Anda di halaman 1dari 47

KUKERTA RELAWAN DESA LAWAN COVID-19

LAPORAN KEGIATAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UPAYA MENINGKATKAN MAWAS DIRI TERHADAP PENULARAN


COVID-19 DI KECAMATAN KEMUNING KABUPATEN INDRAGIRI
HILIR

PELAKSANA :

Dosen Pembimbing Dr. Ir. Nursyiwani, M.Sc

Ketua Pelaksana Firdynando

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
UNIVERSITAS RIAU
PELKANBARU, Agustus 2020
HALAMAN PENGESAHAN KEGIATAN PENGABDIAN

1. Judul Kegiatan : UPAYA MENINGKATKAN MAWAS DIRI TERHADAP PENULARAN COVID-19


DI KECAMATAN KEMUNING KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
2. Ketua pelaksana
a. Nama Ketua : Dr, Ir Nursyirwani, M.Sc
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Alamat :
c. HP/Email : 08127523860/nursyirwani_adnan@yahoo.com
3. Anggota
No NIM NAMA FAKULTAS
1 1701110565 MUARDI KHOTIB FISIPOL
2 1701110567 SITI AYU LESTARI FISIPOL
3 1701121670 SRI LINDA FISIPOL
4 1701121672 MONA REZA.S FISIPOL
5 1702110566 RISKI AKBAR FEB
6 1705121688 SRI LESTARI FKIP
7 1705121698 ELEN SUNDARI FKIP
8 1706121791 MARTA OCTAVIA ROHANI P FP
9 1711110550 TIARA EKA PUTRI FKP
10 1711110569 FIRDYNANDO FKP
4. Jarak Lokasi : 120 Km

Pekanbaru, 08 September 2020 ,


Mengetahui
Koordinator Pusat Layanan Kukerta Ketua Pelaksana

Dr. Besri Nasrul, SP, M.Si Dr, Ir Nursyirwani, M.Sc


NIP. 197304101999031003 Menyetujui NIP. 196006151988102001
Ketua LPPM Universitas Riau

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE, MP


NIP. 196008221990021001

Dokumen ini ditanda tangani secara secara digital


Silakan scan Qr code untuk kelakukan verifikasi keaslian
RINGKASAN KEGIATAN PENGABDIAN

Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) adalah bentuk kegiatan pengabdian masyarakat terjun
langsung didalam masyarakat dimana dalam hal ini mahasiswa langsung berhubungan dengan
warga serta dalam hal ini mahasiswa bisa menerapkan berbagai ilmu dan pengalamannya untuk
membangun dan mengabdi kedalam masyarakat. Pada kukerta kali ini kampus Universitas Riau
mengadakan kukerta terbaru yaitu Kukerta Relawan Desa Lawan Covid-19, kukerta ini dibentuk
karena adanya wabah COVID-19 di Indonesia. Kuliah kerja nyata ini dilaksanakan di Kecamatan
Kemuning denga judul program yaitu “Upaya Meningkatkan Mawas Diri Terhadap
Penularan Covid-19 Di Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir”

Kegiatan program Kukerta Relawan Desa Lawan COVID-19 kelompok kami dimulai
pada tanggal 10 Juni 2020 s/d 26 Juni 2020 di Kecamatan Kemuning, Kabupaten
Indragiri Hilir. Seiring dengan perkebangan wabah Covid-19 hingga di pedesaan, maka
perlu untuk membentuk tata kelola desa yang baik dalam penanggulangan wabah ini.
Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat Kecamatan Kemuning dangan tujuan
yaitu untuk memberikan edukasi dan himbauan kepada masyarakat agar tetap selalu
mawas diri dan waspada terhadap Covid-19. Bentuk program kerja yang kami terapkan di
Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir adalah himbauan pemakaian masker,
penyemprotan handsatizer, pengecekan suhu tubuh, pembagian brosur new normal,
brosur tentang waspada Covid-19, penyemprotan desinfektan, pemasangan poster tentang
waspada Covid-19, mendata warga desa yang baru datang dari luar kota, menjaga posko
Covid-19 Kecamatan Kemuning, Ikut serta dalam cek SWAP kepada ODP, pembagian
masker kain, pembuatan dan pembagian wadah air untuk cuci tangan, Pembuatan dan
pembagian minuman herbal (jamu) sebagai pertahanan imunitas tubuh. Semua program
kerja yang dijalankan hamper menyeluruh disetiap desa yang ada di Kecamatan
Kemuning.

i
IDENTITAS ANGGOTA KEGIATAN PENGABDIAN

Kegiatan kerelawana Desa Lawan Covid-19 di Kecamatan Kemiuning terdiri dari 10


orang yag tergabung dari beberapa fakultas di Univeersitas Riau, yaitu :

No Nama Mahasiswa Nim Fakultas Keterangan

1. Firdynando 1711110569 FKP Ketua Tim


2 Sri Linda 1701121670 FISIP Sekretaris
3 Siti Ayu Lestari 1701110567 FISIP Bendahara
4. Marta Octavia R.P. 1706121791 FAPERTA PJ Dokumentasi
5. Mona Reza S. 1701121672 FISIP PJ Dokumentasi
6. Muardi Khotib 1701110565 FISIP PJ Korlap
7. Riski Akbar 1702110566 FEB PJ Blog
8. Sri Lestari 1705121688 FKIP PJ Humas
9. Tiara EkaPutri 1711110550 FKP PJ Humas
10 Eken Sundari 1705121698 FKIP PJ Youtube

ii
KATA PENGANTAR

Segala syukur Tim Kukerta Relawan Covid-19 Kecamatan Kemuning ucapkan


kepada Tuhan yang maha esa atas berkat rahmat dan hidayah-nya lah kami dapat
menyelesaikan laporan kukerta ini sebagai tugas akhir dari pelaksanaan kegiatan Kukerta
Relawan Covid-19 Universitas Riau 2020. Sholawat dan salam senantiasa pila kami ucapkan
kepada Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wa salam yang telah membawa kita ke alam
pengetahuan saat ini.

Pada kesempatan kali ini tim Kukerta Relawan Covid-19 Kecamatan Kemuning ingin
menyampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing lapangan yaitu, Dr. Ir. Nursyiwani,
M.Sc atas semua bimbingan, dorongan, ilmu serta nasehat yang telah diberikan kepada Tim
Kukerta Relawan Covid-19 Kecamatan Kemuning sehingga tim dapat melaksanakan kegiatan
Kukerta dan menyusun laporan akhir dengan tepat waktu.

Akhir kata, semoga laporan akhir Kukerta ini dapat menggambarkan bagaimana Tim
Kukerta Relawan Covid-19 Kecamatan Kemuning mengabdi kepada masyarakat kecamatan
kemuning bersama SATGAS setempat dan segala program yang dilaksanakan menjadi
berkah dan bermanfaat bagi orang banyak. Tim Kukerta Relawan Covid-19 Kecamatan
Kemuning memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan isi laporan ini.
Untuk itu, kami sangan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca semua untuk
pengembangan laporan laporan ini kedepannya.

Kecamatan Kemuning, 25 Agustus 2020

Tim Kukerta Relawan Covid-19 Kec.Kemuning

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN KEGIATAN PENGABDIAN .............. Error! Bookmark not defined.


RINGKASAN KEGIATAN PENGABDIAN ......................................................................................... i
IDENTITAS ANGGOTA KEGIATAN PENGABDIAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1 Analisis Situasi........................................................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Dan Perumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian .................................................................................................. 3
1.4 Manfaat Kegiatan ................................................................................................................... 4
1.5 Masyarakat Sasaran ................................................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 6
2.1 Tinjauan Teoritis ..................................................................................................................... 6
2.2 COVID 19 (Corona Virus Disease 19) ................................................................................. 12
2.3 Kerangka Kegiatan Pemikiran .............................................................................................. 13
BAB III METODE PENERAPAN ....................................................................................................... 15
3.1. Langkah-Langkah Kegiatan .................................................................................................. 15
3.2 Teknik Penyelesaian Masalah ..................................................................................................... 17
BAB IVHASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN......................................................................... 21
4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran ................................................................................. 21
4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat ........................................................... 21
4.3 Luaran Kegiatan .................................................................................................................... 23
BAB V PENUTUP ............................................................................................................................... 30
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 30
5.2 Rekomendasi ......................................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 33

iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman

Lampiran I Daftar Hadir…………………………………………………………………………33


Lampiran II Surat Keterangan…………………………………………………………………..37

v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Kuliah Kerja Nyata atau yang sekarang disebut Kukerta merupakan salah satu
bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara
interdisipliner, institusional dan kemitraan sebagai salah satu bentuk kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Setelah mendapatkan ilmu di dunia pendidikan, mahasiswa diharapkan dapat
menerapkannya di masyarakat. Kukerta menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menambah
wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas dan mendapat pengalaman di masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan Kukerta biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan
bertempat di daerah setingkat Desa.
Dalam kegiatan Kukerta ini, penerapan ketiga landasan Tri Dharma Perguruan
Tinggi sangat dibutuhkan, akan tetapi akan lebih berfokus kepada bagian pengabdian
masyarakat, karena mahasiswa akan menjadi agen perubahan di masyarakat. Mahasiswa
dapat memberikan pengalaman ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari selama
masa kuliah untuk memberikan pengarahan agar dapat memecahkan masalah di dalam
masyarakat. Selain itu, pembenahan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang
dilakukan serta menjadi program kerja bagi mahasiswa.
Pada tahun 2020 ini kita dikhawatirkan dengan mewabahnya Penyebaran virus
corona atau Covid-19 yang meluas di tengah masyarakat seluruh dunia.. Sejak pertama
kali virus ini terdeteksi di Wuhan, China, pada Desember 2019 lalu, wabah ini telah
berkembang sangat cepat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun akhirnya menetapkan
Covid-19 untuk menyebut virus corona yang sedang mewabah di seluruh dunia. Para ahli
juga mengatakan nama penyakit Covid-19 ini sangat berperan dalam menginformasinya
wabah virus corona sekarang ini.
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang bisa menyebabkan penyakit, mulai
dari flu biasa hingga penyakit pernapasan paling parah, seperti Sindrom Pernapasan
Timur Tengah (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS). Gejala khas corona
Covid-19 sendiri termasuk demam, batuk, kesulitan bernapas, nyeri otot hingga
kelelahan. Pada kasus yang lebih parah, virus ini bisa menyebabkan pneumonia berat,

1
sindrom gangguan pernapasan akut, sepsis dan syok septik hingga yang paling parah
adalah kematian jika tidak ditangani dengan serius.
Dengan mewabahnya virus Corona tersebut maka pihak Universitas Riau atau
LPPM membentuk Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) yang baru pada tahun 2020 yaitu
Kukerta Relawan desa lawan COVID-19 untuk meminimalisir penyebaran COVID-19
maka pada Kukerta Relawan desa lawan COVID-19 ini salah satu daerah yang menjadi
tujuan kami adalah kecamatan Kemuning yang bertempat di Kabupaten Indragiri Hilir
Provinsi Riau.
Kecamatan Kemuning adalah sebuah Kecamatan yang terletak di Kabupaten
Indragiri Hilir Riau Indonesia, yang mana di Kecamatan kemuning ini terdapat 1
Kelurahan dan 11 Desa diantaranya adalah Kelurahan Selensen, Desa Keritang, Batu
Ampar, Kemuning Muda, Kemuning Tua, Air Balui, Limau Manis, Talang Jangkang,
Tuk Jimun, Sekara, Lubuk Besar, dan Sakaian.
Untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran COVID-19 maka kami melalukan
beberapa program kerja yang kami lakukan yaitu adalah:
1. Silahturahmi dengan lembaga relawan kecamatan
2. Bekerja sama dengan Puskesmas setempat
3. Melakukan himbauan kepada masyarakat
4. Penyemprotan cairan desinfektan
5. Pembagian masker kain kepada masyarakat
6. Pembagian brosur dan hand sanitizer kepada masyarakat
7. Pembuatan wadah tempat cuci tangan
8. Pembuatan jamu untuk disalurkan ke masyaakat
9. Penjagaan posko
1.2 Identifikasi Dan Perumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang ada, program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta)
yang dilakukan berdasarkan kalsifikasi yang terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Program Kuliah Kerja Nyata(Kukerta)

No Masalah Alternatif Pemecahan Bentuk Kegiatan

2
1 Banyaknya masyarakat Membantu mendata Melakukan penjagaan
yang masuk dari luar masyaraat yang datang dan pendataan
kota ke Kecamatan atau masuk ke Kecamatan masyarakat yang
Kemuning Kemuning datang di posko
penjagaan Kecamatan
Kemuning

2 Penggunaan alat Memberikan edukasi Membuat edukasi


pelindung diri seperti kepada masyarakat tentang Penerapan
masker saat beraktivitas cara penggunaan alat menggunakan masker
di luar rumah pelindung diri saat di luar rumah
sebagai alat pelindung

1.2.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan Identifikasi masalah diatas maka rumusan masalah pada laporan ini
adalah:
1. Bagaimana potensi yang dapat dikembangkan dalam penanganan COVID-19?
2. Bagaimanakah cara pencegahan COVID-19 pada masyarakat di Kecamatan
Kemuning Kabupaten Indragiri hilir?

1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian


Dalam pelaksanaan kegiatan Kukerta Relawan Desa Lawan COVID-19 kepada
masyarakat, ada beberapa tujuan yang diharapkan teralisasi pada Kecamatan Kemuning,
Kabupaten Indragiri Hilir ini sebagaimana berikut :
1. Mengembangkan potensi desa dalam penanganan COVID-19 di kecamatan
Kemuning, kabupaten Indragiri Hilir.
2. Meningkatkan peran Universitas Riau dalam rangka penanganan Covid-19.
3. Meningkatkan empati, kepedulian dan keikutsertaan mahasiswa dalam penanganan
pandemi Covid-19 di Kecamatan kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir.
4. Meningkatkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi
protokol kesehatan yang telah diatur oleh pihak pemerintah melalui edukasi.
Kegiatan edukasi dilakukan secara langsung datang ke tempat yang ramai
masyarakat seperti pasar. Kegiatan bertujuan agar masyarakat dapat mentaati
aturan pemerintah selama pandemi sehingga mampu membantu pencegahan

3
penularan COVID-19 di Kecamatan Kemuning, kabupaten Indragiri Hilir.
5. Meningkatkan pengawasan di kecamatan Kemuning dengan cara mendata riwayat
perjalanan masyarakat yang masuk ke wilayah Kecamatan Kemuning.
1.4 Manfaat Kegiatan
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
a. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja kepada para mahasiswa di luar
kampus.
b. Meningkatkan pola pikir mahasiswa dalam menganalisis dan menyelesaikan
masalah yang ada dilingkungan masyarakat di Kecamatan Kemuning.
c. Membentuk sikap dan rasa kepedulian serta tanggung jawab mahasiswa
terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat di Kecamatan Kemuning.
d. Melatih sikap kerja sama antar mahasiswa dan masyarakat di Kecamatan
kemuning.
2. Manfaat Bagi Masyarakat
a. Memperoleh bantuan pemikiran,tenaga dan ilmu pengetahuan dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan kerelawanan.
b. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menyelesaiakan permasalahan di
Kecamatan kemuning.
c. Sebagai wujud pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat di kecamatan
Kemuning.
3. Manfaat Bagi Perguruan Tinggi
a. Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan
yang terdapat di perguruan tinggi, dengan adanya umpan balik sebagai hasil
integrasi mahasiswa dengan masyarakat.
b. Perguruan tinggi dapat mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang lebih
bermanfaat pengelolaan dan penyelesaian masalah di masyarakat.
c. Meningkatkan kerjasama antar perguruan tinggi dengan instansi terkait melalui
kerjasama mahasiswa yang melaksanakan.
1.5 Masyarakat Sasaran
Masyarakat sasaran pada Kukerta Relawan Desa Lawan Covid 19 ini merupakan
masyarakat Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir. Kecamatan Kemuning
memiliki 11 Desa dan 1 Kelurahan diantaranya adalah Kelurahan Selensen, Desa
Keritang, Desa Batu Ampar, Desa Air Balui, Desa Tuk Jimun, Desa Kemuning Muda,

