Anda di halaman 1dari 14

Materi Perekonomian Indonesia, pertemuan ke 6

KRISIS EKONOMI
( Disusun oleh : Hj Ening Wariningsih )

A. JENIS KRISIS EKONOMI DAN JALUR TRANSMISI DAMPAKNYA

Suatu perubahan ekonomi dapat menjelma menjadi suatu krisis ekonomi. Dilihat dari proses
terjadinya, krisis ekonomi mempunyai dua sifat yang berbeda.

Pertama, krisis ekonomi yang terjadi secara Mendadak atau muncul tanpa ada tanda-tanda
sebelumnya, dan disebut goncangan ekonomi yang tidak terduga.
Misalnya ; kenaikan harga minyak mentah yang sangat besar di pasar internasional pada tahun
1974, yang dilakukan oleh OPEC. Kenaikan harga tersebut merupakan suatu reaksi keras dari
Negara-negara di kawasan Timur Tengah terhadap keberpihakan Negara-negara Barat terutama
AS dan Eropa Barat terhadap Israel yang sedang terlibat suatu perang besar dengan Negara-
negara Arab, khususnya Mesir, Suria, Irak dan Yordania. Oleh karena itu, dunia atau Negara-
negara pengimpor minyak, termasuk AS,Eropa Barat ( sekrang Uni Eropa/UE), Jepang dan Cina,
kenaikan harga minyak tersebut disebut “ Krisis Minyak”
Sedangkan bagi Indonesia pada saat itu masih menjadi salah satu pengekpor minyak di dunia,
peristiwa tertsebut merupakan suatu keuntungan besar (Oil Boom) yang memberikan pemasukan
yang sangat besar (yang tidak terduga sebelumnya) bagi pemerintah.
Krisis “Keuangan Asia” yang terjadi pada periode tahun 1997 - 1998, yang juga melanda
Indonesia, masuk didalam katagori ini, walaupun bagi Indonesia derajat kedadakannya jauh lebih
rendah dibandingkan dengan krisis minyak tahun 1974, bagi Negara-negara pengimpor minyak.
Sebelum ekonomi Indonesia dilanda Krisis Asia,Ekonomi Thailand sudah terlebih dahulu
tergocang oleh krisis tersebut.Beberapa bulan setelah uang Thailand mengalami suatu depresiasi
yang besar, rupiah mulai ikut goncang yang terjadi sekitar pertengahan tahun 1997 yang
mencapai klimaknya pada pertengahan pertama tahun1998, saat nilai tukar rupiah terhadap dolar
AS mencapai diatas Rp 10.000,-- per satu dolar,dibandingkan sebelumnya sekitar Rp 2000,--
per satu dolar AS pada awal tahun 1997.

Kedua, krisis ekonomi yang sifatnya Tidak mendadak, melainkan melewati suatu proses
akumulasi yang cukup panjang, seperti krisis ekonomi global yang terjadi pada periode tahun
2008 – 2009. Krisis ini diawali dengan suatu krsis keuangan yang paling serius, yang pernah
terjadi di AS setelah depresi pada decade 1930-an yang akhirnya merembet ke Negara-negara
maju lainnya, sperti Jepang dan Eropa lewat keterkaitan-keterkaitan keuangan global. Setelah
beberapa bulan kemudian ekonomi dunia mulai mengalami resesi yang ditandai dengan
pendapatan dan permintaan global, dan berimbas pada perekonomian Indonesia dan banyak
Negara lainnya di dunia.

