Anda di halaman 1dari 30

PERENCANAAN KAPASITAS

kapasitas
Setelah memutuskan produk atau jasa apa yang akan
ditawarkan dan bagaimana itu akan dibuat, pihak
manajemen harus merencanakan sistem kapasitas.

Kapasitas adalah maksimum tingkat output


untuk suatu fasilitas perusahaan
(Krawjewski)

kapasitas sebagai batas kemampuan untuk


berproduksi dalam kurun waktu tertentu, biasanya
dinyatakan dengan istilah unit keluaran per unit
waktu. (Buffa)
Pengukuran Kapasitas

Secara umum kapasitas dapat diekspresikan dengan dua cara yaitu


ukuran output dan
ukuran input.

Ukuran output biasanya dipilih perusahaan yang berfokus


produk
Ukuran Output terbaik dipergunakan ketika perusahaan
menyediakan relatif sedikit produk dan jasa standar.
Ukuran Input umumnya dipilih oleh perusahaan
yang berfokus pada proses
Contoh ukuran kapasitas

Jenis Organisasi Ukuran Kapasitas

Pabrik Mobil Jumlah mobil

Pabrik Baja Ton Baja

Perusahaan Penerbangan Mil Kursi Tersedia (ASM)

Rumah Sakit Ranjang – hari tersedia

Program MBA Semaster-caturwulan


tersedia

Bioskop Kursi tersedia setiap


pertunjukan
Perencanaan kapasitas memerlukan pengetahuan tingkat
kapasitas sekarang dan tingkat pemanfaatannya (utilization).
Utilization atau tingkat dimana barang, perlengkapan, ruangan atau
tenaga kerja dipergunakan sekarang dapat di rumuskan sebagai
berikut :

Tingkat Output rata-rata


Utilization = x 100 % Kapasitas
maksimum

Kesulitan terbesar adalah menentukan/menghitung


apa yang disebut maksimum kapasitas sebagai
denominator rasio utilitas
Dua definisi kapasitas maksimum yang umum
dipergunakan adalah

kapasitas desain dan

kapasitas efektif.
..
Desain kapasitas biasa disebut juga
kapasitas puncak adalah output maksimum
yang dapat dicapai proses atau fasilitas
pada kondisi ideal
Kapasitas Efektif adalah maksimum output
dimana proses atau perusahaan dapat
beroperasi secara ekonomis pada kondisi
normal
Contoh :
Jika beroperasi dalam kondisi ideal, pabrik dapat membuat 100
mesin per hari. Pihak manajemen percaya tingkat output maksimum hanya
45 mesin per hari yang dapat dipertahankan secara ekonomis dalam
jangka lama. Saat ini departemen memproduksi rata-rata 50 mesin per
hari. Berapa tingkat utilitas pabrik, terutama secara relatif dihubungkan
dengan kapasitas relatif dan efektif.?

Tk Output rata-rata 50
Utilization design = ----------------------- = ----- x 100% = 50%
Kapasitas Desain 100

Tk Output rata-rata 50
Utilization efektif = ----------------------- = ----- x 100% = 111%
Kapasitas Efektif 45
Fasilitas yang mempunyai berbagai operasi dan efektivitas
kapasitasnya tidak sama, bottleneck (sumbatan botol) terjadi
pada efektivitas kapasitas terendah dan akan membatasi hasil
(output).

(a) sumbatan (bottleneck) pada operasi 2

Input 1 2 3
Konsumen
200/jam
50/jam 200/jam
(b) sumbatan (bottleneck) pada semua operasi

Input 1 2 3 Konsumen

200/jam 200/jam 200/jam


peningkatan kapasitas fasilitas yang benar adalah pada tempat
dimana bottleneck terjadi sehingga akan meningkatkan kapasitas
system operasi secara menyeluruh.
Capacity Lead Strategy Capacity Lag Strategy
Kapasitas
unit unit Kapasitas

Permintaan

Permintaan

waktu waktu
Average Capacity Strategy
Incrementasl vs one step Strategy
unit
unit
Kapasitas

Kapasitas
Permintaan
(one step

expansion)

Permintaan

waktu
waktu
Pendekatan untuk keputusan Kapasitas

Empat tahap prosedur umum berikut dapat membantu


manajer membuat keputusan kapasitas. Dengan asumsi
manajemen telah melakukan tahap permulaan dari
kapasitas yang ada.

