Anda di halaman 1dari 21

TUGAS KELOMPOK 9

MAKALAH
Proses Pengawasan
Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir
(JNE)

Disajikan Pada Materi Ajar


Manajemen
Dosen Pengajar :
Dwi Widi Pratito S.N, SE.MM

Oleh :
1. Devina Mutia Salma (B.231.20.0291)
2. Bethanovia Aderisma (B. 231.20.0294)
3. Irma Winarti (B.231.20.0290)

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI


UNIVERSITAS SEMARANG
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang judul

Pengawasan adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen
dapat tercapai. Proses ini berkaitan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang
direncanakan. Pengertian ini menunjukkan adanya hubungan yang sanga terat antara
perencanaan dan pengawasan.Dalam kegiatan sebuah organisasi, langkah awal proses
pengawasan adalah sebenarnya langkah perencaan, yaitu penetapan tujuan standar. Untuk
mengetahui lebih jelas tentang apa itu pengawasan maka perlu terlebih dahulu dipahami
pengertian-pengertian, tujuan, sasaran, prosedur, dan sebagainya.

Fungsi-fungsi pengawasan manajemen juga berhubungan erat dengan fungsi-fungsi


manajerial lainnya seperti perencanaan, pengorganisasian, penyusunan sumber daya manusia dan
pengarahan yang telah direncanakan secara efektif. Dan pengawasan itu endiri harus diawasi.
Sebagai contoh apakah laporan-laporan yang sudah dibuat sudah akurat, apakah laporan
pengawasan itu sudah memberikan laporan yang tepat, apakah kegiatan itu sudah diukur dengan
interval frekuensi yang mencukupi, semuanya ini merupakan aspek pengawasan pada fungsi
pengawasan. Sekarang ini perkembangan dalam dunia bisnis di Indonesia dari tahun ke tahun
semakin mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama dalam kegiatan bisnis online
atau online shopping.

Berkembangnya bisnis online shopping ini sangat mengacu pada proses berkembangnya
bidang komunikasi. Dimana komunikasi ini sebagai penghubung antara penjual dengan
pembeli.Dalam melakukan sebuah bisnis online shoppingpenjual harus bisa untuk
memuaskan kebutuhan pelanggannya, penjual harus bisa memberikan permintaan
daripada pelanggan. Dampak dari perkembangan dari perusahaan bisnis online ini adalah
membawa suatu perkembangan yang sangat besar dan membawa peluang besar juga
terhadap perusahaan jasa pengiriman barang. Berdasarkan pola pikir masyarakat yang telah
berkembang maka mendorong keinginan masyarakat untuk melakukan proses pengiriman agar
mencapai suatu daerah atau tempat tertentu dengan waktu yang relatif cepat.

Apalagi dimasa pandemi seperti sekarang, dimana masyarakat lebih memilih berbelanja
online daripada belanja ditempat perbelanjaan. Dengan adanya hal ini, maka kita bisa simpulkan
bahwa semakin tinggi jumlah dari orang yang belanja online, maka akan semakin tinggi juga
permintaan dari penggunaan jasa pengiriman barang agar sampai ke lokasi konsumen baik
itu rumah ataupun lokasi lainnya yang sudah ditentukan oleh konsumen. Peran dari jasa kurir
pengiriman barang akan menjadi lebih penting jika dikaitkan dengan penjualan secara
online, hal inilah yang membuat perusahaan jasa pengiriman barang menjadi suatu bisnis
yang berkembang positif sampai saat ini. Salah satu jasa pengiriman yang ada di Indonesia
adalah PT.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir ( JNE ).

1.2 Tujuan Penyusunan


1. Untuk mengetahui sejarah perusahaan.
2. Untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan struktur organisasi perusahaan.
3. Untuk mengetahui badan usaha perusahaan.
4. Untuk mengetahui bidang usaha perusahaan.
5. Untuk mengetahui daerah pemasaran yang dimiliki perusahaan.

1.3 Lingkup Pembahasan

PT.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir ( JNE ), adalah perusahaan yang bergerak dibidang
ekspedisi atau pengiriman. Didalam suatu perusahaan ada yang namanya pengawasan
(controlling), dimana pengawasan memiliki pengertian sebuah proses untuk memastikan bahwa
semua aktifitas yang terlaksana telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
Salah satu contoh pengawasan adalah, apakah laporan-laporan yang sudah dibuat sudah akurat,
apakah laporan pengawasan itu sudah memberikan laporan yang tepat, apakah kegiatan itu sudah
diukur dengan interval frekuensi yang mencukupi, dan sebagainya. Pengawasan dibagi dalam
beberapa jenis, yaitu : (1)Pengawasan Internal “Intern”, merupakan pengawasan yang dilakukan
oleh orang ataupun badan yang ada terdapat di dalam lingkungan unit organisasi/lembaga yang
bersangkutan. (2)Pengawasan Eksternal “Ekstern”, merupakan pengawasan atau pemeriksaan
yang dilakukan oleh unit pengawasan yang ada di luar unit organisasi/lembaga yang
diawasi.(3)Pengawasan Preventif, ialah lebih dimaksudkan sebagai suatu pengawasan yang
dilakukan pada kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya
kegiatan yang menyimpang. (4)Pengawasan Represif, ialah suatu pengawasan yang dilakukan
terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan tersebut sudah dilaksanakan atau dilakukan.
Pengawasan dalam suatu perusahaan pun memiliki fungsi, dan tujuan.

