Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TEORI DASAR PENGAMBILAN

KEPUTUSAN
Dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengambilan Keputusan Ganjil
2019/2020

Oleh :

Renyolla Ilmi Sahillana 18110372

JURUSAN/PROGRAM STUDI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
STIA LAN BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih diberikan kesempatan hidup dan
berbuat baik kepada sesama.

Terimakasih saya ucapkan untuk dosen mata kuliah Pengambilan Keputusan, Ibu Dra. F.
Laksmi Fitriani, M.M. karena telah membantu saya dan teman-teman saya dalam perkuliahan
kali ini.

Saya berterimakasih juga kepada seluruh sumber dan penulis web maupun buku yang
telah membantu saya menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang saya buat ini dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan. Saya menyadari makalah saya ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saya mohon kritik dan saran dari semua pihak untuk membantu saya
memperbaiki dan membangun makalah ini agar menjadi makalah yang lebih baik.

Akhir kata, saya ucapkan terimakasih karena sudah berkenan membaca makalah yang
saya buat, dan semoga semua pihak diberikan kesehatan dan ilmu yang berlimpah dari Allah
SWT. Aamiin.

Bandung, 28 September 2019

Penyusun Makalah,

Renyolla Ilmi Sahillana

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................................1

1.3 TUJUAN.......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................3

2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan.............................................................................3

2.2 Pengambilan Keputusan Sebagai Sebuah Ilmu dan Seni..............................................4

2.3 Tujuan dan Fungsi Pengambilan Keputusan................................................................5

2.4 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan..........................................................................6

2.5 Keputusan yang Terprogram........................................................................................8

2.6 Keputusan yang Tidak Terprogram............................................................................10

2.7 Penerapan Kasus.........................................................................................................10

BAB III PENUTUP......................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................13

3.2 Saran...........................................................................................................................13

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu
maupun organisasi. Pengambilan keputusan bisa menjadi hal yang sulit. Kemudahan
atau kesulitan dalam mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif
yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit dalam
mengambil keputusan.

Kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari
kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat roda
organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat
berjalan secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.
Sehingga, pengambilan keputusan membutuhkan tahapan atau proses yang cukup
panjang. Karena keputusan ini nantinya akan berpengaruh terhadap kelangsungan
sebuah organisasi atau perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dengan memperhatikan ulasan singkat latar belakang di atas, maka dapat


disusunlah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan?
2. Apa pengertian pengambilan keputusan sebagai seni dan ilmu?
3. Apa tujuan dan fungsi pengambilan keputusan?
4. Apa saja dasar-dasar dalam pengambilan keputusan?

1
5. Bagaimana keputusan yang terprogram?
6. Bagaimana keputusan yang tidak terprogram?
7. Bagaimana penerapan teorinya?

1.3 TUJUAN

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengambilan Keputusan


2. Untuk mengetahui pengertian dari pengambilan keputusan.
3. Untuk mengetahui pengertian pengambilan keputusan sebagai seni dan ilmu.
4. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari pengambilan keputusan.
5. Untuk mengetahui dasar-dasar dalam pengambilan keputusan.
6. Untuk mengetahui keputusan yang tidak terprogram.
7. Untuk mengetahui keputusan yang tidak terprogram.
8. Untuk mengetahui penerapan teorinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari
proses kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara
beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui
pelaksanaan atau tindakan. 1

Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah yang


menghambat tercapainya tujuan. Agar masalah dapat dipecahkan, terlebih dahulu
harus dikenali apa masalahnya. Banyak jenis keputusan yang berbeda harus dibuat
dalam organisasi. Seperti bagaimana membuat suatu produk, bagaimana memelihara
mesin, bagaimana menjamin kualitas produk dan bagaimana membentuk hubungan
yang saling menguntungkan dengan pelanggan.

Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli :

a. Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif


perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
b. Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan
yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil
tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
c. Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang
digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.2

1
Wikipedia, Indonesia.
2
Isman Budi, “Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan”, diakses dari
https://ismaan.wordpress.com/2015/05/19/definisi-dan-dasar-pengambilan-keputusan/, pada tanggal 22
September 2019, pukul 15:09

3
2.2 Pengambilan Keputusan Sebagai Sebuah Ilmu dan Seni

Pengambilan keputusan merupakan ilmu dan seni yang harus dicari, dipelajari,
dimiliki, dan dikembangkan secara mendalam oleh setiap orang. Bila manusia gagal
menguasai bidang tersebut, maka muncullah beragam masalah. Masalah yang muncul
dalam pencapaian tujuan dapat dihubungkan dengan ketidakmampuan dalam
melakukan proses pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan disebut sebagai seni, karena kegiatan tersebut selalu


dihadapkan pada sejumlah peristiwa yang memiliki karakteristik keunikan tersendiri.
Pengambilan keputusan yang merupakan seni selalu terikat pada tujuan yang hendak
dicapai, jenis masalah yang dihadapi, serta faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhi. Pengambilan keputusan sebagai seni juga dipengaruhi oleh perbedaan
beragam faktor lingkungan internal organisasi, seperti: budaya dan stuktur organisasi,
gaya kepemimpinan atasan dan sistem komunikasi dalam organisasi.

Pengambilan keputusan merupakan ilmu, karena aktivitas tersebut memilik


sejumlah cara, metode, atau pendekatan tertentu yang bersifat sistematis, teratur, dan
terarah. Pengambilan keputuan bersifa teratur dan terarah berarti aktivitas tersebut
selalu diarahkan untuk menghasilkan solusi serta tindakan yang tegas bagi
pencapaian tujuan. Ilmu pengambilan keputusan didasarkan atas penerapan gaya
pemikiran yang dianut oleh sesorang dan persepsinya atas lingkungan dan masalah.

Pengambilan keputusan sebagai ilmu menandakan bahwa kajian tersebut dapat


dipelajari oleh siapapun dan pendekatannya dapat diterapkan oleh yang
mempelajarinya. 1

1
Rizky Dermawan, Pengambilan keputusan Landasan Filosofis, Konsep dan Aplikasi, Alfabet,
Bandung, 2013, hlmn. 1.

4
2.3 Tujuan dan Fungsi Pengambilan Keputusan

Tujuan

Secara umum, tujuan dari pengambilan keputusan adalah untuk memperoleh


pilihan terbaik dari alternatif-alternatif pilihan yang ada, agar tujuan yang hendak
dituju terlaksana dengan baik. Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu :

1. Bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan bersifat tunggal terjadi apabila keputusan
yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah saja, dalam artian bahwa
sekali diputuskan maka tidak ada kaitannya dengan masalah lain.
2. Bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang
dihasilkan menyangkut lebih dari satu masalah, dalam artian bahwa
keputusan yang diambil tersebut sekaligus memecahkan dua (atau lebih)
masalah yang sifatnya kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.

Fungsi

Pengambilan keputusan dilakukan apabila seorang individu dihadapkan pada


suatu masalah. Dalam proses menyelesaikan masalah tersebut, tentunya akan
dihadapkan pada alternatif-alternatif pilihan pemecah masalah yang dapat digunakan,
dalam hal inilah fungsi dari pengambilan keputusan bekerja. Pengambilan keputusan
sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah memiliki fungsi antara lain :

1. Pangkal permulaan dari seluruh aktivitas manusia yang sadar dan terarah baik
secara individual ataupun secara kelompok, baik itu secara institusional
maupun organisasional.

5
2. Sesuatu yang bersifat futuristik, dalam artian menyangkut masa depan/ masa
yang akan datang, di mana efeknya akan berpengaruh cukup lama. 1

2.4 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan

Menurut George R. Terry, dasar-dasar dalam pengambilan keputusan ada 5,


yaitu :

1. Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan
berdasarkan perasaan yang sifatnya subjektif, pengambilan keputusan
berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa kebaikan dan kelemahan.
Kelebihan :
a. Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relative lebih
pendek
b. Untuk masalh yang masalahnya terbatas, pengambilan keputusan akan
memberikan keputusan pada umumnya.
c. Kemampuan mengambilan keputusan dari pengambilan keputusan
akan berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Kelemahanya :
a. Keputusan yang dihasilkan relative kurang baik.
b. Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran
dan keabsahanya.
c. Dasar - dasar lain dalam pengambilan keputusan sering kali diabaikan.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman adalah memberi manfaat
bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang

1
Nn, “Tujuan dan Fungsi Pengambilan Keputusan”, diakses dari https://www.ilmu-ekonomi-
id.com/2018/09/tujuan-dan-fungsi-pengambilan-keputusan.html, pada tanggal 27 September 2019,
Pukul 21:00.

