Menurut Irwanto Eko Saputra (Winata dan Wuhidin, 2016: 429), arsip elektronik dapat ditemukan dalam beberapa bentuk berikut: 1. Dokumen yang diciptakan dengan menggunakan aplikasi perkantoran. Misalya, word-processed documents,spreadsheet, dan presentasi. 2. Arsip dalam lingkungan online dan berbasis web. Misalnya, intranet, website public, dan arsip transaksi online. 3. arsip yang diciptakan oleh sistem informasi bisnis:basisdata, sistem informasi data geospasial, sistem informasi kepegawaian, sistem informasi keuangan, sistem informasi alur kerja, sistem informasi pengelolaan klien, sistem informasi pengelolaan hubungan klien, dan sistem informasi yang dbuat sendiri. 4. Pesan elektronik dari sistem informasi: e-mail, short messanging service (SMS), multimedia messanging services (MMS), electronic data interchange (EDI), pertukaran dokumen elektronik (faks elektronik), voice mail, pesan instan (instant messanging), komunikasi multimedia (misalnya, video conferencing dan teleconferencing).
B. Daur Hidup Arsip Elektronik
Read dan Ginn (Winata dan Muhidin, 2016: 430-431), menyebutkan empat fase perjalanan arsip elektronik (electronic record life cycle), yaitu sebagai berikut: 1. Penciptaan dan penyimpanan (creation dan stroge). Penciptaan arsip elektronik pada umumnya dibuat dan penyimpanannya dalam aplikasi perangkat lunak tertentu, seperti Word, Excel, Access, dan sebagainya. Di beberapa organisasi, file elektronik disimpan pada hard drive computer yang berdiri sendiri atau pada drive bersama pada jaringan area local (LAN). Beberapa orang mungkin menggunakan perangkat penyimpanan eksternal seperti CD, tape drive, hard drive magnetic, dan USB flash drive. 2. Penggunaan dan distribusi (distribution and use). Tahap berikutnya dari siklus arsip adalah mendistribusikan dan menggunakan informasi yang terkandung dalam folder dan file elektronik. Distibusi dapat melalui saluran elektronik atau file dapat dicetak dan dikirim melalui pos biasa, dengan faksimili, atau dengan kurir. 3. Pemeliharaan (maintenance). Tahap pemeliharaan arsip pada umumnya berkaitan dengan jadwal retensi. Pemeliharaan file elektronik dapat dijadwalkan secara rutin dengan menyimpan atau membuang file. 4. Disposisi (disposition). disposition). Tahap ini berkaitan dengan penentuan keberadaan arsip elektronik yang dibuat, apakah arsip tersebut disimpan atau dimusnahkan.