Disetujui,
Diketahui,
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktik kerja lapangan yang berjudul“ Sistem Penngoperasian Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Werba di PT. PLN (Persero) Area Sorong Rayon
Fak-fak Papua Barat’’.Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan pada Program Studi Elektro
Jurusan Teknik Fakultas Teknik.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak,
penulisan laporan ini tidak dapat terselesaikan. Penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala PT. PLN
(Pesrero) Sorong Rayon Fakfak yang telah memberikan kesempatan
kepada Penulis untuk melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapang
(PKL).
2. Abdul Zaid. Patiran., S.T., M.Eng selaku dosen pembimbing yang
senantiasa meluangkan waktu untuk membimbing Penulis selama
penyusunan tulisan ini menjadi sebuah laporan.
3. Pembimbing lapangan yang telah membimbing penulis selama Praktek
Kerja Lapangan .
4. Tak lupa juga terima kasih kepada orang tua dan saudara/i yang telah
memberikan dukungan dan motivasi kepada Penulis selama kegiatan
ini berlangsung,
5. Dan kepada teman-teman PKL Program Studi Elektro Tahun 2015
yang telah ikut serta dalam Kerja Praktik selama kurang lebih 1
bulan.Akhirnya Penulis mengharapkan gagasan dan saran dari semua
pembaca.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima
kasih.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ................................................................................... 1
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek ........................................................... 2
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek ........................................... 2
1.5 Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................... 2
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pembangkit (PLTMH) ..................................................... 3
2.2 Prinsip Kerja Pembangkit (PLTMH) ................................................. 3
2.3 Klasifikasi Dari Pembangkit Tenaga Air .......................................... 5
2.4 Komponen-komponen Pembangkit (PLTMH) ................................. 6
2.4.1 Bangunan Sipil ............................................................................. 6
2.4.2 Mekanikal .................................................................................... 10
2.4.3 Elektrikal ...................................................................................... 11
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit (PLTMH) .......................... 13
2.5.1 Kelebihan Pembangkit (PLTMH) ............................................... 13
2.5.2 Kekurangan/Kelemahan Pembangkit (PLTMH) ........................ 13
3. PEMBAHASAN
3.1 Kegiatan Mahasiswa Selama Menjalani Kerja Praktek di-
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Werba .............. 14
3.2 Mengoperasikan Mesin ...................................................................... 15
3.2.1 Persiapan ...................................................................................... 15
iii
3.2.2 Mesin Siap di Operasikan ............................................................ 15
3.2.3 Persiapan Pararel Generator (Sinkronisasi) ................................. 15
3.2.4 Melepas Beban ............................................................................. 15
3.2.5 Mematikan Mesin ........................................................................ 16
3.2.6 Black Out ..................................................................................... 16
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 18
LAMPIRAN ................................................................................................... 19
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini energi listrik memiliki peranan penting khususnya
dalam menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari. Seiring dengan berkembangnya
waktu kebutuhan akan energi listrik yang dari tahun ke tahun selalu mengalami
peningkatan, faktor tersebut di tunjang oleh meningkatnya jumlah penduduk serta
pertumbuhan industri.
Daerah di Indonesia masih banyak yang belum terjangkau aliran listrik
dari PLN, sehingga penerangan pada perdesaan masih seadanya. Di sisi lain di
Indonesia banyak memiliki sungai yang berpotensi menjadi sumber energi,
namun untuk membangun suatu pembangkit listrik berskala besar membutuhkan
dana yang besar juga. Oleh karena itu sekarang telah dikembangkan suatu
pengolahan energi listrik terbarukan yang dikenal sebagai Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) merupakan salah satu pembangkit yang ramah lingkungan dan biaya
operasi secara ekonomis sangat efisien, selain itu juga perawatannya tidak begitu
sulit.
Pada bulan Juli penulis mendapat kesempatan untuk melakukan Kerja
Praktek di salah satu pembangkit yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) Area Sorong Rayon Fak-fak
Papua Barat. Dari kerja praktek yang dilakukan, penulis dapat mengetahui secara
langsung situasi dilapangan.
1.2. Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek pada Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro di PT. PLN (Persero) Area Sorong Rayon Fak-fak adalah:
a. Mempelajari Sistem Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH) Werba.
b. Memberikan informasi tentang cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH) Werba.
