Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN OPERASI

(ke-7)

METODE SIMPLEKS
ALAT KERANGKA PEMBAHASAN

Linier Programing
MULAI
1. Metode Grafik
2. Metode Simpleks
Model 3. Analisis Sensitivitas
Matematika 4. Teori Dualitas
5. Metode Transportasi
ANALISIS JARINGAN KERJA :
6. Metode Penugasan
1. PERT Model Operasi
2. CPM 1. Keputusan Tanpa
Model Probabilitas
Probabilistik 2. Keputusan dgn Probabilitas
3. Pohon Keputusan (Prior and
TEORI Posterior Probability)
Topik Khusus
PERMAINAN

Selesai

ETIKA

Kesemua ini masuk pada OPERATION RESEARCH = PENDEKATAN KUANTITATIF

2
METODE SIMPLEKS (MS)
1. Membuat Persamaan matematis dan memasukkan data tersebut ke
dalam tabel simpleks;
2. Mengoperasikan langkah2 teknis pengerjaan metode simpleks;
3. Menentukan variabel keputusan dari tabel simpleks yang
TUJUAN memberikan hasil optimum;
4. Menentukan hasil optimum yg diperoleh dari permasalahan
tersebut;
5. Menentukan sumber daya apakah telah digunakan secara penuh
(habis terpakai/scarse) atau berlebih/abundant;
6. Menentukan harga bayangan (price shadow).

Cara dan Penjelasan :


1. MS merupakan bagian dari linier programming yg digunakan sebagai alat utk
memecahkan permasalahan yg menyangkut 2 (dua) variabel keputusan atau lebih.
2. Metode ini menggunakan pendekatan tabel yg dinamakan TABEL SIMPLEKS.
3. Proses eksekusi utk mendapatkan hasil optimum dgn mengubah2 tabel simpleks
sampai diperoleh hasil positif diseluruh elemen nilai di baris C j – Zj .
4. Kelebihan dari metode ini adalah mampu menghitung dua atau lebih variabel keputusan
apabila dibandingkan dgn metode grafik yang hanya mampu mengaplikasikan dua
variabel keputusan saja.
5. Dalam menganilisis apakah sumber2 daya telah digunakan secara penuh (habis
terpakai/scarce) atau berlebih (abundant) dapat menggunakan pendekatan tabel
simpleks optimal.
3
6. Nilai tersebut dapat dilihat pada bagian kolom bj (atau nilai kunci pada tabel simpleks
yg disederhanakan).
7. Sebagai contoh apabila terdapat tiga kendala dalam suatu kasus tertentu dan dalam
tabel simpleks optimal diketahui nilai S1 = 10 dan S3 = 3, berarti terdapat kapasitas
yang berlebih (abundant) yaitu pada kendala ke-1 sebesar 10 satuan dan kendala ke-3
sebesar 3 satuan. Sedangkan utk kendala ke-2 tidak tertera pada tabel simpleks
optimal tersebut (S2=0) dengan demikian sumber daya tersebut digunakan secara
penuh (scarce).
8. Dalam metode simpleks dapat juga diketahui besarnya harga bayangan (price shadow
dari tabel simpleks optimal. Harga banyangan merupakan besarnya perubahan nilai
tujuan sebagai akibat perubahan dari sumber daya ruas kanan kendala sebesar satu
satuan.
9. Harga bayangan dapat dilihat melalui tabel simpleks optimal pada bagian baris C j -Zj
(atau baris Z pada tabel simpleks yg disederhanakan) kolom S1, S2,.......Sm.
10. Sebagai contoh misalnya pada tabel simpleks optimal terdapat nilai pada baris C j -Zj
kolom S1 =3/4, S2 = 0 dan S3 =1/4, berarti apabila sumber daya ke-1 berubah sebesar
satu satuan akan merubah nilai tujuan sebesar ¾ begitu pula utk sumber daya ke-3
berubah sebesar satu satuan akan merubah nilai tujuan sebesar ¼. Sedangkan utk
sumber daya ke-2 tidak berubah walaupun terdapat perubahan pada sumber daya
tersebut.

