Anda di halaman 1dari 52

BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 67

Pokok Bahasan
Manajemen dan sistem informasi manajemen
Evolusi sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen dan fungsi bisnis
Sistem informasi (manajemen) eksekutif
Sistem informasi (manajemen) pemasaran
Sistem informasi (manajemen) produksi
Sistem informasi (manajemen) keuangan
Sistem informasi (manajemen) sumber daya manusia

Pendahuluan
Sebelum kita membahas tentang sistem informasi manajemen pada bab ini, pembaca
terlebih dahulu harus memiliki konsep dasar tentang sistem, informasi dan sistem infor-
masi yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya serta konsep manajemen yang
akan diberikan pada bab ini.
Sistem informasi manajemen pada dasarnya merupakan sistem informasi yang kom-
plek. Untuk menjelaskan konsep tersebut secara menyeluruhakan sulit kalau tidak dipe-
cah kedalam sub-sub sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi dan menyajikannya
dalam bentuk model-model dari sub sistem tersebut. Model-model ini akan membantu
mempermudah dalam memahami konsep sistem informasi manajemen karena dapat di-
tuangkan dalam selembar kertas.Model disajikan dalam bentuk data flow diagram (dia-
gram arus data/DAD) dan tampilan model softwarenya.Untuk lebih menyempurnakan
pemahaman tentang penerapan konsep dalam sistem informasi manajemen maka akan
dijelaskan pula bagaimana komponen sistem informasi manajemen tersebut berintegra-
si satu sama lain membentuk sistem informasi manajemen.
68 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

4.1 Manajemen dan Sistem Informasi


Manajemen

4.1.1. Manajemen
Manajemen dipandang Manajemen dipandang sebagai upaya atau proses pencapaian tu-
sebagai upaya atau juan dengan menggunakan keahlian orang lain. Bila perusahaan
proses pencapaian tu- pada suatu saat memiliki suatu keinginan untuk mencapai satu tu-
juan dengan menggu- juan tertentu, yang penting diperhatikan disini adalah (sesuai de
nakan keahlian orang
ngan konsep sistem) tujuan tersebut harus didefinisikan terlebih
lain.
dahulu dengan jelas. Apabila definisi tujuan telah ditentukan de-
ngan jelas maka langkah selanjutnya adalah menentukan ciri-ciri
dari tujuan tersebut yang akan menjadi tolak ukur keberhasi lan.
Apa bila definisi dan tolak ukur dari sistem telah ditentukan
maka langkah selanjutnya adalah merencanakan dengan cara apa
tujuan sistem tersebut harus dicapai. Seringkali pencapaian tujuan
tersebut harus melibatkan banyak orang, dan pada saat itu mana-
jemen akan mengalami kesulitan dalam memantau dan mengkoor-
dinasikan semua aktivitas yang terjadi di perusahaan.
Untuk mengkoordinasikan semua aktivitas organisasi manaje-
men menyusun struktur organisasi, menempatkan orang-orang
yang kemampuannya sesuai dengan tugas yang harus dilakukan-
nya. Tidak cukup disitu, manajemen juga harus memberikan pe-
ngarahan bagaimana tugas-tugas tersebut harus dilakukan dan
mengendalikan hasil pekerjaannya agar tidak beresiko menyim-
pang dari apa yang seharusnya dilakukan. Semua yang dilakukan
ini merupakan fungsi manajemen, dan yang paling utama harus
dilakukan diantara fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan dan
pengendalian walaupun kita tahu ini tidak berarti fungsi lainnya
tidak penting.

4.1.2. Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi ma- Dalam melaksanakan fungsinya, manajemen sebagai peng-
najemen merupakan gerak dan pengendali suatu organisasi sangat tergantung kepada
kumpulan dari sub-sub informasi yang diterimanya. Keputusan yang harus diambil saat
sistem yang saling ber- melaksanakan fungsinya akan sangat beresiko seandainya mana-
hubungan satu sama jemen tersebut tidak mendapatkan informasi yang mencerminkan
lain dan bekerja sama keadaan perusahaan yang sebenarnya. Informasi yang diberikan
secara harmonis untuk kepada manajemen tersebut disebut sebagai informasi manajemen
mencapai satu tujuan
sedangkan sistem informasi yang menghasilkan informasi mana-
yaitu mengolah data
menjadi informasi yang jemen tersebut disebut sebagai sistem informasi manajemen yang
diperlukan oleh mana- merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubu-
jemen dalam proses ngan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
pengambilan keputusan mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang
saat melaksanakan diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputu-
fungsinya. san saat melaksanakan fungsinya.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 69

Informasi manajemen yang disajikan oleh sistem informasi


manajemen bagi kepentingan manajemen tersebut harus dapat
mendukung pelaksanaan fungsi manajemen seperti dijelaskan
pada definisi diatas dan untuk itu informasi manajemen haruslah
berkualitas, artinya menurut Mc. Leod dan seperti telah dijelaskan
pada bab sebelumnya informasi tersebut pada intinya harus:

Relevan- Informasi yang diterima harus sesuai dengan yang di- Informasi berkualitas
dibutuhkan pada intinya harus re-
levan, akurat, tepat
Tepat waktu- Informasi harus tersedia pada saat diperlukan waktu dan lengkap
Akurat- Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebe-
narnya
Lengkap-Informasi yang diberikan tidak sepotong-sepotong dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Gambar 4.1 Sistem informasi manajemen sebagai sistem


pembuat laporan

Manajer organisasi

Software pembuat Model


laporan matematik

Sistem Database
Informasi
manajemen

Data Informasi

Gambar 4.2 Model arus data pada berbagai tingkatan dan fungsi
utama manajemen

Tingkatan Manajemen Fungsi Utama Manajemen


Manajemen puncak Perencanaan strategis
Lingkungan
Manajemen menengah Pengendalian
P P P P

Manajemen bawah Operasional


P P P P
Bag A Bag B Bag C Bag D

Data
70 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

4.2 Evolusi Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi manajemen mulai berkembang pada tahun
1960-an sebagai akibat dari makin meningkatnya kecepatan dan
kekuatan komputer. Penambahan kekuatan dan kecepatan kom-
puter ini telah mendorong para manajer untuk tidak hanya meng-
gunakan komputer sebagai alat untuk mempercepat dan mening-
katkan akurasi pengolahan adat tapi para manajer berfikir bahwa
kecepatan dan akurasi bukan segalanya, yang penting adalah
informasi yang dihasilkan harus berkualitas dapat digunakan se-
cara efektif.
Perubahan yang terjadi Informasi berkualitas seperti dijelaskan pada bagian sebelum-
dari konsep data proces- nya haruslah relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap. Perubahan
sing system ke sistem yang terjadi dari konsep data prosesing sistem (EDP) ke sistem
informasi manajemen informasi manajemen (SIM) pada dasarnya adalah perubahan da-
adalah perubahan ke- lam kepentingan. Saat konsep EDP digunakan penekanan lebih
pentingan.
banyak ke masalah bagaimana mempercepat pengolahan data
dan meningkatkan akurasi sedangkan pada konsep sistem infor-
masi manajemen penekanan lebih banyak kepada kualitas infor-
Transisi dari EDP ke masi. Bagi perusahaan yang telah menerapkan EDP, transisi dari
SIM dilakukan dengan EDP ke SIM secara konsep dilakukan dengan menambahkan su-
menambah suatu aplika- atu aplikasi SIM yang dapat mengolah data hasil dari EDP secara
si SIM atau sistem pela- terpadu menjadi informasi (lihat gambar 4.1).
poran yang dapat me- Bagi perusahaan yang belum menerapkan EDP hal diatas
ngolah data hasil EDP
sulit dilakukan. Bagi kelompok perusahaan ini, pengembangan
(Informasi) menjadi in-
formasi baru SIM harus diawali dengan pengembangan EDP atau sistem pe-
ngolahan transaksi (SPT) yang memiliki fungsi yaitu mengolah
Perusahaan yang telah data tentang aktivitas transaksi perusahaan sehari-hari diberbagai
memiliki EDP dimana fungsi organisasi.
EDP atau data yang di- Pengembangan SIM yang didalamnya juga mencakup pe-
hasilkannya tidak me-
ngembangan SPT dilakukan bila program-program yang diguna-
mungkinkan untuk di-
gunakan sebagai dasar
kan dalam SPT dan data yang dihasilkannya tidak memungkinkan
pembuatan SIM maka bisa digunakan sebagai dasar untuk pembuatan SIM. SPT dida-
SIM yang dibangun lam konsep SIM dioperasikan pada manajemen tingkat bawah.
harus didalamnya Sebagian pakar menyatakan bahwa sistem informasi yang dida-
mencakup EDP. lamnya mencakup sistem untuk pengolahan data transaksi (SPT)
dan sistem untuk mengolah kembali data hasil pengolahan data
transaksi tersebut menjadi informasi yang diperlukan bagi mana-
jemen atau sistem informasi manajemen sebagai sistem informasi
bisnis. Penjelasan lebih lanjut tentang SPT ini akan dibahas pada
bab sistem informasi akuntansi.
Pada periode-periode selanjutnya bersamaan dengan me-
Sistem informasi ningkatnya kemampuan komputer dan kebutuhan para manajer
bisnis adalah sistem maka berkembang pula konsep-konsep lainnya disamping konsep
informasi manajemen sistem informasi manjemen (SIM) yaitu konsep sistem manaje-
yang didalamnya sudah men database (SMDB/ DBMS), sistem informasi perkantoran atau
mencakup EDP atau sis-
otomatisasi perkantoran (SIP/OA), sistem pendukung keputusan
tem pengolahan transak-
si (SPT) (SPK/DSS), Sistem pakar (SP/ES), Sistem Informasi executive
(SIE/EIS), dan Sistem Informasi Strategi atau Strategic Informa-
tion System (SIS), seperti ditunjukan pada gambar 4.3 berikut ini.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 71

Gambar 4.3 Perkembangan (evolusi) sistem informasi


SMDB/DBMS SPK/DSS ES/SP SIS/SIS

1950 1960 1970 1980 EIS/SIE 1990 e-Business 2000


EDP/SPT MIS/SIM OIS/SIP/OA

4.3 Sistem Informasi Manajemen dan Fungsi


Organisasi
Seperti diuraikan diatas pengembangan suatu sistem informasi Sistem informasi ma-
manajemen dapat mencakup didalamnya pengembangan sistem najemen merupakan
pengolahan transaksi bila SPT/EDP yang selama ini digunakan sistem informasi bagi
oleh perusahaan atau data yang dihasilkan oleh SPT/EDP terse- semua tingkatan mana-
jemen organisasi se-
but tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun SIM.
cara keseluruhan
Alasan mengapa pengembangan sistem informasi manajemen
berdasarkan SPT yang ada sulit dilakukan diantaranya adalah:
 Aplikasi SPT suatu fungsi bisnis (organisasi) sulit di
integrasikan satu sama lainnya karena suatu masalah
yang tidak dapat dipecahkan misalnya masalah kepenti-
ngan manajer di masing-masing fungsi bisnis dan masa-
lah pemilihan standar pemrograman siapa yang dipakai
apa bila masing-masing SPT dibuat oleh programer yang
berbeda.
 SPT memiliki data yang sama dengan SPT lainnya ta-
pi dengan format yang berbeda. Penyamaan format
yang menyangkut semua kepentingan berarti menyusun
struktur format data yang baru.
 Manajer masing-masing fungsi bisnis merasa SPT di-
bagiannya adalah terbaik sehingga sulit dilakukan kom-
promi (memberi dan menerima) untuk penyatuan.
 Pimpinan suatu organisasi tidak dapat memutuskan
SPT mana yang digunakan sebagai acuan dasar dalam
membangun Sistem informasi manajemen.
Karena itu akibat kesulitan diatas pengembangan sistem in-
formasi manajemen yang banyak dilakukan saat ini adalah pe-
ngembangan sistem informasi untuk organisasi secara keseluru-
han dimana pengembangan SPT sudah merupakan bagian dari
pengembangan tersebut sehingga bagi sebagian praktisi dan pa-
kar sistem informasi, SIM dianggap sebagai sistem informasi
yang menghasilkan informasi bagi semua tingkatan manajemen
dan diberbagai fungsi organisasi secara keseluruhan. Sistem in-
formasi ini berdasarkan fungsi bisnis atau fungsi organisasi dapat
dipecah menjadi beberapa sub sistem informasi ditambah dengan
sistem informasi eksekutif yang khusus dirancang untuk para ek-
sekutif.
72 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 4.4 Sistem Informasi manajemen suatu organisasi


berdasarkan fungsi organisasi

Tingkatan
Manajemen

Sistem Informasi
Eksekutif
Puncak

Menengah

Sistem Informasi Sistem Informasi Sistem Informasi Sistem Informasi


Pemasaran Produksi Keuangan SDM Bawah
Mandukung Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen Tergantung
Pemasaran Produksi Keuangan SDM

Sistem informasi manajemen bukan merupakan sesuatu yang


berdiri sendiri, tapi dipengaruhi oleh lingkungannya seperti ditun-
jukan oleh diagram arus data (DAD) berikut ini dalam bentuk dia-
gram kontek.

Gambar 4.5 Data flow diagram sistem informasi manajemen


PT. ABC Data Flow Diagram
Sistem Informasi Manajemen Diagram Kontek

Informasi Lingkungan Lingkungan


Pemakai Manajemen perusahaan Perusahaan
lain baru Lain

Faktur Beli
Order Jual
Pelanggan Pemasok
Faktur Jual Order Beli

Laporan Sistem
Keuangan Informasi Peraturan
Bukti Manajemen Pemerintah Pemerintah
Bank Transaksi PT.ABC Laporan
Bank
Keuangan

Perusahaan
Pesaing
Order Laporan
Bukti
Promosi Keuangan
Promosi

SDM
Media Potensial
Promosi SDM Pemegang
Potensial Pesaing Saham

Keterangan
Entitas Eksternal Copy Entitas Eksternal Sistem/Sub sistem/
Proses File/Data Arus data
Entitas eksternal di luar Copy entitas eksternal di
Nama sistem dan organisasi atau Nama luar sistem dan organisasi Nama Nama data
Entitas diluar subsistem di dalam Entitas atau diluar subsistem di Sistem/ Nama file/data
Nama
organisasi dalam organisasi Proses data
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 73

Gambar 4.6 Diagram arus data (overview diagram)


PT. ABC Data Flow Diagram Level 0
Diagram Overview
Sistem Informasi Manajemen

Lingkungan Media SDM Data


Perusahaan SDM
Promosi Pemasok Pesaing Potensial
Baru
Lain

Data
Bukti Data Produksi SDM
Data Order Order Faktur
Promosi Pesaing Baru Pesaing
Promosi Beli Beli
Lingkungan
Perusahaan
1 2 4
Lain Baru
Sistem Data Pemasaran Sistem Informasi Informasi Sistem
Informasi dan Pemasaran Informasi Produksi Pemakai SDM Informasi
Pemasaran Pesaing Produksi SDM
Data Pemasaran
dan Pemasaran
Pesaing Baru Data SDM dan
Informasi Data Data
Order Faktur Peraturan
Jual Pemasaran Produksi Produksi
Jual Baru Pemerintah
Baru

Model Data Data SDM dan


D0
Sistem Informasi Manajemen Peraturan Pemerintah

Pelanggan Pemakai
Data Data Keuangan dan Data Keuangan dan Peraturan
Pemasaran Keuangan Pesaing Keuangan Pesaing Pemerintah
Pesaing Baru
Baru Informasi
Manajemen
Pemegang Keuangan 3 Data Bank Pemerintah
Saham Pesaing Data Bank
Keuangan Sistem Laporan
Pesaing Informasi Keuangan
Baru keuangan Laporan
Laporan
Keuangan
Keuangan

Gambar 4.7 Diagram arus data (diagram sistem)

PT. ABC Data Flow Diagram Level 1


Diagram Sistem
Sistem Informasi Manajemen

D14 Lingkungan Order


D15 Promosi
Promosi Media
Order Pemasok Pesaing SDM
Bukti
promosi Beli
Lingkungan Lingkungan Promosi Promosi D17 Produksi
Faktur
Potensial
Pemasaran Pemasaran Baru Pesaing
Lain Baru Lain Beli
Pemasaran Faktur
Pesaing Pemasaran Produksi Beli
Promosi D15 Pesaing Faktur D11 Faktur Beli SDM Baru
Pesaing baru Beli SDM

Pelanggan
Order
Jual
Pemasaran
Pesaing Baru
Permintaan.
Pembelian Baru
Baru
Produksi
Pesaing baru
7
Pesaing Baru

Order
Faktur 1 Permintaan Permintaan 2 Beli 4
Jual D16 Pembelian Order
D1 Order Beli
Oder Jual Pembelian
Sistem
Informasi
Pemasaran
Sistem
Informasi
Baru Oder
D7 Order Jual Jual
Sistem
Informasi Baru
Beli
20
Akun Informasi
Oder Jual Rencana Akun D1 Akun
Pemasaran Produksi SDM
Produksi
Pemakai Pelanggan
SDM SDM
Pelanggan D4 Pelanggan D9 SDM
Lingkungan Baru Renc. SDM
Rencana Prod. Pemasok Baru
Pemasaran Rencana Informasi Informasi
Produksi D6 Baru Baru Produksi
Lain SDm
Produksi Absensi
Lingkungan Pemakai Absensi
Pemasok
Perusahaan D3 Pemasok Baru
lain Pemasaran
Pesaing Persediaan Baru D12 Absensi
Baru Persediaan Informasi
D2 Persediaan Persediaan Keuangan Gaji
Faktur D13 Gaji Gaji Baru
Faktur 3 Gaji
Faktur Jual D5 Faktur Jual Jual
Pesaing Jual Baru
Akun
Sistem Kas 0 Peraturan
Keuangan Informasi Kas D21 Kas Pemerintah
Akun D1 Akun Akun Baru keuangan Baru
Pesaing Baru

Bank
Jurnal
Pemegang Laporan Bank
D20 Jurnal Jurnal
Saham baru Keuangan Pemerintah
Laporan Laporan
Keuangan Keuangan
74 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Untuk melihat secara garis besar sub sistem apa saja yang ada di
dalam sistem informasi manajemen, maka dapat melihat overvi-
ew diagram seperti pada gambar 4.6. Sedangkan bila ingin dike-
tahui bagaimana sub-sub sistem informasi manajemen tersebut
berhubungan dan data apa yang digunakan dapat ditunjukan
dengan sistem diagram pada gambar 4.7

4.4 Sistem Informasi Eksekutif (SIE)


Sistem informasi ek- Subsistem informasi didalam suatu organisasi untuk kepentingan
sekutif merupakan eksekutif disebut sebagai sistem informasi eksekutif. Sistem infor-
subsistem informasi di- masi ini dibangun karena aktivitas para eksekutif tidak terstruktur
dalam suatu organisasi dengan baik, para eksekutif tidak banyak berurusan dengan intern
yang dibuat untuk ke-
pentingan eksekutif
perusahaan tapi lebih banyak keluar sehingga perlu ada sistem
informasi yang bisa menampung data-data tidak terstruktur yang
Sistem Informasi Ek- diterimanya, dan mengolahnya menjadi informasi yang harus se-
sekutif terdiri dari ga- lalu siap setiap saat bila diperlukan. Jadi Sistem informasi ekse-
bungan sistem yang kutif pada dasarnya merupakan gabungan dari sistem informasi
dapat menangani data yang dapat menangani data-data yang diterima oleh eksekutif dari
eksekutif yang berasal luar, data-data hasil pemikiran eksekutif dan ringkasan dari infor-
dari luar/dalam dan da- masi yang dihasilkan oleh sistem informasi dari berbagai fungsi
ta yang berasal dari ha- organisasi seperti sistem informasi pemasaran, sistem informasi
sil pemikiran eksekutif/
catatan
sumber daya manusia dan lain-lain.

4.4.1 Sistem Pendukung Eksekutif (SPE)


Istilah ini digunakan oleh para ilmuwan yang mengalami kesulitan
dalam membedakan sistem informasi manajemen dan sistem
pendukung keputusan, karena itu perbedaan antara SIE dan SPE
juga kurang jelas. Beberapa penulis mengatakan bahwa SIE ha-
nya memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif sedangkan
SPE memberikan kebutuhan informasi, komunikasi dan analisis
dengan dukungan artificial intelejen.

4.4.2 Model Sistem Informasi Eksekutif


Eksekutif menggunakan Database organisasi perusahaan yang
berisi data-data yang berasal dari sistem pengolahan data (SPT)
ditambah dengan e-mail yang digunakan oleh para eksekutif un-
tuk mengirim dan menerima surat elektronik, kalender elektronik
untuk membuat jadwal dan software untuk mencatat catatan-cata-
tan pribadi.
Untuk mendisplay (Browse) data yang belum diformat sesuai
dengan kebutuhan eksekutif (dan apabila mampu melakukannya)
eksekutif dapat mengcopy data-data yang ada di organisasi peru-
sahaan tersebut ke PC miliknya untuk diproses sesuai dengan ke-
butuhannya saat itu. Proses biasanya dilakukan dengan menggu-
nakan SQL (Structured Query Language).
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 75

Bagi eksekutif yang tidak memahami bagaimana mengguna-


kan SQL, Eksekutif dapat meminta programer yang ada diperusa
haan untuk membuat atau menambahkan program baru yang mu-
dah di operasikan tapi dapat menghasilkan informasi yang relatif
rutin diperlukan oleh eksekutif tersebut. Software yang beredar
dipasaran dan bisa digunakan untuk SIE misalnya Office 2000
(Microsoft), Lotus Note suite (IBM) dan power office (Borland).

Gambar 4.8 Model sistem informasi eksekutif

Workstation Eksekutif
Permintaan
Informasi

Database Personal
Eksekutif Computer Informasi
Ditayangkan

Ke workstation eksekutif lain Ke workstation eksekutif lain

Database
Perusahaan Server
Berita Mutahir
Pusat
E-mail

Softwrae
Aplikasi

Komputer utama
Perusahaan

Data dan
Informasi
Eksternal

4.4.3 Dialog antara Eksekutif dengan Sistem Infor-


masi Eksekutif
Eksekutif memasukan perintah kedalam sistem melalui menu. Pe-
milihan menu dan sub menu dilakukan dengan menggunakan mo-
use atau dengan menggunakan ‘touch screen’. Jadi manfaat key-
board disini berkurang. Informasi dapat ditayangkan dalam bentuk
tabel, grafik, dan dalam bentuk uraian. Beberapa software mem-
berikan fasilitas untuk melihat detail dari laporan yang diberikan
seperti contoh pada gambar 4.9 dibawah ini atau dalam bentuk
grafik pada gambar 4.10.
Informasi dibawah ini bersumber dari internal perusahaan.
Sedangkan untuk informasi-informasi yang bersumber dari luar
perusahaan, informasi tersebut bisa dapat berbentuk faximile, e-
mail dan lain-lain. Gambar 4.11 pada halaman selanjutnya ada-
lah contoh software e-mail dengan merk microsoft outlook yang
dapat digunakan oleh executive untuk menerima dan mengirim in-
formasi.
76 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 4.9 Laporan keuangan untuk eksekutif


PT.ABC
Laporan Kuangan Thn 2000
(Pendapatan sebelum pajak)
Nama Total
Radio 1.771.000.000
Tape recorder 1.000.000.000.000
Televisi 1.500.000.000.000
AC 1.000.000.000.000
Total 3.501.771.000.000
PT.ABC
Laporan Keuangan Thn 2000
Radio (Dalam Jutaan)
Keterangan Realisasi % Anggaran
Penjualan bersih 12.986 100,00 12.741
Harga pokok Barang -7.488 -57,66 -7.213
Laba Kotor 5.498 42,34 5.528
R&D 1.694 13,04 1.412
Pemasaran .505 11,59 1.498
Administrasi 511 3,94 522
Pendapatan bunga 60 0,46 62
Biaya bunga -77 0,59 74
Laba sebelum pajak 1.771 13,64 2.084
PT.ABC
Laporan Keuangan Thn 2000
R&D (Dalam Jutaan)
Keterangan Realisasi % Anggaran
Project Radio RA100 517 30,52 303
Project Radio RA200 179 10,57 176
Project Radio RA300 115 6,79 80
Project Radio RA400 315 18,60 288
Project Radio RA500 231 13,64 225
Project Radio RA600 337 19,89 340
Total R&D 1.694 100,00 1.412

Gambar 4.10 Grafik untuk realisasi R&D


PT.ABC
600
Realisasi Rencana R&D Thn 2000 Analisis Kinerja R&D
Makin meningkatnya permintaan akan
500
radio digital R&D harus lebih giat me-
400 lakukan riset untuk dapat memenang-
300 kan pasar. R&D untuk radio RA200,
200 300 dan 500 harus lebih dipacu agar
100 pada waktu yang tepat bisa meme-
0 nuhi kebutuhan konsumen.
RA100 RA200 RA300 RA400 RA500 RA600

Gambar 4.11 Microsoft outlook pada office Xp


BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 77

4.5 Sistem Informasi Pemasaran


Fungsi manajemen pemasaran dalam upaya melaksanakan fung- Sistem informasi
si pemasaran menurut Kotler meliputi analisis, perencanaan, pe- pemasaran merupa-
laksanaan dan pengendalian program yang dirancang untuk men- kan kumpulan dari
ciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang me- sub-sub sistem yang
nguntungkan dengan pembeli. Untuk melaksanakan fungsinya saling berhubungan
manajer pemasaran memerlukan informasi mengenai internal pe- satu sama lain secara
harmonis dengan tu-
rusahaan yang barkaitan dengan bidang pemasaran serta ling- juan untuk mengolah
kungan pemasarannya seperti pesaing,penyalur dan kekuatan data yang berkaitan
lainnya yang selalu tersedia setiap saat. dengan masalah pe-
Informasi yang diperlukan oleh manajer pemasaran tersebut masaran menjadi in-
dapat diperoleh melalui sistem informasi (manajemen) pemasaran formasi pemasaran
yang pada dasarnya merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang diperlukan oleh
yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama se- manajemen untuk me-
cara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data ngambil keputusan
yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi informasi dalam rangka melak-
sanakan fungsinya
pemasaran yang diperlukan oleh manajemen pemasaran saat
mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya.
Dukungan yang diberikan oleh sistem informasi berbasis Tek-
nologi Informasi seperti ditunjukkan pada gambar 4.12 dibawah
ini.

Gambar 4.12 Sistem informasi pemasaran menyediakan teknologi


informasi untuk mendukung komponen utama dari
fungsi pemasaran

Sistem
Informasi
Pemasaran

Interaksi Otomatisasi Promosi dan Manajemen


Pemasaran Penjualan Periklanan Penjualan

Peninjauan & Pelayanan Manajemen


Penelitian Pasar Pelanggan Produksi

Informasi pemasaran dapat berasal dari luar dan dalam


organisasi perusahaan. Ada tiga jenis informasi pemasaran :
 Intelejen pemasaran, Informasi yang mengalir dari lingku-
ngan ke perusahaan.
 Informasi pemasaran intern, informasi yang berasal dari da-
lam perusahaan sendiri.
 Komunikasi pemasaran, Informasi yang mengalir dari peru-
sahaan ke lingkungannya.
78 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Kotler menggambarkan keterkaitan antara sistem informasi


pemasaran, lingkungan dan eksekutif pemasaran sebagai pema-
kai informasi pada gambar 4.13 berikut ini.

Gambar 4.13 Sistem informasi pemasaran

Lingkungan Pengumpul Pengolahan Menjelaskan Eksekutif Pemasaran


pemasaran
Lingkungan Sistem Penyimpanan
Makro Akuntansi dan Menjelaskan Perencanaan
Internal Pengambilan Promotion
Ekonomi
Teknologi Sales
Hukum Sistem Development
Budaya Arus Data Intelejen Penyebaran Menyiagakan Arus ????
Pemasaran Informasi
Pemasaran Pemasaran Pelaksanaan
Lingkungan
Mikro
Sistem
Riset
Pembeli Penyimpanan
Pemasaran
Saluran dan Memutuskan
Pesaing Sistem ilmu Pengambilan Pengendalian
Pemasok manajemen
pemasaran

Arus Komunikasi Pemasaran

Sumber : Philip Kotler

Berdasarkan model sistem informasi pemasaran Kotler terse-


but diatas, Mc. Leod menggambarkannya dalam bentuk struktur
lain dengan penekanan kepada aspek teknologi informasi seperti
ditunjukan pada gambar 4.14 berikut ini.

Gambar 4.14 Model sistem informasi pemasaran Mc Leod

Data Informasi
Subsistem
Informasi Akuntansi
Penjualan
Subsistem
informasi
Produk
Sumber
internal Subsistem
informasi
Tempat
Subsistem Database
Informasi Subsistem
Riset Pemasaran informasi Pemakai
Promosi

Subsistem
Sumber informasi
eksternal Harga
Subsistem Subsistem
Informasi Intelejen informasi
Pemasaran Bauran Terpadu

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci menge-


nai sistem informasi manajemen pemasaran diatas maka dapat
dilihat diagram arus data level 2 pada gambar 4.15 dibawah ini.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 79

Gambar 4.15 Diagram arus data sistem informasi pemasaran

PT. ABC Riset


Data Flow Diagram Level 2
Sistem informasi Manajemen Pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran
Baru
1.2
Riset Sistem Lingkungan
Pelanggan D16 Pemasaran Pemasaran Pemasaran
Informasi Lain
Riset
Order Jual
D7 Order Jual Pemasaran Pemasaran
Pesaing Baru
Persediaan Lingkungan
Perusahaan Pesaing
D17 Produksi D2 Persediaan lain
Order Jual 1.3
Order 1.5 Lingkungan Sistem
Faktur Jual Jual Baru Pemasaran Informasi
Persediaan Subsistem Lain Intelejen
1.1 Produksi Pemasaran
Informasi
Sub sistem Tempat Informasi
Informasi Persediaan Faktur Tempat Pemasaran
Jual Pesaing Baru
Akuntansi
Pelanggan
Baru Penjualan Faktur Jual Baru D5 Faktur Jual D2 Persediaan 1.7
Informasi D14 Lingkungan
Faktur
Faktur Jual Pemakai
Pelanggan Akun
Jual Faktur Persediaan Promosi Subsistem
Akun Jual Informasi D15 Promosi
D1 Akun
Promosi
1.8
Promosi
D4 Pelanggan Persediaan
Subsistem Promosi
Informasi Baru
Informasi Bauran
Pelanggan
1.4 Bauran terpadu 1.6
Terpadu Persediaan D2 Persediaan
Informasi
Subsistem Produk Subsistem
Nama Informasi Informasi Persediaan
Produk Informasi
Sistem/ Harga
Sub sistem input pemasaran Produk
Proses