4
Desa Kemuning Tua, Desa Limau Manis, Desa Lubuk Besar, Desa Talng Jangkang, Desa
Sekara dan Desa Sekayan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Kukerta Relawan Desa Lawan Covid 19
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang bersifat khusus,. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di
Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN
sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu:
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata
menjadi salah satu bentuk pembelajaran dengan memberikan pengalaman belajar
kepada mahasiswa di tengah-tengah kehidupan masyarakat dengan turut serta
membantu memecahkan masalah berdasarkan kompetensi keilmuan sesuai dengan
situasi, kondisi, masalah, dan prioritas kebutuhan masyarakat di lapangan dengan
pendekatan interdisiplin ilmu dan bersifat ilmiah.
Kegiatan KKN pada dasarnya merupakan kegiatan interaksi sosial yang
melibatkan berbagai pihak. Dalam kegiatan KKN, kita akan menjumpai berbagai
bentuk interaksi sosial, yang secara garis besarnya dapat diklasifikasikan ke dalam
tiga pola atau bentuk interaksi sosial, yaitu : (1) interaksi antar orang perorangan; (2)
interaksi antara orang dan kelompoknya, dan sebaliknya; dan (3) Interaksi antar
kelompok (Gunawan, 2000:32).
Fida’ (1997) menyatakan bahwa “Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu bentuk
kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh
mahasiswa di bawah bimbingan dosen dan pimpinan pemerintah daerah”. Pengertian
pengabdian kepada masyarakat ialah pengalaman ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi secara ilmiah dan melembaga langsung
kepada masyarakat untuk mensukseskan pembangunan dan pengembangan manusia
pembangunan menuju tercapainya manusisa yang maju, adil dan sejahtera
berdasarkan Pancasila, serta meningkatkan pelaksanaan misi dan fungsi Perguruan
Tinggi. Lebih lanjut dijelaskan oleh Fida’ bahwa “Kuliah Kerja Nyata dapat
diartikan sebagai salah satu bentuk pengintegrasian kegiatan antara pengabdian
kepada masyarakat, pendidikan dan penelitian yang dilaksanakan terutama oleh
mahasiswa secara interdisipliner dan intrakulikuler dibawah bimbingan dosen dan
masyarakat”.

6
Dalam pelaksanaannya kuliah kerja nyata mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut :
1. Interdisipliner, “cross sectoral “, dan komprehensif.
Pola pikir yang ingin dikembangkan melalui kuliah kerja nyata bagi lembaga
dilandasi oleh kenyataan, bahwa hampir setiap persoalan hidup dalam
masyarakat mempunyai hubungan satu dengan yang lain (complicated), sehingga
penyelesaian dengan pola pendekatan monodisiplin kurang efektif. Kuliah kerja
nyata dimaksudkan untuk pengisi kekurangan tersebut dengan memberikan
pengalaman cara berfikir interdisipliner, terpadu, dan komprehensif.
2. Berdimensi luas, pragmatis, dan praktis.
Kuliah kerja nyata bertolak dari fakta yang ada di masyarakat, serta timbulnya
pelbagai persoalan di masyarakat perlu adanya pola pikir secara komprehensif
dan pragmatis dengan pendekatan lintas ilmu, baik berdemensi eksakta maupun
non eksakta, yang berteknologi maupun non teknologi. Pelbagai disiplin ini dan
metode pendekatan sangat menunjang tingkat keberhasilan dalam pemecahan
masalah serta pemberian solusi yang bermanfaat. Dengan pembekalan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dari bangku perkuliahan diharapkan
dapat memberi sumbangan pemikiran, tenaga, dan lain sebagainya kepada
masyarakat.
Dalam kuliah kerja nyata mahasiswa didorong untuk mengadakan kegiatan di
luar bidang studi dan mahasiswa dapat melakukan studi lintas disiplin ilmu
dengan teman dari pelbagai fakultas lain maupun melakukan diskusi, bertukar
pikiran serta pengalaman baik dengan teman maupun masyarakat tempat lokasi
kuliah kerja nyata (KKN), yang hasilnya dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak, yakni mahasiswa, pemerintah dan masyarakat.
3. Keterpaduan antara pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
yang termanifestasikan dalam Tri Dharma .
Melalui KKN mahasiswa mengenal persoalan masyarakat yang bersifat “cross
sectoral” serta belajar memecahkan masalah dengan pendekatan ilmu
(interdisipliner). Mahasiswa perlu menelaah dan merumuskan masalah yang
dihadapi masyarakat serta memberikan alternatif pemecahannya (penelitian),
kemudian membantu memecahkan dan menanggulangi masalah tersebut.

7
Tujuan utama Kukerta diarahkan kepada 3 aspek utama yang meliputi
pengembangan kepribadian mahasiswa, pengembangan kelembagaan dan
pengembangan masyarakat (Hardjasoemantri, 1997).

1. Agar perguruan tinggi menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang


lebih menghayati permasalahan yang sangat kompleks yang dihadapi masyarakat
dalam pembangunan dan belajar menanggulangi permasalahan tersebut secara
pragmatis dan interdisipliner. Hal ini erat kaitannya dengan pengembangan
kepribadian mahasiswa (personality development).
2. Untuk lebih mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat, dan lebih
menyesuaikan keberadaan pendidikan tinggi kepada tuntutan pembangunan
(institutional development).
3. Membantu pemerintah dalam percepatan laju pembangunan dan mempersiapkan
kader-kader pembangunan di pedesaan (community development).
Secara Umum Kukerta mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Mahasiswa mempunyai pengalaman bekerja yang berharga melalui keterlibatan dalam
masyarakat yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan, dan
menanggulangi masalah pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner;
b. Mahasiswa dapat berfikir berdasarkan ilmu, teknologi dan seni dalam upaya
menumbuhkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-kader pembangunan;
c. Agar Perguruan Tinggi dapat menghasilkan sarjana pengisi teknostruktur dalam
masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak dan permasalahan yang kompleks
yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Dengan demikian
tamatan Perguruan Tinggi secara relatif menjadi siap pakai dan terlatih dalam
menanggulangi permasalahan pembangunan secara lebih pragmatis dan
interdisipliner;
d. Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan pemerintah daerah, instansi
teknis dan masyarakat, sehingga Perguruan Tinggi dapat lebih berperan dan
menyesuaikan kegiatan pendidikan serta peneliiannya dengan tuntutan nyata dari
masyarakat yang sedang membangun;
e. Mempercepat proses peningkatan kemampuan sumber daya manusia sesuai dengan
dinamika pembangunan;

8
f. Mempercepat upaya pengembangan masyarakat ke arah terbinanya masyarakat
dinamis yang siap melakukan perubahan-perubahan menuju perbaikan dan kemajuan
yang sesuai dengan nilai sosial yang berlaku;
g. Mempercepat upay pembinaan institusi dan progesi masyarakat sesuai dengan
perkembangannya dalam proses modernisasi;
h. Perguruan tinggi memperoleh umpan balik dari masukan yang dapt berguna untuk
meningkatkan relevansi pendidikan dan penelitian yang dilakukan dengan kebutuhan
pembanguan masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa Kuliah Kerja Nyata adalah kegiatan intrakuler


kampus yang menjadi perwujuan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi :
pendidikan,penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Harapannya dengan
adanya kegiatan KKN civitas akademik kampus mampu memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan
mencerdaskan hidup bangsa dengan terjun langsung ke daerah dan masyarakat yang
membutuhkan intervensi.
2.1.2 Relawan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengemukakan definisi relawan adalah
bentuk non-formal (tidak baku atau bahasa lisan) dari sukarelawan. Sukarelawan
berarti “orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena dipaksa atau
diwajibkan). Dan akar sebutan ini merupakan gabungan dari kata “suka”, “rela” dan
“akhiran -wan” (atau -wati bagi perempuan) yang menunjukkan pelaku seperti
wirausahawan, dermawan dan karyawan. Dengan merinci istilah “sukarelawan”
menjadi lebih mendasar, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa relawan
(sukarelawan) yaitu individu yang mengambil peran atau melakukan kegiatan tertentu
atas motif suka dan rela. Sedangkan padanan kata ini dalam bahasa inggris yang
paling mendekati ialah “volunteer”.
International Labour Organization (ILO) atau Organisasi Buruh
Internasional menyatakan bahwa relawan yaitu siapapun yang berada pada usia
produktif dan dalam periode yang relatif singkat, bekerja tanpa upah, melakukan
aktivitas yang tidak menjadi keharusannya dalam menghasilkan produk atau jasa; dan
bukan di wilayah ia atau keluarga menetap.