4
1. Mendidentifikasikan variabel keputusan &
Dua Belas (12) Langkah memformulasikan dlm simbol matematis.
Pengerjaan Metode 2. Mendidentifikasikan tujuan yg akan dicapai &
Simpleks kendala2 yg terjadi.
3. Memformlasikan tujuan dan kendala ke dalam
fungsi model matematika.
4. Mengubah pertidaksamaan ≤ pd kendala menjadi = dgn menambahkan variabel slack (S).
5. Memasukkan data fungsi tujuan dan kendala2 yg telah diubah tsb ke dalam tabel
simpleks. Disamping itu juga menentukan nilai C j, yaitu angka pada masing2 kolom yg
akan dicari dikalikan dengan koefisien dasar (kd) dan kemudian mencari nilai C j– Zj .
6. Mencari kolom kunci : negatif terbesar pada baris C j – Zj.
7. Mencari baris kunci: positif terkecil pd indeks (indeks = b j pd masing2 baris dibagi
angka pd kolom kunci di masing2 baris).
8. Mencari angka kunci: pertemuan antara kolom kunci dan baris kunci.
9. Mengubah variabel keputusan pd baris kunci dgn variabel keputusan pd kolom kunci &
kemudian mengubah seluruh elemen pada baris kunci dgn cara membagi seluruh
elemen tsb dgn angka kunci.
10. Mengubah nilai2 pd baris lain (di luar baris kunci) dgn menggunakan pendekatan nilai
baris yg baru = nilai2 baris yg lama dikurangi nilaiu2 pd baris kunci baru yg telah
dikalikan dgn koefisien kolom kunci pd baris awal tsb.
11. Memastikan seluruh elemen pada baris C j – Zj tidak ada yg bernilai negatif, apabila
masih terdapat nilai negatif maka diulangi melalui langkah ke-6 dstnya.
12. Apabila seluruh elemen pd baris Cj – Zj tdk ada yg bernilai negatif maka proses eksekusi telah
selesai, nilai Z optimum & besarnya variabel keputusan berada pd kolom tsb (Z j dan b j).
5
Alur Metode Simpleks MULAI

Identifikasi Tujuan & Kendala

Formulasikan dlm model matematis

Mengubah pertidaksamaan pd kendala

Memasukkan ke dlm tabel simpleks

Mencari kolom kunci

Mencari baris kunci

Mencari angka kunci


tidak
Proses eksekusi
Melakukan perubahan pd baris kunci selesai nilai Z &
variabel keputusan
Melakukan perubahan pd baris yg lain ada pd Zj dan bj

Seluruh elemen Cj –
Zj bernilai positif selesai
ya

6
Tabel Awal Simpleks
Maksimumkan : Z = C1 X1 + C2 X2 + C3 X3
Kendala/Pembatas :
1. a11 X1 + a12 X2 + a13 X3 ≤ b
2. a21 X1 + a22 X2 + a23 X3 ≤ b
3. a31 X1 + a23 X2 + a33 X3 ≤ b

kd Variabel Zj C1 C2 C3 0 0 0 Indeks
dasar
bj X1 X2 X3 S1 S2 S3

0 S1 b1 a11 a12 a13 1 0 0 -


0 S2 b2 a21 a22 a23 0 1 0 -
0 S3 b3 a31 a32 a33 0 0 1 -
- Cj Σkdibji ΣkdiXj1 ΣkdiXj2 ΣkdiXj3 ΣkdiXj4 ΣkdiXj5 ΣkdiXj6

- C j- Zj Σkdibji ΣkdiXj1 – ΣkdiXj2 ΣkdiXj3 ΣkdiXj4 ΣkdiXj5 ΣkdiXj6


Z1 –
Z2 –
Z3 –
Z4 –
Z5 –
Z6
Keterangan :
ΣkdiXj1 berarti kd1 a11 + kd2 a21 + kd3 a31
ΣkdiXj6 berarti kd1 a16 + kd2 a26 + kd3 a36

7
Penyederhanaan Tabel Simpleks
1. Utk mengoperasikan setiap kasus yg menggunakan pendekatan simpleks dibutuhkan
tabel simpleks standar.
2. Tabel simpleks standar tsb dapat dimodifikasi menjadi suatu tabel simpleks yg lebih
sederhana dgn hanya memasukkan unsur2 terkait dari tujuan & kendala2nya.
3. Pengoperasian tabel ini melalui proses yg sama dgn tabel simpleks standar,
perbedaaannya pada bentuk fungsi tujuan.

Misalkan fungsi tujuan Maksimumkan :


Z = C1 X1 + C2 X2 + C3 X3, diubah menjadi
Z – C1 X1 – C2 X2 – C3 X3 = 0
Hal-hal yg menjadi perbedaan dgn tabel simpleks standar adalah :
1. Pd tabel standar di langkah ke-12 menyatakan apabila seluruh elemen pd
baris C j– Zj tdk ada yg bernilai negatif maka proses eksekusi telah
selesai, Nilai Z optimum & besarnya variabel keputusan berada pd kolom
tsb (Zj dan bj ). Pada model tabel simpleks ini, proses eksekusi telah
selesai apabila nilai pada baris Z tidak ada yg bernilai negatif, dgn nilai
optimum utk Z variabel keputusannya pd nilai kunci (NK).
2. Apabila fungsi tujuan berbentuk minimasi, maka pencarian kolom kunci
berada tetap pd negtif terbesar di baris Z, tetapi pd hasil akhir dikalikan
dgn (-1) krn fungsi tujuan mengalami perubahan dari minimasi ke
maksimasi dgn cara dikalikan dgn cara dikalikan dgn (-1) dan langkah
selanjutnya mengikuti proses yg telah ada. 8
3. Apabila terdapat kendala yg menyimpang (≥ dan =), maka perubahan pada fungsi
tujuan menyesuaikan dgn kendala yg menyimpang tsb. Penyimpangan kendala2
tsb menggunakan pendekatan teknik M. Kolom kunci yg dipilih adalah yg memiliki
nilai negatif terbesar (utk kasus yg menyimpang ini, pemilihan kolom kunci dipilih
pd negatif terbesar pada M).
Variabel X1 X2 X3 S1 S2 S3 Nilia Indeks
dasar Kunci
(NK)

Z -C1 -C2 -C3 0 0 0 0


S1 a11 a12 a13 1 0 0 b1 -
S2 a21 a22 a23 0 1 0 b2 -
S3 a31 a32 a33 0 0 1 b3 -

Penyimpangan Metode Simpleks

1. Fungsi Tujuan Berbentuk Minimasi. Secara umum bentuk normal metode simpleks
utk fungsi tujuan adalah maksimasi. Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan fungsi
tujuan berbentuk minimasi. Langkah yg diambil apabila fungsi tujuan berbentuk
minimasi adalah dgn mengubahnya ke dlm bentuk maksimasi, yaitu dgn
mengalikan dgn (-1). Misalnya fungsi tujuan : minimumkan Z = 2X1 + 3X2, maka
diubah menjadi maksimumkan –Z = -2X1 -3X2.

9
Kendala pd fungsi tujuan berdampak pd eksekusi tabel simpleks, yaitu pd hasil
akhir dikalikan dgn (-1) karena fungsi tujuan mengalami perubahan dari minimasi
dgn cara dikalikan dgn (1).
2. Kendala berbentuk ≥ dan =., Apabila kendala pertidaksamaan berbentuk ≥ dan =,
maka penyelesaian metode simpleks tsb menggunakan teknik M. M merupakan
suatu bilangan positif yg nilainya sangat besar. Utk kendala dgn pertidaksamaan ≥
diubah dgn mengurangkan variabel slack (S) dan menambahkan dgn variabel
buatan (artificial variable /A). Sedangkan utk kendala berbentuk persamaan, maka
pengubahan terjadi dgn menambahkan variabel buatan (artificial variabel /A).
Misalnya terdapat fungsi kendala 30 A + 15 B ≥ 270 dan 5X + 10Y = 90, maka
perubahan pada fungsi kendala menjadi 30A + 15B –S1 +A1 = 270 dan 5X + 10Y
+A2 =90. Perubahan pada kendala2 tersebut berpengaruh terhadap fungsi tujuan,
misalkan fungsi tujuan semula adalah maksimumkan Z = 2X1 + 3X2, maka menjadi
Z = 2X1 + 3X2 -0S1 + MA1 + MA2
CONTOH SOAL