Nama
Sistem/ Sub sistem output pemasaran
Proses

D2 Nama File File

Nama data/ data/Informasi


Informasi

Diagram arus data (DAD) level 2 diatas pada dasarnya meru-


pakan rincian dari DAD level 1 yang ditunjukan pada gambar 4.7.
Dengan DAD level 2 dapat dilihat bagaimana hubungan antara
subsistem atau proses yang ada didalam sistem informasi pema-
saran dengan data-data yang digunakannya.
Berdasarkan gambar 4.14 dan 4.15 diatas sistem informasi
pemasaran dapat terdiri dari sistem informasi akuntansi penju-
alan, sistem informasi intelejen pemasaran dan sistem informasi
riset pemasaran yang merupakan sistem input pemasaran dan
sistem pelaporan (Produk, tempat, promosi, harga) dan integrasi
dari semuanya yang disebut bauran terpadu.
Sistem informasi akuntansi penjualan - Sistem informasi a-
kuntansi memberikan banyak sekali data yang diperlukan oleh
sistem informasi pemasaran. Data-data tersebut sifatnya ter-
perinci dan berkaitan dengan masalah uang, baik yang ber-
sumber dari dalam maupun dari luar perusahaan. Data data-
data yang di input melalui sistem informasi akuntansi penju-
alan akan menjadi dasar dalam membuat laporan periodik,
80 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

khusus dan laporan dalam bentuk model matematik atau gra-


fik tentang penjualan dan umur piutang (informasi manajemen)
yang diperlukan oleh manajemen pemasaran.
Sistem informasi akuntansi juga memberikan data lain
yang diperlukan oleh bagian pemasaran seperti data yang ber-
kaitan dengan produk (persediaan) yang tersedia untuk dijual
seperti jenis produk, nama produk, harga jual produk, harga
pokok produk, status produk dan lain-lain.
Gambar 4.16 Input data pada sistem informasi akuntansi
penjualan

Order ini termuat


pada faktur dengan
nomor-nomor
Data Persediaan sebagai berikut
yang siap dijual

Memilih order
dan produk Memilih
untuk dimuat produk di luar
di faktur order untuk
dimuat di faktur

Pada sistem informasi pemasaran yang softwarenya dibuat


berbasis window maka dapat dibuat layout untuk memasukan da-
ta yang persis sama bentuknya dengan print out dokumen yang
dihasilkan seperti ditunjukan pada gambar 4.16 dan 4.17 diatas,
hal ini sering disebut sebagai teknologi What you see what you
get (WSWG). Kemampuan ini sangat membantu sekali dalam me-
ngurangi kemungkinan terjadinya kesalahan yang sering dilaku-
kan oleh operator komputer saat memasukan data.

Subsistem informasi riset pemasaran- Sub sistem ini mem-


berikan fasilitas untuk merancang, mengumpulkan, mengana-
lisis dan melaporkan data hasil riset dibidang pemasaran se-
cara sistematis. Ada dua jenis data yang dikumpulkan dalam
riset pemasaran yaitu :
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 81

Gambar 4.17 Printed out dokumen order dan faktur

o Data sekunder, Jenis data ini telah tersedia dan dapat


diperoleh melalui berbagai sumber seperti:
- Sumber intern misalnya laporan rugi laba, neraca,
laporan penjualan, invoice, catatan persediaan dan
hasil riset terdahulu.
- Publikasi pemerintah misalnya laporan statistik ten-
tang perkembangan sosial ekonomi.
- Buku, jurnal dan majalah misalnya jurnal pemasaran,
jurnal riset pemasaran, Sales and Marketing Mana-
jement, Business Week, Fortune, Forbes dan lain-lain
- Data komersil misalnya data yang diperoleh dari sua-
tu perusahaan penjual data seperti PDBI (pusat data
bisnis Indonesia)

Data sekunder dapat diperoleh dalam berbagai bentuk


seperti dalam bentuk diskette/CD, Bundel laporan, format
HTML, PDA dan lain-lain

o Data primer, Data yang langsung dikumpulkan oleh petu-


gas perusahaan.Pengumpulan data bisa dengan berba-
gai pendekatan seperti dapat dilihat pada tabel dibawah
ini

Tabel 4.1 Rencana pengumpulan data primer


Metode Teknik Rencana Alat
penelitian pengumpulan data sampel penelitian
Observasi Surat Unit sampling Kuesioner
Survey Telepon Ukuran sampel Alat mekanik
Prosedur
Eksperimen Kontak pribadi
sampling

Untuk pengolahan data gunakanlah software yang umum di-


gunakan untuk melakukan penelitian seperti SPSS, SAS dan lain-
lain.
82 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Tabel 4.2 Beberapa jenis riset pemasaran yang umum dilakukan

Jenis Riset
Riset tentang periklanan meliputi
1 Riset tentang motivasi
2 Riset tentang duplikasi iklan
3 Riset tentang media yang digunakan
4 Riset tentang efektivitas iklan
5 Riset tentang persaingan iklan
Riset tentang perusahaan dan ekonomi bisnis
1 Peramalan sampai satu tahun
2 Peramalan lebih dari satu tahun
3 Riset tentang kecenderungan bisnis
4 Riset penetapan harga
5 Riset tentang lokasi pabrik dan gudang
6 Riset tentang pengadaan
7 Riset tentang internasional dan ekspor
8 Riset tentang sistem informasi pemasaran
9 Riset tentang operasi
10 Riset tentang karyawan intern perusahaan
Riset tentang tanggung jawab perusahaan
1 Riset tentang “hak mengetahui” konsumen
2 Riset tentang dampak ekologis
3 Riset tentang hambatan hukum terhadap pengiklanan & promosi
4 Riset tentang Kebijakan dan nilai sosial
Riset tentang Produk
1 Riset tentang potensi dan penerimaan produk baru
2 Riset tentang produk saingan
3 Riset tentang Produk yang ada
4 Riset tentang kemasan,rancangan dan ciri-ciri phisik
Riset tentang penjualan dan pasar
1 Riset untuk mengukur potensi pasar
2 Analisis tentang konstribusi (share) pasar suatu produk
3 Riset untuk menentukan ciri-ciri pasar
4 Analisis penjualan
5 Riset untuk mengetahui jumlah kuota dan wilayah penjualan
6 Riset tentang saluran distribusi
7 Riset tentang pasar dan pemeriksaan penyimpanan
8 Riset tentang operasi panel konsumen
9 Riset tentang ganti rugi penjualan
10 Riset tentang promosi melalui premi,kupon, sampel dan lain-lain.

Untuk melakukan riset pemasaran, tahapan yang secara umum


dilakukan adalah seperti ditunjukan pada gambar dibawah ini.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 83

Gambar 4.18 Tahap-tahap riset pemasaran

Merumuskan masalah dan Menyusun rencana Melaksanakan rencana Menginterpretasikan dan


tujuan riset riset untuk Riset dengan mengumpulkan melaporkan temuan
mengupulkan informasi dan menganalisis data

 Merumuskan masalah dan tujuan riset, masalah dan tujuan


riset harus di rumuskan bersama secara hati-hati antara pene-
liti dan manajer pemasaran. Dalam melakukan penelitian ini
harus ada kerjasama yang baik antara manajer pemasaran
dan peneliti. Manajer pemasaran memiliki pengetahuan ten-
tang informasi apa yang diperlukan untuk membantu keputu-
sannya dibidang pemasaran sedangkan peneliti memiliki pe-
ngetahuan tentang riset pemasaran dan bagaimana menda-
patkan informasi. Manajer pemasaran harus memahami riset
pemasaran untuk membantu dalam perencanaan dan mengin-
terpretasikan hasil dari riset.

 Menyusun rencana riset, langkah selanjutnya dalam melaku-


kan riset adalah menentukan kebutuhan informasi, menyusun
rencana untuk mendapatkan informasi yang diperlukan terse-
but secara efisien dan mempresentasikan rencana pemasaran
kepada manajer pemasaran.

 Melaksanakan rencana riset,setelah rencana riset disusun


maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan rencana riset
tersebut yang meliputi pengumpulan, pengolahan dan penga-
nalisisan informasi. Tahap pengumpulan data pada riset pe-
masaran merupakan tahap yang paling sulit.Peneliti harus tu-
run ke lapangan untuk melihat bahwa rencana telah dijalan-
kan dengan baik. Seandainya pelaksanaan tidak sesuai de-
ngan apa yang direncanakan maka informasi yang dihasilkan
kemungkinan besar akan bias. Data yang terkumpul harus di-
proses dan di analisis untuk melindungi informasi dan data
penting. Data-data yang berasal dari kuesioner harus di cek
secara lengkap dan akurat kemudian ditabulasi dengan meng-
gunakan komputer untuk mengetahui rata-ratanya dan ukuran
statistik lainnya..

 Menginterpretasikan dan melaporkan temuan-temuan ta-


hap selanjutnya dalam riset pemasaran dalah menginterpreta-
sikan dan menyimpulkan setiap temuan yang diperoleh di la-
pangan.
84 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Tabel 4.3 Berbagai jenis pertanyaan tertutup dalam riset pemasaran


Nama Penjelasan Contoh
Bila anda memerlukan makanan apakah anda leih me-
Dikotomi Pertanyaan yang menawarkan dua nyukai layanan delevery service ?
pilihan jawaban  Ya  Tidak

Pertanyaan menawarkan tiga atau Dengan siapa anda biasa pergi ke restoran?
Pilihan ganda lebih pilihan jawaban  Kawan  Orang tua  Kaka  Lainnya
Pelayanan restoran fastfood umumnya lebih baik dari
Skala likert Pernyataan yang menunjukan ting- restoran biasa
kat persetujuan responden.  Sangat setuju  Setuju  Ragu-ragu

Skala digambarkan dalam dua ku Yang anda tahu tentang PT. ABC
Diferensial tub yang berbeda responden me- Besar X:_:_:_:_:_:_: Kecil
Semantik milih butir yang menentukan arah Berpengalaman _:_:_:_:_:X:_: Tdk Berpengalaman
intensitas perasaannya Modern _:_:_:X:_:_:_: Kuno
Makan siang bagi saya
Skala Tngkat Skala yang menunjukan tingkat ke- 1.( )Sangat penting 2.( )Cukup penting
Kepentingan pentingan dari yang sangat penting 3.( )Penting 4.( )Kadang-kadang penting
ke yang sangat tidak penting 5.( )Sangat tidak penting

Skala yang menunjukan suatu ting- Makanan di restoran ABC


Skala katan dari yang jelek sampai yang 1. ( ) Luar biasa enak 2. ( )Sangat enak 3. ( )Enak
Penilaian luar biasa baik 4. ( )Tidak enak

Bila restoran menyiapkan makanan daerah, saya


Kecenderu-
1.( )Pasti membeli
ngan untuk
Skala yang menunjukan kecende- 2.( )Ingin membeli
membeli
rungan responden untuk membeli 3.( )Mungkin membeli
4.( )Mungkin tidak membeli
5.( ) Pasti tidak membeli

Tabel 4.4 Berbagai jenis pertanyaan terbuka dalam riset pemasaran

Nama Keterangan Contoh


Responden bebas menjawab perta-
Sangat tidak nyaan dengan berbagai macam cara Bagaimana menurut pendapat anda mengenai
terstruktur dan jawaban restoran fastfood

Responden diminta menyebutkan Kata mana yang pertama kali muncul dalam benak
Kata berkait kata yang paling diingatnya dari se- anda ketika mendengar kata-kata berikut:
deretan kata yang ditunjukan 1. Baso 2. Fried Chiken 3. Piza

Melengkapi Responden diminta untuk melengka- Kalau saya lebih memilih restoran tradisional
kalimat pi suatu kalimat Indonesia pertimbangan saya adalah.........

Melengkapi Responden diminta untuk melengka- Saya kemarin pergi kepuncak, disana ada resoran
Cerita pi sebuah cerita yang tidak lengkap Indonesia yang menyajikan makanan segar dan
bergizi..... selesaikanlah cerita ini
Responden diminta untuk mengisi Makanan asli
Melengkapi dan mengidentifikasi suatu bagian indonesia
gambar menyehatkan
kosong tertentu pada sebuah gam-
bar
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 85

Subsistem informasi intelejen pemasaran - Sub sistem ini Intelejen pemasaran


setiap hari mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan metupakan aktifitas yang
dengan lingkungan perusahaan khususnya mengenai pesa- etis untuk mendapatkan
informasi tentang bisnis
ing untuk membantu para manajer mempersiapkan dan me-
nyempurnakan rencana pemasaran. Informasi yang dikum-
pulkan diperoleh melalui intelejen pemasaran yang pada da-
sarnya merupakan aktivitas yang etis untuk mendapatkan in-
formasi tentang pesaing. Tugas tugas dasar intelejen adalah :

o Mengumpulkan data, data yang kumpulkan bisa data pri-


mer ataupun data sekunder. Data primer data yang harus
dicari melalui suatu penelitian tertentu sedangkan data
skunder adalah data yang telah tersedia.

o Mengevaluasi data, semua data baik data primer maupun


data sekunder harus dievaluasi untuk memastikan keaku-
rasiannya.

o Menganalisis data, analisis data dilakukan untuk menda-


patkan gambaran menyeluruh terhadap data-data yang
diperoleh.

o Menyimpan data intelejen, data-data intelejen kemudian


disimpan dalam media penyimpanan seperti CD atau disk
dengan struktur tertentu sehingga mudah untuk dicari.
Data yang disimpan biasanya disusun dalam bentuk ju-
dul, topik-topik yang terkait dengan judul tersebut, abs-
traknya dan pada kondisi tertentu dilengkapi pula dengan
seluruh data dan hasil analisisnya.

o Mendistribusikan data intelejen, data-data intelejen kemu-


dian didistribusikan kepada yang membutuhkan baik se-
cara on-line atau dengan menggunakan fasilitas internet.
Data-data intelejen dapat diakses dengan cara mengisi
pertanyaan topik apa yang ingin dicari pada terminal kom-
puter. Berdasarkan topik itulah sistem informasi intelejen
pemasaran akan menyajikan semua judul yang terkait de-
ngan topik yang dilengkapi degnan abstraknya dan apabi-
la diperlukan data lengkap dan hasil analisisnya pun dapat
diperoleh dengan mencetaknya.

Informasi pemasaran untuk kepentingan intelejen dapat


diperoleh dari berbagai sumber misalnya:

o Informasi diperoleh melalui sebuah perusahaan lain yang


dimiliki oleh karyawan yang bekerja di perusahaan baik
sebagai seorang eksekutiv, teknisi, ilmuwan, bagian pem-
belian, atau sebagai salesman. Mendapatkan informasi
dengan cara ini sulit dilakukan karena para karyawan ter-
sebut sering sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga
gagal mendapatkan informasi penting yang diharapkan.
86 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

o Informasi diperoleh pada saat penerimaan pegawai baru


dan melalui keryawan pesaing.Ketika perusahaan sedang
melakukan interview dengan karyawan baru perusahaan
memberikan perhatian khusus kepada karyawan yang
pernah bekerja pada perusahaan pesaing.
o Informasi diperoleh dari orang yang berbisnis dengan pe-
saing. Pelanggan kunci dapat secara terus menerus mem-
berikan informasi kepada perusahaan tentang perusaha-
an pesaing dan produk-produknya.
o Informasi diperoleh melalui pemasok, dan atau konsumen.
Untuk mengetahui berbagai jenis dan kualitas produk yang
dibeli oleh perusahaan pesaing.
o Informasi diperoleh melalui laporan tahunan yang di publi-
kasikan, ucapan para manajer pesaing saat jumpa pers
dan iklan-iklan yang ditayangkannya. Perusahaan juga da-
pat belajar tentang pesaing dari ucapan orang lain ten-
tang perusahaan pesaing tersebut baik yang termuat da-
lam berbagai publikasi bisnis atau dalam acara pameran.
o Informasi diperoleh melalui pemantauan yang dilakukan
oleh perusahaan terhadap segala sesuatu yang dilakukan
oleh perusahaan pesaing termasuk didalamnya cara pem
belian dan bagaimana mereka menganalisis produk, me-
nganalisis penjualannya, dan meneliti paten barunya
Melihat tidak tersetrukturnya semua jenis informasi yang dipero-
leh oleh perusahaan, maka software yang digunakan untuk sis-
tem informasi intelejen pemasaran adalah software yang dapat
menampung data yang tidak tersetruktur. Misalnya data-data ter-
sebut dalam slip sebagian disimpan dalam bentuk memo.

