Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN HUKUM MENURUT PARA AHLI SERTA PENJELASAN TENTANG SUBJEK HUKUM DAN

OBJEK HUKUM

DISUSUN OLEH:

Niken Natalia R. Warkey

12162201200062

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan resume yang berjudul Pengertian Hukum Menurut Para Ahli serta Penjelasan
tentang Subjek Hukum dan Objek Hukum ini tepat pada waktunya.

Resume ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Bapak Alex R. Tutuhatunewa, SH, M.Si pada mata
kuliah Aspek Hukum Dalam Bisnis. Selain itu, resume ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
pembaca maupun penulis tentang pengertian hukum yang dikemukakan oleh beberapa ahli serta
mengetahui tentang subjek hukum dan objek hukum..

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Alex R. Tutuhatunewa, SH, M.Si selaku dosen
mata kuliah Aspek Hukum Dalam Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan sesuai dengan mata kuliah yang dipelajari.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya melalui beberapa buku dan beberapa blog sehingga penulis dapat menggunakannya
sebagai referensi dalam pengerjaan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis
menerima kritik dan saran dari dosen serta pembaca yang lainnya guna untuk menyempurnakan tugas ini.

Ambon, 25 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………….iii

BAB I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………...1


b. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………….2
c. Tujuan Masalah ……………………………………………………………………………………..3

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Menurut Para Ahli ……………………………………………………………4


B. Subjek Hukum dan Objek Hukum ………………………………………………………………...5

BAB III. PANDANGAN PRIBADI

BAB IV. PENUTUP

a. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………6
b. Saran ………………………………………………………………………………………………….7

REFERENSI
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap manusia memiliki peraturan. Peraturan ini
berupa perintah atau larangan untuk melakukan sesuatu yang biasa disebut hukum.
Lebih jelasnya hukum dapat diartikan sebagai peraturan atau adat yang dibuat oleh badan
resmi atau pemerintah yang dianggap mengikat dan bertujuan untuk mengatur masyarakat agar
tertib dan teratur. Masyarakat membutuhkan hukum untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Hukum diciptakan untuk mengatur serta membatasi berbagai macam aktivitas masyarakat agar
terbentuk suatu tatanan hidup yang aman, tertib, dan berkeadilan. Selain itu Hukum juga memiliki
subjek dan objek. Subjek hukum dan objek hukum kedua hal ini berbeda tetapi memiliki
keterkaitan satu sama lain.
Hukum memang sangat memiliki arti yang luas, sehingga banyak pandangan tentang
pengertian hukum. Sehingga perlu dipelajari lebih mendalam agar lebih memahami tentang
hukum.

b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian hukum menurut para ahli?
2. Apa yang dimaksud dengan subjek hukum dan objek hukum?

c. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan tentang pengertian hukum menurut para ahli.
2. Menjelaskan tentang subjek hukum dan objek hukum.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Menurut Para Ahli


