Anda di halaman 1dari 35

USULAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

KUKERTA RELAWAN DESA LAWAN COVID-19


KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INDRAGIRI
HILIR

PELAKSANA :
Kaharuddin HSN DM (1703121823)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
UNIVERSITAS RIAU
PELKANBARU, JUNI 2020
HALAMAN PENGESAHAN KEGIATAN PENGABDIAN
1. Judul kegiatan : Kukerta Relawan Desa Lawan
Covid-19 Kecamatan Tanah Merah
Kabupaten Indragiri Hilir
2. Ketua Pelaksana
a. Nama lengkap : Kaharuddin HSN DM
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Alamat Rumah : Jl. AEC Gg Waspada Kampung Baru
Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten
Indragiri Hilir
d. Hp : 0823-8337-8638
3. Anggota
Nama NIM
Indah Putri Agustina 1705113722
Intan Mega Safitri 1705111029
Jihan Pransiska 1705111097
Leni Afsari 1705111001
Marfina Agustina 1701122742
Maria Ulfa 1701112079
Siti Aminah 1705122424
Siti Saodah 1705111066
Vika Yuliana 1705111032
4. Jarak lokasi kegiatan : 245 km

Pekanbaru, 27 Juli 2020


Mengetahui:
Koordinator Pusat Layanan Kukerta Ketua Pelaksana
Dr. Besri Nasrul, SP, M.Si Kaharuddin HSN DM
NIP. 197304101999031003 NIM. 1703121823
Menyetujui:
Ketua LPPM Universitas Riau

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE.,MP


NIP. 19600822 199002 10

RINGKASAN KEGIATAN PENGABDIAN


Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) adalah bentuk kegiatan pengabdian
masyarakat terjun langsung didalam masyarakat dimana dalam hal ini mahasiswa
langsung berhubungan dengan warga serta dalam hal ini mahasiswa bisa
menerapkan berbagai ilmu dan pengalamannya untuk membangun dan mengabdi
kedalam masyarakat. Pada kukerta kali ini kampus Universitas Riau mengadakan
kukerta terbaru yaitu kukerta relawan, kukerta ini dibentuk karena adanya wabah
virus COVID-19 di Indonesia. Pada tanggal 11 April s.d 7 Juni 2020 kemarin
kami telah melaksanakan program Kukerta Relawan Desa Lawan COVID-19 di
Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir. Tujuan dari pelaksanaan
program kukerta ini yaitu diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman belajar
dan bekerja melalui keterlibatan dalam masyarakat yang secara langsung
menemukan dan memecahkan permasalahan yang berada di lapangan. Adapun
khalayak sasaran dari program kerja yang kami lakukan adalah masyarakat
Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir.

Banyak program yang kami laksanakan di Kecamatan Tanah Merah


Kabupaten Indragiri Hilir tersebut. Program-program tersebut meliputi,
Silaturahmi ke lembaga relawan, Pembuatan dan pendistribusian masker kain
kemasyarakat, Penyemprotan cairan disinfektan, Bekerjasama dengan puskesmas
setempat, Pemberian edukasi kepada masyarakat, serta Penjagaan pos jaga
gerbang desa.

IDENTITAS ANGGOTA KEGIATAN PENGABDIAN


No Nama NIM Prodi Fakultas
1 Indah Putri Agustina 1705113722 Pendidikan FKIP
Biologi
2 Intan Mega Safitri 1705111029 Pendidikan FKIP
Ekonomi
3 Jihan Pransiska 1705111097 Pendidikan Fisika FKIP
4 Leni Afsari 1705111001 Pendidikan Kimia FKIP
5 Marfina Agustina 1701122742 Administrasi FISIP
Bisnis
6 Maria Ulfa 1701112079 Administrasi FISIP
Publik
7 Siti Aminah 1705122424 Pendidikan FKIP
Bahasa Inggris
8 Siti Saodah 1705111066 Pendidikan FKIP
Matematika
9 Vika Yuliana 1705111032 Pendidikan Kimia FKIP

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kerena atas
rajmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) yang dilaksanakan di
kecamatan Tanah Merah pada 11 April s.d 7 Juni 2020 dengan baik dan
sesuai dengan rencana.
Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan
Kukerta yang telah kami laksanakan. Dalam laporan ini kami
mencoba untuk menguraikan mengenai profiltempat kami
menjalankan Kukerta, kegiatan selama kami melakukan Kukerta dan
evaluasi mengenai kegiatan Kukerta yang kami laksanakan.

Pada kesempatan kali ini kami selaku penulis dari laporan ini
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
praktikkan dalam penulisan laporan ini, yaitu:

1. Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya


2. Orang tua yan selalu memberikan dukungan dan semangat
3. Bapak Dr. Nurul Qomar,S.Hut, MP selaku Dosen Pembimbing
Lapangan yang telah mendamping, memberikan bimbingan selama
Kukerta dan selam proses pembuatan laporan ini
4. Bapak Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE.,MP selaku Ketua LPPM
Universitas Riau
5. Bapak Dr. Besri Nasrul, SP, M.Si selaku Koordinator Pusat Layanan
Kukerta
6. Bapak Yuliargo, SP selaku Camat dan ketua Satgas Kecamatan
Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir
7. Bapak Abdul Aziz, SST . Mar selaku Ketua Dinas Perhubungan
Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir
8. Bapak H. Muhammad Syum, SKM.MMKes selaku ketua Puskesmas
Kuala Enok Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir
9. Semua pihak yang telah memberikan dorongan baik moril maupun
materi

Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari bahwa masih banyak


kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kepada semua pihak dengan sangat
terbuka kami mengharapkan saran, masukan, maupun kritik untuk
penyempurnaan laporan ini. Akhirnya besar harapan kami semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Pekanbaru, 2020

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………….…………………………………………....i

DAFTAR ISI.……………………………...………...………....……………….....ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi ……………………………….………………….……


1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah .……………………………...…

1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian ….…………..……………………….…..

1.4 Manfaat Kegiatan ................................................................................

1.5 Masyarakat Sasaran .............................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis ……..……......................................………………...

