OLEH :
M.Furqon Rizki
0618 4041 1710
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia
iii
10. Muhammad Zulfadli, A.Md selaku Chemical Analyst dan pembimbing
lapangan yang telah memberikan ilmu-ilmu serta bimbingan kerja praktek
dan penulisan laporan ini.
11. Hendra Kurniawan, S.Si. selaku Water Treatment Plant Spesialist PT.
Data Energy Infomedia PLTGU Gunung Megang 1 x 110 MW.
12. Seluruh Staf Ruangan DCS dan CCR PT. Data Energy Infomedia PLTGU
Gunung Megang 1 x 110 MW
13. Serta pihak-pihak lainnya yang telah membantu Kerja Praktik di PT. Data
Energy Infomedia PLTGU Gunung Megang 1 x 110 MW
14. Keluarga khusunya kedua orang tua saya Muhamad Untung dan Partie
serta kedua saudara saya yang selalu mendo’akan, memberi dukungan baik
secara moril maupun materil. Semua sangat berarti bagi penyelesaian
Laporan Kerja Praktik ini.
15. Teman-teman kerja praktik di PT. Data Energy Infomedia PLTGU
Gunung Megang 1 x 110 MW yaitu saudara Dimas Gunawan Prasetyo
beserta saudari Nina Sahara dan Putri Agustina.
16. Rekan-rekan Mahasiswa Teknik Energi 2018 terutama kelas 7 EGC yang
telah memberi semangat, motivasi, dan dukungan.
17. Serta seluruh teman dan sahabat saya yang selalu menghibur, memotivasi
dan memberi semangat kepada saya.
Penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak PT.
Data Energy Infomedia PLTGU Gunung Megang 1 x 110 MW dan mahasiwa di
Jurusan Teknik Kimia Program Studi DIV Teknik Energi Politeknik Negeri
Sriwijaya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
2.1.3 Air ............................................................................................. 22
2.2 Deskripsi Proses ................................................................................. 22
2.2.1 Water Treatment Plant .............................................................. 23
2.2.2 Oprasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap...................... 25
2.3 Sistem Treatment Proses Operasi....................................................... 27
2.4 Diagram Alir Proses ........................................................................... 28
2.4.1 Diagram Alir Proses Water Treatment Plant ............................ 28
2.4.2 Diagram Alir Proses PLTGU Gunung Megang........................ 29
2.4.3 Diagram Alir Proses Demin Water ........................................... 29
2.4.4 Diagram Alir Proses Injeksi Kimia........................................... 30
2.4.5 Diagram Alir Proses Gas Turbin .............................................. 30
BAB III UTILITAS ............................................................................................. 31
vi
4.1.5 Cooling Tower .......................................................................... 48
4.1.6 Pompa Sumur............................................................................ 48
4.1.7 Multimedia Filter (MMF) ......................................................... 48
4.1.8 Reverse Osmosis (RO) .............................................................. 49
4.1.9 Boiler Feed Pump ..................................................................... 49
BAB V TUGAS KHUSUS .................................................................................. 50
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.1 Logo PT. Meppo-Gen ................................ Error! Bookmark not defined.
3.1 Tata Letak Industri PLTGU Gunung Megang ......... Error! Bookmark not
defined.
4.1 Struktur Organisasi PT. ATA ENERGI PLTGU Gunung Megang ... Error!
Bookmark not defined.
2.3 Flowchart Proses Demin Water ................ Error! Bookmark not defined.
2.4 Flowchart Proses Injeksi Kimia ................. Error! Bookmark not defined.
2.5 Flowchart Proses Gas Turbin ..................... Error! Bookmark not defined.
3.3 Diagram HRSG Dengan Aliran Gas Mendatar ........ Error! Bookmark not
defined.
5.1 Diagram Alir Pengamatan Siklus Pada Unit 1 GTG Error! Bookmark not
defined.
5.2 Perbandingan % Efisiensi Termal Pada Unit GTG .. Error! Bookmark not
defined.
viii
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Komponen Gas Alam ................................. Error! Bookmark not defined.
2.3 Persyaratan Air Umpan Boiler ................... Error! Bookmark not defined.
2.4 Syarat Air Masuk Clarifier ........................ Error! Bookmark not defined.
2.5 Persyaratan Air Fresh Water ...................... Error! Bookmark not defined.
2.6 Persyaratan Air Keluar MMF ..................... Error! Bookmark not defined.
2.10 Persyaratan Air HP dan LP Drum ............. Error! Bookmark not defined.
5.1 Data Aktual Komposisi Gas Tanggal 20 s/d 21 September 2021 ............ 50
5.2 Data Aktual Komposisi Gas Tanggal 22 s/d 24 September 2021 ............ 51
5.3 Data Aktual Kondisi Gas Tanggal 20 s/d 24 September 2021 .................. 51
5.4 Data Aktual Udara LPC Tanggal 20 s/d 24 September 2021 ................ 52
ix
5.5 Data Aktual Udara HPC Tanggal 20 s/d 24 September 2021 .................. 52
5.6 Data Aktual Udara Keluar HPC Tanggal 20 s/d 24 September 2021 ....... 52
5.7 Data Aktual Steam HPT Tanggal 20 s/d 24 September 2021 .................. 53
5.8 Data Aktual Steam LPT Tanggal 20 s/d 24 September 2021 ................... 53
5.14 Data Desain Kondisi Udara Masuk HPT dan Keluar LPT ....................... 55
5.22 Neraca Energi Gas Turbine GTG Tanggal 20 September 2021 .............. 63
5.25 Neraca Energi Gas Turbine GTG Tanggal 21 September 2021 .............. 64
5.28 Neraca Energi Gas Turbine GTG Tanggal 22 September 2021 .............. 65
x
5.31 Neraca Energi Gas Turbine GTG Tanggal 23 September 2021 .............. 66
5.34 Neraca Energi Gas Turbine GTG Tanggal 24 September 2021 .............. 66
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Data Pengamatan ..................................................................................73
2. Perhitungan ...........................................................................................79
3. Blok Diagram ........................................................................................100
4. Surat-surat .............................................................................................105
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang berbahan bakar solar dan relatif lebih boros, sehingga dengan adanya
pembangunan PLTG terutama di Gunung Megang dapat menekan biaya produksi.
Pada saat ini PT. Meppo-Gen sedang melakukan pengembangan unit baru dengan
yaitu berupa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 30 MW,
pengembangan ini juga melibatkan kontraktor nasional dan lokal yang telah
disetujui oleh pemerintah berdasarkan persetujuan bersama yang tertuang dalam
PPA untuk pengembangan unit Combined Cycle dengan Unsur equipment
utamanya adalah Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dan Steam Turbin
Proyek pengembangan ini dilakukan oleh Tender terbuka pembangunan Pusat
Listrik Tenaga Uap (PLTU) 30 MW Gunung Megang Kabupaten Muara Enim
Sumatera Selatan dimulai dari Novemnber 2011 sampai dengan Juli 2013 yang
dimenangkan oleh PT. SATYA MITRA SURYA PERKASA (SSP)
Dengan adanya pengembangan unit Steam Turbin ini maka polusi gas buang
yang dihasilkan dari Gas Turbin secara otomatis akan mengurangi dampak dari
pencemaran lingkungan dan polusi udara. Maka dari itu unit Steam Turbin ini
sangatlah berperan pada perusahaan dan lingkungan. Dengan pengoperasian serba
digital maka karyawan maupun operator dituntut untuk selalu memperhatikan
kondisi operasi yang terus menerus untuk keandalan (Reliabilty) dan Pembangkit
(Aviabilty).
2
1.1.1 Kronologi Pembangunan PT. Meppo-Gen UP. Gunung Megang
a. Tender terbuka pembangunan Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) 2 x 40
MW Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan tanggal
6 Agustus 2004
b. Penetapan pemenang tender tanggal 2 September 2004
c. Persetujuan Power Purchase agreement 11 September 2005
d. Peletakan Batu Pertama Januari 2006 oleh Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Bpk. Purnomo Yusgiantoro
e. Proses Konstruksi bulan Januari s/d Oktober 2006
f. Proses komisioning bulan November 2006 s/d Februari 2007
g. Februari 2007 secara resmi masuk ke system interkoneksi 150 KV
Sumatera Bagian Selatan
h. Project Add On 30 MW Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) dengan sistem combined cycle
i. 25 Januari 2013 First Syncron ke System interkoneksi 150 KV Sumatera
Bagian Selatan
j. Pada tanggal 27 s/d 29 juli 2013 dilakukannya Load Rejection Test
k. Performance Test dan NDC Test dimulai dari 03 Juli s/d 08 Juli 2013
l. Pada tanggal 08 Juli 2013 didapatkan Comersial Operation Date (COD)
antara PT. Meppo-Gen dan PT.PLN (Persero).
Logo ini digunakan sejak tahun 2004 awal berdirinya PT. Meppo-Gen atau
kependekan dari “Metaepsi Pejebe Power Generation” yang merupakan hasil
Kerjasama antara PT. Metaepsi, PT. Pembangkit Jawa Bali, dan PT. Wijaya
3
Tunggal Sejahtera sebagai pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Pada huruf
“M” terdapat gambar gas yang merupakan bahan bakar yang digunakan pada
Pembangkit ini dan logo generator pada bagian bawah akhir nama Meppo–Gen.
Logo ini mulai digunakan sejak tahun 2008 karena saham perusahaan telah
dimiliki oleh satu perusahaan yang kemudian menghapus kepanjangan yang ada
dibawah logo yang merupakan singkatan dari perusahaan pendiri PT. Meppo-Gen
dan logo ini masih digunakan sampai saat ini.
4
Gambar 2.1. Logo PT. DEI
5
Keterangan :
1. Kantor PT. DEI dan Mepi Gas Metering
2. Water Treatment Plant Unit 1
3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Unit 1
4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Unit 2
5. Switch Traffo (PLN)
6. Water Treatment Plant Unit 2
7. Pembangkit Listrik Tenaga Uap
8. Cooling Tower
9. Plant Exspansion
Produk yang dihasilkan oleh PT. Meppo-Gen berupa energi listrik yang
didapat dari pengkonversian energi gerak generator pada Pembangkit Listrik
Tenaga Gas (PLTG) Unit 1 dan Unit 2 dengan kapasitas sebanyak 2x40 MW serta
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 1x30 MW jadi total
produk yang dihasilkan yaitu 110 MW yang ditampung pada trafo.
6
dalam menyediakan listrik dan ikut mendukung pertumbuhan ekonomi serta
menciptakan lapangan pekerjaan didaerah Sumatera Selatan.
7
Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. ATA ENERGI PLTGU Gunung Megang
8
1.5.1. General Manager
General Manager bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh semua unit yang ada di PT.Meppo-Gen UP. Gunung Megang
Muara Enim.
9
1.5.3. Koordinator Engineering
1.5.3.1. Tanggung Jawab
Membuat perencanaan dan pemeliharaan mekanik, listrik kontrol untuk
preventive harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Membuat perencanaan
pemeliharaan predictive maintenance, membuat perencanaan dan usulan pengadaan
material pemeliharaan, membuat database riwayat kinerja peralatan. Membuat
laporan bulanan dan tahunan pemeliharaan, membuat grafik trend parameter-
parameter pemeliharaan setiap bulan dan mengevaluasi serta memberikan
kesimpulan bila terjadi penyimpangan peralatan dan melaporkan kepada General
Manager untuk dilakukan tindakan perbaikan. Membuat standart work order card
preventive maintenance untuk ssemua peralatan, membuat usulan modifikasi untuk
meningkatkan keandalan dan efisiensi unit dan alat bantunya, melaksanakan tugas
dinas lain yang diperintahkan oleh atasan, bertanggung jawab terhadap sistem
pengendalian tata laksana arsip data dan administrasi, perencanaan pemeliharaan
dan kebutuhan material pemeliharaan.