Krisis ekonomi, selain dibedakan menurut prosesnya,juga dapat dibedakan menurut Jenis atau
Sumbernya. Jenis-jenis atau sumber-sumber krisis ekonomi yang berbeda mempunyai jalur-jalur
tranmisi, dampak, efek-efek, dan sector- sector ekonomi,rumah tangga-rumah tangga dan
kelompok masyarakat yang rentan terhadap suatu krisis ekonomi yang juga berbeda,misalnya
mengenai suatu tipe krisis ekonomi tertentu, apa jalur-jalur transmisi utamanya dan sector-sektor
apa yang akan terpengaruh langsung oleh krisis tersebut, dan sebagainya. Pemahaman ini akan
membantu mempersiapkan kebijakan-kebijakan ekonomi atau tindakan-tindakan yang tepat

(1)
dalam mengantisipasi datangnya suatu krisis ekonomi, sehingga dapat memperkecil efek-efek
negatifnya, terutama terhadap laju pertumbuhan pendapatan dan tingkat kemiskinan.
Krisis ekonomi di suatu Negara atau wilayah bisa berasal dari dalam atau luar Negara/wilayah
tersebut, misalnaya, penurunan produksi suatu komoditas secara mendadak, karena gagal panen
akibat perubahan cuaca ekstrim yang tidak terantisipasi sebelumnya, atau bencana alam seperti
banjir besar yang menggenangi lahan persawahan.
Berasal dari luar adalah seperti krisis ekonomi global 2008 -2009 ( terkecuali bagi AS, krisis ini
berasal dari dalam), atau krisis minyak pertama pada tahun 1974 atau kedua pada tahun 1979
bagi Negara-negara pengimpor minyak.

JENIS-JENIS KRISIS EKONOMI;

1). KRISIS PRODUKSI, adalah termasuk tipe krisis ekonomi yang bersumber dari
dalam negeri,krisis ekonomi bisa dalam bentuk penurunan produksi domestic secara mendadak
dari sejumlah komoditas pertanian,misalnya padi/beras, sehingga berakibat langsung pada
penurunan tingkat pendapatan riil dari para petani dan buruh tani padi.
Di wilayah-wilayah, (misalnya, propinsi-propinsi di Indonesia), produksi padi merupakan sector
ekonomi kunci, tidak hanya dalam bentuk pangsa output didalam pembentukan produk domestic
regional bruto (PDRB), juga sebagai sumber terbesar bagi kesempatan kerja atau pendapatan
masyarakat di wilayah tersebut, jumlah rumah tangga yang mengalami penurunan pendapatan
akan sangat banyak.Apabila padi/beras selain dikonsumsi langsung, juga digunakan sebagai
bahan baku utama tersebut. oleh sector-sektor ekonomi lainnya, misalnya industry makanan dan
minuman, maka volume produksi, kesempatan kerja dan pendapatan disektor-sektor terkait juga
akan mengalami penurunan. Hal ini merupakan efek tidak langsung dari krisis tersebut. Secara
keseluruhan, tingkat kemiskinan di wilayah-wilayah tersebut akan mengalami peningkatan yang
besar.

Analisa gambar: Dalam kasus ini, hipotesanya adalah adanya suatu hubungan positif antara
krisis produksi dan laju inflasi, dengan asumsi bahwa factor-faktor lain yang secara langsung
maupun tidak langsung tingkat inflasi tetap tidak berubah.
a). Jika terjadi penurunan produksi padi( output prod pertanian turun ), pemerintah tidak
melakukan impor padi/beras, maka akan terjadi kelebihan permintaan dan sesuai dengan
mekanisme pasar harga padi/beras akan naik yang berakhir dengan inflasi yang tinggi,
kemiskinan meningkat.
b). Jika output produksi pertanian turun,maka bahan baku utama atau input bagi sector-
sektor lainnya mengalami penurunan, sehingga produksi di sector-sektor lainnya

(2)
menurun,misalnya industry makanan/minuman,sehingga terjadi turunnya kesempatan kerja dan
pendapatan masyarakat turun/berkurang,maka kemiskinan meningkat.
c).Jika output produksi pertanian turun, bahan baku utama bagi sector-sektor laimnya
menurun, maka produksi di sector-sektor lainnya juga menurun, jika permintaan tetap maka
akan terjadi kelebihan permintaan,sehingga harga akan naik, naiknya harga secara terus menerus,
terjadilah kenaikan inflasi, kemiskinan meningkat