Fungsi dari pengawasan sendiri adalah :

• Untuk menilai apakah setiap unit-unit telah melakukan kebijaksanaan dan prosedur
yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing.
• Untuk menilai apakah surat-surat atau laporan yang dihasilkan telah menggambarkan
kegiatan-kegiatan yang sebenarnya secara cermat maupun tepat.
• Untuk menilai apakah pengendalian manajemen sudah cukup memadai dan
dilaksanakan secara efektif.
• Untuk meneliti apakah kegiatan sudah terlaksana secara efektif yaitu mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
• Untuk meneliti apakah kegiatan sudah dilaksanakan secara efisien.

Tujuan dari pengawasan ialah :

1. Membandingkan antara pelaksanaan dengan rencana serta instruksi¬-instruksi yang


telah dibuat.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan?kesulitan, kelemahan¬-kelemahan atau
kegagalan?kegagalan serta efisiensi dan efektivitas kerja.
3. Untuk mencari jalan keluar apabila ada kesulitan, kelemahan dan kegagalan, atau
dengan kata lain disebut tindakan korektif.

Fase pengawasan menurut Maman Ukas (2004:343), yaitu (1) pengawasan awal, (2)
pengawasan tengah berjalan, dan (3) pengawasan akhir. Maksud dari pada pengawasan awal
yang mendahului tindakan adalah tiada lain untuk mencegah serta membatasi sedini mungkin
kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan sebelum terjadi. Dengan kata lain tindakan berjaga-
jaga sebelum memulai suatu aktivitas. Sedangkan pengawasan tengah berjalan dilakukan untuk
memantau kegiatan yang sedang dilaksanakan. Dengan cara membandingkan standar dengan
hasil kerja, sehingga perlu ada tindakan-tindakan korektif untuk menghindari penyimpangan-
penyimpangan. Bukan hanya manajer yang bertindak, tetapi bawahan pun dapat melakukannya
untuk dapat memberikan masukan pada organisasi bagi tindakan-tindakan perencanaan yang
akan berulang di masa yang akan datang. Sebenarnya pengawasan akhir tidak berdiri sendiri
tetapi merupakan hasil kombinasi pada pengawasan awal dan tengah.

Teknik pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan dapat dilakukan dengan berbagai
macam teknik, semuanya tergantung pada berbagai kondisi dan situasi yang akan terjadi,
maupun yang sedang terjadi/berkembang pada masing-masing organisasi. Penentuan salah satu
teknik pengawasan ini adalah agar dapat dilakukan perbaikan-perbaikan pada tindakan yang
telah dilakukan atau agar penyimpangan yang telah terjadi tidak berdampak yang lebih buruk,
selain itu agar dapat ditentukan tindakan-tindakan masa depan yang harus dilakukan oleh
organisasi.

pengawasan yang dilakukan seorang pimpinan organisasi adalah untuk mewujudkan


peningkatan efektivitas, efisiensi, rasionalitas dan ketertiban dalam pencapaian tujuan dan
pelaksanaan tugas organisasi, dengan demikian pimpinan organisasi dapat mengambil sikap
apabila ditemukan suatu penyimpangan. Hasil dari pelaksanaan pengawasan dapat dijadikan
sebagai masukan bagi pimpinan organisasi untuk melakukan suatu tindakan, seperti yang
disampaikan oleh Lembaga Administrasi Negara (1996:159) bahwa. Hasil pengawasan harus
dijadikan masukan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan, untuk:

o Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan,


pemborosan, hambatan dan ketidaktertiban.
o Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, penyelewengan,
pemborosan, hambatan dan ketidaktertiban tersebut.
o Mencari cara-cara yang lebih baik atau membina yang telah baik untuk mencapai
tujuan dan melaksanakan tugas-tugas organisasi.
BAB 2

GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

H. Soeprapto Suparno bersama Johari Zein mendirikan perusahaan PT. Tiki Jalur
Nugraha Ekakurir atau biasa yang dikenal dengan Tiki JNE, pada tanggal 26 November
1990. Perusahaan ini memulai kegiatannya dengan delapan karyawan dan modal 100 miliar
rupiah. Pusat kegiatan usahanya yaitu penanganan kegiatan kepabean, impor kiriman barang,
dokumen, serta pengantaranya dari luar negeri ke Indonesia. Nilai-nilai dasar yang dianut
JNE adalah jujur, adil, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, peduli, dan visioner. Sedangkan
filosofinya yaitu efektif, efisien, fleksibel, dan seimbang.

Tahun 1991, JNE memperluas jaringan internasional dengan bergabung sebagai anggota
asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia (ACCA) yang bermarkas di
Hongkong yang kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk mengembangkan wilayah
antaran sampai keseluruh dunia. Karena persaingannya di pasar domestik, JNE juga
memusatkan memperluas jaringan domestik. Dengan jaringan domestiknya TIKI dan
namanya, JNE mendapat keuntungan persaingan dalam pasar domestic. JNE juga
memperluas pelayanannya dengan logistik dan distribusi.

Selama bertahun-tahun TIKI dan JNE berkembang menjadi dua perusahaan yang punya
arah sendiri. Karena itu, keduanya menjadi saingan dan akhirnya JNE menjadi perusahaan
sendiri dengan manajemen diri sendiri. JNE meluncurkan logonya sendiri pada tahun 2000
dan berpisah dari TIKI. JNE lalu berusaha melakukan inovasi dengan memberikan layanan
yang berbeda dengan TIKI. Kesan awal, masyarakat menganggap layanan JNE lebih mahal
dari yang lainnya. Ini karena segmen yang dibidik memang segmen premium.
Pengembangan produk dan layanan yang berbeda di JNE antara lain menyediakan jasa kurir,
logistic, money remittance hingga jasa kargo. Sebagai sister company dengan TIKI, secara
etika bisnis, JNE menghadapi kesulitan tidak boleh beradu harga dan layanan dengan TIKI.
Namun, ternyata industri pengiriman berkembang dan pasarnya ikut membesar sehingga JNE
tidak perlu berebut pasar. Perlahan-lahan JNE menemukan banyak layanan baru yang tidak
terpikir sebelumnya.

JNE lalu membeli gedung pada tahun 2002 dan mendirikan JNE Operations Sorting
Centers. Tahun 2004 JNE membeli gedung baru yang merupakan kantor pusat JNE dan
kedua gedung ini berada di Jakarta. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan bisnis JNE semakin
baik, bahkan di atas rata-rata pertumbuhan industri. Industri sendiri bertumbuh hanya sebesar
18 10% - 15%, namun bisnis JNE tumbuh hingga 20% tiap tahunnya. Resep keberhasilan
JNE adalah tidak mau menunggu konsumen. Lebih baik, JNE menjemput bola. Kurir JNE
langsung menjemput barang ke rumah konsumen yang ingin mengirimkan barang. Hanya
dengan menelepon, kurir pasti datang ke rumah. Kalau masih kuatir nilai barang tidak sesuai
dengan nilai 10x pengiriman, JNE menganjurkan agar konsumen untuk mengansuransikan
barangnya.

JNE berkomitmen memberikan layanan yang terbaik. Standar JNE, kalau sampai
perusahaan asuransi tidak membayar klaim sesuai hari yang ditentukan, JNE bersedia
menggantikan dengan membayar klaim konsumen. Bagi JNE, barang sampai tujuan
pelanggan adalah harga mati. Selain itu, sebanyak 170 titik jaringan yang sudah online. Ini
memudahkan JNE dan pelanggan untuk mengawasi pengiriman barang. Satu lagi layanan
inovatif dari JNE, Pesona. Pesona adalah pesanan oleh-oleh Nusantara. Setiap orang bisa
saling mengirimkan makanan khas daerah tertentu ke sanak keluarga di daerah lain. Contoh,
mau kasih oleh-oleh kerupuk bangka ke keluarga di Jakarta. Anda cukup telepon JNE dan
JNE akan carikan toko kerupuk yang terkenal di Bangka dan segera dikirimkan. Bahkan, es
krimpun bisa dikirimkan melalui JNE.

Tidak sampai di situ, JNE banyak melakukan inovasi-inovasi unggul lainnya. JNE
sekarang membuka bisnis baru yakni trucking. Ini adalah layanan pengiriman barang-barang
kebutuhan pokok. Layanan trucking ini 19 dilengkapi dengan GPS agar terpantau. JNE juga
bekerjasama dengan perusahaan pengiriman barang, UPS. Konsumen bisa mengirimkan
barang ke luar negeri lewat UPS ini. Rencana selanjutnya, JNE berencana terjun ke bisnis
surat-menyurat di bawah 500 gram. Bisnis yang sebelumnya dimonopoli PT. Pos Indonesia,
dengan pencabutan aturan ini maka membuka peluang bagi JNE. JNE saat ini tinggal
menunggu aturan pemerintah yang mengatur soal bisnis ini. Saat ini JNE didukung oleh lebih
dari 1000 karyawan dan tidak kurang dari 1.500 gerai yang tersebar luas di Indonesia.
Kehandalan JNE juga telah dibuktikan dengan diraihnya berbagai bentuk penghargaan serta
sertifikasi ISO 9001:2000 atas jasa layanan yang telah diberikan. Layanan terbaik adalah
harga mati bagi JNE. Karena itu, sangat wajar kalau JNE punya SDM yang handal. Bahkan
departemen HRD mempunyai empat divisi yaitu intelektual (berhubungan dengan
pekerjaan), training (bertugas untuk kegiatan outbound dan memberikan training), spiritual
(mengatur kegiatan keagamaan), dan fisikal (berhubungan dengan aktivitas kebugaran badan
karyawan). Pemimpin perusahaan JNE berkata, “Setiap masa selalu ada tantangannya, tapi
kita tetap harus maju menghadapi tantangan itu.