Subsistem Output Pemasaran (Pelaporan)


Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa model dasar sis-
tem informasi pemasaran diatas menggunakan konsep bauran
pemasaran (Marketing Mix) yang dikemukakan oleh Kotler, dan
model pemasaran ini juga digunakan sebagai cara untuk menge
lompokan subsistem output berdasarkan produk, tempat dimana
produk dijual, promosi seperti penjualan oleh salesman atau iklan,
dan harga dari produk. Subsistem-subsistem output tersebut ada
yang menyajikan informasi secara terpisah ada yang disusun se-
cara terpadu tergantung kepada keinginan manajemen yang
membutuhkan informasi pemasaran.
Subsistem informasi produk - Sub sistem pelaporan ini
memberikan informasi apa saja tentang produk yang dijual o-
leh perusahaan misalnya siklus produk (Pengenalan, perkem-
bangan, dewasa, penurunan), harga produk beserta statusnya,
penjualan produk, spesifikasi produk dan lain-lain tergantung
kepada jenis perusahaan dan kebutuhan manajemen pema-
saran.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 87

Gambar 4.19 Model siklus produk

Tahap-tahap

Pengenalan Pertumbuhan Dewasa Penurunan

Perlukah Perlukah
produk Perlukah produk
diperkenalkan Strategi produk diperkenalkan dihapus

Sumber :Mc.Leod

Gambar diatas menunjukan bagaimana perkembangan suatu


produk. Perkembangan tersebut diawali dengan keputusan untuk
mengembangkan atau memasarkan suatu produk, perkembangan
selanjutnya saat suatu produk sudah diperkenalkan dan penjualan
produk tersebut telah tumbuh maka setelah itu harus dipertim-
bangkan berbagai strategi untuk membuat penjualan tetap ber-
jalan. Periode terakhir kolom siklus ini adalah saat-saat terjadi pe-
nurunan dimana penghapusan produk merupakan satu alternatif.

Gambar 4.20 Contoh bentuk laporan produk yang terjual

Subsistem informasi harga - Subsistem pelaporan ini mem-


berikan informasi tentang harga setiap produk yang dijual.
Harga suatu produk dibuat berdasarkan biaya yang dikeluar-
kan untuk mendapatkan produk tersebut atau berdasarkan
permitaan. Harga jual produk dalam sistem informasi pema-
saran ada yang disajikan dengan angka pasti, kisaran, sudah
PPN, belum PPN dan bebas PPN.
88 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 4.21 Contoh laporan harga dan status persediaan produk

Gambar 4.22 Laporan umur piutang atas penjualan produk

Laporan-laporan penjualan produk dan umur piutang seperti


terlihat pada gambr-gambar diatas datanya berasal dari sistem
informasi akuntansi penjualan. Informasi ini selain dapat diakses
oleh manajer pemasaran juga oleh manajer lain yang berdasar-
kan ketentuan berhak untuk itu.

Sub sistem informasi tempat Sub sistem ini memberikan


informasi tentang bagaimana produk-produk didistribusikan
kepada konsumen. Pada sub sistem ini informasi yang diha-
silkan bia-sanya dapat dicari berdasarkan kunci tertentu mi-
salnya kunci produk akan menghasilkan informasi di mana
saja produk tersebut dijual atau tersedia atau sebaliknya kun-
ci lokasi akan menghasilkan informasi di lokasi tertentu pro-
duk apa saja yang dijual dan lain sebagainya tergantung ke-
pada kebutuhan manajemen pemasaran.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 89

Gambar 4.23 Informasi penjualan produk berdasarkan tempat

Sub sistem informasi laporan promosi sub sistem ini mem-


berikan informasi tentang berbagai macam pengenalan pro-
duk kepada konsumen seperti melalui salesman atau media
promosi lainnya

Gambar 4.24 Informasi tentang promosi produk

4.6 Sistem Informasi Produksi


Para manajer bagian produksi menggunakan komputer bisa se-
bagai alat dari sistem yang sedang berjalan, misalnya untuk
membantu merancang (CAD) dan membantu proses produksi
(CAM).
Pada bagian ini komputer juga digunakan sebagai alat dalam
sistem informasi secara konseptual, misalnya untuk penjadwalan
proses produksi, mengendalikan persediaan, pengendalian kua-
litas produk, dan melaporkan biaya produksi. Komputer yang di-
gunakan untuk kedua jenis kebutuhan ini secara terIntegrasi di-
sebut sebagai manufaktur yang di integrasikan dengan komputer
(Computer integrated manufacturing). Berikut ini model dari sis-
tem informasi produksi yang merupakan bagian dari sistem in-
formasi manajemen dan digunakan untuk membantu memecah-
kan masalah produksi.
90 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 4.25 Model sistem informasi produksi

Subsistem Data Informasi


Informasi
Akuntansi Subsistem informasi
Pembelian Proses Produksi
Sumber internal
Subsistem informasi
Subsistem
Informasi Persediaan
Rencana Database Pemakai
Produksi
Subsistem Laporan
Sumber eksternal Kualitas
Subsistem
Subsistem laporan
Informasi
Intelejen Biaya
Produksi

Gambar 4.26 Diagram arus data sistem informasi produksi

PT. ABC Data Flow Diagram Level 2


Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Manajemen
Produksi
Produksi Pesaing
2.2 Pesaing 2.3
Baru
Poduksi Subsistem Sistem
Faktur Beli Informasi Produksi Informasi
Pemasok Rencana D17 Pesaing
Order Beli Order Intelejen
Beli Produksi Rencana Produksi
Order Beli D10 Order Beli Produksi Akun Kualitas
Baru Baru
Rencana Produksi Produksi
Poduksi D6 Persediaan
D3 Pemasok Pemasok 2.1 Pesaing Pesaing Baru
Produksi
Subsistem Akun Persediaan
Baru D1 Akun
Pemasok Informasi Rencana &
Baru Akuntansi Overhead
Pembelian D1 Akun Produksi D2 Persediaan Pesaing
Akun
Faktur Faktur Persediaan
Beli Beli baru Akun Rencana Persediaan
dan Jadwal
Produksi
D11 Faktur Beli Persediaan 2.4 2.5 2.6 2.7
Baru
Persediaan
Subsistem
SubSistem SubSistem Subsistem Informasi
Informasi Informasi Informasi
D2 Persediaan Persediaan
Kualitas
Biaya Proses
Bahan Baku Persediaan Produk
Produksi

Informasi Informasi Informasi


Gaji dan Relisasi Kualitas
Persediaan
Upah Produksi Produk
Informasi
Biaya
Produksi
D13 Gaji
Pemakai

Sub sistem input pemasaran Sub sistem output pemasaran File Data/Informasi
Nama Nama Nama data/
Sistem/ Sistem/
D2 Nama File Informasi
Proses Proses

Subsistem Input Produksi


Dalam sistem informasi produksi sebagian data diperoleh dari
sistem informasi akuntansi yang menempatkan terminal kom-
puter diseluruh pabrik dengan tugas mencatat setiap kegiatan
karyawan bagian produksi dan mesin saat terjadi proses pro-
duksi.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 91

Data lainnya yang diterima oleh sistem informasi produksi a-


dalah data yang berasal dari subsistem produksi (rekayasa
industri). Subsisistem ini memiliki beberapa ahli produksi yang
mempelajari secara terus menerus proses produksi yang dila-
kukan oleh perusahaan agar lebih efisien. Para ahli produksi
memiliki tugas merancang bagaimana sistem produksi secara
fisik termasuk menentukan lokasi, alur produksi, urutan proses
yang harus dilakukan, jadwal pelaksanaan proses dan perse-
diaan.
Subsistem lainnya yang memberi data kepada sistem infor-
masi produksi adalah subsistem intelejen manufaktur. Subsis-
tem ini memberikan data-data yang berhubungan dengan sup-
lier dan serikat pekerja.

Gambar 4.27 Langkah kerja proses produksi pembuatan senter


dalam sistem informasi rencana produksi
Pembuatan
Kepala
Tahap 5 Pasang
plastik
Persediaan bohlam
bahan baku Pembuatan
silinder plastik
Tahap 6 Pasang
Pasang saklar Reflektor

Tahap
Tahap Pasang per Pasang
1 Tahap 7
2 Lensa
Pasang bagian kepala merah
ke silinder

Tahap Tahap Pasang


Tahap 8
3 4 Tahap Lensa
9 bening
Pasang tali Pasang
baterai Persediaan
Senter barang jadi

Gambar 4.28 Jadwal produksi pembuatan senter

Jadwal Produksi
Nama pekerjaan: Pembuatan senter
No pekerjaan : 2000-06-02
Tahap produksi Mulai dikerjakan Selesai pekerjaan
1.Pasang per 24-10 08.38 24-10 14.30
2.Pasang saklar 24-10 15.00 26-10 09.00
3.Pasang tali 26-10 09.50 26-10 13.30
4.Pasang baterai 26-10 14.04 26-10 17.00

5.Pasang lampu 23-10 09.30 23-10 15.22


6.Pasang reflektor 23-10 16.00 25-10 10.00
7.Pasang lensa merah 25-10 11.00 26-10 09.20
8.Pasang lensa bening 26-10 10.00 26-10 16.20
9.Pasang kepala 27-10 08.00 27-10 13.52
92 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 4.29 Daftar Komponen senter yang digunakan dalam


sistem informasi rencana produksi

Lensa Lensa
merah bening Kepala plastik
Tali

Bohlam Saklar
Baterai

Reflektor
0 Baterai
Silinder plastik
0
0
Per

Gambar 4.30 Laporan status pekerjaan produksi dalam sistem


informasi produsi

Laporan Status Pekerjaan


Per tanggal 25-10
Nama pekerjaan: Pembuatan semter
No pekerjaan : 2000-06-02

Pelanggan PT. Cemerlang semesta


No Pelanggan 1999.75
No Order 2000.30
Tanggal Order 12-10
Subsistem
Diterima orderkualitas mengukur
15-10 kualitas bahan baku yang di-
gunakan
Lokasi saatdalam
ini proses 9produksi sejak kepala)
(Pemasangan diterima dari suplier
sampai mulai
Tanggal dengan menjadi barang jadi.
23-10;09.30
Rencana selesai 27-10;13.52
Subsistem biaya menghitung berapa biaya yang dikeluarkan
Rencana pengiriman 28.10
saat terjadi proses produksi.

Subsistem Output Produksi


Ada empat subsistem output yang menjadi acuan dalam proses
produksi, yaitu :
Subsistem informasi produksi menunjukan bagaimana dan
kapan tahap-tahap pekerjaan tertentu harus dilakukan
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 93

Subsistem informasi persediaan yang menghitung volume


produksi yang dihasilkan baik untuk barang dalam proses
maupun barang jadi.
Subsistem informasi kualitas mengukur kualitas bahan ba-
ku yang digunakan dalam proses produksi sejak diterima dari
suplier sampai dengan menjadi barang jadi.

Subsistem informasi biaya menghitung berapa biaya yang


dikeluarkan saat terjadi proses produksi

4.7 Sistem Informasi Keuangan


Sistem informasi ini dirancang untuk menyediakan informasi yang
berhubungan dengan arus uang ke para pemakai di perusahaan.
Para pemakai utamanya adalah para manajer yang mengguna-
kan informasi tersebut untuk mengelola sumber dayanya. Berikut
ini adalah model dari sistem informasi keuangan.

Gambar 4.31. Model sistem informasi keuangan.

Subsistem
Informasi Subsistem informasi
Akuntansi Peramalan
Keuangan
Sumber internal

Subsistem Subsistem informasi


Database Pemakai
Informasi Manajemen Dana
Audit Intern
Sumber eksternal
Subsistem informasi
Subsistem Pengendalian
Informasi
Intelejen
Data Informasi
Keuangan

Subsistem Input Keuangan


Subsistem informasi akuntansi keuangan mencatat (men-
jurnal) semua transaksi keuangan perusahaan, mengelom-
pokkannya berdasarkan akun yang tersedia kedalam Buku
besar (Ledger) dan mengikhtisarkannya dalam bentuk Neraca
serta Rugi laba.
Sistem informasi keuangan menghasilkan laporan keua-
ngan (Neraca, Rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan
dan lain-lain) yang diperlukan utamanya oleh pihak eksternal
perusahaan.
94 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Subsistem audit intern membantu sistem informasi akuntan-


si dengan data dan informasi internal yang diperoleh sebagai
hasil evaluasi yang dilakukan oleh audit interen. Perusahaan
besar biasanya memiliki internal auditor yang secara kontinyu
mengevaluasi konsep sistem perusahaan untuk meyakinkan
bahwa data dan informasi yang daihasilkan mencerminkan
sistem fisik yang diwakilinya.
Subsistem intelejen keuangan mengumpulkan data yang
berasal dari lingkungan luar perusahaan yang mempengaruhi
arus uang komunitas keuangan, pemegang saham dan pe-
milik, dan pemerintah. Seperti halnya intelejen pemasaran,
cara untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara infor-
mal sedang mengalami perubahan sejalan dengan perkem-
bangan teknologi komputer.

Gambar 4.32 Diagram arus data sistem informasi keuangan

PT. ABC Data Flow Diagram Level 2


Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi manajemen

3.4
Informasi
Lingkungan
Bank Pemerintah Subsistem Peramalan Pemakai Perusahaan
Informasi Lain
Peramalan 3.5

Transaksi Subsistem
Lingkungan
Bank Informasi Informasi
Pengenda- Perusahaan
Akun Transaksi Pengendalian
lian
Transaksi
Laporan Laporan
Keuangan Keuangan D20 Transaksi
`` Temuan
Audit Informasi
3.1 3.3
Dana
Akun Akun
Subsistem D1 Akun D20 Audit Subsistem
Transaksi
Informasi baru `` Informasi
Akuntansi Akun Intelejen
Transaksi
Keuangan baru Keuangan
D20 Transaksi Transaksi Lingkungan
Laporan `` Perusahaan
Keuangan Transaksi Baru Lingkungan
3.2 Temuan Perusahaan
Audit
Subsistem Temuan
Informasi Audit D21 Lingkungan
Internal Baru
Pemegang Audit
Saham

Transaksi

Nama
Sistem/ 3.6 Temuan
Proses Sub sistem input Keuangan Audit
Subsistem Lingkungan
Nama Informasi Perusahaan
Sistem/ Sub sistem output Keuangan Manajemen Akun D1 Akun
Proses Dana

D2 Nama File File

Nama data/ data/Informasi


Informasi
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 95

Subsistem Output Keuangan


Subsistem informasi peramalan melakukan peramalan
jangka panjang, antara lima sampai dengan sepuluh tahun,
sebagai dasar untuk perencanaan strategis.
Subsistem informasi manajemen dana berkaitan dengan
arus uang melalui perusahaan. Manajemen sering kali ingin
mengetahui apakah keuangan perusahaan mengalmi surplus
atau defisit, sehingga mereka bisa membuat rencana bagai-
mana menanganinya.
Subsistem informasi pengendalian menyiapkan anggaran
operasi tahunan dan memberikan masukan-masukan kepada
manajer sehingga mereka dapat memonitor biaya yang dike-
luarkan dibandingkan dengan anggaran.