2.2 Kerangka Pemikiran Kegiatan ……….......………………………...…

BAB III. METODE PENERAPAN

3.1 Langkah-langkah Kegiatan……....………………………....................

3.2 Teknik Penyelesaian Masalah………..………………….....…………

3.3 Alat Ukur Ketercapaian .......................................................................

BAB IV. HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN

4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran…...………………....................

4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat………....………

4.3 Solusi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat ................................

4.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program .........................................

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan…...……………….....................................................

5.2 Rekomendasi .........................................................………....………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………......………

LAMPIRAN ......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) merupakan salah satu bentuk pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner,
institusional dan kemitraan sebagai salah satu bentuk kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Setelah mendapatkan ilmu di
dunia pendidikan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkannya di masyarakat.
Kukerta menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan yang lebih luas dan mendapat pengalaman di masyarakat.
Dalam kegiatan Kukerta ini, penerapan ketiga landasan Tri Dharma
Perguruan Tinggi sangat dibutuhkan, tetapi akan lebih fokus pada bagian
pengabdian masyarakat karena mahasiswa akan langsung menjadi agen
perubahan di masyarakat. Mahasiswa dapat memberikan pengalaman ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memberikan pengarahan agar dapat
memecahkan masalah di masyarakat. Selain itu, pembenahan sarana dan
prasarana merupakan kegiatan yang dilakukan serta menjadi program kerja
bagi mahasiswa.
Pada awal tahun 2020 Indonesia dan seluruh negara dunia di gemparkan
dengan adaanya virus Corona atau COVID-19, Virus Corona atau severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang
sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-
19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,
infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular
ke manusia. Walaupun lebih banyak lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang
siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan
ibu menyusui.
Dengan adanya virus tersebut maka pihak Universitas Riau atau LPPM
membentuk Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) yang baru pada tahun 2020 yaitu Kukerta
Relawan desa lawan COVID-19 untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 maka
pada Kukerta Relawan desa lawan COVID-19 ini salah satu daerah yang menjadi
tujuan kami adalah desa Tanah Merah, yang bertepatan di kecamatan Tanah Merah.
Tanah Merah adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir,
Riau, Indonesia. Di kecamatan Tanah Merah ini terdapat beberapa desa
diantaranya adalah: Kuala Enok, Selat Nama, Sungai Laut, Ungai Nyiur,
Tanah Merah, Tanjung Baru, Tanjung Pasir, Tekulai Bugis, Tekulai Hilir,
Tekulai Hulu.
Untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran COVID-19 maka kami
melalukan beberapa program kerja yang kami lakukan yaitu adalah:
1. Silahturahmi ke lembaga relawan
2. Pembuatan dan pendistribusian masker kain ke masyarakat
3. Penyemprotan cairan disinfektan
4. Bekerjasama dengan puskesmas setempat
5. Pemberian edukasi kepada masyarakat
6. Penjagaan pos jaga gerbang desa

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

A. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang ada, program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta)
yang dilakukan berdasarkan kalsifikasi yang terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Program Kuliah Kerja Nyata(Kukerta)


No Masalah Alternatif Pemecahan Bentuk Kegiatan

1. Banyaknya Membantu pendataan Melakukan penjagaan


masyarakat masyarakat yang dan pendataan
kecamatan Tanah datang dari luar desa masyarakat yang
Merah yang keluar Tanah Merah datang di pos jaga
masuk ke desa desa Tanah Merah
Tanah Merah
2. Penggunaan alat Memberikan edukasi Membuat edukasi
pelindung muka cara penggunaan alat Penerapan
saat beraktivitas di pelindung muka menggunakan masker
luar rumah saat di luar rumah
sebagai alat pelindung

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah diatas maka rumusan masalah pada
laporan ini adalah:
1. Bagaimana potensi yang dapat dikembangkan dalam penanganan
COVID-19
2. Bagaimanakah cara pencegahan COVID-19 pada masyarakat di
kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri hilir

1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian


Dalam pelaksanaan kegiatan Kukerta Relawan Desa Lawan COVID-19
kepada masyarakat, ada beberapa tujuan yang diharapkan teralisasi pada
Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir ini sebagaimana berikut :
1. Mengembangkan potensi desa untuk penanganan COVID-19 di
kecamatan Tanah Merah, kabupaten Indragiri Hilir
2. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa terhadap
penanggulangan wabah COVID-19 di Kecamatan Tanah Merah,
kabupaten Indragiri Hilir
3. Meningkatkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat akan
pentingnya kebersihan diri dan lingkungan melalui kegiatan edukasi
yang meliputi cara mencuci tangan, etika bersin dan etika ketika
keluar rumah di masa pandemi yang baik dan benar. Selain itu,
edukasi dilaksanakan secara online dengan tema “Pentingnya Menjaga
Kampung Halaman dari COVID-19” yang dilakukan dua kali
bertujuan agara masyarakat dapat menaati aturan pemerintah selama
pandemi sehingga mampu membantu pencegahan penularan COVID-
19 di Kecamatan Tanah Merah, kabupaten Indragiri Hilir.
4. Meningkatkan pengawasan di kecamatan Tanah Merah dengan cara
mendata riwayat perjalanan masyarakat

1.4 Manfaat Kegiatan


1. Manfaat Bagi Mahasiswa

a. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja kepada para mahasiswa di


luar kampus
b. Melatih para mahasiswa agar lebih terampil dalam memecahkan
masalah yang ada di dalam masyarakat
c. Mendalami dan menghayati adanya hubungan ketergantungan dan
keterkaitan kerjasama antar mahasiswa dan masyarakat di kecamatan
Tanah Merah
d. Melatih sikap kepedulian, kerjasama antar mahasiswa dan masyarakat
di kecamatan Tanah Merah
2. Manfaat Bagi Masyarakat
a. Memperoleh bantuan pemikiran dan ilmu pengetahuan dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan kerelawanan
b. Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak masyarakat
dalam menyelesaikan permasalahan di Kecamatan Tanah Merah
c. Sebagai wujud pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat di
kecamatan Tanah Merah
3. Manfaat Bagi Perguruan Tinggi
a. Perguruan tinggi lebih terarah dalam menembangkan ilmu dan
pengetahuan, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi
mahasiswa dengan masyarakat.
b. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan instansi
terkait melalui kerjasama mahasiswa yang melaksanakan.
c. Perguruan tinggi dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih
bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai maslaha di
masyarakat.