Dalam tipe krisis ini jalur-jalur transmisi dampaknya terhadap kemiskinan adalah perubahan
dalam harga (inflasi), kesempatan kerja dan tingkat pendapatan.
Kelompok-kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap tipe krisis ini adalah petani dan
keluarganya, buruh tani dan keluarganya, dan para peringkat berikutnya adalah para pekerja dan
pemilik usaha serta keluarga-keluarganya di sector-sektor lainnya yang terkait lewat produksi
dengan sub sector padi lainya.

2). KRISIS PERBANKAN,dampak langsung dari efek krisis perbankan,fase pertama


kesempatan kerja dan pendapatan yang menurun di sub sector keuangan, fase kedua krisis
perbankan merembet ke perusahaan-perusahaan yang tergantung pada sector perbankan dalam
pembiayaan kegiatan-kegiatan produksi/bisnisnya.
Dalam tipe krisis perbankan/ekonomi, jalur-jalur transmisi paling utama lewat mana krisis
tersebut berdampak pada kemiskinan, yakni perubahan dalam arus kridit dari perbankan ke dunia
usaha atau tingkat suku bunga pinjaman, volume produksi (output), jumlah kesempatan kerja,
dan tingkat pendapatan masyarakat.
Kelompok-kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap krisis ini adalah masyarakat kelas
menengah dan atas seperti pegawai dan pemilik bank.Hal ini pada sector-sektor ekonomi yang
paling tergantung pada perbankan untuk pendanaan atau jasa perbankan lainnya.
Kelompok masyarakat miskin yang rentan terhadap krisis ini, jika pertanian adalah sector
ekonomi yang paling tergantung pada kridit perbankan untuk kegiatan produksinya, atau
perusahaan-perusahaan lainnya yang tergantung pada pinjaman bank, dari pada dana masyarakat
yang dihimpun lewat pasar modal.

Jalur- jalur transmisi krisis perbankann yang berdampak pada pengangguran dan kemiskinan;
1). Sektor perbankan menurun ---- Kredit Usaha turun/R turun----- Produksi turun di sector-
sektor ekonomi----Kesempatan kerja/pendapatan turun---- Kemiskinan meningkat.
2). Sektor perbankan menurun----- penerimaan rumah tangga menurun------tabungan menurun---
-- tabungan menurun----- konsumsi menurun-----produksi menurun di sector-sektor ekonomi----
kesempatan kerja/pendapatan menurun-----kemiskinan meningkat.
3). Sektor perbankan menurun---- kesempatan kerja/pendapatan menurun-----kemiskinan
meningkat.
4). Sektor perbankan menurun---- kesempatan kerja/pendapatan menurun-----konsumsi
menurun-----produksi menurun di sector-sektor ekonomi-----kesempatan kerja/pendapatan
turun----kemiskinan meningkat.

Dampak Krisis perbankan terhadap Rumah tangga yaitu ; 1).Rumah tangga kaya, tabungan
mereka hilang karena bank-bank yang menyimpan uangnya bangkrut. Di banyak Negara,
termasuk Indonesia, pemerintah memberikan jaminan keamanan bagi pemilik-pemilik tabungan
di perbaknan, tetapi hanya hingga batas tertentu.;2). Kelompok rumah tangga non-kaya,

(3)
pengeluaran – pengeluaran mereka menurun karena tidak bisa meminjam dari bank,atau
.mendapatkan kredit dengan tringkat bunga yang tinggi.