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Bagan Struktur Organisasi Kantor Pusat JNE

Pada struktur organisasi diatas dapat dijelaskan bahwa perusahaan JNE menggunakan
penyusunan struktur organisasi dengan sistem matriks yaitu struktur organisasi yang merupakan
kombinasi dari dua atau lebih struktur organisasi, seperti struktur organisasi fungsional dan
struktur organisasi proyek. Dua tipe organisasi ini dapat membantu organisasi atau perusahaan
dalam mencapai efisiensi yang lebih tinggi, kesiapan dan juga cepat dalam adaptasi pasar.
Terlebih lagi, struktur ini dapat merespon pelanggan maupun pasar dengan cepat dalam
memproduksi produk baru.

Struktur organisasi ini membentuk beberapa tingkatan fungsi organisasi yang


bertanggung jawab untuk membantu beberapa unit bisnis dibawahnya sehingga terjadi multi
komando. Unit yang berada dibawah struktur tersebut diharuskan melapor kedua kepala bagian,
yaitu kepala bagian di unit kerja fungsional dan kepala bagian proyek.

Penggolongan tugas dan tanggung jawab setiap anggota yang tersusun pada struktur organisasi
JNE :

a. Komisaris: terdiri dari komisaris utama dan sebuah tim komisaris beranggotakan
tiga orang
b. Direksi: terdiri dari seorang direktur utama dan empat direktur lainnya yang
memimpin beberapa bidang kerja, yaitu direktur keuangan, direktur pelaksanaan,
direktur operasional, dan direktur sales dan marketing
c. Direktur akan membawahi beberapa senior manager. Senior manager akan
membawahi beberapa manager, dan manager akan membawahi beberapa
supervisor

Menggunakan struktur organisasi dengan sistem matriks mempunyai beberapa kelebihan yaitu

Kelebihan struktur organisasi sistem matriks :

a. Sesuai untuk beban kerja yang fluktuatif


b. Tujuan proyek menjadi lebih jelas
c. Memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak
d. Banyak jalur untuk melakukan komunikasi
e. Pekerjaan dapat dipahami secara lebih jelas

Selain mempunyai kelebihan struktur organisasi dengan sistem matriks juga mempunyai
kekurangan yaitu
Kekurangan struktur organisasi sistem matriks :

a. Strukturnya sangat rumit


b. Biaya relatif tinggi
c. Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan
d. Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi
kuat.

2.3 Bentuk Badan Usaha

PT JNE merupakan perusahaan yang bentuk usaha nya adalah Persero yang merupakan
salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh negara. Tujuan BUMN ini adalah melayani
masyarakat sekaligus mencari keuntungan, dengan harapan Persero tidak akan mengalami
kerugian.

Perusahaan yang menggunakan bentuk usaha Persero mempunyai ciri-ciri berikut :

a. Bersifat komersial, karena bertujuan mencari laba


b. Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
dalam bentuk saham
c. Dipimpin oleh direksi
d. Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
e. Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
f. Tidak memperoleh fasilitas negars

2.4 Bidang Usaha

Jalur Nugraha Ekakurir atau biasa dikenal dengan JNE merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman logistik yang berpusat di Jakarta. Dibawah nama
resmi yang berlabel Tiki Jalur Nugraha Ekakurir adalah perusahaan pengiriman terbesar di
Indonesia. Beberapa unit kegiatan yang dilakukan oleh JNE antara lain urusan kepabeaan, impor
barang, dokumen serta pengantaran. Tak hanya melayani pangsa pasar domestik saja, JNE juga
melayani urusan pengantaran barang dan dokumen dari luar negeri untuk masuk ke Indonesia.
2.5 Daerah Pemasaran

PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yang bergerak di jasa pengiriman barang
mengenalkan layanan baru, yaitu Pesona (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara) untuk meningkatkan
lalu lintas pengiriman barang. Strategi pemasaran yang diambil JNE dengan dikeluarkannya
Pesona:

1. COMPETITION STRATEGY
Dengan asumsi JNE adalah market leader di Indonesia maka dengan diluncurkannya
layanan pesona, maka JNE dalam menghadapi kompetisi menggunakan strategi agresif yaitu
meningkatkan pasar (Expanding Total Market), dimana JNE memperluas target customer
yang dapat dilayani dan menambah layanan dengan diperkenalkannya layanan Pesona.
Dengan produk PESONA ini JNE menarik konsumen yang baru (new customer) sekaligus
juga meningkatkan pemakaian (more usage).
a) New Consumer

PESONA membidik pasar konsumen. Layanan ini membuat konsumen personal yang
sebelumnya jarang menggunakan jasa JNE dan belum pernah atau sebelumnya tidak
menggunakan jasa menggunakan jasa JNE dapat tertarik menggunakan jasa JNE dengan adanya
layanan pengiriman makanan khas daerah ini.

b) More Usage

Dengan PESONA, JNE juga melakukan cross selling, menawarkan layanan ini pada para
pelanggan JNE yang ada, sehingga mereka meningkatkan penggunaan jasa JNE otomatis
meningkatkan pembelian.

Selain itu, JNE juga melakukan starategi pertahanan berupa Preemptive Defense dimana JNE
mengeluarkan variasi layanan baru sebelum pesaingnya mengeluarkan jenis layanan baru atau
dengan kata lain JNE menyerang pesaing sebelum pesaing menyerang. Hal ini dicapai oleh JNE
dengan mengidentifikasikan cara yang baru dan berbeda untuk menggunakan merk-nya.
c) Product Strategy

JNE mengembangkan produknya di tingkatan tambahan (augmented product) dalam strategi


pemasarannya. Adapun penjelasan mengenai tingkatan dari layanan JNE sebagai berikut:

Product Level:
➢ Core benefit: jasa pengiriman.
➢ Basic Product: jasa pengiriman barang dengan berat di atas 500 gram
➢ Expected Product: diterimanya barang di tujuan
➢ Augmented product: melayani pesanan dan pengiriman makanan khas daerah ke tujuan
➢ Potential: jasa pengambilan barang dari asal dan mengirimkan barang tanpa ada batasan
berat dan jenis makanan sampai ke tujuan.

TIKI JNE memberikan nilai tambah (added value) dibandingkan pesaingnya dengan membuat
layanan yang diharapkan dan memberi kemudahan bagi konsumen, yaitu konsumen dapat
menikmati makanan daerah yang disukainya.

2. STRATEGI DIFERENSIASI

Meskipun JNE adalah perusahaan jasa, namun jika dilihat dari product differentiation,
JNE menggunakan product differentiation berikut:

Form: Pesona memberikan layanan pembelian ‘oleh-oleh’ yang berasal dari lokasi yang
jauh dan ‘oleh-oleh’ itu sendiri memiliki nilai sentimental. Nilai sentimentil ini dapat terbentuk
karena ‘oleh-oleh’ berasal dari berbagai daerah dan merupakan ciri khas dari daerah tertentu
sehingga sulit untuk diperoleh di daerah lain.

Customization: Pesona menerima pesanan di luar katalog, semua jenis kuliner di pelosok desa
dilayani.

Performance quality: Kehandalan JNE juga telah dibuktikan dengan diraihnya berbagai bentuk
penghargaan serta sertifikasi ISO 9001:2000 atas jasa layanan yang telah diberikan.

Selain dilihat dari Product Differentiation, JNE juga menggunakan Service


Differentiation, dimana JNE memberikan value added service dengan mengeluarkan JNE. Value
added artinya nilai tambah, karena differensiasi ini merupakan tambahan dari layanan yang telah
ada, tidak menggantikan. Berikut Service Differentiation yang digunakan JNE:

Ordering Ease menunjukkan seberapa mudah konsumen melakukan pemesanan dari


suatu organisasi. Pesona memberi kemudahan dalam memesan dibanding pelanggan datang
langsung ke toko karena lokasi-lokasi toko yang jauh di luar kota. Bentuk kemudahan yang
ditawarkan Pesona terdiri dari berbagai pilihan, yaitu: telepon ke 021-5665262 ext 217 atau e-
mail ke pesona@jne.co.id, bisa juga berteman dengan Pesonajne di situs jaringan sosial media
Facebook.

Delivery mengukur seberapa baik produk atau layanan dibawa ke konsumen. Pesona
menyediakan tiga layanan pengiriman pesanan yang berbeda dari sisi lokasi pengiriman tetapi
juga waktu/kecepatan pengiriman, yaitu: Super Speed yang memungkinkan barang sampai di
tempat tujuan di hari yang sama dengan hari pemesanan; YES (Yakin Esok Sampai): dimana
pesanan akan sampai di tempat tujuan sehari setelah tanggal pemesanan; Reguler: barangnya
baru dikirim sehari setelah tanggal pemesanan. Bahkan JNE merekomendasikan layanan
pengiriman yang sebaiknya dipilih pelanggan sesuai makanan yang dipesan.

