Anda di halaman 1dari 315

Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

COVER

EKONOMI TEKNIK

Penyusun:
Dr.Ir. Ahmad Wibisana, MT
Ir. Irman Ansari Adlin, M.M
Ir. Wiwik Indrawati, M.Pd

Gd. A; R. 212 Universitas Pamulang


Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang | Tangerang Selatan | Banten
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

MODUL EKONOMI TEKNIK

Penulis :
Ahmad Wibisana
Irman Ansari Adlin
Wiwik Indrawati

ISBN : 978-623-7833-42-0

Editor :
Joni Prasetyo

Tata Letak:
Aden

Desain Sampul:
Robi Maulana

Penerbit :
UNPAM PRESS

Redaksi :
JL. Surya Kencana No. 1
Pamulang – Tangerang Selatan
Telp. 021 7412566
Fax. 021 74709855
Email: unpampress@unpam.ac.id

Cetakan pertama, 12 Februari 2020

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa
ijin penerbit

i
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Data Publikasi Unpam Press


| Pusat Kajian Pembelajaran & Elearning Universitas Pamulang

Gedung A. R. 211 Kampus 1 Universitas Pamulang


Jalan Surya Kencana Nomor 1. Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Banten.
Website: www.unpam.ac.id | email: unpampress@unpam.ac.id

Ekonomi Teknik / Ahmad Wibisana, Irman Anshari Adlin, Wiwik Indrawati – 1sted.
ISBN 978-623-7833-42-0

1. Ekonomi Teknik. I. Ahmad Wibisana. II. Irman Ansari. III. Wiwik Indrawati
M120-17072020-01

Ketua Unpam Press: Pranoto


Koordinator Editorial dan Produksi: Ubaid Al Faruq, Ali Madinsyah,
Koordinator Bidang Hak Cipta: Susanto
Koordinator Publikasi dan Dokumentasi: Aden
Desain Cover: Robi Maulana

Cetakan pertama, 12 Februari 2020

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menggandakan dan memperbanyak


sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin penerbit.

ii
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

EKONOMI TEKNIK
IDENTITAS MATA KULIAH

Program Studi : Teknik Kimia S-1


Mata Kuliah/Kode : Ekonomi Teknik /TKM0482
Jumlah Sks : 2 Sks
Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib
Program Studi Teknik Kimia S-1 mempelajari
tentang perhitungan biaya investasi, perhitungan
biaya produksi, memperkirakan harga peralatan,
depresiasi, pajak, pengertian aliran uang,
perubahan nilai uang karena waktu & konsep
ekivalensi, kriteria pengambilan keputusan,
pengertian MARR dan penerapannya, pengaruh
pajak pada aliran uang, perbandingan alternative
investasi & analisis penggantian serta analisis
ekonomi bagi proyek-proyek umum.

Capaian Pembelajaran : Setelah kuliah ini mahasiswa mampu


mengevaluasi suatu investasi sebagai acuan untuk
pengambilan keputusan dalam proyek teknik
dengan baik.
Penyusun : 1. Ahmad Wibisana
2. Irman Ansari Adlin
3. Wiwik Indrawati

Ketua Program Studi Teknik Kimia Ketua Tim Penyusun

Ir. Wiwik Indrawati, M.Pd. Dr. Ir. Ahmad Wibisana, M.T.


NIDN 0429036203 NIDK 8863500016

iii
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala, karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan modul ajar Ekonomi Teknik. Dengan selesainya modul ajar ini
diharapkan dapat mempermudah para mahasiswa dalam memahami mata kuliah Ekonomi
Teknik. Ekonomi Teknik adalah disiplin ilmu yang ditujukan untuk memberikan solusi
terhadap permasalahan-permasalahan teknik dari aspek ekonomi. Peran ekonomi teknik
dalam pengambilan keputusan terkait dengan pemilihan dan evaluasi suatu alternatif
investasi, penggantian asset dibahas dalam buku ini. Buku ini ditujukan sebagai acuan atau
referensi bagi mahasiswa khususnya yang belajar di program studi Teknik Kimia. Di
samping itu buku ini juga dapat digunakan oleh para praktisi, insinyur dan perencana
anggaran (cost engineer) sebagai sumber rujukan, yang seringkali harus mengambil
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dari pengoperasian
suatu asset, proyek atau investasi teknik.
Modul disusun oleh dosen untuk dipelajari mahasiswa agar mahasiswa mampu
belajar mandiri sehingga dapat mencapai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah
ditetapkan dalam rumusan capaian pembelajaran.(Muhidin, A., Faruq, U. A., & Aden, A.:
2018). Buku ini terdiri dari 8 bagian pokok bahasan yang disampaikan dalam 14 pertemuan.
Pertemuan 1 dan 2 menjelaskan tentang peranan ekonomi teknik dalam pengambilan
keputusan, pengembangan desain proses serta istilah-istilah biaya dalam ekonomi teknik;
Pertemuan 3 dan 4 tentang estimasi biaya; Pertemuan 5 dan 6 tentang prinsip ekivalensi
nilai uang menggunakan bunga sederhana dan majemuk, aliran kas, perhitungan bunga
nominal dan efektif; Pertemuan 7 tentang depresiasi dan pajak; Pertemuan 8, 9 dan 10
tentang evaluasi investasi tunggal; Pertemuan 11 tentang pemilihan alternatif investasi;
Pertemuan 12 tentang evaluasi penggantian asset; Pertemuan 13 tentang Analisis BEP dan
sensitifitas; serta Pertemuan 14 tentang aplikasi excell untuk perhitungan ekonomi teknik.
Istilah asing disertakan sebagai pelengkap terhadap istilah yang telah diterjemahkan dalam
Bahasa Indonesia, dan untuk istilah asing yang sulit dicari padanannya dalam Bahasa
Indonesia, maka tetap disajikan dalam bahasa asing tersebut dengan menggunakan huruf
miring. Dalam buku ini disertakan pula contoh-contoh permasalahan dan penyelesaiannya
guna memperjelas pokok bahasan, serta latihan yang dapat digunakan oleh mahasiswa
untuk mengukur pemahaman terhadap materi terkait.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Ir. Wiwik Indrawati, M.Pd. selaku
Ketua program Studi Teknik Kimia dan ibu Agustina Dyah Setyowati, S.Si., M.Sc. selaku
koordinator modul ajar Program Studi Teknik Kimia Universitas Pamulang, serta rekan-
rekan dosen atas masukan-masukannya. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan
kepada penerbit Unpam Press, yang telah membantu menerbitkan buku ini. Dengan segala
kerendahan hati, penulis mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
ini. Kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan dan peningkatan mutu dari Modul
Ajar Ekonomi Teknik ini.

Tangerang Selatan, 22 Juni 2020


Tim Penyusun

iv
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................... i
IDENTITAS MATA KULIAH ............................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ xi
PERTEMUAN 1 ................................................................................................................. 1
PENGENALAN EKONOMI TEKNIK ................................................................................... 1
A. Tujuan Pembelajaran .................................................................................................... 1
B. Uraian Materi ................................................................................................................. 1
1. Pendahuluaan .......................................................................................................... 1
2. Asal Mula Ekonomi Teknik ....................................................................................... 2
3. Pengertian Ekonomi Teknik ..................................................................................... 2
4. Mengapa Diperlukan Ekonomi Teknik? ................................................................... 3
5. Peran Ekonomi Teknik Dalam Pengambilan Keputusan ........................................ 3
6. Prinsip-prinsip Ekonomi Teknik ................................................................................ 5
7. Ekonomi Teknik dan Proses Perancangan Teknik .................................................. 7
8. Prosedur Analisis Ekonomi Teknik Untuk Pengambilan Keputusan ....................... 9
9. Akuntansi dan Studi Ekonomi Teknik .................................................................... 19
C. Latihan ......................................................................................................................... 19
D. Daftar Pustaka ............................................................................................................ 22
PERTEMUAN 2 ............................................................................................................... 23
PENGEMBANGAN DESAIN PROSES DAN KONSEP BIAYA ......................................... 23
A. Tujuan Pembelajaran .................................................................................................. 23
B. Uraian Materi ............................................................................................................... 23
1. Pengembangan Desain Proses ............................................................................. 23
2. Jenis Desain ........................................................................................................... 24
3. Tahapan Desain Pabrik .......................................................................................... 25

v
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

4. Tujuan Desain (Kebutuhan) ................................................................................... 25


5. Menetapkan Dasar Desain (Pengumpulan Data) .................................................. 26
6. Mengumpulkan Alternatif Desain (Solusi).............................................................. 26
7. Pembuatan dan Pengujian Model .......................................................................... 26
8. Evaluasi, Optimasi, dan Seleksi Ekonomi ............................................................. 27
9. Desain Rinci dan Pemilihan Peralatan .................................................................. 28
10......................................................................... Pengadaan, Konstruksi, dan Operasi
................................................................................................................................ 28
11................................................................................................................. Diagram Alir
................................................................................................................................ 28
12................................................................. Desain Pendahuluan (Preliminary design)
................................................................................................................................ 34
13........................................................................ Konsep Biaya Dalam Ekonomi Teknik
................................................................................................................................ 40
C. Latihan ......................................................................................................................... 47
D. Daftar Pustaka ............................................................................................................ 48
PERTEMUAN 3 ............................................................................................................... 50
ESTIMASI BIAYA INVESTASI ......................................................................................... 50
A. Tujuan Pembelajaran .................................................................................................. 50
B. Uraian Materi ............................................................................................................... 50
1. Estimasi Biaya Investasi ........................................................................................ 50
2. Estimasi Investasi Modal ........................................................................................ 57
C. Latihan ......................................................................................................................... 81
D. Daftar Pustaka ............................................................................................................ 82
PERTEMUAN 4 ............................................................................................................... 83
ESTIMASI BIAYA PRODUKSI TOTAL ............................................................................. 83
A. Tujuan Pembelajaran .................................................................................................. 83
B. Uraian Materi ............................................................................................................... 83
1. Total Biaya Produk ................................................................................................. 83
C. Latihan ......................................................................................................................... 95
D. Daftar Pustaka .......................................................................................................... 100

vi
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 5 ............................................................................................................. 101


NILAI UANG TERHADAP WAKTU ................................................................................ 101
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 101
B. Uraian Materi ............................................................................................................. 101
1. Pengembalian Terhadap Modal ........................................................................... 101
2. Asal Mula Bunga .................................................................................................. 102
3. Bunga Sederhana ................................................................................................ 103
4. Bunga Majemuk ................................................................................................... 103
5. Konsep Ekivalensi ................................................................................................ 105
6. Notasi dan Diagram Arus Kas .............................................................................. 108
C. Latihan ....................................................................................................................... 114
D. Daftar Pustaka .......................................................................................................... 115
PERTEMUAN 6 ............................................................................................................. 115
BUNGA MAJEMUK, SUKU BUNGA NOMINAL DAN SUKU BUNGA EFEKTIF ............. 116
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 116
B. Uraian Materi ............................................................................................................. 116
1. Rumus bunga dari arus kas tunggal (Single payment formulas) ........................ 116
2. Rumus Bunga Dari Arus Kas Seragam (Uniform Series Formulas) ................... 120
3. Gradient Aritmatik................................................................................................. 129
4. Gradient Geometrik .............................................................................................. 134
5. Suku Bunga yang Berubah-ubah Terhadap Waktu............................................. 136
6. Suku Bunga Nominal dan Efektif ......................................................................... 138
C. Latihan ....................................................................................................................... 141
D. Daftar Pustaka .......................................................................................................... 142
PERTEMUAN 7 ............................................................................................................. 143
DEPRESIASI DAN PAJAK............................................................................................. 143
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 143
B. Uraian Materi ............................................................................................................. 143
1. Depresiasi (Penyusutan) ...................................................................................... 143
2. Pajak Pendapatan (Income Tax) ......................................................................... 155

vii
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

C. Latihan ....................................................................................................................... 158


D. Daftar Pustaka .......................................................................................................... 160
PERTEMUAN 8 ............................................................................................................. 161
MARR DAN EVALUASI PROFITABILITAS UNTUK INVESTASI TUNGGAL DENGAN
METODE IRR DAN NPW .............................................................................................. 161
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 161
B. Uraian Materi ............................................................................................................. 161
1. Penentuan MARR ................................................................................................ 162
2. Evaluasi Profitabilitas Proyek Tunggal Dengan Metode IRR .............................. 166
3. Evaluasi Proyek Metode NPW ............................................................................. 171
C. Latihan ....................................................................................................................... 174
D. Daftar Pustaka .......................................................................................................... 176
PERTEMUAN 9 ............................................................................................................. 177
EVALUASI INVESTASI TUNGGAL DENGAN METODE ROI DAN PP .......................... 177
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 177
B. Uraian Materi ............................................................................................................. 177
1. Evaluasi Proyek Metode Return on Initial Investment ......................................... 177
2. Evaluasi Proyek Metode Payback Period ............................................................ 183
C. Latihan ....................................................................................................................... 188
D. Daftar Pustaka .......................................................................................................... 191
PERTEMUAN 10 ........................................................................................................... 192
ANALISIS PROFITABILITAS INVESTASI TUNGGAL DENGAN METODE CAPITALIZED
COST, FUTURE WORTH, ANNUAL WORTH DAN BENEFIT COST RATIO................. 192
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 192
B. Uraian Materi ............................................................................................................. 192
1. Analisis Kelayakan dengan Metode Capitalized Cost ......................................... 192
2. Analisis Kelayakan dengan Metode Future Worth (FW) ..................................... 196
3. Analisis Kelayakan dengan Metode Annual Worth (AW) .................................... 198
4. Analisis Kelayakan dengan Metode Benefit Cost Ratio (BCR) ........................... 200
C. Latihan ....................................................................................................................... 205
D. Daftar Pustaka .......................................................................................................... 207

viii
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 11 ........................................................................................................... 208


PERBANDINGAN ALTERNATIF INVESTASI ................................................................ 208
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 208
B. Uraian Materi ............................................................................................................. 208
1. Periode Studi ........................................................................................................ 209
2. Metode Net Present Worth (NPW)....................................................................... 209
3. Perbandingan Alternatif Dengan Metode Laju Pengembalian Internal (Internal
Rate of Return; IRR)............................................................................................. 215
4. Metode Laju Pengembalian Investasi awal (Return on Initial Investment; ROI) . 220
5. Metode Biaya Kapitalisasi .................................................................................... 222
C. Latihan ....................................................................................................................... 224
D. Daftar Pustaka .......................................................................................................... 226
PERTEMUAN 12 ........................................................................................................... 227
ANALISIS PENGGANTIAN ASET.................................................................................. 227
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 227
B. Uraian Materi ............................................................................................................. 227
1. Konsep Penggantian ............................................................................................ 227
2. Konsep Aset yang Dipertahankan (aset lama) dan Aset Pengganti (aset baru) 228
3. Metode Analisis Penggantian .............................................................................. 229
4. Analisis Penggantian Jika Sisa Umur Pakai Aset Lama Sama Dengan Umur
Pakai Aset Baru .................................................................................................... 229
5. Penentuan Umur Ekonomis Aset ......................................................................... 232
6. Asumsi Pengulangan Penggantian ...................................................................... 244
7. Analisis Penggantian Dengan Metode Yang Mengabaikan Nilai Uang-Waktu .. 247
C. Latihan ....................................................................................................................... 249
D. Daftar Pustaka .......................................................................................................... 250
PERTEMUAN 13 ........................................................................................................... 251
ANALISIS BEP, SDP DAN SENSITIFITAS .................................................................... 251
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 251
B. Uraian Materi ............................................................................................................. 251
1. Tinjauan Ekonomi Secara Umum ........................................................................ 251

ix
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

2. Analisis Titik Impas (BEP) .................................................................................... 253


3. Titik Tutup Pabrik (Shutdown Point; SDP) ........................................................... 260
4. Analisis Sensitifitas............................................................................................... 262
C. Latihan ....................................................................................................................... 268
D. Daftar Pustaka .......................................................................................................... 269
PERTEMUAN 14 ........................................................................................................... 271
PERHITUNGAN EKONOMI TEKNIK MENGGUNAKAN EXCELL .................................. 271
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 271
B. Uraian Materi ............................................................................................................. 271
1. Penggunaan Excell untuk perhitungan menggunakan rumus bunga ................. 271
2. Perhitungan Bunga Nominal dan Efektif .............................................................. 276
3. IF (IF Logical Function) ........................................................................................ 278
4. Penggunaan Excell untuk menghitung depresiasi .............................................. 278
5. Penggunaan Excell untuk evaluasi investasi ....................................................... 282
C. Latihan ....................................................................................................................... 287
D. Daftar Pustaka .......................................................................................................... 288
GLOSARIUM ................................................................................................................. 289
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 294

x
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Hubungan umum antara prosedur analisis ekonomi dan proses perancangan
teknik................................................................................................................. 6
Tabel 2.1. Spesifikasi peralatan untuk unit alkilasi.............................................................. 29
Tabel 3.1. Klasifikasi estimasi biaya ................................................................................... 39
Tabel 3.2. Uraian Investasi Modal Tetap (FCI)…................................................................ 43
Tabel 3.3. Indeks biaya….................................................................................................... 46
Tabel 3.4. Faktor eksponen untuk estimasi harga peralatan vs kapasitas.......................... 48
Tabel 3.5. Biaya instalasi peralatan yang dinyatakan dalam persentase dari harga alat.... 49
Tabel 3.6. Biaya instrumentasi……..................................................................................... 49
Tabel 3.7. Biaya perpipaan................................................................................................. 50
Tabel 3.8. Komponen biaya kelistrikan sebagai persentase terhadap biaya kelistrikan
total……………................................................................................................. 50
Tabel 3.9. Biaya bangunan termasuk jasanya didasarkan pada persentase dari biaya
peralatan.…....................................................................................................... 50
Tabel 3.10. Biaya bangunan termasuk jasanya dari berbagai jenis industri kimia dalam
persentase dari investasi modal tetap.............................................................. 51
Tabel 3.11. Variasi biaya perbaikan halaman dalam persentase dari investasi modal
tetap................................................................................................................. 51
Tabel 3.12. Variasi biaya untuk fasiltas pendukung didasarkan pada investasi modal
tetap................................................................................................................. 52
Tabel 3.13. Variasi biaya keteknikan dan jasanya sebagai persentase dari investasi
modal tetap............................................................................... ....................... 52
Tabel 3.14. Variasi biaya konstruksi sebagai presentase dari investasi modal tetap.......... 53
Tabel 3.15. Variasi komponen biaya investasi modal tetap untuk pendirian sebuah
industri baru............................................................................................. ........ 54
Tabel 3.16. Faktor koreksi pada peralatan utama berdasarkan tekanan operasi,
temperature operasi dan bahan konstruksi untuk digunakan dalam
perhitungan investasi modal tetap.................................................................... 56
Tabel 3.17. Faktor rasio untuk estimasi komponen dari modal investasi berdasarkan dari
biaya peralatan terkirim.................................................................................... 57
Tabel 3.18. Lang factor untuk estimasi investasi biaya tetap atau biaya investasi total
......................................................................................................................... 58
Tabel 4.1. Komponen biaya total produk untuk pabrik kimia............................................ 61
Tabel 4.2 Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan 63
proses………………………………………………………………………….........
Tabel 4.3. Rangkuman total biaya produk....................................................................... 68
Tabel 4.4. Klasifikasi biaya manufakturing....................................................................... 69
Tabel 5.1. Tiga rencana untuk pembayaran kembali modal sebesar $17.000 selama 4
bulan dengan bunga 1% per bulan................................................................. 79
Tabel 6.1. Faktor bunga majemuk dikret dan simbolnya................................................ 96
Tabel 6.2. Nilai bunga efektif pada berbagai nilai bunga nominal dengan frekuensi
pemajemukan tertentu................................................................................... 104
Tabel 10.1. Perhitungan ekivalen tahunan dari Jumlah CR............................................... 150

xi
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tahapan pengembangan proses desain pabrik................................... 19
Gambar 2.2. Diagram alir blok proses untuk produksi benzene............................... 22
Gambar 2.3. Diagram alir proses (PFD) (kombinasi) untuk produksi benzena melalui
hidrodealkilasi toluene ............................................................ 24
Gambar 2.4. Diagram alir proses dan Instrumentasi (P&ID).................................... 25
Gambar 2.5. Diagram alir untuk utilitas ................................................................... 25
Gambar 2.6. Diagram alir engineering P&ID............................................................ 26
Gambar 2.7. Diagram alir kualitatif produksi sodium dodesilbezena sulfonat.......... 28
Gambar 2.8. Diagram alir kuantitatif produksi sodium dodesilbezena sulfonat........ 29
Gambar 2.9. Biaya tetap, variabel dan total biaya…................................................ 32
Gambar 3.1. Posisi kumulatif tunai yang menunjukkan pergerakan arus kas terhadap
waktu dari operasional suatu industri dengan mengabaikan nilai uang
terhadap waktu.................................................................... 40
Gambar 4.1. Estimasi kebutuhan tenaga kerja untuk industri kimia berdasarkan
kapasitas............................................................................................... 63
Gambar 5.1. Ilustrasi perbandingan bunga sederhana dengan bunga majemuk….. 77
Gambar 5.2. Diagram arus kas yang menunjukkan Alternatif 3 pada Tabel 5.1 dengan
sudut pandang yang meminjamkan uang................................ 80
Gambar 5.3. Diagram arus kas yang menunjukkan Alternatif 2 pada Tabel 5.1 dengan 81
sudut pandang yang meminjamkan uang Klasifikasi biaya
manufakturing.....
Gambar 5.4. Diagram arus kas dengan gradien konstan........................................... 81
Gambar 6.1. Diagram aliran kas terkait dengan keekivalenan saat ini dan masa yang
akan datang untuk arus kas tunggal……….................................. 86
Gambar 6.2. Diagram arus kas seragam yang menunjukkan keekivalenan nilai sekarang
dan keekivalenan nilai yang akan datang............................ 89
Gambar 6.3. Arus kas untuk pinjaman $17.000 dengan bunga 1% per tahun dengan A
$4.357,10 setiap bulan......................................................... 93
Gambar 6.3. Arus kas untuk pinjaman $17.000 dengan bunga 1% per tahun dengan A
$4.357,10 setiap bulan......................................................... 93
Gambar 6.4. Aproksimasi nilai i pada Contoh soal 4-10 dengan cara interpolasi
linier….................................................................................................. 95
Gambar 6.5. Diagram arus kas dengan kenaikan gradien yang seragam G dollar per
periode…………………………………………………………..…….. 97
Gambar 6.6. Pemecahan arus kas untuk Contoh 4.12………………………………. 100
Gambar 6.7. Diagram arus kas untuk pembayaran dengan kenaikan berurutan secara
Geometrik dengan laju konstan f per periode…………………. 100
Gambar 6.8. Uang $1,000 dimajemukan secara semianual (r= 12%, M = 2)……... 104
Gambar 7.1. Metode depresiasi garis lurus………………………………………….... 111
Gambar 7.2. Depresiasi metode SOYD……………………………………………….. 113
Gambar 7.3. Perbandingan nilai buku yang diperoleh dari depresiasi dengan metode
SLD, multiple SLD, DBD, dan DDBD…………………………………………… 115
Gambar 8.1. Interpolasi nilai i untuk menentukan IRR……………………………………….. 126
Gambar 9.1. Grafik kumulatif nilai sekarang dari Contoh 9-4……………………………….. 140
Gambar 11.1. Perbandingan diagram aliran kas untuk alternative investasi A dan B serta
selisihnya………………………………………………………………………… 164
Gambar 12-1. Defender vs Challenger untuk forklift untuk kasus Contoh 12-3 dan 12-4 177

xii
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 13.1. Hubungan permintaan dan harga dari suatu produk………………………… 188
Gambar 13.2. Hubungan antara pendapatan dan biaya yang dapat berbentuk linier atau
nonlinier…………………………………………………………………………… 189

Gambar 13.3. Kurva BEP……………………………………………………………………….. 191


Gambar 13.4. Grafik BEP untuk untuk produksi damper. BEP dicapai pada kapasitas
produksi 60 unit/bulan. Dengan kapsitas produksi damper 72 unit/bulan
maka berarti pabrik memperoleh 193
keuntungan…………………………………
Gambar 13.5. Plot antara PW dengan MARR dan n untuk analisis sensitifitas………… 196
Gambar 13.6. Grafik spiderplot dengan beberapa faktor-faktor berubah dan faktor
lainnya diasumsikan tetap pada nilai asumsi awalnya………………………. 198

xiii
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 1

PENGENALAN EKONOMI TEKNIK

A. Tujuan Pembelajaran

Pada bab ini materi yang akan dibahas adalah “Pengenalan Ekonomi Teknik”
meliputi asal mula ekonomi teknik, prinsip-prinsip dalam ekonomi teknik, peran ekonomi
teknik, langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan ekonomi dan memilih
kriteria ekonomi untuk pengambilan keputusan. Setelah mempelajari materi pada
pertemuan ini, mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu ekonomi
teknik.

B. Uraian Materi

1. Pendahuluaan
Ekonomi teknik melibatkan evaluasi dari aspek ekonomi yang sistematis guna
memberikan solusi terhadap permasalahan teknik yang dihadapi. Ekonomi teknik
sangat dibutuhkan oleh para insinyur dalam melakukan perancangan, analisis, dan
sintesis sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan
pada saat mereka mengerjakan proyek-proyek teknik dengan berbagai ukuran.
Keputusan-keputusan yang diambil melibatkan elemen fundamental yaitu arus kas
uang, waktu, dan suku bunga. Bab ini akan membahas konsep dasar yang diperlukan
bagi seorang insinyur untuk menggabungkan ketiga elemen tersebut melalui
pendekatan matematis untuk menyelesaikan masalah teknik.
Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat dihadapkan dengan situasi
dimana dia harus membuat keputusan yang terkait dengan masalah teknik untuk
memilih satu alternatif dari beberapa alternatif yang ada. Keputusan yang diambil
pada umumnya akan merupakan kombinasi dari faktor ekonomi dan nonekonomi.
Studi ekonomi teknik dapat memberikan landasan untuk pengambailan keputusan
yang terkait dengan dengan faktor ekonomi.
Keputusan yang terkait dengan ekonomi teknik biasanya akan melibatkan uang
atau modal dan umumnya jumlahnya terbatas. Sebagai contoh, keputusan harus
diambil oleh investor untuk memilih proyek mana yang akan dibiayai. Investasi yang

Ekonomi Teknik 1
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

dipilih tentunya harus dapat memberikan nilai tambah dari modal yang diinvestasikan
di masa depan. Guna menghadapi tantangan tersebut, maka para insinyur harus
mampu memberikan solusi terkait dengan permasalahan ekonomi teknik dengan
melakukan perumusan, analisis, dan sintesis yang benar sehingga dapat digunakan
untuk membuat keputusan yang tepat.

2. Asal Mula Ekonomi Teknik


Dalam pelaksanaan suatu proyek teknik, pertimbangan yang didasarkan pada
biaya merupakan aspek yang penting. Arthur M.Wellington seorang insinyur sipil yang
mempunyai keahlian dalam bidang pembangunan jalan kereta api di Amerika Serikat,
merupakan seorang perintis ilmu ekonomi teknik. Pada akhir abad 19 secara khusus
Wellington menulis pentingnya analisis ekonomi dalam proyek-proyek teknik, yang
selanjutnya dia terapkan dalam proyek-proyek yang ditanganinya. Pada tahun 1930,
Eugene Grant menerbitkan buku teks edisi pertama yang merupakan tonggak sejarah
perkembangan ekonomi teknik. Dalam buku tersebut, Wellington menekankan
pentingnya sudut pandang ekonomi dalam suatu proyek teknik. Selanjutnya pada
tahun 1942 Wood dan DeGarmo menerbitkan buku diberi judul “Engineering
Economy”.

3. Pengertian Ekonomi Teknik


Ekonomi teknik didefinisikan sebagai ilmu yang melibatkan keahlian dalam
merumuskan, memperkirakan, dan mengevaluasi hasil ekonomi dari alternative yang
tersedia untuk mencapai tujuan yang telah diinginkan. Ekonomi teknik juga dapat
mempunyai arti sebagai:
a. Ilmu pengetahuan yang berorientasi pada perhitungan nilai-nilai ekonomi dalam
suatu perencanaan kegiatan teknik
b. Ekonomi teknik terkait dengan perencanaan, perhitungan dan evaluasi keluaran
ekonomi ketika tersedia bererapa alternatif guna mencapai tujuan yang diinginkan
c. Ekonomi teknik menggunakan perhitungan matematis tertentu sebagai “tools”
untuk membandingkan alternatif-alternatif ekonomi
d. Ekonomi teknik merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang diaplikasikan untuk
perhitungan aspek ekonomi pada proyek-proyek teknik.

Ekonomi Teknik 2
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

4. Mengapa Diperlukan Ekonomi Teknik?


Ekonomi teknik diperlukan untuk merumuskan, memperkirakan, dan
mengevaluasi suatu proyek teknik dalam rangka membuat keputusan ketika sumber
daya yang ada (manusia, uang, mesin, material) jumlahnya terbatas sedangkan
alternatif potensial yang tersedia jumlahnya sangat beragam. Para insinyur harus
mampu membuat suatu keputusan terbaik dengan mengukur nilai ekonomi dari setiap
alternatif potensial yang tersedia. Konsekuensi dari keputusan yang diambil akan
berdampak jauh ke masa depan yang tidak bisa diketahui secara pasti, sehingga
keputusan yang diambil merupakan keputusan yang berisiko. Ekonomi teknik dapat
diterapkan untuk semua masalah yang terkait dengan nilai uang terhadap waktu, oleh
karena itu ekonomi teknik sangat diperlukan dalam bisnis.
Berdasarkan uraian di atas maka ekonomi teknik diperlukan ketika kita akan
membuat keputusan yang terkait dengan:
a. Membandingkan berbagai alternatif rancangan
b. Membuat keputusan investasi modal
c. Mengevaluasi kesempatan finansial, seperti pinjaman
Dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan ekonomi teknik diperlukan
matematika teknik untuk menyederhanakan evaluasi ekonomi dari alternatif yang
dipilih.

5. Peran Ekonomi Teknik Dalam Pengambilan Keputusan


Kebutuhan akan ekonomi teknik terutama dilatarbelabangi oleh pekerjaan yang
dilakukan para insinyur dalam merumuskan, menganalisis, mensintesis, suatu
masalah sehingga memperoleh suatu kesimpulan yang digunakan sebagai landasan
dalam membuat suatu keputusan ketika mengerjakan suatu proyek. Dengan kata lain,
ekonomi teknik adalah jantung dari pengambilan keputusan. “The man behind the
gun” pepatah ini juga berlaku untuk masalah yang terkait dengan ekonomi teknik.
Keputusan dibuat oleh orang, sedangkan ilmu ekonomi teknik yang melibatkan
komputer, matematika, konsep, dan pedoman merupakan alat bantu orang dalam
proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu pemahaman para insinyur terhadap
ilmu ekonomi teknik sangat penting guna membantu dalam membuat keputusan
terbaik. Karena sebagian besar keputusan terkait dengan apa yang akan dilakukan,
maka kerangka waktu yang terkait dengan ekonomi teknik adalah waktu yang akan

Ekonomi Teknik 3
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

datang. Oleh karena itu solusi yang dihasilkan merupakan perkiraan terbaik yang
diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Perkiraan dan pengambilan keputusan
umumnya didasarkan kepada empat hal:
a. Aliran kas
b. Waktu terjadinya aliran kas
c. Suku bunga terkait dengan nilai uang terhadap waktu
d. Ukuran nilai ekonomi untuk memilih alternatif
Karena perkiraan aliran kas dan waktu terkait dengan masa yang akan datang,
maka dimungkinkan terjadi perbedaan dari apa yang diperkirakan dengan apa yang
akan terjadi sebenarnya nanti. Hal ini bisa disebabkan oleh terjadinya perubahan
keadaan ataupun kejadian yang tidak direncanakan. Dengan kata lain, terjadinya
variasi jumlah atau waktu yang diperkirakan saat ini dengan yang akan terjadi di masa
mendatang. Hal ini disebabkan oleh sifat stokastik (acak) dari semua peristiwa
ekonomi. Oleh karena itu analisis sensitivitas diperlukan untuk menentukan seberapa
besar pengaruh perubahan yang diperkirakan akan terjadi terhadap keputusan yang
diambil, terutama terhadap masalah yang mempunyai tingkat variasi yang tinggi.
Beberapa contoh masalah dimana ekonomi teknik berperan penting dalam
mencari solusi yang terbaik di antaranya:
a. Proyek teknik mana yang lebih layak? Apakah akan mengembangkan energi
berbasis gas bio atau solar sel untuk daerah tertentu.
b. Peralatan mana yang harus dipilih? Apakah boiler yang menggunakan bahan bakar
minyak atau gas?
c. Bagaimana cara distrubusi produk yang baik? Apakah harus membeli atau
menyewa truk untuk distribusi air minum dalam kemasan.
Selain diperlukan untuk proyek teknik, ekonomi teknik juga bisa digunakan oleh
individu sebagai alat untuk melakukan analisis ekonomi terhadap suatu keputusan
pribadi. Sebagai contoh:
a. Untuk tujuan finansial jangka panjang, berapa banyak uang yang harus Anda
tabung setiap bulannya sehingga Anda dapat membeli rumah yang Anda impikan?
b. Anda ingin membeli mobil, mana yang lebih baik apakah akan membiayai
pembelian mobil dengan menggunakan pinjaman dari dealer atau dari bank?
c. Bagaimana cara membuat keputusan investasi jangka pendek dan jangka panjang,
apakah gaji yang tinggi lebih baik dari pada opsi kepemilikan saham?

Ekonomi Teknik 4
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Dari contoh-contoh tersebut di atas terlihat bahwa ekonomi teknik sangat


berperan penting dalam memberikan solusi terhadap permasalahan teknik dengan
tinjauan dari aspek ekonomi sehingga dapat dibuat suatu keputusan yang terbaik.

6. Prinsip-prinsip Ekonomi Teknik


Pengembangan dan penerapan dari setiap disiplin ilmu harus dimulai dari
pemahaman terhadap pondasi dasar. Dalam ilmu ekonomi teknik, pondasi dasar
merupakan himpunan prinsip-prinsip atau konsep-konsep dasar yang menyediakan
doktrin komprehensif untuk pengembangan metodologi. Terdapat tujuh prinsip dasar
dalam disiplin ilmu ekonomi teknik yang meliputi:

a. Prinsip 1: Membuat alternatif-alternatif

Pilihan alternatif (keputusan) ada diantara alternatif-alternatif yang telah


disusun, oleh karena itu proses mengembangkan dan mendefinisikan alternatif
yang potensial untuk dievaluasi merupakan tahap yang penting karena akan
berpengaruh terhadap kualitas keputusan. Para insinyur dan manajer harus
menempatkan hal ini dengan prioritas tinggi. Kreativitas dan inovasi dalam
membuat alternatif-alternatif sangat penting. Perlu diingat bahwa keputusan yang
diambil mungkin akan memerlukan perubahan, oleh karena itu tidak boleh hanya
fokus pada pilihan yang bersifat status quo.

b. Prinsip 2: Fokus pada perbedaan

Hanya alternatif-alternatif yang mempunyai perbedaan bermakna dimasa


mendatang yang perlu dibandingkan dan dipertimbangkan dalam membuat
keputusan. Misalnya, jika alternatif rumah yang akan dibeli adalah dua rumah
dengan harga yang sama, maka harga menjadi tidak penting bagi pilihan akhir
Anda. Sebaliknya, keputusan akan tergantung pada faktor-faktor lain, seperti lokasi
dan biaya operasional dan pemeliharaan tahunan. Contoh sederhana ini
menggambarkan Prinsip 2, yang menekankan tujuan dasar analisis ekonomi teknik
yaitu untuk merekomendasikan tindakan di masa depan yang didasarkan pada
perbedaan antara alternatif-alternatif yang layak.

Ekonomi Teknik 5
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

c. Prinsip 3: Gunakan sudut pandang yang konsisten

Hasil yang prospektif, ekonomis dan lainnya dari alternatif-alternatif yang ada
harus dikembangkan secara konsisten dari suatu sudut pandang yang telah
ditetapkan. Seringkali perspektif sudut pandang dari pemilik perusahaan yang
digunakan sebagai acuan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang mengelola
pembangkitan listrik minihidro sedang merencanakan sebuah program untuk
meningkatkan kapasitas pembangkit listrik. Perspektif apa yang harus digunakan
dalam menentukan alternatif teknis program tersebut? Jika digunakan perspektif
pemilik perusahaan maka berarti memilih segmen masyarakat yang mampu
membayar biaya listrik dan memilih teknologi minihidro yang memiliki biaya
operasional kecil. Sekarang mari kita lihat contoh lain jika digunakan perspektif
karyawan. Misalkan perusahaan berencana untuk membuat paket program
kelistrikan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Asumsikan program
tersebut dapat menghasilkan hasil ekonomi yang sama di masa depan dengan
dengan alternatif berdasarkan perspektif perusahaan. Berdasarkan perspektif
karyawan maka kriteria yang digunakan akan berbeda. Kepuasan karyawan
merupakan kriteria yang penting dalam pengambilan keputusan.

d. Prinsip 4: Gunakan satuan pengukuran yang umum

Dengan menggunakan satuan pengukuran yang umum digunakan untuk


menghitung hasil yang prospektif maka akan mempermudah dalam menganalisis
dan membandingkan alternatif-alternatif yang tersedia. Alternatif-alternatif
potensial yang memberikan hasil yang setara perlu diupayakan tersedia sebanyak-
banyaknya. Untuk hasil yang terkait dengan ekonomi maka satuan pengukuran
sering menggunakan jumlah uang yang diperoleh (rupiah). Jika hasil tidak bisa
diukur dalam bentuk rupiah, maka dapat digunakan unit pengukuran lainnya yang
sesuai untuk mengkuantifikasi hasil yang diharapkan di masa depan. Penjelasan
hasil secara eksplisit (deskriptif) beserta konsekuensinya sangat penting sehingga
informasi tersebut berguna bagi pembuat keputusan dalam membandingan
alternative-alternatif yang tersedia.

Ekonomi Teknik 6
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

e. Prinsip 5: Pertimbangkan semua kriteria yang relevan

Diperlukan satu atau beberapa kriteria yang sesuai dengan tujuan sebagai
bahan pertimbangan dalam memilih alternatif untuk pengambilan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan maka harus mempertimbangkan baik hasil yang
dinyatakan dalam ukuran moneter maupun yang dinyatakan dalam satuan
pengukuran lainnya. Dalam analisis ekonomi teknik, kriteria utama berkaitan
dengan kepentingan finansial jangka panjang dari pemilik modal. Namun,
adakalanya suatu investasi mempunyai tujuan non-finansial lainnya yang ingin
dicapai oleh suatu organisasi sehingga menjadi bagian penting untuk
dipertimbangkan dalam pemilihan alternatif.

f. Prinsip 6: Buat analisis resiko dan ketidakpastian secara eksplisit

Resiko dan ketidakpastian yang terkait dalam memperkiraan hasil alternatif


dimasa yang akan datang harus dikenali dan dipertimbangkan dalam membuat
keputusan. Resiko dan ketidakpastian harus dianalisis dan dibandingkan secara
mendalam.

g. Prinsip 7: Tinjaulah kembali keputusan anda

Keputusan yang diperoleh dari suatu proses penyesuaian (adaptive process)


selanjutnya dikembangkan ke tingkat praktis dan evaluasi dengan membandingkan
hasil yang diinginkan dengan hasil yang dicapai sebenarnya.

7. Ekonomi Teknik dan Proses Perancangan Teknik


Prosedur analisis ekonomi teknik dilakukan dengan menggabungkan prinsip-
prinsip dasar yang dibahas dalam Bagian 1.6 dengan melibatkan beberapa langkah.
Pada Tabel 1.1 ditampilkan langkah-langkah (kolom sebelah kiri) yang diperlukan
yang merepresentasikan tujuh prinsip-prinsip dasar dalam ekonomi teknik. Pada
prosedur analisis ekonomi, hubungan umpan balik selalu ada dalam setiap
langkahnya. Misal, dalam Langkah 1, informasi yang dikembangkan dalam
mengevaluasi masalah akan digunakan sebagai umpan balik untuk memperbaiki
definisi masalah. Sebagai contoh lain, informasi dari analisis alternatif (Langkah 5)
dapat mengindikasikan kebutuhan untuk mengubah satu atau lebih dari alternatif yang
ada atau dapat juga mengembangkan alternatif tambahan.

Ekonomi Teknik 7
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Prosedur yang terdiri dari tujuh langkah juga diperlukan untuk membantu
pengambilan keputusan yang terkait dengan proses perancangan teknik, seperti yang
ditampilkan pada kolom kanan di Tabel 1-1. Dalam hal ini, kegiatan dalam proses
perancangan berkontribusi dalam memberikan informasi terhadap langkah-langkah
terkait dalam prosedur analisis ekonomi. Hubungan umum antara kegiatan dalam
proses perancangan dan langkah-langkah prosedur analisis ekonomi ditunjukkan
pada Tabel 1-1.
Proses perancangan teknik dapat diulang secara bertahap untuk mencapai
perancangan akhir. Misalnya, pada Langkah pertama, dilakukan proses pemilihan
alternatif dari desain konseptual atau perancangan awal yang tersedia dengan
menjalankan seluruh kegiatan pada Langkah 1. Kemudian, pada Langkah kedua,
kegiatan dapat diulang untuk mengembangkan rancangan yang disukai berdasarkan
rancangan awal yang dipilih.

Tabel 1.1. Hubungan umum antara prosedur analisis ekonomi dan proses perancangan
teknik
Prosedur Analisis Ekonomi Teknik Proses Perancangan Teknik
Langkah Kegiatan
1. Mengenal, merumuskan dan 1. Mendefinisikan masalah
mengevaluasi masalah 2. Memformulasi dan
mengevaluasi masalah
2. Membuat kelayakan dari alternative 3. Menyusun solusi (alternatif)
yang potensial
3. Membuat aliran kas untuk masing-
masing alternatif
4. Pemilihan kriteria 4. Analisis, optimasi dan evaluasi
5. Analisis dan perbandingan dari alternatif
6. Pemilihan alternative yang diinginkan 5. Membuat spesifikasi alternative
yang diinginkan
7. Pemantauan kinerja dan evaluasi hasil 6. Komunikasi

Ekonomi Teknik 8
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

8. Prosedur Analisis Ekonomi Teknik Untuk Pengambilan Keputusan


Seperti ditunjukkan pada Tabel 1.1, terdapat tujuh langkah dalam prosedur
dalam analisis ekonomi teknik yang mengacu pada prinsip-prinsip ekonomi teknik
untuk membuat suatu keputusan. Langkah-langkah dari prosedur tersebut diuraikan
sebagai berikut:

a. Mendefinisikan Masalah

Sesuai dengan prinsip 1 prinsip ekonomi teknik, maka langkah pertama dari
prosedur analisis ekonomi teknik adalah mendefinisikan masalah. Langkah ini
sangat penting, karena memberikan dasar terhadap analisis yang akan dilakukan.
Masalah harus dikenali dan dipahami dengan baik dan dinyatakan secara eksplisit
sebelum proyek dilanjutkan ke tahap analisis. Istilah masalah di sini diartikan
secara umum, yaitu mencakup semua keputusan yang memerlukan analisis
ekonomi teknik. Masalah yang timbul pada umumnya disebabkan oleh adanya
kebutuhan atau persyaratan dari perusahaan baik secara internal ataupun
eksternal. Contoh, masalah operasional dalam perusahaan (kebutuhan internal)
atau harapan pelanggan tentang suatu produk atau layanan (persyaratan
eksternal).
Setelah masalah dipahami, maka perlu dilakukan tahap perumusan masalah
dan penetapan tujuan yang hendak dicapai. Masalah harus ditinjau berdasarkan
perspektif system yang ada, batasan masalah harus ditetapkan, dan elemen-
elemen yang merupakan bagian dari masalah tersebut disusun dengan baik
dengan memahami situasi dan kondisi yang membentuknya. Tujuan perusahaan
ataupun personal yang ditetapkan dapat bersifat umum ataupun spesifik. Contoh,
tujuan didirikannya perusahaan A adalah memperoleh keuntungan. Contoh tujuan
personal yang lebih spesifik adalah saya ingin melunasi kredit mobil pada tahun
ini.
Untuk membuat keputusan yang baik, maka perlu dilakukan data yang
akurat. Sumber data dapat diperoleh melalui informasi yang dipublikasikan ataupun
tidak. Survey pasar mungkin diperlukan untuk memperoleh data yang diinginkan.
Pada tahap evaluasi perumusan masalah dapat ditinjau ulang dan perlu
dilakukan penyempurnaan terhadap kebutuhan dan persyaratan yang telah dibuat
sebelumnya, disesuaikan dengan informasi yang diperoleh. Hal ini mungkin akan

Ekonomi Teknik 9
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

merubah perumusan awal masalah yang telah dibuat. Mendefinisikan kembali


masalah dapat dilakukan hingga tercapainya konsensus yang merupakan bagian
terpenting dari proses penyelesaian masalah.

b. Mengembangkan Alternatif

Dua tindakan utama dalam Langkah 2 adalah (1) mengembangkan berbagai


alternatif dan (2) menseleksi alternative yang tersedia sehingga diperoleh
beberapa alternatif yang potensial yang layak untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
Dua alternative yang kadang-kadang diabaikan, yaitu: alternative 1-tidak
melakukan apa-apa. Kadang-kadang ini merupakan alternative terbaik saat itu, dan
alternative 2, terdapat alternatif yang layak tetapi bukan alternative ”emas”
sehingga keputusannya “biarkan berjalan selama satu tahun selanjutnya akan
diganti."
Contoh 1-1. Menentukan Masalah dan Mengembangkan Alternatif
Tim manajemen dari sebuah perusahaan kecil pembuat furnitur
menginginkan untuk meningkatkan profitabilitas sehingga dapat digunakan untuk
mendapatkan pinjaman dari bank yang sangat dibutuhkan untuk membeli mesin
baru. Salah satu solusi yang diusulkan adalah menjual serpihan dan serutan kayu
ke pabrik arang lokal sebagai alternative atas penggunaan serpihan dan serutan
kayu tersebut sebagai bahan bakar untuk pemanas ruangan kantor dan area pabrik
yang dilakukan selama ini. Berdasarkan situasi ini, maka:
1) Tentukan masalah perusahaan. Selanjutnya, rumuskan kembali permasalahan
tersebut dalam berbagai cara yang kreatif.
2) Kembangkan setidaknya satu alternatif potensial dari masalah yang Anda
rumuskan kembali pada Bagian a.(Jangan pedulikan kelayakan pada tahap ini.)
Penyelesaian
1) Masalah perusahaan adalah bahwa pendapatan tidak cukup untuk menutupi
biaya pengeluaran. Beberapa reformulasi permasalahan dapat dibuat:
a) Masalahnya adalah ingin meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya
pengeluaran.
b) Masalahnya adalah mempertahankan pendapatan dan mengurangi biaya
pengeluaran.

Ekonomi Teknik 10
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

c) Masalahnya adalah sistem akuntansi menyediakan informasi biaya


pengeluaran yang terdistorsi.
d) Masalahnya adalah bahwa mesin baru tidak terlalu diperlukan (oleh karena
itu tidak diperlukan pinjaman bank).
2) Dengan didasarkan pada reformulasi 1, alternatifnya adalah menjual serpihan
dan serutan kayu jika peningkatan pendapatan yang diperoleh lebih besar dari
pada biaya tambahan yang diperlukan untuk memanaskan bangunan. Alternatif
lain adalah menghentikan pembuatan barang-barang tertentu dan
berkonsentrasi untuk menghasilkan produk-produk terstandartisasi dengan
volume tinggi. Alternatif lain adalah bekerjasama dengan perusahaan kecil
sejenis lainnya yang ada di daerah tersebut untuk menggabungkan masalah
pembelian, akuntansi, keteknikan, dan dukungan layanan lainnya dengan cara
mengontrak perusahaan lokal yang mampu menyediakan layanan ini.
c. Mengembangkan Hasil yang Prospektif

Langkah 3 dari prosedur analisis ekonomi teknik adalah menggabungkan


Prinsip 2, 3, dan 4 dari point 1.6 dan menggunakan pendekatan arus kas untuk
evaluasi ekonomi teknik. Arus kas tunai terjadi ketika uang ditransfer dari satu
perusahaan atau individu ke yang lain. Arus kas bersih merupakan selisih antara
semua arus kas masuk (penerimaan atau tabungan) dengan arus kas keluar (biaya
atau pengeluaran) selama periode waktu tertentu. Dengan demikian, arus kas
menunjukkan efek ekonomi dari suatu alternative.
Dalam pengambilan keputusan, selain aspek ekonomi, faktor non-moneter
seringkali juga memegang peranan penting dan berpengaruh besar dalam
pembuatan rekomendasi akhir. Contoh: selain bertujuan untuk memaksimalkan
keuntungan atau meminimalisasikan biaya pengeluaran, faktor-faktor penting
lainnya yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan adalah:
1) Terpenuhinya harapan pelanggan
2) Keselamatan karyawan dan masyarakat
3) Peningkatan kepuasan karyawan
4) Mempertahankan fleksibilitas produksi untuk memenuhi permintaan yang terus
berubah
5) Terpenuhinya semua persyaratan lingkungan

Ekonomi Teknik 11
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

6) Tercapainya hubungan yang baik dengan masyarakat atau menjadi bagian yang
dapat menjadi teladan bagi masyarakat
d. Pemilihan Kriteria Keputusan

Tujuan utama pengambilan keputusan adalah memilih di antara beberapa


alternative yang tersedia. Bagaimana pilihan itu dibuat? Secara logis, untuk
memilih alternatif terbaik, maka harus didefinisikan apa yang dimaksud dengan
yang pilihan terbaik. Harus ada kriteria, atau serangkaian kriteria, untuk menilai
alternatif mana yang terbaik. Pemilihan kriteria untuk pengambilan keputusan
(Langkah 4 dalam prosedur analisis) terkait dengan Prinsip 5 (pertimbangkan
semua kriteria yang relevan). Penetapan kriteria dilakukan untuk memilih alternatif
yang akan memberikan hasil terbaik bagi perusahaan di masa depan. Kriteria
ekonomi yang digunakan untuk pengambilan keputusan harus dilihat dari sudut
pandang yang konsisten dan tepat (Prinsip 3) sesuai rentang studi ekonomi yang
ditetapkan.
Contoh beberapa kriteria yang dapat digunakan:
1) Memberikan dampak yang paling sedikit terhadap lingkungan.
2) Meningkatkan pemerataan kesejahteraan di masyarakat
3) Minimalkan pengeluaran uang.
4) Memastikan manfaat yang dihasilkan lebih besar dari pada kerugian yang
ditimbulkan.
5) Waktu yang lebih pendek untuk mencapai tujuan atau sasaran.
6) Menimalkan pengangguran.
7) Memaksimalkan laba.
Menetapkan kriteria untuk pemilihan alternatif terbaik seringkali tidak mudah
jika kelompok yang berbeda mendukung kriteria yang berbeda dan memerlukan
alternatif yang berbeda. Kriteria dapat bertentangan, contoh:
1) Meminimalkan pengangguran mungkin akan meningkatkan pengeluaran uang.
2) Meminimalkan dampak terhadap lingkungan dapat bertentangan dengan
meminimalkan waktu untuk menyelesaikan proyek.
Untuk seleksi alternatif-alternatif yang tersedia dilakukan melalui evaluasi
awal dengan menggunakan persyaratan-persyaratan tertentu yang telah
ditetapkan

Ekonomi Teknik 12
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

e. Analisis dan Perbandingan Alternatif

Analisis aspek ekonomi dari masalah teknik (Langkah 5) sebagian besar


didasarkan pada perkiraan arus kas dari alternatif yang layak dan dipilih untuk
dilanjutkan dengan studi yang lebih rinci. Upaya mendasar diperlukan untuk
memperoleh perkiraan arus kas yang lebih akurat dengan mempertimbangkan
faktor-faktor penting lainnya, seperti, inflasi (atau deflasi), pergerakan kurs, dan
peraturan-peraturan yang berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa pertimbangan
terhadap ketidakpastian yang akan terjadi di masa depan (Prinsip 6) merupakan
bagian penting dari ekonomi teknik. Jika arus kas telah dibuat dengan
mempertimbangkan hal-hal penting lainnya yang diperlukan, maka selanjutnya
alternative-alternatif layak yang tersedia dapat dibandingkan berdasarkan
perbedaannya sesuai dengan Prinsip 2. Umumnya perbedaan ini akan
dikuantifikasi misalnya dalam bentuk rupiah.

f. Pemilihan Alternatif yang Diinginkan

Ketika lima langkah pertama dari prosedur analisis ekonomi telah dilakukan
dengan benar, maka alternatif yang lebih diinginkan (Langkah 6) akan diperoleh
sebagai hasil dari pelaksanaan langkah-langkah analisis ekonomi yang telah
dilakukan. Oleh karena itu akurasi pemodelan teknis-ekonomi dan teknik analisis
yang dilakukan akan menentukan kualitas rekomendasi yang dihasilkan. Langkah
6 dari Kegiatan 5 pada proses perancangan teknik (penentuan spesifikasi untuk
alternatif yang diinginkan) merupakan bagian dari upaya dalam proses
perancangan.

g. Pemantauan Kinerja dan Pasca Evaluasi Hasil

Langkah terakhir adalah dengan menerapkan Prinsip 7. Hal ini dilakukan


dengan cara mengumpulkan data setelah hasil diperoleh. Pemantauan kinerja
proyek selama fase operasionalisasi bertujuan untuk meningkatkan pencapaian
tujuan dan sasaran proyek serta mengurangi variabilitas hasil. Langkah 7
merupakan langkah tindak lanjut dari analisis yang dilakukan sebelumnya, dengan
membandingkan hasil aktual yang dicapai dengan perencanaan. Hal ini sangat
berguna untuk pembelajaran dalam melakukan analisis yang lebih baik, dan

Ekonomi Teknik 13
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

sebagai umpan balik untuk evaluasi pasca implementasi guna melakukan


perbaikan yang berkelanjutan.

Contoh 1-2. Penerapan Prosedur Analisis Ekonomi Teknik

Teman anda membeli sebuah apartemen kecil seharga $100.000 dan telah
membayar uang muka sebesar $10.000 yang berasal dari uang sendiri, dan
sisanya, $90.000 dibayar dari hasil pinjaman ke bank lokal. Angsuran per tahun ke
bank adalah $10.500. Biaya pemeliharaan tahunan untuk bangunan dan lahan
adalah $15.000. Teman anda hanya mempunyai pemasukan dari menyewakan 4
apartemen di gedung yang sama yang masing-masing menghasilkan $360 per
bulan.
Mengacu pada prosedur tujuh langkah dalam Tabel 1-1 (sisi kiri) maka jawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Apakah teman anda punya masalah? Jika ada, apakah itu?
2) Apa alternatifnya? (Identifikasi setidaknya tiga.)
3) Perkirakan konsekuensi ekonomi dan data lain yang diperlukan untuk alternatif
di Bagian (b).
4) Pilih kriteria untuk membedakan antar alternatif-alternatif yang ada, dan
gunakan untuk memberi masukan ke teman anda, mana keputusan yang harus
diambil.
5) Lakukan analisis dan perbandingan setidaknya satu alternatif dengan
menggunakan kriteria selain biaya.
6) Berdasarkan informasi dari anda dan yang dia diperoleh sendiri, apa yang harus
teman anda lakukan?
Penyelesaian:
1) Dengan melakukan perhitungan cepat menunjukkan bahwa teman anda
memang memiliki masalah. Untuk membeli apartemen memerlukan biaya setiap
tahun ($10.500 + $15.000 = $25.500) yang nilainya lebih besar dari pada yang
uang diterima dari hasil penyewaan apartemen (4 × $360 × 12 = $17.280).
Penerimaan biaya sewa dari penyewaan apartemen terlalu rendah, sehingga
dia kekurangan $8.220 per tahun. (ini masalahnya!)
2) Opsi (1). Menaikkan harga sewanya. (Apakah pasar bisa menerima?)

Ekonomi Teknik 14
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Opsi (2). Menurunkan biaya pemeliharaan (tetapi dengan tidak menimbulkan


masalah keamanan)
Opsi (3). Menjual gedung apartemen. (Bagaimana dengan kerugian?)
Opsi (4). Tidak jadi membeli apartemen (dapat menyebabkan reputasi turun).
3) Opsi (1). Naikkan biaya sewa bulanan total menjadi $1.440 + $R untuk empat
apartemen guna menutupi kekurangan biaya bulanan $2.125. Perhatikan
bahwa kenaikan sewa adalah ($2.125 - $1.440) / 4 = $171.25 per apartemen
per bulan (peningkatan hampir 50%!).
Opsi 2). Turunkan biaya pemeliharaan bulanan menjadi $2.125 - $C sehingga
biaya ini dapat ditutup dari pendapatan bulanan $1.440. Biaya pemeliharaan
bulanan dikurangi menjadi ($1.440 - $0.500 / 12) = $565. Ini mencakup lebih
dari 50% penurunan biaya pemeliharaan.
Opsi (3). Menjual gedung apartemen seharga $X, sehingga dapat menutupi
kerugian dari investasi awal (untuk pembayaran uang muka) $10.000 dan juga
menutupi kerugian dari biaya $685 per bulan ($8.220 ÷ 12) yang merupakan
pinjaman dari bank.
Opsi (4). Membatalkan pembelian apartemen sehingga akan kehilangan biaya
investasi awal (uang muka). Bank akan menyita apartemen yang dibeli. Opsi ini
juga akan berakibat reputasi teman anda jatuh dimata perbankan dan
menurunkan peringkat kreditnya.
4) Salah satu kriteria yang perlu digunakan adalah bisa meminimalkan kehilangan
uang. Dalam hal ini, saran yang baik bagi teman anda adalah Opsi (1) atau (3).
5) Misalnya, mari gunakan "kelayakan kredit" sebagai kriteria tambahan. Opsi (4)
segera dikesampingkan. Opsi (3) juga dapat membahayakan peringkat kredit
teman anda. Dengan demikian, opsi (1) dan (2) mungkin merupakan satu-
satunya alternatif yang realistis dan dapat diterima.
6) Teman anda mungkin harus melakukan analisis pasar terhadap perumahan
yang sebanding di daerah tersebut untuk mengetahui apakah harga sewa dapat
dinaikkan (Opsi 1). Mungkin diperlukan pengecatan baru dan karpet baru
sehingga akan membuat apartemen lebih menarik bagi calon penyewa.

Ekonomi Teknik 15
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 1-2. Perbandingan alternative menggunakan aliran kas

Catatan akuntansi sebuah perusahaan menunjukkan bahwa biaya bulanan


rata-rata untuk tiga orang di departemen pencetakan yang meliputi upah dan
tunjangan, seperti liburan dan cuti sakit, merupakan komponen utama dari biaya
tenaga kerja langsung. Untuk biaya tidak langsung atau overhead perusahaan -
seperti panas, listrik, dan asuransi karyawan harus didistribusikan ke berbagai
departemen dengan cara menggunakan ruang lantai sebagai dasar untuk
pengalokasiannya.

Tenaga kerja langsung (termasuk tunjangan karyawan) $6000


Bahan dan persediaan dikonsumsi 7000
Biaya overhead yang dialokasikan:
200 m2 luas lantai $ 25/m2 5000
Total $18.000
Departemen percetakan membebankan departemen lain atas jasanya, untuk
menutupi biaya bulanan yang berjumlah $ 18.000. Misal, biaya pencetakan untuk
1000 pengumuman adalah:
Tenaga kerja langsung $ 7.60
Bahan 9.80
Biaya Overhead 9.05
Total $26.45

Departemen distribusi membandingkan biaya pencetakan tersebut dengan


biaya pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan printer komersial yang
biayanya adalah $ 22,95. Departemen distribusi membutuhkan untuk mencetak
sekitar 30.000 copy per bulan, dan memutuskan untuk berhenti mencetak di
departemen pencetakan dan melakukan pencetakan menggunakan printer di luar.
Departemen pencetakan keberatan dengan hal ini. Akhirnya, manajer umum
meminta Anda untuk mempelajari kasus ini dan merekomendasikan apa yang
harus dilakukan.

Ekonomi Teknik 16
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian
Sebagian besar informasi dari departemen percetakan mengungkapkan
tentang biaya, harga, dan informasi keuangan lainnya. Presiden perusahaan
memerintahkan departemen percetakan untuk tidak mengungkapkan informasi
tersebut kepada orang-orang di luar perusahaan.
Tinjauan akuntansi terhadap biaya menunjukkan tidak ada yang aneh. Biaya
yang dibuat oleh departemen percetakan mencakup tenaga kerja langsung, bahan
dan persediaan, dan overhead. Alokasi biaya tidak langsung merupakan prosedur
umum dalam sistem akuntansi biaya, tetapi dapat berpotensi menyesatkan, seperti
diskusi di atas.

Departemen percetakan Pencetakan dengan


printer luar
1000 Copy 3000 Copy 1000 copy 3000 copy
Tenaga kerja langsung $ 7.60 $228.00
Bahan 9.80 294.00 $22.95 $688.50
Overhead 9.05 271.50
$26.45 $793.50 $22.95 $688.50

Departemen distribusi akan bisa mengurangi biayanya dari $ 793,50 menjadi


$ 688,50 jika menggunakan printer luar. Jika seperti itu, berapa biaya departemen
percetakan akan turun? Mari kita periksa masing-masing komponen biaya:
1) Tenaga Kerja Langsung. Jika departemen percetakan selama ini harus bekerja
lembur, maka kerja lembur harus bisa dikurangi atau dihilangkan. Asumsikan
tidak ada kerja lembur, berapa biaya yang dapat dihemat? Tampaknya tidak
mungkin. tenaga kerja di department percetakan dihilangkan bahkan jam
kerjanyapun tidak bisa diturunkan menjadi kurang dari 40 jam kerja per minggu.
Dengan demikian, meskipun ada potensi penghematan sebesar $ 228, namun
itu tidak dilakukan karena tidak ada pengurangan tenaga kerja langsung.
2) Bahan baku dan bahan pendukung. Ada potensi untuk dapat melakukan
penghematan sebesar $ 294 jika pencetakan dilakukan di luar.

Ekonomi Teknik 17
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

3) Biaya Overhead. Karena tidak ada pengurangan tenaga kerja di departemen


percetakan maka overhead bulanan sebesar $ 5.000 juga tidak bisa diturunkan.
(Sebenarnya, tentu saja ada sedikit pengurangan dalam departemen
pencetakan, karena adanya penurunan beban bekerja.)
Perusahaan akan menghemat $ 294 dari bahan baku dan bahan pendukung
dan tidak bisa menghemat $228 untuk tenaga kerja jika pencetakan pengumuman
tidak lagi dilakukan di departemen percetakan. Jika seandainya tenaga kerja di
department pencetakan dapat dihilangkan, maka maksimum penghematan yang
dapat dilakukan adalah $ 294 + 228 = $ 525. Jika departemen distribusi mencetak
di luar maka akan memerlukan biaya sebesar $ 688,50 per bulan. Penghematan
yang dapat dilakukan jika tidak melakukan pencetakan di departemen percetakan
tidak melebihi dari $522, dan mungkin hanya sebesar $ 294. Maka secara
keseluruhan hasilnya akan meningkatkan pengeluaran biaya bagi perusahaan jika
pencetakan dilakukan di luar. Oleh karena itu departemen distribusi tidak diijinkan
untuk melakukan pencetakan di luar.

Contoh 1-3.
Sepasang suami-istri Linda dan Gary dihadapkan dengan peluang untuk
mengganti mobilnya di mana faktor bunga dapat diabaikan. Mobil tua yang dimiliki
Gary saat ini rata-rata menghabiskan bahan bakar sebanyak 10 mil per galon (mpg)
dapat ditukar dengan mobil lain yang pemakaian bahan bakarnya sebesar 15 mpg.
Alternatif lain, mobil Linda yang pemakaian bahan bakarnya 25 mpg dapat ditukar
dengan kendaraan hibrida baru yang rata-rata pemakaian bahan bakarnya 50 mpg.
Jika mereka berdua mengendarai kedua mobil tersebut dengan jarak 12.000 mil
per tahun dan tujuan mereka adalah untuk meminimalkan konsumsi bahan bakar
tahunan, mobil mana yang harus diganti? milik Jerry atau Linda? Saat ini mereka
hanya mampu mengganti satu mobil.
Penyelesaian
Tukar tambah mobil Gary akan menghemat (12.000 mil/tahun) / 10 mpg -
(12.000 mil/tahun) / 15 mpg = 1.200 galon/tahun - 800 galon/tahun = 400
galon/tahun.
Tukar tambah mobil Linda akan menghemat (12.000 mil/tahun) / 25 mpg -
(12.000 mil/tahun) / 50 mpg = 480 galon/tahun - 240 galon/tahun = 240 galon/tahun.

Ekonomi Teknik 18
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Oleh karena itu, mobil Gary yang harus ditukar supaya dapat lebih menghemat
biaya bahan bakar.

9. Akuntansi dan Studi Ekonomi Teknik


Pada poin 1 menekankan bahwa prinsip dan metodologi ekonomi teknik
diperlukan sebagai landasan untuk pengambilan keputusan. Studi ekonomi teknik
digunakan sebagai landasan bagi investor/pengelola modal dalam membuat
keputusan di waktu sekarang yang berkaitan dengan pengoperasian suatu
proyek/organisasi di masa depan. Jika keputusan untuk berinvestasi telah diambil dan
modal telah diinvestasikan, maka selanjutnya investor dan pengelola modal
menginginkan untuk mengetahui hasil kondisi keuangannya. Oleh karena itu harus
dilakukan prosedur akuntansi sehingga keuangan yang berkaitan dengan investasi
dapat dicatat, dianalisis, disimpulkan dan dinilai kinerja keuangannya. Pada saat yang
sama, melalui penggunaan informasi keuangan yang baik, maka dapat ditentukan
kontrol-kontrol yang diperlukan guna mengarahkan operasional menuju sasaran
keuangan yang diinginkan.

