Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT
yangtelah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami sehingga penyusun
dapatmenyelesaikan makalah “Pancasila Sebagai Dasar Negara”.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini dapat terselesaikan
kerena adanya bantuan beberapa pihak. Penyusun menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih jauh darisempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu penyusun mengharapkan kritik dan saran pada semua pihak demi perbaikan
dan kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna
bagi penyusun khususnya dan bagi rekan-rekan mahasiswa yang bermunat pada
umumnya.
ii
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................1
BABII......................................................................................................................2
BABIII...................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 11
3.2 Saran................................................................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Di era sekarang aktivitas bisnis berkembang begitu pesatnya dan
terusmenerus ke berbagai bidang, baik menyangkut barang ataupun jasa.
Bisnismerupakan salah satu pilar penopang dalam upaya mendukung
perkembanganekonomi dan pembangunan. Dalam melakukan bisnis tidak
mungkin apabila pelaku bisnis terlepas dari hukum karena hukum sangat berperan
mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan dengan lancar, tertib dan aman sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan sehingga, tidak akan adanya pihak-
pihakyang dirugikan akibat adanya bisnis tersebut.Semua kegiatan-kegiatan dalam
bisnis tentu memerlukan aturan dan peraturan yang mengatur tata cara melakukan
kegiatan dalam bisnis demikepentingan para pihak dalam berbisnis. Maka dari itu
penting untuk kitamengetahui tentang hal-hal terkait hukum bisnis, terlebih pada
aspek hukum bisnis.
BABII
PEMBAHASAN
iv
II.1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
II.1.1 Pengertian Hukum
Menurut E. Utrecht, hukum ialah himpunan peraturan – peraturan
(perintah-perintah dan larangan-larangan) yang mengurus tata tertib suatu
masyarakat dan oleh karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu (dalam
Hasanuddin,et al., 2004)
Untung (2012) dalam bukunya mengartikan hukum sebagai kumpulan
peraturan atau kaidah mmepunyai isi yang bersifat umum dan normative.
Umum karena berlaku bagi setiap orang dan normatif karena berlaku bagi
setiap orang dan normative karena menentukan apa yang seyogianya
dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan atau harus dilakukan, serta
menentukan bagaimana caranya melaksanakan kepatuhan pda kaidah-
kaidah.1
II.1.2 Sumber – sumber hukum
Kansil (1986) menuliskan dalam bukunya beberapa sumber hukum,
yaitu:
Sumber hukum material, yaitu sumber hukum yang dapat ditinjau
dari sisi ekonomi, sejarah, sosiologi, filsafat, agama dan sebagainya.
Sumber hukum formal, yaitu sumber hukum yang berasal dari:
Undang – undang (statute) adalah peraturan yang ditetapkan oleh
suatu Negara yang memiliki kekuatan hukum bersifat mengikat, dan
berlaku kepada semua unsur lapisan masyarakat.
Kebiasaan (costum) adalah tindakan manusia yang tetap dilakukan
secara berulang – ulang dalam hal yang sama.
Keputusan hakim (yurisprudensi), artinya seorang hakim memiliki
hak untuk membuat peraturan sendiri dalam menyelesaikan suatu
perkara. Keputusan hakim tersebut menjadi sumber hukum bagi
pengadilan. Ada dua bentuk yurisprudensi, yaitu : Pertama:
yurisprudensi tetap adalah keputusan hakim yang terjadi karena
rangkaian keputusan serupa dan yang menjadi dasar bagi
pengadilan untuk mengambil keputusan. Kedua, yurisprudensi tidak
tetap.
Traktat (treaty) dalah perjanjian mengikat para pihak yang
mengadakannya atau
setiap perjanjian harus ditaati dan ditepati.
Pendapat para ahli hukum (doktrin), artinya pendapat dari para ahli
hukum mempunyai kekuasaan dan berpengaruh dalam pengambilan
keputusan oleh hakim.