9
Relawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang secara ikhlas karena
panggilan nuraninya memberikan apa yang dimilikinya tanpa mengharapkan
imbalan/upah ataupun karier.
Piliavin dan Siegel mengeruaikan kegiatan volunteering yakni ikut bertindak dalam
kerangka organisasi yang berpotensi untuk menghasilkan layanan-layanan bagi
seseorang, kelompok, atau masyarakat umum (taking actions within an institutional
framework that potentially provide some service to one or more other people or to the
community at large)
David Horton Smith menjabarkan dengan lebih rinci dengan menyatakan
relawan adalah individu yang terlibat dalam aktivitas yang selain dorongan
manusiawi (Bio-socially) seperti makan, minum, dan tidur, bukan karena tuntutan
ekonomi (bekerja, memperbaiki dan membangun rumah), bukan keharusan sebab
sosial-politik (membayar pajak, mengikuti ujian pembuatan Surat Izin Mengemudi),
melainkan dipengaruhi oleh harapan terhadap manfaat nyata atas “kebaikan” yang
dihasilkaan dibandingkan melakukan kegiatan yang termaktub sebelumnya.
Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan oleh para relawan ini antara lain :
1. Peningkatan kapasitas ( capacity building ) bagi masyarakat, terutama masyarakat
miskin dengan memberikan bimbingan dan pelatihan ( coaching and training ).
2. Memberikan bantuan teknis bagi masyarakat yang dibutuhkan dalam menjalani
rangkaian siklus proses PNPM Mandiri Perkotaan. ƒ
3. Membangun jaringan kerja dan jaringan sumberdaya, sebagai upaya membuka ruang
dan akses masyarakat pada informasi, teknologi, kapital, dll.
4. Melakukan upaya-upaya mobilisasi sumberdaya, sehingga berbagai upaya
penanggulangan kemiskinan dapat secara efektif terselenggara bersama masyarakat.
Dalam budaya Indonesia kerelawanan sebenarnya bukan hal baru. Sejak jaman
dahulu, kerelawanan sudah mengakar dalam tradisi dan dipraktekan dalam kehidupan
bermasyarakat. Bentuk kerelawanan yang paling umum dipraktekan oleh masyarakat
Indonesia terutama di pedesaan adalah gotong royong dalam kegiatan pembangunan
rumah, pembangunan sarana sosial, perkawinan, maupun kematian. Para pemuda,
orang tua, dan wanita secara sukarela memberikan kontribusi baik berupa tenaga,
uang dan sarana sesuai dengan kemampuan mereka. Sedangkan perkotaan, nilai-nilai
kerelawanan sudah mulai luntur. Di kota, setiap tenaga atau bantuan yang dikeluarkan
selalu diukur dengan uang atau materi. Dalam kegiatan semacam kerja bakti atau

10
ronda, warga lebih memilih membayar orang atau mewakilkan ke pembantu daripada
harus terkena giliran.
Relawan memiliki peranan penting untuk membangun masyarakat sipil yang
adil dan demokratis. Hal ini akan membantu memperkuat tanggungjawab, partisipasi
dan interaksi masyarakat sipil. Program relawan bermanfaat baik bagi lembaga
maupun relawan Program relawan akan membantu mempercepat terjadinya
perubahan sosial dan pencapaian pembangunan masyarakat sipil yang kuat. Program
relawan bermanfaat baik bagi lembaga maupun relawan Program kerelawanan dapat
meningkatkan kapasitas lembaga dalam upaya mencapai visi dan misi lembaga dan
memberikan peluang atau kesempatan bagi relawan untuk dapat mengembangkan diri
dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sipil.
Program kerelawanan didasarkan pada hubungan setara dan saling
menghargai. Relawan berhak untuk mendapatkan tugas yang berarti, diperlakukan
sebagai teman kerja yang setara, mendapatkan supervisi secara efektif, dan terlibat
serta berpartisipasi secara penuh. Namun demikian, relawan juga harus bertanggung
jawab dan melakukan tugas-tugasnya secara aktif berdasarkan kemampuannya dan
loyal pada tujuan dan prosedur-prosedur lembaga.
2.1.3 Kecamatan Kemuning

Kemuning adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau,


Indonesia. Kecamatan Kemuning adalah salah satu dari 20 Kecamatan yang ada
dalam Kabupaten Indragiri Hilir, yang merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan
Keritang, berdasarkan Keputusan Gubernur Riau nomor 376 tahun 1997 tanggal 29
Juli 1997 dan keputusan Bupati Indragiri Hilir nomor 82/V/HK/2001/25 MEI 2001.
Kecamatan Kemuning berposisi pusat pemerintahannya berada di Kel.
Selensen yang merupakan Kecamatan penyangga dari pusat Pemerintahan Kabupaten

11
Indragiri Hilir.Kecamatan Kemuning dapat ditempuh melalui jalur darat posisi yang
sangat strategis ini tentunya menunjukkan kemuning untuk dapat lebih berbenah diri
dalam Bidang Pemerintahan, Pembangunan, Keagamaan Maupun Sosialisasi
Masyarakat. Kecamatan Kemuning dapat ditempuh melalui jalur darat posisi yang
sangat strategis ini tentunya menunjukkan kemuning untuk dapat lebih berbenah diri
dalam Bidang Pemerintahan, Pembangunan, Keagamaan Maupun Sosialisasi
Masyarakat.
2.2 COVID 19 (Corona Virus Disease 19)
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,
infeksi paruparu yang berat, hingga kematian. Severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARSCoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis
baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik
bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Coronavirus
adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus,
virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga
bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Selain
virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini
adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab
MiddleEast Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok
yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan
MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala. Indonesia masih
bergelut melawan virus Corona hingga saat ini, sama dengan negara lain di dunia. Jumlah
kasus virus Corona terus bertambah dengan beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tak
sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi
melawan COVID-19 dengan gejala mirip flu. Kasus virus Corona diketahui lewat penyakit
misterius yang melumpuhkan Kota Wuhan, China.
Gejala Virus Corona (COVID-19) Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa
menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
a. Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
b. Batuk
c. Sesak napas

12
Penyebab Virus Corona (COVID-19) Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui
berbagai cara, yaitu:
a. Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-
19 batuk atau bersin.
b. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19.
c. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19.
Pencegahan Virus Corona (COVID-19) Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk
mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang
terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi
virus ini, yaitu:
a. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain,
dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
b. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
c. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat
umum.
d. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan
e. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
f. Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi
virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
g. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
h. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk
kebersihan rumah.
2.3 Kerangka Kegiatan Pemikiran
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) adalah kegiatan ekstrakulikuler yang memadukan
pelaksanaan Tri Dharma yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen dan
masyarakat. Kulah Kerja Nyata ini mengharuskan mahasiswa berinteraksi dengan orang
lain, terutama di kecamatan kemuning. Kemampuan seseorang untuk dapat berinteraksi
dengan orang lain ini sering juga disebut dengan keterampilan sosial. Keterampilan sosial
adalah sebuah keterampilan yang dapat dipelajari, banyak aspek yang dapat
mempengaruhi keterampilan seseorang terutama aspek keluarga dan lingkungan.

13
Pada saat Kukerta mahasiswa diharuskan menyelesaikan program-program kerja
sesuai dengan panduan yang telah diresmikan dan program kerjasama tersebut akan sia-sia
apabila tidak ada dukungan dari masyarakat. Pada saat Kukerta inilah mahasiswa dituntut
untuk dapat berinteraksi dan bersosialiasasi dengan baik antara peserta Kukerta dan
masyarakat. Untuk lebih jelas kerangka kegiatan pemikiran dapat dilihat pada bagan
berikut.

Keterampilan Sosial (Y)


Kuliah Kerja Nyata (X) 1. Mampu berbicara/
mengungkapkan pendapat
1. Interaksi
di depan orang banyak.
2. Teamwork
2. Mampu bekerjasama
3. Nilai kepribadian
dengan orang lain.
yang ditanamkan
3. Mampu menemukan
4. Jiwa peneliti
penyelesaian masalah
dengan cepat.

14
BAB III

METODE PENERAPAN

3.1. Langkah-Langkah Kegiatan


1. Struktur Relawan Desa Lawan COVID-19
1. Tahap persiapan kegiatan
Melakukan silaturahmi kepada pihak Kecamatan Kemuning, Kelurahan Selensen,
POLSEK Kemuning, Danramil Kemuning, Dinas Perhubungan (DISHUB)
Kemuning, Puskesmas Selensen, Puskesmas Keritang Hulu, dan Pamong Praja
Kemuning.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai relawan desa.
3. Tahap akhir pelaksanaan
Melakukan publikasi pembuatan struktur relawan melalui media sosial kepada
masyarakat luas.
2. Pemberian Edukasi ke Masyarakat Tentang COVID-19
1. Tahap persiapan kegiatan
Beberapa kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan edukasi kepada
masyarakat, yaitu:
a. Melakukan pembekalan materi-materi edukasi terkait COVID-19 oleh
puskesmas setempat.
b. Pencetakan brosur edukasi dan poster terkait COVID-19 dan New Normal.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Kegiatan dilaksanakan secara langsung, yaitu di setiap pasar dengan memberikan
brosur dan himbauan tentang COVID-19 dan New Normal, dan menempelkan
poster di setiap rumah ibadah di Kecamatan Kemuning.
3. Tahap akhir pelaksanaan
Mengajak seluruh masyarakat dengan mengikuti protokol kesehatan.
3. Penyemprotan Desinfektan Pada Rumah Ibadah
1. Tahap persiapan kegiatan
Menyiapkan alat dan bahan desinfeksi
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Mencampurkan bahan-bahan desinfeksi.