Gambar 4.33 Contoh salah satu bentuk informasi keuangan

Pusat operasi,
Nilai saham perusahaan saat ini adalah Rp 2500/ lembar
Penghasilan bersih perusahaan pada tahun lalu Rp 25.000.000
Profitabilitas 20%

4.8 Sistem Informasi Sumber Daya


Manusia (SDM)
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu sumberdaya
fisik yang ada di perusahaan. Manajemen sumber daya manusia
secara garis besar meliputi aktivitas merencanakan,menerima,
menempatkan, melatih dan mengembangkan serta memelihara a-
tau merawat sumber daya atau anggota perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia tidak terjadi pada lingku-
ngan yang statis tapi pada lingkungan yang selalu berubah. Kare-
na itu proses pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan ti-
dak pernah berhenti demi mendapatkan sumberdaya yang sesuai
dengan waktu dan tugas yang harus dipikulnya. Beberapa proses
yang dilakukan dalam mengelola sumber daya manusia adalah :
 Perencanaan SDM, aktivitas ini dimaksudkan untuk menda- Manajemen sumber
patkan sumber daya manusia yang selalu sesuai dengan ke- daya manusia meliputi
butuhan. Tujuan ini dilakukan dengan melakukan analisis ter- aktivitas merencanakan,
hadap informasi yang berkaitan dengan SDM yang ada di pe- menerima, menempat-
rusahaan saat ini seperti : kan, melatih dan me-
ngembangkan serta me-
o Informasi tentang keahlian yang dimiliki dan yang diperlu- melihara atau merawat
kan, lowongan pekerjaan yang ada dan rencana penamba- sumber daya atau ang-
han atau pengurangan karyawan di bagian tertentu. gota perusahaan
96 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

o Informasi tentang lingkungan seperti informasi tentang pa-


sar tenaga kerja.
Empat aspek penting Dalam perencanaan sumber daya manusia ada empat
dalam perencanaan SDM: aspek yang harus dipertimbangkan, seperti :
- Kebutuhan SDM dimasa
mendatang o Kebutuhan SDM dimasa mendatang dengan menentukan
berapa jumlah, jenis dan tingkat keahlian SDM yang diper-
- Keseimbangan SDM
lukan.
dimasa mendatang
- Penerimaan atau o Keseimbangan SDM dimasa mendatang dengan memban-
pemutusan hubungan dingkan kebutuhan SDM dimasa mendatang dengan jumlah
kerja karyawan saat ini yang diperkirakan tetap bergabung de-
- Pengembangan SDM ngan organisasi.
o Penerimaan atau pemutusan hubungan kerja berdasarkan
kondisi SDM saat ini dan kebutuhan dimasa datang
o Pengembangan SDM yang dimaksudkan untuk menjamin
terpenuhinya kebutuhan organisasi akan karyawan yang
memiliki kemampuan dan berpengalaman yang sesuai.
Dua faktor agar Agar perencanaan berjalan secara efektif, manajer sumber da-
perencanaan efektif: ya manusia harus mempertimbangkan dua faktor utama yaitu:
- Rencana strtegis
organisasi
o Rencana strategis organisasi yang menentukan sumberda-
ya manusia bagaimana yang dibutuhkan dan
- Masa depan lingkungan
o Masa depan lingkungan perusahaan seperti masalah eko-
nomi, tersedianya dana perluasan yang menyebabkan me-
ningkatnya kebutuhan SDM.
Rencana strategis dan lingkungan eskternal tersebut seca-
ra bersama secara garis besar menentukan batasan-batasan ba-
gaimana sebaiknya SDM harus beroperasi. Peramalan dan audit
SDM dapat membantu menentukan dengan lebih spesifik kebutu-
han sumber daya manusia.
o Peramalan, peramalan sumberdaya manusia berusahaan me-
nentukan SDM apa yang diperlukan oleh perusahaan untuk
menjaga pertumbuhannya dan mampu memanfaatkan peluang
dimasa yang akan datang.Jadi peramalan berusaha memperki-
rakan jumlah, jenis, dan kualitas SDM yang diperlukan dimasa
mendatang; menentukan spesifikasi batas tanggung jawab yang
diperlukan; dan menentukan keahlian dan pengetahuan apa
yang diperlukan.
o Audit sumber daya manusia, ketika ramalan telah diterapkan
langkah selanjutnya adalah mendapatkan informasi tentang kon-
disi SDM organisasi saat ini. Dua jenis informasi yang diper-
lukan adalah :
- Apakah organisasi telah mendapatkan SDM dengan kua-
litas yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaannya?
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 97

- Apakah pekerjaan yang dilakukannya berjalan secara e-


fektif?.
Pada audit SDM, keahlian dan kinerja setiap individu pada
suatu organisasi di nilai. Pada setiap bagian SDM diurut berda-
sarkan kepada kualitas pekerjaan yang dilakukannya. Informasi
yang diperoleh selanjutnya dapat digunakan oleh manajer ting-
kat atas unit menilai efektivitas SDM di tiap bagian yang dimiliki-
nya.

Gambar 4.34 Bagan kinerja manajemen

PRESIDEN

WP, SUMBER
WP. PRODUKSI WP. PEMASARAN WP. KEUANGAN
DAYA MANUSIA
Marjuki 60 Dewi A 63 Suryadi 59 Mamat 60

Alex 47 Sofwan 55 Maman 47 Krisno 46

Dadang 45 Purwanto 56 Dadang 42

MGR. Perencanaan dan MGR. Produksi dan


pengendalian produk MGR. Logistik
Prasarana Produksi
D. Snow 55 E. Ferley 56

J. James 48 R. Javis 47 R. Javis 47


48
R. Javis 47 F. Goland 42

KINERJA SAAT INI UNTUK DI PROMOSIKAN

Outstanding Siap

Satisfactory Perlu Pelatihan

Perlu perbaikan Dipertanyakan


Sumber : Direvisi dari Developing Managerial
Competence oleh Walter S.Wikstorm

 Penerimaan, aktivitas ini berkaitan dengan masalah pengada-


an SDM yang sesuai dengan kebutuhan yang telah direncana-
kan. Pencarian SDM biasanya dilakukan melalui koran, Internet,
penyalur tenaga kerja, dari mulut ke mulut dan mencari ke
kampus-kampus. Ada dua macam penerimaan karyawan yaitu:
o Penerimaan umum, Penerimaan ini dimaksudkan untuk me-
menuhi kebutuhan SDM pada tingkat operasional. Hal ini di-
lakukan saat organisasi memerlukan sejumlah SDM terten-
tu seperti tenaga operator, tenaga salesman dan lain-lain.
98 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

o Penerimaan khusus, penerimaan karyawan ini dimaksud-


kan untuk mendapatkan SDM pada tingkat yang lebih tinggi
atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan pada saat organisasi pe-
rusahaan memerlukan SDM dengan kualifikasi tertentu.
Pada proses ini para calon biasanya mendapat perhatian
khusus selama periode waktu tertentu.

Gambar 4.35 Mencari karyawan melalui internet

Sebelum SDM diterima ada beberapa hal yang harus dilaku-


kan oleh bagian penerimaan, seperti:
o Analisis pekerjaan dan tanggungjawab, aktivitas ini dilaku-
kan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai akti-
vitas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh SDM
baru.
o Uraian tugas dan jabatan, Aktivitas ini dilakukan dengan
mengisi pernyataan secara tertulis mengenai apa-apa yang
harus dilakukan dan menjadi tanggung jawab suatu peker-
jaan tertentu. Istilah uraian tugas digunakan oleh manaje-
men tingkat bawah sedangkan uraian jabatan digunakan
untuk manajemen tingkat menengah dan atas.

 Pemilihan, aktivitas ini dilakukan dengan mengevaluasi infor-


masi yang diperoleh dari formulir pendaftaran atau lamaran
yang diterima, interview, berbagai macam test seperti tes IQ
dan EQ dan lain-lain bentuk informasi yang dianggap perlu o-
leh manajemen SDM dalam penyeleksian untuk mendapatkan
SDM yang sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Ta-
ap-tahap yang dilakukan dalam pemilihan adalah:
o Melengkapi berkas lamaran, aktivitas ini dilakukan untuk
menunjukan posisi yang diharapkan oleh pelamar dan men-
dapatkan informasi awal yang diperlukan saat interview.
o Interview penyaringan awal , aktivitas ini dimaksudkan un-
tuk mendapatkan penilaian umum pelamar.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 99

o Test, aktivitas ini dilakukan untuk mengukur keahlian pela-


mar dibidang pekerjaannya dan kemampuan untuk belajar
saat melakukan pekerjaannya.
o Penelitian latar belakang, aktivitas ini dilakukan untuk men-
dapatkan ringkasan kebenaran tentang formulir lamara.
o Interview pemilihan secara mendalam, aktivitas ini dilaku-
kan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam ten-
tang pelamar secara individu.
o Uji kemampuan phisik, aktivitas ini dilakukan untuk menda-
patkan kinerja yang efektif dari SDM, Menjaga terhadap
penularan penyakit, membuat catatan kesehatan pelamar,
menjaga perusahaan dari tuntutan kompensasi yang tidak
sesuai
o Penawaran pekerjaan, aktivitas ini dilakukan mengisi lowo-
ngan kerja atau posisi tertentu di organisasi.
 Sosialisasi, aktivitas ini dilakukan untuk membantu SDM yang
baru diterima agar secara harus dapat beradaptasi dengan
lingkungan intern organisasi. SDM baru tersebut diperkenalkan
dengan rekan-rekan barunya serta tanggung jawabnya yang
diembannya. Terhadap karywan baru tersebut juga di informa-
sikan tentang tujuan organisasi, kebijaksanaan dan perilaku
yang diharapkan terhadap karywan baru tersebut.
 Pelatihan dan pengembangan, aktivitas pelatihan dimaksud-
kan untuk meningkatkan kinerja SDM saat ini agar mampu
melaksanakan tugas yang diberikannya secara efektif dan efi-
sien, sedangkan program pengembangan dimaksudkan untuk
mempromosikan SDM tersebut.
Ada empat prosedur untuk menentukan kebutuhan pelatihan
setiap individu dalam suatu organisasi :
o Penilaian kinerja, adalah aktivitas menilai setiap pekerjaan
karyawan dibandingkan dengan standar atau tujuan yang te-
lah ditentukan sebelumnya.
o Analisis kebutuhan pekerjaan, mengevaluasi kesesuaian an-
tara uaian tugas atau posisi yang telah ditentukan denan
keahlian dan pengalaman SDM. Karyawan yang tidak me-
mki keahlian dan pengalaman yang diperlukan akan men-
jadi calon untuk program pelatihan.
o Analisis organisasi, Efektivitas organisasi dan kesuksesan
nya dalam mencapai tujuan dianalisis untuk melihat penyim-
pangan yang ada. Misalkan SDM bagian tertentu dengan
performance yang rendah harus diberikan pelatihan yang
sesuai dengan kebutuhannya.
o Survei sumberdaya manusia, Manajer dan non manajer di-
mintai keterangannya untuk menjelaskan masalah yang per-
100 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

nah dialami dalam pekerjaannya dan aktivitas apa yang ha-


rus dilakukan untuk memecahkannya.
Ada empat metode pengembangan yang umum digunakan un-
tuk melatih seseorang dalam pekerjaannya (on-the-Job), yaitu :
o Pelatihan atasan kepada bawahan (Coaching), adalah pela-
tihan suatu bagian yang dilakukan oleh bagian yang lebih
tinggi kedudukannya (super sistem) atau oleh atasannya.
o Rotasi pekerjaan, meliputi pekerjaan memindahkan seo-
rang manajer dari satu posisi ke posisi yang lain
o Pelatihan posisi, adalah metode ketiga dalam pelatihan ma-
najer. Manajer melatih staf atau asisten yang langsung ada
dibawahnya. Pelatihan ini memberi tugas dan kesempatan
kepada yang dilatih untuk bekerja dalam posisi sebagai ma-
najer.
o Aktivitas pekerjaan yang direncanakan, merupakan aktivitas
pemberian tugas penting kepada yang dilatih untuk mening-
katkan keahlian dan pengalamannya.
Pengembangan SDM diluar bidang pekerjaannya (Off-the –
Job Method) mengurangi stres dan kejenuhan SDM dari tem-
pat kerjanya. Pelatihan ini memberikan kesempatan kepada
SDM untuk bertemu dengan SDM lain di luar bagian atau or-
ganisinya sehingga SDM diharapkan memiliki ide dan penga-
laman baru serta membuat kontak baru yang bermanfaat.
 Penilaian kinerja, aktivitas ini dilakuakan dengan memban-
dingkan antara kinerja secara individu/organisasi/sub organi-
sasi dengan standar yang telah ditentukan. Ada tiga macam
penilaian kinerja, yaitu :
o Penilaian informal adalah proses yang dilakukan secara te-
rus menerus untuk memberikan masukan kepada bagian
yang lebih bawah tentang seberapa baik mereka melaku-
kan pekerjaannnya. Penilaian ini dilakukan pada saat me-
laksanakan aktivitas rutin sehari-hari. Manajer biasanya
secara spontan menyatakan apakah suatu pekerjaan dilak-
sanakan dengan baik atau buruk
o Penilaian formal secara sistematis adalah penilaian yang
dilakukan antara satu tahun sekali atau dua kali. Penilain ini
tujuannnya untuk :
- Memberi tahu kepada bagian yang ada dibawah tingkat
kinerjanya saat ini secara formal .
- untuk menentukan bagian bawah yang pantas menerima
jasa peningkatan
- Untuk mencari bagian bawah yang masih perlu pelatihan
- Untuk mencari calon yang dapat dipromosikan.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 101

 Promosi, mutasi, Penurunan pangkat, pemecatan, aktivitas


ini mencerminkan nilai SDM tertentu bagi organisasi perusa-
haan. SDM yang menunjukan kinerja yang baik akan di pro-
mosikan ke jabatan yang lebih tinggi atau ditingkatkan keahli-
annya sedangkan SDM yang memiliki kinerja rendah akan di-
turunkan pangkatnya, dipindahkan ke posisi yang kurang pen-
ting atau dipecat.