1
Buku Hukum Bisnis, Penulis Toman Sony Tambunan dan Wilson R.G Tambunan
v
II.1.3 Unsur – unsur hukum
Kansil (1989) dalam bukunya telah menuliskan bahwa hukum meliputi
beberapa unsur, yaitu:
Peraturan mengenai tingkah laku menusia dalam pergaulan
masyarakat:
Peraturan itu diadakan oleh badan – badan resmi yang berwajib:
Peraturan itu bersifat memaksa:
Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
Sementara Hasanuddin, et al., (2004) menuliskan dalam bukunya bahwa
unsur – unsur hukum ( geveven van het recht), meliputi:
Unsur idiil, mencakup hasrat susila dan rasio manusia. Hasrat susila
akan menghasilkan asas – asas hukum (rechtsbeginzelen) misalnya
tidak ada hukuman tanpa kesalahan. Rasio manusia menghasilkan
pengertian – pengertian hukum (rechtsbegrippen) misalnya subjek
hukum, hak dan kewajiban.
Unsur riil, terdiri dari manusia, kebudayaan material dan lingkungan
alam, Unsur riil menghasilkan tata hukum yang dalam
pembentukannya tatsachenwissenschaft atau sollenwissenschaft ikut
banyak berperan.
vi
Hakim tidak bebas dalam menciptakan hukum baru. Karena hakim
hanya menerapkan dan menafsirkan peraturan yang ada berdasarkan
wewenang yang ada padanya.
Putusan hakim tidak mengikat umum tetapi hanya mengikat para
pihak yang berpekara saja.
Sumber hukum utamanya adalah undang-undang yang dibentuk oleh
badan legislatif. 3
Pada mulanya hukum hanya digolongkan menjadi dua, yaitu hukum
publik (hukum tata negara, hukum administrasi negara, hukum
pidana) dan hukum privat (hukum perdata dan hukum dagang).
Tapi seiring perkembangan zaman, batas-batas antara hukum publik dan
hukum privat semakin kabur. Dalam pembentukannya, peraturan perundangan
yang berlaku di Indonesia dipengaruhi oleh sistem hukum adat dan sistem hukum
Islam. Sistem hukum di indonesia merupakan campuran antara sistem
hukum Eropa, hukum agama, dan hukum adat. Hal tersebut wajar, mengingat
hukum merupakan sebuah sistem yang tersusun atas sejumlah bagian yang
masing-masing juga merupakan sistem yang dinamakan subsistem. Dalam sistem
hukum Indonesia terdapat subsistem hukum perdata, hukum pidana, maupun
hukum tata negara.4
vii
4) Perlindungan Kekayaan Intelektual: Mengelola dan melindungi
hak kekayaan intelektual perusahaan,termasuk merk dagang,hak
cipta,paten, dan rahasia dagang.
5) Ketenagakerjaan: Mematuhi hukum ketenagakerjaan yang
relevan,termasuk upah minimum,waktu kerja,keselamatan
kerja,dan ketentuan pemutusan hubungan kerja.
Manajemen hukum bisnis merupakan aspek penting dari manajemen perusahaan
secara keseluruhan dan membantu memastikan keberlanjutan dan kesuksesan
bisnis dalam jangka panjang.
5
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132001800/pendidikan/Materi+Hukum+Bisnis.pdf
viii
Objek hukum : segala sesuatu yang dapat berguna bagi subjek hukum dan dapat
menjadi pokok suatu hubungan hukum yang diperlakukan oleh subjek hukum
(benda atau hak yang dapat diwakili/dukuasai subjek hukum)
Menurut KUHPer pasal 499 yang dimaksud dengan objek hukum adalah
benda yaitu segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum atau menjadi pokok
permasalahan dan kepentingan bagi para subjek hukum atau segala sesuatu yang
menjadi objek dari hak milik (eigendom)
Benda dapat dibedakan menjadi:
1. Benda yang bersifat kebendaan: suatu benda yang sifatnya dapat dilihat, diraba
dan dirasakan dengan panca indra yang terdiri dari:
a. benda bertubuh/berwujud meliputi:
1). Benda bergerak (tidak tetap) dibagi menjadi:
a). benda bergerak karena sifatnya (meja, kursi)
b). benda bergerak karena ketentuan undang-undang (hak
pakai,saham PT)
2) Benda tidak bergerak (benda tetap) dibagi menjadi:
a). benda tidak bergerak karena sifatnya (tanah dan segala
yang melekat di atasnya)
b). benda tidak bergerak karena tujuannya (mesin dipakai
dalam pabrik)
c). Benda tidak bergerak karena ketentuan undang-undang
(hak hipotik)
b. benda tidak bertubuh/berwujud (misal; surat berharga)
2. Benda bersifat tidak kebendaan: suatu benda yang hanya dapat dirasakan oleh
panca indra saja (tidak dapat dilihat) kemudian dapat direalisasikan menjadi suatu
kenyataan (misal hak merek, paten dll)
Hipotik adalah suatu hak kebendaan atas benda tidak bergerak untuk
mengambil penggantian dari padanya bagi pelunasan suatu perutangan
Sifat-sifat hipotik
1. bersifat accesoir
2. memiliki sifat zaakgervelg (droit de suitr) yakni hak hipotik senantiasa
mengikuti bendanya dalam siapa pun benda tersebut berada.
