Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

DASAR-DASAR TEORI PRODUKSI

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
1. CALLYSTA LAURENT FELICIA (06031182227008)
2. KURNIA WATI (06031282227045)
3. INDAH DWI JAYA (06031382227071)
4. NIA DIANI PUTRI (06031382227075)
5. NURSAKINAH MAHARRANI (06031382227085)
6. FADILLAH (06031382227081)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. DWI HASMIDYANI, M.Si.
DIAN EKA AMRINA, S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas berkat, rahmat, dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Dasar-Dasar
Teori Produksi” tepat pada waktunya. Kami mengucapkan terimakasih kepada
Ibu Dr. Dwi Hasmidyani, M.Si. dan Ibu Dian Eka Amrina, S.Pd., M.Pd selaku
dosen pengampuh mata kuliah Ekonomi Mikro. Tak lupa kami juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah “Dasar-Dasar Teori Produksi” ini disusun guna memenuhi nilai


tugas Mata kuliah Ekonomi Mikro Semester II. Semoga dengan adanya makalah
ini bisa menambah ilmu pengetahuan yang kita miliki dan pengalaman bagi
pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
masih banyak halyang kurang dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharap kritik dan saran yang membangun agar kami dapat memperbaikinya.

Palembang, 25 Januari 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Pengertian Produksi ................................................................................... 3
2.2 Faktor Produksi ......................................................................................... 4
2.3 Fungsi Produksi ......................................................................................... 5
2.4 Produksi dengan Satu Faktor Berubah (Variabel) ..................................... 6
2.5 Produksi dengan Dua Faktor Berubah (Variabel) ................................... 10
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 16
3.2 Saran ........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam dunia usaha, banyak sisi yang harus diperhatikan baik dalam
pemasaran, persaingan pasar, penentuan segmentasi pasar dan tak kalah
pentingnya adalah dalam hal produksi, karena jika kita berbicara masalah home
industri yaitu skala usaha yang tergolong kecil. Bahkan jika berbicara mengenai
perusahaan, yang terbersit pertama kali adalah hal produksinya. Karena hal
pertama yang akan dijual atau dipasarkan itu adalah produk yang dihasilkan dari
produksi. Pada dasarnya, masalah ekonomi terdiri atas masalah produksi,
konsumsi, dan distribusi. Produksi mencakup upaya menghasilkan atau
menambah kegunaan barang, konsumsi mencakup kegiatan menggunakan
barang, sedangkan distribusi mencakup upaya penyaluran barang.
Produksi merupakan kebutuhan dasar yang pada prinsipnya adalah untuk
memenuhi kebutuhan dan menjaga keberlangsungan hidup manusia di muka
bumi. Maka kegiatan produksi ini merupakan salah satu faktor penting dalam
siklus perekonomian suatu negera. Dalam sistem perekonomian, produksi
merupakan pangkal mata rantai perekonomian hingga berujung pada konsumsi.
Tanpa ada produksi tentu tidak akan pernah ada kegiatan perekonomian. Apabila
tingkat produksi menurun, maka kegiatan perekonomian akan lesu. Dalam ilmu
ekonomi, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan yang menciptakan manfaat
(utility) baik di masa kini maupun di masa yang akan datang. Pembahasan
tentang produksi dalam ilmu ekonomi konvensional hanya mengusung
maksimalisasi keuntungan sebagai motif utama. Padahal masih banyak lagi motif
yang lain dari hanya sekedar meningkatkan keuntungan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Produksi?
2. Apa saja Faktor-Faktor Produksi?
3. Apa Fungsi Produksi?
4. Apa itu Produksi dengan Satu Faktor Berubah (Variabel)?
5. Apa itu Produksi dengan Dua Faktor Berubah (Variabel)?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Produksi.
2. Untuk Mengetahui Apa saja Faktor-Faktor Produksi.
3. Untuk Mengetahui Apa itu Fungsi Produksi.
4. Untuk Mengetahui Apa itu Produksi dengan Satu Faktor Berubah (Variabel).
5. Untuk Mengetahui Apa itu Produksi dengan Dua Faktor Berubah (Variabel).

1.4 Manfaat Penulisan


1. Pembaca Dapat Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Produksi.
2. Pembaca Dapat Mengetahui Apa saja Faktor-Faktor Produksi.
3. Pembaca Dapat Mengetahui Apa itu Fungsi Produksi.
4. Pembaca Dapat Mengetahui Apa itu Produksi dengan Satu Faktor Berubah
(Variabel).
5. Pembaca Dapat Mengetahui Apa itu Produksi dengan Dua Faktor Berubah
(Variabel)

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produksi


Menurut Sofyan Assauri, produksi didefinisikan sebagai berikut: “Produksi
adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility)
sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor
produksi dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja, dan skill
(organization, managerial, dan skills).

Murti Sumarti dan Jhon Soeprihanto memberikan pengertian produksi


bahwa Produksi adalah semua kegiatan dalam menciptakan atau menambah
kegunaan barang atau jasa, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan faktor-
faktor produksi. Produksi menurut para ahli ekonomi sebagai upaya
menciptakan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber
kekayaan lingkungan (Yusuf Qordhowi dalam Didin Hafidhuddin 1997).

Menurut Assoury (2008;11) pengertian produksi adalah kegiatan


mentranspormasikan masukan (input) menjadi keluaran (output), tercakup
semua aktifitas atau kegiatan menghasilkan barang dan jasa, serta kegiatan-
kegiatan lain yang mendukung atau usaha untuk menghasilkan produksi
tersebut”. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan barang atau jasa (Assauri,2008:127).

Berdasarkan definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses


produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan
suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti
tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat
bagi kebutuhan manusia.

3
2.2 Faktor Produksi
Produksi tidak akan dapat dilakukan kalau tidak ada bahan-bahan yang
memungkinkan dilakukannya proses produksi itu sendiri. Untuk bisa
melakukan produksi, orang memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber alam,
modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan. Jadi, semua unsur yang
menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang
disebut sebagai faktor-faktor produksi. Seorang produsen dalam
menghasilkan suatu produk harus mengetahui jenis atau macam-macam
dari faktor produksi.

Macam faktor produksi secara teori terbagi menjadi empat, yaitu sebagai
berikut:

1. Faktor Produksi Alam.


Faktor produksi alam atau sumber daya alam adalah semua
kandungan alam yang dapat digunakan dalam proses produksi. Contoh :
tanah, air, udara, tumbuh –tumbuhan, hewan dan lain sebagainya.

2. Faktor Produksi Tenaga Kerja.


Dalam ilmu ekonomi yang dimaksud dengan istilah tenaga kerja
manusia (labor) bukanlah semata-mata kekuatan manusia untuk
mencangkul, menggergaji, bertukang dan segala kegiatan fisik lainnya,
akan tetapi lebih luas lagi yaitu human resources (sumber daya manusia).
Di dalam istilah human resources atau SDM itu tercakup tidak saja
tenaga fisik atau tenaga jasmani manusia tetapi juga kemampuan mental
atau kemampuan nonfisiknya, tidak saja tenaga terdidik tetapi juga tenaga
yang tidak terdidik, tidak saja tenaga yang terampil tetapi juga yang
tidak terampil. Singkatnya, di dalam istilah atau pengertian human
resources itu terkumpullah semua atribut atau kemampuan manusiawi

4
yang dapat disumbangkan untuk memungkinkan dilakukannya proses
produksi barang dan jasa.

3. Faktor Produksi Modal.


Modal (capital) yaitu meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk
menunjang kegiatan produksi barang-barang lain serta jasa-jasa.
Termasuk ke dalam bilangan barang-barang modal misalnya mesin-mesin,
pabrik, jalan raya, pembangkit tenaga listrik, gudang serta semua
peralatannya. Modal juga mencakup arti uang yang tersedia di dalam
perusahaan untuk membeli mesin-mesin, serta faktor-faktor produksi
lainnya.

4. Faktor Produksi Keahlian.


Faktor produksi berikutnya adalah faktor keahlian yang merupakan
keterampilan seseorang untuk mengelola faktor produksi secara efektif dan
efisien yang dapat menghasilkan barang atau jasa. Faktor produksi ini juga
dapat berupa keahlian teknologi, keahlian manajerial, dan keahlian
organisasi.Faktor produksi keahlian manajerial dilakukan secara tepat
hingga menghasilkan keuntungan maksimal, contohnya keahlian mengelola
sumber daya manusia yang dimiliki pegawai HRD di perusahaan. Keahlian
teknogi bersifat teknis dengan menguasai cara kerja teknologi sehingga
memaksimalkan produksi. Contohnya, seperti keahlian di bidang IT yang
berguna menggeser industri ke era digital dan internet of thing.

2.3 Fungsi Produksi


Fungsi produksi merupakan suatu hubungan teknis yang menghubungkan
faktor produksi atau input dengan hasil produksinya atau output. Hubungan
antara input dan output pada proses produksi dapat dituliskan secara sistematis
sebagai berikut

5
Q = 𝑓(𝑋1,𝑋2, 𝑋3, … , 𝑋𝑛)

Keterangan :

• Q = Tingkat produksi (output) yang dihasilkan.


• X1, X2, X3, ......, Xn = Berbagai faktor produksi (input) yang digunakan.

Q = f(K, L, R, T)

Keterangan :

• K = Kapital (Modal)
• L = Labour (Tenaga Kerja)
• R = Resources (Sumber daya)
• T = Teknologi

Fungsi ini masih bersifat umum, hanya bisa menjelaskan bahwa produk
yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang dipergunakan,
tetapi belum bisa memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara
produk dan faktor-faktor produksi tersebut.

Fungsi produksi Stochastic Frointer membahas tentang Efisiensi Produksi.


Secara umum Efisiensi merupakan perbandingan output dan input berhubungan
dengan tercapainya output maksimum dengan sejumlah input, artinya jika ratio
output input besar, maka efisiensi dikatakan semakin tinggi.

2.4 Produksi dengan Satu Faktor Berubah (Variabel)

Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di


antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produk barang tersebut. Dalam
analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap

6
jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami
perubahan, juga teknologi dianggap tidak mengalami perubahan. Tenaga kerja
merupakan salah satu faktor produksi karena dapat diubah dengan cepat untuk
mengubah jumlah output.
1. Hukum Hasil Lebih yang Menurun (Law of Diminishing Return)
Hukum yang dikemukakan oleh David Ricardo menjelaskan bahwa
pada bidang pertanian, penambahan tenaga kerja pada aktivitas yang
diusahakan pada sebidang lahan pada awalnya akan memberikan tambahan
hasil yang terus meningkat, namun setelah mencapai titik maksium tertentu
ketika ada penambahan tenaga kerja tidak memberi konstribusi sesuai
proposinya melainkan semakin berkurang hingga mencapai nilai negatif.
The Law of Diminishing Returns adalah suatu keadaan apabila faktor
produksi variabel ditambah secara terus menerus pada faktor produksi tetap,
maka hasil produksi akan bertambah hingga titik tertentu, setelah itu hasil
produksi akan berkurang. Oleh karena itu, Sukirno (2003) berpendapat
bahwa hakikat dari hukum hasil lebih yang semakin berkurang yang
dinyatakan dalam hubungan antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja
yang digunakan dapat dibedakan menjadi tiga tahapan. Tahap pertama,
produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat. Tahap kedua,
produksi total penambahan semakin lambat. Tahap ketiga, produksi semakin
lama semakin berkurang.
a. Produksi Total.
Banyaknya produksi yang dihasilkan dari penggunaan total faktor
produksi. Rumusnya :

TP = f(K,L)

Secara matematis TP akan maksimum apabila turunan pertama dari


fungsi nilainya sama dengan nol.

7
b. Produksi Marginal.
Nilai Produk Marjinal (MP) diperoleh dari adanya tambahan
produksi sebagai akibat dari adanya tambahan satu satuan tenaga kerja
yang digunakan. Dalam hal ini, ΔL menggambarkan pertambahan
tenaga kerja, sedangkan ΔTP menggambarkan pertambahan produksi
total, sehingga produk marjinal MP diperoleh dengan persamaan
matematis.

MP = TP’ = ΔTP/ΔL

Marginal Product merupakan turunan pertama Total Produksi.