1
1.3. Ruang Lingkup kerja Praktek
Kerja praktek yang dilakukan lebih khusus ke proses pengoperasian
mesin, oleh karena itu penulis hanya membahas tentang pengoperasian
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di PT. PLN (Persero) Area Sorong
Rayon Fak-fak.
1.4. Waktu dan Tempat
Kerja praktek dilaksanakan selama 1 bulan mulai dari tanggal 14 Juli s/d
13 Agustus 2017 dengan waktu praktek dari jam 07.00 WIT sampai 15.00 WIT,
bertempat di PT. PLN (Persero) Area Sorong Rayon Fak-fak Papua Barat.
1.5. Sejarah Singkat Perusahaan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Werba di PT. PLN
(Persero) Area sorong, Rayon Fak-fak adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH) yang pertama kali berdiri di Papua dan Papua Barat. Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Werba didirikan oleh Warga Negara asing
yaitu Warga Negara Swiss untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi warga yang
tinggal di kampung Werba. Pada bulan Februari tahun 1999 Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Werba mulai beroperasi. Setelah 1 (satu) tahun
beroperasi terjadilah sera terima antara pihak PT. PLN (Persero) dengan warga
Negara Asing tersebut, sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) werba diambil alih oleh PT. PLN (Persero) Area Sorong Rayon Fak-
fak Papua Barat.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) terletak di Desa
werba, Distrik Fak-fak Barat dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) Werba dibangun untuk meningkatkan penyediaan listrik di distrik Fak-
fak Barat khususnya di kampung werba. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) werba memiliki 2 unit pembangkit, masing-masing unit memiliki
kapasitas daya terpasang 1000 KW dan daya mampu yang dihasilkan dari
masing-masing unit berkisar 800 s/d 900 KW.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pembangkit (PLTMH)
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), biasa disebut mikro
hidro, atau dalam Bahasa inggrisnya Micro Hydro Power (MHP) adalah suatu
pembangkit listrik dengan skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai
penggeraknya, misalnya saluran irigasi, sungai atau air terjun alam, dengan cara
memanfaatkan tinggi terjunnya (head, dalam meter) dan jumlah debit airnya
(m3/detik).
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) adalah pembangkit
listrik berskala kecil yang memanfaatkan aliran air sebagai sumber tenaga.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) termasuk sumber energi
terbarukan dan layak disebut dengan clean energi karena ramah lingkungan. Dari
segi teknologi, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) memiliki
konstruksi yang masih sederhana dan mudah dioperasikan serta mudah dalam
perawatan dan penyediaan suku cadang. Dari segi ekonomi, biaya operasi dan
perawatannya relatif murah sedangkan investasinya cukup bersaing dengan
pembangkit listrik lainnya. Secara sosial, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) lebih mudah diterima masyarakat luas dibandingkan dengan
pembangkit-pembangkit listrik lainnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN).
2.2 Prinsip Kerja Pembangkit (PLTMH)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan suatu bentuk
perubahan tenaga dari tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi
tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator. Daya yang keluar
dari generator dapat diperoleh dari perkalian efisiensi turbin dan generator dengan
daya yang keluar secara teoritis. Bentuk pembangkit tenaga mikro hidro adalah
bervariasi, tetapi prinsip kerjanya adalah sama, yaitu:
Perubahan tenaga potensial air menjadi tenaga elektrik (listrik).
Perubahan memang tidak langsung, tetapi berturut-turut melalui perubahan
sebagai berikut:
3
Tenaga potensial menjadi Tenaga kinetik
Tenaga potensial adalah tenaga air karena berada pada ketinggian. Tenaga
kinetik adalah tenaga air karena mempunyai kecepatan. Tenaga mekanik adalah
tenaga kecepatan air yang terus memutar kincir / turbin. Tenaga elektrik adalah
hasil dari generator yang berputar akibat berputarnya kincir / turbin.
Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang
paling utama adalah memanfaatkan semaksimal mungkin energi air yang dapat
ditangkap oleh peralatan utamanya yang disebut turbin/kincir air. Efisiensi kincir
air yang dipilih untuk menangkap energi air tersebut menentukan besarnya energi
mekanik atau energi poros guna memutar generator listrik.