3. PRODUCT SYSTEMS AND MIXED

Jika dilihat dari sistem dan variasi produk, JNE melakukan pendalaman jenis produk
dengan memperkenalkan Pesona. Pendalaman disini menunjukkan pengembangan JNE yang
masih di area jasa pengiriman barang hanya barang yang dikirim dibelikan juga oleh JNE.

4. SEGMENTASI, TARGETING, DAN POSITIONING (STP)

Apabila dikaitkan dengan product life-cycle maka PESONA dari JNE adalah sebuah produk
yang berada pada Introduction stage (perkenalan), oleh karena itu perlu melakukan segmentasi,
targeting, dan positioning pasar sehingga dapat memberikan layanan terbaik dengan hasil yang
sesuai dengan tujuan, walaupun semua jenis segment dapat menjadi pengguna layanan Pesona
JNE.

Analisis STP-nya adalah sebagai berikut:

a. Segmenting
Sebagai produk yang ada pada introduction stage, fokus utama PESONA haruslah pada
para pembeli dengan kesiapan membeli yang tinggi, oleh karena itu, segmenting dari PESONA
dapat menggunakan Behavioral Segmentation dan lebih berfokus kepada segmentasi user status,
usage rate, buyer-readiness stage, dan loyalty status.

b. Targeting

Produk yang ada pada Introduction stage akan melakukan targeting pada segmen yang
cukup luas, PESONA dalam hal ini merupakan pioneer dalam jasa pengiriman oleh-oleh, oleh
karena itu PESONA dapat melakukan product specialization, yaitu melayani beberapa segmen
hanya dengan menggunakan 1 produk pesona dengan cara melakukan diferensiasi pada biaya
pengiriman.

c. Positioning

Karena PESONA merupakan pioneer pada jasa pengiriman oleh-oleh, maka positioning
yang diberikan harus sangat menonjolkan sisi Point-of-difference yang dimiliki PESONA, yaitu
sebagai layanan pengiriman oleh-oleh pertama yang mudah, menjangkau seluruh nusantara, dan
tanpa biaya tambahan.

2.6 Tinjauan Teoritis

A. Teori Pengawasan

Menurut George R. Tery1 mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah
dilaksanakan, artinya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, dengan menerapkan tindakan-
tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Pengawasan menurut T. Hani Handoko adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan tujuan
organisasi dan manajemen tercapai dimana hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan
pengawasan. Sementara menurut Siagian menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pengawasan adalah
proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua
pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

Menurut Donnelly yang mengelompokkan pengawasan menjadi 3 tipe pengawasan yaitu :


1. Pengawasan Pendahuluan (Preliminary Control) Pengawasan pendahuluan (preliminary
control), yakni pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukan. Dimana pengawasan pendahuluan
bisa menghilangkan penyimpangan penting pada kerja yang diinginkan, yang dihasilkan sebelum
penyimpangan tersebut terjadi. Pengawasan pendahuluan juga mencakup segala upaya
manajerial untuk memperbesar kemungkinan hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan
dengan hasil-hasil yang direncanakan.

Memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya deviasi-deviasi pada kualitas


serta kuantitas sumber-sumber daya yang digunakan pada organisasi-organisasi. Sumber daya ini
harus memenuhi syarat-syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh struktur organisasi yang
bersangkutan. Diharapkan dengan manajemen akan menciptakan kebijakan dan prosedur serta
aturan yang ditujukan untuk menghilangkan perilaku yang menyebabkan hasil kerja yang tidak
diinginkan.

Dengan demikian, maka kebijakan merupakan pedoman yang baik untuk tindakan masa
mendatang. Pengawasan pendahuluan meliputi; Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia,
Pengawasan pendahuluan bahan-bahan, Pengawasan pendahuluan modal dan Pengawasan
pendahuluan sumber-sumber daya finansial.

2. Pengawasan Pada Saat Kerja Berlangsung (Cocurrent Control) Pengawasan pada saat
kerja berlangsung (cocurrent control) adalah Pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan
dilaksanakan. Memonitor pekerjaan yang berlangsung untuk memastikan bahwa sasaran telah
dicapai. Concurrent control terutama terdiri dari tindakan para supervisor yang mengarahkan
pekerjaan para bawahan mereka. Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer
sewaktu mereka berupaya untuk Mengajarkan kepada para bawahan mereka bagaimana cara
penerapan metode serta prosedur yang tepat dan mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan
dilaksanakan sebagaimana mestinya.

3. Pengawasan Feed Back (Feed Back Control) Pengawasan Feed Back (feed back
control) yaitu pengawasan dengan mengukur hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan,
guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.
Pengawasan yang dipusatkan pada kinerja organisasional dimasa lalu. Tindakan korektif
ditujukan ke arah proses pembelian sumber daya atau operasi aktual. Sifat kas dari metode
pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil
historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang.