Selama MP > 0 tenaga kerja dapat terus ditambah. Jika MP < 0,
penambahan tenaga kerja justru mengurangi produksi total. Penurunan
nilai MP merupakan indikasi telah terjadinya Hukum Pertambahan
Hasil Yang Semakin Menurun Atau The Law Of Diminishing Return.

c. Produksi Rata-Rata

Untuk memperoleh nilai produk rata-rata (AP) diperoleh dari


jumlah total produksi (TP) dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja
yang digunakan (L), secara sistematis dirumuskan sebagai :

AP = TP/L

AP akan maksimum bila turunan pertama fungsi AP adalah 0 atau


(AP’ = 0). AP maksimum tercapai pada saat AP = MP, dan MP akan
memotong AP pada saat nilai AP maksimum.

8
Contoh Soal :
Diketahui fungsi produksi suatu komoditas adalah TP = 12X² -
0,2X³.
(a) Bagaimana bentuk fungsi AP dan MP ?
(b) Tentukan TP maksimum dan MP maksimum ?
(c) Buktikan bahwa kurva MPakan memotong kurva AP saat AP
maksimum ?
Jawab :
a. AP = TP/X = (12X²– 0,2X³)/X = 12X – 0,2X²

MP = dTP/dX = d(12X2–0,2X3)/dX = 24X – 0,6X²

b. TP maksimum diperoleh ketika MP = 0, sehingga

24X – 0,6X²= 0

24 = 0,6X => X = 40

TP = 12(40)²– 0,2(40)³= 6.400 unit

MP maksimum didapat bila MP’ = 0, sehingga

MP’ = dMP/dX = d(24X – 0,6X²)/dX = 24 – 1,2X = 0 => X = 20

MP maksimum = 24(20) – 0,6(20)²= 240 unit

9
c. AP maksimum diperoleh ketika AP’ = 0, sehingga

AP’ = dAP/dX = d(12X – 0,2X²)/dX = 12– 0,4X => X = 30

AP maksimum = 12(30) – 0,2(30)²= 180 unit

MP (x=30) = 24(30) – 0,6(30)² = 180 unit

AP maksimum = MP => kurva AP dan MP berpotongan

2.5 Produksi dengan Dua Faktor Berubah (Variabel)


a. Isoquant
Iso berasal dari bahasa yunani yang berarti “sama”. Quant adalah
“Quantity”. Jadi isoquant adalah kurva yang menggambarkan
kombinasi penggunaan dua faktor produksi antara K dan L (input)
secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu untuk mendapatkan
output atau kuantitas yg sama. Fungsi Isoquant :
Q = f (L, K)
Keterangan :

10
• Q = Output produksi
• f = Fungsi produksi
• L = Labour (Tenaga Kerja)
• K = Kapital (Modal)

Contoh Soal Isoquant / Isokuan

Dalam Tabel diatas dapat diketahui jika

K = Modal

L = Tenaga Kerja

Q = Output Produksi

11
b. Isocost
Iso berasal dari bahasa yunani yang berarti “sama”, Cost adalah “biaya”.
Jadi, isocot adalah kurva yang menggambarkan kombinasi input
variabel Labour (tenaga kerja) dan Kapital (modal) secara efisien yang
memberikan biaya (cost) sama. Menurut Multifia dalam buku Teori
Ekonomi Mikro (2011), kurva Isocost merupakan kurva yang
menunjukkan sejumlah kombinasi input yang bisa dibeli dengan harga
berlaku sesuai dengan cost yang tersedia. Fungsi Isocost sebagai
berikut.
C = wL+rK
Keterangan :
• C = Total Cost, untuk memperoleh sejumlah L dan K
• L = Labour (Tenaga Kerja)
• w = Tingkat upah perunit tenaga kerja
• r = Biaya penggunaan modal
• K = Kapital (Modal)

12
Contoh Soal Isocost
1. Upah tenaga kerja pada sebuah perusahaan adalah Rp 4 juta per
tenaga kerja dan biaya modal sebesar Rp 8 juta per unit. Sedangkan
jumlah dana uang yang tersedia adalah Rp 160 juta. Buatkan fungsi
dan kurva isocost- nya
Dik : C = 160 jt
w = 4 jt
r = 8 jt