15
3. Tahap akhir pelaksanaan
Penyemprotan Desinfektan dilakukan di seluruh tempat ibadah yang ada di Desa
Keritang Hulu.

4. Pembagian Masker
1. Tahap persiapan kegiatan
Menyiapkan masker kain.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pembagian masker kain kepada pengunjung pasar yang tidak menggunakan
masker terkhusus kepada lansia yang ada di setiap pasar Kecamatan
Kemuning, yakni pasar keritang hulu, pasar dusun masad, pasar batu ampar,
pasar selensen, pasar air balui, dan pasar kemuning muda.
3. Tahap akhir pelaksanaan
Pembagian masker ini dilakukan agar msyarakat selalu mematuhi protokol
kesehatan dengan selalu menggunakan masker ketika keluar rumah.

5. Pembuatan dan Pembagian Jamu


1. Tahap persiapan kegiatan
Menyiapkan alat dan bahan pembuatan jamu.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Memotong dan memasak bahan untuk pembuatan jamu.
3. Tahap akhir pelaksanaan
Pembagian jamu yang dialokasikan kepada pedagang dan pengunjung pasar di
Dusun Masad, Desa Keritang Hulu, Kecamatan Kemuning.

6. Bekerjasama dengan Puskesmas Setempat


1. Tahap persiapan kegiatan
Mempersiapkan program kerja tim kukerta kepada puskesmas.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Mengadakan pertemuan kepada pihak puskesmas setempat untuk menjalin
hubungan kerjasama.
3. Tahap akhir pelaksanaan
Pihak puskesmas memberikan arahan kepada tim kukerta terkait pelaksanaan
kegiatan di lapangan.

16
7. Piket Jaga Posko Kecamatan Kemuning
1. Tahap persiapan kegiatan
Menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, face shield, dan hand
sanitizer.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pencatatan suhu tubuh penumpang mobil, riwayat perjalanan, dan gejala
penumpang mobil di perbatasan Jambi-Riau.
3. Tahap akhir pelaksanaan
Data direkap dan mengkategorikan ODP, PDP, atau OTG dan di follow up
oleh pihak puskesmas Selensen.

3.2 Teknik Penyelesaian Masalah


1. Silaturahmi kelembagaan relawan
Program silaturahmi ini bertujuan agar tim kukerta UNRI dan pihak
Kecamatan Kemuning, Kelurahan Selensen, POLSEK Kemuning, Danramil
Kemuning, Dinas Perhubungan (DISHUB) Kemuning, Puskesmas Selensen,
Puskesmas Keritang Hulu, dan Pamong Praja Kemuning, agar lebih mengenal satu
sama lain sehingga tercipta hubungan yang baik dalam rangka mencegah penyebaran
COVID-19 di Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Kegiatan ini
mebahas tentang struktur relawan, kegiatan dan program-program yang akan
dilaksanakan.
Tim kukerta UNRI secara langsung terlibat dalam struktur relawan
diantaranya dibidang edukasi dan program, logistik dan pendanaan serta humas dan
infokom.
2. Pendistribusian masker kain kepada masyarakat
Jumlah pasien COVID-19 yang terus meningkat tanpa terkendali
mengharuskan pemerintah menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah dan
memutus rantai penyebaran virus Corona. Salah satunya dengan mewajibkan
penggunaan masker saat beraktivitas diluar rumah. Namun, di tengah pandemi
COVID-19 ini, masker bedah menjadi barang yang langka dan mahal karena
tingginya permintaan konsumen (masyarakat). Oleh karena itu, muncullah masker
kain sebagai alternatif meskipun penggunaan masker medis lebih baik dibandingkan
masker kain.

17
Pada program pengabdian masyarakat ini, mahasiswa kukerta bekerjasama
dengan relawan berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan melakukan
kegiatan pemberian masker kain secara gratis kepada masyarakat serta memberikan
edukasi mengenai pentingnya penggunaan masker di masa pandemi COVID-19.
3. Pembuatan dan pendistribusian jamu kepada masyarakat
Pada masa pandemi COVID-19, pemerintah menyarankan untuk selalu
menjaga kesehatan dengan selalu rutin mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang
bergizi, minum air putih dan istirahat yang cukup. Gejala dari COVID-19 ini hampir
sama dengan sakit batuk, flu, dan demam yang menyebabkan daya tahan tubuh kita
lemah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat dianjurkan
untuk minum rutin jamu.
Pada program kerja ini tim kukerta UNRI, berupaya untuk meningkatkan daya
tahan tubuh masyarakat dengan melakukan kegiatan pemberian jamu gratis kepada
masyarakat agar terhindar dari COVID-19.
4. Penyemprotan cairan desinfektan
Mayoritas masyarakat berpikir bahwa penularan Covid-19 masih bisa
dihindari hanya dengan menjauhkan diri dari penderita saja, padahal penyakit ini
dapat menyebar melalui partikel-partikel yang menempel pada barang-barang
disekitarnya. Virus dapat ditularkan dari 1 hingga 2 meter melalui batuk atau bersin.
Cara transmisi virus yang lain adalah melaui kontak tangan, ataupun lingkungan yang
terkena virus seperti gagang pintu, meja dan kursi. Salah satu cara untuk mencegah
penularan dan penyebarannya adalah dengan senantiasa menjaga kebersihan dari diri
dan lingkungan. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan dapat dilakukan dengan cara
menggunakan antiseptik dan desinfektan (Annisa Lazuardi Larasati dan Chandra
Haribowo, 2020).
Desinfektan adalah senyawa kimia yang mampu membunuh virus dengan
jalan masuk menembus dinding virus dan akan merusak bagian dalam virus. Larutan
Desinfektan dapat dibuat dari cairan yang biasa digunakan di rumah tangga seperti
larutan pemutih pakaian dan larutan pembersih lantai yang selanjutnya dicampur air
dengan perbandingan tertentu (Wiwik Indrawati, 2020).
Tim kukerta UNRI bersama Relawan SATGAS COVID-19 melakukan
kegiatan penyemprotan cairan desinfektan di Kecamatan Kemuning, Kabupaten
Indragiri Hilir, Riau. Desinfeksi (penyemprotan Desinfektan) dilakukan di beberapa
tempat ibadah seperti Mesjid dan Gereja dicurigai mampu menyebarkan virus corona.

18
Desinfeksi ini dilakukan sebagai upaya pencegahan agar virus corona tidak masuk
dan menyebar di Kecamatan Kemuning, Indragiri Hilir, Riau.
5. Kerjasama dengan puskesmas setempat
Puskemas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus memberikan
pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) atau Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) (Sri
Irmawati, dkk., 2017).
Tim kukerta UNRI dan pihak puskesmas terkhusus SATGAS COVID-19
melakukan kerjasama guna mencegah penyebaran COVID-19 di Kecamatan
Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Pemberian edukasi oleh pihak puskesmas
terhadap tim kukerta tentang protokol kesehatan dan menjaga disetiap pintu masuk
pasar untuk mengecek suhu tubuh dan menyemprotkan tangan dengan hand sanitizer
kepada setiap pengunjung pasar, itu merupakan salah satu bentuk kerjasama antara
kedua belah pihak.
6. Pemberian edukasi kepada masyarakat
Program edukasi ini dilakukan agar masyarakat mengetahui tata cara
penanggulangan COVID-19. Program edukasi ini berfokus pada masyarakat
Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Bentuk edukasi yang
dilakukan yaitu edukasi secara langsung (offline), melalui brosur dan poster.
Fokus utama dari program edukasi secara offline ini, yaitu mengedukasi
masyarakat melalui brosur tentang cara mencuci tangan, etika bersin, dan etika saat
beraktivitas di luar rumah selama masa pandemi yang baik dan benar sesuai protokol
kesehatan COVID-19. Kegiatan edukasi secara offline ini dilakukan di desa Keritang,
Batu Ampar, Selensen, Air Balui, dan Kemuning.
Pada program edukasi tersebut, masyarakat diberikan penjelasan mengenai
pemahaman tentang protokol kesehatan COVID-19 dari sumber terpercaya dan
pengetahuan mengenai aturan pemerintah yang harus ditaati selama pandemi sebagai
upaya pencegahan penularan COVID-19 di Kecamatan Kemuning.
7. Penjagaan posko
Merebaknya kasus COVID-19 menjadikan pengamanan gerbang masuk utama
sebagai salah satu upaya yang harus dilakukan dalam rangka pencegahan dan
pemutusan rantai penyebaran COVID-19 di Kecamatan Kemuning, Kabupaten
Indragiri Hilir, Riau. Program penjagaan posko bertujuan untuk membantu