1.5 Masyarakat Sasaran


Masyarakat sasaran pada Kukerta Relawan Desa Lawan Covid 19 ini
merupakan masyarakat Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir.
Kecamatan Tanah Merah memiliki 9 Desa dan 1 Kelurahan diantaranya
adalah Kelurahan Kuala Enok, Desa Selat Nama, Sungai Laut, Sungai Nyiur,
Tanah Merah, Tanjung Baru, Tanjung Pasir,Tekulai Bugis, Tekulai Hilir dan
Tekulai Hulu.Penduduk yang tinggal di Kecamatan Tanah Merah sering
disebut Orang Pesisir karena Kecamatan Tanah Merah terletak di pinggir hilir
pesisir sungai Indragiri.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Kukerta Relawan Desa Lawan Covid 19

A. Kuliah Kerja Nyata (Kukerta)

Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) merupakan kegiatan intrakulikuler yang


memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode
pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat. Salah satu kegiatan yang menambah daya kritis dan
pengalaman bagi mahasiswa dalam bentuk nyata yaitu melalui kegiatan Kuliah
Kerja Nyata. Program Kuliah Kerja Nyata merupakan mata kuliah
intrakulikuler yang wajib ditempuh oleh mahasiswa pada tiap-tiap program
studi jenjang S-1. Kegiatan Kukerta ini didasari pada Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 20 Ayat 2 dinyatakan bahwa: “Perguruan tinggi
berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat”. Begitu pula pada Pasal 24 Ayat 2 disebutkan: “Perguruan tinggi
memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaga sebagai pusat
penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah dan pengabdian kepada
masyarakat” (BP-KKN, 2016).

Fida’ (1997) menyatakan bahwa “Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu
bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Perguruan Tinggi yang
dilakukan oleh mahasiswa di bawah bimbingan dosen dan pimpinan
pemerintah daerah”. Pengertian pengabdian kepada masyarakat ialah
pengalaman ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dilakukan oleh
Perguruan Tinggi secara ilmiah dan melembaga langsung kepada masyarakat
untuk mensukseskan pembangunan dan pengembangan manusia pembangunan
menuju tercapainya manusisa yang maju, adil dan sejahtera berdasarkan
Pancasila, serta meningkatkan pelaksanaan misi dan fungsi Perguruan Tinggi.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Fida’ bahwa “Kuliah Kerja Nyata dapat diartikan
sebagai salah satu bentuk pengintegrasian kegiatan antara pengabdian kepada
masyarakat, pendidikan dan penelitian yang dilaksanakan terutama oleh
mahasiswa secara interdisipliner dan intrakulikuler dibawah bimbingan dosen
dan masyarakat”.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata pada dasarnya merupakan kegiatan interaksi


sosial yang melibatkan berbagai pihak. Dalam kegiatan KKN, kita akan
menjumpai berbagai bentuk interaksi sosial, yang secara garis besarnya dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga pola atau bentuk interaksi sosial, yaitu : (1)
interaksi antar orang perorangan; (2) interaksi antara orang dan kelompoknya,
dan sebaliknya; dan (3) Interaksi antar kelompok (Gunawan, 2000:32).

Secara Umum Kuliah Kerja Nyata mempunyai delapan tujuan (Fida’ dkk,
1997) sebagai berikut:

1) Mahasiswa mempunyai pengalaman bekerja yang berharga melalui


keterlibatan dalam masyarakat yang secara langsung menemukan,
merumuskan, memecahkan, dan menanggulangi masalah pembangunan
secara pragmatis dan interdisipliner
2) Mahasiswa dapat berfikir berdasarkan ilmu, teknologi dan seni dalam
upaya menumbuhkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-
kader pembangunan
3) Agar Perguruan Tinggi dapat menghasilkan sarjana pengisi teknostruktur
dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak dan permasalahan
yang kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan. Dengan demikian tamatan Perguruan Tinggi secara relatif
menjadi siap pakai dan terlatih dalam menanggulangi permasalahan
pembangunan secara lebih pragmatis dan interdisipliner
4) Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan pemerintah
daerah, instansi teknis dan masyarakat, sehingga Perguruan Tinggi dapat
lebih berperan dan menyesuaikan kegiatan pendidikan serta peneliiannya
dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang sedang membangun
5) Mempercepat proses peningkatan kemampuan sumber daya manusia
sesuai dengan dinamika pembangunan
6) Mempercepat upaya pengembangan masyarakat ke arah terbinanya
masyarakat dinamis yang siap melakukan perubahan-perubahan menuju
perbaikan dan kemajuan yang sesuai dengan nilai sosial yang berlaku
7) Mempercepat upaya pembinaan institusi dan progesi masyarakat sesuai
dengan perkembangannya dalam proses modernisasi
8) Perguruan tinggi memperoleh umpan balik dari masukan yang dapt
berguna untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan penelitian yang
dilakukan dengan kebutuhan pembanguan masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa Kuliah Kerja Nyata adalah kegiatan
intrakulikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Darma yang dilaksanakan
oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen dan masyarakat.
Tujuan Kuliah Kerja Nyata dinyatakan antara lain agar sarjana yang
dihasilkan Perguruan Tinggi mampu menghayati dan menanggulangi masalah-
masalah yang muncul dimasyarakat yang umumnya kompleks. Kemudahan
didalam penanggulangan tersebut dilakukan secara pragmatis dan
interdisipliner dan harus tercermin dalam kegiatan-kegiatan mahasiswa pada
saat melaksanakan program-program Kukerta di desa.