6
maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu serta dapat memperhitungkan
untung ruginya dan baik buruknya keputusan yang akan di hasilkan.
3. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh
pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya
kepada orang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan
berdasarkan wewenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan :
a. Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah
penerimaan tsb secara sukarela ataukah terpaksa.
b. Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yg cukup lama.
c. Memiliki otentisitas (otentik).
Kelemahan :
a. Dapat menimbulkan sifat rutinitas
b. Mengasosiasikan dengan praktek dictatorial
c. Sering melewati permasalahan yg seharusnya dipecahkan sehingga
dapat menimbulkan kekaburan.
4. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang
sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap
pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima
keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
5. Rasional
Pada pengambilan keputusan yg berdasarkan rasional, keputusan yg
dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk
memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt
dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dgn apa yg diinginkan.

7
Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai
berikut:
1. Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
2. Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
3. Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan
konsekuensinya.
4. Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
5. Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil ekonomis
yang maksimal.1

2.5 Keputusan yang Terprogram

Keputusan terprogram adalah tindakan menjatuhkan pilihan yang berlangsung


berulang kali, dan diambil secara rutin dalam organisasi. Keputusan terprogram
biasanya menyangkut pemecahan masalah-masalah yang sifatnya teknis serta tidak
memerlukan pengarahan dari tingkat manajemen yang lebih tinggi. 2

Keputusan terprogram merupakan keputusan yang berulang dan telah ditentukan


sebelumnya, dalam keputusan terprogram merupakan prosedur yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi. Keputusan terprogram
memiliki struktur yang baik karena pada umumnya kriteria bagaimana suatu kinerja
diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini tersedia dengan baik terdapat
banyak alternatif keputusan, dan tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat
kepastian relatif adalah perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 alternatif atau
lebih.3

1
Taufiq Abdullah, “Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan”, diakses dari
http://taufiqabd.blogspot.com/2017/08/dasar-dasar-pengambilan-keputusan.html, pada tanggal 27
September 2019, pukul 21:15.
2
Prof. Dr. S.P. Siagian, Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan, CV Haji Masagung, Jakarta, 1998,
hlmn 25.

8
Pengambilan keputusan terprogram akan berjalan efektif apabila empat kriteria
dasar terpenuhi, yaitu :

1. Tersedia waktu dan dana yang memadai untuk pengumpulan dan analisis data
2. Tersedia data yang bersifat kuantitatif.
3. Kondisi lingkungan yang relatif stabil.
4. Tersedia tenaga terampil untuk merumushakn permasalahan secara tepat.1

Pengambilan keputusan yang terprogram digunakan untuk menyelesaikan


masalah terstruktur melalui :

1. Prosedur, yaitu serangkaian langkah yang berhubungan dan berurutan yang


harus dilalui oleh pengambilan keputusan.
2. Aturan, yaitu ketentuan yang mengatur apa yang harus dan apa yang tidak
boleh dilakukan oleh pengambilan keputusan.
3. Kebijakan, yaitu pedoman yang menetukan parameter untuk membuat
keputusan.

2.6 Keputusan yang Tidak Terprogram

Keputusan yang tidak terporgram biasaya diambil dalam usaha memecahkan


masalah-masalah baru yang belum pernah dialami sebelumnya, tidak bersifat
repetitif, tidak terstruktur dan sukar mengenali bentuk, hakikat dan dampaknya.
Masalah yang belum pernah dialami sebelumnya mengakibatkan organisasi tidak
dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut, sehingga terdapat
ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan
atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif

3
Nn, Keputusan Terprogram & Tidak Terprogram, diakses dari
http://kuliahbisa.blogspot.com/2018/02/keputusan-terprogram-tidak-terprogram.html, pada tanggal 27
September 2019, pukul 21:20
1
Prof. Dr. S.P. Siagian, Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan, CV Haji Masagung, Jakarta, 1998,
hlmn 26.