1. PT. Mulia Tekstil memiliki sebuah pabrik yg memproduksi dua jenis produk,
yaitu kain sutera & wol. Produk tsb dihasilkan perusahaan utk memenuhi permintaan
luar negeri (ekspor). Utk emproduksi kedua produk tsb diperlukan bahan baku benang
sutera, benang wol & tenaga kerja. Maksimumkan penyediaan barang sutera adalah
60 kg per hari, benang wol sebanyak 30 kg per hari & tenaga kerja 40 jam per hari.
Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku & jam tenaga kerja dpt dilihat pd
tabel di bawah ini :
10
Jenis Bahan Baku Kain Sutera Kain Wol
Benang Sutera 2 3
Benang Wol - 2
Tenaga Kerja 2 1

Kedua jenis produk tsb memberikan keuntungan sebesar US $ 400,- utk kain sutera
dan US $ 300,- utk kain wol. Berdasarkan kondisi diatas, tentukan besarnya tingkat
produksi kain sutera dan kain wol agar keuntungan maksimum dan berapa
keuntungan maksimum tsb serta tentukan apakah kapasitas seluruh kendala
digunakan secara penuh (habis terpakai).

JAWAB :

a. Mengidentifikasikan variabel keputusan & formulasikan dalam simbol matematis,


maka : Variabel keputusannya adalah kain sutera (A) dan kain wol (B).
b. Mengidentifikasi tujuan yg akan dicapai & kendala2 yg terjadi. Tujuannya
menentukan berapa unit kain sutera dan kain wol yg akan diproduksi utk
mencapai keuntungan maksimum. Kendala2nya adalah bahan baku dari benang
sutera dan benang wol serta jam tenaga kerja.
c. Memformulasikan tujuan dan kendala ke dalam fungsi model matematis sbb :

11
Kendala-Kendala Produk
Kain Sutera Kain Wol Kapasitas
Benang Sutera 2 3 60
Benang Wol - 2 30
Tenaga Kerja 2 1 40
Keuntungan/unit $ 400 $ 300
Tingkat kegiatan A B

Model Matematis :
Maksimumkan : Z = 400A + 300B
Kendala-kendala :
2A + 3B ≤ 60
2B ≤ 30
2A + B ≤ 40
A, B ≥
d. Mengubah pertidaksamaan ≤ pada kendala menjadi persamaan dengan
menambahkan variabel slack (S).
2A + 3B ≤ 60 2A + 3B + S1 =60
2B ≤ 30 2B + S2
2A + B ≤ 40 2A + B + S3 = 40
Fungsi tujuan : Z = 400A + 300B +0S1 + 0S2 + 0S3
12
e. Memasukkan data fungsi tujuan dan kendala2 yg telah diubah tersebut ke dalam
tabel simpleks. Di samping itu juga menentukan nilai ΣC j, yaitu angka pada
masing-masing kolom dikalikan dengan C j dan kemudian mencari nilai Cj – Zj.

Cj Variabel Zj 400 300 0 0 0 Indeks


Dasar
bj A B S1 S2 S3

0 S1 60 2 3 1 0 0 -
0 S2 30 0 2 0 1 0 -
0 S3 40 2 1 0 0 1 -
- Cj 0 0 0 0 0
- Cj - Zj 0 -400 -300 0 0 0

f. Mencari kolom kunci : negatif terbesar pada baris Cj – Zj .

13
Cj Variabel Zj 400 300 0 0 0 Indeks
Dasar
bj A B S1 S2 S3

0 S1 60 2 3 1 0 0 -
0 S2 30 0 2 0 1 0 -
0 S3 40 2 1 0 0 1 -
- Cj 0 0 0 0 0
- Cj - Zj 0 -400 -300 0 0 0

g. Mencari baris kunci : positif terkecil pada indeks (indeks = b j pada masing2
baris dibagi angka pada kolom kunci di masing2 baris).
Cj Variabel Zj 400 300 0 0 0 Indeks
Dasar
bj A B S1 S2 S3

0 S1 60 2 3 1 0 0 30
0 S2 30 0 2 0 1 0 -
0 S3 40 2 1 0 0 1 20
- Cj 0 0 0 0 0
- Cj - Zj 0 -400 -300 0 0 0
14
h. Mencari angka kunci: pertemuan antara kolom kunci dan baris kunci, utk kasus
ini angka kuncinya adalah angka 2.
i. Megubah variabel keputusan pada baris kunci dengan variabel keputusan
pada kolom kunci dan kemudian mengubah seluruh elemen pada baris kunci
dengan cara membagi seluruh elemen tersebut dengan angka kunci.
Cj Variabel Zj 400 300 0 0 0 Indeks
Dasar
bj A B S1 S2 S3