B. Lembaga Relawan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengemukakan defisi


relawan adalah non-formal dari sukarelawan. Sukarelawan berarti “orang yang
melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena dipaksa atau diwajibkan).
Dan akar sebutan ini merupakan gabungan dari kata “suka”, “rela” dan
“akhiran -wan” (atau -wati bagi perempuan) yang menunjukkan pelaku seperti
wirausahawan, dermawan dan karyawan. Dengan merinci istilah
“sukarelawan” menjadi lebih mendasar, kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa relawan (sukarelawan) yaitu individu yang mengambil peran atau
melakukan kegiatan tertentu atas motif suka dan rela. Sedangkan padanan kata
ini dalam bahasa inggris yang paling mendekati ialah “volunteer” (KBBI,
2019).

Relawan adalah seseorang yang menyumbangkan waktu, tenaga, dan


talentanya untuk memenuhi suatu kebutuhan masyarakat tanpa mengambil
keuntungan finansial atas sumbangannya tersebut (Musick, 2008). Relawan
berbeda dengan pekerja berbayar (karyawan) meskipun keduanya merupakan
tenaga kerja pada sebuah organisasi. Relawan mempunyai komitmen yang
tinggi terhadap organisasi karena pelayanannya lebih berbasis pada nilai
dibandingkan dengan pekerja berbayar (Cuskelly, McIntyre dan Boag, 1998).
Meskipun relawan merupakan pekerja yang tidak berbayar, namun ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelolanya. Memahami
motivasi relawan secara mendalam sangat diperlukan bagi pengelola organisasi
dalam merekrut maupun mempertahankan relawan (Bang dan Ross, 2004). Hal
tersebut merupakan tugas organisasi yang sulit dalam menyelami relawan
karena setiap individunya mempunyai motivasi yang berbeda-beda tergantung
konteks dan kesempatannya mengikuti kegiatan sukarela (Clary dkk, 1998).

Peran relawan dirasa begitu penting dan mampu memberikan banyak


keuntungan bagi organisasi. Beberapa organisasi sangat menggantungkan
pelayanan dari para relawan. Dalam sebuah survei terhadap 237 manajer seni
di Australia, Palmer (1997) menemukan bahwa 50% organisasi memiliki lebih
dari 10 (sepuluh) relawan dan 10% organisasi memiliki 100 (seratus) relawan
atau lebih. Begitu juga dengan survei Volunteer and Donors in Arts and
Culture Organization in Canada in 2010 menemukan bahwa relawan yang
terlibat pada organisasi seni dan budaya di Kanada berjumlah 764.000 orang
dan menyumbangkan waktunya sebanyak 97 juta jam di tahun 2010. Mereka
terlibat dalam mengelola, mengawasi atau mengkoordinasi segala aktivitas atau
event organisasi (Canada Council of The Art, 2010).

C. Kecamatan Tanah Merah

Tanah Merah adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir,


Riau, Indonesia. Pada waktu itu daerah ini belum mempunyai nama, hanya
merupakan tempat tinggal beberapa orang (Penduduk) yang lebih dikenal
dengan nama “BAGAN ARANG“, bekas dan sisa pembakaran yang menyatu
dengan tanah kemudian menjadi warna merah, maka dikenallah dengan nama
TANAH MERAH. Keberadaan TANAH MERAH berkaitan dengan nama
“KUALA ENOK” menurut hasil beberapa keterangan dari beberapa orang tua
dan sumber, menyatakan bahwa jauh sebelumnya daerah atau nama ini sudah
ada di hulu sungai (Sungai Enok) yang telah mempunyai pemerintahan
setingkat dengan kecamatan, nama tersebut “ENOK” sedang KUALA ENOK
berada dimuara sungai, maka dinamakan “KUALA ENOK” (Wikipedia, 2020).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1981 tentang
Pembentukan Kecamatan Keritang, Kecamatan Batang Tuaka dan Kecamatan
Tanah Merah di Kabupaten Daerah Tingkat II Indragiri Hilir dalam wilayah
Propinsi Daerah Tingkat I Riau tanggal 21 Mei 1981 pasal 3, bahwa
Perwakilan Kecamatan Enok di Kuala Enok di Kabupaten Daerah Tingkat II
Indragiri Hilir ditetapkan menjadi Kecamatan Tanah Merah sebagai pusat
pemerintahan yang berkedudukan di KUALA (Wikipedia, 2020).

Sebelum tahun 1907 Kuala Enok belum menjadi tempat pemukiman atau
tempat tinggal. Jauh sebelumnya Kuala Enok hanya merupakan tempat
persinggahan suku Nelayan (Laut) yang menurut kebiasaannya mereka hidup
dan beranak pinak disampan kemudian singgah sambil menunggu air pasang
surut. Sedangkan asal usul nama “KUALA ENOK” menut hasil menyelidikan
dan beberapa keterangan dari beberapa orang tua, manyatakan bahwa jauh
sebelumnya daerah atau nama ini sudah ada dihulu sungai (Sungai Enok) yang
telah mempunyai pemerintahan setingkat dengan kecamatan, nama tersebut
“ENOK” sedang Desa KUALA ENOK berada dimuara sungai, Lalu
dinamakanlah “KUALA ENOK” sampai sekarang (Wikipedia, 2020).
Desa Tanah Merah memiliki ciri khas tersendiri dengan sebutan Kampung
Laut adalah sebuah kampung yang masyarakatnya didominasi oleh Masyarakat
Suku Nelayan yang mana pada masa itu dipimpin oleh Kepala Kampung
dengan sebutan lain sebagai PENGHULU, dengan Penghulu Pertama bernama
DATUK BELIMBING alias TUK GIMBENG, kemudian dilanjutkan atas
ketokohannya dinobatkan sebagai Penghulu TUK IBRAHIM beliau adalah
tokoh masyarakat Suku Nelayan (Laut) pada saat itu dipercaya untuk
memimpin Kampung. Berjalan waktu dengan tutup usia dilanjutkan
kepemimpinan oleh MUHAMMAD yang lebih dikenal dengan sebutan
PENGHULU BOTAK (Wikipedia, 2020).