C. Latihan

1. Selama bulan pertama Anda sebagai karyawan di sebuah industri mata bor, Anda
diminta mengevaluasi alternatif mata bor baru yang dirancang menggunakan mesin
bubut. Dalam tugas ini, atasan Anda tidak memberikan informasi tentang alternative
yang ada dan kriteria apa yang harus digunakan. Tugas ini telah pernah diberikan
kepada karyawan lain, namun dia tidak bisa menyelesaikan analisisnya. Informasi
yang diperoleh dari karyawan tersebut adalah sebagai berikut: Mesin bubut tua
berharga $ 350.000 tersedia di gudang dan dapat dimodifikasi oleh bagian teknik
untuk menghasilkan mata bor baru. Untuk modifikasi mesin bubut tersebut
diperkirakan memerlukan biaya sebesar $ 40.000. Diharapkan bahwa mesin bubut tua
tersebut akan dapat memenuhi kapasitas produksi yang diinginkan. Sebuah
perusahaan teknik A, pembuat membuat mesin bubut tujuh tahun yang lalu
menawarkan untuk melakukan modifikasi mesin tersebut dengan biaya $ 60.000.
Sistem pendingin yang digunakan oleh mesin bubut saat ini dianggap tidak aman bagi
lingkungan dan membutuhkan biaya untuk pembuangan limbahnya. Perusahaan
teknik A juga menawarkan mesin bubut baru yang lebih ramah lingkungan dan

Ekonomi Teknik 19
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

kapasitas yang lebih besar dengan harga $ 450.000. Perusahaan ini dapat
menyediakan mesin tersebut sebelum tanggal operasional pabrik mata bor dimulai,
dan bersedia membayar ganti rugi jika mengalami keterlambatan. Perusahaan Anda
telah menyiapkan dana sebesar $ 100.000 untuk memulai produk baru mata bor baru.
Untuk situasi ini:
a. Definisikan masalahnya.
b. Buat daftar asumsi utama yang diperlukan.
c. Buat daftar alternative-alternatif untuk perusahaan teknik A tersebut.
d. Tentukan kriteria untuk evaluasi alternative-alternatif yang tersedia.
e. Buatlah daftar resiko untuk situasi ini
f. Diskusikan pertimbangan nonmoneter apa yang mungkin dapat digunakan dan
akan berdampak pada proses seleksi.
g. Jelaskan bagaimana postaudit dapat dilakukan.
2. Saat belajar untuk ujian akhir ekonomi teknik, Anda dan dua teman lainnya
menginginkan pizza. Anda tidak mempunyai waktu luang untuk membeli pizza sendiri
sehingga harus menggunakan “delivery system” untuk membelinya. Delivery system
menawarkan jasa pembelian pizza setebal 1-1/4-inci, dengan ukuran 20-inci serta
dengan dua pilihan topping seharga $ 15 ditambah pajak penjualan 5% dan biaya
pengiriman $ 1,50 (tidak ada pajak untuk biaya pengiriman). Perusahaan jasa lainyya
"Fred" menawarkan pizza bundar, dalam-piring, yang berdiameter 20 inci. Tebal 1-3/4
inci, termasuk dua topping, dengan biaya $ 17,25 ditambah pajak penjualan 5% dan
biaya pengiriman gratis.
a. Apa yang menjadi masalah pada kasus ini? Sebutkan secara eksplisit dan tepat.
b. Secara sistematis terapkan tujuh prinsip ekonomi teknik untuk masalah yang telah
Anda tentukan pada Bagian (a).
c. Dengan asumsi bahwa satuan ukuran umum Anda adalah dolar (mis., Biaya),
berapakah harga yang lebih baik untuk mendapatkan pizza berdasarkan kriteria
meminimalkan biaya per unit volume?
d. Kriteria apa yang dapat digunakan untuk memilih pizza mana yang akan dibeli?
3. Dalam perancangan sebuah “cold storage” dibutuhkan isolator untuk dinding yang
dapat mentransfer panas sebesar 25.000 joules/jam/m2, pada kondisi perbedaan
temperatur 30oC. Ada dua jenis isolator dengan spesifikasi sebagai berikut.

Ekonomi Teknik 20
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

a. Isolator berbahan rock wool yang mempunyai tingkat conductivity 140 harganya
130 rb rupiah/m3.
b. Isolasi berbahan foamed dengan tingkat conductivity 110, harga 140 rb rupiah/
m3.
Persamaan konduksi: Q = (k.Δ T)/L
Dimana Q: heat transfer
k: conductivity
Δ T: perbedaan temperatur dinding dengan fluida
L: ketebalan bahan isolasi
Tentukan bahan isolator mana yang direkomendasikan untuk dipilih?
4. Manakah dari masalah berikut yang paling cocok untuk dianalisis dengan analisis
ekonomi teknik?
a. Piring dijual dengan harga $ 3 per lusin. Sindy seorang ibu rumah tangga harus
memutuskan apakah akan membeli beberapa lusin piring dengan harga yang lebih
murah.
b. Seorang wanita memiliki uang sebanyak $ 150.000 di rekening giro bank dengan
tidak memperoleh bunga. Dia dapat dapat memindahkan dana tersebut dengan
segera ke produk perbankan lainnya dengan memperoleh bunga seperti yang
diinginkan. Sebagai alternative dia dapat menginvestasikan dalam sebuah rencana
bisnis yang akan dimulai seminggu lagi serta akan dapat memberikan keuntungan
dengan tingkat pengembalian 0,15% lebih tinggi dari bunga perbankan.
c. Joe memundurkan mobilnya dan menabrak sebuah pohon, sehingga mobilnya
rusak. Dia memiliki asuransi mobil yang akan membayar biaya perbaikannya.
Tetapi jika dia mengajukan klaim untuk pembayaran, maka pihak asuransi akan
mengubah peringkat "pengemudi yang baik" menjadi turun dan akan
membebankan biaya yang lebih besar untuk asuransi mobil di masa depan.
5. Seorang petani harus memutuskan kombinasi yang mana dari benih, air, pupuk, dan
pengendalian hama yang paling menguntungkan untuk musim tanam tahun
mendatang. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Perguruan tinggi setempat
diperoleh informasi sebagai berikut:
Rencana Biaya per hektar Penerimaan
per hektar

Ekonomi Teknik 21
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

A $ 600 $ 800
B 1500 1900
C 1800 2250
D 2100 2500
Dengan informasi seperti pada Tabel di atas, pilihan mana yang sebaiknya diambil
oleh petani, jelaskan.

D. Daftar Pustaka

Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th Edition,
New Jersey, USA, Pearson Education, Inc., Chapter 1.
Newman, D.G., Eschenbach, T.G., Lavelle, J.P. (2004). “Engineering Economic
Analysis”, 9th edition, New York, Oxford, Oxford University Press, Chapter 1.
Peters, M. A. and Timerhause, K.D. (1985). “Plant Design and Economics for Chemical
Engineers”, 6th Edition, Singapore, Mc Graw Hill Inc., Chapter 1.
Blank , L.P. E. and Tarquin , A.P.E. (2012). Engineering Economy, 7th edition, The
McGraw-Hill Companies, Chapter 1.

Ekonomi Teknik 22
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 2

PENGEMBANGAN DESAIN PROSES DAN KONSEP BIAYA

A. Tujuan Pembelajaran

Pokok bahasan pada bab ini adalah memahami langkah-langkah dalam


pengembangan desain proses yang meliputi tahapan-tahapan desain suatu pabrik
hingga proses operasional, jenis-jenis desain jenis-jenis diagram alir dan contoh
membuat desain pendahuluan. Dalam bab ini juga dijelaskan tentang jenis-jenis biaya
yang sering digunakan dalam ekonomi teknik yang merupakan hal mendasar untuk
melakukan analisis ekonomi. Setelah belajar materi pada pertemuan ini, mahasiswa
mampu memahami struktur biaya investasi dan mampu memperkirakan biaya investasi
untuk pendirian suatu industri.

B. Uraian Materi

1. Pengembangan Desain Proses


a. Proses Desain Teknik Kimia
Dalam era modern, seorang insinyur kimia dituntut tidak hanya memahami
ilmu-ilmu dasar dan ilmu teknik yang terkait seperti termodinamika, kinetika reaksi,
teknologi komputer dan lain-lain, namun juga harus memiliki kemampuan dalam
mengaplikasikannya untuk tujuan mencapai sesuatu yang bermanfaat bagi
masyarakat. Dalam kerangka aplikasi ini, insinyur kimia harus mampu membuat
suatu desain proses dan memahami implikasi ekonominya.
Terminologi desain pabrik, baik yang berupa pendirian pabrik baru,
pengembangan maupun modifikasi pabrik yang ada mencakup semua aspek
teknik dan ekonomi. Seorang Teknik Kimia akan terlibat dalam desain
perancangan peralatan, pengembangan proses, tata letak pabrik dan juga evaluasi
ekonominya serta bidang lainnya. Karena melibatkan banyak tugas desain, maka
seorang Teknik Kimia yang menanganinya disebut sebagai design engineer. Di sisi
lain, seorang Teknik Kimia yang berspesialisasi dalam aspek ekonomi teknik sering
disebut sebagai cost engineer. Dalam banyak hal, istilah process engineering akan
selalu mengaitkan antara proses dengan ekonomi, sedangkan istilah process

Ekonomi Teknik 23
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

design merupakan proses mendesain peralatan dan fasilitas yang diperlukan oleh
industri. Pada Bab ini akan menguraikan tentang tahap-tahap yang diperlukan
untuk mengembangkan proses desain mulai tahap awal hingga pabrik beroperasi.

2. Jenis Desain
Proses desain merupakan serangkaian tahapan yang dilakukan untuk
menciptakan produk dan proses. Untuk mendesain pabrik baru, mengembangkan
ataupun memodifikasi pabrik yang sudah ada membutuhkan penerapan prinsip dan
teori teknik yang dikombinasikan dengan kebutuhan praktis pabrik sehingga
merupakan masalah yang kompleks. Dalam membangun pabrik tentunya yang
diinginkan adalah pabrik dapat beroperasi seperti yang direncanakan dan
memberikan keuntungan bagi pemilik modal dan pihak lainnya.
Proses desian merupakan salah satu bagian yang penting untuk dalam tahap
studi awal ini. Dalam pelaksanaan proyek, jenis desain dapat dibagi ke dalam
klasifikasi berikut, tergantung dari keakuratan dan detail desain yang diperlukan:
a. Desain pendahuluan (pre-liminary design, quick-estimates design)
b. Desain perkiraan-rinci (Detail-estimate design)
c. Desain rinci (Detailed design)
Desain Pendahuluan (pre-liminary design). Biasanya digunakan sebagai
langkah awal untuk menentukan apakah proyek dapat berlanjut atau tidak. Pada
tahap ini dibuat perkiraan proses dan perkiraan biaya secara kasar. Jika hasil desain
awal menunjukkan bahwa pekerjaan dapat dilanjutkan maka masuk ke tahap
berikutnya, yaitu desain perkiraan-rinci (Detail-estimate design).
Perkiraan-rinci (Detail-estimate design). Pada tahap ini potensi untung-rugi
dari proyek dianalisis dan dihitung lebih rinci. Namun demikian spesifikasi peralatan
yang rinci dan detail ruangan belum dibuat. Faktor-faktor berikut harus dibuat tetapi
tidak perlu terlalu detail:
a. Proses produksi
b. Neraca bahan dan energi
c. Rentang suhu dan tekanan
d. Spesifikasi bahan baku dan produk
e. Yield, laju reaksi, dan siklus waktu
f. Bahan konstruksi

Ekonomi Teknik 24
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

g. Kebutuhan utilitas
h. Lokasi pabrik
Jika desain perkiraan rinci (Detail-estimate design) menunjukkan bahwa proyek
yang diusulkan dapat dilanjutkan maka langkah terakhir adalah membuat desain rinci
(Detailed design).
Desain rinci (Detailed design). Sebelum masuk ke tahap konstruksi pabrik,
desain rinci (Detailed design) harus dibuat terlebih dahulu. Spesifikasi alat, termasuk
komponen-komponen peralatan, ditampilkan secara lengkap dan perhitungan biaya
disusun seakurat mungkin berdasarkan penawaran harga. Termasuk dalam bagian
detailed design adalah cetak biru dan informasi lengkap yang digunakan sebagai
acuan dalam membangun pabrik.

3. Tahapan Desain Pabrik


Untuk membangun sebuah pabrik diperlukan serangkaian tahapan yang
cermat. mulai dari desain hingga ke tahap operasional pabrik. Tahapan-tahapan
tersebut digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1. Tahapan pengembangan proses desain pabrik


(Sumber: Towler & Sinnott, 2013)

4. Tujuan Desain (Kebutuhan)


Proyek-proyek teknik dapat dibagi menjadi tiga jenis:
a. Pengembangan proses baru.

Ekonomi Teknik 25
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

b. Kapasitas produksi baru untuk memenuhi pertumbuhan penjualan.


c. Modifikasi dan peningkatan pabrik yang telah ada.
Dalam desain proses kimia yang kebutuhan adalah kebutuhan masyarakat terhadap
produk.

5. Menetapkan Dasar Desain (Pengumpulan Data)


Langkah paling penting dalam memulai desain proses adalah menerjemahkan
kebutuhan pelanggan ke dalam basis desain. Basis desain adalah pernyataan yang
lebih tepat dari masalah yang harus dipecahkan. Basis desain biasanya mencakup
kapasitas produksi dan spesifikasi produk utama, termasuk informasi tentang kendala
yang dapat mempengaruhi desain, seperti:
a. Informasi tentang kemungkinan proses dan sistem unit yang akan digunakan
b. Standar desain nasional, lokal atau perusahaan yang harus diikuti
c. Detail bahan baku yang tersedia
d. Informasi tentang lokasi yang potensial tempat pabrik akan didirikan, termasuk data
iklim, kondisi seismik, dan ketersediaan infrastruktur
e. Informasi tentang kondisi, ketersediaan, dan harga terkait dengan utilitas yang
diperlukan seperti bahan bakar (gas), uap, air pendingin, udara proses, air proses,
dan listrik.

6. Mengumpulkan Alternatif Desain (Solusi)


Hal ini merupakan kreatifitas dari proses desain. Bagian ini berkaitan dengan
mengumpulkan/membuat berbagai alternatif solusi untuk dilakukan analisis, evaluasi,
dan seleksi.
Sumber kreatifitas dalam menghasilkan alternatif solusi:
a. Pengalaman masa lalu
b. Percobaan dan pengujian metode

7. Pembuatan dan Pengujian Model


Ketika alternatif desain telah dibuat, maka harus diuji kesesuaian dengan tujuan.
Setiap konsep desain harus memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Di bidang teknik
kimia, pembuatan desain biasanya sangat mahal (dikenal sebagai ‘prototyping’).
Sebagai gantinya, dapat dilakukan dengan membuat model matematika yang
biasanya dalam bentuk simulasi komputer dari proses di reaktor, dan peralatan utama

Ekonomi Teknik 26
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

lainnya. Dalam beberapa kasus, pembuatan model memerlukan pilot plant atau
fasilitas lain untuk memprediksi kinerja pabrik dan mengumpulkan data desain yang
diperlukan.
Jika data desain atau model yang diperlukan tidak ada, maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengumpulkan data dan membangun model baru. Setelah semua
data telah dikumpulkan dan model dari proses telah dibuat, maka tahap selanjutnya
menentukan spesifikasi dan biaya peralatan. Pada tahap ini akan terlihat jika ada
desain yang tidak ekonomis sehingga dapat ditolak dan tidak dilakukan analisis lebih
lanjut. Desain yang masih memenuhi kebutuhan pelanggan dilajutkan ke tahap
evaluasi.

8. Evaluasi, Optimasi, dan Seleksi Ekonomi


Setelah diperoleh beberapa alternative desain yang memenuhi persyaratan
awal, maka dilanjutkan proses pemilihan untuk memperoleh desain terbaik. Kriteria
utama untuk pemilihan desain biasanya adalah kinerja ekonomi, namun faktor-faktor
yang lain seperti keselamatan dan dampak lingkungan juga dapat menjadi faktor yang
penting. Evaluasi ekonomi biasanya memerlukan analisis modal dan biaya operasi
yang dilanjutkan dengan evaluasi ekonomi menggunakan laju pengembalian modal
(ROI).
Kegiatan analisis ekonomi produk atau proses juga dapat digunakan untuk
mengoptimalkan desain. Setiap desain biasanya memiliki beberapa pilihan variasi
yang memenuhi kriteria ekonomi untuk kondisi tertentu. Misal, tingkat recovery panas
merupakan proses pertukaran panas dengan membandingkan biaya energi dan biaya
alat penukar panas (biasanya dinyatakan sebagai biaya area pertukaran panas). Di
daerah di mana biaya energi mahal, maka desain alat penukar panas yang lebih
menarik adalah yang memiliki luas permukaan pertukaran panas yang tinggi guna
memaksimalkan pengambilan panas. Namun di daerah di mana biaya energi rendah,
mungkin lebih ekonomis untuk menggunakan lebih banyak bahan bakar dan
mengurangi biaya modal pabrik.
Jika semua alternatif desain telah dioptimalkan, desain terbaik dapat dipilih. Jika
terdapat beberapa desain yang mempunyai kinerja ekonomi yang mirip, maka dipilih
desain yang paling aman atau yang memiliki rekam jejak komersial terbaik.

Ekonomi Teknik 27
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

9. Desain Rinci dan Pemilihan Peralatan


Spesifikasi peralatan yang rinci seperti reaktor, alat penukar panas, pompa, dan
instrumen perlu dibuat. Selama tahap desain rinci masih memungkinkan terjadinya
beberapa perubahan desain, dan perlu dilakukan optimasi yang berkelanjutan.
Perubahan desain harus diikuti dengan perubahan struktur biaya proyek. Perubahan
desain rinci biasanya hanya fokus pada pemilihan peralatan, bukan pada perubahan
pada diagram alir. Sebagai contoh, perlu diputuskan apakah akan menggunakan alat
penukar panas U-tube atau floating head, atau apakah akan menggunakan tray atau
packing untuk kolom distilasi.

10. Pengadaan, Konstruksi, dan Operasi


Ketika detail desain telah selesai, maka pengadaan peralatan dapat dilakukan
dan pabrik dapat dibangun. Pengadaan dan konstruksi biasanya dilakukan oleh
perusahaan EPC (Engineering, Procurement and Construction) kecuali untuk proyek
yang kecil. Perusahaan EPC biasanya menangani beberapa proyek yang berbeda
setiap tahun, sehingga dapat melakukan pemesanan dalam jumlah besar untuk
barang-barang yang sama sekaligus. Hal ini tentunya akan mendapatkan diskon.
Perusahaan EPC biasanya juga memiliki banyak pengalaman dalam bidang
konstruksi, inspeksi, pengujian, dan pemasangan peralatan. Oleh karena itu
perusahaan EPC biasanya dapat membuat kontrak untuk pembangunan pabrik
dengan biaya yang lebih murah (biasanya juga lebih cepat) daripada jika harus
dibangun sendiri. Akhirnya, jika pabrik selesai dibangun maka operasional produksi
dapat dimulai. Para engineering desain akan banyak terlibat selama proses startup
dan problem solving pabrik baru.

11. Diagram Alir


Di industri, insinyur kimia akan berhadapan dengan berbagai diagram alir proses
kimia. Proses-proses ini sering melibatkan zat dengan reaktifitas kimia yang tinggi,
toksisitas tinggi, dan korosifitas tinggi yang beroperasi pada tekanan dan temperatur
tinggi. Karakteristik ini dapat menyebabkan berbagai konsekuensi yang dapat
berpotensi serius, seperti ledakan, kerusakan lingkungan, dan ancaman terhadap
kesehatan manusia. Oleh karena itu sangat penting untuk menghindari kesalahan
atau kelalaian yang ditimbulkan dari komunikasi yang salah antara orang dan/atau
kelompok yang terlibat dalam desain dan operasi. Informasi visual merupakan cara

Ekonomi Teknik 28
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

paling jelas dan efektif dalam menggambarkan proses sehingga tidak disalahartikan.
Oleh karena itu sangat penting insinyur kimia dapat membuat diagram proses yang
sesuai serta mampu menganalisis dan menafsirkan diagram yang disiapkan oleh
orang lain. Diagram alir dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) kualitatif: diagram alir
hanya menunjukkan aliran bahan, unit operasi yang digunakan, peralatan penting,
dan informasi khusus terkait dengan tekanan dan temperature, (2) kuantitatif: diagram
alir dilengkapi dengan jumlah bahan yang digunakan dalam proses, (3) kombinasi
secara rinci, diagram alir yang menunjukkan gabungan keduanya secara rinci.
Ada tiga jenis diagram alir yang penting bagi insinyur teknik kimia, yaitu: (1)
diagram alir blok (block flow diagram, BFD), (2) diagram alir proses (process flow
diagram, PFD), dan (3) diagram perpipaan dan instrumentasi (pipping and instrument
flow diagram, P&ID). Jenis-jenis diagram alir dijelaskan sebagai berikut:
a. Diagram alir blok (Block Flow Diagram; BFD)
1) Menggambarkan proses dalam bentuk yang sederhana
2) Tidak digambarkan secara rinci
3) Tidak menggambarkan bagaimana proses tertentu akan dilakukan

Kapan BFD digunakan?


1) Dalam studi survei
2) Proses pembuatan proposal
3) Diskusi ide tentang proses

Contoh diagram alir proses blok ditunjukkan pada Gambar 2.2 di bawah ini.
Toluena dan hidrogen direaksikan dalam reaktor untuk menghasilkan benzena dan
metana. Reaksi berjalan tidak sempurna. Gas keluar reaktor selanjutnya
dipisahkan di gas separator. Gas yang tidak terkondensasi dibuang dan produk
benzena yang masih bercampur dengan toluena yang tidak bereaksi selanjutnya
dipisahkan dengan cara distilasi. Toluena di-recycle ke reaktor dan benzena
ditampung sebagai produk.

Ekonomi Teknik 29
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 2.2. Diagram alir blok proses untuk produksi


benzene (Sumber: Turton, et.al., 2009)

b. Diagram Alir dengan Gambar/symbol (Pictorial Flowsheet)


Diagram alir ini menampilkan peralatan menggunakan gambar/symbol
sesuai dengan acuan. Jenis dari diagram alir ini adalah:
1) Diagram Alir Proses (Process Flow Diagram; PFD)
PFD merupakan diagram alir yang disederhanakan dari unit proses
tunggal, unit utilitas atau modul proses lengkap. Tujuan dibuat PFD adalah untuk
memberikan pemahaman awal tentang sistem proses yang hanya menunjukkan
item peralatan utama, pipa utama dan instrumen penting, valve kontrol. PFD
juga menunjukkan variabel operasi, seperti aliran massa, suhu dan tekanan,
yang ditabulasikan di berbagai titik dalam sistem.
PFD adalah berisi informasi tentang:
a) Kondisi proses dan data fisik dari aliran proses utama.
b) Peralatan proses utama dengan data desain.
c) Jalur Proses Utama.
d) Neraca massa (material).
e) Keseimbangan panas (jika ada).
2) Diagram Perpipaan dan Instrumentasi (Piping & Instrument Diagram; P & ID)
(diagram alir mekanis)

Ekonomi Teknik 30
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Diagram P&ID menunjukkan pengaturan peralatan proses, perpipaan,


pompa, instrumen, valve, dan alat kelengkapan lainnya. Informasi yang
ditampilkan dalam diagram ini meliputi:
a) Semua peralatan proses diidentifikasi dengan nomor peralatan.
b) Semua pipa diidentifikasi oleh ukuran garis, kode bahan, dan nomor baris.
c) Semua katup dengan ukuran dan nomor yang diidentifikasi.
d) Kelengkapan.
e) Semua pompa diidentifikasi dengan nomor kode yang sesuai.
f) Semua loop kontrol dan instrumen.
3) Diagram Alir Utilitas (Process Engineering Utility Flow diagram; PEUFD)
PEUFD adalah dokumen yang berisi informasi tentang pengaturan
masing-masing sistem utilitas dan koneksi sistem kelistrikan. Dokumen ini
digunakan untuk merangkum dan merinci keterkaitan utilitas seperti udara, air
(berbagai jenis), uap (berbagai jenis), media transfer panas, proses ventilasi dan
pelepasan gas, safety relief blow-down,dll., dengan proses. Gambar detail
sering kali terlalu kompleks untuk digabungkan sehingga perlu disiapkan secara
terpisah. Pada umumnya sebagai unit pentuk proses produksi selalu
membutuhkan utilitas seperti air, udara dan tenaga listrik. Air dapat digunakan
baik untuk proses, atau untuk pendinginan dan/atau produksi uap. Udara juga
dapat digunakan dalam proses atau untuk aplikasi instrumen. Tenaga listrik
tentu saja digunakan pada berbagai titik dalam proses dan di seluruh lokasi.
Oleh karena itu diperlukan diagram yang menunjukkan aliran dan pemanfaatan
setiap utilitas. PEUFD harus menyatakan karakteristik dan angka konsumsi dari
utilitas tertentu yang terkait.

4) Diagram Alir Proses Keselamatan (Process Safeguarding Flow Diagram; PSFD)


PSFD adalah dokumen yang menyediakan informasi tentang:
a) Jenis dan tingkat proteksi yang ada pada peralatan terpasang dan
hubungannya dengan keselamatan pabrik secara keseluruhan.
P&ID berisi semua informasi yang diperlukan untuk PSFD; namun,
PSFD lebih fokus pada perlindungan jika terjadi kondisi ekstrim dan langkah-
langkah yang harus diambil untuk melindungi personel dan lingkungan.
Berikut contoh-contoh dari diagram alir pictorial:

Ekonomi Teknik 31
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 2.3. Diagram alir proses (PFD) (kombinasi) untuk produksi benzena melalui
hidrodealkilasi toluene (Sumber: Turton, et.al., 2009)

Ekonomi Teknik 32
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 2.4. Diagram alir proses dan Instrumentasi (P&ID) (Sumber:


www.kau.edu.sa)

Gambar 2.5. Diagram alir untuk utilitas (Sumber: www.kau.edu.sa)

Ekonomi Teknik 33
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 2.6. Diagram alir engineering P&ID (Sumber: www.kau.edu.sa)

12. Desain Pendahuluan (Preliminary design)


Untuk lebih memahami proses desain, berikut diberikan contoh dalam
menentukan langkah-langkah penting yang diperlukan untuk menyiapkan desain
pendahuluan.

a. Pernyataan masalah

Sebuah perusahaan perminyakan melakukan reorganisasi dan manajemen


yang baru telah memutuskan bahwa perusahaan harus mendiversifikasikan
operasinya ke bidang petrokimia agar tetap kompetitif. Divisi riset dan
pengembangan perusahaan menyarankan bahwa area yang sangat prospektif
menjanjikan di bidang petrokimia adalah dalam pengembangan dan pembuatan
deterjen sintetis yang dapat terurai secara alami. Bahan baku berupa intermediate
hidrokarbon saat ini tersedia di kilang. Hasil survei oleh divisi pemasaran
menunjukkan bahwa perusahaan berpotensi untuk mengisi 2,5 persen dari pasar
deterjen jika pabrik dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 15 juta pound

Ekonomi Teknik 34
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

dibangun. Untuk membuat gambaran perbandingan investasi kepada manajemen,


kelompok desain diinstruksikan untuk membuat studi desain pendahuluan dan
perkiraan biaya yang diperlukan untuk membangun pabrik deterjen sintetik non-
biodegradable dan pabrik deterjen sintetik yang biodegradable.

b. Survei literatur

Hasil survei literatur menunjukkan bahwa mayoritas deterjen non-


biodegradable adalah alkyl benzene sulfonate (ABS). Secara teoritis, ada lebih dari
80.000 benzen alkil isomer dengan molekul C10 hingga C15 untuk rantai samping
alkil. Berdasarkan biaya, penggunaan dodecana (propylen tetramer) sebagai
bahan baku untuk ABS lebih menguntungkan.
Ada banyak skema yang berbeda untuk proses produksi ABS. Sebagian
besar skema merupakan modifikasi proses yang ditunjukkan pada Gambar 11
untuk produksi natrium dodecylbenzene sulfonate. Deskripsi singkat proses adalah
sebagai berikut:
1) Reaksi dodecana dengan benzena dengan katalis aluminium klorida (alkilasi)
2) Fraksinasi dari campuran kasar yang dihasilkan untuk memperoleh kembali
dodecylbenzene.
3) Sulfonasi dari dodecylbenzena.
4) Netralisasi asam sulfonat dengan soda kaustik.
5) Pencampuran slurry yang dihasilkan dengan "builder agent" dan pengeringan.

c. Deskripsi proses

Dodecena diumpankan ke dalam rektor yang berisi benzena dan aluminium


klorida. Campuran reaksi diaduk dan didinginkan untuk mempertahankan suhu
reaksi maksimum yaitu pada 115°F. Benzena berlebih digunakan untuk menekan
pembentukan produk samping. Kebutuhan aluminium klorida adalah 5 hingga 10%
berat dodecana. Setelah pemisahan lumpur aluminium klorida, campuran reaksi
difraksinasi untuk memperoleh kembali benzena yang berlebih (dan diumpankan
kembali ke reaktor), hidrokarbon alkil alkil fraksi ringan, dodesilbenzena, dan
hidrokarbon alkilaril fraksi berat.

Ekonomi Teknik 35
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Sulfonasi dodesilbenzena dapat dilakukan secara kontinyu atau batch


dengan berbagai kondisi operasi menggunakan asam sulfat (100 persen), oleum
(biasanya 20 persen SO3), atau belerang trioksida anhidrat. Suhu sulfonasi yang
optimal biasanya berkisar antara 100 hingga 140°F tergantung pada konsentrasi
asam yang digunakan, desain mekanis peralatan, dll. Penghilangan asam sulfat
sisa dari asam sulfonat dilakukan dengan menambahkan air untuk mengurangi
konsentrasi asam sulfat menjadi sekitar 78 persen. Pengenceran ini akan
menghasilkan bubur yang memiliki sekitar 85 persen zat aktif berdasarkan
kandungan padatannya, yang dilanjutkan dengan proses netralisasi. Kandungan
bahan inert yang berupa Na2SO4 dalam produk akhir merupakan parameter yang
sangat penting.
Selanjutnya asam sulfonat dinetralkan dengan 20 sampai 50 persen larutan
soda kaustik hingga pH 8 pada suhu sekitar 125°F. "Chemical Builder" seperti
trisodium fosfat, tetrasodium pirofosfat, natrium silikat, natrium klorida, natrium
sulfat, karboksimetil selulosa, dll., ditambahkan untuk meningkatkan sifat detersif,
pembasahan, atau sifat lain yang diinginkan dalam produk jadi. Produk kering
berbentuk “flake” akan diperoleh setelah dilakukan pengeringan dalam alat
pengering drum atau berbentuk bubuk jika dikeringkan menggunakan alat spray
drying.
Reaksi yang terjadi dalam proses adalah sebagai berikut.
Alkilasi:
AlC
C6H6 + C12H24 l3 C6H5 .C12H25
Sulfonasi:
C6H5 .C12H25 + H2SO4 C12H25 .C6H4.SO3H + H2O
Penetralan:
C12H25 .C6H4.CO3H + NaOH C12H25 .C6H4.SO3Na + H2O
Berdasarkan literatur, pada tahap alkilasi diperoleh yield 85 hingga 95 persen
langkah alkilasi, sedangkan untuk proses sulfonasi yield yang diperoleh secara
substansial 100 persen, dan untuk tahap netralisasi adalah 95 persen atau lebih
besar lagi. Ketiga tahap reaksi bersifat eksotermis oleh karena itu pada reaktor
diperlukan pendinginan dalam jaket sehingga reaksi dapat dipertahankan pada
kondisi reaksi isothermal.

Ekonomi Teknik 36
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Dari literatur diperoleh bahwa data laboratorium untuk tahap sulfonasi


dodesilbenzena, dibutuhkan kondisi sebagai berikut:
1) Sulfonasi akan terjadi secara sempurna jika rasio oleum 20 persen terhadap
dodesilbenzena yang digunakan adalah 1,25.
2) Penghilangan asam sulfat sisa di dalam tangki netralisasi dilakukan dengan
menambahkan 0,244 lb air untuk setiap 1,25 lb oleum 20 persen yang
ditambahkan pada tahap sulfonasi.
3) Penambahan berlebih 25 persen dari larutan NaOH 20 persen disarankan pada
tahap netralisasi.
Kondisi proses ini, seperti yang dilaporkan dalam literatur, bervariasi
tergantung pada prosedur proses yang dipilih.

Gambar 2.7. Diagram alir kualitatif produksi sodium dodesilbezena


sulfonat (Sumber: Peters and Timmerhause, 1985)

Ekonomi Teknik 37
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

d. Membuat Neraca Bahan dan Energi

Hasil perhitungan neraca bahan ditampilkan dalam diagram alir kuantitatif


pada gambar 2.8.

Gambar 2.8. Diagram alir kuantitatif produksi sodium dodesilbezena


sulfonat (Sumber: Peters and Timmerhause, 1985)

e. Membuat Spesifikasi dan Pemilihan Alat

Contoh hasil perhitungan untuk spesifikasi peralatan ditampilkan pada Tabel


2.1.

Ekonomi Teknik 38
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tabel 2.1. Spesifikasi peralatan untuk unit alkilasi (Sumber: Peters and
Timmerhause, 1985)

f. Evaluasi Ekonomi

Evaluasi ekonomi pada proyek desain dilakukan dengan langkah-langkah


berikut:
1) Estimasi total investasi modal.
Total investasi modal = modal tetap + modal kerja
2) Estimasi total biaya produk tahunan.
Total biaya produk = biaya langsung + biaya tidak langsung
3) Estimasi keuntungan tahunan yang dihasilkan.
Laba bersih tahunan = (total penjualan tahunan - total biaya produk) (1 - tarif
pajak penghasilan)
4) Menggunakan metode estimasi profitabilitas seperti ROI, IRR, PP dan lainnya
untuk mengevaluasi daya tarik proyek yang diusulkan.

Ekonomi Teknik 39
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

13. Konsep Biaya Dalam Ekonomi Teknik


Untuk melakukan analisis ekonomi terdapat berbagai jenis biaya yang harus
digunakan. Biaya-biaya tersebut berbeda dalam frekuensi terjadinya, besarnya, dan
pengaruhnya terhadap studi ekonomi teknik yang dilakukan. Jenis dan definisi dari
beberapa biaya dalam ekonomi teknik adalah sebagai berikut:

a. Biaya Tetap, Biaya Variable, Biaya Marjinal dan Biaya Rata-rata

Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh besarnya output yang
dihasilkan atau aktivitas yang dilakukan. Contoh dari biaya tetap adalah biaya
asuransi dan pajak, manajemen umum dan gaji administrasi, biaya lisensi, dan
biaya bunga atas modal pinjaman. Namun ketika terjadi perubahan yang besar
dalam penggunaan sumber daya, atau ketika terjadi pengembangan atau
penutupan pabrik, biaya tetap dapat berubah.
Biaya variabel adalah biaya yang terkait dengan operasional pabrik yang
besarnya bervariasi tergantung jumlah output atau besarnya aktivitas. Contoh
biaya varibel adalah biaya bahan dan tenaga kerja yang digunakan dalam suatu
produksi atau layanan, karena biaya tersebut dipengaruhi oleh jumlah unit output,
meskipun biaya per unit tetap sama.
Biaya Marjinal adalah peningkatan biaya total yang diperlukan untuk
menghasilkan satu unit berikutnya dari output produksi atau layanan. Jika
perusahaan memproduksi 1.000 unit, biaya tambahan yang diperlukan untuk
peningkatan output menjadi 1.001 unit adalah biaya marginal. Biaya marginal
digunakan untuk menentukan biaya input tambahan yang diperlukan untuk
menghasilkan tiap unit output berikutnya. Biaya marjinal digunakan untuk
memutuskan apakah unit tambahan harus dihasilkan, dibeli atau dilakukan. Karena
biaya tetap tidak berubah ketika ada tambahan biaya output, maka biaya marginal
mencerminkan perubahan hanya pada biaya variabel.
Biaya rata-rata adalah total biaya dibagi dengan jumlah produk/layanan
yang dihasilkan. Dalam membuat keputusan digunakan biaya rata-rata untuk
menggambarkan secara keseluruhan biaya dari investasi yang dinyatakan dalam
basis satuan per unit.

Ekonomi Teknik 40
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 2-1. Biaya marjinal dan rata-rata


Sebuah universitas memberlakukan sistem SKS (Satuan Kredit Semester)
dengan mengenakan biaya sebesar $1800 untuk 12-18 sks yang diambil
mahasiswa setiap semesternya. Biaya tambahan sebesar $120/SKS dikenakan
jika ada tambahan jumlah SKS yang diambil. Berikan gambaran terhadap biaya
marjinal dan biaya rata-rata jika mahasiswa mengambil kurang dari 18 SKS dan
lebih dari 18 SKS.

Penyelesaian
Contoh ini memberikan pemahaman untuk membedakan antara biaya
marjinal dengan biaya rata-rata. Biaya marjinal tergantung dari jumlah SKS yang
diambil mahasiswa. Jika saat ini mengambil 12 hingga 17 SKS, maka penambahan
satu SKS lagi masih gratis. Dalam hal ini biaya marjinal adalah $ 0. Namun, jika
mahasiswa telah mengambil 18 SKS, maka penambahan satu SKS lagi
mengakibatkan biaya marjinal menjadi $ 120.
Biaya rata-rata dapat digambarkan sebagai berikut: Jika mahasiswa hanya
mengambil 12 SKS, maka biaya rata-rata adalah $ 1800/12 = $ 150 per SKS. Jika
mahasiswa mengambil 18 SKS, biaya rata-rata berkurang menjadi $ 1800/18 = $
100 per SKS. Jika mahasiswa mengambil 21 SKS, maka biaya rata-rata adalah [$
1800 + (3 x $ 120) / 21] = $ 102,86 per SKS.

Contoh 2-2. Biaya tetap dan variabel


Seorang pengusaha sedang menghitung rencana bisnis paket wisata untuk
mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di luar kota. Dia berencana untuk
menyediakan transportasi, tiket masuk tempat wisata, dan snack di bus untuk
pelanggannya. Kebutuhan biaya yang diperlukan adalah sebagai berikut: sewa bis
$80, tiket masuk tempat wisata $12.5 per orang, bahan bakar $75, snack $7.5 per
orang, sopir $50 dan pembantu sopir $20.

Ekonomi Teknik 41
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian

Biaya Tetap Biaya Variabel


Sewa bis $80 Tiket masuk $12.50 per orang
tempat wisata
Beli Bahan bakar 75 Snack 7.50 per orang
Pembantu sopir 20
Sopir 50
Sub total $225 $20 per orang

Biaya tetap akan dikeluarkan terlepas dari berapa banyak orang yang
mendaftar untuk paket wisata ini (bahkan jika hanya satu orang yang mendaftar).
Biaya-biaya ini termasuk sewa bus, biaya gas dan bahan bakar, dan biaya untuk
menyewa pengemudi:
Total biaya tetap = 80 + 75 + 20 + 50 = $ 225
Biaya variabel tergantung dari jumlah orang yang mendaftar, yang menunjukkan
tingkat aktivitas. Biaya variabel yang terdiri dari tiket acara dan minuman, dapat
ditulis:
Total biaya variabel = 12.50 + 7.50 = $20/orang
Total Biaya dari Contoh 2-2 dapat dihitung dengan persamaan:

Total biaya = Total biaya tetap + Total biaya variabel


(2.1)

Hubungan antara total biaya, biaya tetap dan biaya variabel ditunjukkan pada
Gambar 2.9. Biaya tetap sebesar $ 3000 adalah sama di seluruh rentang variabel
keluaran x, sedangkan biaya variabel merupakan fungsi linear, namun demikian
biaya variabel bisa juga nonlinier.

Ekonomi Teknik 42
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 2.9. Biaya tetap, variabel dan total biaya

Gambar 2.9 menunjukkan total biaya adalah biaya tetap $ 3000 ditambah
biaya variabel $ 200 per orang untuk jumlah peserta hingga 10 orang dan $ 300
per orang untuk peserta tambahan hingga 5 orang lagi.
Gambar 2.9 juga dapat digunakan untuk menggambarkan biaya marjinal.
Pada volume hingga 10 peserta biaya marjinal adalah $ 200 per orang, sedangkan
pada jumlah peserta di atas 10 orang (hingga 15 orang) biaya marjinal adalah $
300 per orang.
Biaya rata-rata masing-masing adalah (untuk 5 peserta): (3000 + 200 x 5) /
5 = $ 800 per orang, dan untuk 12 peserta: (3000 + 200 x 10 + 300 x 2) / 12 = $
467 per orang.

b. Biaya Hangus (Sunk Cost)

Biaya hangus adalah biaya yang telah terjadi di masa lalu dan tidak memiliki
relevansi lagi terhadap perkiraan biaya dan pendapatan di masa depan. Biaya
hangus sering terjadi untuk semua alternatif, dan bukan bagian dari arus kas masa
depan (prospektif), oleh karena itu diabaikan dalam analisis ekonomi teknik. Biaya
hangus merupakan biaya yang tidak dapat diperoleh kembali sebagai konsekuensi
dari keputusan masa lalu, oleh karena itu tidak relevan lagi digunakan dalam
analisis dan perbandingan alternatif terkait dengan masa depan. Konsep biaya
hangus diilustrasikan dalam contoh sederhana berikut ini. Misalkan Anda

Ekonomi Teknik 43
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

menemukan sebuah rumah yang anda sukai lalu Anda membayar $ 400 sebagai
uang muka yang nantinya akan diperhitungkan dalam harga pembelian sebesar $
15.300. Jika di kemudian hari anda memutuskan untuk mundur dari proses
pembelian, maka uang muka sebesar $ 400 tersebut akan hangus. Biaya ini tidak
bisa dimasukkan ke dalam analisis ekonomi jika Anda ingin melakukan jual-beli
rumah di masa depan.

c. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)

Biaya kesempatan timbul karena ketersediaan sumber daya terbatas,


sehingga peluang untuk menggunakan sumber daya tersebut untuk memperoleh
keuntungan dari alternatif yang lain tidak dapat dilakukan lagi. Oleh karena itu,
biaya peluang merupakan biaya dari peluang terbaik yang ditolak. Contoh: Seorang
mahasiswa yang mengambil cuti kuliah, bekerja di sebuah perusahaan sehingga
mendapat penghasilan sebesar $ 20.000 setahun. Saat ini dia ingin menyelesaikan
kuliahnya yang tinggal satu tahun lagi. Untuk itu dia harus membayar biaya kuliah
$ 5.000 setahun. Jadi biaya kesempatan jika memutuskan untuk melanjutkan
kuliah pada tahun itu adalah $ 25.000 ($ 5.000 merupakan biaya kuliah dan $
20.000 merupakan biaya dari kesempatan hilang).

d. Biaya Berulang dan Tidak Berulang (Recurring and Nonrecurring Costs)

Biaya berulang mengacu pada setiap pengeluaran yang diketahui,


diperkirakan, dan akan terjadi secara berkala. Biaya tidak berulang adalah
pengeluaran tertentu yang terjadi secara tidak teratur pada interval waktu studi
sehingga terkadang sulit untuk merencanakan atau memperkirakan dari perspektif
penganggaran.
Contoh biaya berulang adalah biaya untuk pelapisan ulang jalan raya dan
pemasangan kembali atap gedung. Pengeluaran tahunan untuk pemeliharaan dan
pengoperasian juga merupakan biaya berulang. Contoh biaya yang tidak berulang
adalah biaya pemasangan mesin baru (termasuk modifikasi fasilitas yang
diperlukan), biaya peningkatan peralatan sehingga mengembalikan fungsinya,
biaya perawatan darurat, dan biaya pembuangan atau penutupan yang terkait
dengan penghentian operasi.

Ekonomi Teknik 44
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Dalam ekonomi teknik, analisis biaya berulang dimodelkan sebagai arus kas
yang terjadi secara berkala (seperti setiap tahun atau setiap 5 tahun). Besarnya
dapat diperkirakan, dan dimasukkan dalam analisis biaya keseluruhan. Biaya yang
tidak berulang dapat ditangani dengan mudah jika dapat diperkirakan waktu dan
besarnya. Namun, hal ini tidak selalu mudah dilakukan.

e. Biaya Tambahan (incremental cost)

Biaya tambahan atau pendapatan tambahan (incremental revenue)


adalah biaya (atau pendapatan) tambahan yang dihasilkan dari peningkatan output
sistem oleh satu (atau lebih) unit. Biaya tambahan sering dikaitkan dengan evaluasi
ekonomi untuk mengambil keputusan “go atau no go” dari suatu rencana proyek
yang melibatkan perubahan terbatas pada tingkat output atau aktivitas.

f. Biaya Langsung dan Tak Langsung

Biaya langsung adalah biaya yang dialokasikan terkait langsung dengan


keluaran (output) yang dihasilkan atau aktivitas kerja tertentu. Contoh biaya
langsung adalah: biaya tenaga kerja dan bahan yang terkait langsung dengan
pembuatan suatu produk atau layanan.
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan
dengan keluaran yang dihasilkan atau aktivitas kerja tertentu. Contoh biaya tidak
langsung adalah: biaya umum peralatan, persediaan umum, dan pemeliharaan
peralatan di pabrik.

g. Biaya Overhead dan Biaya Standar

Biaya overhead merupakan biaya operasional yang digunakan untuk


mendukung pabrik agar dapat berfungsi secara efesien. Contoh biaya overhead
adalah biaya untuk listrik, perbaikan umum, pajak properti, dan supervisi.
Biaya standar adalah biaya acuan yang ditetapkan per unit output. Biaya ini
ditetapkan sebelum produksi aktual atau pemberian layanan dilakukan. Biaya
tersebut diestimasi berdasarkan jam kerja langsung, bahan, dan overhead
(dihitung biaya per unit). Biaya standar penting untuk pengendalian biaya dan
fungsi manajemen lainnya. Beberapa kegunaan biaya standar adalah sebagai
berikut:
1) Memperkirakan biaya produksi di masa depan

Ekonomi Teknik 45
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

2) Mengukur kinerja operasi dengan membandingkan biaya aktual per unit dengan
biaya standar per unit
3) Membuat penawaran produk atau layanan kepada pelanggan
4) Menilai progress pekerjaan dan persediaan akhir

h. Biaya Tunai, Non Tunai dan Biaya Buku

Biaya tunai adalah biaya yang melibatkan pembayaran tunai (biaya yang
dinyatakan dalam arus kas), sedangkan biaya non-tunai adalah biaya yang tidak
melibatkan transaksi tunai tetapi tercermin dalam sistem akuntansi sebagai biaya
non-kas.
Biaya buku adalah biaya yang tidak melibatkan pembayaran tunai dan
merupakan biaya recovery atas pengeluaran masa lalu selama periode waktu
tertentu. Contoh paling umum dari biaya buku adalah penyusutan yang dibebankan
untuk penggunaan aset seperti pabrik dan peralatan. Dalam analisis ekonomi
teknik, hanya biaya yang mengalir secara tunai atau berpotensi tunai dengan
perspektif tertentu yang dipertimbangkan dalam analisis. Depresiasi bukan
merupakan arus kas karena bersifat non tunai, namun penting dalam analisis
karena berpengaruh terhadap pajak penghasilan, yang merupakan arus kas.

i. Biaya Siklus Hidup (Life-Cycles Cost)

Biaya ini mengacu pada konsep perancangan produk, barang, dan layanan
secara menyeluruh selama fase siklus hidupnya. Biaya siklus hidup merupakan
penjumlahan seluruh biaya yang terkait dengan produk/layanan selama siklus
hidupnya. Salah satu kegunaan dari konsep biaya siklus hidup adalah untuk
mengetahui efek-efek biaya yang saling berhubungan selama masa hidup suatu
produk/layanan. Siklus hidup suatu mesin dimulai dari identifikasi kebutuhan dan
berakhir dengan mesin tidak digunakan lagi (dibuang). Akhir dari siklus hidup suatu
alat dapat diproyeksikan berdasarkan fungsinya atau nilai ekonominya. Misal, umur
pakai ekonomis sebuah mesin biasanya lebih pendek dari umur fisiknya.
Siklus hidup dari suatu produk/layanan dapat dibagi menjadi dua periode,
yaitu: fase akuisisi dan fase operasi. Fase akuisisi dimulai dengan analisis
kebutuhan atau keinginan ekonomi, konseptual dan pengembangan desain serta

Ekonomi Teknik 46
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

desain rinci, rencana produksi/konstruksi dan akuisisi sumber daya. Fase operasi
meliputi produksi/konstruksi, operasi, distribusi, pemeliharaan serta akhir
penggunaan atau pembuangan. Elemen-elemen dalam biaya siklus dari suatu
produk/layanan dapat berbeda-beda tergantung dari keadaan. Beberapa elemen
yang penting dalam biaya siklus hidup adalah biaya riset dan pengembangan,
biaya konstruksi dan produksi, biaya operasional, pemeliharaan dan perawatan,
biaya penghentian dan pembuangan (disposal cost).

C. Latihan

1. Buat diagram alir proses yang menunjukkan urutan langkah-langkah dalam pendirian
pabrik untuk produksi formaldehid. Buatlah analisis secara rinci poin-poin yang
digunakan dalam pertimbangan di setiap langkah. Proyek dimulai dari ide awal hingga
tahap pabrik dapat beroperasi.
2. Suatu proses untuk membuat suatu produk melibatkan reaksi anatara dua cairan
dalam reaktor yang diaduk secara kontinyu dan selanjutnya campuran dipisahkan
dengan proses distilasi. Reaktan yang tidak bereaksi direcycle. Produk diperoleh
dengan kemurnian yang tinggi sebagai produk bawah dari menara distilasi.
a. Buat diagram alir proses yang menunjukkan proses tersebut.
b. Dengan menggunakan referensi buatlah daftar setiap peralatan dan tabulasikan
informasi bahan kimia yang masuk dan keluar setiap alat.
3. Etilen dapat diproduksi secara komersial menggunakan berbagai proses yang
berbeda. Bahan baku yang digunakan dapat berasala dari refinery gas, etana,
propana, butana, natural gasoline, naphta fraksi ringan dan berat hingga minyak dan
gas serta fraksi yang lebih berat. Buat tiga diagram alir proses yang berbeda untuk
menghasilkan etilen menggunakan bahan baku tersebut diatas. Analisis kelebihan
dan kekurangan dari setiap proses yang dipilih.
4. Pada tahap desain awal dan konseptual proyek, disebut apa perkiraan biaya yang
diperlukan? Berapa tingkat akurasinya?
5. Salah satu metode pembuatan asetaldehida adalah dengan oksidasi langsung etilen.
Proses ini menggunakan larutan katalitik tembaga klorida yang mengandung sedikit
paladium klorida. Reaksi dapat diringkas sebagai berikut:

PdCl
C2H4 + 2CuCl + H2O ----------CH
2 3CHO + 2HCl + 2CuCl

Ekonomi Teknik 47
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

2CuCl + 2HCl + 1/2O2 ---------2CuCl + H2O

Dalam reaksi, PdCl, direduksi menjadi elemen paladium dan HCl, dan
direoksidasi oleh CuCl. Regenerasi katalis CuCl dilakukan dengan oksidasi dengan
oksigen. Langkah-langkah reaksi dan regenerasi dapat dilakukan secara terpisah atau
bersama-sama.
Dalam proses tersebut, 99,8 persen etilena, 99,5 persen oksigen, dan gas hasil
recycle diumpankan ke reaktor vertikal dan dikontakan dengan larutan katalis dengan
kondisi sedikit bertekanan. Air yang menguap selama reaksi akan menyerap panas
eksotermis yang dihasilkan, dan tambahan air diumpankan untuk mempertahankan
konsentrasi larutan katalitik. Gas-gas yang bereaksi ditangkap dengan air dan larutan
asetaldehida yang dihasilkan diumpankan ke kolom destilasi. Gas buang dari
scrubber didaur ulang ke reaktor. Inert dihilangkan dari gas yang didaur ulang dengan
mengalir ke reaktor tambahan untuk meningkatkan konversi etilen.
a. Buat diagram alir proses tersebut sesuai urutan langkah-langkah dalam
pengembangan desain proses pabrik untuk menghasilkan asetaldehida.
b. Analisis harus dilengkapi dengan pertimbangan yang harus dimasukkan di setiap
titik.
c. Informasi tambahan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan evaluasi desain
awal.

D. Daftar Pustaka

Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th Edition,
New Jersey, USA, Pearson Education, Inc., Chapter 2.
Newman, D.G., Eschenbach, T.G., Lavelle, J.P. (2004). “Engineering Economic
Analysis”, 9th edition, New York, Oxford, Oxford University Press, Chapter 2.
Peters, M. A. and Timerhause, K.D. (1985). “Plant Design and Economics for Chemical
Engineers”, 6th Edition, Singapore, Mc Graw Hill Inc., Chapter 2.
Blank , L.P. E. and Tarquin , A.P.E. (2012). Engineering Economy, 7th edition, The
McGraw-Hill Companies, Chapter 15.
Towler, G. dan Sinnott, R. “Chemical Engineering Design: Principles, Practice and
Economics of Plant and Process Design”, 2nd, Elsevier Ltd, 2013. Chapter 9.

Ekonomi Teknik 48
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Turton, R., Bailie, R.C., Whiting, W.B., ShaeiwitzAnalysis, J.A. “Synthesis, and design of
chemical processes”, 3rd ed., Pearson Education, Inc., 2009. Chapter 1.
Process and Plant Design, CHE432, (diakses 10 Mei 2020) tersedia pada
https//:www.kau.edu.sa

Ekonomi Teknik 49
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 3

ESTIMASI BIAYA INVESTASI

A. Tujuan Pembelajaran

Pokok bahasan pada materi ini meliputi klasifikasi estimasi biaya, faktor-faktor yang
mempengaruhi biaya, uraian biaya investasi (investasi modal), estimasi harga peralatan
dan teknik estimasi biaya investasi untuk pendirian suatu pabrik. Setelah mempelajari
materi ini pada pertemuan ini, mahasiswa mampu memperkirakan harga peralatan yang
digunakan dalam untuk pendirian suatu industry dan faktor-faktor yang berpengaruh.

B. Uraian Materi

1. Estimasi Biaya Investasi


Sebuah pabrik dibangun dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka investasi modal diperlukan untuk membangun fasilitas
produksi. Penentuan jumlah biaya investasi yang diperlukan merupakan bagian
penting dari proyek perancangan pabrik. Biaya investasi terdiri dari investasi modal
tetap dan investasi modal kerja. Investasi modal tetap digunakan untuk pembangunan
gedung, pembelian peralatan dan fasilitas pabrik lainnya serta investasi modal kerja
yang digunakan untuk membayar gaji, menyimpan bahan baku dan produk, dan
penanganan bahan-bahan khusus lainnya yang membutuhkan pengeluaran uang
tunai langsung.
Dalam melakukan estimasi biaya akan melibatkan faktor-faktor ekonomi saat ini
dan masa yang akan datang, oleh karena itu, sangat penting untuk membuat estimasi
biaya, manfaat, dan parameter ekonomi lainnya yang kredibel, andal dan akurat
sehingga dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan dengan baik.
Pada bab ini akan diuraikan teknik estimasi biaya yang terkait dengan rencana
investasi modal untuk pendirian pabrik baru.
Estimasi biaya didefinisikan sebagai proses memperkirakan biaya yang
diperlukan untuk mendirikan fasilitas produksi serta operasional untuk memproduksi
suatu produk. Tujuan estimasi biaya adalah untuk mengembangkan proyeksi arus
kas, bukan untuk menghasilkan data yang pasti tentang masa depan, yang tentunya

Ekonomi Teknik 50
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

mustahil. Baik estimasi awal maupun akhir tidak diharapkan bisa tepat, tetapi harus
cukup akurat dan tidak meleset terlalu jauh dalam memperkirakan kebutuhan biaya.
Oleh karena itu estimasi biaya umumnya disajikan dengan rentang kesalahan tertentu
sesuai dengan tingkat estimasinya.
Perencanaan estimasi biaya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti
kapasitas peralatan, persyaratan proses, lokasi, biaya tenaga kerja, dan tingkat
kompleksitas proses. Seluruh parameter penting yang digunakan sebagai acuan
dalam estimasi biaya tersebut dan definisinya akan dijelaskan dalam bab ini sehingga
diharapkan dapat lebih mudah memahami arti dari parameter atau istilah yang
digunakan.
Estimasi biaya memerlukan keahlian khusus tersendiri, dan seorang insinyur
harus mampu membuat estimasi biaya secara kasar untuk memutuskan alternatif
proyek yang akan dipilih dan mampu mengoptimalkan suatu desain. Estimasi biaya
merupakan bagian integral dari proses perencanaan dan desain yang komprehensif
yang membutuhkan partisipasi aktif tidak hanya insinyur teknik tetapi juga personil
dari pemasaran, manufaktur, keuangan, dan manajemen puncak. Hasil estimasi biaya
dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
a. Memberikan informasi yang digunakan untuk keperluan: penetapan harga jual
produk, membuat penawaran, lelang, atau evaluasi kontrak
b. Menentukan apakah suatu produk yang diusulkan layak diproduksi dan dijual
dengan menghasilkan laba (secara sederhana, harga = biaya + laba)
c. Mengevaluasi kebutuhan modal yang diperlukan untuk membangun fasilitas baru,
modifikasi suatu proses atau peningkatan fungsi lainnya
d. Menetapkan tolok ukur dalam upaya untuk peningkatan produktivitas
Dalam estimasi biaya terdapat dua metode pendekatan, yaitu pendekatan “top-
down” dan “bottom-up”. Pendekatan top-down dilakukan berdasarkan data dari proyek
teknik yang sejenis yang telah ada dan selanjutnya digunakan untuk memperkirakan
biaya, pendapatan, dan lainnya untuk proyek saat ini. Penyesuaian data perlu
dilakukan dengan mempertimbangkan faktor inflasi atau deflasi, kapasitas, konsumsi
energi, dan faktor lainnya. Pendekatan ini paling baik digunakan pada awal proses
estimasi ketika alternatif masih perlu dikembangkan dan dievaluasi lebih lanjut.
Pendekatan bottom-up adalah metode estimasi biaya yang lebih rinci. Metode
ini membagi proyek menjadi unit-unit kecil yang dapat dikelola dan diperkirakan

Ekonomi Teknik 51
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

konsekuensi ekonominya. Estimasi biaya keseluruhan merupakan gabungan dari


biaya setiap unit ditambah dengan jenis biaya lainnya. Pendekatan ini biasanya
digunakan ketika detail luaran yang diinginkan (produk atau layanan) telah
didefinisikan dan diklarifikasi dengan baik.

a. Klasifikasi Estimasi Biaya

Estimasi biaya yang digunakan dalam tahapan perancangan teknik


tergantung dari ketersediaan informasi dan tujuan penggunaannya. Pada tahap
pra-rancangan (preliminary design), estimasi biaya dilakukan berdasarkan
informasi yang terbatas sehingga estimasi biaya yang dihasilkan mempunyai
akurasi yang berbeda dibandingkan dengan estimasi modal yang dihitung
berdasarkan informasi yang rinci yang disusun berdasarkan gambar dan
spesifikasi yang lengkap (detailed design). American National Standards Institute
(ANSI) mengklasifikasikan estimasi biaya dalam lima kategori berdasarkan tingkat
akurasi estimasi biaya yang dihasilkan seperti ditampilkan pada Table 3.1.
Klasifikasi ini biasa digunakan dalam tahapan perancangan teknik

Ekonomi Teknik 52
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tabel 3.1. Klasifikasi estimasi biaya (Sumber: KLM Technology Group, 2014)

Ekonomi Teknik 53
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

b. Prosedur Estimasi

Untuk melakukan estimasi biaya investasi hingga evaluasi ekonomi terhadap


suatu alternative investasi maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menyiapkan diagram alir proses
2) Menghitung aliran neraca massa dan energi
3) Menentukan peralatan utama
4) Mengestimasi investasi modal
5) Mengestimasi biaya produksi
6) Memperkirakan harga jual produk
7) Memperkirakan laju pengembalian modal
c. Arus Kas Operasi Industri

Gambar 3.2 menggambarkan situasi arus kas kumulatif dari industri selama
umur pakai proyek. Nilai tanah dimasukkan sebagai bagian dari total biaya
investasi dan nilai uang terhadap waktu diabaikan. Titik waktu nol pada absis
mewakili waktu di mana pabrik telah sepenuhnya dibangun dan siap untuk
beroperasi. Total biaya investasi pada waktu nol meliputi biaya tanah, modal tetap
serta modal kerja. Pada titik waktu nol posisi kas negatif dengan nilai sebesar biaya
investasi total, dan mulai bergerak menuju ke positif dengan beroperasinya proyek.

Ekonomi Teknik 54
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Arus kas perusahaan dalam bentuk laba bersih setelah pajak dan biaya
penyusutan, mulai masuk secara bertahap untuk mengembalikan biaya investasi
total. Untuk kasus yang ditunjukkan pada Gambar 3.1, biaya investasi total lunas
dalam lima tahun. Setelah waktu itu, akumulasi kas mulai positif hingga masa akhir

Gambar 3.1. Posisi kumulatif tunai yang menunjukkan pergerakan arus kas
terhadap waktu dari operasional suatu industri dengan mengabaikan nilai
uang terhadap waktu. (Sumber: Peters and Timmerhause, 1985)
proyek. Pada akhir umur pakai proyek, modal kerja diperoleh kembali dan
tanah diasumsikan dapat dijual dengan nilai yang sama pada saat membeli.
Dengan demikian, nilai akhir dari posisi tunai kumulatif merupakan akumulasi laba
bersih selama umur proyek ditambah dengan nilai tanah, nilai usang asset dan
modal kerja seperti ditunjukkan dengan tanda kurung pada Gambar 3.2.

d. Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Biaya

Ketika seorang insinyur kimia membuat perhitungan biaya untuk proses


komersial, maka harus dibuat seakurat mungkin sehingga keputusan yang diambil
akan tepat. Untuk itu, para insinyur harus memiliki pemahaman yang baik terhadap

Ekonomi Teknik 55
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

faktor-faktor yang dapat memengaruhi biaya. Faktor-faktor yang berpengaruh


terhadap biaya adalah sebagai berikut:
1) Sumber Peralatan
Salah satu biaya utama yang diperlukan industri adalah biaya peralatan.
Dalam banyak hal, peralatan-peralatan industri dapat menggunakan peralatan
bekas ataupun peralatan yang belum dimanfaatkan sehingga dapat
menurunkan biaya investasi. Jika peralatan baru harus dibeli, maka harus dipilih
berdasarkan beberapa penawaran dari manufacturer yang berbeda.
2) Fluktuasi Harga
Dalam masyarakat ekonomi modern, harga dapat sangat bervariasi dari
waktu ke waktu, dan faktor ini harus dipertimbangkan ketika melakukan
perhitungan biaya. Seorang Insinyur kimia, harus tetap up-to-date terhadap
informasi fluktuasi harga dan upah. Sebagai contoh perhitungan upah pekerja
menggunakan informasi Upah Minimum Regional (UMR) terbaru yang sering
kali berubah dari tahun ke tahun.
3) Kebijakan Perusahaan
Kebijakan masing-masing perusahaan berpengaruh langsung pada biaya.
Sebagai contoh, beberapa perusahaan memiliki peraturan keselamatan kerja
yang sangat ketat. Contoh lain, prosedur dan metode akuntansi untuk
perhitungan biaya penyusutan juga dapat berbeda di antara perusahaan.
4) Waktu Operasi dan Kapasitas Produksi
Waktu operasi, kapasitas produksi, dan permintaan penjualan merupakan
faktor yang saling terkait erat. Idealnya sebuah pabrik harus beroperasi pada
jadwal dan kapasitas yang optimum yang menghasilkan biaya produksi yang
minimum dan keuntungan maksimum. Jika kapasitas produksi lebih besar dari
permintaan penjualan, maka perlu dilakukan penurunan kapasitas produksi.
Gambar 5-2 menunjukkan efek kapasitas produksi terhadap biaya dan
keuntungan. Seperti ditunjukkan dalam gambar ini, biaya tetap konstan selama
proses dan total biaya produk meningkat seiring laju peningkatan produksi. Titik
di mana total biaya produk sama dengan total pendapatan dikenal sebagai titik
impas (Break Event Point, BEP). Jika pabrik beroperasi pada kapisitas produksi
dibawah BEP nya maka pabrik akan mengalami kerugian.

Ekonomi Teknik 56
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

5) Kebijakan Pemerintah
Kebijakan Pemerintah dapat berpengaruh langsung terhadap biaya
industri. Sebagai contoh adalah kebijakan yang terkait dengan impor dan
ekspor, peraturan tarif, pembatasan tarif penyusutan yang diizinkan, peraturan
pajak penghasilan, dan peraturan lingkungan. Oleh karena itu seorang insinyur
kimia harus memahami dampak peraturan pemerintah terhadap biaya. Setiap
perusahaan memiliki cara masing-masing untuk memenuhi peraturan yang ada.
6) Sumber Pemodalan
Modal dapat diperoleh dari: Pertama modal ekuitas (equity capital) yaitu
modal yang berasal dari perseorangan/kelompok yang menanamkan uang milik
mereka ke dalam organisasi/bisnis dengan harapan mendapatkan laba. Kedua
modal hutang (debt capital), sering disebut modal pinjaman (borrowed capital),
yang diperoleh dari pihak yang meminjamkan untuk keperluan investasi, seperti
pinjaman bank, obligasi, dan saham preferen dan umum. Hal penting yang
harus dipertimbangkan adalah dalam menentukan tingkat laju pengembalian
investasi minimum yang dapat diterima oleh perusahaan. Perusahaan harus
mampu memperoleh pemasukan yang lebih besar dari biaya modal dan
bunganya sehingga dapat memperoleh keuntungan.

2. Estimasi Investasi Modal


Sebelum menghasilkan produk maka pabrik harus dibangun terlebih dahulu dan
selanjutnya dioperasikan. Untuk pendirian pabrik dan operasional awal pabrik maka
dibutuhkan investasi modal. Investasi modal dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
Investasi Modal Tetap (Fixed Cost Investment; FCI) dan Investasi Modal Kerja
(Working Capital Investment; WCI).
a. Investasi Modal Tetap
Investasi modal tetap merupakan modal yang diperlukan untuk membangun
fasilitas produksi secara lengkap hingga siap digunakan. Penggunaan investasi
modal tetap termasuk di dalamnya adalah untuk membeli tanah, membangun
gedung, membeli dan pemasangan mesin dan peralatan yang diperlukan, semua
perpipaan, peralatan kontrol, dan jasa.

Ekonomi Teknik 57
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

b. Investasi Modal Kerja


Modal kerja dari suatu industri merupakan modal yang diperlukan untuk
operasional produksi pada saat awal pabrik beroperasi. Modal ini dialokasikan
untuk: (1) pembelian bahan baku dan persediaan, (2) pembuatan produk jadi dalam
persediaan dan produk setengah jadi dalam proses pembuatan, (3) piutang, (4)
kas yang disimpan untuk pembayaran bulanan biaya operasional, seperti gaji,
upah, dan pembelian bahan baku, (5) hutang dagang, dan (6) hutang pajak.
Persediaan bahan baku yang termasuk dalam modal kerja pada umunya berjumlah
satu bulan persediaan bahan baku senilai dengan produk yang dikirim. Produk jadi
dalam persediaan dan produk setengah jadi memiliki nilai kira-kira sama dengan
total biaya produksi untuk produksi 1 bulan. Karena persyaratan kredit yang
diberikan kepada pelanggan biasanya didasarkan pada periode pembayaran 30
hari, modal kerja yang diperlukan sebagai piutang dagang biasanya berjumlah
setara biaya produksi selama 1 bulan operasi.
Rasio modal kerja terhadap total investasi modal bervariasi untuk setiap
perusahaan, namun sebagian besar pabrik kimia, modal kerja awal besarnya
sekitar 10 hingga 20 persen dari total investasi modal. Persentase ini dapat
meningkat hingga 50 persen atau lebih untuk pabrik yang menghasilkan produk
dengan permintaan musiman, karena persediaan harus tersedia dalam jumlah
yang cukup besar.
Jumlah dari investasi modal tetap dan modal kerja merupakan Total Investasi
Modal (Total Capital Investment; TCI).

TCI = FCI + WCI


(3.1)

Bentuk-bentuk estimasi Investasi sebagai berikut.


a. Estimasi Investasi Modal Tetap (FCI)
Sekitar 85 hingga 90 persen dari total modal umumnya merupakan modal
tetap. Modal tetap merupakan modal yang digunakan untuk membangun fasilitas
produksi yang meliputi bangunan, peralatan, fasilitas pendukung, dan proses teknik
lainnya yang diperlukan untuk pendirian sebuah pabrik baru. Investasi modal tetap

Ekonomi Teknik 58
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

dikelompokkan menjadi Biaya Langsung (Direct Cost Investment; DCI) dan Biaya
Tidak Langsung (Indirect Cost Investment; ICI).

Fixed Cost Investment = Direct Cost Investment + Indirect Cost Investment

FCI = DCI + ICI


(3.2)

Komponen-komponen dari investasi modal tetap selengkapnya ditunjukkan


pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Uraian Investasi Modal Tetap (FCI)

Biaya Langsung
1. Pembelian peralatan
Seluruh peralatan yang tertera di dalam diagram alir yang lengkap
Suku cadang dan suku cadang peralatan yang belum terpasang
Peralatan yang berlebih, persediaan, dan biaya peralatan
Biaya inflasi
Biaya pengangkutan
Pajak, asuransi
Biaya modifikasi yang diperlukan selama startup
2. Pemasangan peralatan
Pemasangan seluruh peralatan yang tertera dalam diagram alir yang lengkap
Struktur penyangga, isolasi, cat
3. Instrumen dan control
Pembelian, pemasangan, kalibrasi, komputer
4. Perpipaan
Perpipaan untuk proses: carbon-steel, alloy, besi cetak, timah, lined,
alumunium, tembaga, keramik, plastik, karet, batu bata penguat
Gantungan pipa, fitting, valve
Isolasi untuk perpipaan dan peralatan

Ekonomi Teknik 59
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

5. Peralatan kelistrikan dan bahan


Peralatan kelistrikan: saklar, motor, saluran listrik, kawat, fitting, grounding,
instrument dan control, kabel, lampu, panel
Bahan kelistrikan dan tenaga kerja
6. Bangunan (termasuk untuk tempat layanan)
Proses pembuatan: substruktur bangungan, superstruktur, platform,
penyangga, tangga, jalan masuk, crane, monorail, kerekan, elevator
Kelengkapan bangunan administrasi dan perkantoran, ruang perawatan,
kafetaria, garasi, gudang, kelengkapan dari gudang, posko keamanan dan
keselamatan, posko pemadam kebakaran, ruang ganti, ruang personil, ruang
pengemasan, laboratorium, laboratorium kontrol kualitas
Gedung pemeliharaan: kelistrikan, perpipaan, logam lembaran, permesinan,
mesin las, peralatan perkayuan, instrument
Gedung perawatan: pipa air, pemanas, ventilasi, pengumpul debu, AC, ruang
lampu, elevator, escalator, telepon, system komunikasi internal, pengecatan,
system sprinkler, alat pendeteksi api
7. Pengolahan lahan
Penyiapan lahan, pembersihan, pengupasan, pembuatan jalan, jalan untuk
pejalan kaki, rail, pagar, area parkir, dermaga, fasilitas rekreasi, pertamanan
8. Fasilitas pelayanan
Utilitas untuk produksi: uap, air, listrik, pendingin, udara terkompresi, bahan
bakar, pembuangan limbah
Fasilitas terkait proses: boiler untuk incinerator, sumur, intake sungai,
pengolahan air, cooling tower, penyimpan air, substation listrik, unit pendingin,
unit udara, penyimpanan bahan bakar, unit pengolahan limbah, control
lingkungan, pemadam kebakaran
Peralatan nonproses: furniture dan peralatan perkantoran, peralatan kafetaria,
peralatan kesehatan dan keselamatan, peralatan belanja, peralatan bengkel
mobil, peralatan untuk membersihkan halaman, peralatan laboratorium,
peralatan untuk ruang locker, peralatan garasi, rak, tempat sampah, pallet,
peralatan rumah tangga, alat pemadam kebakaran, selang, ruang bongkar muat

Ekonomi Teknik 60
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Distribusi dan pengemasan: peralatan untuk penyimpanan bahan baku,


penyimpanan produk, peralatan untuk penanganan bahan lainnya, peralatan
pengemasan produk, fasilitas pencampuran, ruang bongkar muat
9. Tanah
Biaya survey
Biaya properti

Biaya tidak langsung


1. Keteknikan dan supervisi
Biaya keteknikan: administrasi, proses, perancangan dan keteknikan umum,
drafting, biaya keteknikan, biaya pengadaan, biaya ekspedisi,
penggandaan, komunikasi, pembuatan model, biaya konsultan, perjalanan
2. Biaya konstruksi
Konstruksi, fasilitas operasional dan pemeliharaan sementara, perkantoran,
jalan, tempat parkir, rail, kelistrikan, perpipaan, komunikasi, pagar
Peralatan konstruksi
Supervisi konstruksi, akuntan, pembelian, ekspedisi
Ruang personil, keamanan
Keselamatan, kesehatan, tunjangan
Perijinan, uji lapang, lisensi khusus
Pajak, asuransi, bunga
3. Biaya kontraktor
4. Biaya tidak terduga

Komponen-komponen biaya yang terdapat pada Tabel 3.2 diuraikan lebih


rinci sebagai berikut:

1) Pembelian Peralatan
Harga peralatan dapat diestimasi dengan menggunakan beberapa cara
tergantung dari data yang ada. Estimasi harga peralatan dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:

Ekonomi Teknik 61
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

a) Indeks Biaya
Pada umumnya data harga peralatan tersedia yang digunakan dalam
perhitungan prarancangan didasarkan pada harga di masa lalu. Karena
harga bisa berubah seiring dengan waktu serta perubahan kondisi ekonomi,
maka diperlukan metode untuk memperbarui data harga yang ada pada
masa lampau tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan indeks
biaya. Dengan metode ini maka untuk memperkirakan harga baru dapat
digunakan persamaan (3.3).

I 
Ct  C 0  t  (3.3)
 I0 
Dimana,
C0 = Harga pada waktu lampau
Ct = Harga pada waktu yang diinginkan
I0 = Nilai Indeks harga pada waktu lampau
It = Nilai Indeks harga pada waktu yang diinginkan

Terdapat beberapa indeks biaya yang dapat digunakan oleh industri


kimia untuk menyesuaikan biaya karena terjadinya inflasi seperti ditampilkan
pada Tabel 3.3. Indeks.

Ekonomi Teknik 62
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tabel 3.3. Indeks biaya (Sumber: Blank, 2012)

indeks yang sering digunakan adalah The Marshall and Switf all-
industry and process-industry equipment indexes, the Engineering News
Record construction index, the Nelson-Farrar refinery construction index, dan
the Chemical Engineering plant cost index. Indeks-indeks tersebut
dipublikasikan secara berkala, seperti Marshall & Swift Index (M & S) dan
Chemical Engineering (CE) dalam jurnal Chemical Engineering; Nelson
Farrar (NF) Index diterbitkan dalam jurnal triwulanan Oil and Gas Journal;
dan Engineering News Record (ENR) Index diterbitkan dalam jurnal
mingguan di Engineering News Record. Sebagai aturan umum, indeks biaya
dapat menghasilkan akurasi estimasi biaya yang baik jika menggunakan data
indeks dalam 10 tahun terakhir.
Pemilihan indeks dilakukan berdasarkan pada jenis bidang industri
yang ditangani. Untuk bidang konstruksi umum, Indeks ENR adalah yang
terbaik. Untuk bidang perminyakan atau petrokimia Indeks NF lebih sesuai.
Untuk proses industri kimia, baik indeks CE ataupun M & S cukup memadai.
Meskipun dua indeks terakhir ini memiliki basis yang berbeda, namun kedua
indeks ini dapat memberikan hasil yang mirip.

Ekonomi Teknik 63
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

b) Metode Power Sizing (Scaling)


Metode power sizing biasanya digunakan untuk estimasi biaya pada
tahap preliminary design. Untuk estimasi biaya secara umum dapat
menggunakan scaling six tenth factor rule. Aturan Six tenth factor dapat
digunakan jika estimator dihadapkan pada masalah tidak tersedianya data
harga peralatan yang baru dengan kapasitas yang diinginkan. Aturan ini
menyatakan bahwa jika peralatan baru mempunyai kapasitas yang berbeda
dengan kapasitas peralatan lama, maka harga peralatan baru dapat
diestimasi berdasarkan harga peralatan sejenis dengan kapasitas yang
berbeda. Jika harga unit untuk kapasitas tertentu diketahui, maka harga unit
yang sama dengan X kali kapasitas yang pertama adalah sekitar kali X0.6
biaya unit awal.

0.6
C 
Qb  Qa  b  (3.4)
 Ca 
Dimana,
Qa = kapasitas peralatan a
Qb = kapasitas peralatan b
Ca = harga peralatan a
Cb = harga peralatan b

Aturan Six tenth factor merupakan aturan yang umum dan dianggap
terlalu banyak penyederhanaan. Untuk perhitungan yang lebih akurat maka
digunakan nilai faktor eksponen yang berbeda-beda tergantung dari jenis
peralatan, seperti ditampilkan pada Tabel 3-4. Oleh karena itu faktor 0.6
digunakan jika data faktor eksponen dari alat yang dicari tidak tersedia.

x
C 
Qb  Qa  b  (3.5)
 Ca 
Dimana x: nilai faktor eksponen tergantung dari jenid peralatan

Ekonomi Teknik 64
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Jika persamaan (3.4) dan (3.5) dikombinasikan maka akan dapat


digunakan untuk estimasi biaya yang diinginkan dengan waktu dan kapasitas
yang berbeda (C1).

x
I  Q1 
C1  C 0  t   (3.6)
 I0  Q2 

Contoh 3.1. Estimasi harga peralatan menggunakan faktor kapasitas


dan indeks biaya.
Biaya pembelian reaktor kaca berjaket dengan kapasitas 50-gal
(tanpa drive) adalah $ 8350 pada tahun 1981. Perkirakan harga peralatan
yang sama dengan kapasitas 300-gal pada tahun 1986. Gunakan rata-rata
tahunan Marshall and Swift cost index (semua industri) untuk memperkirakan
harga peralatan baru. Indeks biaya peralatan Marshall dan Swift (semua
industri) untuk 1981 : 721 dan 1986 : 798

Penyelesaian
Pada Tabel 3.4 faktor eksponen untuk reaktor kaca berjaket adalah
0.54. Oleh karena itu harga reaktor kaca berjaket dengan kapasitas 300-gal
pada tahun 1986 adalah:

798 300 0.54


𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑏𝑎𝑟𝑢 = ($8350) (721) ( 50 )

= $24,300

Ekonomi Teknik 65
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tabel 3.4. Faktor eksponen untuk estimasi harga peralatan vs kapasitas


(Sumber: Peters and Timmerhause, 1985)

2) Instalasi Peralatan
Biaya instalasi peralatan yang meliputi tenaga kerja, pondasi, penyangga,
platform, biaya konstruksi dan lainnya dapat diestimasi berdasarkan harga
peralatan. Tabel 3.5 menunjukkan rentang biaya instalasi peralatan sebagai
persentase dari harga peralatan untuk berbagai jenis alat.

Ekonomi Teknik 66
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

3) Biaya Isolasi
Jika proses melibatkan temperature yang tinggi atau rendah maka isolasi
merupakan faktor yang penting, sehingga estimasi biaya isolasi dan
perawatannya harus dilakukan dengan baik. Total biaya untuk tenaga kerja dan
bahan yang dibutuhkan untuk
Tabel 3.5. Biaya instalasi peralatan yang dinyatakan dalam persentase
dari harga alat (Sumber: Peters and Timmerhause, 1985)

isolasi peralatan dan perpipaan di pabrik kimia umumnya mempunyai


rentang antara 8-9 persen dari biaya peralatan yang dibeli, atau sekitar 2 persen
dari total investasi modal.

4) Biaya Instrumentasi
Instrumentasi adalah bagian utama dari system di pabrik. Investasi modal
yang diperlukan mencakup harga instrument, biaya pemasangan dan peralatan
pendukung lainnya. Biaya instrumentasi mempunyai rentang antara 5-30 persen
dari harga seluruh peralatan instrumentasi. Ada tiga kategori biaya
instrumentasi tergantung dari tingkat kontrol otomatis yang digunakan seperti
ditampilkan dalam Tabel 3.6 Untuk pabrik kimia dengan proses solid-likuid, pada

Ekonomi Teknik 67
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

umumnya biaya instrumentasi mencapai 13 persen dari harga peralatan untuk


instrument atau sekitar 3 persen dari total investasi modal.

Tabel 3.6. Biaya instrumentasi

5) Biaya Perpipaan
Biaya untuk perpipaan meliputi tenaga kerja, valve, fitting, pipa,
penyangga, dan lain-lain yang diperlukan untuk pemasangan semua pipa
secara lengkap. Biaya perpipaan tergantung dari jenis proses yang digunakan,
dan dapat diperkirakan berdasarkan persentase dari nilai peralatan yang dibeli
seperti pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Biaya perpipaan (Sumber: Peters and Timmerhause, 1985)

6) Biaya Kelistrikan
Di pabrik kimia umumnya, instalasi listrik terdiri dari biaya tenaga kerja,
peralatan kelistrikan dan bangunannya, instrumen dan kontrol serta lampu.
Biaya kelistrikan terpasang lengkap diperkirakan sekitar 10-15 persen dari harga
peralatan atau sekitar 3-10 persen dari investasi modal tetap.

Ekonomi Teknik 68
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tabel 3.8. Komponen biaya kelistrikan sebagai persentase terhadap biaya


kelistrikan total (Sumber: Peters and Timmerhause, 1985)

7) Bangunan
Biaya untuk bangunan tergantung dari konstruksi dan lokasi pabrik. Biaya
ini meliputi biaya tenaga kerja, bahan dan bahan pendukung untuk bangunan,
pipa air ledeng, pemanas, penerangan, ventilasi, dan fasilitas yang sejenis.
Secara umum biaya bangunan ditampilkan pada Tabel 3.9 sebagai persentase
dari harga peralatan dan Tabel 3.9 sebagai persentase dari biaya investasi
modal tetap.

Tabel 3.9. Biaya bangunan termasuk jasanya didasarkan pada


persentase dari biaya peralatan (Sumber: Peters and Timmerhause,
1985)

Ekonomi Teknik 69
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tabel 3.10. Biaya bangunan termasuk jasanya dari berbagai jenis


industri kimia dalam persentase dari investasi modal tetap (Sumber:
Peters and Timmerhause, 1985)

8) Perbaikan Halaman
Biaya perbaikan halaman terdiri dari konstruksi untuk pagar, peninggian
tanah, jalan, trotoar, lansekap, dan lainnya. Biaya perbaikan halaman untuk
pabrik kimia diperkirakan mencapai 10- 20 persen dari harga peralatan atau 2-
5 persen dari investasi modal tetap. Variasi biaya perkomponen sebagai
persentase terhadap investasi modal tetap ditam[ilkan pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11. Variasi biaya perbaikan halaman dalam persentase dari


investasi modal tetap (Sumber: Peters and Timmerhause, 1985)

9) Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung meliputi seperti utilitas untuk memasok uap, air,
listrik, udara terkompresi, dan bahan bakar untuk operasional pabrik. Tempat
pembuangan limbah, proteksi kebakaran, dan kebutuhan barang untuk layanan
lainnya juga merupakan bagian dari biaya fasilitas pendukung. Total biaya untuk
fasilitas pendukung di pabrik kimia diperkirakan dapat mencapai 30-80% dari

Ekonomi Teknik 70
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

biaya peralatan, dengan nilai rata-rata pada umumnya adalah 40%. Dapat juga
biaya fasilitas pendukung dinyatakan dalam persentase dari investasi modal
tetap seperti ditampilkan pada Tabel 3.12.
10) Tanah
Harga tanah sangat fluktuatif. Hal ini dapat bervariasi tergantung dengan
banyak faktor yang harus ditentukan untuk setiap lokasi properti. Harga properti
bisa jauh berbeda antara satu lokasi dengan lokasi yang lain. Estimasi harga
rata-rata secara kasar untuk biaya lahan yang digunakan untuk lokasi pabrik
adalah sebesar 4 - 8 persen dari biaya peralatan yang dibeli atau 1-2 persen
dari modal investasi total.
Tabel 3.12. Variasi biaya untuk fasiltas pendukung didasarkan pada
investasi modal tetap (Sumber: Peters and Timmerhause, 1985)

11) Keteknikan dan supervisi


Biaya keteknikan atau biaya kontraktor meliputi biaya desain rinci dan jasa
keteknikan lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan desain proyek
konstruksi dan kerekayasaan, pembuatan gambar desain,
pembelian/pengadaan, akuntansi, konstruksi dan biaya keteknikan, perjalanan,
foto copi dan komunikasi. Biaya ini merupakan biaya tidak langsung dalam
investasi modal tetapdan besarnya sekitar 30 persen dari biaya peralatan yang

Ekonomi Teknik 71
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

dibeli atau 8 persen dari biaya langsung total pabrik. Variasi biaya keteknikan
dan jasanya yang dinyatakan sebagai persentase terhadap investasi modal
tetap ditampilkan pada Tabel 3.13.

Tabel 3.13. Variasi biaya keteknikan dan jasanya sebagai persentase dari
investasi modal tetap (Sumber: Peters and Timmerhause, 1985)

12) Konstruksi
Konstruksi merupakan biaya tidak langsung pabrik yang terdiri dari
konstruksi, alat konstruksi dan penyewaan, personil kantor, rumah yang terletak
di lokasi konstruksi, gaji pegawai konstruksi, perjalanan dan biaya hidup, pajak
dan asuransi, dan overhead konstruksi lainnya. Item biaya ini kadang-kadang
dimasukkan ke dalam biaya instalasi peralatan, atau lebih sering di dalam biaya
kerekayasaan, pengawasan, dan konstruksi. Jika biaya konstruksi diperkirakan
secara terpisah, maka biaya konstruksi rata-rata sekitar 10 persen dari total
biaya langsung pabrik atau dapat juga dinyatakan sebagai persentase dari
investasi modal tetap seperti ditampilkan pada Tabel 3.14.

Ekonomi Teknik 72
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tabel 3.14. Variasi biaya konstruksi sebagai presentase dari investasi modal
tetap

13) Biaya kontraktor


Biaya kontraktor tergantung pada ukuran, kompleksitas, dan lokasi pabrik.
Hal ini diperkirakan sebesar 2-8 persen dari biaya langsung pabrik atau 1,5-6
persen dari biaya investasi modal tetap.
14) Biaya Tak Terduga
Biaya tak terduga (kontingensi) merupakan biaya tambahan yang harus
ditambahkan ke dalam anggaran proyek untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya variasi dari perkiraan biaya yang dapat disebabkan oleh perubahan
kecil proses, perubahan harga, perkiraan kesalahan, badai, unjuk rasa, banjir,
gejolak harga dan lain-lain. Biaya kontingensi dapat diperkirakan terhadap
investasi modal tetap, yaitu sebesar 5-15 persen.
15) Biaya Startup/Trial Run Pabrik
Setelah pabrik selesai dibangun maka diperlukan uji coba produksi. Sering
kali masih memerlukan perubahan-perubahan sebelum pabrik dapat beroperasi
pada kondisi maksimum sesuai perancangan. Untuk uji coba produksi ini
memerlukan biaya untuk pengadaan bahan baku dan bahan pendukung dan
biaya operasional lainnya. Uji coba produksi merupakan biaya yang dikeluarkan
sekali saja, yaitu pada awal tahun operasional pabrik. Biaya ini dapat
dimasukkan sebagai biaya investasi ataupun biaya produksi tergantung dari

Ekonomi Teknik 73
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

kebijakan pabrik. Besar biaya uji coba pabrik diperkirakan sebesar 8-10 persen
dari modal investasi tetap.
Rangkuman dari estimasi total investasi modal untuk pendirian sebuah
industri baru secara umum berdasarkan uraian per komponennya ditampilkan
pada Tabel 3.15.

Tabel 3.15. Variasi komponen biaya investasi modal tetap untuk pendirian
sebuah industri baru (Sumber: Peters and Timmerhause, 1985)

b. Metode Estimasi Modal Investasi


Berbagai metode dapat digunakan untuk memperkirakan investasi modal.
Pemilihan metode tergantung dari informasi yang tersedia dan tingkat akurasi yang
diinginkan. Empat metode diuraikan dalam bab ini, dengan urutan metode dari
yang membutuhkan informasi rinci hingga semakin kurang rinci. Tingkat akurasi
juga akan menurun dari tingkat akurasi yang tinggi menuju ke rendah. Tingkat
akurasi tertinggi sekitar 5% dari investasi modal aktual dapat dicapai dengan
metode A.

Ekonomi Teknik 74
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

1) Metode A: Estimasi Berdasarkan Komponen Secara Rinci


Metode ini memerlukan estimasi biaya secara rinci dengan uraian per
komponen seperti penjelasan di atas dan ditunjukkan pada Tabel 3.2. Untuk
membuat detailed engineering design maka kebutuhan peralatan dan material
ditentukan berdasarkan gambar dan spesifikasi yang lengkap dan harga
peralatan didasarkan pada penawaran dari vendor dengan harga terbaru.
Estimasi biaya pemasangan ditentukan dari biaya tenaga kerja yang akurat dan
perhitungan jam kerja yang rinci. Perkiraan akurat untuk rekayasa, drafting,
supervisi lapangan, jam kerja karyawan, dan biaya lapangan juga harus dirinci
dengan cara yang sama. Survei lokasi dan data tanah yang lengkap harus
tersedia untuk meminimalkan kesalahan dalam pengembangan lokasi dan
perkiraan biaya konstruksi.
2) Metode B : Etimasi Biaya Satuan (Unit Cost)
Metode biaya satuan dapat menghasilkan akurasi yang baik untuk
estimasi investasi modal tetap jika data biaya yang tersedia cukup akurat yang
diperoleh dari pengalaman sebelumnya. Metode ini, sering digunakan untuk
menyiapkan estimasi definitif dan pendahuluan. Metode ini membutuhkan data
biaya yang rinci yang diperoleh baik dari penawaran atau catatan indeks biaya
perbaikan dan data yang dipublikasikan. Tenaga kerja untuk pemasangan
peralatan dihitung sebagai persentase dari biaya peralatan terkirim. Biaya untuk
beton, baja, pipa, listrik, instrumentasi, isolasi, dll., dihitung berdasarkan gambar
dan biaya untuk bahan dan tenaga kerja dihitung menggunakan biaya satuan.
Biaya satuan juga digunakan untuk menghitung jam kerja-karyawan teknik,
jumlah gambar, dan spesifikasi. Faktor untuk biaya konstruksi, biaya kontraktor,
dan kontingensi ditentukan berdasarkan proyek yang telah diselesaikan
sebelumnya. Estimasi biaya dengan metode ini menggunakan persamaan
sebagai berikut:

Cn  (E E )  ( f M
L x x 
 f y M L )   fe He   f d dn ( f f ) (3.7)

Dimana:
Cn = investasi modal baru
E = biaya peralatan yang dibeli

Ekonomi Teknik 75
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

EL = biaya tenaga kerja peralatan yang dibeli


fx = biaya satuan dari material khusus, mis., fP = biaya satuan perpipaan
Mx= Jumlah material spesifik dalam unit
fy = biaya satuan tenaga kerja material spesifik per jam karyawan
ML = jam karyawan untuk materi tertentu
fe = biaya satuan untuk keteknikan
He = jam kerja karyawan keteknikan
fd = biaya satuan per gambar atau spesifikasi
d, = jumlah gambar atau spesifikasi
fF = faktor biaya konstruksi yang nilainya selalu lebih besar dari 1
Faktor koreksi untuk peralatan utama yang spesifik, meliputi: bahan
konstruksi yang spesifik, tekanan dan suhu operasi yang ekstrem ditunjukkan
pada Tabel 3.16.
3) Metode C : Etimasi Berdasarkan Persentase dari Biaya Peralatan Terkirim
Metode ini digunakan untuk mengestimasi investasi biaya tetap atau biaya
investasi total yang didasarkan pada biaya peralatan terkirim. Penggunaaan
metode ini memerlukan data biaya peralatan proses yang dibeli. Komponen
biaya lain dapat ditentukan berdasarkan persentase dari biaya peralatan
terkirim. Biaya tambahan lainnya dihitung berdasarkan persentase dari total
biaya langsung, total biaya langsung dan tidak langsung atau biaya investasi
total. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Cn   E  ( f E  f E)  f E  .....( f )
1 2 3 1 (3.8)

Dimana:
f1, f2 ... = faktor pengali untuk perpipaan, kelistrikan, instrumentasi dll.
fI = faktor biaya tidak langsung yang nilainya selalu lebih besar dari 1.

Ekonomi Teknik 76
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tabel 3.16. Faktor koreksi pada peralatan utama berdasarkan tekanan


operasi, temperature operasi dan bahan konstruksi untuk digunakan
dalam perhitungan investasi modal tetap (Sumber: Peters and
Timmerhause, 1985)

Metode ini biasanya digunakan untuk preliminary and study estimates.


Metode ini menghasilkan estimasi yang akurat jika digunakan untuk menghitung
investasi biaya tetap dari pabrik baru dimana biaya peralatan utama diperoleh
dari pabrik yang serupa yang telah dibangun sebelumnya.

Ekonomi Teknik 77
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Persentase yang digunakan dalam metode ini tergantung dari jenis proses
yang terlibat, kompleksitas desain, bahan konstruksi yang diperlukan, lokasi
pabrik, pengalaman masa lalu, dan barang-barang lainnya. Nilai rata-rata dari
berbagai persentase telah ditentukan untuk pabrik kimia tertentu, yang
ditampilkan pada Tabel 3.17.

Tabel 3.17. Faktor rasio untuk estimasi komponen dari modal investasi
berdasarkan dari biaya peralatan terkirim (Sumber: Peters and
Timmerhause, 1985)

Ekonomi Teknik 78
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 3.2.

Estimasi investasi modal tetap berdasarkan persentase biaya peralatan


yang dikirim. Buatlah study estimate untuk investasi modal tetap untuk pendirian
pabrik dalam Contoh 1 jika biaya peralatan terkirim adalah $ 100.000
Penyelesaian

Dengan menggunakan faktor rasio pada Tabel 3.17 dengan sedkit


modifikasi pada instrumentasi dan operasional di luar ruangan diperoleh tabel
berikut:

4) Metode C : Lang Factor


Teknik yang sederhana untuk estimasi biaya investasi untuk pendirian
pabrik kimia baru dapat dilakukan menggunakan metode Lang Factor. Metode
ini biasanya digunakan untuk order-of-magnitute cost estimates. Investasi biaya
tetap atau biaya investasi total dihitung dengan mengalikan total biaya yang
dibutuhkan untuk pembelian seluruh peralatan utama dengan suatu faktor.
Faktor pengali tergantung pada jenis pabrik dan nilainya ditampilkan pada Tabel
3.18.

Ekonomi Teknik 79
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tabel 3.18. Lang factor untuk estimasi investasi biaya tetap atau biaya
investasi total (Sumber: Peters and Timmerhause, 1985)

Perhitungan modal yang dibutuhkan dapat dilakukan dengan


menggunakan Persamaan 3.16.

CT  FLang i 1 C p ,i
n

(3.16)

Dimana:
CT = modal investasi yang diperlukan
Cp,i = biaya yang diperlukan untuk pembelian peralatan utama
n = jumlah masing-masing peralatan utama
FLang = Lang factor

Ekonomi Teknik 80
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

C. Latihan

Selesaikan soal-soal latihan berikut ini.

1. Biaya pembelian alat penukar panas shell-and-tube (floating-head dengan material


tabung baja-karbon) dengan luas permukaan 100 ft2 adalah $ 3000 pada tahun 1980.
Berapa biaya pembelian dari penukar panas serupa dengan luas permukaan 200 ft 2
pada tahun 1980 jika eksponen kapasitas-biaya adalah 0,60 untuk luas permukaan
mulai dari 100 hingga 400 ft2? Jika eksponen kapasitas-biaya alat adalah 0,81 untuk
luas permukaan mulai dari 400 hingga 2.000 ft2, berapakah harga alat penukar panas
dengan luas permukaan pemanas 1000 ft2 pada tahun 1985?
2. Biaya peralatan untuk pabrik yang memproduksi pentaerythritol (pabrik bahan bakar
padat) adalah $ 300.000. Pabrik dibangun sebagai pengembangan terhadap pabrik
formaldehida yang sudah ada sebelumnya dan biaya kontraktor sebesar 7 persen dari
biaya langsung. Seluruh biaya lainnya diestimasi dengan nilai rata-rata yang
digunakan untuk pabrik kimia pada umumnya. Berdasarkan informasi ini, perkirakan
yang biaya-biaya berikut:
a. Total biaya langsung.
b. Investasi modal tetap.
a. Modal investasi total.
3. Buat estimasi investasi modal tetap untuk sebuah pabrik pengolahan jika biaya
peralatan yang dibeli adalah $ 100.000. Gunakan rentang biaya komponen seperti
yang diuraikan dalam Tabel 3.13 untuk pabrik pengolahan yang menangani padatan
dan cairan dengan kontrol otomatis tingkat tinggi dan proses dilakukan di luar
ruangan.

Ekonomi Teknik 81
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

D. Daftar Pustaka

Peters, M. A. and Timerhause, K.D. (1985). “Plant Design and Economics for Chemical
Engineers”, 6th Edition, Singapore, Mc Graw Hill Inc., Chapter 5.

Newnan, D.G., Eschenbach, T.G., Lavelle, J.P. (2004). “Engineering Economic


Analysis”, 9th edition, New York, Oxford, Oxford University Press, Chapter 2.

Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th Edition,
New Jersey, USA, Pearson Education, Inc., Chapter 3.

KLM Technology Group (2014). General Process Plant Cost Estimating (Engineering
Design Guideline), Rev 01, www.klmtechgroup.com

Blank , L. and Tarquin , A. (2012). Engineering Economy, Seventh Edition, New York, NY
10020, The McGraw-Hill Companies, Chapter 15.

Ekonomi Teknik 82
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 4

ESTIMASI BIAYA PRODUKSI TOTAL

A. Tujuan Pembelajaran

Pokok bahasan pada materi ini adalah estimasi biaya total produk yang meliputi
biaya produksi langsung, biaya tetap, biaya overhead, biaya administrasi dan biaya
distribusi dan marketing. Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu memahami
dan menguraikan konsep, jenis dan struktur biaya serta titik impas produksi.

B. Uraian Materi

1. Total Biaya Produk


Setelah dilakukan estimasi biaya investasi total maka estimasi biaya yang
penting berikutnya adalah estimasi biaya produksi. Belanja modal terjadi sekali
selama umur proyek tetapi biaya operasional merupakan pembiayaan yang berulang
dan secara signifikan mempengaruhi arus kas dan profitabilitas usaha. Biaya-biaya
yang terkait dengan biaya operasional dikenal dengan biaya total produk. Biaya ini
dibagi ke dalam dua kategori, yaitu biaya manufaktur dan biaya umum. Biaya
manufaktur disebut juga dengan biaya operasional atau biaya produksi.
Tingkat akurasi dalam memperkirakan total biaya produk juga sama pentingnya
seperti halnya dalam memperkirakan biaya investasi modal. Sumber kesalahan
terbesar dalam estimasi biaya total produk adalah dalam mencermati komponen-
komponen biaya. Tabulasi komponen-komponen total biaya produk ditampilkan pada
Tabel 4.1 untuk membantu dalam membuat estimasi biaya total produk. Sumber
informasi terbaik untuk estimasi total biaya produk adalah berasal dari data dari proyek
serupa atau identik sebelumnya. Penyesuaian biaya perlu dilakukan karena faktor
inflasi dan perbedaan di lokasi pabrik serta faktor geografis. Bagaimana melakukan
estimasi biaya total produk jika tidak tersedia data yang spesifik, akan dibahas pada
Bab ini.
Total biaya produk dapat dihitung dengan menggunakan beberapa basis, yaitu:
basis harian, basis unit produk, atau basis tahunan. Basis biaya tahunan merupakan
pilihan terbaik untuk estimasi biaya total karena: (1) efek variasi musiman dapat

Ekonomi Teknik 83
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

dikurangi/dihilangkan, (2) faktor lamanya pengoperasian peralatan dapat


diperhitungkan, (3) perhitungan biaya operasional lebih mudah, dan (4) dapat
mengantisipasi pengeluaran yang jarang terjadi tetapi nilainya besar seperti biaya
turnover tahunan di kilang minyak. Biaya produksi juga sering dinyatakan dalam biaya
per unit output.

Tabel 4.1. Komponen biaya total produk untuk pabrik kimia

I. Biaya Manufaktur
A. Biaya Produksi Langsung
1. Bahan baku
2. Tenaga kerja operasional
3. Tenaga pengawas operasional
4. Utilitas (uap air, listrik, bahan bakar, pendingin, air)
5. Perawatan dan perbaikan
6. Bahan pendukung
7. Biaya laboratorium
8. Paten dan royaliti
9. Katalis dan pelarut
B. Biaya Tetap
1. Depresiasi
2. Pajak lokal
3. Asuransi
4. Sewa
C. Biaya Overhead Pabrik
1. Kesehatan
2. Keselamatan dan perlindungan diri
3. Payroll pabrik
4. Payroll penggajian
5. Kemasan
6. Restoran
7. Rekreasi
8. Rongsokan

Ekonomi Teknik 84
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

9. Laboratorium control
10. Superintedance pabrik
11. Fasilitas penyimpanan
II. Biaya Umum
D. Biaya Administrasi
1. Gaji eksekutif
2. Gaji tenaga administrasi
3. Biaya keteknikan dan hokum
4. Pemeliharaan perkantoran
5. Komunikasi
E. Distribusi dan Pemasaran
1. Kantor pemasaran
2. Tenaga kerja pemasaran
3. Pengiriman
4. Iklan
5. Tenaga kerja pelayanan teknik
F. Riset dan pengembangan
G. Finansial (bunga) (dapat juga dimasukkan ke dalam biaya tetap)
H. Biaya pendapatan kotor

Penjelasan dari tabel 4.1 Komponen biaya total produk untuk pabrik kimia
sebagai berikut.
a. Biaya Manufaktur
Biaya manufaktur adalah semua biaya yang diperlukan untuk membuat
sebuah produk hingga siap dikirim. Biaya manufaktur umumnya dihitung untuk
interval waktu dan kapasitas produksi tertentu guna menentukan biaya satuan.
Terdapat banyak komponen yang termasuk dalam biaya manufaktur pabrik kimia.
Biaya ini diklasifikasikan menjadi tiga yaitu (1) biaya produksi langsung, (2) biaya
tetap, dan (3) biaya overhead pabrik.

b. Biaya Umum
Selain biaya manufaktur, terdapat biaya umum lainnya yang diperlukan untuk
operasional setiap perusahaan. Biaya umum dapat diklasifikasikan sebagai (1)

Ekonomi Teknik 85
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

biaya administrasi, (2) biaya distribusi dan pemasaran, (3) biaya penelitian dan
pengembangan, (4) Biaya finansial, dan (5) biaya pendapatan kotor.
Penjelesan dari pada bagaian-bagian pada biaya Manufaktur sebagai berikut.
a. Biaya Produksi Langsung
1) Biaya Bahan Baku
Dalam industri kimia, salah satu biaya utama dalam operasional produksi
adalah biaya bahan baku yang dibutuhkan dalam proses. Jumlah bahan baku
yang harus disediakan per unit waktu atau per unit produk dapat ditentukan dari
nerasa massa proses. Dalam banyak kasus, bahan-bahan tertentu hanya
bertindak sebagai katalis produksi dan dapat digunakan kembali sampai batas
tertentu. Oleh karena itu, perhitungan biaya harus didasarkan pada jumlah
bahan baku yang benar-benar dikonsumsi seperti yang ditentukan di neraca
massa.
Data harga bahan baku yang diperoleh dari penawaran harga langsung
dari calon pemasok lebih baik dibandingkan dengan harga yang diperoleh dari
harga pasar yang dipublikasikan. Untuk analisis biaya awal, harga pasar sering
digunakan untuk memperkirakan biaya bahan baku. Harga bahan baku
biasanya diterbitkan secara teratur dalam jurnal seperti Chemical Marketing
Reporter.
Biaya angkutan atau transportasi harus dimasukkan dalam biaya bahan
baku. Harga bahan baku harus didasarkan pada harga dimana bahan baku
diterima di pabrik akhir yang akan menggunakannya. Pengiriman dalam skala
besar dapat menurunkan biaya bahan baku jika dibandingkan dengan
pengiriman dalam jumlah kecil. Namun perlu diingat pengriman skala besar
akan membutuhkan fasilitas penyimpanan yang lebih besar. Rasio biaya bahan
baku terhadap biaya produksi total akan bervariasi tergantung dari jenis pabrik.
Untuk pabrik kimia, biaya bahan baku biasanya sekitar 10 sampai 50 persen
dari biaya total produk.

2) Biaya Tenaga Kerja Operasional


Biaya tenaga kerja biasanya merupakan biaya terbesar kedua dari item
biaya langsung dalam biaya manufaktur. Hampir semua pabrik dioperasikan
berdasarkan kerja-shift (termasuk pabrik yang beroperasi secara batch). Jika

Ekonomi Teknik 86
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

diagram alir proses tersedia maka jumlah tenaga kerja dapat dianalisis
berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan. Tabel 4.2 menunjukkan jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan proses.

Tabel 4.2 Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengoperasikan


peralatan proses (Sumber: Peters and Timmerhause, 1985)

Gambar 4.1. Estimasi kebutuhan tenaga kerja untuk industri kimia


berdasarkan kapasitas(Sumber: Peters and Timmerhause, 1985)

Ekonomi Teknik 87
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Cara lain, kebutuhan tenaga kerja diestimasi berdasarkan fungsi dari


kapasitas pabrik dan jumlah tahapan proses. Gambar 4.1 menunjukkan estimasi
kebutuhan tenaga kerja untuk industri kimia berdasarkan kapasitasnya.
Tahapan proses dapat dikelompokkan berdasarkan unit prosesnya, sebagai
contoh reaksi, distilasi, evaporasi, pengeringan, filtrasi dan lainnya. Jika
kapasitas pabrik sudah ditentukan maka kebutuhan tenaga kerja-jam per ton
produk dapat ditentukan dari Gambar 4.1.

Contoh 4.1. Estimasi kebutuhan tenaga kerja


Pabrik dengan proses otomatisasi yang tinggi mempunyai kapasitas 100
ton produk per hari dan mempunyai tahapan proses yang terdiri dari pertukaran
panas, reaksi, dan distilasi. Berapa rata-rata kebutuhan jumlah tenaga kerja
untuk produksi satu tahun dengan asumsi 300 hari kerja.

Penyelesaian
Proses terdiri dari 3 tahapan. Dari Gambar 4.1 untuk kapasitas pabrik 100
ton per hari, dengan pabrik otomatisasi tinggi diperoleh kebutuhan tenaga kerja
33/hari/tahapan proses. Untuk 300 hari operasi, kebutuhan tenaga kerja :
(3)(33)(300) = 29,700 tenaga kerja-jam/tahun.
Untuk besaran gaji tenaga kerja disesuaikan dengan tingkat
profesionalitas, pendidikan, pengalaman kerja serta mengacu pada peraturan
yang berlaku disetiap daerah, seperti Upah Minimum Regional (UMR) atau yang
lainnya. Data upah tenaga kerja dapat diperoleh dari Kementrian terkait.

3) Biaya Pengawas Langsung dan Tenaga Administrasi

Tenaga kerja pengawasan langsung dan tenaga administrasi selalu


diperlukan untuk operasi manufaktur. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan
tergantung dari jumlah total tenaga kerja operasional, kompleksitas operasi, dan
standar kualitas produk. Biaya rata-rata untuk tenaga kerja pengawas langsung
dan tenaga administrasi sekitar 15 persen dari biaya untuk operasional tenaga
kerja.

Ekonomi Teknik 88
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

4) Biaya Utilitas

Keperluan utilitas untuk proses diperoleh dari neraca massa dan energi
yang selanjutnya dikonversi ke kebutuhan bahan bakar untuk penyediaan uap,
listrik, air pendingin, dan pendinginan. Selain utilitas yang diperlukan untuk
pemanasan dan pendinginan, proses mungkin juga memerlukan air proses dan
udara tekan untuk aplikasi seperti pencucian, stripping dan suplai udara
instrumen.
Biaya utilitas dapat bervariasi tergantung lokasi, besarnya pasokan yang
dibutuhkan, kondisi perekonomian lokal dan nasional, dan musim. Umumnya
biaya utilitas ditentukan berdasarkan informasi harga bahan bakar yang dapat
diperoleh dari perusahaan pemasok. Perkiraan kasar, biaya utilitas yang
dibutuhkan untuk industri kimia berkisar antara 10 sampai 20 persen dari biaya
produk total.

5) Biaya Perawatan dan Perbaikan

Sejumlah biaya didiperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan pabrik


sehingga pabrik dapat beroperasi dengan kondisi operasi yang efisien. Biaya ini
termasuk biaya untuk tenaga kerja, bahan, dan pengawasan. Biaya tahunan
untuk pemeliharaan dan perbaikan peralatan dapat berkisar antara 2 persen dari
biaya peralatan jika peralatan lebih banyak digunakan dengan beban ringan dan
hanya 20 persen untuk beban yang berat. Untuk bangunan, biaya perawatan
dan perbaikan rata-rata dialokasikan sebesar 3 sampai 4 persen dari biaya
bangunan. Dalam industri, total biaya untuk pemeliharaan dan perbaikan pabrik
per tahun sekitar 6 persen dari modal investasi tetap.

6) Biaya Bahan Pendukung

Dalam setiap operasi manufaktur, pasokan bahan pendukung sangat


diperlukan untuk menjaga proses berfungsi secara efisien. Bahan-bahan seperti
grafik, pelumas, bahan pengujian kimia, bahan persediaan dan perlengkapan
yang tidak dapat dianggap sebagai bahan baku atau bahan untuk pemeliharaan
dan perbaikan diklasifikasikan sebagai bahan pendukung operasional. Biaya
tahunan untuk bahan pendukung berkisar antara 15 persen dari total biaya
pemeliharaan dan perbaikan pabrik.

Ekonomi Teknik 89
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

7) Biaya Laboratorium

Biaya pengujian laboratorium untuk mengendalikan proses dan


pengendalian kualitas produk tercakup dalam biaya ini. Beban ini umumnya
dihitung dengan memperkirakan karyawan-jam yang terlibat dan mengalikannya
dengan upah yang berlaku. Untuk perkiraan yang cepat, biaya ini diperkirakan
berkisar 10 sampai 20 persen dari biaya tenaga kerja operasional.

8) Paten dan Royaliti

Banyak proses manufaktur yang dilindungi oleh hak paten, sehingga


penggunaannya harus membayar hak paten atau royalti berdasarkan jumlah
bahan yang diproduksi. Biaya untuk membayar paten atau royaliti harus
ditanggung oleh pabrik sebagai beban operasional. Besar biaya untuk paten
atau royaliti berkisar antara 0 sampai 6 persen dari total biaya produk.

9) Katalis dan Pelarut

Biaya untuk katalis dan pelarut bisa sangat besar tergantung dari proses
yang digunakan.

b. Biaya Tetap
Biaya-biaya tertentu yang harus tetap dibayar baik pabrik beroperasi ataupun
tidak dikelompokkan dalam biaya tetap, yang meliputi biaya penyusutan, pajak
properti lokal, asuransi, dan sewa. Sebagai perkiraan kasar, biaya ini berkisar
antara 10 sampai 20 persen dari biaya produksi total.
1) Depresiasi/Penyusutan
Peralatan, bangunan, dan benda-benda lainnya yang merupakan asset
pabrik memerlukan investasi awal yang harus dihapuskan dan merupakan
komponen dalam biaya manufaktur. Dalam rangka penghapusan aset tersebut,
penurunan nilai asset diasumsikan terjadi sepanjang masa pakainya.
Penurunan nilai ini dikenal sebagai penyusutan. Beberapa metode alternatif
dapat digunakan untuk menentukan tingkat penyusutan, diantaranya adalah
metode garis lurus yang biasanya digunakan untuk proyek-proyek teknik.
Tingkat penyusutan tahunan untuk mesin dan peralatan biasanya adalah sekitar
10 persen dari modal tetap investasi, sedangkan bangunan biasanya disusutkan

Ekonomi Teknik 90
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

pada tingkat tahunan sekitar 3 persen dari biaya awal. Cara perhitungan
depresiasi akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
2) Pajak Lokal
Besarnya pajak properti lokal tergantung pada lokasi pabrik dan peraturan
daerah setempat. Pajak properti tahunan untuk pabrik yang berada di daerah
yang padat penduduk biasanya sekitar 2 sampai 4 persen dari investasi modal
tetap. Di daerah yang kurang penduduknya, pajak properti lokal sekitar 1 sampai
2 persen dari investasi modal tetap.
3) Asuransi
Biaya asuransi tergantung dari jenis proses produksi dan fasilitas
perlindungan yang diinginkan. Secara tahunan, biaya ini sekitar 1 persen dari
investasi modal tetap.
4) Sewa
Biaya tahunan untuk sewa tanah dan bangunan sekitar 8 sampai 12
persen dari nilai properti yang disewa.
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya ini diperlukan untuk perawatan mesin-mesin, peralatan dan bangunan
serta biaya lainnya yang tidak terkait langsung dengan proses produksi.
Komponen biaya yang termasuk dalam overhead pabrik adalah:
1) Pelayanan Rumah Sakit dan kesehatan
2) Keteknikan yang bersifat umum
3) Layanan keselamatan
4) Fasilitas kantin dan rekreasi
5) Fasilitas umum pabrik
6) Biaya overhead penggajian termasuk program-progran untuk karyawan
7) Pengawasan laboratorium
8) Kemasan
9) Perlindungan pabrik
10) Perawatan perkantoran
11) Penerangan
12) Komunikasi dan transpotasi antar pabrik
13) Gudang transportasi
14) Fasilitas penerimaan dan pengiriman barang

Ekonomi Teknik 91
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Biaya overhead pabrik untuk pabrik kimia sekitar 50 sampai 70 persen dari
total biaya untuk tenaga kerja operasional, pengawasan, dan pemeliharaan.
d. Biaya Administrasi
Biaya administrasi berhubungan dengan kegiatan top-manajemen atau
aktifitas administrasi yang tidak bisa dimasukkan ke dalam biaya langsung
produksi. Gaji dan upah untuk tenaga administrasi, sekretaris, akuntan, juru ketik,
dan pekerja serupa lainnya merupakan bagian dari biaya administrasi. Komponen
biaya administrasi lainnya adalah biaya untuk perlengkapan dan peralatan kantor,
komunikasi di luar, gedung administrasi, dan aktifitas overhead lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan administrasi. Biaya administrasi diperkirakan
sekitar 20 sampai 30 persen dari tenaga kerja operasional.
e. Biaya Distribusi dan Pemasaran
Proses produksi dapat dianggap sukses jika produk telah terjual atau telah
menghasilkan keuntungan. Untuk menjual produk maka diperlukan biaya distribusi
dan pemasaran. Komponen yang termasuk dalam biaya ini adalah gaji, upah,
persediaan, dan biaya lainnya untuk kantor pemasaran; gaji, komisi, dan biaya
perjalanan untuk salesman; biaya pengapalan; biaya kontainer; biaya iklan; dan
layanan penjualan teknis. Secara umum biaya distribusi dan pemasaran untuk
pabrik kimia berada di kisaran 2 sampai 20 persen dari biaya produksi total.
f. Biaya Penelitian dan Pengembangan
Pengembangan produk dan proses baru terus dikembangkan dalam industri
kimia. Biaya yang diperlukan dimasukkan sebagai biaya penelitian dan
pengembangan. Biaya penelitian dan pengembangan meliputi gaji dan upah untuk
semua personil yang terkait dengan proses penelitian dan pengembangan, biaya
tetap dan operasional untuk semua mesin dan peralatan yang terkait, biaya untuk
bahan dan perlengkapan, biaya overhead langsung, dan biaya lain-lain. Dalam
industri kimia, biaya ini berjumlah sekitar 2 sampai 5 persen dari setiap hasil
penjualan.
g. Finansial
Bunga merupakan kompensasi dari sejumlah uang yang dipinjam. Sebagian
pendapat menyatakan bahwa bunga sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam biaya
tetap tetapi dibuat secara terpisah sebagai biaya finansial. Perkiraan biaya finansial
tahunan adalah sekitar 5 hingga 10 persen dari nilai total yang dipinjam.

Ekonomi Teknik 92
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

h. Biaya Pendapatan Kotor


Pendapatan kotor merupakan hasil pengurangan dari total pemasukan
dikurangi dengan total pengeluaran tidak termasuk pajak penghasilan. Untuk
menghitung pendapatan bersih (laba bersih) maka pendapatan kotor harus
dikurangi dengan pajak penghasilan. Tarif pajak penghasilan didasarkan pada
pendapatan kotor yang diterima perusahaan, sehingga besarnya sangat bervariasi
dari satu perusahaan ke perusahaan lain.
i. Biaya Tak Terduga
Peristiwa yang tak terduga, seperti pemogokan, badai, banjir, variasi harga,
dan kemungkinan lainnya, dapat berdampak pada biaya untuk operasional
manufaktur. Untuk estimasi biaya total produk maka sebaiknya
mempertimbangkan faktor-faktor ini. Besarnya biaya tak terduga berkisar antara 1
hingga 5 persen dari total biaya produk.

Rangkuman Total Biaya Produk


Sebagai rangkuman dari total biaya produk maka dapat disusun Tabel 4.3
sebagai berikut:
Tabel 4.3. Rangkuman total biaya produk

I. Biaya Manufaktur = biaya produksi langsung + biaya tetap + biaya overhead pabrik
A. Biaya Produksi Langsung (sekitar 60% total biaya produk)
1. Bahan baku (10-50% total biaya produk)
2. Tenaga kerja operasional (10-20% total biaya produk)
3. Tenaga pengawas dan administrasi langsung (10-25% tenaga kerja
operasional)
4. Utilitas (10-20% total biaya produk)
5. Perawatan dan perbaikan (2-10% investasi biaya tetap)
6. Bahan pendukung (10-20% biaya pemeliharaan dan perbaikan atau 0,5-1%
investasi biaya tetap)
7. Biaya laboratorium (10-20% tenaga kerja operasi)
8. Paten dan royaliti (0-6% total biaya produk)
B. Biaya Tetap (10-20% total biaya produk)

Ekonomi Teknik 93
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

1. Depresiasi (tergantung umur pakai, nilai sisa dan metode perhitungan; sekitar
10% investasi biaya tetap untuk permesinan dan peralatan dan
2-3% nilai bangunan untuk bangunan)
2. Pajak lokal (1-4% investasi biaya tetap)
3. Asuransi (0,4-1% investasi biaya tetap)
4. Sewa (8-12% sewa tanah dan bangunan)
C. Biaya Overhead Pabrik (50-70% biaya tegana kerja operasional, supervise dan

pemeliharaan; atau 5-15% total biaya produk)


II. Biaya Umum = biaya administrasi + biaya distribusi dan pemasaran + biaya riset
dan pengembangan
A. Biaya Administrasi (15% biaya tenaga kerja operasional)

B. Distribusi dan Pemasaran (2-20% total biaya produk)


C. Riset dan pengembangan (2-5% nilai penjualan atau 5% total biaya produk)
D. Keuangan (bunga) (0-10% investasi total)
III. Total biaya produk = biaya manufaktur + biaya umum
IV. Biaya pendapatan kotor (pendapatan kotor = total pendapatan – total biaya produk.
Besarnya biaya pendapatan kotor tergantung dari jumlah pendapatan kotor
perusahaan dan pajak penghasilan yang berlaku; biaya pendatan adalah 30-40%
dari laba kotor)

Penjelasannya dari Tabel 4.3 Rangkuman total biaya produk adalah sebagai
berikut.
Biaya Manufaktur
Biaya manufaktur dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: biaya tetap dan
biaya variabel. Biaya yang tidak tergantung dari volume produk dikategorikan sebagai
biaya tetap, dan biaya yang dipengaruhi oleh volume produksi dikelompokkan ke
dalam biaya variabel. Sebenarnya tidak ada biaya yang benar-benar hanya masuk
dalam kelompok biaya tetap saja maupun biaya variabel saja. Terdapat komponen
biaya yang tidak selalu dipengaruhi oleh volume produk yang dikelompokkan sebagai
biaya semi-variabel. Sebagai contoh biaya semi-variabel adalah biaya tenaga kerja.
Sebagian tenaga kerja dapat dimasukkan ke dalam kelompok biaya tetap karena gaji
tenaga kerja tidak mungkin fluktuatif, namun ada sebagian tenaga kerja tambahan

Ekonomi Teknik 94
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

yang kebutuhannya dapat diatur sesuai dengan tingkat produksi, sehingga


dikelompokkan ke dalam biaya variabel. Oleh karena itu tenaga kerja dikelompokkan
ke dalam biaya semi-variabel. Bahan baku dikelompokkan ke dalam biaya variabel.
Semakin besar produk dihasilkan, maka semakin besar pula bahan baku dibutuhkan.
Namun harga bahan baku dapat mengalami sedikit perubahan sehingga dapat
berpengaruh pula terhadap kebutuhan. Secara umum pengelompokan biaya
manufaktur ditampilkan pada Tabel 4.4. Kategori biaya yang sebagian dikelompokkan
ke dalam biaya tetap dan sebagain biaya variabel diberi tanda pada keduanya.

Tabel 4.4. Klasifikasi biaya manufakturing


Komponen Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel
Bahan baku X
Kemasan X
Tenaga kerja operasional X X
Utilitas X X
Tenaga kerja tambahan X X
Pengawas X X
Laboratorium X X
Pemeliharaan X X
Asuransi dan pajak X
Bahan pendukung operasional X
Overhead pabrik X
Depresiasi X
Distribusi dan pemasaran X

C. Latihan

1. Biaya peralatan yang dibeli untuk membangun pabrik yang memproduksi


pentaerythritol (pabrik pengolahan bahan bakar padat) adalah $ 300.000. Pabrik
merupakan pengembangan dari pabrik yang sudah ada sebelumnya, yaitu pabrik
formaldehida. Biaya terbesar diperlukan untuk konstruksi dalam ruangan, dan biaya
kontraktor 7 persen dari biaya pabrik langsung. Semua biaya lainnya mirip dengan

Ekonomi Teknik 95
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

biaya rata-rata pada umumnya pabrik kimia. Berdasarkan atas informasi tersebut,
perkirakan biaya berikut:
a. Total biaya pabrik langsung.
b. Investasi modal tetap.
c. Total investasi modal.
2. Sebuah perusahaan telah menjual sabun yang mengandung 30 persen berat air
dengan harga $ 10 per 100 lb f.o.b. (yaitu ongkos angkut di kapal, yang berarti
konsumen yang membayar biaya pengiriman). Perusahaan selanjutnya menawarkan
sabun yang sama efektifnya dengan produk sabun sebelumnya serta hanya
mengandung 5 persen air. Kadar air tidak penting bagi konsumen, dan bersedia
membeli sabun yang mengandung air 5 persen jika biaya pengiriman setara. Jika
biaya pengiriman 70 sen per 100 lb, berapa perusahaan akan membayar biaya
pengiriman ke konsumen per 100 lb f.o.b. untuk sabun yang mengandung 5 persen
air?
3. Total investasi modal untuk pabrik kimia konvensional adalah $ 1.500.000, dan pabrik
menghasilkan 3 juta kg produk setiap tahun. Harga jual produk adalah $ 0,82 / kg.
Modal kerja berjumlah 15 persen dari total investasi modal. investasi berasal dari dana
perusahaan, dan tidak ada bunga yang dibebankan. Biaya bahan baku untuk produk
adalah $ 0.09 / kg, tenaga kerja $ 0.08 / kg, utilitas $ 0.05 / kg, dan pengemasan $
0.008 / kg. Biaya distribusi adalah 5 persen dari total biaya produk. Perkirakan biaya-
biaya sebagai berikut:
a. Biaya produksi per kilogram produk.
b. Total biaya produk per tahun.
c. Keuntungan per kilogram produk sebelum pajak.
d. Keuntungan per kilogram produk setelah pajak.
4. Perkirakan biaya produksi per 100 lb produk dengan kondisi sebagai berikut:
a. Investasi modal tetap = $ 2 juta
b. Output produksi tahunan = 10 juta lb produk
c. Biaya bahan baku = $ 0. l2 / lb produk
d. Utilitas:
1) Steam 100 psig = 50 lb / lb produk
2) Daya listrik yang dibeli = 0,4 kWh / lb produk
3) Air yang sudah dioleh dengan difilter dan softening = 10 gal / lb produk

Ekonomi Teknik 96
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

e. Tenaga kerja operasional = 20 orang per shift dengan $ 12,00 per jam-karyawan
f. Pabrik beroperasi tiga ratus hari per tahun dan 24 jam sehari
g. Proses menggunakan cairan yang korosif
h. Pengiriman produk dalam bentuk menggunakan mobil angkutan
i. Dibutuhkan banyak pengawas langsung
j. Tidak ada biaya paten, royalti, bunga, atau sewa
k. Biaya overhead pabrik sebesar 50 persen dari biaya tenaga kerja operasional,
pengawasan, dan pemeliharaan

5. Sebuah perusahaan memiliki biaya produksi langsung yang setara dengan 50 persen
dari total penjualan tahunan dan biaya tetap, overhead, dan pengeluaran umum, yang
besarnya sama dengan $ 200.000. Jika manajemen mengusulkan untuk
meningkatkan penjualan tahunan (saat ini sebesar $ 800.000), sebesar 30 persen
dengan 20 persen kenaikan biaya tetap, overhead, dan pengeluaran umum:
a. Berapa dolar penjualan tahunan diperlukan untuk menghasilkan pendapatan kotor
yang sama dengan operasional pabrik saat ini?
b. Berapa laba bersih jika pabrik yang telah ditingkatkan kapasitasnya dioperasikan
dengan kapasitas penuh dan pajak penghasilan atas pendapatan kotor tetap
sebesar 34 persen?
c. Berapa keuntungan bersih pabrik yang telah ditingkatkan kapasitasnya jika total
penjualan tahunan tetap sama seperti saat ini?
d. Berapa laba bersih untuk pabrik yang telah ditingkatkan kapasitasnya jika total
penjualan tahunan turun menjadi $ 700.000?
6. Sebuah pabrik yang menghasilkan 2.000 ton per tahun produk. Produk dijual dengan
harga $ 0,80 per lb. Biaya produksi langsung tahunan sebesar $ 2 juta pada kapasitas
100 persen dan biaya tetap lainnya $ 700.000.
a. Berapa biaya tetap per lb pada titik impasnya?
b. Jika harga jual produk meningkat 10 persen, berapa kenaikan penerimaan laba
bersih pada kapasitas penuh jika tarif pajak penghasilan adalah 34 persen dari
pendapatan kotor?
7. Aturan umum untuk industri kimia adalah bahwa $ 1 dari penjualan tahunan
membutuhkan $ 1 investasi modal tetap. Di sebuah pabrik kimia di mana aturan ini
berlaku, mempunyai total investasi modal sebesar $ 2.500.000 dan modal kerja

Ekonomi Teknik 97
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

sebesar 20 persen dari total investasi modal. Total biaya produk tahunan adalah $
1.500.000. Jika tarif pajak penghasilan nasional dan regional atas pendapatan kotor
total 36 persen, tentukan sebagai berikut:
a. Persentase pendapatan kotor setiap tahun terhadap total investasi modal.
b. Persentase laba bersih setiap tahun terhadap total investasi modal.
8. Sebuah perusahaan hendak mengembangkan bisnisnya dengan membangun
sebauah pabrik kimia. Total investasi modal untuk pabrik kimia yang diusulkan yang
akan menghasilkan produk senilai $ 1.500.000 per tahun diperkirakan $ 1 juta.
Sebagian modal digunakan untuk melakukan penelitian dan pengembangan pada
proyek sebelum pabrik dibangun. Oleh karena itu manajemen ingin memperkirakan
biaya penelitian dan pengembangan yang dibutuhkan. Telah diputuskan bahwa laba
bersih dari pabrik harus cukup untuk melunasi total investasi modal ditambah semua
biaya penelitian dan pengembangan dalam 7 tahun. Tingkat pengembalian minimal
setelah pajak sebesar 12 persen dari hasil penjualan harus diperoleh, dan 34 persen
dari biaya penelitian dan pengembangan merupakan biaya bebas pajak (yaitu tarif
pajak penghasilan perusahaan adalah 34 persen dari pendapatan kotor). Pada
keadaan ini, berapa total biaya yang dapat disediakan oleh perusahaan untuk
melakukan penelitian dan Pengembangan?
9. Sebuah Unit pemrosesan kimia memiliki kapasitas untuk memproduksi 1 juta kg
produk per tahun. Setelah unit dioperasikan, ternyata unit produksi hanya mampu
menghasilkan 500.000 kg produk per tahun. Analisis situasi yang ada menunjukkan
bahwa semua biaya tetap dan biaya sejenisnya, biaya yang harus dibayar apakah unit
beroperasi atau tidak, sebesar 35 persen dari total biaya produk jika beroperasi
dengan kapasitas penuh. Biaya bahan baku dan biaya produksi lainnya berbanding
lurus dengan jumlah produksi (yaitu, biaya per kilogram produk konstan pada tingkat
produksi berapa saja) sebesar 40 persen dari total biaya produk jika kapasitas penuh.
Sisa 25 persen dari total biaya produk merupakan biaya variabel overhead dan lain-
lain, dan analisis menunjukkan bahwa biaya ini proporsional dengan tingkat produksi
jika operasi dinaikkan hingga 1,5 kali. Berapakah persentase perubahan total biaya
per kilogram produk jika unit berubah dari tingkat produksi 1-juta-kg-per-tahun menjadi
500.000 kg produk per tahun? Semua biaya yang disebutkan di atas menggunakan
basis per kilogram.

Ekonomi Teknik 98
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

10. Perkirakan total biaya operasi per hari untuk tenaga kerja, listrik, uap, dan air untuk
sebuah pabrik yang memproduksi 100 ton aseton per hari dengan data sebagai
berikut:
Kapasitas (ton / tahun) : 100
Tenaga kerja operasional dan pengawas (jam-kerja/ton) : 0,518
Tenaga kerja dan pengawas pemeliharaan (jam-kerja/ton) : 0,315
Kebutuhan Utilitas (per ton/tahun) :
Uap air (lb/jam) : 1.73
Listrik (kWh) : 310
Air (gph) : 5,18
Biaya utilitas :
Uap air : $ 2,4/1000 lb
Listrik : 7 sen/kWh
Air : 90 sen/1000 gal
Biaya tenaga kerja rata-rata $ 20 per jam karyawan
Pabrik beroperasi 365 hari per tahun.
11. Biaya produksi langsung tahunan untuk pabrik yang beroperasi pada kapasitas 70
persen adalah $ 280.000 sedangkan jumlah dari biaya tetap tahunan, biaya
overhead, dan biaya umum adalah $ 200.000.
a. Berapa titik impas dalam unit produksi per tahun jika total penjualan tahunan
adalah $ 560.000 dan produk dijual dengan harga $ 40 per unit?
b. Berapa laba kotor dan laba bersih tahunan jika pabrik beroperasi dengan
kapasitas 100 persen jika pajak penghasilan perusahaan sebesar 15 persen
untuk $ 50.000 pertama penghasilan kotor tahunan, selanjutnya 25 persen untuk
penghasilan kotor tahunan $ 50.000 hingga $ 75.000, 34 persen untuk
pendapatan kotor tahunan di atas $ 75.000, dan 5 persen untuk kotor penghasilan
dari $ 100.000 hingga $ 335.000?

12. Total investasi modal untuk pabrik kimia adalah $ 1 juta, dan modal kerja $ 100.000.
Jika pabrik dapat menghasilkan rata-rata 8000 kg produk akhir per hari selama 365
hari setahun, berapa harga jual produk dalam dolar per kilogram sehingga
memberikan rasio turnover 1,0?