0 S1
0 S2
400 A 20 1 1/2 0 0 1/2
- Cj
- Cj - Zj
j. Mengubah nilai2 pada baris lain (di luar baris kunci) dengan menggunakan
pendekatan nilai baris yang baru = nilai2 baris yg lama dikurangi nilai2 pada
baris kunci baru yang telah dikalikan dengan koefisien kolom kunci pd baris
awal.
Baris S1 yang baru :

15
60 – (2 x 20) = 20
2 – (2x1) = 0
3 – (2x1/2) = 2
1 – (2x0) = 1
0 – (2x0) = 0
0 – (2x1/2) = -1
Baris S2 yang baru : karena koefisien kolom kunci pada S 2 bernilai 0 maka baris S2
yang baru sama dengan baris S2 yang lama.
k. Memastikan seluruh elemen pada baris Cj – Zj tidak ada yang bernilai negatif.
Karena pada kasus ini masih terdapat nilai negatif (-100) maka proses
selanjutnya mengikuti langkah f (mencari kolom kunci) dan mengikuti proses
yang telah ada.
Cj Variabel Zj 400 300 0 0 0 Indeks
Dasar
bj A B S1 S2 S3

0 S1 20 0 2 1 0 -1
0 S2 30 0 2 0 1 0
400 A 20 1 ½ 0 0 ½
- Cj 8.000 400 200 0 0 200
- Cj - Zj 8.000 0 -100 0 0 200
16
Keterangan baris Cj:
(0x20) + (0x30) + (400x20) = 8.000
(0x0) + (0x0) + (400x1) = 400
(0x2) + (0x2) + (400x1/2) = 200
(0x1) + (0x0) + (400x0) = 0
(0x0) + (0x1) + (400x0) = 0
(0x1) + (0x0) + (400x1/2) = 200

Cj Variabel Zj 400 300 0 0 0 Indeks


Dasar
bj A B S1 S2 S3

0 S1 20 0 2 1 0 -1 10
0 S2 30 0 2 0 1 0 15
400 A 20 1 ½ 0 0 ½ 40
- Cj 8.000 400 200 0 0 200
- Cj - Zj 8.000 0 -100 0 0 200

17
Cj Variabel Zj 400 300 0 0 0 Indeks
Dasar
bj A B S1 S2 S3

300 B 10 0 1 1/2 0 -1/2


0 S2
400 A
- Cj
- Cj - Zj

Baris S2 yang baru : Baris A yang baru :

30 – (2x10) = 10 20 – (1/2x10) = 15
0 - (2x0) = 0 1 - (1/2x0) = 1
2 - (2x1) = 0 1/2 - (1/2x1) = 0
0 - (2x1/2) = -1 0 - (1/2x1/2) = -1/4
1 – (2x0) = 1 0 – (1/2x0) = 0
0 – (2x -1/2) = 1 1/2 – (1/2x -1/2) = 3/4

18
Cj Variabel Zj 400 300 0 0 0 indeks
Dasar
bj A B S1 S2 S3

300 B 10 0 1 1/2 0 -1/2 -


0 S2 10 0 0 -1 1 1 -
400 A 15 1 0 -1/4 0 3/4 -
- Cj 9.000 400 300 50 0 150 -
- Cj - Zj 9.000 0 0 50 0 150 -

l. Apabila seluruh elemen pada baris Cj – Zj tidak ada yang bernilai negatif
maka proses eksekusi telah selesai. Berdasarkan tabel simpleks terakhir,
tidak ditemukan nilai negatif pada Cj – Zj dengan demikian tabel simpleks
tersebut telah optimal.
Kesimpulan :
Tingkat produksi kain sutera sebanyak 15 unit dan kain wol sebanyak 10 unit.
Besarnya keuntungan maksimum perusahaan adalah $ 9.000. Sumber daya
benang sutera dan tenaga kerja telah digunakan secara penuh (habis
terpakai/scarce), sedangkan kapasitas benang wol (S2) berlebih (abundant
(masih tersisa 10 kg).