2.1.2 COVID 19 (Corona Virus Disease 19)

Pandemi Korona virus 2019–2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-


19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit korona virus 2019 (bahasa Inggris:
corona virus disease 2019, disingkat COVID-19) di seluruh dunia. Penyakit
ini disebabkan oleh korona virus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.
Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Hingga 23 April
2020, lebih dari 2.000.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 210
negara dan wilayah, mengakibatkan lebih dari 195,755 orang meninggal dunia
dan lebih dari 781,109 orang sembuh (Wikipedia, 2020).
Saat ini ada sebanyak 65 negara terinfeksi virus corona. Menurut data
WHO per tanggal 2 Maret 2020 jumlah penderita 90.308 terinfeksi Covid-19.
Di Indonesia pun sampai saat ini terinfeksi 2 orang. Angka kematian mencapai
3.087 atau 2.3% dengan angka kesembuhan 45.726 orang. Terbukti pasien
konfrimasi Covid-19 di Indonesia berawal dari suatu acara di Jakarta dimana
penderita kontak dengan seorang warga negara asing (WNA) asal jepang yang
tinggal di malaysia. Setelah pertemuan tersebut penderita mengeluhkan
demam, batuk dan sesak napas (WHO, 2020).

Berdasarkan data sampai dengan 2 Maret 2020, angka mortalitas di


seluruh dunia 2,3% sedangkan khusus di kota Wuhan adalah 4,9%, dan di
provinsi Hubei 3,1%. Angka ini diprovinsi lain di Tiongkok adalah 0,16%.8,9
Berdasarkan penelitian terhadap 41 pasien pertama di Wuhan terdapat 6 orang
meninggal (5 orang pasien di ICU dan 1 orang pasien non-ICU) (Huang, et.al.,
2020). Kasus kematian banyak pada orang tua dan dengan penyakit penyerta.
Kasus kematian pertama pasien lelaki usia 61 tahun dengan penyakit penyerta
tumor intraabdomen dan kelainan di liver (The Straits Time, 2020).

Kebanyakan Corona virus menginfeksi hewan dan bersirkulasi di hewan.


Coronavirus menyebabkan sejumlah besar penyakit pada hewan dan
kemampuannya menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi,
kuda, kucing dan ayam. Coronavirus disebut dengan virus zoonotik yaitu virus
yang ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak hewan liar yang dapat
membawa patogen dan bertindak sebagai vektor untuk penyakit menular
tertentu. Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan host yang biasa
ditemukan untuk Coronavirus. Coronavirus pada kelelawar merupakan sumber
utama untuk kejadian severe acute respiratorysyndrome (SARS) dan Middle
East respiratory syndrome (MERS) (PDPI, 2020).

Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat.


Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk dan
kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue,
mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain.
Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat
perburukan secara cepat dan progresif, seperti ARDS, syok septik, asidosis
metabolik yang sulit dikoreksi dan perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi
dalam beberapa hari. Pada beberapa pasien, gejala yang muncul ringan,
bahkan tidak disertai dengan demam. Kebanyakan pasien memiliki prognosis
baik, dengan sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal. Berikut
sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi. (PDPI, 2020). Berikut
sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi. (PDPI, 2020).

Pemeriksaan Penunjang (PDPI, 2020)

1. Pemeriksaan radiologi: foto toraks, CT-scan toraks, USG toraks. Pada


pencitraan dapat menunjukkan: opasitas bilateral, konsolidasi
subsegmental, lobar atau kolaps paru atau nodul, tampilan groundglass.
2. Pemeriksaan spesimen saluran napas atas dan bawah
 Saluran napas atas dengan swab tenggorok(nasofaring dan orofaring)
 Saluran napas bawah (sputum, bilasan bronkus, BAL, bila
menggunakan endotrakeal tube dapat berupa aspirat endotrakeal
3. Bronkoskopi
4. Pungsi pleura sesuai kondisi
5. Pemeriksaan kimia darah
6. Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas
(sputum, bilasan bronkus, cairan pleura) dan darah26,27 Kultur darah
untuk bakteri dilakukan, idealnya sebelum terapi antibiotik. Namun,
jangan menunda terapi antibiotik dengan menunggu hasil kultur
darah)26
7. Pemeriksaan feses dan urin (untuk investasigasi kemungkinan
penularan).

Tatalaksana Umum
1. Isolasi pada semua kasus
Sesuai dengan gejala klinis yang muncul, baik ringan maupun sedang.
2. Implementasi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)26
3. Serial foto toraks untuk menilai perkembangan penyakit27
4. Suplementasi oksigen
Pemberian terapi oksigen segera kepada pasien dengan, distress napas,
hipoksemia atau syok. Terapi oksigen pertama sekitar 5L/menit dengan
target SpO2 ≥90% pada pasien tidak hamil dan ≥ 92-95% pada pasien
hamil
5. Kenali kegagalan napas hipoksemia berat
6. Terapi cairan
Terapi cairan konservatif diberikan jika tidak ada bukti syok Pasien
dengan SARI harus diperhatikan dalam terapi cairannya, karena jika
pemberian cairan terlalu agresif dapat memperberat kondisi distress
napas atau oksigenasi. Monitoring keseimbangan cairan dan elektrolit
7. Pemberian antibiotik empiris
8. Terapi simptomatik
Terapi simptomatik diberikan seperti antipiretik, obat batuk dan lainnya
jika memang diperlukan.
9. Pemberian kortikosteroid sistemik tidak rutin diberikan pada tatalaksana
pneumonia viral atau ARDS selain ada indikasi lain.
10. Observasi ketat
11. Pahami komorbid pasien

2.2. Kerangka Kegiatan Pemikiran


Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) adalah kegiatan ekstrakulikuler yang
memadukan pelaksanaan Tri Dharma yang dilaksanakan oleh mahasiswa
dengan bimbingan dosen dan masyarakat. Kulah Kerja Nyata ini
mengharuskan mahasiswa berinteraksi dengan orang lain, terutama di
kecamatan Tanaha Merah. Kemampuan seseorang untuk dapat berinteraksi
dengan orang lain ini sering juga disebut dengan keterampilan sosial.
Keterampilan sosial adalah sebuah keterampilan yang dapat dipelajari,
banyak aspek yang dapat mempengaruhi keterampilan seseorang terutama
aspek keluarga dan lingkungan.
Pada saat Kukerta mahasiswa diharuskan menyelesaikan program-program
kerja sesuai dengan panduan yang telah diresmikan dan program kerjasama
tersebut akan sia-sia apabila tidak ada dukungan dari masyarakat. Pada saat
Kukerta inilah mahasiswa dituntut untuk dapat berinteraksi dan
bersosialiasasi dengan baik antara peserta Kukerta dan masyarakat. Untuk
lebih jelas kerangka kegiatan pemikiran dapat dilihat pada bagan berikut.