3) KRISIS NILAI TUKAR,Suatu perubahan kurs dari sebuah mata uang, misalnya rupiah
terhadap dolar AS dianggap krisis apabila kurs dari mata uang tersebut mengalami penurunan
atau depresiasi yang sangat besar yang prosesnya mendadak atau berlangsung terus menerus
yang membentuk sebuah tren yang meningkat (rupiah per satu dolar AS). Dampak langsung dari
perubahan tersebut adalah pada ekpor dan impor

Di sisi impor, akibat kurs mata uang nasional melemah, misalnya dalam rupiah dari Rp.2000,--
per satu dolar AS menjadi Rp. 10.000,-- per satu dolar AS, maka harga-harga dalam rupiah di
pasar dalam negeri dari produk-produk impor akan naik, yang bahkan bisa meningkatkan laju
inflasi di Indonesia. Misalnya: suatu produk impor harganya 10 dolar AS,kurs rupiah Rp.2000,--
per satu dolar AS, maka harga dari produk tersebut di Indonesia Rp 20.000,--, jika nilai rupiah
melemah menjadi Rp 10.000,-- per satu dolar AS, maka harga produk tersebut dalam rupiah
Rp. 100.000,- walaupun harga aslinya dalam dolar AS tetap. Jika sebuah perusahaan di
Indonesia setiap bulan mengimpor produk sebagai bahan baku utamanya 500 unit,betapa
produksi,besarnya ekstra pengeluaran dari perusahaan tersebut, sehingga keuntungan menurun.

Dalam tipe krisis ekonomi ini, jalur-jalur transmisi kuncinya adalah perubahan-perubahan dalam
volume ekspor dan impor ( jika volume impor tidak berubah, maka nilainya yang berubah).
Sedangkan jalur-jalur skundernya adalah perubahan-perubahan dalam volume produksi,jumlah
kesempatan kerja, tingkat pendapatan dan laju inflasi.Kelompok masyarakat yang paling rentan
terhadap krisis nilai tukar ini adalah mereka yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang
berurusan langsung maupun tidak langsung dengan impor, dan tergantung pada industry/sector
yang paling terhimbas oleh kenaikan biaya impor.

Keterkaitan antara barang-barang yang di impor dengan kegiatan-kegiatan produksi di dalam


negeri besar pengaruhnya terhadapa laju inflasi;yaitu; Pertama volume impor dan domestic
menurun apabila barang impor tersebut adalah bahan baku atau kebutuhan lainnya untuk
kegiatan produksi,maka produksi dalam negeri berkurang ( kecuali bisa dilakukan substitusi
dengan bahan baku buatan dalam negeri), yang berakibat selanjutnya peningkatan jumlah
pengangguran dan tingkat kemiskinan di dalam negeri. Kedua, volume impor konstan,karena

(4)
sangat dibutuhkan di dalam negeri ( tidak bisa dilakukan substitusi,karena industry dalam negeri
belum mampu memproduksinya ). Jika barang impor tersebut adalah bahan baku, maka biaya
produksi di dalam negeri akan meningkat, harga naik dan terjadi inflasi.

Jalur Transmisi dalam krisis Nilai tukar dan Dampaknya terhadap Kemiskinan:

a). Depresiasi nilai tukar mata uang nasional-----impor-----impor turun----produksi turun----


kesempatan kerja/pendapatan turun--------Kemiskinan ?
b). Depresiasi nilai tukar mata uang nasional-----impor----impor konstan----biaya produksi
naik----inflasi naik-------Kemiskinan ?
c).Depresiasi nilai tukar mata uang nasional ---- ekspor naik----produksi naik----kesempatan
kerja/pendapatan naik------Kemiskinan

Gambar : “Krisis Nilai Tukar dan Dampaknya terhadap Kemiskinan”.

Depresiasi nilai tukar Ekspor


Impor mata uang nasional

Impor Produksi
Impor Konstan

Produksi Kesempatan kerja / Pendapatan


Biaya Produksi

Inflasi

Kesempatan kerja / Pendapatan Kemiskinan ?