Menurut James Af Stoner dan R. Edward Freeman pengawasan merupakan salah satu
dari empat fungsi manajemen, sebagaimana berikut ini, yaitu: fungsi perencanaan (Planning),
fungsi pengorganisasian (Organizing), fungsi pelaksanaan (Actuating) dan fungsi pengawasan
(Controlling). Pengawasan merupakan salah satu fungsi penting dalam fungsi manajemen. Hal
dikarenakan tanpa pengawasan, fungsi yang lain tidan akan berjalan secara efisien, efektif dan
maksimal. Boleh dikatakan bahwa masing-masing fungsi manajemen tersebut merupakan satu
kesatuan yang menyeluruh dan sistemik, sehingga saling mempengaruhi dan ketergantungan satu
sama lain. Pengawasan juga merupakan suatu cara agar tujuan dapat tercapai dengan baik.
Biasanya teori pengawasan dalam manajemen dipakai oleh banyak perusahaan-perusahaan untuk
mencapai tujuannya.
BAB 3
PEMBAHASAN

PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau biasa yang dikenal dengan Tiki JNE, didirikan oleh
H. Soeprapto Suparno bersama Johari Zein pada tanggal 26 November 1990. Pusat kegiatan
usahanya yaitu penanganan kegiatan kepabean, impor kiriman barang, dokumen, serta
pengantaranya dari luar negeri ke Indonesia. Tahun 1991, JNE memperluas jaringan
internasional dengan bergabung sebagai anggota asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa
negara Asia (ACCA) yang bermarkas di Hongkong yang kemudian memberi kesempatan kepada
JNE untuk mengembangkan wilayah antaran sampai keseluruh dunia. Karena persaingannya di
pasar domestik, JNE juga memusatkan memperluas jaringan domestik. Dengan jaringan
domestiknya TIKI dan namanya.

JNE membeli gedung pada tahun 2002 dan mendirikan JNE Operations Sorting Centers.
Tahun 2004 JNE membeli gedung baru yang merupakan kantor pusat JNE dan kedua gedung ini
berada di Jakarta. JNE banyak melakukan inovasi-inovasi unggul lainnya, salah satu adalah
trucking. Trucking adalah layanan pengiriman barang-barang kebutuhan pokok.

Layanan trucking ini 19 dilengkapi dengan GPS agar terpantau. JNE juga bekerjasama
dengan perusahaan pengiriman barang, UPS( United Parcel Service ). UPS Trucking gunanya
untuk memungkinkan Anda mengakses status paket kapan saja. Sistem ini sepenuhnya otomatis
dan karenanya dapat dipanggil kapan saja dari internet. Layanan ini sangat berguna karena
pelanggan lebih baik diberitahu tentang status paketnya saat ini.
Struktur Organisasi Perusahaan
JNE menggunakan penyusunan struktur organisasi dengan sistem matriks yaitu struktur
organisasi yang merupakan kombinasi dari dua atau lebih struktur organisasi, seperti struktur
organisasi fungsional dan struktur organisasi proyek. Dua tipe organisasi ini dapat membantu
organisasi atau perusahaan dalam mencapai efisiensi yang lebih tinggi, kesiapan dan juga cepat
dalam adaptasi pasar. Terlebih lagi, struktur ini dapat merespon pelanggan maupun pasar dengan
cepat dalam memproduksi produk baru.

Struktur organisasi ini membentuk beberapa tingkatan fungsi organisasi yang


bertanggung jawab untuk membantu beberapa unit bisnis dibawahnya sehingga terjadi multi
komando. Unit yang berada dibawah struktur tersebut diharuskan melapor kedua kepala bagian,
yaitu kepala bagian di unit kerja fungsional dan kepala bagian proyek.

PT JNE merupakan perusahaan yang bentuk usaha nya adalah Persero yang merupakan
salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh negara

Jalur Nugraha Ekakurir atau biasa dikenal dengan JNE merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman logistik yang berpusat di Jakarta. Dibawah nama
resmi yang berlabel Tiki Jalur Nugraha Ekakurir adalah perusahaan pengiriman terbesar di
Indonesia.

Strategi pemasaran yang dipakai JNE :

