DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
NAMA :
2.Philipus Nurue
3.Putri Ubra
4.Riyanti Talapessy
5.Shanon Pattiasina
6.Tessa Redjo
7.Trinitha Laratmas
8.Valyen Atuany
FAKULTAS : EKONOMI
PRODI : AKUNTANSI
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga Makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa Penulis mengucapkan terima
kasih terhadap Dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini , sehingga dapat
membantu pemahaman dan pengetahuan penulis mengenai pembelajaran yang diberikan.
Penulis sangat berharap semoga Laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar Makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
Makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan
ini .
Penulis
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
BANK INDONESIA
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian, ungsi, tujuan dan peran serta kewenangan dari Bank Indonesia (BI)
2. Pengertian, Fungsi dan peran serta tujuan dari OJK
C. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan tentang pengertian, fungsi, tujuan dan peran serta kewenangan dari
Bank Indonesia (BI)
2. Menjelaskan tentang pengertian, fungsi dan peran serta tujuan dari OJK
BAB II
PEMBAHASAN
KEWENANGAN BI
a. Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter BI berwenang:
1. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi yang
ditetapkan; dan
2. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara antara lain:
o operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing;
o penetapan tingkat diskonto; dan
o penetapan cadangan wajib minimum.
Berkaitan dengan hal tersebut, BI melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan
sistem nilai yang ditetapkan, mengelola cadangan devisa untuk memenuhi kewajiban
luar negeri dan dapat menerima pinjaman luar negeri.
Untuk mencapai sasaran-sasaran moneter, BI juga dapat mempunyai fungsi lender of
the last resort.
b. Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, BI berwenang:
1. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa
sistem pembayaran.
2. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan
tentang kegiatannya.
3. Menetapkan penggunaan alat pembayaran.
Di samping itu, BI juga diberi kewenangan untuk mengatur sistem kliring antar bank
dalam mata uang rupiah atau valuta asing dan menetapkan macam, harga, ciri uang yang
akan dikeluarkan, bahan baku yang digunakan dana tanggal mulai berlakunya sebagai alat
pembayaran yang sah.
c. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank.
BI menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan
kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan
sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Terkait dengan pengawasan bank, dalam UU ini diamanatkan bahwa tugas
mengawasi bank akan dilakukan oleh lembaga pengawas sektor jasa keuangan yang
independen, dan dibentuk dengan UU.
Dalam melaksanakan tugasnya, BI dipimpin oleh Dewan Gubernur, yang terdiri atas
seorang Gubernur, seorang Deputi Gubernur Senior, dan minimal 4 orang atau
Maximal. 7 orang Deputi Gubernur.
ASAS OJK
Selain visi, misi dan wewenang, OJK juga memiliki beberapa nilai seperti integritas,
profesionalisme, sinergi, inklusif, serta visioner. Selain itu, dalam menjalankan seluruh
tugasnya, OJK adalah Lembaga yang selalu berlandaskan asas asas yang telah ditentukan.
Berikut ini adalah asas-asas yang dimiliki OJK.
a. Asas independensi, yakni independen dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan
fungsi, tugas, dan wewenang OJK, dengan tetap sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
b. Asas kepastian hukum, yakni asas dalam negara hukum yang mengutamakan
landasan peraturan perundang-undangan dan keadilan dalam setiap kebijakan
penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan;
c. Asas kepentingan umum, yakni asas yang membela dan melindungi kepentingan
konsumen dan masyarakat serta memajukan kesejahteraan umum;
d. Asas keterbukaan, yakni asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan
Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi
dan golongan, serta rahasia negara, termasuk rahasia sebagaimana ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan;
e. Asas profesionalitas, yakni asas yang mengutamakan keahlian dalam pelaksanaan
tugas dan wewenang Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap berlandaskan pada kode etik
dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
f. Asas integritas, yakni asas yang berpegang teguh pada nilai-nilai moral dalam setiap
tindakan dan keputusan yang diambil dalam penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan;
dan
g. Asas akuntabilitas, yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir
dari setiap kegiatan penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik.
STRUKTUR KELEMBAGAAN OJK
Otoritas Jasa Keuangan memiliki dua struktur, yakni Dewan Komisioner dan Pelaksana
Kegiatan Operasional.
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan terdiri dari:
Ketua merangkap anggota.
Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota.
Ketua Dewan Audit merangkap anggota.
Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
Anggota ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank
Indonesia.
Anggota ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat setingkat Eselon
I Kementerian Keuangan.
Pelaksana Kegiatan Operasional Otoritas Jasa Keuangan terdiri dari:
Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis I.
Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis II.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin bidang Pengawasan Sektor Perbankan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin bidang Pengawasan Sektor Pasar
Modal.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya memimpin bidang Pengawasan Sektor IKNB.
Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan Manajemen Risiko.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen memimpin
bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
Setap Kepala Eksekutif dibantu oleh Deputi Komisioner dan Kepala Departemen yang
masing-masing membawahi suatu bidang yang spesifik. Misalnya, Kepala Eksekutif
Pasar Modal dibantu oleh Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I dan Deputi
Komisioner Pengawas Pasar Modal II. Di bawah dua Deputi Komisioner tersebut ada
Departemen Pengawasan PM 1A, Departemen Pengawasan PM 1B, Departemen
Pengawasan PM 2A dan Departemen Pengawasan PM 2B.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Bank Indonesia merupakan bank yang cukup berperan dalam peningkatan perekonomian
nasional. Peran Bank Indonesia dalam perekonomian nasional dapat kita liha dalam Undang-
Undang NO. 23 Tahun 1999, “bertindak sebagai pemegang kas pemerintah”. Bank Indonesia
juga cukup dibutuhkan ketika hendak dilahirkan satu kebijakan yang berkaitan dengan
permasalahan ekonomi. Bahkan diwajibkan meminta saran dari Bank Indonesia ketika
pemerintah hendak melakukan satu tindakan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan sebuah lembaga baru yang dirancang untuk
melakukan pengawasan secara ketat lembaga keuangan seperti perbankan, pasar modal,
reksadana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun dan asuransi. Adapun tujuan utama
pendirian OJK adalah: Pertama, meningkatkan dan memelihara kepercayaan publik di bidang
jasa keuangan. Kedua, menegakkan peraturan perundang-undangan di bidang jasa keuangan.
Ketiga, meningkatkan pemahaman publik mengenai bidang jasa keuangan. Keempat,
melindungi kepentingan konsumen jasa keuangan.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cermati.com/artikel/mengenal-bank-indonesia-sejarah-berdiri-
tugas-dan-tujuannya
https://blog.julo.co.id/cari-tahu-lebih-dalam-tentang-otoritas-jasa-keuangan-
ojk/#:~:text=OJK%20adalah%20lembaga%20yang%20dibentuk,modal%2C
%20perasuransian%2C%20dana%20pensiun%2C
https://zaviabalqis.wordpress.com/2020/06/05/makalah-bi-dan-ojk/