EKONOMI PEMBANGUNAN
“Teori Klasik”
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Ekonomi Pembangunan” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterimakasih pada Bapak Drs. Bolean Silalahi, MM. selaku Dosen mata kuliah Ekonomi
Pembangunan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita terhadap materi tentang “Teori Klasik”. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan
dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apa bila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenandan kami memohon kritik
serta saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1.1 Perkembangan Penduduk Dan Tingkat Pendidikan Yang Rendah...............5
2.1.2 Perekonomian Yang Bersifat Dualistik............................................................5
2.1.3 Tingkat Pembentukan Modal Yang Rendah...................................................6
2.1.4 Lingkaran Setan Kemiskinan...........................................................................8
2.1.5 Hambatan Sosio Budaya.................................................................................10
2.1.6 Dampak Kekuatan Internasional...................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
The Wealth of Nations karya Adam Smith pada tahun 1776 dianggap sebagai penanda
dimulainya era ekonomi klasik. Aliran ini mengemuka hingga pertengahan abad ke-19,
dan kemudian digantikan oleh ekonomi neoklasik, yang lahir di Britania Raya pada tahun
1870. Definisi ekonomi klasik diperdebatkan oleh sejumlah pakar, terutama pada periode
1830– 1870-an, dan keberlanjutannya ke ekonomi neoklasik. Istilah "ekonomi klasik"
awalnya dicetuskan oleh Karl Marx untuk merujuk pada ekonomi Ricardian – aliran
ekonomi yang dikembangkan oleh David Ricardo dan James Mill serta pendahulunya.
Namun, penggunaan istilah ini kemudian diperluas untuk merujuk pada semua pengikut
Ricardo.
The Wealth of Nations menjadi berpengaruh karena telah dengan keras membuat
bidang ekonomi dan perkembangannya ke dalam disiplin yang sistematis dan berdiri
sendiri. Dalam dunia barat, masih dibincangkan kalau ini merupakan buku paling
berpengaruh dalam subyek tersebut yang pernah diterbitkan. Ketika buku tersebut menjadi
manifestasi klasik melawan merkantilisme (teori di mana cadangan besar dari logam
mulia merupakan keharusan bagi suksesi ekonomis), muncul pada tahun 1776, ada
kesadaran kuat untuk perdagangan bebas baik di Inggris maupun Amerika. Perasaan baru
ini telah dilahirkan dari kesusahan keadaan ekonomi dan kemiskinan yang diakibatkan
oleh Perang kemerdekaan Amerika. Bagaimanapun, pada saat publikasinya, tidak semua
orang lantas yakin pada kelebihan perdagangan bebas: publik dan parlemen di Inggris
masih memakai sistem merkantilisme untuk beberapa tahun kedepannya.
Ekonomi klasik menyatakan bahwa pasar bebas akan mengatur dirinya sendiri
jika tidak ada campur tangan dari pihak apapun. Adam Smith menyebutnya dengan
metafora "tangan tak terlihat", yang akan menggerakkan pasar menuju keseimbangan
alami mereka tanpa adanya campur tangan dari luar.
Tidak seperti ekonomi Keynesian, ekonomi klasik menekankan pada
penerapan harga fleksibel, baik dari segi upah ataupun barang. Penekanan lainnya
terdapat pada Hukum Say: penawaran menciptakan permintaan sendiri – artinya,
produksi agregat akan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membiayai
semua pengeluaran yang dihasilkan. Berbeda dengan Keynes, yang menyatakan
bahwa harus ada penghematan, pengeluaran uang, atau pemakaian instrumen
pembiayaan lainnya untuk membiayai pengeluaran dan menutupi biaya produksi.
Postulat lainnya yang ditekankan oleh ekonomi klasik adalah keseimbangan antara
tabungan dan investasi, dengan asumsi bahwa suku bunga fleksibel akan selalu
menjaga ekuilibrium.
1
a. Hukum alam
Adam Smith meyakini berlakunya doktrin “hukum alam” dalam persoalan
ekonomi. Ia menganggap setiap orang sebagai hakim yang paling tahu akan
kepentingannya sendiri yang sebaiknya dibiarkan dengan bebas mengejar
kepentingannya itu demi keuntungannya sendiri. Dalam mengembangkan
kepentingan pribadinya itu, orang akan memerlukan barang-barang keperluan
hidupnya sehari-hari. Dalam melakukan ini, setiap individu dibimbing oleh
suatu”kekuatan yang tidak terlihat “yaitu pasar persaingan sempurna yang
merupakan mekanisme menuju keseimbangan secara otomatis, cenderung untuk
memaksimumkan kesejahteraan nasional.
b. Pembagian kerja
Pembagian kerja adalah titik permulaan dari teori pertumbuhan ekonomi Adam
Smith, yang meningkatkan daya produktivitas tenaga kerja. Ia menghubungkan
kenaikan itu dengan:
1. Meningkatkan keterampilan kerja.
2. penghematan waktu dalam memproduksi barang.
3. penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga.
Penyebab yang terakhir dari kenaikan produktivitas ini bukan berasal dari tenaga
kerja tetapi dari modal. Apa yang mengarahkan pada pembagian kerja adalah
kecendrungan tertentu pada sifat manusia, yaitu kecendrungan untuk tukar-menukar,
barter dan mempertukarkan suatu barang dengan barang lainnya. Akan tetapi,
pembagian kerja tergantung pada besarnya pasar. Salah satu pemeo terkenal
“pembagian kerja dibatasi oleh luasnya pasar.
2
modern, Smith menganggap pemupukan modal sebagai satu syarat mutlak bagi
pembangunan ekonomi; dengan demikian permasalahan pembangunan ekonomi
secara luas adalah kemampuan manusia untuk lebih banyak menabung dan
menanam modal. Oleh karena itu cara yang paling cepat adalah menanamkan
modal sedemikian rupa sehingga dapat memberikan penghasilan yang paling besar
kepada seluruh penduduk agar mereka sanggup menabung sebanyak-banyaknya.
Dengan demikian tingkat investasi akan ditentukan oleh tingkat tabungan dan
tabungan yang sepenuhnya diinvestasikan. Sebagaimana dikatakan Smith; “bagian
yang ditabung tiap tahun oleh seseorang dengan segera dipergunakan sebagai
modal.”
d. Agen pertumbuhan
Menurut Smith, para petani, produsen dan pengusaha merupakan agen
kemajuan dan pertumbuhan ekonomi. Adalah perdagangan bebas yang mendorong
mereka memperluas pasar, yang pada gilirannya memungkinkan pembangunan
ekonomi. Fungsi ketiga agen ini saling berkaitan erat. Bagi Smith pembangunan
pertanian mendorong peningkatan pekerjaan konstruksi, dan perniagaan.
Pemupukan modal dan pembangunan ekonomi terjadi karena tampilnya para
petani, produsen dan pengusaha.
Proses pertumbuhan. Schumpeter menjelaskan pendekatan pertumbuhan
ekonomi Adam Smith sebagai berikut: “dengan menganggap benar faktor-faktor
kelembagaan, politik dan alam, Smith berangkat dari asumsi bahwa suatu
kelompok sosial (atau suatu bangsa) akan mengalami laju pertumbuhan ekonomi
tertentu yang tercipta karena naiknya jumlah mereka dan melalui tabungan. Ini
mendorong “meluasnya pasar” yang pada gilirannya meningkatkan pembagian
kerja dan dengan demikian meningkatkan produktivitas.
Menurut Smith, proses pertumbuhan ini bersifat menggumpal (kumulatif).
Apabila timbul kemakmuran sebagai akibat kemajuan dibidang pertanian, industri
3
manufaktur, dan perniagaan, kemakmuran itu akan menarik pada pemupukan
modal, kemajuan tekhnik, meningkatnya penduduk, perluasan pasar, pembagian
kerja dan kenaikan keuntungan secara terus-menerus.
PENILAIAN
3. Tingkat keuntungan
Tingkat keuntungan = keuntungan/upah (keuntungan dibagi upah). Tingkat
keuntungan sama dengan rasio keuntungan terhadap modal yang digunakan.
Tetapi karena modal hanya terdiri dari modal kerja, maka keuntungan sama
dengan rekening upah. Sepanjang tingkat keuntungan positif, pemupukan modal
akan berlanjut.
4. Kenaikan upah
Ricardo mencoba menunjukkan bahwa hanya dalam kondisi lain pemupukan
modal akan mengurangi keuntungan. Didalam sistem Ricardo, upah memainkan
5
peranan aktif dalam menentukan pendapatan antara modal dengan buruh.
Tingkat upah meningkat bila harga barang yang dibutuhkan buruh meningkat.
PENILAIAN
1. Pembangunan pertanian
2. Tingkat keuntungan.
3. Pentingnya tabungan.
4. Perdagangan luar negeri
6
5. Teori dinamis.
PENILAIAN
Teori Malthus mempunyai kelemahan tertentu:
7
1. Stagnasi sekuler tidak melekat pada akumulasi modal.
2. Pandangan negatif terhadap akumulasi modal.
3. Komoditi tidak dipertukarkan dengan komoditi secara langsung.
4. Konsumen tidak produktif memperlambat kemajuan.
5. Dasar tabungan bersisi satu.
Oleh karena itu Mill menekankan pada pentingnya pendidikan ini sebab dengan
pendidikan dapat mempertinggi pengetahuan tehnis masyarakat dan mempertinggi
pengetahuan umum masyarakat, pendidikan dapat juga menciptakan pandangan-
pandangan dan kebiasaan yang lebih modern.
Penilaian
Mill setuju dengan kebijaksanaan liberal dalam urusan ekonomi. Walaupun begitu,
kebijaksanaan tersebut tidak praktis. Kenyataannya, tidak ada perekonomian yang
dapat berfungsi jika didalamnya terdapat persaingan sempurna.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Smith memberikan sumbangan yang besar dalam
menunjukkan, bagaimana pertumbuhan ekonomi terjadi dan faktor-faktor serta
kebijaksanaan apa yang menghambatnya, Khusus dalam kaitannya dengan
petani, pedagang, dan produsen, ia menunjukkan betapa arti penting menabung dan
memupuk modal serta pentingnya proses pertumbuhan yang berimbang. Sama halnya
dengan teori klasik lainya, Robert Malthus, David Ricardo dan John Stuart Mill.
Asas pengaturan kehidupan perekomonian didasarkan pada mekanisme pasar.
Teori harga merupakan bagian sentral dari mazhab klasik, dan mengajarkan bahwa
proses produksi dan pembagian pendapatan ditentukan oleh mekanisme pasar. Dan
dengan melalui mekanisme permintaan dan penawaran itu akan menuju kepada suatu
keseimbangan (ekuilibrium). Jadi dalam susunan kehidupan ekonomi yang didasarkan
atas milik perseorangan, inisiatif dan perusahaan orang-perongan. Ruang lingkup
pemikiran ekonomi klasik meliputi pendekatan alamiah, mengkritik pemikiran ekonomi
sebelumnya dan kebebasan individulah yang menjadi inti pengembangan kekayaan
bangsa.
3.2 Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
untuk memperbaiki makalah saya selanjutnya selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Green, Marshall dan Eddy Soetrisno. 2010. Teori Ekonomi. Tangerang: PT.
Nusantaralestari Ceriapratama.
Chalmers, A.F. 1983. Apa Itu Yang Dinamakan Ilmu ?: Suatu penilaian tentang watak
dan status ilmu serta metodenya. Hasta Mitra. Jakarta.
Susilowati Dwi. 2011. Bahan ekonomi Pembangunan. Surakarta. Universitas Sebelas
Maret.
www.google.com/Pemikir Ekonomi Klasik. 2 Maret 2010
http://sahatsijabat22.blogspot.com/2012/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
11