Keterampilan Sosial (Y)


Kuliah Kerja Nyata (X) 1. Mampu berbicara/
mengungkapkan pendapat
1. Interaksi di depan orang banyak.
2. Teamwork 2. Mampu bekerjasama
3. Nilai kepribadian dengan orang lain.
yang ditanamkan 3. Mampu menemukan
4. Jiwa peneliti penyelesaian masalah
dengan cepat.

BAB III
METODE PENERAPAN
3.1. Langkah-Langkah Kegiatan
Struktur Relawan Desa Lawan COVID-19
1. Tahap persiapan kegiatan
Melakukan silaturrahmi kepada relawan Gerakan Masyarakat Peduli
Penananganan Corona (GEMPUR) dan bergabung sebagai anggota.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai relawan desa.
3. Tahap akhir pelaksanaan
Melakukan publikasi pembuatan struktur relawan melalui media sosial
kepada masyarakat luas.

Pemberian Edukasi ke Masyarakat Tentang COVID-19


1. Tahap persiapan kegiatan
Beberapa kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan edukasi
kepada masyarakat, yaitu:
a. Melakukan pembekalan materi-materi edukasi terkait COVID-19 oleh
puskesmas setempat.
b. Pencetakan brosur edukasi terkait COVID-19.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Kegiatan dilaksanakan secara langsung, virtual, dan melalui media cetak
berupa brosur. Edukasi dilakukan di desa Tanah Merah, Kuala Enok,
Kampung Agas, dan Kampung Nyamuk. Edukasi secara online yaitu
melalui diskusi online via WhatsApp group.
3. Tahap akhir pelaksanaan
Mengajak seluruh masyarakat dengan mengikuti protokol kesehatan untuk
mengikuti kegiatan edukasi.

Penyemprotan Disinfektan
1. Tahap persiapan kegiatan
Menyiapkan alat dan bahan disinfeksi
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Mencampurkan bahan-bahan disinfeksi.
3. Tahap akhir pelaksanaan
Penyemprotan disinfektan dilakukan di seluruh desa Tanah Merah, Kuala
Enok, Kampung Agas, dan Kampung Nyamuk.

Pembuatan Masker
1. Tahap persiapan kegiatan
Menyiapkan alat dan bahan pembuatan masker kain.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Menjahit kain untuk pembuatan masker kain.
3. Tahap akhir pelaksanaan
Pembagian masker yang dialokasikan kepada pedagang, tukang ojek,
tukang sampan, dan masyarakat Kecamatan Tanah Merah.

Bekerjasama dengan Puskesmas Setempat


1. Tahap persiapan kegiatan
Mempersiapkan program kerja tim kukerta kepada puskesmas.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Mengadakan pertemuan kepada pihak puskesmas setempat untuk menjalin
hubungan kerjasama.
3. Tahap akhir pelaksanaan
Pihak puskesmas memberikan arahan kepada tim kukerta terkait
pelaksanaan kegiatan di lapangan.

Piket Jaga Pos Jaga Gerbang Desa


1. Tahap persiapan kegiatan
Menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, face shield, dan
hand spoof.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pencatatan suhu tubuh penumpang speed boat, riwayat perjalanan, dan
gejala penumpang speed boat di Pelabuhan Perhubungan Kuala Enok.
3. Tahap akhir pelaksanaan
Data direkap dan mengkategorikan ODP, PDP, atau OTG dan di follow up
oleh pihak puskesmas Kuala Enok dan Tanah Merah.