Ekonomi Teknik 99
Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

D. Daftar Pustaka

Peters, M. A. and Timerhause, K.D. (1985). “Plant Design and Economics for Chemical
Engineers”, 6th Edition, Singapore, Mc Graw Hill Inc., Chapter 5.

Newnan, D.G., Eschenbach, T.G., Lavelle, J.P. (2004). “Engineering Economic


Analysis”, 9th edition, New York, Oxford, Oxford University Press, Chapter 2.

Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th Edition,
New Jersey, USA, Pearson Education, Inc., Chapter 3.

KLM Technology Group (2014). General Process Plant Cost Estimating (Engineering
Design Guideline), Rev 01, www.klmtechgroup.com

Blank , L. and Tarquin , A. (2012). Engineering Economy, Seventh Edition, New York, NY
10020, The McGraw-Hill Companies, Chapter 15.

Brown, T., (2006). Engineering Economics and Economic Design for Process Engineers,
University of Cincinnati, Ohio, CRC Press

Ekonomi Teknik 100


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 5

NILAI UANG TERHADAP WAKTU

A. Tujuan Pembelajaran

Materi pada pertemuan ini meliputi pengembalian modal, asal muasal bunga,
bunga sederhana, bunga majemuk, konsep ekivalensi, diagram dan tabel arus kas.
Setelah belajar materi ini mahasiswa mampu menjelaskan dan menguraikan konsep
bunga, bunga sederhana, bunga majemuk, konsep ekivalensi, diagram dan notasi cash
flow serta menggunakan table bunga.

B. Uraian Materi

1. Pengembalian Terhadap Modal


Penggunaan modal untuk suatu investasi proyek teknik pada umumnya
memerlukan jangka waktu yang panjang, oleh karena itu nilai uang terhadap waktu
harus dipertimbangkan. Uang mempunyai nilai terhadap waktu (time cost of money).
Sebagai contoh, nilai uang Rp. 5 juta sekarang akan berbeda dengan nilai uang Rp.
5 juta yang diterima satu tahun yang akan datang. Perbedaan nilai uang bisa
disebabkan oleh faktor inflasi, deflasi, bunga, perubahan kurs dan lainnya. Oleh
karena itu, terkait dengan modal yang diinvestasikan dalam suatu proyek teknik, maka
harus terdapat suatu pengembalian modal dalam bentuk bunga atau laba kepada
investor. Terdapat dua alasan utama mengapa harus ada pengembalian modal
kepada investor, yaitu: Pertama, bunga dan laba diperoleh oleh investor sebagai
kompensasi atas penundaan penggunaan uang tersebut untuk kepentingan
pribadinya ataupun untuk investasi di alternatif yang lain selama modal sedang
diinvestasikan. Kedua, bunga dan laba diberikan ke investor sebagai pembayaran
atas resiko yang diambil investor dengan mengizinkan orang lain atau organisasi
untuk menggunakan modalnya.
Dalam memilih suatu rencana investasi, investor akan menilai apakah
pengembalian modal dari proyek yang akan dipilih memang cukup menarik, sehingga
bersedia untuk menginvestasikan modalnya. Jika sejumlah modal diinvestasikan,
maka investor akan berharap mendapat pengembalian modal, minimum sebesar

Ekonomi Teknik 101


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

pengorbanannya untuk tidak berinvestasi di proyek yang lain. Hal ini berarti investor
harus mendapatkan pengembalian modal dalam bentuk bunga atau laba yang
menarik, sebagai kompensasi atas kehilangan kesempatan (opportunity cost) untuk
berinvestasi di peluang investasi lain yang mempunyai tingkat resiko yang setara.
Jadi, apakah modal berasal dari pinjaman atau modal ekuitas maka suatu investasi
harus dapat memberikan pengembalian modal yang menarik kepada investor.
Sebagai kesimpulan, setiap kali modal diinvestasikan ke dalam suatu proyek
keteknikan, atau usaha lainnya, maka sangat penting untuk mempertimbangkan
dengan tepat terhadap biaya-biaya yang terkait, (mis., nilai uang-waktu, resiko,
peluang).

2. Asal Mula Bunga


Bunga mempunyai sejarah yang sangat lama, seperti halnya pajak. Catatan
sejarah mengungkapkan bahwa bunga telah berlaku sejak tahun 2000 S.M. di
Babilonia. Pada jaman tersebut bunga diterapkan terkait dengan pinjam-meminjam
biji-bijian atau komoditi pertanian lainnya. Bunga bukan hanya dibayar dalam bentuk
uang, tetapi juga bisa dibayar dalam bentuk biji-bijian atau barang-barang yang lain.
Berdasarkan sejarah, sistem bunga telah berjalan dengan baik sejak tahun 575 S.M.
yang ditandai dengan beroperasinya perusahaan perbankan internasional di
Babilonia. Perusahaan memperoleh pendapatan dari penerapan bunga yang tinggi
atas penggunaan uangnya untuk membiayai perdagangan internasional.
Pada awal sejarah bunga, tingkat bunga tahunan terhadap pinjaman uang
berada di sekitar 6% hingga 25%, meskipun secara hukum pengenaan tingkat bunga
sebesar 40% diizinkan dalam beberapa kasus. Pengenaan tingkat bunga yang sangat
tinggi dianggap sebagai riba, dan larangan riba ditemukan dalam Alkitab (Lihat
Exodus 22: 21–27).
Selama Abad Pertengahan, pengenaan bunga terhadap pinjaman uang secara
umum dilarang berdasarkan alasan Alkitab. Pada tahun 1536, teori baru tentang riba
dalam Protestan dikenalkan oleh John Calvin, yang membantah anggapan bahwa
bunga itu melanggar hukum. Akibatnya, pengenaan bunga kembali diberlakukan dan
dipandang sebagai bagian yang penting dan legal dalam bisnis. Akhirnya, tabel bunga
dipublikasikan untuk keperluan publik.

Ekonomi Teknik 102


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

3. Bunga Sederhana
Bunga sederhana (simple interest) adalah bunga yang dihitung hanya
berdasarkan pada pinjaman awal (pokok pinjaman) dan bukan berdasarkan pada
akumulasi pokok dan bunga yang tersisa. Bunga total berbanding lurus dengan
besarnya pinjaman awal, tingkat bunga, dan periode waktu pinjaman. Rumus bunga
sederhana adalah:

I = (P)(N)(i)
(5.1)

Dimana:
I : bunga total
P : Jumlah pinjaman awal yang dipinjam atau dipinjamkan
N : periode pinjaman
i : tingkat bunga per periode waktu

Jumlah total uang yang dibayarkan pada akhir periode bunga N adalah P + I.
Jika uang $1.000 dipinjamkan dengan jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga
sederhana 10% per tahun, maka total bunga yang diperoleh adalah:

I = $1.000 x 3 x 10% = $300

Jumlah total uang yang dibayarkan pada akhir tahun ketiga menjadi sebesar:

$1.000 + $300 = $1.300.

Catatan: jumlah kumulatif bunga yang dibayarkan merupakan fungsi linear dari waktu,
yang dapat dinyatakan dengan rumus :

F = P(1+N.i)
(5.2)

Dimana: F = Nilai masa depan setelah N periode

Dalam bisnis modern saat ini, bunga sederhana jarang digunakan.

4. Bunga Majemuk

Ekonomi Teknik 103


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Bunga majemuk atau bunga berbunga (compound interest) adalah bunga yang
dihitung berdasarkan sisa pinjaman pokok ditambah akumulasi bunga sampai dengan
akhir periode pinjaman. Perhitungan bunga majemuk untuk pinjaman $1.000 dengan
periode pinjaman tiga tahun serta tingkat bunga sebesar 10% setahun, ditunjukkan
pada tabel di bawah ini.

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa, total jumlah hutang adalah $1.331
selama periode 3 tahun. Jumlah yang diperoleh berbeda jika dibandingkan dengan
bunga sederhana (soal sebelumnya) yaitu $1.300. Perbandingan antara bunga
sederhana dan bunga majemuk secara grafis ditampilkan pada Gambar 5.1.
Perbedaan jumlah uang yang dihasilkan disebabkan oleh metode perhitungan bunga
yang berbeda, dimana perhitungan bunga majemuk didasarkan dari jumlah bunga
yang diperoleh sebelumnya. Perbedaan jumlah uang menjadi semakin besar jika
waktu yang digunakan lebih lama. Sebenarnya, perhitungan bunga sederhana juga
mempertimbangkan nilai uang terhadap waktu tetapi perhitungan bunga tidak
dimajemukan. Dalam paraktek bisnis, bunga majemuk lebih sering digunakan
dibandingkan dengan bunga sederhana.
Dengan perhitungan bunga majemuk maka nilai uang di masa depan selama
pemajemukan periode tertentu dapat dihitung dengan rumus:

F  P(1  i ) N

Secara umum dapat ditulis:

Ekonomi Teknik 104


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

FN  P0 (1  i ) N
(5.3)

Dimana:
FN : nilai uang di masa depan
P0 : nilai uang saat ini
I : suku bunga yang berlaku
N : periode bunga

Gambar 5.1. Ilustrasi perbandingan bunga sederhana dengan bunga majemuk


(Sumber : Sullivan et.al., 2003)

5. Konsep Ekivalensi
Jika terdapat beberapa alternatif yang menghasilkan produk yang sama,
digunakan untuk tujuan yang sama, atau mempunyai fungsi yang sama maka harus
dilakukan perbandingan dari alternatif yang tersedia tersebut. Bagaimana cara
membandingkannya jika melibatkan peiode waktu yang panjang? Untuk
membandingkan alternative yang tersedia maka perlu dilakukan dengan cara
menyamakan basis terlebih dahulu, yang tergantung dari (1) tingkat bunga, (2) jumlah
uang yang terlibat, dan (3) waktu uang diterima atau dikeluarkan. Untuk lebih

Ekonomi Teknik 105


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

memahami mekanisme bunga dan konsep keekivalenan ekonomi, perhatikan contoh


berikut ini.

Contoh 5-1.
Anda memiliki hutang $ 17.000 pada kartu kredit Anda. Anda memutuskan untuk
membayar hutang $ 17.000 dalam empat bulan. Saldo kartu kredit yang belum dibayar
pada awal bulan akan dikenakan bunga sebesar 1% oleh perusahaan kartu kredit
Anda. Anda mempunyai tiga alternatif rencana pembayaran untuk melunasi hutang
pokok $ 17.000 plus bunga yang terhutang. Ketiga rencana tersebut diilustrasikan
pada Tabel 5.1, yang akan menunjukkan bahwa ketiga alternatif tersebut ekivalen.

Alternatif 1:
Hutang pokok hanya dibayarkan pada akhir bulan keempat. Pembayaran bunga
bulanan sebesar $ 170. Karena tidak ada akumulasi bunga setiap bulannya maka
tidak ada pemajemukan bunga. Pada Tabel 3-1, total hutang pokok $ 68.000 ($ 17.000
× 4 bulan) dan total bunga $ 680. Oleh karena itu tingkat suku bunga bulanan adalah
($ 680 ÷ 68.000) × 100% = 1%.

Alternatif 2:
Anda membayar $ 4,357.10 per bulan. Bunga mengalami pemajemukan dan hutang
pokok $ 17.000 sepenuhnya dibayar kembali selama empat bulan. Hasil perhitungan
yang dtampilkan pada Tabel 5.1, menunjukkan bahwa tingkat bunga bulanan adalah
($ 427,10 ÷ 42.709,5) × 100% = 1%. Total uang yang dibayarkan setiap bulannya lebih
kecil dibandingkan dengan Alternatif 1 karena hutang pokok dilunasi setiap bulannya
dan jumlah total bunga yang dibayarkan lebih sedikit ($ 427,10).

Alternatif 3:
Tidak ada bunga maupun hutang pokok yang dilunasi dalam tiga bulan pertama. Pada
akhir bulan keempat, seluruh hutang pokok dan akumulasi bunga ($ 690,27) barulah
dilunasi yaitu sebesar $ 17.690,27. Pembayaran hutang sangat besar untuk Alternatif
3 ($69.026.8) karena tidak ada hutang pokok dan akumulasi bunga yang dibayarkan
sampai akhir bulan keempat. Rasio total bunga dibayarkan terhadap total hutang
pokok adalah 0,01.

Ekonomi Teknik 106


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Total bunga (jumlah dari kolom 3) dibagi dengan total pinjaman pokok yang
dibayar selama empat bulan (jumlah dari kolom 2) menghasilkan rasio yang nilainya
konstan, yaitu 0,01. Karena rasionya konstan untuk semua Alternatif yang tersedia,
maka dapat disimpulkan bahwa semua metode pembayaran kembali yang terdapat
pada Tabel 3-1 adalah ekivalen, meskipun masing-masing alternative mempunyai
jumlah total pembayaran akhir bulan yang berbeda-beda seperti ditunjukkan pada
kolom 6. Jumlah pinjaman yang berbeda per bulan tidak berarti bahwa alternatif-
alternatif pembayaran pinjaman ekivalen ataupun tidak ekivalen. Ekivalensi terjadi
apabila total bunga yang dibayarkan dibagi dengan total pokok pinjaman mempunyai
nilai yang sama. Ketiga Alternatif tersebut ekivalen, jika suku bunga tetap pada 1%
per bulan. Semua alternatif mempunyai nilai rasio total bunga terhadap total pokok
pinjaman yang sama, yaitu 0,01. Yang membedakan di antara ketiga Alternatif
tersebut adalah cara pelunasan hutang pokok dan bagaimana bunga dilunasi. Jika
suku bunga berubah, missal menjadi 1,5%, maka ketiga Alternatif menjadi tidak
ekivalen Tetapi jika suku bunga berubah naik, misal menjadi 1,25% per bulan, maka
ketiga alternatif tersebut berbeda.
Berdasarkan uraian ekivalensi tersebut di atas maka dapat dibuat rangkuman
sebagai berikut:
a. Arus kas dikatakan ekivalen jika keduanya mempunyai nilai (worth) yang sama
pada tingkat bunga tertentu.
b. Perhitungan nilai harus menggunakan periode waktu yang sama (periode waktu
sekarang yang paling banyak digunakan, namun dapat juga digunakan di setiap
titik pada rentang waktu yang ada)
c. Ekivalensi tergantung dari tingkat bunga. Jika tingkat bunga diubah arus kas tidak
akan ekivalen lagi
d. Jika terdapat arus kas yang ekivalen tidak berarti bahwa pemilihan arus kas tidak
perlu dilakukan, karena tentunya terdapat alasan spesifik mengapa suatu arus kas
lebih dipilih dari yang lainnya.

Ekonomi Teknik 107


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tabel 5.1. Tiga rencana untuk pembayaran kembali modal sebesar $17.000 selama
4 bulan dengan bunga 1% per bulan. (Sumber : Sullivan et.al., 2003)

6. Notasi dan Diagram Arus Kas


a. Notasi Arus Kas
Notasi arus kas berikut digunakan dalam rumus-rumus bunga majemuk:
P = nilai sekarang
F = nilai masa depan
i = tingkat bunga efektif per periode bunga (dinyatakan dengan persentase).
N = jumlah periode pemajemukan bunga.
A = arus kas yang seragam pada akhir setiap periode dari periode 1 sampai
periode akhir (suatu anuitas)
G = arus kas dengan gradien konstan (gradien aritmatik meningkat atau
menurun) pada akhir setiap periode

Ekonomi Teknik 108


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

b. Diagram arus kas


Penggunaan diagram atau tabel arus kas sangat dianjurkan untuk
mengklarifikasi atau memvisualisasikan aliran uang di berbagai waktu. Selisih
antara arus kas masuk (penerimaan) dan arus kas keluar (pengeluaran) untuk
periode tertentu (mis., satu tahun) merupakan arus kas bersih untuk periode
tersebut. Diagram arus kas penting sebagai dasar untuk mengevaluasi alternatif
dalam ekonomi teknik.
Beberapa konvensi yang digunakan dalam membuat diagram arus kas
adalah sebagai berikut:
1) Garis horizontal menunjukkan skala waktu (time scale), dengan arah waktu dari
kiri ke kanan. Interval waktu dapat menggunakan tahun, kuartal, bulan dll.
Perhatikan cara penulisan dan pemahamannya, contoh: akhir Periode 3
berimpitan dengan awal Periode 4.
2) Anak panah menyatakan arus kas yang digambar pada akhir periode. Anak
panah ke bawah menunjukkan pengeluaran (arus kas keluar atau arus kas
negatif) dan anak panah ke atas menunjukkan penerimaan (arus kas masuk
atau arus kas positif).
3) Diagram arus kas tergantung dari sudut pandang yang meninjau (sudut
pandang peminjam atau yang meminjamkan). Jika diagram arus kas ditampilkan
berdasarkan sudut pandang peminjam, maka jika arah panah dibalik semuanya
menjadi sudut pandang yang meminjamkan. Hal penting lainya, bahwa diagram
berlaku untuk bunga yang bersifat diskret.
a) Diagram merupakan arus kas akhir suatu periode (End of Year; EoY),
kecuali waktu nol. Contoh titik 1 berarti akhir periode 1
b) Titik nol = waktu sekarang/saat ini (awal periode)
c) Titik empat = akhir periode keempat
d) Panah menunjukkan arus kas
(1) Panjang-pendek panah menunjukkan jumlah uang
(2) Arah panah menunjukkan:
(a) Penerimaan – arus kas positif (arah panah ke atas)
(b) Pengeluaran – arus kas negatif (arah panah ke bawah)

Ekonomi Teknik 109


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

awal tahun 1 akhir tahun 1


A = 4.357,10

0
1 2 3 4=N

P = $17.000
akhir bulan
i = 1% per bulan
bulan
Gambar 5.2. Diagram arus kas yang menunjukkan Alternatif 3 pada Tabel 5.1
dengan sudut pandang yang meminjamkan uang.

F = $17.690,27

1 2 3 4=N

P = $17.000

akhir bulan i = 1% per bulan

Gambar 5.3. Diagram arus kas yang menunjukkan Alternatif 2 pada Tabel 5.1
dengan sudut pandang yang meminjamkan uang.

4G
3G
2G
1G

1 2 3 4

Gambar 5.4. Diagram arus kas dengan gradien konstan

Ekonomi Teknik 110


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 5-2
Sebuah perusahaan membuat diagram arus kas dari sebuah proposal
investasi yang akan dikerjakan. Investasi yang membutuhkan biaya sebesar
$10.000 dan akan disetujui jika selama 5 tahun menghasilkan penerimaan tahunan
tetap sebesar $5.310. Nilai sisa pada akhir masa pakai 5 tahun sebesar $2.000.
Biaya operasional dan pemeliharaan tahunan proyek sebesar $3.000. Gambarkan
diagram arus kas sepanjang umur proyek 5 tahun dan gunakan sudut pandang
perusahaan.

Penyelesaian:
Arus kas keluar : Investasi awal $10.000 dan pengeluaran tahunan $3.000.
Arus kas masuk : pendapatan tahunan $5.310 dan nilai sisa $2.000. Perlu
diperhatikan bahwa awal tahun tertentu merupakan akhir dari tahun sebelumnya.
Contoh, awal dari tahun ke-tiga merupakan akhir dari tahun ke-dua.

$2.000

$5.310 $5.310 $5.310 $5.310 $5.310

0
1 2 3 4 5
$3.000
End of Year
$3.00 $3.00 $3.00 $3.00
$10.000 0 0 0 0

Contoh 5-3
Jika anda menginginkan menerima uang sebesar $3.000 untuk waktu 5
tahun yang akan datang, berapakah uang yang anda perlu depositokan saat ini jika
tingkat bunga yang berlaku 8% per tahun?

P = F / (1+I)N = 3.000 / (1.08)5 = $2.042

Ekonomi Teknik 111


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Oleh karena itu uang yang harus didepositokan saat ini (arus kas saat ini)
sebesar $2.042 yang ekivalen dengan penerimaan masa depan (arus kas
mendatang) sebesar $3.000 pada akhir tahun kelima, pada tingkat bunga 8%.

F = $3.000

1 2 3 5=N

P = $2.042
4

akhir tahun i = 8% per tahun


bulan

Jika diinginkan untuk mencari nilai ekivalensi pada tahun ke-3, maka bisa
dihitung mulai waktu ke-0 dan memajemukkan bunganya hingga tahun ke 3, atau
mulai dari tahun ke-5 dan selanjutnya ditarik arus kas ke belakang:

F3 = P0(1+0,08)3 = 2.042(1.08)3 = $2.572 . atau

P3 =F5 / (1+0,08)3 = 3.000 / (1.08)3 = $2.572

Contoh 5-4
Dalam rencana untuk merenovasi gedung perkantoran di sebuah
perusahaan, terdapat dua alternative untuk memperbaiki sistem pemanasan,
ventilasi, dan pendingin ruangan (HVAC = heating, ventilation, and air
conditioning). Satu dari dua alternative yang tersedia, yaitu alternative A atau B
akan dilaksanakan. Biaya-biayanya yang terkait adalah sebagai berikut:

Alternatif A (overhaul sistem HVAC yang sudah ada)


1) Biaya peralatan, tenaga kerja, dan bahan perbaikan $18.000
2) Biaya listrik per tahun $32.000
3) Biaya untuk pemeliharaan per tahun $2.400

Ekonomi Teknik 112


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Alternatif B (Memasang sistem HVAC baru dengan tetap memanfaatkan


perpipaan yang ada)
1) Peralatan, tenaga kerja dan bahan untuk pemasangan $60.000
2) Biaya listrik per tahun $9.000
3) Pengeluaran-pengeluaran untuk pemeliharaan per tahun $16.000
4) Penggantian komponen utama empat tahun kemudian $9.400

Perkiraan nilai sisa untuk Alternatif A sebesar $2.000 dan Alternatif B sebesar
$8.000 pada akhir masa pakainya di tahun ke 8. Selama masa pakai delapan
tahun, kedua alternatif dianggap dapat memberikan pelayanan yang sama serta
juga dianggap bahwa pada akhir tahun ke 8, komponen utama dari Alternatif B
yang diganti tidak mempunyai nilai sisa.
1) Buatlah tabel arus kas dan arus kas bersih (netto) akhir tahun untuk kedua
alternatif tersebut.
2) Hitung selisih arus kas bersih per tahun dari kedua alternatif tersebut (B-A).
3) Hitung selisih kumulatif hingga tahun ke delapan. (Selisih kumulatif adalah
jumlah selisih B-A ditambah dengan selisih kumulatif sebelumnya).

Penyelesaian:
Tabel arus kas dengan sudut pandang perusahaan adalah sebagai berikut.
Akhir tahun Alternatif A Alternatif B Selisih Selisih
ke Aliran kas Aliran kas (B-A) Kumulatif
0 (18,000) (60,000) (42,000) (42,000)
1 (34,400) (25,000) 9,400 (32,600)
2 (34,400) (25,000) 9,400 (23,200)
3 (34,400) (25,000) 9,400 (13,800)
4 (34,400) (34,400) - (13,800)
5 (34,400) (25,000) 9,400 (4,400)
6 (34,400) (25,000) 9,400 5,000
7 (34,400) (25,000) 9,400 14,400
8 (32,400) (17,000) 15,400 29,800
Total (291,200) (261,400)

Ekonomi Teknik 113


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:


1) Salah satu alternatif, A atau B harus dipiih, tidak melakukan apa-apa bukanlah
suatu pilihan,
2) Semua neraca pembayaran kedua alternative menunjukkan nilai negative,
namun yang perlu dilihat adalah neraca pembiayaan kedua alternative tersebut,
3) Keputusan untuk memilih alternative yang ada dapat dibuat dengan mudah
berdasarkan “selisih” arus kas (selisih yang dapat diperoleh),
4) Alternatif B dan A memiliki arus kas yang identik kecuali untuk selisih arus kas
seperti ditunjukkan dalam tabel di atas. Jika selisih arus kas merupakan dasar
untuk membuat keputusan, maka Alternatif B yang disarankan;
5) Perubahan arus kas yang disebabkan oleh faktor lainnya, seperti inflasi atau
pengaruh yang lainnya dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam tabel dan
disertakan dalam analisis,
6) Dibutuhkan waktu 6 tahun dari investasi sebesar $42.000 (alternatif B) untuk
dapat menunjukkan penghematan dari pengeluaran tahunan kumulatif yang
dapat digunakan sebagai pembenaran (justify) mengapa Alternatif B lebih baik
(hal ini mengabaikan nilai uang terhadap waktu). Alternatif mana yang
sesungguhnya lebih baik ? Jawaban pertanyaan ini akan lebih meyakinkan jika
pengaruh waktu terhadap nilai uang dipertimbangkan. Hal ini akan dibahas pada
Bab selanjutnya.

C. Latihan

1. Berapa nilai ekuivalensi pada akhir tahun ke-5 dari uang sebesar $5000,- awal tahun
sekarang, dengan tingkat suku bunga 12% per tahun?
2. Rani meminjam $12.000,- dan berencana mengembalikannya pada akhir tahun ke-7.
Pada awal tahun ke-4, Rani meminjam lagi sebesar $8.000,- dan berjanji akan
mengembalikan pinjamannya bersamaan dengan pengembalian pinjaman pertama.
Berapa jumlah uang yang harus dibayar oleh Rani pada akhir tahun ke-7 jika tingkat
bunga pinjaman 12% per tahun?.
3. Roni meminjamkan uang kepada temannya diawal tahun pertama dengan rencana
pengembanlian akan dilakukan pada akhir tahun ke-2 sebesar $800,- dan $1200,- di

Ekonomi Teknik 114


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

akhir tahun ke-5. Berapa besar uang yang dipinjamkan Roni jika suku bunga yang
diberlakukan 15% per tahun?
4. Rini ingin mendepositokan sejumlah uang di awal tahun ini. Selanjutnya di awal tahun
ke-4, Rini menambah depositonya sebesar 2 kali dari deposito pertama. Jika suku
bunga yang berlaku 12% per tahun, dan menghendaki agar nilai depositonya menjadi
$20.000,- di akhir tahun ke-6, berapa uang yang harus didepositokan awal tahun ini
dan di awal tahun ke-4?
5. Uang $2000 diinvestasikan pada awal tahun pertama, dan $5000 di awal tahun ke-3.
Dari investasi tersebut diinginkan diperoleh hasil sebesar $15.000 yang akan diterima
pada akhir tahun ke-5. Pada tingkat suku bunga berapa agar keiinginan tersebut dapat
terpenuhi?
6. Perhatikan arus kas berikut. Berapa suku bunga yang harus diterapkan agar
keuntungan yang diperoleh setara (ekuivalen) dengan pengeluaran.

7. Jika diinginkan dapat menerima uang sebesar 20 juta rupiah dari suatu investasi
sebesar 10 juta rupiah, berapa lamakah investasi harus dilakukan jika tingkat bunga
10% per tahun?

D. Daftar Pustaka

1. Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th
Edition, New Jersey, USA, Pearson Education, Inc., Chapter 3.
2. Peters, M. A. and Timerhause, K.D. (1985). “Plant Design and Economics for
Chemical Engineers”, 6th Edition, Singapore, Mc Graw Hill Inc., Chapter 6.
3. Newnan, D.G., Eschenbach, T.G., Lavelle, J.P. (2004). “Engineering Economic
Analysis”, 9th edition, New York, Oxford, Oxford University Press, Chapter 4.
4. Blank , L. and Tarquin , A. (2012). Engineering Economy, Seventh Edition, New York,
NY 10020, The McGraw-Hill Companies, Chapter 1.

Ekonomi Teknik 115


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 6

BUNGA MAJEMUK, SUKU BUNGA NOMINAL DAN SUKU BUNGA EFEKTIF

A. Tujuan Pembelajaran

Pokok bahasan pada pertemuan ini adalah menjelaskan nilai ekivalensi


menggunakan bunga majemuk (compound interest) serta menjelaskan perbedaan
antara bunga nominal dan bunga efektif. Ekivalensi dihitung menggunakan rumus-rumus
bunga untuk nilai sekarang, masa depan, dari arus kas tunggal (single payment) diskret,
seri pembayaran yang seragam (uniform series), seri pembayaran seragam dengan
gradient aritmatik, gradient geometrik serta perhitungan bunga nominal dan bunga
efektif. Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu menjabarkan, menguraikan
meyimpulkan, menggunakan rumus single cash flow, uniform series dan perubahan suku
bunga terhadap waktu.

B. Uraian Materi

1. Rumus bunga dari arus kas tunggal (Single payment formulas)


Gambar 6.1. menunjukkan diagam arus kas dengan nilai sekarang, P; nilai yang
akan datang, F; periode bunga, N dan bunga, i% per periode yang di-
diskonto/majemuk secara diskret.

Discounting process Compounding process

Gambar 6.1. Diagram aliran kas terkait dengan keekivalenan saat ini
dan masa yang akan datang untuk arus kas tunggal

Ekonomi Teknik 116


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

a. Mencari F bila diketahui P


Jika sejumlah uang P dolar diinvestasikan dengan bunga i% selama N tahun,
maka nilai uang pada setiap akhir periode akan bertambah seperti ditampilkan
pada Tabel dibawah

Periode Jumlah awal Bunga per periode Jumlah akhir periode


1 P iP P(1+i)
2 P(1+i) i P(1+i) P(1+i)2
3 P(1+i)2 i P(1+i)2 P(1+i)3
.
.
N-1 P(1+i)N-2 i P(1+i)N-2 P(1+i)N-1
N P(1+i)N-1 i P(1+i)N-1 P(1+i)N

Secara umum untuk menghitung nilai yang akan datang digunakan rumus:

F = P(1+i)N
(6.1)

Cara lain:
Menggunakan Tabel bunga majemuk pada Lampiran A. Nilai (1 + i)N pada
persamaan (4.1) disebut dengan Faktor Jumlah Majemuk-Pembayaran Tunggal
(single payment compound amount factor). Persamaan (4.1) dapat ditulis menjadi:

F = P(F/P, i, N)
(6.2)

Persamaan (4-2) dibaca “dicari F, diketahui P dengan bunga i% selama periode N”

Contoh 6-1
Ali meminjam uang di bank sebesar $10.000 dan akan membayar hutangnya
lima tahun kemudian. Bank memberlakukan bunga i = 10% per tahun. Berapa
hutang yang harus dibayar Ali pada akhir periode hutangnya?

Ekonomi Teknik 117


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian:

Periode Jumlah awal Bunga per periode Jumlah akhir periode


1 P = 10.000 iP = 1000 P(1+i) = 11.000
2 P(1+i) = 11.000 i P(1+i) = 1100 P(1+i)2 = 12.100
3 P(1+i)2 = 12.100 i P(1+i)2 = 1210 P(1+i)3 = 13.310
4 P(1+i)3 = 13.310 i P(1+i)3 = 1331 P(1+i)4 = 14.641
5 P(1+i)4 = 14.641 i P(1+i)4 = 1464 P(1+i)5 = 16.105

Menggunakan rumus
F = P(1+i)N = $10.000 (1 + 0,1)5 = $16.105

Atau menggunakan tabel bunga majemuk


F = P(F/P, i, N)
= $10.000 (F/P, 10%, 5)
= $10.000 (1,6105)
= $16.105

b. Mencari P bila diketahui F


Berdasarkan persamaan (4.1), F = P(1 + i)N, penyelesain untuk P diperoleh
persamaan:

N
 1  N
P  F   F (1  i)
 1  i 
(6.3)

Nilai (1 + i)−N disebut Faktor Nilai Sekarang – Pembayaran Tunggal (single


payment present worth factor). Persamaan (4.3) dapat ditulis menjadi:

P = F(P/F, i, N)
(6.4)

Ekonomi Teknik 118


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 6-2
Anda ingin membeli rumah yang akan berharga $20.000 dalam lima tahun
mendatang. Jika harga rumah meningkat 10% per tahun, berapakah harga rumah
saat ini?

Penyelesaian:
Harga rumah lima tahun mendatang dapat dicari menggunakan persamaan (6.3):
P = F(1+i)-N = $20.000 x (1 + 0,10)-5 = $12.418

Cara lain
P = F.(P/F, i, N).
= $20.000.(P/F,10%,5)
= $20.000.( 0,6209)
= $12.418

c. Mencari bunga i, bila diketahui P, F, dan N


Jika nilai P dan F diketahui dan lama periode bunga (N) juga diketahui tetapi
kita belum tahu pada suku bunga berapa kedua nilai ekuivalen. Maka persamaan
untuk mencari nilai suku bunga adalah :

i  N F / P 1
(6.5)

Contoh 4-3
Harga bahan bakar minyak rata-rata pada tahun 2005 adalah $2,31 per
gallon. Pada tahun 1993, harga rata-rata adalah $1,07. Berapa kenaikan rata-rata
tahunan bahan bakar minyak selama kurun waktu 12 tahun tersebut?

Penyelesaian:
Pada soal ini nilai P = $1,07, nilai F = $2,31 dan N=12. Dengan menggunakan
persamaan (4-5) diperoleh nilai, 𝑖 = 12√2,32/1,07 − 1 = 0,062 atau 6,62% per
tahun.

Ekonomi Teknik 119


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

d. Mencari N bila diketahui P, F, dan i


Jika nilai P, F dan i diketahui maka berdasarkan persamaan (5.3) dapat
disusun ulang guna memperoleh nilai N
F = P(1 + i)N
(1  i ) N  ( F / P)
N log(1  i)  log( F / P)

log( F / P)
N (6.6)
log(1  i)

Contoh 6-4
Pada Contoh 6-3, harga rata-rata minyak adalah $2,31 pada 2005. Kenaikan
harga rata-rata per tahun adalah 6,62%. Jika dianggap inflasi harga minyak terus
berlanjut dengan laju yang sama, berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga
harga minyak mencapai $5,00 per gallon?

Penyelesaian
P = $2,31, F = $5,00, dan i = 6,62% per tahun. Dengan menggunakan
persamaan (4.6), diperoleh:

log($5.00/$2.31)
𝑁= log(1+0.0662)
= log(2,1645) = 12,05 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Sehingga jika inflasi harga minyak terus berlanjut dengan laju yang sama,
maka harga minyak mencapai $5.00 per gallon pada tahun 2017.

2. Rumus Bunga Dari Arus Kas Seragam (Uniform Series Formulas)


Gambar 6.2. menunjukkan diagram untuk arus kas seragam dengan A adalah
anuitas (annuity). Hubungan antara P, F, N, i dan A adalah sebagai berikut:

Ekonomi Teknik 120


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 6.2. Diagram arus kas seragam yang menunjukkan


keekivalenan nilai sekarang dan keekivalenan nilai yang akan datang

a. Mencari F bila diketahui A


Dari Gambar 6.2, jika sejumlah A diinvestasikan pada setiap akhir tahun
selama N tahun, maka jumlah total F pada akhir tahun ke-N merupakan jumlah
gabungan dari masing-masing investasi individu.

𝐹 = 𝐴(1 + 𝑖)𝑁−1 + 𝐴(1 + 𝑖)𝑁−2 +. . . … + 𝐴(𝐴 + 𝑖) + 𝐴

𝐹 = 𝐴 + 𝐴(1 + 𝑖) + 𝐴(1 + 𝑖)2 +. . . … + 𝐴(1 + 𝑖)𝑁−1

(1 + 𝑖)𝐹 = 𝐴(1 + 𝑖) + 𝐴(1 + 𝑖)2 +. . . … + 𝐴(1 + 𝑖)𝑁

Kedua persamaan di atas jika dikurangkan, diperoleh

𝐹(1 + 𝑖) − 𝐹 = −𝐴 + 𝐴(1 + 𝑖)𝑁

 (1  i) N  1 
F  A 
 i 
(6.7)

dimana
(1+𝑖)𝑁 −1
[ 𝑖
] disebut dengan Faktor Jumlah Majemuk – Seri Seragam (uniform

series compound amount factor) atau ditulis (F/A, i, N). Jika menggunakan Tabel
bunga majemuk maka persamaan (6.7) dapat ditulis:

F = A(F/A, i, N) (6.8)

Ekonomi Teknik 121


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 6-5
Anda mendepositokan uang di sebuah Bank dengan melakukan setoran
setiap tahun sebesar $23.000 dengan bunga 6% per tahun. Berapakah jumlah
uang anda setelah setoran ke-40.

Penyelesaian:

Nilai A adalah $23.000, N sama dengan 40 tahun, dan i=6% per tahun. Maka
setelah pembayaran ke-40, jumlahnya adalah:
F = $23.000.(F/A,6%,40)
= $23.000.(154,762)
= $3.559,526
Jadi uang anda menjadi $3.559,526 setelah 40 tahun kemudian.

b. Mencari P bila diketahui A

 (1  i) N  1 
P  A N 
 (6.9)
 i(1  i) 

dimana

(1+𝑖)𝑁 −1
[ 𝑖(1+𝑖)𝑁
] disebut Faktor Nilai Sekarang – Rangkaian Seragam (Uniform Series

Present Worth Factor)

Persamaan (6-9) dapat ditulis menjadi

P = A (P/A, i, N) (6.10)

Ekonomi Teknik 122


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 6-6
Sebuah pabrik minuman sedang mempertimbangkan memasang unit boiler
baru. Boiler akan menghasilkan uap yang digunakan untuk memasok sebagian
besar energi yang diperlukan. Operasional boiler baru dapat menghemat $ 450.000
per tahun selama umur pakai boiler 10 tahun. Jika tingkat bunga 12% per tahun,
berapa uang yang harus diinvestasikan untuk membeli boiler baru sehingga
ekivalen dengan total penghematan hingga akhir umur pakai boiler?

Penyelesaian:
Diagram arus kas di bawah ini, memperlihatkan sejumlah uang (yaitu,
ekuivalen sekarang, P) diinvestasikan secara seragam dalam satu periode waktu
(tahun) tertentu. Peningkatan arus kas tahunan adalah $ 450.000, dan berlanjut
selama 10 tahun dengan bunga tahunan 12%. Maka keekivalenan dengan nilai
sekarang adalah:

P = $450.000 (P/A, 12%, 10)


= $450.000 (5.6502)
= $2.542.590.

c. Mencari A bila diketahui F

 i 
A  F   (6.10)
 (1  i)  1 
N

dimana

Ekonomi Teknik 123


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

𝑖
[(1+𝑖)𝑁−1] disebut dengan Faktor Penyimpanan Modal – Rangkaian Seragam

(Uniform Series Sinking Fund Factor)

Persamaan (6-10) dapat ditulis menjadi

A = F(A/F, i, N)
(6.11)

Contoh 6-7
Anda menginginkan untuk mempunyai uang sebesar $100.000 untuk biaya
pernikahan anda nantinya yang rencananya akan dilakukan 10 tahun yang akan
datang. Untuk tujuan itu anda akan menabung sejumlah uang dengan jumlah yang
sama setiap tahunnya. Bank memberikan suku bunga sebesar 6% per tahun.
Berapa jumlah uang yang anda tabung setiap tahunnya untuk memperoleh uang
sebesar $100.000 yang anda inginkan?
Penyelesaian:
F : $100.000 ; N = 10 tahun ; i = 6% ; A = ?

A = $100.000 (A/F, 6%, 10)


= $100.000 (0,07587)
= $7.587

d. Mencari A bila diketahui P

 i(1  i) N 
A  P  (6.12)
 (1  i)  1 
N

dimana

i(1+i)N
[(1+i)N −1] disebut dengan Faktor Pengembalian Modal-Rangakaian Seragam

(Uniform Series Capital Recovery Factor)

Persamaan (6.12) dapat ditulis menjadi

A = P(A/P, i, N) (6.13)

Ekonomi Teknik 124


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 6.3. Arus kas untuk pinjaman $17.000 dengan bunga


1% per tahun dengan A $4.357,10 setiap bulan

Gambar 6.3 menunjukkan ilustrasi dari suatu pinjaman sebesar $17,000


dengan bunga 1% per bulan yang dibayar secara bertahap $4,357.10 setiap
bulannya selama jangka waktu empat bulan.
A = $17.000(A/P, 1%, 4)
= $17.000(0.2563)
= $4.357,10

Contoh 6-8
Anda membeli sebuah mobil bekas dengan harga $ 15.000 secara kredit.
Suku bunga pinjaman yang berlaku adalah 0,25% per bulan dengan tenor 36 bulan.
Berapa angsuran bulanan Anda?
Penyelesaian
Diagram arus kas yang ditunjukkan di bawah ini diambil dari sudut pandang
bank. Perhatikan bahwa jumlah sekarang sebesar $ 15.000 terjadi satu bulan
(periode bunga) sebelum arus kas pertama dari seri pembayaran seragam.

Ekonomi Teknik 125


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

A = $15.000(A/P, 1/4%, 36)


= $15.000 (0,0291)
= $436,50 per bulan

e. Mencari N bila diketahui A, P dan i


Contoh 6-9
Perusahaan Anda memiliki pinjaman $ 100.000 untuk sistem keamanan yang
baru saja dibeli. Pembayaran tahunan adalah $ 8.880 dan tingkat bunga 8% per
tahun selama 30 tahun. Selanjutnya perusahaan Anda memutuskan untuk
membayar angsuran sebesar $ 10.000 per tahun. Dengan angsuran per tahun
tersebut, berapa kali pembayaran (tahun) yang diperlukan untuk melunasi
pinjaman tersebut?
Penyelesaian
Pembayaran pinjaman awal dihitung terlebih dahulu menggunakan
Persamaan (4-13).
A = $100.000 (A/P, 8%, 30)
= $100.000 (0,0888)
= $8.800 per tahun

Sekarang, sesuai keputusan perusahaan, pembayaran angsuran dilakukan


dengan membayar $ 10.000 per tahun. Tentunya lama pelunasan akan kurang dari
30 kali pembayaran. Dengan menggunakan Persamaan (6.9) maka diperoleh:
$100.000 = $10.000 (P/A, 8%, N)

Ekonomi Teknik 126


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

(P/A, 8%, N) = 10.


Kita sekarang dapat menggunakan tabel bunga pada Lampiran A untuk
menemukan N. Dengan melihat pada kolom Faktor Harga Saat Ini (P / A) dari
Lampiran A, diperoleh
(P/A, 8%, 20) = 9.8181
(P/A, 8%, 21) = 10.0168.
Jadi, jika angsuran $ 10.000 per tahun, pinjaman akan dilunasi setelah 21
tahun.
f. Mencari i bila diketahui A, F dan N
Contoh 6-10.
Anda ingin merealisasikan keinginan anda untuk mempunyai sebuah "mobil
impian". Mobil yang ingin Anda beli diperkirakan berharga $ 60.000 dalam delapan
tahun yang akan datang. Anda mampu untuk menyisihkan $ 6.000 setiap tahun
untuk ditabung guna dapat membeli mobil tersebut. Pada tingkat bunga berapa
Anda harus menginvestasikan uang Anda untuk mencapai tujuan Anda memiliki
mobil setelah delapan tahun yang akan datang?
Penyelesaian
Digunakan persamaan (6.7)

$60.000 = $6.000 (F/A, i%, 8)


(F/A, i%, 8) = 10
Dari Tabel bunga majemuk di Lampiran A dapat dicari nilai i. Cara
mencarinya adalah dengan mencari dua suku bunga, satu dengan nilai (F / A, i%,
8) lebih besar dari 10 dan satu dengan (F / A, i%, 8) kurang dari 10. Diperoleh nilai
(F/A, 6%, 8) = 9.8975 dan (F/A, 7%, 8) = 10.2598

Berdasarkan nilai kedua suku bunga tersebut maka kelihatan bahwa suku
bunga yang dicari berada diantara 6% dan 7% per tahun. Meskipun fungsi (F/A,
i%, N) adalah nonlinier, kita dapat menggunakan pendekatan interpolasi linier
untuk memperkirakan nilai i. Kurva putus-putus pada Gambar 6.4 merupakan
aproksimasi secara linear. Nilai i’ dapat ditentukan dengan menggunakan segitiga
garis putus-putus pada Gambar 6.4.

Ekonomi Teknik 127


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 6.4. Aproksimasi nilai i pada Contoh soal 4-10 dengan cara
interpolasi linier

𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑑𝐴 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐵𝐴
=
𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑒𝑑 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐶𝐵

𝑖 ′ − 0,06 0,07 − 0,06


=
10 − 9,8975 10,2598 − 9,8975

i’ = 0,0628 atau 6,28% per tahun

Jadi jika Anda dapat menemukan investasi yang akan menghasilkan bunga
6,28% per tahun, maka Anda akan memiliki $ 60.000, yang dapat Anda belikan
mobil impian dalam delapan tahun yang akan datang.

Ekonomi Teknik 128


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

g. Hubungan-hubungan faktor bunga (Compound Interest Factors)

Tabel 6.1. Faktor bunga majemuk dikret dan simbolnya

3. Gradient Aritmatik
Pada beberapa kasus aliran kas melibatkan penerimaan atau pengeluaran yang
diproyeksikan meningkat atau berkurang dengan jumlah yang seragam setiap
periodenya, sehingga arus kas membentuk deret aritmatika. Contoh kasus, biaya
pemeliharaan dan perbaikan jenis peralatan tertentu yang meningkat relatif terhadap
biaya pembelian peralatan dengan jumlah yang konstan setiap periode. Kasus ini
dapat dimodelkan sebagai arus kas dengan gradien yang meningkat dengan
seragam.
Seperti ditunjukkan pada Gambar 6.5 diagram arus kas akhir periode yang
meningkat dengan jumlah G konstan, untuk setiap periode. G disebut sebagai jumlah
gradien seragam (uniform gradient amount). Perhatikan, waktu arus kas yang menjadi
dasar rumus adalah sebagai berikut:

Ekonomi Teknik 129


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 6.5. Diagram arus kas dengan kenaikan gradien yang seragam G
dollar per periode

a. Mencari P jika diketahui G


Nilai ekivalen sekarang, P, dari deret aritmatika arus kas yang ditunjukkan
pada Gambar 4.5 adalah
𝐺(1) 𝐺(2) 𝐺(3) 𝐺(𝑁 − 2) 𝐺(𝑁 − 1)
𝑃= 2
+ 3
+ 4
+ ⋯+ +
(1 + 𝑖) (1 + 𝑖) (1 + 𝑖) (1 + 𝑖)𝑁−1 (1 + 𝑖)𝑁

𝑁
(𝑁 − 1)
𝑃=𝐺∑
(1 + 𝑖)𝑁
𝑁=1

1  (1  i ) N  1 N 
P  G   
 i  i (1  i ) (1  i ) N
N
 (6.13)

Ekonomi Teknik 130


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Nilai dalam kurung disebut dengan gradient to present equivalent conversion


factor atau ditulis dengan (P/G, i%, N). Oleh karena itu persamaan (6.13) dapat
ditulis menjadi

P = G (P/G. i, N) (6.14)

b. Mencari A jika diketahui G

A = P(A/P, i%, N)

1 (1 + 𝑖)𝑁 − 1 𝑁
= 𝐺{ [ 𝑁
− ]} (𝐴/𝑃, 𝑖%, 𝑁)
𝑖 𝑖(1 + 𝑖) (1 + 𝑖)𝑁

𝐺 𝑁
= [(𝑃/𝐴, 𝑖%, 𝑁) − ] (𝐴/𝑃, 𝑖%, 𝑁)
𝑖 (1 + 𝑖)𝑁

𝐺 𝑁𝑖(1 + 𝑁)𝑁
= [1 − ]
𝑖 (1 + 𝑖)𝑁 [(1 + 𝑖)𝑁 − 1]

𝐺 𝑁
= −𝐺[ ]
𝑖 (1 + 𝑖)𝑁 − 1

1 𝑁
= 𝐺[ − ]
𝑖 (1 + 𝑖)𝑁 − 1
(6.15)
Suku di dalam tanda kurung disebut dengan gradient to uniform series
conversion factor dan dapat ditulis sebagai

A = G(A/G, i%, N) (6.16)

c. Mencari F jika diketahui G


F = P(F/P, i%, N)

1 (1 + 𝑖)𝑁 − 1 𝑁
= 𝐺{ [ 𝑁
− ]} (1 + 𝑖)𝑁
𝑖 𝑖(1 + 𝑖) (1 + 𝑖)𝑁

1 (1 + 𝑖)𝑁 − 1
= 𝐺{ [ − 𝑁]}
𝑖 𝑖

Ekonomi Teknik 131


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

𝐺 𝑁𝐺
= 𝑖 (𝐹/𝐴, 𝑖%, 𝑁) − 𝑖
(6.17)

Contoh 6-11
Diinginkan aliran kas EOY tertentu sebesar $1.000 untuk tahun kedua,
$2.000 tahun ketiga, dan $3.000 tahun keempat. Tingkat suku bunga yang
diberlakukan adalah 15% per tahun. Hitung:
1) Nilai ekivalen saat ini pada awal tahun pertama?
2) Nilai ekivalen seragam tahunan pada akhir setiap tahun selama 4 tahun?
Penyelesaian:

Arus kas ini sesuai dengan rumus gradien aritmatik dengan G = $1.000 dan
n=4. Tidak ada arus kas pada akhir periode pertama.

1) Ekivalen saat sekarang dapat dihitung sebagai


P0 = G(P/G, 15%,4)
= $1.000 (3,79)
= $3.790
2) Ekivalen tahunan dapat dihitung sbb:
A = G (A/G, 15%,4)
= $1.000 (1,3263)
= $1.326,30
Cara lain, jika P0 sudah dihitung, maka harga A juga dapat dihitung:
A = P(A/P, 15%,4)
= $3.790 (0,3503)
= $1.326,30

Ekonomi Teknik 132


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 6-12
Sebuah deret aliran kas ditampilkan pada tabel berikut:

Akhir tahun Aliran kas ($)


1 5.000
2 6.000
3 7.000
4 8.000

Hitunglah keekivalenan saat ini pada i = 15% per tahun, menggunakan faktor
gradient konversi.

Penyelesaian
Diagram arus kas untuk soal di atas digambarkan seperti pada Gambar 6.5
sebelah kiri. Dua diagram yang lain menunjukkan bagaimana diagram arus kas
awal dipecah menjadi dua arus kas yang terpisah, yaitu serial anuitas $ 5.000 plus
gradien aritmatika $ 1.000 sehingga model sesuai dengan faktor gradien yang
terdapat di tabel. Jumlah kedua arus kas tersebut ekivalen dengan arus kas awal.
Jika digunakan simbol yang ditunjukkan pada Gambar 6.6, maka:
P0T = P0A + P0G
= A(P/A, 15%, 4) + G(P/G, 15%, 4)
= $5,000(2.8550) + $1,000(3.79)
= $14,275 + 3,790
= $18,065.

Ekivalen tahunan dari arus kas awal dapat dihitung menggunakan


Persamaan (6.16), yaitu:
AT = A − AG
= $5,000 + $1,000(A/G, 15%, 4) = $6,326.30

AT setara dengan P0T karena nilai $ 6.326,30 (P / A, 15%, 4) = $ 18.061, yang


merupakan nilai sekarang arus kas awal.

Ekonomi Teknik 133


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 6.6. Pemecahan arus kas untuk Contoh 4.12.

4. Gradient Geometrik

Gambar 6.7. Diagram arus kas untuk pembayaran dengan kenaikan berurutan
secara Geometrik dengan laju konstan f per periode
Beberapa kasus ekivalensi ekonomi melibatkan pola arus kas yang
diproyeksikan berubah dengan tingkat rata-rata f, setiap periodenya. Aliran kas EOY
yang dihasilkan dengan pola ini disebut deret gradien geometrik dan memiliki tampilan
umum seperti ditunjukkan pada Gambar 6.6. Gradien geometrik mempunyai tingkat
pertumbuhan yang berdasarkan perkalian, bukan penambahan (aritmatik). Perhatikan
bahwa arus kas awal dalam seri ini, A1, terjadi pada akhir periode satu dan Ak =
(Ak−1)(1 + f), 2 ≤ k ≤ N. Suku ke N dalam deret geometri ditulis sebagai AN = A1 (1 +

Ekonomi Teknik 134


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

f)N−1, dengan rasio untuk seluruh deret adalah (Ak-Ak-1) / Ak−1 = f. Nilai f dapat positif
ataupun negatif.

P = A1(P/F, i%, 1) + A2(P/F, i%, 2) + A3(P/F, i%, 3)+···+ AN (P/F, i%, N)

= A1(1 + i)-1 + A2(1 + i)−2 + A3(1 + i)−3 +···+ AN (1 + i)−N

= A1(1 + i)−1 + A1(1 + f)(1 + i)−2 + A1(1 + f)2(1 + i)−3+···+ A1(1 + f)N−1(1 + i)−N

= A1(1 + i)−1[1 + x + x2 +···+ xN−1] (6.18)

dimana x = (1 + f)/(1 + i). Suku di dalam kurung pada persamaan (4-18) menjadi
(1 + x )/(1− x) jika x≠ 1 atau f ≠ i.
N

Jika f = i, maka x = 1 suku didalam kurung menjadi N, maka:

𝐴1 (1 + 𝑖)−1 (1 − 𝑥 𝑁 )/(1 − 𝑥) 𝑓≠𝑖


𝑃={ (6.19)
𝐴1 𝑁(1 + 𝑖)−1 𝑓=𝑖

Disederhanakan menjadi:

𝐴1 ⌊1 − (1 + 𝑖)−𝑁 (1 + 𝑓)𝑁 ]
𝑓≠𝑖
𝑃={ 𝑖−𝑓
𝐴1 𝑁(1 + 𝑖)−1 𝑓=𝑖

(6.20)
atau

𝑘
𝑃
𝐴1 ⌊1 − ( , 𝑖%, 𝑁)(𝐹/𝑃, 𝑓%, 𝑁)]
𝐹 𝑓≠𝑖
𝑃={
𝑖−𝑓
𝐴1 𝑁(𝑃/𝐹, 𝑖%, 1) 𝑓=𝑖
(6.21)

Ekonomi Teknik 135


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 6-13
Perhatikan deret geometri EOY dari arus kas di bawah ini dan tentukan nilai
ekuivalen P, A, dan F. Tingkat kenaikan adalah 20% per tahun setelah tahun pertama,
dan tingkat bunga adalah 25% per tahun.

Penyelesaian

$1.000[1 − (𝑃/𝐹, 25%, 4)(𝐹/𝑃, 20%, 40]


𝑃=
0,25 − 0,20

$1.000
𝑃= [1 − (0,4096)(2,07360]
0,05

= $20.000 (0,15065)

= $3.013

A = $3.013 (A/P, 25%, 4) = $1.275,70;

F = $3.013 (F/P, 25%, 4) = $7.355,94

5. Suku Bunga yang Berubah-ubah Terhadap Waktu


Jika suku bunga pada suatu pinjaman berubah-ubah selama periode
pijamannya, misalkan berlaku suku bunga “mengambang” yang nilainya bergantung
dari suku bunga dari Bank Sentral, maka perlu untuk menghitung kembali jika
diinginkan mencari nilai ekivalen pinjaman untuk masa akan datang.

Ekonomi Teknik 136


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 6-14
Empat tahun lalu ketika suku bunga 4,06% per tahun, Anda meminjam $ 4.000
dari sebuah Bank. Tiga tahun lalu Anda pinjam lagi $ 5.000 dengan bunga 3,42%.
Dua tahun lalu meminjam lagi $ 6.000 dengan bunga 5,23%, dan tahun lalu meminjam
$ 7.000 dengan bunga 6,03% per tahun. Sekarang Anda ingin mengubah seluruh
hutang menjadi pinjaman tunggal selama 20 tahun dengan tingkat bunga tahunan
tetap 5%. Jika Anda ingin melakukan pembayaran tahunan (mulai tahun pertama)
untuk membayar seluruh hutang Anda, berapa angsuran setiap tahun yang harus
dibayarkan?
Penyelesaian
Berikut diagram aliran kas menggambarkan yang situasi di atas

Sebelum menghitung jumlah pembayaran tahunan, maka perlu dihitung nilai


keekivalenan saat ini (waktu 0) dari keempat skema pinjaman tersebut. Masalah ini
dapat diselesaikan dengan menambah jumlah yang terhutang pada awal setiap tahun
dengan tingkat bunga yang berlaku untuk setiap tahun individual dan mengulangi
proses ini selama empat tahun untuk mendapatkan total nilai ekivalen saat ini.

F−3 = $4,000(F/P, 4.06%, 1) + $5,000 = $4,000(1.0406) + $5,000 = $9,162.40


F−2 = $9,162.40(F/P, 3.42%, 1) + $6,000 = $15,475.75
F−1 = $15,475.75(F/P, 5.23%, 1) + $7,000 = $23,285.13
F0 = $23,285.13(F/P, 6.03%, 1) = $24,689.22

Ekonomi Teknik 137


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Perhatikan bahwa lebih sederhana untuk menggantikan (F/P, i%, N) = (1 + i)N


untuk nilai-nilai I yang noninteger.
A = $24,689.22(A/P, 5%, 20)
= $24,689.22(0.0802)
= $1,980.08 per tahun

6. Suku Bunga Nominal dan Efektif


Pada umumnya penulisan suku bunga berdasarkan tahunan (bunga efektif),
lalu diikuti oleh periode pemajemukan jika lebih dari satu tahun. Namun sering pula
kita jumpai periode bunga kurang dari satu tahun (misal, harian, mingguan, bulanan,
atau kuartalan). Sebagai contoh, sebuah bank menawarkan tingkat bunga 1% per
periode, dengan setiap periode adalah satu bulan, maka bisa dituliskan sebagai
"bunga 12% yang dimajemukkan setiap bulan". Tingkat bunga tahunan tersebut
dikenal sebagai bunga nominal, dalam hal ini 12%. Tingkat bunga nominal
dinotasikan sebagai r. Namun sesungguhnya tingkat bunga tahunan aktual (atau
bunga efektif dengan notasi i) terhadap pokok bukanlah 12%, tetapi nilainya lebih
besar, karena pemajemukan terjadi dua kali selama tahun tersebut.
Sebagai contoh, uang $ 1.000 diinvestasikan selama tiga tahun dengan bunga
nominal 12% per enam bulan. Bunga yang diperoleh dalam enam bulan pertama
adalah
$1,000 × (0.12/2) = $60.
Total pokok dan bunga pada awal periode enam bulan kedua adalah
P + Pi = $1,000 + $60 = $1,060.
Bunga yang diperoleh selama enam bulan kedua adalah
$1,060 × (0.12/2) = $63.60.
Maka total bunga yang diperoleh selama tahun tersebut adalah
$60.00 + $63.60 = $123.60.
Oleh karena itu, tingkat bunga tahunan efektif untuk sepanjang tahun adalah

$123,60
𝑥 100 = 12,36%
$1.000

Jika perhitungan dilanjutkan selama dua dan tiga tahun, jumlah bunga yang diperoleh
dapat diplot seperti pada Gambar 6.8.

Ekonomi Teknik 138


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 6.8. Uang $1,000 dimajemukan secara semianual (r= 12%, M = 2)

Hubungan antara bunga nominal (r) dan bunga efektif adalah sebagai berikut:

i = (1 + r/M)M – 1 (6.22)

Tabel 6.2. Nilai bunga efektif pada berbagai nilai bunga nominal dengan frekuensi
pemajemukan tertentu

Ekonomi Teknik 139


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh soal 6-15


Perusahaan kartu kredit menerapkan bunga 1,375% per bulan untuk saldo yang
belum dibayar dari semua transaksi. Suku bunga tahunan, mereka klaim, adalah
12(1,375%) = 16,5%. Berapa suku bunga efektif per tahun yang diterapkan oleh
perusahaan?

Penyelesaian
Persamaan (6.22) digunakan untuk menghitung tingkat bunga efektif dalam contoh
ini:

0,165 12
𝑖 = (1 + ) −1
12

= 0,1781 atau 17,81% per tahun

Contoh soal 6.16.


Dana sebesar $ 100 diinvestasikan selama 10 tahun dengan tingkat bunga
nominal 6% per kuartal. Berapa nilainya pada akhir tahun ke-10?

Penyelesaian
Terdapat empat periode bunga majemuk per tahun, atau total 4 × 10 = 40
periode bunga. Tingkat bunga per periode bunga adalah 6% / 4 = 1,5%, maka:
F = P(F/P, 1.5%, 40) = $100.00(1.015)40 = $100.00(1.814) = $181.40.
Cara lain
Terlebih dahulu dihitung suku bunga efektif. Dari Persamaan (6.22) diperoleh suku
bunga efektif 6,14%.
F = P(F/P,6.14%,10) = $100.00(1.0614)10 = $181.40.

Ekonomi Teknik 140


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

C. Latihan

1. Berapa jumlah bunga yang akan dibayarkan terhadap pinjaman $ 10.000 yang
dilakukan pada 1 Agustus 2020, dan akan dilunasi pada 1 November 2024, jika
diberlakukan bunga sederhana dengan tingkat suku bunga 10% per tahun?
2. Sebuah perusahaan berencana mengajukan pinjaman $ 30 juta untuk
mengimplementasikan beberapa proyek yang akan dikerjakan. Tingkat suku bunga
3% per tahun yang dikenakan pada setiap akhir tahun. Hutang ini akan lunas dengan
membayar angsuran pokok sebesar $ 5 juta pada setiap akhir tahun. Berapa tahun
waktu yang dibutuhkan untuk melunasi hutang ini?
3. Jika uang sebesar $400 disimpan di bank selama 40 tahun dengan tingkat bunga
bunga 9% per tahun, berapa banyak uang yang akan diterima setelah 40 tahun
kemudian?
4. Berapa ekivalensi nilai sekarang dari $ 18.000 yang akan diterima dalam 15 tahun
yang akan datang jika tingkat bunga 7% per tahun?
5. Harga 1.000 kaki kubik gas alam telah meningkat dari $ 6 pada tahun 2000 menjadi $
15 pada tahun 2006. Jika dibandingkan dengan tingkat inflasi tahunan yang bernilai
sebesar 3% per tahun, apakah kenaikan harga tahunan gas alam lebih rendah jika
dihitung berdasarkan rumus bunga majemuk?
6. Sebuah mesin mengalami overhaul saat ini yang hasilnya akan dapat meningkatkan
pelayanan sebesar 20%, yang berarti meningkatkan arus kas sebesar $ 20.000 pada
akhir setiap tahun selama 5 tahun. Jika bunga 15% per tahun, berapa biaya
maksimum untuk overhaul mesin tersebut saat ini?
7. Pengeluaran sebesar $ 20.000 dilakukan untuk memodifikasi sistem penanganan
material di sebuah bengkel kecil. Modifikasi ini akan menghasilkan penghematan
pada tahun pertama $ 2.000, penghematan tahun kedua $ 4.000, dan penghematan
$ 5.000 per tahun sesudahnya. Berapa tahun sistem harus bertahan jika
dipersyaratkan tingkat pengembalian investasi 18% per tahun?
8. Hitung jumlah biaya tahunan seragam yang ekivalen dengan pembayaran seragam
serial gradien tahunan di mana pembayaran tahun pertama adalah $ 500,
pembayaran tahun kedua adalah $ 600, pembayaran tahun ketiga dan seterusnya
adalah $ 700. Pembayaran dilakukan sebanyak 20 pembayaran. Tingkat bunga
tahunan adalah 8%.

Ekonomi Teknik 141


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

9. Gradien geometris memiliki arus kas positif $ 1.000 pada EOY nol (sekarang), dan
meningkat 5% per tahun selama 5 tahun berikutnya. Geometris gradient yang lain
memiliki nilai positif $ 2.000 pada EOY 1, dan berkurang 6% per tahun selama dua
hingga lima tahun. Jika tingkat bunga tahunan adalah 10%, maka gradien geometris
mana yang Anda inginkan?

10. Hitung suku bunga tahunan efektif dari situasi di bawah ini:
a. Bunga nominal 10%, dimajemukkan setiap semester.
b. Bunga nominal 10% dimajemukkan setiap tiga bulan.
c. Bunga nominal 10% dimajemukkan mingguan.

D. Daftar Pustaka

Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th Edition,
New Jersey, USA, Pearson Education, Inc., Chapter 3.
Peters, M. A. and Timerhause, K.D. (1985). “Plant Design and Economics for Chemical
Engineers”, 6th Edition, Singapore, Mc Graw Hill Inc., Chapter 6.
Newman, D.G., Eschenbach, T.G., Lavelle, J.P. (2004). “Engineering Economic
Analysis”, 9th edition, New York, Oxford, Oxford University Press, Chapter 3, 4.
Blank , L. and Tarquin , A. (2012). Engineering Economy, Seventh Edition, New York, NY
10020, The McGraw-Hill Companies, Chapter 1.

Ekonomi Teknik 142


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 7

DEPRESIASI DAN PAJAK

A. Tujuan Pembelajaran

Pada Bab ini, materi yang akan dibahas terdiri dari depresiasi (penyusutan) dan
pajak. Dalam sub Bab depresiasi akan diuraikan pengertian, tujuan, metode-metode
perhitungannya, nilai buku serta hubungan antara depresiasi dengan pajak. Sub Bab
yang lain adalah pajak, terkait dengan penyusunan aliran kas setelah pajak. Setelah
mempelajari materi ini mahasiswa mampu memahami bunga nominal, efektif dan MARR.