19
Pengerjaan kasus di atas dapat menggunakan tabel simpleks yang
disederhanakan seperti yang tertera di bawah ini :

Model Matematis :
Maksimumkan : Z = 400A + 300B
Kendala-kendala :
2A + 3B ≤ 60
2B ≤ 30
2A + B ≤ 40
A, B ≥ 0
Mengubah pertidaksamaan ≤ pada kendala menjadi persamaan dengan
menambahkan variabel slack (S)

2A + 3B ≤ 60 2A + 3B +S1 =60


2B ≤ 30 2B + S2 = 30
2A + B ≤ 40 2A + B + S3 = 40

Fungsi Tujuan : Z – 400A – 300B + 0S1 + 0S2 + 0s3 = 0

20
Variabel Z A B S1 S2 S3 Nilai Kunci Indeks
dasar (NK)
Z 1 -400 -300 0 0 0 0 -
S1 0 2 3 1 0 0 60 -
S2 0 0 2 0 1 0 30 -
S3 0 2 1 0 0 1 40 -

Variabel Z A B S1 S2 S3 Nilai Kunci Indeks


dasar (NK)
Z 1 -400 -300 0 0 0 0 -
S1 0 2 3 1 0 0 60 30
S2 0 0 2 0 1 0 30 -
S3 0 2 1 0 0 1 40 20

21
Variabel Z A B S1 S2 S3 Nilai Kunci Indeks
dasar (NK)
Z 1 -
S1 0 -
S2 0 -
A 0 1 1/2 0 0 1/2 20 -

Baris Z yang baru : Baris S1 yang baru :

-400 – (-400 x 1) = 0 2 – (2 x1) = 0


-300 – (-400 x ½) = -100 3 – (2 x1/2) = 2
0 – (-400 x 0) = 0 1 – (2 x 0) = 1
0 – (-400 x ½) = 200 0 – (2 x 0) = 0
0 – (-400 x 20) = 8.000 0 – (2 x ½) = -1
60 – (2 x 20) = 20
Baris S2 yang baru : karena koefisien kolom kunci pada S 2 bernilai 0 maka baris S2
yang baru sama dengan baris S2 yang lama

22
Variabel Z A B S1 S2 S3 Nilai Kunci Indeks
dasar (NK)
Z 1 0 -100 0 0 200 8.000 -
S1 0 0 2 1 0 -1 20 10
S2 0 0 2 0 1 0 30 15
A 0 1 1/2 0 0 1/2 20 40

Variabel Z A B S1 S2 S3 Nilai Kunci Indeks


dasar (NK)
Z 1 -
B 0 0 1 1/2 0 -1/2 10 -
S2 0 -
A 0 -

23
Baris Z yang baru : Baris S2 yang baru : Baris A yang baru :
0 – (-100 x 0) = 0 0 – (2 x 0) = 0 1 – (1/2 x 0) = 1
-100 – (-100 x 1) = 0 2 – (2 x 1) = 0 1/2 – (1/2 x 1) = 0
0 – (-100 x ½) = 50 0 – (2 x ½) = -1 0 – (1/2 x ½) = -1/4
0 – (-100 x 0) = 0 1 – (2 x 0) = 1 0 – (1/2 x 0) = 0
200 – (-100 x ½) = 150 0 – (2 x -½) = 1 1/2 – (1/2 x -½) = 3/4
8.000 – (-100 x 10) = 9.000 30 – (2 x 10) = 10 20 – (1/2 x 10) = 15

Variabel Z A B S1 S2 S3 Nilai Kunci Indeks


dasar (NK)
Z 1 0 0 50 0 150 9.000 -
B 0 0 1 ½ 0 -1/2 10 -
S2 0 0 0 -1 1 1 10 -
A 0 1 0 -1/4 0 3/4 15 -

Kesimpulan :

Tingkat produksi kain sutera sebanyak 15 unit dan kain wol sebanyak 10 unit.
Besarnya keuntungan maksimum perusahaan adalah $ 9.000. Sumber daya benang
sutera dan tenaga kerja telah digunakan secara penuh (habis terpakai/scarce),
sedangkan kapasitas benang wol (S2) berlebih/abundant (masih tersisa 10 kg).

24

Anda mungkin juga menyukai