9
keputusan dibandingkan dengan keputusan terprogram selain itu tingginya
kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak terprogram pada umumnya
melibatkan perencanaan strategik.

Keputusan yang tidak terprogram menuntut daya nalar yang tinggi digabungkan
dengan sifat adaptif dan berorientasi pada efektivitas pemecahan. Pengalaman dan
pegamatakan menunjukan, bahwa pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
biasanya tidak teknis sifat-sifatnya. Artinya tidak menyangkut hal-hal yang sifatnya
operasional, akan tetapi menyangkut kebijaksanaan organisasi dengan dampak yang
strategis bagi eksistensi organisasi yang bersangkutan. Pengambilan keputusan yang
tidak terprogram pada umumnya dibebankan di atas pundak para manajer puncak.1

2.7 Penerapan Kasus

Penerapan teori keputusan yang terprogram di dalam Pelayanan Permohonan Data


Kependudukan dengan SOP yang dibuat oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. SOP atau Standar Operasional
Prosedur merupakan salah satu contoh pengambilan keputusan yang terprogram
karena merupakan suatu hal yang bersifat rutin dilaksanakan oleh suatu instansi
sebagai pedoman atau petunjuk prosedural bagi seluruh individu yang ada dalam unit
pelayanan dalam proses pemberian pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan
yang ditetapkan secara tertulis serta sudah melalui prosedur, aturan, dan kebijakan
yang ada di dalam suatu instansi.

SOP akan bermanfaat sebagai pedoman bagi setiap pegawai atau pejabat dalam
memberikan pelayanan rutin, membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan
prosedur dalam memberikan pelayanan, menjamin proses pelayanan tetap berjalan
dalam berbagai macam situasi, membantu memberikan informasi yang diperlukan,

1
Prof. Dr. S.P. Siagian, Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan, CV Haji Masagung, Jakarta, 1998,
hlmn 26-27.

10
sekaligus dapat memberikan informasi bagi kinerja pelayanan dan meningkatkan
efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan pelayanan.

Sebagaimana keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :


PER/21/M.PAN/11/2008 tentang pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP), secara eksplisit dinyatakan bahwa SOP adalah pedoman yang
menunjukkan apa yang harus dilakukan, kapan hal tersebut harus dilakukan, dan
siapa yang melakukan, sehingga dalam pelaksanaan tugas tidak ada keterlambatan,
tidak ada saling menunggu, tidak ada tumpang tindih, tidak ada saling serobot dan
sebagainya.

Ruang lingkup penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) ini adalah


Perekaman E-KTP baik internal maupun eksternal dan penyelenggaraan
administrasinya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Banyuwangi. 1

Di dalam SOP Pelayanan Permohonan Data Kependudukan ini, terdapat syarat-


syarat dan pedoman yang harus ditaati baik oleh pegawai maupun masyarakat yang
berkepentingan. Serta di dalam SOP ini terdapat banyak dasar hukum untuk
memperkuat syarat serta pedoman yang berlaku.

Terdapat jangka waktu pelayanan, persyaratan pelayanan, biaya/retribusi, serta


tinjau lokasi di dalam SOP ini yang harus diperhatikan oleh semua pihak karena akan
menjadi acuan dan pedoman proses pelayanan Pencatatan Sipil kepada masyarakat
yang diberikan oleh Aparatur Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Banyuwangi.