Gambar 4.36 Dukungan yang diberikan oleh sistem informasi


SDM

Penempatan Pelatihan dan Kompensasi


Karyawan Pengembangan administrasi

 Perencanaan Tenaga  Rencana Pelaksanaan  Beban kontrak


Tingkat kerja  Rencana Penilaian  Rencana Gaji
Strategis kinerja

 Analisa beban tenaga  Efektivitas Pelatihan  Analisis Efektivitas


Tingkat kerja dan anggaran  Keseuaian dengan Konpensasi Dan
Taktis  Analisis turn over kebutuhan jenjang karier benefit

Tingkat  Penerimaan karyawan  Penilaian keahlian  Pengendalian gaji


Operasional  Rencana/Jadwal kerja  Penilaian kinerja  Administrasi benefit

Gambar 4.37 Model sistem informasi SDM

Data Informasi
Subsistem
Informasi Subsistem informasi
Akuntansi Perencanaan SDM
Penggajian
Subsistem informasi
Sumber internal Penerimaan Karyawan

Subsistem Subsistem informasi


Informasi Riset Manajemen SDM
Database Pemakai
SDM
Subsistem informasi
Sumber eksternal Konpensasi

Subsistem Subsistem informasi


Informasi Benefit
Intelejen Subsistem informasi
SDM Lingkungan
102 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 4.38 Diagram arus data sistem informasi SDM


PT. ABC Data Flow Diagram Level 2
Sistem informasi manajemen Sistem Informasi SDM

4.6 Informasi 4.3


Subsistem Konpensasi Sistem SDM
Pemerintah Pemakai Lamaran Potensial
Informasi Informasi
Konpensasi 4.7 Informasi Intelejen
Subsistem Benefit
Informasi
Benefit Lingkungan Lingkungan
Lamaran
Perusahaan Perusahaan
Gaji
4.4 Lain Lain Lingkungan
Peraturan Perusahaan
Pemerintah Subsistem D Lamaran Lain
SDM Gaji SDM
Informasi D21 Lingkungan
SDM P’rimaan Lamaran
D13 Gaji Baru Lingkungan
4.1 Karyawan Perusahaan

Subsistem 4.3
SDM
Informasi SDM
D9 SDM SDM
SDM Subsistem
Akuntansi Informasi
Penggajian Informasi Perencanaan Pemakai
D12 Absensi SDM
4.2 Perenca- SDM
Gaji Subsistem naan SDM
Baru
Gaji Akun Informasi
D1 Akun Penelitian Penelitian
SDM SDM Baru

D13 Gaji Absensi


Penelitian D Penelitian
SDM SDM
4.5
Informasi
Subsistem Manajemen
Informasi SDM
M’jemen
SDM

Nama
Nama
D2 Nama File File
Sistem/
Proses Sub sistem input pemasaran Sistem/ Sub sistem output pemasaran
Proses Nama data/
Informasi data/Informasi

Subsistem Input Sistem Informasi SDM


 Sistem informasi akuntansi penggajian
Sistem informasi akuntansi memberi data keuangan yang ber
hubungan dengan SDM perusahaan. Tanggungjawab untuk
semua aplikasi penggajian ada pada bagian SDM. Data keu-
angan ini dikombinasikan dengan data non keuangan untuk
memdapatkan gambaran yang lengkap tentang SDM. Data
keuangan SDM dimulai sejak seorang karyawan diangkat
menjadi karyawan sampai dengan karyawan tersebut pensiun
atau keluar dari perusahaan sebagai karyawan.
Begitu seorang karyawan diangkat, bagian SDM lalu me-
lakukan inisialisasi data karyawan dengan memasukan data-
data karyawan yang diperlukan kadalam aplikasi inisialisasi
data didalam sistem informasi akuntansi penggajian. Inisiali-
sasi data karyawan masuk kedalam sistem informasi akun-
tansi karena sejak karyawan tersebut diterima, organisasi pe-
rusahaan harus mulai menyiapkan gaji (uang) bagi karyawan
tersebut. Absensi juga masuk sebagai data untuk sistem in-
formasi akuntansi karena absensi karyawan berhubungan e-
rat dengan gaji yang harus dibayarkan.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 103

Gambar 4.39 Inisialisasi data karyawan

Gambar 4.40 Gambar absensi dan daftar gaji

 Subsistem informasi riset SDM


Riset lebih mendalam tentang pekerjaan yang harus dikerja-
kan dilakukan oleh subsistem riset SDM. Riset ini dilakukan
untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam rangka
mengelola SDM. Beberapa riset SDM yang sering dilakukan
adalah :
o Riset tentang suksesi, riset ini ditujukan untuk mencari o-
rang-orang yang cocok untuk menduduki jabatan tertentu di
suatu organisasi perusahaan. Sistem informasi harus me-
nampung data yang berkaitan dengan SDM yang bekerja di
perusahaan, masa kerjanya, pengalaman serta keahlian
yang dimilikinya. Berdasarkan informasi yang diperoleh ma-
ka seseorang dapat dipromosikan untuk menduduki jaba-
tan tertentu.
o Analisis dan evaluasi jabatan, riset ini dilakukan untuk me-
ngetahui kesesuaian antara pekerjaan yang harus dilaku-
kan dan keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang yang
memiliki jabatan tertentu.

o Riset keluhan, riset ini ditujukan untuk mengetahui berba


gai keluhan yang disampaikan oleh karyawan suatu organi-
104 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

sasi perusahaan SDM, dalam meneliti berbagai keluahan


yang muncul dari karywan maka riset ini juga harus meneliti
tingkat kompensasi yang harus diberikan, pengaruh lingku-
ngan terhadap ketersediaan SDM bagi organisasi dan data-
data keadaan terakhir yang akan mempengaruhi arus SDM.
 Subsistem informasi Intelejen SDM
Subsistem ini berfungsi untuk mengumpulkan berbagai ma-
cam data yang berhubungan dengan SDM pihak luar perusa-
haan. Beberapa pihak yang dapat menyediakan data dianta-
ranya adalah:
o Komunitas/masyarakat keuangan, masyarakat keuangan
memiliki data-data yang berkaitan dengan kondisi ekonomi
dimasa mendatang. Ramalan tentang kondisi ekonomi ini
akan sangat mempengaruhi kebijaksanaan dalam perenca-
naan karyawan dimasa datang.
o Serikat pekerja, seperti SBSI, SPSI memberikan data yang
berkaitan dengan para pekerja. Melalui serikat pekerja akan
diketahui berbagai tuntutan dan keluhan dari para pekerja.
Berbagai macam tuntutan dan keluhan ini akan menjadi
dasar dalam menentukan bentuk kontrak kerja antara
perusahaan dengan para pekerja.
o Pemasok SDM, seperti pemasok SDM atau perguruan ting-
gi yang berfungsi sebagai sumber diperolehnya karyawan-
karyawan baru bagi perusahaan.
o Pemerintah, sebagai pihak yang mengeluarkan peraturan
tentang ketenagakerjaan. Peraturan ini akan mempengaru-
hi kebijakan dan praktek SDM di perusahaan.

Subsistem Output Sistem Informasi SDM


Subsistem informasi perencanaan tenaga kerja adalah sis-
tem informasi yang menghasilkan informasi tentang kondisi
SDM saat ini dan kebutuhannya dimasa yang akan datang se-
perti jumlah, jenis dan kualitasnya. Lowongan pekerjaan yang
ada dan rencana penambahan atau pengurangan karyawan
di bagian tertentu.
Subsistem informasi penerimaan pegawai digunakan un-
tuk menelusuri lamaran-lamaran sebelum diterima, dan juga
digunakan untuk mencari tenaga kerja yang tersedia yang co-
cok untuk menempati suatu jabatan tertentu.
Subsistem informasi kompensisasi digunakan untuk meng-
kompensasi karyawan atas apa yang telah mereka kerjakan.
Pada kebanyakan perusahaan, sistem penggajian merupakan
bagian dari SI SDM. Aplikasi yang paling banyak disukai ada-
lah tunjangan nikah, bonus, tunjangan eksekutif.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 105

Subsistem informasi benefit didalamnya meliputi aplikasi


yang mendukung baik SDM yang masih bekerja atau sudah
pen-siun.
Subsistem informasi lingkungan memiliki tanggung jawab
dalam melaporkan kebijakan SDM perusahaan dan melapor-
kannya kepada pemerintah. Subsistem ini menyimpan cata-
tan kesehatan SDM, perkembangan karir dan lain lain.

Pengendalian Hak Pemakai


Didalam sistem informasi manajemen yang sudah terintegrasi pe-
nuh dan terminal pengoperasiannya tersebar diseluruh lokasi pe-
rusahaan, karyawan atau pegawai perusahaan dapat mengak-
ses sistem informasi manajemen dimana saja tidak selalu harus
diruangannya. Boleh tidaknya seseorang mengakses aplikasi ter-
tentu dari sistem informasi manajemen sangat tergantung kepada
hak yang diberikan sesuai dengan uraian tugas (Job Description/
Position Discrptioni) yang diberikan oleh organisasi. Uraian tugas
yang dimiliki oleh seorang karyawan melekat pada password
yang dimilikinya. Gambar 4.40 dibawah ini menunjukan ‘Entry
point’ bagi siapa pun yang akan menggunakan sistem informasi
manajemen yang berfungsi juga sebagai keamanan. Sedangkan
gambar 4.41 menunjukan bagaimana uraian tugas diterapkan da-
lam suatu sistem informasi manajemen.

Gambar 4.40 Model sistem keamanan dengan password dalam


Sistem Informasi manajemen

Gambar 4.41 Uraian tugas dalam sistem informasi manajemen


106 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Komponen dan Integrasi antar Komponen dalam


Sistem informasi manajemen
Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa komponen
sistem informasi meliputi hardware,software,brainware,prosedur,
database dan jaringan komunikasi. Karena sistem informasi ma-
najemen merupakan sistem informasi juga maka sistem informasi
manajemen memiliki komponen yang sama dengan sistem infor-
masi. Adapun komponen sistem informasi manajemen secara ter-
perinci adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Komponen sistem informasi manajemen


No Komponen Sub komponen Jenis
Komponen Sistem InformasI Manajemen

-Bagian input
1 Hardware -Bagian pengolah/prosesor dan memori Phisik
-Bagian output
-Bagian komunikasi (di lihat dari phisiknya)
-Sistem operasi
-Software aplikasi sistem informasi pemasaran
2 Software -Software aplikasi sistem informasi produksi Non
-Software aplikasi sistem informasi keuangan Phisik
-Software aplikasi sistem informasi SDM
-Software aplikasi sistem pengendalian/ keamanan
-Manajer sistem informasi
-Analis sistem informasi
3 Brainware -Ahli komunikasi Phisik
-Administrator database
-Programer
-Operator
-Rangkaian aktivitas dalam:
 Manajemen pemasaran
4 Prosedur  Manajemen Produksi Non
 Manajemen keuangan Phisik
 Manajemen SDM
 Manajemen pengendalian/keamanan
-Eksternal data keuangan
Non
5 Database -Konseptual data keuangan
Phisik
-Internal data keuangan
-Server (dilihat dari fungsinya)
-Terminal “
6 Jaringan -Network card “ Phisik
komunikasi -Switching Hub “
-Saluran komunikasi “

Seperti telah diketahui bahwa sistem informasi manajemen me-


rupakan integrasi dari sistem-sistem informasi yang membentuk-
nya seperti sistem informasi pemasaran,produksi, keuangan dan
sumber daya manusia. Sesuai dengan konsep sistem integrasi
tersebut harus harmonis. Keharmonisan integrasi dari sistem-sis-
tem informasi tersebut harus didukung pula dengan keharmoni-
san integrasi komponen-komponen yang membentuknya seperti
ditunjukan pada tabel diatas. Bagaimana komponen-komponen
tarsebut berintegrasi secara harmonis membentuk sistem infor-
masi manajemen sesuai dengan konsep sistem? Berikut ini pen-
jelasannya.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 107

Integrasi komponen Hardware


Hardware terbagi kedalam beberapa bagian seperti bagian input,
bagian pengolah atau prosesor dan memori, bagian output dan ba-
gian komunikasi. Penjelasan lebih detail mengenai hardware da-
pat anda baca di bab 6. Bagian-bagian dari hardware tersebut
satu sama lain harus berhubungan dan bekerja sama secara har-
monis/berintegrasi secara harmonis/bersinergi membentuk hard-
ware sistem informasi manajemen. Hardware yang digunakan un-
tuk sistem informasi manajemen harus juga sesuai atau harmonis
dengan kebutuhan sistem informasi manajemen yang diterapkan
dan kemampuan keuangan perusahaan. Ilustrasi yang menggam-
barkan bagaimana integrasi yang relatif harmonis atau bersinergi
terwujud antara bagian-bagian hardware membentuk hardware
sistem informasi manajemen dapat dicontohkan sebagai berikut.
Bila anda memiliki komputer dengan prosesor pentium IV 2.6
Ghz, apakah kinerja prosesor tersebut akan optimal bila bersama-
nya dipasang memori dengan kapasitas 64 MB. Kerjasama antara
prosesor pentium IV 2.6 Ghz dengan memori berkapasitas 64 MB
tidak akan baik karena kemampuan prosesor jenis IPIV 2.6
sangat tinggi untuk menjalankan aplikasi yang beredar saat ini se-
mentara memori dengan kapasitas 64 MB sangat terbatas untuk
menjalankan aplikasi tersebut. Jadi kombinasi IPIV 2.6 dengan
Memori 64MB kurang harmonis. Prosesor tersebut akan bekerja
dengan baik menjalankan aplikasi bila katakanlah ditunjang de-
ngan memori paling tidak 256 MB dengan VGA card yang tidak
onboard.
Hal serupa dapat anda hubungkan kemampuan prosesor ter-
sebut dengan layar monitor yang standar katakanlah VGA dengan
memori 1 MB atau dapat anda hubungkan (padukan) prosesor
yang berkinerja tinggi, layar yang kualitas baik tapi menggunakan
printer dot matrik atau laser dengan 300 DPI, kombinasi yang di-
bangun bukan tidak jalan tapi tidak akan memberikan hasil yang
optimal karena kurang sesuainya (harmonis) printer yang diguna-
kan. Anda dapat memiliki sistem komputer dengan spesifikasi yang
tinggi untuk saat ini bila memiliki prosesor 3.21 Ghz,Layar SXGA
17” digital dengan memori 64MB, Memori minimal 512 MB, Har-
disk minimal 80 GB, dan printer laser 1200 DPI atau deskjet 4800
DPI. CDRW,DVD/CDROM, Network Card dan Hub 1000 base
T.Tentu ditunjang dengan mather/Main board yang sesuai.
Kombinasi lainya dengan spesifikasi rendah sebagai contoh
adalah sistem komputer dengan prosesor 233 MMX,memori 64,
Hardisk 20 GB,Layar SVGA dengan memori 8MB, CD ROM, La-
ser printer 600 DPI. Network Card dan Hub 100 base T.
Spesifikasi mana yang dipilih harus disesuaikan dengan ke-
mampuan keuangan, situasi,kondisi dan kebutuhan manajemen
perusahaan, serta SDM yang tersedia di perusahaan untuk men-
jalankan sistem informasi tersebut. Sehingga nantinya pengguna-
an komputer dalam sistem informasi manajemen benar-benar
efektif. Analisis lebih jauh dapat juga melihat dari sudut kualitas
komponen hardware dan merek komputer yang digunakan.
108 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Integrasi komponen software


Software terbagi dua kelompok besar yaitu software sistem, dan
software aplikasi. Software sistem terbagi lagi kedalam beberapa
kelompok yaitu sistem operasi, interpreter dan kompiler. Sedang-
kan software aplikasi terbagi kedalam beberapa jenis software
tergantung kepada aplikasi yang akan digunakan. Semua softwa-
re di atas harus dapat terintegrasi secara harmonis (bekerja de-
ngan baik) walapun masalah ini untuk saat sekarang sudah ja-
rang ditemukan karena digunakannya konsep open system untuk
setiap sistem operasi yang beredar saat ini. Penjelasan lebih leng-
kap mengenai software dapat anda baca pada bab 7.
Dalam memilih software apa yang akan dipakai akan lebih ba-
ik anda memilih dulu sistem operasi apa yang akan digunakan se-
suai dengan aplikasi yang akan dioperasikan. Karena kemampu-
an sistem operasi sangat banyak sedangkan pengetahuan anda
sebagai pemula masih sangat terbatas maka pemikiran yang wa-
jar bila anda menggunakan saja software sistem operasi yang ba-
nyak digunakan oleh orang atau perusahaan umumnya.
Anda jangan mengambil resiko dengan mencoba-coba soft-
ware sistem operasi baru yang katanya bagus menurut sebagian
orang, karena mungkin software tersebut kurang bagus untuk me-
menuhi kepentingan anda sesungguhnya. Anda boleh mencoba
kalau sebagian besar orang sudah menggunakannya. Langkah ini
adalah langkah yang sederhana dan murah dalam mengurangi
resiko pemilihan sistem operasi bagi organisasi perusahaan.
Karena hampir semua aplikasi sistem informasi manajemen sa-
at ini berbasis jaringan maka sudah barang tentu anda harus me-
milih sistem operasi yang dapat digunakan untuk menjalankan jari-
ngan (network) komputer. Dalam memilih versi berapa yang harus
anda pilih, kembali anda jangan tergoda pilihlah yang kira-kira se-
suai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan. Jangan ter-
pengaruh dengan adanya versi baru dari merk software yang di-
gunakan karena selain harganya masih mahal seringkali versi ba-
ru belum stabil atau masih ada error.