3. lebih didahulukan pemenuhannya dari piutang yang lain
4. objeknya benda-benda tetap
Perbedaan gadai dengan hipotik:
1. gadai harus disertai dengan penyerahan kekuasaan atas barang yang
digadaikan sedangkan hipotik tidak.
2. gadai hapus jika barang yang digadaikan berpindah ke tangan orang
lain, sedang hipotik tidak, tetapi tetap mengikuti bendanya
ix
3. satu barang tidak pernah dibebani lebih dari satu gadai walaupun tidak
dilarang, tetapi beberapa hipotik yang bersama-sama dibebankan ke suatu benda
adalah sudah biasa.
4. adanya gadai dapat dibuktikan dengan segala macam pembuktian yang
dapat dipakai untuk membuktikan perjanjian pokok, sedangkan adanya hipotik
dibuktikan dengan adanya akta otentik.
Hak tanggungan adalah hak jaminan atas tanah yang dibebankan berikut
benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu untuk pelunasn
utang dan memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor tertentu
terhadap kredtor-kreditor yang lain (UU Hak Tanggungan no 4/1996) Objek Hak
Tanggungan:
1. Hak Milik (HM)
2. hak guna bangunan (HGB)
3. hak guna usaha (HGU)
4. rumah susun berikut tanah hak bersama serta hak milik atas satuan rumah susun
(HMSRS)
5. hak pakai atas tanah negara Fidusia (FEO: Fiduciare Eigendoms Oveerdracht)
adalah perjanjian accesoir antara debitor dengan kreditor tentang penyerahan hak
milik secara kepercayaan atas suatu benda bergerak milik debitor kepada kreditor
sebagai jaminan utang, namun benda tersebut masih dikuasai oleh debitor sebagai
peminjam pakai sehingga yang diserahkan kepada kreditor adalah hak miliknya.
6
Buku Hukum Bisnis Toman Sony Tambunan& Wilson R.G tambunan
x
Suatu kebiasaan dapat menjadi hukum apabila suatu perbuatan yang
berulang-ulang dilakukan dalam waktu yang lama tanpa terhenti.
Traktat
Traktat adalah perjanjian internasional yang bersifat bilateral, regional,
maupun yang bersifat multilateral.
Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah pemutusan satu perkara hukum dengan merujuk
kepada putusan hakim terdahulu pada kasus yang sama.
Doktrin
Doktrin adalah pendapat para ahli tentang satu kasus hukum yang diakui
kepakarannya secara academik maupun ilmiah.
Dalam hukum bisnis misalnya pendapat Richard Postner, Thomas Ulen,
Prof. Dr. Mariam Darus Barul Zaman, Prof. Erman Rajagukuk, dan lain-
lain.
Di Indonesia sendiri, sumber hukum di Indonesia yang berasal dari
peraturan perundang-undangan, yakni:
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)
Sumber hukum ini mengatur tentang hubungan, baik hubungan atas
kebendaan maupun antara perorangan dan badan hukum.
Dalam KUHPerdata, terdapat aturan mengenai jual beli, sewa menyewa,
pinjam meminjam (termasuk kredit), dan sebagainya.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
KUHP merupakan sumber hukum bisnis mengatur tentang tindak pidana
dalam bisnis, seperti penipuan.
