Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TEKNIK REPORTASE DAN WAWANCARA

Oleh
FARIS WICAKSONO 41182191160000
ALDY ADRYAN 41182191160000
LABIB RAMDHANI 41182191160071

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM “45’’ BEKASI
2019
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Kehadiran media massa di tengah perkembangan ilmu dan tekhnologi semakin tersa penting.
Informasi yang disajikan kepada khalayak pun harus semakin cepat dan tepat. Ketidaktepan
informasi yang sampai kepada khalayak akan menimbulkan ketidakpercayaan khalayak kepada
media massa tersebut dan kitidak tepatan menyampaikan informasi akan mengurangi
kepercayaan pembaca.
Perkembangan terhadap tekhnologi yang semakin canggih, menuntut kita sebagai manusia untuk
memperoleh pengetahuan yang luas dengan melalui dari berbagai media. Wawancara merupakan
salah satu metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya
langsung kepada narasumber. Sedangkan reportase merupakan salah satu sumber informasi yang
dianggap penting untuk dikonsumsi.
Dengan makalah ini saya akan membahas tentang pengertian dan fungsi wawancara dan
reportase.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian dan Fungsi Wawancara ?
2. Apa itu Pengertian dan Fungsi Reportase ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi wawancara.
2. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi Reportase.
Bab II
Pembahasan

A. Pengertian dan Fungsi Wawancara


1. Pengertian Wawancara.
Wawanacara merupakan salah satu metode pengumpulan bahan berita (data atau fakta).
Pelaksanannya bisa dilakukan secara langsung bertatap muka (face to face) deng orang yang di
wawancarai (Interview), atau secara tidak langsung dengan melalui telephone, internet atau surat
(wawancara tertulis termasuk lewat e-mail dan sms). Atau wawancara ialah tanya jawab dengan
seseorang yang diperlukan untuk dimintai keteranganb mengenai suatu hal.
Sedangkan pengertian dari beberapa ahli, pengertian wawancara ialah :
a. Robert Khan dan Channel
Wawanacara adalah pola khusus dari interaksi dimulai secara lisan untuk tujuan tertentu dan
difokuskan pada daerah konten yang spesifik dengan proses eliminasi dari bhaan-bahan yang
tidak ada hubungnnya secara berkelanjutan.
b. Koentjaraningrat
Wawancara adalah cara yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan
informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi tatap muka.

c. Lexy J. Moleong
Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,
yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan diwawancarai (yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu).

Wawanacara bertujuan untuk mengumpulkan data dan fakta dalam rangka menyusun berita, agar
menjadi berita yang memenuhi persyaratan sehingga layak dimuat di media massa. Kegiatan
wawancara bertujuan menggali informasi sebanyak mungkin untuk mendapatkan jawaban yang
bernilai, dan menarik.
Wawancara bahkan tidak hanya dipandang sebagai salah satu metode jurnalistik untuk
mengumpulkan informasi, tetapi juga sudah merupakan bagian dari penyajian informasi itu
sendiri yang kerap disebut sebagai “Wawanacara ekseklusif”. Hasil wawancara disajikan dalam
bentuk tanya jawab, seolah hendak membawa pembaca turut bertanya pada narasumber atau
orang yang diwawancarai tentang satu atau berbagai masalah atau memberi tahu pembaca
bagaimana peawancara menggali informasi dari narasumber.
2. Fungsi Wawancara
Wawancara dapat mengumpulkan atau menyampaikan informasi, mempengaruhi sikap orang-
orang dan kadang mempengaruhi perilaku orang lain. wawancara juga memungkinkan untuk
menafsirkan atau menjelaskan pertanyaan-pertanyaan secara lebih mudah, sehingga
meningkatkan kemungkinan mendapatkan jawaban dari narasumber.
Fungsi wawancara pada dasarnya dapat digolongkan menjadi tiga golongan yakni :
a. Sebagai metode Primer
Wawancara dijadikan satu-satunya alat pengumpul data atau sebagai metode diberi kedudukan
yang utama dalam serangkaian metode-metode pengimpulan lainnya, itu akan memiliki ciri
sebagai metode primer.
b. Sebagai metode Pelengkap
Sebaliknya jika digunakan sebagai alat untuk mencari informasi-informasi yang tidak dapat
diperoleh dengan cara laian, itu akan menjadi metode pelengkap.
c. Sebagai kriterium
Pada saat-saat tertentu metode wawancara digunakan untuk menguji kebenaram dan kemantapan
suatu data yang telah diperoleh dengan cara lain, seperti observasi, test, quesioner dan
sebagainya. Dalam fungsinya sebagai kriterium, wawancara harus diselenggarakan dengan hati-
hati sebab untuk dijadikan batu penilai, wawancara tidak boleh diragukan kemampuannya untuk
menggali fakta-fakta secara teliti.
Dari tiga golongan fungsi itu tidak termasuk golongan yang satu mempunyai harga yang lebih
tinggi dari yang lain. sebagai metode primer, wawancara mengemban suatu tugas yang sangat
penting. Sebagai pelengkap metode, wawancara menjadi sumber informasi yang sangat berharga.
Dan sebagai kriterium, wawancara menjadi alat yang memberikan pertimbangan yang
memutuskan. Ditinjau dari segi tersebut, tiga fungsi itu memperlihatkan bahwa wawancara
merupakan suatu metode yang seba guna.
B. Pengertian dan Fungsi Reportase
1. Pengertian Reportase
Reportase adalah kegiatan meliputi berita dari narasumber, kemudia ditulis dalam naskah berita
atau dilaporkan kepada pemirsa. Reportase adalah laporan pandangan mata, baik secara langsung
atau tertunda dari lokasi peristiwa.
Di sini, reportase selain melaporkan apa yang dilihat di lapangan, juga
menambahkan tambahan informasi yang ada kesesuannya dengan peristiwa yang akan
berlangsung. Misalnya :
1. Latar belakang,
2. Maksud tujuan,
3. Dalam rangka apa peristiwa diadakan,
4. Hal serupa kapan pernah diadakan, dan lain –lain.