ANALISIS GAMBAR,…dasar analisis teori ekonomi makro dan mik

4). KRISIS PERDAGANGAN,Krisis-krisis ekonomi yang berasal dari sumber-sumber


ada dua,yaitu ; jalur pertama perdagangan dan investasi/arus modal. Dalam jalur perdagangan
ada dua sub jalur, yaitu ekspor dan impor ( barang dan jasa). Dalam jalur ekspor,misalnya ekspor
barang, suatu krisis bagi Negara eksportir bisa terjadi baik karena harga di pasar internasional
dari komoditas yang diekspor turun secara drastic atau permintaan dunia terhadap komoditas

(5)
tersebut menurun secara signifikan. Misalnya, harga dunia atau permintaan pasar global bagi
ekspor-ekspor utama Indonesia dari komoditis pertanian menurun, maka pendapatan petani dan
buruh menurun dari komoditas-komoditas tersebut di dalam negeri merosot. Di dalam kasus ini
akan terjadi efek penggandaan di dalam ekonomi; terjadinya penurunan pendapatan petani dan
buruh tani, permintaan konsumsi maupun permintaan perantara (antar sector) di pedesaan
berkurang, pendapatan riil masyarakat per kapita menurun dan tingkat kemiskinan meningkat di
pedesaan.
Jalur-jalur transmisi paling penting dalam Krisis perdagangan adalah perubahan-perubahan
dalam ekspor, putput, pendapatan dan kesempatan kerja. Kelompok-kelompok masyarakat yang
paling rentan adalah petani, buruh tani dan perusahaan-perusahaan eksportir termasuk pekerja
dan keluarga mereka.

Jalur-jalur transmisi di dalam Krisis perdagangan;

a). Harga/permintaan ekspor turun-----penghasilan ekspor dari perusahaan eksportir turun----


kesempatan kerja di perusahaan eksportir turun---- kemiskinan naik
b). Harga/permintaan ekspor turun-----penghasilan ekspor dari perusahaan eksportir turun----
pendapatan petani & buruh tani turun-----kemiskinan meningkat.
c).Harga/permintaan ekspor turun----penghasilan ekspor dari perusahaan eksportir turun-----
permintaan terhadap output dari sector-sektor lain turun----kesempatan kerja/pendapatan ----
kemiskinan naik.
d). Harga/permintaan ekspor turun-----penghasilan ekspor dari perusahaan eksportir turun----
pendapatan petani & buruh tani turun-----permintaan terhadap output dari sector-sektor lain
turun---- kesempatan kerja/pendapatan turun-----kemiskinan naik

ANALISIS GAMBAR….dsaar teori konomi malro dan mikro


Berdasarkan laporan Bank Dunia dan Sekretariat ASEAN tahun 2009,diperkirakan tirpengaruh
dari krisis ekonomi Global 2008 – 2009 terhadap Indonesia, kemungkinan hanya dirasakan di
sejumlah kecil wilayah yang memproduksi sejumlah komoditaperkebunan, seperti, kelapa sawit
yang pada periode tersebut harga-harga dipasar dunia mengalami penurunan yang signifikan, dan
di wilayah-wilayah industry berorientasi ekspor, juga merasakan efek dari krisis ekonomi
Global.
Dalam ekspor jasa,jika jumlah wisatawan asing yang berkujung ke dalam negeri menurun secara
drastic, atau jumlah pengiriman uang ke Indonesia dari TKI yang bekerja di luar negeri

(6)
mengalami pengurangan yang sinifikan. Berdasarkan laporan Bank Dunia dan ASEAN, 2009,
krisis ekonomi global 2008 – 2009, berdampak terhadap jumlah wisatawan asing yang sangat
berkurang.
Dalam hal impor, suatu kenaikan harga dunia yang signifikan atau suatu penurunan secara tiba-
tiba dalam jumlah besar dari persediaan dunia untuk suatu komoditas yang diperdagangkan di
pasar global, dapat menjadi krisis ekonomi yang serius bagi Negara-negara impor, jika
komoditas itu sangat krusial, misalnya; beras atau minyak, merupakan komoditas-komoditas
kunci bagi masyarakat miskin.

Kenaikan harga minyak mentah berakibat pada kenaikan harga-harga dari bahan bakar
minyak,listrik,pupuk dan juga biaya-biaya produksi dari sejumlah produk.Misalnya, pada tahun
1974, keputusan yang diambil secara mendadak yang tidak diduga sebelumnya dari Negara-
negara penghasil minyak yang tergabung dalam OPEC untuk menaikan harga minyak mereka
(Embargo) sebagai suatu respon kolektif terhadap pertikaian antara Arab dan Israel, adalah suatu
krisis besar untuk semua Negara pengimpor minyak mentah, terutama ekonomi-ekonomi yang
sudah maju seperti AS,Jepang,Kanada dan Eropa, yang pada saat itu masih sangat tergantung
pada minyak Timur Tengah

Krisis Minyak dan Dampaknya pada Kemiskinan di Negara – Negara pengimpor Minya

Gambar : Krisis Minyak dan Dampaknya pada Kemiskinan di Negara-


negara Pengimpor Minyak.
Harga Minyak di pasar dunia

Memakai sumber
enerji alternatif Biaya impor minyak

Volume produksi Biaya produksi


konstan

Volume produksi
Inflasi

Kesempatan kerja

Kemiskinan

(7)

ANALISIS GAMBAR

Dalam krisis ini,jalur-jalur transmisi paling utama adalah perubahan-perubahan dalam output,
inflasi dan kesempatan kerja.
Kelompok-kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap krisis type ini yaitu; pertama
perusahaan-perusahaan yang sangat tergantung pada minyak sebagai sumber energy atau bahan
baku utama dan pekerja-pekerja ( termasuk keluarga-keluarga mereka) di perusahaan- peruahaan
tersebut. Kedua, lewat keterkaitan-keterkaitan produksi dan konsumsi/pendapatan domestik,
yaitu perusahaan atau sector-sektor yang terkait, termasuk pekerja-pekerja (termasuk keluarga-
keluarga mereka)

5). KRISIS MODAL

Pengurangan modal di dalam negeri dalam jumlah besar atau pengehentian bantuan serta
pinjaman luar negeri akan menjadi sebuah krisis ekonomi bagi banyak Negara miskin di dunia,
seperti di Aprika dan Asia Tengah yang ekonomi mereka selama ini sangat tergantung pada
ULN atau hibah internasional.
Pelarian modal, baik yang berasal dari sumber dalam negeri maupun modal asing, terutama
investasi asing jangka pendek (yang disebut “uang panas), dalam jumlah besar dan secara
mendadak bisa menjelma menjadi sebuah krisis besar bagi ekonomi dari negara-negara yang
memerlukan modal investasi.
Proses mulai dari larinya modal ke luar negeri hingga menjadi sebuah krisis ekonomi sangat
sederhana, yaitu : dana investasi di dalam negeri berkurang, investasi menurun (pembentukan
modal tetap bruto), kegiatan /volume produksi dan tingkat produktivitas menurun, pertumbuhan
ekonomi merosot, jumlah angkatan keja (15-65 thn) yang bisa bekerja terutama di sector formal
berkurang, tingkat pendapata riil menurun, maka tingkat kemiskinan bertambah
Di sisi lain, suatu pelarian modal dalam jumlah besar akan menyebabkan Depresiasi nilai
tukar mata uang dari negara yang bersangkutan.

“ Krisis Modal dan dampaknya terhadap Kemiskinan”.

“ Krisis modal dan dampaknya terhadap kemiskinan”

(8)
ANALISIS GAMBAR… dasar teori makro dan milro

Dalam kasus Krisis Modal, jalur-jalur transmisi memiliki dampak utama, yakni perubahan-
perubahan dalam jumlah investasi,khususnya investasi jangka panjang (volume atau proyek),
volume produksi, jumlah tenaga kerja yang bekerja.
Kelompok-kelompok yang paling rntan teradap krisis modal ini, yaitu kelompok miskin dan
kelompok non miskin, tergantung pada sector atau industry yang paling dirugikan dengan
kekurangan modal investasi
Jika PMA tetap atau jangka panjang paling banyak di industry-industri domestic yang
padat modal atau di sector pertambangan yang relative sedikit memakai tenaga kerja dan
keterkaitan produksi khususnya kebelakang dengan industry-industri atau domestic yang padat
karya juga tidak terlalu kuat (tergantung pada impor untuk keperluan input-nya), maka dampak
dari berkurangnya PMA terhadap kemiskinan bisa tidak signifikan.. Kelompok yang
berpenghasilan tinggi atau pekerja yang berpendidikan tinggi akan terkena pengaruhnya
dibandingkan pekerja yang bepenghasilan/pendapatan rendah.
Rangkuman dari pembahasan semua type krisis ekonomi, menunjukan bahwa tingkat atau
laju inflasi dan jumlah kesempatan kerja atau jumlah orang yang menganggur adalah penentu-
penentu utama dari tingkat kemiskinan.
Kedua variabl makro Inflai dan kesempatan kerja dianggap sebagai jalur-jalur TRANSMISI
kunci lewat mana sebuah krisis ekonomi berpengaruh negative terhadap kemiskinan.
Naik turunnya jumlah pengangguran (kesempatan kerja) pad gilirannya adalah fungsi nrgatif
(positif) dari prubahan autputn agregat (PDB), dan laju inflasi tergantung negative pada
petumbuhan PDB ( atau positif terhadap voluime konsumsi;permintaan pasar output ).
PDB itu sendiri adalah sebuah fungsi dari variable-variabel ekonomi makro
lainnya,,pemnbentukan modal tetap bruto (termasuk PMA),saldo neraca perdagangan (X-M)
untuk barang dan jasa, juga dipengaruhi oleh nilai tukar dan sejumlah variable lainnya.

(9)

B. JALUR TRANMISI KUNCI DAN INDIKATOR MONITORING DMPAK KRISIS.

Tabel 4..2; Jalur-jalur transmisi dampak utama dan indicator-indikator utama untuk
memonitor Pengaruh dari Krisis Ekonomi menurut Tipe Krisis
C. ANALISA EMPIRIS

1.Krisis Keuangan Asia 1997 – 1998

Krisis keuangan Asia muncul sekitar pertengahan tahun 1997 dan mencapai klimaknyan pada
tahun 1998,hal ini awalnya dipicu oleh larinya modal, terutama modal asing jangka pendek dari
Thailand, secara tiba-tiba dan dalam jumlah yang tidak kecil, cukuip kuat untuk membuat
investor dan pengusaha gugp dalam menanggapinya.Pelarian tersebut mengakibatkan nilai tukar
bath terhadap dolar AS terdepresiasi dalam jumlah yang besar. Dalam jangka waktu yang tidak
lama,hal yang sama juga terjadi di Indonesia, yang membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
melemah. Penjelasan gambar berikut:

(10)

Modal (dollar AS) lari dari Thailand


Bath Depresiasi

Modal (dollar AS) lari dari Indonesia

Modal (d ollar AS) lari dari Indonesia Rupiah Depresiasi

Krisis Keuangan Perusahaan Krisis Keuangan Perbankan

Impor berkurang Perusahaan bangkrut Perbankan hancur

Output menurun Pengangguran meningkat

PDB menurun Kemiskinan meningkat

Inflasi meningkat Permintaan menurun

Gambar : Proses Terjadinya Krisis Ekonomi di Indonesia.