Integrasi Software dengan Hardware


Selain melihat orang menggunakan sistem operasi apa pada
umumnya, sistem operasi yang dipakai harus disesuaikan dengan
komputer yang akan menjalankannya. Jangan anda memakai sis-
tem operasi yang paling baru katakanlah Wondow Xp pada kom-
puter dengan prosesor pentium 233 MMX dengan memori 16 MB.
Lihatlah di buku manual software sistem operasi yang biasanya
mencantumkan kebutuhan minimum prosesor,memori dan hardisk
yang diperlukan untuk menjalankan sistem operasi yang dipilih.
Uraian diatas menunjukan perluanya ada keharmonisan antara
sistem operasi yang digunakan dengan hardwarenya.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 109

Integrasi software aplikasi dengan, sistem operasi, hardware


Setelah anda memilih sistem operasi yang harmonis dengan si-
tuasi, kondisi, keadaan keuangan, kebutuhan manajemen dan
hardware yang digunakan maka anda selanjutnya harus menen-
tukan software aplikasi sistem informasi manajemen semacam apa
yang diperlukan dan dapat diterapkan pada sistem operasi yang
digunakan. Walaupun sekarang relatif tidak banyak masalah ka-
rena digunakannya konsep open systems oleh hampir semua sis-
tem operasi yang beredar saat ini akan tetapi anda harus ingat
software baru biasanya dibangun dengan kemampuan sistem o-
perasi baru sehingga ada resiko software aplikasi yang dipakai ti-
dak sesuai dengan softwarenya.
Selain harus sesuai dengan sistem operasi yang digunakan,
software aplikasi juga harus sesuai dengan beban kerja yang
akan dipikul oleh aplikasi tersebut. Hal ini biasanya erat sekali ka-
Itannya dengan kemampuan hardware yang digunakan mulai dari
hardisknya, prosesornya,memorinya dan lain-lain.
Software aplikasi sistem informasi manajemen yang digunakan
oleh perusahaan di Indonesia biasanya tidak menggunakan soft-
ware jadi (paket). Karena sesuai konsep sistem keharmonisan
juga harus terjadi antara brainware dan software aplikasi yang di-
gunakan.

Integrasi komponen brainware


Brainware adalah „orang‟ yang memiliki, membangun dan menja-
lankan sistem informasi manajemen. Istilah orang disini bukan
sembarang orang dalam arti wujudnya orang akan tetapi orang
yang memiliki kompetensi (ilmu pengetahuan dan keterampilan
atau keahlian) sesuai dengan jenjangnya dalam sistem informasi.
Jenjang brainware yang banyak digunakan antara lain:
-Manajer sistem informasi
-Analis sistem
-Database administrator
-Ahli jaringan (network)
-Programer
-Operator
-Pustakawan
Integrasi komponen brainware mengandung arti semua jenjang
brainware tersebut harus dapat bekerja sama secara harmonis
dalam mendukung berjalannya sistem informasi manajemen.

Integrasi antara brainware,software, dan hardware


Keharmonisan atau integrasi antara hardware dan software
untuk saat ini tidak lagi menjadi masalah. Semua komputer dan
software yang beredar di dunia umumnya sudah diuji terebih da-
hulu kemampuan integrasinya (kompatibilitasnya) sebelum mere-
ka dipasarkan. Sedikit masalah yang akan terjadi adalah mengin-
tegrasikan atau menginstal software tertentu pada hardware yang
tidak mendukungnya untuk bekerja secara maksimal.
110 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Masalah utama dalam mengintegrasian komponen sistem in-


formasi manajemen(SIM) adalah bagaimana mengintegrasikan
antara brainware dengan software dan hardware yang akan digu-
nakan. Integrasi terjadi bila hardware dan software yang diguna-
kan tersebut sesuai dengan kebutuhan brainware atau pengguna
SIM tersebut.
Integrasi brainware dengan komputer relatif lebih mudah. Bra-
inware tinggal memilih spesifikasi hardware yang dibutuhkan ber-
dasarkan dana yang tersedia, dan pasti jalan dalam arti kompu-
ternya. Karena, bila komputer tersebut tidak jalan berarti kompu-
ter tersebut batal untuk dibeli, paling tidak ada garansi selama be-
berapa tahun yang menjamin akan jalan.
Lain halnya dengan software SIM. Pengguna tidak secara lang-
sung akan tahu apakah software yang diadakan akan mampu be-
roperasi sesuai dengan yang diharapkan oleh semua pengguna
paling tidak sampai akhir tahun?.
Karena software yang digunakan harus mampu menghasilkan
informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna dalam melaksana-
kan pekerjaan atau tugasnya, sedangkan tugas apa yang harus di-
laksanakan sangat tergantung kepada perubahan yang terjadi di-
lingkungan perusahaan (karena perusahaan merupakan sistem
terbuka) maka kebutuhan informasi para pengguna atau informasi
yang harus dihasilkan oleh software sistem informasi manajemen
sangat dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di lingkungan.
Karena itu, suatu software sistem informasi manajemen yang
dapat beroperasi sempurna saat ini mungin beberapa bulan lagi
tidak dapat beropeasi dengan baik karena ada perubahan kebija-
kan pemerintah yang mempengaruhi bagaimana perusahaan ha-
rus beroperasi.
Karena itu bagaimana cara mendapatkan software sistem in-
formasi manajemen agar dapat beroperasi selamanya?, Berikut
ini beberapa alternatif pengadaan software aplikasi sistem infor-
masi manajemen bagi suatu perusahaan.

Membeli software jadi


Software aplikasi sistem informasi manajemen yang bere-
dar di pasaran dibuat tidak tahu untuk kebutuhan brainware
yang mana, jenis perusahaan apa serta budaya organisasi dan
gaya manajemen atau pemakai yang bagaimana. Umumnya,
software aplikasi yang sudah jadi tersebut pada saat diterap-
kan tidak sesuai dengan kebutuhan dan gaya pengguna ser-
ta situasi kondisi yang dihadapi oleh manajemen perusahaan.
Sesuai dengan kosep sistem, software yang diterapkan
dalam sistem informasi manajemen keberadaannya harus se-
suai atau harmonis dengan keinginan manajemen atau peng-
guna dilihat dari segi kemampuannya, cara kerjanya, mempe-
rolehnya, harganya dan cara menggunakannya.
Ketidak harmonisan dalam hal ini akan berakibat tidak da-
pat diterapkannya software tersebut dalam membentuk sis-
tem informasi manajemen atau dengan kata lain sistem infor-
masi manajemen yang diterapkan akan gagal. Inilah salah
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 111

satu penyebab utama kegagalan utama yang umum terjadi


dalam membangun SIM di Indonesia dan di dunia.
Kebanyakan para pengembang di tanah air berfikir bahwa
sistem informasi manajemen (SIM) itu adalah software, pada-
hal software hanyalah salah satu komponen dari SIM, SIM
sendiri merupakan integrasi yang harmonis dari komponen-
komponen pembentuknya termasuk salah satu didalamnya
adalah software aplikasi SIM yang harus dibuat berdasarkan
kepentingan pengguna. Keuntungan dan kerugian membeli
atau membangun software SIM secara ringkas dapat dijelas-
kan diantaranya adalah:
o Keuntungan membeli software
 Harganya murah
o Kerugian membeli software
 Kebutuhan informasi manajemen dan SIM perusahaan spe-
sifik,beda dengan perusahaan lain walaupun sejenis. Mem-
beli SIM yang sudah jadi biasanya berdasarkan spesifikasi
konseptual atau berdasarkan aplikasi yang pernah diterap-
kan dengan sedikit modifikasi. Perusahaan yang membeli
software harus melatih SDM agar bisa menjalankan aplikasi
tersebut yang dibuat belum tentu sesuai dengan kondisi pe-
rusahaan. Membeli software sejenis ini resiko gagalnya
tinggi.
 Hanya sebagian kecil dari sistem informasi manajemen yang
dibuat berdasrkan standar SAK yaitu sistem informasi akun-
tansi keuangan,sisanya dibuat berdasarkan keinginan ma-
najemen.

Membuat software sendiri


Karyawan atau SDM memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang luas mengenai perusahaan yang bekerja dan dibayar se-
suai dengan standar gaji perusahaan. pengembangan SIM oleh
para karyawan perusahaan akan menurunkan biaya pengem-
bangan karena karyawan dibayar dengan tarip gaji yang biasa
berlaku di perusahaan.
Hal-hal yang dapat mempersulit keberhasilan pengembangan
SIM suatu perusahaan oleh karyawan adalah karena karyawan
perusahaan tersebut merupakan bagian dari perusahaan. Kar-
yawan tersebut sulit untuk dapat bertindak dan bersikap seba-
gaimana seharusnya dilakukan dalam membangun SIM. Seba-
gai bagian dari sistem, apa yang dilakukan karyawan merupa-
kan hasil interaksi dari berbagai kepentingan. Berbagai kepenti-
ngan tersebut mungkin sejalan dengan tujuan organisasi dan
konsep sistem mungkin pula tidak.
Secara ringkas keuntungan dan kerugian tersebut diantarnya
dapat diringkas sebagai berikut:
o Keuntungannya
 Biaya murah
 Karyawan akan lebih menguasai dan memahami masalah
yang dihadapi perusahaannya
112 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

 Tidak tergantung kepada pihak lain


 Bila terjadi masalah atau perlu revisi mudah dilakukan
o Kerugiannya
 Karyawan pembuat software merupakan bagian dari sistem
dan budaya yang berlaku di perusahaan. Sedangkan sis-
tem merupakan perpaduan dari berbagai kepentingan yang
ada di perusahaan berdasarkan budaya yang berlaku. Se-
bab itu, sulit bagi pembuat software SIM untuk secara ob-
jektif atau seharusnya melakukan tugas karena setiap tin-
dakan yang dilakukan akan berdampak kepada kepenti-
ngan pihak lain dimana pada akhirnya akan berdampak pu-
la kepada karyawan yang bersangkutan.
 Karyawan internal sering kurang memiliki wawasan yang
luas serta sesuai dengan perkembangan dunia saat ini da-
lam memecahkan permasalahan ke dalam suatu software
SIM.
 Software SIM yang dibuat oleh karyawan hanya dapat di-
perbaiki oleh karyawan itu sendiri sehingga akan tampak
software itu hanya akan bekerja bila ada karyawan pembu-
at software. Seringkali bila karyawan pembuat sofware ti-
dak ada, karena sakit atau berulah, perbaikan tersebut tidak
dapat dilakukan pihak lain dan SIM tidak dapat beroperasi.
 Bantuan pihak eksternal (outsourcing)
o Keuntungannya
Bila tidak salah pilih konsultan, karena banyak konsultan di
Indonesia dalam bidang TI lebih berperan sebagai makelar
yang tidak memiliki pengetahuan apa-apa tentang sistem
informasi, maka bila menggunakan pihak eksternal SIM
yang dibuat akan:
 Independen
 Objektif
 Lebih berkualitas
o Kerugiannya
Bila tidak menggunakan prinsip,metode dan teknik yang te-
pat maka :
 Akan banyak waktu terbuang untuk memahami sistem
berjalan, masalah yang dihadapi dan spesifikasi sistem
informasi serta informasi yang dihasilkannya.
 Akan muncul gap komunikasi antara konsultan sebagai
pengembang sistem dengan pengguna sistem sehingga
SIM yang dibuat dan informasi manajemen yang dihasil-
kannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
 Membangun SIM akan memakan biaya yang mahal sekali
Dari ketiga cara pengadan software tadi maka seperti kebanya-
kan dilakukan oleh perusahaan di negara-negara yang sudah ma-
ju pengembangan software SIM banyak dilakukan oleh pihak
eksternal. Walapun tidak menjamin sukses tapi lebih memberikan
harapan dibandingkan dengan apabila soft-ware tersebut dibuat
sendiri apalagi kalau beli sudah jadi.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 113

Sulitnya mendapatkan software SIM yang operasional dise-


babkan karena software bukan satu-satunya komponen SIM. Wa-
laupun software SIM secara programing jalan akan tetapi secara
sistem belum tentu. Karena komponen SIM selain software adala-
gi hardware, brainware,prosedur,database dan jaringan komuni-
kasi.
Hardware,software dan jaringan komunikasi sebagai teknologi
informasi memberikan kepastian untuk jalan, kalau dipabriknya
sudah jalan di Indonesiapun pasti jalan. Lain halnya dengan bra-
inware, prosedur dan database. Sangat tergantung kepada situa-
si, kondisi dan budaya dimana mereka digunakan.
Agar software aplikasi SIM dapat digunakan maka selain soft-
ware tersebut harus harmonis dengan hardware dan teknologi ja-
ringan komunikasi yang digunakan maka software tersebut juga
harus sesuai dengan kebutuhan atau keinginan pengguna. Agar
sesuai dengan konsep sistem maka software aplikasi yang digu-
nakan harus merupakan integrasi dari software-software aplikasi
yang digunakan di berbagai bagian organisasi. Konsep software
terintegrasi ini oleh Gelinas dan Sutton (2002) disebut sebagai
Enterprise Resource Planning (ERP) yang akan dijelaskan lebih
detail pada bagian III buku ini.

Integrasi komponen Prosedur


Prosedur adalah rangkaian aktivitas yang menghubungkan aktivi-
tas satu dengan aktivitas yang lainnya. Seperti dijelaskan diatas,
prosedur bila dapat diproggram berubah menjadi software misal-
nya prosedur posting dan jurnal kalau sudah pasti dapat diprogram
secara otomatis sehing- ga pemakai komputer tidak perlu lagi me-
lakukan penjurnalan dan posting. Prosedur seringkali digunakan
sebagai alat kontrol satu transaksi oleh transaksi lainnya yang
terjadi di bagian yang sama atau dengan bagian lain dan disebut
sebagai internal ceck.
Dalam sistem informasi manajemen atau pengolahan transaksi,
prosedur mengatur langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
siklus pengolahan transaksi. Antara prosedur satu dengan prose-
dur lainnya harus terjalin kerjasama yang harmonis atau bersiner-
gi. Jangan sampai satu prosedur berjalan sendiri dan tidak terkait
dengan prosedur yang lain.
Prosedur merupakan pedoman yang harus di ikuti dan dibentuk
atas dasar kesepakatan dengan penetapan dan pengesahan dila-
kukan oleh manajemen yang berwenang. Kesalahan prosedur be-
rarti melanggar aturan perusahaan. Di dalam pemerintahan kesa-
lahan prosedur sering dijadikan dalih agar terhindar dari jeratan
hukum. Dalam konsep sistem kesalahan prosedur berarti melang-
gar sistem atau hukum yang berlaku di perusahaan tersebut.

