekerja di luar
ruangan ini tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Kelima adalah
masyarakat yang berusia lanjut. Dimana sama sama kita ketahui pada usia lanjut ini rentan
sekali terkena penyakit dan pada masa pandemi ini sangat rentan untuk masyarakat yang
memiliki usia 50 tahun keatas ketika melakukan kegiatan di luar ruangan, oleh sebab itu
kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat mengetahui penyebab penyebaran
virus covid-19 serta gejala awal pada virus covid-19, tindakan awal apabila terkena virus ini
dan kami juga melakukan skrining kesehatan untuk masyarakat yang ada di Kelurahan
Pematang Kapau.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat adalah Kelurahan Pematang Kapau berisikan
masyarakat yang berpotensi dalam bidang wirausaha serta juga pandai dalam berkebun.
Karena, pada kegiatan KKN Balek Kampung bertajuk meningkatkan potensi desa melalui
pembiasaan masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga
lingkungan ini, kami bertemu dengan warga yang mempunyai usaha rumahan yang bisa
lebih diperbesar lagi agar bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat lain.
Usaha rumahan yang ada di Kelurahan Pematang Kapau ini adalah salah satunya yaitu
usaha Kerupuk ikan. Pada saat survey umkm hampir semua mengalami penurunan
trerhadap tenaga kerja, dana, dan marketing. Hal ini disebabkan oleh kondisi pandemi
COVID 19 yang dihadapi sekarang ini. Yang mana penjual menjadi kesulitan untuk
mendapatkan pelanggan karena situasi seperti saat ini, terlebih lagi penjual yang juga
masih belum mengerti system penjualan online yang menjadi tren saat ini. Pengaruh juga
merambat sampai ke tenaga kerja yang tidak tertampung biayanya karena kurangnya
dana akibat penurunan hasil penjualan dan juga penurunan produksi sehingga banyak
yang dirumahkan.
Selain itu juga kelurahan Pematang Kapau juga masih banyak yang mengeluh
masalah lingkungan akibat dari kurangnya tempat pembuangan akhir yang akhirnya
banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan disuatu lahan kosong sehingga
menganggu kenyamanan warga. Serta juga infrastruktur kelurahan yang masih kurang
mengingat masih banyak jalan yang belum diberikan plang nama serta juga kondisi jalan
yang buruk sehingga terkadang dapat menyulitkan akses masuk ke beberapa pemukiman.
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi dari kami untuk umkm adalah dengan mengembangkan usaha
melalui Jualan Online seperti lewat social media yang mana lebih sederhana dan lebih
mudah untuk dipahami agar usaha bisa berkembang dan tetap berproduksi walaupun
keadaan sedang pandemi.
Kemudian untuk rekomendasi lingkungan dari kami yaitu, masyarakat melaui
RT/RW melakukan pengerukan sampah yang berada dikawasan RW 06, yang mana
disini dibutuhkan kerjasama Bersama pihak eksternal seperti dinas Lingkungan Hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Onno w Purbo dan Anang Arief Wahyudi. Mengenal e-Commerce. Jakarta: Alex Media
computendo, 2000.
Jony Wong. Internet Marketing for the Beginer. Jakarta, Kompas Gramedia, 2010.
Gambar 1.
Kegiatan penyusunan Profil Desa bersama Wakil Ketua LPM dan Kader
Sosialisasi Masyarakat.
Gambar 2.
Kegiatan Pemasaran Online Produk Kerupuk UMKM.
Gambar 3.
Kegiatan Sosialisasi keyayasan salah satu SD Islam terkait pembelajaran
daring.
Gambar 4.
Kegiatan Pendistribusian Bibit Cabe kepada Ketua RW
Gambar 5.
Kegiatan pembuatan papan nama yang rusak serta pemasangannya.
Gambar 6.
Kegiatan pembuatan tempat sampah dan pemberiannya.
Gambar 7.
Pembuatan papan nama ketua RT dan RW dan pemasangannya.
Gambar 8.
Pembuatan dan Pemasangan papan nama pos ronda serta pos keamanan.
Gambar 9.
Pembersihan lingkungan serta pemasangan spanduk.
Gambar 10.
Gotong Royong bersama masyarakat.
Gambar 11.
Pembersihan Masjid dan Mushalla.
Gambar 12.
Gotong Royong di posyandu serta pemasangan spanduk
Gambar 13.
Pemeriksaan kesehatan masyarakat.
Gambar 14.
Pengawasan protokol kesehatan serta pendistribusian masker kepada pembeli dan
pedagang.
Gambar 15.
Kegiatan pembuatan hand sanitizer dari bahan alami.
Gambar 16.
Kegiatan penyemprotan disinfektan di Masjid dan Mushalla.
Gambar 17.
Kegiatan penempelan poster kebersihan terkait covid-19.
Gambar 18.
Penyemprotan disinfektan diposyandu.
Gambar 19.
Pembagian masker kepada panitia qurban.
Gambar 20.
Ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembagian vitamin A pada bayi, batita dan
balita diposyandu.
2. Blog Kegiatan
https://kukertabalekkampungpematangkapau.blogspot.com/?m=1