19
pemutahiran data yang dibutuhkan di dalam upaya pencegahan COVID-19 dan
sebagai dasar tindak lanjut program Kukerta Universitas Riau.
Pada program pengabdian ini, tim kukerta melakukan kerja sama dengan
pihak Kecamatan Kemuning, Kelurahan Selensen, POLSEK Kemuning, Danramil
Kemuning, Dinas Perhubungan (DISHUB) Kemuning, Puskesmas Selensen,
Puskesmas Keritang Hulu, dan Pamong Praja Kemuning,
Tim melakukan penjagaan di Posko Satgas Covid-19 Kecamatan Kemuning
yang bertepatan di Perbatasan Jambi-Riau. Kegiatan yang dilakukan oleh tim, yaitu
pendataan orang-orang yang masuk ke Kecamatan Tanah Merah, meliputi identitas
diri, suhu tubuh, tempat tinggal, nomor handphone, keluhan kesehatan dan riwayat
perjalanan. Pendatang dari zona merah secara langsung ditetapkan sebagai Orang
Dalam Pemantauan (ODP) dan diberikan surat peringatan isolasi mandiri selama 14
hari serta dipantau oleh pihak puskesmas setempat.

20
BAB IV

HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN

4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran


Masyarakat sasaran mahasiswa Kukerta Relawan Desa lawan Covid
Kecamatan Kemuning ialah masyarakat yang berada pada kecamatan kemuning yang
berada di Kabupaten Indragiri Hilir, dengan luas 218 km² dengan jumlah penduduk
kurang lebih 4177 jiwa. Kecamatan kemuning memiliki 11 Desa dengan 1 Kelurahan.
Sasaran utama pelaksanaan kegiatan Kukerta ialah Desa Keritang, desa Airbalui, desa
Batuampar, desa Kemuning, dan Kelurahan Selensen.
Mahasiswa Kukerta Relawan Desa lawan Covid memilih 5 tempat sasaran
yaitu 4 Desa dan 1 Kelurahan di sebabkan tempat ini mendominasi masyarakat lebih
banyak dari pada desa lainnya, kegiatan yang dilakukan pada tempat sasaran seperti
pasar dan Rumah Ibadah menjadi tempat perkumpulan masyarakat dengan jumlah
lebih besar, hal ini dikarekan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya nya
virus Covid 19 dan pemahaman terhadap protokol Kesehatan yang belum di taati,
padahal bencana non alam ini telah melanda Indonesia kurang lebih 3 bulan.
4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat
Berdasarkan penjabaran dan penjelasan tentang gambaran umum masyarakat
sasaran maka, diperlukan beberapa program kerja yang dapat menyelesaikan
permasalahan yang terjadi di Kecamatan Kemuning selama masa pandemilk yaitu:
1. Pemberian Edukasi ke Masyarakat Tentang COVID-19
Pemberian Edukasi kepada masyarakat ialah salah satu program kerja yang
bertujuan untuk memberikan pemahaman dan himbauan kepada masyarakat
kecamatan kemuning. Masyarakat sasaran diberikan nya edukasi ialah masyarakat
yang berada di tempat tempat ramai seperti pasar dan rumah ibadah untuk
mematuhi protokol Kesehatan yang telah di tetapkan dan tujuan dari di taatinya
protokol kesehatan tersebut, seperti : Menghimbau penggunaan masker, himbauan
untuk menjaga Jarak dan himbauan untuk sering mencuci tangan atau
menggunakan handsinitizer agar dapat memutus mata rantai penyebaran Covid 19.
Pemberian edukasi melalui sarana bantuan yang dicetak di brosur dan
penjelasan oleh tim Kukerta Relawan Desa lawan Covid bekerjasama dengan
pihak Puskesmas, Danramil, Kapolsek, dan penjaga pasar, dengan saling membagi
tugas untuk menjaga di setiap pintu masuk pasar dan patroli sekaligus melakukan

21
pengecekan suhu pada setiap pengunjung yang datang. Kegiatan ini di laksanakan
di Pasar keritang, Pasar Selensen, Pasar Kemuning Tua dan pasar Masad pada
tanggal 10 juni 2020, 12 juni 2020, 13 juni 2020, 14 juni 2020. Kegiatan edukasi
kepada masyarakat di mulai dari Pukul 07.30 WIB (apel pagi bersama) – 15.00
WIB.
2. Penyemprotan Desinfektan
Penyemprotan Desinfektan adalah salah satu program kerja yang di
laksanakan pada Rumah Ibadah Desa Keritang yang bertujuan agar virus Corona
tidak masuk ke kecamatan Kemuning dengan memastikan setiap benda yang
memungkinkan dapat menjadi tempat penyebaran virus agar tetap bersih .
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan bersama dengan pihak Puskesmas Keritang
Hulu yang juga memberikan edukasi tentang takaran penggunaan Desinfektan
yang benar sebelum dilakukan nya penyemprotan. Penyemprotan Desinfektan di
lakukan di Mesjid dan Gereja yang ada di keritang hulu pada hari selasa, 16 juni
2020 Pukul 10.00 WIB- 15.30 WIB.
3. Pembagian Masker
Masker merupakan salah satu alternatif lain untuk memutus penyebaran virus
corona. Virus corona dapat tersebar melalui mulut, hidung dan melalui mata,
sehingga sanggat di sayangkan apabila masih banyak masyarakat yang melakukan
kegiatan keluar rumah tanpa menggunakan masker, sehingga memungkinkan
penularan penyakit bahkan tidak hanya virus corona akan mudah di tularkan dari
satu orang ke orang lain.
Pembagian masker menjadi salah satu program kerja mahasiswa Kukerta
Relawan Desa lawan Covid yang di berikan kepada masyarakat yang tidak
menggunakan masker padahal sedang berada di tempat ramai seperti pasar. Jenis
masker yang diberikan ialah masker kain yang bisa digunakan tidak hanya sekali
pakai sehingga sangat cocok di gunakan dan di alokasikan kepada masyarakat.
Pemberian masker kain di laksanakan pada hari senin tanggal 15 juni 2020 pukul
08.00- 15.00 WIB di pasar Masad Desa Keritang, dan hari Kamis tanggal 18 juni
2020 pukul 08.00-15.00 WIB di pasar Keritang hulu pukul 08.00-15.00 WIB,
jumlah masker yng berikan sebanyak 100 psc.
4. Pembuatan dan Pembagian Jamu
Penyebaran virus corona secara cepat disebabkan juga oleh imunitas tubuh
yang kurang baik, masyarakat yang melakukan pekerjaan dan mencari nafkah

22
tentu saja kurang memperhatikan kesehatan tubuh mereka. Oleh sebab itu,
pembuatan dan pembagian jamu kepada masyarakat sebagai antibiotik penjaga
daya tahan tubuh terutama bagi masyarakat yang berusia lanjut, pembagian jamu
sekaligus pemberian edukasi kepada masyarakat untuk tetap mempertahankan
imunitas tubuh mereka agar tidak mudah sakit.
Jamu yang di berikan berasal dari kandungan bahan bahan alami seperti : Jahe,
kunyit, kencur, jahe, asam jawa, dan gula merah. pembuatan jamu ini tidak hanya
oleh masiswa kukerta, tetapi di edukasikan oleh salah satu warga yang sudah
dikenal masyarakat ramai sebagai seorang yang bisa membuat jamu untuk
menambah daya tahan tubuh. Jumlah jamu yang di buat dan di berikan sebanyak
50 bungkus, jamu ini di alokasikan pada pedagang pasar masad desa keritang hulu
terutama pada pedagang dengan umur kisaran 50 tahun keatas. Pembagian jamu
dilaksanakan pada hari senin, tanggal 22 juni 2020.

