PRICE DECISION
Dosen Pengampu:
Dr. Diah Yulisetiarni, M.Si.
NIP: 196107291986032001
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah berjudul “Price Decision” dengan baik sesuai waktu
yang ditentukan.
Dalam kesempatan kali ini tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada:
Meski kami telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup
kemungkinan masih banyak kekurangan. Mohon kritik dan saran dari pembaca.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat menambah informasi keilmuan bagi
pembaca sekalian. Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
2.3.2 Tahapan Estimasi Biaya …………………………. 12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Price Decision atau penetapan harga merupakan sejumlah uang atau nilai yang
dapat ditukarkan oleh pembeli dengan barang atau jasa untuk memp eroleh
manfaat dalam menggunakan produk atau jasa tersebut. Price decision dilakukan
oleh perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa untuk konsumennya. Harga
adalah bagian yang penting dalam pemasaran produk karena harga merupakan
salah satu dari bagian marketing mix, yaitu (4P = product, price, pkace,
promotion). Harga juga menentukan seberapa besar laba yang diperoleh
perusahaan atas penjualan produknya. Maka dari itu penetapan harga atau price
decision sangat penting bagi perusahaan karena menjadi kunci kesuksesan dan
kegagalan.
Suatu perusahaan tidak terlepas dari persaingan pasar. Oleh karena itu,
perusahaan dituntut untuk menetapkan harga dengan baik yang ditunjang dengan
marketing mix agar perusahaan tersebut dapat bersaing di pasar. Penetapan harga
yang baik dapat meningkatkan volume penjualan produk sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai. Penetapan harga merupakan salah satu proses paling
sulit yang dihadapi para pemasar, khususnya bagi pemasar yang sudah
menjangkau internasonal karena menjual produknya di berbagai Negara (Putri,
2016). Perusahaan yang beroperasi dalam pasar domestic pun juga menghadapi
kesulitan dalam penetapan harga. Manajer perusahaan bertanggung jawab dalam
menetapkan dan mengendalikan harga aktual produk di pasar dan variable yang
berbeda. Variabel yang harus diperhatikan seperti perbedaan tarif, biaya,
persaingan, sikap, fluktuasi mata uang dan metode penetapan harga.
4
perusahaan dan persepsi nilai para konsumen. Maka dari itu diperlukan
kecermatan dan ketepatan dalam penentuan harga suatu produk dengan
memperhatikan beberapa faktor.
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam karya tulis ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagi penulis
Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran kelas B
dan menambah ilmu pengetahuan bagi penulis.
5
b. Bagi akademik
Makalah ini dapat dijadikan referensi tambahan mengenai
permasalahan yang terkait dengan price decision.
c. Bagi pembaca
Karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan sebagai tambahan
pengetahuan mengenai price decision.
6
BAB 2
PEMBAHASAN
Tujuan penentuan harga jual produk dapat ditujukan pada dua hal yaitu :
penentuan harga jual yang berdasarkan biaya dan Pesaingan, dan penentuan
harga yang berdasarkan permintaan. Penggunaan salah satu bentuk strategi
tersebut akan sangat tergantung pada kondisi yang dihadapi oleh manajemen.
7
Harga jual produk dapat juga ditetapkan dengan tujuan untuk menghadapi
pesaingan. Dalam situasi semacam ini, kemungkinan juga penentapan harga
dimaksudkan untuk menjaga status quo (keberadaannya) atas permintaan
pasar yang dikuasai seperti halnya yang dilakukan oleh market leader. Di
samping itu, bagi market leader penetapan harga jual dimaksudkan untuk
mengurangi tingkat persaingan yang dilakukan dengan penentuan harga
rendah.
8
menginterpretasikan harga sedangkan respon konsumen akan berkaitan
dengan perilaku nyata yang dilakukan konsumen terhadap produk. Presepsi
konsumen terhadap harga. Yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen
terhadap harga adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh Distributor
9
satunya cara yang dapat dipergunakan untuk memenuhi distributor adalah
dengan menawarkan margin yang menarik untuk mereka. Akibatnya, dalam
hal-hal tertentu perusahaan harus memberikan harga khusus sampai pada
tingkat terendah yang mungkin untuk dicapai. Faktor lain yang sering
diabaikan oleh pemasar adalah kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi
dan mengendalikan harga jual eceran yang ditetapkan oleh distributor.
Beberapa pengecer kadangkala menetapkan harga jual eceran diatas harga
yang ditetapkan oleh perusahaan bahkan sebaliknya. Mereka menggunakan
strategi loss-leader pricing dengan tujuan untuk menarik konsumen datang
dan membeli produk lain. Hal semacam ini dapat berakibat menurunkan
image terhadap merek produk perusahaan dan bahkan mungkin meragukan
tentang kualitas produk perusahaan.
b. Faktor persaingan.
Dalam menghadapi pesaing, para pemasar dapat menempuh satu dari tiga
alternatif strategi harga: lebih rendah, lebih tinggi, atau sama dengan harga
produk yaang ditetapkan pesaing. Keputusan terhadap pilihan strategi akan
ditentukan oleh kejelian dan kemampuan sumber daya yang dimiliki
perusahaan.
c. Faktor hukum.
Harga jual beberapa kelompok tertentu tidak dapat ditentukan bebas oleh
perusahaan melainkan terdapat campur tangan pemerintah. Khususnya
komoditas pertanian seperti harga jual beras, pemerintah sudh menentukan
harga patokan yang berlaku. Dengan adanya ketentuan harga dasar padi maka
para pemasar tidak dapat menetapkan harga produk secara indiviual.
Kenaikan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintahsecara individual
dapat berakibat timbulnya reaksi masyarakat. Untuk menyiasati hal tersebut,
para pemasar melakukannya dengan mempengaruhi penawaran produk di
pasar yaitu menyediakan atau memasok produk di pasar secara bersama-
sama. Semakin langka produk di pasar berarti ada kemungkinan untuk
menaikkan harga jual produk secara berkala bersama-sama.
10
2.3.1 Pengertian dan Peran Estimasi Biaya
Estimasi biaya merupakan salah satu aktivitas paling penting yang harus
dilakukan oleh manajer dalam menjalankan strategi perusahaan. Estimasi
biaya merupakan pengembangan hubungan yang baik antara objek biaya
dengan penggerak biayanya untuk tujuan memprediksi biaya. Estimasi biaya
memiliki peran penting dalam mengembangkan posisi bersaing strategis, juga
dalam menggunakan analisis rantai nilai, perhitungan biaya berdasakan
target, serta dalam konteks perencanaan dan evaluasi lainnya pada
manajemen biaya.
1. Implementasi Strategi
11
Estimasi biaya memainkan peran penting dalam menentukan biaya pada
unit-unit bisnis, yang memengaruhi kinerja keuangan, peluang promosi,
dan kompensasi manajer divisi serta kemampuan untuk menarik investasi
modal bagi divisi mereka.
12
munculnya ketidaksesuaian antar variabel akan meningkat karena waktu
pencatatan yang terlambat.
13
bagi suatu perusahaan dalam menentukan harga produk yang akan dihasilkan. Hal
ini dikarenakan harga produk yang dihasilkan tidak boleh lebih kecil dari biaya
yang dikeluarkan agar perusahaan mendapat keuntungan. Jika salah dalam
menganalisis biaya dan menetapkan harga jual suatu barang ataupun jasa dapat
mengurangi keuntungan yang akan dihasilkan suatu perusahaan.
1. Biaya Variabel
2. Biaya Tetap
Biaya tetap memiliki peran untuk mengeluarkan besaran biaya yang tetap
maupun stabil, keberadaan biaya ini juga tidak mempengaruhi oleh adanya jumlah
atau aktivitas proses produksi dengan tingkat tertentu. Contoh biaya tetap adalah
pajak bumi bangunan, biaya gaji, dan asuransi.
3. Biaya Total
14
Metode ini lebih menekankan faktor-faktor yang mempengaruhi selera dan
preferensi pelanggan daripada faktor-faktor seperti biaya, laba dan persaingan.
Beberapa hal yang menjadi alasan penggunaan metode adalah, daya beli, jenis
segmen yang dilayani, posisi produk di pasar, manfaat atau benefit produk, serta
tingkat potensial pasar. Beberapa metode penetapan harga jual berbasis
permintaan adalah
a. Skimming Pricing
Strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi suatu produk
baru atau inovatif selama tahap perkenalan, kemudian menurunkan harga tersebut
pada saat persaingan mulai ketat.
b. Penetration Pricing
c. Prestige Pricing
Harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai ukuran kualitas atau prestige
suatu barang/jasa. Dengan demikian bila harga diturunkan sampai dengan tingkat
tertentu, maka permintaan terhadap barang atau jasa tersebut akan turun. Prestige
pricing merupakan strategi menetapkan harga yang tinggi sehingga konsumen
yang sangat peduli dengan statusnya akan tertarik dengan produk, dan kemudian
membelinya.
d. Price lining
Price lining digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari satu jenis.
Harga untuk lini produk tersebut bisa bervariasi dan ditetapkan pada tingkat harga
tertentu yang berbeda.
Dalam metode ini faktor penentu harga yang utama adalah aspek penawaran
atau biaya, bukan aspek permintaan. Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi
dan pemasaran yang ditambah dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutup
15
biaya-biaya langsung, biaya overhead, dan laba. Terdapat empat metode dalam
penetapan harga berbasis biaya yaitu sebagai berikut:
Pada strategi cost plus mark-up, maka penetapan harga produk ditentukan
dengan cara menambahkan prosentase tertentu terhadap biaya produksi, atau
biaya yang muncul sehubungan dengan keberadaan produk tersebut.
Umumya berupa ketetapan atas besarnya target laba tahunan yang dinyatakan
secara spesifik. kemudian dihitung berapa harga yang harus ditetapkan untuk
jumlah unit penjualan tertentu agar laba tersebut dapat tercapai.