3.2 Teknik Penyelesaian Masalah


1. Silaturahmi kelembagaan relawan
Program silaturahmi ini bertujuan agar tim kukerta UNRI dan
relawan GEMPUR lebih mengenal satu sama lain sehingga tercipta
hubungan yang baik dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 di
Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Kegiatan ini
mebahas tentang struktur relawan, kegiatan dan program-program yang
akan dilaksanakan.
Tim kukerta UNRI secara langsung terlibat dalam struktur relawan
GEMPUR, diantaranya dibidang edukasi dan program, logistik dan
pendanaan serta humas dan infokom.
2. Pembuatan dan pendistribusian masker kain kepada masyarakat
Jumlah pasien COVID-19 yang terus meningkat tanpa terkendali
mengharuskan pemerintah menerapkan protokol kesehatan untuk
mencegah dan memutus rantai penyebaran virus Corona. Salah satunya
dengan mewajibkan penggunaan masker saat beraktivitas diluar rumah.
Namun, di tengah pandemik COVID-19 ini, masker bedah menjadi barang
yang langka dan mahal karena tingginya permintaan konsumen
(masyarajat). Oleh karena itu, muncullah masker kain sebagai alternatif
meskipun penggunaan masker medis lebih baik dibandingkan masker kain.
Pada program pengabdian masyarakat ini, mahasiswa kukerta
bekerjasama dengan relawan berupaya untuk mengatasi permasalahan
tersebut dengan melakukan kegiatan pembuatan dan pemberian masker
kain secara gratis kepada masyarakat serta memberikan edukasi mengenai
pentingnya penggunaan masker di masa pandemi COVID-19.
3. Penyemprotan cairan desinfektan
Mayoritas masyarakat berpikir bahwa penularan Covid-19 masih
bisa dihindari hanya dengan menjauhkan diri dari penderita saja, padahal
penyakit ini dapat menyebar melalui partikel-partikel yang menempel pada
barang-barang disekitarnya. Virus dapat ditularkan dari 1 hingga 2 meter
melalui batuk atau bersin. Cara transmisi virus yang lain adalah melaui
kontak tangan, ataupun lingkungan yang terkena virus seperti gagang
pintu, meja dan kursi. Salah satu cara untuk mencegah penularan dan
penyebarannya adalah dengan senantiasa menjaga kebersihan dari diri dan
lingkungan. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan dapat dilakukan
dengan cara menggunakan antiseptik dan desinfektan (Annisa Lazuardi
Larasati dan Chandra Haribowo, 2020).
Disinfektan adalah senyawa kimia yang mampu membunuh virus
dengan jalan masuk menembus dinding virus dan akan merusak bagian
dalam virus. Larutan disinfektan dapat dibuat dari cairan yang biasa
digunakan di rumah tangga seperti larutan pemutih pakaian dan larutan
pembersih lantai yang selanjutnya dicampur air dengan perbandingan
tertentu (Wiwik Indrawati, 2020).
Tim kukerta UNRI bersama Relawan GEMPUR melakukan
kegiatan penyemprotan cairan desinfektan di Kecamatan Tanah Merah,
Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Desinfeksi (penyemprotan desnfektan)
dilakukan di beberapa tempat seperti rumah waraga, tempat-tempat
keramaian (tempat ibadah, pelabuhan, dan pasar), dan juga tempat-tempat
umum lainnya yang dicurigai mampu menyebarkan virus corona.
Desinfeksi ini dilakukan sebagai upaya pencegahan agar virus corona tidak
masuk dan menyebar di Kecamatan Tanah Merah, Indragiri Hilir, Riau.
4. Kerjasama dengan puskesmas setempat
Puskemas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah
supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus
memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan
rehabilitatif baik melalui Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) atau Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) (Sri Irmawati, dkk., 2017).
Tim kukerta UNRI dan pihak puskesmas melakukan kerjasama
guna mencegah penyebaran COVID-19 di Kecamatan Tanah Merah.
Pemberian edukasi oleh pihak puskesmas terhadap tim kukerta tentang
protokol kesehatan dan piket pos jaga gerbang desa di pelabuhan baru
Tanah Merah merupakan salah satu bentuk kerjasama antara kedua belah
pihak. Selain itu, bentuk kerjasama lain yang dilakukan yaitu
pendistribusian masker kain dan sabun cuci tangan oleh tim kukerta
bersama relawan GEMPUR kepada puskesmas pembantu (Pustu) yang ada
di Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
5. Pemberian edukasi kepada masyarakat
Program edukasi ini dilakukan agar masyarakat mengetahui tata
cara penanggulangan COVID-19. Program edukasi ini berfokus pada
masyarakat Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Bentuk edukasi yang dilakukan yaitu edukasi secara langsung (offline),
melalui brosur, dan daring.
Fokus utama dari program edukasi secara offline ini, yaitu
mengedukasi masyarakat melalui brosur tentang cara mencuci tangan,
etika bersin, dan etika saat beraktivitas di luar rumah selama masa
pandemi yang baik dan benar sesuai protokol kesehatan COVID-19.
Kegiatan edukasi secara offline ini dilakukan di desa Tanah Merah, Kuala
Enok, Kampung Nyamuk, dan Kampung Agas. Sedangkan edukasi secara
daring yang dilakukan menerapakan sistem social distancing yaitu diskusi
online via WhatsApp. Sasaran pada diskusi ini adalah para remaja
kecamatan Tanah Merah, Indragiri Hilir, Riau. Diskusi ini diadakan 2 kali
dengan tema yang berbeda.
Diskusi pertama dilakukan pada hari Kamis, 21 Mei 2020 dengan
tema “Pentingnya Menjaga Kampung Halaman dari COVID-19”.
Sedangkan pada  Senin, 25 Mei 2020 (H+2 Idul Fitri) diadakan diskusi
kedua dengan tema “Implementasi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
25 Tahun 2020 (PERMENHUB 25/2020) Tentang Pengendalian
Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 H”.
Pada program edukasi tersebut, masyarakat diberikan penjelasan
mengenai pemahaman tentang protokol kesehatan COVID-19 dari sumber
terpercaya dan pengetahuan mengenai aturan pemerintah yang harus
ditaati selama pandemi sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 di
kecamatan Tanah Merah.
6. Penjagaan pos jaga gerbang desa
Merebaknya kasus COVID-19 menjadikan pengamanan gerbang
masuk utama desa sebagai salah satu upaya yang harus dilakukan dalam
rangka pencegahan dan pemutusan rantai penyebaran COVID-19 di
Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Program pos
jaga gerbang desa bertujuan untuk membantu pemutahiran data yang
dibutuhkan di dalam upaya pencegahan COVID-19 dan sebagai dasar
tindak lanjut program Kukerta Universitas Riau.
Pada program pengabdian ini, tim kukerta melakukan kerja sama
dengan pemerintah Kecamatan Tanah Merah, POLSEK Tanah Merah,
Koramil Tanah Merah, Dinas Perhubungan (DISHUB) Tanah Merah,
Puskesmas Tanah Merah, Puskesmas Kuala Enok, dan Pamong Praja
Tanah Merah.
Tim melakukan penjagaan di Pos Pengamanan Operasi Ketupat
Lancang Kuning 2020 Polres Indragiri Hilir yang bertepatan di Pelabuhan
Perhubungan Kuala Enok. Kegiatan yang dilakukan oleh tim, yaitu
pendataan orang-orang yang masuk ke Kecamatan Tanah Merah, meliputi
identitas diri, suhu tubuh, tempat tinggal, nomor handphone, keluhan
kesehatan dan riwayat perjalanan. Pendatang dari zona merah secara
langsung ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan
diberikan surat peringatan isolasi mandiri selama 14 hari serta dipantau
oleh pihak puskesmas setempat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNRI Tahun 2020 di kecamatan
tanah merah berjalan dengan baik dan lancar. Program yang telah
dilaksanakan meliputi 6 kegiatan, yaitu silaturahmi ke lembaga relawan,
Pembuatan dan pendistribusian masker kain ke masyarakat, penyemprotan
cairan disinfektan, bekerjasama dengan puskesmas setempat, pemberian
edukasi kepada masyarakat serta penjagaan pos jaga gerbang. Partisipasi dan
dukungan masyarakat cukup tinggi, dimana masyarakat turut aktif dalam
pelaksanaan program sehingga masyarakat dapat mengambil manfaatnya
dengan lebih maksimal.
Walaupun Program KKN UNRI 2020 berjalan secara lancar, namun ada
beberapa kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program, seperti masih
kurangnya kesadaran masyarakat agar tidak berkumpul ditempat-tempat
tertentu, kurangnya sarana dan prasarana dalam melaksanakan kegiatan serta
cuaca yang tidak mendukung serta persiapan yang kurang ketika program
dilaksanakan.
Berbagai program kerja dalam KKN ini semoga dapat memberikan banyak
manfaat bagi mahasiswa KKN dan masyarakat kecamatan tanah merah dalam
mencegah masuknya covid-19 dikecamatan tanah merah.