 Menurut Lang
Hukum adalah kompleks peraturan yang harus ditaati oleh orang-orang yang hidup
dalam masyarakat. Dengan demikian termasuk pula di dalamnya norma-norma
agama.
 Menurut John Austin, Law is the aggregate of rules recoqnized and acted on by courts
of justice. (Hukum adalah himpunan peratura-peraturan yang diakui oleh pengadilan,
dan atas dasar itulah hakim bertindak). Rumusan ini pun tidak tepat karena di luar
hukum masih ada norma-norma lainnya yang dipakai oleh hakim sebagai pedoman
dasar.
 Menurut Thomas Hobbes
Hukum adalah kebebasan untuk melakukan sesuatu.
 Menurut Lerminier
Hukum adalah keseluruhan hubungan antara mereka yang kemudian
menimbulkan/menciptakan kewajiban. Jadi tiap orang harus menghormati hak milik
orang lain.
 Menurut Victor Hugo, Le drit c’est le Juste et le vrai (Hukum adalah keadilan dan
kebenaran). Definisi inipun kurang dapat diterima, karena hukum belum tentu adil dan
benar.
 Menurut Van Kan
Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa yang diadakan untuk
melindungi kepentingan orang dalam masyarakat.
 Paul Scholten dalam bukunya “algemeen deel” menyatakan bahwa hukum itu suatu
petunjuk tentang apa yang layak dikerjakan dan apa yang tidak adil, jadi hokum itu
bersifat suatu perintah.
 Menurut Wirjono Prodjodikoro
Hukum adalah sebagai rangkaian peraturan-peraturan mengenai tingkah laku orang
sebagai suatu anggota masyarakat.
 Menurut Mochtar kusumaatmadja
Hukum adalah keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur hubungan
manusia.
 Menurut Sudikno Mertokusumo
Hukum adalah keseluruhan kumpulan peratiran-peraturan atau kaidah-kaidah dalam
suatu kehidupan bersama: keseluruhan peraturan tentang tingkah laku yang berlaku
dalam suatu kehidupan bersama, yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan
suatu sanksi.
 Menurut J.C.T Simorangkir
Hukum ialah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah
laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi
yang berwajib pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat
diambinya tindakan, yaitu dengan hukuman yang tertentu.
 Menurut Soerojo Wignjodipuro
Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa, berisikan
suatu perintah, larangan atau perizinan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu serta
dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan bermasyarakat.
 Ernst Utrecht
Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah atau larangan) yang mengatur tata
tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan
jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah dari masyarakat itu.
 Immanuel Kant
Hukum adalah keseluruhan syarat berkehendak bebas dari orang untuk dapat
menyesuaikan dengan kehendak bebas dari orang lain, dan mengikuti peraturan
tentang kemerdekaan.
 Mochtar Kusumaatmaja
Hukum adalah kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan bermasyarakat dan
dibuat berdasarkan pada keadilan. Mochtar Kusumaatmaja memandang hukum
sebagai alat untuk memelihara , melindungi dan mengamankan ketertiban dalam
masyarakat.
 EM Meyers
Menurut EM Meyers dalam bukunya yang berjudul De Algemene Begrippen van het
Burgerlijk Recht mengemukakan bahwa hokum adalah kumpulan aturan tingkah laku
manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
 JCT Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto
Hukum adalah peraturan-peraturan bersifat memaksa yang dibuat oleh badan-badan
resmi yang berwajib, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan
masyarakat, pelanggaran terhadap peraturan tersebut akan berakibat diambilnya
tindakan berbentuk hukuman.
 Hans Kelsen
Hukum adalah norma-norma yang berisi kondisi dan konsekuensi dalam suatu
tindakan. Konsekuensi pelanggaran hukum tersebut dapat berupa ancaman sanksi
dari penguasa.
 Van Apeldoorn
Hukum adalah peraturan yang menghubungkan m,anusia dalam kehidupan
bermasyarakat. Hukum bertujuan untuk mengatur tingkah laku serta pergaulan
manusia dan bertujuan untuk mencapai perdamaian.
 John Austin
Hukum adalah aturan yang ditetapkan sebagai pedoman makhluk berakal yang
memiliki kekuasaan atas dirinya.
 Achmad Ali
Hukum adalah seperangkat asas-asas hokum, aturan-aturan hukum, norma-norma
hukum yang mengatur dan menetapkan perbuatan yang dilarang dan yang benar,
diakui oleh Negara tetapi belum tentu dibuat oleh Negara, yang berlaku tetapi belum
tentu dalam realitasnya berlaku karena ada factor internal (psikologis) dan factor
eksternal (politik, budaya, social, ekonomi) yang apabila dilanggar akan mendapatkan
sanksi.
B. Subjek Hukum dan Objek Hukum
a. Subjek Hukum
Ialah sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban menurut hukum. Seorang manusia
sebagai pembawa hak (subjek hukum) dimulai saat ia dilahirkan dan berakhir saat dia
meninggal.

Subjek hukum dibagi 2 yaitu:

1) Manusia
Manusia yang cakap melakukan perbuatan hukum adalah orang dewasa menurut hukum
(telah berusia 21 tahun) dan berakal sehat.
2) Badan Hukum
Sebagai subjek hukum dapat bertindak hukum atau melakukan perbuatan hukum seperti
manusia. Badan hukum dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu:
 Badan Hukum Publik (Publiek Rechts Persoon) .
Badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum public atau yang
menyangkut kepentingan public atau orang banyak atau Negara umumnya.
 Badan Hukum Privat (Privat Rechts Persoon).
Badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum sipil atau perdata yang
menyangkut kepentingan pribadi orang banyak di dalam badan hukum itu.

Secara khusus badan hukum memiliki perbedaan dan persamaan, yang secara prinsip
dapat dibedakan dengan orang sebagai subjek hukum. Perbedaan tersebut antara lain:
- Jika orang memiliki perasaan dan agama, maka badan hukum tidak;
- Jika orang memiliki domisili dan kebangsaaan maka badan hukum juga
memiliki hal yang sama.
Apabila ditinjau dari segi sifatnya, badan hukum terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Badan hukum publik, yaitu badan hukum yang memiliki ruang lingkup
wewenang, tugas dan tanggung jawabnya untuk kepentingan masyarakat luas
dan kepentingan Negara, serta didirikan dengan tata cara tertentu oleh
Negara. Badan hukum ini misalnya adalah Bank Indonesia, Perum
Pegadaian.
2) Badan hukum privat, yaitu badan hukum yang memiliki lingkup wewenang dan
tata cara pendirian yang khusus atau dapat dikatakan bertujuan untuk
kepentingan orang-orang tertentu. Badan hukum ini misalnya badan hukum
berbentuk Perseroan Terbatas yang bergerak dalam berbagai aktivitas bisnis.
b. Objek Hukum
Menurut Pasal 499 KUH Perdata objek hukum yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
subjek hukum atau segala sesuatu yang menjadi pokok permasalahan dan kepentingan bagi
para subjek hukum.

Benda dibedakan menjadi dua:

 Benda bergerak, dibedakan menjadi:


- Benda bergerak karena sifat (Pasal 509 KUH Perdata) benda yang dapat
dipindahkan. Contoh: meja, kursi; dan yang dapat berpindah sendiri seperti
ternak.
- Benda bergerak karena ketentuan UU (Pasal 511 KUH Perdata), yaitu hak-hak
atas benda bergerak seperti hak memungut hasil, hak pakai, dan saham-saham
persen terbatas.
 Benda tidak bergerak, dibedakan sebagai berikut:
- Benda tidak bergerak karena sifatnya, yakni tanah dan yang melekat diatasnya
pohon, tumbuhan arca dan patung.
- Benda tidak bergerak karena tujuan mesin alat-alat yang dipakai dalam pabrik.
- Benda tidak bergerak karena UU, seperti hak pakai terhadap benda tidak
bergerak hak pungut hasil dan hipotik.
BAB III

PANDANGAN PRIBADI

Ada banyak pandangan tentang pengertian hukum, namun memiliki tujuan dan makna yang sama yaitu
sebagai berikut:

a) Merupakan kumpulan kaidah atau norma tingkah laku.


b) Aturan yang dibuat oleh pemerintah yang berwenang.
c) Berlaku untuk wilayah tertentu saja.
d) Berisi perintah dan larangan.
e) Adanhya sanksi yang tegas.
f) Bersifat memaksa.

Dari makna tersebut dapat kita simpulkan bahwa dalam suatu Negara hukum itu sangat penting.
Hukum mengatur hubungan hukum yang terdiri dari ikatan-ikatan antara individu dan masyarakat dan
antara individu dengan individu itu sendiri yang mana tercermin dalam hak dan kewajiban. Dalam
usahanya mengatur, hukum menyesuaiakan kepentingan perorangan dengan kepentingan masyarakat
sebaik-baiknya. Mengingat bahwa masyarakat begitu banyak dan terdiri dari beranekaragaman sehingga
dapat menimbulkan interaksi antara individu satu dengan lainnya maupun individu dengan masyarakat dan
sebaiaganya sehingga mudah saja terjadi konflik atau ketegangan antara kepentingan perorangan dengan
kepentingan masayarakat., sehingga hukum dapat menampung ketegangan atau konflik itu sebaik-
baiknya.

Hukum memiliki Subjek dan Objek, yang mana subjek hukum berbicara tentang hak dan kewajiban
sedangkan objek hukum mengenai sesuatu yang berguna bagi subjek hukum. Dengan dipelajari materi
tentang hukum bertujuan agar kita dapat memahami apa saja aturan dan larangan maupun apa saja hak
dan kewajiban kita. Namun dalam pelaksanaannya orang lebih cenderung menuntut haknya dibanding
menjalankan kewajibannya sendiri.

Contoh: misalnya orang yang dipekerjakan dengan tidak memperoleh gaji bahkan disekap tanpa
memperoleh hak-hak dasar seperti beribadah, makan dan minum (berada dibawah kekuasaan orang lain
tanpa memiliki hak yang semestinya dimiliki).
BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan
Hukum merupakan kumpulan kaidah yang berisi larangan maupun aturan yang dibuat oleh
pemerintah yang berwenang guna menertibkan masyarakat. Hukum berlaku pada wilayah tertentu,
hukum bersifat memaksa dan yang melanggar hukum akan dikenakan sanksi. Dalam suatu
Negara hukum sangat penting karena masyarakat membutuhkan hukum untuk mencapai
kesejahteraan bersama. Hukum diciptakan untuk mengatur serta membatasi berbagai macam
aktivitas masyarakat agar terbentuk suatu tatanan hidup yang aman, tertib, dan berkeadilan.
Subjek hukum dan objek hukum di dalam hukum merupakan suatu hal yang sangat
penting karena berkaitan dengan kewenangan bertindak di dalam hukum, dan yang utama paling
utama yaitu pendukung hak dan kewajiban dalam satu kesatuan, yang artinya dimana ada hak
maka disana ada kewajiban demikian sebaliknya, namun kenyataannya di dalam kehidupan kita
banyak dari kita yang selalu menuntut hak kita tapi tidak menjalankan kewajiban kita. Adapun yang
termasuk kategori subjek hukum, yaitu:
- Manusia (person)
- Badan hukum (recht person)

Sedangkan objek hukum dapat dikatakan sebagai lawan dari subjek hukum, karena objek hukum
merupakan segala sesuatu yang dapat dihak-i oleh subjek hukum.

b. Saran
Terkait dengan paparan materi tersebut, kita diharapkan dapat lebih memahami tentang hukum
baik mulai dari pengertian hingga subjek dan objek hukum. Sehingga kita dapat mengetahui lebih
jelas tentang arti hukum dan bagaimana kita dapat melaksanakan hak dan kewajiban kita dengan
baik, bukan hanya sekedar menuntut hak dan tidak menjalankan kewajiban kita.
DAFTAR PUSTAKA

 Silondae, Arus Akbar dan Andi Fariana. 2010. Aspek Hukum dalam Ekonomi & Bisnis. Jakarta.
Mitra Wacana Media.
 Tobing, Rudyanti Dorotea. 2015. Aspek-Aspek Hukum Bisnis Pengertian, Asas, Teori dan Praktik.
Palangkaraya. LaksBang Justitia Surabaya.
 Utami, Silmi Nurul. 2021. “10 Pengertian Hukum Menurut Para Ahli”,
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/03/100000869/10-pengertian-hukum-menurut-para-
ahli, diakses pada 26 Juni 2021 pukul 11.13.
 Fahmuk. 2015. “SUBJEK HUKUM DALAM PERDATA”,
https://fahmuk.wordpress.com/2015/04/13/subjek-hukum-dan-objek-hukum-dalam-hukum-perdata/,
diakses pada 26 Juni 2021 pukul 13.31.
 https://libera.id/blogs/hukum-bisnis/

Anda mungkin juga menyukai