16
Dalam metode ini, perusahaan menetapkan tingkat harga tertentu yang dapat
menghasilkan laba dalam persentase tertentu terhadap volume penjualan.
Biasanya metode ini digunakan oleh jaringan-jaringan supermarket.
Dalam metode ini, perusahaan menetapkan besarnya suatu target ROI tahunan,
yaitu rasio antara laba dengan investasi total yang ditanamkan perusahaan pada
fasilitas produksi dan aset yang mendukung produk tertentu. Kemudian harga
ditentukan agar dapat mencapai target ROI tersebut.
a. Costumary pricing
17
Keperluan promosi khusus, ada perusahaan yang menjual harga suatu produk
dibawah biayanya. Tujuannya bukan untuk meningkatkan penjualan produk yang
bersangkutan, tetapi untuk menarik konsumen supaya datang ke toko dan
membeli pula produk-produk lainnya, khususnya produk-produk yang bermarkup
cukup tinggi. Jadi, suatu produk dijadikan semacam penglaris (pancingan) agar
produk lainnya juga laku. Penetapan harga penglaris (loss-leader pricing)
merupakan alat untuk mempromosikan pengecer (retailer) dan bukan produknya,
sehingga kebanyakan produsen tidak suka bila produk-produknya dijadikan
penglaris.
Metode ini menggunakan sistem penawaran harga dan biasanya melibatkan agen
pembelian (buying agency). Jadi, bila ada perusahaan atau lembaga yang ingin
membeli suatu produk, maka yang bersangkutan menggunakan jasa agen
pembelian untuk menyampaikan spesifikasi produk yang dibutuhkan kepada para
calon produsen. Setiap calon produsen diminta untuk menyampaikan harga
penawarannya untuk kuantitas yang dibutuhkan. Harga penawaran tersebut harus
diajukan dalam jangka waktu tertentu, kemudian diadakan semacam lelang untuk
menentukan penawaran terendah yang memenuhi syarat untuk melaksanakan
kontrak pembelian.
Dalam penentuan dan pemilihan harga ada beberapa prosedur yang perlu
diperhatikan oleh suatu perusahaan, diantaranya:
Tujuan tersebut berasal dari perusahaan itu sendiri yang selalu berusaha
menetapkan harga barang dan jasa secepat mungkin. Keputusan untuk
menetapkan harga sering pula melibatkan kepentingan pimpinan puncak terutama
untuk produk baru. Penentuan ingkat harga tersebut biasanya dilakukan dengan
mengadakan beberapa perubahan untuk menguji pasarnya, Jika pasarnya
menerima penawaran tersebut, berarti harga itu sudah sesuai tetapi apabila mereka
menolak maka harga tersebut perlu diubah secepatnya. Tujuan-tujuan tersebut
adalah:
18
a. Meningkatkan penjualan;
c. Stabilisasi harga;
Dalam tahap ini, penjual membuat estimasi permintaan barangny secara total.
Pengestimasian permintaan tersebut dapat dilakukan dengan:
c. Barang-barang lain yang diproduksi oleh perusahaan lain yang memiliki tujuan
yang sama.
19
Aspek-aspek utama para pesaing yang perlu diperhatikan adalah perusahaan
perlu mempelajari dan mengamati harga, biaya, dan kualitas relatif yang
ditawarkan oleh para pesaing
Perusahaan tingkat tinggi selalu menginginkan pangsa pasar yang lebih besar.
Pangsa pasar yang diharapkan itu dipengaruhi oleh kapasitas produksi yang ada,
biaya ekspansi, dan mudahnya memasuki persaingan.
Dalam hal ini penjual dapat memilih di antara dua macam strategi harga yang
dianggap ekstrem, yaitu:
Tingkat harga yang ditetapkan oleh suatu perusahaan dapat didasarkan pada
salah satu metode penghitungn harga. Metode perhitungan harga yang sudah
dipilih ditindak lanjuti sehingga menghasilkan satu tingkat harga tertentu. Tingkat
harga inilah yang ditawarkan kepada konsumen.
20
8. Menyesuaikan Struktur Harga Terhadap Variasi dalam Permintaan dan
Biaya di masing-masing Segmen Pasar
Tahap terakhir dalam penetapan harga ini adalah berkaitan dengan penentuan
suatu struktur harga yang disesuaikan dengan semua variasi dalam biaya dan
permintaan di segmen pasarnya maupun jenis-jenis produk di dalam suatu produk,
Contohnya:
1. Produk Baru
21
Untuk membatasi permintaan hingga suatu perusahaan merasa siap
untuk melakukan produksi masal
22
Dalam melakukan peninjauan kembali terkait penetapan harga produk atau
jasa yang sudah dilakukan, perusahaan memiliki tiga alternatif strategi,
diantaranya:
23
BAB 3
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
24
DAFTAR PUSTAKA
B Clocher,Edward dan Stout, David dan Cokins Gary. 2010. Cost Management: A
Strategic Emphasis. JAKARTA: Penerbit Salemba Empat
25