5.2 Rekomendasi
1. Kepada Mahasiswa KKN
a. Pemilihan program harus benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan
kebutuhan, kondisi masyarakat, maupun kemampuan mahasiswa.
b. Mahasiswa harus mampu mengelola waktu yang ada dengan sebaik-
baiknya.
c. Memahami secara mendalam mengenai covid-19. Apa saja yang
upaya yang harus dilakukan, bagaimana penyebaran covid-19, serta
informasi lainnya yang menyangkut dengan covid-19.
d. Perlu adanya kesiapan fisik dan mental sebelum dan selama menjalani
KKN.
e. Kerjasama antar anggota KKN harus ditingkatkan dan tidak boleh
mengedepankan ego pribadi.
f. Mahasiswa KKN hendaknya lebih memperhatikan dan meningkatkan
sosialisasi dengan masyarakat.
g. Menjalankan serta menaati protokol kesehatan.
2. Kepada Masyarakat
a. Masyarakat hendaknya antusias dalam setiap kegiatan dan turut
menyukseskan kegiatan dalam program kerja KKN.
b. Masyarakat sebaiknya turut memberikan masukan kepada kelompok
KKN kiranya hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk melawan
covid-19.
c. Masyarakat hendaknya mendukung kegiatan yang dilakukan
kelompok KKN dengan memahami serta menaati protokol kesehatan.

3. Kepada LPPM UNRI


a. Informasi dan lokasi KKN sebaiknya tidak mendadak agar mahasiswa
tidak tergesa-gesa ketika membuat program kerja yang sesuai dengan
lokasi KKN.
b. Pembekalan KKN sebaiknya dilaksanakan dan dipersiapkan dengan
matang.

DAFTAR PUSTAKA

Annisa Lazuardi Larasati dan Chandra Haribowo. 2020. Penggunaan Desinfektan


dan Antiseptik pada Pencegahan Penularan Covid-19 di Masyarakat.
Majalah Farmasetika 5(3): 137-145.
Bang, Hyejin dan Ross, Stephen D. 2004. Volunteer Motivation and Satisfaction.
https://pdfs.semanticscholar.org/57bc/d374bf289b02f99651d06adda4bdde
4208f5.p df.
BP-KKN. 2016. Petunjuk Teknik dan Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Tematik Universitas Lampung Periode Januari Tahun 2016.
Lampung. Universitas Lampung.

Canada Council of the Arts. 2010. ‘Volunteers and donors in arts and
culture organizations in Canada in 2010’. Statistical insights on the arts
vol. 11 no. 3.

Channel News Asia. (2020). Wuhan virus outbreak: 15 medical workers


infected, 1 in critical condition.[Homepage on The
Internet]. CitedJan 28th 2020. Available on
:https://www.channelnewsasia.com/news/asia/wuhanpneumonia-
outbreak-health-workers- coronavirus-12294212.
Clary, E. G., Snyder, M., Ridge, R. D., Copeland, J., Stukas, A. A., Haugen, J., &
Miene, P. 1998. ‘Understanding and assessing the motivations of
volunteers: A functional approach’. Journal of Personality and Social
Psychology, 74(6), 1516-1530.

Cuskelly, Graham. McIntryre, Norman dan Boag, Alistair. 1998. ‘A Longitudinal


Study of the Development of Organizational Commitment amongst
Volunteer Sport Administrators’. Journal of Sports Management.

Fida’ Ahmad dkk. 1997. Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Rineka Cipta. Jakarta.

Gunawan, Ary H. 2000. Sosiologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

KBBI. 2019.

Musick, Marc A dan John Wilson. 2008. Volunteers a social profile. Indiana
University Press.

Palmer, I. 1997. ‘Arts Management Cutback Strategies: A Cross-Sector


Analysis’. Nonprofit Management and Leadership, Vol. 7, no 3, p. 271-
290.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2020). Panduan Praktik Klinis: Pneumonia
2019-nCoV. PDPI. Jakarta.

Sri Irmawati, H. Sultan M dan Nurhannis. 2017. KUALITAS PELAYANAN


KESEHATAN DI PUSKESMAS SANGURARA KECAMATAN
TATANGA KOTA PALU. E-Jurnal Katalogis 5 (1): 188-197

WHO. (2020). WHO Director-General’s remarks at the media briefing on 2019-


nCov on 11 February 2020. Cited Feb 13rd 2020.
Available on: https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-
generals- remarks-at-the media- briefing-on-2019-ncov-on-11-
february- 2020. (Feb 12th 2020).
Wikipedia, 2020

Wiwik Indrawati. 2020. Membantu Masyarakat Mencegah Wabah Covid-19.


‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan 4(1): 145-150.

Anda mungkin juga menyukai