4.3 Luaran Kegiatan


Adapun luaran dari kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa Kukerta
Relawan Desa Lawan Covid Kecamatan Kemuning ialah sebagai berikut :
1. Logbook
Berikut ialah program kerja yang telah terealisasikan oleh Mahasiswa Kukerta
Relawan Desa Lawan Covid Kecamatan Kemuning . Alamat Blog yang telah dibuat
ialah :

No. Hari, Tanggal Kegiatan

1. Rabu, 10 Juni 2020 Pengesahan agenda Kkn Relawan di kecamatan Kemuning


oleh Bapak Camat Kemuning (diwakilkan oleh sekcam) yang
dihadiri oleh pejabat sekecamatan kemuning.

2. Kamis, 11 Juni 2020 1. Melakukan Himbauan pemakaian masker dan


penyemprotan handsatizer di Pasar Keritang Hulu,
kec.kemuning . Bersama tim Bhabinkamtibmas Polsek dan
Koramil;
2. Melakukan kunjungan ke Puskesmas Keritang Hulu untuk
silaturahmi dengan kepala UPT Puskesmas Keritang Hulu,

23
Kecamatan Kemuning.

3. Jum’at, 12 Juni 2020 Memberikan himbauan untuk menggunakan masker dan


pengecrkan suhu tubuh kepada pedagang dan pengunjung di
pasar Selensen bersama tim Bhabinkamtibmas Polsek dan
Koramil Kecamatan Kemuning.

4. Sabtu, 13 Juni 2020 Pengecekan suhu tubuh, himbauan penggunaan masker,


penyemprotan handsanitizer, pembagian brosur new normal
kepada pedagang dan pengunjung di pasar Kemuning Tua
bersama tim Bhabinkamtibmas Polsek, Koramil, dan pihak
Desa Kemuning Tua, Kecamatan Kemuning.

5. Senin, 15 Juni 2020 Pembagian masker, brosur tentang waspada Covid-19,


penyemprotan handsanitizer, dan pengecekan suhu tubuh
kepada pedagang dan pengunjung Pasar Masad, Desa
Keritang, Kecamatan Kemuning. Bersama tem Penganganan
Covid-19 Puskesmas Keritang Hulu.

6. Selasa, 16 Juni 2020 Penyemprotan Desinfektan dan pemasangan poster tentang


waspada Covid-19 di Masjid-masjid dan gereja-gereja di desa
Keritang Hulu, Kec.Kemuning bersama tim Penanganan
Covid-19 Puskesmas Keritang Hulu.

7. Rabu, 17 Juni 2020 Mendata warga desa Batu Ampar yang baru datang dari luar
kota, menjaga posko Covid-19 kecamatan Kemuning,
himbauan penggunaan masker, penyemprotan hand sanitizer,
pengecekan suhu, dan pembagian brosur tentang covid 19
kepada pedagang dan pengunjung Pasar di Desa Batu Ampar,
Kecamatan Kemuning.

8. Kamis, 18 Juni 2020 Ikut serta dalam cek SWAP di Puskermas Keritang Hulu
kepada ODP yang ada di Desa Keritang Hulu, pembagian
brosur & masker kain, pengecekkan suhu tubuh dan

24
penyemprotan hand sanitizer ke pedagang dan pengunjung
Pasar Keritang Hulu bersama tim penanganan Covid-19
Puskesmas Keritang Hulu.

9. Jum’at, 19 Juni 2020 Mencari bahan yang tak terpakai yaitu tong bekas dan kayu-
kayu sisa untuk dikreasikan menjadi wadah air dan dijadikan
alat untuk cuci tangan.

10. Sabtu, 20 Juni 2020 Pembuatan wadah air untuk cuci tangan dari tong bekas dan
kayu-kayu sisa.

11. Pembuatan dan pembagian minuman herbal (jamu) sebagai


pertahanan imunitas tubuh ke pedagang pasar Masad, Desa
Senin, 22 Juni 2020
Keritang, kec.kemuning.

12. Selasa, 23 Juni 2020 Penyaluran alat cuci tangan daur ulang dari tong dan kayu
bekas, pengecekan suhu tubuh, pembagian brosur tentang
Covid-19 dan penyemprotan hand sanitizer kepada pedagang
dan pengunjung Pasar Air Balui, Desa Air Balui,
Kec.Kemuning.

13. Rabu, 24 Juni 2020 Jaga posko, data pengunjung yang datang dari luar kota
memasuki wilayah Riau (karena kec.kemuning merupakan
kecamatan perbatasan Riau-Jambi), cek suhu pengunjung di
Posko Covid-19 Kecamatan Kemuning.

14. Kamis, 25 Juni 2020 Jaga posko, data pengunjung yang datang dari luar kota
memasuki wilayah Riau (karena kec.kemuning merupakan
kecamatan perbatasan Riau-Jambi), cek suhu pengunjung di
Posko Covid-19 Kecamatan Kemuning.

15. Jum’at, 26 Juni 2020 Pembagian 2 unit alat cuci tangan, pengecekan suhu tubuh,
pembagian brosur dan himbauan untuk menggunakan masker

25
di pasar selensen, kelurahan selensen, kecamatan Kemuning.

https://kukertacovid-19kecamatankemuning.blogspot.com//?m=1
2. Publikasi Media Masa
Program kerja yang telah dilaksanakan Mahasiswa Kukerta Relawan Desa
Lawan Covid Kecamatan Kemuning yang dapat naik ke media masa ialah sebagai
berikut :
No Media Jenis Judul Kegiatan Tanggal
Media Publikasi

1 Trans Online Mahasiswa Relawan Covid-19 17 Juni 2020


Media Kecamatan Kemuning, Menyatakan
Riau Bahwa Kita Tidak Boleh Lengah Dari
Penyebaran Covid-19
https://www.transmediariau.com/2020
/06/mahasiswa-relawan-covid-19-
kecamatan-kemuning-menyatakan-
bahwa-kita-tidak-boleh-lengah-dari-
penyebaran-covid-19-kemuning/

2 Media Online Koramil 09/Kemuning dan Mahasiswa 26 Juni 2020


Lokal.co KKN UR Edukasi Warga Tentang
Disiplin Protokol Kesehatan
https://medialokal.co/news/detail/1730
8/koramil-09kemuning-dan-
mahasiswa-kkn-ur-edukasi-warga-
tentang-disiplin-protokol-kesehatan

3. Youtube
Program kerja yang telah dilaksanakan Mahasiswa Kukerta Relawan Desa
Lawan Covid Kecamatan Kemuning dipublikasikan melalui Youtube yang mudah dan
dapat diakses adalah sebagai berikut:

26
No Link / Alamat akses dan Nama Kegiatan

1 Pengesahan agenda Kukerta Relawan Di kecamatan Kemuning oleh


Camat Kemuning (diwakilkan oleh sekcam) yang dihadiri oleh pejabat-
pejabat sekecamatan kemuning.
https://www.youtube.com/watch?v=FO1U-06dbAg&feature=youtu.be

2 Melakukan Himbauan pemakaian masker dan penyemprotan


handsatizer di Pasar Keritang Hulu, kec.kemuning . Bersama team
Bhabinkamtibnas Polsek dan Danramil
https://www.youtube.com/watch?v=DoZLUpcRPMk&feature=youtu.be

3 Melakukan kunjungan ke Puskesmas Keritang Hulu sekalian


silaturahmi dan berjumpa dengan kepala UPT Puskesmas.
https://www.youtube.com/watch?v=DoZLUpcRPMk&feature=youtu.be

4 Penghimbauan untuk menggunakan masker dan pengecekan suhu tubuh


di pasar selensen bersama Kapolsek dan danramil
https://www.youtube.com/watch?v=zBC6HiAVaOI&feature=youtu.be

5 Pembagian masker, brosur, penyemprotan handsanitizer, dan


pengecekan suhu tubuh Kepada Pedagang dan Pengunjung Pasar
Masad, Desa Keritang, Kecamatan Kemuning. Bersama team
Penganganan Covid-19 Puskesmas Keritang Hulu.
https://www.youtube.com/watch?v=0qjotj0vvOc&feature=youtu.be

6 Penyemprotan Desinfektan dan pemasangan poster tentang Covid-19 di


Masjid-masjid dan gereja-gereja di desa Keritang Hulu, Kec.Kemuning.
Bersama team Penanganan Covid-19 Puskesmas Keritang Hulu.
https://www.youtube.com/watch?v=9ico9OJ3MBA&feature=youtu.be

7 Penjagaan posko covid-19 kecamatan Kemuning, himbauan


penggunaan masker, penyemprotan hand sanitizer, pengecekan suhu
pedagang, dan pembagian brosur tentang covid 19 di Desa Batu Ampar
serta mendata warga desa Batu Ampar yang baru datang dari luar kota.
https://www.youtube.com/watch?v=q1EX9RtAKUk&feature=youtu.be

27
8 Ikut serta dalam cek SWAP di Puskermas Keritang Hulu kepada ODP
yang ada di Desa Keritang Hulu, pembagian brosur & masker kain,
pengecekkan suhu tubuh dan penyemprotan hand sanitizer ke pedagang
dan pengunjung Pasar Keritang Hulu bersama Team penanganan Covid-
19 Puskesmas Keritang Hulu.
https://www.youtube.com/watch?v=Dmr_Qlp-nwg&feature=youtu.be

9 Mencari bahan yang tak terpakai yaitu tong bekas dan kayu-kayu sisa
untuk dikreasikan menjadi wadah air untuk cuci tangan.
https://www.youtube.com/watch?v=R0Gh6KunBLc&feature=youtu.be

10 Mencari bahan yang tak terpakai yaitu tong bekas dan kayu-kayu sisa
untuk dikreasikan menjadi wadah air untuk cuci tangan.
https://www.youtube.com/watch?v=mpKd4TEgGVQ&feature=youtu.be

11 Membuat wadah air untuk cuci tangan dari tong bekas dan kayu-kayu
sisa.
https://www.youtube.com/watch?v=cf0vLo52uac&feature=youtu.be

12 Pembuatan dan pembagian jamu sebagai pertahanan imunitas tubuh ke


pedagang pasar Masad, Desa Keritang, kec.kemuning
https://www.youtube.com/watch?v=cgNDiVZzv0s&feature=youtu.be

13 Penyaluran alat cuci tangan daur ulang dari tong dan kayu bekas,
pengecekan suhu tubuh, pembagian brosur tentang COVID-19 dan
penyemprotan hand sanitizer kepada pedagang dan pengunjung Pasar
Air Balui, Desa Air Balui, Kec.Kemuning
https://www.youtube.com/watch?v=WiCzue7gPQ0&feature=youtu.be

14 Melakukan kegiatan penjagaan posko, data pengunjung yang datang


dari luar kota memasuki wilayah Riau (Karena kec.kemuning
merupakan kecamatan perbatasan Riau-Jambi), cek suhu pengunjung di
Posko Covid-19 Kecamatan Kemuning.
https://www.youtube.com/watch?v=5-RdM-iiHPc

15 Pembagian 2 unit alat cuci tangan yang kami buat sendiri, pengecekan
suhu tubuh, pembagian brosur dan himbauan untuk menggunakan

28
masker di pasar selensen kelurahan selensen
https://www.youtube.com/watch?v=76eqVlFtFkw

29
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) pada semester khusus ini sedikit berbeda dengan yang
biasanya, karena yang biasanya Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dengan waktu 3 bulan,
tetapi untuk tahun ini hanya 15 hari saja. Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) merupakan
tempat bagi mahasiswa untuk belajar hidup dan mengabdi di masyarakat. Dengan adanya
KKN ini, diharapkan mahasiswa dapat berperan dan berpartisipasi secara aktif dalam
masyarakat sebab di masyarakat tidak hanya ilmu yang perlu diterapkan tetapi
bagaimana cara mahasiswa menyatu dengan lingkungan masyarakat. Pelaksanaan
program KKN di Kecamatan Kemuning dengan 4 Desa (keritang, selensen,kemuning,air
balui) kurang lebih satu bulan sejak diterjunkan mulai tanggal 10 Juni 2020 – 26 juni
2020 merupakan serangkaian kegiatan yang saling berhubungan antara koordinator dan
pelaksana. Dari kegiatan –kegiatan yang telah terlaksana dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :

1. Semua program dapat terlaksana dengan baik dan lancar walaupun ada beberapa
kendala, namun hal tersebut dapat diatasi. Kegiatan program kelompok ini
dilaksanakan pada pagi hari, siang hari serta sore hari, juga ada yang dilaksanakan di
luar waktu tersebut. Dengan terlaksananya program-program tersebut diharapkan
dapat bermanfaat bagi masyarakat Dusun 1) selensen, 2) keritang, 3) kemuning, 4) air
balui.
2. Keterlaksanaan program ini tidak terlepas dari adanya kerjasama antara pihak
masyarakat serta adanya kerjasama antar mahasiswa yang melaksanakan Kukerta di
Kecamatan Kemuning.Sehingga dalam pelaksanaan Kukerta, Mahasiswa Kukerta
dituntut untuk dapat hidup bermasyarakat dan memahami realita masyarakat dengan
menggunakan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimilikinya.
3. Mahasiswa Kukerta diharapkan dapat memanfaatkan potensi yang diterima selama
kuliah dengan menerapkannya di lingkungan Masyarakat.Sehingga dapat menyelami
dan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam masyarakat.
4. Keberhasilan program–program Kukerta pada akhirnya akan memberikan manfaat
yang saling menguntungkan antara mahasiswa dan masyarakat. Sisi positif bagi

30
mahasiswa adalah meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar baik di
masyarakat dan memperluas cakrawala pemikiran serta dapat melatih keaktifan
mahasiswa dalam hidup bermasyarakat.
5. Sedangkan, bagi masyarakat adalah meningkatkan semangat bekerja keras, keinginan
untuk maju, sikap mental positif, pola pikir kritis yang pada akhirnya mampu
mengembangkan pembangunan diri dan lingkungan. Dengan adanya antusias yang
baik dari masyarakat, membantu mahasiswa Kukerta dalam belajar bersosialisasi
dengan warga masyarakat, belajar bersikap dan beradaptasi dengan orang lain sesuai
dengan norma-norma yang berlaku. Di samping itu, peran serta masyarakat juga
mendukung dalam kelancaran pelaksanaan program Kukerta.
5.2 Rekomendasi
1. Kepada mahasiswa Kukerta.
a) Dalam memilih dan menjalankan suatu program harus benar-benar bermanfaat dan
sesuai dengan kebutuhan, kondisi masyarakat, maupun kemampuan mahasiswa.
b) Mahasiswa harus dapat mengelola waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.
c) Memahami secara mendalam mengenai covid-19. Apa saja upaya yang harus
dilakukan, bagaimana penyebaran covid-19, serta informasi-informasi lainnya yang
menyangkut dengan covid-19.
d) Harus mempunyai kesiapan fisik dan mental yang cukup kuat sebelum dan sesudah
menjalani Kukerta Covid-19 ini.
e) Bekerja sama antar anggota Kukerta harus lebih ditingkatkan dan tidak boleh
saling mengedepankan ego masing-masing.
f) Mahasiswa Kukerta hendaknya lebih memperhatikan dan meningkatkan sosialisasi
dengan masyarakat.
g) Menjalankan serta menaati protokol kesehatan.
h) Mengabdi dengan sukarela dan ikhlas untuk menolong sesama.
2. Kepada Masyarakat
a. Masyarakat harusnya antusias dalam setiap kegiatan dan ikut dalam menyukseskan
kegiatan dalam program kerja Kukerta yang diselenggarakan.
b. Masyarakat sebaiknya turut memberikan masukan kepada kelompok Kukerta
kiranya hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk melawan covid-19.
c. Masyarakat hendaknya mendukung kegiatan yang dilakukan kelompok Kukerta
dengan memahami serta menaati protokol kesehatan.
3. Kepada LPPM UNRI

31
a. Informasi dan lokasi Kukerta seharusnya tidak mendadak agar kami mahasiswa tidak
tergesa-gesa ketika dalam membuat program kerja yang sesuai dengan lokasi Kukerta
tersebut.
b. Seharusnya pihak LPPM dapat memberikaan Pembekalan Kukerta sebaiknya
dilaksanakan dan dipersiapkan dengan matang.
c. Pihak LPPM dapat memberikan arahan yang baik terkait Kukerta tersebut karena
Kukerta ini berbeda dengan Kukerta sebelumnya.

32
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, D., Hadi, D. R., Isbaniah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2020). Corona Virus
Disease 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2), 119-129.

Raharjo, S. T. (2002). Manajemen Relawan pada Organisasi Pelayanan


Sosial. Sosiohumaniora, 4(3), 1.

https://blog.lindungihutan.com/pengertian-relawan/

https://stoppneumonia.id/informasi-tentang-virus-corona-novel-coronavirus/

33
Lampiran I Daftar Hadir

34
35
36
37
Lampiran II Surat Keterangan

38
39
40

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai