Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. Roy S. Werinussa
2. Bonnita Ferdinandus
3. Tris Wamese
4. Alfindo Mainassy
5. Adolfina Wattimena
6. Alda Melaira
7. Alicia Keren Sopaheluwakan
8. Aprildo Seay
9. Niken Natalia R. Warkey (ketua)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya yang telah
dilimpahkan bagi kita , sehingga kami dapat merangkai kata dalam menyajikan makalah tentang Uang
dan Lembaga Keuangan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan makalah ini di latar belakangi untuk memberikan informasi seputaran Uang dan Lembaga
Keuangan kepada kita semua.

Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang disusun ini masih belum atau jauh
dari sempurna untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami kelompok butuhkan
untuk lanjutan penyempurnaan penyusunan makalah ini .

Akhir kata, tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas segala bentuk dukungan dari berbagai pihak
demi kelangsungan penyelesaian dalam penulisan makalah yang kami buat ini.

Ambon, 3 Juli 2021

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................iii

A. LATAR BELAKANG............................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................................4-5
C. TUJUAN PENULISAN........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................iv

A. Uang..................................................................................................................................................6
1. Pengertian Uang.........................................................................................................................6
2. Sejarah atau Perkembangan Uang..........................................................................................6-9
3. Kriteria atau Syarat-syarat suatu benda dikatakan sebagai Uang.........................................9-10
4. Jenis-jenis Uang...................................................................................................................10-11
5. Fungsi dan Peranan Uang dalam Perekonomian.................................................................11-13
6. Nilai Uang dan Macam-macam Nilai Uang...........................................................................13-14
B. Lembaga Keuangan.........................................................................................................................14
1. Pengertian Lembaga Keuangan................................................................................................14
2. Peran Lembaga Keuangan...................................................................................................14-16
3. Pengertian Lembaga Keuangan Bank..................................................................................16-18
4. Pengertian Lembaga Keuangan Non-Bank..........................................................................17-18

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................v

A. KESIMPULAN..................................................................................................................................19
B. SARAN.............................................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................................vi

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Uang merupakan alat pembayaran yang berlaku sekarang untuk semua transaksi jual-beli baik secara
langsung maupun tidak secara langsung. Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang
lebih mudah dari pada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam
sistem ekonomi modern, karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk
melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan
menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang
kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.

Lembaga Keuangan menurut UU No.14/1967 Pasal 1 ialah semua badan yang melalui kegiatannya di
bidang keuangan, menaruh uang dari dan menyalurkannya dalam masyarakat. Artinya kegiatan yang
dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Lembaga Keuangan
merupakan lembaga yang menghubungkan antar pelaku ekonomi sektor rumah tangga dan sektor
perusahaan dalam melakukan interaksi ekonomi. Sektor rumah tangga melakukan hubungan dengan
lembaga keuangan karena kebutuhan sektor rumah tangga untuk mengalokasikan sebagai pendapatan
untuk ditabung di lembaga keuangan. Sedangkan sektor perusahaan membutuhkan dana dari lembaga
keuangan untuk membiayai kegiatan investasi perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH

1) Apa itu uang?

2) Bagaimana Sejarah atau Perkembangan Uang?

3) Apa saja Kriteria atau Syarat-syarat suatu benda dikatakan sebagai Uang?

4) Apa saja Jenis-jenis Uang?

5) Bagaimana Fungsi dan Peranan Uang dalam Perekonomian?

6) Apa itu Nilai uang dan Macam-macam Nilai Uang?

7) Apa itu Lembaga Keuangan ?

8) Apa saja Peran Lembaga Keuangan ?

9) Apa itu Lembaga Keuangan Bank ?

10) Apa itu Lembaga Keuangan Non-Bank ?


C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat dituliskan tujuan sebagai berikut.

 Mengetahui apa yang dimaksud dengan Uang


 Mengetahui Sejarah atau Perkembangan Uang
 Mengetahui Kriteria atau Syarat-syarat suatu benda dikatakan sebagai Uang
 Mengetahui Jenis-jenis Uang
 Mengetahui fungsi dan Peranan Uang dalam Perekonomian
 Mengetahui apa yang dimaksud Nilai Uang
 Mengetahui Macam-macam Nilai Uang
 Mengetahui apa yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan
 Mengetahui Peran Lembaga Keuangan
 Mengetahui apa yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan Bank
 Mengetahui apa yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan Non-Bank

BAB II
PEMBAHASAN

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

A. UANG
1. Pengertian Uang

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara
umum.

Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum
diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan
berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.

Selain definisi di atas, ada beberapa ahli ekonomi modern juga merumuskan pengertian dari uang,
antara lain:

Menurut Rollin G. Thomas dalam buku Our Modern Banking and Monetary System (1942), uang
adalah segala sesuatu yang siap sedia dan diterima secara umum untuk pembayaran barang, jasa,
dan harta kekayaan lainnya, serta bisa dipakai pula buat pembayaran utang.

 Menurut Dennis H. Robertson dalam bukunya, Money (1922), uang ialah segala sesuatu yang
umum diterima dalam pembayaran barang-barang.
 Menurut R.S. Sayer dalam bukunya, Modern Banking (1967), uang adalah segala sesuatu yang
umum diterima sebagai alat pembayar utang.
 Menurut A.C. Pigou dalam bukunya, The Veil of Money (1949), uang adalah segala sesuatu yang
umum dipergunakan sebagai alat tukar.
 Menurut Albert Geilord Hart dalam bukunya. Money, Debt and Economic Activity (1952), uang
adalah kekayaan yang bisa dipakai melunasi utang dalam jumlah tertentu pada waktu itu juga.
 Tri Kunawangsih & Anto Pracoyo, uang merupakan alat tukar yang diterima oleh masyarakat
sebagai alat pembayaran yang sah atas kesatuan hitungnya
 Rimsky K. Judisseno, uang adalah suatu media yang diterima dan digunakan oleh para pelaku
ekonomi untuk memudahkan dalam bertransaksi.

Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa uang adalah suatu alat yang telah
ditetapkan oleh pemerintah sebagai alat pertukaran atau pembayaran yang sah.

2. Sejarah Uang
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada
mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi
kebutuhannya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari
bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang
diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembangan selanjutnya
menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup
untuk memenuhi seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan
sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang
dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem ‘barter’ (pertukaran innatura) yaitu barang yang
ditukar dengan barang. Pertukaran barang dengan barang dapat terjadi jika syarat-syarat dapat
dipenuhi. Syarat-syarat itu sebagai berikut:

a) Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus memiliki barang yang akan ditukarkan.
b) Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus saling membutuhkan barang yang akan
dipertukarkan tersebut pada waktu yang sama.
c) Barang-barang yang akan dipertukarkan harus mempunyai nilai yang sama.

Namun, sesuai dengan makin berkembangnya kebudayaan manusia, sistem barter ini mengalami
kesulitan pertukaran. Bahkan, karena kebutuhan setiap orang semakin banyak dan beragam, maka
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tidak mungkin lagi ditempuh dengan cara barter. Kesulitan-
kesulitan yang dihadapi sistem barter yaitu sebagai berikut:

 Kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang dingginkan dan juga mau
menukarkan barang yang dimilikinya.
 Kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai
pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.
 Kesulitan karena barang yang akan dipertukarkan tidak bisa dibagi-bagi.
 Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan barang yang diinginkan terkadang lama, sehingga sulit
menentukan kapan barang akan diperoleh.

Karena menghadapi kesulitan dalam melakukan pertukaran barter, manusia terdorong untuk mencari
cara pertukaran yang lebih mudah. Sehingga manusia menggunakan barang-barang tertentu sebagai
alat tukar, barang-barang tersebut dikenal dengan uang barang. Contohnya: yaitu garam, kulit kerang,
bulu unggas, tembaga, gading, senjata, dan kulit hewan. Pada umumnya benda-benda yang digunakan
sebagai uang barang oleh masyarakat setempat memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

 Digemari oleh masyarakat setempat;


 Jumlahnya terbatas; dan
 Mempunyai nilai tinggi.

Namun dalam kenyataannya uang barang tersebut masih mengandung kelemahan juga.
Kelemahannya, yaitu: sulit dipindahkan, tidak tahan lama, sulit disimpan, nilainya tidak tetap, sulit
dibagi tanpa mengurangi nilainya, serta masih bersifat lokal. Kesulitan pertukaran dengan
menggunakan uang barang tersebut mendorong manusia untuk menetapkan benda yang dapat
digunakan sebagai perantara tukar-menukar. Benda yang dianggap cocok sebagai alat tukar-menukar
adalah logam (metallic money). Logam yang digunakan adalah emas dan perak (full bodied money)
yang artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada
mata uang tersebut. Alasan digunakan emas dan perak adalah sebagai berikut.

 Tidak mudah berkarat


 Emas dan perak merupakan barang yang dapat diterima oleh semua anggota masyarakat karena
memiliki nilai yang tinggi dan jumlahnya langka;
 Jika dipecah nilainya tetap (tidak berkurang); dan
 Tahan lama (tidak mudah rusak).

Akan tetapi, penggunaan emas dan perak juga masih mengandung kelemahan untuk memenuhi
tuntutan kebutuhan pertukaran masyarakat. Kelemahannya sebagai berikut.

 Sukar disimpan dan sukar dibawa.


 Jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak mudah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan
pertukaran.
 Sulit dilakukan transaksi dalam jumlah besar.
 Kandungan emas tiap daerah tidak sama sehingga menyebabkan persediaan emas tidak sama.

Dengan kesulitan yang dihadapi uang logam tersebut maka diciptakannya uang kertas. Uang kertas
yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang
disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya.
Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung)
sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat
tukar.

Di Indonesia, sekarang beredar uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan Bank Indonesia. Uang
kertas yang beredar merupakan uang kertas kepercayaan (fiduciary) atau uang tanda (token money).
Disebut uang kepercayaan karena nilai bahan untuk membuat uang jauh lebih rendah daripada nilai
yang tertera (tertulis) dalam uang. Uang kertas juga merupakan uang tanda, karena masyarakat
bersedia menerima uang kertas dengan alasan terdapat tanda sah sebagai uang yang dikeluarkan oleh
pemerintah.

3. Kriteria atau Syarat-syarat Uang

Ada beberapa kriteria atau syarat-syarat suatu benda dikatakan sebagai uang, sebagai berikut:

 Dapat Diterima oleh Masyarakat Umum (Acceptability)

Uang yang beredar di Indonesia diterima oleh masyarakat umum karena masyarakat percaya bahwa
uang tersebut dapat digunakan sebagai alat tukar dan alat pembayaran.

 Mudah Disimpan dan Nilainya Tetap (Stability of Value)

Uang yang beredar di Indonesia mudah disimpan. Bentuknya kecil sehingga praktis menyimpannya.
Kalian dapat menyimpan uang di saku maupun di dompet karena ukuran uang tidak besar. Misalnya:
uang Rp10.000,00 yang kalian simpan di saku selama seminggu tetap bernilai Rp10.000,00.

 Mudah Dibawa ke Mana-mana (Portability)

Uang kertas dan uang logam mudah dibawa ke mana-mana karena ukurannya kecil dan tidak berat.
Namun demikian, jika kalian mempunyai uang logam cukup banyak agak berat untuk membawanya.
Kalian dapat menukarkannya dengan uang kertas dengan nilai yang sama.

 Mudah Dibagi Tanpa Mengurangi Nilai

Jika kalian mempunyai selembar uang kertas ratusan ribu rupiah dan ingin menggunakannya untuk
membeli buku seharga Rp20.000,00, kalian tidak mengalami kesulitan. Penjual buku akan memberikan
uang pengembalian Rp80.000,00. Dengan demikian, selembar uang ratusan ribu rupiah tersebut dapat
dibagi tanpa mengurangi nilainya.

 Jumlahnya Terbatas Sehingga Tetap Berharga

Uang kertas dan uang logam dicetak dengan jumlah terbatas untuk menjaga nilainya. Uang tersebut
juga dibuat dari bahan khusus dan diberi ciri khusus sehingga sulit untuk dipalsukan.

 Ada Jaminan

Uang yang beredar di Indonesia dijamin oleh pemerintah. Oleh karena itu, semua orang mau menerima
uang sebagai alat pertukaran dan pembayaran yang sah. Uang kertas yang beredar merupakan uang
kertas kepercayaan (fiduciary) atau uang tanda (token money). Disebut uang kepercayaan karena nilai
bahan untuk membuat uang jauh lebih rendah daripada nilai yang tertera (tertulis) dalam uang. Uang
kertas juga merupakan uang tanda, karena masyarakat bersedia menerima uang kertas dengan alasan
terdapat tanda sah sebagai uang yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Penggunaan uang kertas mempunyai berbagai keuntungan dan kerugian. Keuntungan tersebut adalah
sebagai berikut:

 Ongkos bahan dan pembuatan murah.


 Mudah dibawa.

Adapun kelemahan dari penggunaan uang kertas adalah sebagai berikut.:

 Terkadang mudah dipalsukan.


 Tidak tahan lama.

Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menuntut adanya alat pembayaran yang lebih mudah
dan aman. Sekarang banyak diciptakan uang giral, yaitu rekening atau tagihan pada suatu bank yang
dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran. Contohnya cek, giro bilyet, telegraphic transfer, kartu
kredit (credit card), dan traveler’s check (cek perjalanan).

4. Jenis-Jenis Uang

Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis.

 Berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat uang, uang dibedakan menjadi:
1) Uang logam, yaitu uang yang dibuat dari logam. Umumnya nominal uang logam ini sangat
kecil, contohnya: uang Rp100,00 Rp200,00, Rp500,00, dan Rp1000,00. Uang tersebut dapat
dibuat dari emas, perak, tembaga, atau nikel dengan bentuk dan kadar berat tertentu serta
dengan ciri-ciri tertentu pula untuk menghindari pemalsuan. Ciri-ciri tersebut diumumkan oleh
pemerintah agar diketahui masyarakat.
2) Uang kertas, yaitu uang yang dibuat dari kertas, contohnya uang Rp1.000,00, Rp2.000,00,
Rp5.000,00, Rp10.000,00, Rp20.000,00 Rp50.000,00, Rp75.000,00, Rp100.000,00. Uang
tersebut dibuat dengan kertas khusus supaya sulit dipalsukan.
 Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya, uang dibedakan menjadi:
1) Uang kartal (kepercayaan), yaitu uang yang dikeluarkan oleh negara berdasarkan undang-
undang dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Uang kartal di negara kita terdiri atas
uang logam dan uang kertas.
2) Uang giral (simpanan di bank), yaitu dana yang disimpan pada rekening koran di bank-bank
umum yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran dengan
perantara cek, bilyet giro, atau perintah membayar. Uang giral dikeluarkan oleh bank umum
dan merupakan uang yang tidak berujud karena hanya berupa saldo tagihan di bank. Cek
adalah perintah yang diterima pihak lain sebagai alat pembayaran atau perintah kepada bank
untuk membayar dengan uang tunai. Giro adalah pemindahan dari uang giral ke rekening
orang lain tapi tidak berupa cash.
 Berdasarkan daerah berlakunya, uang dibedakan menjadi:
1) Uang domestic, uang yang berlaku hanya di Negara tertentu saja, di luar Negara tersebut
mungkin saja berlaku ataupun tidak.
2) Uang internasional, uang yang berlaku dan diakui berbagai Negara di dunia.
 Berdasarkan nilainya, uang dibedakan menjadi:
1) Uang bernilai penuh (full bodied money), yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) sama
dengan nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang bernilai penuh terbuat dari logam dari
emas.
2) Uang tidak bernilai penuh (representative full bodied money), yaitu uang yang nilai bahannya
(nilai intrinsik) lebih rendah daripada nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang tidak bernilai
penuh terbuat dari kertas.
5. Fungsi dan Peran Uang dalam Perekonomian

Secara umum, uang dibagi menjadi 2 fungsi, yaitu:

a) Fungsi Asli, yaitu fungsi yang melekat pada uang saat uang itu diciptakan. Fungsi asli uang sendiri
memiliki. Uang sebagai alat transaksi ini memiliki 2 fungsi asli, yaitu:
 Sebagai Alat Tukar Umum (medium of excange)

Uang berfungsi sebagai alat tukar umum apabila uang dipergunakan untuk membeli atau mendapatkan
barang dan atau jasa. Contohnya ketika seseorang ingin membeli sesuatu maka ia harus menukarkan
uang yang dia punya untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Misalnya ketika Indah akan membeli
buku, maka akan terjadi transaksi dimana antara penjual dan Indah melakukan tukar-menukar antara
buku dengan uang.

 Sebagai Satuan Hitung (unit of account)

Uang berfungsi untuk menentukan besarnya nilai atau harga suatu barang dan jasa, misalnya: harga
sebuah kalkulator Rp150.000,00 dan harga sebuah buku Rp20.000,00. Selain itu uang juga dapat
dijadikan sebagai alat untuk mengukur tingkat kekayaan seseorang, misalnya kekayaan Ibu Alexandra
senilai Rp 542.980.000.000 dan lain sebagainya.

b) Fungsi Turunan, yaitu fungsi yang muncul setelah uang diciptakan. Berdasrkan fungsi turunan
uang memiliki 5 fungsi, yaitu:
 Sebagai Alat Pembayaran

Sebagai alat pembayaran, apabila uang digunakan untuk melunasi kewajiban. Contoh: penggunaan
uang untuk membayar utang, membayar rekening listrik, membayar pajak, dan membayar uang
sekolah.