B. Uraian Materi

1. Depresiasi (Penyusutan)
a. Pengertian Depresiasi Aset
Investasi modal suatu perusahaan dalam bentuk aset berwujud (tangible
aset), contoh: peralatan, komputer, kendaraan, bangunan, dan mesin, biasanya
diperbarui dalam aliran kas perusahaan melalui depresiasi. Depresiasi berkaitan
dengan terjadinya penurunan nilai aset karena usia, keausan, dan keusangan.
Meskipun suatu aset mungkin masih dalam kondisi kerja yang sangat baik, fakta
bahwa aset itu nilainya turun dari waktu ke waktu, sehingga perlu diperhitungkan
dalam studi evaluasi ekonomi setelah pajak. Mengapa depresiasi penting bagi
ekonomi teknik? Depresiasi merupakan biaya yang dapat menurunkan pajak yang
harus dibayar perusahaan. Hubungan antara penurunan pajak penghasilan
dengan depresiasi berdasarkan persamaan:

Pajak = (pendapatan - potongan pendapatan) (tarif pajak) (7.1)

Depresiasi merupakan penyusutan atau penurunan nilai aset tetap seiring


dengan berjalannya waktu. Penyebab dari penyusutan nilai aset adalah:
1) Penyusutan fisik (aus/deterioration)

Ekonomi Teknik 143


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

penyusutan yang disebabkan karena aset mengalami keausan dengan


berjalannya waktu sehingga kinerja aset mengalami penurunan dibandingkan
kondisi awalnya.
2) Penyusutan fungsional (usang/Obsolescence)
penyusutan aset yang disebabkan oleh usangnya suatu aset. Aset disebut
usang jika aset tidak lagi diperlukan atau tidak berguna lagi. Sebuah mesin
mungkin masih bisa bekerja dengan baik, tetapi usang. Contoh: computer pada
tahun 1970-an berbentuk besar dan berat yang sekarang menjadi usang (kuno).
Jenis aset yang dapat didepresiasi harus sesuai dengan peraturan yang
berlaku tentang klasifikasi jenis aset yang dapat mengalami penyusutan. Secara
umum aset dapat didepresiasi jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Aset digunakan dalam bisnis atau dimiliki untuk menghasilkan pendapatan.
2) Aset memiliki masa manfaat yang sesuai dengan aturan yang berlaku dan masa
manfaat harus lebih dari satu tahun.
3) Selama digunakan akan mengalami aus, menjadi usang, atau kehilangan nilai
dari sebab alami.
4) Bukan barang inventaris, stok dalam perdagangan, atau aset untuk investasi.
b. Depresiasi, amortisasi dan deplesi
Istilah depresiasi sering dirancukan dengan istilah amortisasi, yang
sebenarnya berbeda. Depresiasi diterapkan pada aset berwujud (tangible),
sedangkan amortisasi digunakan untuk mencerminkan penurunan nilai aset yang
tidak berwujud (intangible), seperti pinjaman, hipotek, paten, dan merek dagang.
Istilah lain yang menunjukkan penurunan nilai aset adalah deplesi (depletion).
Deplesi adalah hilangnya kapasitas aset karena penggunaan. Biaya deplesi
merupakan biaya awal dikalikan dengan rasio dari jumlah bahan yang digunakan
dengan bahan awal. Depresiasi jenis ini digunakan untuk menunjukkan
menurunnya nilai aset yang berupa bahan alam, seperti deposit batu bara, timah,
minyak dan lain-lain.
c. Tujuan Depresiasi
Ada dua tujuan utama dalam perhitungan depresiasi, yaitu:
1) Digunakan oleh perusahaan untuk mengalokasikan sejumlah dana guna
mengembalikan modal yang telah diinvestasikan dalam aset fisik, (sifatnya
sebagai saving).

Ekonomi Teknik 144


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

2) Digunakan untuk akuntansi perusahaan sebagai dasar pengurangan pajak


pendapatan usaha yang harus dibayarkan.

Istilah-istilah penting yang terkait dengan perhitungan depresiasi adalah


sebagai berikut:
1) Umur pakai aset adalah periode dimana penggunaan aset masih layak secara
ekonomi. Umur pakai aset diatur dalam peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah.
2) Nilai usang (nilasi sisa, nilai rongsokan) adalah jumlah uang bersih yang
diperoleh segabai hasil dari penjualan aset bekas yang telah habis masa
pakainya.
3) Nilai buku adalah nilai aset saat ini yang merupakan selisih antara nilai awal
aset dengan semua biaya penyusutan yang telah dikeluarkan.

Nilai buku = Nilai aset – Nilai depresiasi pada waktu t (7.2)

d. Metode Perhitungan Depresiasi


Beberapa metode perhitungan depresiasi yang dijelaskan pada Bab ini,
meliputi:
1) Depresiasi garis lurus (Straight Line Depreciation; SLD)
2) Depresiasi jumlah digit tahun (Sum of Years Digits Depreciation; SOYD)
3) Depresiasi penurunan neraca (Declining Balance Depreciation; DBD / Double
Declining Balance Depreciation; DDBD)

1) Metode Garis Lurus (Straight of Line Depreciation; SLD)


Metode depresiasi garis lurus (SLD) adalah metode paling sederhana dan
yang paling sering dipakai dalam perhitungan depresiasi aset. Metode ini
mengasumsikan bahwa nilai aset menurun secara linier dengan berjalannya
waktu. Biaya depresiasi dialokasikan dengan jumlah yang sama setiap tahun
selama masa pakai aset. Rumus depresiasi garis lurus adalah sebagai berikut:

Ekonomi Teknik 145


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

V  Vs
d
n
(7.3)

Nilai buku (book value) setelah a tahun pemakaian adalah:

Vt = V – t.d
(7.4)

atau dapat ditulis menjadi

BVt = V – (t/n) x (V-Vs).


(7.5)

dimana
- d = depresiasi tahunan, Rp/tahun
- V = Nilai aset awal, Rp
- Vs = Nilai sisa aset akhir umur produktif, Rp
- n = umur pakai aset, tahun
- BVt = Nilai buku setelah t tahun pemakaian aset, Rp
-t = tahun pemakaian aset, tahun

Contoh 7-1
Diketahui suatu alat dibeli dengan harga $50.000 dengan umur pakai
selama 5 tahun serta nilai sisa pada akhir umur pakai sebesar $10.000. Hitung:
a) Besar depresiasi setiap tahun dengan menggunakan metode SLD
b) Berapa nilai buku pada akhir tahun ke 3?

Penyelesaian:
a) Dari persamaan (7-1), besarnya depresiasi per tahun :
d = (50.000 – 10.000)/5
= $8.000.
b) Dari persamaan (7.3), nilai buku pada akhir tahun ke 3 :
BV3 = 50.000 – (3/5)x(50.000 – 10.000).
= $800

Ekonomi Teknik 146


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Nilai buku aset menggunakan metode SLD

Contoh 7-2
Sebuah alat mempunyai harga awal $ 200.000 dan dapat didepresiasi
masa pakainya lima tahun. Perkiraan VS alat tersebut adalah $ 20.000 pada
akhir tahun ke lima. Hitunglah besarnya penyusutan tahunan menggunakan
metode SLD. Buatlah Tabulasi tahunan besarnya penyusutan dan nilai buku
pada akhir setiap tahun.

Penyelesaian
Jumlah penyusutan, penyusutan kumulatif, dan BV untuk setiap tahun
adalah diperoleh dengan menerapkan Persamaan (7.2), (7.3), dan (7.4). Contoh
perhitungan untuk tahun ketiga adalah sebagai berikut:

$200.000 − $20.000
𝑑= = $36.000
5

Depresiasi kumulatif tahun ke-3

$200.000 − $20.000
𝑑3∗ = 3 𝑥 [ ] = $108.000
5
BV3 = $200,000 − $108,000 = $92,000

Ekonomi Teknik 147


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Nilai depresiasi dan nilai buku tahunan seperti tabel di bawah

EOY dk BV
0 - $200,000
1 $36,000 $164,000
2 $36,000 $128,000
3 $36,000 $92,000
4 $36,000 $56,000
5 $36,000 $20,000

Gambar 7.1. Metode depresiasi garis lurus

2) Sum of Years Digits Depreciation (SOYD)


Metode lain untuk menghitung depresiasi adalah depresiasi jumlah tahun
(Sum of Years Digits ; SOYD). Metode ini sering digunakan untuk menghitung
depresiasi pada investasi yang berisiko tinggi, sehingga jika terjadi masalah
dalam operasional aset maka kerugian dapat dikurangi. Metode SOYD
menghasilkan nilai depresiasi yang besar pada awal pakai aset dan selanjutnya
mengecil hingga akhir masa depresiasi. Setiap tahun, biaya penyusutan
merupakan fraksi dari jumlah total yang akan disusutkan (B - S). Penyebut dari

Ekonomi Teknik 148


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

fraksi adalah jumlah digit tahun. Misalnya, jika masa depresiasi adalah 5 tahun,
maka jumlah digit tahun = 1+ 2 + 3 + 4 + 5 = 15 = SOYD. Nilai fraksi mulai tahun
ke-1 hingga ke-5 berturut-turut adalah: 5/15 ; 4/15 ; 3/15 ; 2/15 ; dan 1/15. Setiap
tahun biaya depresiasi menyusut sebesar 1/15 dari B - S. Karena perubahan ini
sama setiap tahunnya, maka penyusutan SOYD dapat dimodelkan sebagai
gradien aritmatika, G. Persamaan juga dapat ditulis sebagai:

umur  sisa  aset


dt  (V  Vs ) (7.6)
SOYD

Di mana:
- dt = depresiasi periode ke-t.
- Umur sisa aset = n-(t-1)
- SOYD = Σ digit = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + ……. + n = n.(n+1)/2.
- V = Nilai aset awal
- Vs = Nilai sisa aset akhir umur produktif
- n = umur pakai

Contoh 7-3
Selesaikan contoh pada soal 7-1 dengan metode SYOD

Penyelesaian:
Besarnya depresiasi per tahun dengan persamaan (7-4)

Σ digit = n.(n+1)/2 = (5)x(5 + 1)/2 = 15 atau Σ digit = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15

t = 1 ; d1 = {[5–(1-1)]/15} (50.000 – 10.000) = (5/15)x(40.000) = $13.333


t = 2 ; d2 = {[5–(2-1)]/15} (50.000 – 10.000) = (4/15)x(40.000) = $10.667
t = 3 ; d3 = {[5–(3-1)]/15} (50.000 – 10.000) = (3/15)x(40.000) = $8.000
t = 4 ; d4 = {[5–(4-1)]/15} (50.000 – 10.000) = (2/15)x(40.000) = $5.333
t = 5 ; d5 = {[5–(5-1)]/15} (50.000 – 10.000) = (1/15)x(40.000) = $ 2.667

Nilai buku setiap akhir tahun sesuai tabel berikut:

Ekonomi Teknik 149


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tahun (t) dt Σdt Nilai Buku (BV)


0 0 0 50,000
1 13,333 13,333 36,667
2 10,667 24,000 26,000
3 8,000 32,000 18,000
4 5,333 37,333 12,667

Contoh 7-4
Perhatikan berikut ini:
Biaya aset, V $ 900
Masa pakai, dalam tahun, n 5
Nilai sisa, VS $ 70

Hitung nilai depresiasi dan nilai buku pertahun

Penyelesaian

𝑛(𝑛 + 1) 5(5 + 1)
𝑆𝑂𝑌𝐷 = = = 15
2 2

5 − (1 − 1)
𝑑1 = (900 − 70) = 277
15

5 − (2 − 1)
𝑑2 = (900 − 70) = 221
15

5 − (3 − 1)
𝑑1 = (900 − 70) = 166
15

5 − (4 − 1)
𝑑1 = (900 − 70) = 111
15

5 − (5 − 1)
𝑑1 = (900 − 70) = 55
15

Ekonomi Teknik 150


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Depresiasi SOYD hingga


Tahun Nilai buku tahun ke t
tahun ke t tahun ke t
1 $277 $277 900 - 277 - 623
2 221 498 900 - 498 = 402
3 166 664 900 - 664 = 236
4 111 775 900 - 775 = 125
5 55 830 900 - 830 = 70 = VS

Gambar 7.2. Depresiasi metode SOYD

3) Declining Balance Depreciation (DBD)


Biaya depresiasi dengan Metode DBD dikenal juga dengan istilah fixed
percentage method dihitung dengan menerapkan laju depresiasi yang konstan
terhadap nilai buku pada awal tahun tertentu. Faktor persentase tetap (atau
declining balance) konstan sepanjang umur masa pakai aset, sedangkan biaya
depresiasi tahunan berbeda setiap tahunnya. Biaya depresiasi untuk tahun
pertama adalah Vf, di mana f merupakan faktor persentase tetap.

Nilai aset pada akhir tahun pertama


𝐵𝑉1 = 𝑉(1 − 𝑓)

Ekonomi Teknik 151


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Nilai aset pada akhir tahun kedua


𝐵𝑉2 = 𝑉(1 − 𝑓)2
Nilai aset pada akhir tahun ke t

𝐵𝑉𝑡 = 𝑉(1 − 𝑓)𝑡 (7.7)

Nilai aset pada akhir tahun umur pakai

𝐵𝑉𝑛 = 𝑉(1 − 𝑓)𝑛 = 𝑉𝑠 (7.8)

Oleh karena itu

1/ n
V 
f  1  s  (7.9)
V 

Jika perhitungan depresiasi dengan metode DBD ditujukan untuk


perhitungan pembayaran pajak, maka laju penyusutan maksimum yang
diperbolehkan adalah dua kali laju penyusutan metode garis lurus (= 200% x
rate of SLD ). Metode ini disebut Double Declining Balance Depreciation
(DDBD). Metode DDBD sering digunakan dalam kasus dimana nilai sisa aset
pada akhir masa pakai dianggap nol).

Contoh 7-5
Harga awal sebuah peralatan terpasang hingga siap digunakan adalah
$22.000. Nilai usang diperkirakan bernilai $2.000 dengan umur pakai 10 tahun.
Tentukan nilai buku aset pada tahun ke 5, dengan menggunakan metode:
a) Straight Linier Depreciation (SLD)
b) Declining balance depreciation (DBD)
c) Double declining banlace depreciation (200%) (DDBD)

Penyelesaian
a) Straight Linier Depreciation
V = $22.000 ; Vs = 2.000 ; n = 10 tahun

𝑉−𝑉𝑠 22.000−2.000
𝑑= 𝑛
= 10
= $2.000/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Ekonomi Teknik 152


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Nilai buku pada tahun ke 5 adalah:


Vt = V – t.d = 22.000 – (5)(2.000) = $12.000

b) Declining balance depreciation


1 1
𝑉 𝑛 2.000 10
𝑓 = 1 − ( 𝑉𝑠 ) = 1 − (22.000) = 0,2131

Nilai buku pada akhir tahun ke 5 adalah:


𝐵𝑉𝑡 = 𝑉(1 − 𝑓)𝑡 = (22.000)(1 − 0,2131)5 = $6650

c) Double declining balance depreciation (200%)


Dengan menggunakan SLD, depresiasinya adalah $2.000/tahun. Oleh
karena itu dengan V = $22.000 maka faktor persentase adalah :
f = 2.000/22.000 = 0,0909.
Dengan menggunakan DDBD maka faktor
f = (2)(0,909) = 0,1818
Maka nilai aset pada akhir tahun ke 5 adalah:
𝐵𝑉𝑡 = 𝑉(1 − 𝑓)𝑡 = (22.000)(1 − 0,1818)5 = $8060

Gambar 7.3. Perbandingan nilai buku yang diperoleh dari depresiasi


dengan metode SLD, multiple SLD, DBD, dan DDBD

Ekonomi Teknik 153


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

e. Depresiasi Berdasarkan Unit Tunggal dan Kelompok

Dalam prosedur akuntansi, aset dapat didepresiasi berdasarkan unit tunggal


atau berdasarkan jenis kelompok aset atau klasifikasinya. Pada metode unit
tunggal membutuhkan pencatatan rinci untuk setiap individu aset. Meskipun
penerapan metode ini sederhana, namun karena jumlahnya besar dan
memerlukan catatan yang rinci maka dapat membuat biaya akuntansi sangat
tinggi. Untuk menyederhanakan prosedur akuntansi, maka asset dapat
diklasifikasikan . Ada beberapa cara pengklasifikasiannya, yang paling umum
adalah : kelompok gabungan (composite account), klasifikasi (classified account),
dan akun grup vintage (vintage-group account).
Nilai depresiasi gabungan adalah dengan cara menggabungkan semua aset
yang dapat didepresiasi dalam satu kelompok tunggal. Dengan metode ini, laju
penyusutan gabungan harus ditentukan ulang jika terjadi perubahan umur pakai
dari setiap individu aset.
Cara lainnya adalah dengan mengklasifikasikan asset menjadi kelompok
umum, seperti mesin dan peralatan, perabot dan perlengkapan kantor, bangunan,
dan peralatan transportasi. Pengelompokkan asset seperti ini dikenal dengan
classified account. Cara ini mirip dengan cara pengelompokan gabungan karena
banyak item dimasukkan dalam kelompok yang sama, terlepas dari karakteristik
pemakaiannya.
Pendekatan lain adalah mengelompokkan semua asset berdasarkan umur
pakai yang kurang lebih sama. Pengelompokan ini dikenal sebagai vintage-group
account. Catatan terpisah disimpan untuk masing-masing kelompok dan tingkat
depresiasi yang sama diterapkan ke semua unit aset berdasarkan kelompoknya.
Keunggulan metode ini adalah depresiasi tunggal untuk setiap unit tersedia karena
karakteristik umur pakai digunakan sebagai dasar pengelompokan. Jika unit
berjumlah besar, maka hasil depresiasi gabungan bisa lebih akurat karena
menggunakan nilai rata-rata dari masa pakai asset yang sebenarnya dibanding
menggunakan metode perkiraan masa pakai.

f. Penyesuaian Nilai Depresiasi

Karena sangat sulit untuk memperkirakan umur pakai dan nilai sisa aset
secara tepat, maka seringkali dilakukan perhitungan ulang faktor tersebut dari

Ekonomi Teknik 154


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

waktu ke waktu selama masa pakainya. Jika itu dilakukan maka metode
keseluruhannya disebut multiple straight-line depreciation.

g. Evaluasi Metode Depresiasi

Perbandingan berbagai metode depresiasi menunjukkan bahwa metode


DB/DDB dan SOYD memberikan hasil yang mirip, yaitu biaya depresiasi lebih
besar di tahun-tahun awal penggunaan asset. Untuk metode SLD, biaya depresiasi
tahunannya konstan. Metode SLD lebih banyak digunakan untuk perhitungan
biaya depresiasi dalam akuntansi karena sangat mudah diterapkan, baik untuk
kelompok dan unit tunggal, serta dapat digunakan untuk keperluan akuntansi biaya
dan perhitungan pajak penghasilan.
Dari sudut pandang keamanan terhadap investasi, maka diinginkan untuk
memperoleh biaya depresiasi yang lebih besar untuk di awal masa pakai asset. Hal
ini dapat diperoleh jika menggunakan metode DB/DDB atau SOYD. Namun
kesulitan dalam pengelompokan asset serta belum semua sistem perpajakan
menerima penggunaan metode ini.
Pilihan akhir penggunaan metode depresiasi yang terbaik tergantung pada
beberapa faktor, yaitu:
1) Jenis dan fungsi dari asset yang digunakan
2) Kesederhanaan metode. Penggunaan metode yang sederhana namun
memberikan akurasi yang baik sangat diinginkan.
3) Kelayakan dalam mengontrol penggunaan dua buku akuntansi yang terpisah
yaitu satu untuk keperluan pajak penghasilan dan satu untuk penggan tian
asset.
Keputusan akhir dalam memilih metode depresiasi yang digunakan
memerlukan pertimbangan yang baik serta analisis keadaan yang ada.

2. Pajak Pendapatan (Income Tax)


Pajak adalah sejumlah dana yang dipungut oleh pemerintah guna membiayai
pembangunan negara. Pajak yang dikenakan terhadap suatu perusahaan dapat
digolongkan menjadi:

Ekonomi Teknik 155


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

a. Pajak pendapatan yaitu pajak yang dibayarkan karena adanya pendapatan usaha
ataupun perorangan, yang nilainya merupakan persentase dari pendapatan bersih
perusahaan atau perorangan.
b. Pajak kekayaan yaitu pajak yang dibayarkan oleh perusahaan atau perorangan
karena kepemilikan asset, seperti tanah, bangunan, mesin/peralatan, barang
inventaris, dllnya.
c. Pajak penjualan yaitu pajak yang dibayarkan berdasarkan adanya pembeliaan
barang atau pelayanan dan tidak ada kaitannya dengan pendapatan bersih atau
keuntungan perusahaan.
Pada Bab ini akan diuraikan pajak yang terkait dengan persoalan ekonomi
teknik yaitu pajak pendapatan
Pada setiap akhir tahun pajak, perusahaan harus menghitung netto (mis., Dapat
dikenakan pajak) pendapatan sebelum pajak atau kerugian. Sebelumnya terlebih
dahulu harus ditetapkan perhitungan pendapatan kotor. Perusahaan dapat
mengurangi pendapatan kotor yang diterima dengan semua biaya operasional yang
diperlukan untuk menjalankan bisnis kecuali untuk investasi modal. Pengurangan
pendapatan terkena pajak dengan biaya depresiasi diperbolehkan guna
mengembalikan investasi modal. Oleh karena itu diperlukan perhitungan biaya
produksi dan pengurangan biaya-biaya lainnya untuk menentukan pendapatan
terkena pajak.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa besarnya pajak yang harus dibayarkan
oleh perusahaan akan dipengaruhi oleh nilai depreasiasi. Depresiasi merupakan
faktor pengurang pendapatan terkena pajak sesuai dengan undang-undang serta
peraturan perpajakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Dalam menghitung pajak maka definisi-definisi berikut perlu dipahami: Sebagai
awal untuk menghitung pajak maka terlebih dahulu harus dihitung penerimaan kotor
perusahaan, yang didefinikan sebagai:
Pendapatan = hasil penjualan produk & jasa, deviden, bunga dari pinjaman, sewa-
sewa, penerimaan lainnya.
Potongan-potongan: kerugian-kerugian karena kebakaran, pencurian, iuran-iuran,
depresiasi, bunga obligasi, pengeluaran untuk R&D, dllnya.

Ekonomi Teknik 156


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Pendapatan kena pajak = Total pendapatan – Semua pengeluaran


kecuali investasi modal – Depresiasi
(7.10)

Pajak pendapatan = Pendapatan kena pajak x Tarif pajak(%)


(7.11)

Untuk pendapatan sebelum dan sesudah pajak dapat ditulis sebagai berikut:

Pendapatan sebelum pajak = Total pendapatan – Semua pengeluaran


kecuali investasi modal – Depresiasi
(7.12)

Pendapatan setelah pajak = pendapatan sebelum pajak (1 – tingkat


pajak pendapatan)
(7.13)

Contoh 7-6
Dalam kurun waktu 3 tahun hasil usaha sebuah perusahaan sebagai berikut
(dalam juta dollars):

Hitung pendapatan kena pajaknya untuk masing-masing tahun?

Penyelesaian:
Alat produksi merupakan aset yang perlu didepresiasikan. Untuk depresiasi
garis lurus dengan nilai sisa setelah 3 tahun sama dengan nol, maka nilai
depresiasinya adalah:
SLD per tahun = (P-S)/N = (60 – 0)/3 = $20 juta.
Maka Pendapatan kena pajaknya = 200 – 140 – 20 = $40 juta.
Misal tarif pajak 35% Besarnya pajak = 35% x $40 juta = $14 juta.

Ekonomi Teknik 157


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 7-7.
Sebuah perusahaan selama tahun pajak memiliki pendapatan kotor $
5.270.000, pengeluaran (tidak termasuk modal) $ 2.927.500, dan pengurangan
penyusutan $ 1.874.300. Berapa penghasilan yang terkena pajak dan pajak
penghasilan yang berlaku sesuai tabel di bawah:

Penyelesaian
Penghasilan kena pajak = Penghasilan kotor - Pengeluaran - Pengurangan depresiasi
= $ 5.270.000 - $ 2.927.500 - $ 1.874.300 = $ 468.200

Pajak penghasilan = 15% dari $ 50.000 pertama $ 7.500


+ 25% dari $ 25.000 berikutnya 6.250
+ 34% dari $ 25.000 berikutnya 8.500
+ 39% dari $ 235.000 berikutnya 91.650
+ 34% dari $ 133.200 berikutnya 45.288
Total $ 159.188
Total kewajiban pajak dalam kasus ini adalah $ 159.188.

C. Latihan

1. Sebuah reaktor dengan desain khusus merupakan peralatan utama pada sebuah
pabrik kimia kecil. Biaya awal reaktor terpasang adalah $ 60.000, dan nilai sisa pada
akhir masa diperkirakan $ 10.000. Biaya total tahunan pabrik sebesar $ 100.000, tidak
termasuk biaya depresiasi reaktor. Berapa tahun masa pakai reaktor jika 12 persen

Ekonomi Teknik 158


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

dari biaya total tahunan pabrik merupakan biaya depresiasi reaktor? Metode
depresiasi yang digunakan adalah metode depresiasi garis lurus.
2. Biaya pemasangan awal untuk peralatan baru adalah $ 10.000, dan nilai usang pada
akhir masa pakainya diperkirakan $ 2000. Umur pakai diperkirakan 10 tahun. Setelah
digunakan selama 4 tahun, peralatan dijual seharga $ 7000. Perusahaan yang
awalnya memiliki peralatan tersebut menggunakan metode garis lurus untuk
menentukan biaya penyusutan. Jika perusahaan menggunakan metode alternative
yaitu declining balance untuk menentukan biaya penyusutan, maka nilai aset
peralatan pada akhir 4 tahun menjadi $ 5.240. Total tarif pajak penghasilan untuk
perusahaan adalah 34 persen dari semua pendapatan kotor. Pajak capital-gain
berjumlah 34 persen dari keuntungan. Berapa penghematan bersih setelah pajak
yang akan diperoleh jika perusahaan menggunakan metode depresiasi alternatif
(declining balance) sebagai ganti metode penyusutan garis lurus?
3. Sebuah peralatan dengan harga awal $40.000 mulai digunakan 12 tahun lalu. Umur
pakai peralatan diperkirakan 20 tahun dan nilai sisa pada akhir umur pakai
diasumsikan nol. Berdasarkan hal di atas dilakukan perhitungan biaya penyusutan
dengan metode garis lurus. Didirikan. Saat ini peralatan dijual dengan harga $10.000,
dan akan diganti dengan peralatan sejenis yang lebih canggih dengan harga $55.000.
Dengan asumsi biaya depresiasi dapat untuk digunakan untuk pembelian alat baru,
berapa banyak modal baru yang harus ditambahkan untuk melakukan pembelian alat
baru?
4. Investasi awal untuk suatu aset sebesar $ 10.000, dan aset diperkirakan memiliki
umur pakai selama 12 tahun dengan nilai sisa $ 2000 pada akhir masa pakainya.
Setelah aset digunakan selama 5 tahun, sisa masa pakai dan nilai usang dihitung
kembali, masing-masing menjadi 10 tahun dan $ 1000. Pada keadaan tersebut,
berapa biaya penyusutan mulai tahun keenam hingga akhir masa pakainya jika
digunakan metode depresiasi garis lurus?
5. Sebuah peralatan diperkirakan memiliki nilai usang yang bisa diabaikan dan memiliki
umur pakai selama 10 tahun. Biaya awal peralatan adalah $ 40.000. Tentukan sebagai
berikut:
a. Biaya penyusutan untuk tahun kelima jika penyusutan dihitung menggunakan
metode double declining balance.
b. Biaya penyusutan untuk tahun kelima jika SYOD digunakan.

Ekonomi Teknik 159


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

c. Persentase investasi awal terbayar ketika masa pakai peralatan mencapai separuh
dari umur pakai dengan jika depresiasi dihitung menggunakan metode doble
declining
d. Persentase dari investasi awal terbayar ketika masa pakai peralatan mencapai
separuh dari umur pakai dengan jika depresiasi dihitung menggunakan metode
SOYD.

D. Daftar Pustaka

Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th Edition,
New Jersey, USA, Pearson Education, Inc., Chapter 7.

Peters, M. A. and Timerhause, K.D. (1985). “Plant Design and Economics for Chemical
Engineers”, 6th Edition, Singapore, Mc Graw Hill Inc., Chapter 9.

Newnan, D.G., Eschenbach, T.G., Lavelle, J.P. (2004). “Engineering Economic


Analysis”, 9th edition, New York, Oxford, Oxford University Press, Chapter 11,
12.

Blank , L. and Tarquin , A. (2012). Engineering Economy, Seventh Edition, New York, NY
10020, The McGraw-Hill Companies, Chapter 16, 17.

Ekonomi Teknik 160


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 8

MARR DAN EVALUASI PROFITABILITAS UNTUK INVESTASI TUNGGAL


DENGAN METODE IRR DAN NPW

A. Tujuan Pembelajaran

Pokok bahasan pada materi ini meliputi penentuan Laju Pengembalian Minimum
yang Menarik (Minimum Attractive Rate of Return; MARR) dan “Evaluasi Investasi” atau
dikenal juga dengan “Evaluasi Profitabilitas” untuk proyek tunggal menggunakan metode
Internal Rate of Return (IRR) dan Net Present Worth (NPW). Setelah mempelajari materi
ini mahasiswa mampu menghitung depresiasi suatu aset.

B. Uraian Materi

Tujuan dasar dari analisis profitabilitas atau dikenal juga dengan analisis kelayakan
proyek atau evaluasi ekonomi adalah untuk memberikan gambaran daya tarik suatu
usulan proyek secara kuantitatif. Tujuan analisis profitabilitas dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu analisis profitabilitas untuk proyek tunggal dan analisis untuk
membandingkan beberapa alternatif proyek. Jika tujuannya analisis profitabilitas adalah
hanya untuk menyajikan total keuntungan dari suatu proyek tunggal, maka dapat
dinyatakan dalam total laba per tahun atau tingkat pengembalian tahunan. Di sisi lain,
jika tujuannya adalah untuk membandingkan beberapa alternatif proyek yang berbeda
maka harus dilakukan analisis yang sesuai, dan semua alternatif proyek yang diusulkan
harus mempunyai basis yang sama. Beberapa metode analisis profitabilitas yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Laju Pengembalian Modal (Return on Investment; ROI)
2. Laju Pengembalian Modal internal (Internal Rate of Return; IRR)
3. Nilai Sekarang (Net Present Worth; NPW)
4. Biaya Kapitalisasi (Capitalized Costs; CC)
5. Waktu Pengembalian Modal (Payout Period; PP)
6. Nilai Yang Akan Datang (Future Worth; FW)
7. Nilai Tahunan (Annual Worth; AW)
8. Perbandingan Manfaat dan Biaya (Benefit Cost Ratio; BCR)

Ekonomi Teknik 161


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tidak ada satupun metode yang sesuai untuk digunakan dalam semua situasi,
karena masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Berdasarkan hal itu maka penting untuk memahami konsep dasar dari setiap metode
tersebut, sehingga pemilihan metode sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang ada.
Analisis profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa basis, yaitu:
tingkat pengembalian, nilai uang dan waktu. Selain itu metode analisis profitabilitas juga
dapat dikelompokkan menjadi: metode yang mempertimbangkan nilai waktu-uang dan
ada juga yang mengabaikan nilai waktu-uang.
Pada metode analisis profitabilitas yang berdasar pada tingkat pengembalian,
sebagai evaluasi layak tidaknya suatu proyek maka tingkat bunga yang diperoleh dari
perhitungan akan dibandingkan dengan nilai laju pengembalian minimum yang menarik
(Minimum Attractive Rate of Return; MARR) yang ditentukan oleh perusahaan. Oleh
karena itu sebelum membahas metode analisis profitabilitas, perlu dibahas terlebih
dahulu apakah itu MARR dan faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam
menetapkan MARR.

1. Penentuan MARR
Semua studi ekonomi teknik yang terkait dengan penanaman investasi modal
untuk proyek teknik harus mempertimbangkan tingkat pengembalian modal.
Pertanyaan dasar yang muncul adalah apakah investasi modal yang diusulkan akan
menghasilkan keuntungan selama proyek berjalan dengan mempertimbangkan
tingkat risiko yang dihadapi dan potensi alternatif lainnya? Bunga dan hubungan uang-
waktu yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya merupakan bagian penting
dalam menjawab pertanyaan ini.
MARR pada umumnya merupakan kebijakan yang diputuskan oleh manajemen
puncak suatu organisasi dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Aspek-aspek
yang perlu dipertimbangankan diantaranya adalah:
a. Jumlah modal investasi yang tersedia dan sumber dananya (misal dana ekuitas
atau dana pinjaman)
b. Ketersediaan pilihan alternative proyek yang menarik untuk investasi
c. Resiko dan ketidakpastian investasi yang dihadapi serta jangka waktu investasi,
apakah jangka pendek atau jangka panjang.

Ekonomi Teknik 162


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

d. Organisasi yang terlibat dalam proyek (pemerintah, publik, atau swasta)


Dalam penentuan MARR, pada Bab ini fokus pada tiga konsep biaya uang, yaitu
biaya uang pinjaman (Cost of Borrowed Money), biaya modal (Cost of Capital), dan
biaya peluang (Opportunity Cost). Nilai MARR harus sama dengan biaya terbesar dari
salah satu biaya di atas.
a. Biaya Uang Pinjaman (Cost of Borrowed Money)
Langkah pertama dalam menentukan MARR adalah mempertimbangkan
suku bunga di mana uang dapat dipinjam. Bunga merupakan biaya yang harus
dibayar oleh peminjam, oleh karena itu hal ini merupakan biaya dari uang yang
dipinjam. Pinjaman dapat diperoleh dari bank, perusahaan asuransi, atau berbagai
lembaga pengelola keuangan lainnya, di mana terdapat akumulasi uang yang
besar.
b. Biaya Modal (Cost Of Capital)
Pertimbangan penting lainnya adalah biaya modal. Diasumsikan bahwa
sumber dana yang diperlukan untuk investasi diambil dari seluruh komponen
kapitalisasi perusahaan. Perhitungan biaya modal diilustrasikan seperti pada
Contoh 8-1.
Contoh 8-1
Sebuah perusahaan pembeli saham mensyaratkan tingkat pengembalian
11%. Perusahaan menjual obligasi dengan tingkat bunga 7%, dan pinjaman bank
yang tersedia adalah 9%. Hitung biaya modal untuk struktur modal berikut:

Laju
Modal Sumber modal pengembalian Jumlah tahunan
$ 20 million Pinjaman bank 9% $1.8 million
20 Obligasi 7 1.4
60 Saham dan 11 6.6
pendapatan
yang disimpan
$100 million $9.8 million

Ekonomi Teknik 163


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian
Pembayaran bunga atas hutang, seperti pinjaman bank dan obligasi,
merupakan obyek yang dapat digunakan untuk menurunkan pajak pengeluaran,
sehingga:

Biaya bunga setelah pajak = (Biaya bunga sebelum pajak) x (1 – tingkat pajak)

Jika diasumsikan perusahaan membayar pajak penghasilan sebesar 40%,


maka perhitungan adalah sebagai berikut:
1) Pinjaman bank Biaya bunga setelah pajak 9% (1- 0,40) = 5,4%
2) Obligasi Biaya bunga setelah pajak 7% (1- 0,40) = 4,2%

Dividen yang dibayarkan atas kepemilikan dalam perusahaan (saham +


pendapatan) bukan merupakan obyek yang terkena pengurangan pajak. Jika
ketiga komponen digabungkan, biaya bunga setelah pajak untuk modal $100
million adalah:

$20 million (5.4%) + $20 million (4.2%) + $60 million (11%) = $8.52 million

Biaya modal = $8.52 million / $100 million = 8,52%

c. Biaya Kesempatan (opportunity cost)


Biaya kesempatan timbul akibat ketersediaan sumber daya yang
terbatas, sehingga menyebabkan hilangnya kesempatan unt uk m enggunak an
sumber daya t er sebut guna mendapatkan keuntungan keuangan d a r i
a l t e r n a t i f i n ve s t a s i l a i n ya n g t e r s e d i a . Jadi biaya ini adalah biaya
hilangnya/ditolaknya kesempatan untuk berinvestasi di alternative
investasi terbaik lainnya.
Biaya Peluang = Biaya peluang terbaik yang hilang
= Tingkat pengembalian proyek terbaik yang ditolak

Misalkan seorang mahasiswa mampu menghasilkan $20.000 dengan


bekerja selama satu tahun, akan tetapi ia memilih melanjutkan sekolah selama

Ekonomi Teknik 164


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

satu tahun tersebut dan mengeluarkan biaya $5.000 untuk membiayai sekolah
tersebut. Jadi biaya kesempatan melanjutkan sekolah pada tahun tersebut
adalah $25.000. ($5.000 berupa uang yang dibayarkan dan $20.000 berupa
peluang pendapatan yang tidak diambil).
Berdasarkan uraian ketiga faktor biaya tersebut, nilai manakah yang harus
digunakan sebagai dasar untuk menentukan tingkat pengembalian minimum yang
menarik (MARR) dalam analisis ekonomi?
Pada dasarnya, suatu investasi harus menghasilkan keuntungan. Batas
bawah dari keuntungan suatu investasi, minimum harus sama dengan biaya uang
yang diinvestasikan. Sangat tidak bijaksana jika meminjam uang dengan bunga
sebesar 8% selanjutnya diinvestasikan ke dalam proyek yang menghasilkan tingkat
pengembalian 6%. Karena struktur modal investasi dapat berasal dari pinjaman
dan penyertaan modal sendiri maka kedua sumber dana tersebut digunakan
sebagai dasar perhitungan MARR. Artinya MARR tidak boleh kurang dari biaya
modal dari ketiga konsep biaya uang di atas. Selanjutnya jika terdapat beberapa
alternatif investasi, maka MARR harus tidak boleh lebih kecil dari tingkat
pengembalian terkecil dari alternatif investasi yang tersedia. Sebagai kesimpulan
maka MARR paling tidak harus sama dengan tingkat pengembalian investasi
terbesar dari salah biaya berikut: biaya uang pinjaman, biaya modal, atau biaya
peluang.

Nilai MARR dalam Industri


Pada industri besar, persyaratan nilai MARR dapat kelompokkan menjadi
tiga sesuai dengan kategori risiko dari proyek. Kategori ini adalah sebagai berikut:

1) Risiko Tinggi (MARR = 25%)


Produk baru
Bisnis baru
Akuisisi
Usaha bersama
2) Risiko Sedang (MARR = 18%)
Peningkatan kapasitas untuk memenuhi perkiraan pemasaran
3) Risiko Rendah (MARR = 10%)

Ekonomi Teknik 165


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Peningkatan biaya
Memproduksi versus membeli
Peningkatan kapasitas untuk memenuhi pesanan yang ada

Terkait dengan penetapan tingkat MARR oleh perusahaan, maka


perusahaan dapat dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, perusahaan
yang mempunyai modal investasi yang tidak mencukupi atau perusahaan berada
dalam kondisi yang tidak stabil. Kelompok ini, perusahaan hanya dapat
berinvestasi dalam proyek dengan tingkat pengembalian yang sangat tinggi dan
waktu pengembalian yang cepat. Seringkali perusahaan-perusahaan ini
mensyaratkan waktu pengembalian satu tahun atau kurang, berdasarkan laba
sebelum pajak penghasilan. Untuk proyek investasi dengan masa pakai 5 tahun,
maka MARR yang dipersyaratkan antara 25 hingga 30% setelah pajak
penghasilan.
Kelompok kedua, umumnya mewakili sebagian besar perusahaan, yaitu
perusahaan yang berada dalam kondisi yang lebih stabil dan dapat berinvestasi
dengan waktu yang lebih panjang. Ketersediaan modal lebih baik sehingga
memungkinkan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang ditolak oleh
perusahaan dalam kelompok pertama. Seperti perusahaan pada kelompok
pertama, kelompok perusahaan ini juga menggunakan analisis berdasarkan waktu
pengembalian dan tingkat pengembalian modal. Jika hanya memerlukan investasi
modal yang kecil (sekitar $ 500 atau kurang) maka metode analisis waktu
pengembalian mungkin satu-satunya yang menjadi pertimbangan, dan kriterianya
adalah periode pengembalian sebelum pajak tidak melebihi 1 atau 2 tahun. Untuk
proyek dengan investasi yang lebih besar maka perlu dilakukan juga analisis
dengan tingkat pengembalian. Jika tingkat risiko bisnis normal, maka MARR
setelah pajak yang sering digunakan adalah 12 hingga 15%. MARR akan
meningkat jika terdapat risiko yang lebih besar.

2. Evaluasi Profitabilitas Proyek Tunggal Dengan Metode IRR


Laju pengembalian internal (Internal Rate of Return ; IRR; Rate of Return based
on Discounted Cash Flow) merupakan metode evaluasi profitabilitas dengan
memperhitungkan nilai waktu uang. Metode ini dilakukan dengan menghitung tingkat

Ekonomi Teknik 166


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari
penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang. Persamaan aliran kas untuk
mencari IRR dapat ditulis dalam beberapa bentuk sebagai berikut:

PW manfaat - PW biaya = 0
(8-1)

𝑃𝑊 𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
𝑃𝑊 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎
=1

(8-2)

Net Present Worth = 0


(8-3)

EUAB - EUAC = 0
(8-4)

PW manfaat = PW biaya
(8-5)

EUAB : equivalent uniform annual of benefit


EUAC : equivalent uniform annual of cost
Sebuah investasi dianggap layak jika nilai IRR lebih tinggi dari pada MARR.

Persyaratan: IRR ≥ MARR Proyek layak (8.6)

Perhitungan IRR dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu trial and error dan interpolasi.

Cara 1. Trial and error


Prosedur ini dilakukan dengan cara trial and error dengan mencoba
memasukkan tingkat pengembalian (i) dari suatu arus kas tahunan sehingga nilai
sekarang investasi dikurangi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas
bersih (setelah pajak) dimasa datang sama dengan nol, seperti yang dinyatakan pada
rumus (8.3):
NPW = 0,
atau dapat ditulis:

Ekonomi Teknik 167


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

F1 F2 F3 Fn
 P0     .......... 0 (8.7)
(1  i ) 1
(1  i ) 2
(1  i ) 3
(1  i ) n

dimana:
a. F1, F2, F3 dst = arus kas per tahun pada periode tahun ke 1, 2, 3 dst
b. n = akhir periode proyek
c. P0 = nilai sekarang investasi (tanda negative karena dianggap sebagai aliran
keluar kas)
d. i = suku bunga atau tingkat pengembalian (dalam persen)

Cara 2. Interpolasi
Cara interpolasi dilakukan dengan memasukkan dua nilai i yang menghasilkan
nilai NPW positif dan negative. Titik i pada NPW= 0 ditentukan dengan cara interpolasi
secara linier dari kedua nilai i tersebut. Ilustrasi kedua nilai i ditunjukkan pada Gambar
8.1.

Gambar 8.1. Interpolasi nilai i untuk menentukan IRR

Contoh-8.2
Suatu investasi mempunyai aliran kas sbb:

Tahun ke Aliran kas tahunan, $


0 - 700
1 100
2 175
3 250
4 325
Hitung rate of return-nya?

Ekonomi Teknik 168


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian
a. Cara 1 : Trial and error
Dengan menggunakan rumus (8.7)

100 175 250 325


−700 + (1+𝑖)1
+ (1+𝑖)2
+ (1+𝑖)3
+ (1+𝑖)4 = 0

Dengan trial and error nilai i maka akan diperoleh nilai i = 0,07
Oleh karena itu IRR = 7%
b. Cara 2 : Interpolasi
Menggunakan persamaan (8.7)
Untuk nilai i = 5% maka diperoleh NPW = + 37.
Untuk nilai i = 8% maka diperoleh NPV = - 20
Nilai NPW = 0 berada diantara i = 5% dan 8%, oleh karena itu untuk memperoleh
nilai i pada NPW = 0 dapat dilakukan interpolasi :
(0 − 37)
𝑖= (8% − 5%) + 5% = 7%
(−20 − 37)

Contoh-8.2
Sebuah usulan investasi mempunyai data sebagai berikut:
Investasi modal tetap awal : $100.000
Investasi modal kerja : $10.000
Masa manfaat : 5 tahun
Nilai sisa pada akhir masa manfaat : $10.000

Perkiraan aliran kas proyek didasarkan pada total


Tahun penerimaan dikurangi seluruh pengeluaran kecuali
depresiasi, $ (kondisi akhir tahun)
0 -110.000
1 30.000
2 31.000
3 36.000
4 40.000
5 43.000

Ekonomi Teknik 169


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Evaluasi usulan investasi tersebut menggunakan rate of return based on discounted


cash flow. Jika digunakan MARR 15%, apakah usulan investasi diterima?

Penyelesaian

Perkiraan
aliran kas Trial untuk i = 0,15 Trial untuk i = 0,20 Trial untuk i = 0,25 Trial untuk i = 0,207
proyek
Discount Nilai Discount Nilai Discount Nilai Discount Nilai
factor*, sekarang, factor*, sekarang, factor*, sekarang, factor*, sekarang,
Tahun 1 $ 1 $ 1 $ 1 $
(n) (1 + 𝑖)𝑛 (1 + i)n (1 + 𝑖)𝑛 (1 + 𝑖)𝑛
0 (110,000)
1 30.000 0,8696 26.100 0,8333 25.000 0,8000 24.000 0,829 24.900
2 31.000 0,7561 23.400 0,6944 21.500 0,6400 19.800 0,687 21.200
3 36.000 0,6575 23.300 0,5787 20.700 0,5120 18.400 0,570 20.500
4 40.000 0,5718 22.900 0,4623 19.300 0,4096 16.400 0,472 18.800
5 43.000 0,4971 31.300 0,4019 25.300 0,3277 20.600 0,391 24.600
+ 20.000
Total 127.000 111.800 99.200 110.000
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 1,155 1,016 0,902 1,000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 =
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙
Trial sesuai
Keterangan:
*) lihat tabel bunga majemuk

Pada akhir tahun ke lima, aliran kas proyek yang dinyatakan sebagai posisi akhir
tahun yang diekuivalensikan ke nilai sekarang adalah sebagai berikut:

($30,000)(1 + i)-1 + ($31,000)(1 + i)-2 + ($36,000)(1 + i)-3 + ($40,000)(1 + i)-4 + ($43,000


+ $20.000)-5 = 110.000

Trial and error untuk nilai i perlu dilakukan dan diperoleh i = 0,207 (IRR = 20,7%)
(kondisi setelah pajak). Karena IRR > MARR, maka usulan proyek diterima.

Ekonomi Teknik 170


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

3. Evaluasi Proyek Metode NPW


Metode nilai sekarang (Net Present Worth (NPW); Presenth Worth (PW); Net
Present Value (NPV)) merupakan analisis investasi yang didasarkan pada konsep
ekivalensi, di mana semua arus kas masuk dan arus kas keluar dihitung terhadap titik
waktu sekarang pada suatu tingkat suku bunga tertentu atau MARR yang diinginkan.
Analisis NPW digunakan untuk menentukan nilai ekivalensi saat ini dari aliran kas di
masa datang dari suatu proyeksi rencana investasi. Jika aliran kas di masa datang
telah diperkirakan, maka dengan tingkat suku bunga tertentu dapat dihitung nilai
ekivalensinya saat ini dari rencana investasi tersebut. Pada analisis dengan metode
NPW, berlaku persyaratan berikut:

NPW ≥ 0 maka usulan investasi diterima

Contoh 8.3.
Analisis Contoh 8-2 dengan menggunakan metode NPW, jika nilai MARR yang
diinginkan adalah 15%.

Penyelesaian
Persyaratan kelayakan investasi MARR = 15%. Pada MARR, nilai sekarang dari arus
kas adalah $ 127.000 dan nilai investasi awal adalah $ 110.000.
NPW = $ 127.000 - $ 110.000 = $ 17.000

Karena NPW > 0; maka usulan proyek diterima.

Contoh 8.4.
Sebuah peralatan baru diusulkan untuk meningkatkan produktivitas dari proses
pengelasan yang dilakukan secara manual. Biaya investasi yang dibutuhkan adalah
$ 25.000, dan peralatan akan memiliki nilai pasar $ 5.000 pada akhir masa pakai
selama lima tahun. Peningkatan produktivitas yang dihasilkan dari penggunaan
peralatan tersebut adalah $ 8.000 per tahun, yang merupakan total penerimaan
dikurangi dengan biaya operasional tambahan. Diagram arus kas untuk usulan
investasi diberikan di bawah ini.

Ekonomi Teknik 171


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Jika MARR yang ditetapkan perusahaan adalah 20% per tahun, apakah usulan
investasi ini diterima? Gunakan metode NPW untuk menganalisis usulan tersebut.

Penyelesaian
Pada tingkat bunga 20%, maka
NPW (20%) = ($8.000)(1 + 0,2)-1 + ($8.000)(1 + 0,2)-2 + ($8.000)(1 + 0,2)-3+
($8.000)(1 + 0,2)-4 + ($8.000+5.000)-5 - 25.000 = $934.29.

Atau dapat juga ditulis:


NPW = PW aliran kas masuk − PW aliran kas keluar,
NPW(20%) = $8,000(P/A, 20%, 5) + $5,000(P/F, 20%, 5) − $25,000
= $934.29.
Karena NPW(20%) ≥ 0, usulan investasi diterima.

Asumsi dalam penggunaan metode NPW


Terdapat beberapa kelemahan yang terkait dengan penggunaan NPW untuk
menggambarkan peluang investasi modal. Pertama, diasumsikan bahwa masa depan
dapat diketahui dengan pasti, sebagai contoh, asumsi terhadap suku bunga yang
akan terjadi di masa depan dan faktor-faktor lainnya. Kenyataannya tidak mungkin
tingkat suku bunga yang akan terjadi di masa depan bisa dipastikan saat ini. Kedua,
asumsi bahwa dana dapat dipinjam dan dipinjamkan pada tingkat bunga yang pasti

Ekonomi Teknik 172


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

sama. Kenyataannya suku bunga pijaman dan tabungan berbeda. NPW (demikian
juga FW dan AW) dibangun berdasarkan asumsi ini.

Contoh 8.5
Sistem pemanas ruangan sedang dipertimbangkan akan dipasang di sebuah
bangunan perkantoran kecil. Biaya sistem terpasang adalah $ 110.000, dan
diperkirakan dengan system baru tersebut akan dapat menghemat sekitar 300.000
kilowatt-jam (kWh) daya listrik per tahun selama waktu enam tahun. Biaya listrik untuk
satu kilowatt-jam adalah $ 0,10, dan perusahaan mensyaratkan MARR 15% per
tahun. Nilai sisa sistem diperkirakan $ 8.000 pada akhir masa pakainya selama enam
tahun. Tambahan biaya operasi dan pemeliharaan tahunan dapat diabaikan. Lakukan
evaluasi ekonomi dengan menggunakan metode NPW terhadap usulan system baru
tersebut, apakah akan dipasang?
Penyelesaian
Untuk menghitung NPW dari sistem pemanas yang diusulkan, kita perlu
menghitung nilai setara sekarang dari semua arus kas terkait. Penghematan tahunan
diperkirakan dalam daya listrik bernilai 300.000 kWh × $ 0,10 / kWh = $ 30.000 per
tahun. Pada MARR 15%, maka :

PW (15%) = - $ 110.000 + $ 30.000 (P / A, 15%, 6) + $ 8.000 (P / F, 15%, 6)


= - $ 110.000 + $ 30.000 (3,7845) + $ 8,000 (0,4323)
= $ 6,993.40.

Karena NPW (15%) ≥ 0, maka pemasangan system pemanas baru diterima

Ekonomi Teknik 173


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

C. Latihan

1. Perhatikan aliran kas berikut ini:

Tahun ke Aliran kas tahunan. $


0 - 500
1 200
2 150
3 100
4 50

Hitung rate of return nya

2. Sebuah pembangkit listrik akan dibeli untuk keperluan memasok listrik sebuah pabrik.
Sebuah proposal telah dibuat dan mempunyai informasi sebagai berikut:

Komponen $
Modal investasi awal 600.000
Biaya bahan bakar. per tahun 16.000
Biaya pemeliharaan dan perawatan. per tahun 12.000
Asuransi dan pajak. per tahun 18.000
Umur pakai. tahun 20
Nilai usang akhir masa pakai 0

a. Jika perusahaan mensyaratkan MARR 15% evaluai proposal tersebut


menggunakan metode IRR. apakah diterima atau tidak.
b. Evaluasi juga dengan menggunakan metode NPW

3. Dalam rangka meningkatkan kapasitas produksinya “PT A” berencana melakukan


investasi baru senilai 1.2 milyar rupiah. Proyeksi terhadap pendapatan yang akan
diperoleh adalah sebagai berikut: mulai tahun ke-2 sampai tahun ke-7 sebesar 400
juta rupiah. setelah itu menurun gradient sebesar 15 juta rupiah/tahun. Biaya
operasional yang dikeluarkan pada tahun ke 1 sebesar 50 juta rupiah dan selanjutnya

Ekonomi Teknik 174


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

naik gradient sebesar 10 juta rupiah per tahun. Umur investasi diprediksi 12 tahun
dengan nilai sisa 500 juta rupiah. Pada tahun ke 6 terdapat pendapatan lumpsum
sebesar 300 juta rupiah dan biaya over-haul pada tahun ke-7 100 juta rupiah. Evaluasi
rencana tersebut dengan menggunakan metode IRR dan NPV? Persyaratan MARR
= 15% per tahun.
4. Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru
seharga 30 juta rupiah. Dengan peralatan baru tersebut akan diperoleh penghematan
sebesar 1 juta rupiah per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8 peralatan itu
memiliki nilai jual 40 juta rupiah. Apabila MARR 12% per tahun. dengan metode IRR
Analysis. apakah pembelian peralatan tersebut menguntungkan?
5. Sebuah proyek sedang dipertimbangkan oleh perusahaan Anda untuk
diimplementasikan dan memiliki perkiraan biaya dan pendapatan sebagai berikut:
biaya investasi $ 50.000; biaya perawatan $ 5.000 pada akhir tahun (EOY) 1 dan naik
$ 1.000 setiap 4 tahun berikutnya, dan kemudian konstan selama 5 tahun berikutnya;
penerimaan sebesar $ 20.000 per tahun (EOY 1–10); dan akhirnya nilai sisa akhir
masa pakai selama 10 tahun adalah $ 35.000. Jika MARR perusahaan adalah 10%
per tahun, berapa nilai proyek sekarang? Apakah ini rencana investasi diterima?

6. Sebuah proyek sedang dipertimbangkan oleh perusahaan Anda untuk


diimplementasikan memiliki perkiraan biaya dan pendapatan sebagai berikut: biaya
investasi $ 50.000; biaya perawatan adalah $ 5.000 pada akhir tahun (EOY) pertama
dan naik $ 1.000 setiap tahunnya selama 4 tahun berikutnya, dan kemudian konstan
selama 5 tahun berikutnya; penerimaan sebesar $ 20.000 per tahun (EOY 1–10); dan
akhirnya nilai jual kembali $ 35.000 pada EOY 10. Jika proyek memiliki umur pakai 10
tahun dan MARR perusahaan adalah 10% per tahun, berapa nilai proyek sekarang?
Apakah ini merupakan peluang investasi yang baik?
7. Tentukan IRR dari sebuah aliran kas berikut:
Tahun 0 1 2 3 4 5
Biaya, $ -17,000 -2,500 -2,500 -2,500 -2,500 -2,500
Revenue, $ 0 5,000 6,000 7,000 8,000 12,000

Ekonomi Teknik 175


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

8. Sebidang tambang batu bara dapat dibeli dengan harga $ 610.000 untuk ditambang
secara bertahap. Laba bersih tahunan yang dapat diperoleh adalah $ 200.000 per
tahun selama 10 tahun. Pada akhir tahun ke-10, sesuai peraturan harus dilakukan
reklamasi tanah dan memerlukan biaya $ 1,5 juta lebih besar dari pada nilai jual
kembali tanah setelah direklamasi. Dengan menggunakan tingkat bunga acuan 10%,
analisis dengan metode NPW apakah proyek itu menguntungkan?.

D. Daftar Pustaka

Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th Edition,
New Jersey, USA, Pearson Education, Inc., Chapter 5.
Peters, M. A. and Timerhause, K.D. (1985). “Plant Design and Economics for Chemical
Engineers”, 6th Edition, Singapore, Mc Graw Hill Inc., Chapter 9.
Newman, D.G., Eschenbach, T.G., Lavelle, J.P. (2004). “Engineering Economic
Analysis”, 9th edition, New York, Oxford, Oxford University Press, Chapter 7.
Blank , L.P. E. and Tarquin , A.P.E. (2012). Engineering Economy, 7th edition, The
McGraw-Hill Companies, Chapter 13.

Ekonomi Teknik 176


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 9

EVALUASI INVESTASI TUNGGAL DENGAN METODE ROI DAN PP

A. Tujuan Pembelajaran

Pokok bahasan pada materi ini meliputi penjelasan secara rinci mengenai evaluasi
rencana investasi tunggal dengan metode Return on Investment (ROI) dan Payback
Period (PP). Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu menyusun After Tax
Cashflow dan Analysis (ATCF) dari suatu investasi.

B. Uraian Materi

1. Evaluasi Proyek Metode Return on Initial Investment


Return on Initial Investment (ROI) atau Tingkat Pengembalian Investasi
merupakan rasio profitabilitas untuk mengukur efisiensi sebuah investasi dengan
membandingkan profit dengan total biaya investasi awal. ROI dinyatakan dalam
persentase tahunan.
Tingkat ROI yang digunakan sebagai acun dalam menilai diterima tidaknya
suatu alternative investasi dapat bervariasi. Beberapa faktor seperti besar kecilnya
perusahaan, faktor resiko, jumlah dan kualitas ketersediaan alternative investasi,
kondisi ekonomi yang berpengaruh terhadap ketersediaan dana, biaya peminjaman
modal, dan adanya industry yang sejenis akan berpengaruh terhadap nilai ROI yang
dapat diterima. Pada umumnya, nilao ROI setelah pajak sebesar 20% digunakan
sebagai persyaratan kelayakan untuk industry kimia. Perhitungan ROI dapat
dilakukan berdasarkan total investasi awal dan investasi rata-rata.
Perhitungan ROI sebelum pajak yang didasarkan pada laba kotor tahunan
dilakukan dengan rumus:

Laba  sebelum  pajak


ROI  sebelum  pajak  x  100% (9.1)
Total  investasi
Perhitungan ROI yang didasarkan pada laba bersih (Persamaan (9.1)) dan laba
bersih rata-rata dari seluruh umur proyek (Persamaan (9.3)), maka:

Ekonomi Teknik 177


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Laba  bersih  tahunan


ROI  x  100% (9.2)
Total  investasi

Laba  bersih  kumulatif


ROI  x  100% (9.3)
Total  investasi  awal  x  umur  pakai
Contoh 9-1
Sebuah pabrik kimia dengan investasi modal tetap $100 juta menghasilkan laba
kotor tahunan sebesar $50 juta. Pabrik menggunakan dua perhitungan depresiasi
yang berbeda yaitu depresiasi linier dan MARCS, dan hasil perhitungan ditampilkan
pada Tabel di bawah. Hitung ROI sebelum dan sesudah pajak. Pajak penghasilan
35% per tahun.

Nilai Depresiasi (MM$)


Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Linier 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
MARCS 0 20 32 19.2 11.52 11.52 5.76 0 0 0 0

Penyelesaian
a. Jika digunakan depresiasi liniear
Laba Biaya Pendapatan Pajak
Aliran Kas
Tahun kotor depresiasi sebelum pajak pendapatan
(MM$)
(MM$) (MM$) (MM$) (MM$)
0 0 0 0 0 -100
1 50 10 40 14.00 36.00
2 50 10 40 14.00 36.00
3 50 10 40 14.00 36.00
4 50 10 40 14.00 36.00
5 50 10 40 14.00 36.00
6 50 10 40 14.00 36.00
7 50 10 40 14.00 36.00
8 50 10 40 14.00 36.00
9 50 10 40 14.00 36.00
10 50 10 40 14.00 36.00
Jumlah 360.00

Ekonomi Teknik 178


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

ROI sebelum pajak

50 𝑗𝑢𝑡𝑎
𝑅𝑂𝐼 = 𝑥 100% = 40%
100 𝑗𝑢𝑡𝑎

ROI setelah pajak

36 𝑗𝑢𝑡𝑎
𝑅𝑂𝐼 = 𝑥 100% = 36%
100 𝑗𝑢𝑡𝑎

b. Jika digunakan metode depresiasi MARCS

Laba Biaya Pendapatan Pajak


Aliran Kas
Tahun kotor depresiasi sebelum pajak pendapatan
(MM$)
(MM$) (MM$) (MM$) (MM$)
0 0 0 0 0 -100
1 50 20 30 0.00 50.00
2 50 32 18 10.50 39.50
3 50 19.2 30.8 6.30 43.70
4 50 11.52 38.48 10.78 39.22
5 50 11.52 38.48 13.47 36.53
6 50 5.76 44.24 13.47 36.53
7 50 0 50 15.48 34.52
8 50 0 50 17.50 32.50
9 50 0 50 17.50 32.50
10 50 0 50 17.50 32.50
Jumlah 377.50

ROI sebelum pajak akan sama dengan

500 𝑗𝑢𝑡𝑎
𝑅𝑂𝐼 = 𝑥 100% = 50%
10 𝑥 100 𝑗𝑢𝑡𝑎

ROI setelah pajak

377.50 𝑗𝑢𝑡𝑎
𝑅𝑂𝐼 = 𝑥 100% = 37.50%
10 𝑥 100 𝑗𝑢𝑡𝑎

Ekonomi Teknik 179


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Perlu diingat bahwa perhitungan ROI setelah pajak harus


mempertimbangkan nilai depresiasi dan pajak pendapatan terlebih dahulu.

Contoh 9-2
Seorang Investor membeli saham sebanyak 50.000 lembar saham dengan
harga Rp. 1.000,- per lembar saham. Setahun kemudian investor tersebut menjual
sahamnya senilai Rp. 2.500,- per lembar saham. Berapakah ROI pada saham
tersebut?
Penyelesaian :
Pendapatan dari Investasi : 50.000 x Rp, 2.500,- = Rp. 125.000.000,-
Biaya Investasi : 50.000 x Rp. 1.000,- = Rp. 50.000.000,-
ROI = (125.000.000 / 50.000.000) x 100%
ROI = 250%

Contoh 9-3
Seorang Manajer Produksi ingin membeli mesin packing seharga Rp. 160
juta. Dengan mesin packing tersebut, produksi dapat menghemat penggunaan
tenaga kerja sebanyak 9 orang. Gaji setiap tenaga kerja adalah sebesar Rp. 3 juta
per bulan. Berapakah ROI untuk mesin packing tersebut selama setahun ?
Penyelesaian:
Pendapatan dari Investasi= Rp. 3.000.000 x 9 orang x 12 bulan= Rp.24.000.000,-
Biaya Investasi = Rp. 160.000.000,-
ROI = (324.000.000 / 160.000.000)*100%
ROI = 202,5%

Contoh 9-4
Perusahaan X berinvestasi menghasilkan suatu produk baru dan setelah
dilakukan analisis diperoleh aliran kas sebagai berikut:
1) Total investasi awal : $100.000
2) Modal kerja : $10.000
3) Nilai usang pada akhir masa pakai : $10.000
4) Aliran kas tahunan: tahun 1: $30.000; tahun 2: $31.000; tahun 3: $36.000;
tahun 4: $40.000 dan tahun 5 : $43.000. Aliran kas merupakan penerimaan

Ekonomi Teknik 180


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

dikurangi dengan seluruh pengeluaran termasuk pajak kecuali depresiasi dan


bunga.
Hitung ROI.

Penyelesaian
Profit tahunan adalah:

Tahun Profit, $
(penerimaan – depresiasi)
1 30.000 – ((100.000 – 10.000)/5) = 12.000
2 31.000 - ((100.000 – 10.000)/5) = 13.000
3 36.000 - ((100.000 – 10.000)/5) = 18.000
4 40.000 - ((100.000 – 10.000)/5) = 22.000
5 43.000 - ((100.000 – 10.000)/5) = 25.000
Total = 90.000

Profit rata-rata tahunan adalah : ($90.000/5) = $18.000

$18.000
𝑅𝑂𝐼 = 100.000+10.000 𝑥 100% = 16,4% setelah pajak

Contoh 9-5
Sebuah pabrik yang diusulkan membutuhkan modal tetap awal investasi
sebesar $ 900.000 dan modal kerja $ 100.000. Diperkirakan pendapatan tahunan
yang diperoleh sebesar $ 800.000 dan biaya tahunan termasuk penyusutan
sebesar $ 520.000 sebelum pajak penghasilan. Tingkat pengembalian tahunan
minimum yang diinginkan adalah 15 persen sebelum pajak penghasilan.
Pendapatan Pajak sebesar 34 persen dari laba sebelum pajak.
Tentukan sebagai berikut:
1) Persentase pengembalian tahunan atas total investasi awal sebelum pajak
penghasilan.
2) Persentase pengembalian tahunan dari total investasi awal setelah pajak
penghasilan.

Ekonomi Teknik 181


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

3) Persentase pengembalian tahunan atas total investasi awal sebelum pajak


penghasilan berdasarkan capital recovery dengan laba minimum.
4) Persentase pengembalian tahunan dari investasi rata-rata sebelum pajak
penghasilan dengan asumsi penyusutan garis lurus dan nilai sisa nol.

Penyelesaian
1) Laba tahunan sebelum pajak penghasilan = $ 800.000 - $ 520.000 = $ 280.000.
2) Persentase pengembalian tahunan atas total investasi awal sebelum pajak
penghasilan = [280.000 / (900.000 + 100.000)] (100) = 28 persen.
Laba tahunan setelah pajak penghasilan = ($ 280.000)(0,66) = $ 184.800.
3) Persentase pengembalian tahunan atas total investasi awal setelah pajak
penghasilan = [184.800 / (900.000 + 100.000)] (100) = 18,5 persen.
Laba minimum yang diperlukan per tahun sebelum pajak penghasilan =
($ 900.000 + $ 100.000 x 0,15) = $ 150.000.
Biaya fiktif berdasarkan pengembalian modal dengan laba minimum =
$ 520.000 + $ 150.000 = $ 670, 000 / tahun. Persentase pengembalian tahunan
dari total investasi berdasarkan capital recovery dengan tingkat pengembalian
tahunan minimum sebesar 15 persen sebelum pajak penghasilan =
[(800.000 - 670.000) / (900.000 + 100.000) (100) = 13 persen.
4) Investasi rata-rata dengan asumsi depresiasi garis lurus dan nilai sisa nol
= $ 900.000 / 2 + $ 100.000 = $ 550.000.
Pengembalian tahunan rata-rata atas investasi sebelum pajak penghasilan =
(280.000 / 550.000X100) = 51 persen.

Contoh 9-6
Sebuah pabrik yang akan memproduksi polietilen 100.000 ton per tahun
memerlukan investasi sebesar $8,5 juta untuk pembangunannya. Jika harga jual
polietilen adalah 0,08 sen/pound, berapa return on investment pabrik ini jika
diinginkan laba 10% setelah pajak.
Penyelesaian
Laba per tahun = 0,10 (100.000 ton/tahun x 200 lb/ton x $0,08/lb)
= $1.600.000 / tahun

Ekonomi Teknik 182


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Jika dianggap modal kerja adalah 25% dari investasi modal tetap, maka
1.600.000
𝑅𝑂𝐼 = = 15%
8.500.000 𝑥 1,25

2. Evaluasi Proyek Metode Payback Period


Metode analisis profitabilitas sebelumnya yang telah dibahas sejauh ini
mencerminkan keuntungan (profitabilitas) dari alternatif yang diusulkan untuk masa
studi N. Metode PP lebih menunjukkan likuiditas proyek daripada profitabilitasnya.
Secara historis, metode PP telah digunakan untuk mengukur tingkat resiko proyek,
karena menggambarkan likuiditas seberapa cepat suatu investasi dapat kembali
modal.
Metode Periode Pengembalian atau Payback Period (PP) disebut juga dengan
Payout Period atau Payout of Time (POT) didefinisikan sebagai jangka waktu
minimum yang diperlukan untuk mengembalikan investasi modal awal dalam bentuk
arus kas proyek. Perhitungan PP berdasarkan pada total pendapatan dikurangi
semua biaya kecuali depresiasi. Modal awal merupakan modal tetap yang dapat
terdepresiasi. Dikenal ada dua jenis metode PP, yaitu PP dengan mengabaikan efek
bunga dikenal dengan Simple Payout Period (Payout Period no interest charge) dan
PP dengan mempertimbangan bunga (discounted Payback Period; Payout Period
including interest). Semakin pendek waktu yang diperlukan untuk mengembalikan
modal maka proyek semakin baik. Untuk proyek dengan seluruh investasi terjadi di
waktu t = 0 maka simple PP dapat dinyatakan dengan:

Simple Payout Period (tanpa bunga)

 (R
k 1
k  Ek )  I  0 (9.4)

atau

investasi  mod al  tetap


Payout  Period  (tahun)  (9.5)
laba  rata  rata depresiasi  rata  rata

tahun tahun

Ekonomi Teknik 183


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Modifikasi dari metode simple PP adalah dengan memperhitungan nilai waktu


uang, yang disebut dengan metode discounted Payback Period. Jika nilai waktu uang
dipertimbangkan, maka:

Payout Period including interest

 (R
k 1
k  E k )( P / F , i%, k )  I  0 (9.6)

atau

investasi  mod al  tetap  bunga  dari  mod al  investasi


Payout  Period  (tahun) 
laba  rata  rata depresiasi  rata  rata

tahun tahun
(9.7)

Perlu dipahami, terdapat empat poin penting terkait dengan analisis profitabilitas
menggunakan metode PP:
a. Metode ini hanya merupakan perkiraan, bukan perhitungan analisis ekonomi yang
tepat.
b. Untuk metode simple payback period semua biaya dan semua keuntungan,
ataupun penghematan investasi, tanpa mempertimbangkan nilai uang-waktu.
c. Semua konsekuensi ekonomi di luar periode pengembalian diabaikan.
d. Karena perhitungan arus kas masih merupakan perkiraan, maka pemilihan
alternative investasi menggunakan metode PP mungkin dapat menghasilkan
kesimpulan yang berbeda dibandingkan metode yang menggunakan teknik analisis
ekonomi yang lebih tepat. Oleh karena itu metode PP harus digunakan bersama
dengan metode yang lain dan hanya digunakan sebagai pelengkap dalam
melakukan analisis profitabilitas.
Poin terakhir bahwa metode PP dapat menghasilkan pemilihan alternatif yang salah
akan dibahas pada Bab selanjutnya.

Ekonomi Teknik 184


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 9-7
Sebuah peralatan baru diusulkan untuk dibeli guna meningkatkan produktivitas
proses pengelasan yang dilakukan secara manual. Biaya investasi yang diperlukan
adalah $ 25.000, dan peralatan akan memiliki nilai sisa sebesar $ 5.000 pada akhir
masa pakai selama lima tahun. Peningkatan produktivitas yang dapat dihasilkan $
8.000 per tahun yang merupakan nilai produksi tambahan dikurangi dengan biaya
operasional tambahan. Hitung waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal
dengan metode tidak didiskonto dan diskonto pada i = 20%.

Penyelesaian

Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5


Akhir Aliran Kas Nilai Sekarang Nilai Sekarang Nilai Sekarang
tahun k Bersih dari Aliran Kas dari Aliran Kas dari Aliran Kas
Kumulatif, Bersih Kumulatif
(Simple PP (Discounted PP (Discounted PP
i=0%) pada i=20%) pada i=20%)
−$25,000 −$25,000 −$25,000 −$25,000
1 8,000 −17,000 6,667 −18,333
2 8,000 −9,000 5,556 −12,777
3 8,000 −1,000 4,630 −8,147
4 8,000 7,000 3,858 −4,289
5 13,000 5,223 934

Kolom 3 : dengan metode tidak didiskonto waktu pengembalian modal t = 4 tahun


karena pada neraca kumulatif positif pada akhir tahun ke 4
Kolom 5: dengan metode didiskonto pada i = 20% waktu pengembalian modal menjadi
t = 5 tahun karena pada neraca kumulatif positif pada akhir tahun ke 5
Simple PP dengan mengabaikan nilai waktu uang dan semua aliran uang tunai
yang terjadi setelah t. Jika metode ini diterapkan untuk analisis investasi maka akan
menghasilkan periode pengembalian yang berbeda dibanding dengan metode
discounted PP, seperti terlihat pada Contoh 9.7. Waktu pengembalian modal yang
diperlukan jika arus uang tunai tidak didiskontokan terjadi pada tahun ke empat,
sedang dengan menggunakan metode discounted PP pada i = 20% waktu
pengembalian menjadi lebih lama yaitu menjadi tahun ke lima.

Ekonomi Teknik 185


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 9.1. Grafik kumulatif nilai sekarang dari Contoh 9-4.

Contoh 9.8
Sebuah perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi membutuhkan
investasi $ 13,5 juta untuk menghasilkan listrik. Listrik yang dihasilkan dapat dijual ke
industry setempat. Laba tahunan diperkirakan $ 2,7 juta dan umur pakainya
diperkirakan 40 tahun dengan nilai sisa pada akhir umur pakai dapat diabaikan.
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pengembalian modal jika bunga diabaikan?
Penyelesaian
Payback period (tanpa bunga) = ($13,5 juta / $2,7 juta/tahun) = 5 tahun

Contoh 9.9
Perhatikan arus kas dibawah ini dan analisis keekonomiannya menggunakan metode:

Tahun Aliran kas, $


0 -1000
1 +200
2 +200
3 +1200
4 +1200
5 +1200
a. Payback period tanpa memperhitungkan nilai waktu-uang
b. Discounted payback analysis pada tingkat suku bunga 12% per tahun.
c. ROI berdasarkan modal awal

Ekonomi Teknik 186


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian
a. Metode PP tanpa mempertimbangkan nilai uang-waktu
Laba rata-rata per tahun = (200 + 200 + 1200 + 1200 + 1200)/5 = $800 per tahun
PP tanpa memperhatikan nilai uang-waktu

1000
𝑃𝑃 = = 1,25 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
800

b. Metode PP dengan mempertimbangkan nilai uang-waktu

Nilai sekarang
Aliran kas,
Tahun Aliran kas, $
$
(i = 12%)
0 -1000
1 200 179.37
2 200 180.17
3 1200 1073.82
4 1200 1074.62
5 1200 1075.41
Total 3000 3583.39

Arus kas rata-rata per tahun = (3583.39/5) = $716.68


1000
𝑃𝑃 = = 1,40 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
716,68

c. Metode ROI
800
𝑅𝑂𝐼 = 𝑥 100% = 80%
1000

Contoh 9-10
Sebuah sekolah yang sedang direnovasi memerlukan biaya sebesar $ 13,5 juta.
Sekolah juga mempunyai unit bisnis percetakan yang menghasilkan nilai manfaat

Ekonomi Teknik 187


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

tahunan sebesar $ 2,7 juta. Nilai sisa bangunan sekolah dapat diabaikan pada akhir
usia pakai 40 tahun.
a. Berapa lama pengembalian modal jika dihitung menggunakan simple PP
b. Berapa tingkat pengembalian modal berdasarkan investasi awalnya?
c. Berapa tingkat pengembalian internalnya
Penyelesaian
$13,5 𝑗𝑢𝑡𝑎
a. Simple payback period : = $2,7 𝑗𝑢𝑡𝑎/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
$2,7 𝑗𝑢𝑡𝑎
b. 𝑅𝑂𝐼 = 𝑥 100% = 20%
$13,5 𝑗𝑢𝑡𝑎

c. IRR dihitung dari 0 = −$13.5 million + $2.7 million (P/A, i′%, 40),
diperoleh i = 20% per tahun

Berdasarkan pada contoh soal di atas menunjukkan bahwa metode Payback


period baik yang dihitung dengan metode sederna maupun dengan diskonto akan
dapat menghasilkan kesimpulan yang salah karena tidak memperhitungkan
penggunaan asset untuk seluruh umur pakainya.

C. Latihan

1. Perhatikan arus kas dibawah ini dan analisis keekonomiannya menggunakan metode:

Tahun Aliran kas, $


0 -50000
1 +1500
2 +1500
3 +8000
4 +8000
5 +8000

a. Payback period tanpa memperhitungkan nilai waktu-uang


b. Discounted payback analysis pada tingkat suku bunga 15% per tahun.
c. ROI berdasarkan modal awal

Ekonomi Teknik 188


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

2. Penggunaan proses baru yang lebih ramah lingkungan untuk pemisahan "cat kering"
di perusahaan otomotif diperkirakan akan menghemat $ 8,00 per mobil yang dicat di
pabrik. Biaya proses adalah $ 8 juta, dan terdapat 250.000 mobil dicat setiap tahun.
Dengan menggunakan simple payout period, berapa lama pengembalian untuk
teknologi baru?
3. Layanan Paket Internasional akan memasang sistem identifikasi frekuensi radio baru
untuk mengurangi jumlah paket yang salah kirim. Investasi modal untuk sistem
tersebut adalah $ 65.000, dan penghematan tahunan yang diproyeksikan seperti tabel
di bawah. Nilai sisa dari sistem pada akhir tahun ke lima diabaikan. MARR 18% per
tahun.

Tahun Aliran kas, $


0 25.000
1 30.000
2 30.000
3 40.000
4 46.000
5 25.000

a. Berapa lama modal dapat dikembalikan jika menggunakan metode simple payback
period?
b. Berapa lama modal dapat kembali jika menggunakan metode discounted payback
period?
c. Hitung ROI berdasarkan modal awal
4. Sebuah pabrik menghasilkan 10 kton/tahun produk. Yield overall adalah 70% berat
(0,7 kg produk per kg bahan baku). Harga bahan baku $500/metrik ton, dan produk
dijual $900 / metrik ton. Modifikasi proses diusulkan sehingga dapat meningkatkan
yield menjadi 75%. Investasi tambahan yang dibutuhkan sebesar $1.250.000, dan
penambahan biaya operasional diabaikan. Apakah rencana modifikasi menarik?
Analisis dengan menggunakan ROI.
5. Hitung modal kerja, penjualan tahunan, ROI dan POT untuk pabrik yang memproduksi
melamin dengan informasi seperti Tabel di bawah. Harga jual melamin 26,5 sen/lb.

Ekonomi Teknik 189


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

6. ABB membeli peralatan komunikasi untuk proyek di Afrika Selatan sebesar $ 3,15
juta. Arus kas bersih diperkirakan $ 500.000 per tahun, dan nilai sisa $ diperkirakan
sebesar $400.000. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan
pengembalian nilai MARR dengan tingkat: (a) 0% per tahun (simple PP) dan (b) 15%
7. Ali berencana membuka bisnis laundry. Perkiraan aliran kas yang akan diperoleh
untuk operasional selama 5 tahun ditunjukkan pada tabel di bawah.

Tahun 0 1 2 3 4 5
Aliran kas bersih -75,000 -10,500 18,600 -2000 28,000 105,000

a. Persentase pengembalian investasi selama 5 tahun


b. Tingkat pengembalian aktual selama periode 5 tahun
c. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal senilai $ 75.000
yang diinvestasikan pada tahun 0, jika MARR 7% per tahun

Ekonomi Teknik 190


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

D. Daftar Pustaka

Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th Edition,
New Jersey, USA, Pearson Education, Inc., Chapter 5.
Peters. M. A. and Timerhause. K.D.. “Plant Design and EWconomics for Chemical
Engineers”. Edisis empat. Mc Graw Hill Inc.. 1991. Singapore. Chapter 10.
Newnan. Donald G.. “Engineering Economic Analysis”. Engineering Press.Inc.. 1992.
California. USA Grant. Ireson. Leavenworth. “Principles of Engineering
Economy”. John Wiley&Sons. 1990. Singapore. Chapter 7.
Towler, G. dan Sinnott, R. “Chemical Engineering Design: Principles, Practice and
Economics of Plant and Process Design”, 2nd, Elsevier Ltd, 2013. Chapter 9.

Ekonomi Teknik 191


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 10

ANALISIS PROFITABILITAS INVESTASI TUNGGAL DENGAN METODE


CAPITALIZED COST, FUTURE WORTH, ANNUAL WORTH DAN BENEFIT
COST RATIO

A. Tujuan Pembelajaran

Pokok bahasan dalam materi ini, meliputi analisis investasi tunggal dengan metode
biaya kapitalisasi (Capitalized Cost; CC), Nilai di masa depan (Future Worth; FW), nilai
tahunan (Annual Worth; AW) dan rasio manfaat terhadap biaya (Benefit Cost Ratio;
BCR). Setelah belajar materi ini mahasiswa mampu melakukan evaluasi investasi
dengan metode IRR dan NPV.

B. Uraian Materi

1. Analisis Kelayakan dengan Metode Capitalized Cost


Biaya kapitalisasi (Capitalized Cost; CC) merupakan nilai sekarang dari suatu
arus kas yang berlangsung untuk periode waktu yang tak terbatas. Biaya kapitalisasi
menunjukkan jumlah uang yang dibutuhkan saat ini sehingga bunga yang diperoleh
akan menutupi kebutuhan arus kas selamanya untuk suatu investasi. Perhitungan
biaya kapitalisasi diperlukan karena dalam beberapa kasus diinginkan untuk
menentukan total biaya dari sebuah peralatan atau aset lainnya dimana aset tersebut
memungkinkan untuk diganti selamanya tanpa mempertimbangkan inflasi atau
deflasi. Metode biaya kapitalisasi juga dapat digunakan untuk membandingkan
alternative investasi.
Metode biaya kapitalisasi umumnya digunakan untuk mengevaluasi proyek-
proyek pemerintah untuk sector pelayanan public serta mempunyai umur pakai yang
sangat panjang atau tak berhingga. Sebagai contoh proyek pembangunan
bendungan, jalan tol, rumah sakit, tempat rekreasi, sekolahan dan sebagainya.
Prinsip yang digunakan adalah biaya aset akan diperbarui secara berulang dalam
waktu tak berhingga.

Ekonomi Teknik 192


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Jika diinginkan “menggunakan asset dalam waktu yang tak berhingga”


(perpetuity), maka sejumlah uang di masa depan (F) yang diakumulasikan selama n
periode dikurangi biaya untuk penggantian harus sama dengan nilai sekarang P.

P = F - CR (10.1)

F = P(l + i)n

Jika CR adalah biaya penggantian, maka nilai sekarang nya adalah:

CR
P (10.2)
(1  i ) n  1

Berdasarkan rumus di atas, maka biaya kapitalisasi dihitung dengan rumus:

CR
CC  CV  (10.3)
(1  i ) n  1

atau

C R (1  i ) n
CC  VS  (10.4)
(1  i ) n  1

dimana:
CC : biaya kapitalisasi
CV : harga alat awal
CR : biaya penggantian (replacement cost)
VS : nilai sisa pada akhir umur pakai
i : bunga
n : umur pakai

Biaya kapitalisasi juga dapat dinyatakan dalam bentuk biaya anuitas (A).
Persamaan dasar yang digunakan adalah:

A=P. i

Ekonomi Teknik 193


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Bunga = Pokok x Tingkat bunga

atau P = A / i

Jadi biaya kapitalisasi adalah semua biaya-biaya terkait proyek dikonversi menjadi
suatu nilai anuitas dibagi dengan bunga.

CC = A / i (10.5)

Contoh 10-1
Sebuah peralatan baru berharga $ 12.000 akan dipasang. Masa pakai
peralatan diperkirakan 10 tahun dengan nilai sisa $ 2000 pada akhir masa pakai. Jika
digunakan bunga 6% per tahun, berapa biaya kapitalisasi peralatan?

Penyelesaian
Biaya penggantian peralatan pada akhir masa pakainya (dengan asumsi biaya
tidak berubah) = $ 12.000 - $ 2000 = $ 10.000. Dengan menggunakan rumus (10.3)
maka biaya kapitalisasi :
$10.000
𝐶𝐶 = $12.000 + = $24.650
(1 + 0,06)10 − 1
Contoh 10-2.
Sebuah bendungan akan dibangun dengan investasi awal $ 1.900.000, biaya
pemeliharaan tahunan $ 25.000 dan biaya rekonstruksi kecil $ 350.000 setiap delapan
tahun. Pada tingkat bunga 8% per tahun, berapa biaya kapitalisasi bendungan?

Penyelesaian:
Cara 1 : Menggunakan rumus (10.3)

$1.900.000 $25.000 $350.000


CC = $1.900.000 + + +
(1+0,08)8 −1 (1+0,08)1 −1 (1+0,08)8 −1

= $1.9000.000 + $2.232.850 + $312.500 + $411.314


= $ 4.856.665

Cara 2 : menggunakan cara annuitas

Ekonomi Teknik 194


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Biaya investasi awal $ 5.000.000 merupakan nilai sekarang. Biaya pemeliharaan


tahunan $ 25.000. Biaya rekonstruksi $ 100.000 merupakan biaya yang terjadi setiap
lima tahun sehingga jika dikonversi menjadi biaya tahunan (A) tanpa batas
menggunakan faktor A/F untuk satu siklus pakainya.

A = 1.9000.000(A/P, 8%, 8) + 25.000 + 350.000 (A/F, 8%, 8)


= 1.900.000 (0,17401) + 25.000 + 350.000 (0,09401)
= 330.619 + 25.000 + 32.903
= $388.523
CC = A/i = $388.523 / 0,08 = $4.856.665

Contoh 10-3
Harga awal sebuah peralatan adalah $ 50.000. Peralatan akan mempunyai
biaya operasional tahunan sebesar $ 20.000 dan nilai sisa $ 5.000 setelah 5 tahun
masa pakainya. Pada tingkat bunga 10% per tahun, berapa biaya kapitalisasi
peralatan?

Penyelesaian
Harga awal alat: $ 50.000 merupakan merupakan nilai sekarang. Biaya
operasional $ 20.000 per tahun dan nilai sisa $ 5.000 sehingga jika dikonversi menjadi
biaya tahunan (A) tanpa batas menggunakan faktor A/F untuk satu siklus hidup.

$20.000 $(50.000− 5.000)


CC = $50.000 + (1+0,10)1 −1
+ (1+0,10)5 −1

= $50.000 + $200.000 + 73.709


= $ 323.710
Atau semua nilai dikonvesikan menjadi nilai A yang setara dan dibagi dengan i untuk
satu siklus pemakaian:
A = 50.000 (A / P, 10%, 5) + 20.000 - 5.000 (A / F, 10%, 5)
= 50.000 (0.26380) + 20.000 - 5.000 (0.16380)
= $ 32.371

CC = A/i

Ekonomi Teknik 195


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

= 32,371 / 0,10
= $ 323.710

2. Analisis Kelayakan dengan Metode Future Worth (FW)


Metode ini didasarkan pada nilai yang ekivalen dari semua aliran kas masuk dan
keluar pada akhir tahun perencanaan (periode studi) pada tingkat bunga tertentu atau
MARR. Nilai FW yang ekivalen dengan PW-nya dapat dihitung menggunakan tabel
bunga majemuk, yaitu: FW = PW (F / P, i%, N).

atau menggunakan persamaan untuk menghitung FW

FW(i%) = F0(1 + i)N + F1(1 + i)N−1 + ··· + FN(1 + i)0

 Fk (1  i) N k
N
= k 0
(10.6)

Aturan Keputusan FW: Jika FW (i = MARR) ≥ 0, proyek tersebut layak secara


ekonomi.

Contoh 10-4
Sistem pemanas akan dipasang pada sebuah ruangan dengan harga terpasang
$ 110.000 dan diproyeksikan dapat menghemat $ 30.000 per tahun dalam daya listrik
dan nilai sisa dianggap nol pada akhir tahun masa studi enam tahun. Gunakan metode
FW untuk menentukan apakah proyek tersebut layak secara ekonomi. MARR adalah
15% per tahun.

Penyelesaian
Dalam contoh ini, perlu menemukan ekuivalen masa depan dari investasi $
110.000 dan penghematan tahunan $ 30.000 dengan tingkat bunga 15% per tahun.

FW (15%) = - $ 110.000 (F / P, 15%, 6) + $ 30.000 (F / A, 15%, 6)


= - $ 110.000 (2.3131) + $ 30.000 (8.7537)
= $ 8,170.

Ekonomi Teknik 196


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Karena (FW ≥ 0) maka pemasangan sistem pemanas layak secara ekonomi.

Contoh 10-5
Sebuah peralatan baru diusulkan untuk meningkatkan produktivitas dari proses
pengelasan yang dilakukan secara manual. Biaya investasi yang dibutuhkan adalah
$ 25.000, dan peralatan akan memiliki nilai pasar $ 5.000 pada akhir masa pakai
selama lima tahun. Peningkatan produktivitas yang dihasilkan dari penggunaan
peralatan tersebut adalah $ 8.000 per tahun, yang merupakan total penerimaan
dikurangi dengan biaya operasional tambahan. Diagram arus kas untuk usulan
investasi diberikan di bawah ini.

Jika MARR yang ditetapkan perusahaan adalah 20% per tahun, apakah usulan
investasi ini diterima? Gunakan metode FW dan bandingkan dengan metode PW
untuk menganalisis usulan tersebut.

Penyelesaian
FW (20%) = - $ 25.000 (F / P, 20%, 5) + $ 8.000 (F / A, 20%, 5) + $ 5.000
= $ 2,324.80.
Karena (FW ≥ 0) maka proyek merupakan investasi yang baik.

Jika dilakukan dengan metode PW, maka


PW (20%) = $ 2,324.80 (P / F, 20%, 5) = $ 934,29.

Ekonomi Teknik 197


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Kedua metode menghasilkan kesimpulan investasi yang sama: layak

3. Analisis Kelayakan dengan Metode Annual Worth (AW)


Annual Worth (AW) adalah serangkaian jumlah pembayaran tahunan yang
sama, selama periode studi, yang nilainya ekivalen dengan aliran kas masuk dan
keluar pada tingkat bunga yang tertentu atau MARR. Oleh karena itu, AW dari suatu
proyek adalah pendapatan atau tabungan tahunan ekuivalen (Revenue; R) dikurangi
dengan biaya tahunan ekuivalen (Expenses; E), dikurangi biaya penggantian
(recovery cost) tahunan ekivalen (CR) seperti dinyatakan pada Persamaan (10-7).
Nilai setara dari R, E, dan CR dihitung selama periode penelitian, N, yang biasanya
dinyatakan dalam tahun. Persamaan AW, yang dinyatakan dalam fungsi dari i%,
adalah:

AW (i%) = R - E - CR (i%). (10.7)

Perlu diperhatikan bahwa AW suatu proyek ekivalen dengan PW dan FW-nya, yaitu,
AW = PW (A / P, i%, N), dan AW = FW (A / F, i%, N).

Aturan keputusan AW: jika AW (i = MARR) ≥ 0, maka proyek layak secara ekonomi

Jumlah CR untuk suatu proyek adalah biaya modal tahunan seragam yang
setara dengan investasi. CR merupakan biaya yang mencakup dua item, yaitu:
a. Kerugian nilai aset
b. Bunga atas investasi modal (mis., pada MARR)

Rumus untuk menghitung CR adalah: Biaya setara tahunan dari investasi modal
awal dikurangi dengan setara tahunan dari nilai sisa.

CR (i%) = CI (A / P, i%, N) - CS (A / F, i%, N) (10.8)

di mana
CI = investasi awal untuk proyek;
CS = nilai sisa (pasar) pada akhir periode studi;
N = masa studi proyek.
Dengan substitusi CR (i%) dari persamaan (10-3) ke dalam AW maka diperoleh

Ekonomi Teknik 198


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

AW (i%) = R - E – CI (A / P, i%, N) + CS (A / F, i%, N) (10.9)

Contoh 10-6
Sebuah alat yang bernilai $ 10.000, telah digunakan selama lima tahun, dan
mempunyai nilai sisa (pasar) sebesar $ 2.000. Dengan demikian, kerugian nilai aset
dalam lima tahun adalah $ 8.000 ditambah dengan bunga senilai MARR, yaitu 10%
per tahun. Hitung jumlah CR tahunan setara.
Penyelesaian
Hasil perhitungan jumlah CR tahunan yang setara ditampilkan dalam Tabel 10.1.

Tabel 10.1. Perhitungan ekivalen tahunan dari Jumlah CR


Nilai Bunga
Kerugian Awal Tahun Jumlah
Investasi Tahunan Investasi, CR
Tahun Awal Seragam i= 10% Tahunan PW dari Jumlah CR pada i=10%
1 $10,000 $1,600 $1,000 $2,600 $2,600(P/F, 10%, 1) = $2,364
2 8,400 1,600 840 2,440 $2,440(P/F, 10%, 2) = $2,016
3 6,800 1,600 680 2,280 $2,280(P/F, 10%, 3) = $1,713
4 5,200 1,600 520 2,120 $2,120(P/F, 10%, 4) = $1,448
5 3,600 1,600 360 1,960 $1,960(P/F, 10%, 5) = $1,217
$8,758

CR(10%) = $8,758(A/P, 10%, 5) = $2,310.

Jika menggunakan rumus (10.9)


CR (10%) = 10.000CI (A / P, 10%, 5) - CS (A / 10, 5%, N)
= $10,000(0.2638) − $2,000(0.1638) = $2,310

Contoh 10-7.
Dengan menggunakan metode AW, tentukan apakah peralatan yang dijelaskan
pada Contoh 10-2 direkomendasikan.

Ekonomi Teknik 199


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian
AW(20%) = $8,000 − [$25,000(A/P, 20%, 5) − $5,000(A/F, 20%, 5)]
= $8,000 − $8,359.50 + $671.90
= $312.40.
AW (i = MARR) ≥ 0, maka proyek layak secara ekonomi

Contoh 10-8.
Perhatikan Contoh 10-4, jika sistem pemanas ruang yang dipasang mempunyai
nilai investasi sebesar $ 110.000 dan nilai pasar $ 8.000 pada akhir tahun ke enam
masa studi, berapa penghematan daya listrik minimum tahunan (dalam kWh) yang
diperlukan untuk membuat proyek ini agar dapat diterima secara ekonomi? MARR =
15% per tahun dan biaya listrik $ 0,10 per kWh.
Penyelesaian
Agar proyek ini dapat diterima, maka penghematan daya tahunan harus paling
tidak sama dengan jumlah CR tahunan. Dengan menggunakan Persamaan (10.8),
CR = $ 110.000 (A / P, 15%, 6) - $ 8.000 (A / F, 15%, 6) = $ 28.148,40.

Nilai ini ($ 28.148,40) adalah penghematan pembayaran minimum tahunan yang


diperlukan agar sistem pemanas ruangan layak dipasang. Ini setara dengan

$ 28.148,40
= $281.480 𝑘𝑊ℎ 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
$ 0,10 / kWh

Oleh karena itu jika sistem pemanas ruangan minimal dapat menghemat listrik
sebesar 281.480 kWh per tahun, maka layak untuk dipasang.

4. Analisis Kelayakan dengan Metode Benefit Cost Ratio (BCR)


Benefit Cost Ratio (BCR) didefinisikan sebagai rasio antara nilai ekivalen
manfaat-manfaat dengan ekivalen biaya-biaya. Nilai ekivalen yang digunakan dapat
berupa nilai sekarang, nilai tahunan, atau nilai masa depan. Pada umumnya nilai
tahunan (AW) atau nilai sekarang (PW) dengan tingkat bunga tertentu untuk
perhitungan nilai ekivalensi yang sering digunakan.

Ekonomi Teknik 200


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

a. BCR konvensional dengan PW

Metode perhitungan B/C konvensional paling banyak digunakan, dengan


rumus sebagai berikut:
PWmanfaat AWmanfaat FWmanfaat
BCR   
PWbiaya AWbiaya FWbiaya
(10.10)
Rumus BCR yang dinyatakan dalam bentuk PW:

PWB
BCR 
I  PW( MV )  PW(O& M )

(10.11)
dimana :
PW (…) = nilai sekarang dari (…)
B = manfaat dari proyek
I = Investasi awal proyek
MV = Nilai sisa/pasar pada akhir umur manfaat
O & M = biaya operasional dan perawatan (operating & maintenance) dari proyek.
Persyaratan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika B/C ≥ 1, proyek diterima dan layak secara ekonomi
Jika B/C < 1, proyek tidak diterima dan tidak layak secara ekonomi

Jika nilai B/C sama dengan atau mendekati 1,0 maka faktor-faktor nonekonomi
yang akan berpengaruh dalam pembuatan keputusan.

b. BCR Konvensional dengan AW:

AW( manfaat dari  proyek )


BCR 
AW(total biaya proyek )

AWB
BCR  (10.12)
CR  AW( O & M )

Ekonomi Teknik 201


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

dimana :
AW (…) = nilai tahunan dari (…)
B = proyeksi manfaat dari proyek
CR = Jumlah pengembalian modal (capital recovery) (yaitu biaya tahunan
ekivalen dari investasi awal proyek)
O & M = biaya operasi dan perawatan (operating & maintenance) dari proyek yang
diusulkan.
Beberapa rumus telah dikembangkan untuk menyatakan BCR, namun
demikian secara prinsip sama. Seluruh manfaat dan biaya harus dikonversikan ke
dalam nilai uang (dalam PW, FW maupun AW) pada tingkat bunga tertentu.

c. BCR modified dengan PW

Metode BCR yang dimodifikasi mencakup semua perkiraan biaya yang


terkait dengan proyek, setelah operasional. Biaya pemeliharaan dan operasi
(M&O) ditempatkan di pembilang dan diperlakukan dengan cara yang mirip dengan
kerugian. Penyebut hanya mencakup investasi awal. Setelah semua jumlah
dinyatakan dalam PW, AW, atau FW, BCR modifikasi dihitung dengan rumus
sebagai sebagai berikut:

PWB  PW(O&M )
BCR  (10.13)
I  PW( MV )

d. Modified BCR dengan AW:

AWB  AW( o& M )


BCR 
CR
(10.14)
CR : capital recovery

Contoh 10-7
Sebuah Bandar Udara (Bandara) akan diperpanjang landasan pacunya
sehingga jet komersial dapat menggunakan fasilitas ini. Tanah yang diperlukan
untuk pengembangan landasan saat ini adalah tanah pertanian yang dapat dibeli

Ekonomi Teknik 202


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

dengan harga $ 350.000. Biaya konstruksi untuk perpanjangan landasan


diproyeksikan sebesar $ 600.000, dan biaya pemeliharaan tahunan tambahan
untuk setelah perpanjangan landasan diperkirakan $ 22.500. Jika landasan pacu
diperpanjang, sebuah terminal kecil harus dibangun dengan biaya $ 250.000. Biaya
operasional dan pemeliharaan tahunan untuk terminal diperkirakan mencapai $
75.000. Selanjutnya, peningkatan jumlah penerbangan akan membutuhkan
penambahan dua pengontrol lalu lintas udara dengan biaya tahunan sebesar $
100.000. Manfaat tahunan setelah perpanjangan landasan diperkirakan sebagai
berikut:
- Pendapatan yang berasal dari penyewaan fasilitas : $325.000
- Pajak bandara dari penumpang : $65.000
- Manfaat kenyamanan bagi masyarakat : $50.000
- Peningkatan penerimaan pendapatan dari turis : $50.000
Lakukan analisis menggunakan metode BCR untuk periode studi 20 tahun
dengan tingkat bunga 10% untuk menentukan apakah usulan perpanjangan
landasan pacu dapat diterima.

Penyelesaian:
1) BCR Konvensional menggunakan PW (persamaan 10.11)
BCR = PW (B)/[I − PW (MV) + PW (O&M)]
= $490.000(P/A,10%,20) / [$1.200.000 + $197.500(P/A,10%,20)]
= 1,448
BCR > 1 Proyek layak
2) Modified BCR menggunakan PW (persamaan 10.13)
BCR = [PW (B) − PW (O&M)] / [I − PW (MV)]
= [$490,000 (P/A, 10%, 20) − $197,500 (P/A, 10%, 20)]/$1,200,000
= 2,075
BCR > 1 Proyek layak
3) BCR Konvensional menggunakan AW (persamaan 10.12)
BCR = AW(B)/[CR + AW(O&M)]
= $490.000 / [$1.200.000 (A/P,10%,20)+ $197.500]
= 1,448
BCR > 1 Proyek layak

Ekonomi Teknik 203


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

4) Modified BCR menggunakan AW (persamaan 10.14)


BCR = [AW(B) − AW(O&M)]/CR
= [$490.000 - $197.500 ] / $1.200.000 (A/P,10%,20)
= 2,075
BCR > 1 Proyek layak

Contoh 10-8
Sebuah jalan tol akan dibangun untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.
Biaya konstruksi yang diperlukan adalah $ 20 juta, dan biaya pemeliharaan
tahuanan adalah $ 500.000. Manfaat tahunan dari pembangunan jalan tol
diperkirakan $ 2 juta. Jika masa studi adalah 50 tahun dan tingkat bunga adalah
8% per tahun, evaluasi apakah jalan tol menguntungkan secara ekonomi?
Bagaimana pengaruhnya jika tingkat bunga yang digunakan sebesar 4% per
tahun?
Penyelesaian
Pada tingkat bunga 8% per tahun, BCR konvensional adalah :

$2.000.000
𝐵𝐶𝑅 = $ 20.000.000 (A /P, 8%, 50) + $ 500.000
= 0,94

Karena rasio ini kurang dari satu, maka usulan pembangunan jalan tol tidak
ekonomis jika bunga 8%. Jika tingkat bunga 4% per tahun maka akan diperoleh
BCR 1,40, dan jalan tol akan diterima.

Contoh 10-9
Sebuah proyek sedang dipertimbangkan oleh Kemetrian Transportasi untuk
mengganti sebuah jembatan yang sudah tua yang melintasi sebuah sungai. Biaya
perawatan jembatan tua tersebut cukup mahal dan sering menciptakan kemacetan
lalu lintas. Sebagai alternatifnya diusulkan jembatan baru yang pembangunannya
memerlukan biaya $ 300.000, dan diperkirakan setiap tahun biaya perawatannya
adalah $ 10.000. Jembatan tua yang ada memerlukan biaya pemeliharaan tahunan
$ 18.500. Manfaat tahunan jembatan baru karena dapat mengatasi kemacetan
diperkirakan mencapai $ 25.000. Lakukan analisis menggunakan metode BCR,

Ekonomi Teknik 204


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

dengan MARR 8% dan masa studi 25 tahun, untuk menentukan apakah jembatan
baru harus dibangun?
Penyelesaian
Ditinjau dari pengurangan biaya pemeliharaan tahunan sebagai
pengurangan biaya:
BCR = $ 25.000 / [$ 300.000 (A / P, 8%, 25) - ($ 18.500 - $ 10.000)]
= 1.275> 1; pembangunan jembatan baru diterima.
Ditinjau dari pengurangan biaya pemeliharaan tahunan sebagai peningkatan
manfaat yang diperoleh:
BCR = [$ 25.000 + ($ 18.500 - $ 10.000)] / [$ 300.000 (A / P, 8%, 25)]
= 1.192> 1; pembangunan jembatan baru diterima.
Oleh karena itu, tinjauan arus kas apakah dari manfaat tambahan atau
pengurangan biaya akan mempengaruhi besarnya BCR, tetapi tidak akan
berpengaruh pada penerimaan proyek.

C. Latihan

1. Alat penukar panas tipe standar telah dirancang untuk digunakan dalam industri kimia.
Alat penukar panas berharga $ 4000 dengan nilai sisa yang dapat diabaikan dan
mempunyai masa manfaat 6 tahun. Jika digunakan asumsi bunga 8 persen per tahun,
berapa biaya kapitalisasi alat penukar panas tersebut?
2. Seperti pada no 1, tetapi harga alat penukar panas adalah $ 6800 dan memiliki masa
manfaat 10 tahun serta dan nilai sisa $ 800. Dengan asumsi tingkat bunga majemuk
efektif 8 persen per tahun, berapa biaya kapitalisasi alat penukar panas tersebut?
3. Sebuah tangki penyimpanan baru dapat dibeli dan dipasang dengan harga $ 10.000.
Tangki ini dapat digunakan selama 10 tahun. Tangki lama yang mempunyai kapasitas
setara dengan tangki baru dapat diperbaiki dan akan dapat dipakai selama 3 tahun
serta setelah itu diperlukan perbaikan kembali. Tangki dianggap tidak mempunyai nilai
sisa. Tingkat bunga yang berlaku 9 persen per tahun. Atas dasar biaya kapitalisasi
alat yang sama untuk dua tangki tersebut, berapa biaya yang diperlukan untuk
memperbaiki tangki lama yang ada?
4. Sebuah UKM obat herbal menginginkan memasang mesin otomatis pengisian obat
ke dalam cangkang kapsulnya guna meningkatkan pendapatan yang diproyeksikan
sebesar $ 20.000 per tahun selama 5 tahun ke depan. Biaya tahunan untuk

Ekonomi Teknik 205


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

pemeliharaan sistem sekitar $ 5.000. Harga awal mesin $ 50.000 dan dianggap tidak
memiliki nilai sisa pada akhir masa pakainya 5 tahun. MARR yang digunakan 20% per
tahun. Evaluasi rencana pembelian mesin ini dengan metode present worth dan
annual worth.
5. Sistem pemanas ruangan akan digunakan sebagai pemanas sebuah bangunan
kantor kecil. Sistem terpasang dibeli dengan harga $ 120.000, dan akan menghemat
sekitar 300.000 kilowatt-jam (kWh) daya listrik setiap tahun selama enam tahun
periode. Harga Kilowatt-jam listrik $ 0,10, dan perusahaan menggunakan MARR 15%
per tahun dalam evaluasi ekonominya. Nilai pasar dari sistem akan menjadi $ 8.000
pada akhir enam tahun. Tambahan biaya operasional dan pemeliharaan tahunan
dapat diabaikan. Gunakan metode BCR untuk membuat rekomendasi.
6. Sebuah jalan tol akan dibangun. Metode BCR harus diterapkan dalam evaluasi. Biaya
investasi struktur diperkirakan $ 17.500.000, dan pemeliharaan diperkirakan $
325.000 per tahun. Selain itu, jembatan harus direkonstruksi kembali setiap lima tahun
dari 30 tahun proyeksi masa manfaatnya dengan biaya $ 1.250.000 per kegiatan.
Pendapatan yang dihasilkan diperkirakan $ 2.500.000 di tahun pertama operasinya,
dengan proyeksi tahunan tingkat kenaikan 2,25% per tahun karena peningkatan lalu
lintas tahunan yang melintasi jalan tol tersebut. Asumsi nilai sisa dapat diabaikan pada
masa akhir manfaat 30 tahun dan MARR 10% per tahun. Evaluasi apakah jalan tol
akan dibangun?
7. Sebuah rumah yang ramah lingkungan dengan luas 2800 ft2 (99% menggunakan
ventilasi udara alami) diusulkan dibangun. Biaya pembangunannya sekitar 8% lebih
tinggi dibanding membangun sebuah rumah konvensional dengan ukuran yang sama.
Rumah yang ramah lingkungan juga dapat menghemat penggunaaan ruangan
sebesar 15%. Untuk rumah konvensional biaya untuk pemanas ruangan adalah $
250.000 dan biaya untuk pendingin ruangan sebesar $ 3.000 per tahun. Berapa besar
penghematan energi yang harus diperoleh sehingga rumah ramah lingkungan dapat
diterima ( BCR ≥ 1)? Tingkat diskonto adalah 10% per tahun, dan umur pakai yang
diharapkan 30 tahun.

Ekonomi Teknik 206


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

D. Daftar Pustaka

Peters, M. A. and Timerhause, K.D. (1985). “Plant Design and Economics for Chemical
Engineers”, 6th Edition, Singapore, Mc Graw Hill Inc., Chapter 7, 9.
Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th Edition,
New Jersey, USA, Pearson Education, Inc., Chapter 10.
Newnan, D.G., Eschenbach, T.G., Lavelle, J.P. (2004). “Engineering Economic
Analysis”, ninth edition, New York, Oxford, Oxford University Press, Chapter 16.
Blank , L.P. E. and Tarquin , A.P.E. (2012). Engineering Economy, 7th edition, The
McGraw-Hill Companies, Chapter 9.

Ekonomi Teknik 207


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 11

PERBANDINGAN ALTERNATIF INVESTASI

A. Tujuan Pembelajaran

Dalam operasi industri, seringkali dimungkinkan untuk menghasilkan produk yang


sejenis dapat dilakukan dengan cara yang berbeda. Meskipun produk yang dihasilkan
sama tetapi perbedaan biaya yang terlibat untuk produksi bisa berbeda tergantung dari
metode yang dipilih. Demikian pula dengan rencana investasi, seringkali terdapat
beberapa alternative investasi yang dapat dipilih dengan menggunakan sumber dana
yang terbatas. Keputusan harus diambil untuk memilih satu dari beberapa alternative
yang tersedia. Pada bab ini dibahas analisis alternative investasi dengan beberapa
metode seperti NPW, IRR, ROI, incremental, dan Biaya Kapitalisasi. Setelah belajar
materi ini mahasiswa mampu mengevaluasi investasi dengan metode PP dan BCR.

B. Uraian Materi

Pada Pertemuan 1, Prinsip pertama dalam ekonomi teknik menekankan bahwa


pilihan (keputusan) ada diantara alternative yang tersedia. Terkait dengan prinsip
ekonomi teknik maka pilihan harus sejalan dengan tujuan mendasar dari suatu investasi
modal, yaitu untuk mendapatkan setidaknya sama dengan tingkat pengembalian
minimum yang menarik (MARR) untuk setiap modal yang diinvestasikan. Dalam
praktiknya, biasanya ada sejumlah alternatif yang layak untuk dipertimbangkan. Untuk
memutuskan alternatif mana yang harus dipilih maka sesuai prinsip kedua ekonomi
teknik, pilihan dilakukan dengan fokus pada perbedaan. Alternatif yang dipilih berprinsip
pada investasi modal minimum menghasilkan hasil fungsional yang paling besar, kecuali
jika terdapat modal tambahan dari alternatif yang mempunyai modal lebih besar dapat
dibenarkan sehubungan dengan manfaat tambahannya.
Berdasarkan aturan ini, maka alternatif yang dapat diterima adalah alternatif yang
membutuhkan paling sedikit investasi modal dan menjadi alternatif dasar untuk
perbandingan investasi selanjutnya. Jika terdapat investasi modal tambahan (investasi
lebih besar) dari alternatif dasar maka harus menghasilkan manfaat tambahan, seperti:
peningkatan pendapatan, peningkatan kualitas, peningkatan kapasitas, penurunan biaya

Ekonomi Teknik 208


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

operasional, atau memperpanjang umur pakai. Oleh karena itu setiap adanya
penambahan modal harus dievaluasi manfaat yang akan dihasilkan.

1. Periode Studi
Periode studi, yaitu lama suatu investasi dalam menghasilkan manfaat. Dalam
perbandingan alternative investasi, periode studi merupakan hal penting untuk
dipertimbangkan dalam membuat keputusan. Berkaitan dengan periode studi, maka
3 kemungkinan kondisi yang berbeda dapat terjadi:
a. Semua alternatif investasi yang tersedia mempunyai umur manfaat yang sama.
b. Semua alternatif investasi yang tersedia mempunyai umur manfaat yang berbeda.
c. Semua alternatif investasi mempunyai umur manfaat yang tak terbatas (n = tak
berhingga).
Jika semua alternative mempunyai umur manfaat yang sama maka
perbandingan alternative dapat langsung dilakukan menggunakan metode yang
diinginkan. Jika alternative mempunyai umur manfaat yang tidak sama maka perlu
dilakukan penyamaan umur pakai yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
asumsi pengulangan investasi dan asumsi coterminated.
Asumsi pengulangan investasi melibatkan dua kondisi utama:
1. Periode studi di mana alternatif-alternatif tersebut dibandingkan mempunyai waktu
yang tidak terbatas atau sama dengan kelipatan terkecil dari umur manfaat.
2. Konsekuensi ekonomi yang diperkirakan terjadi dalam rentang masa manfaat awal
alternative, juga akan terjadi di seluruh masa pakai berikutnya (penggantian).
Asumsi coterminated menggunakan periode studi yang terbatas dan identik
untuk semua alternative dimana periode studi bukan merupakan kelipatan dari umur
pakai dari alternative yang tersedia. Untuk tujuan perbandingan maka masa studi
harus disamakan untuk semua alternative menggunakan asumsi tambahan.
Metode-metode untuk evaluasi kelayakan investasi, seperti yang telah
dijelaskan pada pertemuan sebelumnya, dapat dipakai untuk perbandingan investasi.
Metode-metode tersebut akan digunakan pada pertemuan ini.

2. Metode Net Present Worth (NPW)


Umur Manfaat Sama Dengan Periode Studi
Analisis NPW dapat digunakan untuk membandingkan alternative investasi.
Metode ini dilakukan dengan membandingkan nilai sekarang (Present Worth, PW)

Ekonomi Teknik 209


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

ekivalensi dari semua arus kas masuk dan arus kas keluar di masa datang dari suatu
proyeksi rencana investasi. Tingkat suku bunga ditentukan pada nilai tertentu yang
ditetapkan perusahaan atau pada tingkat pengembalian minimum yang diinginkan
(minimum attractive rate of return; MARR). Persamaan untuk perbandingan investasi
dengan metode NPW adalah sebagai berikut:

NPW = PW Penerimaan - Present Worth pengeluaran


(11.1)

Alternatif dengan nilai NPW terbesar merupakan alternatif yang terbaik.


Dalam analisis nilai sekarang, perlu diperhatikan periode analisis dari alternative
yang dibandingkan. Jika masa manfaat (umur pakai) dari alternative yang akan
dibandingkan sama, maka periode analisis akan mengikuti umur pakai dari proyek
tersebut. Perbandingan langsung dapat dilakukan dengan menghitung NPW dari
masing-masing alternative.
Contoh 11-1. Perbandingan investasi dengan metode NPW dan masa manfaat
sama
Sebuah perusahaan akan memasang peralatan untuk pengisian produk dalam
sachet. Terdapat dual afternatif peralatan yang harus dipertimbangkan untuk dipilih.
Jika kedua peralatan memiliki umur pakai yang sama dengan dengan menggunakan
periode analisis 6 tahun, peralatan mana yang akan dipilih? Asumsikan tingkat bunga
8%.

Alternatif Biaya ($) Manfaat Nilai sisa akhir


tersedia tahunan masa pakai ($)
Alat A 2000 450 100
Alat B 3000 600 700

Penyelesaian:
Alat-A
NPW A = 450(P / A, 8%, 6) + 100(P/ F, 8%, 6) - 2000
=450(4.623) + 100(0.6302) - 2000
= 2080 + 63 – 2000 = $143

Ekonomi Teknik 210


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Alat-B
NPW B = 600(P / A, 8%, 6) + 700(P /F, 8%, 6) - 3000
= 600(4.623) + 700(0.6302) - 3000
= 2774 + 441 – 3000 = $215
NPV Alat B lebih besar dari pada NPV Alat A, rekomendasi pilih Alat-B

Contoh 11-2. Membandingkan biaya dengan masa manfaat sama


Sebuah perusahaan berencana untuk memasang mesin cetak plastik otomatis
baru. Tersedia empat pilihan mesin cetak yang berbeda. Investasi modal awal dan
Pengeluaran tahunan untuk keempat alternatif adalah sebagai berikut:

Alternatif alat
P1 P2 P3 P4
Modal investasi $24,000 $30,400 $49,600 $52,000
Masa manfaat (tahun) 5 5 5 5
Biaya pengeluaran tahunan
Listrik 2,720 2,720 4,800 5,040
Tenaga kerja 26,400 24,000 16,800 14,800
Pemeliharaan 1,600 1,800 2,600 2,000
Pajak bangunan dan asuransi 480 608 992 1,040
Total biaya tahunan $31,200 $29,128 $25,192 $22,880

Asumsikan bahwa setiap alat memiliki kapasitas keluaran yang sama (120.000
unit per tahun) dan tidak memiliki nilai sisa pada akhir masa manfaatnya; periode
analisis yang dipilih lima tahun; dan setiap tambahan modal yang diinvestasikan
diharapkan menghasilkan setidaknya 10% per tahun. Alat mana yang harus dipilih jika
diasumsikan semua produk dapat dijual dengan harga $ 0,375 per unit?.
Penyelesaian
Karena jumlah unit yang dihasilkan dan dijual per tahun oleh semua alat
sama, maka pendapatan dapat diabaikan. Alternatif yang akan dipilih dapat
didasarkan pada nilai total biaya yang setara periode analisis lima tahun yang paling
kecil. Perbandingan keempat alternative biaya dengan metode PW adalah sebagai
berikut:

Ekonomi Teknik 211


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Alternatif P1: PW(10%) = −$24,000 − $31,200(P/A, 10%, 5) = −$142,273,


Alternatif P2: PW(10%) = −$30,000 − $28,128(P/A, 10%, 5) = −$140,818,
Alternatif P3: PW(10%) = −$49,600 − $25,192(P/A, 10%, 5) = −$145,098,
Alternatif P4: PW(10%) = −$52,000 − $22,880(P/A, 10%, 5) = −$138,734,

Berdasarkan nilai NPW maka alternative yang dipilih adalah P4. Untuk urutan
alternative yang dipilih adalah : P4 > P2 > P1 > P3
Umur Manfaat Berbeda Dengan Periode Studi
Ketika umur manfaat dari alternatif yang tersedia tidak sama, maka perlu
dilakukan asumsi pengulangan pemakaian yang merupakan kelipatan terkecil dari
umur manfaat dari alternative yang dibandingkan. Asumsi pengulangan akan
mengakibatkan adanya siklus investasi tambahan, sehingga investasi yang akan
dibandingkan mempunyai basis periode studi yang sama.

Contoh 11-3. Perbandingan investasi dengan masa manfaat berbeda


Sebuah perusahaan yang menghasilkan minyak goreng ingin membeli alat
untuk unit refining guna meningkatkan kapasitas produksi. Terdapat dua alternatif
mesin ditawarkan kepada perusahaan:
a. Unit refining-2 dengan usia pakai 14 tahun, harga beli 2 milyar rupiah, dapat
menghasilkan keuntungan 200 juta rupiah per tahun, nilai sisa di akhir usia pakai
75 juta rupiah.
b. Unit refining-1 dengan usia pakai 7 tahun, harga beli 500 juta rupiah, dapat
menghasilkan keuntungan 250 juta rupiah per tahun, nilai sisa di akhir usia pakai
100 juta rupiah.
Analisis dengan menggunakan metode NPW, jika MARR = 10%

Penyelesaian:
Karena umur pakai kedua unit berbeda maka harus disamakan terlebih dahulu
untuk menentukan acuan periode studi. Periode studi yang digunakan adalah 14
tahun karena merupakan kelipatan terkecil dari umur pakai kedua unit tersebut. Jika
digambarkan dalam diagram arus kas, maka:

Ekonomi Teknik 212


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Unit-1:
A + S = Rp. (200 jt + 75 jt)
A = Rp. 200
jt
0
1 2 3 14 =
4 5 6 7 11 13

P = Rp. 2 M
Unit-2:1
A + S = Rp. (250 jt + 100 jt) A + S = Rp. (200 jt + 100 jt)
A = Rp. 250
jt
0
1 2 3 14 =
4 5 6 7 11 13

P1 = Rp. 500
jt
P2 = Rp. 500 Tambahan investasi
jt

NPW Unit-1 = -Rp.1 milyar + Rp.200 jt (P/A,10%, 14)+ Rp.75 jt (P/F,10%,14)


= -1 milyar + 200 jt (7,367)+ 75 jt (0,2633).= Rp. 493.147.500

NPW Unit-2 = -Rp. 500 jt – Rp.500 jt (P/F,10%,7) + Rp.250 jt (P/A, 10%, 14) + Rp.100
jt (P/F,10%,7) + Rp.100 jt (P/F,10%,14)
= -500 jt – 500 jt (1,9487) + 250 jt (7,3670) + 100 jt (0,5132) + 100 jt
(0,2633) = Rp. 445.050.000

Jadi NPW unit P-1 lebih besar dari pada NPW unit-2, maka unit P1 dipilih

Contoh 11-4. Perbandingan investasi dengan masa manfaat berbeda


Data berikut merupakan perhitungan dari dua alternative investasi yang
tersedia, yaitu alternatif, A dan B, yang terkait dengan seluruh penerimaan dan biaya
pengeluaran dari suatu proyek teknik. Kedua alternative mempunyai masa manfaat

Ekonomi Teknik 213


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

yang berbeda seperti ditampilkan pada tabel. Jika MARR = 10% per tahun, pilih
alternatif mana yang lebih baik dengan menggunakan metode NPW.

A B

Investasi modal $3.500 $5.000


Aliran kas per tahun 1,255 1,480
Masa manfaat (tahun) 4 6
Nilai sisa 0 0

Penyelesaian
Karena masa manfaat kedua investasi berbeda, maka perlu dilakukan
penyamaan terlebih dahulu. Kelipatan terkecil dari masa manfaat investasi A dan B
adalah 12 tahun. Oleh karena itu perbandingan investasi dilakukan dengan
menggunakan asumsi pengulangan investasi dengan masa penelaahan (masa studi)
12 tahun. Untuk investasi A maka akan terdapat 3 siklus investasi, yaitu waktu saat
ini (0 tahun), setelah 4 tahun kemudian dan 8 tahun kemudian, sedangkan untuk
investasi B terdapat dua siklus investasi, yaitu saat ini dan setelah 6 tahun kemudian.

NPW A (10%) = −$3.500 − $3.500[(P/F, 10%, 4) - $3500(P/F, 10%, 8)


+($1.255)(P/A, 10%, 12)
= $1.028,
NPW B (10%) = −$5,000 − $5,000(P/F, 10%, 6) +($1,480)(P/A, 10%, 12)
= $2,262.
Berdasarkan NPW maka investasi B yang dipilih.

Contoh 11-5. Jika periode analisis berbeda dan coterminated


Sebuah pabrik diesel sedang mempertimbangkan dua mesin produksi alternatif
dengan biaya seperti ditampilkan pada tabel di bawah.

Ekonomi Teknik 214


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Alternatif 1 Alternatif 2
Modal $50.000 $75.000
Nilai sisa pada akhir periode umur $10.000 $12.000
pakai
Umur pakai 7 13
Perkiraan nilai pasar pada akhir $20.000 $15.000
periode analisa 10 tahun

Perusahaan menetapkan tingkat bunga 8% dengan metode PW untuk


membandingkannya kedua alternatif tersebut untuk periode analisis 10 tahun.

Penyelesaian
Pada kasus ini, pembuat keputusan menginginkan periode analisis pada 10
tahun (coterminated), bukan merupakan kelipatan terkecil dari umur pakai alternative
yang tersedia. Pendekatan seperti ini memungkinkan karena ada alasan tertentu,
misal perusahaan akan mengganti model mesin tersebut pada akhir periode 10 tahun.
Perusahaan juga telah memperkirakan nilai pasar peralatan pada saat akhir periode
analisis 10 tahun. Perbandingan kedua aternatif selama periode studi 10 tahun adalah
sebagai berikut:
PW(Alt. 1) = -50,000 + (10,000--50,000)(P / F, 8%,7)+ 20,000(P/ F, 8%,10)
= -50,000 - 40,000(0.5835)+ 20,000(0.4632)
= -$64,076
PW(Alt. 2) = -75,000 + 15,000(P/ F, 8%, 10)
= -75,000 +. 15,000(0.4632)
= -$69,442
Jadi untuk meminimalkan biaya maka perusahaan memilih alternatif 1

3. Perbandingan Alternatif Dengan Metode Laju Pengembalian Internal (Internal


Rate of Return; IRR)
Metode laju pengembalian investasi tahunan merupakan metode yang sering
dipakai dalam evaluasi kelayakan investasi dan juga dapat digunakan untuk
perbandingan investasi. Investasi yang lebih kecil dengan menghasilkan manfaat
terbesar akan dipilih, kecuali jika investasi yang lebih besar dapat diterima karena

Ekonomi Teknik 215


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

memberikan manfaat yang lebih besar juga terhadap biaya tambahannya tersebut.
Pedoman dalam memilih investasi dengan metode laju pengembalian adalah:
a. Setiap penambahan modal harus dapat menghasilkan tingkat laju pengembalian
yang cukup (lebih besar atau sama dengan MARR).
b. Bandingkan alternatif investasi yang lebih tinggi dengan alternatif investasi lebih
rendah terakhir yang dapat diterima. Perbedaan antara kedua alternatif tersebut
merupakan alternatif investasi yang lebih baik untuk dipilih.
c. Alternatif yang membutuhkan investasi modal yang lebih besar dapat dipilih, jika
investasi tambahan memberikan manfaat setidaknya sama dengan MARR.
Berdasarkan pedoman tersebut maka analisis perbandingan investasi
menggunakan metode IRR harus dilengkapi dengan analisis investasi tambahan,
yaitu incremental investment analysis.

Contoh 11-6. Perbandingan investasi dengan metode IRR, NPV dengan


Incremental
Dua buah alternative investasi tersedia dan harus dipilih salah satu untuk
direalisasikan. Kedua alternative tersebut mempunyai umur pakai yang sama yaitu 4
tahun dan digunakan MARR 10%. Lakukan analisis dengan (a) IRR alternatif mana
yang harus diambil dan (b) dengan metode NPW yang dilanjutkan dengan analisis
incremental.

Alternatif
A B Δ(B − A)
Modal investasi ($) −60.000 −73.000 −13.000
Pendapatan tahunan ($) 22.000 26.225 4.225

Penyelesaian
a. Analisis dengan metode IRR
Untuk mencari IRR kedua laternatif tersebut dapat digunakan rumus:
Alternatif A: 60.000 = 22.000 (P/A, i, 4)
Alternatif B: 73.000 = 26.225 (P/A, i, 4)

Ekonomi Teknik 216


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Jika diselesaikan untuk mencari nilai i maka diperoleh IRR masing-masing


alternative hasil sebagai berikut:

Alternatif IRR NPV(10%)


A 17.3 (%) $9,738
B 16.3 10,131

Kedua alternative investasi layak karena masing-masing i > MARR. Sekilas


alternative A lebih menarik karena IRRA > IRRB sehingga harus dipilih. Namun
demikian analisis harus dilanjutkan dengan teknik analisis investasi
tambahan”incremental analysis”.

Analisis Tambahan (Incremental analysis)


Dengan menggunakan analisis incremental:
Δ(B − A): 13.000 = 4.225 (P/A, i, 4)
Investasi tambahan sebesar $ 13.000, Δ(B-A) jika dihitung IRRΔ nya akan diperoleh
i = 11,4% dan ini lebih besar dari MARR 10%. Artinya tambahan investasi sebesar
$13.000 dapat memberikan manfaat yang lebih besar dari yang dipersyaratkan
perusahaan. Oleh karena itu investasi yang dipilih adalah B. Hasil yang sama jika
dilakukan analisis dengan metode NPV.

b. Analisis dengan metode NPW


NPW A = −$60.000 + $22.000(P/A, 10%, 4) = $9.738,
NPW B = −$73.000 + $26.225(P/A, 10%, 4) = $10.131.
Pada i = MARR kedua alternative investasi mempunyai NPW > 0, sehingga
keduanya layak. Berdasarkan metode NPW maka investasi B yang dipilih.

Selanjutnya berikut ini kesimpulan investasi jika analisis dilanjutkan dengan


metode penambahan modal (incremental capital). Karena investasi A
membutuhkan modal yang lebih kecil maka digunakan sebagai acuan. Selisih
modal antara investasi A dan B adalah sebesar 73.000 – 60.000 = $13.000.
Dengan penambahan modal sebesar $13.000 untuk alternative B maka akan
diperoleh NPW sebesar $10.131 − $9.738 = $393. Atau dapat dicari dari:

Ekonomi Teknik 217


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Selisih penerimaan antara investasi B – A : 26.225 – 22.000 = $ 4.225


NPVselisih = -$13.000 + $4,225(P/A, 10%, 4) = $393.
Karena penambahan modal sebesar $13.000 pada investasi B menghasilkan NPV
>0 maka alternative B yang dipilih. Hal ini masih menghasilkan kesimpulan yang
sama dengan tanpa dilakukan analisis incremental.

Gambar 11.1. Perbandingan diagram aliran kas untuk alternative


investasi A dan B serta selisihnya
Contoh 11-7
Dua mesin sedang dipertimbangkan untuk dibeli dengan perkiraan biaya
seperti dalam tabel di bawah. Jika MARR adalah 10%, mesin mana yang
seharusnya dibeli? Gunakan perbandingan analisis IRR.

Mesin X Mesin Y

Investasi modal $200 $700


Manfaat tahunan 95 120
Nilai sisa 50 150
Masa manfaat (tahun) 6 12

Ekonomi Teknik 218


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian
Solusinya didasarkan pada periode analisis 12 tahun dan mesin pengganti
X, identik dengan mesin yang saat ini ada, yaitu mesin X. Arus kas untuk selisih
antara kedua alternatif, adalah sebagai berikut:

Tahun Mesin X Mesin Y Mesin Y – Mesin X


0 -$200 -$700 -$500
1 +95 +120 +25
2 +95 +120 +25
3 +95 +120 +25
4 +95 +120 +25
5 +95 +120 +25
+95 +120 +25
6 +50
-200 +150
7 +95 +120 +25
8 +95 +120 +25
9 +95 +120 +25
10 +95 +120 +25
11 +95 +120 +25
+95 +120 +25
12
+50 +150 +100
PW selisih biaya =PW selisih manfaat
500 = 25(P / A, i, 12) + 150(P/ F, i, 6) + 100(P/ F, i, 12)

Jumlah manfaat selisih mesin X dan Y selama 12 tahun adalah $ 550, yang
hanya sedikit lebih besar dari selisih investasi (investasi tambahan), yaitu $ 500.
Ini menunjukkan bahwa tingkat pengembaliannya cukup rendah.
Coba i = 1%.
= 25(11.255) + 150(0.942) + 100(0.887)
= 281 + 141 + 89 = 511 lebih besar dari investasi 500
Coba i = 1,5%.

Ekonomi Teknik 219


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

= 25(10.908) + 150(0.914) + 100(0.836)


= 273 + 137 + 84 = 494 lebih kecil dari investasi 500

Dengan interpolasi akan diperoleh i = 1,3%


IRRselisih = 1,3% < MARR (10%) ; oleh karena penambahan biaya investasi sebesar
$500 hanya menghasilkan i < MARR maka dipilih mesin X

4. Metode Laju Pengembalian Investasi awal (Return on Initial Investment; ROI)


Metode laju pengembalian terhadap investasi awal juga banyak digunakan
untuk mengevaluasi kelayakan suatu investasi. Metode ini juga dapat digunakan
untuk membandingkan alternative investasi. Perlu diingat bahwa untuk perhitungan
metode ROI tidak memasukkan bunga dalam perhitungannya. Pedoman dalam
memilih investasi seperti pada metode IRR juga berlaku pada metode ini.
Contoh 11-8. Perbandingan investasi metode ROI
Sebuah pabrik telah beroperasi dan menghasilkan gas buang yang masih
membawa panas yang cukup besar. Untuk penghematan diusulkan untuk
memnafaatkan panas yang keluar bersama gas buang tersebut. Empat alternative
alat penukar panas yang berbeda telah dirancang untuk memnafaatkan kembali
panas, dan masing-masing desain telah dihitung semua biayanya yang meliputi biaya
operasional, harga, dan penghematan yang dapat diperoleh dan ditampilkan pada
tabel berikut:

Desain No. 1 No. 2 No. 3 No. 4


Biaya alat terpasang, $ 10.000 16.000 20.000 26.000
Biaya operasional, $/yr 100 100 100 100
Biaya tetap, % dari biaya awal /tahun 20 20 20 20
Nialai panas yang dihemat, $/lyr 4.100 6.000 6.900 8.850

Laju pengembalian tahunan yang dipersyaratkan oleh perusahaan adalah 10%.


Alternatif mana yang harus dipilih?

Ekonomi Teknik 220


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian
Langkah pertama adalah menghitung jumlah uang yang dapat dihemat per
tahun untuk setiap desain, sehingga ROI dapat dihitung.
Penghematan tahunan bersih = nilai penghematan panas - biaya operasi - biaya tetap.
Untuk desain No. 1.
Penghematan per tahun = 4.100 - (0,2)(10.000) - 100 = $2.000
ROI = (2.000/10.000) x (l00%) = 20%
Untuk desain No. 2.
Penghematan per tahun = 6.000 - (0,2)(16.000) - 100 = $2.700
ROI = (2.700/16.000) x (100%) = 16,9%
Untuk desain No. 3.
Penghematan per tahun = 6.900 - (0,2)(20.000) - 100 = $2.800
ROI = (2.800/20.000) x (100%) = 14%
Untuk desain No. 4.
Penghematan per tahun = 8.850 - (0,2)(26.000) - 100 = $3.550
ROI = (3.550/26.000) x (100) = 13,6%

Karena persentase pengembalian dari keempat alternative desain yang ada


memberikan penghematan per tahun di atas laju pengembalian minimum 10 persen
yang diminta oleh perusahaan, maka semua alternative desain memenuhi
persyaratan. Selanjutnya alternative desain mana yang akan dipilih? Sekilas
alternative desain No. 1 yang terbaik karena memberikan ROI paling besar. Untuk
memastikan hal tersebut maka diperlukan analisis investasi tambahan. Desain No. 1
diambil sebagai basis alternative awal. Jika alternative desain No. 2 dibandingkan
dengan No. 1. Maka selisih penghematan tahunan adalah $ 2700 - $ 2000 = $ 700
hasil dengan melakukan investasi tambahan $ 16.000 - $ 10.000 = $ 6.000.
Persentase pengembalian investasi tambahan adalah (700/6000) x (100%) = 11,7%.
Persentasi pengembalian investasi tambahan lebih besar dari pada laju pengembalian
yang dipersyaratkan perusahaan. Dengan demikian desain No. 2 dipilih dibandingkan
dengan desain No. 1. Perbandingan seluruh alternative desain dilakukan dan hasilnya
sebagai berikut:

Ekonomi Teknik 221


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Desain No. 1 diterima.


a. Membandingkan desain No. 1 dengan desain No. 2, persentase pengembalian
tahunan = (700/6.000) x (100%) = 11,7 persen. Dengan demikian, desain No. 2
dapat diterima dan lebih dipilih dibanding desain No. 1.
b. Membandingkan desain No. 2 dengan desain No. 3, persentase pengembalian
tahunan = (100/4.000) x (100%) = 2,5 persen. Dengan demikian, desain No. 3
dapat diterima dan lebih dipilih dibanding desain No. 2.
c. Membandingkan desain No. 2 dengan desain No. 4, persentase pengembalian
tahunan = (850/10.000) x (100%) = 8,5 persen. Dengan demikian, desain No. 2
dapat diterima dan lebih dipilih dibanding desain No. 4.
Sebagai kesimpulannya maka desain No. 2 yang dipilih.