1
Nn, STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA
KEPENDUDUKAN, diakses dari https://docplayer.info/20611184-Standar-operasional-prosedur-sop-
pelayanan-permohonan-data-kependudukan.html, pada tanggal 28 September 2019, pukul 14:22

11
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi menyusun
SOP ini dengan maksud dan tujuan untuk sinergitas dan upaya menyelaraskan
pelayanan dengan visi pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Banyuwangi, yaitu “Pelayanan Terbaik adalah Prioritas Kami”. Oleh karena itu maka
pada tahun 2013, Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi
mempersiapkan dan melaksanakan perubahan dan paradigma pelayanan terkait
dengan prosedur dan mekanisme yang mudah dan sederhana.

SOP ini sudah melalui beberapa tahap dalam menyusunnya dan dirancang
sebaik-baiknya. SOP Permohonan Data Kependudukan merupakan suatu
pengambilan keputusan yang teprogram karena menyangkut pelayanan terhadap
mayarakat dan memudahkan pegawai untuk memberikan pelayanan yang baik
terhadap masyarakat.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah yang


menghambat tercapainya tujuan. Secara umum, tujuan dari pengambilan keputusan
adalah untuk memperoleh pilihan terbaik dari alternatif-alternatif pilihan yang ada.
Fungsi dari pengambilan keputusan adalah Pangkal permulaan dari seluruh aktivitas
manusia yang sadar dan terarah dan Sesuatu yang bersifat futuristik. Dasar
pengambilan keputusan menurut George R. Terry, yaitu : Intuisi, pengalaman,

12
wewenang, fakta, dan rasional. Serta jenis pengambilan keputusan ada pengambilan
keputusan terprogram dan tidak terprogram.

Penerapan teori keputusan yang terprogram di dalam Pelayanan Permohonan


Data Kependudukan dengan SOP yang dibuat oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. SOP atau Standar
Operasional Prosedur merupakan salah satu contoh pengambilan keputusan yang
terprogram karena merupakan suatu hal yang bersifat rutin dilaksanakan oleh suatu
instansi sebagai pedoman atau petunjuk prosedural bagi seluruh individu yang ada
dalam unit pelayanan dalam proses pemberian pelayanan kepada masyarakat atau
pelanggan yang ditetapkan secara tertulis serta sudah melalui prosedur, aturan, dan
kebijakan yang ada di dalam suatu instansi.

3.2 Saran

Saran saya sebagai penulis makalah ini adalah saya menyarankan agar seluruh
pemimpin organisasi maupun pegawai saat mengambil keputusan memperhatikan
dasar-dasar pengambilan keputusan yang ada agar tidak terjadi perpecahan di dalam
suatu organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku :

Dermawan, Ali. 2013. Pengambilan Keputusan: Landasan Filosofis, Konsep dan


Aplikasi. (Cetakan ketiga). Bandung: Alfabeta.

Siagian, S,. Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan. (Cetakan pertama). Jakarta:
CV Haji Masagung.

Lain-lain :

Wikipedia, Indonesia.

13
Nn. (2018). Tujuan dan Fungsi Pengambilan Keputusan. [Online]. Tersedia:
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/09/tujuan-dan-fungsi-pengambilan-
keputusan.html yang direkam pada 12 September 2018. [28 September 2019].

Abdullah, Taufiq. (2017). Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan. [Online]. Tersedia:


http://taufiqabd.blogspot.com/2017/08/dasar-dasar-pengambilan-keputusan.html yang
direkam pada 10 Agustus 2017. [28 September 2019].

Nn. (2013). Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Permohonan Data


Kependudukan. [Online]. Tersedia: https://docplayer.info/20611184-Standar-
operasional-prosedur-sop-pelayanan-permohonan-data-kependudukan.html yang
direkam pada 20 November 2013. [28 September 2019].

Nn. (2018). Keputusan Terprogram & Tidak Terprogram. [Online]. Tersedia:


http://kuliahbisa.blogspot.com/2018/02/keputusan-terprogram-tidak-terprogram.html
yang direkam pada 25 November 2018. [28 September 2019].

Budi, Isman. (2015). Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan. [Online]. Tersedia:
https://ismaan.wordpress.com/2015/05/19/definisi-dan-dasar-pengambilan-keputusan/
yang direkam pada 19 Mei 2015. [28 September 2019].

14

Anda mungkin juga menyukai