10
1.5.4. Koordinator Listrik Kontrol
1.5.4.1. Ruang Lingkup Jabatan
Membuat perencanaan pemeliharaan, membuat perencanaan dan usulan
pengadaan material pemeliharaan, melaksanakan preventive, corrective dan
predictive maintenance, membuat database riwayat kinerja peralatan. Membuat
laporan bulanan dan tahunan pemeliharaan, membuat grafik trend parameter–
parameter pemeliharaan setiap bulan dan mengevaluasi serta memberikan
kesimpulan bila terjadi penyimpangan peralatan dan melaporkan kepada General
Manager untuk dilakukan Tindakan perbaikan. Membuat usulan modifikasi untuk
meningkatkan keandalan dan efisiensi unit dan alat bantunya, melaksanakan tugas
dinas lain yang diperintahkan oleh atasan, bertanggung jawab terhadap sistem
pengendalian tata laksana arsip data dan administrasi, perencanaan pemeliharaan,
pelaksanaan pemeliharaan dan kebutuhan material pemeliharaan.
Untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi unit PLTGU dan alat bantunya,
pemegang jabatan berkewajiban memberikan saran/informasi dari penyimpangan
pelaksanaan pekerjaan, untuk mendukung program–program kebijakan perusahaan.
Pemegang jabatan ini perlu meningkatkan kemampuan diri agar dapat
memberikan kontribusi yang optimal dengan cara mempelajari buku manual
operasi dan maintenance serta mempelajari sistem manajemen asset. Dalam
melaksanakan tugasnya, pemegang jabatan ini secara internal bekerja sama dengan
operator PLTGU dan Technical Services yang lain. Tantangan utama dari jabatan
ini adalah penguasaan manajemen pengendalian, perencanaan, pemeliharaan dan
Teknik pelaksanaan dan pemeliharaan preventive, corrective dan predictive untuk
semua sistem/peralatan yang dibawah tanggung jawabnya membuat inovasi inovasi
untuk peningkatan keandalan dan efisensi.
11
1.5.5. Koordinator Pemeliharaan
1.5.5.1. Tanggung Jawab
Membuat usulan pengadaan material pemeliharaan, melaksanakan
preventive, corrective dan predictive maintenance, membuat database riwayat
pemeliharaan peralatan. Membuat laporan bulanan dan tahunan pemeliharaan,
membuat grafik trend parameter–parameter pemeliharaan setiap bulan dan
mengevaluasi serta memeberikan kesimpulan bila terjadi penyimpangan peralatan
dan melaporkan kepada General Manager untuk dilakukan Tindakan perbaikan.
Membuat usulan modifikasi untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi unit dan
alat bantunya, melaksanakan tugas dinas lain yang diperintahkan oleh atasan,
bertanggung jawab terhadap sistem pengendalian tata laksana arsip data dan
administrasi, perencanaan pemeliharaan, pelaksanaan pemeliharaan dan kebutuhan
material pemeliharaan.
12
1.5.6. Koordinator Logistik
1.5.6.1. Tanggung Jawab
Melaksanakan Pengadaan material sesuai peraturan dan sistem yang ada,
membuat laporan bulanan dan tahunan ketersediaan material. Melaksanakan tertib
administrasi inventory, memastikan ketersediaan material terpenuhi untuk
keandalan unit, melaksanakan sistem informasi terpadu tanggung jawabnya, secara
periodik melakukan pengecekan material gudang dan administrasi gudang,
melaksanakan tugas dinas lain yang diperintahkan oleh atasan.
13
bertanggung jawab terhadap hardware SIT PT.Meppo-Gen unit pembangkit
Gunung Megang, mengendalikan kebutuhan material lingkungan dan SMK3,
melaksanakan sistem informasi terpadu sesuai tanggung jawabnya, melaksanakan
tugas dinas lain yang diperintahkan oleh atasan, membuat usulan modifikasi untuk
meningkatkan/penyempurnaan lingkungan dan SMK3, bertanggung jawab pada
sistem pengendalian tata laksana arsip data lingkungan dan tanggung jawabnya.
14
penyempurnaan sistem pengolahan air, lingkungan dan K3, bertanggung jawab
pada sistem tatalaksana arsip data dilingkup kerja.
15
gangguan / penyimpangan dalam operasinya. Selanjutnya semua data pengusahaan
diarsip / disimpan / ditata dengan baik. Menjelang setiap akhir bulan menyiapkan
data untuk invoice sehingga pada awal bulan lampiran invoice sudah siap dikirim.
Untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi operasi, pemegang jabatan
berkewajiban memberikan saran / informasi dari penyimpangan pelaksanaan
pemeliharaan, untuk mendukung program program kebijakan perusahaan.
Pemegang jabatan ini perlu meningkatkan kemampuan diri agar dapat
memberikan kontribusi yang optimal dengan cara mempelajari buku manual
operasi dan membuat rekomendasi/saran/usulan terhadap penyimpangan data yang
terjadi.
Dalam melaksanakan tugasnya, pemegang jabatan secara internal bekerja
sama dengan operator untuk mendapatkan data dan selanjutnya memberikan
informasi bila terjadi penyimpangan data parameter dan dengan Technical Service
untuk Connective Maintenance. Tantangan utama dati jabatan ini adalah
penguasaan/pemahaman Power Purchasind Agreement (PPA) Analisa unjuk kerja
peralatan untuk menghindari kerugian/kerusakan yang lebih besar, bila terjadi
penyimpangan dapat segera diketahui lebih awal dan dilakukan Tindakan
perbaikan, membuat inovasi–inovasi untuk peningkatan keandalan dan efisensi.
16
dan ramah lingkungan, mengembangkan dan menyusun tersedianya instruksi kerja
operasi, untuk tercapainya manajemen mutu, manajemen lingkungan, manajemen
K3 yang mengacu pada standart ISO 9001, 14000, OHSAS, dan SMK3,
memastikan tersedianya material operasi dengan cukup seperti bahan bakar, air
demin, minyak pelumas air pendingin, filter – filter, dan melaksanakan tugas dinas
lainnya yang diperintahkan oleh atasan, melaksanakan sistem informasi terpadu
sesuai tanggung jawabnya, membuat berita acara serah terima dengan rinci dan
jelas sehingga semua informasi yang berkaitan dengan operasional dapat dipahami
oleh shift berikutnya, membuat laporan gangguan bila unit mengalami gangguan.
17
1. Hari minggu dan hari besar lainnya adalah hari kerja.
2. Shift A : 07.00-14.00 WIB
3. Shift B : 07.00-14.00 WIB
4. Shift C : 07.00-14.00 WIB
5. Shift D : Libur selama 2 hari
18
BAB II
URAIAN PROSES
Gas alam adalah komponen vital untuk suplai energi dunia. Gas alam
merupakan sumber penting untuk produksi baik bahan bakar maupun amonia
(amonia merupakan komponen vital untuk produksi pupuk). Mirip dengan minyak
mentah dan batubara, gas alam adalah bahan bakar fosil yang berasal dari sisa-sisa
tanaman, hewan dan mikroorganisme, tersimpan dalam di bawah tanah selama
jutaan tahun. Namun tidak seperti bahan-bahan bakar fosil lainnya, gas alam adalah
salah satu sumber energi yang paling bersih (memiliki intensitas karbon yang
rendah), teraman dan paling berguna dari semua sumber energi.
19
Gas Alam yang disuplai oleh PT. Medco E&P Indonesia ke PLTGU
Gunung Megang berupa campuran dari beberapa gas hidrokarbon yaitu methane,
ethane, propane, butane dan lainnya. Lebih dari 70% komponen utama gas alam
adalah methane. Gas alam yang diperoleh merupakan gas kering dan digunakan
pada proses pembakaran pada gas turbin. Komponen gas alam di PLTGU Gunung
Megang dapat dilihat pada Tabel 2.1
2.1.2 Udara
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang
mengelilingi bumi. Udara tidak tampak, tidak berbau, dan tidak ada rasanya
sehingga sering dianggap tidak ada. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari
adanya angin yang menggerakan benda. Udara termasuk salah satu jenis sumber
daya alam karena memiliki banyak fungsi bagi makhluk hidup. Disekitar bumi kita
ada 5,8 miliar ton udara. Udara adalah salah satu elemen penting dalam proses
pembakaran di Gas Turbin PLTGU Gunung Megang selain bahan bakar gas dan
20
sumber panas. Udara diperoleh dari udara atmosfer dilingkungan PLTGU Gunung
Megang 110MW.
21
2.1.3 Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang di
Bumi. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer
kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Setiap molekulnya mengandung satu
oksigen dan dua atom hidrogen yang dihubungkan oleh ikatan kovalen. Air
merupakan salah satu bahan baku utama yang digunakan PLTGU Gunung Megang
untuk proses pengolahan air (Water Treatment Plant) yang akan digunakan sebagai
umpan pada HRSG (Heat Recovery Steam Generator) untuk menghasilkan uap
yang akan menggerakan turbin. Hasil perputaran turbin akan menghidupkan
generator sehingga dihasilkan listrik. Air yang digunakan di PLTGU Gunung
Megang berasal dari air sumur dan air Sungai Lematang. Air sumur digunakan
ketika ada masalah pada pompa water intake.
Parameter Standar
pH 8,8-9,3
Konduktivitas <10 µs/cm
Silika (SiO2) <0,02 ppm
Besi (Fe) <0,02 ppm
Hydrazine 0,00 5-0,01 ppm
(Sumber : PT. Lycon Asia Mandiri, 2021)
22
2.2.1 Water Treatment Plant
Proses awal pengolahan air dimulai dari, air sungai Lematang dipompakan
dengan menggunakan intake pump kemudian dilakukan proses pemurnian di
coagulant basin, terjadi penginjeksian poly aluminium chloride (PAC) yang
berfungsi untuk untuk membentuk floc-floc dalam air dan NaOH berfungsi untuk
menjaga pH agar tetap netral. Air yang sudah terbentuk floc kemudian floc
diperbesar pada floculant basin menggunakan injek bahan kimia polyacrylamide
(PAM).
Air bersih yang overflow disaring kembali di clarifier dengan menggunakan
lamella dengan kemiringan 60° untuk menahan floc-floc agar tetap mengendap
dibawah clarifier, air bersih akan overflow pada bagian atas basin dan clarifier tank,
sedangkan lumpur yang mengendap dibawah akan dibuang ke bak penampungan
lumpur menggunakan valve manual.
Air bersih disaring di grafity filter dengan media pasir silika untuk
menghilangkan zat-zat yang tidak terlarut dalam air. Kemudian, air akan ditampung
di tangki penampungan (fresh water tank). Dari fresh water tank ini air
didistribusikan menuju ke kebutuhan MCK (Mandi, Cuci, dan Kakus), cooling
tower, dan proses demin plant.
23
Tabel 2.5. Persyaratan Air Fresh Water
Water Treatment Plant PLTGU Gunung Megang
Parameter Standar
pH 6,5-8,5
Konduktivitas < 500 µs/cm
Turbidity < 5 NTU
Silika (SiO2) <150 ppm
Iron (Fe) < 3 ppm
(Sumber : PT. Lycon Asia Mandiri, 2021)
Untuk proses demin plant dimulai dari air pada fresh water tank diumpankan
dan masuk kedalam vessel MMF (Multimedia filter), yang berfungsi sebagai
penyaring kotoran yang tidak terlarut dalam air (suspended solid) untuk
menurunkan nilai turbidity. Didalam MMF terdapat tiga media filter yang
digunakan yang digunakan yaitu : grafiel, antrasit dan pasir silika.
Air dari MMF diproses pada Reverse Osmosis (RO) untuk mengurangi atau
menghilangkan zat-zat terlarut dalam air (dissolved) proses ini mengurangi beban
ion exchange pada Mixed Bed.
24
Tabel 2.7. Persyaratan Air Keluar RO
Water Treatment Plant PLTGU Gunung Megang
Parameter Standar
pH 6,5-8,5
Konduktivitas < 50 µs/cm
Turbidity < 1 NTU
(Sumber : PT. Lycon Asia Mandiri, 2021)
Air dari RO diproses kembali pada Mix Bed menghilangkan zat-zat terlarut
dalam air (dissolved) dengan menggunakan resin anion dan resin kation. Setelah
proses pemurnian dan penghilangan kandungan mineral air ditampung pada demin
water tank.
Tabel 2.8. Persyaratan Air Demin
Water Treatment Plant PLTGU Gunung Megang
Parameter Standar
pH 6,5-8,5
Konduktivitas < 0,20 µs/cm
Turbidity < 1 NTU
Silika (SiO2) <0,02 ppm
Iron (Fe) < 0,02 ppm
(Sumber : PT. Lycon Asia Mandiri, 2021)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah gabungan antara
PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTG digunakan untuk
menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja di PLTU. Dan bagian yang
digunakan untuk menghasilkan uap tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam
Generator). PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk
mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi
listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, PLTGU ini merupakan penggabungan
antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas buang
hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam
25
Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan
digunakan untuk memutar sudu (baling-baling).
26
mengubah air menjadi uap basah. Uap basah akan di tampung di HP ±279°C dan
LP drum. Di dalam drum uap yang masih memiliki massa yang lebih berat akan
kembali ke evaporator dan uap yang lebih ringan akan naik menuju Superheater.
Volume, dan Temperatur di dalam drum akan di jaga standarnya dengan proses
yang dinamakan Blow Down, dimana Uap basah akan di turunkan temperaturnya
dengan di spray dan volumenya air drum akan di jaga dengan pembuanganan air.
Superheater befungsi untuk mengubah uap basah menjadi uap kering. Uap kering
akan di turunkan temperaturnya di De Superheater dengan di spray air karena
standar temperatur yang diinginkan untuk memutar turbin ±400°C sedangkan
temperatur yang keluar dari superheater HP ±425°C dan LP ±192°C. Setelah
melalui De Superheater temperature akan diturunkan ke ±334°C, karena
temperature standar yang di inginkan belum tercapai yaitu ±400°C maka Uap
kering akan di panaskan kembali di dalam superheater yang kemudian akan di
alirkan untuk menggerakkan sudu atau baling-baling di STG (Steam Turbin
Generator) yang akan memutar generator dan menghasilkan listrik. Flue gas STG
akan di kembalikan ke kondensor untuk mengubah uap menjadi air, air akan
ditampung di hot well dan mengulangi proses di atas.
Pada proses operasi terjadi proses injeksi bahan kimia. Injeksi zat kimia di
Deaerator yaitu Hydrazine. Hydrazine merupakan suatu senyawa hydro nitrogen
yang memiliki rumus molekul N2H4 dan dapat ditemui dalam bentuk larutan.
27
Hydrazine adalah reduktor kuat dan banyak digunakan dalam bidang pengolahan
air, khususnya dalam sistem air umpan boiler (Boiler Feed Water) sebagai pengikat
oksigen (Sitompul, 2005). Pada drum terjadi injeksi fosfat dilakukan untuk
melindungi dinding drum agar tidak korosi dan menjaga pH air di dalam drum agar
tetap stabil.
Parameter Standar
pH 9-10
Konduktivitas <40 µs/cm
Silika (SiO2) <0,5 ppm
Besi (Fe) <0,02 ppm
Pospat 4-12 ppm
(Sumber : PT. Lycon Asia Mandiri, 2021)
28
2.4.2 Diagram Alir Proses PLTGU Gunung Megang
29
2.4.4 Diagram Alir Proses Injeksi Kimia
30
BAB III
UTILITAS
Unit utilitas merupakan unit penunjang bagi unit-unit yang lain dalam suatu
pabrik atau sarana penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap awal
sampai produk akhir. Kebutuhan sarana penunjang sangat diperlukan karena
kegiatan pabrik tidak mungkin berjalan tanpa adanya sarana penunjang. Adapun
sarana penunjang pada PT. Meppo Gen (PLTGU Gunung Megang 110 MW)
sebagai berikut:
31
ruangan intake. Pada ruangan intake terdapat saringan dan penampung
sampah (Trash Rack). Saringan dilengkapi dengan sistem pembersih berupa Spray
Water dan pembuang ikan. Saringan diperlukan di dalam sistem siklus terbuka
untuk mencegah sampah dan biota sungai memasuki intake dan pompa. Dari
bangunan intake, air akan dipompa ke penampungan bawah tanah yaitu bunker.
Didalam bunker air akan diinjeksikan oleh Coagulant, floculant dan bioxide. Ketiga
materi penjernihan air ini diinjeksikan menggunakan pompa dosing khusus bahan
kimia. Peingenjeksian bahan-bahan kimia ini berfungsi untuk menghilangkan
partikulat pengotor atau koloid yang terkandung di dalam air dan menjaga pH air
sehingga tidak berada pada kondisi asam. Senyawa coagulant merupakan senyawa
yang mempunyai kemampuan mendestabilisasi koloid yang terkandung didalam
suatu zat dengan cara menetralkan muatan listrik pada permukaan koloid sehingga
koloid dapat bergabung satu sama lain membentuk floc dengan ukuran yang lebih
besar agar lebih mudah mengendap. Sedangkan senyawa floculant merupakan
senyawa organik yang digunakan untuk meningkatkan proses flokulasi atau proses
terbentuknya floc–floc koloid. Bioxide memiliki fungsi untuk menghilangkan
mikroba-mikroba yang hidup di dalam air.
Setelah melalui proses koagulasi dan flokulasi, floc-floc yang terbentuk dari
air tersebut akan diendapkan di clarifier (lamela). Pada clarifier air akan dialirkan
secara tersaring untuk mengendapkan pengotornya. Pengotor air berupa lumpur
yang telah terpisahkan dari air akan ditampung di bak slurry sedangkan air akan
ditampung di bak gravity filter. Air yang telah melalui serangkaian penjernihan dan
pembersihan selanjutnya akan di transfer menuju Water Treatment Plant Gunung
Megang menggunakan pompa berjenis sentrifugal, namun sebelumnya air tersebut
diinjeksikan dengan antikorosi yang berfungsi untuk meminimalisir terjadinya
korosi pada pipa transfer yang diakibatkan oleh air. Fresh water sebagai hasil akhir
dari proses di Pre Treatment Plant selanjutnya akan didemineralisasi pada Water
Treatment Plant.
Diagram alir Pre Treatment Plant pada PT. Meppo Gen (PLTGU Gunung
Megang 110 MW) dapat dilihat pada Gambar 5.
32
Gambar 3.1. Flowchart WTP
33
anion. Didalam resin anion, terjadi pertukaran ion antara ion-ion positif (Na+, K+,
Ca+, Mg+, Fe3+) dengan ion hidroksil (OH-). Ion negatif pada resin anion akan
menangkap ion positif dari senyawa asam. Air dialirkan menuju resin campuran
kation dan anion. Fungsi dari resin campuran adalah untuk mempertukarkan sisa-
sisa kation dan anion yang masih terdapat di dalam air keluaran kolom resin kation
dan resin anion dengan ion H+ dan OH- sehingga produk akhir adalah air murni
yang bebas mineral. Ketika resin mengalami kejenuhan maka akan dilakukan
proses regenerasi. Air akan meninggalkan unit Mixed Bed yang telah menjadi air
demineral ditampung pada demin water tank. Air demin dimanfaatkan sebagai
bahan baku pembuatan steam dan juga sebagai make up water. Demin water tank
berada tepat disebelah condensate tank, kedua tangki air ini bekerja selayaknya
bejana sehingga air yang tertampung di demin tank akan langsung mengalir menuju
condensate tank. Condensate tank ini berfungsi sebagai backup water untuk
kondenser jika terjadi kekurangan air umpan untuk pengisian HRSG selama
pengoperasian berlangsung.
Water treatment plant tidak hanya mengendalikan proses demineralisasi air
tetapi juga melakukan seluruh proses penginjeksian bahan-bahan kimia pada air
umpan HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Air yang telah terbebas dari
mineral tidak sepenuhnya memenuhi semua kualifikasi air baku HRSG. Untuk itu
air yang akan dialirkan menuju HRSG akan diinjeksikan terlebih dahulu dengan
Amonia untuk menstabilkan pH-nya. Penginjeksian bahan kimia lainnya juga
dilakukan pada deaerator dan HP drum. Pada deaerator bahan kimia yang
diinjeksikan adalah hydrazine (N2H4) yang berfungsi untuk menghilangkan kadar
oksigen dari air. Proses penginjeksian ini dilakukan karena air umpan selama proses
operasi berlangsung merupakan hasil kondensasi uap pada kondenser. Selanjutnya
penginjeksian fosfat dilakukan di HP drum, hal ini dilakukan untuk menstabilkan
pH uap saturated hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerusakan pada sudu-sudu
turbin yang disebabkan oleh bahan penggeraknya. (Water Treatment Plant Gunung
Megang, 2021)
Diagram alir water treatment plant pada PT. Meppo Gen (PLTGU 110
MW) dapat dilihat pada Gambar 11.
34
Gambar 3.2. Flowchart Water Treatment Plant
3.2 Regenerasi
Proses regenarasi merupakan proses pengaktifan kembali gugus fungsional
resin penukar ion yang berfungsi untuk mengambil atau mengikat ion-ion pengotor
yang berada dalam air baku. Regenerasi dilakukan dengan cara mengalirkan bahan
kimia ke dalam resin penukar ion. Proses regenerasi berfungsi untuk menukarkan
ion pengotor air yang terikat pada resin dengan ion pada regeneran. Regeneran
adalah bahan kimia yang digunakan untuk meregenerasi resin penukar ion. Bahan
kimia yang dipakai adalah larutan perekat yang berarti mengandung banyak ion H+
atau OH- yang dapat dipertukarkan. Bahan kimia yang dapat digunakan untuk
menukarkan ion H+ dengan kation pengotor adalah HCL dan bahan kimia yang
digunakan untuk menukarkan ion OH- dengan anion pengotor adalah NaOH.
Regenerasi mixed bed berfungsi untuk memulihkan kembali kekuatan suatu resin
untuk menyerap segala bentuk atom yang bersifat penghantar listrik (ion positif dan
ion negative), sehingga resin yang sudah di regenerasi dapat menyaring air dengan
kadar garam pada air 0 – 30 ms/cm2 akan menjadi 0 – 0.2 ms/cm2.
Pertukaran ion ini dilakukan dengan cara menukarkan ion yang bermuatan
sama. Dimana kation pengotor terikat pada resin akan dipertukarkan dengan kation
35
pada regeneran sedangkan anion pengotor pada anion pengotor pada resin akan
dipertukarkan dengan anion pada regeneran. Pada saat regenerasi resin, reaksi akan
bergeser ke kiri. Mekanisme reaksi regenerasi yang terjadi di kolom resin penukar
kation dan kolom resin penukar anion berlangsung menurut reaksi sebagai berikut
:
R – H+ R – K+ + H+……………………………………(1)
R – OH- R – A- + OH-…………………………………….(2)
Pada sistem pengolahan air bebas mineral di PT. Meppo Gen (PLTGU 110
MW), regenarasi anion dan kation menggunakan cairan asam dan basa kuat yaitu
NaOH dan H2SO4. Regenerasi dilakukan apabila pada jalur yang dioperasikan
konduktivitas air keluaran kolom resin penukar anion ≥ 5µ S / cm, karena hal ini
mengindikasikan bahwa resin sudah tidak mampu menukar anion dan kation lagi.
Regenerasi mixed bed berfungsi untuk memulihkan kembali kekuatan suatu resin
untuk menyerap segala bentuk atom yang bersifat penghantar listrik (ion positif dan
negative), sehingga resin yang sudah di regenerasi dapat menyaring air dengan
kadar garam pada air 0 – 30 ms/cm2 akan menjadi 0 – 0.2 ms/cm2.
36
4. Acid inlet and caustic inlet
5. Acid and caustic rinse displacement
6. Cation flushing
7. Anion flushing
8. Operation flushing
37
air di sekitar lingkungan pembangkit dan perkantoran PLTGU Gunung Megang 110
MW.
Tahap pertama dari proses pengolahan air di Pre Treatment Plant adalah
penghisapan air oleh pompa sentrifugal yang selanjutnya air akan dialirkan ke
ruangan intake. Pada ruangan intake terdapat saringan dan penampung sampah
(Trash Rack). Saringan dilengkapi dengan sistem pembersih berupa Spray Water
dan pembuang ikan. Saringan diperlukan di dalam sistem siklus terbuka untuk
mencegah sampah dan biota sungai memasuki intake dan pompa. Dari bangunan
intake, air akan dipompa ke penampungan bawah tanah yaitu bunker. Didalam
bunker air akan diinjeksikan oleh Coagulant, floculant dan bioxide. Ketiga materi
penjernihan air ini diinjeksikan menggunakan pompa dosing khusus bahan kimia.
Peingenjeksian bahan-bahan kimia ini berfungsi untuk menghilangkan partikulat
pengotor atau koloid yang terkandung di dalam air dan menjaga pH air sehingga
tidak berada pada kondisi asam. Senyawa coagulant merupakan senyawa yang
mempunyai kemampuan mendestabilisasi koloid yang terkandung didalam suatu
zat dengan cara menetralkan muatan listrik pada permukaan koloid sehingga koloid
dapat bergabung satu sama lain membentuk floc dengan ukuran yang lebih besar
agar lebih mudah mengendap. Sedangkan senyawa floculant merupakan senyawa
organik yang digunakan untuk meningkatkan proses flokulasi atau proses
terbentuknya floc–floc koloid. Bioxide memiliki fungsi untuk menghilangkan
mikroba-mikroba yang hidup di dalam air.
Setelah melalui proses koagulasi dan flokulasi, floc-floc yang terbentuk dari
air tersebut akan diendapkan di clarifier (lamela). Pada clarifier air akan dialirkan
secara tersaring untuk mengendapkan pengotornya. Pengotor air berupa lumpur
yang telah terpisahkan dari air akan ditampung di bak slurry sedangkan air akan
ditampung di bak gravity filter. Air yang telah melalui serangkaian penjernihan dan
pembersihan selanjutnya akan di transfer menuju Water Treatment Plant Gunung
Megang menggunakan pompa berjenis sentrifugal, namun sebelumnya air tersebut
diinjeksikan dengan antikorosi yang berfungsi untuk meminimalisir terjadinya
korosi pada pipa transfer yang diakibatkan oleh air. Fresh water sebagai hasil akhir
dari proses di Pre Treatment Plant selanjutnya akan didemineralisasi pada Water
Treatment Plant.
38
Diagram alir Pre Treatment Plant pada PT. Meppo Gen (PLTGU Gunung
Megang 110 MW) dapat dilihat pada Gambar 10.
39
Tabel 3.2. Konsentrasi Injeksi HCL Regenerasi Menggunakan Hydrometer
3.3 Listrik
Listrik merupakan sarana penunjang operasi pada PT. Meppo Gen (PLTGU
Gunung Megang 110 MW). Listrik yang digunakan berasal dari hasil produksi
sendiri. Listrik digunakan sebagai energi utama dalam mengerakkan alat – alat yang
beroperasi pada unit peralatan proses seperti pompa, turbin, generator dan lainnya.
Dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk menghasilkan listrik sendiri,
PLTGU Gunung Megang akan memakai suplai lisrtik dari aliran distribusi PLN
yang berada di unit induk pembangkitan sumatera bagian selatan.
40
Dalam penggunaan bahan bakar gas, untuk mencegah agar kondensat dan
kotoran lain tidak terbawa masuk ke dalam unit Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan
Uap, maka terlebih dahulu bahan bakar gas dialirkan melalui fuel gas separator dan
filter. Disini kondensat dan kotoran dipisahkan dari gas dan ditampung didalam
condensate tank atau langsung dibuang melalui cold stack atau burning pit.
Selanjutnya bahan bakar yang sudah bersih dialirkan ke instalasi gas Pembangkit
Listrik Tenaga Gas dan Uap untuk digunakan dalam poses pemanasan.
3.5 Udara
Udara pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap digunakan untuk
proses pembakaran. Udara proses di suplai dari kompresor yang mengambil udara
dari atmosfer dan kemudian disaring dengan filter udara untuk menghilangkan debu
atau kotoran lainnya. Kompresor dan tangki udara sebagai penyedia udara tekan
untuk keperluan udara pabrik. Udara hasil kompresor didinginkan oleh Air Cooler
kemudian dialirkan ke Air Separator agar udara tidak mengandung air dan
memisahakan partikel – partikel lain yang terbawa masuk ke udara. Selanjutnya
udara ditampung di Air Receiver. Pada panel air receiver, aliran udara dikendalikan
dengan level tekanan. Apabila level tekanan telah terpenuhi, udara dialirkan ke
Instrument Air Dryer yang kemudian didistribusikan ke berbagai kebutuhan seperti
kontrol katup dan lain – lain.
41
Gambar 3.3. Diagram HRSG (Heat Recovery Steam Generator) Dengan
Aliran Gas Mendatar
(Sumber: PLTGU Gunung Megang, 2021)
Ditinjau dari sumber panasnya, HRSG dibagi menjadi dua, yaitu unfired
dan fired (auxiliary burner atau supplementary burner). HRSG unfired adalah
HRSG yang seluruh sumber panasnya diperoleh dari gas buang (exhaust gas) turbin
gas. Sedangkan HRSG supplementary burner adalah HRSG yang dilengkapi
dengan peralatan pembakaran bahan bakar (burner) sehingga sumber panas nya
diperoleh dari gas buang turbin gas dan atau dari pembakaran bahan bakar. Tetapi
pada umumnya HRSG yang terpasang tidak dilengkapi dengan burner karena
penerapan HRSG pada PLTGU tujuan utamanya adalah untuk memanfaatkan panas
gas buang dari PLTG yang masih tingi temperaturnya untuk menghasilkan uap
yang akan memutar turbin uap. Dengan cara ini diperoleh peningkatan efisiensi
termal yang besar. HRSG juga disebut Waste Heat Recovery Boiler (WHRB).
42
ini selanjunya masuk kembali ke dalam drum. Didalam drum, uap dipisahkan dari
air menggunakan separator.
Uap yang terkumpul kemudian diarahkan untuk memutar turbin uap,
sedangkan airnya dikembalikan kedalam drum untuk disirkulasi lagi kedalam pipa-
pia pemanas bersamaan dengan air pengisi yang baru. Demikian proses ini terjadi
berulang – ulang selama HRSG beroperasi. Agar dapat memproduksi uap yang
banyak dalam waktu yang relatif cepat, maka perpindahan panasnya dilakukan
dengan aliran berlawanan atau cross flow, dan sirkulasi airnya harus cepat. Pada
prinsip HRSG dan boiler adalah sama, yaitu suatu peralatan pemindah panas yang
digunakan untuk mengubah air menjadi uap dengan bantuan panas. Perbedaan
utamanya terletak pada sumber panas yang digunakan dan susunan pipa
pemanasnya.
Sumber panas untuk membangkitkan uap pada HRSG berasal dari energi
panas yang terkandung didalam gas buang PLTG. Sedangkan pada boiler (ketel),
sumber panas untuk membangkitkan uap berasal dari pembakaran bahan bakar
didalam ruang bakar (furnace) boiler. Pada boiler pipa – pipa pemanas disusun
menjadi dinding ruang bakar, sedangkan pada HRSG pipa – pipa pemanas disusun
tegak lurus terhadap aliran gas buang.
Dengan kondisi demikian, maka HRSG (Heat Recovery Steam Generator) :
43
lumpur akan tertekan itu akan jatuh dari frame, lumpur akan mengental, karena
kehilangan air dan tersisa di bagian dalam. Penambahan tekanan berkisaran antara
1 – 10 kgf/cm2, tetapi karena resistan tekanan yang masuk bertambah besar, makan
akan terbentuk cukup adonan di bagian dalam. Apabila sudah terjadi kondisi seperti
ini maka pengisian lumpur dihentikan. Kelebihan dari sistem ini adalah sederhana
dalam kontraksi dan biaya operasional yang relatif lebih rendah. Kelemahannya
adalah hanya dapat digunakan untuk penanganan lumpur yang sedikit. Sehingga
limbah lumpur tersebut menjadi padatan tanah kering yang aman apabila dibuang
di lingkungan. Sedangkan limbah hasil dari WTP dilakukan secara manual dengan
penyedotan yang disalurkan ke tempat penampungan.
Selain itu terdapat limbah cair yang berupa campuran air dan oli yang
disebakna oleh adanya proses cleaning/ maintenance serta emisi gas dari (Exhaust
Gas) dari proses. Limbah cair dialirkan ke tempat penampungan limbah dan
dilakukan pemisahan menggunakan filter karbon sedangkan limbah gas di lakukan
sprint water untuk mengurangi emisi gas buang untuk mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan yang sesuai dengan ketentuan Badan Lingkungan Hidup
(LBH).
44
3.8.2 Fire Water Pond
Water pond/kolam dibangun dengan kapasitas air yang cukup untuk
mengatasi bahaya kebakaran, dimensi kolam 30 m x 25 m dan mempunyai
kedalaman 2 meter.
45
BAB IV
4.1.1 Turbin
a. Turbin Gas
- Merk : General Electric
- Tipe : LM 6000 PC NDWG
- No. Seri : 191-537 (Unit 1) dan 191-572
(Unit 2)
- Tekanan : 29.0 Bar
- Kecepatan Putaran : 3.600 Rpm
- Daya Mampu (Kw) : 40.000
- Exhause Flow : 283 lb/sec
- Exhause Temprature : 432 0C
- Made In/Years : USA/2004 (Unit 1) dan USA/2006
(Unit 2)
b. Turbin Uap
- Merk : Seimen
- Tipe : SST-400
- Tekanan Steam : 63,1 Bar
- Tempratur Steam : 397,8 0C
- Kapasitas (Kw) : 30.000
- Kecepatan Putaran : 4537 Rpm
- Exhause pressure : 0,95 s/d 0,85 Bar
- Exhause Temprature : 39 0C
- Steam Flow : 132,3 Ton/hr
46
- Heat Reat : 8,988 kj/kWh
4.1.3 Kondensor
- Steam Flow : 142,56 Ton/hr
- Tekanan steam : 0,096 bar
- Temperatur : 450C
- Entalphy : 2234 kj/kg
4.1.4 Generator
a. Generator Turbin Gas
- Merk : MEIDEN
- Tipe : FRAME : 800 LL EK-AF T
- Tahun pembuatan : 2005
- Power : 50 MW
- Output : 63000 KVA
- Buatan : Japan
- No. Seri : 1 N 7849 R1 (Unit 1) dan 1 N 7848
R1 (Unit 2)
47
b. Generator Turbin Uap
- Merk : SIEMEN
- Tipe : SST-400
- Kapasitas :1×35 MW
- Power : 35 MW
- Output : 43000 KVA
- No. Seri : 191-537 (Unit 1) dan 191-572 (Unit
2)
- Buatan : Jerman
48
- Mode Operasi : Auto
- Temperatur : 400C
- Material : Mild Steel SS400
- Media Filter : Antrasit, Pasir silica, Gravel
- Quantity Media Filter : 900 liter
- Valve tipe : Butterfly Valve
- Body : Cast Iron
49
BAB V
TUGAS KHUSUS
Tabel 5.1 Data Aktual Komposisi Gas Masuk Combustor Tanggal 20 s/d 21
September 2021
Komponen Komposisi (% mol)
Hexsane (C6+) 0, 0271
Propane (C3) 0,0901
i-Butane (iC4) 0,0387
n-Butane (nC4) 0,0256
i-Pentane (iC5) 0,0183
n-Pentane (nC5) 0,0090
Nitrogen (N2) 0,0188
Methane (C1) 96,7654
Carbon Dioxide (CO2) 2,5338
Ethane (C2) 0,4732
Total 100
(Sumber : Arsip Flow PT. Medco E&P, PLTGU Gunung Megang 2021)
50
Tabel 5.2 Data Aktual Komposisi Gas Masuk Combustor Tanggal 22 s/d 24
September 2021
Komponen Komposisi (% mol)
Hexsane (C6+) 0,0261
Propane (C3) 0,0899
i-Butane (iC4) 0,0387
n-Butane (nC4) 0,0257
i-Pentane (iC5) 0,0177
n-Pentane (nC5) 0,0083
Nitrogen (N2) 0,0191
Methane (C1) 96,7514
Carbon Dioxide (CO2) 2,5537
Ethane (C2) 0,4694
Total 100
(Sumber : Arsip Flow PT. Medco E&P, PLTGU Gunung Megang 2021)
Tabel 5.3 Data Aktual Kondisi Gas masuk Combustor Tanggal 20 s/d 24
September 2021
51
Tabel 5.4 Data Aktual Kondisi Udara Masuk LPC (Low Pressure Compressor)
Tanggal 20 s/d 24 September 2021
Tanggal P (PSIA) T (°F) RH (°F)
20 Sept 2021 14,09 93 61
21 Sept 2021 14,08 93 56
22 Sept 2021 14,07 91 64
23 Sept 2021 14,08 90 63
24 Sept 2021 14,07 91 65
(Sumber : Logsheet PT. DEI Unit PLTGU Gunung Megang, 2021)
Tabel 5.5 Data Aktual Kondisi Udara Masuk HPC (High Pressure Compressor)
Tanggal 20 s/d 24 September 2021
Tanggal P (PSIA) T (°F)
20 Sept 2021 28,6 215
21 Sept 2021 28,6 216
22 Sept 2021 28,7 213
23 Sept 2021 28,9 213
24 Sept 2021 28,7 214
(Sumber : Logsheet PT. DEI Unit PLTGU Gunung Megang, 2021)
Tabel 5.6 Data Aktual Kondisi Udara Keluar HPC (High Pressure Compressor)
Tanggal 20 s/d 24 September 2021
Tanggal P (PSIA) T (°F)
20 Sept 2021 341,3 950
21 Sept 2021 339,8 951
22 Sept 2021 341,6 953
23 Sept 2021 344,2 952
24 Sept 2021 340,1 953
(Sumber : Logsheet PT. DEI Unit PLTGU Gunung Megang, 2021)
52
Tabel 5.7 Data Aktual Kondisi Steam Masuk HPT (High Pressure Turbin)
Tanggal 20 s/d 24 September 2021
Tanggal P (PSIA) T (°F)
20 Sept 2021 84,1 1600
21 Sept 2021 84 1600
22 Sept 2021 84,5 1600
23 Sept 2021 85 1600
24 Sept 2021 83,9 1601
(Sumber : Logsheet PT. DEI Unit PLTGU Gunung Megang, 2021)
Tabel 5.8 Data Aktual Kondisi Steam Keluar LPT (Low Pressure Turbin) Tanggal
20 s/d 24 September 2021
Tanggal P (WC) T (°C)
20 Sept 2021 9,8 465
21 Sept 2021 9,6 461
22 Sept 2021 9,7 463
23 Sept 2021 9,6 460
24 Sept 2021 9,7 463
(Sumber : Logsheet PT. DEI Unit PLTGU Gunung Megang, 2021)
53
5.1.2 Data Desain
Data Desain GTG Unit 1 PLTGU Gunung Megang, Muara Enim
Tabel 5.9 Data Desain Komposisi Gas Masuk Combustor
Komponen Komposisi (% mol)
Hexsane (C6+) 0.0306
Propane (C3) 0.0836
i-Butane (iC4) 0.0359
n-Butane (nC4) 0.0262
i-Pentane (iC5) 0.0171
n-Pentane (nC5) 0.0071
Nitrogen (N2) 0.0157
Methane (C1) 90.0276
Carbon Dioxide (CO2) 9.2053
Ethane (C2) 0.5508
Total 100
(Sumber : Arsip Flow PT. Medco E&P, PLTGU Gunung Megang 2021)
P (PSIG) T (°F)
574,6683 81,86
(Sumber : Perpustakaan PLTGU Gunung Megang, Muara Enim, 2021)
Compressor)
P (PSIA) T (°F)
14,69 +59
(Sumber : Perpustakaan PLTGU Gunung Megang, Muara Enim, 2021)
54
Tabel 5.12 Data Desain Kondisi Udara Masuk HPC (High
Pressure Compressor)
P (PSIA) T (°F)
31 230
(Sumber : Perpustakaan PLTGU Gunung Megang, Muara Enim, 2021)
P (PSIA) T (°F)
370-420 990-1008
(Sumber : Perpustakaan PLTGU Gunung Megang, Muara Enim, 2021)
Tabel 5.14 Data Desain Kondisi Udara Masuk HPT (High Pressure
Turbin) dan Keluar LPT (Low Pressure Turbin)
55
5.1.3 Diagram Pengamatan Proses
Gambar 5.1 Diagram Alir Pengamatan Siklus Brayton Pada Unit 1 PLTGU
Gunung Megang, Muara Enim
56
5.1.4 Langkah Perhitungan Efisiensi Termal Siklus Brayton
Adapun tahapan-tahapan dalam menghitung efisiensi termal siklus Brayton
adalah sebagai berikut:
1. Massa GTG
Untuk mencari input massa GTG
Gas Feed........................................................................(Hougen,dkk.,1961)
2. Kebutuhan Udara Pembakaran
CH4 + 2O2 → CO2 + 2 H2O
C2H6 + 7/2O2 → 2CO2 + 3 H2O
C3H8 + 5 O2 → 3CO2 + 4 H2O
I-C4H10 + 13/2O2 → 4CO2 + 5 H2O
N-C4H10 + 13/2O2 → 2CO2 + 5 H2O
I-C5H12 + 8O2 → 5CO2 + 6 H2O
N-C5H12 + 8O2 → 5CO2 + 6 H2O
C6H14 + 19/2O2 → 6CO2 + 7 H2O
5.1.4 Neraca Panas
1. Kapasitas panas mempunyai persamaan:
T2
∫ A+BT+CT2 +DT3 +dT
Cpm = T1 ................................................(Hougen,dkk.,1961)
T2-T1
2. Panas sensibel komponen:
Q = n x Cp x ∆T........................................... (Hougen,dkk.,1961)
3. Panas sensibel pembakaran standar:
∆H298K = ∆Hoc x n.................................................(Hougen,dkk.,1961)
4. Kerja kompresor
Wk = Q(keluar kompresor) – Q(masuk kompresor)...........(Moran dan
Shapiro,2004)
5. Kerja turbin
Wt = Q(masuk turbin) – Q(keluar turbin).......... (Moran dan Shapiro,2004)
6. Kerja bersih siklus
Wnet = Wt – Wk ...................................... (Moran dan Shapiro,2004)
7. Specific Fuel Consumed (SFC)
SFC untuk mengetahui konsumsi bahan bakar yang digunakan
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑦 𝑓𝑙𝑜𝑤𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑓𝑢𝑒𝑙 𝑔𝑎𝑠
SFC = .......................... (Moran dan Shapiro,2004)
massa produk 𝑓𝑢𝑒𝑙 𝑔𝑎𝑠
57
kompresor
Wk
BWR = Wt x 100 % ......................................... (Moran dan Shapiro,2004)
Dimana :
Q = Kalor / Panas Sensibel (kkal)
Cp = Heat Capacity (kkal/kmol.K)
∆T = Selisih Temperatur (K)
9. Efisiensi dapat dirumuskan :
Wnet
= x 100 %................ (Moran dan Shapiro,2004)
Qruang bakar
Dimana :
Wnet = Selisih antara kerja turbin dengan kerja kompresor (kkal)
Qruang bakar = Selisih antara kalor masuk turbin dengan kalor masuk
ruang bakar (kkal)
58
5.2 Neraca Massa dan Neraca Energi
5.2.1 Neraca Massa
a. Neraca Massa Combustor secara Desain
Hasil perhitungan neraca massa secara desain pada GTG Unit 1 PLTGU
Gunung Megang, Muara Enim dapat dilihat pada Tabel 5.19.
59
b. Neraca Massa Combustor secara Aktual
Hasil perhitungan neraca massa combustor aktual Tanggal 20 September s/d
24 September 2021 dapat dilihat pada Tabel 5.20, 5.21, 5.22, 5.23, 5.24.
Tabel 5.16 Neraca Massa pada Combustor Tanggal 20 September 2021 Pukul
10.00 WIB
Input Output
Komponen
Mol (kmol) Massa (kg) Mol (kmol) Massa (kg)
C6H14 5,496157273 472,6695255 0 0
C3H8 18,27320186 804,0208816 0 0
i-C4H10 7,848755958 455,2278456 0 0
n-C4H10 5,191941926 301,1326317 0 0
i-C5H12 3,711427236 267,222761 0 0
n-C5H12 1,825292083 131,42103 0 0
C2H6 95,96980153 2879,094046 0 0
CH4 19625,01317 314000,2108 0 0
CO2 513,8805645 22610,74484 20498,47628 901932,9562
N2 3,812832352 5038228,547 179936,7338 5038228,547
H20 0 0 39747,92546 715462,6583
O2 39858,55844 1530568,644 7971,711689 255094,774
Total 6910718,935 6910718,935
60
Tabel 5.17 Neraca Massa pada Combustor Tanggal 21 September 2021 Pukul
10.00 WIB
Input Output
Komponen
Mol (kmol) Massa (kg) Mol (kmol) Massa (kg)
C6H14 5,596323053 481,2837825 0 0
C3H8 18,60622535 818,6739155 0 0
i-C4H10 7,991797127 463,5242334 0 0
n-C4H10 5,286563474 306,6206815 0 0
i-C5H12 3,779066858 272,0928138 0 0
n-C5H12 1,858557471 133,8161379 0 0
C2H6 97,71882172 2931,564652 0 0
CH4 19982,67302 319722,7683 0 0
CO2 523,2458801 23022,81872 20872,05472 918370,4076
N2 3,882320051 5130048,716 183216,0256 5130048,716
H20 0 0 40472,31921 728501,7458
O2 40584,96844 1558462,788 8116,993688 259743,798
Total 7036664,667 7036664,667
Tabel 5.18 Neraca Massa pada Combustor Tanggal 22 September 2021 Pukul
10.00 WIB
Input Output
Komponen
Mol (kmol) Massa (kg) Mol (kmol) Massa (kg)
C6H14 5,421898665 466,2832852 0 0
C3H8 18,67542873 821,7188643 0 0
i-C4H10 8,039366986 466,2832852 0 0
n-C4H10 5,338804432 309,6506571 0 0
i-C5H12 3,676919784 264,7382245 0 0
n-C5H12 1,724205323 124,1427832 0 0
C2H6 97,51108174 2925,332452 0 0
CH4 20098,70829 321579,3327 0 0
CO2 530,4943533 23341,75154 20993,3008 923705,2352
N2 3,967749598 5158970,067 184248,9309 5158970,067
H20 0 0 40701,90245 732634,2441
O2 40813,75767 1567248,295 8162,751534 261208,0491
Total 7076517,595 7076517,595
61
Tabel 5.19 Neraca Massa pada Combustor Tanggal 23 September 2021 Pukul
10.00 WIB
Input Output
Komponen
Mol (kmol) Massa (kg) Mol (kmol) Massa (kg)
C6H14 5,385237842 463,1304544 0 0
C3H8 18,54915257 816,162713 0 0
i-C4H10 7,985007835 463,1304544 0 0
n-C4H10 5,302705462 307,5569168 0 0
i-C5H12 3,652057847 262,948165 0 0
n-C5H12 1,7125469 123,3033768 0 0
C2H6 96,85174878 2905,552463 0 0
CH4 19962,80845 319404,9352 0 0
CO2 526,9073516 23183,92347 20851,35206 917459,4907
N2 3,94092118 5124087,068 183003,1096 5124087,068
H20 0 0 40426,69162 727680,4491
O2 40537,79052 1556651,156 8107,558104 259441,8593
Total 7028668,867 7028668,867
Tabel 5.20 Neraca Massa pada Combustor Tanggal 24 September 2021 Pukul
10.00 WIB
Input Output
Komponen
Mol (kmol) Massa (kg) Mol (kmol) Massa (kg)
C6H14 5,198932969 447,1082353 0 0
C3H8 17,90743578 787,9271744 0 0
i-C4H10 7,708762678 447,1082353 0 0
n-C4H10 5,119255835 296,9168385 0 0
i-C5H12 3,525713163 253,8513477 0 0
n-C5H12 1,653300523 119,0376376 0 0
C2H6 93,50111631 2805,033489 0 0
CH4 19272,18557 308354,9691 0 0
CO2 508,6787403 22381,86458 20129,98959 885719,5418
N2 3,804583131 4946816,83 176696,2251 4947494,302
H20 0 0 39028,11093 702505,9967
O2 39135,36631 1502798,066 7827,073262 250466,3444
Total 6785508,713 6786186,185
62
5.2.2 Neraca Energi
Hasil perhitungan neraca energi secara aktual dan desain pada Gas Turbine
unit 1 PLTGU Gunung Megang, Muara Enim dapat dilihat pada Tabel 5.26, 5.27,
5.28, 5.29, 5.30, 5.31, 5.32, 5.33, 5.34, 5.35, 5.36, 5.36, 5.37, 5.38, 5.39, 5.40, dan
5.41.
Tabel 5.21 Neraca Energi pada Kompresor GTG Unit 1 Tanggal 20 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
Q1 5091858,7578
Wk 140707194,6362
Q2 145799053,3940
Total 145799053,3940 145799053,3940
Tabel 5.22 Neraca Energi pada Combustor GTG Unit 1 Tanggal 20 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
AH reaksi 4240738779,3968
Energy Flowrate Gas 115351329,3178
Q3 fuel 1608516,6868
Q2 udara 145799053,3940
Q4 1896856364,1526
Heat loss 2606641314,6428
Total 4503497678,7954 4503497678,7954
Tabel 5.23 Neraca Energi pada Gas Turbine GTG Unit 1 Tanggal 20 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
Q4 1896856364,1526
Wt 986556681,8938
Q5 910299682,2588
Total 1896856364,1526 1896856364,1526
63
Tabel 5.24 Neraca Energi pada Kompresor GTG Unit 1 Tanggal 21 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
Q1 5184151,682
Wk 143453822,5
Q2 148637974,2
Total 148637974,2 148637974,2
Tabel 5.25 Neraca Energi pada Combustor GTG Unit 1 Tanggal 21 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
AH reaksi 4240738779
Energy Flowrate Gas 114724872,7
Q3 fuel 1637831,41
Q2 udara 148637974,2
Q4 1931033157
Heat loss 2574706300
Total 4505739458 4505739458
Tabel 5.26 Neraca Energi pada Gas Turbine GTG Unit 1 Tanggal 21 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
Q4 1931033157
Wt 1012338809
Q5 918694348,3
Total 1931033157 1931033157
Tabel 5.27 Neraca Energi pada Kompresor GTG Unit 1 Tanggal 22 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
Q1 4561154,323
Wk 145257162,3
Q2 149818316,6
Total 149818316,6 149818316,6
64
Tabel 5.28 Neraca Energi pada Combustor GTG Unit 1 Tanggal 22 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
AH reaksi 4240738779
Energy Flowrate Gas 114824628,5
Q3 fuel 1057065,406
Q2 udara 149818316,6
Q4 1942120780
Heat loss 2564318010
Total 4506438790 4506438790
Tabel 5.29 Neraca Energi pada Gas Turbine GTG Unit 1 Tanggal 22 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
Q4 1942120780
Wt 1014135246
Q5 927985534,2
Total 1942120780 1942120780
Tabel 5.30 Neraca Energi pada Kompresor GTG Unit 1 Tanggal 23 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
Q1 4207249,84
Wk 144404790,4
Q2 148612040,2
Total 148612040,2 148612040,2
Tabel 5.31 Neraca Energi pada Combustor GTG Unit 1 Tanggal 23 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
AH reaksi 4240738779
Energy Flowrate Gas 115623672,3
Q3 fuel 1049917,93
Q2 udara 148612040,2
Q4 1928692151
Heat loss 2577332259
Total 4506024410 4506024410
65
Tabel 5.32 Neraca Energi pada Gas Turbine GTG Unit 1 Tanggal 23 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
Q4 1928692151
Wt 1013122991
Q5 915569159,6
Total 1928692151 1928692151
Tabel 5.33 Neraca Energi pada Kompresor GTG Unit 1 Tanggal 24 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
Q1 4373585,169
Wk 139283726,4
Q2 143657311,5
Total 143657311,5 143657311,5
Tabel 5.34 Neraca Energi pada Combustor GTG Unit 1 Tanggal 24 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
AH reaksi 4240738779
Energy Flowrate Gas 113048930,8
Q3 fuel 570031,6375
Q2 udara 143657311,5
Q4 1863553655
Heat loss 2634461398
Total 4498015053 4498015053
Tabel 5.35 Neraca Energi pada Gas Turbine GTG Unit 1 Tanggal 24 September
2021 Pukul 10.00 WIB
Panas Input(kkal) Output(kkal)
Q4 1863553655
Wt 973625641,8
Q5 889928013,3
Total 1863553655 1863553655
66
Tabel 5.36 Hasil Perhitungan Efisiensi Termal
Tanggal Efisiensi Termal (%)
Desain 57,9
67
5.3 Evaluasi Sistem Kinerja yang ditinjau
Gas Turbine Generator (GTG) merupakan sumber utama pembangkit listrik.
GTG merupakan pembangkit listrik bertenaga gas alam yang terdapat di unit
PLTGU. Dalam pengoperasiannya gas alam yang masuk pada bagian Ruang
Pembakaran (Combustion Chamber) akan mengalami proses pembakaran dengan
menggunakan bahan bakar berupa gas alam yang di bakar sehingga menyebabkan
peningkatan nilai tekanan yang tinggi untuk nantinya dapat menggerakkan turbin
yang karena adanya induksi magnetiknya akan menghasilkan listrik.
Pada sistem GTG ini menggunakan prinsip siklus brayton dimana didalam
GTG terjadi proses perubahan energi, yaitu dari energi panas menjadi energi
mekanik, dan dari energi mekanik diubah menjadi energi listrik. Namun, tidak
semua panas yang dihasilkan digunakan sebagai energi listrik, ada pula sebagian
energi panas yang dialirkan ke HRSG sebagai pemanas steam .Oleh sebab itu,
diperlukan perhitungan neraca panas, untuk mengetahui berapa besar energi panas
yang diubah menjadi energi listrik dan berapa besar energi panas yang dihasilkan..
Efisiensi termal pada GTG didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah energi
kerja bersih (Wnet) dengan total panas yang masuk diruang bakar.
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
20-Sep-21 21-Sep-21 22-Sep-21 23-Sep-21 24-Sep-21
Desain Aktual
68
Berdasarkan grafik pada gambar 5.2, dapat dilihat bahwa Efisiensi Termal
siklus pada unit GTG mengalami kenaikan dan penurunan. secara aktual tertinggi
terdapat pada tanggal 23 September 2021 sebesar 52,20%, sedangkan secara desain
efisiensi termal pada unit GTG adalah 57,90%. Hal ini menunjukkan penurunan
efisiensi termal sebesar 5,7%. Hal ini berkaitan dengan hukum kedua
termodinamika yang berbunyi “tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam
satu siklus, menerima kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya
menjadi energi” (Kelvin Planck).
Energi yang tidak termanfaatkan merupakan rugi-rugi panas akibat konduksi, dan
konveksi panas yang terakumulasi dalam sistem, serta akibat adanya perubahan
temperatur keluaran gas turbine generator menuju HRSG.
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa efisiensi termal pada unit GTG
antara desain dan aktual tidak mengalami perbedaan yang signifikan dan masih
berada dalam range standar yang di izinkan dan menyatakan bahwa kinerja dari
turbin uap masih cukup baik, karena pembangkit listrik tenaga gas dan uap baru
beroperasi sejak tahun 2006.
69
BAB VI
PENUTUP
70
GTG terdiri dari tiga bagian utama yaitu kompreros, ruang bakar dan
turbin gas. Kompresor berfungsi sebagai penyaring udara dari lingkungan sekitar
dan akan dijadikan udara bakar , lalu nanti akan dibakar bersamaan gas alam
diruang bakar , setelah terjadi proses pembakaran akan ada energi panas yang
dihasilkan untuk menggerakkan turbin gas .
71
DAFTAR PUSTAKA
Hougen, Olaf A., Watson, Kanneth M., Ragatz Ronald A. 1961. Chemical Process
Principles Part 1 : Material & Energy Balance. John Willey and Sons Inc:
New York.
Michael J. Moran, Howard N. Shapiro. 2004. Termodinamika Teknik Jilid II.
Jakarta : Erlangga
Kurniawan, Iwan. (2016). Analisis Perhitungan Daya Turbin Yang Dihasilkan dan
Efisiensi Turbin Uap Pada Unit 1 Dan Unit 2: PT. Indonesia Power Uboh
Ujp Banten Lontar. Jurnal Teknik UMT
72
LAMPIRAN I
Data Pengamatan
1. Data Aktual
Tabel L.1 Data Aktual Komposisi Gas Masuk Combustor Tanggal 20 s/d 21
September 2021
Komponen Komposisi (% mol)
Hexsane (C6+) 0, 0271
Propane (C3) 0,0901
i-Butane (iC4) 0,0387
n-Butane (nC4) 0,0256
i-Pentane (iC5) 0,0183
n-Pentane (nC5) 0,0090
Nitrogen (N2) 0,0188
Methane (C1) 96,7654
Carbon Dioxide (CO2) 2,5338
Ethane (C2) 0,4732
Total 100
(Sumber : Arsip Flow PT. Medco E&P, PLTGU Gunung Megang 2021)
73
Tabel L.2 Data Aktual Komposisi Gas Masuk Combustor Tanggal 22 s/d 24
September 2021
Komponen Komposisi (% mol)
Hexsane (C6+) 0,0261
Propane (C3) 0,0899
i-Butane (iC4) 0,0387
n-Butane (nC4) 0,0257
i-Pentane (iC5) 0,0177
n-Pentane (nC5) 0,0083
Nitrogen (N2) 0,0191
Methane (C1) 96,7514
Carbon Dioxide (CO2) 2,5537
Ethane (C2) 0,4694
Total 100
(Sumber : Arsip Flow PT. Medco E&P, PLTGU Gunung Megang 2021)
Tabel L.3 Data Aktual Kondisi Gas masuk Combustor Tanggal 20 s/d 24
September 2021
74
Tabel L.4 Data Aktual Kondisi Udara Masuk LPC (Low Pressure Compressor)
Tanggal 20 s/d 24 September 2021
Tanggal P (PSIA) T (°F) RH (°F)
20 Sept 2021 14,09 93 61
21 Sept 2021 14,08 93 56
22 Sept 2021 14,07 91 64
23 Sept 2021 14,08 90 63
24 Sept 2021 14,07 91 65
(Sumber : Logsheet PT. DEI Unit PLTGU Gunung Megang, 2021)
Tabel L.5 Data Aktual Kondisi Udara Masuk HPC (High Pressure Compressor)
Tanggal 20 s/d 24 September 2021
Tanggal P (PSIA) T (°F)
20 Sept 2021 28,6 215
21 Sept 2021 28,6 216
22 Sept 2021 28,7 213
23 Sept 2021 28,9 213
24 Sept 2021 28,7 214
(Sumber : Logsheet PT. DEI Unit PLTGU Gunung Megang, 2021)
Tabel L.6 Data Aktual Kondisi Udara Keluar HPC (High Pressure Compressor)
Tanggal 20 s/d 24 September 2021
Tanggal P (PSIA) T (°F)
20 Sept 2021 341,3 950
21 Sept 2021 339,8 951
22 Sept 2021 341,6 953
23 Sept 2021 344,2 952
24 Sept 2021 340,1 953
(Sumber : Logsheet PT. DEI Unit PLTGU Gunung Megang, 2021)
75
Tabel L.7 Data Aktual Kondisi Steam Masuk HPT (High Pressure Turbin)
Tanggal 20 s/d 24 September 2021
Tanggal P (PSIA) T (°F)
20 Sept 2021 84,1 1600
21 Sept 2021 84 1600
22 Sept 2021 84,5 1600
23 Sept 2021 85 1600
24 Sept 2021 83,9 1601
(Sumber : Logsheet PT. DEI Unit PLTGU Gunung Megang, 2021)
Tabel L.8 Data Aktual Kondisi Steam Keluar LPT (Low Pressure Turbin)
Tanggal 20 s/d 24 September 2021
Tanggal P (WC) T (°C)
20 Sept 2021 9,8 465
21 Sept 2021 9,6 461
22 Sept 2021 9,7 463
23 Sept 2021 9,6 460
24 Sept 2021 9,7 463
(Sumber : Logsheet PT. DEI Unit PLTGU Gunung Megang, 2021)
76
2. Data Desain
Data Desain GTG Unit 1 PLTGU Gunung Megang, Muara Enim
Tabel L.9 Data Desain Komposisi Gas Masuk Combustor
Komponen Komposisi (% mol)
Hexsane (C6+) 0.0306
Propane (C3) 0.0836
i-Butane (iC4) 0.0359
n-Butane (nC4) 0.0262
i-Pentane (iC5) 0.0171
n-Pentane (nC5) 0.0071
Nitrogen (N2) 0.0157
Methane (C1) 90.0276
Carbon Dioxide (CO2) 9.2053
Ethane (C2) 0.5508
Total 100
(Sumber : Arsip Flow PT. Medco E&P, PLTGU Gunung Megang 2021)
P (PSIG) T (°F)
574,6683 81,86
(Sumber : Perpustakaan PLTGU Gunung Megang, Muara Enim, 2021)
Compressor)
P (PSIA) T (°F)
14,69 +59
(Sumber : Perpustakaan PLTGU Gunung Megang, Muara Enim, 2021)
77
Tabel L.12 Data Desain Kondisi Udara Masuk HPC (High
Pressure Compressor)
P (PSIA) T (°F)
31 230
(Sumber : Perpustakaan PLTGU Gunung Megang, Muara Enim, 2021)
P (PSIA) T (°F)
370-420 990-1008
(Sumber : Perpustakaan PLTGU Gunung Megang, Muara Enim, 2021)
Tabel L.14 Data Desain Kondisi Udara Masuk HPT (High Pressure
Turbin) dan Keluar LPT (Low Pressure Turbin)
78
LAMPIRAN II
Udara Masuk
T = 93oF
P = 14,09 PSIA
Relative Humidity (RH) = 61 %
Tabel L.2.1. Komposisi Gas Alam Hari Ke-1
Komponen Komposisi
CH4 96,7654
N2 0,0188
CO2 2,5338
C2H6 0,4732
C3H8 0,0901
i-C4H10 0,0387
n-C4H10 0,0256
i-C5H12 0,0183
n-C5H12 0,009
C6H14 0,0271
Total 100
(CCR PLTGU GUNUNG MEGANG)
79
P = 576 psig m = 11478,85 MMBtu/day
T = 91,24oF Heating Value = 996,63 Btu/Scf
Basis 1 jam operasi
a. Mengitung Volume Fuel Gas
Laju Alir Fuel Gas = 11478,85 MMBtu/day x 0,00096 MMSCFD
1 x 106 𝑓𝑡 3 /𝑑𝑎𝑦 0,02832 𝑚3
= 11,019 MMSCFD x 𝑥
1 𝑀𝑀𝑆𝐶𝐹𝐷 1 𝑓𝑡 3 /𝑑𝑎𝑦
1 𝑑𝑎𝑦
= 312077,79 m3/day x 24 ℎ𝑟
= 13003,24 m3/hr
Volume Flue Gas = 13003,24m3/hr x 1 jam operasi
= 13003,24m3
= 13003,24 x 103 dm3
b. Mengitung Mol Tiap Komponen Fuel Gas
PV = n R T.....................................................................(Hougen,dkk.,1961)
𝑃𝑉
n = 𝑅𝑇
Dimana :
R = 0,08205 L.atm/ gmol.K
P = 576 psig = 3,96864 Mpa (1 psi = 0,00689 Mpa)
3,96864 Mpa = 39,16742095 atm (1 Mpa = 9,869 atm)
T = 91,24oF = 32,911oC = 306,0611K
39,16742095 𝑎𝑡𝑚 𝑥 13.003,24 .103 𝑑𝑚3
n= 𝐿.𝑎𝑡𝑚
0,08205 𝑔𝑚𝑜𝑙.𝐾 𝑥 306,0611 𝐾
1 𝑘𝑚𝑜𝑙
= 20281023,15 gmol 1000 𝑔𝑚𝑜𝑙
= 20281,02315 kmol
Mol Komponen (n) masing masing gas alam dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut :
n komponen = % mol x n fuel gas
mol CH4 = Fraksi mol CH4 x n fuel gas
= 0,967654 x 20281,02315 kmol
= 19625,01317 kmol
80
Dengan cara yang sama, mol tiap komponen fuel gas dapat dilihat pada tabel
Tabel L.2.2. Mol Tiap Komponen Gas Alam
mol fuel gas mol tiap komponen
Komponen Fraksi Mol
( kmol ) ( kmol )
CH4 0,967654 20281,02315 19625,01317
N2 0,000188 20281,02315 3,812832352
CO2 0,025338 20281,02315 513, 8805645
C2H6 0,004732 20281,02315 95,96980153
C3H8 0,000901 20281,02315 18,27320186
i-C4H10 0,000387 20281,02315 7,848755958
n-C4H10 0,000256 20281,02315 5,191941926
i-C5H12 0,000183 20281,02315 3,711427236
n-C5H12 0,00009 20281,02315 1,825292083
C6H14 0,000271 20281,02315 5,296157273
Total 1 20281,02315
81
d. Menghitung O2 Teoritis dalam reaksi Pembakaran Sempurna
Reaksi pembakaran fuel gas dengan Oksigen dapat dilihat sebagai berikut :
CH4 + 2O2 → CO2 + 2 H2O
82
2). Menghitung Mol CO2 yang dibutuhkan dalam reaksi pembakaran
Tabel L.2.5. Mol CO2 Hasil Pembakaran
mol tiap komponen mol CO2
Kofisien CO2
( kmol) ( kmol )
1 19625,01317 19625,01317
2 95,96980153 191,9396031
3 18,27320186 54,81960557
4 7,848755958 31,39502383
4 5,191941926 20,7677677
5 3,711427236 18,55713618
5 1,825292083 9,126460416
6 5,496157273 32,97694364
Total 19984,59571
83
Mol O2 berlebih = mol O2 dari udara – mol O2 teoritis
= (47830,2701 - 39858,55844) kmol
= 7971,7117 kmol
79%
Mol N2 = 21% x 227763,1911 kmol
= 179932,921 kmol
Massa N2 = mol N2 x BM
= 179932,921 kmol x 28 kg/kmol
= 5038121,7874 kg
Mol udara teoritis yang masuk ke ruang bakar :
Mol Udara = mol O2 + mol N2
= (47830,2701 + 179932,921) kmol
= 227763,1911 kmol
Massa Udara = Mol udara x BM udara
= 227763,1911 kmol x 28,84 kg/kmol
= 6568690,4316 kg
f. Menghitung massa H2O yang terdapat pada udara inlet
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
Mol udara masuk combustor =
𝐵𝑀 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
2.205 𝑙𝑏
6.568.690,4316 kg
1 𝑘𝑔
=
28,84 𝑙𝑏/𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙
= 502217,8364 lbmol
Temperatur Udara = 93oF
Dengan menggunakan grafik psychrometrik dapat ditentukan moisture content dari
udara pembakaran. Pada kondisi atmoster T = 93oF dan Relative Humidity (RH)
61% didapat moisture content = 0,02 lbmol H2O/lbmol Udara
( Hougen,dkk.,1961).
Maka kandungan H2O dalam udara adalah :
Mol H2O = mol udara x w
= 502217,8364 lbmol x 0,02 lbmol H2O/lbmol Udara
= 10044,3567 lbmol
= 4556,043573 kmol
84
= 7971,7117 kmol x 32 kg/kmol
= 255094,7740kg
Mol N2 = Mol N2 dari udara + mol N2 fuel
= 179932,921 kmol + 3,8128 kmol
= 179936,7338 kmol
Massa N2 = Mol N2 x BM N2
= 179936,7338 kmol x 28 kg/kmol
= 5038228,5467 kg
Mol CO2 = Mol CO2 fuel + mol CO2combustion
= 513, 8805 kmol + 19984,5957 kmol
= 20498,4763 kmol
Massa CO2 = Mol CO2 x BM CO2
= 20498,47628 kmol x 44 kg/kmol
= 901932,9562 kg
Mol H2O = Mol H2O combustion
= 39747,9255 kmol
Massa H2O = Mol H2O x BM H2O
= 39747,9255 kmol x 18 kg/kmol
= 715462,6583 kg
Tabel L.2.7. Mol Komponen flue gas dari Combustor
85
Tabel L.2.8. Neraca Massa pada Combustor Tanggal 21 September 2021
Pukul 10.00 WIB
Input Output
Komponen
Mol (kmol) Massa (kg) Mol (kmol) Massa (kg)
CH4 19625,01317 314000,2108 - -
C2H6 95,96980153 2879,0940 - -
C3H8 18,27320186 804,0209 - -
i-C4H10 7,848755958 455,2278 - -
n-C4H10 5,191941926 301,1326 - -
i-C5H12 3,711427236 267,2228 - -
n-C5H12 1,825292083 131,4210 - -
C6H14 5,496157273 472,6695 - -
CO2 513,8805645 22610,7448 20498,47628 901932,9562
O2 47830,2701 1530568,6443 7971,7117 255094,7740
N2 179936,7338 5038228,5467 179936,7338 5038228,5467
H2O - - 39747,9254 715462,6583
Total 6910718,9352 6910718,9352
86
2. Perhitungan Neraca Panas Pada GTG
Untuk menentukn nilai dari kapisitas panas (Cp) setiap komponen digunakan data
konstanta panasa (A, B, C, dan D).