5. Metode Biaya Kapitalisasi


Kesulitan lain dalam analisis nilai sekarang muncul ketika kita menemukan
analisis tak terbatas periode (n = ~). Berbagai proyek pemerintah yang merupakan
suatu layanan public harus dioperasikan untuk periode yang tak terbatas, seperti
proyek pembuatan jalan, bendungan, jaringan pipa, dan lainnya. Dalam hal ini analisis
biaya yang dilakukan akan memiliki periode analisis yang tak terbatas yang disebut
dengan biaya kapitalisasi. Biaya Kapitalisasi (CC) adalah nilai sekarang dari proyek
yang memiliki umur yang sangat panjang (lebih dari misal 35 atau 40 tahun) atau
periode studi dianggap sangat panjang atau tidak terbatas. Ketika terdapat beberapa
alternative investasi dengan karakteristik proyek seperti disebutkan di atas maka
metode biaya kapitalisasi dapat digunakan untuk membandingkan alternatif yang
tersedia.

Contoh 11-9
Industri semikonduktor memerlukan air proses dengan tingkat kemurnian yang
tinggi (ultra pure water, UPW). Sebuah perusahaan yang akan membangun industry
semikonduktor mempunyai dua alternative untuk menghasilkan UPW, yaitu dari air
tanah dan air laut.

Ekonomi Teknik 222


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Air Laut Air tanah


(AL) (AT)
Biaya awal peralatan (P), $M 20 22
Biaya operasional tahunan AOCS), $M 0.5 0.3
Nilai sisa (S), % biaya awal 5 10
Biaya UPW, $ per 1000 gallons 4 5

UPW yang dibutuhkan oleh pabrik adalah sebagai berikut:

Masa pakai peralatan UPW 10 tahun


Kapasitas UPW 150 gpm
Waktu operasi 16 per hari, 350 hari
per tahun

Penggunaan sumber air laut bersifat lebih korosif sehingga peralatan


mempunyai masa pakai lebih pendek, yaitu 5 tahun. Penggantian peralatan total
memerlukan biaya $10 M. Guna menghemat biaya maka alternative lain dapat
dilakukan, yaitu dengan melakukan penggantian pada alat-alat utama saja. Dengan
cara ini peralatan dapat dipakai kembali selama 5 tahun berikutnya. Namun
penggantian peralatan secara total harus dilakukan setelah pemakaian 10 tahun.
Perusahaan menetapkan MARR = 12% per tahun. Perusahaan menginginkan
kebutuhan UPW dapat terpenuhi untuk jangka yang panjang. Oleh karena itu
diperlukan analisis menggunakan nilai sekarang dari perkiraan aliran kas masa
datang untuk menghitung biaya kapitalisasinya. Berapa biaya kapitalisasi dari kedua
alternative di atas dan mana yang harus dipilih?

Penyelesaian
Hitung ekuivalensi nilai sekarang untuk semua alternative selama masa
pakainya, selanjutnya tentukan nilai biaya kapitalisasi (CC) dengan menggunakan
persamaan CC = A / i. Pilih alternative investasi dengan CC yang lebih rendah.
Perhitungan PW dalam 1 juta unit, adalah sebagai berikut:

Ekonomi Teknik 223


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Air laut: P = $20; AOCAL = $1.94; nAL = 10 tahun; Perbaikan tahun ke 5 = $10; S =
0.05(20) = $1.00
PW AL = -$20 - $1.94 (P/A, 12%, 10) – $10 (P/F, 12%, 5) +
$1.00 (P/F, 12%,10)
= -20 - 1.94 (5,650) – 10(0,5674) + 1 (0,3220) = -$36,31
AAL = PW AL (A_P,12%,10) = -36.31(0.17698) = -$6.43
CCAL = -6.43 / 0.12 = -$53.58

Air tanah: P = $22; AOCAT = $2.10; nAT = 10 tahun; S = 0.10(22) = $2.2


PW AT = -22 - 2.10 (P/A, 12%, 10) + $2,2 (P/F, 12%, 10)
= -22 - 2.10(5,650) + 2.2 (0.3220) = $33.16
AAT = PWAT (A_P,12%,10) = -33.16(0.17698) = -$5.87
CCAT = -5.87 / 0.12 = - $48.91

Berdasarkan biaya kapitalisasi, maka sumber air dari air tanah lebih murah, oleh
karena itu dipilih.

C. Latihan

1. Suatu agen pembelian sedang mempertimbangkan pembeliaan beberapa peralatan


baru. Dua pabrik yang berbeda memberikan penawaran sbb:
Pabrik-A menawarkan harga $1500,- dengan usia pakai 5 tahun serta nilai sisa $200.
Pabrik-B menawarkan harga $1600,- dengan usia pakai 5 tahun serta nilai sisa $325,-
. Kedua produk pabrik tersebut diharapkan dapat memberikan tingkat performansi
yang diinginkan. Dengan tingkat suku bunga 7% serta biaya pemeliharaan yang sama,
alat produksi pabrik mana yang layak dipilih? Gunakan metode NPW dan IRR untuk
analisisnya.
2. Sebuah Perusahaan sedang mempertimbangkan dua alternatif untuk membeli mesin
baru. Alternatif pertama memerlukan biaya investasi sebesar $2000; serta dapat
menghasilkan keuntungan $450 setiap tahun selama 6 tahun dengan nilai sisa $100.
Alternatif kedua diperlukan biaya investasi $3000; dengan keuntungan yang akan
didapat sebesar $600 per tahun selama 6 tahun dengan nilai sisa $700. Alternatif

Ekonomi Teknik 224


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

mana yang harus dipilih bila tingkat suku bunga 8% per tahun? Gunakan metode IRR,
NPW dan ROI untuk analisisnya.
3. Sebuah kontraktor sedang mempertimbangkan untuk membeli sebuah alat yang
diperkirakan akan diperlukan dalam penanganan proyek-proyeknya selama 10 tahun
mendatang. Kepada kontraktor tersebut telah masuk tiga buah penawaran alat
dengan merek yang berbeda. Tentukan alat mana yang harus dibeli jika digunakan
tingkat suku bunga 18% per tahun dan data masuk dari perusahaan yang
menawarkan seperti berikut:
a. Alat-A: investasi awal 50 juta rupiah, biaya pemeliharaan 2,5 juta rupiah pd tahun
pertama dan tahun selanjutnya biaya akan meningkat 10% dari tahun pertama.
Biaya operasional tahunan sebesar 5 juta rupiah, usia pakai 5 tahun serta nilai sisa
diakhir usia pakai sebesar 10 juta rupiah.
b. Alat-B: investasi awal 100 juta rupiah, biaya pemeliharaan 5 juta rupiah pd tahun
pertama dan tahun selanjutnya biaya akan meningkat 10% dari tahun pertama.
Biaya operasional tahunan sebesar 10 juta rupiah, usia pakai 10 tahun serta nilai
sisa diakhir usia pakai sebesar 20 juta rupiah.
c. Alat-C: investasi awal 150 juta rupiah, biaya pemeliharaan 7,5 juta rupiah pd tahun
pertama dan tahun selanjutnya biaya akan meningkat 10% dari tahun pertama.
Biaya operasional tahunan sebesar 15 juta rupiah, usia pakai 15 tahun serta nilai
sisa diakhir usia pakai sebesar 30 juta rupiah (penurunan 8 juta rupiah per tahun)
Gunakan metode IRR dan NPW untuk analisis.
4. Sebuah kontraktor sedang mempertimbangkan untuk membeli sebuah tower crane
guna menunjang pelaksanaan proyek selama 20 tahun. Dua alternatif yang
ditawarkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Merek A: harga 500 juta rupiah, usia pakai 10 tahun, biaya operasional/tahun 36 juta
rupiah, biaya pemeliharaan/tahun 5 juta rupiah pada lima tahun pertama, berikutnya
meningkat 10% setiap tahunnya; nilai sisa 70 juta rupiah.
Merek B: harga 700 juta rupiah, usia pakai 12 tahun, biaya operasional/tahun 32 juta
rupiah, biaya pemeliharaan/tahun 4 juta rupiah pada delapan tahun pertama,
berikutnya meningkat 12% setiap tahunnya; nilai sisa 100 juta rupiah.
Catatan: Merek A mengalami penyusutan harga 8,6% secara merata setiap tahunnya.
Merek B mengalami penyusutan harga sebesar 50 juta rupiah secara merata setiap

Ekonomi Teknik 225


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

tahunnya. Jika capital opportunity cost = 10% dan digunakan asumsi bahwa 20 tahun
kedepan tidak ada perubahan harga, tentukan alternatif yang paling menguntungkan?
5. Bandingkan dua rencana proyek pemerintah berumur abadi menggunakan i= 10%,
lalu tentukan rencana yang dipilih.
a. Rencana A membutuhkan investasi awal sebesar 150 miliar rupiah.Dari jumlah
tersebut 75 Milyar digunakan untuk tanah dan 75 milyar lagi digunakan untuk
bangunan yang memerlukan pengulangan dengan jumlah setiap 30 tahun tanpa
nilai sisa. Pengeluaran tahunan diperkirakan 10 milyar rupiah untuk 10 tahun
pertama dan 7 milyar rupiah untuk tahun tahun berikutnya.
b. Rencana B membutuhkan investasi awal sebesar 250 miliar rupiah.Dari jumlah
tersebut 130 Milyar rupiah digunakan untuk tanah dan 120 milyar lagi digunakan
untuk bangunan yang memerlukan pengulangan dengan jumlah tersebut setiap 50
tahun dengan nilai sisa sebesar 30 milyar rupiah. Pengeluaran tahunan
diperkirakan 4 milyar rupiah setiap tahunnya.

D. Daftar Pustaka

Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th Edition,
New Jersey, USA, Pearson Education, Inc., Chapter 5.
Peters. M. A. and Timerhause. K.D.. “Plant Design and EWconomics for Chemical
Engineers”. Edisis empat. Mc Graw Hill Inc.. 1991. Singapore. Chapter 10.
Newman. Donald G.. “Engineering Economic Analysis”. Engineering Press.Inc.. 1992.
California. USA Grant. Ireson. Leavenworth. “Principles of Engineering
Economy”. John Wiley&Sons. 1990. Singapore. Chapter 7.
Blank , L.P. E. and Tarquin , A.P.E. (2012). Engineering Economy, 7th edition, The
McGraw-Hill Companies, Chapter 13.

Ekonomi Teknik 226


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 12

ANALISIS PENGGANTIAN ASET

A. Tujuan Pembelajaran

Bab ini mempelajari materi yang meliputi konsep penggantian (replacement),


alasan penggantian aset, istilah-istilah terkait dengan penggantian, penentuan umur
ekonomis aset lama dan aset pengganti, dan teknik analisis penggantian. Setelah belajar
materi ini, mahasiswa mampu melakukan Analisis Sensitivitas dan menghitung BEP
suatu investasi.

B. Uraian Materi

1. Konsep Penggantian
Perusahaan sering dihadapkan pada situasi apakah suatu aset harus tetap
dipertahankan atau diganti dengan aset baru. Era persaingan yang semakin ketat
menuntut pelayanan yang lebih baik, barang-barang berkualitas lebih tinggi, respon
yang lebih cepat, dan perubahan lainnya. Penggantian aset (replacement)
membutuhkan studi ekonomi teknik yang baik untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan sebagai dasar untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan
pilihan penggantian aset. Istilah "penggantian," dalam bab ini, berarti tersedianya
alternatif lain untuk mengganti aset yang saat ini digunakan. Tujuan analisis
penggantian aset adalah untuk menentukan pilihan apakah aset yang ada saat ini
perlu diganti dengan aset baru yang lebih ekonomis? dan kapan harus diganti?.
Alasan penggantian aset secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
a. Aset yang ada harus diganti agar tujuan pengoperasian aset dapat tercapai dengan
baik. Contoh penggantian aset dengan alasan ini adalah:
1) Aset yang ada sudah usang sehingga tidak dapat memberikan layanan produksi
dengan baik.
2) Aset yang ada memiliki kapasitas yang tidak mencukupi lagi untuk memenuhi
keperluan layanan, sehingga perlu diganti dengan kapasitas yang lebih besar.
3) Pengoperasian aset sudah tidak layak secara ekonomi.

Ekonomi Teknik 227


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

b. Peralatan yang ada masih mampu menghasilkan produk atau layanan yang
diperlukan, namun tersedia peralatan pengganti yang lebih efisien dan dapat
beroperasi dengan biaya lebih rendah. Pengganti ini didorong oleh adanya
perubahan teknologi yang mengakibatkan munculnya alternative yang lebih baik
sehingga akan berpengaruh terhadap biaya produksi, kualitas produk, kapasitas
produksi dan lainnya.

Semua aset yang digunakan di industri untuk mendukung operasional pabrik


memiliki keterbatasan umur. Dalam ekonomi teknik umur aset dapat dibedakan
menjadi umur ekonomis dan umur pakai. Umur ekonomis adalah periode waktu
(tahun) yang menghasilkan minimum biaya seragam tahunan yang setara
(Equivalence Uniform Annual Cost; EUAC) untuk memiliki dan mengoperasikan aset.
Jika perawatan aset dilakukan dengan baik, maka umur ekonomis sama dengan
penggunaan aset mulai waktu perolehan hingga waktu usangnya. Umur pakai adalah
periode waktu (tahun) dimana suatu aset digunakan secara produktif untuk
menghasilkan layanan. Dalam analisis penggantian (replacement), umur aset yang
digunakan adalah umur ekonomis.

2. Konsep Aset yang Dipertahankan (aset lama) dan Aset Pengganti (aset baru)
Aset yang dipertahankan (aset lama disebut dengan defender) dan aset
pengganti (aset baru disebut dengan challenger) biasanya mempunyai nilai dan lama
aliran kas (cash flow) yang berbeda. Aset pengganti pada umumnya selalu memiliki
biaya investasi yang lebih besar dibanding dengan nilai sisa aset sekarang yang
dipertahankan serta biaya operasional dan perawatan yang lebih rendah. Nilai
sekarang dari aset yang dipertahankan mengacu pada nilai jual (market value, MV)
aset tersebut pada saat ini, sedangkan nilai sekarang dari aset pengganti adalah
seluruh biaya yang dikeluarkan mulai dari pembelian, pemasangan, pelatihan hingga
aset tersebut siap dioperasikan. Biaya masa lalu yang terjadi pada aset yang
dipertahankan dalam analisis penggantian tidak dipertimbangkan lagi. Sisa umur
ekonomis dari aset yang dipertahankan dihitung dari mulai penggantian dilakukan,
sedangkan umur ekonomis untuk aset pengganti didasarkan pada dari rencana
penggunaannya. Jika ditinjau dari sudut pandang orang luar, total investasi dari aset
yang dipertahankan sama dengan biaya peluang (opportunity cost) untuk tidak

Ekonomi Teknik 228


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

menjual aset yang ada dengan harga pasar saat ini (Market Value; MV), ditambah
dengan biaya yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja aset tersebut sehingga
menjadi kompetitif dibanding dengan aset penantang terbaik yang tersedia.

3. Metode Analisis Penggantian


Metode yang sama untuk evaluasi profitabilitas juga dapat diterapkan untuk
analisis penggantian. Metode NPW, AW, FW dan IRR merupakan metode yang baik
untuk evaluasi penggantian karena dapat mengevaluasi secara keseluruhan nilai
ekonomi yang terjadi di masa depan. Metode Annual Worth (AW) merupakan metode
yang sering dipakai. Dalam analisis penggantian, istilah EUAC (equivalence uniform
annual cost) lebih sering digunakan dari pada AW. Metode lain yang lebih sederhana
tanpa memperhitungkan nilai uang-waktu, seperti metode ROI juga sama efektifnya
dibanding dengan metode-metode yang lebih komplek, yang mengaitkan nilai uang-
waktu.

4. Analisis Penggantian Jika Sisa Umur Pakai Aset Lama Sama Dengan Umur
Pakai Aset Baru
Jika sisa umur pakai aset lama (Defender) sama dengan umur pakai aset baru
(challenger) maka pada kondisi ini metode analisis yang dipilih bisa fleksibel, yaitu
bisa menggunakan analisis: EUAC, IRR, ROI, BCR dan lainnya. Berikut ini beberapa
contoh analisis penggantian aset sebelum pajak dan sesudah pajak dengan
menggunakan beberapa metode serta untuk kondisi sisa umur pakai aset lama sama
dengan umur pakai aset baru.

Contoh 12-1. Analisis penggantian dengan metode Present Worth sebelum


pajak.
Sebuah perusahaan memiliki bejana bertekanan yang direncanakan untuk
diganti. Bejana lama mempunyai biaya operasional dan pemeliharaan tahunan
sebesar $ 60.000 dan dapat digunakan selama lima tahun lagi, serta memiliki nilai jual
nol pada saat itu. Bejana ini memiliki nilai jual (Market Value; MV) $ 30.000 jika dijual
sekarang. Harga bejana bertekanan baru adalah $ 120.000 dan mempunyai nilai jual
sebesar $ 50.000 dalam lima tahun yang akan datang, serta biaya operasional dan
perawatan $ 30.000 per tahun. Dengan menggunakan MARR sebelum pajak sebesar

Ekonomi Teknik 229


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

20% per tahun, tentukan apakah bejana bertekanan yang lama harus diganti atau
tidak. Periode studi yang digunakan lima tahun.
Penyelesaian
Langkah pertama dalam analisis adalah menentukan nilai investasi defender
(bejana bertekanan lama). Dengan menggunakan sudut pandang orang luar, nilai
investasi dari defender adalah $ 30.000 (nilai jual sekarang). Selanjutnya dihitung nilai
PW (atau FW atau AW) dari setiap alternatif untuk memutuskan apakah bejana
bertekanan lama harus dipertahankan atau diganti.

Defender: PW(20%) = −$30,000 − $60,000(P/A, 20%, 5) = −$209,436.


Challenger: PW(20%) = −$120,000 − $30,000(P/A, 20%, 5) + $50,000(P/F,
20%, 5) = −$189,623.

PW challenger (bejana bertekanan baru) lebih kecil negatifnya dari PW


defender. Oleh karena itu, bejana bertekanan yang lama harus segera diganti. (jika
digunakan metode EUAC diperoleh EUAC defender $ 70.035 dan challenger $ 63.410
dan kesimpulan yang sama).
Contoh 12-2. Analisis penggantian dengan metode EUAC sebelum pajak
Manajer pabrik pembuatan karpet mengkhawatiran operasional sebuah pompa
yang penting untuk proses produksi. Setelah membahas situasi ini dengan pengawas
teknik pabrik, mereka memutuskan untuk melakukan studi penggantian, dan
memutuskan periode studi sembilan tahun yang dipandang sesuai digunakan untuk
kasus ini. Perusahaan pemilik pabrik menggunakan syarat MARR sebelum pajak 10%
per tahun untuk investasi modalnya. Pompa yang ada, Pump A, berharga $ 17.000
lima tahun lalu. Diperkirakan harga pasar adalah $ 750 jika dijual sekarang. Jika
pompa yang ada saat ini masih ingin tetap dipertahankan maka membutuhkan biaya
perbaikan sebesar $ 1.750, biaya operasional dan pemeliharaan tahunan rata-rata
sebesar $ 3,250 serta biaya asuransi tahunan dan biaya pajak properti sebesar 2%
dari investasi modal awal. Diperkirakan pompa ini dapat digunakan selama 9 tahun
lagi jika pemeliharaan dan perbaikan dilaksanakan dengan baik. Setelah 9 tahun
pemakaian, nilai jual pompa diperkirakan sebesar $200.
Sebagai alternatif tindakan yang diperlukan adalah menjual pompa lama dan
membeli pompa pengganti, yaitu pompa B yang harganya $ 16.000. Diperkirakan

Ekonomi Teknik 230


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

pada akhir periode studi sembilan tahun nilai jualnya adalah 20% dari pembelian awal.
Biaya operasional dan pemeliharaan untuk pompa baru tersebut diperkirakan sebesar
$ 3.000 per tahun. Pajak dan asuransi tahunan sebesar 2% dari harga pembelian
awal. Data untuk kedua pompa dirangkum dalam tabel. Berdasarkan data ini, apakah
pompa lama harus dipertahankan atau diganti? Gunakan analisis sebelum pajak dan
sudut pandang orang luar dalam evaluasi.

MARR (sebelum pajak) = 10% per tahun


Pompa yang ada saat ini: Pump A (defender)
Harga awal pembelian, 5 tahun yang lalu: $17,000
Biaya tahunan:
Penggantian impeller dan bearing $1,750
Operasional dan pemeliharaan 3,250
Pajak dan asuransi: $17,000 × 0.02 340
Total biaya tahunan $5,340
Nilai pasar saat ini $750
Perkiraan harga pasar untuk 9 tahun mendatang $200

Pengganti, Pump B (challenger)


Harga awal $16,000
Biaya tahunan:
Biaya operasional dan pemeliharaan $3,000
Pajak dan asuransi: $16,000 × 0.02 320
Total biaya tahunan $3,320
Perkiraan harga pasar pada akhir tahun ke 9 mendatang: $16,000 × 0.20 =
$3,200

Penyelesaian
Nilai EUAC aset lama (defender) dan aset baru (challenger) ditentukan dan
selanjutnya dibandingkan. Berdasarkan sudut pandang orang luar, harga pompa A
saat ini adalah $ 750 (harga awal Pump A, sebesar $ 17.000, tidak digunakan lagi

Ekonomi Teknik 231


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

dalam perhitungan). Analisis sebelum pajak dari EUAC pompa A dan pompa B saat
ini dibuat dalam tabel sebagai berikut:

Mempertahankan Pengganti
Periode studi = 9 tahun Pompa A Pompa B
EUAC(10%):
Biaya tahunan: $5,340 $3,320
Biaya capital recovery
[$750(A/P, 10%, 9) − $200(A/F, 10%, 9)] 115
[$16,000(A/P, 10%, 9) − $3,200(A/F, 10%, 2,542
9)]
Total EUAC(10%) $5,455 $5,862

Karena Pompa A memiliki EUAC yang lebih kecil ($ 5.455 <$ 5.862), maka
penggantian pompa tidak perlu dilakukan saat ini. Jika dilakukan analisis dengan
metode yang lain, misal PW, maka akan diperoleh kesimpulan yang sama.

5. Penentuan Umur Ekonomis Aset


Dalam analisis penggantian, sangat penting untuk mengetahui umur ekonomis,
EUAC minimum, dan total biaya marjinal dari tahun ke tahun dari aset lama dan aset
baru sehingga keduanya dapat dibandingkan berdasarkan evaluasi umur
ekonomisnya. Berikut ini akan diuraikan tentang bagaimana menentukan umur
ekonomis dari defender, challenger serta melakuakan analisis penggantian untuk
kasus jika umur manfaat berbeda.
a. Penentuan Umur Ekonomis dari Aset Baru (Challenger)
Umur ekonomis suatu aset seperti didefinisikan sebelumnya merupakan
waktu yang diperlukan untuk menghasilkan EUAC minimum. EUAC minimum
sering juga disebut dengan biaya umur minimum (minimum-cost life) atau interval
penggantian optimum (optimum replacement interval) adalah biaya pengeluaran
ekivalen seragam tahunan. Umur ekonomis suatu aset biasanya lebih pendek dari
pada umur fisik atau masa manfaat aset, karena biaya operasional dan biaya
pemeliharaan dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Ekonomi Teknik 232


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Untuk menghitung EUAC aset baru (challenger) diperlukan investasi modal


awal, biaya tahunan, dan harga pasar dari tahun ke tahun diketahui atau dapat
diperkirakan. Selanjutnya total biaya marjinal, PW k tahun ke k dapat dihitung
dengan rumus seperti pada persamaan (12.1).
Dasar perhitungan, sebelum pajak

𝑃𝑊𝑘 (𝑖%) = 𝐼 − 𝑀𝑉𝑘 (𝑃/𝐹, 𝑖%, 𝑘) + ∑𝑘𝑗=1 𝐸𝑗 (𝑃/𝐹, 𝑖%, 𝑗) (12.1)

Dan biaya total marjinal pada tahun k dihitung dengan rumus:

TCk(i%) = MVk−1 − MVk + i MVk−1 + Ek (12.2)


Dimana :
PW = biaya tahunan marjinal
I = investasi modal awal
MV = nilai jual (nilai pasar; market value)
E = pengeluaran biaya
k = tahun pada total biaya marjinal
TC = total biaya marjinal

Contoh 12-3. Menentukan umur ekonomis aset baru (challenger)


Sebuah forklift baru membutuhkan investasi $ 30.000 dan diharapkan
memiliki MV akhir tahun dan biaya tahunan seperti yang ditunjukkan masing-
masing pada kolom 2 dan 5, pada tabel di bawah. Jika MARR sebelum pajak
adalah 10% per tahun, berapa lama aset itu harus dipertahankan untuk pelayanan?

Ekonomi Teknik 233


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


Akhi MV, Penuruna Biaya Biaya [= (3) + (4) + EUACa)
r akhir n pd MV capital = tahuna (5)] sepanjang
tahu tahun k selama 10% dari n Total biaya tahun k
nk tahun k awal tahun (Ek) (marjinal)
MV untuk tahun k
(TCk)
0 $30,000
1 22,500 $7,500 $3,000 $3,000 $13,500 $13,500
2 16,875 5,625 2,250 4,500 12,375 12,964
N∗C = 3
3 12,750 4,125 1,688 7,000 12,813 12,918
4 9,750 3,000 1,275 10,000 14,275 13,211
5 7,125 2,625 975 13,000 16,600 13,766
a)
𝐸𝑈𝐴𝐶𝑘 = [ ∑𝑘𝑗=1 𝑇𝐶𝑗 (𝑃/𝐹, 10%, 𝑗)](𝐴/𝑃, 10%, 𝑘)

Penyelesaian
Solusi untuk masalah ini diperoleh dengan mengisi kolom 3, 4, 6 [Persamaan
(12.2)], dan 7 dari tabel di atas. Tabel merupakan arus kas pada akhir tahun.
Penurunan nilai MV selama tahun k diperoleh dari selisih antara nilai pasar awal
tahun, MVk − 1, dan nilai pasar akhir tahun, MVk. Biaya modal pada tahun k adalah
10% dari modal yang diinvestasikan dalam aset pada awal masing-masing tahun.
Nilai dalam kolom 7 adalah EUAC setiap tahun (1 hingga k) jika aset tetap
digunakan selama k tahun dan kemudian diganti pada akhir tahun tersebut. EUAC
minimum terjadi pada akhir tahun N∗C.
Dari tabel di atas terlihat bahwa forklift baru akan mempunyai nilai EUAC
minimum jika digunakan selama 3 tahun (ditunjukkan pada kolom 7; N∗C = 3) atau
umur ekonomisnya adalah 3 tahun.
b. Penentuan Umur ekonomis dari Aset Lama (Defender)
Dalam analisis penggantian, penentuaan umur ekonomis (N∗D) defender
yang paling menguntungkan juga penting. Untuk menghitung EUAC aset lama
(defender) diperlukan data nilai pasar (MV) aset saat ini, biaya perbaikan untuk
meningkatkan kinerja aset, biaya tahunan, dan harga jual dari tahun ke tahun.

Ekonomi Teknik 234


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Selanjutnya total biaya marjinal, PW k tahun ke k dapat dihitung dengan rumus


seperti pada persamaan (12.1).

Contoh 12-4. Menentukan umur ekonomis aset lama


Diinginkan untuk menentukan berapa lama lagi sebuah forklift masih tetap
bisa digunakan secara ekonomis dengan data seperti tabel di bawah. Forklift telah
dipakai selama dua tahun, harga awal $ 19.500, dan saat ini memiliki MV sebesar
$ 7.500.

Akhir MV akhir Biaya


tahun, k tahun k tahunan, Ek
1 $6,000 $8,250
2 4,500 9,900
3 3,000 11,700
4 1,500 13,200

Tentukan umur ekonomis dari forklift jika MARR sebelum pajak adalah 10% per
tahun.
Penyelesaian
Tabel di bawah menunjukkan perhitungan total biaya marjinal untuk setiap
tahun dan EUAC setiap akhir tahun dari defender. EUAC minimum defender
sebesar $ 10.500 berarti defender dapat digunakan selama satu tahun lagi.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


Akhi MV, Penuruna Biaya Biaya [= (3) + (4) + EUACa)
r akhir n pd MV capital = tahuna (5)] sepanjang
tahu tahun k selama 10% dari n Total biaya tahun k
nk tahun k awal tahun (Ek) (Marjinal)
MV untuk tahun k
(TCk)
0 $7,500
N∗D = 1
1 6,000 $1,500 $750 $8,250 $10,500 $10,500
2 4,500 1,500 600 9,900 12,000 11,214
3 3,000 1,500 450 11,700 13,650 11,950
4 1,500 1,500 300 13,200 15,000 12,607
a)
𝐸𝑈𝐴𝐶𝑘 = [ ∑𝑘𝑗=1 𝑇𝐶𝑗 (𝑃/𝐹, 10%, 𝑗)](𝐴/𝑃, 10%, 𝑘)

Ekonomi Teknik 235


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 12-1. Defender vs Challenger untuk forklift untuk kasus Contoh 12-3 dan
12-4

Contoh 12-5
Lakukan analisis penggantian forklift dari Contoh 12-3 dengan forklit dari Contoh
12-4. Apakah aset forklift lama bisa dipertahankan?

Penyelesaian
Meskipun total biaya marjinal defender terjadi pada tahun ke 1, namun
demikian pada tahun kedua, yaitu sebesar $ 12.000, juga masih lebih kecil dari
EUAC minimum challenger (Contoh 12-3, yaitu sebesar, $ 12.918). Selanjutnya
mulai tahun ketiga dan seterusnya, total biaya marjinal untuk mempertahankan
defender lebih besar dari EUAC minimum challenger, (EUAC minimum challenger
pada tahun ke 3 sebesar $ 12.918). Berdasarkan data tersebut, maka defender
akan lebih ekonomis jika dipertahankan selama dua tahun lagi dan kemudian
dilakukan penggantian dengan challenger. Hasil perbandingan total biaya marjinal
defender dengan EUAC minimum challenger dirangkum seperti pada tabel di
bawah:

Ekonomi Teknik 236


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tahun Total biaya marjinal EUAC minimum Hasil perbandingan


n defender pada challenger dan rekomendasi
tahun n
1 $10,500 $12,918 10,500 < 12,918 ;
pertahankan
defender
2 12,000 12,918 12,000 < 12,918 ;
pertahankan
defender
3 13,650 12,918 13,650 > 12,918 ;
defender diganti
4 15,000 12,918
5 $10,500 12,918

Contoh 12-6: Penentuan total biaya marjinal challenger


Sebuah peralatan baru mempunyai data biaya sebagai berikut:
Biaya investasi = $25,000
Biaya operasional dan pemeliharaan tahunan (O&M)= $2000 untuk tahun pertama
dan meningkat $500 per tahun setelahnya
Biaya tahunan resiko kerusakan = $5000 per tahun selama 3 tahun dan meningkat
$1500 per tahun setelahnya
Masa manfaat = 7 tahun
MARR = 15% per tahun
Nilai pasar mesin setiap yahun diperkirakan sebagai berikut:

Tahun Nilai pasar


1 $18,000
2 13,000
3 9,000
4 6,000
5 4,000
6 3,000
7 2,500

Ekonomi Teknik 237


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Hitung total biaya marjinal untuk mengoperasikan alat tersebut selama masa
manfaatnya.
Penyelesaian
Dari data di atas dapat dihitung biaya marjinal untuk O&M dan risiko
kerusakan. Biaya total marjinal selanjutnya dihitung dari tahun-ke-tahun selama 7
tahun masa manfaat.
Total biaya marjinal (tahun ke tahun) dari mesin selama 7 tahun masa
manfaat dapat dihitung sebagai berikut:

Tahun Penurunan nilai Bunga yang Biaya Biaya Total biaya


n pasar pada tahun n dibayarkan pada th O&M resiko marjinal
n pd th kerusakan pada th n
n pada th n
1 2,5,000-18,000= 25,000(0.15)= $2000 $5,000 $17,750
$7000 $3750
2 18,000-13,000= 18,000(0.15) = 2500 5,000 15,200
5000 2700
3 13,000-9,000 = 13,000(0.15) = 3000 5,000 13,950
4000 1950
4 9,000 - 6,000 = 9,000(0.15) =1350 3500 6,500 14,350
3000
5 6,000 - 4,000 = 6,000(0.15) = 900 4000 8,000 14,900
2000
6 4,000 - 3,000= 4,000(0.15) = 600 4500 9,500 15,000
1000
7 3,000- 2,500= 500 3,000(0,15) = 450 5000 11,000 16,950

Catatan : Total biaya marjinal setiap tahun = penurunan nilai pasar + bunga + biaya
O&M + biaya resiko kerusakan

Total biaya marjinal minimum diperoleh dengan mempertahankan alat selama 3


tahun lagi.

Ekonomi Teknik 238


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 12-7. Penentuan total biaya marjinal defender


Sebuah alat yang dibeli 5 tahun seharga $ 75.000 dapat dijual saat ini dengan
harga $ 15,000. Biaya operasional pada masa lalu adalah $ 10.000 per tahun, dan
sekarang diperkirakan setiap tahun meningkat $ 1500 per tahun. Diperkirakan nilai
pasar akan mengalami penurunan sebesar $ 1000 per tahun untuk 5 tahun ke
depan. Jika perusahaan yang menggunakan MARR 15%. Hitung total biaya
marjinal setiap tahun selama kepemilikan aset lama tersebut untuk 5 tahun ke
depan.

Penyelesaian
Perhitungan total biaya marjinal dari alat lama selama 5 tahun ke depan
adalah sebagai berikut:

Tahun Penurunan nilai Bunga yang BiayaO&M Total


n pasar pada tahun n dibayarkan pada th pd th n biaya
n marjinal
pada th n
1 15,000-14,000 = 15,000(0.15)=$225 $10,000 $13,250
$1000 0
2 14,000-13,000 = 14,000(0.15)=2100 11,500 14,600
1000
3 13,000-12,000 = 13,000(0.15)=1950 13,000 15,,950
1000
4 12,000-11,000 = 12,000(0.15)=1800 14,500 17,300
1000
5 11,000-10,000 = 11,000(0.15)=1650 16000 18,650
1000

Berdasarkan tabel di atas maka total biaya marjinal terjadi pada tahun ke 1,
sehingga umur ekonomi alat tersebut adalah 1 tahun lagi. Tabel di atas
menunjukkan total biaya marjinal meningkat setiap tahun selama kepemilikan alat
tahun berikutnya.

Ekonomi Teknik 239


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 12-8. Analisis perbandingan


Lakukan analisis penggantian untuk menentukan kapan alat lama pada
Contoh 12-7 sebaiknya diganti dengan alat baru dari contoh 12-6.
Penyelesaian
Pada kasus ini dapat dilakukan perbandingan total biaya marjinal dari
defender dengan EUAC minimum challenger. Oleh karena itu perlu dihitung EUAC
minimum challenger untuk setiap tahun masa manfaatnya. Hasil perhitungan
adalah sebagai berikut.

Tahun Total Biaya


n biaya marjinal
marjinal pada th n
EUAC challenger jika digunakan selama n tahun
challenger
pada
tahun n
1 $17,750 [17,750(P/F, 15%, 1)](A/P, 15%, 1)
$17,750
=
2 15,200 [17,750(P/ F, 15%,1) +15,200(P/ F, 15%, 2)](A/P,
16,560
15%,2) =
3 13,950 [17,750(P/F,15%,1)+... +
15,810
13,950(P/F,15%,3)](A/P,15%,3) =
4 14,350 [17,750(P/P,15%,1)+... +
15,520
14,350(P/F,15%,4)](A/P,15%,4) =
5 14,900 [17,750(P/P,15%,1)+... +
15,430
14,900(P/F,15%,5)](A/P,15%,5) =
6 15,600 [17,750(P/P,15%,1)+... +
15,450
15,600(P/F,15%,6)](A/P,15%,6) =
7 16,950 [17,750(P/P,15%,1)+... +
15,580
16,950(P/F,15%,7)](A/P,15%,7) =

EUAC minimum $ 15.430 diperoleh challenger pada Tahun ke 5, yang merupakan


biaya pemakaian minimum. Selanjutnya nilai ini dibandingkan dengan total biaya
marjinal dari defender:

Ekonomi Teknik 240


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tahun Total biaya marjinal EUAC minimum Hasil perbandingan


n defender pada challenger dan rekomendasi
tahun n
1 13,500 $15,430 13,500 < 15,430;
pertahankan
defender
2 14,600 15,430 14,600 < 15,430;
pertahankan
defender
3 15,950 15,430 15,950 > 15,430;
defender diganti
4 17,300
5 18,650

Perlu diperhatikan, teknik analisis penggantian pada Contoh 12-5 dan 12-7
benar jika total biaya marjinal defender meningkat. Jika total biaya marjinal
defender meningkat secara tidak konsisten atau tidak meningkat maka digunakan
teknik perbandingan EUAC minimum dari defender dengan challenger.

Contoh 12-9. Penentuan umur ekonomis mesin baru (challenger)


Sebuah mesin seharga $ 7500 dipasang di sebuah pabrik. Mesin tidak
mempunyai nilai sisa pada akhir masa manfaatnya. Produsen menggaransi akan
membiayai biaya pemeliharaan dan perbaikan pada tahun pertama. Di tahun
kedua, biaya pemeliharaan sebesar $ 900, dan akan meningkat secara gradien
aritmatika sebesar $ 900 untuk tahun-tahun berikutnya. Biaya operasional untuk
mesin sebesar $ 500 pada tahun pertama dan akan meningkat pada secara
Gradien aritmatika $ 400 untuk tahun-tahun berikutnya. Jika bunga 8%, hitung
masa manfaat mesin untuk menghasilkan EUAC minimum.

Ekonomi Teknik 241


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

EUAC Biaya EUAC


EUAC operasional Total
EUAC Biaya Pemeliharaan dan $500 + biaya
Tahun capital recovery perbaikan $400(A/G,
n $7500(A/P, 8%, n) $900(A/G,8%, n) 8%,n)
1 $8100 $0 $ 500 $860
2 4206 433 692 5331
3 2910 854 880 4644
4 2264 1264 1062 4589**
5 1878 1661 1238 4779
6 1622 2048 1410 5081
7 1440 2425 1578 5443
8 1305 2789 1740 5834
9 1200 3142 1896 6239
10 1117 3484 2048 6650
11 1050 3816 2196 7063
12 995 4136 2338 7470
13 948 4446 2476 7871
14 909 4746 2609 8265
15 876 5035 2738 8648
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa biaya minimum pemakaian mesin terjadi
pada tahun ke 4 dengan EUAC minimum $4589.

Contoh 12-10. Penentuan umur ekonomis mesin lama (defender)


Analisis ekonomi harus dilakukan untuk menentukan apakah peralatan di
sebuah pabrik harus diganti. Peralatan perlu dilakukan perbaikan dengan biaya
sebesar $ 4000 saat ini jika ingin tetap menggunakan untuk proses. Biaya
pemeliharaan diperkirakan $ 1.800 setiap tahun untuk 2 tahun ke depan, setelah
akan meningkat $ 1000 setiap tahunnya. Alat tidak memiliki nilai pasar untuk saat
ini maupun masa mendatang. Lakukan analisis penggantian, apakah mesin lama
ini masih perlu dipertahankan jika mesin pengganti adalah mesin pada Contoh 12-
9. Bunga ditetapkan 8%.

Ekonomi Teknik 242


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian
Langkah pertama adalah menentukan EUAC terendah dari defender. Pola
biaya perbaikan dan perawatan (Gambar 12-2) menunjukkan bahwa jika perbaikan
dilakukan, peralatan harus bisa digunakan selama beberapa tahun. Hasil
perhitungan EUAC toal biaya seperti pada tabel di bawah:
EUAC defender terendah adalah $ 3660. Pada Contoh 12-9, untuk biaya
pemakaian minimum dari challenger adalah 4 tahun dan EUAC yang dihasilkan
adalah $ 4.589. Jika dianggap peralatan setidaknya akan digunakan selama 4
tahun lagi, maka EUAC minimum dari defender ($ 3660) lebih kecil dari EUAC

EUAC Pemeliharaan
$1800 + $1000
Tahun EUAC perbaikan Gradien mulai tahun
n $4000(A/IP, 8%, n) ke 3 dst EUAC Total
1 $4320 $1800 $6120
2 2243 1800 4043
3 1552 1800 + 308* 3660***
4 1208 1800 + 683** 3691
5 1002 1800 + 1079 3881

*Untuk 3 tahun pertama, biaya pemeliharaan adalah $1800, $1800, and $2800.
Thus, EUAC = 1800 +1000(Aj F, 8%, 3) = 1800 + 308
**EUAC = 1800 + 1000(P / G, 8%, 3)(P / F, 8%, 1)(A / P, 8%,4) = 1800 + 683.

480
400
380
2800
1800 1800

0 1 2 3 4 5

Gambar 12.2. Biaya perbaikan dan perawatan untuk defender

Ekonomi Teknik 243


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

minimum challenger ($ 4589). Pada situasi seperti ini, pada defender belum perlu
diganti.
Pada Gambar 12.2 tampak bahwa total biaya perbaikan dan pemeliharaan
tidak selalu meningkat.
Jika data biaya defender dan challenger tidak berubah, maka dapat
dilakukan perbandingan total biaya minimum defender dengan EUAC minimum
challenger untuk melakukan analisis penggantian untuk menentukan kapan
defender harus diganti. Dari perhitungan EUAC minimum defender, maka defender
dapat dipertahankan paling tidak selama 3 tahun. Apakah ini waktu yang terbaik
untuk mempertahankan defender? Tabel berikut menunjukkan hasil perhitungan
biaya marjinal untuk menjawab pertanyaan ini.

Biaya marjinal untuk


Tahun Biaya perpanjangan waktu
n Biaya perbaikan Pemeliharaan pemakaian
0 $4000 $0
1 0 $1800 $6120 = 4000(1.08) + 1800
2 0 1800 1800
3 0 1800 2800
4 0 1800 3800
5 0 1800 4800

Tahun ke 5 merupakan EUAC minimum defender dimana total biaya


marjinalnya $ 4800 lebih besar dari pada EUAC minimum challenger $ 4589. Oleh
karena itu defender bisa digunakan selama 4 tahun jika biaya tidak berubah.

6. Asumsi Pengulangan Penggantian


Analisis penggantian dengan teknik di atas tidak bisa digunakan jika total biaya
marjinal defender tidak meningkat dari tahun ke tahun. Untuk menyelesaikan masalah
seperti ini maka digunakan analisis dengan asumsi pengulangan. Teknik ini dapat
digunakan dengan asumsi sebagai berikut:

Ekonomi Teknik 244


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

a. Challenger terbaik yang tersedia saat ini akan terus ada di tahun-tahun berikutnya
dan biaya ekonominya tidak berubah. Ketika defender akhirnya diganti, maka akan
digantikan oleh challenger saat ini. Jika challenger akan diganti, maka diganti
dengan challenger yang sama dengan saat ini.
b. Periode layanan aset tidak terbatas. Jika aset challenger mulai digunakan maka
aset akan terus-menerus mengganti dirinya sendiri secara berulang, dan menjadi
suatu siklus.

Contoh 12-12. Analisis menggunakan asumsi pengulangan penggantian


Kita lihat kembali mesin penukar defender dan challenger dalam Contoh 12-7
dan 12-9. Selanjutnya biaya marjinal defender diubah untuk masa manfaat 5 tahun
menjadi sebagai berikut:

Tahun Total biaya marjinal


defender, tahun n
1 $16,000
2 14,000
3 13,500
4 15,300
5 17,500

Kapan sebaiknya defender digantikan oleh challenger?


Penyelesaian
Kita lihat bahwa total biaya marjinal tahun pertama defender lebih besar dari
pada EUAC minimum challenger, tetapi pada tahun ke dua hingga 4, biaya marjinal
menurun. Biaya marjinal menurun selama 3 tahun ke nilai minimum dan selanjutnya
meningkat kembali selama 2 tahun.
Selanjutnya kita hitung EUAC untuk mempertahankan aset defender setiap
tahun untuk lima tahun ke depan, dengan i = 15%.
EUAC minimum dari defender selama 3 tahun adalah $ 14.618, yang lebih kecil
dari pada EUAC challenger. Tetapi perbandingan ini saja tidak cukup untuk
menyimpulkan bahwa defender dapat digunakan selama 3 tahun dan kemudian
diganti. Dengan masa studi 5 tahun, terdapat enam pilihan, yaitu:

Ekonomi Teknik 245


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Tahun EUAC
n defender
jika
EUAC minimum challenger = $15,430
digunakan
selama n
tahun
1 $16,000 [16,000(P/F, 15%, 1)](A/P, 15%, 1)
2 15,070 [16,000(P/ F, 15%,1) +14,000(P/ F, 15%, 2)](A/P, 15%,2)
3 14,618 [16,000(P/F,15%,1)+... + 13,500(P/F,15%,3)](A/P,15%,3)
4 14,754 [16,000(P/P,15%,1)+... + 15,300(P/F,15%,4)](A/P,15%,4)
5 15,162 [16,000(P/P,15%,1)+... + 17,500(P/F,15%,5)](A/P,15%,5)

Pilihan 1: Menerapkan challenger sat ini ( pada $ 15.430 / tahun).


Pilihan 2: Pertahankan defenfer selama 1 tahun lagi ( pada $ 16.000) dan gunakan
challenger selama 4 tahun (pada $ 15.430 / tahun).
Pilihan 3: Pertahankan defender selama 2 tahun lagi (pada $ 15.070 / tahun) dan
gunakan challenger selama 3 tahun (pada $ 15.430 / tahun).
Pilihan 4: Pertahankan bek selama 3 tahun lagi (pada $ 14.618 / tahun) dan gunakan
challenger untuk 2 tahun ($ 15.430 / tahun).
Pilihan 5: Pertahankan defender selama 4 tahun lagi ($ 14.754 / tahun) dan gunakan
challenger selama 1 tahun ($ 15.430)
Pilihan 6: Pertahankan defender selama 5 tahun (pada $ 15,162 / tahun).

EUAC dari masing-masing pilihan dengan i = 15% adalah sebagai berikut:

Pilihan 1: EUAC adalah $15,430.


Pilihan 2: EUAC adalah [16,000 + 15,430(PI A, 15%,4)](P I F, 15%, I)(AI P, 15%,5) =
$15,578.
Pilihan 3: EUAC adalah [15,070(PlA, 15%,2) + 15,430(PlA, 15%,3)(P I F, 15%, 2)] x
(AI P, 15%,~) = $15,255.
Pilihan 4: EUAC adalah [14,618(PlA, 15%,3) + 15,430(PI A, 15%,2)(P IF, 15%,3)] x
(AI P, 15%,5)= $14,877.

Ekonomi Teknik 246


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Pilihan 5: EUAC adalah [14, 754(P IA, 15%,4) + 15,430(P I F, 15%, 5)](AI P, 15%, 5)
= $14,855.
Pilihan 6: EUAC adalah $15,162.

Berdasarkan perhitungan EUAC terlihat pada tahun ke 4 dihasilkan EUAC


minimum. Oleh karena itu defender harus dipertahankan selama 4 tahun lagi dan
selanjutnya dievaluasi ulangan keputusan terhadap defender-challenger. Jika kita
menggunakan teknik analisa dengan metode sebelumnya maka tidak dapat diperoleh
EUAC minimum hingga tahun ke 5. Perhatikan juga bahwa biaya pemkaian terendah
selama 3 tahun dari defender BUKAN merupakan berapa lama kita harus
mempertahankan defender. Pada Tahun ke 5, biaya marjinal defender lebih besar dari
pada EUAC minimum challenger. Ditekankan di sini bahwa analisis ini valid karena
digunakan asumsi pengulangan penggantian. Asumsi yang digunakan adalah bahwa
setelah periode 5 tahun, semua altenatif memiliki arus kas tahunan yang persis sama,
seperti aliran kas $ 15.430 dan arus kas yang identik ini akan terus berlanjut tanpa
batas. EUAC minimum tidak akan tercapai jika digunakan lama studi 5 tahun.

7. Analisis Penggantian Dengan Metode Yang Mengabaikan Nilai Uang-Waktu


Prinsip penggantian peralatan juga dapat dilakukan menggunakan analisis yang
lebih sederhana menggunakan analisis ekonomi yang mengabaikan nilai uang-waktu.
Berikut ini contoh analisis penggantian dengan menggunakan metode ROI.
Contoh 12-13. Analisis penggantian dengan metode ROI setelah pajak
Sebuah unit manufaktur baru selesai dibangun dan segera dioperasikan oleh
perusahaan Anda. Unit tersebut dalam menghasilkan produk berbasis pada computer
untuk control proses (disebut komputer OVT). Pabrik saat ini telah beroperasi selama
kurang dari satu minggu. Komputer baru (disebut dengan computer NTR) baru saja
diluncurkan di pasar. Komputer baru dapat dengan mudah dipasang di tempat
komputer perusahaan Anda. Komputer ini dapat mempunyai fungsi yang sama
dengan computer perusahaan yang ada saat ini dan mempunyai biaya tahunan yang
jauh lebih sedikit karena menurunnya biaya perawatan dan tenaga kerja. Namun, jika
komputer baru dibeli dan dipasang, komputer yang ada saat ini tidak ada nilainya,

Ekonomi Teknik 247


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

karena tidak bisa digunakan untuk pekerjaan lainnya. Berikut ini adalah informasi
ekonomi terkait dengan kedua computer tersebut:

Komputer OVT Komputer NTR


Investasi modal $2,000,000 $1,000,000
Perkiraan umur ekonomis 10 tahun 10 tahun
Nilai sisa pada akhir umur 0 0
ekonomis
Biaya tahunan $250,000 $50,000

Lakukan analisis ekonomi untuk menentukan pilihan mana yang akan diambil,
mempertahankan computer lama atau menggantikan dengan yang baru.

Penyelesaian
Dengan asumsi penyusutan garis lurus, total pengeluaran tahunan dengan
Komputer NTR = $ 50.000 + $ 1, 000,000 / 10 = $ 150.000.
Untuk perbandingan ekonomi penggantian, komputer OVT tidak mempunyai
nilai pasar pada saat ini; oleh karena itu, total biaya tahunan komputer OVT = $
250.000 (tanpa biaya penyusutan). Investasi sebesar $ 2.000.000 untuk komputer
OVT benar-benar hilang jika komputer NTR dipasang; sehingga total investasi yang
diperlukan untuk memperoleh penghematan sebesar ($ 250.000 - $ 150,000) adalah
$ 1,000,000. Oleh karena itu ROI = (100,000/1,000,000) x 100 = 10%.
Jika perusahaan bersedia menerima pengembalian investasi sebesar 10 persen
sebelum pajak, maka penggantian bisa dilakukan.

Ekonomi Teknik 248


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

C. Latihan

1. Sebuah mesin, yang telah digunakan di pabrik selama 10 tahun, sedang


dipertimbangkan untuk penggantian. Harga awal mesian adalah $ 9500 dan
disusutkan dengan metode garis lurus dengan umur pakai 5 tahun. Mesin tidak
mempunyai nilai sisa di akhir tahun umur pakai. Mesin perlu perbaikan dengan biaya
$ 800 tahun ini. Biaya perbaikan ke depan akan lebih besar lagi. Berapa sisa umur
ekonomis mesin tersebut dapat dipertahankan untuk menghasilkan layanan?
2. Mesin pembotolan baru senilai $ 40.000 baru saja dipasang di pabrik. Mesin
diperkirakan tidak mempunyai nilai sisa pada akhir masa manfaat. Manajer pabrik
telah meminta stafnya untuk melakukan estimasi umur ekonomis mesin tersebut,
dengan mengabaikan pajak penghasilan. Diperkirakan biaya pemeliharaan tahunan
konstan sebesar $ 2500 per tahun. Berapa lama lagi mesin dapat dipakai pada EUAC
minimal?
3. Manajer pabrik baru saja membeli sebuah mesin antik seharga $ 10.000. Nilai jual
kembali di akhir tahun pertama diperkirakan $ 3000, karena banyak kolektor barang
antic menginginkannya, maka nilai jual kembali diperkirakan naik sebesar $ 500 per
tahun. Biaya pemeliharaan diperkirakan $ 300 per tahun untuk 3 tahun pertama, dan
kemudian diharapkan naik dua kali lipat setiap tahun setelah itu. Tahun keempat biaya
pemeliharaan akan menjadi $ 600; pemeliharaan tahun kelima, $ 1.200, dan
seterusnya. Berdasarkan MARR 15% sebelum pajak, berapa umur ekonomis mesin
ini pada saat memiliki EUAC terendah?
4. Seorang pengusaha memiliki sebuah mobil. Dalam 12 bulan terakhir ia telah
mengeluarkan biaya sebesar $ 2000 untuk mengganti transmisi, $ 160 untuk membeli
dua ban baru dan $ 110 untuk memasang tape baru. Dia ingin menggunakan mobil
itu selama 2 tahun lagi karena 3 tahun yang lalu dia telah menginvestasikan sejumlah
uang dalam bentuk deposito dengan jangka waktu 5 tahun untuk membeli mobil
impiannya. Hari ini mobil tua tersebut rusak. Sang pengusaha memiliki dua alternatif.
Dia memperbaiki mesin mobil tersebut dengan biaya $ 1800 dan diperkirakan harus
mengeluarkan biaya sebesar $ 800 per tahun selama 2 tahun ke depan untuk
pemeliharaan. Mobil tidak mempunyai nilai sisa pada akhir umur pakainya. Seseorang
menawarkan untuk memberi pinjaman $ 5.000 untuk membeli mobil bekas lainnya.
Untuk itu pengusaha harus membayar kembali pinjaman sebesar $ 2500 pada akhir

Ekonomi Teknik 249


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

tahun 1 dan 2 serta pada akhir tahun kedua pengusaha tersebut harus memberikan
mobil tuanya. Mobil bekas yang "baru" mempunyai biaya pemeliharaan tahunan $
300. Jika pengusaha memilih alternatif ini, dia bisa menjual kendaraannya saat ini ke
tempat barang rongsokan dengan harga $ 1500. Digunakan bunga 5%. Dengan
menggunakan analisis nilai sekarang, alternatif mana yang harus dipilih dan
mengapa?
5. Lima tahun yang lalu, sebuah perusahaan membeli mesin dengan harga $ 25.000.
Pada saat awal pembelian diperkirakan biaya tahunan adalah $ 1.250, dan meningkat
sebesar $ 500 di setiap tahun berikutnya. Diperkirakan nilai pasar mesin ini hanya
90% dari nilai tahun sebelumnya. Saat ini diproyeksikan masa pakai mesin adalah 5
tahun lagi. Sekarang tersedia mesin baru seharga $ 27.900 dan tidak ada biaya
tahunan selama 5 tahun. Jika persusahaan tersebut menggunakan MARR 8%
sebelum pajak, haruskah dilakukan penggantian mesin tersebut?

D. Daftar Pustaka

Newman, D.G., Eschenbach, T.G., Lavelle, J.P. (2004). “Engineering Economic


Analysis”, 9th edition, New York, Oxford, Oxford University Press, Chapter 13.
Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th Edition,
New Jersey, USA, Pearson Education, Inc., Chapter 9.
Peters, M. A. and Timerhause, K.D. (1985). “Plant Design and Economics for Chemical
Engineers”, 6th Edition, Singapore, Mc Graw Hill Inc., Chapter 10.
Blank , L.P. E. and Tarquin , A.P.E. (2012). Engineering Economy, 7th edition, The
McGraw-Hill Companies, Chapter 13.

Ekonomi Teknik 250


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 13

ANALISIS BEP, SDP DAN SENSITIFITAS

A. Tujuan Pembelajaran

Pokok bahasan pada materi ini memahami pengaruh efek variasi kapasitas,
perhitungan titik impas (BEP) dan analisis sensitifitas. Setelah mempelajari materi ini
mahasiswa mampu menentukan investasi dari beberapa alternatif investasi yang ada.

B. Uraian Materi

1. Tinjauan Ekonomi Secara Umum


Permintaan dan Harga
Barang dan jasa diproduksi dan diinginkan karena memiliki kegunaan —
kekuatan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan manusia. Barang dan jasa
tersebut dapat digunakan atau dikonsumsi secara langsung, atau juga dapat
digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa lainnya. Manfaat dari barang dan
jasa sering didiukur dari nilainya yang dapat dinyatakan dalam harga yang harus
dibayar untuk mendapatkannya.
Untuk semua barang dan jasa, terdapat korelasi antara permintaan dan harga.
Secara umum hubungan tersebut digambarkan seperti pada Gambar 13.1. Ketika
harga jual per unit (p) meningkat, maka permintaan (D) akan menurun, dan sebaliknya
jika harga jual turun, maka permintaan akan meningkat. Hubungan antara harga dan
permintaan dapat dinyatakan sebagai fungsi linear, yaitu:

Gambar 13.1. Hubungan permintaan dan harga dari suatu produk

Ekonomi Teknik 251


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

p = a − bD untuk 0 ≤ D ≤a/b, dan a > 0, b > 0,


(13.1)

D = (a-p) / b (b ≠ 0)
(13.2)

dimana : a : intersep dan b : slope


Hubungan antara biaya (pengeluaran) dengan kapasitas produksi dapat
berbentuk linear atau nonlinier, dan biasanya mencakup dua komponen, yaitu tetap
dan variabel seperti yang ditunjukkan pada Gambar 13.2. Biaya tetap (Fixed Cost,
FC) adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh kapasitas produksi, seperti untuk
pembayaran pemeliharaan bangunan, asuransi, overhead tetap, jumlah minimum
tenaga kerja, pengembalian modal peralatan, dan sistem informasi. Biaya variabel
(Variable Cost; VC) adalah biaya yang dipengaruhi oleh kapasitas produksi, seperti
tenaga kerja langsung, bahan, biaya tidak langsung, kontraktor, pemasaran, iklan, dan
garansi. Penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel merupakan total biaya (TC)
seperti ditunukkan pada gambar 13.2.

Ekonomi Teknik 252


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 13.2. Hubungan antara pendapatan dan biaya yang dapat


berbentuk linier atau nonlinier

Pada Bab ini akan digunakan asumsi hubungan antara kapasitas dan
pendapatan adalah linier.

2. Analisis Titik Impas (BEP)


Analisis titik impas (break even point) dilakukan untuk menentukan nilai titik kritis
ekonomi di mana penerimaan yang diperoleh melalui penjualan produk dan
pengeluaran untuk biaya produksi seimbang. Analisis ini, pada situasi tertentu,
bermanfaat untuk untuk mengetahui tingkat sensitifitas keekonomian suatu proyek
terkait dengan perkiraan umur, tingkat bunga, investasi modal awal, dan sebagainya.
Sensitivitas, secara umum, berarti besarnya perubahan relative terhadap suatu acuan
(seperti nilai sekarang atau internal rate of return yang disebabkan oleh perubahan
satu atau lebih dari estimasi nilai faktor yang digunakan. Faktor-faktor spesifik yang
menjadi tinjauan akan berbeda-beda untuk setiap proyek, tetapi satu atau lebih faktor

Ekonomi Teknik 253


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

spesifik selanjutnya perlu dianalisis lebih mendalam sebelum membuat suatu


keputusan. Secara sederhana dapat dinyatakan, karena studi ekonomi teknik fokus
pada masa depan, maka kurangnya pengetahuan tentang perkiraan hasil ekonomi
tidak dapat dihindari. Dalam studi ekonomi teknik, analisis titik impas dan sensitivitas
merupakan analisis yang penting yang dapat memberikan informasi tentang dampak
potensial karena adanya variabilitas dalam perkiraan faktor yang dipilih. Analisis ini
dapat menyediakan informasi yang bermanfaat dalam proses pengambilan
keputusan.
Titik impas produksi didefinisikan sebagai titik perpotongan antara proyeksi
penerimaan yang berasal dari penjualan produk dengan proyeksi semua pengeluaran
yang merupakan total biaya produksi. Pada kondisi ini perusahaan tidak memperoleh
keuntungan dan juga tidak mengalami kerugian atau dengan kata lain, total
penerimaan sama dengan total pengeluaran. Hal ini terjadi ketika perusahan
beroperasi dengan kapasitas tertentu dimana hasil penjualan produk hanya cukup
untuk menutup biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Jika
perusahaan beroperasi dengan kapasitas yang lebih kecil dari titik impasnya maka
perusahaan akan mengalami kerugian, karena hasil penjualan produk tidak cukup
untuk menutup biaya variabel dan biaya tetap. Sebaliknya jika perusahaan beroperasi
dengan kapasitas di atas titik impasnya maka akan memperoleh keuntungan, karena
hasil penjualan produk melebihi biaya variabel dan biaya tetap.
a. Tujuan Analisis Titik Impas
Tujuan dari analisis titik impas adalah untuk mengetahui pada kapasitas
produksi atau tingkat penjualan berapakah penerimaan dan penerimaan
perusahaan seimbang. Analisis titik impas sering digunakan untuk keperluan
seperti analisis laporan keuangan. Berdasarkan analisis titik impas tersebut,
manajer dapat membuat perencanaan keuangan, produksi dan penjualan,
sehingga manajer dapat mengambil keputusan untuk memaksimalkan keuntungan
dan meminimalkan kerugian, serta memproyeksikan keuntungan yang diharapkan,
melalui penentuan:
1) harga produk,
2) kapasitas produksi minimal,
3) perencanaan produk baru, dan lainnya

Ekonomi Teknik 254


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

b. Metode Perhitungan Titik Impas


Titik impas dapat dinyatakan dalam Unit per tahun, Biaya per kg, jam per
bulan, persentase terhadap kapasita penuh, dan lain sebagainya. Untuk
melakukan analisis titik impas maka biaya produksi total dikategorikan ke dalam
biaya tetap (fixed cost; FC) dan biaya variabel (variable cost; VC). Biaya tetap
adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh kapasitas pabrik, sedangkan biaya
variabel adalah biaya yang secara langsung dipengaruhi oleh kapasitas pabrik.
Biaya tetap meliputi gedung, asuransi, overhead tetap, jumlah minimum tenaga
kerja, depresiasi, dan sistem informasi. Biaya variabel meliputi biaya tenaga kerja
langsung, bahan, biaya tidak langsung, kontraktor, pemasaran, iklan, dan garansi.
Total cost (TC) merupakan penjumlahan dari FC dan VC. Pendapatan (Revenue,
R) merupakan total penerimaan yang diperoleh dari penjualan produk.

Laba = Pendapatan – Total Biaya = R - TC


= R – (FC + VC)
(13.1)
= rQ – (FC + vQ)
(13.2)

Rumus titik impas dapat diturunkan jika pendapatan dan total biaya
merupakan fungsi linier terhadap kapasitas produksi Q. Pada titik impas maka laba
= nol, sehingga,
R = TC
(13.3)
r.Q = FC + v.Q
(13.4)
dimana
FC = biaya tetap
r = harga per unit
v = biaya variabel per unit

Penyelesaian untuk Q = BEP serta R dan TC merupakan fungsi linier maka:

Ekonomi Teknik 255


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

FC
BEP(dalam  unit )  Q EE 
r v
(13.5)

FC
BEP(dalam  Rp)  QEE 
VC
1
R
(13.6)

Gambar 13.3. Kurva BEP

Contoh 13-1
Sebuah perusahaan yang memproduksi Smartphone ingin mengetahui
jumlah unit yang harus diproduksinya agar dapat mencapai break even point (BEP)
atau titik impasnya. Biaya Tetap Produksinya adalah sebesar Rp. 500 juta
sedangkan biaya variabelnya adalah sebesar Rp. 1 juta. Harga jual per unitnya
adalah sebesar Rp. 1,5 juta. Berapakah unit yang harus diproduksi agar dapat
mencapai Break Even Point atau titik impasnya?

Ekonomi Teknik 256


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian
Diketahui :
Biaya Tetap Produksi : Rp. 500.000.000,-
Biaya Variabel per Unit : Rp. 1.000.000,-
Harga Jual per Unit : Rp. 1.500.000,-

Cara 1 : menghitung BEP dalam Unit :

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
𝐵𝐸𝑃 (𝑢𝑛𝑖𝑡) =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡

500.000.000
𝐵𝐸𝑃 (𝑢𝑛𝑖𝑡) =
1.500.000 − 1.000.000

BEP (Unit) = 1.000 unit

Jadi Perusahaan ini harus dapat memproduksi Smartphone sebanyak 1.000 unit
untuk mencapai Break Even Point atau titik impasnya.

Cara 2 : menghitung BEP dalam Rupiah :

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
𝐵𝐸𝑃 (𝑅𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ) =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
1− 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡

500.000.000
𝐵𝐸𝑃 (𝑅𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ) =
1.000.000
1−
1.500.000

BEP (Rupiah) = Rp. 1.500.000.000


Jadi Perusahaan harus dapat mencapai penjualan sebanyak Rp. 1,5 miliar agar
dapat Break Even (tidak untung dan tidak rugi).

