HASIL KKN
Disusun Oleh :
Ketua
Fitriyani, S.Sos., M.Si., M.E
NIDN. 0424078206
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
AGUSTUS 2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkas
Rahmat dan KaruniaNya, Kami dapat menyelesaikan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas
Suryakancana Tahun 2023 yang diadakan di Desa Ciloto Kecamatan Cianjur
Kabupaten Cianjur.
Pangabdian kepada masayarakat ini merupakan perwujudan salah satu Tri
Dharma Pergururan tinggi yang dilaksanakan oleh civitas akademika Universitas
Suryakancana Cianjur. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 Juli sampai
dengan 25 Agustus 2023. Materi pengabdian dipilih berdasarkan kebutuhan warga
Desa Ciloto yang mempunyai potensi dibidang pertanian kopi,
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya
kepada :
1. Rektor Universitas Suryakancana, Prof. Dr. H. Dwidja
Priyatno,SH.,MH.,Sp.N. yang telah memfasilitasi kegiatan KKN UNSUR
ini.
2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. H. Endang Jumali,
Lc.,MA.,M.Si.,M.Ak.,IFP.,CFRA. yang telah memberikan dukungan dan
bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.
3. LPM Universitas Suryakancana yang telah memberikan arahan dalam
dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.
4. Panitia KKN UNSUR dan Dosen DPL yang telah membantu kelancaran
pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.
5. Mahasiswa peserta KKN UNSUR Desa Ciloto yang telah turut
berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.
6. Warga Desa Ciloto dan Seluruh petani kopi yang ada di Desa Ciloto, yang
telah berkontribusi aktif dan mau bekerjasama dei kelancaran kegiatan
pengabdian ini.
Akhir kata semoga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat
bermanfaat bagi kami secara khusus, dan bagi seluruh warga serta para petani kopi
di Desa Ciloto pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
iii
RINGKASAN
Kopi sebagai salah satu komponen ekspor terbesar Bangsa Indonesia memiliki
peranan penting dalam meningkatkan pendapatan negara. Provinsi Jawa Barat
merupakan penghasil kopi terbesar secara nasional, secara regional wilayah
Priangan, Cikuray dan Pangalengan adalah daerah penghasil kopi terbesar se-Jawa
Barat. Kehidupan ekonomi dapat berdampak pada lemahnya taraf hidup dan
keberlangsungan kehidupan, dengan potensi yang dimiliki Desa Ciloto dapat
dikembangkan pemberdayaan kebun kopi. Secara geografis Ciloto memiliki potensi
yang dapat dikembangkan dengan pola pendekatan persuasive dan teknis terhadap
masyarakat dalam upaya membudidayakan kopi secara professional. Langkah
penulis dalam hal pemberdayaan kebun kopi tersebut selain pendekatan persuasive
tentunya dengan pembinaan dan penyuluhan serta melakukan jejaring dengan para
professional dalam mengelola kebun kopi sehingga dapat berdaya guna dan
memberikan dampak positif terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat. Metode
yang dilakukan penulis adalah dengan pendekatan lapangan (field studi) dengan
teknis observasi dan wawancara langsung. Penulis juga melakukan studi literatur
terkait dengan pengelolaan dan mekanisme pemberdayaan kebub kopi.
I. PENDAHULUAN
Desa Ciloto memiliki luas wilayah ± 891.000 Ha merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Kabupaten Cianjur dari sebelah Utara arah ke Bogor-Jakarta.
Desa Ciloto merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor.
nama Ciloto merupakan pemberian dari Bupati Cianjur yang pertama RD. ARIA
WIRATANUDATAR.
Kata Ciloto merupakan sebutan dari bahasa Sunda yang terdiri dari dua suku
kata yaitu Ci atau Cai dan Loto. Ci Atau Cai memiliki arti Air dan Loto memiliki
arti yang berarti Daun Talas. jadi arti kata Ciloto yaitu Air di atas daun Talas.
Dari sisi administratif Desa Ciloto dibatasi oleh Desa-Desa sebagai berikut:
Di Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Batulawang Kecamatan Cipanas,
.Kabupaten Cianjur. Dan di Selatan Desa Cimacan Kecamatan Cipanas. Sedangkan
di Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua, yang
merupakan wilayah Kabupaten Bogor. Dan di Timur, berbatsan dengan Desa
Palasari Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur.
1
Dengan luas wilayah + 891,000 Ha yang terbagi menjadi 3 (tiga) kedusunan
yaitu :
1. Kedusunan I Puncak
2. Kedusunan II Cinyawar
3. Kedusunan III Parabon
Kedusunan tersebut terbagi menjadi 3 Rukun Warga ( RW) dan 25 Rukun
tetangga (RT).
Sebagai salah satu wilayah yang terletak di kaki pegunungan, Desa Ciloto
berada di ketinggian + 1.110 – 1.680 MDPL sehingga dengan letak geografis seperti
itu wilayah Desa Ciloto sangat cocok untuk pengembangan Pariwisata perdagangan
dan pertanian yang mengarah pada peningkatan tarap ekonomi warga masyarakat
Desa Ciloto khususnya, disamping wisata alam dan perumahan yang marak
berkembang dewasa ini.
Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian tidak terlalu dominan dalam
kegiatan ekonomi masyarakat. Di sisi lain fakta yang kami temui di lapangan,
hampir sekitar 60 % warganya tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Hal ini yang
mengakibatkan tinggi nya angka kemiskinan di wilayah ini.
Padahal Ciloto memiliki wilayah yang strategis untuk kemajuan
perekonomian masyarakatnya. Hal ini terlihat dari terdapatnya salah satu hotel
berbintang tiga dan beberapa bisnis kuliner dan pariwisata. Karena posisi desa
Ciloto yang dekat dengan ibukota dan berbatasan langsung dengan Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango.
Berdasarkan fakta di lapangan terdapat lahan-lahan yang berpotensi untuk
dikembangkan di sector perkebunan. Salah satunya adalah perkebunan kopi yang
luasnya mencapai 25 hektar. Perkebunan ini dikelola oleh satu Kelompok Tani
Hutan (KTH) Lubang Emas Ciloto yang terdiri dari 40 warga petani yang didirikan
sejak tiga tahun lalu.
Lahan-lahan tersebut merupakan milik Perhutani yang dikelola oleh
beberapa warga masyarakat dengan menanam tanaman kopi dengan status lahan
Hak Guna Usaha.Hal ini tentunya memberikan manfaat yang positif bagi penduduk
sekitar terutama yang memiliki keterampilan Bertani khususnya tanaman kopi.
2
Potensi kopi di Indonesia menduduki posisi penting mengingat salah satu
penunjang instrument ekspor dari Indonesia adalah kopi. Data menunjukan pada
tahun 2022 mencapai angka 434.19 ribu ton, menunjukan angka kenaikan sekitar
12,92% dari tahun sebelumnya dengan nilai total USD 1,13 Milyar data tersebut
diambil dari Badan Pusat Statistik kuartal pertama tahun 2023.
Pada level mikro Provinsi Jawa Barat menempati pada posisi pertama
sebagai penghasil kopi dibanding dengan provinsi lainnya, Kabupaten penghasil
kopi terbesar pada provinis Jawa Barat antara lain adalah; Priangan, Pangalengan
dan Cikuray.
Tanaman kopi sebagai satu tanaman yang memiliki karakteristik tertentu,
antara lain tumbuh dan berkembang pada dataran tinggi level yang memiliki
ketinggian 1000 s.d 2100 mdpl
Berangkat dari karakteristik tersebut Desa Ciloto termasuk dalam kategori
tersebut sehingga memiliki potensi pengembangan yang sangat potensial baik dari
aspek alam, ketersediaan lahan dan minat masyarakat dalam mengembangkan
potensi kopi menjadi salah satu bentuk mata pencaharian untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat.
Salah satu potensi yang terdapat di Desa Ciloto adalah keberadaan lahan
tanaman kopi seluar 25 hektar yang belum tereksplorasi dengan baik, hal ini
disebabkan beberapa kendala antara lain; pengetahuan atau literasi masyarakat
khususnya pemilik lahan terkait dengan pengembangan dan mekanisme terkait
pembudidayaan tanama kopi, kendala lainnya adalah sarana penunjang dan juga
terkait aspek financial.
II. PEMBAHASAN
Menurut Muchtadi (2010), Terdapat tiga kategori yang dapat menjadi
penentu kualitas produk kopi, yaitu : aroma ( cita rasa), acidity (kadar keasaman )
dan body ( berat).(Bellia Annishia & Soekarno Setiawan, 2018). Tanaman kopi
(Coffea Sp.) termasuk ke dalam genus Coffea, keluarga Rubiaceae. Tanaman
tersebut adalah salah satu komoditas yang banyak diperdagangkan di Indonesia.
Komoditas tanaman ini diperkirakan menjadi sumber pendapatan bagi 1,84 juta
3
keluarga di wilayah pedesaan. Spesies kopi yang sering dibudidayakan untuk
kepentingan komersil adalah Kopi Arabika (Coffea arabica), Kopi Robusta (Coffea
canephora), dan Kopi Liberika (Coffea liberica) yang memiliki dua varietas yaitu
Kopi Liberika (Coffea liberica var. Liberica) dan Kopi Excelsa (Coffea liberica var.
Dewevrei).( https://wanaswara.com) diakses tanggal 24 Agustus 2023. Kopi
termasuk tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri (self-fertile). Keberhasilan
tanaman tersebut untuk tumbuh sangat dipengaruhi oleh iklim. Penyerbukan
Tanaman ini umumnya terjadi setelah musim hujan dan sangat dipengaruhi oleh
iklim. Bagian yang biasa dimanfaatkan pada tumbuhan ini adalah biji kopi. Biji kopi
di ekstrak menjadi minuman kopi yang dari dulu hingga sekarang banyak digemari
oleh masyarakat.
Berbagai literatur menyebutkan bahwa dalam budi daya tanaman kopi
memerlukan effort dan persiapan yang tidak segampang yang kita pikirkan, dalam
menanam kopi diperlukan beberapa penunjang antara lain, persiapan lahan,
persiapan benih, tanaman penaung, penanaman dan pemupukan.
Tanaman kopi membutuhkan tanaman penaung karena akan menunjang
keberlanjutan usaha tani kopi, yaitu mempertahankan produksi dalam jangka
panjang (di atas 20 tahun) dan mengurangi kelebihan produksi (overbearing) dan
mati cabang (DaMatta dkk, 2007 dalam Supriadi dan Pranowo, 2015). Pada
tanaman kopi tanpa penaung, selama periode pembungaan terjadi peningkatan
penyerapan karbohidrat oleh daun dan cabang untuk menunjang
prosespembentukan pembuahan. Akibatnya akar, cabang dan daun mengalami
kerusakan. Dengan adanya tanaman penaung proses pematangan buah diperlambat
sehingga dapat mengurangi kelebihan produksi dan kerusakan pada akar, daun dan
cabang (Muschler, 2001 dalam Bote dan Struik, 2011; dan Ricci dkk, 2011 Supriadi
dan Pranowo, 2015).(Ariyanto, 2017).
Tanaman kopi muda memerlukan tingkat naungan berkisar 35–66% untuk
menunjang pertumbuhan-nya (Baliza dkk, 2012; dan Sobari dkk, 2012 dalam
Supriadi dan Pranowo, 2015). Sedangkan pada tanaman kopi yang sudah
berproduksi (umur di atas 4 tahun) tingkat naungan yang diperlukan berkisar 30–
50% (Ricci dkk, 2011; dan Fathurrohmah, 2014 dalam Supriadi dan Pranowo,
4
2015). Sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman kopi, maka diperlukan
pengaturan jarak tanam/populasi tanaman penaung.(Ariyanto, 2017).
Dalam pengembangan ekonomi industry kreatif ada beberapa hal penting
yang merupakan faktor utama dalam menunjang perkembangan tersebut. Indicator
negara-negara maju adalah berkembangnya para pengusaha atau entreuprener.
Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2013 untuk menjadi maju suatu negara
minimal harus memiliki jumlah entrepreneur kurang lebih 14% dari total
penduduknya, sedangkan di Indonesia mencapai 3,47%. (Mulyaningsih, 2021).
Pengembangan tanaman kopi di Desa Ciloto bisa dikembangkan dalam kategori
UMKM tentunya dapat mendorong potensi masyarakat sekitar dalam merubah dan
meningkatkan pola dan taraf hidup. Dalam pengembangan kewirausahaan pelaku
usaha harus dapat beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi pelaku usaha
UMKM dituntut untuk memiliki capabilitas inovasi, meningatkan kualitas
produksi, pemasaran dan pelayanan. (Mulyaningsih, 2021).
Terdapat hubungan pengaruh yang sangat signifikan budi daya kopi
terhadap pengembangan ekonomi, salah satu dimensi yang sangat berpengaruh
dalam pengembangan potensi ekonomi masyarakat adanya peluang pasar dan
potensi angka agregat kebutuhan dunia secara parallel untuk konsumsi kopi. Dalam
lingkup mikro budi daya tanaman kopi membutuhkan resources yaitu SDM,
peluang kerja akan terbuka dan akan berdampak pada pengurangan angka
pengangguran. Data Badan Pusat Statistik menunjukan bahwa potensi ekspor kopi
ke luar negeri memiliki peranan penting, hal ini perlu tindak lanjut dari kalangan
para pengusaha terutama anak muda yang memiliki visi untuk perubahan dalam
taraf hidup.
A. Konsep Pengembangan Ekonomi Masyarakat Lokal
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana pemerintah
daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang
ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan
sector swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang
perkembangan pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut (Mudrajat, 2004,
h.120). (Ari Susanti et al., 2013).
5
Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk
meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah.
Pembangunan ekonomi daerah dapat dimulai pada pembangunan daerah pedesaan
pada umum-nya dan sektor pertanian serta perkebunan pada khusunya karena
keduanya sama sekali tidak bersifat pasif dan sekedar penunjang dalam proses
pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Untuk meningkatkan pembangunan
daerah, terutama pada daerah pedesaan yang sebagian besar merupakan daerah
perkebunan dan pertanian,
pemerintah daerah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan menggali dan mengembangkan potensi potensi yang ada di wilayah tersebut
melalui Pengembangan Ekonomi Lokal.
Pengembangan Ekonomi Lokal merupakan proses dimana pemerintah lokal
dan organsisasi masyarakat terlibat untuk mendorong, merangsang, memelihara
aktivitas usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan (Blakely and Bradshaw,
1994). (Ari Susanti et al., 2013). Pembangunan desa menjadi arah baru dalam
pembangunan di Indonesia yang menjadikannya ujung tombak pembangunan.
Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa merupakan dasar
normatif dalam pelaksanaan pembangunan desa tersebut. Pergeseran pembangunan
ini juga memberikan banyak implikasi dalam proses pembangunan khususnya di
desa. Permasalahan yang muncul seperti yang disampaikan oleh Mulyani dalam
Caesar (2018) adalah kesiapan desa dalam mengelola pembangunan, karena
anggaran sudah bukan menjadi masalah. Oleh karena itu kebijakan memiliki peran
penting (Nugroho 2014). (Hariyoko, 2021).
Konsep pembangunan ekonomi lokal yang digunakan untuk memotret
pembangunan di Desa Ciloto menggunakan indikator dari Blakely Bradshaw
(2003) dan Saragih (2015) yang terdiri dari lokalitas, basis ekonomi, kesempatan
kerja, sumberdaya manusia, pengetahuan, dan komunikasi. (Hariyoko, 2021),
Senada dengan pendapat Blakely dan Saragih penulis melakukan survey dan
wawancara setidaknya memiliki irisan dengan konsep pengembangan tersebut.
Desa Ciloto memiliki potensi untuk dikembangkan dalam ekonomi salah
satunya dengan pemanfaatan lahan perkebunan kopi yang dapat dijadikan sebagai
6
pintu masuk pengembangan ekonomi kreatif. Setidaknya dalam pengembangan ini
ada beberapa langkah yang menurut hemat penulis dapat dikembangkan antara lain;
Upaya finansial untuk keperluan percepatan proses pengembangan lahan
kopi tersebut sebagai satu budaya perlindungan kopi. Pengembangan roadmap
industry kopi dengan pemerintah setempat. Membuat program promosi dan edukasi
terkait pengembangan industry kopi dan pengelolaan perkebunan kopi. Literasi dan
pembinaan masyarakat sekitar terkait budi daya kopi. Networking sebagai upaya
promosi dan sosialisasi. (Hasil olah survey dan wawancara penulis).
7
Tahapan ini mencakup pelaksanaan strategi yang ada dengan menggunakan
semua kemampuan yang dimiliki untuk pencapaian tujuan.
Tahap penilaian.
Pada tahapan ini dilakukan penelitian atas apa yang sudah dilakukan pada
tahap-tahap selanjutnya. (Mubarok, 2021).
Sedangkan pemberdayaan adalah bertujuan untuk membentuk individu dan
masyarakat menjadi mandiri dalam arti individu tersebut merdeka dalam berinovasi
dan berkreasi sehingga mencapai tujuan dalam lingkup yang lebih maju.
Upaya pemberdayaan menyangkut beberapa segi yaitu:
Penyadaran tentang peningkatan kemampuan untukmengidentifikasi
persoalan dan permasalahan yang ditimbulkan serta kesulitan hidup,penderitaan
yang dialami oleh golongan itu.
Penyadaran tentang kelemahan atau potensi yang dimiliki Sehingga
menimbulkan dan meningkatkan kepercayaan kepada diri sendiri untuk keluar dari
persoalan dan guna memecahkan Permasalahan serta mengembangkan diri.
Meningkatkan manajemen sumber daya yang telah dikenali, pemberdayaan
memerlukan upaya advokasi kebijaksanaan ekonomi politik yang ada pokoknya
bertujuan untuk membuka akses golongan bawah, lemah dan tertindas tersebut
terhadap sumber daya yang dikuasai oleh golongan kuat atau terkungkung oleh
peraturan pemerintah dan pranata social.(Mubarok, 2021)
Dalam konteks perkebunan kopi yang berada di Desa Ciloto, penulis
mencoba melakukan penelusuran dan observasi serta wawancara terkait hal-hal
yang berkaitan dengan pembudidayaan kopi tersebut, baik dari segi persiapan
pembibitan, pemeliharaan dan pemanenan, dari hasil observasi penulis dapat
menguraikan strategi yang memungkinkan dikembangkan secara aplikatif dan
teoritis, antara lain sebagai berikut;
Dalam hal persiapan, petani memilih bibit kopi yang unggul untuk ditanam,
dan mengobservasi lahan yang cocok ditanami jenis kopi. Tanaman ini
membutuhkan suhu sekitar 15-24°C dengan curah hujan 1.200-2.200 mm per
tahun.
8
Dalam proses pembibitan, petani kopi di Ciloto membeli bibit kopi dari
perkebunan kopi di Cibulao Kabupaten Bogor. Karena perkebunan kopi di
Kampung Cibulao, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor,
dikenal sebagai penghasil kopi Robusta dan Arabica. Perkebunan Cibulao dikelola
oleh warga dengan konsep konservasi itu, telah mendapat pengakuan nasional
sebagai kopi terbaik tingkat nasional melalui ajang Kontes Kopi Spesialiti
Indonesia (KKSI) ke-VIII yang berlangsung di Takengon, Aceh, tahun 2016 lalu.
Oleh karenanya petani di Kelompok Tani Ciloto mengambil bibit dari perkebunan
Cibulao. Bibit yang ditanam di perkebunan Ciloto mayoritas jenis Arabika dan
Robusta, yang ber varietas Sigarar Utang. Perlu diketahui bahwa berdasarkan
Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 205/Kpts/SR.120/4/2005
Tentang Pelepasan Varietas Kopi Sigarar Utang Sebagai Varietas Unggul.
Keunggulan lainnya dari varietas ini tanaman kopi akan berbuah lebih cepat
dibandingkan varietas lainnya, Adapun yang terjadi pada saat proses penanaman
bibit-bibit kopi, perlu diperhatikan adanya hama hewan penggangu ketika dalam
proses baru menanam adalah hewan monyet yang mencabuti pohon-pohon muda.
Hal ini diatasi dengan cara lahan-lahan baru ini dijaga oleh anjing-anjing peliharaan
sehingga monyet pengganggu secara otomatis takut dan tidak mencabuti kembali
tanaman baru ini.
Dalam pemeliharaan tanaman kopi tidak membutuhkan penanganan yang
rumit. Tanaman kopi akan tumbuh subur dan baik di tanah yang lembab atau suhu
yang dingin seperti di Ciloto yang berbatasan langsung dengan Taman Gunung
Gede Pangrango. Meskipun demikian Perawatan tanaman kopi harus dilakukan
dengan teliti, dimana cabang air dari pohon kopi tidak boleh tinggi. Oleh karenanya,
Pemangkasan batang tanaman kopi dilakukan untuk membentuk cabang-cabang
produksi dan mencegah tanaman kopi tumbuh lurus ke atas. Biasanya
batang tanaman yang mempunyai ketinggian lebih dari 1m dipotong, pun juga
dengan tiga cabang primer dipotong sepanjang 80-100 cm. adapun Perkembangan
buah kopi sejak berbunga hingga siap panen berkisar 7-9 bulan. Setelah matang,
Buah Arabika berwarna merah terang. Buah yang telah matang mudah sekali
rontok. Biji kopi arabika sebaiknya dipanen sebelum buah rontok ke tanah karena
9
jika sudah menyerap bau bauan yang ada di tanah, mutunya turun. Lahan
penanaman kopi sebaiknya menghindari tumbuhan gulma atau tanaman lain yang
mengganggu pertumbuhan kopi. Pohon yang diameternya ≤30 cm dapat dijadikan
tanaman naungan mengingat tanaman ini tidak tahan sinar matahari secara
langsung. Dan yang menjadi hama dari tanaman kopi itu sendiri yakni semut, dan
hewan luwak jika sudah memasuki masa berbuah. Hama yang menyerang kopi
adalah nematoda parasit dan penggerek buah kopi. Solusi untuk mencegah
Nematoda parasit bisa diatasi dengan penambahan pupuk kandang.
Proses pemanenan untuk kopi yang ditanam di ciloto yakni varietas Sigarar
Utang hanya membutuhkan waktu sekitar 3-4 tahun sudah berbuah dan satu tahun
ke depannya sudah bisa dipanen kembali. Dan pemanenan dari tanaman kopi
berbeda-beda karena tergantung dari masa penanaman dan proses berbuahnya untuk
pertama kali dari masing-masing tanaman. Meskipun demikian proses pemanenan
serentak dapat terjadi secara akbar di tahun kelima dari proses pemanenan awal.
Buah kopi yang dihasilkan berwarna merah pada usia matangnya. Kopi yang sudah
matang ini yang akan menghasilkan green beans yang unggul dan bisa dinikmati
oleh pecinta kopi dengan rasanya yang khas pahit maupun sedikit masam. Pada
proses pengolahan buah kopi untuk dapat menjadi minuman kopi itu sendiri
dilakukan dengan beberapa tahapan. Yakni melalui proses pengupasan dari buah
kopi yang berkulit merah hingga terpisah dengan biji kopi nya menggunakan mesin
pengupas (pulper). Ini yang dinamakan gabah dari kopi, lalu tahapan penjemuran
gabah tersebut menjadi kering. Hingga pelepasan kulit ari dengan metode
pengayakan hingga menghasilkan green beans dari biji kopi nya. Biasanya setelah
proses ini, petani menjual green beans ini untuk kemudian di olah kembali melalui
proses roasting oleh seorang pengolah kopi dalam artian proses hilir. Dalam hal ini
penulis menyarankan agar proses hulu yakni pembudidayaan tanaman kopi hingga
menghasilkan biji kopi atau green beansyang unggul dilakukan secara focus dan
konsisten. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan salah
satu petani kopi, beliau melakukan proses tanam maupun hingga pembuahan
dengan cara otodidak. Hal ini dikarenakan belum adanya penyuluhan dari dinas
terkait maupun dari pemerintah daerah setempat. Bahkan setiap bibit maupun pupuk
10
hingga mesin pengupasan (pulper) merupakan modal pribadi petani itu sendiri.
Lahan yang digarap oleh petani dari Kelompok Tani Hutan Ciloto ini berstatus Hak
guna Pakai dari Perhutani yang berbatasan dengan BKSDA. Adapun penyuluhan
maupun bantuan yang pernah diberikan oleh BKSDA lebih difokuskan pada hewan.
Kelompok Tani Hutan ini pernah mendapatkan bantuan dari BKSDA berupa bibit
jeruk bukan bibit kopi.
11
b. Aspek Ekonomi
Pemberdayaan kebun kopi secara signifikan dapat memberikan dampak
positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Secara makro kopi memberikan
nilai kontribusi yang sangat berarti bagi devisa/pendapatan negara dengan
adanya ekspor. Secara local pemberdayaan kebun kopi yang berada di Desa
Ciloto dapat memberikan sumbangsih pendapatan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Pada level local dengan adanya pemberdayaan
masyarakat mengelola kebun kopi memberikan pendapatan/income
perkapita sehingga dengan adanya pendapatan dari hasil perkebunan kopi
dapat merubah taraf hidup dan adanya mata pencaharian yang tetap.
c. Aspek Lingkugan
Dengan adanya pemberdayaan kopi secara tidak langsung telah menjaga dan
melestarikan lingkungan. Dengan adanya pemanfaan lingkungan dengan
penanaman kopi secara otomatis memberikan siklus kehidupan lingkungan
menjadi terjaga kelestariannya. Pemanfaatan lahan milik Perhutani dengan
penanaman kebun dapat memberikan nilai positif dalam mengurangi lahan
kosong milik perhutani yang tidak bermanfaat. Sekaligus menjaga
ekosistem kehidupan. Dari aspek personal lingkungan menjadi hijau dan
memberikan dampak green environment di tengah krisis perubahan cuaca
(Climate Change).
12
dengan beberapa pihak yang memiliki kompetensi dalam kewirausahaan dan
professional dalam pengembangan potensi daerah.
Kegiatan observasi lapangan dilaksanakan sejak tanggal 20 Juli hingga 25
Agustus 2023 yang bertempat di Desa Ciloto Kecamatan Cipanas Kabupaten
Cianjur. Sedangkan yang menjadi peserta dari kegiatan tersebut adalah 17 peserta
KKN Unsur Cianjur beserta petani kopi dan masyarakat Desa Ciloto pada umumnya
B. Anggaran
Dengan perencanaan anggaran yang matang dan alokasi dana yang tepat,
kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan
dampak positif yang signifikan bagi masyarakat yang dilayani serta pengembangan
ilmu pengetahuan.
Adapun anggaran yang dikeluar sebesar Rp. 1.110.000,- yang bersumber
dari pribadi, dan peruntukannya untuk keperluan pelaksanaan pengabdian
berlangsung.
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencaharian yang dirasakan warga Desa Ciloto, berdampak pada skala yang
lebih luas, antara lain tingkat pengangguran yang semakin meningkat, dampak
lainnya adalah minimnya mata pencaharian tersebut adalah rendahnya jumlah
warga yang dapat melanjutkan Pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Dengan adanya
stagnasi dalam mata pencaharian atau pendapatan dapat berdampak krisis pada
lingkungan keluarga.
Potensi yang dimiliki Desa Ciloto sangat terbuka dan potensial, selain
menjadi daerah objek wisata pegunungan Ciloto juga memiliki lahan perkebunan
kopi yang masih asri dan sangat luas. Potensi ini jika diberdayakan dapat
memberikan dampak yang positif baik secara local maupun cakupan Kabupaten.
Potensi yang dimiliki memerlukan finishing touch dari berbagai sector antara lain,
warga masyarakat, professional, dan aparat pemerintahan baik tingkat desa maupun
pada level Kecamatan dan Kabupaten.
13
B. Saran
Dalam teknis pemberdayaan tersebut diperlukan juga langkah-langkah
teknis lapangan langsung, maka yang diperlukan dalam pemberdayaan tersebut
adalah, pembinaan dan penyuluhan, jejaring, permodalan, perangkat keras dan
perangkat lunak.
Dalam artikel analisis ini penulis mencoba mengurai dan memetakan
langkah-langkah strategi dalam pemberdayaan potensi tersebut antara lain;
Pendekatan persuasive dan pendampingan khusunya pemilik lahan agar
dapat terbukan dan memiliki rasa ingin maju untuk kemasalahatan.
Melakukan koordinasi dengan pihak expert dalam hal pengelolaan kebun
kopi.
a. Studi tiru kepada perkebunan kopi yang sudah berjalan.
b. Melakukan jejaring dengan pihak-pihak terkait dalam rangka
pemasaran.
c. Market place produk yang dihasilkan
d. Lebih lanjut lagi dengan pola digitalisasi promosi.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Susanti, E., Hanafi, I., & Adiono, R. (2013). Pengembangan Ekonomi Lokal
Dalam Sektor Pertanian. Jurnal Administrasi Publik (JAP), 1(4), 31–40.
Ariyanto, S. (2017). Agroforestri berbasis kopi. Train. Train. Budid. Kopi Arab.
Gayo Secara Berkelanjutan, 6–8.
Bellia Annishia, F., & Soekarno Setiawan, M. (2018). Pengaruh Kualitas Produk
Kopi Terhadap Kepuasan Konsumen Di Jade Lounge Swiss-Belresidences
Kalibata Jakarta Effect of Quality of Coffee Products on Customer Satisfaction
in Jade Lounge Swiss-Bel Residences Kalibata Jakarta. Jurnal Hospitality
14
Dan Pariwisata, 4(1), 1–69. http://journal.ubm.ac.id/
Hariyoko, Y. (2021). Analisa Pengembangan Ekonomi Lokal Desa Mojomalang
Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban. Jurnal Kebijakan Pembangunan,
16(2), 197–206. https://doi.org/10.47441/jkp.v16i2.180
Mubarok, A. I. (2021). STRATEGI PEMBERDAYAAN EKONOMI DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI KOPI DI KECAMATAN
SUMBER WRINGIN KABUPATEN BONDOWOSO JAWA TIMUR. UIN
Maulana Malik Ibrahim.
Mulyaningsih, Y. (2021). Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan UMKM di
Indonesia (Darwish (ed.); pertama).
Yogyakarta, dalam digilib.uin-suka ac.id, diakses tanggal 28 Agustus 2022.
Khoirunnisa, Rizki. Analisis Hukum Islam terhadap Pandangan Masyarakat Desa
Sidomojo Krian Sidoarjo Tentang Pinjaman pada Bank Titil dan
Rentenir. Maliyah, vol. 9, no. 1, 24 Jun. 2019, pp. 74-92,
Putri Kusumaningtyas, (2019), Sosialisasi Kegiatan Taman Baca Masyarakat
Pondok Lentera Anak Nusantara (Lensa) Sebagai Gerakan Literasi,
Universitas Muhammadiyah, Malang Suharwadi, (2012), Hukum Ekonomi
Islam. Sinar Grafika, Jakarta.
Wasilul Chair, (2014), Riba Dalam Perspektif Isla dan Sejarah, Jurnal Ekonomi
dan Perbankan Syariah STAIN Pamekasan. Volume 1, Nomor 1, pp. 98-113.
Wawancara dengan Bapak Anggi dan Rinaldi tanggal 22 Agustus 2023, di
Kediaman nya di Desa Ciloto, pukul. 10.00
15
LAMPIRAN
Biodata Pelaksana
Nama lengkap saya Fitiyani, saya lahir di Ciamis pada tanggal 24 Juli 1982. Tempat
tinggal saya sekarang berada di Kompleks Kebun Raya Residence Blok I no. 23 Rt.
03/09 Pasir Kuda, Kota Bogor Propinsi Jawa Barat. Saat ini saya bertugas menjadi
Dosen Tetap, di Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Suryakancana. Adapun pendidikan Program Sarjana (S1) di Universitas
Islam Bandung (UNISBA) Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu
Komunikasi, sedangkan Program Magister saya di Universitas Ibnu Khaldun
Program Studi Ekonomi Islam.
Bukti dokumentasi
16
17
18
19
KEPUTUSAN
REKTOR UNIVERSITAS SURYAKANCANA
NOMOR : 14/SK-REK/UNSUR/VI/2023
TENTANG
1
8. Statuta Universitas Suryakancana;
9. Keputusan Rektor UNSUR Nomor 09/SK/REK/UNSUR/IV/2022, tanggal
12 April 2022, tentang Susunan Senat Akademik Universitas
Suryakancana Periode 2022-2024;
10. Keputusan Ketua Umum Pengurus Yayasan Pendidikan Suryakancana
Cianjur Nomor. 800/Kep.07-YPSC/2019, tanggal 03 Agustus 2019,
tentang Penetapan Prof. Dr. H. Dwidja Priyatno, SH.,MH.,Sp.N.,Sebagai
Rektor Universitas Suryakancana Cianjur Masa Bakti 2019-2024.
Memperhatikan : Hasil rapat pimpinan pada tanggal 6 Juni 2023, tentang pelaksanaan kegiatan
Kuliah Kerja Nyata Universitas Suryakancana Tahun Akademik 2022-2023.
MEMUTUSKAN
Pertama : Nama-nama yang tercantum dalam lampiran keputusan ini adalah Dosen
Pembimbing Lapangan dan Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Universitas Suryakancana Tahun Akademik 2022-2023;
Kedua : Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Suryakancana merupakan Mata Kuliah
Wajib diikuti oleh mahasiswa Program Sarjana (Strata S-I) setelah menempuh
Satuan Kredit Semester (SKS). Oleh karena itu KKN dalam Kurikulum suatu
Program Studi secara umum pada semester akhir sebelum penyusunan Skripsi
sebagai syarat kelulusan.
Ketiga : Tugas dan fungsi Dosen Pembimbing Lapngan dan peserta Kuliah Kerja Nyata
Universitas Suryakancana Tahun Akademik 2022-2023, tercantum dalam
pedoman KKN Universitas Suryakancana.
Keempat : Segala biaya yang ditimbulkan akibat dikeluarkannya keputusan ini
dibebankan kepada Anggaran Fakultas yang ada di lingkungan Universitas
Suryakancana.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di : Cianjur
Tanggal : 10 Juni 2023
Rektor,
2
Lampiran : Keputusan Rektor Universitas Suryakancana
Nomor : 14/SK/REK/UNSUR/VI/2023
Tentang : Penetapan DPL dan Peserta Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas
Suryakancana Tahun Akademik 2022-2023
3
NO DESA NPM NAMA PESERTA KKN PROGRAM STUDI DPL
10 5421120032 Nazuariel Hernawan Adji Agroteknologi
11 6020220004 Aulia Zahra Syaukani Agustin Ekonomi Syariah
12 6020220103 Danisa Ayuningtiyas Pratiwi Ekonomi Syariah
13 6020220075 Mochammad Raffly Pramudhya Sundava Ekonomi Syariah
14 5520120008 Agung Hermawan Teknik Informatika
15 5520120059 Vera Nurrahmayanti Teknik Informatika
16 5520120015 Renaldy Baleano Yohzain Teknik Informatika
17 2220120003 Muhammad Willy Andriansyah Teknik Sipil
1 7420120015 Ayu Lestari Ilmu Hukum
2 7420120105 Elsa Azzahra Ilmu Hukum
3 7420120041 Muhammad Luthfy Ilmu Hukum
4 7420120127 Muhammad Nazhif Syamsudhiyaul Haq Ilmu Hukum
5 8820320035 Siti Parhanah PBING
6 8520120022 M Lutfi Khoiri PJKR
4
NO DESA NPM NAMA PESERTA KKN PROGRAM STUDI DPL
11 5421122043 Asep Sa'ban Agroteknologi
12 6020220064 Evi Lisdayanti Ekonomi Syariah
13 6020220114 Jelin Fadli Ekonomi Syariah
14 6020220040 Reandi Andriansyah Ekonomi Syariah
15 5520120012 M Aji Solehudin Teknik Informatika
16 5520120121 Awang Darmawan Teknik Informatika
17 5520121086 Sifa Anisa Teknik Informatika
1 7420120024 Fina Nurzahara Ilmu Hukum
2 7420120131 Rahma Nurdiyanti Ilmu Hukum
3 7420120054 Try Aditya Ardiansyah Ilmu Hukum
4 7420120145 Andi Ilmu Hukum
5
NO DESA NPM NAMA PESERTA KKN PROGRAM STUDI DPL
13 6020220122 Sindya Sri Agustina S Ekonomi Syariah
14 6020220104 Dera Dwi Januar Ghani Ekonomi Syariah
15 5520120063 Rizky Teknik Informatika
16 5520121118 Z. Yusup Kuliawan Teknik Informatika
17 2220120019 M. Iqbal Maulana Teknik Sipil
1 7420120030 Lina Yuliyanti Ilmu Hukum
2 7420120140 Wiwid Andrian Ilmu Hukum
3 7420120166 Novita Dwi Lestari Ilmu Hukum
4 7420120194 Cecep Ali Rahmat Ilmu Hukum
5 8820320028 Rahmalia Irvi Khoerunnisa PBING
6
NO DESA NPM NAMA PESERTA KKN PROGRAM STUDI DPL
14 5520120042 M Yusuf Iskandar Muslim Teknik Informatika
15 2220120002 Erva Rahmawati Teknik Sipil
16 2220120007 Ahsan Syahrullah Teknik Sipil
17 2220120006 Farhan Abdilah Teknik Sipil
1 7420120046 Rd. Rasi Ryani Ilmu Hukum
2 7420120142 Zhalzabilla Annanta Supyandi Ilmu Hukum
3 7420120078 Mochamad Dava Adithya Ilmu Hukum
4 7420120183 Deppy Mulyadi Ilmu Hukum
7