a. COMPETITION STRATEGY, dimana JNE memperluas target customer yang dapat


dilayani dan menambah layanan dengan diperkenalkannya layanan Pesona.
b. New Costumer, PESONA membidik pasar konsumen.
c. More Usage, dengan PESONA, JNE juga melakukan cross selling
d. Product Strategy, JNE mengembangkan produknya di tingkatan tambahan (augmented
product) dalam strategi pemasarannya.
BAB 4
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis pada PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE
EXPRESS) dapat disimpulkan bahwa PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE EXPRESS) dalam
pendirian dan dalam perkembanganya selalu berusaha menerapkan programnya yang termuat
dalam visi dan misi perusahaan. Hal itu bisa dilihat dari kesiapannya dalam memenuhi
variabel kritis dalam implementasi program, yaitu menjalankan komunikasi yang baik atau
kejelasan informasi (communications), ketersediaan sumberdaya dalam jumlah dan mutu
tertentu (resources), sikap dan komitment dari pelaksana program atau kebijakan birokrat
(disposition), dan struktur birokrasi atau standar operasi yang mengatur tata kerja dan tata
laksana (bureaucratic strucuture).
PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE EXPRESS) telah memenuhi semua variabel kritis
penerapan program, begitu pun pada layanan produk yang ditawarkan. Dalam rangka
memberikan layanan terbaik untuk konsumennya, maka PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE
EXPRESS) menyediakan layanan produk unggulannya yaitu Layanan Kurir Dalam Negeri
(Domestic Courier). Jenis layanan produk yang diberikan adalah Special Service(SS), Yakin
Esok Sampai (YES), Regular (REG) dan Ongkos Kirim Ekonomis (OKE). Semua layanan
tersebut diberikan sesuai dengan program perusahaan. Namun demikian, dalam
pelaksanaannya masih saja ditemukan kendala dalam penerapan program khususnya dalam
pelayanan produk PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE EXPRESS).
Hal ini dibuktikan dengan masih adanya keluhan dari konsumen.Kendala tersebut
disebabkan oleh adanya faktor penghambat yang berasal dari internal perusahaan yaitu
kerusakan atau sistem eror pada program dan kelalaian staf atau karyawan serta minimnya
jumlah armada pick upbarang. Sedangkan faktor penghambat yang berasal dari eksternal
perusahaan yaitu alamat kurang jelas atau tidak diketahui, penerima pindah alamat dan
bencana alam seperti longsor, banjir, gunung meletus dan gempa
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai bahan
pertimbanganpada PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE EXPRESS)
1. PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE EXPRESS) sebaiknya mengawasi betul kinerja
karyawan cash sales dalam menjalankan SOP yang sudah ditetapkan perusahaan
dengan benar, juga agen-agen yang menjadi tanggung jawab JNE kasus komplain
atau keluhan didapati karena kesalahan cash sales yang berada di agen-agen karena
tidak menjalankan SOP dengan baik. Sebisa mungkin JNE menjaga terus hubungan
dengan agen -agen yang dibawah tanggung jawabnya untuk meminimalisir kesalahan
yang merugikan perusahaan itu sendiri. Mewajibkan cash sales agen untuk menjalani
training terlebih dahulu di kantor pusat dan melarang pemilik agen untuk merekrut
cash salesbaru tanpa sepengetahuan kantor pusat, maka komunikasi yang berkala
akan sangat membantu meningkatkan kualitas pelayanan serta meminimalisir kesalahan-
kesalahan.
2. Membuat lebih banyak lagi tulisan -tulisan atau banner yang memberikan informasi
terhadap pelanggan yang di tempel di setiap counter JNE, karena akan sangat
membantu pelanggan tentang apa saja yang boleh dikirim dan tidak boleh dikirim,
pada jenis-jenis layanan.
3. Untuk produk unggulan YES seharusnya lebih di perluas jangkauannya karena pada
dasarnya konsumen di semua daerah di Indonesia membutuhkan kecepatan waktu
pengiriman, karena selama ini hanya daerah tertentu saja yang bisa menggunakan
layanan tersebut.
4. Disini perlu diberi catatan untuk jenis layanan regular. karena jenis layanan ini yang
paling dominan di JNE. Layanan regular setara dengan layanan standartatau biasa,
yang secara umum waktu pengirimannya tidak terikat antar kota kabupaten di
pulau Jawa, dengan tarif regular waktu pengiriman berkisar 3-5 hari. Tapi kalau alamat
tujuan di kecamatan, waktu nya akan lebih lama lagi, tergantung geografis dan jaraknya.
Jadi layanan regular tidak cocok untuk paket atau dokumen yang kedatangannya urgent
atau dibutuhkan segera.
5. Perlu adanya penambahan jumlah armada pick up oleh pihak PT. Jalur Nugraha Ekakurir
(JNE EXPRESS). Di lapangan, masih ditemukan minimnya jumlah armada pick up. Hal
ini harus segera diatasi agar proses pendistribusian barang berjalan sesuai dengan
estimasi waktu yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dosenpendidikan.co.id/pengawasan-adalah/

http://repository.uin-suska.ac.id/20228/7/7.%20BAB%20II%20%281%29.pdf

http://antoniuskevin132.blogspot.com/2016/10/stuktur-kerja-jne-express.html?m=1

http://puntorini.blogspot.com/2012/11/struktur-organisasi-matriks.html?m=1

https://m.merdeka.com/jne/profil/

https://www.jojonomic.com/blog/badan-usaha/

https://kasusmanajemen.wordpress.com/2010/06/14/strategi-pemasaran-pesona-jne/

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/678/jbptunikompp-gdl-markushend-33861-8-unikom_m-
i.pdf

https://abstrak.uns.ac.id/wisuda/upload/F3211016_bab5.pdf

Anda mungkin juga menyukai