 Sebagai Alat Untuk Menabung

Keadaan keuangan seseorang kadang tidak tetap. Suatu hari mempunyai kelebihan uang, dan di
waktu yang lain kekurangan uang untuk pembayaran tertentu. Di waktu ada kelebihan uang, kalian
dapat menggunakan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, dan
sebelum digunakan dapat kalian tabung terlebih dahulu.

 Sebagai Pemindah Kekayaan

Jika orang tua kalian mempunyai tanah di desa, padahal orang tua kalian tersebut tinggal di kota
karena bekerja; tanah yang di desa dapat dijual untuk membeli tanah di kota untuk tempat tinggal.
Dengan begitu, orang tua kalian tidak perlu mengontrak rumah, melainkan tinggal di rumah sendiri.
Dalam hal ini, uang berfungsi sebagai pemindah kekayaan bagi orang tua kalian, yaitu memindahkan
kekayaan yang berupa tanah.

 Sebagai Pembentuk/Penimbun Kekayaan

Uang dapat digunakan untuk membentuk kekayaan. Kalian dapat menabung sedikit demi sedikit untuk
persiapan melanjutkan studi nanti. Setiap ada kenaikan jumlah tabungan (hal-hal lain dianggap tetap),
maka kekayaan kalian tersebut bertambah. Tambahan kekayaan tersebut pada dasarnya merupakan
pembentuk/ penimbun kekayaan.

 Sebagai Alat Pendorong kegiatan Ekonomi

Uang dapat merangsang seseorang untuk melakukan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, uang
berfungsi sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Benarkah demikian? Ya, karena demi
uang banyak orang bekerja keras setiap harinya. Sebaliknya, orang lebih mudah melakukan kegiatan
ekonomi jika ia mempunyai modal.
Peranan Uang ini berkaitan dengan 2 sektor, yaitu:

a. Sektor Riil Perekonomian, berhubungan dengan barang dan jasa.


b. Sektor Moneter, yaitu mengenai uang itu sendiri.

Kedua sektor ini memiliki keterkaitan yang erat, dimana tidak bias dipisahkan.

Peranan lain dari uang dalam perekonomian, yaitu:

1) Sebagai Indikator Kemajuan sebuah Bangsa.

Ketika suatu bangsa dikatakan maju, biasanya dilihat dari kondisi perekonomiannya.

2) Sebagai Indikator Stabilitas Ekonomi

Bangsa yang modern adalah bangsa dimana kemajuan dan kemauan serta kemampuan untuk memilih
dan mengambil keputusan itu secara mandiri. Karena ketika suatu bangs atau Negara dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri maka mereka tidak akan bergantung kepada bangsa lain yang bias mengganggu
stabilitas ekonominya sendiri.

3) Sebagai Indikator Modernisasi Bangsa

Perekonomian yang modern adalah perekonomian yang menjunjung tinggi alokasi sumber ekonomi.
Ketika orientasi untuk mencapai laba dan juga peningkatan pendapatan sudah dicapai maka dapat
menandai kemajuan atau modernisasi dalam bidang ekonomi di suatu Negara.

Jadi Fungsi dan Peranan Uang ini sendiri menjadi alat pengukur.

6. Nilai Uang dan Macam-macam Nilai Uang

Nilai uang adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan sejumlah barang tertentu. Nilai
uang tersebut dapat dibedakan menjadi tiga macam.

 Nilai Nominal

Nilai nominal uang adalah nilai yang tertera/tertulis pada setiap mata uang yang bersangkutan. Contoh:
pada uang Rp50.000,00 tertera angka lima puluh ribu rupiah, maka nilai nominal uang tersebut adalah
lima puluh ribu rupiah.

 Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik uang adalah nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang. Contoh: untuk membuat
uang kertas Rp50.000,00 diperlukan kertas dan bahan lainnya yang harganya Rp3.000,00, maka nilai
intrinsik uang tersebut adalah Rp3.000,00

 Nilai riil uang

adalah nilai yang dapat diukur dengan jumlah barang dan jasa yang dapat ditukar dengan uang itu.
Jika uang Rp1.000,00 dapat ditukar dengan satu gelas minuman teh, maka dapat dikatakan bahwa
nilai riil uang Rp1.000,00 adalah segelas minuman teh.

Dilihat dari penggunaannya, nilai uang dibedakan menjadi nilai internal uang dan nilai eksternal uang.

 Nilai internal uang

adalah daya beli uang terhadap barang dan jasa. Contoh: dengan uang Rp5.000,00 kalian dapat
membeli sebuah buku tulis, maka nilai internal uang Rp5.000,00 tersebut adalah sebuah buku tulis.

 Nilai eksternal uang

Nilai eksternal uang adalah nilai uang dalam negeri, jika dibandingkan dengan mata uang asing, yang
lebih dikenal dengan kurs. Kurs ada dua macam yaitu kurs jual dan kurs beli. Kurs jual adalah kurs
yang berlaku apabila bank menjual valuta asing. Sedangkan kurs beli adalah kurs yang berlaku apabila
bank membeli valuta asing. Contoh: kalian dapat menukarkan uang Rp9.000,00 dengan satu dollar
Amerika Serikat di bank yang melayani penukaran valuta asing. Dalam hal ini nilai kurs Rupiah
terhadap dollar Amerika Serikat (US $1 = Rp9.000,00).

B. Lembaga Keuangan
1. Pengertian Lembaga Keuangan

Lembaga Keuangan sendiri menurut Undang – Undang No. 14 / 1967 Pasal 1 ialah, Semua badan
yang melalui kegiatan – kegiatannya di bidang keuangan, menaruh uang dari dan menyalurkannya ke
dalam masyarakat. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan
bidang keuangan. Lembaga keuangan di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank.

2. Peranan Lembaga Keuangan

Lembaga Keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan – kegiatan di bidang keuangan
mempunyai peranan sebagai berikut :’

o Pengalihan Aset (assets Transmutation)


o Likuiditas (liquidity)
o Alokasi pendapatan (incon allocation)
o Transaksi (transaction)
 Pengalihan Aset (asset transfer)

Lembaga Keuangan memiliki asset dalam bentuk “janji – janji untuk membayar” atau dapat diartikan
sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai dengan kebutuhan
peminjam. Dana pembiayaan aset tersebut diperoleh dari tabungan masyarakat. Dengan demikian
lembaga keuangan sebenarnya hanyalah mengalihkan atau memindahkan kewajiban peminjam
menjadi suatu asset dengan suatu jangka waktu jatuh tempo sesuai keinginan penabung. Proses
pengalihan kewajiban menjadi suatu asset disebut transmutasi kekayaan atau asset transimutation.

 Likuiditas (liquidity)

Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan.
Beberapa sekuritas sekunder dibeli sektor usaha dan rumah tangga terutama dimaksudkan untuk
tujuan likuiditas. Sekuritas sekunder seperti tabungan, deposito, sertifikat deposito yang diterbitkan
bank umum memberikan tingkat keamanan dan likuiditas yang tinggi, di samping tambahan
pendapatan.

 Realokasi Pendapatan (income reallocation)

Dalam kenyataannya di masyarakat banyak individu memiliki penghasilan yang memadai dan
menyadari bahwa di masa datang mereka akan pensiun sehingga pendapatannya jelas akan
berkurang. Untuk menghadapi masa yang akan datang tersebut mereka menyisihkan atau
merelokasikan pendapatannya untuk persiapan di masa yang akan datang. Untuk melakukan hal
tersebut pada prinsipnya mereka dapat saja membeli atau menyimpan barang, misalnya : tanah, rumah
dan sebagainya, namun pemilikan sekuritas sekunder yang dikeluarkan lembaga keuangan, misalnya :
program tabungan, deposito, program pensiun, polis asuransi atau saham – saham adalah jauh lebih
baik jika dibandingkan dengan alternatif pertama.

 Transaksi (transaction)

Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi keuangan, misalnya : rekening giro,
tabungan, (deposito dan sebagainya, merupakan bagian dan sistem pembayaran. Giro atau rekening
tabungan tertentu yang ditawarkan bank pada prinsipnya dapat berfungsi sebagai . Produk – produk
tabungan tersebut dibeli oleh rumah tangga dan unit usaha untuk mempermudah mereka melakukan
penukaran barang dan jasa. Dalam hal tertentu, ekonomi membeli sekuritas sekunder (misalnya giro)
untuk mempermudah penyelesaian transaksi keuangannya sehari – hari.

Dengan demikian lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara keuangan yang
menyediakan jasa – jasa untuk mempermudah transaksi moneter.

3. Lembaga Keuangan Bank (Bank)

Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk
menerima simpanan uang, dan meminjamkan uang. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti
tempat penukaran uang. Definisi bank menurut Undang – Undang yang lama yaitu Undang – Undang
Pokok Perbankan No. 14 tahun 1967, Bank adalah Lembaga Keuangan yang usaha pokonya
memberikan kredit dan jasa- jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

Sedangkan Menurut Undang – Undang Perbankan yang baru yaitu Undang – Undang No. 7 tahun
1992 dan No. 10 / 1998 definisi bank adalah : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini
menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan
yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan
deposit.

Tugas bank secara umum :

 Menghimpun dana atau tempat penyimpanan uang masyarakat


 Memberi atau menyalurkan kredit kepada masyarakat
 Sebagai perantara dalam lalu lintas pembayaran

Fungsi Bank 

Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai finansial intermediary. Secara lebih spesifik
bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agen of development, agent of services.

 Agent of trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam penghimpunan dana maupun
dalam penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi dengan
kepercayaan

 Agent of development

Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan bank


berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian
disektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan
distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi ,distribusi
dan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi,
distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

 Agent of servies

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana, bank juga memberikan
penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat
kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa
jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, dan penyelesaian tagihan.

Ketiga fungsi bank diatas dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi
bank dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan sebagai lembaga perantara
keuangan (finansial intermediary institution).

4. Lembaga Keuangan Non-Bank 

Lembaga keuangan bukan bank ini tidak berarti lembaga keuangan ini tidak melakukan kegiatan


keuangan seperti halnya yang dilakukan oleh bank, hanya saja lembaga keuangan bukan bank ini
merupakan lembaga yang memberikan jasa dalam hal keuangan namun bukan merupakan bank.
Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) ini juga dapat menarik dana dari masyarakat namun secara
tidak langsung seperti lembaga pembiayaan yang terdiri dari leasing, factoring, pembiayaan konsumen
dan kartu kredit, perusahaan perasuransian, dan sebagainya. Lembaga keuangan bukan bank
(LKBB) ini didirikan dengan tujuan :

 Untuk mendorong perkembangan pasar modal.


 Untuk membantu permodalan perusahaan yang ekonominya lemah.

Pendirian LKBB antara lain untuk memberikan pembiayaan dalam bentuk pinjaman jangka panjang
atau menengah dan penyertaan saham pada perusahaan.
Contoh LKBB jenis pembiayaan pembangunan (development finance corporation) di Negara kita antara
lain :

 PT Indonesia Development Finance Company, didirikan tahun 1972


 PT Private Development Finance Commpany of Indonesia, didirikan tahun 1973
 PT Bahana Pembina Usaha Indonesia, yang ditahun 1973 sebagai lembaga jenis

investasi tetapi sejak 1978 berubah menjadi Lembaga Pembiayaan Pembangunan.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
a. Uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran yang sah dalam berbagai transaksi dan berlaku di dalam
wilayah tertentu. Para ahli dan pemikir ekonomi biasanya memberikan makna yang
berbeda-beda mengenai uang. Meskipun demikian, pengertian umum uang adalah
sama, yakni benda yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.
b. Syarat-syarat uang adalah sebagai berikut. Diterima umum (acceptability), Mudah
disimpan, Mudah diangkut atau mudah dibawa (portable), Mudah dibagi-bagi, Tidak
mudah rusak (durability), Mempunyai kestabilan nilai (stability of value), Harus ada
kontinuitas.
c. Fungsi uang yang sedemikian penting itu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: fungsi
primer, fungsi sekunder, dan fungsi dinamis.
d. Ada dua lembaga keuangan yang penting, yakni bank dan lembaga keuangan bukan
bank. Usaha pokok bank adalah (a) menghimpun dana dari masyarakat; (b)
memberikan kredit kepada masyarakat; (c) memberikan jasa-jasa lalu lintas
pembayaran; dan (d) memberikan jasa-jasa dalam peredaran uang. Usaha pokok
bank ini melekat secara inheren dalam setiap bank.

B. SARAN
Semoga dengan adanya Makalah ini dapat memotivasi kita semua untuk mempelajari tentang
Uang dan Lembaga Keuangan dengan baik dan dapat dimengerti, juga penulis harapkan dapat
berguna bagi kita semua sehingga bisa memperluas wawasan dan pengetahuan kita.
DAFTAR PUSTAKA
 William, Abraham. 2021. “Pengertian Uang Menurut Para Ahli dan Sejarah Singkatnya
di Dunia”, https://tirto.id/pengertian-uang-menurut-para-ahli-dan-sejarah-singkatnya-di-
dunia-gbC7, diakses pada 1 Juli 2021 pukul 19.59.
 Edra, Rabia. 2018. “Pengertian Fungsi, Jenis, dan Sayarat Uang”,
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-fungsi-jenis-dan-syarat-uang, diakses
pada 1 Juli 2021 pukul 20.38.
 Gischa, Serafica. 2020. “Uang: Pengertian, Sejarah, Fungsi dan Jenisnya,
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/190000969/uang-pengertian-sejarah-
fungsi-dan-jenisnya, diakses pada 1 Juli 2021 pukul 20.55.
 Nurtjahja. 2013. “Ringkasan Uang dan Lembaga Keuangan, Teori Ekonomi Indocakti”,
https://paknurcahyo.wordpress.com/2013/02/05/ringkasan-uang-dan-lembaga
keuangan-teori-ekonomi-indocakti/, diakses pada 1 Juli 2021 pukul 21.15.
 Ramadhani, Riko. 2020. “Lembaga Keuangan: Pengertian, Fungsi, Dan Jenis”,
https://www.akseleran.co.id/blog/lembaga-keuangan/, diakses pada 1 Juli 2021 pukul
21.35.
 Ibnuismail. 2021. “Uang Adalah: Pengertian dan Perbedaannya dengan Mata Uang”,
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/uang-adalah/, diakses pada 1 Juli 2021 pukul
21.52.
 Anonim. 2015. “Makalah Ekonomi Uang dan Lembaga Keuangan”,
http://kumpulanskripdanmakalah.blogspot.com/2015/11/makalah-ekonomi-uang-dan-
lembaga_25.html?m=1, diakses pada 2 Juli 2021 pukul 11.04.
 Habibulloh, Rijal. 2014. “MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN”,
https://www.rijalhabibulloh.com/2014/12/makalah-tentang-uang-dan-lembaga.html?
m=1, diakses pada 1 Juli 2021 pukul 11.22.
 Anonim. 2017. “Uang dan Lembaga
Keuangan”,http://eviyuliani02.blogspot.com/2017/10/uang-dan-lembaga-
keuangan.html, diakses pada 3 Juli 2021 pukul 09.21.
 Forum Anak EKIS STAIN Wataampone. 2013. “Makalah Uang dan Lembaga
Keuangan”, https://web.facebook.com/ekis.stain.wtp/posts/makalah-uang-dan-
lembaga-keuanganmata-kuliah-bank-dan-lknboleh-irfan-syamdabab-
i/595994167078324/?_rdc=1&_rdr, diakses pada 3 Juli 2021 pukul 09.43.
 Setiabudi, Yuliana. 2018. “Uang dan Lembaga Keuangan”,
https://docplayer.info/72288270-Uang-dan-lembaga-keuangan.html, diakses pada 3
Juli 2021 pukul 09.48.
 Anonim. 2015. “Makalah Uang dan Lembaga Keuangan”, http://mylilism.blogspot.com/,
diakses pada 3 Juli 2021 pukul 09.21.
 http://e-journal.uajy.ac.id/1434/2/1MM01564.pdf
 Anonim. 2012. “Makalah Sejarah Uang”, , diakses pada 3 Juli 2021 pukul 10.08.
 https://www.anekamakalah.com/2012/10/makalah-sejarah-uang.html
 Aulia, Ade Cintia. 2015. “Materi Uang dan Lembaga Keuangan ppt”,
https://www.slideshare.net/AdeCintiaAulia/materi-uang-dan-lembaga-keuangan ,
diakses pada 3 Juli 2021 pukul 10.15.
 Anonim. 2014. “UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN”,
https://www.slideserve.com/cutler/uang-dan-lembaga-keuangan, diakses pada 3 Juli
2021 pukul 10.11.
 Anonim. 2014. “Sejarah Uang”, https://www.slideserve.com/yaholo/sejarah-uang,
diakses pada 3 Juli 2021 pukul 10.21.

Anda mungkin juga menyukai