NO DESA NPM NAMA PESERTA KKN PROGRAM STUDI DPL
16 5520120071 Muhamad Rizky Maulana S Teknik Informatika
17 2620120010 Asmi Pitriyani Teknik Industri
1 7420120070 Harry Rizky Kuswandi Ilmu Hukum
2 7420120080 Moh Hilman Abdul Halim Ilmu Hukum
3 7420120177 Mohammad Galuh Ramadhan A.M Ilmu Hukum
4 7420120096 Zebril Ilmu Hukum
5 8820320012 Deis Fauziah Rahman PBING
8
NO DESA NPM NAMA PESERTA KKN PROGRAM STUDI DPL
17 2620120008 Ibnu Hasby Khabab Arrasyid Teknik Industri
1 7420120052 Shinta Novelia Darmawan Ilmu Hukum
2 7420120168 Rifa Widya Supriyadi Ilmu Hukum
3 7420120084 Muhammad Yusuf Arifin Ilmu Hukum
4 7420120153 Gungun Gunawan Saputra Ilmu Hukum
5 8820320023 Neng Ajeng Resma Setianingsih PBING
6 8520120010 Andini Suci Augusti PJKR
9
NO DESA NPM NAMA PESERTA KKN PROGRAM STUDI DPL
1 7420120059 Anisa Nur Afni Oftiani Ilmu Hukum
2 7420120137 Silkia Nada Sabina Salma Ilmu Hukum
3 7420120006 Raden Muhammad Arya Adhipati Putra Ilmu Hukum
4 7420120026 Moch Faishal Fadzar Sidiq Ilmu Hukum
5 8830320001 Asry Permatasari PBING
10
NO DESA NPM NAMA PESERTA KKN PROGRAM STUDI DPL
1 7420120065 Dinna Khoirunnisa Maulani Ilmu Hukum
2 7420120172 Syifa Putri Ramdhani Ilmu Hukum
3 7420120185 Wahyu Alfi Ilmu Hukum
4 7420120158 Muhamad Andi Arief Ilmu Hukum
5 8820320011 Azka Cahya Bonnita PBING
6 8820120032 Rosi Tri Wahyuni PBSI
11
NO DESA NPM NAMA PESERTA KKN PROGRAM STUDI DPL
1 7420120072 Kahla Fathia Salsabila Ilmu Hukum
2 7420120011 Adhar Riswanda Ilmu Hukum
3 7420118003 Adi Latif Purnama Ilmu Hukum
4 7420120160 M. Saeful Yazid Ilmu Hukum
5 8820320002 Muhammad Akbar PBING
12
NO DESA NPM NAMA PESERTA KKN PROGRAM STUDI DPL
KECAMATAN MANDE
1 7420120086 Nasya Aulia Putri Ilmu Hukum
2 7420120016 Bagas Satya Kusumah Ilmu Hukum
3 7420120088 Rennie Maulanie Ilmu Hukum
4 7420120171 Siti Rosipah Ilmu Hukum
5 8820320022 Muhammed Fadhel Arbi PBING
6 8820121053 Mulyawanti PBSI
13
NO DESA NPM NAMA PESERTA KKN PROGRAM STUDI DPL
1 7420120091 Salsabila Raihani Ilmu Hukum
2 7420120022 Ferdi Herdiansyah Ilmu Hukum
3 7420120109 Galih Wirayuda Hasanudin Ilmu Hukum
4 7420120190 Nainggolah Untung Benget Ilmu Hukum
14
NO DESA NPM NAMA PESERTA KKN PROGRAM STUDI DPL
1 7420120095 Siti Rospita Anggraini Ilmu Hukum
2 7420120026 Heri Noviandana Ilmu Hukum
3 7420118106 M Aldi Pauji Ilmu Hukum
4 7420120169 Ronaldi Saragih Ilmu Hukum
5 8820120013 Eliani Setiadi Putri PBSI
Ai Musrifah, ST., MT
7 8720530013 Siska Nurjanah PPKn
8 5420120008 Ai Masmilah Agribisnis
3 HAURWANGI 9 5420120011 Ali Akbar Muchamad Syam Agribisnis
10 5420120027 Isep Sopiyulloh Yahya Agribisnis
11 6020220006 Siti Sarah Nurjiah Ekonomi Syariah
12 6020220096 Yusmi Tanti E. Daulay Ekonomi Syariah
13 6020220022 Galih Dwi Maulidin Ekonomi Syariah
14 5520120003 Dita Aulya Yulanda Teknik Informatika
15 5520120004 Hendi Irwana Teknik Informatika
16 5520120111 Muhamad Maulana Yasir Teknik Informatika
17 2220120010 Tiara Syaharani Putri Teknik Sipil
1 7420120099 Aldevi Qanaila Gemilang Ilmu Hukum
2 7420120035 Mochammad Fadillah Noerhakim Ilmu Hukum
3 7420120118 Moch Gilang Ramadan Ilmu Hukum
4 7420120175 Yuda Agung Pratama Ilmu Hukum
5 8820120019 Layla Fitri Mubarokah PBSI
6 8820120005 Aulia Siti Nurohmah PBSI
M. Budi Mulyadi, S.H., M.H
15
NO DESA NPM NAMA PESERTA KKN PROGRAM STUDI DPL
1 7420120102 Ardina Maryana Ilmu Hukum
2 7420120036 Muhamad Aldian Ilmu Hukum
3 7420120120 Moch Riza Adira Ilmu Hukum
4 8820320017 Gina Delianti Ramdan PBING
5 8820120009 Bunga Sekar Kinasih PBSI
6 8820120018 Konita Cahya Rahma Mukti PBSI
Ditetapkan di : Cianjur
Tanggal : 10 Juni 2023
Rektor,
16