Sifat reportase adalah sistematis dan kronologis. Naskah reportase berbentukpointers yang berisi
hal-hal penting saja dan yang ada kaitan dengan apa yang dilaporkan. Di sini, reporter dalam
melakukan reportase tinggal mengombinasikan apa yang dilihatnya dengan referensi lain yang
relevan, yang sudah dicatat dalam bentuk pointers.
Dalam proses reportase ini, reporter dituntut memiliki keterampilan dalam melaporkan, dan
keterampilan ini hanya dapat diperoleh melalui pengalaman. Semakin banyak melakukan
reportase, seorang reporter akan semakin matang dalam melakukan reportase langsung di
lapangan. Sebelum melakukan reportase, seorang reporter perlu mempersiapkan diri secara
sempurna, khususnya mencari bahan-bahan reportase yang relevan.
Dengan bahan-bahan yang telah dipersiapkan secara matang sebelum melakukan reportase,
reporter tidak akan kehabisan bahan dan kata-kata sehingga reportase dapat berjalan dengan
lancar, tanpa ada kesalahan sedikit pun. Penjelasan masalah hangat dengan cara reportase dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Siaran Langsung
Siaran Langsung adalah reportase yang dilakukan secara langsung di lapangan serta penyiaran
gambar secara langsung kepada khalayak. Apa yang dilaporkan dan gambar apa yang diambil
saat itu, langsung dipancarluaskan atau ditransmisikan, dan secara langsung dapat didengar atau
ditonton oleh khalayak pendengar atau pemirsa. Pada siaran langsung, kesalahan ucapan reporter
dapat langsung diketahui oleh khalayak. Oleh karena itu, reporter siaran langsung harus lebih
ekstra hati-hati dalam melakukan reportase. Reporter yang melakukan reportase dapat dibantu
oleh reporter lain dalam mencari dan mewancarai narasumber yang ada di tengah masyarakat
atau di tengah-tengah hadirin. Di sini, reporter yang melakukan reportase juga bertindak sebagai
anchoratau telangkai untuk mempersiapkan reporter lain melakukan wawancara dengan
narasumber yang ditemui di lapangan.
b. Siaran tertunda
Pada siaran tunda, hasil reportase tidak disiarkan secara langsung kepada khalayak,
tetapidirekam dulu dalam pita tape. Materi ini kan disiarkan sesuai waktu yang telah
direncanakan. Jika sewaktu melakukan reportase terjadi kesalahan, kesalahan ini masih dapat
diperbaiki atau dihilangkan di ruang pengeditan. Hal ini dimungkinkan karena siaranya bersifat
tunda. Materi dapat pula disunting kembali untuk disesuaikan durasi waktunya dengan alokasi
yang tersedia. Masa pengeditan ini disebut pascaproduksi. Materi siaran yang sudah siap siar
disebut materi siap siar. Dengan demikian, perbedaan antara siaran langsung dan siaran tunda
dapat dilihat dari materi siaranya. Jika “ diambil dan langsung disiarkan” disebut siaran
langsung, tetapi jika“diambil tetapi tidak langsung disiarkan melainkan direkam dulu” maka
disebut siaran tunda.
Jadi, materi siaran tunda merupakan materi siap siar. Siaran langsung dan siaran tunda disajikan
dalam bentuk reportase atau siaran pandangan mata. Keduanya merupakan bentuk penyajian
penjelasan masalah hangat, dan bukan penyajian berita. Reportase adalah reportase, sedangkan
berita adalah berita.
2. Fungsi Reportase
a. Melaporkan berita dan menjelaskan dari tempat kejadian secara langsung.
b. Memberikan informasi langsung dari tempat kejadian.

Bab III
Penutup

A. Simpulan
Wawancara ialah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keteranganb
mengenai suatu hal. Dan wawancara mempunyai 3 fungsi yakni ebagai metode primer, sebagai
metode pelengkap dan sebagai kriterium.
Reportase adalah laporan pandangan mata, baik secara langsung atau tertunda dari lokasi
peristiwa.

B. Saran dan Kritik


Atas ijin Allah yang maha kuasa, kami dapat menyelesaikan dan mewujudkan makalah ini
sebagaimana niat pertama yakni untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pengampu mata
kuliah Manajemen dakwah. Dalam makalah ini tentu masih ada kekurangan dan mungkin
terdapat kekeliruan atau ketidakcocokan di hati pembaca. Maka dari itu, diperlukan ungkapan
kritik dan juga saran dari para pembaca demi kualitas makalah yang lebih baik lagi.
Dari makalah ini penulis selalu berharap semoga apa yang ada di dalam makalah ini bisa
bermanfaat dan berguna untuk pembaca supaya bisa diaplikasikan dalam kehidupan yang nyata.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami selaku
penulis meminta maaf. Selamat membaca.
DAFTAR PUSTAKA

Syamsul, Asep M. Romli. 2009. Jurnalistik Praktis. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.


Junaedi, Fajar. 2013. Jurnalisme Penyiaran dan Reportase Televisi. Jakarta: Kencana.
Wahyudi, J.B. 1996. Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. Jakarta: PT Pustaka Utama
Grafiti.
http;//faris12metalcore.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-fungsi-wawancara-
menurut.html?m=1
http://www.gurupendidikan.co.id/8-jenis-bentuk-dan-pengertian-wawancara-menurut-para-ahli-
beserta-contohnya/

Anda mungkin juga menyukai