Rumus : C = wL+rK

1. Fungsi Isocost yang diketahui :

C = wL+rK

160 = 4L + 8K

2. Menentukan jumlah L (Tenaga Kerja)


160 = 4L + 8K
4L = 160 - 8K
L = (160/4) - (8/4)K
L = 40 - 2K

13
3. Menentukan jumlah K (Modal)

160 = 4L + 8K

8K = 160 - 4L

K = (160/8) - (4/8)L

K = 20 – 0,5L

4. Kurva Isocost
Cara membuat kurva isocost dengan menentukan titik akhir kurva
(curve end point) untuk titik akhir 1 pada K = 0 dan titik akhir 2
pada L = 0
Buat titik 1 dengan K = 0
160 = 4L + 8K

160 = 4L+8(0)
L = 40
Jadi Titik akhir 1 adalah (40, 0)

Buat titik 2 dengan L = 0


160 = 4L + 8K
160 = 4(0) + 8K
K = 20
Jadi titik akhir 2 adalah (0,20)

Buat kurva garis dengan menghubungkan titik 1 (40,0) dan titik 2


(0,20)

14
c. Keseimbangan Produsen

Keseimbangan produsen adalah kondisi dimana produsen berupaya


memproduksi secara efisien dengan memaksimumkan tingkat produksi
dan meminimumkan biaya. Kondisi keseimbangan produsen dianggap
produksi yang efisien. Memaksimumkan tingkat produksi akan
tergambar dari kurva isoquant tertinggi yang dapat dicapai dalam
keseimbangan produsen. Sedangkan meminimumkan biaya akan
tergambar dari isocost yang minimum yang dapat dicapai.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau


menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-
faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar
lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Secara teori terbagi faktor produksi
terbagi menjadi empat, yaitu Faktor Produksi Alam, Faktor Produksi Tenaga
Kerja, Faktor Produksi Modal, dan Faktor Produksi Keahlian. Fungsi produksi
merupakan suatu hubungan teknis yang menghubungkan faktor produksi atau
input dengan hasil produksinya atau output, fungsi produksi sendiri dapat
dirumuskan menjadi Q = f(K, L, R, T).
The Law of Diminishing Returns adalah suatu keadaan apabila faktor
produksi variabel ditambah secara terus menerus pada faktor produksi tetap,
maka hasil produksi akan bertambah hingga titik tertentu, setelah itu hasil
produksi akan berkurang. Teori produksi dengan satu variabel adalah teori yang
sederhana nya menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi
suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan
berbagai tingkat produk barang tersebut, teori produksi satu variabel terdiri dari
total produksi, marginal produksi, dan rata-rata produksi. Dalam teori produksi
dengan dua variabel, di dalam nya ada tentang kurva isoquant atau kurva yang
menggambarkan kombinasi penggunaan dua faktor produksi antara K dan L
(input) secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu untuk mendapatkan
output atau kuantitas yg sama, sedangkan isocost disini adalah kurva yang
menggambarkan kombinasi input variabel Labour (tenaga kerja) dan Kapital

16
(modal) secara efisien yang memberikan biaya (cost) sama, dan juga ada
keseimbangan produsen.

3.2 Saran

Untuk dapat mencapai titik maksimum dalam suatu produksi sendiri dan
bisa mengupayakan kearah yang lebih luas, maka diperlukan adanya
pengetahuan akan dasar-dasar teori tentang produksi. Dengan adanya
pengetahuan ini besar kemungkinan dapat membantu dalam sebuah
perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang produksi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, Maharani Lutfiah. (2020). Teori Produksi. UMSIDA, 1-12.

Hamran, dkk. 2022. Pengantar Ilmu Ekonomi (Suatu Tinjauan Teoritis). Bandung:
Media Sains Indonesia dan Penulis.

Abd. Rahim. 2016. Landasan Teori Ekonomi Dengan Model Fungs Persamaan
(Telaah kasus penelitian). Makassar: Penerbit Carabaca.

Zahara, Vadilla Mutia . Anwar, Cep Jandi. 2021. Mikroekonomi (Sebuah Pengantar).
Bandung: Media Sains Indonesia.

Wahyuni, Sri. (2013). Teori Konsumsi dan Produksi dalam Perspektif Islam. Akuntabel
: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.10, no.1, 76-77.

18

Anda mungkin juga menyukai