Komponen A B C D
CH4 4,598 1,245E-02 2,860E-06 -2,703E-09
C2H6 1,292 4,254E-02 -1,657E-05 2,081E-09
C3H8 -1,009 7,315E-02 -3,789E-05 7,678E-09
n-C4H10 2,266 7,913E-02 -2,647E-05 -6,740E-10
n-C5H12 -0,866 1,164E-01 -6,163E-05 1,267E-08
i-C4H10 -0,322 9,189E-02 -4,408E-05 8,915E-09
i-C5H12 -2,275 1,210E-01 -6,519E-05 1,367E-08
C6H14 -1,054 1,390E-01 -7,449E-05 1,551E-08
CO2 4,728 1,754E-02 -1,338E-05 4,097E-09
N2 7,44 -3,240E-03 6,400E-06 -2,790E-09
H2O 7,701 4,595E-04 2,512E-06 -8,590E-10
(Sherwood,dkk.,1997)
T2
∫T1 A+BT+CT 2 +DT 3 +dT
Cpm = ................................................( Hougen,dkk.,1961)
T2-T1
Jadi,
B C D
Cpm = A + (T2-T1) + (T22+T2.T1+T12) + (T23+T22.T1+T12.T2+T13)
2 3 4
87
● Diagram alir siklus turbin gas
Bahan bakar
Gas alam
Turbin Gas
Kompresor
T1 = 307,03 K T4 = 738,15K
Q2 P2 = 2,35 MPa
T2 = 783,15 K
P1 = 0,09 MPa
Q1 T1 = 307,03 K
88
Temperatur masuk = 307,03 K
Temperatur Refrences = 298,15 K
B C D
Cpm = A + (T2-T1) + (T22+T2.T1+T12) + (T23+T22.T1+T12.T2+T13)
2 3 4
Setelah di ketahui nilai konstanta heat capacity, maka dapat ditentukan niali Cp
dengan menggunakan rumus diatas.
89
Dengan cara yang sama, komponen lain dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel L.2.12. Nilai Q1 Udara
Cp Mol ∆T Q1 udara
Komponen
(kkal/kmol.k) (kmol) (K) (kkal)
O2 7,5407 47830,2701 8,8 2671670,7180
N2 8,1532 179936,7338 8,8 276,3254
H2O 6,8492 39747,9254 8,8 2419911,7143
Total 5091858,7578
3). Menghitung panas sensibel udara masuk masuk ruang bakar
Kondisi Operasi :
Temperatur masuk = 783,15 K
Temperatur Refrences = 298,15 K
B C D
Cpm = A + (T2-T1) + (T22+T2.T1+T12) + (T23+T22.T1+T12.T2+T13)
2 3 4
Setelah di ketahui nilai konstanta heat capacity, maka dapat ditentukan niali Cp
dengan menggunakan rumus diatas.
90
Q O2 = 47830,2701kmol x 7,5412 kkal/kmol.K x 485 K
= 312869346,8065 kkal
Dengan cara yang sama, komponen lain dapat dilihat sebagai berikut :
Udara
Temperatur = 783,15 K
Tekanan = 2,35 MPa
91
B C D
Cpm = A + (T2-T1) + (T22+T2.T1+T12) + (T23+T22.T1+T12.T2+T13)
2 3 4
Komponen A B C D
CH4 4,598 1,245E-02 2,860E-06 -2,703E-09
C2H6 1,292 4,254E-02 -1,657E-05 2,081E-09
C3H8 -1,009 7,315E-02 -3,789E-05 7,678E-09
n-C4H10 2,266 7,913E-02 -2,647E-05 -6,740E-10
n-C5H12 -0,866 1,164E-01 -6,163E-05 1,267E-08
i-C4H10 -0,322 9,189E-02 -4,408E-05 8,915E-09
i-C5H12 -2,275 1,210E-01 -6,519E-05 1,367E-08
C6H14 -1,054 1,390E-01 -7,449E-05 1,551E-08
CO2 4,728 1,754E-02 -1,338E-05 4,097E-09
N2 7,44 -3,240E-03 6,400E-06 -2,790E-09
Setelah di ketahui nilai konstanta nilai heat capacity, maka dapat ditentukan nilai
Cp dengan menggunakan rumus diatas.
Panas Sensibel Komponen gas di atas dihitung menggunakan rumus dibawah ini :
Q3 = n . Cp. ∆T....................................................................(Hougen,dkk.,1961)
Q N2 = 3,8128 kmol x 8,403 kkal/kmol.K x 7,91 K
= 253,4671 kkal
92
Dengan cara yang sama, komponen lain dapat dilihat sebagai berikut :
= -4176163553,0599 kkal
Dengan cara yang sama, komponen lain dapat dilihat sebagai berikut
Tabel L.2.19. Nilai ∆H298 K
Komponen Mol (kmol) ∆Hoc ∆H298 K
CH4 19625,0131 -212798 -4176163553,0599
C2H6 95,9698 -372820 -35779461,4072
C3H8 18,2732 -530605 -9695852,2706
n-C4H10 5,1919 -687982 -3571962,5899
n-C5H12 1,8252 -845160 -1542663,8571
i-C4H10 7,8487 -686342 -5386930,8617
i-C5H12 3,7114 -843240 -3129623,9024
C6H14 5,4961 -995010 -5468731,4481
Total -4240738779,3968
(Hougen,dkk.,1961)
Jadi nilai ∆Hoc menunjukkan nilai (-) yang mengindikasikan bahwa reaksi
pembakaran yang teradi pada ruang bakar menghasilkan panas/ melepas panas,
Panas yang dihasilkan sebesar = 4240738779,3968 kkal
93
6). Menghitung energi laju alir gas
Diketahui :
● Heating Value Gas = 996,9485 Btu/ ft3
● Flowrate Fuel Gas = 459144,4496 ft3/ hr
Energy Flow Rate Gas = Flowrate Fuel Gas x Heating Value Gas
= 459144,4496 ft3/ hr x 996,9485 Btu/ ft3
= 457743370,3089 Btu/ hr
= 115351329,3178 kkal
7). Menghitung panas pada turbin gas
P3 = 0,57 MPa
Q4 T3 = 1144,26 K
Turbin
Q5 P4 = 0,002 MPa
T4 = 738,15 K
B C D
Cpm = A + (T2-T1) + (T22+T2.T1+T12) + (T23+T22.T1+T12.T2+T13)
2 3 4
94
Setelah di ketahui nilai konstanta nilai heat capacity, maka dapat ditentukan nilai
Cp dengan menggunakan rumus diatas.
Panas Sensibel Komponen gas di atas dihitung menggunakan rumus dibawah ini :
Q4 = n . Cp . ∆T...................................................................(Hougen,dkk.,1961)
Q N2 = 416771,6053 kmol x 10,1050 kkal/kmol.K x 846,11 K
= 3283059357,0548 kkal
Dengan cara yang sama, komponen lain dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel L.2.22. Nilai Q4Flue Gas
Cp Mol ∆T Q4flue gas
Komponen
(kkal/kmol.k) (kmol) (K) (kkal)
CO2 -0,1722 20498,47628 846,11 -2986718,1036
O2 8,2478 7971,7117 846,11 278155858,4164
N2 10,1050 179936,7338 846,11 1538463650,6013
H2O 2,4745 39747,9254 846,11 83223573,2386
Total 4427579298,7415
Kondisi Operasi :
Temperatur masuk = 738,15 K
Temperatur Refrences = 298,15 K
B C D
Cpm = A + (T2-T1) + (T22+T2.T1+T12) + (T23+T22.T1+T12.T2+T13)
2 3 4
95
Tabel L.2.23 Nilai Konstanta Heat Capacity setiap Komponen
Komponen A B C D
CO2 4,728 1,754E-02 -1,338E-05 4,097E-09
O2 6,713 -8,790E-07 4,170E-06 -2,544E-09
N2 7,44 -3,240E-03 6,400E-06 -2,790E-09
H2O 7,701 4,959E-04 2,521E-06 -8,590E-10
Setelah di ketahui nilai konstanta nilai heat capacity, maka dapat ditentukan nilai
Cp dengan menggunakan rumus diatas.
Panas Sensibel Komponen gas di atas dihitung menggunakan rumus dibawah ini :
Q5 = n . Cp . ∆T...................................................................(Hougen,dkk.,1961)
Q N2 = 179936,7338 kmol x 11,4208 kkal/kmol,K x K
= 904216236,3618 kkal
Dengan cara yang sama, komponen lain dapat dilihat sebagai berikut :
8). Setelah di dapat panas sensibel setaip proses pada siklus GTG maka dapat
dihitung dengan cara perhitungan dibawah ini :
96
a).Menghitung kerja kompresor
Wk = Q2 udara (keluar kompresor) - Q1 (masuk kompresor)
= 145799053,3940 kkal - 5091858,7578 kkal
= 140707194,6362 kkal
b). Menghitung kerja turbin
Wt = Q4 (masuk turbin) – Q5 (keluar tuerbin)
= 4427579298,7415 kkal - 910299682,2588 kkal
= 986556681,8938 kkal
c).Menghitung kerja bersih siklus
Adalah selisih antara kerja spesifik Turbin dengan kerja spesifik Kompresor.
Wnet = Wt - Wk
= 986556681,8938 kkal -140707194,6362 kkal
= 845849487,2576 kkal
d).Menghitung Spesific Fuel Consumed (SFC)
Energy Flowrate fuel gas
SFC =
massa produk flue gas
115351329,3178 kkal
=
6910718,9352 kg
= 16,6917 kkal/kg
e).Menghitung Back Work Ratio ( BWR )
BWR adalah presentase kerja spesifik Turbin yang digunakan untuk menggerakkan
kompresor
Wk
BWR = x 100 %
Wt
140707194,6362 kkal
= x 100 %
986556681,8938 kkal
= 14,26 %
f).Menghitung effisiensi termal siklus
Diketahui :
Wnet = 845849487,2576 kkal
Q2 masuk ruang bakar= Q2 + Q3 bahan bakar + Energy flowrate gas
= 145799053,3940 kkal + 1608516,6868 kkal +
115351329,3178 kkal
= 262758899,3986 kkal
Q4 = 4427579298,7415kkal
Qruang bakar = Q3 – Q2 masuk ruang bakar
= 1634097464,7540 kkal
𝑊 𝑛𝑒𝑡
ꞃtermal siklus =
𝑄𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
x 100 %
97
845849487,2576 kkal
= x 100 %
1634097464,7540 kkal
= 51,76 %
Tabel L.2.26. Neraca Panas pada Kompresor
Panas Input ( kkal) Output (kkal)
Q1 5091858,7578
Wk 140707194,6362
Q2 145799053,3940
Total 145799053,3940 145799053,3940
1896856364,1526 kkal
% Heat loss = x 100 %
2606641314,6428 kkal
= 57,88 %
Tabel L.2.28. Neraca Panas pada Turbin Gas
Panas Input (kkal) Output (kkal)
Q4 1896856364,1526 -
Wt - 986556681,8938
Q5 - 910299682,2588
Total 1896856364,1526 1896856364,1526
986556681,8938 kkal
% Wt = x 100%
1896856364,1526 kkal
= 52,01 %
98
Dengan cara yang sama, efisiensi thermal yang di dapat
Tabel L.2.29 Hasil Perhitungan Efisiensi Termal
Tanggal Efisiensi Termal (%)
Desain 57,9
99
LAMPIRAN III
Process Flow Diagram
100
Gambar L.3.2. Flowchart Proses PLTGU
101
Gambar L.3.3. Flowchart Proses Demin Water
102
Gambar L.3.4. Flowchart Proses Injeksi Kimia
103
Gambar L.3.5. Flowchart Proses Gas Turbin
104
105