Umumnya PLTMH yang dibangun jenis run off river dimana head
diperoleh tidak dengan membangun bendungan besar, melainkan dengan
mengalihkan aliran air sungai ke satu sisi dari sungai dan menjatuhkannya lagi ke
sungai pada suatu tempat dimana beda tinggi yang diperlukan sudah diperoleh.
Dengan menggunakan pipa, air dialirkan kerumah pembangkit (power house)
yang biasanya dibangun di pinggir sungai. Kemudian air akan menyemprot keluar
memutar roda turbin (runner), kemudian air tersebut dikembalikan ke sungai
asalnya. Energi mekanik putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik
oleh sebuah generator. Pembangkit listrik tenaga air dibawah ukuran 300 KW
digolongkan sebagai PLTMH. Dalam perencanaan pembangunan sebuah.
PLTMH, diperlukan pengetahuan tentang:
Hidrologi
Kelistrikan
Bangunan sipil
Permesinan
Ekonomi untuk studi kelayakan.
4
Skema prinsip kerja PLTMH dapat dilihat pada gambar beriku:
5
6. Berdasarkan tipe turbin.
- Impulse
- Reaksi
- Reversible
7. Berdasarkan kapasitas terpasang.
- Mikro (< 100 kW)
- Mini (antara 100 kW dan 500 kW)
- Kecil (antara 500 kW dan 10 MW)
8. Berdasarkan debit desain tiap turbin.
- Mikro (Q < 0,4 m3/dt)
- Mini (0,4 m3/dt < Q < 12,8 m3/dt)
- Kecil (Q > 12,8 m3/dt)
6
b) Bangunan penyadap air (intake).
Tujuan dari bangunan penyadap air (intake) adalah untuk memisahkan air
dari sungai atau kolam untuk dialirkan ke dalam saluran pembawa, serta ke bak
penampungan. Selain itu berfungsi untuk mengurangi volume air yang masuk ke
saluran.
7
d) Penyaring (trashrack) dan Bak penenang (forebay)
Trashrack digunakan untuk menyaring muatan sampah yang masuk,
umunya penyaring direncanakan dengan menggunakan jeruji besi. Sedangkan
fungsi dari bak penenang adalah sebagai penyaring terakhir seperti settling basin
untuk menyaring benda-benda yang masih tersisa dalam aliran air serta
mengontrol perbedaan debit dalam penstock dan sebuah saluran pembawa karena
fluktuasi beban.
8
Gambar 1.6 Pipa pesat
Sumber: Dokumentasi pribadi
9
2.4.2 Mekanikal
Untuk komponen-komponen mekanikalnya yang utama pada
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) ini terdiri dari:
a) Turbin
Merupakan peralatan mekanik yang mengubah energi potensial air
menjadi energi mekanik (putaran). Air yang memiliki tekanan dan kecepatan
tertentu menumbuk sudut- sudut turbin dan memutar runner turbin sehingga
berputar dengan daya yang sebanding dengan daya dari potensi air.
10
1. Puli adalah roda berbentuk lingkaran yang digunakan untuk menempatkan
sabuk. Puli sebanyak 2 buah yaitu puli penggerak di turbin dan puli yang
digerakkan di generator.
2. Poros transmisi digunakan untuk menopang puli di antara bantalan.
11
b) Panel Listrik dan Alat Kontrol
Panel listrik merupakan tempat dimana sambungan kabel (terminal)
peralatan pengaman listrik (MCB) serta meter listrik ditempatkan. Berikut fungsi
panel listrik dan alat kontrol:
1. Memonitor parameter dan besaran listrik seperti tegangan
generator, arus beban, frekuensi, indikator lampu, jam operasional dan
lain lain.
2. Sebagai alat pengaman generator dan peralatan listrik dari hubung
singkat, arus beban lebih, tegangan lebih/kurang (over/under
voltage), frekuensi lebih / kurang (over / under frequency) dan lain-
lain.
3. Sebagai alat pengendali/kontrol generator supaya tegangan dan
frekuensi generator stabil pada saat terjadi perubahaan beban di
konsumen. Ada dua jenis kontrol yaitu ELC (electronicload
controller) untuk generator sinkron dan IGC (induction generator
controller) untuk generator induksi/motor. Pada prinsipnya kedua
jenis kontrol ini adalah sama, hanya berbeda parameter yang di
dimana frekuensi pada ELC dan tegangan pada IGC.
12
2.5 Kelebihan dan kekurangan Pembangkit (PLTMH)
Kelebihan dan kekurangan dari Pembangkit Tenaga Listrik Mikro Hidro
(PLTMH) dapat di uraikan sebagai berikut
2.5.1 Kelebihan Pembangkit (PLTMH) adalah sebagai berikut:
1. Lokasi sumber daya air untuk PLTM dan PLTMH pada umunya
berada di wilayah pedesaan yang belum terjangkau jaringan listrik.
2. Tenaga utama menggunakan air, yang merupakan sumber energi yang
abadi tidak seperti bahan bakar untuk PLTU atau PLTN yang
menggunakan bahan bakar fosil atau nuklir.
3. Biaya pengoperasian dan pemeliharan PLTMH sangat rendah jika
dibandingkan dengan PLTU atau PLTN.
4. Melayani kebutuhan aktual daya listrik di wilayah pedesaan terpencil
yang umumnya rendah dengan daya beli masyarakat yang juga rendah.
5. PLTMH cukup sederhana untuk dimengerti dan cukup mudah untuk
dioperasikan.
6. Pengembangan PLTMH dengan memanfaatkan arus sungai dapat
menimbulkan manfaat lain seperti pariwisata, perikanan, irigasi dan
pengendalian banjir. Dan
7. Meningkatkan kegiatan perekonomian sehingga diharapkan dapat
menambah penghasilan masyarakat.
2.5.2 Kekurangan / kelemahan Pembangkit (PLTMH) adalah sebagai
berikut:
1. Sangat tergantung pada aliran sungai secara alamiah. Sedangkan aliran
sungai tersebut sangat bervariasi sehingga pada umumnya tenaga
andalan atau tenaga mantap akan sangat kecil jika dibandingkan
dengan kapasitas totalnya.
2. Tidak mampu menghasilkan tenaga yang besar.
3. Pengguna tidak boleh terlalu jauh dari PLTMH karena apabila terlalu
jauh maka akan banyak kehilangan rugi-rugi daya pada penghantar
(max 2 km dari PLTMH)
13
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kegiatan Mahasiswa Selama Menjalani Kerja Praktek di Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Werba
Pada Tanggal 14 juli 2017, tepatnya jam 11.00-11.30 Peneliti
berkesempatan untuk melakukan pengenalan lokasi kerja di Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Kampung Werba, kemudian pada jam 11.30-
12.00 Peneliti di perkenalkan dengan operator yang berjumlah dua orang dan
bertugas sebagai penanggung jawab lapangan. Pada jam 13.00-14.30 Peneliti
beserta operator melakukan survei ke bendungan dan saluran air, yang jaraknya
sekitar satu kilo meter dari rumah pembangkit. Pada pukul 20.00-21.00 Peneliti
dan operator melakukan pengecekan dan restart mesin karena terjadi Blackout.
Blackout terjadi dikarenakan pohon-pohon besar yang tumbang atau ranting-
ranting pohon yang bersentuhan langsung dengan jaringan.
Di tanggal berikutnya yaitu tanggal 15 juli 2016, pada jam 08.00-11.00
penulis beserta operator melakukan pembersihan di area Rumah pembangkit. Pada
jam 13.00 Penulis melakukan pemantauan beban.
Pada tanggal 16 juli 2016, pukul 07.00-09.00 Peneliti membersikan mess,
kemudian Penulis dan operator mengoperasikan mesin pada jam 10.00. Dan di
tanggal berikutnya Penulis dan operator melakukan pengisian oli di tabung oli.
Pada tanggal 18 juli 2016, pukul 12.00-13.00 Penulis dan operator
mengoperasikan pembangkit unit 1 dan pembangkit unit 2. Pada tanggal 21 juli
2016 pukul 12.00 Penulis dengan operator memperbaiki pembangkit unit 1 yaitu
mengganti pen bering yang terdapat pada turbin.
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Werba, tidak
mengalami perubahan secara signifikan. Kondisi Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH) Werba saat ini masih sama seperti tahun-tahun
sebelumnya.
14
3.2 Mengoperasikan Mesin
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengoperasikan mesin
adalah sebagai berikut:
3.2.1 Persiapan
Sebelum menyalakan mesin ada beberapa hal yang harus di perhatikan:
a) Periksa semua MCB alat kontrol dan alat bantu pada kondisi siap operasi.
b) Periksa pada bagian DC power 48 volt dan 24 volt pastikan dalam
kaeadaan baik.
3.2.2 Mesin Turbin Siap Dioperasikan
Jika semua kondisi dalam keadaan baik maka mesin siap dioperasikan.
Untuk menyalakan mesin langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut:
a) Switch star pada posisi On (step / manual).
b) Pada posisi step 8 mesin siap dipararel (Sinkronisasi).
3.2.3 Persiapan Pararel Generator (Sinkronisasi)
Langkah-langkah yang harus dilakukan ketika mempararelkan generator:
a) Switch sinkron pada posisi ON (G1 atau G2).
b) Atur frekuensi 50 Hz.
c) Jarum sinkron pada putaran searah jarum jam dan pararel pada posisi jam
12.
d) Atur beban dengan menekan tombol OPC + / -.
e) Atur tegangan dan KVAR dengan menekan tombol + / -.
3.2.4 Melepas Beban
Melepas beban dilakukan dengan perlahan dan tidak secara tiba-tiba,
melepas beban dilakukan bersamaan dengan mengatur kecepatan mesin, sehingga
mesin tidak over speed, setelah beban terlepas mesin dapat dimatikan.
15
3.2.5 Mematikan Mesin Turbin
Mematikan mesin terbagi menjadi dua yaitu:
a) Stop mesin dalam kondisi normal.
Turunkan beban mesin secara perlahan dan bertahap yang diikuti dengan
pengaturan tegangan maupun frekuensi. Setelah beban mendekati nol
(lebih kurang 25 kW) CB generator dapat dilepas (OFF) dan mesin
langsung stop.
b) Stop mesin dalam kondisi emergenci.
Dalam kondisi emergenci mesin harus segera distop untuk menghindari
kerusakan yang lebih fatal. Langkah kerja yang harus diambil diantaranya:
1. Tekan tombol emergenci stop, maka CB generator langsung lepas
(OFF).
2. Lakukan pemeriksaan apa yang menyebabkan mesin distop emergenci
dan perhatikan indikasi ysng timbul pada panel.
3.2.6 Black Out
Langkah-langkah yang harus dilakukan ketika terjadi Black Out.
a) Lepas CB transminssion line.
b) Reset alarm yang terjadi.
c) Setelah ada tegangan dari PLTD atau busbar, lakukan persiapan untuk
pengoperasian mesin.
d) Operasikan mesin secara manual atau auto, jika mesin sudah siap untuk
dioperasikan.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
https://ezkhelenergy.blogspot.co.id
http://digilib.unila.ac.id/9922/8/BAB%20II.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/42012/3/Chapter%20II.
Asdak, C, 2007, Hidrologi dan Pengolaan Daerah Aliran Sungai, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta
Sami, Dedy. 2010. “PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO
(PLTMH)”,
18
LAMPIRAN
19
16.00 Pengecekan dan Ruang kontrol
Restart mesin
karena Blackout
Senin, 18 juli 08.00 Pemantauan Ruang kontrol
beban
2016
09.00 Pengecekan dan Ruang kontrol
Restart mesin
karena Blackout
10.30 Pengecekan dan Ruang kontrol
Restart mesin
karena Blackout
12.00 Pengoperasian Ruang kontrol
unit 1
13.00 Percobaan operasi Ruang kontrol
unit 1 dan 2
20
Jum’at, 22 juli 08.00 Pemantauan Ruang kontrol
2016 beban
21
Lampiran 2: Data debit air dan Tabel spesifikasi Turbin serta Generator
22
Tabel 1 Spesifikasi Turbin Compact Francis
Item Technical
Type FC 23490
Jumlah 2 Unit
Head 70 Meter
23
Tabel 3.2 Spesifikasi Generator
GENERATOR
Tegangan 6.3 KV
Berat 8.05
Exitation R-B-S
24
Lampiran 3: Dokumentasi pelaksanaan kerja praktek
25