Contoh 13-2
Sebuah pabrik penghasil diverter damper, yang digunakan dalam
pembangkit listrik menggunakan turbin gas untuk mengalirkan gas buang dari
turbin ke saluran pembuangan, untuk mengurangi kebisingan sehingga tingkat

Ekonomi Teknik 257


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

kebisingan sesuai dengan peraturan. Jumlah produksi normal adalah 60 damper


per bulan, tetapi meningkatnya pasar, maka produksi meningkat mencapai 72 per
bulan. Selanjutnya informasi berikut tersedia:
Biaya tetap, FC = $2.4 juta per bulan
Biaya variabel per unit, VCv = $35,000
Harga per unit, R = $75,000
1) Bagaimana perbandingan titik impas setelah peningkatan produksi menjadi 72
unit per bulan dibandingkan dengan sebelumnya?
2) Berapa keuntungan per bulan saat ini?
3) Berapa perbedaan biaya antara pendapatan dan biaya variabel per unit damper
yang diperlukan untuk mencapai titik impas, jika kapasitas produksi bulanan
turun menjadi 45 unit, dan jika diasumsikan biaya tetap tetap konstan?
Penyelesaian
1) Gunakan Persamaan (13.5) untuk menentukan jumlah unit impas. Semua
jumlah dolar adalah dalam $ 1000 unit.

𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃(𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑢𝑛𝑖𝑡) =
𝑇𝑅 − 𝑉𝐶

2400
𝐵𝐸𝑃(𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑢𝑛𝑖𝑡) = = 60 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
75 − 35

Ekonomi Teknik 258


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 13.4. Grafik BEP untuk untuk produksi damper. BEP dicapai pada
kapasitas produksi 60 unit/bulan. Dengan kapsitas produksi damper 72
unit/bulan maka berarti pabrik memperoleh keuntungan.
2) Untuk menghitung laba (per $1000 unit) jika kapasitas produksi menjadi 72
unit/bulan digunakan persamaan (13.1):
Laba = R – TC
= rQ - (FC + vQ)
= (r – v)Q - FC
= (75 - 35)72 – 2400
= $480
Oleh karena itu diperoleh keuntungan sebesar $480 per bulan saat ini
3) Untuk menentukan seleisih (r-v) yang diperlukan maka digunakan persamaan
(13.2) dengan profit = 0, Q = 45, dan FC = $2,4 juta (per 1000 unit)
0 = (r – v) 45 – 2400
(r - v) = (2400/45) = $ 53,33 per unit
Selisih antara (r-v) harus sebesar $ 53,33. Jika v tetap sebesar $ 53,33,
penerimaan per damper harus naik dari $ 75.000 menjadi $ 88.330 ($ 35,000 +
$ 53,33) yang merupakan BEP pada kapasitas produksi 45 unit/bulan.

Ekonomi Teknik 259


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

3. Titik Tutup Pabrik (Shutdown Point; SDP)


Seperti dijelaskan pada Pertemuan 4, bahwa sebenarnya tidak ada biaya yang
hanya masuk dalam kelompok biaya tetap saja maupun biaya variabel saja. Aries and
Newton (1955) mengkategorikan biaya produksi total ke dalam tiga kelompok, yaitu :
biaya tetap, biaya variabel dan regulated cost atau biaya semi variabel yaitu biaya
yang tidak selalu dipengaruhi oleh kapasitas produksi. Pengelompokan komponen
biaya produksi adalah sebagai berikut:
a. Biaya tetap, biaya yang tidak dipengaruhi oleh kapasitas produksi, terdiri dari:
Depresiasi, pajak, dan asuransi
b. Biaya variabel, biaya dipengaruhi langsung oleh kapasitas produksi, terdiri dari:
Bahan baku, kemasan, utilitas, pengapalan, royaliti,
c. Regulated cost atau semi variabel biaya yang tidak selalu dipengaruhi oleh
kapasitas produksi, terdiri dari: Tenaga kerja, overhead, pengawas, laboratorium,
biaya umum, perawatan, bahan pendukung

Menurut Aries and Newton (1955), pada titik impas berlaku persamaan:

0,3Ra Z
ra  (13-7)
S a  Va  0,3Ra

Dimana
ra = kapasitas produksi tahunan
Ra = Regulated cost tahunan pada kapasitas produksi maksimum
Va = Biaya variabel tahunan pada kapasitas produksi maksimum
Sa = Penjualan tahunan pada kapasitas produksi maksimum
Z = Produksi tahunan pada kapasitas maksimum

Ekonomi Teknik 260


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 13.5. Variasi tingkat produksi dengan basis tahunan


Apabila kondisi perusahaan sudah menunjukkan biaya produksi total
melebihi hasil penjualan totalnya, yang artinya bahwa perusahaan beroperasi
dibawah titik breakeven, apakah perusahaan sebaiknya ditutup atau tetap
dipertahankan? Untuk itu manajemen harus menganalisis apakah kondisi yang
demikian akan berlanjut dalam waktu yang relatif lama, atau tidak. Ada kemungkinan
manajemen harus memutuskan untuk menghentikan sementara atau seterusnya
apabila kondisi sudah tidak memungkinkan. Alat yang dapat digunakan manajemen
dalam mengadakan analisis penutupan perusahaan tersebut adalah analisis titik tutup
pabrik atau sering disebut shut down point (SDP). Apabila perusahan beroperasi di
bawah titik impas berarti perusahaan secara akuntansi mengalami kerugian namun
secara aliran kas perusahaan masih mendapatkan sisa kas, selama penerimaan
pengahasilan masih bisa menutup biaya variabel dan biya tetap tunai. Biaya tetap
tunai adalah biaya tetap yang dikeluarkan secara tunai seperti pembayaran gaji, biaya
promosi, sewa gedung, dan biaya tetap tunai lainnya. Artinya pada kondisi tersebut
perusahan masih bisa membayar gaji karyawannya, walaupun untuk membayar biaya
tetap tidak tunai (penyusutan) tidak mencukupi. Tetapi kalau penerimaan penjualan
tidak bisa menutup biaya variabel dan biaya tetap tunai, maka perusahaan sudah
harus ditutup. Menurut Aries and Newton (1955) SDP dapat dinyatakan dengan
rumus:

Ekonomi Teknik 261


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

0,3Ra Z
ra 
S a  Va  0,7 Ra
(13.8)

4. Analisis Sensitifitas
Analisis sensitivitas digunakan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi
pada profitabilitas proyek jika terjadi perubahan biaya. Misalnya, jika biaya tahunan
berubah menjadi 10% lebih tinggi dari yang diperkirakan, apakah proyek masih dapat
diterima? Analisis sensitivitas dapat dilakukan berdasarkan perubahan satu atau lebih
dari faktor yang ditinjau.
Berikut ini adalah prosedur secara umum dalam melakukan analisis sensitivitas:
a. Tentukan parameter yang diinginkan untuk dilakukan analisis pengaruh
perubahannya terhadap profitabilitas.
b. Tentang rentang perubahan dari parameter yang diinginkan.
c. Pilih ukuran nilai (faktor profitalilitasnya, misal ROI, PW, AW, IRR dll)
d. Hitung hasil untuk setiap parameter, menggunakan ukuran nilai sebagai dasar.
e. Untuk dapat menafsirkan sensitivitas yang lebih baik, dapat dibuat grafik yang
menampilkan hubungan antara parameter versus ukuran nilai.

Contoh 13.3. Analisis sensitifitas dengan tinjauan satu faktor


Wild Rice, Inc. ingin membeli aset baru untuk penanganan beras otomatis.
Perkiraan harga mesin tersebut adalah $ 80.000, nilai sisa nol, dan arus kas sebelum
pajak (Cash Flow Before Tax; FBT) per tahun t mengikuti hubungan $ 27.000 - 2000t.
MARR untuk perusahaan bervariasi mulai dari 10% hingga 25% per tahun untuk
berbagai jenis investasi. Umur pakai dari mesin yang serupa bervariasi dari 8 hingga
12 tahun. Evaluasi sensitivitas PW dengan memvariasikan:
a. MARR, pada nilai n (umur pakai alat) konstan selama 10 tahun,
b. n, pada MARR konstan 15% per tahun.
Penyelesaian
a. Ikuti prosedur di atas untuk mengetahui sensitivitas PW terhadap variasi MARR.
1) MARR adalah parameter yang diinginkan.
2) Gunakan peningkatan 5% MARR untuk mengevaluasi sensitivitas PW; dengan
rentang antara 10% hingga 25%.

Ekonomi Teknik 262


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

3) Ukuran nilai adalah PW.


4) Hitung nilai PW selama 10 tahun, mulai MARR 10%,

PW untuk variasi nilai MARR dengan interval 5% adalah sebagai berikut:

MARR, % PW, $
10 27,830
15 11,512
20 -962
25 -10,711

5) Plot MARR versus PW seperti ditunjukkan pada Gambar 13.5. Kemiringan


negatif yang tajam menunjukkan bahwa keputusan untuk menerima proposal
berdasarkan PW cukup sensitif terhadap variasi dalam MARR. Jika MARR yang
diinginkan berada pada rentang ujung atas (di bawah 15%), maka investasi tidak
menarik.
b. n, pada MARR konstan 15% per tahun yaitu
1) Umur aset, n dipilih sebagai parameter.
2) Pilih peningkatan 2 tahun untuk mengevaluasi sensitivitas PW selama rentang
8 hingga 12 tahun.
3) Ukuran nilai yang digunakan adalah PW.
4) Hitung nilai PW sama seperti pada bagian (a) mulai i 15%. Hasil PW adalah
sebagai berikut:

n, tahun PW, $
8 7,221
10 11,511
12 13,145

5) Plot PW versus n ditunjukkan seperti pada Gambar 13.5. Karena nilai PW positif
untuk semua nilai n, keputusan untuk berinvestasi tidak dipengaruhi (tidak
sensitive) oleh masa pakai mesin tersebut. Perubahan nilai PW semakin

Ekonomi Teknik 263


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

menurun untuk nilai n diatas 10. Hal ini menunjukkan perkiraan perubahan arus
kas semakin tidak sensitive terhadap n. Nilai faktor P/F semakin kecil dengan
meningkatnya n.

Gambar 13.5. Plot antara PW dengan MARR dan n untuk analisis sensitifitas

Contoh 13-4. Analisis sensitifitas yang dapat membalikan keputusan


Sebuah proposal sedang dikaji untuk meningkatkan sistem penyrtiran surat di
Kantor Pos. Sistem baru diperkirakan memerlukan biaya $ 1,1 juta dan akan
dikenakan tambahan $ 200.000 per tahun untuk biaya perawatan. Sistem akan
menghasilkan penghematan biaya tahunan $ 500.000 setiap tahun (terutama untuk
mengurangi persentase surat salah arah dan mengurangi jumlah surat yang harus
disortir secara manual). MARR ditetapkan 10% per tahun, dan masa pakai sistem lima
tahun, setelah itu sistem akan menjadi usang secara teknologi (tidak berharga). PW
dari proposal ini adalah:
PW (10%) = - $ 1.100.000 + ($ 500.000 - $ 200.000) (P/A, 10%, 5) = $ 37.236.
Tentukan seberapa sensitif keputusan untuk berinvestasi berdasarkan
perubahan biaya investasi dan biaya penghematan tahunan.

Ekonomi Teknik 264


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian
Penilaian awal terhadap usulan proyek ini menunjukkan bahwa investasi
menguntungkan. Anilisis sensitifitas perlu dilakukan untuk mengantisipasi jika
terdapat perubahan biaya selama operasional dengan system yang baru. Langkah
pertama harus dihitung titik impas terlebih dahulu untuk masing-masing biaya yang
diperkirakan mengalami perubahan, yaitu titik impas untuk biaya investasi dan titik
impas untuk biaya penghematan tahunan. Misalkan x adalah perubahan biaya
investasi dalam persen maka nilai Present Worth (PW):
PW (10%) = 0 = - $ 1.100.000 (1 + x) + ($ 500.000 - $ 200.000) (P / A, 10%, 5)
x = + 3,4%.

Sedangkan untuk perubahan persentase biaya penghematan tahunan adalah:


PW (10%) = 0 = - $ 1.100.000 + [$ 500.000 (1 + y) - $ 200.000] (P / A, 10%, 5)
y = −2.0%
Jika biaya investasi meningkat lebih dari 3,4%, maka sistem baru tidak lagi bisa
diterima. Demikian pula jika penghematan tahunan lebih rendah 2% dari nilai
perkiraan. Dengan kondisi ini maka harus dicermati lebih detail lagi, bagaimana nilai
perkiraan tersebut dibuat dan harus diputuskan apakah estimasi yang lebih rinci
diperlukan atau tidak.
Jika analisis sensitivitas dilakukan berdasarkan perubahan lebih dari faktor yang
ditinjau maka memerlukan alat yang lain untuk menggambarkan sensitivitas, yaitu
adalah spiderplot. Dampak dari perubahan masing-masing faktor dibuat secara
eksplisit. Contoh 10-4 menunjukkan teknik ini dengan melihat perubahan beberapa
faktor, secara terpisah, terhadap Nilai Sekarang (PW) dari sebuah proyek. Aplikasi
spreadsheet dapat digunakan untuk menghasilkan spiderplot.

Contoh 13-5 Analisis sensitifitas menggunakan spiderplot


Lakukan analisis sensitifitas menggunakan spiderplot dengan variabel capital
investment, annual savings, annual expenses dan MARR terhadap usulan proyek
pada contoh 13-4 menggunakan aplikasi Spreadsheet.
Investasi modal, I $ 1.100.000
Tabungan tahunan, A $ 500.000
Pengeluaran tahunan, E $ 200.000

Ekonomi Teknik 265


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

MARR 10%
Nilai PW berdasarkan perkiraan terbaiknya adalah:
PW(10%) = −$1,100,000 + ($500,000 − $200,000)(P/A, 10%, 5) = $37,236.
Penyelesaian
Analisis sensitifitas PW dari proyek dilakukan dengan melihat terjadinya
perubahan dengan rentang ± 20% dari estimasi awal. Dengan menggunakan aplikasi
Spreadsheet diperoleh perhitungan sensitifitas sebagai berikut:

Jika digambarkan dalam grafik spiderplot untuk beberapa faktor yang berubah
dan faktor-faktor lainnya diasumsikan tetap pada nilai asumsi awalnya maka diperoleh
grafik 13.6.

Ekonomi Teknik 266


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Gambar 13.6. Grafik spiderplot dengan beberapa faktor-faktor


berubah dan faktor lainnya diasumsikan tetap pada nilai asumsi
awalnya
Nilai PW yang diinginkan dan menguntungkan berada pada pada titik potong
dari grafik persen deviasi untuk empat faktor yang terpisah. Tingkat sensitivitas
relative dari PW untuk setiap faktor ditunjukkan oleh kemiringan kurva (semakin miring
kurva, semakin sensitif PW terhadap faktor tersebut). Titik potong dari setiap kurva
dengan absis (PW = 0) merupakan titik balik suatu keputusan. Berdasarkan spiderplot,
dapat dilihat bahwa PW paling tidak sensitif terhadap MARR tetapi cukup sensitif
terhadap perubahan dalam investasi modal, penghematan tahunan, dan biaya
tahunan. Contoh ini menunjukkan bahwa spiderplot dapat membantu dalam
melakukan analisis sensitifitas dari variabel yang diinginkan dalam studi ekonomi
teknik.

Ekonomi Teknik 267


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

C. Latihan

1. Sebuah perusahaan akan berinvestasi untuk membuat suatu produk. Untuk itu
dilakukan analisis breakeven point. Biaya tetap terkait dengan manufaktur adalah $
800.000 per tahun. Jika harga jual produk per unit adalah $ 2950 dan biaya
variabelnya adalah $ 2075
a. Berapa unit yang harus dijual setiap tahun untuk mencapai titik impas?
b. Berapa keuntungannya jika penjualan mencapai 3000 unit per tahun?
2. Seorang insinyur metalurgi telah membuat estimasi modal investasi untuk rekoveri
logam berharga (nikel, perak, platinum, emas, dll.) dari aliran air limbah refinery
tembaga, yaitu sebesar $ 12 juta. Peralatan akan memiliki masa pakai 15 tahun tanpa
nilai sisa. Biaya operasi mengikuti persamaan ($ 2.600.000) E1.9, di mana E adalah
efisiensi operasi rekoveri logam. Jumlah logam yang ada di dalam limbah adalah 2880
pound per tahun, dan efisiensi rekoveri diperkirakan mencapai 71%. Berapa harga
jual rata-rata per pon dari logam supaya tercapai titik impas pada MARR 15% per
tahun?
3. Sebuah perusahaan ingin melengkapi fasilitas produksi dengan membeli sebuah alat
baru. Alat baru tersebut dapat dibeli dari produk impor dengan harga 3,5 per unit.
Sebagai alternative perusahaan dapat membeli produk lokal, yang terdiri dari dua
buah mesin, yaitu mesin A dan mesin B. Mesin A diperkirakan berharga $ 18.000,
memiliki umur pakai 6 tahun, dan memiliki nilai sisa $ 2000; mesin B berharga $
12.000, memiliki umur 4 tahun, dan memiliki nilai sisa $ 500. Mesin A akan
membutuhkan perbaikan setelah 3 tahun dengan biaya $ 3000. Biaya operasional
tahunan untuk mesin A adalah $ 6000 per tahun dan untuk mesin B adalah $ 5000
per tahun. Empat operator diperlukan untuk mengoperasikan kedua mesin tersebut
dengan dengan biaya $ 12,50 per jam per operator. Dalam waktu kerja normal 8 jam,
operator dan kedua mesin tersebut dapat menghasilkan 1000 unit produk. Gunakan
MARR 15% per tahun untuk menentukan berikut ini.
a. Jumlah unit produk per tahun yang dapat dihasilkan oleh mesin lokal supaya
alternative membeli produk lokal layak.
b. Biaya modal maksimum yang diperlukan agar pembelian mesin A layak, dengan
asumsi semua estimasi untuk mesin A dan B seperti disebutkan di atas.
Perusahaan menginginkan untuk dapat memproduksi 10.000 unit per tahun.

Ekonomi Teknik 268


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

4. Sebuah perusahaan menghasilkan radar yang bekerja berbasis pada teknologi


frekuensi termodulasi dapat digunakan secara akurat untuk memonitor atau
mendeteksi objek hingga sejauh 15 mil tanpa dipengaruhi oleh hujan, angin,
kelembaban, dan suhu yang ekstrim. Peralatan berharga $ 589, dengan biaya variabel
produksi per unit adalah $ 340.
a. Berapa biaya yang harus dikeluarkan perusahaan per tahun mencapai titik impas
pada penjualan 9000 unit per tahun?
b. Jika biaya tetap sebesar $ 750.000 per tahun, berapa keuntungan pada tingkat
penjualan 7000 unit per tahun?
5. Metode yang efektif untuk pemurnian air yang digunakan untuk proses regenerasi
resin penukar ion adalah menggunakan sistem reverse osmosis dengan operasi
secara curah. Sistem melibatkan proses resirkulasi sebagian dari air yang diolah
kembali ke tangki umpan, sehingga menyebabkan air menjadi panas. Air dapat
didinginkan menggunakan salah satu dari dua alternative system yaitu: menggunakan
alat penukar panas single-pass atau sistem pertukaran panas dengan loop tertutup.
Sistem single-pass, dapat digunakan dengan baik selama 3 tahun, membutuhkan
chiller kecil seharga $ 920 serta tangki stainless steel, konektor, katup, dll yang
semuanya seharga $ 360. Biaya produksi air air, biaya perawatan, listrik, dll. Sebesar
$ 3,10 per jam. Alternatif lain, Sistem loop tertutup berharga $ 3850 untuk, memiliki
masa pakai 5 tahun, dan biaya operasional $ 1,28 per jam. Berapa jumlah minimum
jam per tahun agar sistem loop tertutup layak dibeli? MARR yang digunakan adalah
10% per tahun, dan nilai sisa dapat diabaikan.

D. Daftar Pustaka

Peters, M. A. and Timerhause, K.D. (1985). “Plant Design and Economics for Chemical
Engineers”, 6th Edition, Singapore, Mc Graw Hill Inc., Chapter 2.
Aries, R.S. and Newton, R.D. (1955), Chemical Engineering Cost Estimation, McGraw
Hill, New York, 1955, Chapter 7
Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th Edition,
New Jersey, USA, Pearson Education, Inc., Chapter 11

Ekonomi Teknik 269


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Newnan, D.G., Eschenbach, T.G., Lavelle, J.P. (2004). “Engineering Economic


Analysis”, ninth edition, New York, Oxford, Oxford University Press, Chapter 7,
9.
Blank , L.P. E. and Tarquin , A.P.E. (2012). Engineering Economy, 7th edition, The
McGraw-Hill Companies, Chapter 13.

Ekonomi Teknik 270


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PERTEMUAN 14

PERHITUNGAN EKONOMI TEKNIK MENGGUNAKAN EXCELL

A. Tujuan Pembelajaran

Pokok bahasan pada bagian ini berisi tentang penggunaan piranti lunak Excell
untuk menyelesaikan perhitungan-perhitungan yang terkait dengan permasalahan
ekonomi teknik. Penggunaan Excel bertujuan untuk mempermudah proses perhitungan
setelah mahasiswa memahami prinsip-prinsip perhitungan dalam ekonomi teknik.
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan analisis
replacement.

B. Uraian Materi

Dalam analisis ekonomi, penggunaan Excell sangat bermanfaat untuk


mempermudah perhitungan seperti:
1. Membuat tabel arus kas
2. Menggunakan fungsi anuitas untuk menghitung P, F, A, n, atau i.
3. Menggunakan fungsi blok untuk menghitung nilai sekarang atau tingkat pengembalian
internal dari suatu tabel arus kas
4. Membuat grafik untuk analisis dan presentasi
5. Menghitung "what-if" untuk berbagai variabel masalah.
Penjelasan materi pada pertemuan ke-14 ini yaitu sebagai berikut.

1. Penggunaan Excell untuk perhitungan menggunakan rumus bunga


a. Perhitungan menggunakan rumus bunga majemuk
Terdapat lima fungsi anuitas yang dapat digunakan:
1) Untuk mencari ekivalen P =PV(i,n,A,F,Type)
2) Untuk mencari ekivalen A =PMT(i,n,P,F,Type)
3) Untuk mencari ekivalen F =FV(i,n,A,P,Type)

4) Untuk mencari n NPER(i,A,P,F,Type)


5) Untuk mencari i RATE(n,A,P,F,Type,guess)

Ekonomi Teknik 271


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Dimana:
i = bunga
n = jumlah periode bunga
A = Nilai tahunan
P = Nilai sekarang
F = Nilai masa depan
Type: 0 atau dihilangkan berarti perhitungan berada pada akhir periode;
1 berarti perhitungan berada di awal periode.
Guess: titik awal mulai berlakunya suku bunga.

Contoh 14-1. Diketahui F dicari P


i = 5%, n = 10, dan F = $ 20,000.00, Hitung P:
P = F.(P/F, 5%, 10)
Bunga 0.05
Periode 10
Nilai yang akan
$20,000.00
datang (F)
Nilai sekarang (P) =PV(i,n,A,F,Type)
Rumus Excell =PV(B1,B2,B3)
Jawab P = $154,434.70

Contoh 14-2. Diketahui F dicari A


i = 5%, n = 10, dan F = $ 20,000.00, Hitung A:
A = F.(A/F, 5%, 10)

Bunga 0.05
Periode 10
Nilai yang akan
$20,000.00
datang (F)
Nilai tahunan (A) =PMT(i,n,A,F,Type)
Rumus Excell =PMT(B1,B2,B3)
Jawab A = $1,590.09

Ekonomi Teknik 272


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 14-3. Diketahui F dan A ditanya i


N = 10, A = 1500, dan F = $ 20,000.00, Hitung i:

Periode 10
Nilai tahunan $1500.00
Nilai yang akan
$20,000.00
datang (F)
Bunga (RATE) RATE(n,A,P,F,Type,guess)
Rumus Excell =RATE(B2,-B3,,B4)
Jawab i = 6%

Contoh 14-4. Nilai waktu terhadap uang dari aliran kas


Serangkaian arus kas akhir tahun untuk pemeliharaan suatu alat selama 8 tahun
adalah sebagai berikut: Pada tahun pertama biaya pemeliharaan sebesar $100,
tahun kedua $200, tahun ketiga $500, dan mulai tahun keempat hingga kedelapan
setiap tahunnya sebesar $400. Tingkat bunga tahunan 20%. Hitunglah:
a. pengeluaran yang ekuivalen saat ini, P0;
b. pengeluaran ekuivalen masa depan, F8;
c. pengeluaran ekuivalen tahunan, A
Penyelesaian
Cara manual
P0 = F1(P/F, 20%, 1) = $100(0.8333) = $83.33
+F2(P/F, 20%, 2) +$200(0.6944) +138.88
+F3(P/F, 20%, 3) +$500(0.5787) +289.35
+A(P/A, 20%, 5) × (P/F, 20%, 3) +$400(2.9900) × (0.5787) +692.26
$1,203.82.
F8 = P0(F/P, 20%, 8) = $1,203.82(4.2998) = $5,176.19.
A = P0(A/P, 20%, 8) = $1,203.82(0.2606) = $313.73

Ekonomi Teknik 273


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Menggunakan Excell

= = = PMT(B1,B2,-
NPV(B1,E3:E10) B12*(1+B1)^B2 B12)

Contoh 14-5. Perhitungan Ekivalensi Meningkat Secara Seri Gradien Geometris


Perhatikan arus kas EOY di bawah, yang meningkat secara seri gradient
geometri. Tingkat kenaikan adalah 20% per tahun setelah tahun pertama, dan tingkat
bunga 25% per tahun. Tentukan nilai ekuivalen untuk P, A, dan F secara manual dan
menggunakan excell.

Ekonomi Teknik 274


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian
Cara manual

$1000[1 − (𝑃/𝐹, 25%, 4)(𝐹/𝑃, 20%, 4)]


𝑃=
0.25 − 0.20

$1000
𝑃= [1 − (0.4096)(2.0736)]
0.05
= $20,000(0.15065)
= $3,013

A = $3,013(A/P, 25%, 4) = $1,275.70;


F = $3,013(F/P, 25%, 4) = $7,355.94.

Menggunakan Excell

=
$B$3*(1+$B$2)^(A7-
1)

=NPV(B1,B7:B10)

=-PMT(B1,B4,B12)

=B12*(1+B1)^B4

b. IPMT (Interest Payment)


Menghitung suku bunga yang berlaku untuk periode tertentu n, berdasarkan
pada pembayaran secara periodic dan suku bunga tertentu.

Ekonomi Teknik 275


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

= IPMT(rate, per, nper, pv, fv, type)

Rate : suku bunga per periode pemajemukan


Per : periode dimana suku bunga akan dihitung
Nper : jumlah periode pemajemukan
Pv : nilai sekarang. Jika PV tidak diinputkan, fungsi akan mengasumsikan nilai
0.
fv : nilai yang akan datang. Jika dihilangkan, fungsi akan mengasumsikan nilai
0. fv merupakan neraca uang setelah pembayaran terakhir dilakukan.
Type : (optional entry) dapat 0 atau 1. A 0 menunjukkan pembayaran dilakukan
pada akhir periode, dan 1 menunjukkan pembayaran dilakukan pada akhir
periode. Jika dihilangkan, dianggap 0.

Contoh 14-6
Hitung bunga pada bulan ke 10 dari pinjaman sebesar $20,000 yang dibayar
selama 48 bulan. Tingkat suku bunga yang berlaku adalah 0.25% per bulan.

Interest due: _ IPMT(0.25%,10,48,20000)

2. Perhitungan Bunga Nominal dan Efektif


a. Perhitungan Bunga Nominal
Menghitung suku bunga efektif tahunan dari suku bunga nominal yang
digandakan dengan periode tertentu dalam waktu satu tahun.

= EFFECT(nominal, npery)

nominal : suku bunga nominal per tahun


npery : jumlah periode bunga per tahun

Contoh 14-7
Jimi mengajukan pinjaman sebesar $10,000 ke sebuah bank dengan tingkat
duku bunga 18% per tahun yang digandakan per bulan sesuai pembayaran
angsuran yang dilakukannya. Berapa tingkat suku bunga efektif tahunan yang
dibayar oleh Jimi?

Ekonomi Teknik 276


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian
Effective annual rate: = EFFECT(8%,12)

EFFECT juga dapat digunakan untuk mencari suku bunga efektif selain tahunan.
Masukkan nilai suku bunga efektif untuk periode waktu yang diinginkan; npery
adalah jumlah periode pemajemukan selama periode waktu dari bunga efektif.

Contoh 14-8
Bunga dinyatakan sebagai 3.5% per kuartal dengan pemajemukan per
kuartal. Hitung suku bunga efektif dalam semiannual.
Penyelesaian
Suku bunga nominal dalam 6-bulanan adalah 7%, dan dimajemukkan
sebanyak 2 kali dalam satu tahun (per 6 bulan sekali).
Effective semiannual rate: _ EFFECT(7%,2)

b. Perhitungan Bunga Nominal


Menghitung Bungan nominal tahunan jika diketahui suku bunga efektif
tahunan dan jumlah periode pemajemukan per tahun. Fungsi ini hanya
menampilkan bunga nominal tahunan.

= NOMINAL(effective, npery)

Effective : suku bunga efektif tahunan


npery : jumlah periode pemajemukan bunga dalam satu tahun

Contoh 14-9
Sebuah perusahaan meminjam modal dengan bunga efektif 12.55% per
tahun. Hitung suku bunga nominal tahunan, jika bunga dimajemukkan setiap
kuartal annual dan jika dimajemukkan secara kontinyu.
Penyelesaian
Bunga nominal tahunan, yang dimajemukkan per kuartal: = NOMINAL(12.55%,4)
Bunga nominal tahunan, yang dimajemukkan secara kontinyu:
= NOMINAL(12.55%,100000)

Ekonomi Teknik 277


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

3. IF (IF Logical Function)


Dua input di masukkan ke dalam sel untuk perhitungan logika dan berdasarkan
hasil perhitungan tersebut akan ditentukan ke sel mana proses selanjutnya berjalan.
Perhitungan logika dapat merupakan sebuah fungsi atau nilai yang sederhana, tetapi
harus menggunakan pernytaan sama atau tidak sama dengan. Jika ingin menuliskan
teks gunakan tanda (“ ”) diantara kata tersebut. Pernyataan ini dapat dilakukan dengan
menggunakan fungsi IF. Fungsi IF dapat digunakan hingga tujuh pernyataan untuk
system logic yang komplek.

= IF(logical_test,value_if_true,value_if_false)

Logical_test: Setiap fungsi dapat digunakan, termasuk pernyataan matematika.


value_if_true : jika hasil uji logika benar
value_if_false : jika hasil uji logika salah

Contoh 14-10
Input pada sel B4 harus “dipilih”, jika nilai PW di sel B3 lebih besar atau sama
dengan nol dan “tolak” jika PW < 0.
Penyelesaian
Masukkan pada sel B4: = IF(B3 __0,“selected”,“rejected”)

Contoh 14-11
Input pada sel C5 harus “dipilih” jika nilai PW di sel C4 lebih besar atau sama
dengan nol, “tolak” jika PW < 0, dan “fantastic” jika PW ≥ 200.
Penyelesaian
Masukkan pada C5: =IF(C4_0,“rejected”,IF(C4__200,“fantastic”,“selected”))

4. Penggunaan Excell untuk menghitung depresiasi


a. Depresiasi Garis Lurus (Straight Line Depreciation)
Menghitung depresiasi dengan metode garis lurus dari suatu asset untuk
tahun tertentu.

= SLN(cost, salvage, life)

Ekonomi Teknik 278


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Cost : Biaya awal dari aset


Salvage : nilai usang
Life : unmur depresiasi

Contoh 14-12
Maria membeli sebuah mesin percetakan seharga $100,000. Mesin
mempunyai umur pakai selama 8 tahun dengan nilai usang sebesar $15,000.
Berapa nilai depresiasi setiap tahunnya?
Penyelesaian
Depresiasi: = SLN(100000,15000,8)
b. Sum-of-Years-Digits Depreciation (SYD)
Menghitung depresisasi asset menggunakan metode sum-of-years-digits
depreciation untuk tahun tertentu.

= SYD(cost, salvage, life, period)

Cost : Biaya awal atau basis dari aset


Salvage : Nilai usang
Life : umur depresiasi
Period : tahun dimana depresiasi dihitung

Contoh 14-13
Jack membeli sebuah alat seharga $100,000 dengan umur depresiasi 10
tahun. Nilai usang adalah $10,000. Berapa nilai depresiasi pada tahun ke 1 dan 9?
Penyelesaian
Depreciation for year 1: _ SYD(100000,10000,10,1)
Depreciation for year 9: _ SYD(100000,10000,10,9)

c. Declining Balance (DB)


Menghitung depresiasi suatu asset untuk periode tertentu n menggunakan
metode declining balance (DB). Laju depresiasi d digunakan dalam komputasi dari
nilai asset S (nilai usang) dan B (basis biaya awal) d = 1 – (S/B)1/n. Fungsi ini
menggunaakan akurasi 3 desimal untuk nilai d.

Ekonomi Teknik 279


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

=DB(cost, salvage, life, period, month)

Cost : biaya awal atau nilai basis dari aset


Salvage : Nilai usang
Life : umur depresiasi (periode pengembalian).
Period : periode, tahun dimana perhitungan depresiasi dilakukan.
Month : (optional entry) jika ini dihilangkan maka pada tahun pertama akan
diasumsikan satu tahun penuh

Contoh 14-14
Sebuah mesin baru seharga $100,000 dan diharapkan mempunyai umur
pakai selama 10 years. Pada akhir masa 10 tahun, nilai usang mesin adalah
$50,000. Berapa nilai depresiasi mesin pada tahun pertama dank e lima?
Penyelesaian
Depresiasi untuk tahun pertama: = DB(100000,50000,10,1)
Depresiasi untuk tahun ke lima: = DB(100000,50000,10,5)
Karena cara fungsi DB menentukan nilai d dan akurasi perhitungan, maka
direkomendasikan untuk menggunakan fungsi DDB (di bawah) untuk semua
tingkat depresiasi metode declining balance. Pilih nilai masukan untuk tingkat
selain d=2/n.

d. Double Declining Balance (DDB)


Menghitung depresiasi suatu asset untuk periode tertentu n menggunakan
metode double declining balance (DDB).

= DDB(cost, salvage, life, period, factor)

Cost : biaya awal atau basis biaya awal


Salvage : Nilai sisa aset
Life : Umur depresiasi
Period : periode, tahun dimana perhitungan depresiasi dinginkan
Factor :(optional entry) jika masukan dihilangkan, maka fungsi akan
menggunakan metode DDB dengan nilai 2 kali dari tingkat depresiasi garis

Ekonomi Teknik 280


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

lurus. Contoh: jika dimasukkan nilai 1.5, maka akan digunakan metode
150% declining balance.

Contoh 14-15
Sebuah mesin berharga $200,000 dengan umur pakai selama 10 tahun. Nilai
sisa pada akhir masa pemakaian adalah $10,000. Hitung nilai depresiasi mesin
untuk tahun pertama dan tahun ke 8 serta pada tahun ke 5 menggunakan 175%
metode declining balance.
Penyelesaian
Depresiasi untuk tahun pertama: =DDB(200000,10000,10,1)
Depresiasi untuk tahun kedelapan: =DDB(200000,10000,10,8)
Depresiasi untuk tahun kelima menggunakan 175% DB: =
DDB(200000,10000,10,5,1.75)
e. Variable Declining Balance (VDB)
Menghitung depresiasi menggunakan metode declining balance selanjutnya
berubah menggunakan metode depresiasi garis lurus pada tahun dimana
depresiasi garis lurus mempunyai nilai yang lebih besar. Fungsi ini akan secara
otomatis berubah dari DB ke SL kecuali jika diperintahkan untuk tidak berubah.

= VDB (cost, salvage, life, start_period, end_period, factor, no_switch)

Cost : biaya awal aset


salvage : nilai usang
life : umur depresiasi
start_period : periode awal depresiasi yang harus dihitung
end_period : periode akhir depresiasi yang harus dihitung
factor (optional entry): jika dihilangkan fungsi akan menggunakan double declining
dengan tingkat 2/n atau dua kali tingkat depresiasi garis lurus. Nilai masukan
yang lain maka akan digunakan metode declining balance, contoh, 1.5 untuk
150% declining balance.
no_switch: (optional entry) jika dihilangkan atau dimasukkan sebagai FALSE,
fungsi akan berubah dari declining balance ke garis lurus ketika nilai
depresiasi garis lurus lebih besar dari pada depresiasi DB. Jika dimasukkan

Ekonomi Teknik 281


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

sebagai TRUE, fungsi tidak akan berubah ke depresiasi garis lurus pada
semua waktu selama umur depresiasi.

Contoh 14-16
Sebuah peralatan baru dibeli dengan harga $300,000 mempunyai umur
depresiasi 10 tahun dengan tidak mempunyai nilai usang. Hitung nilai depresiasi
pada 175% dari declining balance untuk tahun pertama dan tahun ke Sembilan jika
depresiasi berubah menjadi garis lurus dan jika depresiasi tidak mengalami
perubahan.
Penyelesaian
Depresiasi untuk tahun ke 1 dengan perubahan: = VDB(300000,0,10,0,1,1.75)
Depresiasi untuk tahun ke 9 dengan perubahan: = VDB(300000,0,10,8,9,1.75)
Depresiasi untuk tahun ke 1 tanpa perubahan:=VDB(300000,0,10,0,1,1.75,TRUE)
Depresiasi untuk tahun ke 9 tanpa perubahan:=VDB(300000,0,10,8,9,1.75,TRUE)

5. Penggunaan Excell untuk evaluasi investasi


a. Metode IRR (Internal Rate of Return)
Menghitung tingkat pengembalian internal antara -100% hingga nilai tak
terbatas dari serangkaian arus kas untuk periode reguler.

= IRR(values, guess)

Values: Himpunan angka yang berupa kolom (atau baris) dalam excel yang tingkat
pengembaliannya akan dihitung. Himpunan angka harus terdiri dari
setidaknya satu angka positif dan satu angka negatif. Angka negatif
menunjukkan pembayaran yang dilakukan atau arus kas keluar, dan
angka positif menunjukkan pendapatan atau arus kas arus masuk
Guess: (masukan pilihan) Untuk mengurangi jumlah iterasi, masukkan nilai awal
tingkat pengembalian sebagai input, misal tingkat pengembalian awal
diasumsikan 10%. Dalam kebanyakan kasus, tebakan awal tidak
diperlukan. Jika #NUM! error muncul, maka masukkan nilai yang lain untuk
tebakan awal.

Ekonomi Teknik 282


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Contoh 14-17
John menginginkan untuk berbisnis percetakan. Dia akan membeli mesin
cetak seharga $25,000 dan memperkirakan dapat memperoleh pendapatan
selama 5 tahun sebagai berikut:
Tahun 1 $5,000
Tahun 2 $7,500
Tahun 3 $8,000
Tahun 4 $10,000
Tahun 5 $15,000
Hitung IRR setelah 3 tahun dan 5 tahun.
Penyelesaian
Tulis sebuah array dalam excell.
Di sel A1, ketik -25000 (nilai negative untuk pembayaran).
Di sel A2, ketik 5000 (nilai positif untuk pendapatan).
Di sel A3, ketik 7500.
Di sel A4, ketik 8000.
Di sel A5, ketik 10000.
Di sel A6, ketik 15000.
Sel A1 hingga A6 berisi array dari arus kas untuk 5 tahun pertama, termasuk modal
yang dikeluarkan. Catatan, jika arus kas nol maka harus ditulis dengan angka nol
untuk memastikan bahwa pada tahun tersebut diisi dengan benar untuk keperluan
komputasi.
Untuk menghitung IRR setelah 3 tahun, pada sel A7 ketik =IRR(A1:A4)
Untuk menghitung IRR setelah 5 tahun dan masukkan tebakan awal 5%, pada
cell A8, ketik =IRR(A1:A6,5%).

Contoh 14-18. Evaluasi Proyek Tunggal dengan metode IRR


Pembelian sebuah peralatan baru telah diusulkan untuk meningkatkan
produktivitas pengelasan secara manual. Biaya investasi yang diperlukan adalah $
25.000, dan peralatan akan memiliki nilai sisa sebesar $ 5.000 pada akhir umur
pakai lima tahun. Peningkatan produktivitas yang dihasilkan dengan penggunaan
peralatan baru tersebut $ 8.000 per tahun setelah dikurangi dengan biaya

Ekonomi Teknik 283


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

operasional. Gunakan Excell untuk mengevaluasi IRR dari peralatan yang


diusulkan.

Penyelesaian

b. NPV (Net Present Value)


Perhitungan untuk NPV dari aliran kas di masa depan dengan tingkat bunga
tertentu menggunakan excel dilakukan sebagai berikut:

=NPV(rate, series)

rate: suku bunga per periode pemajemukan


series: seri biaya dan penerimaan yang disusun dalam rentang sel dalam excell.

Contoh 14-19
Mark membeli sebuah toko olah raga seharga $100,000 dan berharap dapat
memperoleh penerimaan dalam 6 tahun ke depan sebagai berikut: $25,000,
$40,000, $42,000, $44,000, $48,000, $50,000. Tingkat suku bunga adalah 8% per
tahun. Hitung NPV nya.

Ekonomi Teknik 284


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Penyelesaian
Pada sel A1 hingga A7, masukkan -100,000, yang dilanjutkan dengan nilai
penerimaan selama enam tahun.
Net present value: =NPV(8%,A2:A7)-A1
Nilai pada sel A1 merupakan nilai saat ini yang merupakan investasi modal untuk
pembelian took olah raga.

Contoh 14-20 Evaluasi Proyek dengan metode simple dan Discounted


Payback Period
Evaluasi Contoh 14-19 dengan metode discounted payback period menggunakan
Excell.

Penyelesaian

Contoh 14-21. Pemilihan Alternatif Investasi dengan Metode IRR dan PW


diserta analisis investasi tambahan
Estimasi investasi modal dan biaya tahunan (berdasarkan 1.500 jam operasi
per tahun) untuk empat alternatif kompresor udara bertenaga diesel serta perkiraan
nilai sisanya pada akhir masa manfaat lima tahun ditampilkan pada Tabel di bawah.

Ekonomi Teknik 285


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

MARR yang dipersyaratkan 20% per tahun. Masing-masing alat dapat memberikan
tingkat layanan yang sama dan hanya satu alat yang akan dipilih. Bedasarkan
informasi tersebut:
1) Tentukan alternatif alat mana yang akan dipilih, menggunakan metode IRR
2) Tunjukkan bahwa dengan metode PW (i = MARR) yang disertai analisis
incremental akan menghasilkan keputusan yang sama.

Penyelesaian

Ekonomi Teknik 286


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

C. Latihan

Untuk menjawab semua pertanyaan ini gunakan excell kecuali diinstruksikan lain
1. Anda meminjam $ 8.000 sekarang dan berjanji untuk membayar kembali pokok
pinjaman beserta akumulasi bunga dalam empat tahun dengan i = 10% per tahun.
Berapa yang akan Anda bayarkan pada akhir empat tahun?
2. Seorang investor memiliki opsi untuk membeli sebidang tanah yang akan bernilai $
10.000 dalam enam tahun mendatang. Jika nilai tanah meningkat 8% setiap tahun,
berapa jumlah uang yang harus disediakan oleh investor saat ini?
3. Seorang mahasiswa akan berinvestasi $ 1.000 dengan tingkat bunga tahunan tertentu
sehingga setelah 4 tahun uangnya menjadi $ 2.000. Dalam 4 tahun berikutnya,
jumlahnya meningkat lagi menjadi $ 4.000, dan pola pemajemukan berulang setiap 4
tahun dalam rentang waktu 36 tahun.
a. Berapa banyak uang yang akan diperoleh oleh mahasiswa tersebut dalam 36
tahun?
b. Berapa suku bunga tahunan ajaib yang diperoleh mahasiswa tersebut?
4. Empat alternatif investasi yang tersedia sedang dievaluasi, biaya dan penerimaan
ditampilkan dalam tabel di bawah.
a. Jika MARR yang ditetapkan minimum 15% per tahun dan periode analisis adalah
12 tahun, dengan menggunakan metode PW, alternative mana yang dipilih?
b. Jika total anggaran investasi modal yang tersedia adalah $ 200.000, alternatif
mana harus dipilih?
Selesaikan perhitungan secara manual dan dengan menggunakan excel

5. Boiler industri berbahan bakar batubara yang dilengkapi dengan electrostatic


precipitator (ESP) telah berumur 10 tahun. Perubahan kualitas batubara telah

Ekonomi Teknik 287


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

menyebabkan emisi gas buang yang dihasilkan menjadi tidak memenuhi standar yang
diijinkan. Dua Alternatif boiler baru diusulkan untuk mengatasi masalah ini.

Umur pakai kedua boiler adalah 10 tahun, dan MARR ditetapkan 15% per tahun. Buat
analisis dengan menggunakan metode IRR (secara bertahap) untuk
merekomendasikan alternatif mana yang dipilih.

D. Daftar Pustaka

Blank , L.P. E. and Tarquin , A.P.E. (2012). Engineering Economy, 7th edition, The
McGraw-Hill Companies, Appendix A.
Peters, M. A. and Timerhause, K.D., “Plant Design and EWconomics for Chemical
Engineers”, Edisis empat, Mc Graw Hill Inc., 1991, Singapore, Chapter 6, 7, 10.
Sullivan, Wicks, Luxhoj, “Engineering Economy”, 12th Edition, Pearson Education, Inc.,
2003, New Jersey, USA, Chapter 4, 5, 6, 9.
Newnan, Donald G., “Engineering Economic Analysis”, Engineering Press,Inc., 1992,
California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, “Principles of Engineering
Economy”, John Wiley&Sons, 1990, Singapore, Chapter 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

Ekonomi Teknik 288


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

GLOSARIUM

Istililah-istilah dalam ekonomi teknik berikut di identifikasi dari seluruh teks dalam modul

Analisis Sensitivitas Analisis yang dilakukan untuk melihat perubahan nilai tertentu akibat
adanya perubahan nilai dari parameter yang diestimasi. Parameter dapat berupa
faktor biaya, pendapatan, masa pakai, nilai usang, tingkat inflasi, dll.

Arus Kas Aliran uang masuk dan keluar dari perusahaan, proyek, atau aktivitas ekonomi.
Pendapatan adalah arus kas masuk dan dinyatakan dengan tanda positif (+);
pengeluaran adalah arus keluar dan dinyatakan dengan tanda negatif (-).

Biaya berulang adalah biaya yang diketahui, diperkirakan, dan akan terjadi secara berkala.
Biaya tidak berulang adalah pengeluaran tertentu yang terjadi secara tidak teratur
pada interval waktu studi sehingga terkadang sulit untuk merencanakan atau
memperkirakan dari perspektif penganggaran.

Biaya Hangus adalah biaya yang telah terjadi di masa lalu dan tidak memiliki relevansi lagi
terhadap perkiraan biaya dan pendapatan di masa depan

Biaya kesempatan adalah biaya yang timbul karena ketersediaan sumber daya terbatas,
sehingga peluang untuk menggunakan sumber daya tersebut untuk memperoleh
keuntungan dari alternatif yang lain tidak dapat dilakukan lagi. Oleh karena itu, biaya
peluang merupakan biaya dari peluang terbaik yang ditolak.

Biaya Langsung / Tidak Langsung Biaya langsung adalah biaya yang terkait langsung
dengan proses produksi, misal pekerja lapangan, mesin, dan material yang terkait
dengan produk, proses, sistem, atau layanan. Biaya tidak langsung adalah biaya yang
diperlukan tetapi tidak terkait langsung dengan proses produksi tetapi mendukung
jalannya proses produksi sehingga system dapat berjalan secara optimal, misal
manajemen, administrasi, hukum, pajak, dan lainnya.

Biaya langsung adalah biaya yang dialokasikan terkait langsung dengan keluaran (output)
yang dihasilkan atau aktivitas kerja tertentu. Contoh biaya langsung adalah: biaya

Ekonomi Teknik 289


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

tenaga kerja dan bahan yang terkait langsung dengan pembuatan suatu produk atau
layanan.

Biaya Modal Tingkat bunga yang digunakan untuk memperoleh dana investasi modal.
biasanya merupakan rata-rata yang melibatkan biaya modal hutang (pinjaman,
obligasi, dan hipotek) dan modal ekuitas modal (saham dan simpanan laba).

Biaya overhead merupakan biaya operasional yang digunakan untuk mendukung pabrik
agar dapat berfungsi secara efesien. Contoh biaya overhead adalah biaya untuk listrik,
perbaikan umum, pajak properti, dan supervisi.

Biaya Peluang Biaya yang timbul karena hilangnya kesempatan untuk berinvestasi ke
alternative potensial yang tersedia, dikarenakan modal telah digunakan untuk
investasi di alternative lain. Investasi hanya bisa dilakukan disalah satu alternative
karena terbatasnya modal. Dalam kalimat lain biaya peluang sama dengan ROR dari
proyek terbaik yang ditolak karena tidak tersedianya dana.

Biaya standar adalah biaya acuan yang ditetapkan per unit output. Biaya ini ditetapkan
sebelum produksi aktual atau pemberian layanan dilakukan.

Biaya tambahan atau pendapatan tambahan (incremental revenue) adalah biaya (atau
pendapatan) tambahan yang dihasilkan dari peningkatan output sistem oleh satu
(atau lebih) unit.

Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan dengan keluaran
yang dihasilkan atau aktivitas kerja tertentu.

Capital Recovery CR adalah jumlah uang tahunan yang setara yang harus diperoleh aset
atau sistem untuk mengembalikan investasi awal ditambah tingkat pengembalian
yang ditentukan. Secara perhitungan identic dengan nilai AW dari investasi awal pada
tingkat pengembalian tertentu. Nilai sisa jugdiperhitungkan dalam perhitungan CR.

Evaluasi Proyek Evaluasi ekonomi yang dilakukan terhadap suatu rencana investasi
sehingga dapat digunakan sebagai landasan untuk mengambil keputusan
berinvestasi atau tidak, untuk proyek tunggal dan digunakan untuk memilih alternative

Ekonomi Teknik 290


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

investasi jika proyek lebih dari satu. Beberapa parameter ekonomi yang sering
digunakan adalah Periode Waktu, IRR, NPW, AW, ROI, dan lainnya.

Gradient Present Worth (P G; P g) Faktor (P / G, i%, n) untuk aritmatika gradien


menemukan PG hanya seri gradien 2 tahun sebelum penampilan pertama dari
konstanta

Inflasi Dinyatakan sebagai persentase per waktu (% per tahun), merupakan peningkatan
jumlah uang yang dibutuhkan untuk membeli sejumlah barang atau jasa yang sama
dari waktu ke waktu. Inflasi terjadi ketika nilai mata uang menurun.

Kehidupan Layanan Ekonomi adalah jumlah tahun n dimana asset dapat digunakan untuk
memberikan layanan.

Konvensi Akhir Periode Untuk menyederhanakan perhitungan, maka arus kas


(pendapatan dan biaya) diasumsikan terjadi pada akhir periode waktu. Periode bunga
atau periode fiskal biasanya 1 tahun .

Nilai Ekuivalensi Merupakan kombinasi dari nilai waktu uang dan suku bunga yang
menghasilkan jumlah uang yang berbeda pada waktu yang berbeda tetapi memiliki
nilai ekonomi yang sama.

Nilai Sekarang (P; PW) Merupakan nilai saat ini dari uang. Dalam penerapan faktor (P / A,
i%, n), P atau PW selalu terletak satu periode bunga (tahun) sebelum jumlah A
pertama. A atau AW adalah serangkaian arus kas akhir periode yang sama untuk n
periode berturut-turut yang dinyatakan sebagai jumlah uang per waktu (misal,
Rp/tahun).

Nilai Usang / Pasar Harga jual, nilai pasar, atau nilai rongsokan dari suatu aset pada akhir
masa pakai atau masa studi. Dalam studi penggantian, estimasi nilai pasar defender
dianggap sebagai "biaya pertama" pada awal tahun berikutnya.

Nilai Waktu dari Uang Konsep ini menjelaskan terjadinya perubahan nilai uang dari waktu
ke waktu baik untuk dana yang dimiliki maupun yang dipinjam.

Ekonomi Teknik 291


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Nilai yang akan datang (F; FW) Merupakan nilai masa depan dari uang. Dalam penerapan
faktor (F / A, i%, n), F atau FW selalu terletak pada akhir dari periode bunga yang
terakhir dari serangkaian pembayaran yang seragam (A) per periode bunga.

Periode Pengembalian Jumlah waktu n yang diperlukan untuk mengembalikan modal


investasi. Periode Pengembalian dengan i> 0 atau periode pengembalian sederhana
di i = 0 merupakan salah satu metode untuk analisis profitabilitas suatu rencana
investasi.

Periode Studi Merupakan periode waktu (horizon perencanaan) yang digunakan untuk
mengevaluasi arus kas.

Sunk Cost Biaya yang hilang dan tidak dapat dipulihkan terkait dengan rencana investasi.
Sunk cost tidak termasuk biaaya yang diperlukan pada saat membuat keputusan
untuk kepentingan masa depan.

Tingkat Bunga Nominal atau Efektif (r atau i) Tingkat bunga nominal bukan merupakan
pemajemukan suatu bunga, misalnya, bunga 1% per bulan sama dengan nominal
12% per tahun. Bunga efektif adalah suku Bunga aktual selama periode waktu dengan
menggunakan perhitungan pemajemukan; misalnya, bunga 1% per bulan, yang
dimajemukkan bulanan, maka akan setara dengan bunga efektif 12,683% per tahun.
Inflasi atau deflasi tidak dipertimbangkan.

Tingkat Pengembalian Minimum yang Menarik (MARR) Tingkat pengembalian minimum


yang ditetapkan oleh perusahaan untuk evaluasi alternatif ekonomi. MARR
didasarkan pada biaya modal, tren pasar, risiko, dll. Secara umum akan berlaku ROR
≥ MARR> Biaya Modal.

Tingkat Pengembalian Tingkat suku bunga yang menyamakan hubungan PW atau AW ke


nol. Juga didefinisikan sebagai tingkat pengembalian dari uang pinjaman yang belum
dibayar, atau tingkat pengembalian dari suatu investasi yang tidak dapat diperoleh
kembali sedemikian rupa sehingga arus kas terakhir akan menjadi nol.

Titik Impas Untuk saatu pabrik, titik impas adalah titik dimana total hasil penjualan produk
sama dengan biaya yang diperlukan untuk membuat produk. Pada titik ini pabrik tidak
mengalami kerugian juga tidak mendapatkan keuntungan. Analisis titik impas adalah

Ekonomi Teknik 292


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

fundamental untuk membuat keputusan pembelian, studi penggantian, analisis


pengembalian, analisis sensitivitas, analisis ROR titik impas, dan sebagainya.

Biaya tunai adalah biaya yang melibatkan pembayaran tunai (biaya yang dinyatakan dalam
arus kas), sedangkan biaya non-tunai adalah biaya yang tidak melibatkan transaksi
tunai tetapi tercermin dalam sistem akuntansi sebagai biaya non-kas.

Biaya buku adalah biaya yang tidak melibatkan pembayaran tunai dan merupakan biaya
recovery atas pengeluaran masa lalu selama periode waktu tertentu. Contoh paling
umum dari biaya buku adalah penyusutan yang dibebankan untuk penggunaan aset
seperti pabrik dan peralatan.

Biaya Siklus Hidup Biaya ini mengacu pada konsep perancangan produk, barang, dan
layanan secara menyeluruh selama fase siklus hidupnya. Biaya siklus hidup
merupakan penjumlahan seluruh biaya yang terkait dengan produk/layanan selama
siklus hidupnya.

Modal tetap adalah modal yang diperlukan untuk membangun fasilitas produksi secara
lengkap hingga siap digunakan.

Modal Kerja adalah modal yang diperlukan untuk operasional produksi pada saat awal
pabrik beroperasi

Biaya manufaktur adalah semua biaya yang diperlukan untuk membuat sebuah produk
hingga siap dikirim.

Umur pakai aset adalah periode dimana penggunaan aset masih layak secara ekonomi.
Umur pakai aset diatur dalam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Nilai usang (nilasi sisa, nilai rongsokan) adalah jumlah uang bersih yang diperoleh segabai
hasil dari penjualan aset bekas yang telah habis masa pakainya.

Nilai buku adalah nilai aset saat ini yang merupakan selisih antara nilai awal aset dengan
semua biaya penyusutan yang telah dikeluarkan.

Ekonomi Teknik 293


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

DAFTAR PUSTAKA

Blank , L.P. E. and Tarquin , A.P.E. (2012). Engineering Economy, 7th edition, The McGraw-
Hill Companies.

Brown, T., (2006). Engineering Economics and Economic Design for Process Engineers,
University of Cincinnati, Ohio, CRC Press

KLM Technology Group (2014). General Process Plant Cost Estimating (Engineering
Design Guideline), Rev 01, www.klmtechgroup.com

Muhidin, A., Faruq, U. A., & Aden, A. (2018). Booklet RPS & Modul: Manual dan
Prosedur Penyusunan dan Penerbitan Modul Kuliah Universitas
Pamulang.

Newman, D.G., Eschenbach, T.G., Lavelle, J.P. (2004). “Engineering Economic Analysis”,
9th edition, New York, Oxford, Oxford University Press.

Peters, M. A. and Timerhause, K.D. (1985). “Plant Design and Economics for Chemical
Engineers”, 6th Edition, Singapore, Mc Graw Hill Inc.

Process and Plant Design, CHE432, (diakses 10 Mei 2020) tersedia pada
https//:www.kau.edu.sa

Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th Edition, New
Jersey, USA, Pearson Education, Inc.

Towler, G. dan Sinnott, R. “Chemical Engineering Design: Principles, Practice and


Economics of Plant and Process Design”, 2nd, 2013, Elsevier Ltd.

Turton, R., Bailie, R.C., Whiting, W.B., ShaeiwitzAnalysis, J.A. “Synthesis, and design of
chemical processes”, 3rd ed., Pearson Education, Inc. 2009.

Ekonomi Teknik 294


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER


(RPS)

Program Studi : Teknik Kimia S-1 Mata Kuliah/Kode : Ekonomi Teknik/ TKM0482

Prasyarat : - SKS : 2 Sks

Deskripsi Mata : Mata kuliah Ekonomi Teknik merupakan mata kuliah Capaian : Setelah pembelajaran
Kuliah wajib Program Studi Matematika S-1 yang Pembelajaran mahasiswa mampu
mempelajari tentang perhitungan biaya investasi, menggunakan dan menerapkan
perhitungan biaya produksi, memperkirakan harga konsep dan analisa ekonomi
peralatan, depresiasi, pajak, pengertian aliran uang, dalam evaluasi suatu usulan
perubahan nilai uang karena waktu & konsep teknik dan rekayasa
ekivalensi, kriteria pengambilan keputusan, pengendalian biaya.
pengertian MARR dan penerapannya, pengaruh
pajak pada aliran uang, perbandingan alternative
investasi & analisis penggantian serta analisis
ekonomi bagi proyek-proyek umum.

Penyusun : 1. Dr. Ir. Ahmad Wibisana, (Ketua)

2. Ir. Irman Ansari Adlin, M.M (Anggota 1)

3. Ir. Wiwik Indrawati, M. Pd (Anggota 2)

Ekonomi Teknik 297


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PENGALAMAN
PERTEMUAN KEMAMPUAN AKHIR BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA BOBOT
BELAJAR
KE- YANG DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
MAHASISWA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Mahasiswa mampu Konsep-konsep Ceramah dan Menyimak, diskusi, Keaktifan 7%


memahami konsep- dasar dalam diskusi latihan pembahasan berdiskusi dan
konsep dasar ilmu ekonomi teknik soal ketepatan
ekonomi teknik menjawab
pertanyaan

2 Mahasiswa memahami Perhitungan biaya Ceramah, diskusi Diskusi Keaktifan 7%


struktur biaya investasi investasi. dan latihan berdiskusi dan
dan mampu ketepatan
memperkirakan biaya menjawab
investasi untuk pertanyaan
pendirian suatu industri

3 Mahasiswa mampu Cost index dan faktor Ceramah, Diskusi Diskusi Keaktifan 7%
memperkirakan harga biaya dalam dan Latihan berdiskusi dan
peralatan yang investasi ketepatan
digunakan dalam untuk menjawab
pendirian suatu industry pertanyaan
dan faktor-faktor yang
berpengaruh

4 Mahasiswa diharapkan Perhitungan biaya Ceramah, Diskusi Diskusi Keaktifan 7%


mampu memahami dan produksi total dan Latihan berdiskusi dan
menguraikan konsep, ketepatan
jenis dan struktur biaya menjawab
serta titik impas pertanyaan
produksi

Ekonomi Teknik 298


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PENGALAMAN
PERTEMUAN KEMAMPUAN AKHIR BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA BOBOT
BELAJAR
KE- YANG DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
MAHASISWA

5 Mahasiswa diharapkan Konsep time value of Ceramah, Diskusi Diskusi Keaktifan 7%


mampu menjelaskan money, ekivalensi, dan Latihan berdiskusi dan
dan menguraikan dan cashflow ketepatan
konsep bunga, bunga diagram. menjawab
sederhana, bunga pertanyaan
majemuk, konsep
ekivalensi, diagram dan
notasi cash flow serta
menggunakan table
bunga

6 Mahasiswa diharapkan Bunga majemuk Ceramah, Diskusi Diskusi Keaktifan 8%


mampu menjabarkan, dalam ekivalensi. dan Latihan berdiskusi dan
menguraikan ketepatan
meyimpulkan, menjawab
menggunakan rumus pertanyaan
single cash flow,
uniform series dan
perubahan suku bunga
terhadap waktu

7 Mahasiswa diharapkan Bunga nominal & Ceramah, Diskusi Diskusi Keaktifan 8%


mampu memahami unga efektif, dan Latihan berdiskusi dan
bunga nominal, efektif danMARR, ketepatan
dan MARR menjawab
pertanyaan

UTS

Ekonomi Teknik 299


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PENGALAMAN
PERTEMUAN KEMAMPUAN AKHIR BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA BOBOT
BELAJAR
KE- YANG DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
MAHASISWA

8 Mahasiswa diharapkan Penyusutan Ceramah, Diskusi Diskusi Keaktifan 7%


mampu menghitung (depresiasi) dan Latihan berdiskusi dan
depresiasi suatu aset ketepatan
menjawab
pertanyaan

9 Mahasiswa diharapkan Perhitungan pajak Ceramah, Diskusi Diskusi Keaktifan 7%


mampu menyusun After dan Latihan berdiskusi dan
Tax Cashflow dan After Tax Cashflow ketepatan
Analysis (ATCF) dari Analysis (ATCF) menjawab
suatu investasi pertanyaan

10 Mahasiswa diharapkan Evaluasi Investasi Ceramah, Diskusi Diskusi Keaktifan 7%


mampu melakukan dengan metode IRR dan Latihan berdiskusi dan
evaluasi investasi dan PP ketepatan
dengan metode IRR dan menjawab
NPV pertanyaan

11 Mahasiswa diharapkan Evaluasi Investasi Ceramah, Diskusi Diskusi Keaktifan 7%


mampu mengevaluasi dengan metode BCR dan Latihan berdiskusi dan
investasi dengan ketepatan
metode PP dan BCR menjawab
pertanyaan

12 Mahasiswa diharapkan Analisis Sensitivitas Ceramah, Diskusi Diskusi Keaktifan 7%


mampu melakukan dan perhitungan titik dan Latihan berdiskusi dan
Analisis Sensitivitas dan impas ketepatan
menghitung BEP suatu menjawab
investasi pertanyaan

Ekonomi Teknik 300


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

PENGALAMAN
PERTEMUAN KEMAMPUAN AKHIR BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA BOBOT
BELAJAR
KE- YANG DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
MAHASISWA

13 Mahasiswa diharapkan Alternatif investasi Presentasi, diskusi Presentasi dan Keaktifan 7%


mampu menentukan Diskusi berdiskusi dan
investasi dari beberapa ketepatan
alternatif investasi yang menjawab
ada pertanyaan

14 Mahasiswa diharapkan Analisis replacement Presentasi, diskusi Presentasi dan Keaktifan 7%


mampu melakukan Diskusi berdiskusi dan
analisis replacement ketepatan
menjawab
pertanyaan

UAS

Referensi:

Blank , L.P. E. and Tarquin , A.P.E. (2012). Engineering Economy, 7th edition, The McGraw-Hill Companies.

Brown, T., (2006). Engineering Economics and Economic Design for Process Engineers, University of Cincinnati, Ohio,
CRC Press

KLM Technology Group (2014). General Process Plant Cost Estimating (Engineering Design Guideline), Rev 01,
www.klmtechgroup.com

Ekonomi Teknik 301


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Newman, D.G., Eschenbach, T.G., Lavelle, J.P. (2004). “Engineering Economic Analysis”, 9th edition, New York,
Oxford, Oxford University Press.

Peters, M. A. and Timerhause, K.D. (1985). “Plant Design and Economics for Chemical Engineers”, 6th Edition,
Singapore, Mc Graw Hill Inc.

Process and Plant Design, CHE432, (diakses 10 Mei 2020) tersedia pada https//:www.kau.edu.sa

Sullivan, W.G., Wicks, E.M., Koelling, C.P. (2003) “Engineering Economy”, 16th Edition, New Jersey, USA, Pearson
Education, Inc.

Towler, G. dan Sinnott, R. “Chemical Engineering Design: Principles, Practice and Economics of Plant and Process
Design”, 2nd, 2013, Elsevier Ltd.

Turton, R., Bailie, R.C., Whiting, W.B., ShaeiwitzAnalysis, J.A. “Synthesis, and design of chemical processes”, 3rd
ed., Pearson Education, Inc. 2009.

Tangerang Selatan, Februari 2018

Ketua Program Studi Teknik Kimia Ketua Tim Penyusun Mata Kuliah Ekonomi Teknik

Ir. Wiwik Indrawati, M.Pd Dr. Ir. Ahmad Wibisana, M.T


NIDN. 0429036203 NIDK. 8863500016

Ekonomi Teknik 302


Universitas Pamulang Teknik Kimia S-1

Ekonomi Teknik 303

Anda mungkin juga menyukai