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
Dalam hal ini, KUHD mengatur persoalan perdagangan secara khusus
yang belum diatur dalam KUHPerdata, seperti bentuk badan usaha
meliputi CV dan firma.
Peraturan lainnya di luar KUHPerdata, KUHP, dan KUHD
Misalnya undang-undang yang mengatur tentang perseroan terbatas yang
diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas, atau undang-undang
yang mengatur tentang investasi, yakni Undang-Undang Penanaman
Modal.
xi
Hukum peradata, mengatur hubungan antar individu dalam
lingkup perdata, seperti perjanjian,jual – beli, sewa-
menyewa, dan surat berharga.
Hukum dagang,mengatur kegiatan perdagangan dan para
pelakunya, seperti badan usaha, persekutuan, dan surat
berharga.
Hukum ketenagakerjaan, mengatur hubungan antara
pengusaha dan pekerja, seperti hak dan kewajiban, jam
kerja, dan upah.
Hukum pajak, mengatur tentang pungutan wajib kepada
rakyat untuk negara, seperti pajak penghasilan, pajak
pertambahan nilai, dan bea cukai.
Hukum kekayaan intelektual,mengatur tentang hak atas
karya cipta, paten, merek, dan desain industry.
2. Berdasarkan Sumber Hukumnya:
Hukum tertulis, peraturan perundang-undangan yang dibuat
oleh lembaga legislatife, seperti Undang- Undang,
Peraturan Pemerintah, dan Keputusan Presiden.
Hukum tidak tertulis, kebiasaan dan adat istiadat yang
berlaku dalam masyarakat dan diakui oleh pengadilan.
Hukum yurisprudensi, putusan hakim yang mengikat dalam
perkara yang serupa.
3. Berdasarkan Fungsi dan Tujuannya:
Hukum regulative, mengatur dan menerbitkan kegiatan
bisnis
Hukum protektif, melindungi pihak-pihak yang lemah
dalam transaksi bisnis.
Hukum fasilitatif, memberikan kemudahan dan kepastian
hukum bagi pelaku bisnis.
4. Berdasarkan Bidang Bisnis:
Hukum bisnis internasional, mengatur transaksi bisnis yang
melintasi batas negara.
Hukum pasar modal, mengatur tentang perdagangan efek
dan lembaga keuangan.
Hukum asuransi, mengatur tentang perjanjian asuransi
anatar perusahaan asuransi dan tertanggung.
Hukum teknologi informasi, mengatur tentang transaksi
elektronik dan perlindungan data pribadi.
Pentingnya memahami sistematika hukum bisnis
Memahami hak dan kewajiban dalam transaksi bisnis
Menghindari resiko hukum dalam kegiatan bisnis
xii
Meningkatkan kepastian hukum dan kepercayaan dalam
dunia bisnis
Meningkatkan daya saing dan efisiensi bisnis.
xiii
BABIII
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Hukum ialah aturan tingkah laku manusia dalam masyarakat dan
yang menjadi pedoman bagi penguasa-penguasa Negara dalam melakukan
tugasnya. Hukum bisnis adalah semua ketentuan hukum yang bersifat
tertulis maupun lisan, yang mengatur berbagai hak dan kewajiban akibat
dari adanya suatu perjanjian dan perikatan yang terjadi dalam aktifitas
bisnis. Sistem hukum di Indonesia menganut sistem hukum Eropa
Kontinental atau Civil Law. Hal ini dapat dilihat dari sejarah dan politik
hukum, sumber hukum maupun sistem penegakan hukumnya. Sumber
hukum bisnis yaitu sumber hukum bisnis formal dan material. Sistematika
hukum bisnis berdasarkan objek penganturannya, sumber hukumnya,fungsi
dan tujuannya, dan bidang bisnisnya.
III.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam pembuatan makalah. Tentang
makalah di atas dengan sumber sumber yang lebih banyak yang tentunyadapat
dipertanggungjawabkan. Untuk saran bisa berupa kritik atau saranyang
membangun terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi
terhadapkesimpulan dari bahan makalah yang telah dijelaskan.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
xv