1) Mengestimasi kapasitas mendatang yang dibutuhkan


2) Mengidentifikasi perbedaan antara kebutuhan dan kapasitas
yang ada
3) Mengembangkan alternatif rencana untuk mengisi
perbedaan yang ada
4) Evaluasi masing-masing alternatif, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif.
Contoh :
Restoran Sarirasa memperkirakan dapat memberikan servis
sebesar 80.000 daging tahun ini. Meskipun dapur perusahaan
dioperasikan 100% kapasitas, ruangan makan hanya mampu
melayani 105.000 makan malam per tahun. Perkiraan permintaan 5
tahun kedepan adalah :

Tahun pertama : 90.000 makanan


Tahun kedua : 100.000 makanan
Tahun ketiga : 110.000 makanan
Tahun kempat : 120.000 makanan
Tahun kelima : 130.000 makanan
Berdasarkkan data tersebut maka dapat dihitung perbedaan (gap)
sebagai berikut :
Gap pada dapur :
Tahun pertama : 90.000 – 80.000 = 10.000 makanan
Tahun kedua : 100.000 – 80.000 = 20.000 makanan
Tahun ketiga : 110.000 – 80.000 = 30.000 makanan
Tahun kempat : 120.000 – 80.000 = 40.000 makanan
Tahun kelima : 130.000 – 80.000 = 50.000 makanan

Gap pada ruangan makan, hanya terjadi mulai tahun ketiga yaitu
sebesar :
Tahun ketiga: 110.000 –105.000 = 5.000 makanan
Tahun kempat : 120.000 – 105.000 = 15.000 makanan
Tahun kelima : 130.000 – 105.000 = 25.000 makanan
Ada beberapa alternatif yang mungkin dikembangkan
yaitu :


Tidak melakukan apapun, dengan resiko kehilangan
penjualan

Melakukan ekspansi meliputi ukuran dan penetapan
waktu kapasitas tambahan.

Menambah output tanpa menambah kapasitas baru,
misalnya dengan kerja lembur, sub-kontraktor,
pekerja tambahan temprer dan sebagainya.
Pada kasus restoran Sarirasa diatas, satu alternatifnya
adalah mengembangkan dapur dan ruangan makan,
sehingga kapasitas meningkat menjadi 130.000 makanan
per tahun. Besarnya investasi (initial investment)
sebesar 200.000.000,- . Rata-rata makanan dijual pada
harga 10.000,- dan profit margin sebelum pajak sebesar
20%.
Angka tersebut untuk makanan 10.000, 6.000 untuk
menutupi biaya variable, 2.000 untuk menutup biaya tetap
(diluar depresiasi) dan 2.000 sisanya merupakan
keuntungan sebelum pajak. Berapa aliran kas sebelum
pajak dari proyek ini, untuk lima tahun mendatang,
bandingkan dengan apabila perusahaan tidak melakukan
apa-apa ?
Apabila tidak melakukan apa-apa
Perusahaan akan kehilangan peluang penjualan sebesar 80.000
makanan
Dengan tambahan kapasitas
Tahun Permintaan Aliran Kas
1 90.000 90.000 – 80.000) (2.000) = 20.000.000
2 100.000 (100.000-80.000)(2000) = 40.000.000
3 110.000 (110.000-80.000)(2000) = 60.000.000
4 120.000 (120.000-80.000)(2000) = 80.000.000
5 130.000 (130.000-80.000)(2000) =
100.000.000

Berdasarkan data diatas, maka aliran kas bersih dengan adanya tambahan
kapasitas menjadi 130.000 adalah :
=- 200.000.000 + 20.000.000 + 40.000.000 + 60.000.000 + 80.000.000
+
100.000.000 = 300.000.000,-
Analisis Titik Impas
Tujuannya untuk menentukan titik, dimana biaya sama
dengan pendapatan
Biaya terdiri dari biaya tetap dan variabel. Fungsi
pendapatan dimulai dari titik origin dan terus bergerak ke
sebelah kanan atas. Asumsi yang digunakan adalah biaya
dan pendapatan merupakan suatu garis lurus.
F. Pendapatan

Titik Impas T. Biaya

Biaya Tetap
Contoh :
Perusahaan memiliki 2 pilihan mesin untuk meningkatkan
kapasitas produksinya. Konsekuensi biaya dari masing-masing
alternatif sbb :

MESIN A MESIN B
BIAYA VARIABEL 1000 2000
PER UNIT
BIAYA TETAP 5.000.000 4.000.000

Mesin manakah yang sebaiknya dipilih ?


5000
4000
TIPE KEPUTUSAN / MASALAH

FREKUENSI

RENDAH TINGGI

REPLIKASI RENDAH 1 2

TINGGI 3 4

KWADRAN 1 : TIDAK TERSTRUKTUR, KR BISA


DIPROGRAM BAGIAN TOP MANAJER

KWADRAN 4 : TERSTRUKTUR, BISA DIPROGRAM


BAGIAN LOWER MANAJER
Linier Programing dan kapasitas
Digunakan untuk meneliti pemakaian kapasitas dalam jangka
pendek
Model ini digunakan untuk mengevaluasi kapasitas alternatif
dimana jenis produk yang dihasilkan beragam
Model LP dapat memilih alokasi sumber daya yang optimal untuk
memaksimumkan keuntungan dengan biaya yang minimum
Langkah pembuatan Model LP

Tentukan variabel keputusan

Tentukan fungsi tujuan

Tentukan fungsi kendala
Metode penyelesaian LP dengan cara

Grafik

Simpleks
Variabel Putusan, yaitu variabel yang akan
dicari dan memberi nilai yang paling baik bagi
tujuan yang hendak dicapai.
Fungsi Tujuan, yang menunjukkan fungsi
matematik yang harus dimaksimalkan atau
diminimumkan dan mencerminkan tujuan yang
hendak dicapai.
Fungsi Kendala, yang menunjukkan fungsi
matematik yang menjadi kendala bagi usaha
untuk memaksimumkan atau meminimumkan
fungsi tujuan dan mewakili kendala-kendala
yang harus dihadapi oleh organisasi.
Fungsi Tujuan :
Memaksimumkan/meminimumkan :

Z = c1X1 + c2X2 +……+ cnXn
Fungsi Kendala :
a11 X1 + a11 X2 + ……….. + a1n Xn <= b1
a21 X1 + a22 X2 + ……….. + a2n Xn <=
. b2
. .
am1 X1 + am2 X2 + ……….. + amn
Xn <= bm X1 , X2 , …………… Xn
>= 0

Dimana :
Z : nilai fungsi tujuan
cI : parameter-parameter
nilai tujuan XI : Variabel Putusan
aij : parameter-parameter kendala
(koefisien) bI : parameter-parameter
kendala (kapasitas)
Contoh :
PT. Sinar Elektronik memproduksi dua macam TV yaitu tipe 1 dan
tipe 2. Kedua TV tersebut dibuat dengan laba masing-masing
perunit yaitu Rp. 300.000,- untuk tipe 1 dan Rp. 400.000 untuk tipe
2. Untuk memproduksi keduanya diperlukan proses produksi di tiga
bagian. Data waktu yang diperlukan untuk memproduksi per unit
TV sebagai berikut :
Bagian Tipe 1 Tipe 2
Prosesing 5 10
Asembling 2 2
Packaging 1 1
Dari catatan produksi diperoleh data bahwa waktu yang tersedia
untuk ketiga bagian perminggu tersebut adalah 30 jam untuk bagian
prosesing, 8 jam untuk bagian Asembling dan 2 jam perminggu
untuk bagian packaging. Berapa masing-masing harus diproduksi
per minggu sehingga perusahaan memperoleh laba maksimal ?
PT Indah Gelas merupakan perusahaan yang memproduksi
jendela dan pintu kaca, yang memiliki 3 pabrik, pabrik 1
membuat bingkai almunium. Pabrik 2 membuat bingkai kayu
dan pabrik 3 digunakan untuk merakit produk keseluruhan.
Saat ini perusahaan membuat pintu kaca setinggi 8 kaki dengan
bingkai almunium (produk 1) dan jendela berukuran 4 x 6
kaki dengan bingkai kayu (produk 2). Informasi data di PT
indah Gelas dapat dirangkum sbb :

Produk Kapasitas yg digunakan per Kapasitas yg


Pabrik unit ukuran produksi dapat digunakan
1 2
1 1 0 4
2 0 2 12
3 3 2 18

Keuntungan per $3 $5
unit
Berikut ini ini beberapa masalah yang teridentifikasi dapat
diselesaikan dengan linier programming (Krajewski) :

Aggregate Planning
Production : Menemukan skedul biaya produksi minimum, biaya
penyimpanan persediaan, waktu lembur dan biaya subkontraktor dengan
kendala kapasitas dan kebijaksanaan.
Staffing : Menemukan tingkat staff optimal untuk berbagai kategori
pekerjaan dengan kendala berbagai permintaan dan kebijaksanaan
Blends : Menemukan proporsi optimal dari berbagai campuran yang
digunakan dalam membuat produk seperti, cat, makanan dan sebagainya
dengan kendala adanya kebutugan minimal

Location
Plant or Warehouse : Menentukan lokasi optimal dari parik atau
gudang berkenaan dengan biaya transportasi total antara berbagai
alternatif lokasi dan tingkat permintaan serta penawaran
Distribusi :
Shipping : Menemukan penugasan pengiriman optimal dari pabrik
kepada berbagai tujuan misalnya berbagai daerah pemasaran.
Inventory
Stock Control : Menentukan bauran optimal dari produk untuk
disimpan sebagai persediaan digudang.
Supplier Selection : Menemukan optimal kombinasi dari pemasok
untuk meminimalisasi jumlah persediaan yang tidak diinginkan

Anda mungkin juga menyukai