Jalur Transmisi Proses Terjadinya Krisis Ekonomi di Indonesia, antara lain;


1.Modal (dolar AS) lari dari Thailand-----Bath depresiasi-------Modal (dolar AS) lari
dari Indonesia--------Rupiah depresiasi------Krisis keuangan perbankan------Perbankan
hancur------pengangguran meningkat-----kemiskinan meningkat------permintaan turun-----
PDB turun.
2.Modal (dolar AS) lari dari Thailand------Bath depresiasi------Modal ( dolar AS) lari
dari Indonesia------Rupiah deepresiasi-----harga impor (dolar AS) meningkat----impor
turun-----output turun----PDB turun.
3.Modal (dolar AS) lari dari Thailand------Bath depresiasi-----Modal (dolar AS) lari
dari Indonesia----Rupiah depresiasi-------Krisis keuangan perusahaan------perusahaan
bangkrut----Output tutun-----PDB turun
4……….,setelah Rupiah depresiasi-------harga impor turun-------output turun---PDB
turun.
5………,setelah Rupiah depresiasi-------harga impor (dolar AS) meningkat-----inflasi
meningkat--------permintaan turun---- PDB turun.

(11)
ANALISIS GAMBAR SETIAP TRASMISI………dasar analisis, teori ekonomi makro
dan mikro

2.KRISIS EKONOMI GLOBAL 2008 - 2009

Krisis ekonomi global 2008 – 2009, dipicu oleh suatu krisis keuangan yang besar di AS pada
tahun 2007 dan melalui keterkaitan keuangan global, krisis tersebut menjalar ke sebagian besar
dunia, terutama Negara-negara maju seperti Jepang dan UE yang secara ekonomi dan keuangan
sangat terintregasi dengan AS. Banyak ekonom dunia, krisis ini disebut sebagai krisis ekonomi
paling serius setelah depresi ekonomi besar yang terjadi pada decade tahun 30-an. Krisis
tersebut mempengaruhi secara negative kegiatan-kegiatan bisnis kunci di dunia terutama sector-
sektor keuangan dan perdagangan,yang selanjutnya menurunkan laju pertumbuhan ekonomi
global dan tingkat pendapatan riil per kapita di dunia. Banyak bank dan perusahaan asuransi
besar di sejumlah Negara,khususnya Negara-negara maju yang mengalami kebangkrutan, harga-
harga indeks di bursa-bursa kunci juga berguguran, dan harga-harga di pasar dunia dari sejumlah
komoditas serta asset merosot.

Jalur Transmisi Ekonomi Global, antara lain :


1.Permintaan dunia turun------Ekspor di Indonesia turun------Produksi turun-----kesempatan
kerja/pendapatan turun-----pendapatran RT turun RT meningkat------pendapatan regional
turun/kemiskinan regional naik-------pendapatan nasional turun/kemiskinan nasional naik.
2.Permintaan dunia turun----Ekspor di Negara-negara lain turun------produksi turun-----
kesempatan kerja/pendapatan turun---------Arus uang masuk dari TKI turun-----pendapatan
rumah RT turun/kemiskinan naik------pendapatan regional turun/kemiskinan regional naik--------
--pendapatan nasional turun/kemiskinan nasional naik
3.Permintaan dunia turun------ ekspor di Indonsia turun-------produksi turun-----kesempatan
kerja RT trun/kemiskinan naik----pendapatan regional turun/kemiskinan regional meningkat-----
-pendapatan nasional turun/kemiskinan naik.

(12)
GAMBAR; KRISIS EKONOMI GLOBAL (PERMINTAAN DUNIA) 2008/2009 DAN
DAMPAKNYA TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA

Permintaan Dunia

Ekspor Ekspor

Produksi di sektor –
Produksi Produksi
sektor lain Konstan

Kesempatan kerja / Pendapatan Kesempatan kerja / Pendapatan

Arus uang masuk dari TKI


Pendapatan RT / kemiskinan RT

Gambar
Pendapatan :regional
“Krisis/ kemiskinan
Ekonomiregional
Global

Pendapatan nasional / kemiskinan nasional

*********************

Referensi ; 1.Tambunan,Tulus, Perekonomian Indonesia


2.Tambunan,Tulus,Perekonomian Indonesia,Teori dan Temuan Empiris

(13)

Anda mungkin juga menyukai