Integrasi prosedur dengan brainware,software dan hardware


Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau transaksi. Aktivi-
tas pada dasarnya segala sesuatu yang dilakukan oleh brainware
berdasarkan informasi yang masuk dan persepsi tentang informa-
si tersebut. Jadi agar suatu prosedur dijalankan oleh karyawan
114 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

(Brainware) secara harmonis atau bersinergi satu sama lain maka


persepsi yang dimiliki oleh karyawan yang menjalankan prosedur
tersebut satu sama lain harus harmonis. Mengharmoniskan pelak-
sanan prosedur salah satunya melalui sosialisasi atau pelatihan
tentang prosedur tersebut.
Prosedur merupakan komponen dalam SIM, prosedur yang di-
terapkan harus sesuai juga dengan hardware, Software, Database
dan Tekologi jaringan komunikasi yang digunakan.
Prosedur yang berkaitan dengan hardware, software dan tek-
nologi jaringan komunikasi pada dasarnya hampir sama yaitu mu-
lai dari prosedur pengadaan hardware dan software tersebut, ins-
talasi dan pengoperasiannya. Sedangkan prosedur penyusunan
database perusahaan dimulai dengan menentukan kebutuhan in-
formasi para pengguna sistem informasi manajemen, prosesnya
serta data-data yang diperlukan. Karena informasi yang diperlu-
kan bagi organisasi perusahaan selalu berubah sesuai dengan
perubahan yang terjadi di lingkungan maka data yang diperlukan-
pun selalu tidak sama antara waktu yang satu dengan waktu lain-
nya .

Integrasi komponen database


Database dalam arti luas merupakan data-data yang ada di peru-
sahaan sedangkan dalam arti sempit database merupakan data-
data yang ada di dalam komputer.
Data-data dalam database (arti sempit) satu sama lain harus
berhubungan secara harmonis (berintegrasi).Integrasi yang terjadi
tergantung kepada informasi apa yang diperlukan.
Untuk melihat bagaimana data dalam database berintegrasi se-
ring ditunjukkan dalam bentuk entity relationship diagram (ERD),
Hierarki diagram atau network diagram.

Integrasi database dengan hardware, software, brainware dan


prosedur
Database yang dibangun harus dihitung perkiraan volumenya. Da-
ri perkiraan volume tersebut anda paling tidak dapat menentukan
kapasitas hardisk yang dibutuhkan dan tipe prosesor yang cocok
untuk menangani data sejumlah yang diperkirakan. Dari perkiraan
volume tersebut anda juga dapat menentukan database manage-
ment sistems (DBMS) mana yang cocok. Para pakar teknologi in-
formasi banyak yang mengelompokkan DBMS ini berdasarkan ka-
pasistasnya kedalam dua kelompok yaitu DBMS untuk kelas kecil
sampai menengah dan untuk kelas besar.
DBMS untuk kelas kecil menengah contohnya Access, Visual
Basic, Visual FoxPro, Delphi, Power Builder dan lainnya. Sedang-
kan DBMS untuk kelas besar (berat) contohnya Oracle, Sybase,
DB2, SQL Server 2000/2008 Yukon, Informik, Ingres dll.
DBMS kelas mana yang diperlukan oleh anda atau perusahaa-
n? DBMS kelas menengah umumnya mampu menangani data
sampai dengan 2 Giga Byte(GB).Byte hampir sama dengan ka-
rakter tapi lebih besar,tergantung standar mana yang dipakai.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 115

Kalau misalnya perhitungan kasar satu record data master se-


perti persediaaan, karyawan, pelanggan dan lain lain lebarnya
100 karakter,maka DBMS tersebut dapat menangani data master
sampai dengan 20 Juta macam persediaan/karyawan/pelanggan.
Kalau misalnya setiap pelanggan yang melakukan transaksi
membeli rata-rata 20 macam barang dan setiap barang yang dibe-
li memerlukan data transaksi sebanyak 38 karakter (No transaksi
(8);Tanggal (10);Kode pelanggan (8);lokasi (2);kode terminal(2);
Kode barang(8)). Maka setiap transaksi pembeli menggunakan 38
x 20 = 760 karakter data.
Kalau DBMS dapat menangani data sampai dengan 2 GB/2
milyar karakter, jadi DBMS tersebut dapat digunakan untuk mena-
ngani +/- 2.630.000 transaksi. Kalau perusahaan sekelas hiper-
mall menangani 2000 transaksi/ hari maka DBMS tersebut dapat
mengontrol data sampai dengan 1000 hari atau +/- 2-3 tahun,
termasuk data pembelian,penggajian dan lain lain. Dengan sistem
backup,data data yang sudah tidak dipakai dapat dikeluarkan,
sehingga DBMS hanya mengontrol data yang masih operasional.
DBMS skala besar 32/64 bit generasi baru dapat menghandel
data sampai dengan ratusan terabyte (TB) seperti Oracle 10/11g,
SQL Server 2008/Yukon dan lain-lain. Rekord tahun 2003 menu-
rut survey yang dilakukan oleh Winter Corporation di seluruh dunia
menunjukkan penggunaan database terbesar dengan berbagai
sistem operasi dipegang oleh Oracle (29,232 TB) di perusahaan
France Telecom, sedangkan ukuran data hasil pengolahan data
secara online terbesar dipegang oleh DB2 (18,301 TB) untuk pe-
rusahaan Land Registry dan pengolahan data paling banyak per-
detiknya (paling sibuk) untuk aplikasi berbasis window dipegang
oleh Sql Server (4010 transaksi per detik) yang digunakan oleh
perusahaan Anonymous.
Dengan ukuran kemampuan sampai ratusan terabyte maka
anda sudah tidak perlu susah-susah lagi menghitung ukuran, se-
lanjutnya yang penting diperhatikan adalah kemudahan, ketaha-
nan, kecepatan, integritas dan keamanan dari DBMS yang akan
digunakan.
Database yang digunakan (isi dan hubungannya) juga harus
sesuai dengan kebutuhan pemakai. Menentukan kebutuhan data
dalam database bagi pemakai dilakukan dengan menentukan ter-
lebih dahulu informasi yang diperlukan. Berdasarkan kebutuhan in-
formasi tersebut maka harus diketahui bagaimana proses untuk
menghasilkan informasi tersebut. Berdasarkan dua hal ini maka
dapat diketahui data apa yang harus dimasukan dan bagaimana
hubungan antar data-data yang dimasukan agar informasi mudah
untuk di akses.
Database yang digunakan juga harus sesuai atau ditunjang o-
leh prosedur yang cocok. Seperti anda ketahui bahwa kualitas in-
formasi yang dihasilkan sangat tergantung kepada kualitas data
yang dimasukkan. Bila data dimasukkan akurat, relevan, tepat wak-
tu dan lengkap maka informasipun akan akurat, tepat waktu, rele-
van dan lengkap. Agara data yang tersimpan dalam database aku-
116 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

rat,relevan,tepat waktu dan lengkap maka harus ditunjang oleh


prosedur untuk menjamin bahwa data yang dimasukan tersebut
telah memenuhi kriteria yang diharapkan. Prosedur biasanya dite-
rapkan dalam bentuk prosedur pengendalian yang akan dipelajari
pada bab 17.

Integrasi teknologi Jaringan telekomunikasi


Jaringan telekomunikasi (network) disebut juga sebagai jaringan
komunikasi data. Adalah penggunaan media elektronik atau sinar
untuk memindahkan data dari satu lokasi ke satu atau beberapa
lokasi lain. Komponen-komponen yang digunakan dalam jaringan
komunikasi data satu sama lain harus berintegrasi secara harmo-
nis atau bersinergi membentuk jaringan komunikasi data SIM. Tek-
nologi jaringan komunikasi data yang harus bersinergi misalnya
antara Hub,saluran komunikasi dan network card (LAN card)
ayang digunakan.Bila HUB/Swiching mendukung kecepatan 10/
100/1000 Mbs maka saluran komunikasi dan LAN card juga harus
mendukung kecepatan tersebut.

Integrasi teknologi jaringan komunikasi dengan hardware,


software,brainware, prosedur, dan database,
Teknologi jaringan komunikasi yang digunakan harus juga harmo-
nis dengan komponen lainnya. Keharmonisan teknologi yang di-
gunakan dalam jaringan komunikasi (network) harus sesuai de-
ngan hardware yang digunakan. Misalnya bila server suatu peru-
sahaan menggunakan prosesor Intel Xeon atau IP4 3,06 atau
AMD Opteron dengan IP4.1.8 atau AMD Athlon 1800 dengan spe-
sifikasi lainnya yang sesuai maka teknologi jaringan komunikasi
yang digunakan juga harus menunjang kepada kecepatan server
dan terminal yang digunakan. Jangan anda gunakan LAN card
Arch net (Kecepatan 2,5 Mbs dengan topologi BUS untuk mengin-
tegrasikan server dan terminal yang memiliki kinerja tinggi. Guna-
kanlah komponen dengan teknologi jaringan yang mendukung mi-
salkan kecepatan transfer data 100 atau 1000 Mbs.
Teknologi jaringan komunikasi yang digunakan juga harus sesu-
ai dengn software sistem operasi yang digunakan. Software sis-
tem operasi yang dibatasi penggunanya tentu tidak cocok bila
organisasi memerlukan yang penggunanya tidak terbatas.
Keharmonisan antara teknologi jaringan komunikasi yang digu-
nakan harus juga sesuai dengan kebutuhan atau kemampuan bra-
inware yang menjalankannya. Bagi sebagain user (brainware) yang
biasa memindahkan data dari satu tempat ke tempat lain selama
beberapa hari, kecepatan perpindahan data selama satu hari
sudah merupakan perbaikan besar.tapi bagi sebagian pengguna
yang biasa memindahkan data secara real time maka perpinda-
han data selama satu hari sudah sangat lambat sekali.
Keharmonisan antara teknologi jaringan komunikasi dengan
prosedurpun harus harmonis. Salah satu tujuan penggunaan jari-
ngan komunikasi yaitu untuk mempercepat transfer data dari satu
lokasi ke beberapa logasi lain. Jangan sampai prosedur yang di-
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 117

gunakan (sistem keamanan jaringan dan kewenangan mengak-


ses) justru memperlambat jalannya sistem.
Jaringan teknologi komunikasi data yang digunakan juga harus
sesuai dengan data yang akan didistribusikan. Gunakanlah jari-
ngan komunikasi data yang berkecepatan tinggi bila data yang
akan didistribusikan sangat banyak.
Berdasarkan dari uraian sebelumnya, untuk memahami sistem
informasi manajemen lebih mendalam, kita harus mampu menun-
jukan bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem dengan
menunjukan ciri sistem dalam bentuk realisasinya dalam sistem
informasi manajemen suatu organisasi tertentu aeperti contoh
dibawah ini.

Tabel . Contoh Ciri sistem SIM SDM perusahaan farmasi


Ciri sistem Ciri sistem dalam SIM SDM perusahaan farmasi
Tujuan sistem informasi Mengolah data untuk menghasilkan informasi masi yang
diperlukan bagi manajemen SDM dalam pengambilan keputusan.
Batas sistem informasi SIM SDM Perekrutan pegawai sampai SIM SDM pemutusan kerja
Sub sistem Informasi SIM SDM perekrutan,SIM SDM Pengembangan,SIM SDM
Operasional,SIM SDM pemutusan kerja
Hubungan sistem informasi Pelamar - SIMSDM Perekrutan =data lamaran
SIM SDM perekrutan - SIM SDM Pengembangan= SK pegawai
SIM SDM Pengembangan -SIM SDM Operasional= Sertifikat lulus
SIM SDM Operasional -SIM SDM pemutusan kerja=laporan kinerja
SIM SDM pemutusan kerja-Pegawai =SK pemutusan
Hirarki sistem informasi SIM perusahaan farmasi
SIM SDM
SIM SDM perekrutan
SIM SDM Pengembangan
SIM SDM Operasional
SIM SDM pemutusan kerja
Input,proses,output Data lamaran -> SIMSDM Perekrutan -> SK pegawai
Sk pegawai -> SIM SDM Pengembangan-> Sertifikat lulus
Laporan kinerja-> SIM SDM Pengembangan-> Data promosi
Sertifikat lulus -> SIM SDM Operasional-> laporan kinerja
Data promosi -> SIM SDM Operasional-> laporan kinerja
Laporan kinerja ->SIM SDM pemutusan kerja=SK pemutusan
Lingkungan sistem informasi
Lingkungan internal -Telat datang cepat pulang
-sering absen
-sungkan ke atasan
-lebih mementingkan kepentingan sendiri daripada perusahaan
-konflik kepentingan

Lingkungan eksternal -Bagian lain dalam organisasi


-Pemerintah (pajak)
-Perusahaan asuransi
118 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Rangkuman
Sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan dari sub-sub sis-
tem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data
menjadi informasi yang berguna.
Sistem Informasi mengolah data menjadi informasi menggu-
nakan alat. Alat pengolah ini terus menerus mengalami evolusi.
Hasil evolusi terakhir adalah dengan adanya komputer sebagai
alat pengolah data.
Sistem informasi yang menggunakan komputer sebagai alat
pengolah memiliki beberapa komponen. Komponen-komponen
sistem informasi dikelompokan dengan variasi yang berbeda tapi
memiliki sub komponen atau unsur-unsur yang pada dasarnya sa-
ma. Buku ini menggunakan komponen-komponen sistem informa-
si dan mengelompokkannya kedalam hardware, software, proce-
dure, database dan jaringan komunikasi. Sistem informasi dalam
suatu organisasi berperan sebagai perekat antar komponen orga-
nisasi, karena dengan informasi yang dihasilkan dari suatu sistem
informasi akan terjadi komunikasi.
Dalam kaitannya dengan manajemen, sistem informasi meng-
hasilkan informasi yang diperlukan bagi manajemen dalam proses
pengambilan keputusan untuk menjalankan fungsinya.

Soal
1. Sebutkan ciri/kriteria informasi berkualitas !
2. Jelaskan apa itu sistem informasi manajemen !
3. Jelaskan fungsi SIM bagi manajemen suatu organisasi !
4. Mengapa membangun sistem informasi manajemen baru ber-
dasarkan EDP/SPT yang ada sulit ?
5. Sebutkan berbagai jenis sistem informasi berdasarkan fungsi
organisasi ?

Tugas
1. Coba berikan gambaran bagaimana mengintegrasikan berba-
gai jenis sistem informasi yang disusun berdasarkan fungsi
bisnis beserta komponennya.
2. Apakah diagram arus data (DAD) yang dicontohkan dalam
bab ini bisa diterapkan, mengapa ?
3. Didalam DAD yang dicontohkan, ada data yang berpindah
dari satu proses keproses lain. Menurut anda siapa yang me-
nentukan itu, siapa yang menentukan proses apa saja yang
harus ada.
4. Apakah dapat sistem informasi manajemen disusun/dibangun
oleh mereka yang tidak memahami konsep sistem dan opera-
sional sistem suatu aktivitas tertentu.
5. Bagaimana menurut anda. apakah sistem informasi manaje-
men dapat disusun/dibangun dengan tanpa struktur organisa-
si dan uraian tugas yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai